Efektivitas Pembubuhan Kaporit Dalam Menurunkan Kadar Zat Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013
Efektivitas Pembubuhan Kaporit Dalam Menurunkan Kadar Zat Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013
Efektivitas Pembubuhan Kaporit Dalam Menurunkan Kadar Zat Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013
Abstract
Ground water often contains iron (Fe) is quite large. That it contains iron (Fe) in the wa-
ter can cause the color of the water turns yellow brown after a while contact with air. At-
tempts to obtain water with iron levels are eligible, do not always have the sophisticated
technology but could also be using chemicals like the simplest way and do not require great
effort and cost in use, one of which is by way of affixing chlorine.
This study aims to determine how much chlorine affixing effectiveness in lowering levels
of iron (Fe) in the dug well water. This type of research is the design of Quasi-Experiments
(Quasi-Experiment Design) using a time series design (Time Series Design), which uses la-
boratory tests. Samples taken as much as 28 liters of water in which the sample for the pre-
test while the other sample is done by providing chlorine treatment at a dose of 1.5 mg / l, 2.0
mg / l, and 2.5 mg / l with a settling time of 30 minutes, 60 minutes and 90 minutes.
The results showed that iron (Fe) in water wells dug by the settling time 30 minutes look
after affixing chlorine with a dose of 1.5 mg / l decrease of 16.66%, a dose of 2.5 mg / l of
22.6% , 2.5 mg / l at 28.37%. Later in the deposition time of 60 minutes after affixing chlo-
rine with a dose of 1.5 mg / l decrease of 24.75%, a dose of 2.0 mg / l at 34.15%, and at a
dose of 2.5 mg / l down 45, 70%. While at the time of deposition 90 minutes after affixing
chlorine with a dose of 1.5 mg / l decrease of 37.12%, a dose of 2.0 mg / l at 49.00%, and a
dose of 2.5 mg / l decrease by 50 , 16%%.
To address water quality dug well that levels of substance iron (Fe) is more than the
standard, it can be used chlorine as a water treatment dug wells to get clean water that meets
health requirements. It is advisable for people to use a dose of 2.5 mg / l after 90 minutes set-
tling time. To study further examination of other chemical parameters such as organic com-
pounds that can be known whether the chlorine also can decrease these parameters.
M
enurut data Depkes RI Air yang paling banyak digunakan
(2001) cakupan air bersih oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-
rumah tangga di Indonesia hari diantaranya adalah air sumur gali ter-
pada tahun 2001 baru mencapai 75% lindung (27,9%), sumur bor/pompa
dengan rincian bahwa untuk daerah (22,2%), dan air ledeng/PAM (19.5%)
perkotaan 89,4% dan daerah pedesaan (Dinkes Provinsi, 2012).
322
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014
323
Faradillah Azzahrah, Andi Susilawaty Efektivitas Pembubuhan Kaporit dalam Menurunkan...
tiap 1.000 liter air. Namun jika kaporit um, dengan kadar zat besi 2,08 mg/l yang
yang dimiliki hanya berkonsentrasi 50%, berarti bahwa air sumur gali tersebut
dosis kaporit yang digunakan menjadi dua melebihi dari pada standar yang telah
kali lipat, yaitu 12-20 gram tiap 1.000 liter ditentukan melalui Permenkes R. I. No.
air (Mulyantono dan Isman, 2008). 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-
Fungsi pembubuhan kaporit adalah syarat dan pengawasan kualitas air.
untuk mengoksidasi zat besi yang ada da- Dalam penelitian ini peneliti mem-
lam air, serta untuk membunuh kuman atau peroleh data dari hasil pengamatan dan
bakteri coli. (Said, 1999). pemeriksaan secara langsung pada saat
penelitian dilakukan.
METODE PENELITIAN Pengamatan atau observasi dil-
Jenis penelitian ini adalah Rancangan akukan untuk mengetahui gambaran ting-
Eksperimen Sungguhan (True Experiment) kat kandungan kadar zat besi pada air
dengan menggunakan rancangan Pretest dengan mencium baud an melihat warna
Posttest dengan kelompok control (Pretest- pada air.
Posttest with Control Grup), dimana ter- Selanjutnya dilakukan pengambilan
dapat pretest sebelum diberi perlakuan, sampel yang dilakukan secara langsung
terdapat kelompok kontrol yang tidak dari sumber air, dalam hal ini air sumur
mendapat perlakuan hanya dilakukan Pre- gali dengan menggunakan botol sampel.
test, hasil perlakuan dapat diketahui Kemudian sampel tersebut dibawa ke la-
dengan lebih akurat, karena dapat mem- boratorium untuk melihat tingkat kadar zat
bandingkan dengan keadaan sebelum besi pada air tersebut.
diberi perlakuan. Pretest dan Posttest dil- Prosedur penelitian
akukan sebanyak tiga kali untuk mendapat- Percobaan chlorinasi
kan validitas data. Siapkan 28 buah gelas piala 1000 ml.
Sampel yang diperiksa dalam Masing-masing gelas piala diisi 1000
penelitian ini adalah sampel air sumur gali ml sampel air.
yang diambil di Jl. Pangeran Diponegoro Satu sampel dianalisa terlebih dahulu
Lr.124 NO.9 Kelurahan Ende Kecamatan sebelum pembubuhan kaporit untuk
Wajo Kota Makassar, yang mempunyai mengetahui kadar zat besi awal.
kadar zat besi (Fe) yang melebihi standar Timbang kaporit sesuai dengan dosis
kualitas air bersih. Alternatif pemilihan yang telah ditentukan.
lokasi ini didasarkan pada pemeriksaan Masukkan kaporit kedalam gelas ness-
pendahuluan air sumur gali di Laboratori- ler yang berisi sampel, aduk selama 2
324
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014
menit untuk melarutkan kaporit. dapat menurunkan zat besi dalam air su-
Diamkan sesuai dengan waktu pengen- mur gali.
dapan yang telah ditentukan. Analisa yang dimaksud adalah
Tambahkan 1 tetes larutan Fe-1, digunakan presentase penurunan dengan
kemudian homogenkan pada lemari perbandingan besarnya zat besi sebelum
pengasaman. dan sesudah pembubuhan kaporit secara
Lakukan pemeriksaan zat besi (Fe) pa- bervariasi
da alat ICP.
Pemeriksaan zat besi HASIL PENELITIAN
Masukkan air sampel dengan Penelitian ini dilaksanakan di Jalan
menggunakan pipet 8 ml ke dalam ta- Pangeran Diponegoro Makassar pada bu-
bung uji. lan September 2013. Yang menjadi sampel
Tambahkan 1 tetes Fe-1 dan campur penelitian adalah air yang diambil dari su-
Tambahkan 0,50 ml Fe-2 dan campur mur warga sebelum diberi tambahan kapo-
Tunggu selama 5 menit untuk bereaksi. rit.
Pindahkan larutan ke cell yang sesuai Berdasarkan hasil pemeriksaan yang
Tempatkan sampel ke dalam ruang cell, telah dilakukan di Laboratorium Balai
kemudian baca angka yang tertera pada Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
alat ICP. Makassar pada tanggal 26 Agustus 2013
Perhitungan Fe Total : dengan 28 liter sampel air sumur gali
dengan metode pengendapan dan pembu-
= x ml yang dibutuhkan x o,1 buhan kaporit dengan dosis 1,5 mg/l, 2,0
= mg/l mg/l, dan 2,5 mg/I yang menggunakan
Data yang diperoleh dari hasil waktu pengendapan selama 30 menit, 60
penelitian dan hasil pemeriksaan di Labor- menit, dan 90 menit, kemudian dituangkan
atorium diolah secara manual dengan dalam bentuk data. Untuk lebih jelasnya,
menggunakan alat hitung, kemudian hasil yang diperoleh dalam pemeriksaan
disajikan dalam bentuk tabel, untuk ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
mengetahui apakah pembubuhan kaporit
Tabel 1. Kesimpulan Persentase Penurunan Zat Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Sesudah
Pembubuhan Kaporit
Waktu Kontak
Dosis
30 Menit 60 Menit 90 Menit
1,5 mg/l 16,6 % 24,75 % 37,12 %
2,0 mg/l 22,6 % 32,17 % 49,00 %
2,5 mg/l 28,37 % 45,70 % 50,16 %
325
Faradillah Azzahrah, Andi Susilawaty Efektivitas Pembubuhan Kaporit dalam Menurunkan...
326
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014
tuk menurunkan kadar besi (Fe2+, Fe3+) da- relatif sangat mudah karena kaporit berupa
lam air adalah dengan menggunakan kapo- serbuk atau tablet yang mudah larut dalam
rit. air.
Besi dalam air berbentuk ion berva- Pemberian kaporit dalam air ber-
lensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) . tujuan untuk mendisinfektan air dari ku-
Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3 , man-kuman yang tidak diinginkan
Fe(OH)2 , Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung keberadaannya. Kaporit akan bereaksi da-
dari unsur lain yang mengikatnya. Dinya- lam air dan menghasilkan asam hipoklorit
takan pula bahwa besi dalam air adalah dan anion hipoklorit. Asam hipoklorit akan
bersumber dari dalam tanah sendiri di berpenetrasi ke dalam membram sel bak-
samping dapat pula berasal dari sumber teri dan menghancurkannya. Pada pH 7,5
lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, hasil residu klorin akan seimbang. Pada
reservoir air dari besi atau endapan- pH rendah akan dihasilkan asam hipoklorit
endapan buangan industri. yang lebih banyak dari anion hipoklorit.
Khlorine atau lebih dikenal dengan Klorin (kaporit) juga dapat diperoleh dari
kaporit adalah merupakan bahan oksidator gas Cl2 atau dari garam-garam NaOCl dan
yang kuat sehingga meskipun pada kondisi Ca(OCl)2 kloramin terbentuk karena adan-
pH rendah dan oksigen terlarut sedikit, ya reaksi antara amoniak (NH3) baik anor-
dapat mengoksidasi dengan cepat. Reaksi ganik maupun organik aminoak di dalam
oksidasi antara besi dengan khlorine adalah air yang disebut dengan residu klorin yang
sebagai berikut: mampu mengikat Fe. Karena hal itu ka-
2+ +
2 Fe + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H dang pengguna kaporit menambah jumlah
Berdasarkan reaksi tersebut di atas,
kaporit yang digunakan dengan harapan
maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat
akan lebih efektif.
besi dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine. Tetapi
Zat Fe yang melebihi dosis yang
pada prakteknya, pemakaian khlorine ini
diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan
lebih besar dari kebutuhan teoritis karena
masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan
adanya reaksi-reaksi samping yang mengi-
tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe,
kutinya. Disamping itu apabila kandungan
sehingga bagi mereka yang sering
besi dalam air baku jumlahnya besar, maka
mendapat tranfusi darah warna kulitnya
jumlah khlorine yang diperlukan dan enda-
menjadi hitam karena akumulasi Fe.
pan yang terjadi juga besar. Pemakaian
Air yang mengandung besi cender-
kaporit atau kalsium hipokhlorit untuk
ung menimbulkan rasa mual apabila
mengoksidasi atau menghilangkan besi
dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar
327
Faradillah Azzahrah, Andi Susilawaty Efektivitas Pembubuhan Kaporit dalam Menurunkan...
dapat merusak dinding usus. Kematian ser- dengan penambahan dosis kaporit. Hal ini
ing kali disebabkan oleh rusaknya dinding juga terlihat pada penelitian Sri Anriani
usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l yang menyatakan bahwa pada dosis 1,5
akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mg/l persentase penurunan adalah 68,33%,
mata dan kulit. dosis 2,0 mg/l penurunannya 90,00% dan
Apabila kelarutan besi dalam air dosis 2,5 mg/l penurunannya hanya
melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air 98,33%. Hal ini dapat dipahami karena
berbau seperti telur busuk . Pada hemokro- semakin besar dosis dan lamanya waktu
matesis primer, besi yang diserap dan kontak yang digunakan maka semakin be-
disimpan dalam jumlah yang berlebihan di sar pula penurunan kadar zat besi (Fe).
dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan Deskripsi sumur gali ini memang
jenuh akan besi sehingga kelebihan miner- terlihat kurang memenuhi syarat kon-
al ini akan disimpan dalam bentuk kom- struksi, hal ini dilihat dari observasi lang-
pleks dengan mineral lain. Akibatnya ter- sung dengan beberapa kriteria, yaitu dind-
jadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas ing sumur terbuat dari tembok yang kedap
sehingga menimbulkan diabetes. air (disemen) 3 meter dari permukaan
Zat besi yang berlebihan di dalam tanah, sumur gali mempunyai bibir dengan
air akan menimbulkan noda-noda pada ketinggian 1 meter dari permukaan tanah,
peralatan dan bahan-bahan yang berwarna lantai sumur juga terbuat dari tembok
putih. Adanya unsur ini dapat pula men- berukuran 2 meter dari dinding sumur teta-
imbulkan gangguan pada air minum dan pi sudah mengalami keretakan sehingga
warna koloid pada air. memungkinkan air merembes masuk ke
Hasil dari penelitian ini yaitu pem- dalam sumur sering terjadi genangan air
bubuhan kaporit pada air sumur gali dalam sehingga dinding dan lantai sumur men-
28 liter sampel air dengan menggunakan galami bercak-bercak berwarna kuning, ,
variasi waktu pengendapan 30 menit, 60 saluran pembuangan air limbah/air kotoran
menit, 90 menit dan variasi dosis 1,5 mg/l, (kanal) terletak ± 20 meter dari jarak su-
2,0 mg/l, dan 2,5 mg/l berbeda dengan mur gali, yang mengakibatkan air sumur
penelitian yang dilakukan oleh Sri Anriani gali mudah tercemar.
(2001) yang hanya menggunakan variasi Untuk menghindari timbulnya
dosis saja. pencemaran air kita harus menjaga ling-
Berdasarkan hasil penelitian juga kungan sekitar agar air tanah tidak terce-
terlihat bahwa persentase penurunan kadar mar oleh bahan-bahan yang dapat
zat besi (Fe) akan bertambah seiring menurunkan kualitas air tanah. Karena air
328
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014
329
Faradillah Azzahrah, Andi Susilawaty Efektivitas Pembubuhan Kaporit dalam Menurunkan...
dalam 10 liter sampel air dengan waktu Revolaninggar, Chriesma. Penurunan Ka-
kontak 30 menit, 60 menit, an 90 menit dar Fe Pada Limbah Tahu. 2012.
Http://Chriesma.Blogspot.Com. Di-
dengan pembubuhan kaporit 1,5 mg/l, 2,0
akses pada tgl 28 Mei 2013.
mg/l, dan 2,5 mg/l. Pembubuhan kaporit Christian. Konsultasi Air Minum Berkapo-
dengan konsentrasi mulai dari 1,5 mg/l rit.. 2011. http://info.medion.co.id.
diakses pada tgl 28 Mei 2013.
sampai 2,5 mg/l efektif mampu menurunk-
Ikhsan, Jazaul.. Peranan Air dalam Ke-
an kadar zat besi (Fe). hidupan: Realita. Problematika dan
Pembubuhan kaporit dengan Solusinya. Teknik Sipil. Fakultas
Teknik : Universitas Muslim Indo-
menggunakan dosis 1,5 mg/l sampai 2,5
nesia.
mg/l efektif mampu menurunkan kadar zat Mulia, Ricki M.. Kesehatan Lingkungan.
besi (Fe). Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Pembubuhan kaporit dengan waktu 2005.
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
kontak 30 menit sampai 60 menit efektif Penelitian Kesehatan. PT Rineka
mampu menurunkan kadar zat besi (Fe). Cipta. Jakarta. 2005.
Puspitasari, Ratih. Studi Kualitas Air Su-
mur Gali Di RW 10 Mamoa Raya
DAFTAR PUSTAKA Kelurahan Mangasa Kecamatan
Al- Qur’an dan Terjemahnya. Tamalate Kota Makassar Tahun
Anriani, Sri. Efektifitas Pembubuhan 2010. Fakultas Ilmu Kesehatan. UIN
Kaporit Untuk Menurunkan Kadar Alauddin Makassar. Makassar. 2010
Amoniak. Nitrat dan Nitrit Dalam Retno, Triwahyuni. Penurunan kadar besi
Air Sumur Gali (Uji Laboratorium). dalam air dengan menggunakan
Akademi Kesehatan Lingkungan kaporit. 1992 – skripsi.
Muhammadiyah. Makassar. 2001. Said, Nusa Idaman. et.al. Teknologi Pen-
Asyikin, Asmiati. Efektifitas Metode Ta- golahan Air. Direktorat Teknologi
bung Klorinasi Dalam Mendenifeksi Lingkungan dan Kelompok
Air Sumur Gali. Akademi Kesehatan Teknologi Pengelolaan Air Bersih
Lingkungan Muhammadiyah Ma- dan Limbah Cair. Jakarta. 1999.
kassar. 1998. Sanropie, Djasio. Penyediaan Air Bersih.
Departemen Kesehatan RI Permenkes R.I Akademi Penilik Kesehatan.
No.416/Menkes/Per/IX/1990. Syarat Teknologi Sanitasi. Jakarta. 1984.
-Syarat dan Pengawasan Kualitas Slamet, Soemirat Juli. Kesehatan Ling-
Air. Depkes R.I. Jakarta. 1990. kungan. Gadjah Mada University
Departemen Kesehatan R.I. Ministry Of Press. Bandung. 1994.
Health-Indonesia. Journal Of Public Susilawaty, Andi dkk. Panduan Praktikum
Health. Kesehatan Masyarakat. Ja- Kesehatan Lingkungan. Laboratori-
karta. 1981. um Kesehatan Lingkungan Jurusan
Entjang, Indan. Ilmu Kesehatan Masyara- Kesehatan Masyarakat Fakultas
kat. PT Citra Aditya Bakti. Ban- Ilmu Kesehatan. Universitas Islam
dung. 1987. Negeri Alauddin Makassar. Makas-
330
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 1/2014
331