PMNJ 66 A 5 Cfbce 4 Full

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH MEDIA FILM

PENDEK TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK IBU TENTANG


DETEKSI DINI KASUS DIFTERI ANAK

*Ronal Surya Aditya, Nuzul Quraniati, Ilya Krisnana

*Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C


Mulyorejo Surabaya 60115 Telp(031)5913752 ,5913754 ,Fax. (031)5913257
Email: [email protected]

ABSTRACT
Introduction: Diphtheria is an infectious disease that is easily transmitted and dangerous
because it can lead to death . Community participation in prevention is to improve their
behavior that is able to recognize early symptoms , immediately take their child to a health
facility if diphtheria is suspected , immediately equip their children immunized . Activities
in the field of preventive health care in the form of counseling and education is a key
priority to reduce the incidence of diphtheria . The purpose of this study is to explain the
effect of health education media short film of the knowledge , attitudes , and practices of
mothers about early detection of cases of diphtheria children in Sub Ivory Surabaya.
Method: Design research is the study researchers used a pre - experiment . In this study,
researchers used a simple random sampling technique performed on 54 mothers who have
children who have received a complete DPT immunization in urban areas Ivory .
Independenden variable is health education lecture method with the short film medium and
the dependent variable is the knowledge , attitude , practice . Data collection using
questionnaires and observation sheets . Data were analyzed with the Wilcoxon signed rank
test statistic test < 0.05. Result: Based on the results of the study showed that health
education lecture short film media affect knowledge significantly ( p = 0.000 ) , but it also
contained a significant improvement on the attitude of the mother ( p = 0.000 ) , and
practice of mothers about early detection of diphtheria also increased significantly ( p =
0.000 ) .Discussion: Media short film may affect the knowledge , attitudes and practices so
that the short film medium can be used as an alternative method of education . The need
for the development of health education methods to increase the effectiveness of behavior
change .

Keywords : early detection behaviors diphtheria , health education, media short film

PENDAHULUAN daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri


Semarang menyatakan bahwa ada
Difteri adalah infeksi akut pada hubungan antara pengetahuan masyarakat
mukosa faring tonsil yang disebabkan tentang difteri dan imunisasi yang kurang
oleh kuman Corynebacterium diphteriae terhadap sikap dan praktik pencegahan
(Supartini, 2004). Faktor resiko masyarakat. Upaya untuk pencegahan
terjadinya difteri adalah perilaku difteri salah satunya dengan deteksi dini,
keluarga atau penderita, kejadian difteri, sehingga masyarakat mengetahui gejala-
pengalaman atau pajanan yang dikaitkan gejala khas difteri. Tindakan pencegahan
dengan munculnya kejadian penyakit jangka panjang berupa upaya promotif
(Dinkes, 2011). Penelitian oleh dan preventif melalui pendidikan
Latuamury (2012) yang dilakukan di kesehatan kepada masyarakat perlu
dilakukan (IDAI, 2013). Pendidikan aliran sistemik dalam tubuh, inkubasi
kesehatan metode ceramah menggunakan pada tubuh 2 sampai 5 hari, terus
media audio visual dapat meningkatkan mengeluarkan toksin atau racun (Depkes,
pengetahuan dan sikap (Saputra, 2011). 2011). Masa penularan difteri ini
Penderita difteri di Indonesia selalu beragam, tetap menular biasanya
menempati urutan pertama di Asia pada berlangsung 2 minggu atau bahkan 4
tahun 2010 (385 dari 474 kasus), tahun minggu, karier kronis dapat menularkan
2011 (302 dari 333 kasus), tahun 2012 penyakit sampai 6 bulan (Depkes, 2011).
(285 dari 305) (WHO, 2012). Difteri di Penanggulangan kasus difteri dengan
Indonesia khususnya di Jawa Timur pencegahan yang dilakukan bukan hanya
masih menjadi masalah kesehatan yang untuk petugas tetapi masyarakat.
serius dengan penyebaran kasus. Dipteri Keikutsertaan masyarakat dalam
cederung meluas dari tahun ke tahun pencegahan adalah dengan
(Dinkes Jatim, 2011). Tahun 2010 meningkatkan perilaku pencegahan
(31Kab/Kota) dan sampai dengan 9 mereka dengan cara mengenali gejala
Oktober 2011 ( 34 Kabupaten/Kota ) awal, segera membawa anaknya ke
(Dinkes Jatim, 2011). Kasus Difteri di fasilitas kesehatan kalau dicurigai difteri,
Jatim terdapat 74% kasus terjadi pada segera melengkapi imunisasi anaknya.
kelompok umur bawah lima tahun Berdasarkan penelitian Eko (2012)
(Balita) dan anak TK-SD (<9 th) (Dinkes perilaku pencegahan yang kurang dari ibu
Jatim, 2012). Menurut Sutjiningsih merupakan penyebab terjadinya kejadian
(2001) pada usia 1-5 tahun, imunitas anak difteri pada anak usia 1-5 tahun.
sangat rendah, sehingga perlu dilakukan Notoadmodjo (2012) perilaku memiliki
imunisasi. Tahun 2011 dan 2012 di domain yang salah satunya adalah
Surabaya terdapat 78 kasus kejadian pengetahuan atau ranah kognitif yang
difteri (Dinkes Surabaya, 2013). sangat penting dalam membentuk
Berdasarkan kajian awal yang tindakan seseorang, sehingga
dilakukan oleh peneliti di daerah sekitar pengetahuan yang kurang tentang deteksi
Puskesmas Gading menggunakan dini difteri menyebabkan perilaku ibu
wawancara dengan warga di wilayah yang menyebabkan anaknya mengalami
kelurahan Gading, sebanyak 10 orang komplikasi dan dapat memperparah
tentang pengertian difteri tanda dan kondisi anak. Komplikasi yang terjadi
gejala difteri didapatkan 8 orang yang akibat difteri yang tidak tertangani adalah
mengatakan pengertian difteri tanda dan kerusakan jantung, yang bisa berlanjut
gejala difteri adalah kurang tahu, dan menjadi gagal jantung. Kerusakan sistem
tidak mengerti. Wawancara yang saraf berupa kelumpuhan saraf penyebab
dilakukan oleh peneliti dengan perawat gerakan tak terkoordinasi. Kerusakan
yang menangani program difteri saraf bahkan bisa berakibat kelumpuhan,
mengatakan bahwa karena penyakit dan kerusakan ginjal (Dinkes Jatim,
difteri salah satu penyakit menular 2011). Perlu ada usaha untuk
berbahaya, tetapi belum ada penyuluhan meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang difteri di wilayah puskesmas tentang deteksi dini difteri. Menurut
Gading Efendi (1998) upaya tersebut meliputi
Difteri merupakan penyakit infeksi promotif dan preventif, bidang preventif
yang mudah menular dan berbahaya merupakan prioritas utama untuk
karena dapat menyebabkan kematian menurunkan angka kejadian difteri.
(IDAI, 2013). Kuman difteri masuk Kegiatan pada bidang preventif berupa
dalam tubuh melalui kontak langsung penyuluhan dan pendidikan kesehatan
dengan orang terinfeksi atau barang (Notoatmodjo, 2012). Yulianti (2013)
terkontaminasi. Bakteri ini mengikuti menjelaskan bahwa dengan pendidikan
kesehatan dengan media audio visual design yang mengungkapkan hubungan
dapat meningkatkan pengetahuan sebab akibat dengan melibatkan satu
masyarakat. kelompok subjek. Populasi dalam
Pendidikan kesehatan metode penelitian ini adalah ibu yang memiliki
ceramah media film pendek menurut balita yang sudah mendapatkan imunisasi
Rogers (1983) adalah merupakan salah DPT lengkap di Kelurahan Gading
satu saluran komunikasi untuk merubah wilayah kerja Puskesmas Gading
perilaku masyarakat. Pendidikan Surabaya sejumlah 211 orang.
kesehatan mempunyai beberapa metode Pengambilan sampel dilakukan dengan
sebagai unsur input yang mempengaruhi teknik Simple Random Sampling dengan
pelaksanaan pendidikan kesehatan cara melotre yaitu pengambilan sampel
(Notoatmodjo, 2007). Pendidikan dengan cara acak tanpa memperhatikan
kesehatan dapat lebih dipahami oleh strata yang ada dalam anggota populasi
peserta dengan bantuan media Kriteria inklusi dalam penelitian ini
(Notoatmodjo, 2012). Media/alat bantu adalah
pendidikan kesehatan adalah alat yang 1. Ibu yang mengasuh anaknya sendiri
digunakan oleh petugas kesehatan dalam 2. Ibu yang asli berdomisili di Kelurahan
menyampaikan bahan materi atau pesan Gading
kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Macam 3. Ibu yang mengerti Bahasa Indonesia
macam media pendidikan kesehatan 4. Ibu yang bisa membaca dan menulis
adalah visual aids, audio aids, dan audio
visual aids (Notoatmodjo, 2012). Media Kriteria ekslusi dalam penelitian ini
audio visual aids salah satunya bisa adalah
menggunakan film pendek yang 1. Ibu yang mempunyai balita, tidak
mempunyai keuntungan bisa kooperatif saat penyuluhan.
menyampaikan pesan secara realistik, 2. Ibu yang tidak mengikuti secara penuh
memiliki features yang mudah untuk acara penyuluhan.
mempelajari pesan yang disampaikan 3. Ibu yang hanya hadir saat pre-test dan
yaitu dengan slow motion karena bisa post-test.
memperlambat pesan yang disampaikan 4. Ibu yang membawa anaknya saat pre-
agar lebih muda ditangkap oleh peserta. test dan post-test.
Saraswati (2011) menjelaskan bahwa 5. Ibu yang tidak bersedia menjadi
model pembelajaran kesehatan responden.
menggunakan media film pendek
mampu meningkatkan pengetahuan dan Besar sampel dalam penelitian ini
sikap siswa lebih tinggi dibandingkan dihitung dengan rumus (Nursalam, 2003)
media leaflet tentang deteksi dini kanker sebagai sebagai berikut
serviks. Maka peneliti tertarik untuk N
melakukan penelitian tentang Pengaruh 1 N (d 2 )
pendidikan kesehatan media film pendek
n=
terhadap peningkatan pengetahuan, sikap,
Keterangan:
dan praktek ibu tentang deteksi dini
n : Besar sampel
difteri anak di kelurahan Gading
N : Besar populasi
Surabaya.
d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan
(0,05)
BAHAN DAN METODE
n = 62
Penelitian ini menggunakan desain 1 + 62(0.05)2
Quasy-Experiment.dengan rancangan one n = 54
group design pre-test and post-test
Jadi sampel yang dibutuhkan sebanyak wilcoxon sign rank test, didapat nilai p=
54 responden. 0,000.
Variabel independen dalam penelitian hampir seluruhnya terjadi peningkatan
ini adalah pengetahuan, sikap dan praktik kemampuan ibu dalam melakukan
deteksi dini difteri.sedangkan dependen praktik deteksi dini difteri khususnya
adalah pendidikan kesehatan praktek mengukur suhu, dibuktikan
menggunakan metode ceramah dengan dengan analisa uji statistik wilcoxon sign
media film pendek. Alat ukur untuk rank test, didapat nilai p= 0,000
pengetahuan dan sikap berupa Berdasarkan hasil penelitian
kuesioener sedangkan praktek menunjukkan bahwa sebagian besar
menggunakan lembar observasi berupa terjadi peningkatan praktik deteksi dini
SOP diberikan pre-test kemudian satu difteri tentang melihat pseudomembran,
minggu kemudian dilakukan post test. dibuktikan dengan analisa uji statistik
Data yang terkumpul kemudian dianalisis wilcoxon sign rank test, didapat nilai p=
menggunakan uji statistik Wilcoxon 0,000.
signed rank test dengan tingkat Berdasarkan hasil penelitian
kemaknaan <0,05. Artinya, bila menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
menghasilkan P0,05, maka Ho ditolak terjadi peningkatan praktik deteksi dini
dan hipotesis diterima hal ini berarti ada difteri tentang meraba pembesaran
perubahan pengetahuan, sikap dan kelenjar di leher, dibuktikan dengan
praktek sebelum dan sesudah intervensi analisa uji statistik wilcoxon sign rank
pendidikan kesehatan metode ceramah test, didapat nilai p= 0,000
dengan media film pendek.

HASIL PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisa data dan Sebelum dilakukan pendidikan


menguji hasil penelitian baik secara kesehatan setengah dari jumlah
kuantitatif (dengan uji statistik Wilcoxon responden memiliki tingkat pengetahuan
Signed rank test) diperoleh hasil yang yang kurang. Ibu yang memiliki
cukup bervariasi yang memerlukan pengetahuan kurang sebagian besar
beberapa pembahasan yaitu : pengaruh tingkat pendidikannya hanya lulusan SD
pendidikan kesehatan metode ceramah dan SMP. Menurut Budiarto (2002)
media film pendek terhadap pengetahuan, bahwa seseorang yang memiliki
sikap, dan praktek ibu dalam deteksi dini pendidikan tinggi akan cenderung
difteri. mencari tahu tentang suatu informasi.
Berdasarkan hasil penelitian Selain pendidikan, informasi atau
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penyuluhan dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan difteri hampir pengetahuan seseorang. Hal ini sesuai
setengah antara pre test dan post test dengan data yang diperoleh peneliti saat
setelah diberikan intervensi pendidikan pengambilan data awal bahwa
kesehatan metode ceramah media film penyuluhan tentang penyakit difteri tidak
pendek seperti yang disajikan pada Tabel pernah dilakukan di kelurahan Gading.
5.6. Hasil dari penelitian ini Ekonomi seseorang juga akan
menunjukkan bahwa pendidikan menentukan tersedianya suatu fasilitas
kesehatan metode ceramah media film yang diperlukan untuk kegiatan
pendek berpengaruh terhadap tertentu, sehingga status sosial ekonomi
pengetahuan sesudah perlakuan, ini akan mempengaruhi pengetahuan
dibuktikan dengan analisa uji statistik seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa diberikan dan bisa mengingat kembali.
sebagian besar ibu-ibu berpenghasilan < Teori Rogers (1983) tahap pengetahuan
Rp.1.260.000. Hasil penelitian ini adalah tahap dimana seseorang belum
didukung pula dengan yang diperoleh memiliki informasi tentang inovasi,
Kasman (2003), bahwa ibu balita diare sehingga inovasi tersebut harus
hampir seluruhnya memiliki pendapatan disampaikan. Inovasi dalam penelitian ini
di bawah upah minimum propinsi adalah berupa pendidikan kesehatan
Sumatra Barat. metode ceramah media film pendek.
Setelah dilakukan pendidikan Peningkatan pengetahuan diartikan
kesehatan pengetahuan mengalami sebagai hasil dari penyuluhan kesehatan
peningkatan yang signifikan. dengan media audiovisual berupa film
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu pendek yang diawali dengan metode
dan ini terjadi setelah seseorang ceramah. Film pendek adalah film atau
melakukan penginderaan terhadap suatu gambar hidup merupakan gambar-gambar
objek tertentu sehingga menimbulkan dalam frame di mana frame demi frame
pengetahuan baru pada subjek tersebut diproyeksikan melalui lensa proyektor
Notoatmodjo (2003). Menurut Riedman secara mekanis sehingga pada layar
(1993) dalam Potter & Perry (2006) terlihat gambar itu hidup. Pemilihan film
bahwa pengetahuan yang tinggi pendek sebagai media penyuluhan
dipengaruhi oleh pendidikan yang kesehatan dapat diterima dengan baik
tinggi.Marta (1997) mengemukakan oleh responden. Media ini menawarkan
bahwa makin tinggi pendidikan penyuluhaan yang lebih menarik dan
seseorang makin mudah orang tersebut tidak monoton. Penyuluhan dengan
untuk menerima informasi, pernyataan ini audiovisual menampilan gerak, gambar
bertolak belakang dengan hasil penelitian dan suara sedangkan penyuluhan dengan
bahwa responden pendidikannya adalah media cetak menampilkan tulisan dan
SMA dan SMP mempunyai prosentase suara penyuluh secara langsung yang
yang hampir sama jumlahnya. Hal ini membuat terkesan formal. Pada saat
sesuai dengan pernyataan Kapti (2010) pelaksanaan penelitian, karena media ini
yang menyebutkan seseorang dengan terbilang baru sebagian besar responden
tingkat pendidikan rendah tidak berarti mempunyai keingintahuan yang besar
mutlak berpengetahuan dan bersikap terhadap isi film pendek dan melihat film
rendah pula sehingga pengetahuan dan pendek sampai selesai dengan serius.
sikap seseorang dengan tingkat Sebelum dilakukan pendidikan
pendidikan yang rendah dapat kesehatan metode ceramah media film
ditingkatkan salah satunya melalui pendek berdasarkan kuesioner yang
layanan informasi kesehatan. Pendidikan diberikan didapatkan data tentang sikap
seseorang mempengaruhi proses belajar, responden yaitu sebagian besar
proses belajar juga dipengaruhi oleh mempunyai kategori negatif dan hampir
kondisi psikologis subyek seperti setengahnya mempunyai sikap positif
intelegensi, daya tangkap, ingatan dan menjadi hampir seluruhnya mempunyai
motivasi (Notoatmodjo, 2003). Menurut sikap positif, dan sebagian kecil
Schaise (1997) masa dewasa muda, mempunyai sikap negatif.
kognitif seseorang individu berupa daya Responden yang memiliki sikap
ingat dan intelegensi sedang dalam masa negatif sebelum pendidikan kesehatan,
produktif. Hal ini sesuai dengan hasil sebagian besar diantaranya memiliki
penelitian yang menyebutkan bahwa pengetahuan yang kurang tentang deteksi
mayoritas usia ibu berada di usia dewasa dini difteri. Pengetahuan mampu
awal, yang memungkinkan mereka masih mempengaruhi suatu perubahan sikap
masih mampu menangkap informasi yang seseorang (Azwar ,2008). Notoatmodjo
(2007) juga menyatakan bahwa menjadi lebih baik. Proses perubahan
perubahan sikap pada dasarnya terjadi diasumsikan karena kebutuhan
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan responden akan informasi saat itu sedang
keyakinan/ kepercayaan yang didapatkan meningkat seiring dengan peningkatan
dari hasil penginderaan, yang salah perawatan yang dibutuhkan oleh balita
satunya didapatkan melalui pendidikan mereka.
atau proses belajar. Proses belajar dalam Teori Bloom (1993) menyatakan
penelitian ini menggunakan metode bahwa pengetahuan atau kognitif
ceramah media film pendek. Berdasarkan merupakan domain yang sangat penting
hasil penelitian yurika (2009) bahwa untuk terbentuknya sikap sehingga
peningkatan pengetahuan yang signifikan berdampak pada tindakan/ praktek
diikuti pula oleh peningkatan sikap yang seseorang. Hal ini sesuai dengan hasil
signifikan pula. Pernyataan tersebut penelitian bahwa sebelum dilakukan
sesuai dengan hasil penelitian bahwa pendidikan kesehatan, pengetahuan dan
setelah dilakukan pendidikan kesehatan sikap ibu yang kurang berdampak pada
pengetahuan pengetahuan meningkat praktik mengukur suhu. Terbentuknya
yang diikuti pula oleh sikap yang suatu perilaku/praktek baru terutama
meningkat. Penelitian ini sesuai dengan pada orang dewasa dimulai dari domain
hasil penelitian sebelumnya yaitu kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih
penelitian dari Wibowo (2013) pengaruh dahulu terhadap stimulus yang berupa
promosi kesehatan metode audio visual pendidikan kesehatan, sehingga
terhadap peningkatan pengetahuan menimbulkan pengetahuan baru pada
penggunaan monosodium glutamat (msg) subjek tersebut dan selanjutnya
pada ibu rumah tangga. Hasil penelitian menimbulkan respon batin dalam bentuk
menunjukkan ada keterkaitan signifikan sikap subyek terhadap obyek yang
kenaikan pengetahuan dengan sikap. diketahui (Notoatmodjo,2003).
Kondisi pengetahuan ini sangat berperan Pernyataan ini sesuai dengan hasil
dalam membentuk sikap positif atau penelitian, dimana setelah dilakukan
sikap negatif seseorang (Rachmawati, pendidikan kesehatan pengetahuan ibu
2009). Menurut Rogers (1983) bahwa meningkat diikuti oleh peningkatan sikap
sikap merupakan tahap persuasi dimana dan praktek tentang mengukur suhu.
individu tertarik terhadap inovasi tersebut Berdasarkan Green (1991) bahwa
dilanjutkan dengan pengambilan pendidikan kesehatan berkaitan dengan
keputusan tentang keuntungan/kerugian perubahan-perubahan yang dapat
terhadap suatu inovasi saluran informasi. mengubah perilaku dan membantu
Penelitian ini inovasi saluran informasi pencapaian tujuan yang diinginkan.
berupa pendidikan kesehatan metode Hasil penelitian lain yang sejalan yaitu
ceramah film pendek. penelitian yang dilakukan oleh yurika
Proses pembentukan atau perubahan (2009) Bahwa pendidikan kesehatan
sikap hampir selalu dilakukan dengan dapat meningkatkan praktek ibu dalam
adanya objek dan manipulasi situasi atau memantau pertumbuhan dan
lingkungan, sehingga menghasilkan perkembangan balita.
perubahan sikap yang dikehendaki. Seseorang setelah mengetahui
Metode ceramah dengan menggunakan stimulus atau objek kesehatan, kemudian
film pendek pada penelitian ini mengadakan penilaian atau pendapat
merupakan obyek berupa informasi terhadap apa yang diketahui, proses
tentang difteri, deteksi dini difteri, dan selanjutnya diharapkan ia akan
tanda bahaya difteri. Informasi ini selain melaksanakan atau mempraktekkan apa
dapat meningkatkan pengetahuan, juga yang diketahui.
dapat mempengaruhi perubahan sikap
Sebagian besar responden, sebelum Pengetahuan seseorang akan dapat
dilakukan pendidikan kesehatan oleh mempengaruhi tindakan sesuai dengan
peneliti memiliki kemampuan yang dasar pengetahuan yang dimilikinya
kurang dalam praktek melihat (Azwar,2008). Menurut hasil penelitian
pseudomembran. Hal ini terjadi karena bahwa sebelum dilakukan tindakan
pengetahuan dan sikap yang kurang kesehatan pengetahuan ibu yang kurang
sehingga berdampak pada praktik. sehingga berdampak pada praktek
Senada dengan Green (1991) yang meraba pembesaran kelenjar di leher.
mengatakan bahwa perilaku/praktek itu WHO (1991) juga mengungkapkan
sendiri ditentukan atau terbentuk dari bahwa seseorang berperilaku tertentu
pengetahuan dan sikap yang terdapat di disebabkan oleh pemikiran dan perasaan
faktor predisposisi. Menurut Rogers dalam bentuk pengetahuan, persepsi,
(1983) praktek merupakan tahap sikap, kepercayaan, dan penilaian-
seseorang mengimplementasikan dari penilaian seseorang terhadap objek.
inovasi yang dia terima kemudian Dalam hal ini, dengan pemberian
mengkonfirmasi atau mengevaluasi penyuluhan kesehatan maka pengetahuan
tersebut sehingga kemungkinan akan bertambah sehingga praktik juga
seseorang menolak atau menerima akan lebih baik (Anies, 2006). Hasil
inovasi tersebut. Dalam penelitian ini penelitian di atas sesuai dengan teori
pendidikan kesehatan metode ceramah yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
media film pendek merupakan inovasi (2007) bahwa seseorang yang bersikap
yang dapat pengetahuan dan sikap baik akan mewujudkan praktik yang baik.
responden. Penelitian yang mendukung Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
adalah Yurika (2009) bahwa pendidikan yang menunjukkan bahwa pengetahuan
kesehatan dapat meningkatkan yang meningkat dan sikap juga yang
keterampilan ibu dalam memantau meningkat sehingga praktek pun hasilnya
pertumbuhan dan perkembangan balita. signifikan.
Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa Mewujudkan pengetahuan dan sikap
setelah diberikan pendidikan kesehatan agar menjadi suatu perbuatan atau
menyebabkan peningkatan pengetahuan tindakan yang nyata diperlukan faktor
dan sikap sehingga berdampak pada pendukung atau kondisi yang
praktek melihat pseudomembran. mendukung, antara lain : fasilitas, sarana
Peningkatan praktek melihat dan prasarana, dan dukungan dari pihak
pseudomembran tidak sebesar hasil lain.
praktek deteksi dini lainnya. Menurut
Kozier (2002) praktek untuk mengkaji KESIMPULAN DAN SARAN
pseudomembran butuh keahlian khusus.
Faktor lain yang mempengaruhi KESIMPULAN
perilaku/praktek antara lain adalah
pengalaman, emosi, kebiasaan, Berdasarkan hasil penelitian yang
pengetahuan dan sikap. Masyarakat telah dilakukan dapat disimpulkan
umum dalam melakukan praktek melihat bahwa:
pseudomembran merupakan hal yang 1. Pendidikan kesehatan metode ceramah
baru dan masih takut karena di lapangan media film pendek memberikan
praktek melihat pseudomembran pengaruh terhadap perubahan tingkat
dilakukan oleh petugas kesehatan, pengetahuan.
sehingga menyebabkan peningkatan 2. Pendidikan kesehatan metode ceramah
prakteknya tidak sesignifikan praktek media film pendek memberikan
deteksi dini lainnya. pengaruh terhadap perubahan sikap
ibu.
3. Pendidikan kesehatan metode cramah Desa Lipursari Leksono
media film pendek memberikan Wonosobo Yoyagkarta :
pengaruh terhadap perubahan praktek STIkesAisyiyah.
tentang mengukur suhu dalam deteksi
dini difteri.
4. Pendidikan kesehatan metode ceramah Azwar, S. (2003). Sikap manusia : teori
media film pendek memberikan dan pelaksanaanya. Edisi 2.
pengaruh terhadap perubahan praktek Yogyakarta: Pustaka pelajar
tentang melihat pseudomembran
dalam deteksi dini difteri. Blum MJ, MM Barrie, MK John, A
5. Pendidikan kesehatan metode ceramah Leonore. (1993). Public Health
media film pendek memberikan
Nutrition. Blackwell Publishing
pengaruh terhadap perubahan praktek
tentang meraba pembesaran kelenjar Ltd., Oxford
di leher.
Budiarto. 2002. Biostatistika untuk
keperawatan dan kesehatan
SARAN masyarakat.Jakarta EGC.

1. Bagi Peneliti
Ditjen P2PL, Depkes RI.(2007). Revisi
Perlu adanya penelitian lebih lanjut
tentang pengaruh nilai-nilai pola Buku Pedoman Penyelidikan
pribadi dalam pengambilan keputusan danPenanggulangan Kejadian
menurut teori Rogers dalam Luar Biasa (Pedoman
peningkatan pengetahuan ibu. EpidemiologiPenyakit). Jakarta
2. Bagi Ibu
Ibu harus lebih aktif untuk mencari Ditjen P2PL, Depkes RI.
informasi tentang pencegahan
(2003).Panduan Praktis
penyakit-penyakit lain yang dapat
membahayakan dirinya dan Surveilens Epidemiologi Penyakit.
keluarganya. Jakarta
3. Bagi Puskesmas Gading
Puskesmas lebih meningkatkan Ditjen P2PL, Depkes RI.
program pendidikan kesehatan dengan (2005).Pedoman Teknis Imunisasi
rutin dan terjadwal serta
Tingkat Puskesmas.Jakarta
menggunakan media film pendek
sebagai alternatif dalam penyuluhan
selanjutnya. Ditjen P2PL.
(2013).depkes.go.id/2013/01/htm.
KEPUSTAKAAN Diakses pada tanggal 11
september 2013.
Arikunto,S. (2006). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Efendy,Nasrul.(1998). dasar-dasar
Jakarta : Rineka Cipta keperawatan kesehatan
Anies,Sulistyaningrum,(2006). masyarakat edisi kedua .Jakarta:
Hubungan Tingkat Pengetahuan EGC
Ibu Tentang Imunisasi Campak Green, Lawrence & Kreuter., Marshall, W.
Dengan Prilaku Pemberian (1991). Health Promotion Planning,
Imunisasi Campak Pada Bayi D An Educational and Environmental
Approach, Second Edition. Mayfield Kozier (2002). Buku ajar fundamental
Publishing Company. keperawatan. Jakarta: EGC
Greene, Walter & Simon-Morton .(1990) . Kusuma,Wijaya.(2004). Difteri, Cara
Introduction to Health Education. Mencegah dan Mengatasinya
Waveland Press Inc. Prospect Height.
.http:/Cyberhelath.com. tanggal
Illness
15 oktober 2013
Handayani, lestari dan Ristini. (2012).
Pengaruh model pembelajaran Marta, A. (1997). Pengaruh pendidikan
kesehatan menggunakan multimedia kesehatan dengan modul dan
terhadap perubahan pengetahuan media visual terhadap
dan sikap siswa SLTP terkait faktor pengetahuan dan sikap wanita
resiko penyakit jantung koroner. dalam menghadapi menopause.
Database jurnal ilmiah indonesia, Vol Http://pasca.uns.ac.id/?p=653.
13, No 4 Diperoleh tanggal 10 januari
2013.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php Latuamury, Yuniar megasari.
/search.html? (2013).Gambaran pengetahuan,
act=tampil&id=74749&idc=24 sikap, dan praktik tentang
Ikatan Dokter Anak Indonesia. imunisasi dpt di daerah kejadian
(2013).Pendapat Ikatan Dokter luar biasa (klb) difteri di kota
Indonesia Kejadian Luar Biasa semarang tahun 2012. Thesis
Difteri. http://idai.or.id/about- M.kes. Universitas Diponegoro
idai/idai-statement/pendapat-ikatan- Notoatmodjo. (2007). Metodelogi
dokter-anak-indonesia-kejadian-
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
luar-biasa-difteri.html
Rineka Cipta.
Kadun ,I Nyoman.(2006).Manual
Notoatmodjo. (2012). Promosi kesehatan
Pemberantasan Penyakit Menular
dan perilaku kesehatan. Jakarta:
. Jakarta :CVInfomedika
Rineka Cipta.
Kapti. (2010). Faktor-faktor yang
Nursalam.(2008). konsep dan penerapan
berhubungan dengan kejadian
metodelogi penelitian
diare pada balita di Puskesmas Air
keperawatan .Jakarta:Salemba
Dingin kecamatan Koto Tangah
Medika.
kota Padang Sumatera Barat tahun
Nursalam. (2013). Metodologi penelitian
2003.
ilmu keperawatan.pendekatan
Http://library.usu.ac.id/index.php/
praktis edisi 3. Jakarta: Salemba
component/journals/index.php?
Medika
option=com_journal_review&id=
Perry, A & Potter, P. (2001).
11204&task=view. Diperoleh
Fundamental of nursing. Harcourt
tanggal 10 Januari 2014
Australia: Mosby.
Kartono.(2008). Lingkungan Rumah dan
Profil.(2007).Profil Kesehatan.Diakses
Kejadian Difteri di
tanggal 24 November 20113, dari
KabupatenTasikmalaya dan
BankData/Depkes.
Kabupaten Garut, Jurnal
Web site : http://.WWW.Balita
Kesehatan Masyarakat
Anda.Com .
NasionalVol.2 No.5
_________(2007).Difteriae.Diakses Supriyanto,dkk.( 2008).Reaksi
tanggal 24 November 20113, dari Kekebalan Anak Sekolah
BankData/Depkes. Terhadap Toksoid Difteri
Web site : .Diakses tanggal 10 November
http://Medlineplus.com/Difteriae, 2013.http:/www.kalbe.co.id/files/c
2007 dk/files/2008
Rahmawati, I., T. Sudargo, dan I. Wibowo , E. M. (2007). pengaruh
Paramastri, 2007. Pengaruh promosi kesehatan metode audio
Penyuluhan dengan Media Audio visual terhadap peningkatan
Visual Terhadap Peningkatan pengetahuan penggunaan
pengetahuan, Sikap, dan Perilaku monosodium glutamat (msg) pada
Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk ibu rumah
Dikabupaten kota Waringin Barat tangga.http://mulinet10.li.mahidol
Propinsi .ac.th/e-thesis/4937998.pdf.
Rezeki,sri.,Dkk.(2012). Buku ajar infeksi Diperoleh tanggal 21 Januari
& pediatri tropis edisi kedua. 2014.
Jakarta : IDAI
Yudho, Eko. (2012). Perilaku ibu dalam
Rogers, Everete M, F. Floyd S (1983).
pencegahan penyakit difteri pada
Communication of Innovations. A
anak usia 1-5 tahun. Jurnal
Cross Cultural Approach London.
1971. 385 Kesehatan Lingkungan, Vol 3, No
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. 1, Januari 2012
Dr.Sulianti Saroso. (2007). http://lib.umpo.ac.id/gdl/downloa
Imunisasi. Diakses tanggal 15 d.php%3Fid
November 2013. %3D91+&cd=1&hl=id&ct=clnk
http:/[email protected] Yulianti, Indah.(2003).Booklet untuk
Seksi P & SE.(2008).KLB Difteri meningkatkan pengetahuan
Jatim,Dinas Kesehatan Propinsi pemberantasan sarang nyamuk
Jawa Timur. Surabaya: Dinkes (psn) demam berdarah dengue
Jatim (dbd.Jurnal kesehatan lingkungan
Schaise M. D. (2008). Parental Unnes, Vol 3, No2
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
management of childhood
hp/ujph/article/view/1124
diarrhea.
Yurika, Agustina L,. 2009. Cakupan
http://cpj.sagepub.com/cgi/conten
Imunisasi Balita dan ASI
t/abstract/48/3/295. Diperoleh
Eksklusif Di Indonesia: Hasil
tanggal 25 januari 2014.
Survei Kesehatan Nasional
Supartini yupi.(2004).Buku ajar konsep
(Surkesnas) 2001. Jurnal Ekologi
keperawatan anak .Jakarta: EGC
Kesehatan Volume 2 No.2, 249-
254.

You might also like