Shahih Bukhari 2501

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 500
At a glance
Powered by AI
Some key prohibitions mentioned include drinking directly from the container, breathing into the drinking container, and touching private parts with the right hand when urinating. It is also prohibited to falsely accuse someone, especially women and slaves, of adultery without proof.

Prohibitions mentioned include drinking directly from the container, breathing into the drinking container more than two or three times when drinking, and touching private parts with the right hand when urinating.

The seven major sins according to the hadith are: Shirk (associating partners with Allah), witchcraft, unlawfully killing a soul, consuming riba (usury), consuming the wealth of an orphan, fleeing from battle, and falsely accusing chaste women of adultery.

Bab: Minum dari mulut bejana (ceret)

5196. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Ayyub, Ikrimah pernah berkata kepada kami;
"Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang singkat yang pernah diceritakan oleh
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum langsung dari
mulut geribah atau tempat air minum dan hendaklah seseorang melarang tetangganya
menyandarkan kayu di rumahnya."

5197. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang minum langsung dari
mulut geribah."

5198. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah menceritakan kepada kami Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang minum langsung
dari mulut geribah."

Bab: Larangan dari bernafas dalam bejana

5199. Telah menceritakan kepada kami Nu'aim telah menceritakan kepada kami Syaiban dari
Yahya dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian minum, maka janganlah bernafas di
tempat air minum tersebut, dan apabila salah seorang dari kalian kencing maka janganlah

menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan, namun apabila salah seorang dari kalian
harus menyentuhnya, hendaknya tidak menyentuh dengan tangan kanannya."

Bab: Minum sambil bernafas dua atau tiga kali




5200. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dan Abu Nu'aim keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Tsumamah bin Abdullah dia berkata; bahwa Anas biasa bernafas dalam tempat air minum
sebanyak dua kali atau tiga kali, dan dia mengira bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
juga bernafas tiga kali (ketika minum)."

Bab: Minum dalam bejana emas

5201. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dia berkata; Ketika Hudzaifah di Madayin
(Mada`in), dia pernah meminta air untuk minum, lalu Dihqan memberinya air minum di
dalam bejana yang terbuat dari perak, maka ia membuangnya sambil berkata;
"Sesungguhnya aku tidak bermaksud membuangnya melainkan aku telah melarangnya
(menggunakan tempat yang terbuat dari perak) namun tetap saja ia menggunakannya,
sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami memakai kain sutera, dibaj
(sejenis sutera) dan tempat minum yang terbuat dari emas dan perak, beliau bersabda: "Itu
semua untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan untuk kalian di akhirat kelak."

Bab: Bejana perak

5202. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dia berkata; kami
pernah bepergian bersama Hudzaifah, lalu dia menyebutkan perihal Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian minum dari tempat yang terbuat emas dan

perak dan janganlah kalian menggunakan kain sutera dan dibaj (sejenis sutera), karena itu
semua untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat kelak."






5203. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik bin Anas dari Nafi' dari Zaid bin Abdullah bin Umar dari Abdullah bin Abdurrahman bin
Abu Bakr As Siddik dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang minum dari bejana yang
terbuat dari perak, hanyasanya ia menuangkan neraka Jahannam ke dalam perutnya."

5204. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Al Asy'ats bin Sulaim dari Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al
Barra` bin Azib dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami
tujuh perkara dan melarang tujuh perkara, beliau memerintahkan untuk menjenguk orang
sakit, mengiringi jenazah, mendo'akan orang yang bersin, memenuhi undangan,
menyebarkan salam, menolong orang yang terzhalimi dan melaksanakan sumpah, dan
melarang kami memakai cincin dari emas, minum dari bejana yang terbuat dari perak,
mayasir, qasiy, harir, dibaj dan istabraq (semua jenis pakaian yang terbuat dari sutera atau
campuran sutera)."

Bab: Minum dalam gelas

5205. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Abbas telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Salim Abu An Nadlr dari 'Umair
bekas budak Ummu Fadl, dari Ummu Fadl bahwa orang-orang ragu-ragu mengenai puasa

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di hari 'Arafah, lantas Ummu Fadl mengirimkan semangkuk
susu untuk beliau, lalu beliau meminumnya."

Bab: Minum dari gelas dan bejana Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam


5206. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd
radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika dituturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang cerita seorang wanita Arab, maka beliau pun memerintahkan Abu Usaid
untuk memanggilnya. Tidak lama kemudian wanita itu datang dan tinggal di tempat yang
bagus milik Bani Sa'idah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar hingga menemui
wanita tersebut, beliau masuk ke rumah tersebut, dan ternyata wanita itu selalu
menundukkan kepalanya. Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajaknya
bicara, wanita itu justru berkata; "Saya berlindung kepada Allah darimu." Beliau menjawab:
"Baiklah, saya juga melindungimu dariku." Setelah itu para sahabat berkata kepadanya;
"Tahukah kamu siapakah orang ini?" wanita itu menjawab; "Tidak." Para sahabat berkata;
"Orang itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau datang untuk melamarmu."
Wanita itu berkata; "Kalau begitu, saya termasuk orang yang tidak beruntung." Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam kembali dan duduk di bangsa Bani Sa'idah bersama dengan para
sahabatnya. Kemudian beliau bersabda: "Tuangkanlah kepada kami minuman wahai Sahal."
Lalu saya mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberikan minuman kepada
mereka dengan menggunakan mangkuk tersebut." -Setelah itu Sahl mengeluarkan mangkuk
tersebut untuk kami dan kami pun meminum air darinya." Abu Hazim berkata; "Selang
beberapa tahun kemudian, Umar bin Abdul Aziz meminta mangkuk itu, maka mangkuk
tersebut di berikan kepadanya."



5207. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Al Mudrik dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah
dari 'Ashim bin Al Ahwal dia berkata; aku pernah melihat mangkuk nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ada pada Anas bin Malik, sedangkan mangkuk tersebut telah retak, lalu dia
menyambungnya dengan perak, Anas berkata; "Mangkuk itu adalah mangkuk yang sangat
bagus yang terbuat dari kayu pilihan, 'Ashim melanjutkan; Anas berkata; Sungguh aku telah
menuangkan (minuman) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mangkuk
tersebut hingga sekian kali. Perawi berkata; Ibnu Sirin mengatakan; bahwa mangkuk
tersebut terdapat rantai yang terbuat dari besi, lalu Anas hendak menggantinya dengan
rantai yang terbuat dari emas atau perak, maka Abu Thalhah berkata kepadanya; "Janganlah
kamu merubah sesuatu yang telah di buat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas
pun membiarkan seperti itu."

Bab: Minuman yang berbarakah dan air yang diberkahi

5208. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dia berkata; telah menceritakan kepadaku Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir
bin Abdullah radliallahu 'anhuma tentang hadits ini, dia berkata; "Sungguh aku pernah
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu waktu shalat Ashar telah tiba sedangkan
kami tidak memiliki persediaan air kecuali hanya sedikit, lalu air tersebut ditaruh ke dalam
wadah dan diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah itu beliau
memasukkan tangan beliau ke dalam wadah tersebut sambil meregangkan jari jemarinya
kemudian beliau bersabda: "Mari berwudlu' untuk mendapatkan keberkahan dari Allah."
Sungguh aku melihat air memancar dari jari-jemari beliau, orang-orang pun bergegas
melakukan wudlu sambil minum, dan aku pun bergegas untuk mengenyangkan perutku
dengan air tersebut karena aku tahu kalau air itu sarat dengan keberkahan." Kataku kepada
Jabir; "Berapakah jumlah kalian waktu itu?" dia menjawab; "seribu empat ratus personil"

hadits ini juga di perkuat oleh riwayat 'Amru bin Dinar dari Jabir, sementara Hushain dan
'Amru bin Murrah mengatakan dari Salim dari Jabir sebanyak seribu lima ratus personil,
hadits ini juga di perkuat pula oleh riwayat Sa'id bin Musayyib dari Jabir."

Kitab: Sakit
Bab: Penjelasan tentang kafarah orang sakit



5209. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az
Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah suatu musibah yang menimpa
seorang muslim bahkan duri yang melukainya sekalipun melainkan Allah akan menghapus
(kesalahannya)."

5210. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abdul Malik bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad dari
Muhammad bin 'Amru bin Halhalah dari 'Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang
muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga
gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus
kesalahan-kesalahannya."



5211. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan dari Sa'd dari Abdullah bin Ka'b dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Permisalan seorang mukmin seperti dahan di suatu pohon,
terkadang angin menjadikannya bengkok dan terkadang berdiri, lurus. Sebaliknya permisalan
orang munafik seperti tanaman padi yang senantiasa berdiri, hingga sekali ia jatuh, ia akan

langsung roboh." Zakariya mengatakan; telah menceritakan kepadaku Sa'd telah


menceritakan kepada kami Ibnu Ka'b dari ayahnya Ka'b dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

5212. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Fulaih dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Hilal
bin Ali penduduk dari Bani 'Amir bin Lu`ai, dari 'Atha` bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan seorang
mukmin seperti dahan di suatu pohon yang dapat bengkok ketika tertiaup angin dan apabila
tertimpa musibah dia akan tetap tegak lurus, sedangkan permisalan orang fajir ibarat
tanaman padi yang senantiasa tegak sehingga Allah akan merobohkannya kapan saja Dia
kehendaki."

5213. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah bahwa dia
berkata, saya mendengar Sa'id bin Yasar Abu Al Hubbab berkata; saya mendengar Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di
kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya."

Bab: Sakit keras

5214. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Bisyr bin
Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih merasakan penderitaan ketika sakit dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

5215. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah
radliallahu 'anhu; saya pernah menjenguk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit,
sepertinya beliau sedang merasakan rasa sakit, kataku selanjutnya; "Sepertinya anda sedang
merasakan rasa sakit yang amat berat, oleh karena itulah anda mendapatkan pahala dua kali
lipat." Beliau menjawab: "Benar, tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah melainkan
Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan
dedaunannya."

Bab: Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi

5216. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim
At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah dia berkata; saya pernah menjenguk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang menderita sakit, lalu aku berkata;
"Wahai Rasulullah, sepertinya anda sedang merasakan sakit yang amat berat" beliau
bersabda: "Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua
orang dari kalian." Kataku selanjutnya; "Sebab itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat."
Beliau menjawab: "Benar, seperti itulah, dan tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu
musibah (penyakit) atau yang lain, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahankesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya."

Bab: Wajibnya mengunjungi orang sakit

5217. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah makan terhadap orang yang kelaparan,
jenguklah orang sakit dan bebaskanlah tawanan."



5218. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Asy'ats bin Sulaim dia berkata; saya
mendengar Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami tujuh perkara dan
melarang kami dari tujuh perkara, beliau melarang kami dari memakai cincin emas,
mengenakan sutera, dibaj, istabraq (kain sejenis sutera), qasiy dan misarah (yaitu kain yang
terbuat dari campuran sutera), dan memerintahkan kami untuk mengiringi jenazah,
menjenguk orang sakit dan menebarkan salam."

Bab: menjenguk orang pingsan


5219. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dia mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Aku pernah menderita sakit, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar
datang menjengukku dengan berjalan kaki, ketika beliau menemuiku ternyata aku sedang
pingsan, maka beliau berwudlu' dan memercikkan sisa air wudlu'nya kepadaku, aku pun
tersadar, ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah berada di depanku, lalu aku
berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya aku mengurus harta bendaku, bagaimana
caranya aku memutuskan terhadap harta bendaku?" beliau tetap tidak menjawab sampai
turun ayat tentang harta warisan."

Bab: Keutamaan penderita ayan (epilepsi)


5220. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Imran bin Abu Bakar dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha` bin Abu Rabah dia
berkata; Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku; "Maukah aku tunjukkan kepadamu seorang
wanita dari penduduk surga?" jawabku; "Tentu." Dia berkata; "Wanita berkulit hitam ini, dia
pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Sesungguhnya aku
menderita epilepsi dan auratku sering tersingkap (ketika sedang kambuh), maka berdoalah
kepada Allah untukku." Beliau bersabda: "Jika kamu berkenan, bersabarlah maka bagimu
surga, dan jika kamu berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah
menyembuhkanmu." Ia berkata; "Baiklah aku akan bersabar." Wanita itu berkata lagi;
"Namun berdoalah kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap." Maka beliau mendoakan
untuknya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami
Makhlad dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Atha' bahwa dia pernah melihat
Ummu Zufar adalah wanita tersebut, ia adalah wanita berpawakan tinggi, berkulit hitam
sedang berada di tirai Ka'bah."

Bab: Keutamaan orang buta

5221. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Al Hadi dari 'Amru bekas budak Al
Mutthalib, dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman; "Apabila Aku menguji hamba-Ku
dengan penyakit pada kedua matanya, kemudian ia mampu bersabar, maka Aku akan
menggantinya dengan surga." maksud (habibataihi) adalah kedua matanya. Hadits ini juga
diperkuat oleh riwayat Asy'ats bin Jabir dan Abu Dzilal bin Hilal dari Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Wanita menjenguk laki-laki

5222. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari
ayahnya dari Aisyah dia berkata; "Ketika Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam sampai di
Madinah, Abu Bakar dan Bilal menderita sakit. Lalu Aisyah menjenguk mereka berdua. Aku
bertanya; "Wahai ayahku, bagaimana keadaanmu? Dan engkau Bilal, bagaimana
keadaanmu?" Aisyah melanjutkan; Dan setiap kali Abu Bakar menderita sakit panas, maka
dia akan berkata; "Setiap orang bertanggung jawab terhadap keluarganya dan kematian itu
lebih dekat dari pada tali sandalnya." Sedangkan jika Bilal menderita sakit demam, dia akan
berkata; "Alangkah baiknya syairku, apakah aku harus bermalam di suatu lembah sementara
di sampingku terdapat orang-orang yang membanggakan lagi mulia. Apakah suatu hari
mereka akan menginginkan airnya yang melimpah. Apakah sudah tampak olehku gunung
Syamah dan Thafil?" Aisyah berkata; Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallaallahu'alaihi
wa sallam dan mengabarkan keadaan mereka kepada beliau. Lalu beliau berdo'a:
ALLAHUMMA HABBIB ILAINAA ALMADINAH KAHUBBINA MAKKATA AW ASYADDA
ALLAHUMMA WA SHAHHIHHA WA BAARIK LANAA FI MUDDIHA WA SHAA'IHAA WANQUL
HUMMAHA FAJ'ALHA BIL JUHFAH (Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah
seperti kecintaan kami kepada Mekkah atau lebih. Ya Allah, perbaikilah ia, Berkahilah kami
pada takaran mudnya dan sha'nya dan pindahkanlah wabah penyakitnya ke Juhfah."

Bab: Menjenguk anak kecil

5223. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ashim dia berkata; saya mendengar Abu
Utsman dari Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma, seorang puteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengirim seorang utusan kepada Nabi yang ketika itu Usamah, Sa'd dan Ubbay,
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (seingatku) utusan itu menyampaikan pesan yang

isinya; "Anakku telah menjelang wafat, maka tolong engkau (nabi) datang! Namun Nabi (tak
sempat datang) dan hanya mengutusnya seraya menyampaikan pesan; "Tolong sampaikan
salam kepadanya dan katakanlah; "Milik Allah lah segala yang diambil-Nya dan segala yang
diberikan-Nya, dan segala sesuatu mempunyai batasan waktu tertentu disisi-Nya, maka
hendaklah dia hanya mengharap ganjaran dan bersabar." (Merasa tidak puas), puteri nabi
mengirim utusan untuk kedua kalinya sambil menyumpahinya (agar bisa membujuk nabi).
Spontan nabi beranjak, dan kami pun berdiri. (ketika sampai), cucu nabi diletakkan di
pangkuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang nafasnya sudah tersengal-sengal karena
tinggal sisa-sisa nyawanya. Kedua mata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun berlinang,
sehingga Sa'd bertanya; "Kenapa anda menangis ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ini
adalah pertanda kasih sayang yang Allah letakkan di hati hamba sesuai yang di kehendakiNya, dan Allah tidak akan meletakkan rasa kasih sayang pada para hamba-Nya kecuali
terhadap orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang."

Bab: Menjenguk orang dusun

5224. Telah menceritakan kepada kami Mu'allaa bin Asad telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhtar telah menceritakan kepada kami Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang
Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan; "Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau
akan mengatakan kepadanya: "Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Ibnu Abbas
berkata; lalu aku bertanya; "Baik?!, tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah
demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya
meninggal dunia." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, memang
benar."

Bab: Menjenguk orang musyrik

5225. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu bahwa seorang budak milik orang
Yahudi pernah menjadi pelayannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia jatuh sakit,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi menjenguknya sambil bersabda: "Masuk

Islamlah kamu." Lalu dia masuk Islam." Sa'id bin Musayyib berkata; dari Ayahnya "Ketika Abu
Thalib hendak meninggal, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya."

Bab: Jika menjenguk orang sakit kemudian datang waktu shalat, maka si sakit
shalat bersama mereka secara jamaah

5226. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Hisyam dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Ayahku dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah dijenguk oleh beberapa orang ketika beliau sakit, kemudian beliau mengerjakan
shalat sambil duduk, maka orang-orang pun ikut mengerjakan shalat sambil berdiri, lalu
beliau memberi isyarat supaya mereka juga duduk, seusai shalat beliau bersabda:
"Sesungguhnya dijadikannya Imam itu untuk diikuti, apabila dia ruku' maka kalian juga harus
ruku', apabila dia mengangkat kepala maka kalian juga harus mengangkat kepala, apabila dia
shalat sambil duduk maka kalian harus shalat sambil duduk." Abu Abdullah berkata; Al
Humaidi berkata; hadits ini hukumnya mansukh (terhapus), karena Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di akhir hayatnya selalu mengerjakan shalat sambil duduk, sementara orang-orang
yang di belakang beliau shalat sambil berdiri."

Bab: Meletakkan tangan pada orang yang sakit

5227. Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Al Ju'aid dari Aisyah binti Sa'd bahwa Ayahnya berkata; Aku pernah menderita rasa
sakit yang amat berat ketika di Makkah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang
menjengukku, lalu aku berkata kepada beliau; "Wahai Nabi Allah, aku akan meninggalkan

banyak harta benda, namun aku tidak memiliki seorang pun (ahli warits) selain seorang
puteri, oleh karena itu aku wasiatkan dua pertiga dari harta bendaku dan aku tinggalkan
sepertiganya" beliau bersabda: "Jangan." Kataku; "Kalau begitu, aku wasiatkan setengahnya
dan aku sisakan setengah." Beliau menjawab: "Jangan." Kataku selanjutnya; "Kalau begitu
aku wasiatkan sepertiga dan aku sisakan yang dua pertiganya." Beliau bersabda: "Sepertiga,
sepertiga pun masih banyak, " lalu beliau meletakkan tangan beliau di atas keningnya
kemudian beliau mengusap wajah dan perutku sambil berdo'a: "ALLAHUMMASYFII SA'D WA
ATMIM LAHU HIJRATAHU (Ya Allah, sembuhkanlah penyakit Sa'd dan sempurnakanlah
hijrahnya)." Maka aku masih merasakan rasa sejuk di hatiku hingga saat ini."

5228. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dia berkata; Abdullah bin Mas'ud
berkata; Aku pernah menjenguk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau
sedang menderita rasa sakit yang sangat berat, lalu aku memegang beliau sambil berkata;
"Wahai Rasulullah, sepertinya anda sedang menderita sakit yang sangat berat, " beliau
menjawab: "Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua
orang dari kalian." Kataku selanjutnya; "Sebab itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat."
Beliau menjawab: "Benar, " kemudian beliau bersabda lagi: "Tidaklah seorang muslim yang
menderita sakit atau yang lain, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahankesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya."

Bab: Ucapan yang diucapkan untuk orang yang sakit dan jawabannya

5229. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah radliallahu 'anhu
dia berkata; aku menjenguk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sakit, lalu aku
memegang beliau sementara beliau sedang menahan sakit yang amat berat, maka kataku;

"Sepertinya anda sedang merasakan sakit yang amat berat, karena itu anda mendapatkan
pahala dua kali lipat." Beliau bersabda: "Benar, dan tidaklah seorang muslim yang tertimpa
musibah (sakit) melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana
"pohon menggugurkan dedaunannya.

5230. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid bin
Abdullah dari Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang laki-laki yang sedang sakit, beliau lalu
bersabda: "Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Ibnu Abbas berkata; "Baik?!, tidak
mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila
diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia." Maka Nabi shallallahu
"'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, memang benar.

Bab: Menjenguk orang sakit dengan berkendaraan dan berjalan

5231. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwa Usamah bin Zaid mengabarkan
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai keledai milik beliau,
diatasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di
belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah sebelum peristiwa Badar, lalu
beliau berjalan dan sempat melintasi suatu majlis yang di majlis tersebut terdapat Abdullah
bin Ubay bin Salul, kejadian itu sebelum Abdullah masuk Islam, dan dalam majlis tersebut
terdapat pula beberapa orang kaum Muslimin yang bercampur baur dengan orang-orang
musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, terdapat pula Abdullah bin
Rawahah, saat majlis itu dipenuhi kepulan debu keledai, 'Abdullah bin Ubai menutupi
hidungnya dengan selendang sambil berkata: "Jangan mengepuli kami dengan debu, "
kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti
dan turun, setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak mereka menuju Allah lalu
beliau membacakan al-Qur'an kepada mereka. 'Abdullah bin Ubay berkata kepada beliau:
"Wahai saudara! Sesungguhnya apa yang kamu katakan tidak ada kebaikannya sedikit pun,
bila apa yang kau katakan itu benar, maka janganlah kamu mengganggu kami di majlis ini,
silahkan kembali ke kendaraan anda, lalu siapa saja dari kami mendatangi anda, silahkan
anda bercerita padanya." 'Abdullah bin Rawahah berkata; "Wahai Rasulullah, bergabunglah
dengan kami di majlis ini karena kami menyukai hal itu." Kaum muslimin, orang-orang
musyrik dan orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saling
menyerang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus menenangkan mereka hingga mereka
semuanya diam, kemudian beliau naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'd bin
'Ubadah lalu beliau bersabda: "Hai Sa'd! Apa kau tidak mendengar ucapan Abu Hubab?"
maksud beliau tentang ucapan 'Abdullah bin Ubay. Sa'ad berkata; "Maafkan dia wahai
Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya, demi Allah, Allah telah memberi anda apa
yang telah diberikan pada anda. Penduduk telaga ini (penduduk Madinah -red) bersepakat
untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena kebenaran yang diberikan kepada
anda itu muncul, sehingga menghalangi ia menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah
perbuatannya sebagaimana yang anda lihat."



5232. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Abbas telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad yaitu Ibnu Al
Munkadir dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
datang menjengukku tanpa mengendarai bighal (peranakan kuda dengan keledai) dan tidak
pula birdzaun (keledai yang asal-usul keturunannya bukan dari Arab)."

Bab: Sesungguhnya aku sakit",

5233. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Ibnu Abu Najih dan Ayyub dari Mujahid dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin
'Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewatiku
sementara aku sedang menyalakan api di bawah periuk, lalu beliau bertanya: "Apakah
kepalamu terganggu (dengan kutu)?" Aku menjawab; "Ya." Lalu beliau memanggil tukang
cukur dan mencukurnya, kemudian beliau memerintahkanku membayar fidyah."


5234. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Abu Zakariya` telah mengabarkan
kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dia berkata; saya mendengar Al Qasim
bin Muhammad berkata; Aisyah berkata; "Aduh kepalaku pusing." maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalaulah kematianmu terjadi dan aku masih hidup,
tentu aku memintakan ampun untukmu dan mendoakan kebaikan bagimu. Kata 'Aisyah
"Duhh,, sungguh aku beranggapan bahwa engkau mencintai kematianku! Dan kalaulah
kematian itu terjadi pada dirimu, niscaya engkau harus menjadi pengantin di akhir-akhir
harimu (maksudnya 'Aisyah sangat mengimpikan agar akhir-akhir hayat nabi, beliau berada
di rumahnya, bukan di rumah isteri nabi yang lain). Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengatakan: "Bahkan aku merasa sakit kepala, sungguh aku berkeinginan atau ingin
mengutus seorang utusan kepada Abu Bakar dan anaknya, dan aku sampaikan washiyat;
"Biarlah orang berkomentar apa saja, atau biarlah orang bercita-cita apa saja, yang jelas
kemudian aku katakan: 'Allah enggan dan orang-orang mukmin menolak atau dengan
redaksi lain Allah menolak dan orang-orang mukmin enggan."



5235. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
bin Muslim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Ibrahim Attaimi dari Al Harits bin
Suwaid dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu mengatakan; "Aku menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ketika beliau sedang menderita demam yang sangat berat, lantas kupegang
dengan tanganku. Aku berujar; 'Sepertinya engkau terkena sakit dan demam yang

sedemikian serius'. Beliau menjawab: "Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti
rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian." Aku berujar; "Oh, kalau begitu anda
mendapatkan pahala dua kali lipat?! Jawab beliau: 'Engkau benar, tidaklah seorang muslim
terkena gangguan, baik itu sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menghapus kesalahankesalahannya karena sakitnya sebagaimana pohon mengugurkan daunnya."




5236. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari
'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
datang menjengukku ketika aku sedang menderita sakit keras yaitu ketika Haji Wada', maka
aku berkata; "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah, seperti yang telah anda lihat
saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, sementara saya hanya
memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka
bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda: "Jangan."
Saya bertanya lagi; "Kalau begitu, bagaimana jika separuhnya?" beliau menjawab: "Jangan, "
Tanyaku lagi; "Kalau begitu bagaimana kalau sepertiganya? Beliau menjawab: Sepertiga pun
sudah banyak, sebenarnya jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu
lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan
meminta-minta kepada orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan
untuk mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala lantaran dari nafkah
pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut istrimu."

Bab: Perkataan si sakit "Tinggalkanlah aku",






5237. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dan dari jalur lain telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekati ajalnya, sedangkan di
rumah beliau telah hadir beberapa orang, diantaranya adalah Umar bin Khattab, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemarilah, saya akan menulis suatu catatan yang
kalian tidak akan tersesat sepeninggalku." Lalu Umar berkata; "Tampaknya sakit beliau
bertambah parah, bukankah di sisi kalian terdapat Al Qur'an? Cukuplah bagi kita Kitabullah."
Orang-orang yang berada di sekitar beliau ketika itu berbeda pendapat, lalu mereka saling
berbantah-bantahan. Ada yang mengatakan; "Mendekatlah kepada beliau, supaya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dapat menuliskan suatu wasiat buat kalian, agar kalian
tidak tersesat sepeninggalnya." Dan yang lain berpendapat seperti perkataan Umar,
sehingga mereka menjadi ribut di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berdirilah kalian semua (maksudnya pergi
dari sisi beliau)." Ubaidullah mengatakan; Ibnu Abbas berkata; "Kerugian besar (bagi kaum
Muslimin), mereka gagal menuliskan pesan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
karena mereka saling berbantah-bantahan di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Pergi dengan membawa anak yang sedang sakit



5238. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah telah menceritakan kepada
kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Al Ju'aid dia berkata; aku mendengar As Sa`ib berkata; aku
bersama bibiku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia
berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak saudaraku ini sedang menderita sakit." Lalu
beliau memegang kepalaku dan mendo'akan keberkahan kepadaku, kemudian beliau
berwudlu dan aku pun minum dari sisa air wudlu' tersebut, setelah itu aku berdiri di
belakang beliau hingga aku sempat melihat setempel kenabiannya berada di antara kedua
pundak beliau seperti biji kancing."

Bab: Orang sakit mengharap kematian




5239. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian
mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya, kalau memang hal itu harus,
hendaknya ia mengatakan; Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan
matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku."



5240. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dia berkata; Aku pernah menjenguk Khubbab,
sementara dirinya berobat dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada bagian
tubuh yang sakit) sebanyak tujuh kali, lalu dia berkata; "Sesungguhnya para sahabat kami
yang telah mendahului kami, mereka telah pergi sementara mereka tidak mendapatkan
bagian sedikitpun dari kehidupan dunia melainkan hanya sepetak tanah, sekiranya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang kami untuk mengharapkan kematian, niscaya
kami akan mengharapkan kematian." Di kesempatan lain kami menemuinya lagi sementara
dirinya sedang membangun rumahnya, lalu dia berkata; "Seseorang akan diberi balasan
dalam semua yang ia belanjakan selain yang ia belanjakan untuk sebidang tanah ini."








5241. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak

Abdurrahman bin Auf bahwa Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalannya."
Para sahabat bertanya; "Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?" beliau bersabda:
"tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku,
oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan janganlah salah seorang dari kalian
mengharapkan kematian, jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya,
dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat."

5242. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hsiyam dari 'Abbad bin Abdullah bin Az Zubair dia berkata;
saya mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika beliau sedang berada di pangkauanku, sabdanya: "Ya Allah, ampunalah aku,
rahmatilah aku serta pertemukanlah daku dengan Ar Rafiq."

Bab: Doa orang yang menjenguk untuk si sakit



5243. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa
apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk orang sakit atau ada orang yang
sakit datang kepada beliau, beliau berdo'a: "ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASI ISYFII WA ANTA
SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`A LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Hilangkanlah
penyakit wahai Rab sekalian manusia, sembuhkanlah wahai dzat Yang Maha
Menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan kesembuhan dari-Mu,
yaitu kesembuhan yang tidak membawa rasa sakit)." 'Amru bin Abu Qais, Ibrahim bin
Thahman mengatakan dari Manshur dari Ibrahim dan Abu Adl Dluha dengan redaksi
"Apabila ada orang yang sakit datang kepada beliau." Sementara Jarir mengatakan dari
Manshur dari Abu Adl Dluha saja, dia berkata; "Apabila beliau menjenguk orang sakit."

Bab: Orang yang menjenguk mewudlukan si sakit

5244. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir
dia berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menjengukku ketika saya sakit, lalu beliau berwudlu' dan memercikkan air
wudlu'nya kepadaku, atau bersabda: "percikkanlah (air) padanya." lantas saya pun tersadar,
lalu saya berkata; "Wahai Rasulullah, saya tidak ada yang mewarisiku kecuali hanya kalalah
(ahli warits sendirian), bagaimana aku harus membagi harta peninggalanku? Setelah itu
turunlah ayat tentang fara`idl (harta peninggalan)."

Bab: Berdoa untuk mengusir wabah (endemi, epidemi) dan demam



5245. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Malik dari
Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia berkata; "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai (di Madinah), Abu Bakar dan Bilal menderita
sakit, lalu aku menjenguk mereka berdua. Aku bertanya; "Wahai ayahku, bagaimana
keadaanmu? Dan engkau Bilal, bagaimana keadaanmu?" Aisyah melanjutkan; Dan setiap kali
Abu Bakar menderita sakit panas, maka dia akan berkata; "Setiap orang bertanggung jawab
terhadap keluarganya dan kematian itu lebih dekat dari pada tali sandalnya." Sedangkan jika
Bilal sakit demamnya semakin tinggi, maka dia akan berkata; "Alangkah baiknya syairku,
apakah aku harus bermalam di suatu lembah sementara di sampingku terdapat orang-orang
yang membanggakan diri lagi mulia. Apakah suatu hari mereka akan menginginkan air yang
melimpah. Apakah sudah tampak olehku gunung Syamah dan Thafil?" Abu Urwah berkata;
Aisyah melanjutkan; Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam dan
mengabarkan keadaan mereka kepada beliau. Lalu beliau berdo'a: ALLAHUMMA HABBIB
ILAINAA ALMADINAH KAHUBBINA MAKKATA AW ASYADDA ALLAHUMMA WA SHAHHIHHA

WA BAARIK LANAA FI SHAA'IHAA WA MUDDIHA WANQUL HUMMAHA FAJ'ALHA BIL JUHFAH


(Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti kecintaan kami kepada Mekkah
atau lebih. Ya Allah, perbaikilah ia, Berkahilah kami pada takaran sha' dan mudnya dan
pindahkanlah wabah penyakitnya ke Juhfah."

Kitab: Pengobatan
Bab: Allah tidak menurunkan penyakit selain menurunkan obatnya



5246. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu
Husain dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha` bin Abu Rabah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan
menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga."

Bab: Bolehkah laki-laki menerapi wanita dan wanita menerapi laki-laki ?

5247. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Al Mufadlal dari Khalid bin Dzakwan dari Rubayyi' binti Mu'awwidz bin 'Afra` dia
berkata; Kami pernah ikut perang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kami bertugas
memberi minum kepada pasukan dan membantu menyiapkan keperluan mereka, serta ikut
membawa orang-orang yang gugur dan yang terluka ke Madinah."

Bab: Kesembuhan dalam tiga hal

5248. Telah menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Mani' telah menceritakan kepada kami Marwan bin Syuja' telah menceritakan kepada
kami Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
"Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu minum madu, bekam dan kay (menempelkan besi
panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan kay."
Hadits ini di rafa'kan (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Dan di riwayatkan pula oleh

Al Qumi dari Laits dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang
minum madu dan berbekam."

5249. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah mengabarkan
kepada kami Suraij bin Yunus Abu Al Harits telah menceritakan kepada kami Marwan bin
Suja' dari Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu; berbekam, minum
madu dan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku
melarang ummatku berobat dengan kay."

Bab: Berobat dengan madu





5250. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat menyukai manisan dan
madu."







5251. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Al Ghasil dari 'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata; saya mendengar
Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sekiranya ada obat yang baik untuk kalian atau ada sesuatu yang baik
untuk kalian jadikan obat, maka itu terdapat pada bekam atau minum madu atau sengatan
api panas (terapi dengan menempelkan besi panas di daerah yang luka) dan saya tidak
menyukai kay."



5252. Telah menceritakan kepada kami Ayyas bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Abu Al Mutawakkil dari
Abu Sa'id bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil
berkata; "Saudaraku sedang menderita sakit perut." Beliau bersabda: "Minumilah madu."
Kemudian laki-laki itu datang kedua kalinya, lalu beliau tetap bersabda: "Minumilah madu."
Kemudian laki-laki itu datang yang ketiga kalinya, beliau bersabda: "Minumilah madu."
Kemudian dia datang lagi sambil berkata; "Aku telah melakukannya." Maka beliau bersabda:
"Maha benar Allah, dan perut saudaramulah yang berdusta, berilah minum madu." Lalu ia
pun meminuminya madu dan akhirnya sembuh.

Bab: Berobat dengan susu unta

5253. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Sallam bin Miskin telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa beberapa orang
sedang menderita sakit, lalu mereka berkata; "Wahai Rasulullah, berilah kami tempat untuk
menginap dan jamulah kami, ketika keadaan mereka mulai membaik, mereka berkata;
"Sesungguhnya kota Madinah tidak cocok untuk kami, " lantas beliau menyuruh mereka
supaya pergi ke padang tempat gembalaan unta-unta milik beliau, lalu beliau bersabda:
"Setelah itu minumlah susunya." Ketika mereka semuanya sehat, ternyata mereka
membunuh penggembala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan merampok sejumlah unta
beliau, maka beliau memerintahkan untuk mengejar mereka. Kemudian beliau memotong
tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka serta mencongkel mata mereka, dan aku
melihat salah seorang dari mereka menjulurkan lidahnya ke tanah sampai akhirnya mati
terkapar." Sallam berkata; telah sampai kepadaku bahwa Al Hajjaj pernah berkata kepada
Anas; "Ceritakanlah kepadaku tentang hukuman yang paling sadis yang pernah di lakukan
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Anas menceritakan hadits di atas, ternyata hal itu
sampai kepada Al Hasan, maka dia berkata; "Aku menyangka bahwa Anas belum pernah
menyampaikan hadits ini."

Bab: Berobat dengan kencing unta

5254. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa sekelompok orang sedang
menderita sakit ketika berada di Madinah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka supaya menemui penggembala beliau dan meminum susu dan
kencing unta, mereka lalu pergi menemui sang penggembala dan meminum air susu dan
kencing unta tersebut sehingga badan-badan mereka kembali sehat, setelah badan mereka
sehat mereka justru membunuh penggembala dan merampok unta-untanya, setelah kabar
itu sampai ke nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun memerintahkan untuk mengejar
mereka, kemudian mereka di bawa ke hadapan Nabi, lantas Nabi memotong tangan dan kaki
mereka serta mencongkel mata mereka." Qatadah berkata; telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Sirin bahwa peristiwa tersebut terjadi sebelum turunnya ayat tentang
hudud (hukuman)."

Bab: Habbah sauda"



5255. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Manshur dari Khalid bin
Sa'd dia berkata; Kami pernah bepergian yang di antaranya terdapat Ghalib bin Abjar, di
tengah jalan ia jatuh sakit, ketika sampai di Madinah ia masih menderita sakit, lalu Ibnu Abu
'Atiq menjenguknya dan berkata kepada kami; "Hendaknya kalian memberinya habbatus
sauda' (jintan hitam), ambillah lima atau tujuh biji, lalu tumbuklah hingga halus, setelah itu
teteskanlah di hidungnya di sertai dengan tetesan minyak sebelah sini dan sebelah sini,
karena sesungguhnya Aisyah pernah menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya habbatus sauda' ini adalah obat dari

segala macam penyakit kecuali saam." Aku bertanya; "Apakah saam itu?" beliau menjawab:
"Kematian."



5256. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dan
Sa'id bin Musayyib bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan kepada keduanya, bahwa dia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam habbatus sauda' (jintan
hitam) terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian." Ibnu Syihab berkata; "Maksud
dari kematian adalah maut sedangkan habbatus sauda' adalah pohon syuniz."

Bab: Talbinah untuk orang sakit


5257. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari
'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia memerintahkan untuk menkonsumsi
talbinah (adonan yang terbuat dari gandum dan buah kurma) untuk orang yang sakit dan
orang yang sedih karena musibah yang menimpanya, dia juga berkata; "Sesungguhnya saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya talbinah
(adonan yang terbuat dari gandum dan buah kurma) itu dapat menyembuhkan hati yang
sakit dan menghilangkan kesedihan."

5258. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari
'Aisyah bahwa dia juga memeritahkan supaya menkonsumsi talbinah (adonan yang terbuat
dari gandum dan buah kurma), katanya; "Talbinah adalah obat yang tidak di sukai namun
sangat bermanfa'at."

Bab: Obat yang dimasukkan lewat hidung (Assa'uth)



5259. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau pernah berbekam dan mengupah orang yang
membekamnya sambil bergurah (memasukkan obat ke hidung untuk mengeluarkan kotoran
yang ada dalam tenggorokan)."

Bab: Assa'uth dengan qusthul hindi dan qusthul bahri

5260. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada
kami Ibnu 'Uyainah dia berkata; saya mendengar Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ummu Qais
binti Mihshan berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Gunakanlah dahan kayu India, karena didalamnya terdapat tujuh macam penyembuh, dan
dapat menghilangkan penyakit (racun) di antaranya adalah radang penyakit paru.' Ibnu
Sam'an berkata dalam haditsnya; "Karena sesungguhnya padanya terdapat obat dari tujuh
macam jenis penyakit, di antaranya adalah radang penyakit paru (dada)." Lalu aku menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil membawa bayiku yang belum makan makanan, lalu
bayiku mengencingi beliau, maka beliau meminta air dan memercikinya."

Bab: Kapan waktu yang tepat untuk berbekam?

5261. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata;
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam ketika sedang berpuasa."

Bab: Bekam ketika safar dan Ihram, pendapat Ibn Buhainah






5262. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari 'Amru dari Thawus dan 'Atha` dari Ibnu Abbas dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berbekam ketika beliau sedang ihram."

Bab: Bekam dari penyakit





5263. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Humaid Ath Thawil dari Anas radliallahu
'anhu bahwa dia di tanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab; "Abu Thaibah
pernah membekam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memberinya dua sha'
makanan dan meyarankan supaya meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau
bersabda: "Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi
kayu gaharu", beliau juga bersabda: "Dan janganlah kalian sakiti anak kalian dengan
memasukkan jari ke dalam mulut."






5264. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Talid dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amru dan yang lainnya,
bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ashim bin Umar bin Qatadah
menceritakan kepadanya bahwa Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma pernah menjenguk
Muqanna' kemudian dia berkata; "Kamu tidak akan sembuh hingga berbekam, karena aku
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
padanya terdapat obat."

Bab: Bekam di atas kepala

5265. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Sulaiman dari 'Alqamah bahwa dia mendengar Abdurrahman Al A'raj bahwa dia mendengar
Abdullah bin Buhainah menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berbekam di tengah-tengah kepalanya ketika di lahyil jamal yaitu ketika hendak menuju
Makkah, sementara beliau sedang berihram." Al Anshari berkata; telah mengabarkan kepada
kami Hisyam bin Hasan telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam di kepalanya."

Bab: Bekam karena sakit migren dan pusing

5266. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Hisyam dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berbekam di kepalanya karena rasa sakit yang di deritanya sementara
beliau sedang berihram, ketika itu beliau singgah di dekat mata air yang bernama Lahyil
Jamal." Muhammad bin Sawa' juga berkata; telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari
Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam di
kepalanya karena rasa sakit yang di deritanya ketika sedang berihram."




5267. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Aban telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Ghasil dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ashim bin Umar dari Jabir bin
Abdullah dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya
ada sesuatu yang lebih baik untuk kalian pergunakan sebagai obat, maka itu ada terdapat
pada minum madu, berbekam dan sengatan api panas (terapi dengan menempelkan besi

panas di daerah yang luka) dan saya tidak menyukai kay (terapi dengan menempelkan besi
panas pada daerah yang luka)."

Bab: Mencukur kepala karena sakit




5268. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dia berkata; saya mendengar Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ka'b bin
'Ujrah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku pada peristiwa Hudaibiyah,
sementara aku sedang menyalakan api di bawah tungku, karena banyaknya kutu yang ada di
rambutku, maka beliau bertanya: "Apakah hal itu sangat mengganggumu?" jawabku; "Ya"
beliau bersabda: "Cukurlah lalu berpuasalah tiga hari atau berilah makan kepada enam
orang miskin atau berkurbanlah." Ayyub berkata; "Aku tidak tahu manakah di antara ketiga
fidyah tersebut yang lebih dulu di kerjakan."

Bab: Berobat dengan sundutan api, atau menyundut yang lain, serta keutamaan
orang yang tidak berobat dengan sundutan api



5269. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Hisyam bin Abdul Malik telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sulaiman bin Al Ghasil telah menceritakan
kepada kami 'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata; saya mendegar Jabir dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sekiranya ada pengobatan yang baik untuk
kalian jadikan sebagai obat, maka itu ada terdapat pada bekam dan sengatan api panas
(terapi dengan menempelkan besi panas di daerah yang luka) namun aku tidak menyukai kay
(terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang luka)."








5270. Telah menceritakan kepada kami Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Fudlail telah menceritakan kepada kami Hushain dari 'Amir dari Imran bin Hushain
radliallahu 'anhuma dia berkata; "Tidak ada ruqyah (jampi-jampi dari Qur'an dan Sunnah)
kecuali dari penyakit 'Ain atau demam, lalu hal itu kusampaikan kepada Sa'id bin Jubair, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abbas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Beberapa ummat pernah ditampakkan kepadaku, maka nampaklah seorang nabi
dan dua orang nabi lain lewat bersama dengan beberapa orang saja, dan seorang nabi lagi
yang tidak bersama seorang pun, hingga tampak olehku segerombolan manusia yang sangat
banyak, aku pun bertanya; "Apakah segerombolan manusia itu adalah ummatku?" di
beritahukan; "Ini adalah Musa dan kaumnya." Lalu diberitahukan pula kepadaku; "Lihatlah
ke ufuk." Ternyata di sana terdapat segerombolan manusia yang memenuhi ufuk, kemduian
di beritahukan kepadaku; "Lihatlah di sebelah sini dan di sebelah sana, yaitu di ufuk langit."
Ternyata di sana telah di padati dengan segerombolan manusia yang sangat banyak, " di
beritahukan kepadaku; "Ini adalah ummatmu, dan di antara mereka terdapat tujuh puluh
ribu yang masuk surga tanpa hisab." Setelah itu beliau masuk ke rumah dan belum sempat
memberi penjelasan kepada mereka (para sahabat), maka orang-orang menjadi ribut,
mereka berkata; "Kita adalah orang-orang yang telah beriman kepada Allah dan mengikuti
jejak Rasul-Nya, mungkinkah kelompok tersebut adalah kita ataukah anak-anak kita yang
dilahirkan dalam keadaan Islam sementara kita dilahirkan di zaman Jahiliyah." Maka hal itu
sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau keluar dan bersabda: "Mereka
adalah orang-orang yang tidak pernah minta untuk di ruqyah, tidak pernah bertathayur
(menganggap sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi dengan kay (terapi dengan
menempelkan besi panas pada daerah yang sakit), sedangkan kepada Rabb mereka
bertawakkal." Lalu Ukasah bin Mihshan berkata; "Apakah aku termasuk di antara mereka ya
Rasulullah?" beliau menjawab; "Ya." Selanjutnya sahabat yang lain berdiri dan berkata;
"Apakah aku termasuk dari mereka?" beliau bersabda: "Ukasah telah mendahuluimu."

Bab: Itsmid dan bercelak karena mata terkena debu


5271. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid bin Nafi' dari Zainab dari
Ummu Salamah radliallahu 'anha bahwa seorang wanita ditinggal mati oleh suaminya,
hingga matanya menjadi bengkak (karena sering menangis), lantas orang-orang mengadukan
hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka juga menyebutkan supaya
wanita itu menggunakan celak karena khawatir matanya akan semakin parah, maka beliau
bersabda: "Sungguh dahulu salah seorang dari kalian pernah tinggal di rumah yang paling
jelek -atau di sejelek-jelek rumah- (perawi ragu mengenai redaksi haditsnya), jika ada seekor
anjing yang lewat, maka dia akan melemparnya dengan kotoran, kenapa tidak cukup waktu
hanya empat bulan sepuluh hari untuk tinggal di rumahnya?"

Bab: Madu untuk pengobatan mata


5272. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik saya
mendengar 'Amru bin Huraits berkata; saya mendengar Sa'id bin Zaid berkata; saya
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cendawan berasal dari al Manna,
dan airnya merupakan obat untuk penyakit mata." Syu'bah berkata, dan telah mengabarkan
kepadaku Al Hakam bin 'Utbah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin
Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Syu'bah berkata, tatkala Al Hakam menceritakan
hadits kepadaku aku tidak mengingkarinya dari hadits Abdul Malik.

Bab: Obat yang dimasukkan lewat mulut (Alladud)

5273. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Musa bin Abu 'Aisyah dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dan 'Aisyah
bahwa Abu Bakar radliallahu 'anhu pernah mencium nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau wafat, selanjutnya Aisyah berkata; "Kami memasukkan obat melalui mulut beliau
ketika beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat kepada kami dengan mengatakan: "Janganlah
kalian memasukkan obat lewat mulutku (dengan paksa)." Maka kami berkata; "Ah, itu biasa,
memang orang sakit tidak suka obat." Ketika beliau tersadar, beliau bersabda: "Tidakkah aku
telah melarang kalian memasukkan obat kedalam mulutku!, janganlah kalian memasukkan
obat ke dalam mulutku." Kami pun berkata; "Ah biasa, memang orang sakit tidak suka obat."
Lalu beliau bersabda: "Tidak ada seorangpun dalam rumah kecuali dirinya harus di obati
(dengan paksa) melalui mulutnya kecuali Abbas, karena ia tidak bersama kalian."

5274. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ummu Qais
dia berkata; Aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama anakku yang baru
saja saya obati kerongkongannya dengan tanganku, maka beliau bersabda: "Dengan maksud
apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari tangan?
Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, dan dapat di
masukkan sebagai obat tetes hidung untuk menyembuhkan penyakit kerongkongan dan
dapat pula menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada." Aku mendengar Az
Zuhri berkata; "Dua hal telah dijelaskan kepadaku, namun aku belum mendapatkan
penjelasan mengenai yang lima hal lagi, lalu aku berkata kepada Sufyan, sesungguhnya
Ma'mar pernah berkata dengan lafazh; 'A'laqtu 'alaihi', perawi berkata; "Bahwa Ma'mar
belum pernah mendengarnya, karena Sufyan hanya mengatakan dengan redaksi; "A'laqtu
'anhu, aku pernah mendengarnya langsung dari mulut Az Zuhri bahwa Sufyan mensifati
seorang anak kecil yang ditahnik (mengunyahkan kurma kemudian dimasukkan ke dalam
mulut bayi) dengan jari, kemudian Sufyan memasukkan jarinya ke kerongkongan, maka
maksud dari hadits di atas adalah mengangkat kerongkongan dengan jari-jari (yaitu dengan

memasukkan jari-jari melalui mulut), dan dia tidak mengatakan; "Menggantungkan sesuatu
padanya."





5275. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Yunus, Az Zuhri mengatakan;
telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa Aisyah radliallahu
'anha yaitu isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Ketika sakit Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam semakin parah, beliau meminta izin kepada para isterinya supaya di rawat di
rumahku, setelah para isterinya mengizinkan beliau (tinggal di rumahku), beliau keluar
dengan dibopong dua orang yaitu beliau berada di antara Abbas dan laki-laki lain, sementara
kaki beliau tertatih-tatih di tanah." Lalu kuberitahukan hal itu kepada Ibnu Abbas, dia
berkata; "Tahukah kamu siapakah yang dimaksud Aisyah dengan laki-laki lain itu?" aku
menjawab; "Tidak." Ibnu Abbas berkata; "Dia adalah Ali." Aisyah berkata lagi; Setelah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin parah, beliau
bersabda: "Tolong guyurlah aku dari tujuh geriba yang belum dibuka ikatannya, siapa tahu
aku masih bisa menyampaikan pesan kepada orang-orang." Lantas kami dudukkan beliau di
sebuah ember besar milik Hafsah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami
mengguyur beliau dari geriba-geriba itu hingga nabi memberi isyarat "Cukup, telah kalian
lakukan!" Nabi pun keluar menemui orang-orang dan mengimami mereka serta
menyampaikan pidatonya.

Bab: Udzrah (Nanah keluar dari mulut)


5276. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah
bahwa Ummu Qais binti Mihshan Al Asadiyah -yaitu singa Bani Khuzaimah- dia termasuk dari
wanita yang ikut berhijrah pertama kali dan yang berbai'at kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dia adalah saudara perempuannya Ukasah, dia mengabarkan bahwa dirinya
pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama anaknya yang baru saja
diobati dengan memasukkan jari-jari ke kerongkongannya, lalu beliau bersabda: "Dengan
maksud apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari
tangan? Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, di
antaranya dapat menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada." Yang di maksud
adalah dahan yaitu (dahan) kayu India." Yunus dan Ishaq bin Rasyid mengatakan dari Az
Zuhri dengan lafazh; "Dia memasukan sesuatu pada kerongkongan."

Bab: Obat sakit perut

5277. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu
Al Mutawakkil dari Abu Sa'id dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; "Sesungguhnya saudaraku menderita diare." Beliau
bersabda: "Minumilah madu." Lalu laki-laki itu meminuminya madu, kemudian dia berkata
lagi; "Sesungguhnya aku telah meminuminya madu, ternyata sakitnya tambah parah." Maka
beliau bersabda: "Maha benar Allah, dan perut saudaramulah yang berdusta." Hadits ini juga
diperkuat oleh riwayat Nadlr dari Syu'bah.

Bab: Maksud hadis "Tak ada penyakit cacing yang merusak perut"

5278. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman dan yang lain, bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada 'adwa (meyakini
bahwa penyakit tersebar dengan sendirinya, bukan karena takdir Allah), dan tidak ada shafar
(menjadikan bulan shafar sebagai bulan haram atau keramat) dan tidak pula hammah
(rengkarnasi atau ruh seseorang yang sudah meninggal menitis pada hewan)." Lalu seorang
arab Badui berkata; "Wahai Rasulullah, lalu bagimana dengan unta yang ada dipasir, seakanakan (bersih) bagaikan gerombolan kijang kemudian datang padanya unta berkudis dan
bercampur baur dengannya sehingga ia menularinya?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapakah yang menulari yang pertama." Hadits ini juga di riwayatkan
oleh Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sinan bin Abu Sinan.

Bab: Skait pinggang





5279. Telah menceritakan kepadaku Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Attab bin
Basyir dari Ishaq dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin
Abdullah bahwa Ummu Qais binti Mihshan -dia termasuk dari wanita yang ikut hijrah
pertama kali dan yang pernah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia
juga termasuk saudara perempuannya 'Ukasah bin Mihshan- telah mengabarkan kepadanya,
bahwa dirinya pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama anaknya
yang baru saja diobati dengan cara memasukkan jari-jari ke kerongkongannya, lalu beliau
bersabda: "Bertaqwalah kepada Allah, dengan maksud apa kamu mengobati penyakit
tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari tangan? Gunakanlah kayu India ini, karena
padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, di antaranya adalah penyembuh penyakit
radang selaput dada." Yang dimaksud adalah Al Kust (dahan) atau Al Kusth (dahan), yaitu
secara bahasa."

5280. Telah menceritakan kepada kami 'Arim telah menceritakan kepada kami Hammad dia
berkata; dibacakan di hadapan Ayyub dari kitabnya Abu Qilabah, di antaranya ada sesuatu
yang dibacakan dan ada sesuatu yang di dengar, sementara hal ini terdapat dalam kitabnya
dari Anas bahwa Abu Thalhah dan Anas bin Nadlr pernah melakukan terapi kay
(menempelkan besi panas pada daerah yang luka atau sakit) sementara Abu Thalhah juga
pernah melakukan terapi kay (menempelkan besi panas pada daerah yang luka atau sakit)
dengan tangannya sendiri." 'Abbad bin Manshur mengatakan dari Abu Qilabah dari Anas bin
Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi izin kepada keluarga
beliau dari Anshar untuk meruqyah dari penyakit demam dan sakit telinga. Anas
mengatakan; "Aku juga pernah melakukan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang
luka atau sakit) pada penyakit radang selaput dada, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam masih hidup. Abu Thalhah, Anas bin Nadlr, Zaid bin Tsabit juga pernah
menyaksikanku ketika aku diterapi dengan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang
sakit) oleh Abu Thalhah."

Bab: Membakar tikar (penggunaan abu) untuk menyumbat darah


5281. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi dia berkata;
Ketika topi baja yang dikenakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pecah hingga
menyebabkan wajah beliau mengalirkan darah dan gigi geraham beliau pecah, maka Ali
menyiramkan air dari perisai sedangkan Fathimah datang membersihkan wajah beliau dari
darah dengan air, ketika Fathimah 'alaihas salam melihat darah semakin bertambah banyak
keluar, dia mengambil potongan pelepah kurma lalu dibakarnya sampai menjadi abu,
kemudian abu tersebut diletakkan pada luka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga
darahnya berhenti keluar."

Bab: Demam berasal dari uap jahannam



5282. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku
Ibnu Wahb dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Demam itu
berasal dari tiupan neraka jahannam, maka redakanlah dengan air." Nafi' berkata;
sedangkan Abdullah pernah mengatakan; "Hindarkanlah kami dari adzab."

5283. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam dari
Fathimah binti Mundzir bahwa Asma` binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma bahwa apabila
didatangkan kepadanya seorang wanita yang menderita sakit demam, maka ia akan
mengambil air, lalu ia menyemburkan pada bagian saku (dadanya). Kemudian dia berkata;
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya
mendinginkan dengan air."

5284. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku
Ayahku dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Demam berasal
dari hembusan nerakan Jahannam maka dinginkanlah ia dengan air."

5285. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu Al
Ahwash telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah dari
kakeknya Rafi' bin Khadij dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Demam berasal dari hembusan nerakan Jahannam maka dinginkanlah ia dengan
air."

Bab: Mengungsi dari lokasi yang tidak cocok

5286. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id telah menceritakan kepada kami
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka bahwa sekelompok
orang atau pemuda dari kabilah 'Ukl dan 'Urainah datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, mereka menyatakan masuk Islam. Lalu mereka berkata, "Wahai Nabiyullah,
kami orang yang hidup dari hasil ternak, bukan dari hasil pertanian." Lalu mereka menderita
sakit di Madinah karena iklim yang tidak cocok, maka Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam
memerintahkan mereka supaya keluar menemui penggembala yang sedang
menggembalakan unta, lalu beliau menyuruh mereka keluar dari Madinah. Mereka pun
minum susu unta tersebut dan minum air kencingnya. Tatkala mereka berada di perbatasan
Madinah, mereka keluar dari Islam (kufur), kemudian membunuh pengembala unta
Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam, dan menggiring untanya. Berita tersebut sampai
kepada Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam, maka beliau menyuruh untuk mencari jejak
mereka, dan akhirnya mereka dapat dibawa kepada Rasulullah Shallallahu'laihi wasallam.
Mereka dihukum dengan cara ditusuk matanya dengan paku (di congkel dengan paku
panas), tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mereka dibiarkan dalam keadaan seperti itu
dibawah terik matahari hingga mereka mati."

Bab: Lepra (kusta)


5287. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Habib bin Abu Tsabit dia berkata; saya
mendengar Ibrahim bin Sa'd berkata; saya mendengar Usamah bin Zaid bercerita kepada

Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Apabila kalian
mendengar wabah lepra di suatu negeri, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, namun
jika ia menjangkiti suatu negeri, sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah
kalian keluar dari negeri tersebut." Lalu aku berkata; "Apakah kamu mendengar Usamah
menceritakan hal itu kepada Sa'd, sementara Sa'd tidak mengingkari perkataannya
"Usamah?" Ibrahim bin Sa'd berkata; "Benar.



5288. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al Khatthab dari
Abdullah bin Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari Abdullah bin Abbas bahwa Umar bin
Khatthab pernah bepergian menuju Syam, ketika ia sampai di daerah Sargha, dia bertemu
dengan panglima pasukan yaitu Abu 'Ubaidah bersama sahabat-sahabatnya, mereka
mengabarkan bahwa negeri Syam sedang terserang wabah. Ibnu Abbas berkata; "Lalu Umar
' bin Khattab berkata; 'Panggilkan untukku orang-orang muhajirin yang pertama kali (hijrah),
kemudian mereka dipanggil, lalu dia bermusyawarah dengan mereka dan memberitahukan

bahwa negeri Syam sedang terserang wabah, merekapun berselisih pendapat. Sebagian dari
mereka berkata; 'Engkau telah keluar untuk suatu keperluan, kami berpendapat bahwa
engkau tidak perlu menarik diri.' Sebagian lain berkata; 'Engkau bersama sebagian manusia
dan beberapa sahabat Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam. Kami berpendapat agar
engkau tidak menghadapkan mereka dengan wabah ini, ' Umar berkata; 'Keluarlah kalian, '
dia berkata; 'Panggilkan untukku orang-orang Anshar'. Lalu mereka pun dipanggil, setelah itu
dia bermusyawarah dengan mereka, sedangkan mereka sama seperti halnya orang-orang
Muhajirin dan berbeda pendapat seperti halnya mereka berbeda pendapat. Umar berkata;
'keluarlah kalian, ' dia berkata; 'Panggilkan untukku siapa saja di sini yang dulu menjadi
tokoh Quraisy dan telah berhijrah ketika Fathul Makkah.' Mereka pun dipanggil dan tidak
ada yang berselisih dari mereka kecuali dua orang. Mereka berkata; 'Kami berpendapat agar
engkau kembali membawa orang-orang dan tidak menghadapkan mereka kepada wabah ini.'
Umar menyeru kepada manusia; 'Sesungguhnya aku akan bangun pagi di atas pelana
(maksudnya hendak berangkat pulang di pagi hari), bagunlah kalian pagi hari, ' Abu Ubaidah
bin Jarrah bertanya; 'Apakah engkau akan lari dari takdir Allah? ' maka Umar menjawab;
'Kalau saja yang berkata bukan kamu, wahai Abu 'Ubaidah! Ya, kami lari dari takdir Allah
menuju takdir Allah yang lain. Bagaimana pendapatmu, jika kamu memiliki unta kemudian
tiba di suatu lembah yang mempunyai dua daerah, yang satu subur dan yang lainnya kering,
tahukah kamu jika kamu membawanya ke tempat yang subur, niscaya kamu telah
membawanya dengan takdir Allah. Apabila kamu membawanya ke tempat yang kering,
maka kamu membawanya dengan takdir Allah juga.' Ibnu Abbas berkata; "Kemudian
datanglah Abdurrahman bin 'Auf, dia tidak ikut hadir (dalam musyawarah) karena ada
keperluan. Dia berkata; "Saya memiliki kabar tentang ini dari Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi
wa sallam beliau bersabda: "Jika kalian mendengar suatu negeri terjangkit wabah, maka
janganlah kalian menuju ke sana, namun jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada
di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dan lari darinya." Ibnu 'Abbas berkata; "Lalu Umar
memuji Allah kemudian pergi."

5289. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin 'Amir bahwa Umar pernah bepergian menuju Syam,
ketika dia sampai di daerah Sargha, diberitahukan kepadanya bahwa negeri Syam sedang
terjangkiti wabah penyakit menular, lantas Abdurrahman bin 'Auf memberitahukan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian mendengar
wabah tersebut menjangkiti suatu negeri, maka janganlah kalian menuju ke sana, namun jika
dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar
dan lari darinya."

5290. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nu'aim Al Mujmir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Masih (Dajjal) dan penyakit lepra tidak akan bisa
masuk Madinah."

5291. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Ashim telah menceritakan kepadaku Hafshah
binti Sirin dia berkata; Anas bin Malik radliallahu 'anhu bertanya kepadaku; "Sebab apakah
Yahya meninggal dunia?" Jawabku; "Karena menderita lepra." Anas berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(mati) karena menderita lepra adalah syahid bagi
setiap Muslim."

5292. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Malik dari Sumayy dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "(meninggal) karena
sakit perut adalah syahid, dan (meninggal) karena lepra juga syahid."

Bab: Ganjaran orang yang bersabar menghadapi thaun (lepra, kusta)





5293. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Habban telah
menceritakan kepada kami Daud bin Abu Al Furat telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
dia pernah mengabarkan kepada kami, bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai penyakit lepra, lantas Nabiyullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberitahukan kepadanya; "Bahwa penyakit lepra merupakan azab yang Allah
timpakan terhadap siapa yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya sebagai rahmat bagi
orang-orang yang beriman. Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit
penyakit lepra, kemudian ia tetap tinggal di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui

bahwa penyakit tersebut tidak akan mengjangkitinya kecuali apa yang Allah tetapkan
kepadanya, maka baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid." Hadits ini juga di
perkuat oleh riwayat An Nadlr dari Daud.

Bab: Jampi dengan alquran dan doa perlindungan (muawidzat)


5294. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meniupkan kepada diri beliau sendiri dengan Mu'awwidzat (surat
An nas dan Al falaq) ketika beliau sakit menjelang wafatnya, dan tatkala sakit beliau semakin
parah, sayalah yang meniup dengan kedua surat tersebut dan saya megusapnya dengan
tangan beliau sendiri karena berharap untuk mendapat berkahnya." Aku bertanya kepada Az
Zuhri; "Bagaimana cara meniupnya?" dia menjawab; "Beliau meniup kedua tangannya,
kemudian beliau mengusapkan ke wajah dengan kedua tangannya."

Bab: Jampi dengan surat Alfatihah


5295. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Abu Al
Mutawakkil dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu bahwa beberapa orang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan suatu perjalanan, ketika mereka melewati salah
satu perkampungan dari perkampungan Arab, orang-orang kampung tersebut tidak
menerima mereka, ketika sikap mereka masih seperti itu seorang pemimpin mereka terkena
sengatan kalajengking, lalu mereka pun berkata; "Apakah diantara kalian ada yang
mempunyai obat, atau seorang yang bisa meruqyah?" lalu para sahabat Nabi pun berkata;
"Sesungguhnya kalian tidak mau menerima kami, maka kamipun tidak akan melakukannya
sehingga kalian memberikan imbalan kepada kami, " akhirnya mereka pun berjanji akan

memberikan beberapa ekor kambing."Lalu seorang sahabat Nabi membaca Ummul Qur`an
dan mengumpulkan ludahnya seraya meludahkan kepadanya hingga laki-laki itu sembuh,
kemudian orang-orang kampung itu memberikan kepada para sahabat Nabi beberapa ekor
kambing." Namun para sahabat Nabi berkata; "Kita tidak akan mengambilnya hingga kita
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal ini, " lalu mereka
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang pemberian itu hingga membuat
beliau tertawa. Beliau bersabda: "Tidak tahukah bahwa itu ruqyah, ambillah pemberian
tersebut dan berilah bagiannya untukku."

Bab: Menjampi dengan syarat meminta sekian kambing




5296. Telah menceritakan kepada kami Sidan bin Muddzarib Abu Muhammad Al Bahili telah
menceritakan kepada kami Abu Ma'syar Al Bashri dia adalah seorang yang jujur yaitu Yusuf
bin Yazid Al Barra` dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Al Ahnas Abu
Malik dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu Abbas bahwa beberapa sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melewati sumber mata air dimana terdapat orang yang tersengat binatang
berbisa, lalu salah seorang yang bertempat tinggal di sumber mata air tersebut datang dan
berkata; "Adakah di antara kalian seseorang yang pandai menjampi? Karena di tempat
tinggal dekat sumber mata air ada seseorang yang tersengat binatang berbisa." Lalu salah
seorang sahabat Nabi pergi ke tempat tersebut dan membacakan al fatihah dengan upah
seekor kambing. Ternyata orang yang tersengat tadi sembuh, maka sahabat tersebut
membawa kambing itu kepada teman-temannya. Namun teman-temannya tidak suka
dengan hal itu, mereka berkata; "Kamu mengambil upah atas kitabullah?" setelah mereka
tiba di Madinah, mereka berkata; "Wahai Rasulullah, ia ini mengambil upah atas kitabullah."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya upah yang paling
berhak kalian ambil adalah upah karena (mengajarkan) kitabullah."

Bab: Jampi karena sorotan mata jahat ('ain)

5297. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Khalid dia berkata; saya
mendengar Abdullah bin Syaddad dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya meruqyah orang yang terkena
penyakit 'ain (gangguan sihir)."






5298. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Wahb bin 'Athiyah Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi
telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari 'Urwah bin Zubair dari Zainab puteri Ummu
Salamah dari Ummu Salamah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melihat budak wanita di rumahnya, ketika beliau melihat bekas hitam pada wajah budak
wanita itu, beliau bersabda: "Ruqyahlah dia, karena padanya terdapat nadlrah (sisa sakit
yang disebabkan karena sorotan mata jahat)." Hadits ini diperkuat oleh riwayat Abdullah bin
Salim dari Az Zubaidi, dan berkata Uqail dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Urwah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Sorotan mata jahat ('ain) adalah benar


5299. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Penyakit 'ain (yang disebabkan oleh sorotan
mata yang dengki) adalah haq (benar)." Dan beliau melarang tato."

Bab: Jampi karena ular dan kalajengking

5300. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman As Syaibani telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Al Aswad dari Ayahnya dia berkata; saya bertanya kepada
'Aisyah tentang ruqyah (jampi-jampi dari al Qur'an dan As Sunnah) dari penyakit demam, dia
menjawab; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan ruqyah dari setiap penderita sakit
demam."

Bab: Jampi nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

5301. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abdul Aziz dia berkata; "Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu
Tsabit berkata; "Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit." Maka Anas
berkata; "Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
dia menjawab; "Tentu." Anas berkata; "ALLAHUMMA RABBAN NAASI MUDZHIBIL BA`SA
ISYFII ANTA SYAAFI LAA SYAAFIYA ILLA ANTA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya
Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya
Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)."

5302. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Yahya
telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari Muslim
dari Masruq dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu
meminta perlindungan terhadap sebagian keluarganya, beliau mengusap dengan tangan
kanannya sambil berdo'a; "ALLAHUMMA RABBAN NAASI ADZHIBIL BA`SA ISYFIHI ANTA
SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya Allah Rabb
manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat
yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)." Sufyan berkata; Aku menceritakan hal ini
kepada Manshur, maka dia menceritakan kepadaku dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah
seperti hadits di atas.



5303. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abu Raja` telah menceritakan kepada kami
An Nadlr dari Hisyam bin 'Urwah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika meruqyah beliau berdo'a:
"Hilangkanlah rasa sakit wahai Rabb manusia, di tangan-Mu lah segala kesembuhan, dan
tidak ada yang dapat menyingkap penyakit tersebut melainkan Engkau."

5304. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrabbihi bin Sa'id dari 'Amrah dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan orang
sakit, beliau membaca: "BISMILLAHI TURBATU ARDLINA BI RIIQATI BA'DLINA YUSYFAA
SAQIIMUNA BI IDZNI RABBINA ("Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah
sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami."


5305. Telah menceritakan kepadaku Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada kami
Ibnu 'Uyainah dari 'Abdurrabbihi bin Sa'id dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata; "Biasanya
dalam meruqyah, beliau membaca: "BISMILLAHI TURBATU ARDLINA BI RIIQATI BA'DLINA
YUSYFAA SAQIIMUNA BI IDZNI RABBINA ("Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan
ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami."

Bab: Memberi hembusan ketika ruqyah





5306. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami
Sulaiman dari Yahya bin Sa'id dia berkata; saya mendengar Abu Salamah berkata; saya
mendengar Abu Qatadah berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Mimpi baik dari Allah sedangkan ihtilam (mimpi buruk) datangnya dari syetan,
maka apabila salah seorang dari kalian mimpi sesuatu yang dibencinya, hendaknya ia
menidupkan tiga kali tiaupan ketika bangun, lalu meminta perlindungan dari kejahatannya,
sebab kejahatan tersebut tidak akan membahayakan dirinya." Abu Salamah berkata;
"Apabila aku bermimpi sesuatu yang aku merasa lebih berat dari gunung, maka aku tidak
akan memperdulikannya setelah aku mendengar hadits ini."

5307. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi telah menceritakan
kepada kami Sulaiman dari Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur,
maka beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU
AHAD (QS Al Ikhlas 1-4) dan Mu'awidzatain (An Nas dan Al Falaq), kemudian beliau
mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata; Ketika beliau sakit, beliau
menyuruhku melakukan hal itu." Yunus berkata; aku melihat Ibnu Syihab apabila hendak
tidur, ia melakukan hal itu juga."

5308. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id bahwa beberapa orang
dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi dalam suatu perjalanan, ketika
mereka singgah di suatu perkampungan dari perkampungan Arab, mereka meminta supaya
diberi jamuan, namun penduduk perkampungan itu enggan untuk menjamu mereka,
ternyata salah seorang dari tokoh mereka tersengat binatang berbisa, mereka sudah
berusaha menerapinya namun tidak juga memberi manfa'at sama sekali, maka sebagian
mereka mengatakan; "Sekiranya kalian mendatangi sekelompok laki-laki (sahabat Nabi) yang
singgah di tempat kalian, semoga saja salah seorang dari mereka ada yang memiliki sesuatu,
lantas mereka mendatangi para sahabat Nabi sambil berkata; "Wahai orang-orang,
sesungguhnya pemimpin kami tersengat binatang berbisa, dan kami telah berusaha
menerapinya dengan segala sesuatu namun tidak juga membuahkan hasil, apakah salah
seorang dari kalian memiliki sesuatu (sebagai obat)?" Salah seorang sahabat Nabi menjawab;
"Ya, demi Allah aku akan meruqyahnya (menjampinya), akan tetapi demi Allah, sungguh
kami tadi meminta kalian supaya menjamu kami, namun kalian enggan menjamu kami, dan
aku tidak akan meruqyah (menjampinya) sehingga kalian memberikan imbalan kepada
kami." Lantas penduduk kampung itu menjamu mereka dengan menyediakan beberapa ekor
kambing, lalu salah satu sahabat Nabi itu pergi dan membaca al hamdulillahi rabbil 'alamin
(al fatihah) dan meludahkan kepadanya hingga seakan-akan pemimpin mereka terlepas dari
tali yang membelenggunya dan terbebas dari penyakit yang dapat membinasakannya. Abu
Sa'id berkata; "Lantas penduduk kampung tersebut memberikan imbalan yang telah mereka
persiapkan kepada sahabat Nabi, dan sahabat Nabi yang lain pun berkata; "Bagilah." Namun
sahabat yang meruqyah berkata; "Jangan dulu sebelum kita menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan memberitahukan apa yang terjadi dan kita akan melihat apa yang beliau
perintahkan kepada kita." Setelah itu mereka menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan memberitahukannya kepada beliau, beliau bersabda: "Apakah kamu tidak
tahu bahwa itu adalah ruqyah? Dan kalian telah mendapatkan imbalan darinya, maka
bagilah dan berilah bagian untukku."

Bab: Orang yang menjampi mengusap penyakit dengan tangan kanan

5309. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Sufyan dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memintakan
perlindungan untuk sebagian keluarga beliau, lalu beliau mengusapkan kepadanya dengan

tangan kanannya sambil berdo'a: "ADZHIBIL BA`SA ALLAHUMMA RABBAN NAASI WASYFII
ANTA SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA
(Hilangkanlah rasa sakit Ya Allah Rabb manusia, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat
yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)." Lalu aku menceritakan hal ini kepada
Manshur, maka dia menceritakan kepadaku dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah seperti
hadits di atas.

Bab: Wanita menjampi laki-laki

5310. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi telah menceritakan
kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa meniupkan pada diri
beliau sendiri dengan mu'awwidzat (surat An nas dan Al falaq) ketika sakit menjelang
kematiannya, ketika sakit beliau semakin parah, maka akulah yang meniupkan (dengan
membacakan mu'awidzat) kepadanya, aku mengusapkan dengan tangan beliau sendiri
karena berharap keberkahan darinya." Aku bertanya kepada Ibnu Syihab; "Bagaimana cara
beliau meniup (dengan membaca mu'awidzat)?" dia menjawab; "Yaitu beliau meniupkan
(dengan membaca mu'awidzat) pada tangannya kemudian beliau mengusapkannya ke wajah
beliau."

Bab: Orang yang belum meruqyah

5311. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Hushain
bin Numair dari Hushain bin Abdurrahman dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami lalu beliau
bersabda: "Telah ditampakkan kepadaku umat-umat, maka aku melihat seorang Nabi lewat
bersama satu orang, seorang Nabi bersama dua orang saja, seorang Nabi bersama
sekelompok orang dan seorang Nabi tanpa seorang pun bersamanya. Lalu tiba-tiba
ditampakkan kepadaku kumpulan manusia yang banyak memenuhi ufuk, aku berharap
mereka adalah ummatku, namun dikatakan padaku; 'Ini adalah Musa dan kaumnya, lalu di
katakana pula kepadaku; "Tapi lihatlah di ujung sebelah sana.' Ternyata aku melihat ada
sekumpulan orang yang sangat banyak, kemudian dikatakan lagi padaku; 'Lihat juga yang
sebelah sana.' Ternyata aku juga melihat ada sekumpulan orang yang sangat banyak lagi, lalu
dikatakan padaku; 'Ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang
yang akan masuk surga tanpa hisab." Setelah itu orang-orang bubar dan belum sempat ada
penjelasan kepada mereka, sehingga para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saling
membicarakan hal itu, mereka berkata; "Adapun kita dilahirkan dalam kesyirikan akan tetapi
kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mungkin mereka adalah para anak cucu kita."
Lantas peristiwa tersebut sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
bersabda: "Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah bertathayur (menganggap sial
sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak pernah meminta untuk diruqyah dan tidak mau
menggunakan Kay (pengobatan dengan besi panas), dan kepada Tuhan merekalah mereka
bertawakkal." Lalu Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata; "Apakah aku termasuk di
antara mereka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ya." Kemudian yang lainnya berdiri
lalu bertanya; "Apakah aku juga termasuk di antara mereka?" Beliau menjawab: "Ukasyah
telah mendahuluimu dalam hal ini."

Bab: Firasat sial (Thiyarah)

5312. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Umar telah menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Salim dari
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) tidak ada thiyarah (menganggap
sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), dan adakalanya kesialan itu terdapat pada tiga hal,
yaitu; isteri, tempat tinggal dan kendaraan."

5313. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal)
dan yang baik adalah Alfa`lu." Para sahabat bertanya; "wahai Rasulullah apakah Al fa`lu itu?"
beliau menjawab: "Yaitu kalimat baik yang di dengar oleh salah satu dari kalian."

Bab: Optimisme (alfa"l)



5314. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin
Abdullah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal)
dan yang baik adalah al fa'lu." Abu Hurairah bertanya; "Apakah al fa'lu itu wahai Rasulullah?"
beliau menjawab: "Kalimat yang baik yang di dengar oleh salah seorang dari kalian."




5315. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan
penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), dan yang
menakjubkanku adalah al fa'lu yang baik yaitu kalimat yang baik."

Bab: Tak ada hantu (hammah)






5316. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Hakam telah menceritakan
kepada kami An Nadlr telah mengabarkan kepada kami Isra`il telah mengabarkan kepada

kami Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit),
tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah
(keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak pula shafar (menganggap bulan shafar
sebagai bulan haram atau keramat)."

Bab: Dunia tenung menenung




5317. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid dari Ibnu Syihab
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memutuskan perkara antara dua wanita dari Bani Hudzail yang sedang berkelahi, salah
seorang melempar lawannya dengan batu dan mengenai perutnya padahal ia sedang hamil,
hingga menyebabkan kematian anak yang dikandungnya. Lalu mereka mengadukan
peristiwa itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memutuskan hukuman (bagi
wanita pembunuh) untuk membayar diyat janin dengan seorang hamba sahaya laki-laki atau
perempuan, lantas wali wanita yang menanggung (diyat) berkata; "Ya Rasulullah, bagaimana
saya harus menanggung orang yang belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa
berbicara ataupun menjerit sama sekali?, tidakkah hal itu dapat dikatagorikan sebagai
kecelakaan yang tidak dapat dihindari?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya perkara itu seperti perkara paranormal yang membacakan manteramantera."

5318. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa salah seorang dari dua orang wanita

melempar lawannya dengan batu hingga menyebabkan janinnya gugur, lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memutuskan untuk membayar diyat janin dengan seorang budak baik lakilaki maupun perempuan." Dan dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memutuskan mengenai janin yang terbunuh di perut
ibunya dengan (membayar diyat) seorang hamba sahaya baik laki-laki maupun perempuan.
Lantas orang yang diputusi hukuman berkata; "Bagaimana saya harus menanggung orang
yang belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa berbicara ataupun menjerit sama
sekali?, tidakkah hal itu dapat dikatagorikan sebagai kecelakaan yang tidak dapat di hindari?"
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara itu seperti
perkara paranormal (yang membacakan mantera-mantera)."

5319. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits dari Abu
Mas'ud dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari upah hasil penjualan
anjing, upah pelacuran dan upah dari perdukunan."



5320. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Yahya bin
'Urwah bin Az Zubair dari Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
beberapa orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
paranormal, lalu beliau menjawab: ""Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa." Mereka
berkata; "Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan
yang dicuri oleh jin, kemudian ia menempatkannya di telinga walinya lalu mereka
mencampur adukkan bersama kebenaran itu dengan seratus kedustaan." Ali berkata;
Abdurrazaq berkata; lafazh "Perkataan yang nyata (benar) " adalah mursal, setelah itu
sampai kepadaku bahwa lafazh tersebut telah di musnadkan."

Bab: Sihir





5321. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Isa bin Yunus dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Seorang
Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al A'sham telah menyihir Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun dibuat
seakan-akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau tidak kerjakan. Sampai disuatu
hari -atau suatu malam- beliau berada di sampingku namun beliau tetap berdo'a dan
berdo'a, kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa
Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan
(hukumi)? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya
duduk di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada
yang satunya; "Menderita sakit apakah laki-laki ini?" temannya menjawab; "Terkena sihir.'
salah satu mala'ikat tersebut bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?" temannya menjawab;
"Labid bin Al A'sham." Malaikat yang satu bertanya; "Dengan benda apakah dia menyihir?"
temannya menjawab; "Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir dan seludang mayang
kurma." Salah satu malaikat bertanya; "Di manakah benda itu diletakkan?" temannya
menjawab; "Di dalam sumur Dzarwan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendatanginya bersama beberapa orang sahabatnya, lalu bersabda: "Wahai Aisyah! seakanakan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai atau seakan-akan pohon kurmanya
bagaikan kepala syetan." Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah anda
mengeluarkannya?" beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku
dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."
Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang yang dipakai untuk
menyihir) lalu menguburnya." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Abu Usamah dan Abu

Dlamrah serta Ibnu Abu Az Zinad dari Hisyam. Al Laits dan Ibnu 'Uyainah mengatakan dari
Hisyam mengenai lafazh "Musth (sisir) " dan "Musyaqah (helai rambut yang jatuh karena
disisir) dikatakana pula "Al Musyathah yaitu helai rambut yang jatuh apabila disisir."
Sedangkan Musyaqqah ialah rambut yang melekat pada sisir tatkala menyisir."

Bab: Syirik dan sihir adalah dosa besar yang membahayakan

5322. Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Sulaiman dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hal-hal yang
membinasakan yaitu menyekutukan Allah dan sihr."

Bab: Apakah sihir bisa diusir?

5323. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad dia berkata; saya mendengar
Ibnu 'Uyainah berkata; orang yang pertama kali menceritakan kepada kami adalah Ibnu
Juraij, dia berkata; telah menceritakan kepadaku keluarga 'Urwah dari 'Urwah, lalu aku
bertanya kepada Hisyam tentang haditsnya, maka dia menceritakannya kepada kami dari
Ayahnya dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah disihir hingga seakan-akan beliau telah mendatangi para isterinya, padahal
beliau tidak mendatanginya, -Sufyan mengatakan; "Bahwa keadaan seperti ini termasuk sihir
yang paling berat- kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu mengetahui
bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan

(hukumi)? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya
duduk di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku. Kemudian seorang yang berada di
kepalaku berkata kepada yang satunya; "Kenapa laki-laki ini?" temannya menjawab;
"Terkena sihir.' salah seorang darinya bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?" temannya
menjawab; "Lubid bin Al A'sham, laki-laki dari Bani Zuraiq, seorang munafik dan menjadi
sekutu orang-orang Yahudi." Salah seorang darinya bertanya; "Dengan benda apakah dia
menyihir?" temannya menjawab; "Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir." Salah
seorang darinya bertanya; "Di manakah benda itu diletakkan?" temannya menjawab; "Di
mayang kurma yang diletakkan di bawah batu dalam sumur Dzarwan." Aisyah berkata;
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sumur tersebut hingga beliau
dapat mengeluarkan barang tersebut, lalu beliau bersabda: "Ini adalah sumur yang
diperlihatkan padaku, seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai dan
seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan." Abu Hisyam berkata; "apakah beliau
meminta barangnya dikeluarkan?" Aisyah berkata; Lalu aku bertanya; "Apakah anda tidak
meruqyahnya?" beliau bersabda: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan
aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."

Bab: Sihir





5324. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam disihir hingga seakan-akan beliau mengangan-angan telah berbuat sesuatu,
padahal beliau tidak melakukannya, hingga ketika beliau berada di sampingku, beliau
berdo'a kepada Allah dan selalu berdo'a, kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah
kamu telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa
yang telah aku fatwakan (hukumi)? Jawabku; "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:
"Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas
kepalaku dan satunya lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya;
"Menderita sakit apakah laki-laki ini?" temannya menjawab; "Terkena sihir.' salah seorang

darinya bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?" temannya menjawab; "Lubid bin Al A'sham
seorang Yahudi dari Bani Zuraiq." Salah satunya bertanya; "Dengan benda apakah dia
menyihir?" temannya menjawab; "Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir dan seludang
mayang kurma." Salah seorang darinya bertanya; "Di manakah benda itu di letakkan?"
temannya menjawab; "Di dalam sumur Dzi Arwan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendatangi sumur tersebut bersama beberapa orang sahabatnya, beliau pun
melihat ke dalam ternyata di dalamnya terdapat pohon kurma, lalu beliau kembali menemui
'Aisyah bersabda: "Wahai Aisyah! seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon
inai atau seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan." Aku bertanya; "Wahai
Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkannya?" beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah
telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang
lain dari peristiwa itu." Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang
yang dipakai untuk menyihir) lalu menguburnya."

Bab: Diantara lafadh yang indah terdapat apa yang disebut sihir

5325. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Zaid bin Aslam dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa dua orang dari
penduduk Masyriq datang kepadanya, lalu keduanya berkhutbah hingga orang-orang heran
dengan penjelasannya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya dalam penjelasan (bayan) itu mengandung sihir, atau sesungguhnya
sebagian bayan (penjelasan) itu mengandung sihir."

Bab: Berobat dengan kurma ajuwa untuk menghilangkan sihir




5326. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Marwan telah
mengabarkan kepada kami Hasyim telah mengabarkan kepada kami 'Amir bin Sa'd dari
Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa di pagi hari makan beberapa biji kurma 'ajwah setiap harinya, maka tidak akan
membahayakan terhadap dirinya baik itu racun maupun sihir pada hari itu hingga malam
hari." Dan yang lain mengatakan tujuh biji kurma."



5327. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Hasyim dia berkata; saya
mendengar 'Amir bin Sa'd saya mendengar Sa'd radliallahu 'anhu berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di pagi hari makan tujuh biji
kurma 'ajwah setiap harinya, maka tidak akan membahayakan terhadap dirinya baik itu
racun dan juga sihir pada hari itu."

Bab: Tak ada haammah (burung hantu jelmaan karena kematian seseorang)





5328. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) tidak ada shafar
(menganggap bulan shafar sebagai bulan haram atau keramat) dan tidak pula hammah
(keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi)." Lalu seorang Arab badui berkata; "Wahai
Rasulullah, lalu bagimana dengan unta yang ada di padang pasir, seakan-akan (bersih)
bagaikan gerombolan kijang lalu datang padanya unta berkudis dan bercampur baur
dengannya sehingga ia menularinya?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lalu
siapakah yang menulari yang pertama?" Setelah itu Abu Salamah mendengar Abu Hurairah
mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah (unta) yang sakit
dicampurbaurkan dengan yang sehat." -sepertinya Abu Hurairah mengingkari hadits yang
pertama- maka kami bertanya; "Tidakkah anda pernah menceritakan bahwa tidak ada 'adwa
(keyakinan adanya penularan penyakit)." Lalu dia bicara dengan bahasa Habasyah, maka aku
tidak pernah melihatnya lupa terhadap hadits selain hadits di atas."

Bab: Tak ada 'adwa (penyakit menular secara sendiri tanpa campur tangan Allah)

5329. Telah menceritaka kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; telah menceritaka
kepadaku Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Salim bin Abdullah dan Hamzah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya
penularan penyakit) tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal),
dan adakalanya kesialan itu terdapat pada tiga hal, yaitu; kendaraan, isteri dan tempat
tinggal."





5330. Telah menceritaka kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritaka kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit)." Abu Salamah
bin Abdurrahman berkata; saya mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mencampurkan antara yang sakit dengan yang
sehat." Dan dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sinan bin Abu Sinan Ad
Du`ali bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) " maka
seorang Arab badui berdiri dan berkata; "Lalu bagimana dengan unta yang ada di padang
pasir, seakan-akan (bersih) bagaikan gerombolan kijang lalu datang padanya unta berkudis
dan bercampur baur dengannya sehingga ia menularinya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Lalu siapakah yang menulari yang pertama."

5331. Telah menceritaka kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritaka kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritaka kepada kami Syu'bah dia berkata; saya mendengar
Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) dan tidak pula thiyarah
(menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang menakjubkanku
adalah al fa'lu." Mereka bertanya; "Apakah al fa'lu itu?" beliau menjawab: "Kalimat yang
baik."

Bab: Racun nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam sesuai periwayatan Urwah



5332. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Haurairah Bahwa ketika Khaibar ditaklukkan, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah seekor kambing beracun. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam langsung bersabda: 'Tolong kumpulkanlah orang-orang Yahudi yang ada di
sini.' Maka mereka dikumpulkanlah di hadapan beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Saya akan bertanya kepada kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan
menjawab dengan jujur? ', mereka menjawab; 'Ya, wahai Abu Qasim (Nabi Muhammad
Shallallahu'alaihi wasallam).' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah
ayah kalian? ' Mereka menjawab; 'Ayah kami si fulan.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Kalian bohong!, tetapi ayah kalian adalah si fulan.' Mereka menjawab;
'Baginda benar.' Lalu beliau bersabda kepada mereka: 'Apakah kalian akan jujur jika saya

tanya tentang sesuatu? ' Mereka menjawab; 'Ya, dan jika kami berbohong niscaya baginda
mengetahuinya, sebagaimana baginda mengetahui ayah-ayah kami.' Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: 'Siapakah penghuni neraka? ' Mereka menjawab;
'Kami berada di dalamnya sebentar dan kemudian baginda menggantikan kami di dalamnya.'
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: Terhinalah kalian di
dalamnya, demi Allah subhanahu wata'ala kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya
selamanya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: "Apakah
kalian akan berkata jujur terhadap pertanyaan yang akan kutanyakan kepada kalian?",
mereka menjawab; Ya. Beliau bersabda: "Apakah kalian membubuhi racun pada (daging)
kambing tersebut?" Mereka menjawab; "Ya, " beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan
kalian berbuat demikian?" Mereka menjawab; "Kami ingin terbebas jika baginda seorang
pembohong dan jika baginda benar seorang Nabi maka (racun itu) tidak bakalan mencelakai
baginda."

Bab: Minum racun, berobat dengannya


5333. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dia
berkata; saya mendengar Dzakwan menceritakan dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menjatuhkan diri dari
gunung, hingga membunuh jiwanya (bunuh diri), maka ia akan jatuh ke neraka jahannam, ia
kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya. Barangsiapa menegak racun, hingga
meninggal dunia, maka racun tersebut akan berada di tangannya, dan ia akan menegaknya
di neraka jahannam, ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya. Dan barang siapa
bunuh diri dengan (menusuk dirinya dengan) besi, maka besi itu akan ada di tangannya,
dengannya ia akan menghujamkan ke perutnya di neraka jahannam, ia kekal dan abadi di
dalamnya selama-lamanya."

5334. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Basyir Abu Bakar telah mengabarkan kepada kami Hasyim bin Hasyim dia
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd dia berkata; saya mendengar Ayahku

berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alai wasallam bersabda: "Barangsiapa di


pagi hari makan tujuh buah kurma 'ajwah, maka pada hari itu racun dan sihir tidak akan
membahayakan dirinya."

Bab: Susu Keledai betina









5335. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al Khusyani
radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi Shallallahu 'alai wasallam melarang makan setiap
binatang buas yang bertaring." Az Zuhri mengatakan; "Aku belum mendengar hadits
tersebut hingga aku tiba di Syam, Al Laits menambahkan, katanya; telah menceritakan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab perawi berkata; lalu aku bertanya kepada Ibnu Syihab;
"Apakah kita harus berwudlu' atau bolehkah kita meminum susu keledai betina atau
memakan empedu binatang buas atau meminum kencing unta?" dia menjawab; "Orangorang muslim banyak yang menjadikannya obat, dan mereka menganggap hal itu tidak
mengapa, adapun susu keledai, maka telah sampai kepada kami bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan dagingnya sementara belum sampai kepada
kami tentang larangan dan perintah meminum susunya, sedangkan empedu binatang buas.
Ibnu Syihab mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Abu Idris Al Khaulani bahwa Abu
Tsa'labah Al Khusani telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang makan setiap binatang buas yang bertaring."

Bab: Jika lalat hinggap di bejana

5336. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ja'far dari 'Utbah bin Muslim mantan budak Bani Taim dari 'Ubaid bin Hunain mantan budak
Bani Zuraiq dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian,
hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut, kemudian membuangnya, karena
pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya."

Kitab: Pakaian
Bab: Firman Allah "Siapa yang mau mengharamkan perhiasan Allah yang Allah
keluarkan untuk hamba-Nya"




5337. Telah menceritakan kepadaku Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Nafi' dan Abdullah bin Dinar serta Zaid bin Aslam mereka telah mengabarkan kepadanya
dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah tidak akan melihat orang yang menjulurkan pakaiannya dengan sombong."

Bab: Menjulurkan kain bukan karena sombong

5338. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Salim bin Abdullah dari
Ayahnya radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Siapa yang
menjulurkan pakaiannya (hingga ke bawah mata kaki) dengan sombong, maka Allah tidak
akan melihatnya pada hari Kiamat kelak." Lalu Abu Bakar berkata; "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya salah satu dari sarungku terkadang turun sendiri, kecuali jika aku selalu
menjaganya?" lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Engkau bukan termasuk
orang yang melakukan hal itu karena sombong."

5339. Telah menceritakan kepadaku Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdul A'la
dari Yunus dari Al Hasan dari Abu Bakrah radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika kami berada
di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadi gerhana Matahari, maka beliau
segera berdiri menuju masjid, dan menarik pakainnya karena tergesa-gesa hingga tiba
dimasjid. Lalu orang-orang pun segera berdiri di sisinya dan beliau mengerjakan shalat dua

rakaat. Setelah matahari terang, beliau berkhutbah di hadapan kami seraya bersabda:
"Matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang,
tetapi keduanya merupakan tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian melihat
kedua gerhana tersebut, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana tersingkap dari
kalian (nampak kembali)."

Bab: Menyingsingkan baju



5340. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syumail
telah mengabarkan kepada kami Umar bin Abu Za`idah telah mengabarkan kepada kami
'Aun bin Abu Juhaifah dari ayahnya Abu Juhaifah dia berkata; "Lalu aku melihat Bilal datang
dengan membawa tongkat (berujung runcing) dan menancapkan tongkat tersebut,
kemudian dia mengumandangkan iqamah, setelah itu saya melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam keluar (rumah) dengan menyingsingkan pakaiannya, lalu beliau shalat dua
raka'at di hadapan tongkat tersebut, dan saya melihat orang-orang dan binatang pun lewat
di hadapan beliau di belakang tongkat tersebut."

Bab: Apa yang dibawah kaki adalah bagian neraka






5341. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kain
sarungnya hingga dibawah mata kaki, maka tempatnya adalah neraka."

Bab: Siapa yang menjulurkan kain karena sombong

5342. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada hari kiamat kelak, Allah tidak akan melihat orang yang
menjulurkan kain sarungnya karena sombong."

5343. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ziyad dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda atau Abu Qasim shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubah yang ia
kenakan, dan berjalan dengan rasa ta'ajub, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap
berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat."

5344. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid dari
Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Ayahnya telah menceritakan kepadanya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Katika ada seseorang yang menjulurkan
kain sarungnya maka dia akan berguncang-guncang (diadzab) di perut bumi hingga
datangnya hari Kiamat." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Yunus dari Az Zuhri namun dia
tidak merafa'kannya (sanadnya tersambung sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)
yaitu dari Syu'aib dari Az Zuhri. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad
telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah mengabarkan kepada kami Ayahku
dari pamannya Jarir bin Zaid dia berkata; saya pernah bersama Salim bin Abdullah bin Umar
berada di depan pintunya, lalu dia berkata; saya mendengar bahwa Abu Hurairah
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas."



5345. Telah menceritakan kepada kami Mathar bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya berjumpa Muharib bin
Ditsar di atas kudanya, ketika ia datang di tempat untuk memutuskan suatu perkara, lalu aku
bertanya tentang suatu hadits, maka dia menceritakan kepadaku, katanya; saya mendengar
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan
melihatnya pada hari Kiamat kelak." Lalu tanyaku kepada Muharib; "Apakah beliau
menyebutkan kain sarung?" dia menjawab; "Beliau tidak mengkhususkan kain sarung
ataukah jubah." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Jabalah bin Suhaim dan Zaid bin Aslam
serta Zaid bin Abdullah dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu 'alaihi. Al Laits mengatakan; dari
Nafi' dari Ibnu Umar seperti itu. Dan diperkuat pula oleh riwayat Musa bin 'Uqbah, Umar bin
Muhammad dan Qudamah bin Musa dari Salim dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yaitu dengan redaksi: "Barangsiapa menjulurkan pakainnya...."

Bab: Sarung yang berumbai-umbai (berjuntai)

5346. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa Aisyah
radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Telah datang isteri Rifa'ah
Al Qurazhi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara diriku sedang duduk dan Abu
Bakr ada di sisi beliau. Isteri Rifa'ah berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya dahulu
dibawah naungan Rifa'ah Al Qurazhi, kemudian ia menceraiku sama sekali (talak tiga).
Kemudian saya menikah dengan Abdur Rahman bin Az Zubair, dan demi Allah wahai
Rasulullah, tidaklah aku bersamanya melainkan ia tidak memiliki kemampuan kecuali seperti
ujung pakaian ini." -seraya mengambil ujung jilbabnya, - sementara Khalid bin Sa'id ada di
depan pintu, belum di izinkan masuk oleh beliau, Aisyah melanjutkan; "Lantas Khalid
berkata; "Wahai Abu Bakr, tidakkah engkau menahan wanita ini berkata keji dengan apa

yang ia katakan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam hanya tersenyum mendengarnya, kemudian beliau bersabda: "Sepertinya
dirimu ingin kembali kepada Rifa'ah, Tidak, hingga kamu merasakan kenikmatannya dan ia
merasakan kenikmatanmu." Maka hal itu menjadi ajaran beliau."

Bab: Selempang / selendang


5347. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Ali bin
Husain bahwa Husain bin Ali telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ali radliallahu 'anhu
berkata; "...lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta jubahnya kemudian beliau pergi
berjalan, aku dan Zaid bin Haritsah pun turut mengikuti beliau hingga beliau tiba di Ka'bah
yang di dalamnya ada Hamzah, kemudian beliau meminta izin, dan dia pun mengizinkan
masuk."

Bab: Gamis

5348. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad
dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa seorang laki-laki bertanya;
"Wahai Rasulullah, pakaian yang bagaimanakah yang tidak boleh dikenakan oleh orang yang
berihram?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ia tidak boleh memakai jubah,
celana panjang, baju panjang yang bertutup kepala, dan tidak memakai sepatu kecuali bagi
orang yang tidak mendapatkan dua sandal, hendaknya ia memotongnya hingga dibawah
kedua mata kaki."


5349. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman telah mengabarkan kepada
kami Ibnu 'Uyainah dari 'Amru dia mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi kuburan Abdullah bin Ubay
setelah ia dikuburkan, beliau kemudian menyuruh untuk mengeluarkannya, lalu diletakkan

di atas lututnya, beliau kemudian meniup sedikit air liurnya dan memakaikan bajunya."
Wallahhu Ta'ala A'lam.

5350. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Yahya bin
Sa'id dari 'Ubaidullah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari 'Abdullah dia
berkata; Setelah Abdullah bin Ubay meninggal dunia, anaknya datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan berkata; 'Wahai Rasulullah, berikanlah baju engkau
kepadaku hingga aku mengkafaninya dengan baju itu, shalatkanlah ia dan mintalah ampunan
untuknya!" lalu beliau memberikan baju beliau kepadanya. Kemudian beliau bersabda: "Jika
kalian telah selesai, beritahulah aku." Ketika telah selesai, maka anaknya Abdullah bin Ubay
memberitahukan kepada beliau, lalu beliau datang untuk menshalatinya. Maka Umar
menariknya seraya berkata; 'Tidakkah Allah telah melarang engkau untuk menshalatkan
orang-orang munafik'. Namun beliau membaca ayat: "Mintakanlah ampun untuk mereka
atau kamu tidak memintakan ampun untuk mereka, sama saja jika kamu memintakan
ampun untuk mereka sebanyak tujuh puluh kali maka Allah tidak akan mengampuni
mereka." Lalu turunlah ayat, Dan janganlah kamu sekali-kali menshalatkan (jenazah) seorang
yang mati diantara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya'. Akhirnya
beliaupun tidak lagi menshalatkan mereka."

Bab: Saku baju semenjak dada dan lainnya

5351. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nafi' dari Al Hasan dari Thawus
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat
perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka bersedekah seperti dua orang yang
memakai dua jubah dari besi, mulai dari payudara (dada) sampai tulang selangka mereka
berdua. Jika orang tersebut ingin berinfak, maka baju besinya melebar atau bergerak hingga
menutupi ujung jarinya dan menghilangkan bekas jalannya. Jika orang yang bakhil ingin
berinfak, baju besinya mengerut, dan setiap baju besi tetap di tempatnya (tidak melebar)
hingga mengambilnya dengan tulang selangkanya atau dengan lehernya." Abu Hurairah
berkata; 'Aku menyaksikan bahwa ia melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam
memberi isyarat dengan jari-jarinya dengan melebarkan tameng besi, namun aku melihat
baju tersebut tidak melebar.' Hadits ini juga diperkuat oleh Ibnu Thawus dari Ayahnya dan
Abu Az Zinnad dari Al A'raj mengenai dua jubah, sedangkan Hanzhalah mengatakan; aku
mendengar Thawus saya mendengar Abu Hurairah mengatakan dua jubah, Ja'far bin Hayyan
mengatakan dari Al A'raj yaitu dua jubah."

Bab: Siapa yang memakai jubah yang lengannya sempit ketika safar

5352. Telah menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Adl Dluha dia berkata; telah menceritakan kepadaku Masruq dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Al Mughirah bin Syu'bah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pergi untuk suatu kebutuhan, lalu beliau datang dan akupun langsung menemui
beliau dengan membawa air, kemudian beliau berwudlu', waktu itu beliau sedang
mengenakan jubah dari Syam, lalu beliau berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan
air ke dalam hidung) serta membasuh wajahnya, beliau berusaha mengeluarkan kedua
tangannya dari kedua lengan bajunya, karena sempit maka beliau mengeluarkan kedua
tangan beliau melalui bawah jubahnya, lalu beliau membasuh kedua tangan beliau dan
mengusap kepala beliau serta kedua sepatu beliau."

Bab: Memakai jubah woll ketika perang

5353. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Zakariya dari 'Amir dari 'Urwah bin Al Mughirah dari Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata;
"Pada suatu malam saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan suatu
perjalanan, lalu beliau bersabda: "Apakah kamu membawa air?" jawabku; "Ya." Kemudian
beliau turun dari kendaraannya dan berjalan hingga menjauh dariku di gelapnya malam,
setelah itu beliau kembali dan akupun menuangkan air dari wadah, kemudian beliau
membasuh wajahnya dan tangannya, karena beliau mengenakan jubah dari shuf (bulu
domba) beliau tidak dapat mengeluarkan kedua tangan beliau, akhirnya beliau
mengeluarkannya dari bawah jubahnya, kemudian beliau membasuh kedua lengannya dan
mengusap kepalanya, lalu aku jongkok hendak melepas sepatunya, namun beliau bersabda:
"Biarkanlah, karena aku mengenakan sepatu tersebut dalam kedaan suci." Lalu beliau
sekedar mengusapnya."

Bab: Kain yang lengannya sempit dan belakang dibelah berbahan sutera


5354. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al Miswar bin Makhramah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagikan aqbiah (sejenis jubah), namun beliau
tidak memberi Makhramah sesuatu pun. Makhramah lalu berkata, "Wahai anakku, mari ikut
kami pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka aku pun pergi
bersamanya. Makhramah berkata, "Masuk dan mintakanlah untukku." Miswar berkata, "Aku
lalu memintakannya, hingga beliau keluar menemuinya (Makhramah) dengan membawa
Quba (sejenis jubah). Beliau bersabda: "Aku sembunyikan ini khusus untukmu." Makhramah
pun melihat jubah tersebut dan berkata; "Makhramah telah ridla."


5355. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu

bahwa dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi hadiah baju yang
terbuat dari kain sutera, lalu beliau mengenakannya untuk shalat, seusai shalat beliau
melepasnya dengan paksa seakan-akan beliau benci mengenakan baju tersebut, kemudian
beliau bersabda: "Baju ini tidak layak dipakai oleh orang-orang yang bertakwa." Hadits ini
juga dikuatkan oleh Abdullah bin Yusuf dari Al Laits, dan yang lainnya juga mengatakan;
"Farraujun min hariirin (baju yang terbuat dari sutera)."

Bab: Tudung kepala


5356. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa seorang laki-laki berkata; "Wahai Rasulullah,
pakaian yang bagaimanakah yang dikenakan oleh orang yang berihram?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ia tidak boleh memakai gamis (jubah), surban,
celana panjang, baju panjang yang bertutup kepala, dan tidak memakai sepatu kecuali bagi
orang yang tidak mendapatkan dua sandal, hendaknya ia memakai sepatu dan
memotongnya hingga dibawah kedua mata kaki, dan janganlah kalian mengenakan pakaian
yang dicampur dengan minyak za'faron dan tidak pula wars (sejenis tumbuhan yang
berwarna kuning atau kunyit)."

Bab: Celana

5357. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Barangsiapa tidak mendapat sarung (ketika berihram), hendaknya ia
mengenakan celana panjang, dan siapa yang tidak mendapatkan sandal, hendaknya ia
mengenakan sepatu."

5358. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari Abdullah dia berkata; seorang laki-laki berdiri dan berkata; "Wahai
Rasulullah, pakaian apakah yang engkau perintahkan untuk kami kenakan ketika berihram?"
beliau bersabda: "Janganlah kalian mengenakan gamis (jubah), celana panjang, surban, baju
panjang yang bertutup kepala dan tidak pula sepatu kecuali jika seseorang tidak
mendapatkan sandal, maka ia boleh mengenakan sepatu di bawah mata kaki, dan janganlah
kalian mengenakan pakaian yang dicampuri dengan minyak za'faran dan tidak juga wars
(sejenis tumbuhan yang berwarna kuning atau kunyit)."

Bab: mantel


5359. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; aku mendengar Az Zuhri, dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Salim dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah
seorang yang berihram mengenakan kain gamis (jubah), surban, celana panjang, baju lengan
panjang yang bertutup kepala dan tidak pula pakaian yang tercampuri dengan minyak
za'faran dan wars (sejenis tumbuhan berwarna kuning atau kunyit) serta tidak pula
mengenakan sepatu, kecuali jika ia tidak mendapatkan sandal, dan harus memotongnya
lebih rendah dari kedua mata kaki."

Bab: Cadar



5360. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
"Kaum Muslimin berhijrah ke negeri Habsyah, sementara Abu Bakar tengah mempersiapkan
dirinya untuk berhijrah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tunggulah, dan
aku berharap supaya diizinkan untuk berhijrah." Lantas Abu Bakar berkata; "Demi ayahku,
apakah engkau berharap seperti itu?" beliau menjawab; "Ya." Maka Abu Bakr mengurungkan
dirinya supaya dapat menyertai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berhijrah, dia pun memberi
makan kedua untanya dengan dedaunan selama empat bulan, Urwah berkata; Aisyah
melanjutkan; "Di waktu menjelang siang, ketika kami sedang duduk-duduk di rumah, tibatiba seseorang berkata kepada Abu Bakr; "Ini Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin bertemu,
dan beliau datang sambil menutupi sebagian kepala dan wajah beliau, dan beliau tidak
pernah datang kepada kami di saat-saat seperti itu." Abu Bakr berkata; Demi ayah dan ibuku
sebagai tebusannya, tidaklah beliau datang di waktu-waktu seperti ini melainkan ada
sesuatu yang sangat penting." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan meminta
izin, maka Abu Bakr pun mengizinkannya masuk. Ketika beliau masuk, beliau berkata kepada
Abu Bakr; "Suruhlah orang-orang yang ada di sini untuk keluar." Abu Bakr menjawab; "Demi
ayahmu wahai Rasulullah, mereka semua adalah keluarga anda." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku telah diizinkan untuk keluar (hijrah)." Abu Bakr berkata; "Demi ayah dan
ibuku, apakah aku yang menyertai engkau wahai Rasulullah?" beliau menjawab; "Ya." Abu
Bakr berkata; "Kalau begitu, demi ayahku, ambillah salah satu tunggangan ini wahai
Rasulullah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang terbaik." Aisyah melanjutkan;
"Lalu kami mempersiapkan untuknya bekal dengan cepat dan sigap, kami membuat untuk
keduanya Sufroh (tempat membawa makanan untuk musafir) dalam Jirab (bejana tempat
menaruh perbekalan)." Kemudian Asma' binti Abu Bakr memotong ikat pinggangnya, dan
mengikatkan ke bejana tersebut. Dari situlah ia dinamai dengan dzatunnithaq (yang memiliki
ikat pinggang). Kemudian, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakr berangkat
menuju gua di salah satu pegunungan yang dikenal dengan nama Tsur, mereka tinggal di
sana selama tiga malam. Sementara Abdullah bin Abu Bakr juga ikut menginap bersama
keduanya, dia adalah seorang pemuda yang cerdas dan berwawasan tinggi, ketika menjelang
waktu sahur dia keluar (dari gua) dan berbaur dengan orang-orang Quraisy Makkah di pagi
harinya untuk mencari informasi, dan tidaklah seseorang mendengar perkara tersebut

melainkan ia akan menyimpan rahasia tersebut dan datang kepada keduanya untuk
menyampaikan berita ketika malam telah gelap, sementara 'Amir bin Fuhairah bekas budak
Abu Bakr sebagai penggembala domba untuk menghilangkan jejak, ia berangkat pada waktu
Isya' dan bermalam di tempat penggembalaan sampai 'Amir bin Fuhairah datang
membangunkannya di akhir malam (menjelang subuh), hal itu ia lakukan setiap malam
hingga berlalu tiga malam."

Bab: Topi besi

5361. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Malik
dari Az Zuhri dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk kota
Makkah ketika penaklukan kota Makkah dengan mengenakan topi baju besi di kepalanya."

Bab: Burud, Hibaroh dan Syamlah




5362. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata;
"Saya berjalan bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, ketika itu beliau mengenakan
kain (selimut) Najran yang tebal ujungnya, lalu ada seorang Arab badui (dusun) yang
menemui beliau. Langsung ditariknya Rasulullah dengan kuat hingga saya melihat
permukaan bahu beliau membekas lantaran ujung selimut akibat tarikan Arab badui yang
kasar. Arab badui tersebut berkata; "Wahai Muhammad berikan kepadaku dari harta yang
diberikan Allah padamu", maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam menoleh kepadanya
diiringi senyum serta menyuruh salah seorang sahabat untuk memberikan sesuatu
kepadanya."




5363. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dia berkata; "Seorang wanita
datang sambil membawa selimut bersulam yang ada rendanya. Sahal berkata; Apa kamu
tahu selimut apakah itu? Abu Hazm menjawab: Ya, ia adalah mantel bertutup kepala yang
ujungnya berenda. Wanita itu berkata; "Wahai Rasulullah! Aku menenun selimut ini dengan
tanganku, aku membawanya untuk mengenakannya pada baginda. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengambilnya karena memang membutuhkannya. Lalu beliau
keluar menemui kami ternyata selimut itu berupa kain sarung, kemudian seseorang dari
suatu kaum datang menemui beliau dan berkata; "Kenakanlah untukku wahai Rasulullah!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya." Kemudian beliau duduk di majlis
sebagaimana yang di kehendaki Allah, lalu pulang. Setelah itu beliau melipat kain tersebut
dan memberikannya pada orang itu. Orang-orang berkata pada orang itu; "Demi Allah, kau
berlaku kurang ajar. Kamu telah memintanya dia saat beliau memerlukannya, padahal kau
tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta pun." Orang itu berkata; "Demi Allah,
aku tidak memintanya melainkan untuk aku jadikan sebagai kafanku pada saat aku
meninggal." Sahal berkata; "Maka selimut itu dijadikan kafannya saat ia meninggal."




5364. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada satu rombongan dari umatku yang akan masuk surga, jumlah
mereka tujuh puluh ribu, wajah mereka bersinar seperti rembulan di malam purnama, " lalu
Ukasyah bin Mihshan Al Asadi mengangkat namirah (semacam kain wool) yang ia kenakan
seraya berkata; "Wahai Rasulullah, do'akanlah aku agar termasuk dari mereka, " maka beliau
bersabda: "Ya Allah, jadikanlah ia termasuk dari mereka, " kemudian seorang laki-laki dari
Anshar bangun dan berkata; "Wahai Rasulullah, do'akanlah aku agar termasuk dari mereka, "
maka beliau bersabda: "Engkau telah didahului Ukasyah."


5365. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas, (Qatadah) bertanya kepadanya; "Pakaian apakah yang
paling disukai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab; "Al hibarah (kain yang
direnda atau bergaris)."

5366. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepada
kami Mu'adz dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Pakaian yang paling disukai oleh Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah memakai hibarah (kain yang direnda atau bergaris)."




5367. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bin Auf bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
telah mengabarkan kepadanya bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meninggal dunia, beliau ditutupi dengan kain hibarah (kain yang direnda atau bergaris).

Bab: Kain dan Khamisah




5368. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah bahwa Aisyah dan Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhum berkata;
"Tatkala diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam (penyakit yang
mengakibatkan kematiannya) maka beliau menutupkan kain di wajahnya, ketika beliau tidak
bisa keluar maka beliau membuka selimutnya dari wajahnya. Lalu beliau bersabda: "Allah

melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka
sebagai masjid." Beliau memberi peringatan atas perbuatan mereka."




5369. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dengan mengenakan pakaian
bercorak (bergaris atau berbatik), lalu beliau melihat corak tersebut (ketika shalat), seusai
salam beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Pergilah kalian dengan pakaianku ini
kepada Abu Jahm, karena ia telah mengganggu shalatku tadi, dan ambilkan untukku baju lain
yang tidak bercorak atau berbatik milik Abu Jahm bin Hudzaifah bin Ghanim dari Bani 'Adi
bin Ka'b."


5370. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abu Burdah dia berkata;
Aisyah penah mengeluarkan pakaian dan kain sarung yang kasar, lalu dia berkata; "Ruhnya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diambil ketika beliau mengenakan dua kain ini."

Bab: Memakai baju tanpa lengan

5371. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Khubaib dari Hafsh bin
'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang (praktek jual beli) dengan system Mulamasah (wajib membeli jika ada pembeli
yang menyentuh barang penjual) dan Munabadzah (wajib membeli jika ada penjual yang
melempar dagangannya ke pembeli tanpa memeriksa terlebih dahulu), dan melarang shalat
(sunnah) setelah subuh hingga matahari meninggi dan shalat setelah Ashar hingga matahari
terbenam, dan melarang duduk ihtiba' (dengan menekuk kedua lututnya dan menempelkan

ke dadanya) dengan mengenakan satu kain yang menengadahkan kemaluannya ke langit,


dan melarang isytimalus shama' (seseorang berselimut dengan bajunya dan tidak
memberikan celah sedikitpun, hingga jika tersingkap auratnya rawan terbuka).

5372. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami AL
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd
bahwa Abu Sa'id Al khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
mengenakan dua pakaian dan dua transaksi jual beli, melarang mulamasah dan munabadzah
dalam jual beli, sedangkan mulamasah adalah seseorang yang memegang pakaian orang lain
pada malam hari atau siang hari dan tidak membalikkannya (memeriksanya) kecuali dengan
itu, dan Munabadzah ialah seseorang melempar pakaiannya ke orang lain dan sebaliknya,
lalu terjadilah transaksi jual beli tanpa boleh memeriksa dan juga kerelaan dari dua belah
ihak. dan melarang mengenakan dua pakaian yaitu isytimalus shama', shama' ialah
meletakkan (menggantungkan) pakaiannya disalah satu pundaknya dan membuka salah satu
betisnya tanpa mengenakan pakaian (dalam) lainnya, dan yang lain adalah menutup (seluruh
badannya) dengan kainnya sambil duduk, sementara kemaluannya tidak mengenakan apaapa."

Bab: Duduk ihtiba' dengan satu kain



5373. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengenakan dua kain yaitu seseorang
menutup seluruh badannya dengan kain (sarung) nya sementara kemaluannya tidak ditutupi
(dengan sesuatu yang lain) dan berselimutkan kain tanpa menutup salah satu dari betisnya,
dan melarang mulamasah (wajib membeli jika ada pembeli yang menyentuh barang penjual)
dan Munabadzah (wajib membeli jika ada penjual yang melempar dagangannya ke pembeli
tanpa memeriksa terlebih dahulu),


5374. Telah menceritakan kepadaku Muhammad dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang isytimalus shama' (seseorang berselimut
dengan bajunya dan tidak memberikan celah sedikitpun, hingga jika tersingkap auratnya
rawan terbuka) dan seseorang yang berselimutkan kain satu lembar tanpa mengenakan
kemaluannya dengan kain yang lain."

Bab: Khamisah hitam



5375. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Sa'id dari ayahnya Sa'id bin Fulan yaitu 'Amru bin Sa'id bin Al 'Ash dari Ummu Khalid binti
Khalid bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi kain kecil yang ada renda
suteranya. Lalu beliau bertanya: "Menurut kalian siapa yang paling berhak untuk mendapat
kain ini?", orang-orang pun diam. Beliau lalu bersabda: "Datangkanlah Ummu Khalid
kepadaku." Beliau lantas memberikan kain tersebut dan memakaikannya kepadanya. Setelah
itu beliau bersabda: 'Semoga tahan lama hingga Allah menggantinya dengan yang baru
(panjang umur).' Beliau kemudian melihat corak berwarna hijau atau kuning yang ada pada
kain bersulam sutera tersebut, beliau bersabda: "Wahai Ummu Khalid, ini sanah, sanah."
Sanah adalah perkataan bahasa Habasyah yang berarti bagus."

5376. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas radliallahu
'anhu dia berkata; Ketika Ummu Sulaim melahirkan, dia berkata kepadaku; "Wahai Anas,

lihatlah bayi kecil ini, dan jangan sampai ia mendapatkan sesuatu (untuk dimakan) sehingga
besok pagi kita menemui nabi shallallahu 'alaihi wasallam supaya beliau mentahniknya
(mengunyahkan buah kurma kemudian dimasukkan ke dalam mulut bayi), keesokan harinya
aku bersamanya menemui Nabi, ketika itu beliau tengah berada di kebun, beliau
mengenakan kain yang ada renda suteranya dan tengah membuat tanda pada binatang yang
diberikan kepada beliau di hari penaklukan kota Makkah."

Bab: Baju hijau

5377. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Ikrimah bahwa Rifa'ah
telah menceraikan isterinya, kemudian isterinya menikah dengan Abdurrahman bin Zubair Al
Qurdli, Aisyah berkata; "Ketika itu mantan isteri Rifa'ah tengah mengenakan kerudung hijau,
lalu mantan isteri Rifa'ah mengadukan permasalahannya kepada Aisyah, mantan isteri Rifaah
memperlihatkan bekas hijau di kulitnya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
-kala itu para wanita membela satu sama lainnya. Kata 'Aisyah 'Sungguh yang kulihat
padanya, seperti yang ditemui wanita mukminah lainnya, sungguh kulitnya jauh lebih hijau
dari pada bajunya. Kata Ikrimah, tiba-tiba Abdurrahman datang bersama dua anaknya yang
di hasilkan bukan dari isteri keduanya (mantan isteri Rifa'ah). Isterinya berkata; "Demi Allah,
tidaklah aku berdosa ketika bersamanya melainkan karena ia tidak dapat memuaskan
diriku." Sambil memegang ujung kainnya. Abdurrahman berkata; "Demi Allah, ia dusta wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku dapat memuaskannya, akan tetapi ia berbuat nusyuz
(membangkang terhadap perintah suami) karena ia hendak kembali kepada Rifa'ah. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seperti itu, maka kamu tidak halal
bagi Rifa'ah atau tidak sah bagi Rifa'ah hingga ia (suami kedua) merasakan madumu."
Ikrimah berkata; "Lalu Abdurrahman memperlihatkan kedua anaknya, beliau pun bersabda:
"Apakah mereka semua anak-anakmu?" Abdurrahman menjawab; "Ya." Beliau bersabda:
"Demi Allah, ini adalah sesuatu yang kamu sangka? demi Allah, mereka lebih menyerupai
dengan ayahnya dari pada burung gagak dengan induknya."

Bab: Baju putih


5378. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Sa'd bin
Ibrahim dari Ayahnya dari Sa'd dia berkata; saya melihat di samping kanan dan kiri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dua orang laki-laki tengah mengenakan pakaian serba putih pada
waktu perang Uhud, aku tidak pernah melihat sebelum dan sesudahnya."


5379. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Al Husain dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dia menceritakan
kepadanya bahwa Abu Aswad Ad Du`ali telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Dzar
radliallahu 'anhu telah menceritakan kepadanya, dia berkata; "Saya pernah menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sementara beliau sedang tidur sambil mengenakan baju putih,
lalu aku datang menemuinya dan beliau pun terbangun, beliau bersabda: "Tidaklah seorang
hamba yang mengucapkan "LA ILAAHA ILLALLAH" kemudian mati karena itu melainkan ia
akan masuk surga." Tanyaku selanjutnya; "Walaupun dia berzina dan mencuri?" beliau
menimpali: "Walaupun dia pernah berzina dan mencuri." Tanyaku lagi; "Walaupun dia
pernah berzina dan mencuri?" beliau menjawab: "Walaupun dia pernah berzina dan
mencuri." Tanyaku lagi; 'Walaupun dia pernah berzina dan mencuri?" beliau menjawab:
"Walaupun dia pernah berzina dan mencuri." -walaupun sepertinya Abu Dzar kurang puasApabila Abu Dzar menceritakan hal ini, maka dia akan mengatakan; "Walaupun" sepertinya
Abu Dzar kurang puas. Abu Abdullah mengatakan; "Hal ini jika terjadi ketika seorang hamba
itu meninggal atau sebelum dia meninggal lalu bertaubat dan menyesali perbuatannya serta
mengucapkan "LAA ILAAHA ILLALLAH", maka dosa-dosanya akan terampuni."

Bab: Memakai sutera dan dihamparkan untuk laki-laki

5380. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; saya mendengar Abu Utsman An Nahdi
telah datang dengan membawa kitabnya Umar sementara kami waktu itu tengah bersama
Utbah bin Farqad di Adrabijan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
mengenakan kain sutera kecuali hanya sebatas ini dan ini, dan beliau mengisyaratkan
dengan kedua jarinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah, Abu Utsman mengatakan;
"Sebagaimana yang kami ketahui yang di maksud itu adalah coraknya atau garis-garis."


5381. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari Abu Utsman dia berkata; Umar pernah
mengirim surat kepada kami ketika kami berada di Adribijan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarang mengenakan kain sutera kecuali hanya sebatas ini, dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengisyarakan dengan kedua jarinya, lalu Zuhair mengangkat jari telunjuk
dan jari tengahnya."



5382. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari At Taimi dari Abu Utsman dia berkata; "Ketika kami tengah bersama Utbah, Umar
radliallahu 'anhu menulis surat kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seseorang mengenakan kain sutera ketika di dunia, melainkan tidak akan
dikenakan kepadanya kelak di Akhirat." Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Umar
telah menceritakan kepada kami Mu'tamir telah menceritakan kepada kami Ayahku telah
menceritakan kepada kami Abu Utsman kemudian Abu Utsman mengisyaratkan dengan jari
telunjuknya dan jari tengahnya."

5383. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dia berkata; "Ketika Hudzaifah berada di negeri
Mada'in, dia meminta air minum, lalu Dihqan (kepala suku) memberinya air dari tempat
yang terbuat dari perak, maka Hudzaifah langsung melemparnya sambil berkata;
"Sesungguhnya aku tidak melemparnya melainkan aku telah melarangnya, namun ia tidak
juga jera (menggunakan tempat minum dari perak) padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda: "Emas, perak, kain sutera dan dibaj (campuran kain sutera)
adalah milik mereka (orang-orang kafir) semasa di dunia, dan untuk kalian di Akhirat."

5384. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dia berkata; saya mendengar Anas bin
Malik, Syu'bah berkata; "Tentang apakah nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah?" Anas
menjawab; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat marah sekali, dia melanjutkan; "yaitu
barangsiapa mengenakan kain sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya di Akhirat
kelak."


5385. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dia berkata; saya mendengar Ibnu Zubair berkhutbah, katanya;
"Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Barangsiapa mengenakan kain
sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya di Akhirat kelak."

5386. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'd telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Abu Dzibyan Khalifah bin Ka'b dia berkata; saya mendengar Ibnu Az Zubair
berkata; saya mendengar Umar berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"barangsiapa mengenakan kain sutera di dunia, maka tidak akan dikenakan kepadanya di
Akhirat kelak." Abu Ma'mar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari
Yazid, Mu'adzah mengatakan; telah menceritakan kepadaku Ummu 'Amru binti Abdullah
saya mendengar Abdullah bin Zubair mendengar Umar bahwa dia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."

5387. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Umar telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Mubarrak dari Yahya bin
Abu Katsir dari Imran bin Hitthan dia berkata; saya bertanya kepada Aisyah mengenai kain
sutera, lalu dia berkata; datanglah kepada Ibnu Abbas dan bertanyalah kepadanya, Imran
berkata; "lalu aku bertanya kepada Ibnu Abbas, namun dia menjawab; "Tanyakanlah kepada
Ibnu Umar, Imran melanjutkan; "Lalu saya bertanya kepada Ibnu Umar, dia menjawab; telah
mengabarkan kepadaku Abu Hafsh Umar bin AL Khatthab bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Hanya saja yang mengenakan kain sutera di dunia, yaitu orang
yang tidak mendapatkan bagiannya di akhirat kelak." Maka kataku; "Benar, dan Abu Hafsh
tidak mungkin berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abdullah bin
Raja` mengatakan; telah menceritakan kepada kami Harb dari Yahya telah menceritakan
kepadaku Imran lalu dia menceritakan hadits tersebut."

Bab: Menyentuh sutera dengan tanpa memakai



5388. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dari Isra`il dari Abu Ishaq dari Al
Barra` radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah sepotong
kain sutera, kamipun memegangnya dan merasa heran dengan kain tersebut, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian heran dengan kain ini?" kami
menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Saputangan Mu'adz di surga lebih bagus dari pada ini."

Bab: Sutera untuk alas (kasur, hamparan)


5389. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir
telah menceritakan kepada kami Ayahku dia berkata; saya mendengar Ibnu Abu Najih dari
Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Hudzaifah radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang kami minum dari tempat yang terbuat dari emas dan perak, beliau
juga melarang kami makan dari tempat tersebut, memakai kain sutera dan dibaj (kain sutera
campuran) serta melarang duduk di atas kain tersebut."

Bab: Sutera yang diistilahkan Alqassi

5390. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra` bin 'Azib dia
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami mengenakan tirai yang terbuat
dari sutera dan Qasiy (sutera campuran)."

Bab: Rukhsah kaum laki-laki memakai sutera karena gatal





5391. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Waki'
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi izin kepada Zubair dan Abdurrahman untuk
memakai kain sutera karena penyakit gatal yang dideritanya."

Bab: Sutera untuk wanita

5392. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Basysyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abdul Malik bin Maisarah dari Zaid bin Wahb dari Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu dia
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberiku sejenis mantel yang bersulam sutera,
kemudian aku keluar dengan mengenakannya, namun aku melihat kemarahan di wajah
beliau, maka baju itu kubagikan kepada para saudara-saudara perempuanku."

5393. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Juwairiyah dari Nafi' dari Abdullah bahwa Umar radliallahu 'anhu pernah melihat
sejenis mantel yang bersulam sutera dijual, lalu dia berkata; "Wahai Rasulullah, andaikan
baginda mau membelinya dan memakainya untuk menemui para utusan ketika berkunjung
menemui anda atau untuk dikenakan waktu shalat Jum'at." Beliau lalu bersabda: "Yang
memakai pakaian ini hanyalah mereka yang tidak mendapatkan bagian di akhirat." Hari
berikutnya beliau memberi Umar sejenis mantel yang terbuat dari sutera, Umar pun protes;
"Wahai Rasulullah! Anda memberikannya kepadaku padahal anda berujar tidak boleh
memakainya." Beliau menjawab: "Saya memberikan kepadamu bukan untuk dipakai, tetapi
agar kamu jual atau kamu berikan kepada istrimu."




5394. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa dia
pernah melihat Ummu Kultsum 'alaiha salam puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenakan kain yang bersulam sutera."

Bab: Pakaian yang biasa dipakai nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam


5395. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari 'Ubaid bin Hunain dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; telah setahun lamanya saya hendak bertanya kepada Umar bin
Khattab tentang dua isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bersekongkol menentang
kebijaksanaan beliau, tiba-tiba aku merasa segan kepadanya. Suatu hari, ia singgah di suatu
tempat, lalu dia masuk ke semak-semak (untuk buang hajat), ketika dia keluar, akupun
langsung menanyakan hal itu kepadanya, dia menjawab; "Mereka adalah Aisyah dan
Hafshah." Lalu dia melanjutkan kisahnya; Di masa Jahiliyah dulu, kami tidak pernah mengikut
sertakan wanita dalam suatu urusan, namun ketika Islam datang, sehingga Allah
menyebutkan kebenaran peranan mereka atas kami daripada kami tidak mengikut sertakan
mereka pada urusan kami, suatu ketika terjadi percekcokan antara aku dan istriku yang
menyebabkan istriku bersikeras kepadaku, maka kukatakan padanya; "Kamu tidak usah ikut
campur memikirkan urusanku." istriku berkata; "Kamu mengatakan seperti ini! Padahal
putrimu tengah menyakiti hati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." kemudian saya pergi
menemui Hafshah dan bertanya kepadanya; "Sesungguhnya aku memperingatimu, betulkah
kamu telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya (maksudnya membantah Nabi)? Lalu aku
pun memperingatkan kepadanya akibat dari menyakiti nabi. Kemudian saya menemui
Ummu Salamah, dan kuceritakan (kasus tersebut) kepadanya; maka dia berkata kepadaku;
"Sungguh aneh kamu wahai Umar, kamu telah mencampuri segala urusan sampai kepada
urusan rumah tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para istrinya." perkataan
(Ummu Salamah) sangat menyinggung perasaanku. Dan saya memiliki seorang sahabat dari

Anshar, apabila dia tidak hadir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara aku
hadir, maka aku menemuinya dan memberitahukannya sesuatu yang kudapat dari beliau,
begitu sebaliknya, bila saya tidak hadir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan
dia hadir, maka dia akan menemuiku dan menyampaikan apa yang ia dapat dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika itu kami sedang berjaga-jaga di sekitar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dari raja Ghassan yang berada di Syam, kami sangat khawatir bila
raja Ghassan tiba-tiba menyerang kami. Hati kami waktu itu terpusat (pada serangan
tersebut), tiba-tiba sahabat Ansharku datang sambil berkata; "Telah terjadi suatu perkara
yang penting!." Aku pun bertanya kepadanya; "apakah perkara itu? Apakah pasukan
Ghassan telah datang? Dia menjawab; bahkan lebih dari itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceraikan para istri beliau." Maka aku pun datang, dan aku
mendengarkan tangisan dari kamar-kamar mereka (isteri Nabi) sementara Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tengah berada di suatu ruangan yang dapat naik dengan tangga, dan
pelayan beliau berada di depan ruangan itu, lalu saya mendatanginya dan berkata;
"Izinkanlah saya!." Lalu beliau memberi izin, setelah itu saya masuk, tiba-tiba saya melihat
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas alas, terlihat jelas bekas tikar pada pinggang
beliau dan di bawah kepala beliau terdapat bantal kulit yang terbuat dari sabut, sementara
dekat kepalanya tergantung kulit yang baru disamak. Setelah itu aku sampaikan ucapanku
terhadap Hafshah dan Ummu Salamah, serta jawaban Ummu Salamah terhadapku,
mendengar itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum, akhirnya beliau menetap di
ruangan itu selama dua sembilan hari, setelah itu beliau turun."






5396. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri telah mengabarkan
kepadaku Hindun binti Al Harits dari Ummu Salamah dia berkata; "Pada suatu malam Nabi
shallahu'alaihi wa sallam bangun sambil menuturkan; 'Tiada ilah kecuali Allah, fitnah apakah
yang diturunkan di malam hari? Dan perbendaharaan apakah yang diturunkan pada orang
yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan
pakaian di dunia, tapi telanjang di akhirat."

Bab: Doa untuk yang memakai pakaian baru



5397. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Sa'id bin 'Amru bin Sa'id Al 'Ash dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku telah
menceritakan kepadaku Ummu Khalid binti Khalid dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah diberi baju yang bersulam sutera, lalu beliau bersabda: "Menurut kalian
siapa yang paling berhak untuk memakai kain ini?", orang-orang pun diam. Beliau lalu
bersabda: "Datangkanlah Ummu Khalid kepadaku." Beliau lantas memberikan kain tersebut
dan memakaikannya kepadanya. Setelah itu beliau bersabda: 'Semoga tahan lama hingga
Allah menggantinya dengan yang baru (panjang umur).' Beliau mengatakannya hingga dua
kali, lalu beliau melihat corak warna baju itu, sambil menunjukkan tangannya kepadaku
beliau bersabda: "Wahai Ummu Khalid, ini sanah, wahai Ummu Khalid ini sanah." Sanah
bagai orang-orang Habasyah bermakna bagus." Ishaq mengatakan; telah menceritakan
kepadaku seorang wanita dari keluargaku bahwa dia pernah melihat Ummu Khalid
mengenakan pakaian tersebut."

Bab: Larangan memakai za'faran untuk orang laki-laki




5398. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abdul Aziz dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang
seorang laki-laki memakai minyak za'faran.

Bab: Baju dengan diolesi za'faran

5399. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang orang yang berihram mengenakan pakaian yang diwarnai dengan
wars (sejenis tanaman yang barbau harum dan berwarna kuning) atau dengan minyak
za'faran."

Bab: Baju merah

5400. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq dia mendengar Al Barra` radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang (tidak tinggi
dan tidak pendek), saya melihat beliau mengenakan pakaian merah, dan saya tidak pernah
melihat orang yang lebih bagus dari beliau."

Bab: Pelana sutera




5401. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Asy'ats dari Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra' radliallahu 'anhu dia
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan tujuh perkara diantaranya
menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo'akan orang yang bersin. Dan melarang
tujuh perkara, yaitu memakai kain sutera, dibaj, Qasiy, istabraq, mayasir dan al humr (jenis
kain sutera yang direnda)."

Bab: Sandal yang tidak berbulu dan lainnya


5402. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Sa'id Abu Maslamah dia berkata; saya bertanya kepada Anas "Apakah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dengan menggunakan sandal?" Dia
menjawab; 'Ya, pernah.'

5403. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sa'id Al
Maqburi dari 'Ubaid bin Juraij bahwa dia berkata kepada Abdullah bin Umar radliallahu
'anhuma; "Aku melihatmu mengerjakan empat perkara yang belum pernah kulihat dari para
sahabatmu melakukan hal itu." Ibnu Umar bertanya; 'Apa perkara itu wahai Ibnu Juraij? '
Ibnu Juraij menjawab; 'Aku melihatmu tidak menyentuh rukun kecuali dua rukun yamani,
aku melihat engkau memakai sandal sibti (yang tidak berbulu), dan aku melihat engkau
mencelup dengan shufrah (minyak yang terbuat dari campuran kunyit dan yang lainnya), dan
aku melihat engkau apabila berada di Mekkah orang-orang bertalbiyah apabila melihat hilal
sementara engkau tidak bertalbiyah hingga hari Tarwiyah (yaitu tanggal delapan Dzul Hijjah).
Kemudian Abdullah bin Umar berkata kepadanya; 'Adapun rukun, maka sesungguhnya aku
tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyentuh kecuali dua rukun Yamani,
adapun sandal sibti (sandal yang tidak berbulu), maka sesungguhnya aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memakai sandal yang tidak berbulu, dan berwudlu dengan
memakai sandal tersebut maka aku ingin memakainya, adapun shufrah, sesungguhnya aku
telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut dengan shufrah, maka
aku ingin mencelup dengannya, adapun talbiyah, sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyah hingga kendaraan beliau berdiri.'




5404. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf; telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang yang berihram mengenakan pakaian
yang dicelup dengan minyak za'faran atau wars (sejenis tanaman yang barbau harum dan
berwarna kuning), dan beliau bersabda: "Barangsiapa tidak mendapatkan dua sandal
hendaknya ia mengenakan sepatu dan dipotong hingga di bawah mata kaki."


5405. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa tidak mendapatkan kain
sarung, hendaknya ia mengenakan celana panjang, dan barangsiapa tidak mendapatkan
sandal, hendaknya ia mengenakan sepatu (bagi yang berihram -red)."

Bab: Memulai dengan sandal yamani




5406. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Asy'ats bin Sulaim saya mendengar
Ayahku menceritakan dari Masruq dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyukai tayamun (mendahulukan yang kanan) ketika bersuci,
menyisir rambut dan memakai sandal."

Bab: Melepas sandal kiri

5407. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az
Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian memakai sandal, hendaknya memulai
dengan yang kanan, dan apabila melepas hendaknya mulai dengan yang kiri, supaya yang
kanan pertama kali mengenakan sandal dan yang terakhir melepasnya."

Bab: Tidak boleh berjalan dengan satu sandal

5408. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az
Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berjalan dengan satu sandal, hendaknya ia
melepas semua atau memakai semua."

Bab: Dua tali dalam sandal, dan siapa yang berpendapat satu tali saja

5409. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas radliallahu 'anhu bahwa
sandal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memiliki dua utas tali."






5410. Telah menceritakan kepadaku Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Isa bin Thuhman dia berkata; Anas bin Malik keluar
menemui kami dengan mengenakan sandal yang memiliki dua utas tali, lantas Tsabit Al
Bunani mengatakan; "Ini adalah sandal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Kubah (tenda) merah dari kulit





5411. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Umar bin Abu Za`idah dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari Ayahnya dia
berkata; saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah berada di
tenda besar yang terbuat dari kulit, dan saya melihat Bilal tengah mengambilkan tempat air
wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sementara orang-orang berlomba-lomba untuk
mendapatkan bekas wudlu beliau, dan siapa yang mendapatkannya maka ia akan
membasuhkannya namun bagi yang tidak mendapatkannya, maka ia mengambil dari sisa air
yang menetes dari temannya."





5412. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik dan Al Laits mengatakan;
telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruh seseorang menemui orang-orang Anshar, sementara mereka tengah berkumpul di
dalam kemah besar yang terbuat dari kulit."

Bab: Duduk diatas tikar dan semisalnya






5413. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Bakr telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir dari 'Ubaidullah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Salamah bin Abdurrahman
dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa pada suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah membuat sekat (di dalam masjid) dengan tikar lalu shalat di dalamnya, dan
menghamparkannya di siang hari untuk duduk, ternyata orang-orang berkumpul di sekeliling
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengerjakan shalat sebagaimana beliau shalat,
hingga orang-orang semakin banyak, lalu beliau menghadap (kepada mereka) dan bersabda:
"Wahai sekalian manusia, beramalah menurut yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah
tidak akan bosan sehingga kalian merasa bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai
Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu walaupun sedikit."

Bab: Cincin emas


5414. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Asy'ats bin Sulaim dia berkata; saya mendengar Mu'awiyah bin
Suwaid bin Muqarrin berkata; saya mendengar Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma berkata;
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami tujuh perkara yaitu melarang mengenakan
cincin dari emas atau kalung dari emas, memakai kain sutera, istibraq, dibaj, misarah,
hamra`, Qasiy (sejenis kain sutera campuran) dan tempat air dari perak, dan memerintahkan
kami tujuh perkara, yaitu menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo'akan orang
bersin, menjawab salam, memenuhi undangan, menunaikan sumpah dan menolong orang
yang terzhalimi."

5415. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Nadlr bin Anas
dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa beliau melarang mengenakan cincin emas. 'Amru mengatakan; Telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah bahwa dia mendengar Nadlr; dia
mendengar Basyir seperti hadits di atas.

5416. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidullah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari emas dan
menghadapkan mata cincinnya ke arah telapak tangan, orang-orang lalu ikut memakai cincin
hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuang cincin tersebut dan membuat dari
perak."

Bab: Cincin perak

5417. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari emas
atau perak, dan menghadapkan mata cincinnya di telapak tangan serta mengukirnya dengan
tulisan "Muhammad Rasulullah", maka orang-orang pun membuat seperti itu juga, ketika
beliau mengetahui orang-orang membuatnya, maka beliau langsung melempar cincin
tersebut sambil bersabda: "Saya tidak akan memakainya selama-lamanya." Setelah itu beliau
membuatnya dari perak dan orang-orang pun ikut membuat cincin dari perak, Ibnu Umar
mengatakan; "Cincin itu dipakai oleh Abu Bakr setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian Umar dan Utsman, sehingga Utsman menjatuhkannya di sumur Aris.


5418. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdullah bin
Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memakai cincin emas, kemudian beliau membuangnya sambil bersabda:
"Saya tidak akan memakainya lagi selama-lamanya." Maka orang-orang pun ikut membuang
cincin yang mereka kenakan.

5419. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik
radliallahu 'anhu bahwa dia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai
cincin perak di tangannya selama satu hari, kemudian orang-orang pun ikut membuat cincin
dari perak dan memakainya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun membuang
cincin tersebut dan orang-orang pun ikut membuang cincin yang mereka kenakan." Hadits
ini juga diperkuat dengan riwayat Ibrahim bin Sa'd, Ziyad dan Syu'aib dari Az Zuhri. Ibnu
Musafir mengatakan; dari Az Zuhri bahwa pendapatku itu adalah cincin yang terbuat dari
perak."

Bab: Mata cincin





5420. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah mengabarkan kepada kami Humaid dia berkata; Anas pernah ditanya; "Apakah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat (mengenakan) cincin? Dia menjawab;
'Beliau pernah mengakhirkan shalat Isya' sampai menjelang tengah malam, kemudian beliau
menemui kami, seakan-akan saya melihat kilauan cincin beliau, beliau bersabda: Orang-

orang telah melaksanakan shalat dan tidur, sementara kalian senantiasa dalam keadaan
shalat selagi kalian menunggu shalat.'



5421. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Mu'tamir dia
berkata; saya mendengar Humaid bercerita dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memiliki cincin yang terbuat dari perak sedangkan batu cincinnya
dari perak juga." Yahya bin Ayyub mengatakan; telah menceritakan kepadaku Humaid dia
mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Cincin besi




5422. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Abdul Abu Hazim dari Ayahnya bahwa dia mendengar Sahl berkata;
seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Saya datang
kepada anda untuk menyerahkan diriku kepada anda, " Beliau lalu berdiri lama dan
menelitinya dengan seksama, ketika beliau berdiri lama seorang laki-laki berkata; 'Wahai
Rasulullah, jika anda tidak berkenan dengannya, maka nikahkanlah aku dengannya.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada laki-laki tersebut: 'Apakah kamu
mempunyai sesuatu yang dapat dijadikan mahar untuknya? ' Laki-laki itu menjawab; 'Tidak.'
Beliau bersabda: 'Carilah terlebih dahulu.' Lalu laki-laki itu pergi, sesaat kemudian dia
kembali dan berkata; 'Demi Allah, aku tidak mendapatkan sesuatupun.' Beliau bersabda:
'Pergi dan carilah lagi walaupun hanya dengan cincin dari besi.' Kemudian laki-laki itu pergi,
tidak berapa lama dia kembali sambil berkata; 'Aku tidak mendapatkan apa-apa walau cincin
dari besi.' -Saat itu laki-laki tersebut tengah mengenakan kain sarung, lantas dia berkata;
'Aku akan menjadikan kain sarung ini sebagai mahar.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: 'Jika kamu memakaikan kain sarung itu padanya, maka kamu tidak memakai apaapa, sementara jika kamu yang memakai sarung tersebut, dia tidak memakai apa-apa.' Lakilaki itu duduk termenung, ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya berpaling,
lalu beliau memerintahkan seseorang untuk memanggilnya, maka dipanggilah laki-laki
tersebut, beliau bertanya: 'Apakah kamu mempunyai hafalan dari Al Qur'an? ' Laki-laki itu
menjawab; 'Ya, saya telah hafal surat ini dan ini.' Lalu beliau bersabda: 'Maka aku nikahkan
kamu dengan wanita itu, dengan mahar apa yang telah engkau hafal dari surat Al Qur'an.'

Bab: Ukiran cincin

5423. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu
'anhu bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak menulis surat kepada pemuka
kaum atau sekelompok orang asing, lantas diberitahukan kepada beliau; "Sesungguhnya
mereka tidak akan menerima surat anda kecuali jika surat tersebut dibubuhi stempel, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat stempel (cincin) dari perak yang diukir dengan
tulisan 'Muhammad Rasulullah', seolah-olah saya melihat kilauan atau kilatan cincin berada
di jari tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau di telapak tangan beliau."

5424. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Numair dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari perak, cincin
tersebut masih berada di tangan beliau, setelah (beliau meninggal) cincin tersebut pindah ke
tangan Abu Bakr, lalu setelah Abu Bakr pindah ke tangan Umar, setelah Umar pindah ke
tangan Utsman hingga setelah itu Utsman menjatuhkannya di sumur Aris, cincin itu
bertuliskan 'Muhammad Rasulullah'."

Bab: Cincin di jari manis




5425. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu 'anhu
dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin, lalu beliau bersabda:
'Sesungguhnya kami telah membuat cincin yang kami ukir dengan suatu tulisan, maka
janganlah salah seorang dari kalian mengukir seperti itu.' Anas melanjutkan; 'Sungguh saya
pernah melihat kilatan dari cincin tersebut berada di jari manis beliau.'

Bab: Memakai setempel untuk surat


5426. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hendak menulis surat ke raja Romawi, maka diberitahukan
kepada beliau; 'Sesungguhnya mereka tidak akan mau membaca surat anda karena tidak ada
stempel.' Setelah itu beliau membuat cincin (stempel) yang terbuat dari perak dan
mengukirnya dengan tulisan 'Muhammad Rasulullah' seakan-akan saya melihat putihnya
(cahaya) dari tangan beliau."

Bab: Memasang mata cincin dalam telapak tangan

5427. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' bahwa Abdullah pernah menceritakan kepadanya bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari emas, dan menghadapkan mata
cincinnya ke telapak tangan beliau apabila beliau mengenakannya, maka orang-orang pun
ramai membuat cincin dari emas, lalu beliau naik mimbar, setelah memuji Allah dan
menyanjung-Nya beliau bersabda: "Sesungguhnya saya telah membuat cincin dari emas, dan

sungguh saat ini saya tidak akan mengenakannya." Maka orang-orang pun membuang cincin
mereka. Juwairiyah mengatakan; 'Aku tidak mengira lagi kecuali Nafi' mengatakan; 'Beliau
mengenakannya di tangan kanan beliau.'

Bab: Ucapan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ; Tak boleh ada ukiran pada ukiran
cincinnya



5428. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari perak dan mengukirnya dengan
tulisan "Muhammad Rasulullah" kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya saya telah
membuat cincin dari perak dan telah kuukir dengan tulisan 'Muhammad Rasulullah' maka
janganlah kalian mengukir dengan ukiran seperti itu."

Bab: Apakah ukiran cincin dengan tiga garis?

5429. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah Al Anshari dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Tsumamah dari Anas bahwa ketika Abu Bakr diangkat
menjadi Khalifah dia menulis surat kepadanya (tentang zakat) sedangkan ukiran pada cincin
tersebut terdapat tiga baris, baris pertama bertuliskan Muhammad, baris kedua bertuliskan
Rasul dan dibaris ketiga bertuliskan Allah, " Abu Abdullah mengatakan; "Sedangkan Ahmad
menambahkan kepadaku telah menceritakan kepada kami Al Anshari dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Tsumamah dari Anas dia berkata; "Cincin Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berada di tangan beliau, lalu di tangan Abu Bakr, lalu di tangan
Umar, ketika berada di tangan Utsman, dia duduk-duduk di dekat sumur Aris (Anas)
melanjutkan; 'Lalu dia mengeluarkan cincin tersebut (dari tangannya) dan
mempermainkannya, tiba-tiba cincin tersebut terjatuh ke dalam sumur, lalu kami berusaha
mencarinya bersama Utsman selama tiga hari, dengan mengeluarkan air sumur tersebut
sedikit demi sedikit, namun tidak juga menemukannya.'

Bab: Cincin untuk perempuan


5430. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Muslim dari Thawus dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma; "Saya pernah mengikuti shalat Ied bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau mengerjakan shalat sebelum berkhutbah." Abu Abdullah berkata; Ibnu
Wahb menambahkan dari Ibnu Juraij; 'Kemudian beliau menemui para wanita, lantas para
wanita segera melempar cincin mereka baik yang kecil maupun yang besar ke kainnya Bilal.'

Bab: Kalung dan wewangian yang dikalungkan

5431. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari 'Adi bin Tsabit dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk mengerjakn shalat Ied, kemudian
beliau shalat dua raka'at, tidak shalat baik sebelum dan sesudahnya, setelah itu beliau
mendatangi para wanita dan memerintahkan mereka untuk bersedekah, hingga para wanita
ramai-ramai menyedekahkan anting dan kalung mereka."

Bab: Meminjam cincin

5432. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
'Abdah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; "Kalung Asma` pernah hilang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus beberapa orang laki-laki untuk mencarinya, sementara waktu shalat
telah tiba sedangkan mereka tidak ada yang membawa air untuk berwudlu', lantas mereka
mengerjakan shalat tanpa berwudlu', setelah itu mereka memberitahukan peristiwa
tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Allah menurunkan ayat

tayammum." Ibnu Numair menambahkan dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah bahwa
dialah yang meminjam kalungnya Asma'.

Bab: Anting-anting untuk wanita


5433. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Adi dia berkata; saya mendengar Sa'id
dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat Ied dua
raka'at, beliau tidak mengerjakan shalat (sunnah) sebeum maupun sesudahnya, kemudian
beliau menemui para wanita bersama Bilal, beliau memerintahkan mereka untuk
bersedekah, hingga para wanita banyak yang melempar anting mereka."

Bab: Wewangian yang dikalungkan untuk anak-anak


5434. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Warqa`bin Umar dari
'Ubaidullah bin Abu Yazid dari Nafi' bin Jubair dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di salah satu pasar Madinah,
lalu beliau pergi dan akupun ikut pergi bersama beliau, kemudian beliau bersabda:
'Dimanakah anak kecil, -beliau memangil-manggil sampai tiga kali- Panggillah Al Hasan bin Ali
Lalu datanglah Al Hasan bin Ali sambil berjalan, sementara pada lehernya terdapat sikha`
(benang yang dibentuk semacam kalung), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendekapnya dan ia juga mendekap, lalu beliau bersabda: 'Ya Allah, sesungguhnya aku
mencintainya maka cintailah ia dan cintailah orang-orang yang mencintainya.' Abu Hurairah
mengatakan; 'Maka tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai daripada Al Hasan bin Ali
setelah aku mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut.'

Bab: Laki-laki menyerupai wanita dan sebaliknya

5435. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita
dan wanita yang meyerupai laki-laki." Hadits ini diperkuat juga dengan hadits 'Amru telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah.

Bab: Mengusir waria dari rumah

5436. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Yahya dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melaknat para laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki,
sabdanya: "Keluarkanlah mereka dari rumah kalian."Ibnu Abbas melanjutkan; 'Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengeluarkan seorang fulan begitu juga dengan Umar.'

5437. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah bahwa 'Urwah telah
mengabarkan kepadanya bahwa Zainab binti Abu Salamah telah mengabarkan kepadanya
bahwa Ummu Salamah telah mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam pernah berada di sisinya, sementara di rumah dia ada banci, maka beliau bersabda
kepada Abdullah yaitu saudara laki-laki Ummu Salamah: "Wahai Abdullah, sekiranya esok
hari Allah memenangkan Tha'if buat kalian, maka aku akan menunjukkan kepadamu anak
perempuan Ghailan, karena dia menghadap dengan empat muka dan membelakangi dengan
delapan." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan: 'Maka jangan sampai mereka itu
masuk ke rumah kalian.' Abu Abdullah mengatakan; 'Maksud dari menghadap dengan empat
dan membelakangi dengan delapan adalah gerutan yang ada di perut karena terlalu gemuk,
dan maksud dari membelakangi dengan delapan maksudnya adalah ujung dari empat
gerutan tersebut, sebab hal itu akan terlihat bergerut apabila dari samping hingga melekat.
Perawi mengatakan; 'Bitsamanin (dengan delapan) dan tidak mengatakan; 'Bitsamaniyah'
karena mufradnya 'athraf' mudzakar, karena itu perawi tidak mengatakan 'Tsamaniyata
athraf'."

Bab: Memendekkan kumis

5438. Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim dari Hanzhalah dari Nafi', dan
diriwayatkan dari jalur lain, sahabat-sahabat kami mengatakan; dari Al Makki dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Termasuk dari (sunnah)
fitrah adalah mencukur kumis."

5439. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan, Az Zuhri
mengatakan; telah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah
secara periwayatan, (sunnah-sunnah) fitrah itu ada lima, atau lima dari sunnah-sunnah
fitrah, yaitu; berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku
dan mencukur kumis."

Bab: Memotong kuku

5440. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Raja` telah menceritakan kepada
kami Ishaq bin Sulaiman dia berkata; saya mendengar Hanzhalah dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Termasuk
sunnah-sunnah fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencukur
kumis."

5441. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima, yaitu; berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong
kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak."

5442. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad bin Zaid dari
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Selisihilah
orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis kalian." Sedangkan apabila
Ibnu Umar berhaji atau Umrah dia memegang jenggotnya dan memotong selebihnya."

Bab: Memelihara dan melebatkan jenggot


5443. Telah menceritakan kepadaku Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdah
telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukurlah kumis
kalian dan biarkanlah jenggot kalian (panjang)."

Bab: Uban


5444. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dia berkata; saya bertanya kepada Anas
"Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyemir rambutnya?" dia menjawab;
"Beliau tidak menyemir rambut karena ubannya kecuali hanya sedikit."

5445. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dia berkata; Anas di tanya mengenai semir rambut nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, Anas menjawab; "Beliau tidak menyemirnya, jika aku mau maka
saya akan menghitung rambut hitam yang bercampur di rambut putih pada jenggot beliau."


5446. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Isra`il dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab berkata; "Keluargaku pernah menyuruhku
menemui Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa
mangkuk berisi air, sementara Isra'il memegang mangkuk tersebut menggunakan tiga jarinya
yang didalamnya terdapat beberapa helai rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
diikat, apabila ada seseorang yang terkena sihir atau sesuatu, maka tempat mewarnai
rambut beliau diberikan kepada Ummu Salamah, lalu aku mendongakkan kepala ke wadah
yang menyerupai lonceng, aku melihat rambut beliau sudah berubah merah."






5447. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Sallam dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dia berkata; aku pernah menemui Ummu
Salamah lalu dia mengeluarkan kepada kami beberapa helai rambut Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang telah diwarnai dengan inai." Abu Nu'aim berkata kepada kami; telah
menceritakan kepada kami Nushair bin Abu Al Asy'ats dari Ibnu Mauhab bahwa Ummu
Salamah pernah memperlihatkan rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwarna merah."

Bab: Khidhab (Hena, Semir)

5448. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak mewarnai rambut mereka, maka
selisihilah mereka."

Bab: Keriting

5449. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik bin Anas dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
bahwa dia mendengar Anas berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang
yang berpawakan tidak tinggi sekali dan tidak pula pendek, (kulitnya) tidak putih bule dan
tidak pula terlalu coklat, (rambutnya) tidak keriting dan tidak pula lurus, beliau diutus Allah
ketika berusia empat puluh tahun, tinggal di Makkah selama sepuluh tahun dan di Madinah
sepuluh tahun, sementara rambut yang putih di kepala dan jenggot beliau tidak sampai
berjumlah dua puluh helai."





5450. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Isra`il dari Abu Ishaq saya mendengar Al Barra` berkata; saya belum pernah melihat
seseorang yang paling bagus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengenakan baju
berwarna merah, Sebagian sahabatku mengatakan; dari Malik bahwa rambut beliau
menjuntai hingga mendekati kedua bahunya." Abu Ishaq mengatakan; bahwa saya
mendengar ia menceritakan hadits ini tidak hanya sekali, dan tidaklah ia menceritakan hal ini
kecuali ia tersenyum." Syu'bah mengatakan; "Bahwa rambut beliau hingga melebihi kedua
telinganya."


5451. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Di saat saya tengah bermimpi pada malam hari di dekat Ka'bah
saya melihat seorang laki-laki yang berkulit sawo matang, berperawakan sangat rupawan
yang pernah saya lihat dari seorang laki-laki dan berambut lurus, dipapah dua orang laki-laki
atau berada di antara dua pundak laki-laki dan rambutnya meneteskan air, tengah thawaf di
Ka'bah, Saya bertanya, 'Siapa orang ini? ' di beritahukan, 'Ibnu Maryam.' Tiba-tiba ada
seorang lelaki berambut keriting, dan buta mata kanannya, seolah-olah matanya seperti
buah anggur yang menjorok. Lalu Saya bertanya, 'Siapakah orang ini? ' diberitahukan; 'Ad
Dajjal."


5452. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Hibban telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah
menceritakan kepada kami Anas bahwa Rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjuntai
sampai ke kedua bahu beliau."

5453. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas bahwa rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjuntai
hingga kebahu beliau."

5454. Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Wahb
bin Jarir dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dia berkata; saya

bertanya kepada Anas bin Malik radliallahu 'anhu mengenai rambut Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dia berkata; "Rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak lurus dan
tidak pula keriting yaitu (menjuntai) antara kedua telinga hingga bahu beliau."

5455. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Qatadah dari Anas dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah seseorang yang
berlengan kekar, aku tidak pernah melihat orang yang menyerupainya, sedangkan rambut
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ikal, tidak terlalu lurus dan tidak pula keriting."




5456. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah seseorang yang lengan dan kakinya besar, bagus wajahnya, saya belum
pernah melihat orang yang menyerupainya baik sebelum dan sesudahnya, telapak tangan
beliau juga lebar."



5457. Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Hani' telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Anas bin Malik atau dari seorang laki-laki dari Abu Hurairah dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang besar kakinya, bagus perawakannya, saya
belum pernah melihat seseorang seperti itu sesudah beliau." Hisyam mengatakan; dari
Ma'mar dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah seseorang
yang lebar telapak kaki dan telapak tangannya." Abu Hilal mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas atau Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah seseorang yang lebar telapak tangan dan telapak kakinya, saya belum
pernah melihat orang yang menyerupai setelah beliau."

5458. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dari Mujahid dia berkata; Kami pernah
berada di samping Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, lalu orang-orang menyebut-nyebut
Dajjal, lantas Ibnu Abbas mengatakan; "Sesungguhnya di antara kedua mata Dajjal tertulis
"Kafir", Ibnu Abbas mengatakan; "Namun saya belum pernah mendengar beliau (secara
langsung) mengatakan hal itu, akan tetapi beliau (Nabi) mengatakan: "Adapun Ibrahim,
maka lihatlah pada teman kalian, sedangkan Musa, ia adalah seorang laki-laki (berkulit)
kecoklatan dan bertubuh kekar tengah (menunggang) unta merah yang kendalinya terbuat
dari sabut kurma, seolah-olah aku melihat kepadanya ketika menuruni lembah sambil
bertalbiyah."

Bab: Memakai sorban









5459. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa
Abdullah bin Umar berkata; saya mendengar Umar radliallahu 'anhu berkata; "Barangsiapa
mengepang rambutnya hendaknya ia mencukurnya (ketika haji) dan janganlah ia seperti
orang yang mengikat rambutnya (menguncir), sementara Ibnu Umar mengatakan;
"Sesungguhnya saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat
(menguncir) rambutnya."


5460. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa dan Ahmad bin Muhammad
keduanya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata;

saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyah dengan mengikat


rambutnya (menguncir) sambil mengucapkan: "LABBAIKALLAAHUMMA LABBAIK
LABBAIKALAA SYARIIKA LABBAIK INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA WAL MULK LAA
SYARIIKALAK" dan tidak lebih dari mengucapkan kalimat tersebut."


5461. Telah menceritakan kepadaku Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Hafshah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dia berkata; saya bertanya; "Wahai Rasulullah, kenapa orang-orang telah
bertahallul dari umrahnya sedangkan anda belum bertahallul dari umrahmu? Beliau
menjawab: "Saya telah mengikat kepalaku dan mengalungi hewan kurbanku, dan saya tidak
akan bertahallul hingga menyembelih kurban."

Bab: Menyisir rambut di bagian tengah

5462. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah
dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suka
menyamai Ahli Kitab di sebagian perkara yang tidak diperintahkan, Ahli Kitab suka mengurai
rambut mereka, sedangkan orang-orang Musyrik biasa membelah rambut mereka, maka
beliau lebih suka mengurai rambut bagian depannya, lalu beliau membelahnya."

5463. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid dan Abdullah bin Raja' keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad
dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Seakan-akan saya melihat kilatan minyak yang berada
di ubun-ubun (rambut) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah berihram."
Abdullah mengatakan; "Di ubun-ubun (rambut) Nabi."

Bab: Memintal rambut

5464. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Al
Fadl bin 'Anbasah telah mengabarkan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada
kami Abu Bisyr. Dan di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah
telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; "Saya pernah bermalam di rumah bibiku yaitu Maimunah
binti Al Harits, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malam itu berada di
sampingnya, Ibnu Abbas melanjutkan; "Lalu beliau mengerjakan shalat malam dan akupun
ikut shalat di sebelah kirinya, Ibnu Abbas menuturkan; "Kemudian beliau memegang
rambutku yang terkuncir dan memposisikanku di sebelah kanannya." Telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dengan hadits ini, dia mengatakan; "(memegang)
kuncir rambutku atau kepalaku."

Bab: Qaza', mencukur sebagian dan membiarkan sebagian

5465. Telah menceritakan kepada kami Muhammad dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Makhlad dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Hafsh bahwa Umar bin Nafi' mengabarkan
kepadanya dari Nafi' bekas budak Abdullah pernah mendengar Ibnu Umar radliallahu
'anhuma berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari
qaza' (mencukur sebagian rambut kepala dan membiarkan sebagian yang lain)." 'Ubaidullah

mengatakan; "saya bertanya; "Apakah qaza' itu" 'Ubaidullah lalu mengisyaratkan kepada
kami sambil mengatakan; "Jika rambut anak kecil dicukur, lalu membiarkan sebagian yang
ini, yang ini dan yang ini." 'Ubaidullah menunjukkan kepada kami pada ubun-ubun dan
samping (kanan dan kiri) kepalanya." Ditanyakan kepada 'Ubaidullah; "Apakah hal itu berlaku
untuk anak laki-laki dan perempuan?" dia menjawab; "Saya tidak tahu yang seperti ini."
Penanya bertanya lagi; "Apakah khusus untuk anak laki-laki." 'Ubaidullah mengatakan
(kepada syaikhnya); "Pertanyaan itu pernah juga aku ulangi (kepada syaikhku), lalu dia
berkata; "Dan tidak mengapa (membiarkan) rambut depan kepala dan rambut tengkuk bagi
anak-anak, akan tetapi maksud qaza' adalah membiarkan sebagian rambut yang ada di ubunubun, hingga di kepala hanya tersisa itu, begitu pula dengan memangkas rambut kepalanya
ini dan ini."



5466. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mutsanna bin Abdullah bin Anas bin Malik telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
qaza' (mencukur sebagian rambut kepala dan membiarkan sebagian yang lain)."

Bab: Wanita memberi wewangian suaminya dengan tangannya

5467. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Muhammad telah mengabarkan


kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id telah mengabarkan
kami Abdurrahman bin Al Qasim dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; "Saya
meminyaki Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika ihramnya, dan saya juga
meminyaki beliau sebelum beliau mengerjakan ifadlah (dalam haji)."

kepada
kepada
pernah
pernah

Bab: Wewangian di kepala dan jenggot





5468. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Abu Ishaq dari Abdurrahman bin
Al Aswad dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; "Saya pernah memberi minyak wangi kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan minyak wangi yang terbaik yang saya dapatkan
sehingga saya dapati kilauan minyak wangi tersebut di kepala beliau dan jenggot beliau."

Bab: Bersisir



5469. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari Sahl bin Sa'd bahwa seorang laki-laki sedang mengintip dari
kamar rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tengah menyisir rambutnya dengan midra (sejenis sisir), maka beliau bersabda: "Sekiranya
aku mengetahui kamu mengintip, sungguh aku akan mencolok kedua matamu, bukankah
diberlakukannya meminta ijin demi pandangan."

Bab: isteri menyisiri suami


5470. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Saya
pernah menyisir rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara diriku sedang
haidl." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah seperti hadits di atas."

Bab: Menyisir dan mendahulukan sebelah kanan


5471. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Asy'ats bin Sulaim dari Ayahnya dari Masruq dari Aisyah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bahwa beliau menyukai tayamun (mendahulukan yang kanan) ketika
menyisir rambut dan berwudlu'."

Bab: Berwewangian



5472. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Musayyab dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Semua amalan bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah
untuk-Ku (Allah), dan Aku lah yang membalasnya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa
itu lebih wangi di sisi Allah dari pada harumnya minyak wangi."

Bab: Wewangian yang disunnahkan

5473. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Utsman bin Urwah dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; "Saya pernah memberi minyak wangi kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ketika beliau berihram dengan sebaik-baik minyak wangi yang saya
dapatkan."

Bab: Tidak menolak wewangian

5474. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Azrah
bin Tsabit Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Tsumamah bin Abdullah dari
Anas radliallahu 'anhu bahwa dia tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi, dan dia
mengira bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah menolak (pemberian)
minyak wangi."

Bab: Dzarirah (Minyak wangi yang dioplos)

5475. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Haitsam atau Muhammad dari Ibnu
Juraij telah menceritakan kepadaku Umar bin Abdullah bin Urwah dia mendengar Urwah dan
Al Qasim keduanya mengabarkan dari Aisyah dia berkata; "Saya pernah memberi minyak
wangi dzarirah (sejenis minyak wangi) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
tahallul dan ihramnya ketika haji wada'."

Bab: Memangkur gigi untuk kecantikan

{
}



5476. Telah menceritakan kepada kami Utsman telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Ibrahim dari Alqamah, Abdullah mengatakan; "Allah melaknat orang yang
mentato dan orang yang meminta ditato, orang yang mencukur habis alis dan
merenggangkan gigi untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah Ta'ala, kenapa saya
tidak melaknat orang yang dilaknat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sementara dalam
kitabullah telah termaktub Dan sesuatu yang datang dari rasul, maka ambillah (QS Al Hasyr;
7)."

Bab: Menyambung rambut




5477. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa dia mendengar
Mu'awiyah bin Abu Sufyan berkhutbah di atas mimbar ketika musim haji, sambil memeggang
seikat rambut (sambungan rambut) dari tangan pengawalnya, katanya; "Dimanakah ulama
kalian! Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari yang
seperti ini, beliau bersabda: "Bani Isra'il celaka ketika wanita-wanita mereka mengambil
(memakai) yang seperti ini." Ibnu Abu Syaibah mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Fulaih dari Zaid bin Aslam dari 'Atha`
bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Allah melaknat orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung
rambutnya dan melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato."


5478. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Amru bin Murrah dia berkata; saya mendengar Al Hasan bin Muslim bin Yannaq
menceritakan dari Shafiyah binti Syaibah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa seorang budak
perempuan milik orang Anshar hendak menikah, sementara dirinya tengah sakit hingga
rambutnya rontok, maka orang-orang pun hendak menyambungnya, lalu mereka bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda: "Allah melaknat orang yang
menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya." Hadits ini diperkuat oleh
riwayat Ibnu Ishaq dari Aban bin Shalih dari Al Hasan dari Shafiyyah dari Aisyah.



5479. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Miqdam telah menceritakan kepada kami
Fudlail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abdurrahman dia
berkata; telah menceritakan kepadaku ibuku dari Asma` binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma
bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata;
"Sesungguhnya saya hendak menikahkan putriku, ternyata putriku menderita suatu penyakit
yang menyebabkan rambutnya rontok sedangkan calon suaminya sangat kasihan kepadanya,
apakah saya boleh menyambung rambutnya?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencela orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya."

5480. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Hisyam bin 'Urwah dari isterinya, Fathimah dari Asma' binti Abu Bakr dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang menyambung rambut dan yang minta
disambung rambutnya."






5481. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah melaknat
orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya serta melaknat
orang yang mentato dan yang minta ditato." Nafi' mengatakan; "Terkadang mentato itu juga
bisa di gusi (membikin gigi bagus dengan memberi kawat dll)."




5482. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin Murrah saya mendengar Sa'id bin Musayyab berkata;
Mu'awiyah tiba di Madinah yaitu di akhir ia tiba di Madinah, kemudian dia berkhutbah di
hadapan kami, sambil mengeluarkan sambungan rambut, katanya; "Saya tidak pernah
melihat seorangpun yang mengenakan ini kecuali orang Yahudi dan sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menamakan ini dengan az zuur yaitu sambungan pada rambut."

Bab: Mencukur alias wajah


5483. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dia berkata; Abdullah melaknat orang yang
mentato, mencukur habis alis mata, merenggangkan gigi (denga kawat dll) untuk kecantikan
dengan merubah ciptaan Allah, Ummu Ya'qub berkata; "Apa maksudnya ini?" Abdullah
mengatakan; "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat Rasulullah dan telah
tercatat pula dalam kitabullah. Ummu Ya'qub berkata; "Saya telah membaca dalam mushaf,
namun saya tidak mendapatkan hal itu." Abdullah berkata; "Demi Allah, sekiranya kamu
membacanya, niscaya kamu akan mendapatkannya yaitu Dan sesuatu yang datang dari Rasul
maka ambillah dan yang di larang olehnya maka jauhilah QS Al Hasyr: 7.

Bab: Disambung rambutnya




5484. Telah menceritakan kepadaku Muhammad telah menceritakan kepada kami 'Abdah
dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melaknat orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung
rambutnya, dan orang yang mentato dan orang yang minta ditato."


5485. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Hisyam bahwa dia mendengar Fathimah binti Mundzir
berkata; saya mendengar Asma' berkata; seorang wanita bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam katanya; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya puteriku menderita penyakit
gatal (cacar) hingga rambutnya rontok, sementara saya hendak menikahkannya, apakah saya
boleh menyambung rambutnya? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah melaknat orang yang
menyambung rambutnya dan yang minta disambung."




5486. Telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Al
Fadhl bin Dukain telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari Nafi' dari
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang mentato dan yang minta ditato
serta orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya."
Maksudnya adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaknatnya."



5487. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari

'Alqamah dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu dia berkata; "Allah melaknat orang yang
mentato dan yang minta ditato dan mencukur habis alis mata serta merenggangkan gigi
(dengan kawat dll) untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah, kenapa saya tidak
melaknat orang yang dilaknat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara telah tertulis
dalam kitabullah."

Bab: Tato

5488. Telah menceritakan kepadaku Yahya telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari
Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "penyakit ain (gangguan jin atau sihir) adalah benar adanya, " dan
beliau melarang mentato. Telah menceritakan kepadaku Ibnu Basyar telah menceritakan
kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; saya
menyebutkan haditsnya Manshur kepada Abdurrahman bin Abis dari Ibrahim dari 'Alqamah
dari Abdullah, maka dia berkata; "Saya juga pernah mendengar hadits tersebut dari Ummu
Ya'qub dari Abdullah seperti haditsnya Manshur."

5489. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Aun bin Abu Juhaifah dia berkata; aku pernah melihat Ayahku berkata;
sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang hasil (menjual) darah dan hasil
penjualan anjing, memakan riba dan yang memberi makan dan yang mentato dan yang
meminta ditato."

Bab: Minta ditato

5490. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari 'Umarah dari Abu Zar'ah dari Abu Hurairah dia berkata; "Umar pernah menemui

seorang wanita yang mentato, lalu Umar berdiri dan berkata; "Saya peringatkan kepada
kalian, siapakah di antara kalian yang mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tentang tato?" Abu Hurairah berkata; "Lalu aku berdiri dan berkata; "Saya pernah
mendengarnya wahai Amirul mukminin." Dia berkata; "Apa yang pernah kamu dengar?" Abu
Hurairah berkata; "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
kalian mentato dan jangan pula minta untuk ditato."




5491. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari 'Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang menyambung rambutnya dan yang
minta disambung rambutnya serta orang yang mentato dan yang minta ditato."

5492. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari
Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Allah melaknat wanita yang mentato dan yang minta
ditato dan wanita yang mencukur alis matanya serta yang merenggangkan giginya (dengan
kawat dll) untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah, kenapa saya tidak melaknat
orang yang dilaknat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara telah tertulis dalam
kitabullah."

Bab: Gambar



5493. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi`b dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dari Abu Thalhah
radliallahu 'anhum dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat tidak
akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan patung." Al Laits berkata; telah
menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah dia
mendengar Ibnu Abbas bahwa saya mendengar Abu Thalhah bahwa saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Siksa bagi penggambar pada hari kiamat

5494. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim dia berkata; Kami bersama Masruq
berada di rumah Yasar bin Numair, lantas dia melihat patung di dalam (gambar) patung
rumahnya, lantas Masruq berkata; "Saya pernah mendengar Abdullah berkata; saya
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling
keras siksaannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah orang-orang yang suka menggambar."









5495. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada
kami Anas bin Iyadl dari 'Ubaidullah dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma
telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa di hari Kiamat,
di katakan kepadanya; "Hidupkanlah apa yang telah kamu gambar ini."

Bab: Mencopot gambar


5496. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Yahya dari 'Imran bin Hithan bahwa Aisyah radliallahu 'anhu telah menceritakan
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan (gambar)
salib melainkan beliau akan menghancurkannya."

5497. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid
telah menceritakan kepada kami 'Umarah telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah dia
berkata; saya masuk rumah (milik salah seorang) penduduk Madinah bersama Abu Hurairah,
lalu dia melihat ke atap rumah ada sesuatu yang bergambar, dia berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Dan siapakah yang lebih lalim dari pada
orang-orang yang pergi untuk membuat ciptaan seperti halnya ciptaan-Ku. Maka hendaklah
mereka menciptakan jagung, atau biji-bijian atau biji gandum'"!. Kemudian Abu Hurairah
meminta tempat air wudlu dan beliaupun berwudlu, mencuci kedua tangannya hingga
ketiaknya, saya bertanya; "Wahai Abu Hurairah, apakah anda mendengar sesuatu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (tentang hal ini)? Dia menjawab: "inilah yang akan
menjadi cahaya di hari kiamat."

Bab: Gambar yang diinjak-injak





5498. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; saya mendengar Abdurrahman bin Al Qasim -dan tidak ada seorang pun
di Madinah yang lebih utama dari pada dia- dia berkata; saya mendengar Ayahku berkata;
saya mendengar Aisyah radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sekembalinya beliau dari safarnya, waktu itu saya telah membuat pembatas (satir) dari kain
yang bergambar dalam ruanganku, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya
beliau langsung memotongnya sambil bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang paling
keras siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat sesuatu yang menyamai
ciptaan Allah." Aisyah melanjutkan; "Kemudian saya membuatnya menjadi satu bantal atau
dua bantal."

5499. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Daud dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; "Setibanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dari safar (bepergian), saya menggantungkan satir pembatas yang bergambar, lalu
beliau memerintahkanku melepas satir tersebut, maka aku pun melepasnya. Dan saya juga
mandi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari satu wadah."

Bab: Dimakruhkan duduk diatas gambar




5500. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia telah membeli
numruqah (bantal yang digunakan untuk duduk) yang ada gambarnya. Nabi shallallahu
'alaihi wasallampun berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. maka saya
bertanya; "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah, sebenarnya dosa apa yang telah
aku perbuat?" beliau bersabda: "Bantal apakah ini?" Dia menjawab; "Aku telah membelinya
agar anda duduk di atasnya atau anda jadikan sebagai bantal." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada Hari Kiamat.
Dikatakan kepada mereka; 'Hidupkan yang telah kalian buat, ' (beliau bersabda):
"Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya."






5501. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Bukair dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid dari Abu Thalhah seorang sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah bersabda: "Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang
di dalamnya ada gambar." Busr berkata; kemudian Zaid menderita sakit, maka kami pun
menjenguknya, ternyata di pintunya terdapat tirai yang bergambar, lantas kataku kepada
Ubaidullah anak tiri Maimunah isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Tidakkah Zaid pernah
mengabarkan kepada kami tentang gambar di hari pertama?" Ubaidullah menjawab;
"Apakah kamu tidak mendengarnya waktu dia mengatakan; "Kecuali nomer di pakaian?"
Ibnu Wahb berkata; telah mengabarkan kepada kami 'Amru yaitu Ibnu Al Harits telah
menceritakan kepadanya Bukair telah menceritakan kepadanya Busr telah menceritakan
kepadanya Zaid telah menceritakan kepadanya Abu Thalhah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

Bab: Dimakruhkan shalat dalam gambar


5502. Telah menceritakan kepada kami Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu
'anhu dia berkata; "Bahwa Aisyah memiliki sehelai kain yang bergambar dan digunakan
sebagai tabir rumahnya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Singkirkanlah ia dariku, karena gambarnya selalu memalingkanku dalam shalat."

Bab: Malaikat tidak rumah yang didalamnya ada gambar

5503. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; telah menceritakan kepadaku Umar yaitu Ibnu
Muhammad dari Salim dari Ayahnya dia berkata; "Jibril pernah berjanji kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, namun Jibril terlambat datang hingga Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menunggu sangat lama, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan
menemuinya lalu menanyakan sebenarnya apa yang tengah terjadi, maka Jibril berkata
kepada beliau: "Sesungguhnya kami tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat
gambar dan anjing."

Bab: Seseorang yang tak masuk rumah karena ada gambar

5504. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Nafi' dari Al
Qasim bin Muhammad dari Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa dia mengabarkan kepadanya; bahwa dirinya pernah membeli numruqah (bantal yang
digunakan untuk duduk) yang ada gambarnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallampun berdiri di
depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. Seolah-olah Aisyah melihat kemarahan di
wajah beliau, maka dia bertanya; "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan kepada
Rasul-Nya, sebenarnya dosa apa yang telah aku perbuat?" beliau bersabda: "Ada apa dengan
bantal ini?" Dia menjawab; "Aku telah membelinya agar anda duduk di atasnya atau anda
jadikan sebagai bantal." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada hari Kiamat. Dikatakan kepada
mereka; 'Hidupkan yang telah kalian buat, ' kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya
malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya."

Bab: Yang melaknat penggambar




5505. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Aun bin Abu
Juhaifah dari Ayahnya bahwa dia pernah membeli seorang budak tukang bekam, lalu dia
berkata; "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang hasil penjualan darah,
hasil penjualan anjing dan hasil pelacuran, beliau juga melaknat pemakan riba dan yang
memberi makan, orang yang mentato dan yang minta ditato serta melaknat penggambar."

Bab: Siapa yang menggambar manusia dan jin, pada hari kiamat diperintahkan
untuk menghidupkan

5506. Telah menceritakan kepada kami Ayyas bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dia berkata; saya mendengar An Nadlr bin
Anas bin Malik bercerita kepada Ibnu Abbas, katanya; "Saya pernah berada di sisi Ibnu Abbas
sementara orang-orang bertanya tanpa menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
hingga dia di tanya, lantas Ibnu Abbas menjawab: "Barangsiapa menggambar suatu gambar
di dunia, maka pada hari Kiamat akan dibebankan baginya untuk meniupkan ruh padahal ia
tidak akan mampu meniupkan ruh."

Bab: Menunggang hewan




5507. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Shafwan dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Usamah bin Zaid radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki keledainya yang berpelana
dari kain fadak, sementara Usamah membonceng di belakangnya."

Bab: Menunggang hewan dengan bertiga

5508. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah menceritakan kepada kami Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; "Setibanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah, beliau
disambut anak-anak Bani Abdul Mutthalib, lalu beliau menggendong salah satu diantara
mereka di depan dan yang lain di belakang beliau."

Bab: Pemilik hewan menumpangkan orang lain di hewan tunggangannya

5509. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dia menyebutkan tiga
keburukan di samping Ikrimah, lalu dia berkata; Ibnu Abbas berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah datang sambil menggendong Qutsam di hadapannya dan Al Fadl di
depannya atau Qutsam di belakangnya dan Al Fadl di depannya, lalu manakah diantara
mereka yang jelek atau manakah di antara keduanya yang lebih utama."

Bab: Laki-laki membonceng laki-laki




5510. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas
bin Malik dari Mu'adz bin Jabal radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika saya membonceng Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada yang menengahi keduanya melainkan hanya kursi
kecil diatas pelana. Beliau bersabda, "Wahai Muadz bin Jabal!" Jawabku, "Ya wahai
Rasulullah! saya penuhi pangilan anda", kemudian berjalan sesaat lalu bertanya, "Wahai
Muadz bin Jabal!" jawabku, "Ya, wahai Rasulullah saya penuhi panggilan anda", kemudian
beliau berjalan sesaat dan bertanya, "Wahai Mua'dz bin Jabal." Jawabku, "Ya wahai
Rasulullah! saya penuhi pangilan anda", beliau bersabda: "Apakah engkau tahu apa hak Allah
atas para hamba?" Jawabku, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Hak
Allah atas para hamba-Nya adalah agar mereka beribadah kepada-Nya semata dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun", Kemudian beliau berjalan sesaat dan bersertu,
"Wahai Mua'adz bin Jabal." Jawabku; "Ya wahai Rasulullah, saya penuhi panggilan anda."
Beliau bersabda: "Apakah engkau tahu hak hamba atas Allah, jika mereka melakukan itu?"
Jawabku; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu", beliau bersabda: "Hak para hamba atas
Allah adalah Dia tidak akan menyiksa mereka."

Bab: Wanita membonceng laki-laki

5511. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Muhammad bin Shabah telah
menceritakan kepada kami Yahya bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepadaku Yahya bin Abu Ishaq dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
kembali dari Khaibar, sedangkan saya membonceng Abu Thalhah yang sedang berjalan
(dengan berkendara) sementara sebagian isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada
yang membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba unta beliau
terjatuh, spontan aku berkata; "Seorang wanita..." lalu aku pun turun, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ia adalah ibu kalian." Lalu aku
mempersiapkan kendaraan beliau dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
menaikinya, ketika Madinah telah dekat dan terlihat oleh kami, beliau bersabda: "Kami
kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji Rabb kami."

Bab: Telentang, dan meletakkan kaki diatas yang lain

5512. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Abbad bin Tamim dari
Pamannya bahwa dia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tengah terlentang di
masjid sambil meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang lain."

Kitab: Adab
Bab: Firman Allah "Dan Kami wasiatkan manusia untuk berbuat baik kepada
orangtua"











5513. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah berkata; Al Walid bin 'Aizar telah mengabarkan kepadaku dia berkata; saya
mendengar Abu 'Amru Asy Syaibani berkata; telah mengabarkan kepada kami pemilik rumah
ini, sambil menunjuk kerumah Abdullah dia berkata; saya bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam; "Amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda: "Shalat tepat
pada waktunya." Dia bertanya lagi; "Kemudian apa?" beliau menjawab: "Berbakti kepada
kedua orang tua." Dia bertanya; "Kemudian apa lagi?" beliau menjawab: "Berjuang di jalan
Allah." Abu 'Amru berkata; "Dia (Abdullah) telah menceritakan kepadaku semuanya,
sekiranya aku menambahkan niscaya dia pun akan menambahkan (amalan) tersebut
kepadaku."

Bab: Siapa yang paling berhak digauli dengan baik


5514. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari 'Umarah bin Al Qa'qa' bin Syubrumah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti
kepadanya?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" beliau
menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "kemudian siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu."
Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dia menjawab: "Kemudian ayahmu." Ibnu Syubrumah
dan Yahya bin Ayyub berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah hadits seperti di
atas."

Bab: Tidak berjihad kecuali seijin Kedua orang tua













5515. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan dan Syu'bah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Habib dia
berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Habib dari Abu Al 'Abbas dari Abdullah
bin 'Amru dia berkata; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
"Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda: "Apakah kamu masih memiliki kedua
orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda: "Kepada keduanya lah kamu
berjihad."

Bab: Jangan seseorang mencela kedua orangtuanya

5516. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd dari Ayahnya dari Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin 'Amru
radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya termasuk dari dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya
sendiri, " beliau ditanya; "Kenapa hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab:
"Seseorang mencela (melaknat) ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas
mencela ayah dan ibu orang yang pertama."

Bab: Pengabulan doa orang yang berbuat baik kepada orangtua



5517. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Ibrahim bin 'Uqbah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu
Umar radliallahu 'anhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Suatu ketika tiga orang laki-laki sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun hingga mereka
berlindung ke dalam suatu gua yang terdapat di gunung. Tanpa diduga sebelumnya, ada
sebongkah batu besar jatuh menutup mulut goa dan mengurung mereka di dalamnya.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada temannya yang lain; 'lngat-ingatlah
amal shalih yang pernah kalian lakukan hanya karena mengharap ridla Allah semata. Setelah
itu, berdoa dan memohonlah pertolongan kepada Allah dengan perantaraan amal shalih
tersebut, mudah-mudahan Allah akan menghilangkan kesulitan kalian. Kemudian salah
seorang dari mereka berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya mempunyai dua orang tua
yang sudah lanjut usia. Selain itu, saya juga mempunyai seorang istri dan beberapa orang
anak yang masih kecil. Saya menghidupi mereka dengan menggembalakan ternak. Apabila
pulang dari menggembala, saya pun segera memerah susu dan saya dahulukan untuk kedua
orang tua saya. Lalu saya berikan air susu tersebut kepada kedua orang tua saya sebelum
saya berikan kepada anak-anak saya. Pada suatu ketika, tempat penggembalaan saya jauh,
hingga saya baru pulang pada sore hari. Ternyata saya dapati kedua orang tua saya sedang
tertidur pulas. Lalu, seperti biasa, saya segera memerah susu. Saya berdiri di dekat keduanya
karena tidak mau membangunkan dari tidur mereka. Akan tetapi, saya juga tidak ingin
memberikan air susu tersebut kepada anak-anak saya sebelum diminum oleh kedua orang
tua saya, meskipun mereka, anak-anak saya, telah berkerumun di telapak kaki saya untuk
meminta minum karena rasa lapar yang sangat. Keadaan tersebut saya dan anak-anak saya
jalankan dengan sepenuh hati hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa saya

melakukan perbuatan tersebut hanya untuk mengharap ridla-Mu, maka bukakanlah celah
untuk kami hingga kami dapat melihat langit! ' Akhirnya Allah membuka celah lubang gua
tersebut, hingga mereka dapat melihat langit. Orang yang kedua dari mereka berdiri sambil
berkata; 'Ya Allah, dulu saya mempunyai seorang sepupu perempuan (anak perempuan
paman) yang saya cintai sebagaimana cintanya kaum laki-laki yang menggebu-gebu terhadap
wanita. Pada suatu ketika saya pernah mengajaknya untuk berbuat mesum, tetapi ia
menolak hingga saya dapat memberinya uang seratus dinar. Setelah bersusah payah
mengumpulkan uang seratus dinar, akhirnya saya pun mampu memberikan uang tersebut
kepadanya. Ketika saya berada diantara kedua pahanya (telah siap untuk menggaulinya),
tiba-tiba ia berkata; 'Hai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu membuka
cincin (menggauliku) kecuali setelah menjadi hakmu.' Lalu saya bangkit dan
meninggalkannya. Ya Allah, sesungguhnya Engkau pun tahu bahwa saya melakukan hal itu
hanya untuk mengharapkan ridhla-Mu. Oleh karena itu, bukakanlah suatu celah lubang
untuk kami! ' Akhirnya Allah membukakan sedikit celah lubang lagi untuk mereka bertiga.
Seorang lagi berdiri dan berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, dulu saya pernah menyuruh
seseorang untuk mengerjakan sawah saya dengan cara bagi hasil. Ketika ia telah
menyelesaikan pekerjaannya, ia pun berkata; 'Berikanlah hak saya kepada saya! ' Namun
saya tidak dapat memberikan kepadanya haknya tersebut hingga ia merasa sangat jengkel.
Setelah itu, saya pun menanami sawah saya sendiri hingga hasilnya dapat saya kumpulkan
untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji beberapa penggembalanya. Selang berapa
lama kemudian, orang yang haknya dahulu tidak saya berikan datang kepada saya dan
berkata; 'Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah berbuat zhalim terhadap hak orang lain!
' Lalu saya berkata kepada orang tersebut; 'Pergilah ke beberapa ekor sapi beserta para
penggembalanya itu dan ambillah semuanya untukmu! ' Orang tersebut menjawab;
'Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olok saya! ' Kemudian saya katakan
lagi kepadanya; 'Sungguh saya tidak bermaksud mengolok-olokmu. Oleh karena itu, ambillah
semua sapi itu beserta para pengggembalanya untukmu! ' Akhirnya orang tersebut
memahaminya dan membawa pergi semua sapi itu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah
mengetahui bahwa apa yang telah saya lakukan dahulu adalah hanya untuk mencari ridlaMu. Oleh karena itu, bukalah bagian pintu goa yang belum terbuka! ' Akhirnya Allah pun
membukakan sisanya untuk mereka."

Bab: Durhaka kepada orangtua diantara dosa besar



5518. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Manshur dari Al Musayyib dari Warrad dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas
kalian durhaka kepada kedua orang tua, tidak suka memberi namun suka meminta-minta
dan mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan membenci atas kalian tiga perkara, yaitu;
suka desas-desus, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta."

5519. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid Al Wasithi
dari Al Jurairi dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak maukah aku beritahukan kepada
kalian sesuatu yang termasuk dari dosa besar? Kami menjawab; "Tentu wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua." -ketika itu beliau
tengah bersandar, kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: "Perkataan dusta dan
kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu." Beliau terus saja mengulanginya
hingga saya mengira beliau tidak akan berhenti."

5520. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; telah
menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Abu Bakr dia berkata; saya mendengar Anas bin
Malik radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
tentang dosa besar atau beliau ditanya tentang dosa besar, lalu beliau menjawab:
"Menyekutukan Allah, membunuh jiwa dan durhaka kepada kedua orang tua." Lalu beliau
bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian yang termasuk dari dosa besar?" beliau
bersabda: "Perkataan dusta atau beliau bersabda: "Kesaksian palsu." Syu'bah mengatakan;
"Dan saya menyangka bahwa beliau mengatakan; "Kesaksian palsu."

Bab: Tetap menjaga hubungan dengahn orangtua musyrik

5521. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah telah mengabarkan kepadaku Ayahku
telah mengabarkan kepadaku Asma` binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ibuku
datang pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dalam keadaan
mengharapkan baktiku, lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah
saya boleh berhubungan dengannya?" beliau menjawab: "Ya." Ibnu 'Uyainah lalu berkata;
"Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat Allah tidak melarang kalian dari orang-orang yang
tidak memerangi agama kalian (QS Al Mumtahanah; 8)."

Bab: Isteri tetap menjaga hubungan ibunya sekalipun telah bersuami




5522. Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bahwa Abdullah bin Abbas telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sufyan telah mengabarkan kepadanya bahwa
Heraklius pernah mengutusnya kepada Nabi, lalu beliau yaitu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kami di perintahkan (oleh Allah) untuk menegakkan shalat,
bersedekah, mema'afkan dan menjaling hubungan persaudaraan."

Bab: Tetap menjaga hubungan saudara yang musyrik


5523. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dia berkata; saya
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; "Umar pernah melihat baju sutera yang
bercorak dijual, lalu dia berkata; "Wahai Rasulullah, Alangkah bagusnya seandainya Anda
membelinya untuk Anda pakai berkhutbah pada hari jum'at', dan di saat menerima para
utusan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Yang memakai sutera ini
hanyalah orang yang tidak mendapat bagian di akhirat. Tidak berapa lama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam diberi seseorang beberapa helai pakaian diantaranya kain sutera. Lalu beliau
kirimkan sehelai kain sutera kepada 'Umar. Maka Umar bertanya; "Ya Rasulullah! Bagaimana
anda menyuruhku untuk memakai baju sutera ini? Bukankah kemarin Anda telah berkata
kepadaku tentang baju ini?" beliau menjawab: 'Aku tidak mengirimkannya kepadamu untuk

kamu pakai, namun untuk kamu jual atau kamu pakaikan kepada orang lain' Lalu Umar
memberikan kain itu kepada saudaranya yang masih musyrik di kota Makkah."

Bab: Keutamaan shilatu rahim

5524. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ibnu Utsman dia berkata; saya
mendengar Musa bin Thalhah dari Abu Ayyub dia berkata; beliau (Nabi) pernah di tanya;
"Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke
surga." Dan telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan
kepada kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Utsman bin Abdullah bin Mauhab dan ayahnya Utsman bin Abdullah
bahwa keduanya mendengar Musa bin Thalhah dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu
bahwa seorang laki-laki berkata; "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amalan
yang dapat memasukkanku ke surga." Orang-orang pun berkata; "Ada apa dengan orang ini,
ada apa dengan orang ini." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Biarkanlah urusan orang ini." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan sabdanya:
"Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya, menegakkan shalat, dan
membayar zakat serta menjalin tali silaturrahmi." Abu Ayyub berkata; "Ketika itu beliau
berada di atas kendaraannya."

Bab: Dosa memutus silatu rahim

5525. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Muhammad bin Jubair bin Muth'im berkata; bahwa
Jubair bin Muth'im telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahmi."

Bab: Siapa yang diluaskan rejekinya, karena silatu rahim


5526. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ma'an dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Sa'id bin Abu
Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin dibentangkan pintu rizki untuknya dan
dipanjangkan ajalnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi."



5527. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin lapangkan pintu
rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi."

Bab: Siapa menyambung silatu rahim, Allah menyambungnya

{

}


5528. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Mu'awiyah bin Abu Muzarrid dia berkata; saya
mendengar pamanku Sa'id bin Yasar bercerita dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Setelah Allah menciptakan semua makhluk, maka rahim pun
berkata; 'Inikah tempat bagi yang berlindung dari terputusnya silaturahim (Menyambung
silaturahim).' Allah menjawab: 'Benar. Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan
menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu? ' Rahim
menjawab; 'Tentu, wahai Rabb' Allah berfirman: 'ltulah yang kamu miliki.' Setelah itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika kamu mau, maka bacalah ayat berikut
ini: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi
dan memutuskan hubungan kekeluargaan? QS Muhammad: 22.



5529. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami
Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Sesungguhnya penamaan rahim itu diambil dari (nama Allah) Ar Rahman, lalu Allah
berfirman: Barangsiapa menyambungmu maka Akupun menyambungnya dan barangsiapa
memutuskanmu maka Akupun akan memutuskannya."


5530. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Abu
Muzarrid dari Yazid bin Ruman dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Ar rahim
(silaturahim) adalah syijnah (daun pohon yang rindang) barangsiapa menyambungnya maka
aku akan menyambungnya dan barangsiapa memutuskannya maka akupun akan
memutuskannya."

Bab: Rahim disambung Allah karena usaha manusia menyambungnya



5531. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Abbas telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid
dari Qais bin Abu Hazim dari 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam secara jelas dan terang-terangan bersabda: "Sesungguhnya keluarga Abu
(fulan) -Amru berkata; di dalam kitab putihnya Muhammad bin Ja'far- bukanlah dari para

waliku (penolongku), sesungguhnya waliku adalah Allah dan orang-orang shalih dari kaum
Mukminin." 'Anbasah bin Abdul Wahid menambahkan, dari Bayan dari Qais dari 'Amru bin Al
'Ash dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bersabda): "Akan tetapi
mereka (keluarga Abu fulan) masih memiliki tali silaturrahmi yang aku tetap akan
menyambungnya dengan tali silaturrahim itu." Abu Abdullah mengatakan; dan yang tertulis
menggunakan redaksi "bibalaha (menyambungnya)." Namun yang shahih dan yang lebih
pantas adalah "Bibalaaliha (menyambungnya)." Aku tidak tahu dari segimana kalimat
"Bibalaha (menyambungnya) " didapatkan.

Bab: Menyambung silatu rahim bukan menyepadani

5532. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy, Hasan bin 'Amru dan Fithr dari Mujahid dari Abdullah bin 'Amru,
Sufyan mengatakan; Namun Al A'masy tidak merafa'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sedangkan Hasan dan Fithr merafa'kannya (menyambungkannya) kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Orang yang menyambung silaturrahmi
bukanlah orang yang memenuhi (kebutuhan) akan tetapi orang yang menyambung
silaturrahmi adalah orang yang menyambungnya kembali ketika tali silaturrahmi itu sempat
terputus."

Bab: Suka menyambung silatu rahim saat masih syirik, lantas masuk Islam






5533. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa
Hakim bin Hizam telah mengabarkan kepadanya bahwa dia berkata; "Wahai Rasulullah,
bagaimana pendapat anda tentang perkara-perkara kebaikan yang pernah saya lakukan
pada masa Jahiliyyah seperti menyambung tali kekerabatan, memerdekakan budak dan
sedekah, apakah saya mendapatkan pahala darinya? Hakim berkata; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Setelah kamu masuk Islam, kamu akan mendapatkan

pahala atas kebaikan yang pernah kamu lakukan." Dan dikatakan pula dari Abu Al Yaman
dengan redaksi "Atahannatsu (telah aku kerjakan), begitu juga Ma'mar, Shalih dan Ibnu
Musafir menggunakan redaksi "atahannatsu (telah aku kerjakan)." Ibnu Ishaq mengatakan;
"at tahannatsu wat tabarraru (telah aku kerjakan dan berbuat baik)." Hal ini diperkuat juga
oleh Hisyam dari Ayahnya."

Bab: Membiarkan anak perempuan hingga bermain, mencium, atau mencandai

5534. Telah menceritakan kepada kami Hibban telah mengabarkan kepada kami Abdullah
dari Khalid bin Sa'id dari Ayahnya dari Ummu Khalid binti Khalid bin Sa'id dia berkata; saya
mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama ayahku, sedangkan aku tengah
mengenakan baju berwarna kuning, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagus,
bagus." Abdullah mengatakan; "Menurut orang-orang Habsyah sanah artinya adalah hasan
(bagus)." Ummu Khalid berkata; "Lalu aku beranjak untuk mempermainkan cincin kenabian
beliau, maka ayahku langsung menghardikku, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Biarkanlah ia." Kemudian beliau bersabda: "Pakailah (kain tersebut) semoga
panjang umur (tidak cepat rusak) dan pakailah semoga panjang umur dan pakailah semoga
panjang umur." Abdullah berkata; "Dan pakaian tersebut masih ada bekasnya hingga ia pun
menyebutkan dari sisa kain tersebut."

Bab: Sayang kepada anak, mencium dan memeluknya

5535. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Mahdi telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Ya'qub dari Ibnu Abu Nu'm dia berkata;
saya pernah menyaksikan Ibnu Umar bahwa dia ditanya seorang laki-laki tentang darah
nyamuk, Ibnu Umar bertanya; "Dari manakah kamu?" laki-laki itu menjawab; "Dari negeri
Irak." Ibnu Umar berkata; "Lihatlah kepada orang ini, dia bertanya kepadaku tentang darah
nyamuk, sementara mereka (penduduk Irak) telah membunuh cucu Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam, dan saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "keduanya
(Hasan dan Husain) adalah kebanggaanku di dunia."

5536. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakr bahwa
'Urwah bin Zubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Aisyah isteri nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceritakan kepadanya, katanya; "Seorang wanita bersama dua anaknya
pernah datang kepadaku, dia meminta (makanan) kepadaku, namun aku tidak memiliki
sesuatu yang dapat dimakan melainkan satu buah kurma, kemudian aku memberikan
kepadanya dan membagi untuk kedua anaknya, setelah itu wanita tersebut berdiri dan
beranjak keluar, tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan aku pun
memberitahukan peristiwa yang baru aku alami, beliau bersabda: "Barangsiapa yang diuji
sesuatu karena anak-anak perempuannya lalu ia berlaku baik terhadap mereka maka mereka
akan melindunginya dari api neraka."







5537. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Al
Laits telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi telah menceritakan kepada kami
'Amru bin Sulaim telah menceritakan kepada kami Abu Qatadah dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami, sementara Umamah binti Abu Al 'Ash
berada dipundak beliau, kemudian beliau mengerjakan shalat, apabila hendak ruku' beliau
meletakkannya dan apabila bangkit dari ruku beliau pun mengangkatnya kembali."





5538. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah

mencium Al Hasan bin Ali sedangkan disamping beliau ada Al Aqra' bin Habis At Tamimi
sedang duduk, lalu Aqra' berkata; "Sesungguhnya aku memiliki sepuluh orang anak, namun
aku tidak pernah mencium mereka sekali pun, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memandangnya dan bersabda: "Barangsiapa tidak mengasihi maka ia tidak akan dikasihi."


5539. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Seorang
Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Kalian menciumi
anak-anak kalian, padahal kami tidak pernah menciumi anak-anak kami." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah aku memiliki apa yang telah Allah hilangkan
dari hatimu berupa sikap kasih sayang?"


5540. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami
Abu Ghassan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari Ayahnya dari
Umar bin Al Khatthab radliallahu 'anhu (katanya); "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang. Ternyata dari tawanan tersebut ada
seorang perempuan yang biasa menyusui anak kecil, apabila dia mendapatkan anak kecil
dalam tawanan tersebut, maka ia akan mengambilnya dan menyusuinya, lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: 'Menurut kalian, apakah perempuan itu
tega melemparkan bayinya ke dalam api? ' Kami menjawab; 'Sesungguhnya ia tidak akan
tega melemparkan anaknya ke dalam api selama ia masih sanggup menghindarkannya dari
api tersebut.' Lalu beliau bersabda: 'Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya
melebihi kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.'

Bab: Allah mencipta rahmat seratus bagian


5541. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' Al Bahrani telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Al
Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka
dipeganglah disisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan-Nya satu bagian ke
bumi. Dari yang satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sehingga
seekor kuda mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya."

Bab: Membunuh anak karena khawatir makan bersamanya


5542. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Manshur dari Abu Wa`il dari 'Amru bin Syurahbil dari Abdullah dia berkata;
saya bertanya; Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar? Beliau menjawab: "Kamu
menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dia adalah yang menciptakanmu." Kemudian
apalagi?" beliau bersabda: "Kamu membunuh anakmu karena takut dia makan bersamamu."
Dia berkata; "Kemudian apalagi?" beliau bersabda: "Kamu mencinahi isteri tetanggamu
sendiri." Dan Allah telah menurunkan kebenaran sabda Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam
Dan orang-orang yang tidak menyeru Allah dengan tuhan-tuhan yang lain. QS Al Furqan; 68.

Bab: Meletakkan anak di pangkuan


5543. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ayahku
dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meletakkan seorang bayi di
pangkuannya kemudian beliau mentahniknya (mengunyahkan buah kurma kemudian
memasukkan ke mulut bayi) lalu bayi itu ngompol, maka beliau meminta diambilkan air dan
memercikinya."

Bab: Meletakkan anak di paha

5544. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami 'Arim telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman ia bercerita dari
Ayahnya dia berkata; saya mendengar Abu Tamimah bercerita dari Abu Utsman An Nahdi,
Abu Utsman bercerita dari Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengambilku dan mendudukkanku di atas pangkuannya
serta meletakkan Hasan di pangkuan beliau yang satu, lalu beliau mendekap keduanya dan
berdo'a: "Ya Allah kasihilah keduanya karena aku mengasihi keduanya." Dan dari Ali dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Sulaiman
dari Abu Utsman, At Taimi berkata; "Lalu aku merasa janggal, kataku; Aku menceritakan ini
dan ini namun aku sendiri tidak mendengar dari Abu Utsman, kemudian aku mengeceknya,
ternyata aku mendapatinya tertulis di bukuku sebagaimana yang aku dengar."

Bab: Menepati janji diantara keimanan





5545. Telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Aku tidak
pernah merasa cemburu kepada siapapun melebihi kecemburuanku kepada Khadijah
sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum beliau menikahiku. Menurut apa yang aku
dengar beliau suka menyebut-nyebutnya. Sungguh, Rabbnya telah memerintahkan kepada
beliau agar memberi kabar gembira kepadanya dengan istana dari permata di surga. Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih seekor kambing, maka beliau suka
menghadiahkannya kepada para sahabat-sahabatnya Khadijah dari pada dirinya."

Bab: Keutamaan mengasuh anak yatim



5546. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahab dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abu Hazim dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ayahku dia berkata; saya mendengar Sahl bin Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Aku dan orang yang menanggung anak yatim berada di surga seperti ini."
Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah."

Bab: Menyantuni janda






5547. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Malik dari Shafwan bin Sulaim yang merafa'kan (menyandarkannya) kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang yang membantu para janda dan orangorang miskin seperti orang yang berjihad dijalan Allah atau seperti orang yang selalu
berpuasa siang harinya dan selalu shalat malam pada malam harinya." Telah menceritakan
kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari Tsaur bin Zaid Ad
Daili dari Abu Al Ghaits bekas budak Ibnu Muthi' dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti hadits di atas.

Bab: Menyantuni orang miskin

5548. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Malik dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang membantu para janda
dan orang-orang miskin seperti orang yang berjihad dijalan Allah -aku mengira beliau juga
bersabda -(Al Qa'nabi ragu) -: Dan seperti orang yang shalat malam tidak pernah istirahatdan seperti orang puasa tidak berbuka."

Bab: Menyyangi manusia dan juga hewan

5549. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al
Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan
waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama dua puluh
malam. Beliau mengira kalau kami merindukan keluarga kami, maka beliau bertanya tentang
keluarga kami yang kami tinggalkan. Kami pun memberitahukannya, beliau adalah seorang
yang sangat penyayang dan sangat lembut. Beliau bersabda: "Pulanglah ke keluarga kalian.
Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah
seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan yang paling tua dari kalian hendaknya
menjadi imam kalian'."

5550. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepadaku Malik dari
Sumayya bekas budak Abu Bakr, dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang laki-laki
sedang berjalan melalui suatu jalan, lalu dia merasa sangat kehausan. Kebetulan dia
menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk minum. Setelah keluar dari
sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan.
Orang itu berkata dalam hatinya; 'Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru ku alami.'
Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, dibawanya
ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah berterima kasih kepada orang itu
(diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.' Para sahabat bertanya; 'Ya, Rasulullah!
Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini? ' Jawab beliau: 'Ya, setiap
menyayangi makhluk hidup adalah berpahala."



5551. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; "Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam berdiri
untuk shalat dan kami ikut berdiri dengannya, di tengah-tengah shalat ada seorang Badui
yang berbicara; 'Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau merahmati
seorangpun selain kami! ' Setelah salam, Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam bersabda
kepada orang Badui tersebut: 'Engkau telah menyempitkan sesuatu yang luas! ' Maksudnya
adalah rahmat Allah."






5552. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Zakariya` dari 'Amir dia berkata; saya mendengar An Nu'man bin Basyir berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam hal
saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu
anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut
merasakan sakitnya)."




5553. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam, lalu tanaman tersebut dimakan
orang lain atau binatang ternak, melainkan baginya adalah sedekah."

5554. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Zaid bin Wahb dia berkata; saya mendengar Jarir bin Abdullah dari Nabi shallallahu

'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak mengasihi maka dia tidak akan di
kasihi."

Bab: Wasiat jibril kepada tetangga

5555. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Malik dari Yahya bin Sa'id dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abu Bakr bin Muhammad dari 'Amrah dari Aisyah radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jibril senantiasa mewasiatkanku untuk berbuat baik
terhadap tetangga sehingga aku mengira tetangga juga akan mendapatkan harta waris."


5556. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad dari Ayahnya
dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jibril senantiasa mewasiatkanku untuk berbuat baik terhadap tetangga sehingga
aku mengira tetangga juga akan mendapatkan harta waris."

Bab: Dosa seseorang yang tetangganya tak merasa aman dari gangguannya



5557. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dzi'ib dari Sa'id dari Abu Syuraih bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Demi Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman." Ditanyakan
kepada beliau; "Siapa yang tidak beriman wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Yaitu orang
yang tetangganya tidak merasa aman dengan gangguannya." Riwayat ini dikuatkan pula oleh
Syababah dan Asad bin Musa. Dan berkata Humaid bin Al Aswad, Utsman bin Umar, Abu
Bakr bin 'Ayyasy dan Syu'aib bin Ishaq dari Ibnu Abu Dzi'b dari Al Maqburi dari Abu
Hurairah."

Bab: Jangan seseorang menganggap remeh untuk memberi hadiah tetangga


5558. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits telah menceritakan kepada kami Sa'id yaitu Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu
Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai para wanita
muslimah, janganlah antara tetangga yang satu dengan yang lainnya saling meremehkan
walaupun hanya dengan memberi kaki kambing."

Bab: Siapa yang berimn kepada Allah dan hari akhir, jangan mengganggu
tetangganya

5559. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ahwash dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berimana kepada Allah dan hari Akhir,
janganlah ia mengganggu tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir
hendaknya ia memuliakan tamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir
hendaknya ia berkata baik atau diam."

5560. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al
'Adawi dia berkata; "Saya telah mendengar dengan kedua telingaku dan melihat dengan
kedua mataku ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sabdanya:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tetangganya,
dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya,
dan menjamunya" dia bertanya; 'Apa yang dimaksud dengan menjamunya wahai
Rasulullah?" beliau menjawab: "yaitu pada siang dan malam harinya, bertamu itu tiga hari,

lebih dari itu adalah sedekah bagi tamu tersebut." Dan beliau bersabda: "Barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia berkata dengan baik atau diam."

Bab: Hak bertetangga karena kedekatan pintu


5561. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu 'Imran dia berkata; saya mendengar
Thalhah dari Aisyah dia berkata; saya bertanya; "Wahai Rasulullah, saya memiliki dua
tetangga, lalu manakah yang lebih aku beri hadiah terlebih dahulu?" beliau menjawab: "Yang
lebih dekat dengan pintu rumahmu."

Bab: Setiap kebaikan adalah sedekah



5562. Telah menceritakan kepada kami Ali bin 'Ayasy telah menceritakan kepada kami Abu
Ghassan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir
bin Abdullah radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Setiap perbuatan baik adalah sedekah."

5563. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari dari Ayahnya dari
Kakeknya dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim
untuk bersedekah." Para sahabat bertanya; "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya? '
Beliau bersabda:: 'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk
dirinya dan bersedekah.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? '
Beliau bersabda: 'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' Mereka bertanya;
'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menyuruh untuk melakukan
kebaikan atau bersabda; menyuruh melakukan yang ma'ruf' dia berkata; 'Bagaimana jika ia
tidak dapat melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu
adalah sedekah baginya.'

Bab: Ucapan yang baik

5564. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amru dari Khaitsamah dari 'Adi bin
Hatim dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang neraka, lalu
beliau meminta berlindungan darinya sambil mengusap wajahnya, kemudian beliau
menyebutkan tentang neraka lagi lalu meminta berlindungan darinya sambil mengusap
wajahnya." -Syu'bah berkata; saya tidak ragu beliau melakukannya hingga dua kalikemudian beliau bersabda: "Takutlah kalian kepada neraka walau dengan secuil kurma, jika
tidak mendapatkan, hendaknya dengan perkataan yang baik."

Bab: Bersikap santun dalam semua masalah

5565. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair bahwa Aisyah
radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Sekelompok orang Yahudi
datang menemui Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam, mereka lalu berkata; "Assaamu
'alaikum (semoga kecelakaan atasmu). Aisyah berkata; "Saya memahaminya maka saya
menjawab; 'wa'alaikum as saam wal la'nat (semoga kecelakaan dan laknat tertimpa atas
kalian)." Aisyah berkata; "Lalu Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tenanglah
wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap perkara." Saya
berkata; "Wahai Rasulullah! Apakah engkau tidak mendengar apa yang telah mereka
katakan?" Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Saya telah menjawab, 'WA
'ALAIKUM (dan semoga atas kalian juga)."


5566. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas

bin Malik bahwa seorang Arab Badui kencing di masjid, lalu orang-orang mendatanginya,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah." Kemudian beliau
meminta diambilkan air lalu beliau menyiramnya."

Bab: Membantu sesama mukmin

5567. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu Burdah Buraidah bin Abu Burdah dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku kakekku Abu Burdah dari ayahnya Abu Musa dari nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Seorang mukmin dengan mukmin yang lain ibarat bangunan yang saling
menguatkan antara satu dengan yang lain." Kemudian beliau menganyam jari-jemarinya,
setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk, jika ada seorang laki-laki memerlukan
atau meminta suatu kebutuhan datang kepada beliau, maka beliau akan menghadapkan
wajahnya kepada kami, lalu beliau bersabda: 'Berikanlah pertolongan agar kalian saling
memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui
ucapan nabi-Nya.'"

Bab: Firman Allah "Siapa yang memberi pertolongan, ia dapatkan bagiannya"

5568. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam "ApabiIa ada seseorang meminta atau memerlukan suatu kebutuhan datang
kepada beliau, maka beliau bersabda: 'Berikanlah pertolongan agar kalian saling
memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui
ucapan Rasul-Nya.'

Bab: Nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam tidak suka berbuat buruk, dan perbuatan
yang mncerminkan keburukan"

5569. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Sulaiman saya mendengar Abu Wa`il saya mendengar Masruq dia berkata;
Abdullah bin 'Amru berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Syaqiq bin Salamah
dari Masruq dia berkata; "Kami pernah menemui Abdullah bin 'Amru ketika kami tiba di
Kufah bersama Mu'awiyah, kemudian dia ingat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; "Beliau tidak pernah berbuat kejelekan dan tidak menyuruh untuk berbuat
kejelekan." Lalu (Abdullah bin Amru) berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian ialah yang paling bagus
akhlaknya."

5570. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahhab dari Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Aisyah radliallahu 'anha
bahwa sekelompok orang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil
berkata; "Kebinasaan atasmu." Maka Aisyah berkata; "Semoga atas kalian juga, dan semoga
laknat dan murka Allah juga menimpa kalian." Beliau bersabda: "Tenanglah wahai Aisyah,
berlemah lembutlah dan janganlah kamu bersikeras dan janganlah kamu berkata keji."
Aisyah berkata; "Apakah anda tidak mendengar apa yang mereka katakan?" beliau bersabda:
"Tidakkah kamu mendengar apa yang saya ucapkan, saya telah membalasnya, adapun
jawabanku akan dikabulkan sementara do'a mereka tidak akan diijabahi."



5571. Telah menceritakan kepada kami Asbagh dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Abu Yahya yaitu Fulaih bin Sulaiman dari Hilal
bin Usamah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah sosok yang tidak pernah mencela, berkata keji dan melaknat, apabila beliau
mencela salah satu dari kami, maka beliau akan berkata: "Mengapa dahinya berdebu
(dengan sindiran)."


5572. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Isa telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sawa` telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari Muhammad
bin Al Munkadir dari 'Urwah dari Aisyah Bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada nabi
Shallalahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau melihat orang tersebut, beliau bersabda: "Amat
buruklah saudara Kabilah ini atau seburuk-buruk saudara Kabilah ini." Saat orang itu duduk,
beliau menampakkan wajahnya yang berseri-seri, setelah orang itu keluar 'A`isyah berkata;
"Wahai Rasulullah, ketika anda melihat (kedatangan) orang tersebut, anda berkata seperti
ini dan ini, namun setelah itu wajah anda nampak berseri-seri, Maka Rasulullah Shallalahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai 'A`isyah, kapankah kamu melihatku mengatakan
perkataan keji? Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari
kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kekejiannya."

Bab: Berbuat baik, dermawan, dan dibencinya kebakhilan

5573. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Aun telah menceritakan kepada kami
Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Tsabit dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
adalah sosok yang paling baik (perawakannya), orang yang paling dermawan dan pemberani,
Pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang-orang keluar
ke arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang hendak pulang. Rupanya beliau telah mendahului mereka ke tempat
datangnya suara itu. Beliau mengendarai kuda yang dipinjamnya dari Abu Thalhah, beliau
tidak membawa lampu sambil menyandang pedang beliau bersabda: "Jangan takut! Jangan
takut!" kata Anas; "Kami dapati beliau tengah menunggang kuda yang berjalan cepat atau
sesungguhnya kudanya berlari kencang."









5574. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dia berkata; saya mendengar Jabir radliallahu 'anhu
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah dimintai sesuatu lalu beliau berkata;
"Tidak."

5575. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Syaqiq dari Masruq dia berkata; "Kami pernah duduk-duduk sambil berbincangbincang bersama Abdullah bin 'Amru, tiba-tiba dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak pernah berbuat keji dan tidak pula menyuruh berbuat keji, bahwa beliau
bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya."

5576. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd
dia berkata; "Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
membawa selimut bersulam. Sahal bertanya: Apa kalian tahu selimut apakah itu? Mereka
menjawab; "Ya, ia adalah mantel." Sahal berkata; Ia adalah mantel bersulam yang ada
rendanya. Lalu wanita itu berkata; "Wahai Rasulullah! aku membawanya untuk
mengenakannya pada anda." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambilnya karena
beliau sangat memerlukannya. Kemudian beliau mengenakan mantel tersebut ternyata salah
seorang dari sahabat melihat beliau mengenakan mantel itu lalu berkata; "Alangkah
bagusnya selimut ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Ya." Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi, orangorang pun mencela sahabat tersebut sambil berkata; "Demi Allah, kau berlaku kurang ajar.
Kamu tahu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi selimut itu saat beliau
memerlukannya, malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak
seorang peminta pun." Sahabat itu berkata; "Aku hanya mengharap keberkahannya ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakannya semoga kain itu menjadi kafanku pada saat
aku meninggal."


5577. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Humaid bin Abdurrahman
bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Zaman
semakin dekat, amalan kian berkurang, kekikiran semakin banyak dan al Harj semakin
merajalela." Mereka bertanya; "Apakah al Harj itu? Beliau menjawab: "Pembunuhan,
pembunuhan."

5578. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il dia mendengar Sallam bin Miskin
dia berkata; saya mendengar Tsabit berkata; telah menceritakan kepada kami Anas
radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku menjadi pelayan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selama
sepuluh tahun, dan beliau sama sekali tidak pernah mengatakan "ah", apa yang kamu
perbuat? Dan kenapa kamu tidak melakukannya? (maksudnya menghardik)."

Bab: Bagaimana seseorang ditengah-tengah keluarganya

5579. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dia berkata; saya bertanya kepada Aisyah
"Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ikut membantu pekerjaan rumah
isterinya?" Aisyah menjawab; "Beliau suka membantu pekerjaan rumah isterinya, apabila
tiba waktu shalat, maka beliau beranjak untuk melaksanakan shalat."

Bab: Kecintaan dari Allah ta'ala



5580. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi'
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apabila Allah
mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; "Sesunggunya Allah mencintai
fulan, maka cintailah ia." Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru
kepada penghuni langit; "Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan" maka
penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk
diterima di bumi."

Bab: Cinta karena Allah



5581. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak akan mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang dan ia
tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan sehingga ia lebih suka dimasukkan ke dalam api
dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, dan sehingga Allah
dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain."

Bab: Firman Allah"Wahai orang yang beriman, jangan suatu kaum memperolokolok kaum lain"








5582. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Hisyam dari ayahnya dari Abdullah bin Zam'ah dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang seseorang menertawakan sesuatu yang keluar dari orang lain
(maknanya mengejek orang lain)." Beliau juga bersabda: "Kenapa salah seorang dari kalian

memukul isterinya sebagaimana memukul kudanya atau budaknya, semoga saja ia dapat
memeluk isterinya." Ats Tsauri, Wuhaib dan Abu Mu'awiyah mengatakan dari Hisyam yaitu;
"Sebagaimana mencambuk budak."



5583. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami 'Ashim bin Muhammad bin
Zaid dari Ayahnya dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda ketika di Mina: "Apakah kalian tahu hari apakah ini?" orang-orang
menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya hari ini
adalah hari haram (yang dimuliakan), apakah kalian tahu negeri apakah ini?" orang-orang
menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau menjawab: "Ini adalah negeri
haram, apakah kalian tahu bulan apakah sekarang?"orang-orang menjawab; "Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Ini adalah bulan haram." Beliau melanjutkan:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kalian darah kalian, harta benda kalian dan
kehormatan kalian sebagaimana kehormatan pada hari kalian ini, bulan ini dan di negeri
kalian ini."

Bab: Larangan mencela dan melaknat






5584. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Manshur dia berkata; saya mendengar Abu Wa`il bercerita dari Abdullah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mencela orang muslim adalah
kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran." Hal ini diperkuat juga oleh riwayat
Ghundar dari Syu'bah."


5585. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Al Husain dari Abdullah bin Buraidah telah menceritakan kepadaku Yahya bin

Ya'mar bahwa Abu Aswad Ad Diili menceritakan kepadanya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu
bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang
melempar tuduhan kepada orang lain dengan kefasikan, dan tidak pula menuduh dengan
kekufuran melainkan (tuduhan itu) akan kembali kepadanya, jika saudaranya tidak seperti
itu."


5586. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada
kami Fulaih bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali dari Anas dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berkata keji, melaknat dan mencela,
apabila beliau hendak mencela, maka beliau akan berkata: "Mengapa dahinya berdebu
(dengan bahasa sindiran)."





5587. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Umar telah menceritakan kepada kami Ali bin Mubarrak dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Qilabah bahwa Tsabit bin Adl Dlahak -dan dia termasuk dari Ashabus Syajarah
(ikut serta dalam baiatur ridlwan) - dia menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam,
maka dia bagaikan apa yang dia katakan, anak Adam tidak boleh bernadzar dengan sesuatu
yang tidak dia miliki, barangsiapa bunuh diri dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa
di akhirat dengan sesuatu yang digunakan untuk bunuh diri, barangsiapa melaknat orang
mukmin maka ia seperti membunuhnya, barangsiapa menuduh seorang muslim dengan
kekafiran maka ia seperti membunuhnya."

5588. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan

kepadaku 'Adi bin Tsabit dia berkata; saya mendengar Sulaiman bin Shurd -seorang dari
sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam- dia berkata; "Dua orang laki-laki saling mencaci
maki di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata salah seorang di antara keduanya
sangat marah hingga mukanya berubah menjadi merah. Lalu Rasulullah bersabda: 'Sungguh
aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan, maka marahnya akan hilang." Lalu
orang yang mendengar ucapan beliau beranjak pergi dan mengabarkan kepadanya sabda
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya; "Berlindunglah kepada Allah dari Syetan." laki-laki
yang marah tersebut berkata; 'Apakah kamu menganggap saya ada masalah, sudah gilakah
saya, pergilah?"



5589. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
Al Mufadlal dari Humaid dia berkata; Anas berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ubadah
bin Ash Shamit dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk
mengabarkan lailatul qadar kepada orang-orang, kemudian terdapat dua orang dari
kalangan muslimin yang saling berselisih. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya aku keluar hendak mengabarkan lailatul qadar kepada kalian, namun aku
mendapati perselisihan antara Fulan dan Fulan sehingga laitatul qadar diangkat kembali, bisa
jadi hal itu adalah lebih baik buat kalian, maka carilah lailatul qadar pada hari kesembilan,
ketujuh, dan kelima (sebelum Akhir)."

5590. Telah menceritakan kepadaku 'Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ma'rur yaitu Ibnu Suwaid dari Abu
Dzar, (Ma'rur) berkata; "Saya pernah melihat Abu Dzar memakai pakaian serupa dengan
sahayanya. Maka saya berkata kepadanya; "Sekiranya kamu mengambil kain tersebut untuk
kamu kenakan kemudian kamu memberi kain lagi untuk sahayamu (itu akan lebih baik), Lalu
Abu Dzar berkata; "Bahwa dahulu aku dengan seorang laki-laki terjadi percekcokan,
sementara ibu laki-laki itu adalah orang 'ajm (non Arab) lalu aku pun menghinakannya.

Kemudian laki-laki itu mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau
bersabda kepadaku: "Apakah kamu habis menjelekkan fulan?" jawabku; "Benar." Beliau
bertanya lagi; "Apakah kamu juga menghinakan ibunya?" jawabku; "Benar." Beliau bersabda:
"Sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah, " aku pun berkata; "Apakah saya
masih memiliki sifat jahiliyahan padahal aku sudah tua?" beliau menjawab: "Ya, benar,
mereka adalah saudaramu dan paman-pamanmu yang dititipkan Allah dibawah
pengurusanmu, barangsiapa memiliki saudara yang masih dalam pengurusanya, hendaklah
dia diberi makan sebagaimana yang dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan
pakaian. Dan janganlah kamu bebaninya diluar batas kemampuannya, dan jika kamu
membebaninya, maka bantulah dia dalam menyelesaikan tugasnya."

Bab: Ucapan yang dibolehkan tentang 'Dia pendek, dia jangkung"


5591. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad dari Abu Hurairah "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami pada waktu shalat zhuhur hanya dua raka'at
kemudian salam, lalu beliau mendekat ke sebatang kayu yang tersandar di masjid sambil
meletakkan tangan beliau di atas batang kayu tersebut. Pada waktu itu di antara mereka
terdapat Abu Bakar dan Umar, keduanya merasa segan untuk menegur Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dan orang-orang segera keluar masjid sambil berkata; "Apakah
shalat di Qashar (ringkas)?" Di antara mereka juga terdapat seorang laki-laki yang biasa
dipanggil oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan sebutan Dzul yadain, ia berkata;
"Wahai Nabiyullah, apakah engkau telah lupa atau memang shalatnya diqashar (diringkas)?"
Beliau menjawab: "Aku tidak lupa dan shalatnya tidak pula diringkas." Para sahabat berkata;
'Bahkan anda telah lupa wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "kalau begitu benar apa kata
Dzulyadain." Lalu beliau mengerjakan shalat dua raka'at kemudian salam, kemudian beliau
bertakbir dan sujud sebagaimana sujudnya (waktu shalat), atau bahkan lebih lama lagi,
kemudian mengangkat kepalanya dan bertakbir, kemudian beliau meletakkan (kepalanya)
sebagaimana beliau sujud bahkan lebih lama lagi kemudian beliau mengangkat kepalanya
dan bertakbir."

Bab: Ghibah

5592. Telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dia berkata; saya mendengar Mujahid bercerita dari Thawus dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati dua
kuburan lalu beliau bersabda: "Kedua penghuni kubur ini tengah disiksa dan keduanya
disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu ini, tidak bersuci dari kencingnya, sedangkan
yang ini disiksa karena selalu mengadu domba." Kemudian beliau meminta sepotong
pelepah kurma yang masih basah. Beliau membelahnya menjadi dua dan menancapkannya
pada dua kuburan tersebut. Beliau kemudian bersabda: 'Semoga ini bisa meringankan
keduanya selagi belum kering.'

Bab: Sabda Nabi "Sebaik-baik rumah, adalah rumah anshar"



5593. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abu Az Zinnad dari Abu Salamah dari Abu Usaid As Sa'idi dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik pemukiman orang Anshar adalah pemukiman Bani
Najjar."

Bab: Membicarakan orang yang suka bebruat rusak dan onar yang dibolehkan

5594. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada
kami Ibnu 'Uyainah saya mendengar Ibnu Al Munkadir dia mendengar 'Urwah bin Az Zubair
bahwa Aisyah radliallahu 'anha pernah mengabarkan kepadanya, katanya: "Seorang laki-laki
meminta izin kepada nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Izinkanlah dia
masuk, amat buruklah saudara 'Asyirah (maksudnya kabilah) ini atau amat buruklah Ibnul
Asyirah (maksudnya kabilah) ini." Ketika orang itu duduk, beliau berbicara kepadanya

dengan suara yang lembut, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, anda berkata seperti ini
dan ini, namun setelah itu anda berbicara dengannya dengan suara yang lembut, Maka
beliau bersabda: "Wahai 'A`isyah, sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi
Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan
kekejiannya."

Bab: Mengadu domba diantara dosa besar

5595. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami 'Abidah
bin Humaid Abu Abdurrahman dari Manshur dari Mujahid dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar dari salah satu kebun yang ada di Madinah, lalu
beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa di kuburnya, setelah itu beliau
bersabda: "Tidaklah keduanya di siksa karena dosa besar namun hal itu adalah perkara yang
besar, salah satu darinya adalah tidak bersuci dari kencingnya sedangkan yang lain selalu
mengadu domba." Kemudian beliau meminta sepotong pelepah kurma yang masih basah.
Beliau membelahnya menjadi dua, sepotong beliau tancapkan di kuburan yang satu dan
sepotong di kuburan yang lain. Beliau kemudian bersabda: 'Semoga ini bisa meringankan
siksa keduanya selagi belum kering.'

Bab: Dimakruhkan mengadu domba



5596. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam dia berkata; "Kami pernah bersama Hudzaifah, lalu
di beritahukan kepadanya bahwa ada seseorang yang merafa'kan (menyandarkan) hadits
kepada Utsman, lantas Hudzaifah berkata kepada orang tersebut; "Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu
domba."

Bab: Firman Allah "Jauhilah ucapan dusta"


5597. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Dzi`b dari Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, melakukan hal
itu dan masa bodoh, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan
makanan dan minumannya (puasa)." Ahmad berkata; Seorang laki-laki memahamkanku
tentang isnad hadits ini.

Bab: Oportunis (Bermuka dua)

5598. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami Abu
Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kamu akan mendapati orang yang paling jelek di sisi Allah pada hari Kiamat kelak
adalah orang yang bermuka dua, yang datang dengan satu muka dan datang kepada orang
lain dengan muka yang lain."

Bab: Mengabari kawan tentang hal-hal yang mengenai dirinya

5599. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagikan suatu bagian, lantas seorang
laki-laki dari Anshar berkata; "Demi Allah, dalam hal ini Muhammad tidak mengharapkan
wajah Allah." Lalu saya langsung mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengabarkan kepada beliau, tiba-tiba wajah beliau berubah menjadi merah dan bersabda:

"Semoga Allah merahmati Musa, sungguh dia lebih banyak disakiti daripada ini lalu dia
bersabar."

Bab: Pujian yang dimakruhkan



5600. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabbah telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Zakariya' telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abdullah bin Abu
Burdah dari Abu Burdah bin Abu Musa dari Abu Musa dia berkata; "Nabi Shallallahu 'alaihi
wasalam pernah mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan, lalu beliau
bersabda: "Kalian telah binasa-atau: Kalian telah memutuskan punggung seseorang."

5601. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Khalid dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki disebut-sebut
disamping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu laki-laki lain memuji kebaikan laki-laki
tersebut, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celaka kamu, kamu telah
memenggal leher saudaramu." -Beliau mengatakannya hingga berkali-kali- bila salah seorang
dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan
seperti ini dan ini, walaupun jika diperlihatkan ia memang seperti itu, dan Allah lah yang
akan menilainya, supaya ia tidak menyucikan seorang pun atas Allah." Wuhaib mengatakan
dari Khalid; "Wailaka (celaka kamu)."

Bab: Memuji saudaranya atas suatu yang telah diketahui

5602. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Salim dari Ayahnya bahwa
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang kain sarung sebagaimana
yang beliau sebutkan, Abu Bakr berkata; "Wahai Rasulullah, salah satu dari kain sarungku

yang sebelah selalu terjatuh, " beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu tidak termasuk dari
mereka (yang menjulurkan kain sarung sampai di bawah mata kaki)."

Bab: Firman Allah "Ia menyuruh bebuat adil dan kebaikan"

5603. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu
'anha dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap termenung seperti ini dan ini,
sehingga beliau dibuat seakan-akan telah melakukan sesuatu terhadap isterinya padahal
beliau tidak melakukannya." Aisyah melanjutkan; "Sampai di suatu hari beliau bersabda:
"Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa
(menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)? Dua orang laki-laki telah
datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di kakiku dan satunya lagi di atas
kepalaku. Kemudian orang yang berada di kakiku berkata kepada orang yang berada di atas
kepalaku; "Kenapakah laki-laki ini?" temannya menjawab; "Dia terkena sihir.' Salah seorang
darinya bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?" temannya menjawab; "Labid bin Al
A'sham." Salah satunya bertanya; "Dengan benda apakah dia menyihir?" temannya
menjawab; "Dengan seladang mayang kurma dan rambut yang terjatuh ketika disisir yang
diletakkan di bawah batu dalam sumur Dzarwan." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendatanginya, lalu bersabda: "Inilah sumur yang diperlihatkan kepadaku, seakanakan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan dan seolah-olah airnya berubah bagaikan
rendaman pohon inai." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk
mengeluarkannya, kemudian barang tersebut pun dikeluarkan. Aisyah berkata; "aku
bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjampinya (meruqyahnya)?" maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku
dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu."
Aisyah berkata; "Labid bin A'sham adalah seorang laki-laki dari Bani Zuraiq yang memiliki
hubungan dengan orang-orang Yahudi."

Bab: Larangan saling mendengki dan menjauhi

5604. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah prasangka
buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling
mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta
saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."



5605. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian saling
membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga
hari."

Bab: Firman Allah "Wahai orang beriman, jauhilah prasangka"

5606. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk
ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari
kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah
saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara."

Bab: Diantara Prasangka


5607. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Saya tidak mengira seandainya fulan dan fulan mengetahui agama kita
sedikitpun." Al Laits mengatakan; "Dua orang itu adalah dari orang-orang Munafik." Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dengan
(sanad) ini, Aisyah mengatakan; "Pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk
menemuiku, lalu beliau bersabda: "Wahai Aisyah, aku menyangka ternyata fulan dan fulan
tidak mengetahui perkara agama yang kita berada di atasnya."

Bab: Seorang mukmin menutupi keburukan dirinya



5608. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dia
berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang
menampak-nampakkannya dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa)
adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam sementara Allah telah
menutupinya kemudian di waktu pagi dia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah
melakukan ini dan itu, ' padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya.
Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya
ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah'."

5609. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Qatadah dari Shafwan bin Muhriz bahwa seorang laki-laki pernah bertanya
kepada Ibnu Umar; "Bagaimana anda mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang An Najwa (bisikan di hari kiamat)?" Ibnu Umar menjawab; "Yaitu salah
seorang dari kalian akan mendekat kepada Rabb-nya. Kemudian Dia meletakkan naunganNya di atasnya, (Maksudnya menutupi kesalahannya) kemudian Dia berfirman, "Apakah
kamu telah berbuat ini dan ini?" hamba itu menjawab, "Ya, benar." Dia berfirman lagi
"Apakah kamu telah melakukan ini dan ini?". Hamba itu menjawab; "Ya, benar." Dia pun
mengulang-ulang pertanyannya, kemudian berfirman: "Sesungguhnya Aku telah
menutupinya (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya
bagimu."

Bab: Sombong

5610. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid Al Qaisi dari Haritsah bin
Wahb Al Khuza'i dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Maukah kalian aku
beritahu penduduk surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan diperlemah. Sekiranya ia
bersumpah atas nama Allah pasti Allah akan mengabulkannya, Maukah kalian aku beritahu
penghuni neraka? Yaitu Setiap orang yang keras (hati), congkak dan sombong." Muhammad
bin Isa berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami
Humaid At Thawil telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Sekiranya
ada seorang budak dari budak penduduk Madinah menggandeng tangan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sungguh beliau akan beranjak bersamanya kemana budak itu
pergi."

Bab: Menjauhi seseorang

5611. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Auf bin Malik bin Ath Thufail
-yaitu Ibnu Al Harits ia adalah anak saudara seibu Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam- mendapatkan kabar bahwa Abdullah bin Zubair berkata tentang penjualan
(rumah) atau pemberian yang di berikan Aisyah kepadanya, Kata Abdullah; "Demi Allah,
Aisyah segera membatalkan penjualan (rumah) atau aku akan menjauhi dirinya." Aisyah
berkata; "Apakah dia (Ibnu Zubair) mengatakan seperti itu?" mereka berkata; "Ya." Aisyah
berkata; "Demi Allah, saya bernadzar untuk tidak berbicara kepada Ibnu Zubair selamanya."
Maka Ibnu Zubair pun meminta ma'af kepada Aisyah ketika Aisyah lama mendiamkannya.
Namun Aisyah tetap berkata; "Tidak, demi Allah, aku tidak akan mema'afkannya dan tidak
pula menghentikan nadzarku." Katika hal itu dirasakan Ibnu Zubair cukup lama, maka Ibnu
Zubair berkata kepada Miswar bin Makhramah dan Abdurrahman bin Al Aswad bin Abd
Yaghuts keduanya dari Kabilah Zuhrah; "Aku bersumpah atas nama Allah, ketika kalian
berdua memasukkanku ke rumah Aisyah, sesungguhnya tidak halal baginya bernadzar untuk
memutuskan tali silaturrahmi." Lantas Al Miswar dan Abdurrahman pergi menemui Aisyah
dengan mengenakan mantelnya, kemudian keduanya meminta izin kepada Aisyah, katanya;
"Assalamu 'alaiki warahmatullahi wabarakutuh, apakah aku boleh masuk?" Aisyah
menjawab; "Masuklah kalian." Mereka berkata; "Kami semua." Aisyah menjawab; "Ya, kalian
semua." Aisyah tidak tahu kalau Ibnu Zubair juga ada bersama mereka berdua, ketika
mereka masuk rumah, Ibnu Zubair pun masuk ke dalam ruangan Aisyah, dan langsung
memeluknya. Setelah itu Ibnu Zubair pun menasihati Aisyah sambil menangis, kemudian Al

Miswar dan Abdurrahman juga ikut menasihatinya. Keduanya berkata, "Sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang untuk mendiamkan orang lain sebagaimana yang
telah engkau ketahui, sesungguhnya tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan
saudaranya melebihi tiga hari." Ketika nasehat itu mengalir terus kepada Aisyah, Aisyah
segera ingat mengenai nadzarnya dan menangis, katanya; "Sesungguhnya aku telah
bernadzar, dan nadzar tersebut sangatlah berat, dan keduanya masih saja seperti itu hingga
Aisyah berkata kepada Ibnu Zubair. Setelah itu Aisyah membebaskan empat puluh budak
karena nadzarnya, dan setelah Aisyah ingat nadzarnya, iapun menangis sehingga air matanya
membasahi jilbabnya."



5612. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling mendengki dan janganlah
kalian saling membelakangi dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan
tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam."


5613. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Ayyub Al Anshari bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim
mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam, (jika bertemu) yang ini berpaling dan yang ini
juga berpaling, dan sebaik-baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam."

Bab: Boleh menjauhi seseorang yang suka membangkang





5614. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdah
dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui bila kamu ridla dan

ketika kamu sedang marah." Aisyah berkata; "Bagaimana Anda bisa mengetahui hal itu
wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Sesungguhnya jika kamu sedang ridla maka kamu akan
mengatakan; "Tentu, demi Rabb Muhammad, " sementara bila kamu sedang marah, maka
kamu akan mengatakan; "Tidak, demi Rabb Ibrahim." Aisyah berkata; lalu kataku; "Benar,
aku tidak merasa jengkel kecuali dengan namamu."

Bab: Mengunjungi kawan, setiap hari, pagi-petang?

5615. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar. Al Laits mengatakan; telah menceritakan kepadaku 'Uqail, Ibnu Syihab
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Saya tidak menyadari bahwa kedua orang tuaku telah
memeluk suatu agama, tidak ada hari yang kami lalui kecuali Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam pasti berkunjung ke rumah kami pada pagi maupun sore hari. Dan ketika kami
tengah duduk-duduk di rumah Abu Bakr pada siang hari, tiba-tiba ada seseorang berkata;
"Ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, datang di waktu yang belum pernah datang
kepada kami pada saat seperti ini." Abu Bakr berkata; "Tidaklah beliau datang pada saat
seperti ini kecuali ada perkara (yang sangat penting), beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya
aku telah di izinkan untuk keluar (berhijrah)."

Bab: Menziarahi kaum dan makan pada mereka

5616. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahhab dari Khalid Al Khaddza` dari Anas bin Sirin dari Anas bin Malik radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi rumah milik orang
Anshar, lalu beliau makan bersama mereka, ketika beliau hendak keluar, beliau diminta
supaya tetap tinggal di rumah tersebut, lalu beliau memercikkan air di atas tikar setelah itu
beliau shalat dan mengajak mereka shalat (berjama'ah)."

Bab: Berdandan karena menjadi utusan




5617. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abdush Shamad dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Ishaq dia berkata; Salim bin Abdullah berkata
kepadaku; "Apakah istabraq itu?" aku menjawab; "yaitu kain sutera yang agak tebal dan
kasar." Salim berkata; saya mendengar Abdullah berkata; "Umar pernah melihat seorang
laki-laki mengenakan baju sutera dari istabraq (sutera tebal), lalu dia datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai Rasulullah, Alangkah bagusnya jika Anda
membelinya untuk Anda pakai saat menerima para utusan yang datang kepada Anda." Maka
beliau menjawab: 'Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak mendapat bagian di
akhirat. Tidak berapa lama dari peristiwa itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus
seseorang untuk memberi kain sutera tersebut kepada Umar, lalu Umar mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa kain tersebut sambil berkata; ""Ya Rasulullah!
Bagaimana anda mengutus seseorang untuk memberiku kain sutera ini, padahal Anda telah
berkata kepadaku tentang baju ini?" beliau menjawab: 'Aku tidak mengirimkannya
kepadamu kecuali supaya kamu mendapatkan hasil (menjualnya)." Sedangkan Ibnu Umar
sangat membenci corak yang terdapat dalam baju karena hadits ini."

Bab: Persahabatan dan sumpah




5618. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Humaid dari Anas dia berkata; Abdurrahman datang kepada kami, lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mempersaudarakan antara dia dengan Sa'd bin Ar Rabi'. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adakanlah walimah walau dengan seekor domba."

5619. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabbah telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Zakariya` telah menceritakan kepada kami 'Ashim dia berkata; saya bertanya
kepada Anas bin Malik; "Apakah telah sampai kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada perjanjian menjalin persahabatan dalam Islam?" Anas
menjawab; "Sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjalin persahabatan antara
orang Quraisy dan orang-orang Anshar di rumahku."

Bab: Senyum dan tertawa

5620. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah
radliallahu 'anha bahwa Rifa'ah Al Qaradli telah menceraikan isterinya setelah perceraiannya
berlalu, Abdurrahman bin Zubair menikahi isterinya Rifa'ah. Lalu isterinya Rifa'ah datang
kepada Nabi shallaallahu'alaihi wa sallam, Aisyah melanjutkan; "Wahai Rasulullah!
Sesungguhnya wanita tersebut adalah isterinya Rifa'ah, Rifa'ah menceraikannya hingga jatuh
talak tiga. Setelah itu, isterinya Rifa'ah menikah dengan Abdurrahman bin Az Zubair. Dan dia,
demi Allah wahai Raulullah, tidaklah bersamanya melainkan seperti ujung kain yang ini." sambil mengambil ujung jilbabnya- Urwah melanjutkan; "waktu itu Abu Bakar duduk di sisi
Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam sementara Khalid bin Sa'id duduk di depan pintu kamar,
supaya ia diizinkan masuk, segera ia memanggil Abu Bakar dan berkata; "Wahai Abu Bakar,
apakah kamu tidak menghardik apa yang telah ia katakan dengan lancang di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam?" Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam tersenyum seraya
bersabda: "Sepertinya engkau hendak kembali kepada Rifa'ah. Tidak, hingga engkau
merasakan madunya Abdurrahman bin Az Zubair dan dia merasakan madumu."






5621. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari
Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dari Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al
Khatthab dari Muhammad bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; "Umar bin Khatthab radliallahu
'anhu pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, (saat itu) di dekat
beliau ada beberapa wanita Quraisy yang sedang berbicara panjang lebar dan bertanya
kepada beliau dengan suara yang lantang. Ketika Umar meminta izin kepada beliau, mereka
segera berhijab (bersembunyi di balik tabir), lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mempersilahkan Umar untuk masuk. Ketika Umar masuk Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tertawa sehingga Umar berkata; "Demi ayah dan ibuku, apa yang membuat anda
tertawa wahai Rasulullah?" Beliau bersabda; "Aku heran dengan mereka yang ada di sisiku,
ketika mendengar suaramu mereka segera berhijab." Umar berkata; "Anda adalah orang
yang lebih patut untuk disegani wahai Rasulullah!. Kemudian Umar menghadapkan ke arah
wanita tersebut dan berkata; "Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi hawa nafsunya
sendiri, apakah kalian segan denganku sementara kalian tidak segan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam?" Kami pun menjawab; "Karena kamu adalah orang yang lebih
keras dan lebih kaku dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Biarlah wahai Ibnul Khatthab, demi Dzat yang jiwaku ada di
tangan-Nya, selamanya syetan tidak akan bertemu denganmu di satu jalan yang kamu lewati
melainkan syetan akan melewati jalan selain jalanmu."



5622. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari Abu 'Abbas dari Ibnu Umar dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada di Tha`if (mengepung penduduk Tha`if), beliau bersabda: "Insya Allah
besok kita akan kembali pulang." Para sahabat bertanya; "Kami tidak akan berhenti
(mengepung) atau kita akan menaklukkannya?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalau begitu, pergilah kalian besok pagi untuk memerangi mereka." Keesokan
harinya mereka berangkat dan berperang dengan peperangan yang dahsyat sehingga
mereka banyak yang terluka. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Besok
kita akan kembali pulang." Abdullah bin 'Amru berkata; "Merekapun diam dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa." Al Humaidi berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dengan semua cerita hadits tersebut."

5623. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sambil berkata; "Celaka aku, aku telah menyetubuhi isteriku di (siang) bulan
Ramadhan." Beliau lalu bersabda: "Merdekakanlah seorang budak." Laki-laki itu berkata;
"Aku tidak mampu untuk itu." Beliau bersabda: "Berpuasalah dua bulan berturut-turut." Ia
berkata, "Aku tidak sanggup, " beliau bersabda: "Berilah makan enam puluh orang miskin."
Ia berkata, "Aku tidak mampu, " lalu beliau memberinya keranjang yang berisi kurma." Ibrahim berkata; Al Araq adalah al Miktal (sebanding antara lima belas hingga dua puluh
sha') - Beliau lalu bersabda: "Dimanakah laki-laki yang bertanya tadi? Pergi dan
bersedekahlah dengan ini." Ia menjawab, "Demi Allah, antara dua lembah ini tidak ada
keluarga yang lebih membutuhkan ini kecuali kami." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tersenyum hingga kelihatan gigi gerahamnya, beliau lalu bersabda: "Kalau begitu, berilah
makan kepada keluargamu."


5624. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi telah menceritakan
kepada kami Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata;
"Saya berjalan bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, ketika itu beliau mengenakan
kain (selimut) Najran yang tebal ujungnya, lalu ada seorang Arab badui (dusun) yang
menemui beliau. Langsung ditariknya Rasulullah dengan kuat, Anas melanjutkan; "Hingga
saya melihat permukaan bahu beliau membekas lantaran ujung selimut akibat tarikan Arab
badui yang kasar. Arab badui tersebut berkata; "Wahai Muhammad berikan kepadaku dari
harta yang diberikan Allah padamu", maka beliau menoleh kepadanya diiringi senyum serta
menyuruh salah seorang sahabat untuk memberikan sesuatu kepadanya."


5625. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ibnu
Idris dari Isma'il dari Qais dari Jarir dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali
tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda,
maka beliau menepukkan tangannya ke dadaku seraya berdoa: "Ya Allah, kokohkan dia dan
jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk."




5626. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Hisyam dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari
Zainab binti Ummu Salamah dari Ummu Salamah bahwa Ummu Sulaim berkata; "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu sedikitpun dari kebenaran, apakah seorang
wanita wajib mandi jika ia ihtilam (mimpi basah atau bersenggama)?" beliau menjawab: "Ya,
jika ia melihat cairan (keluar)." Maka Ummu Salamah tersenyum dan berkata; "Apakah
wanita juga ihtilam (mimpi basah)?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Darimanakah seorang anak itu mirip (dengan orang tuanya)?"


5627. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 'Amru bahwa Abu Nadlr telah
menceritakan kepadanya, dari Sulaiman bin Yasar dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak
hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum."



5628. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mahbub telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas. Dan di riwayatkan dari jalur lain, Khalifah pernah
berkata kepadaku; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan
kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika beliau tengah berkhutbah Jum'at di
Madinah, laki-laki itu berkata; "Sudah sekian lama hujan tidak turun, maka mintalah hujan
kepada Rabbmu!" lalu Nabi Shallallahu'alaihi wasallam melihat ke langit, dan tidak terlihat
banyak awan. Lalu beliau beristisqa' (meminta hujan turun), tiba-tiba awan bermunculan
dan saling menyatu antara satu dengan yang lain, hingga hujan pun turun dan mengalirlah
aliran-aliran air di Madinah. Hal ini berlangsung sampai Jumat berikutnya dan tidak terhenti.
Kemudian laki-laki tersebut atau yang lainnya berdiri saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tengah berkhutbah, katanya; "Kami semua telah kebanjiran, maka berdo'alah kepada
Rabbmu supaya menahan hujan dari kami". Beliaupun tersenyum kemudian berdo'a: "Ya
Allah, turunkanlah (hujan) di sekitar kami dan bukan pada kami". Hingga dua atau tiga kali,
maka awan-awan pun bergeser dari Madinah ke arah kanan dan kiri, menghujani di
sekitarnya dan tidak turun di Madinah sedikitpun, ternyata Allah hendak memperlihatkan
karomah kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabulkan do'anya."

Bab: Firman Allah "Wahai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah"


5629. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada
kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang
senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan
menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan
dicatat baginya sebagai seorang pendusta."



5630. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ja'far dari Abu Suhail Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir dari Ayahnya dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada
tiga, yaitu; jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat."

5631. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Jarir telah menceritakan kepada kami Abu Raja` dari Samurah bin Jundab radliallahu 'anhu
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku tadi malam bermimpi ada dua
orang yang membawaku, keduanya berkata; "Dan yang kamu lihat seseorang yang dirobekrobek mulutnya adalah seorang pendusta yang selalu berbicara dengan kedustaannya hingga
dibawanya sampai ke ufuk (cakrawala) sana, dan ia selalu seperti itu hingga datang hari
Kiamat."

Bab: Petunjuk yang baik

5632. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; saya berkata kepada
Abu Usamah; Apakah Al A'masy pernah menceritakan kepada kalian? Yaitu; saya mendengar
Syaqiq dia berkata; saya mendengar Hudzaifah berkata; "Orang yang paling mirip Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dari perilaku dan sifatnya adalah Ibnu Ummi 'Abd (Ibnu Mas'ud),
semenjak dia keluar dari rumahnya sampai dia kembali (ke rumahnya) hingga kami tidak
mengetahui apa yang diperbuat bersama isterinya."



5633. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Muhariq saya mendengar Thariq berkata; Abdullah berkata; "Sesungguhnya
sebaik-baik ucapan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Sabar terhadap gangguan

5634. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Sa'id bin
Jubair dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Abu Musa radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada siapa pun atau tidak ada sesuatu pun yang lebih
bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah, Sesungguhnya mereka menganggap
Dia punya anak namun Dia memaafkan dan memberi mereka rizki."


5635. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; saya mendengar Syaqiq
berkata; Abdullah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagikan sesuatu
sebagaimana sebagian (mendapatkan) pembagian dari beliau, tiba-tiba seorang laki-laki dari
Anshar berkata; "Demi Allah, sepertinya pembagian ini tidak untuk mencari ridla Allah."
maka aku pun berkata (dalam hati); "Sungguh aku akan melaporkannya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku mendatangi beliau ketika beliau berada bersama para
sahabatnya, kemudian aku mengatakannya dengan suara pelan, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pun merasa berat hati hingga wajahnya berubah karena marah, sampai aku
berharap jika tadi aku tidak jadi memberitahukan kepada beliau, kemudian belaiu bersabda:
"Sungguh Musa juga pernah disakiti lebih daripada ini namun dia tetap bersabar."

Bab: Tidak menghadapi manusia dengan cercaan

5636. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami Muslim
dari Masruq, Aisyah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat
sesuatu yang diperbolehkan bagi beliau, namun anehnya ada beberapa orang sahabat yang
mengingkarinya (tidak mau menerimanya). Ketika berita itu sampai kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, Maka beliau berkhutbah, setelah memuji Allah beliau bersabda: "Apa
alasan mereka itu mengingkari sesuatu yang aku buat, demi Allah, aku adalah manusia yang
paling mengenal Allah dan paling takut kepada-Nya."





5637. Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah saya mendengar Abdullah yaitu Ibnu
Abu 'Utbah bekas budak Anas, dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah sosok yang lebih pemalu daripada seorang gadis yang dipingit dalam
rumah, apabila beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka kami akan mengetahui
dari raut muka beliau."

Bab: Siapa yang mengafirkan saudaranya tanpa takwil, ia seperti yang


diucapkannya


5638. Telah menceritakan kepada kami Muhammad dan Ahmad bin Sa'id keduanya berkata;
telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali bin
Mubarrak dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang berkata kepada
saudaranya; "Wahai kafir" maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya."
Ikrimah bin 'Ammar berkata; dari Yahya dari Abdullah bin Yazid dia mendengar Abu Salamah
mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

5639. Telah menceritakan kepada kami Ismail katanya; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja yang berkata kepada saudaranya; "Wahai
Kafir" maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya."



5640. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Tsabit bin Adl Dlahak
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan
selain agama Islam secara dusta, maka dia seperti apa yang dia katakan, barangsiapa bunuh
diri dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di neraka Jahannam dengan sesuatu
yang ia pergunakan untuk bunuh diri, barangsiapa melaknat seorang muslim maka ia seperti
membunuhnya dan barangsiapa menuduh seorang muslim dengan kekafiran maka ia seperti
membunuhnya."

Bab: Mengafirkan dengan tanpa klarifikasi atau jahil






5641. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdah telah mengabarkan kepada
kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Salim telah menceritakan kepada kami 'Amru
bin Dinar telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Mu'adz bin Jabal
radliallahu 'anhu pernah shalat (dibelakang) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian dia kembali ke kaumnya untuk mengimami shalat bersama mereka dengan
membaca surat Al Baqarah, Jabir melanjutkan; "Maka seorang laki-laki pun keluar (dari shaf)
lalu ia shalat dengan shalat yang agak ringan, ternyata hal itu sampai kepada Mu'adz, ia pun
berkata; "Sesungguhnya dia adalah seorang munafik." Ketika ucapan Mu'adz sampai ke lakilaki tersebut, laki-laki itu langsung mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil
berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah kaum yang memiliki pekerjaan untuk
menyiram ladang, sementara semalam Mu'adz shalat mengimami kami dengan membaca
surat Al Baqarah, hingga saya keluar dari shaf, lalu dia mengiraku seorang munafik." Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah kamu hendak membuat
fitnah." -Beliau mengucapkannya hingga tiga kali- bacalah Was syamsi wadluhaaha dan
wasabbih bismirabbikal a'la atau yang serupa dengannya."

5642. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah
telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari
Humaid dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa salah seorang dari kalian bersumpah, dan dalam sumpahnya berkata demi Lata
dan Uzza, hendaknya ia segera mengatakan; "Laa ilaaha illallah (tiada ilah yang berhak di
sembah kecuali Allah), dan barangsiapa berkata kepada saudaranya; "kemarilah kita main
judi" hendaknya ia segera bersedekah."

5643. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa dia pernah mendapati Umar ketika di atas
tunggangannya bersumpah dengan nenek moyangnya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyeru kepada orang-orang: "Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah
dengan bapak-bapak kalian, barangsiapa bersumpah hendaknya ia bersumpah dengan nama
Allah atau kalau tidak, lebih baik ia diam."

Bab: Marah dan keras yang dibolehkan karena perintah Allah


5644. Telah menceritakan kepada kami Yasrah bin Shafwan telah menceritakan kepada kami
Ibrahim dari Az Zuhri dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam masuk menemuiku, sementara di dalam rumah terdapat kain pembatas
(satir) yang bergambar, maka rona wajah beliau berubah, beliau langsung mengambil satir
tersebut dan memotongnya." Aisyah melanjutkan; "Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya
orang-orang yang paling keras siksaannya pada hari Kiamat adalah orang yang menggambar
gambar seperti ini."

5645. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Isma'il bin Abu Khalid telah menceritakan kepada kami Qais bin Abu Hazim dari Abu
Mas'ud radliallahu 'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; "Sesungguhnya aku akan mengakhirkan shalat shubuh
karena fulan yang memanjangkan (bacaannya)." Abu Mas'ud berkata; "Maka aku tidak

pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat marah dalam menyampaikan
nasihatnya melebihi marahnya beliau pada hari itu, Abu Mas'ud melanjutkan; "Lalu beliau
bersbada: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang menjadikan
orang-orang lari (dari keta'atan), barangsiapa di antara kalian shalat dengan orang banyak,
hendaklah ia memperingan shalatnya, sebab di antara mereka ada orang yang lemah, orang
yang sudah lanjut usia dan orang yang mempunyai keperluan."









5646. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam shalat, beliau melihat ludah di arah Qiblat Masjid, kemudian beliau
mengeruknya dan menutupinya, lalu beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian
sedang shalat, maka sesungguhnya Allah berada di hadapannya, karena itu janganlah ia
meludah ke hadapannya ketika mengerjakan shalat."

5647. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ja'far telah mengabarkan kepada kami Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Yazid bekas
budak Al Munba'its, dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa seseorang bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang barang temuan, beliau menjawab:
"Umumkanlah selama setahun, lalu kenalilah wadah dan talinya, (sementara waktu) kamu
boleh memanfa'atkannya, apabila pemiliknya datang, maka berikanlah barang tersebut
kepadanya." Orang itu bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kambing yang
hilang?". Beliau menjawab; "Ambillah, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik
saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala." Dia bertanya lagi; "Wahai Rasulullah,
bagaimana dengan temuan unta?" Zaid bin Khalid berkata; "Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam marah hingga wajahnya memerah atau rona wajahnya menjadi merah,
kemudian beliau bersabda: "Apa urusanmu dengan unta yang hilang?, biarkanlah ia, karena
ia telah membawa sepatu dan wadah airnya sendiri hingga bertemu pemiliknya."

5648. Dan berkata Al Makki; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa'id.
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ziyad telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Sa'id dia berkata; telah menceritakan kepadaku Salim bin Abu An Nadlr bekas budak
Umar bin 'Ubaidullah, dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat ruangan yang dibatasi dengan
sehelai kain atau tikar di masjid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan
melakukan shalat. kemudian orang-orang pun ikut melakukan shalat bersama beliau. Di
malam berikutnya merekapun datang, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
kunjung keluar, sambil mengeraskan suara, mereka melempar pintu beliau dengan kerikil.
Tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka dalam
keadaan marah seraya bersabda: "Masih saja kalian mengerjakannya (dengan berjama'ah),
hingga aku mengira shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian, hendaknya kalian
melakukan shalat di rumah kalian, sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang adalah
dirumahnya kecuali shalat wajib."

Bab: Mewaspadai marah



5649. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyib dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah orang yang kuat adalah orang
yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya
ketika ia marah."


5650. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Adi bin Tsabit telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Shurd dia berkata; "Ada dua orang yang saling mencerca di samping Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sementara kami duduk-duduk di samping beliau, salah seorang darinya mencerca
temannya sambil marah, hingga wajahnya memerah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui suatu kalimat yang apabila ia membacanya,
niscaya kemarahannya akan hilang, sekiranya ia mengatakan; "A'uudzubillahi minasy
syaithaanir rajiim." Lalu orang-orang berkata kepada laki-laki itu; "Apakah kamu tidak
mendengar apa yang di katakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? Justru laki-laki itu
menimpali; "Sesungguhnya aku tidaklah gila."

5651. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Abu
Bakr yaitu Ibnu Ayyasy dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Berilah aku
wasiat?" beliau bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi kata-katanya,
beliau tetap bersabda: "Janganlah kamu marah."

Bab: Malu



5652. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Qatadah dari Abu As Sawwar Al 'Adawi dia berkata; saya mendengar 'Imran bin Hushain
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sifat malu itu tidak datang kecuali

dengan kebaikan." Maka Busyair bin Ka'b berkata; "Telah tertulis dalam hikmah,
sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketenangan, sesungguhnya dari sifat malu itu
terdapat ketentraman." Maka Imran berkata kepadanya; "Aku menceritakan kepadamu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sementara kamu menceritakan kepadaku dari
catatanmu."


5653. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Salamah telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Salim dari
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati
seorang laki-laki yang tengah mencela saudaranya karena malu, kata laki-laki itu;
"Sesungguhnya kamu selalu malu hingga hal itu akan membahayakan bagimu." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah ia, karena sesungguhnya sifat
malu itu termasuk dari iman."


5654. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'ad telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah dari Bekas budak Anas, Abu Abdullah berkata; namanya adalah
Abdullah bin Abu 'Utbah dia berkata; saya mendengar Abu Sa'id berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan yang dipingit di kamarnya."

Bab: Jika kamu tidak malu, perbuatlah sekehendakmu

5655. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Manshur dari Rib'i bin Hirasy telah menceritakan
kepada kami Abu Mas'ud dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya yang diperoleh manusia dari ucapan kenabian yang pertama adalah jika
kamu tidak mempunyai rasa malu, maka berbuatlah sesukamu."

Bab: Tidak malu dari kebenaran karena ingin mendalami agama


5656. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Zainab binti Abu Salamah dari Ummu
Salamah radliallahu 'anha dia berkata; "Ummu Sulaim datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari
kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi jika ia ihtilam (mimpi basah)? Beliau
bersabda: "Ya, jika ia melihat air."



5657. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Muharib bin Ditsar dia berkata; saya mendengar Ibnu Umar
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan seorang muslim
bagaikan pohon hijau, daunnya tidak pernah berjatuhan dan berguguran." orang-orang pun
menjawab; "Ia adalah pohon ini, ia adalah pohon ini." Dan aku hendak menjawab; "Itu
adalah pohon kurma, karena waktu itu aku masih sangat muda, maka akupun malu
menjawabnya." Kemudian beliau bersabda: "Ia adalah pohon kurma." Dan dari Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Ibnu Umar
seperti hadits di atas, dia menambahkan; "Lalu aku sampaikan kepada Umar (ayahnya),
Umar pun berkata; "Sekiranya kamu mengatakan hal itu, niscaya lebih aku sukai dari pada ini
dan ini."

5658. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Marhum
saya mendengar Tsabit bahwa dia mendengar Anas radliallahu 'anhu berkata; "Seorang
wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menawarkan dirinya, katanya;

"Apakah engkau membutuhkanku?" maka anak perempuan (Anas bin Malik) berkata;
"Alangkah sedikit malunya perempuan itu." Anas bin Malik berkata; "Ia lebih baik darimu,
dia tawarkan dirinya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Sabda Nabi "Permudahlah, jangan kalian persulit"


5659. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami An Nadlr telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari Ayahnya dari Kakeknya dia
berkata; "Ketika beliau mengutusnya bersama Mu'adz bin Jabal, beliau bersabda kepada
keduanya: "Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kamu mempersulit, berilah kabar
gembira dan jangan kamu membuatnya lari, dan bersatu padulah! Lantas Abu Musa berkata;
"Wahai Rasulullah, di daerah kami sering dibuat minuman dari rendaman madu yang biasa di
sebut dengan Al Bit'u dan minuman dari rendaman gandum yang biasa di seut Al Mizru.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Setiap yang memabukkan adalah
haram."

5660. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu At Tayyah dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kalian
mempersulitnya, buatlah mereka tenang dan jangan membuat mereka lari."




5661. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab
dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia berkata; "Tidaklah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam merasa bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih
perkara yang lebih mudah (ringan) selama hal itu tidak mengandung dosa. Jika perkara itu
mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan

tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah terhadap suatu perkara, melainkan
bila beliau melihat larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah."

5662. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Al Azraq bin Qais dia berkata; "Kami pernah berada di tepi sungai di
Ahwaz yang airnya sedikit mengering, tiba-tiba Abu Barzah Al Aslami datang dengan
mengendarai kuda, lalu dia mengerjakan shalat dengan membiarkan kudanya, tiba-tiba
kudanya kabur, dia pun membatalkan shalatnya untuk mengejar kudanya yang kabur hingga
ia dapat menangkapnya lagi, kemudian dia kembali untuk mengqadla' shalatnya. Ternyata di
antara kami ada seorang laki-laki yang memiliki pikiran (lain), ia lalu menghadap dan berkata;
"Lihatlah orang tua ini, ia meninggalkan (membatalkan) shalatnya karena seekor kuda."
Setelah itu Abu Barzah menemuinya dan berkata; "Tidak ada seorang pun yang sangat
mencelaku semenjak saya berpisah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, " katanya
selanjutnya; "Sesungguhnya tempat tinggalku sangatlah jauh, sekiranya aku shalat dan
membiarkan kudaku, niscaya aku pulang ke keluarga sampai larut malam." Dan Al Azraq
menyebutkan bahwa dia telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ikut
berperang bersama beliau."


5663. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri, Al Laits berkata; telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa Abu Hurairah telah
mengabarkan kepadanya; Seorang Arab badui kencing di Masjid, maka orang-orang pun
segera menuju kepadanya dan menghardiknya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada mereka: "Biarkanlah dia, dan guyurlah air kencingnya dengan
seember air, hanyasanya kalian diutus untuk memudahkan bukan untuk mempersulit."

Bab: Mudah bergaul

5664. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abu At Tayyah dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa bergaul dengan kami,
hingga beliau bersabda kepada saudaraku yang kecil: "Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan
oleh Nughair (nama burung)?"

5665. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu
'anha dia berkata; "Aku pernah bermain bersama anak-anak perempuan di dekat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku juga mempunyai teman-teman yang biasa bermain
denganku, apabila Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam masuk, mereka bersembunyi dari
beliau. Sehingga beliau memanggil mereka supaya bermain bersamaku."

Bab: Interaksi sosial dengan bahasa sindiran


5666. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dia menceritakan dari 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah telah
mengabarkan kepadanya, bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada Nabi Shallalahu
'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Izinkanlah dia masuk, amat buruklah Ibnu 'Asyirah
(maksudnya kabilah) atau amat buruklah Suadara 'Asyirah (maksudnya kabilah)." Ketika
orang itu masuk, beliau berbicara kepadanya dengan suara yang lembut, lalu aku bertanya;
"Wahai Rasulullah, anda berkata seperti ini dan ini, namun setelah itu anda berbicara
dengannya dengan suara yang lembut, Maka beliau bersabda: "Wahai 'A`isyah,
sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang
yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kejahatannya."


5667. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah mengabarkan
kepada kami Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Abdullah bin Abu
Mulaikah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi hadiah beberapa potong
baju yang terbuat dari sutera dan berkancing emas lalu beliau membagi-bagikannya kepada
para shahabat dan menyisakan satu potong untuk Makhramah. Ketika Makhramah datang
beliau bersabda: "Aku telah menyimpannya untukmu." Lalu Ayyub memperagakan
bagaimana beliau memberikan kain tersebut kepada Makhramah, sedangkan dalam
perangainya tersebut ada suatu (pelajaran)." Hadits ini juga di riwayatkan Hammad bin Zaid
dari Ayyub. Dan Hatim bin Wardan berkata; telah menceritakan kepada kami Ayyub dari
Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah di beri
aqbiyah (sejenis mantel)..."

Bab: Seorang mukmin tak boleh masuk lubang dua kali





5668. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Orang mukmin tidak akan terperosok
dua kali pada satu lobang."

Bab: Hak tamu




5669. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Husain dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin 'Amru dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemuiku, lalu beliau bersabda: "Aku memperoleh berita bahwa kamu bangun di
malam hari dan berpuasa di siang hari, benarkah itu?" Aku menjawab; "Benar." Beliau
bersabda: "Jangan kamu lakukannya; namun tidur dan bangunlah, berpuasa dan berbukalah.
Karena tubuhmu memiliki hak atas dirimu, kedua matamu memiliki hak atas dirimu, tamumu
memiliki hak atas dirimu, istrimu memiliki hak atas dirimu. Sungguh, semoga panjang umur
dan cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan suatu kebaikan akan dibalas
dengan sepuluh kali lipatnya, itulah puasa Dahr." Abdullah bin 'Amru berkata; "Aku bersikap
keras dan beliau pun bersikap keras kepadaku, lalu kataku; "Sungguh aku masih kuat
melakukan lebih dari itu?". Beliau bersabda: "Berpuasalah tiga hari setiap Jum'at." Abdullah
bin 'Amru berkata; "Aku bersikap keras dan beliau pun bersikap keras kepadaku, lalu kataku;
"Sungguh aku masih kuat melakukan lebih dari itu?" Beliau bersabda: "Kalau begitu,
berpuasalah seperti puasanya Nabiyullah Daud." Aku bertanya; "Bagaimana puasa
Nabiyullah Daud?" Beliau bersabda: "Yaitu puasa setengah zaman (sehari puasa sehari
berbuka)."

Bab: Memuliakan tamu dan melayani


5670. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Suraih Al Ka'bi bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga
hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga
(ahli bait) mengeluarkannya." Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Malik seperti hadits di atas, dia menambahkan; "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya berkata baik atau diam."

5671. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Hashin dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam."


5672. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu bahwa dia
berkata; "Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda mengutus kami, lalu kami
singgah di suatu kaum, namun mereka tidak melayani kami, bagaimana menurut anda?"
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Jika kalian singgah di
suatu kaum, lalu mereka melayani kalian sebagaimana layaknya seorang tamu, maka
terimalah layanan mereka. Jika mereka tidak melayani kalian, maka kalian boleh mengambil
dari mereka hak tamu yang pantas mereka berikan."

5673. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali
silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata
baik atau diam."

Bab: Memasak dan berusaha membuat jamuan


5674. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ja'far bin Aun telah menceritakan kepada kami Abu Al 'Umais dari 'Aun bin Abu
Juhaifah dari Ayahnya dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mempersaudarakan
antara Salman dengan Abu Darda`, lalu Salman mengunjungi Abu Darda` dan melihat Ummu
Darda' berpenampilan kusam, Salman pun bertanya; "Kenapa denganmu?" Ummu Darda`
menjawab; "Sesungguhnya saudaramu yaitu Abu Darda' tidak membutuhkan terhadap dunia
sedikitpun, " Ketika Abu Darda` tiba, dia membuatkan makanan untuk Salman lalu berkata;
"Makanlah karena aku sedang berpuasa." Salman menjawab; "Saya tidak ingin makan hingga
kamu ikut makan." Akhirnya Abu Darda' pun makan. Ketika tiba waktu malam, Abu Darda'
beranjak untuk melaksanakan shalat namun Salman berkata kepadanya; "Tidurlah." Abu
Darda` pun tidur, tidak berapa lama kemudian dia beranjak untuk mengerjakan shalat,
namun Salman tetap berkata; "Tidurlah." akhirnya dia tidur." Ketika di akhir malam, Salman
berkata kepadanya; "Sekarang bangunlah, " Abu Juhaifah berkata; "Keduanya pun bangun
dan melaksanakan shalat, setelah itu Salman berkata; "Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak
atas dirimu, dan badanmu memiliki hak atas dirimu, isterimu memiliki hak atas dirimu, maka
berikanlah haknya setiap yang memiliki hak." Selang beberapa saat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam datang, lalu hal itu diberitahukan kepada beliau, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Salman benar." Abu Juhaifah Wahb As Suwa`i biasa di sebut dengan Wahb Al
Khair.

Bab: Dimakruhkan marah dan berkeluh ketika kedatangan tamu


5675. Telah menceritakan kepada kami Ayyasy bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari Abu Utsman dari
Abdurrahman bin Abu Bakr radliallahu 'anhuma bahwa Abu Bakar kedatangan tamu
beberapa orang, lalu dia berkata kepada Abdurrahman; "Layani tamu-tamumu dengan baik,
karena aku hendak menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pergilah untuk menjamu
mereka sebelum aku kembali." Lantas Abdurrahman beranjak dan menjamu apa yang dia
miliki kepada mereka, lalu dia berkata; "Silahkan makan." Namun mereka berkata;
"Kemanakah tuan rumah?" Abdurrahman berkata; "Makanlah." Mereka tetap berkata;
"Kami tidak akan menyantap makanan sampai tuan rumah datang." Abdurrahman berkata;
"Terimalah jamuan kalian ini, karena bila ia datang, sedangkan kalian belum memakannya,
dia akan membuangnya." Namun mereka tetap menolaknya, maka akupun tahu kalau Abu
Bakr akan memarahiku, ketika dia datang, aku langsung menghidar darinya, Abu Bakr
berkata; "Apakah kalian telah memakannya?" maka mereka mengabarinya (bahwa mereka
belum menjamahnya), maka Abu Bakr menyeru; "Wahai Abdurrahman?" aku pun terdiam,
kemudian dia berkata lagi; "Wahai Abdurrahman?" aku tetap diam, lalu dia berkata; "Wahai
Ghuntsar (sebutan untuk Abdurrahman), aku bersumpah kepadamu, jika kamu mendengar
suaraku." Ketika aku datang dan keluar, aku langsung berkata; "Tanyalah kepada para
tamumu." Mereka pun menjawab; "Dia benar, dia telah menyodorkannya kepada kami."
Abu Bakr berkata; "Apakah kalian menungguku?, demi Allah aku tidak akan makan malam
ini." Dan yang lain pun menimpali; "Demi Allah, kami tidak akan memakannya hingga kamu
memakannya lebih dulu." Abu Bakr berkata; "Aku sama sekali tidak pernah melihat
keburukan seperti yang terjadi malam ini.' Celakalah kalian kenapa kalian tidak mau
menerima hidangan kami? Berikanlah makananmu kepadaku, " lalu disodorkanlah makanan
tersebut kepadanya kemudian dia meletakkan di tangannya dan berkata; "Dengan nama
Allah, (sumpah) yang pertama adalah untuk syetan." Lalu Abu Bakr memakannya dan
mereka pun ikut makan."

Bab: Ucapan tamu kepada kawan "Saya tak akan makan hingga engkau makan"


5676. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sulaiman dari Abu Utsman. Abdurrahman bin Abu Bakr
radliallahu 'anhu berkata; "Abu Bakr kedatangan tamu atau kedatangan para tamu,
sementara dia bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga larut malam, ketika dia
kembali pulang, ibuku berkata kepadanya; "Apa yang menghalangimu tidak menemui
tamumu atau para tamumu semalam?" dia berkata; "Apakah kamu telah menjamu mereka?"
ibuku menjawab; "Aku telah berusaha menjamunya atau menjamu mereka, namun mereka
tetap menolaknya atau dia menolaknya." Abu Bakr pun marah, mencela dan mencaci serta
bersumpah untuk tidak memberinya makan." Lalu aku pergi dan bersembunyi, dia berkata;
"Wahai Ghuntsar!" maka isterinya pun bersumpah untuk tidak memakannya begitu juga
dengan tamu atau para tamu yang bersumpah untuk tidak memakannya." Maka Abu Bakr
berkata; "Seakan-akan hal ini dari syetan." Abu Bakr pun meminta diambilkan makanan, lalu
dia memakannya dan mereka juga ikut menyantapnya, anehnya tidaklah mereka mengambil
sesuap (makanan) melainkan dari bawah makanan tersebut bertambah semakin banyak,
maka Abu Bakr berkata; "Wahai saudari Bani Firas, ada apa dengan ini?" isterinya menjawab;
"Sungguh menjadi kesejukan pada hatiku, bahwa makanan tersebut sekarang lebih banyak
sebelum kita memakannya." Maka para tamu pun ikut menyantapnya dan sebagiannya di
kirimkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan Abdurrahman menyebutkan bahwa
beliau juga ikut memakannya."

Bab: Menghormati yang lebih dewasa "Mendahulukan yang lebih dewasa untuk
bicara"

5677. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar bekas budak Anshar, dari
Rafi' bin Khadij dan Sahal bin Abu Hatsmah bahwa keduanya menceritakan kepadanya
bahwa Abdullah bin Sahal dan Muhayishah bin Mas'ud pergi ke Khaibar, kemudian keduanya
berpisah di suatu kebun kurma, tiba-tiba Abdullah bin Sahal terbunuh, lantas Abdurrahman
bin Sahl Huwayishah dan Muhayishah bin Mas'ud pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam untuk melapor mengenai perkara saudaranya, Abdurrahman angkat bicara
padahal dia adalah orang yang paling muda di antara mereka, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Yang lebih tua, yang lebih tua." Yahya berkata; "Maksudnya
hendaknya yang paling tua yang lebih dulu angkat bicara." Lalu mereka melaporkan
mengenai perkara saudaranya, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hendaknya lima puluh orang dari kalian bersumpah atas satu orang dari mereka (Yahudi),
maka kalian berhak menuntut darah sahabatmu." Mereka berkata; "Perkara ini sama sekali
belum pernah kami alami, bagaimana kami akan bersumpah?" beliau bersabda: "Jika
demikian, orang-orang Yahudi telah terbebas dari tuduhanmu, dengan lima puluh orang dari
mereka yang bersumpah." Mereka berkata; "Wahai Rasulullah, mereka adalah orang-orang
kafir." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat dari diri beliau
sendiri kepada mereka." Sahal berkata; "Maka saya dapati seekor unta dari unta-unta
tersebut, lalu saya masukkan ke kandang unta mereka, tiba-tiba saya di tendang oleh kaki
unta itu." Laits berkata; Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Busyair dari Sahal. Yahya
berkata; Aku mengira dia berkata bersama dengan Rafi' bin Khadij. Ibnu 'Uyainah berkata;
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Busyair dari Sahal saja.



5678. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadaku suatu
pohon yang perumpamaannya mirip seorang muslim, berbuah setiap saat dengan izin
pemiliknya dan daunnya pun tidak pernah berguguran." Hatiku mengatakan bahwa pohon
itu adalah pohon kurma, namun aku tidak berani mengatakannya apalagi disana terdapat
Abu Bakr dan Umar, ketika keduanya tidak angkat bicara, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pohon itu adalah pohon kurma." Ketika aku keluar bersama ayahku,

aku berkata; "Wahai ayahku, tadi dalam hatiku mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon
kurma." Ayahku berkata; "Kenapa kamu tidak menjawabnya! Sekiranya kamu menjawabnya,
maka hal itu lebih aku sukai daripada ini dan ini." Abdullah berkata; "Sebenarnya tidak ada
yang mencegahku untuk menjawabnya melainkan aku melihatmu dan Abu Bakr tidak juga
angkat bicara, maka aku tidak suka (mendahulinya)."

Bab: Syair, bait, dan pantun yang dibolehkan dan yang dimakruhkan

5679. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr bin Abdurrahman
bahwa Marwan bin Hakam telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdurrahman bin Al
Aswad bin Abdu Yaghuts telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ubay bin Ka'b telah
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya dalam sya'ir itu terkandung hikmah."

5680. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al Aswad bin Qais saya mendengar Jundub berkata; "Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berjalan, tiba-tiba beliau tersandung batu kemudian beliau terjatuh hingga
menyebabkan jari (kakinya) berdarah, lalu beliau bersabda: "Bukankah engkau hanya
sebatang jari yang berdarah? Dan ini terjadi ketika engkau ikut berjihad fi sabilillah."

5681. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdul Malik telah
menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalimat sya'ir paling benar yang pernah
diucapkan oleh seorang penya'ir adalah kalimat Labid: Alaa, kullu syaiin maa khalallaha
bathil (Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa). Dan hampir saja Umayyah bin
Abu Shalt masuk Islam."


5682. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata; "Aku
pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, maka kami
mengadakan perjalanan di malam hari, seorang anggota pasukan dari suatu Kaum berkata
kepada 'Amir bin Al Akwa'; "Tidakkah kamu mau memperdengarkan kepada kami sajaksajakmu? Salamah berkata; 'Amir memang seorang penyair, kemudian dia turun sambil
menghalau unta dan berkata; "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah
kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan tidak akan mendirikan
shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami, sebagai tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan
teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati
kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada
kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang
menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab; "Amir bin Al Akwa'." Beliau
bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Lalu seorang anggota pasukan bertanya;
"Betulkah begitu ya Rasulullah?, alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya
menghibur kami terus." Salamah berkata; "Kiranya saat itu kami telah sampai di Khaibar,

kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar,
kemudian Allah menaklukkan negeri itu atas mereka (kaum Muslimin)." Setelah hari mulai
petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka
menyalakan api?" mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging
apa?" mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tumpahkanlah dan pecahkanlah." Lantas ada seorang laki-laki berkata;
"Wahai Rasulullah, atau tumpahkan kemudian di cuci." Beliau menjawab: "atau seperti itu."
Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek.
Dengan pedang itu maka ia menikamnya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung
pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur
karenanya." Setelah mereka kembali pulang, Salamah mengatakan; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melihatku murung, lalu beliau bersabda kepadaku: "Kenapa denganmu?"
Aku menjawab; "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, orang-orang menganggap pahala
'Amir telah terhapus." Beliau bertanya; "Siapa yang mengatakannya?" jawabku; "Fulan,
fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Dusta orang yang mengatakannya, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda
-sambil beliau menggabungkan kedua jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit
sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia."



5683. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik radliallahu
'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui sebagian isterinya, sementara
Ummu Sulaim bersama mereka, maka beliau bersabda: 'Hati-hati wahai Anjasyah, pelanpelanlah jika mengawal sesuatu yang diibaratkan dengan barang yang mudah pecah
(maksudnya para wanita). Abu Qilabah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbicara
dengan kalimat yang seandainya sebagian dari kalian mengucapkannya, niscaya kalian akan
mempermainkan orang yang mengucapkannya.' (karena jarang yang melakukannya). Yaitu
sabda beliau; "Kamu mengawal sesuatu yang diibaratkan dengan barang yang mudah pecah
(maksudnya adalah para wanita)."

Bab: Mencaci orang-orang musyrik


5684. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami 'Abdah
telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu
'anha dia berkata; "Hasan bin Tsabit pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk mengejek kaum Musyrikin (Quraisy), lalu beliau bersabda: "Tapi
bagaimana dengan nasab (keturunan) ku?" Hasan berkata; "Aku pasti akan mengeluarkan
(menyelamatkan) tuan dari mereka sebagaimana rambut dikeluarkan dari adonan tepung."
Dan dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dia berkata; "Aku pernah pergi untuk mencela
Hasan di hadapan Aisyah, maka dia berkata; "Jangan kamu mencelanya, karena dia pernah
menyelamatkan (melindungi) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

5685. Telah menceritakan kepada kami Asbagh dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abdullah bin Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa
Al Haitsam bin Abu Sinan telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu
Hurairah dalam kisahnya menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
bahwa saudara kalian (maksudnya Ibnu Rawahah) pernah mengucapkan perkataan jelek,
bahkan dia mengatakan; "Di antara kita ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang
membaca kitabnya, saat fajar merekah terang. Beliau memperlihatkan petunjuk kepada kita.
Yang karenanya hati kita menjadi yakin, setelah nyata apa yang diucapkannya musti terjadi.
Beliau bermalam dengan menjauhkan punggungnya dari tempat tidurnya, saat tempat tidur
terasa berat bagi orang-orang kafir." Hadits ini juga diperkuat 'Uqail dari Az Zuhri, Az
Zubuaidi mengatakan dari Az Zuhri dari Sa'id, dan Al A'raj dari Abu Hurairah."

5686. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Saudaraku dari Sulaiman dari Muhammad
bin Abu 'Atiq dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bahwa dia
mendengar Hasan bin Tsabit Al Anshari meminta persaksian kepada Abu Hurairah, seraya
berkata; "Saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah wahai Abu Hurairah, pernahkah
kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Hasan, balaslah
(sya'ir orang-orang kafir itu) untuk membela Rasulullah! Ya Allah, dukunglah Hasan dengan
ruhul Quds (Jibril)." Abu Hurairah menjawab; "Ya, pernah."


5687. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Adi bin Tsabit dari Al Barra` radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Hasan: "Seranglah mereka atau beliau bersabda balaslah
serangan mereka dan Jibril bersamamu."

Bab: Dimakruhkan seseorang didominasi syair


5688. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada
kami Hanzhalah dari Salim dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Perut salah seorang dari kalian penuh dengan nanah itu lebih
baik daripada penuh dengan bait-bait sya'ir."

5689. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; saya mendengar Abu Shalih
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Perut seseorang penuh dengan nanah yang berbau busuk itu lebih daripada
penuh dengan bait-bait sya'ir."

Bab: Ucapan "Taribat yamiinuka" dan 'Aqroo"



5690. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah sesungguhnya Aflah saudara Abu Al
Qu'ais pernah meminta izin untuk menemuiku setelah turun (ayat) hijab, maka aku berkata;
"Demi Allah, aku tidak akan mengizinkannya (masuk) sebelum aku meminta izin kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena saudara Abu Al Qu'ais bukanlah orang yang
menyusuiku, akan tetapi yang menyusuiku adalah isterinya." Beberapa saat kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, lalu aku berkata; "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya laki-laki itu bukanlah orang yang menyusuiku, akan tetapi yang menyusuiku
adalah isterinya, beliau bersabda: "Izinkanlah ia (masuk) karena dia adalah pamanmu,
semoga kamu beruntung!."

5691. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak bepergian, tiba-tiba beliau melihat
Shafiyyah berdiri di depan pintu tendanya dengan penuh kesedihan karena dirinya sedang
haidl. Beliau pun bersabda padanya: "Oo(dengan bahasa Quraisy), sesungguhnya kamu
benar-benar menyebabkan kami tertahan." Kemudian beliau bersabda: "Apakah kamu telah
melaksanakan ifadlah di hari Nahr (kurban)? Maksudnya adalah thawaf." Shafiyah
menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berangkatlah."

Bab: Penjelasan "Mereka beranggapan"



5692. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu An Nadlr
bekas budak Umar bin 'Ubaidullah, bahwa Abu Murrah bekas budak Ummu Hani` binti Abu
Thalib telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Ummu Hani` binti Abu Thalib
berkata; "Aku pernah pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu
Fathu Makkah, Saya mendapati beliau sedang mandi sedangkan Fathimah, anak
perempuannya, menutupinya dengan selembar kain. Lalu saya mengucapkan salam
kepadanya." Beliau bertanya: "Siapa itu?" saya menjawab; "Saya Ummu Hani` binti Abu
Thalib" beliau bersabda: "Selamat datang, Ummu Hani`." Seusai mandi, beliau berdiri dan
shalat delapan rakaat dengan memakai sehelai baju. Saat beliau selesai, saya menuturkan;
"Wahai Rasulullah! saudaraku Ali hendak membunuh seorang laki-laki yang telah saya beri
perlindungan, dia adalah fulan bin Hubairah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kami telah memberi perlindungan terhadap orang yang telah kamu lindungi,
wahai Ummu Hani`." Ummu Hani` berkata; "Demikian itu terjadi pada waktu dluha."

Bab: Ucapan seseorang "Celaka kamu, Huss"



5693. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melihat seorang laki-laki yang menuntun unta, lalu beliau bersabda: "Naikilah" laki-laki
tersebut menjawab; "Ia hanya seekor unta?" beliau bersabda: "Naikilah." Laki-laki itu tetap
berkata; "Sesungguhnya ia hanya seekor unta." Beliau bersabda: "Naikilah, celaka kamu."

5694. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Abu Az Zinad dari
Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat seorang laki-laki yang menuntun unta, lalu beliau bersabda: "Naikilah." Laki-laki itu
berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia hanya seekor unta." Beliau bersabda: "Naikilah,
celaka kamu, " beliau mengucapkan itu di kali yang kedua atau ketiga"


5695. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik, sedangkan Ayyub dari Abu Qilabah dari
Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah dalam suatu
perjalanan, sementara bersama beliau ada seorang budak laki-laki hitam yang bernama
Anjasyah sebagai pengawal, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya: "Celaka kamu wahai Anjsyah, hati-hatilah kamu jika mengawal sesuatu yang
mudah pecah (maksudnya adalah wanita karena lemahnya)."

5696. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Khalid dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya dia berkata; "Ada
seorang laki-laki yang menyanjung kebaikan laki-laki lain di depan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau bersabda: "Celaka kamu, kamu telah memenggal leher saudaramu." Beliau mengatakannya hingga tiga kali- bila salah seorang dari kalian memuji temannya tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira fulan seperti ini dan ini, dan Allah lah
yang akan menilainya, dan aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah walaupun Dia
mengetahuinya."

5697. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Al Walid dari Al Auza'i dari Az Zuhri dari Abu Salamah dan Adl Dlahak dari Abu Sa'id Al
Khudri dia berkata; Pada suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi pembagian,
tiba-tiba Dzul Huwaishirah seorang laki-laki dari Bani Tamim berkata; "Wahai Rasulullah,
hendaknya engkau berbuat adil! Spontan beliau menjawab: "Siapa lagi bisa berbuat adil jika
aku tak bisa berbuat adil? 'Umar kemudian mengatakan 'Izinkanlah aku yang memenggal
lehernya! Beliau menjawab: 'Biarkan saja dia, sesungguhnya dia mempunyai beberapa
kawan yang salah seorang diantara kalian meremehkan shalatnya sekalipun dia shalat, dan
meremehkan puasanya sekalipun dia puasa, mereka keluar dari agama sebagaimana anak
panah keluar dari busur, ia melihat mata panahnya namun tak ada apa-apa, kemudian
memperhatikan kain panahnya namun tidak ditemukan apa-apa, kemudian melihat anak
panahnya namun tidak didapatkan apa-apa, kemudian melihat pada bulu anak panahnya
namun tidak didapatkan apa-apa, rupanya telah didahulu oleh kotoran dan darah. Mereka
muncul ketika manusia mengalami perpecahan. Ciri mereka adalah seorang laki-laki yang
salah satu diantara kedua tangannya seperti dada kaum perempuan atau ia seperti daging
yang bergerak-gerak." Abu Sa'id mengatakan; "Aku bersaksi bahwa aku mendengar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa 'Ali membunuh mereka dan aku
bersamanya ketika didatangkan seseorang yang cirinya seperti yang dicirikan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam."



5698. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Al Auza'i dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, celaka aku!." Beliau menanggapi: "Ada apa
denganmu?" laki-laki itu berkata; "Aku telah menggauli isteri di (siang) bulan Ramadhan."
Beliau bersabda: "Kalau begitu, bebaskanlah budak." Laki-laki itu berkata; "Aku tidak
mampu." Beliau bersabda: "Berpuasalah dua bulan berturut-turut." Laki-laki itu berkata;
"Aku tidak mampu." Beliau bersabda: "Berilah makan enam puluh orang miskin." Laki-laki itu

berkata; "Aku tidak mampu." Lalu beliau memberinya segantang makanan, dan bersabda:
"Ambillah dan bersedekahlah dengannya." Laki-laki itu berkata; "Wahai Rasulullah, apakah
ini untuk selain keluargaku? Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada seorang
pun di antara dua lembah ini (maksudnya Madinah) yang lebih membutuhkan daripada
(keluargaku)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum hingga terlihat giginya, lalu
beliau bersabda: "Kalau begitu ambilah untukmu." Hadits ini juga di perkuat oleh Yunus dari
Az Zuhri. Abdurrahman bin Khalid berkata; dari Az Zuhri dengan redaksi "wailaka (celaka
kamu)."

5699. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman telah menceritakan
kepada kami Al Walid telah menceritakan kepada kami Abu 'Amru Al Auza'i dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab Az Zuhri dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu
Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu bahwa seorang Arab Badui berkata; "Wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku tentang Hijrah!." Beliau bersabda: "Sayang sekali, hijrah itu sangat
berat. Apakah kamu mempunyai unta?" Jawab orang itu; "Ada!" beliau bertanya: "Sudahkah
kamu membayar zakatnya?" dia menjawab; "Ya!" beliau bersabda: "Kalau begitu beramallah
di negerimu, sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan pahala amalmu
sedikitpun juga."

5700. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin
Muhammad bin Zaid saya mendengar Ayahku dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Celakalah kalian -atau binasalah kalian-Syu'bah
mengatakan; "Ada keraguan pada Waqid"- janganlah kalian kembali kepada kekufuran
sepeninggalku yaitu dengan saling berperang di antara kalian." dan berkata An Nadlar dari
Syu'bah dengan lafadz waihakum (celakalah kalian), dan Umar bin Muhammad berkata dari
ayahnya dengan lafadz wailakum atau waihakum (celakalah kalian).




5701. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas bahwa seorang laki-laki dari penduduk kampung datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, kapankah hari
Kiamat akan terjadi?" beliau menjawab: "Celaka kamu, apa yang telah kau persiapkan?" lakilaki itu berkata; "Aku belum mempersiapkan bekal kecuali aku hanya mencintai Allah dan
Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, kamu bersama dengan orang yang kamu cintai."
Maka kami pun berkata; "Apakah kami juga seperti itu?" beliau menjawab: "Ya." Maka pada
hari itu kami sangat bahagia, tiba-tiba pelayan Mughirah lewat -sedangkan dia termasuk dari
teman dekatku- beliau lalu bersabda: "Jika (ajalnya) ini diakhirkan, pasti dia tidak akan
mendapati penyakit tua sampai kiamat tiba." Syu'bah meringkasnya, dari Qatadah saya
mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Tanda cinta kepada Allah




5702. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa`il dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Seseorang akan bersama dengan orang
yang dicintainya."

5703. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Wa`il dia berkata; Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu
berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya
bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana anda mengatakan mengenai seseorang yang
mencintai suatu kaum, namun dia sendiri belum pernah bertemu dengan kaum tersebut?"

maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang akan bersama dengan
yang di cintainya." Hadits ini juga diperkuat oleh Jarir bin Hazim dan Sulaiman bin Qarm
serta Abu 'Awanah dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

5704. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abu Musa dia berkata;
diberitahukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ada seseorang yang mencintai
suatu kaum, namun dia sendiri belum pernah berjumpa dengan kaum tersebut, beliau
bersabda: "Seseorang akan bersama dengan orang yang di cintainya." Hadits ini di perkuat
juga oleh Abu Mu'awiyah dan Muhammad bin 'Ubaid.

5705. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Ayahku dari
Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Anas bin Malik bahwa seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Kapankah hari Kiamat terjadi
wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Apa yang telah kau persiapkan untuknya?" laki-laki itu
menjawab; "Aku belum mempersiapkan banyak, baik itu shalat, puasa ataupun sedekah,
namun aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Belaiu bersabda: "Kamu akan bersama
dengan orang yang kamu cintai."

Bab: Ucapan seseorang kepada orang lain "Hinalah engkau"


5706. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Salm
bin Zarir saya mendengar Abu Roja' saya mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Sha`id: "Sungguh aku
meminta kepadamu agar mengira (apa yang aku sembunyikan dalam hatiku) ". Ibnu Shayyad
berkata; "Aku kira asap". Nabi bersabda: "Celaka kamu."

5707. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa
Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, bahwa Umar bin Khatthab pernah pergi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan beberapa orang dari para sahabat
beliau untuk menemui Ibnu Shayyad. Beliau mendapatinya tengah bermain bersama dua
anak kecil di dekat benteng Bani Maghalah. Ibnu Shayyad waktu itu sudah hampir baligh
namun dia tidak menyadari sesuatupun (kedatangan rombongan) hingga Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memukul punggungnya dengan tangan beliau, kemudian beliau bersabda:
"Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka Ibnu Shayyad memandang
beliau lalu berkata; "Aku bersaksi bahwa engkau utusan bagi ummat yang ummiy" (khusus

bangsa 'Arab). Kemudian Ibnu Shayyad berkata; "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini
utusan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun menolaknya sambil bersabda: "Aku
beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya." Setelah itu beliau bersabda kepada Ibnu
Shayyad: "Bagaimana pendapatmu?". Ibnu Shayyad menjawab; "Telah datang kepadaku
orang yang jujur dan pendusta". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Urusanmu
kacau balau." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Sungguh aku meminta
kepadamu agar mengira (apa yang aku sembunyikan dalam hatiku) ". Ibnu Shayyad berkata;
"Aku kira asap." Beliau bersabda: "Celaka kamu. Kamu tidak akan mempunyai kemampuan
(untuk mengetahuinya) ". Spontanitas Umar berkata; "Wahai Rasulullah, biarkanlah aku
memenggal lehernya". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dia benar
(Dajjal), maka kamu tidak akan dapat menguasainya dan jika dia bukan (Dajjal) maka tidak
ada kebaikannya membunuhnya". Salim berkata; "Aku mendengar Abdullah bin Umar
berkata; "Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beranjak meninggalkannya, Salim
berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar bekata: "Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan Ubai bin Ka'ab Al Anshari pergi menuju kebun kurma dimana Ibnu Shayyad
berada, dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki kebun, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam segera menjaga dirinya dengan pelepah kurma agar tidak
mendengar apa pun yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum ia melihat beliau. Sementara Ibnu
Shayyad tengah berbaring di atas hamparan kain beludru miliknya, yang terdengar suara
tikar bila diduduki. Ketika Ibu Ibnu Shayyad melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tengah
menjaga diri dengan pelepah kurma, maka ibunya berkata pada Ibnu Shayyad: Hai Shaf nama Ibnu Shayyad- ini Muhammad." Ibnu Shayyad langsung terbangun, lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andai dia (ibu Ibnu Shayyad) membiarkannya maka
akan tampak jelas olehnya." Salim berkata: Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ditengah orang-orang, beliau memuja dan memuji dengan
pujian yang layak baginya, setelah itu beliau menyebut Dajjal, beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku mengingatkan kalian darinya. Dan tidak ada seorang nabi pun melainkan
ia akan mengingatkan kaumnya dari Dajjal. Nuh telah mengingatkan kaumnya, namun aku
akan menyebutkan suatu hal pada kalian yang belum pernah dikemukakan oleh seorang nabi
pun kepada kaumnya, ketahuilah oleh kalian bahwa ia (Dajjal) buta sebelah matanya
sedangkan Allah tidak buta sebelah mata-Nya." Abu Abdullah mengatakan; "Aku menghalau
anjing maksudnya menjauhkannya, sedangkan kata "Khasi`iin" QS Al Baqarah; 65, maknanya
adalah terusirlah dengan hina.

Bab: Ucapan "Selamat datang"

5708. Telah menceritakan kepada kami Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abu At Tayyah dari Abu Jamrah dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ketika utusan Abdul Qais datang kepada nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Selamat datang wahai utusan yang datang
dengan tanpa kehinaan dan penyesalan." Mereka berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
kami tinggal di perkampungan Rabi'ah, sedangkan antara kami dengan anda terdapat kabilah
Mudlar, hingga kami tidak dapat menjumpai anda kecuali pada Bulan Haram, oleh karena itu
perintahkanlah kepada kami suatu amalan yang ringkas yang dapat memasukkan kami ke
dalam surga. dan dapat kami tinggalkan untuk orang-orang setelah kami." Maka beliau
bersabda: "(Aku perintahkan) empat perkara dan (aku melarang dari) empat perkara, yaitu;
tegakkanlah shalat, bayarlah zakat, berpuasalah pada bulan Ramadhan serta tunaikanlah
kepadaku seperlima dari rampasan perang yang kalian dapatkan, dan janganlah kalian
minum dari duba` (labu yang dilubangi dan dijadikan untuk merendam buah hingga menjadi
khamr), hantam (bejana yang dibuat dari tanah, rambut dan darah), Naqir (bejana yang
terbuat dari batang pohon yang dilubangi) dan Muzaffat (bejana yang dilapisi dengan ter
atau aspal)."

Bab: Manusia dipanggil dengan nama bapaknya


5709. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya akan di kibarkan bendera untuk para penghianat
pada hari Kiamat kelak, dan dikatakan; "Ini adalah bendera penghianatan fulan bin fulan."


5710. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdullah bin
Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya akan dikibarkan bendera untuk para penghianat pada hari Kiamat kelak,
maka akan dikatakan; Ini adalah bendera penghiantan fulan bin fulan."

Bab: Jangan seseorang mengatakn "Khobutsat nafsii (Diriku memang brengsek)


5711. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "janganlah salah seorang dari kalian mengatakan;

"Khabutsat nafsi (diriku sangat buruk), akan tetapi hendaknya ia mengatakan "laqishat nafsi
(diriku ada kekurangan)."


5712. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
dari Yunus dari Az Zuhri dari Abu Umamah bin Sahl dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: Jangan sekali-kali kalian mengatakan'Khabutsat nafsi' (diriku
sangat buruk), akan tetapi hendaknya ia mengatakan 'laqishat nafsi (diriku ada
kekurangan)'." Hadits ini juga diperkuat oleh 'Uqail.

Bab: Jangan kalian mencela masa

5713. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dia berkata;
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman;
"Anak Adam mencela masa, padahal Aku adalah masa, di tangan-Ku lah siang dan malam
berada."

5714. Telah menceritakan kepada kami 'Ayyasy bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian
menamakan 'inab (anggur) sebagai karam (kemuliaan), dan janganlah kalian mengatakan
"alangkah sialnya masa" karena sesungguhnya Allah adalah masa."

Bab: Sabda Nabi "Alkaram adalah hati seorang mukmin"


5715. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia

berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang banyak menyebut


(anggur) "al karmu (kemuliaan) " padahal alkarmu (kemuliaan) adalah hatinya orang
mukmin."

Bab: Ucapan "Ayah dan ibuku kurela kukorbankan untukmu"

5716. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Sa'd bin Ibrahim dari Abdullah bin Syaddad dari Ali
radliallahu 'anhu dia berkata; "Saya belum pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjadikan tebusan kepada salah seorang pun melainkan kepada Sa'd, beliau
bersabda: "Lemparlah, demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu." Aku mengira peristiwa itu
terjadi pada waktu perang Uhud.

Bab: Ucapan "Biarlah Allah menjadikanku sebagai tebusanmu"


5717. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Ishaq dari Anas bin
Malik bahwa dia dan Abu Thalhah pernah kembali bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
sedangkan Shafiyah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas hewan
tunggangannya, ketika berada di tengah jalan, hewan tunggangan beliau terjatuh, hingga
menyebabkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan wanita (Shafiyah) jatuh tersungkur, -Saya
kira Yahya berkata; Bahwa Abu Thalhah segera lompat dari untanya dan langsung
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai Nabiyullah,
biarkanlah Allah menjadikanku sebagai tebusan anda, apakah anda terkena sesuatu?" beliau
bersabda: "Tidak, tetapi coba kamu tolong wanita (Shafiyah) itu". Maka Abu Thalhah

menutup wajahnya dengan selembar kainnya karena dia mengerti apa yang dikehendaki
Shafiyah, maka dia melempar kainnya untuk Shafiyah, lalu wanita itu (Shafiyah) berdiri.
Setelah itu Abu Thalhah memperbaiki pelana hewan tungangan beliau hingga keduanya
dapat mengendarai kembali. Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga ketika kota
Madinah telah nampak -atau (perawi) berkata- sudah hampir mendekati kota Madinah,
Beliau berdo'a: "AAYIBUUNA TAA'IBUUNA 'AABIDUUNA LI RABBINAA HAAMIDUUNA. (Kita
kembali sebagai hamba yang bertaubat, ber'ibadah kepada Rabb kita dan memuji-Nya").
Beliau terus saja membaca do'a itu hingga memasuki kota Madinah.

Bab: Nama yang paling disukai Allah

5718. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada
kami Ibnu 'Uyainah telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Munkadir dari Jabir radliallahu
'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki di antara kami ada yang memiliki anak, kemudian dia
memberi nama "Al Qasim." Maka kami berkata; "Kami tidak akan menjuluki kamu dengan
Abu Al Qasim dan kami tidak akan memuliakannya. Lalu orang tersebut memberitahukan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Berilah anakmu nama
Abdurrahman."

Bab: Sabda Nabi "Pergunakan namaku, namun jangan kalian pergunakan


kuniyahku"




5719. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Khalid
telah menceritakan kepada kami Hushain dari Salim dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata;
"Seorang laki-laki di antara kami ada yang memiliki anak, kemudian dia memberi nama "Al
Qasim." Maka orang-orang berkata; "Kami tidak akan menjulukinya hingga kami bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Berilah nama dengan
namaku dan janganlah kalian memberi julukan dengan julukanku."


5720. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub dari Ibnu Sirin saya mendengar Abu Hurairah bahwa Abu Al Qasim

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Berilah nama dengan namaku dan jangan kalian
menjuluki dengan julukanku."

5721. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Sufyan dia berkata; saya mendengar Ibnu Al Munkadir berkata; saya mendengar Jabir
bin Abdullah radliallahu 'anhuma bahwa seorang laki-laki dari kami memiliki seorang anak,
lalu dia memberi nama Al Qasim, maka orang-orang berkata; "Kami tidak akan menjulukinya
dengan "Abu Qasim" dan kami tidak akan memuliakanmu dengan itu sedikitpun, lalu orang
itu datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan tentang hal itu,
maka beliau bersabda: "Namailah anakmu dengan Abdurrahman."

Bab: Nama "alhazan"


5722. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Musayyib dari
Ayahnya bahwa ayahnya pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
bertanya: "Siapakah namamu?" ayahku menjawab; "(namaku) Hazn (sedih)." Beliau
bersabda: "(namamu) adalah Sahl (mudah)." Ayahku berkata; "Tidak, aku tidak akan
merubah nama yang pernah diberikan oleh ayahku." Ibnu Musayyib berkata; "Maka ia masih
saja terlihat sedih ketika bersama kami, setelah peristiwa itu." Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Abdullah dan Mahmud yaitu Ibnu Ghailan keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu
Musayyab dari Ayahnya dari Kakeknya dengan hadits ini."

Bab: Merubah nama dengan yang lebih baik


5723. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Sahl dia
berkata; "Al Mundzir bin Abu Usaid di bawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ketika ia baru dilahirkan, lalu beliau meletakkannya di pangkuan beliau, sementara Abu
Usaid duduk di dekat beliau, tampaknya perhatian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tercurah
penuh kepada sesuatu yang berada di hadapannya. Kemudian Abu Usaid menyuruh seorang
untuk mengangkat anaknya dari atas paha nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
memindahkannya. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari urusannya, beliau
bertanya: 'Mana bayi itu? 'Abu Usaid menjawab; 'Kami telah memulangkannya, wahai
Rasulullah.' Beliau bertanya: 'Siapa namanya? ' Abu Usaid menjawab; 'Fulan.' Lalu beliau
bersabda: 'Tidak, tetapi namanya adalah Al Mundzir! ' Dengan demikian, beliau telah
memberinya nama Al Mundzir pada hari itu."

5724. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari 'Atha` bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' dari
Abu Hurairah bahwa Zainab nama (aslinya) adalah Barrah, maka dikatakan kepadanya;
"Apakah kamu hendak mensucikankan dirinya?" setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menamainya Zainab."


5725. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah menceritakan kepada kami
Hisyam bahwa Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada orang-orang, katanya; telah
mengabarkan kepadaku Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah dia berkata; saya duduk di
hadapan Sa'id bin Musayyab maka dia menceritakan kepadaku, bahwa kakeknya datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan sedih, lalu beliau bertanya;
"Siapakah namamu?" dia menjawab; "Namaku Hazn (sedih), " beliau bersabda: "Bahkan
namamu adalah Sahl." Namun dia berkata; "Tidak, aku tidak akan merubah nama yang
pernah di berikan oleh ayahku." Ibnu Musayyib berkata; "Maka dia masih saja terlihat sedih
setelah peristiwa itu."

Bab: Memberi nama dengan nama nabi


5726. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Isma'il saya berkata kepada Ibnu Abu
Aufa; "Apakah kamu mengetahui Ibrahim putra Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? Ibnu Abu
Aufa menjawab; "Ibrahim meninggal ketika masih kecil, sekiranya ia ditetapkan sebagai Nabi
setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia akan tetap hidup, namun tidak ada
Nabi setelah beliau."


5727. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari 'Adi bin Tsabit dia berkata; saya mendengar Al Barra` berkata; "Ketika Ibrahim
'alaihis salam meninggal dunia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya akan ada orang yang menyusuinya di surga."






5728. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Hushain bin Abdurrahman dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir bin Abdullah Al Anshari dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Namailah dengan namaku dan
janganlah kalian memberikan julukan dengan julukanku, sesungguhnya aku adalah Qasim,
yang akan membagi-bagikan (rahmat Allah) di antara kalian."


5729. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah telah menceritakan kepada kami Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Namailah dengan
namaku dan jangan kalian menjuluki dengan julukanku, barangsiapa melihatku dalam mimpi,

maka sesungguhnya ia telah melihatku, karena syetan tidak dapat menyerupaiku, dan
barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaknya ia mempersiapkan
tempatnya di neraka."



5730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa
dia berkata; "Aku pernah memliki seorang anak yang baru lahir, lalu aku serahkan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau memberinya nama Ibrahim dan
mentahniknya (mengunyahkan kurma kemudian menyuapkan ke mulut bayi) dengan kurma,
setelah itu beliau mendo'akannya dengan keberkahan, lalu beliau mengembalikannya
kepadaku." Dan dia (anak tersebut) adalah anak yang paling besar dari anaknya Abu Musa."

5731. Telah menceritakan kepada kami Abu Al walid telah menceritakan kepada kami
Za`idah telah menceritakan kepada kami Ziyad bin 'Ilaqah saya mendengar Al Mughirah bin
Syu'bah berkata; "Terjadi gerhana pada hari meninggalnya Ibrahim." Di riwayatkan oleh Abu
Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Memberi nama anak

5732. Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim Fadl bin Dukain telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dia berkata; "Tatkala
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepala dari ruku', beliau berdo'a: "Ya Allah,
selamatkanlah Al Walid bin Al Walid dan Salamah bin Hisyam serta 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah
dan golongan yang lemah di Makkah. Ya Allah, timpakanlah kerasnya siksa-Mu kepada
Mudlar dan jadikanlah siksa-Mu untuk mereka berupa paceklik seperti paceklik yang terjadi
pada zaman Nabi Yusuf."

Bab: Memanggil nama kawannya dan namanya kurang

5733. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai 'Aisy (sebutan untuk Aisyah), Ini
adalah Jibril, ia menitipkan salam untukmu." Lalu aku menjawab; "Wa'alaihis salam
warahmatullah." Aisyah berkata; "Dia (Jibril) melihat sesuatu yang tidak kami lihat."


5734. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas radliallahu 'anhu
dia berkata; "Ummu Sulaim pernah sakit, sementara Anjasyah yaitu hamba sahaya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengawalnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Wahai Anjasy, pelan-pelanlah kamu kalau mengawal sesuatu yang mudah pecah
(maksudnya wanita)."

Bab: Memberi kuniyah sementara belum punya anak




5735. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abu At Tayyah dari Anas dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah
sosok yang paling mulia akhlaknya, aku memiliki saudara yang bernama Abu 'Umair -Perawi
mengatakan; aku mengira Anas juga berkata; 'Kala itu ia habis disapih."- Dan apabila beliau
datang, maka beliau akan bertanya: 'Hai Abu Umar, bagaimana kabar si nughair (burung
pipitnya). Abu Umair memang senang bermain dengannya, dan ketika waktu shalat telah
tiba, sedangkan beliau masih berada di rumah kami, maka beliau meminta dihamparkan
tikar dengan menyapu bawahnya dan memercikinya, lalu kami berdiri di belakang beliau,
dan beliau pun shalat mengimami kami."

Bab: Kuniyah dengan Abu Turab, sekalipun punya kuniyah lain

5736. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami
Sulaiman dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dia
berkata; "Bahwa di antara nama-nama yang paling disukai oleh Ali adalah Abu Turab, dan dia
lebih suka apabila dipanggil dengan sebutan Abu Turab. Dan tidaklah ia dijuluki Abu Turab
melainkan suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (mengetahui) bahwa antara dia
dengan Fathimah ada sedikit permasalahan, lalu dia keluar dan tidur di masjid, ternyata Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membuntutinya dan hendak menemuinya, lalu beliau bersabda:
"ini dia sedang berbaring di masjid." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menemuinya sementara dirinya tengah berbaring hingga banyak debu menempel di
punggungnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membersihkan debu dari punggungnya
dan bersabda: "Duduklah wahai Abu Turab."

Bab: Nama yang paling dimurkai Allah

5737. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sehina-hinanya nama di sisi Allah
pada hari Kiamat kelak adalah seseorang yang bernama Malikil Amlak (raja diraja)."

5738. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah secara periwayatan, dia berkata;
"Sehina-hinanya nama di sisi Allah -Sufyan mengatakan tidak cuma sekali- sehina-hinanya
nama di sisi Allah adalah seseorang yang bernama Malikil Amalak (raja diraja)." Sufyan
berkata; yang lain mengatakan; sedangkan tafsirnya adalah syahan syah (sebutan untuk raja
dari segala raja).

Bab: Kuniyah orang musyrik

{
}



5739. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Saudaraku dari Sulaiman dari Muhammad
bin Abu 'Atiq dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair bahwa Usamah bin Zaid radliallahu
'anhuma telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengendarai seekor keledai, dilengkapi dengan pelana yang terbuat dari kain Fadak,
sementara Usamah berada di belakang beliau. Beliau pergi untuk menjenguk Sa'ad bin
'Ubadah di Bani Al Harits bin Al Khazraj; kejadian ini berlangsung sebelum perang Badar.
Kemudian beliau berangkat hingga melewati suatu majlis, yang di dalamnya terdapat
'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Itu terjadi sebelum 'Abdullah bin 'Ubay masuk Islam. Di dalam
majlis itu berkumpul pula orang-orang dari kaum Muslimin, orang-orang Musyrik, para
penyembah berhala, dan orang-orang Yahudi. Di kalangan kaum Muslimin terdapat
'Abdullah bin Rawahah. Ketika majlis tersebut di kepuli oleh debu yang ditimbulkan dari
hewan tunggangan, 'Abdullah bin 'Ubay langsung menutup hidungnya sambil berkata; "Hei,
jangan kamu kepuli kami dengan debu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan
salam kepada mereka, lalu beliau berhenti, turun dan mengajak mereka kepada Allah
(memeluk agama Islam) dan membacakan kepada mereka Al Qur'an. Mendengar hal itu
'Abdullah bin 'Ubay berkata; 'Hei..! apa tak ada yang lebih baik dari yang engkau ucapkan!
jika itu benar, jangan ganggu di pertemuan kami. Kembalilah! Dan bacakan saja kepada
orang-orang yang datang kepadamu! ' Mendengar itu 'Abdullah bin Rawahah berkata; 'Ya
Rasulullah! sampaikan saja kepada kami dalam pertemuan ini, karena kami menyukai hal
itu.' Maka Kaum Muslimin, orang-orang kafir, dan Yahudi saling mencaci-maki satu sama lain
hingga hampir saja mereka berkelahi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak henti-hentinya
menenangkan mereka hingga mereka semua kembali tenang. Setelah itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali keledainya dan melanjutkan perjalanan hingga
sampai di kediaman Sa'ad bin 'Ubadah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepada Sa'ad: 'Wahai Sa'd, tidakkah engkau mendengar apa yang diucapkan Abu Hubab? ' yang beliau maksudkan adalah 'Abdullah bin 'Ubay- 'Dia telah berkata ini dan itu.'
Mendengar itu Sa'ad bin 'Ubadah berkata; Demi ayahku, maafkan dia wahai Rasulullah dan
berlapang dadalah kepadanya. Demi dzat yang menurunkan kitab kepada anda, Allah telah
datang dengan kebenaran yang diturunkan kepada anda. (dahulu) Penduduk telaga ini
(penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena
kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul, sehingga menghalanginya (Abdullah bin
Ubay) menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah perbuatannya sebagaimana yang
anda lihat." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya, karena itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya memaafkan orang-orang kafir
dan para Ahli Kitab sebagaimana yang diperintahkan Allah, dan mereka bersabar terhadap
gangguan mereka. Allah Ta'ala berfirman: (kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari
orang-orang yang diberi Kitab) QS Ali Imran; 186. dan firman Allah (Sebahagian besar ahli
Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu) QS Al Baqarah; 109. Dan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menafsirkan (ayat di atas) suatu prinsip memberikan
ampunan kepada mereka selama Allah memerintahkannya demikian hingga Allah
memberikan izin untuk memerangi mereka. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerangi mereka dalam Perang Badar dan Allah membinasakan orang-orang

terkemuka Quraisy, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya pun
kembali dengan membawa kemenangan, baik harta ghanimah maupun para tawanan dari
pembesar-pembesar Qurasy, Abdullah bin Ubay bin Salul dan orang-orang kafir dari para
penyembah berhala yang bersamanya berkata; 'Perkara ini (Islam) telah muncul.' Lalu
mereka berbaiat atas Islam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, akhirnya mereka
masuk Islam.

5740. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Abdullah bin Al Harits bin
Naufal dari Abbas bin Abdul Mutthalib dia berkata; "Wahai Rasulullah, apakah anda dapat
memberi manfa'at kepada Abu Thalib, karena dia telah mengasuhmu dan terkadang marah
(untuk memberikan pembelaan) kepadamu." Beliau menjawab; "Ya. ia berada di bagian
neraka yang dangkal, dan kalaulah bukan karena diriku, niscaya berada di dasar neraka."

Bab: Bahasa klise (sindiran) bukan berarti kebohongan



5741. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
dalam berada di suatu perjalanan, dan di kawal oleh seorang pengawal, lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Pelan-pelanlah wahai Anjasyah jika mengawal para wanita."

5742. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit dari Anas dan Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah dalam suatu perjalanan, sementara seorang hamba
sahayanya bernama Anjasyah mengawal para wanita, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pelan-pelanlah wahai Anjasyah, karena kamu tengah mengawal sesuatu yang
mudah pecah." Abu Qilabah mengatakan; maksudnya adalah (mengawal) para wanita."

5743. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Habban telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memiliki seorang pengawal yang bernama Anjasyah, dan beliau adalah sosok yang suaranya
merdu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Pelan-pelanlah wahai
Anjasyah, janganlah kamu memecahkan sesuatu yang mudah pecah (wanita)." Qatadah
mengatakan; Maksudnya adalah wanita, karena lemahnya diri mereka."


5744. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Qatadah dari Anas bin Malik dia
berkata; "Suatu ketika di Madinah dikejutkan oleh suatu suara, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam langsung naik kuda milik Abu Thalhah, lalu beliau bersabda: "Kami tidak
melihat suatu yang mengejutkan, yang kami dapati hanya seekor kuda yang berlari
kencang."

Bab: Ucapan 'Nggak ada apa-apanya" dengan maksud tidak benar

5745. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Makhlad bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij, Ibnu Syihab berkata;
telah mengabarkan kepadaku Yahya bin 'Urwah bahwa dia mendengar Urwah berkata;
Aisyah berkata; "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai paranormal (dukun), maka beliau bersabda kepada mereka: "Sesungguhnya
mereka tidak (mengetahui) apa-apa." Mereka berkata; "Wahai Rasulullah, terkadang
pembicaraan mereka benar." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ucapan yang benar itu adalah hasil curian jin, kemudian ia perdengarkan ke telinga para
wali-walinya sebagaimana ayam betina bersuara, kemudian mereka menambah-nambahi
dengan seratus kebohongan."

Bab: Mendongakkan pandangan kearah langit

5746. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; saya mendengar Abu Salamah bin
Abdurrahman berkata; telah mengabarkan kepadaku Jabir bin Abdullah bahwa dia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemudian wahyu terhenti
dariku, ketika aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, aku langsung
memandang ke arah langit, ternyata malaikat yang datang kepadaku ketika di go'a hira'
tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi."


}

5747. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Syarik dari Kuraib dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Aku pernah bermalam di rumah Maimunah,
sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di sisinya, tatkala di sepertiga malam
terakhir atau sebagian malam, beliau duduk dan memandang ke arah langit sambil
membaca: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." QS Ali Imran; 190.

Bab: Menancapkan tongkat di air dan tanah




5748. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Utsman bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Abu Utsman dari Abu Musa bahwa
dia pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu kebun di antara kebunkebun yang ada di Madinah, ketika itu beliau tengah membawa dahan dan memukulmukulkan antara air dan tanah, tiba-tiba datang seorang laki-laki meminta izin, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukakanlah dan berilah kabar gembira kepadanya
dengan surga". Maka aku pergi, ternyata laki-laki itu adalah Abu Bakr, lalu aku pun
membukakan pintu untuknya dan kusampaikan kabar gembira dengan surga. Kemudian
datang lagi laki-laki lain meminta dibukakan pintu, maka beliau bersabda: "Bukakanlah dan
sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga." Ternyata dia adalah Umar, maka aku
membukakan pintu dan aku sampaikan kabar gembira dengan surga. Kemudian datang lagi
laki-laki lain meminta dibukakan pintu, ketika itu beliau tengah berbaring, kemudian beliau
duduk dan bersabda: "Bukakanlah dan sampaikan kabar gembira kepadanya dengan surga
atas ujian yang menimpanya atau yang akan menimpanya." Lalu aku beranjak pergi, ternyata
laki-laki itu adalah 'Utsman lalu aku berdiri dan membukakan pintu untuknya, dan
menyampaikan kepadanya kabar gembira dengan surga serta memberitahukan sebagaimana
yang di sabdakan beliau. 'Utsman lalu berkata; "Allah sajalah dzat yang dimintai
pertolongan-Nya."

Bab: Seseorang menancapkan sesuatu di tanah


}
{

5749. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dan Manshur dari Sa'd bin 'Ubaidah dari Abu
Abdurrahman As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami pernah pergi bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu Jenazah, kemudian beliau mengambil ranting yang
ada di atas tanah dan bersabda: "Tidaklah seorangpun di antara kalian kecuali telah ditulis
tempatnya, di neraka atau di syurga." Mereka berkata; "Wahai Rasulullah, kalau begitu kita
bertawakkal saja." Beliau bersabda: "Beramallah! Karena semuanya akan dimudahkan.
(Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa)." QS Al Lail; 5.

Bab: Takbir dan tasbih ketika kagum


5750. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Hindun binti Al Harits bahwa Ummu
Salamah radliallahu 'anha berkata; "Tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terbangun,
lalu beliau mengucapkan: "Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan
fitnah apa lagi yang Allah turunkan? Siapa yang mau membangunkan penghuni kamar-kamar
-maksudnya isterinya- untuk menegakkan shalat? Betapa banyak orang berpakaian di dunia
namun di akherat telanjang." Ibnu Abu Tsaur berkata; dari Ibnu Abbas dari Umar dia berkata;
saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah anda mentalak isteri anda?"
beliau menjawab: "Tidak." Maka saya berkata; "Allahu Akbar."



5751. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Isma'il
dia berkata; telah menceritakan kepadaku Saudaraku dari Sulaiman dari Muhammad bin Abu
'Atiq dari Ibnu Syihab dari Ali bin Al Hasan bahwa Shafiyah binti Huyay isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah datang mengunjungi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau tengah beri'tikaf di Masjid pada sepuluh
hari terakhir bulan Ramadlan. Lalu dia berbincang-bincang dengan Nabi hingga menjelang
Isya', setelah itu dia beranjak untuk kembali pulang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ikut pergi bersamanya hingga ketika sampai agak jauh dari pintu masjid dan dekat rumah

Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dua orang laki-laki kaum Anshar lewat
dan keduanya memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian
bergegas pergi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada keduanya:
"Kenapa terburu-buru? sesungguhnya dia adalah Shafiyah binti Huyay." Kedua orang itu
berkata; "Maha suci Allah, wahai Rasulullah." Maka dengan ucapan dua orang tersebut,
beliau jadi tercengang. (sabdanya): "Sesungguhnya syetan masuk kepada manusia lewat
aliran darah dan aku khawatir bila syetan telah membisikkan sesuatu dalam hati kalian
berdua."

Bab: Larangan melempar hanya dengan dua jari

5752. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Qatadah dia berkata; saya mendengar 'Uqbah bin Shahban Al Azdi bercerita dari Abdullah
bin Mughaffal Al Muzanni dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang melempar
(berburu binatang dengan melempar batu). Lalu beliau bersabda: "Karena hal itu tidak akan
mematikan buruan dan tidak pula mengalahkan musuh, akan tetapi hal itu hanya bisa
mematahkan gigi dan membutakan mata."

Bab: Memuji Allah ketika bersin



5753. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
dia berkata; "Dua orang laki-laki tengah bersin di dekat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
beliau mendo'akan yang satu dan membiarkan yang lain, maka ditanyakan kepada beliau,
beliau pun menjawab: "Orang ini memuji Allah, (maka aku mendo'akannya) dan yang ini
tidak memuji Allah."

Bab: Mendoakan orang yang bersin



5754. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Asy'ats bin Sulaim dia berkata; saya mendengar Mu'awiyah bin Suwaid bin
Muqarrin dari Al Barra` radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami tujuh perkara dan melarang tujuh perkara, beliau memerintahkan
menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo'akan orang yang bersin, memenuhi
undangan, menjawab salam dan menolong orang yang terzhalimi serta melaksanakan
sumpah, dan beliau melarang tujuh perkara, yaitu; mengenakan cincin emas, atau bersabda;
kalung emas, mengenakan sutera, dibaj (sejenis sutera), Sundus (kain yang terbuat dari
sutera) dan mayasir (mantel yang bertutup kepala yang terbuat dari sutera)."

Bab: Bersin disukai, menguap dimakruhkan

5755. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Iyas telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dzi`b telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah menyukai
bersin, dan membenci menguap, apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia
memuji Allah, dan kewajiban seorang muslim yang mendengarnya untuk mendo'akan,
sedangkan menguap datangnya dari syetan, hendaknya ia menahan semampunya, jika ia
sampai mengucapkan haaah, maka syetan akan tertawa karenanya."

Bab: Jika bersin, bagaimana mendoakan

5756. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Salamah telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya ia mengucapkan "Al
Hamdulillah" sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan
"Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), dan hendaknya ia membalas; "Yahdikumullah
wa yushlih baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu)."

Bab: Tidak mendoakan orang yang bersin jika tidak memuji Allah










5757. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyasy telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi dia berkata; saya mendengar
Anas radliallahu 'anhu berkata; "Dua orang laki-laki sedang bersin di dekat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu beliau mendo'akan yang satu dan membiarkan yang lain, maka laki-laki
(yang tidak dido'akan) berkata; "Wahai Rasulullah, kenapa anda mendo'akan yang ini,
namun tidak mendo'akanku?" beliau menjawab: "Sesungguhnya orang ini memuji Allah,
sedangkan kamu tidak memujinya (ketika bersin)."

Bab: Jika menguap, letakkan tangan di mulut


5758. Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap,
apabila salah seorang dari kalian bersin, lalu memuji Allah, maka kewajiban setiap muslim
yang mendengarnya untuk mengucapkan; "Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu),
sedangkan menguap datangnya dari syetan, dan apabila salah seorang dari kalian menguap,
hendaknya ia menahan semampunya, karena jika salah seorang menguap, maka syetan
tertawa karenanya."

Kitab: Meminta Izin


Bab: Memulai salam


5759. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Telah Allah cipta Adam dengan semua ciri fisiknya, tingginya
enam puluh hasta. Selesai Allah menciptanya, Allah berfirman "Sana pergi, dan ucapkanlah
salam kepada malaikat yang duduk itu, dan dengarkan baik-baik bacaan salam mereka
kepadamu, sebab itu sebagai salam penghormatanmu dan juga anak cucu keturunanmu."
Adam mengucapkan "Assalamu'alaikum". Para malaikat menjawab "Assalamu'alaika
warohmatullah." Dan mereka menambahnya lagi dengan "Wabarokaatuh." Maka siapapun
yang masuk surga, ciri fisiknya seperti Adam (tingginya enam puluh hasta), namun manusia
semenjak jaman Adam, tingginya semakin berkurang hingga sekarang.

Bab: Firman Allah "Jangan kalian masuk rumah"


5760. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar telah
mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Pada hari
Iedul Kurban, Al Fadlu bin Abbas pernah membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dibelakang hewan tunggangannya, Al Fadl adalah orang yang cakap wajahnya, lalu Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam berhenti sejenak untuk memberi fatwa di hadapan orang-orang,
ternyata ada seorang wanita berwajah cantik dari Kaitsam datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta fatwa, segera Al Fadlu memandang wanita
tersebut, ia merasa heran dengan kecantikannya, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menoleh ke arah Al Fadl, dia masih saja memandangi wanita tersebut, akhirnya beliau
memutar tangan ke arah belakang dan memegang dagu Al Fadl serta memalingkan wajahnya
ke arah lain. Wanita tersebut bertanya; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah
mewajibkan ibadah haji kepada para hamba-Nya, sementara ayahku baru mampu
melaksanakan haji saat dia telah lanjut usia hingga menyebabkan ia tidak mampu naik
kendaraan. Apakah saya boleh berhaji untuknya?" beliau menjawab; "Ya."






5761. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin
Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan." Mereka (para sahabat) berkata;
"Wahai Rasulullah, Itu kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi
majelis tempat kami untuk bercakap-cakap." Beliau bersabda: "Jika kalian tidak mau
meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut." Mereka bertanya:
"Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, menyingkirkan halangan,
menjawab salam dan amar ma'ruf nahi munkar."

Bab: Assalam adalah salah satu nama Allah

5762. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Syaqiq dari Abdullah dia berkata; "Ketika kami membaca shalawat di belakang
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami mengucapkan: "ASSALAAMU 'ALALLAHI QABLA
'IBAADIHI, ASSALAAMU 'ALAA JIBRIIL, ASSSALAAMU 'ALAA MIKAA`IIL, ASSALAAMU 'ALAA
FULAAN WA FULAAN (Semoga keselamatan terlimpahkan kepada Allah, semoga
keselamatan terlimpah kepada Jibril, Mika'il, kepada fulan dan fulan)." Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam selesai melaksanakan shalat, beliau menghadapkan wajahnya
kepada kami dan bersabda: "Sesungguhnya Allah adalah As salam, apabila salah seorang dari
kalian duduk dalam shalat (tahiyyat), hendaknya mengucapkan; "AT-TAHIYYATUT LILLAHI
WASH-SHALAWAATU WATH-THAYYIBAATU, ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA
RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH, ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALA 'IBAADILLAAHISH
SHAALIHIIN, (penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan,
rahmat, dan keberkahan tetap ada pada engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada
pada hamba-hamba Allah yang shalih. Sesungguhnya jika ia mengucapkannya, maka hal itu
sudah mencakup seluruh hamba-hamba yang shalih baik di langit maupun di bumi, lalu
melanjutkan; "ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
'ABDUHU WA RASUULUH (Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah,
dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)." Setelah itu ia boleh memilih do'a yang ia
kehendaki."

Bab: Yang sedikit memberi salamn kepada yang lebih banyak



5763. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam
bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk,
dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang banyak."

Bab: Yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan






5764. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada kami
Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Ziyad bahwa dia mendengar Tsabit bekas budak Abdurrahman bin Zaid, bahwa dia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Hendaknya orang yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan
memberi salam kepada yang duduk dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang
banyak."

Bab: Yang berjalan memberi salam kepada yang duduk







5765. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa Tsabit telah mengabarkan kepadanya -dia adalah bekas
budak Abdurrahman bin Zaid- dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Hendaknya orang yang berkendaraan memberi salam
kepada yang berjalan, dan yang berjalan kepada yang duduk dan (rombongan) yang sedikit
kepada (rombongan) yang banyak."

Bab: Menyebarluaskan salam





5766. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Asy Syaibani dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dari Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al
Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami tujuh perkara yaitu; menjenguk orang yang sakit, mengiringi jenazah,
mendo'akan orang yang bersin, menolong yang lemah, menolong orang yang terzhalimi,
menebarkan salam dan menunaikan sumpah, dan beliau juga melarang minum dari bejana
yang terbuat dari perak, mengenakan cincin emas, menaiki sekedup yang ditutupi dengan
kain sutera, mengenakan kain sutera, dibaj, Qasiy dan Istabraq (sejenis kain sutera)."

Bab: Mengucapkan salam baik kepada kenalan ataukah tidak


5767. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin
'Amru bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam
bagaimanakah yang baik?" beliau menjawab: "Kamu memberi makan, menebarkan salam
"baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu kenal.









5768. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Atha`bin Yazid Al Laitsi dari Abu Ayyub radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak halal seorang muslim mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga hari, jika bertemu saling menjauhkan, dan yang paling baik di
antara keduanya adalah yang memulai salam." Sufyan menyebutkan, bahwa dia mendengar
"Zuhri hingga tiga kali.

Bab: Ayat hijab

5769. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tiba di Madinah ia masih berusia sepuluh tahun. (Ia mengkisahkan); Maka aku menjadi
pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sepuluh tahun semasa hayat beliau.
Dan akulah orang yang paling mengerti tentang hijab ketika perintah itu diturunkan, Ubay
bin Ka'b juga pernah bertanya kepadaku tentang hal itu. Perintah itu pertama kali turun di
waktu pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Zainab binti Jahsyi. Saat itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah mengadakan pesta walimah, beliau
mengundang orang-orang dan mereka pun menikmati makanan yang dihidangkan. Setelah
itu, mereka pun keluar pergi, kecuali beberapa orang yang masih tetap berada di sisi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka sengaja memperlama duduk di situ. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun beranjak dan keluar, lalu aku pun ikut keluar
bersama beliau agar orang-orang itu juga ikut keluar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berjalan, dan aku juga ikut berjalan hingga sampai di ambang pintu rumah Aisyah.
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengira, bahwa mereka yang duduk tadi telah
keluar, maka beliau kembali lagi dan aku juga ikut kembali hingga beliau sampai di tempat
Zainab, ternyata orang-orang itu masih ada di tempat semula dan belum beranjak pergi.
Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun kembali lagi dan aku juga ikut kembali
bersamanya, ketika sampai di ambang pintu Aisyah, beliau menduga bahwa mereka pasti
sudah pergi, maka beliau kembali lagi dan aku juga ikut kembali bersama beliau, ternyata
orang-orang itu telah beranjak pergi, lalu turunlah ayat hijab hingga beliau meletakkan
pembatas antara aku dan beliau."


5770. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami
Mu'tamar, Ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Anas radliallahu
'anhu dia berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Zainab, orangorang (tamu undangan) pun berdatangan dan menikmati hindangan, kemudian mereka
duduk dan berbincang-bincang. Lalu beliau merubah posisi seakan-akan ingin berdiri, namun

orang-orang tidak juga berdiri, tatkala beliau mengetahui hal itu, maka beliau berdiri dan
orang-orang pun ikut berdiri. Tinggal beberapa orang yang masih tetap, sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam datang dan hendak masuk ke kamar Zainab, namun orang-orang
masih tetap duduk-duduk, setelah itu mereka berdiri dan beranjak pergi, lalu saya
mengabarkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau masuk dan
saya mengikuti beliau masuk, lalu beliau menurunkan kain tirainya antara saya dengan
beliau. Ternyata Allah Ta'ala menurunkan (ayat) Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kalian masuk ke rumah NabiQS Al Ahzab; 53 Abu Abdullah mengatakan; "Dalam perintah
tersebut terdapat hukum fikih, bahwa beliau tidak mengizinkan mereka (para sahabat)
ketika beliau berdiri dan keluar, dan juga ketika beliau merubah posisi seakan-akan hendak
berdiri, menandakan bahwa beliau menghendaki mereka (para sahabat) keluar."

5771. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Az Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Umar bin Khatthab pernah berkata kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Tolong, perintahkanlah para isteri anda untuk berhijab." Aisyah
melanjutkan; "Namun beliau tidak melakukannya, sedangkan isteri-isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam juga biasa keluar pada malam hari ke tempat untuk buang hajat. Maka isteri
beliau, Saudah binti Zam'ah keluar, ia adalah wanita yang berpostur tinggi, lalu 'Umar bin
Khatthab melihatnya ketika ia berada di Majlis, katanya; 'Hai Saudah! Kami mengenalimu! '
'Sesungguhnya 'Umar menegurnya hanya karena dia ingin semoga ayat hijab segera turun.
Kata 'Aisyah; 'Memang, tidak lama kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan ayat hijab.'

Bab: Meminta ijin demi menjaga pandangan

5772. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, Az Zuhri berkata; "Aku telah menghafalnya sebagaimana dirimu di sini, dari Sahl bin
Sa'd dia berkata; "Seorang laki-laki pernah melongokkan kepalanya ke salah satu kamar Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam, waktu itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tengah membawa
sisir untuk menyisir rambutnya, lalu beliau bersabda: "Sekiranya aku tahu kamu mengintip,
sungguh aku akan mencolok kedua matamu, sesungguhnya meminta izin itu di berlakukan
karena pandangan."

5773. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Ubaidullah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik bahwa seorang laki-laki
melongokkan kepalanya ke salah satu kamar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menemuinya dengan membawa sisir, dan seolah-olah aku
melihat beliau menakut-nakuti hendak mencolok laki-laki itu."

Bab: Zina organ selain kemaluan


5774. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Saya tidak
berpendapat dengan sesuatu yang menyerupai makna lamam (dosa kecil) selain perkataan
Abu Hurairah. Dan di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Mahmud telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu
Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; "Saya tidak berpendapat tentang sesuatu
yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa-dosa kecil) selain dari apa yang telah
dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah
telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti
terjadi dan tidak mungkin dihindari, maka zinanya mata adalah melihat sedangkan zinanya
lisan adalah ucapan, zinanya nafsu keinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai
pembenar semuanya atau tidak."

Bab: Mengucapkan salam dan meminta ijin tiga kali





5775. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Abdush
Shamad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Tsumamah bin Abdullah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa; "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam, beliau memberi salam hingga tiga kali, dan
apabila berbicara biasanya beliau mengulanginya hingga tiga kali."

5776. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Yazid bin Khushaifah dari Busr bin Sa'id dari Abu
Sa'id Al Khudri dia berkata; "Saya pernah berada di majlis dari majlisnya orang-orang Anshar,
tiba-tiba Abu Musa datang dalam keadaan kalut, lalu dia berkata; "Aku (tadi) meminta izin
kepada Umar hingga tiga kali, namun ia tidak memberiku izin, maka aku hendak kembali
pulang, lalu Umar bertanya; "Apa yang membuatmu hendak kembali pulang?" jawabku;
"Aku (tadi) meminta izin hingga tiga kali, namun aku tidak diberi izin, maka aku hendak
kembali pulang, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah
seorang dari kalian meminta izin, namun tidak diberi izin, hendaknya ia kembali pulang."
Maka Umar pun berkata; "Demi Allah, sungguh kamu harus memberiku satu bukti yang jelas,
" (kata Abu Musa) "Apakah di antara kalian ada yang pernah mendengarnya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam?" lalu Ubay bin Ka'ab angkat bicara; "Demi Allah, tidaklah ada
orang yang akan bersamamu melainkan orang yang paling muda di antara mereka,
sedangkan akulah orang yang paling muda." Lalu aku pergi bersamanya menemui Umar, dan
aku pun memberitahukan kepada Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata
seperti itu." Dan Ibnu Mubarak berkata; telah mengabarkan kepadaku Ibnu Uyainah telah
menceritakan kepadaku Yazid bin Khushaifah dari Busr bin Sa'id saya mendengar Abu Sa'id
seperti ini.

Bab: Jika seseorang dipanggil, lantas datang, apakah minta ijin?

5777. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami 'Umar
bin Dzar, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan
kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Umar bin Dzar telah mengabarkan
kepada kami Mujahid dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku pernah masuk
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami mendapatkan semangkok susu,
beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah, temuilah ahli Shuffah dan panggilah mereka kemari."
Abu Hurairah berkata; "Lantas aku menemui mereka dan memanggilnya, setelah itu mereka
memenuhi panggilan beliau dan meminta izin masuk, setelah mereka di izinkan masuk,
barulah mereka masuk."

Bab: Mengucapkan salam kepada anak-anak





5778. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Ja'd telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Sayyar dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa dia
pernah melewati anak-anak kecil, lalu ia memberi salam kepada mereka dan berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam juga biasa melakukan hal ini."

Bab: Salam laki-laki kepada wanita dan sebaliknya



5779. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Hazim dari Ayahnya dari Sahl dia berkata; "(Dahulu) Kami merasa gembira
ketika tiba hari Jum'at, aku (Abu Hazm) bertanya; "Kenapa?" Sahl menjawab; "Kami memiliki
seorang nenek yang telah tua. Biasanya ia pergi ke Budla'ah -Ibnu Maslamah berkata; yaitu
sebuah kebun kurma di Madinah- lalu ia mengambil ubi lalu meletakkannya di dalam periuk
miliknya dan menumbuk biji-bijian dari gandum. Setelah shalat Jum'at kami pergi

menemuinya, kami memberi salam kepadanya, lalu sang nenek pun menyuguhkannya
kepada kami. Karena itu, hari Jum'at adalah hari yang sangat menyenangkan bagi kami. Kami
tidak pernah menyantap makan siang dan tidak pula qailulah (tidur siang sebelum dluhur),
kecuali setelah Jum'at."



5780. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam untukmu!." Aisyah
berkata; "Jawabku; "Wa'alihis salam warahmatullahi, anda melihat apa yang tidak kami
lihat." Maksud Aisyah adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Hadits ini juga di
perkuat oleh riwayat Syu'aib, Yunus dan An Nu'man mengatakan dari Az Zuhri ia
menambahkan; "Wabarakatuh."

Bab: Jika seseorang bertanya "Siapa ini?" Si tamu menjawab "Saya!


5781. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Hisyam bin Abdul Malik telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir dia berkata; saya
mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; "Aku menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam karena hutang ayahku, lalu aku mengetuk pintu rumah beliau, beliau
bertanya;: "Siapakah itu?" aku menjawab; "Saya." Beliau bersabda: "Saya, saya!." Seolaholah beliau membencinya."

Bab: Menjawab dengan 'Alaikas salam


5782. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Sa'id bin Abu Sa'id Al
Maqbury dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki memasuki masjid,
sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah duduk di pojok masjid, kemudian
laki-laki itu mengerjakan shalat. Seusai shalat ia datang menemui beliau sambil
mengucapkan salam, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Wa'alikas salam, Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum mengerjakan shalat! '
lalu ia kembali lagi dan mengulangi shalatnya. Seusai shalat ia datang lagi sambil
mengucapkan salam dan beliau bersabda: "Wa'alaikas-salam. Kembali dan ulangi lagi
shalatmu karena kamu belum mengerjakan shalat! ' Lalu orang tersebut berkata ketika
disuruh mengulangi yang kedua kali atau setelahnya; "Ajarilah aku wahai Rasulullah!"
Selanjutnya beliau bersabda: 'Jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah
wudlu', lalu menghadap ke arah Kiblat, setelah itu bertakbirlah, kemudian bacalah Al Qur'an
yang mudah bagimu. Kemudian ruku'lah hingga kamu benar-benar ruku' dan bangkitlah dari
ruku' hingga kamu berdiri tegak. Lalu sujudlah kamu hingga kamu benar-benar sujud, dan
bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, setelah itu sujudlah hingga kamu benar-benar
sujud, lalu bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, dan Kerjakanlah semua hal tersebut
pada setiap shalatmu." Abu Usamah mengatakan di akhir haditsnya; "Sehingga kamu benarbenar berdiri." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basyar dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Yahya dari 'Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Sa'id dari Ayahnya dari Abu
Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemudian bangkitlah (dari
sujud) hingga kamu benar-benar duduk."

Bab: Mengatakan " Si Fulan menyampaikan salam kepadamu"

5783. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Zakariya` dia berkata; saya mendengar 'Amir berkata; telah menceritakan kepadaku Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa Aisyah radliallahu 'anha pernah menceritakan kepadanya

bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Sesungguhnya Jibril


menyampaikan salam kepadamu." Aisyah menjawab; "Wa'alaihis salam warahmatullahi."

Bab: Mengucapkan salam kepada majlis berisi orang muslim dan musyrik








5784. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah bin Zubair dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Usamah bin Zaid bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai keledai
milik beliau, di atasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid
membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al
Harits Al Khazraj, peristiwa itu tersjadi sebelum perang Badar, lalu beliau berjalan hingga
melewati suatu majlis yang di majlis tersebut bercampur antara kaum Muslimin, orangorang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, dan dalam majlis tersebut
terdapat pula Abdullah bin Ubay bin Salul dan Abdullah bin Rawahah, saat majlis itu
dipenuhi kepulan debu hewan kendaraan, 'Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan
selendang sambil berkata: "Jangan mengepuli kami dengan debu, " kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengajak mereka menuju Allah sambil membacakan al-Qur'an
kepada mereka. 'Abdullah bin Ubay bin Salul berkata kepada beliau: "Wahai saudara!

Sesungguhnya apa yang kamu katakan tidak ada kebaikannya sedikit pun, bila apa yang kau
katakan itu benar, maka janganlah kamu mengganggu kami di majlis ini, silahkan kembali ke
kendaraan anda, lalu siapa saja dari kami mendatangi anda, silahkan anda bercerita
padanya." Abdullah bin Rawahah berkata; "Wahai Rasulullah, bergabunglah dengan kami di
majlis ini karena kami menyukai hal itu." Maka Kaum muslimin, orang-orang musyrik dan
orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saling menyerang, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam terus menenangkan mereka hingga mereka semuanya diam,
kemudian beliau naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'd bin 'Ubadah, lalu beliau
bersabda: "Hai Sa'd! Apa kau tidak mendengar ucapan Abu Hubab?" maksud beliau tentang
ucapan 'Abdullah bin Ubay. Beliau bersabda: "Dia telah mengatakan ini dan ini." Sa'ad
berkata; "Maafkan dia wahai Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya, demi Allah, Allah
telah memberi anda apa yang telah diberikan pada anda. (dahulu) Penduduk telaga ini
(penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena
kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul, sehingga menghalanginya (Abdullah bin
Ubay) menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah perbuatannya sebagaimana yang
anda lihat." Akhirnya beliau pun mema'afkannya.

Bab: Tidak mengucapkan dan juga tidak menjawab salam atas orang yang berdosa

5785. Telah menceritakan kepada kami Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b bahwa Abdullah bin Ka'b
berkata; saya medengar Ka'b bin Malik bercerita ketika dia tidak mengikuti perang tabuk
(tanpa udzur), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang berbicara kepada kami,
kemudian aku medatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku memberi salam
kepadanya, dalam hatiku berkata; "Apakah beliau menggerak-gerakkan bibirnya untuk
menjawab salam ataukah tidak, hingga hal itu berlangsung genap lima puluh malam, setelah
itu barulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan penerimaan Allah atas taubat
kami setelah shalat shubuh."

Bab: Bagaimana menjawab salam ahlu dzimmah

5786. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bahwa Aisyah
radliallahu 'anha berkata; "Beberapa orang dari kaum Yahudi menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, mereka berkata; "Assaamu 'alaika (kebinasaan atasmu)." Maka aku pun
memahami ucapan mereka, spontan aku menjawab; "'Alaikumus saam walla'nah (semoga
atas kalian kebinasaan dan juga laknat)." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai kelembutan disetiap
perkara." Aku berkata; "Wahai Rasulullah, apakah anda tidak mendengar apa yang
diucapkan mereka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah
menjawabnya; "wa'alaikum (dan atas kalian juga)."


5787. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila orang-orang Yahudi menyalami kalian, bahwa
salah seorang dari mereka mengatakan; "As saamu 'alaika (kebinasaan keatasmu), maka
jawablah; "wa'alaika (dan keatasmu juga)."

5788. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Abu Bakr bin Anas telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ahli kitab menyampaikan salam kepada kalian, maka
jawablah; 'wa 'alaikum (dan keatasmu)."

Bab: Menyeleksi surat-menyurat yang mengkhawatirkan keselamatan muslimin

5789. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Buhlul telah menceritakan kepada kami
Ibnu Idris dia berkata; telah menceritakan kepadaku Husain bin Abdurrahman dari Sa'd bin
'Ubaidah dari Abu Abdurrahman bin As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku, Zubair serta Abu Martsad Al Ghanawi,
sedangkan kami semua adalah para penunggang kuda, lalu beliau bersabda; "Berangkatlah
kalian hingga tiba di Raudlah Khakh, karena di sana ada seorang wanita musyrik yang
membawa surat dari Hatib Bin Abi Balta'ah untuk orang-orang Musyrik, lalu bawalah surat
itu kepadaku, " Ali berkata; "Akhirnya kami menjumpai wanita itu tengah mengendarai
untanya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ali
berkata; "Lantas kami langsung bertanya kepadanya; "Di mana surat yang ada pada kamu?"
dia menjawab; "Saya tidak membawa surat." Kemudian kami menderumkan untanya dan
menggeledah kendaraannya, namun kami tidak menemukan sesuatu, kedua sahabatku
berkata; "Kita tidak menemukan suratnya." Ali melanjutkan; "Akupun menjawab; "Saya yakin
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mungkin berdusta, demi Dzat yang aku
bersumpah dengan-Nya, jika kamu tidak mau mengeluarkan surat tersebut, maka kami akan
menelanjangimu!" Ali melanjutkan; "Ketika ia melihat kesungguhanku, dia langsung
menggapai ikat pinggangnya -karena ia memakai ikat pinggang dengan secarik kain- dan
mengeluarkan surat itu." Ali melanjutkan; "Setelah itu kami membawa surat itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu berabda: "Wahai Hatib, apa yang
menyebabkanmu berbuat demikian?" Hatib menjawab; "Tidaklah aku melakukan seperti ini
melainkan aku ingin beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, aku tidak akan merubahnya dan
tidak pula hendak menggantinya, akan tetapi aku ingin memiliki tangan (orang yang
menolong -red) di tengah-tengah suatu kaum, yang dengannya Allah akan membela keluarga
dan hartaku, sementara tidak seorangpun dari sahabatmu di sana melainkan ada kaum yang
dengannya Allah membela keluarga dan hartanya." Beliau menjawab; "Kamu benar, maka

kalian jangan berkata kepadanya kecuali kebaikan." Ali melanjutkan; "Kemudian Umar
berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kaum mukminin, izinkanlah saya memenggal lehernya." Ali melanjutkan; "Maka beliau
menjawab; "Wahai Umar, apa yang kamu ketahui?, padahal Allah telah melihat amalan ahli
Badar dan berfirman; 'lakukan apa yang kalian kehendaki sesungguhnya kalian telah di jamin
masuk syurga." Mendengar itu berlinanglah kedua mata Umar sambil berkata; "Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui."

Bab: Bagaimana surat untuk ahli kitab



5790. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa Ibnu
Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu Sufyan bin Harb telah mengabarkan
kepadanya bahwa Heraklius (raja Ramawi) pernah mengutusnya kepada sekelompok orang
orang Quraisy yaitu para pedagang di Syam, setelah itu para pedagang tersebut
menemuinya -lalu perawi menyebutkan riawayat hadits, dia berkata; "Kemudian Heraklius
meminta surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika dibaca ternyata di dalamnya
tertulis "BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang), dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Hiraklius raja
Ramawi, salam kesejahteraan bagi yang mengikuti petunjuk, amma ba'du."

Bab: Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam "Berdirilah menuju pemimpin kalian"




5791. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif dari Abu Sa'id bahwa
penduduk Bani Quraidlah telah menetapkan hukum yang akan diputuskan oleh Sa'ad. Maka

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk memanggilnya, ketika dia
datang beliau bersabda: "Berdirilah kalian untuk menghormati orang terbaik kalian -atau
beliau bersabda- pemimpin kalian." Lalu Sa'd duduk di dekat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, setelah itu beliau melanjutkan: "Sesungguhnya mereka telah setuju dengan
keputusan yang akan kamu tetapkan." Sa'ad berkata; "Aku akan memutuskan kepada
mereka agar para tentara perang mereka dibunuh dan anak-anak serta wanita mereka
dijadikan tawanan." Maka beliau bersabda: "Sungguh kamu telah memutuskan hukum
kepada mereka dengan hukum Allah (Raja diraja)." Abu Abdullah berkata; "Sebagian
sahabatku telah memahamkanku dari Al Walid dari perkataannya Abu Sa'id hingga
perkataan "dengan keputusan yang kamu putuskan."

Bab: Berjabat tangan


5792. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dia berkata; aku bertanya kepada Anas; "Apakah diantara para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sering berjabat tangan?" dia menjawab; "Ya."


5793. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Haiwah dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abu 'Aqil Zuhrah bin Ma'bad dia mendengar kakeknya Abdullah bin
Hisyam dia berkata; "Kami bersama nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu beliau tengah
menggandeng tangan Umar bin Khatthab."

Bab: Berjabat tangan dengan kedua tangan

5794. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Saif dia
berkata; saya mendengar Mujahid berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin

Sahbarah Abu Ma'mar dia berkata; saya mendengar Ibnu Mas'ud berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengajariku tasyahud -sambil menghamparkan kedua
telapak tangannya- sebagaimana beliau mengajariku surat Al Qur'an, yaitu; "AT-TAHIYYATUT
LILLAHI WASH-SHALAWAATU WATH-THAYYIBAATU, ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH, ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALA
'IBAADILLAAHISH-SHAALIHIIN, ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUH (penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya
untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada engkau wahai
Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tiada Dzat yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya). Yaitu ketika beliau masih hidup bersama kami, namun ketika beliau telah
meninggal, kami mengucapkan; "Assalaamu maksudnya atas Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam."

Bab: Berpelukan, dan ucapan seseorang "Bagaimana engkau keadaannya?"


5795. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Bisyr bin
Syu'aib telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Abdullah bin Ka'b bahwa Abdullah bin Abbas telah mengabarkan kepadanya,
bahwa Ali yaitu Ibnu Abu Thalib pergi dari sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah
menceritakan kepada kami 'Anbasah telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu
Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Ka'b bin Malik bahwa
Abdullah bin Abbas telah mengabarkan kepadanya; bahwa Ali bin Abu Thalib radliallahu
'anhu keluar dari sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disaat beliau sakit yang menyebabkan
beliau meninggal, maka orang-orang bertanya; "Wahai Abu Hasan, bagaimana keadaan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia menjawab; "Alhamdulillah beliau sudah agak

baikan." Lalu Abbas memegang tangannya dan berkata; "Demi Allah, tidakkah engkau lihat?
Sesungguhnya aku mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan wafat
karena sakitnya ini. Sesungguhnya aku juga mengetahui wajah bani Abdul Muththalib ketika
menghadapi kematiannya. Mari kita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
kita tanyakan kepada siapa perkara (kepemimpinan) ini akan diserahkan? Jika kepada
(orang) kita, maka kita mengetahuinya dan jika (diserahkan) kepada selain kita maka kita
akan menyuruh beliau supaya mewasiatkannya pada kita." Lalu Ali radliallahu 'anhu berkata;
"Demi Allah, bila kita memohonnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau
menolak, maka selamanya orang-orang tidak akan memberikannya kepada kita. Karena itu,
aku tidak akan pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
selamanya."

Bab: Menjawab dengan "Labbaika wa sa'daika"

5796. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas dari Mu'adz dia berkata; "Aku pernah membonceng Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau bersabda: "Wahai Mu'adz!." Aku menjawab; "Ya, saya
memenuhi panggilan anda." Beliau bersabda seperti itu hingga tiga kali, lalu beliau
melanjutkan: "Apakah kamu tahu hak Allah atas hamba-Nya?" Aku menjawab; "Tidak."
Beliau bersabda: "Hak Allah atas hamba-Nya adalah hendaknya mereka beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun." Kemudian beliau melanjutkan
perjalanannya sesaat lalu bersabda lagi: "Wahai Mu'adz!." Jawabku; "Ya, aku penuhi
panggilanmu." Beliau bersabda: "Apakah kamu tahu hak hamba atas Allah jika hamba
tersebut melaksanakan hal itu?, yaitu Allah tidak akan menyiksa mereka." Telah
menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan kepada kami Hammam telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas dari Mu'adz dengan hadits ini.

5797. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami Zaid bin
Wahb demi Allah, telah menceritakan kepada kami Abu Dzar ketika berada di Rabdzah, dia
berkata; "Aku pernah jalan-jalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Harrah
Madinah (tempat yang banyak bebatuan hitam) saat malam hari, lalu kami menghadap ke
arah gunung Uhud, beliau pun bersabda: "Wahai Abu Dzar! Aku tidak suka bila emas sebesar
gunung Uhud itu menjadi milikku dan bermalam di rumahku hingga tiga malam, kemudan
aku mempunyai satu dinar darinya, kecuali satu dinar tersebut akan kupersiapkan untuk
membayar hutangku. Lalu aku akan mengatakannya pada hamba-hamba Allah begini, begini
dan begini." -Beliau lantas mendemontrasikan dengan genggaman tangannya. Beliau
bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak (mengumpulkan
harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata seperti
ini, dan seperti ini!" lalu beliau bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, kamu tunggu di sini
hingga aku datang." "Setelah itu beliau pergi hingga hilang dari pandanganku, lalu aku
mendengar gemuruh suara, dan aku khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, serentak aku hendak pergi, namun aku segera
teringat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam "Tunggulah kamu di sini, " maka aku
pun segera diam di tempat, lalu aku berkata; "Wahai Rasulullah, tadi aku mendengar suaru
gemuruh, dan aku khawatir akan terjadi sesuatu kepada anda, lalu aku segera teringat pesan
anda, maka aku tetap diam di tempat." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu
adalah Jibril, ia datang dan memberitahukan kepadaku bahwa 'siapa saja yang mati dari
ummatku dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk ke
surga'." Aku lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, walaupun ia berzina dan mencuri?" Beliau
menjawab: "Walaupun berzina dan mencuri." Aku lalu berkata kepada Zaid telah sampai
kepadaku bahwa dia adalah Abu Darda`, lalu Zaid mengatakan; "Aku bersaksi bahwa yang
menceritakan itu kepadaku adalah Abu Dzar ketika di Rabdzah. A'masy berkata; telah
menceritakan kepadaku Abu Shalih dari Abu Darda` seperti hadits di atas, dan Abu Syihab
berkata; dari Al A'masy bahwa dia pernah menginap di tempatku selama lebih dari tiga hari."

Bab: Jangan seseorang menyuruh seseorang berdiri dari tempat duduknya

5798. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Janganlah seseorang membangunkan orang lain dari tempat
duduknya kemudian ia duduk di situ."

Bab: Jika dikatakan kepadamu "Berlapanglah dalam majlis, niscaya Allah


melapangkan"

5799. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
beliau melarang seseorang membangunkan orang lain dari tempat duduknya, lalu dia duduk
di situ, akan tetapi hendaknya ia mengatakan; "Geser dan berlapang-lapanglah." Dan Ibnu
Umar sendiri membenci seseorang yang membangunkan orang lain dari tempat duduknya,
lalu dia duduk di situ."

Bab: Meninggalkan majlis atau rumah sedang pemiliknya belum mengijinkan


5800. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Umar telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir saya mendengar Ayahku bahwa dia menyebutkan dari Abu Mijlaz dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikah
dengan Zainab binti Jahsy, beliau mengundang orang-orang untuk menikmati jamuan,

kemudian mereka duduk-duduk dan berbincang-bincang." Anas melanjutkan ceritanya;


"Kemudian beliau merubah posisi seakan-akan hendak berdiri, namun orang-orang tidak
juga berdiri, ketika beliau berdiri, maka orang-orang pun ikut berdiri bersama beliau, hingga
tinggal tiga orang. Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang untuk masuk ke
kamar, namun orang-orang masih saja duduk-duduk, selepas itu akhirnya mereka beranjak
dan pergi. Tinggalah tiga orang yang masih duduk. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang
dan hendak masuk (ke kamar Zainab), namun tiga orang tersebut masih tetap duduk-duduk,
setelah itu mereka berdiri dan beranjak pergi. Anas berkata; Lalu saya mengabarkan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa mereka sudah beranjak pergi." Kemudian beliau
datang dan masuk, maka saya pun mengikuti beliau masuk, lantas beliau menurunkan kain
tirainya antara saya dengan beliau." Lalu Allah Ta'ala menurunkan (ayat): Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali bila kamu diizinkan hingga firman Allah- Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah."
(Al Ahzab: 53).

Bab: Duduk ihtiba` dengan tangan, yakni duduk di lantai dengan menempelkan
kedua lutut pada dada

5801. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Ghalib telah mengabarkan
kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Al Khizami telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fulaih dari Ayahnya dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di serambi Ka'bah
duduk ihtiba` dengan tangannya seperti ini."

Bab: Bersandar dengan kedua tangan didepan kawan-kawannya

5802. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abdurrahman bin Abu
Bakrah dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah
aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar?" Mereka (para sahabat) menjawab;
'Ya wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua
orang tua.' Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Bisyr seperti hadits di atas, ketika itu beliau tengah bersandar, lalu beliau duduk dan

melanjutkan sabdanya: 'Dan perkataan dusta,.' Beliau terus saja mengulanginya hingga kami
mengira beliau tidak akan berhenti."

Bab: Berjalan cepat karena ada hajat dan keperluan



5803. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Umar bin Sa'id dari Ibnu Abu
Mulaikah bahwa Uqbah bin Al Harits telah menceritakan kepadanya, ia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat Ashar setelah itu beliau segera
masuk ke rumah."

Bab: Tempat tidur

5804. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat di atas kasur, sementara
aku terlentang antara beliau dan Kiblat, ketika itu aku hendak buang hajat, dan aku tidak
suka jika berdiri, hingga akhirnya aku menghadap beliau dan mundur secara pelan-pelan."

Bab: Diberi bantal





5805. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Aun telah menceritakan kepada kami Khalid dari
Khalid dari Abu Qilabah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Al Malih dia berkata;
"Aku bersama ayahmu Zaid pernah menemui Abdullah bin 'Amru kemudian dia

menceritakan kepada kami bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar kabar
tentang puasaku, lalu beliau menemuiku, maka aku langsung menghamparkan bantal kulit
yang dalamnya terbuat dari serabut, namun beliau duduk di atas tanah, hingga bantal
tersebut berada antara aku dan beliau, beliau bersabda kepadaku: 'Tidakkah cukup bagimu
(berpuasa) tiga hari setiap bulan? ' Jawabku; 'Wahai Rasulullah (aku mampu lebih dari itu red).' Beliau bersabda: 'Kalau begitu lima hari (setiap bulan).' Jawabku; 'Wahai Rasulullah
(aku masih mampu lebih dari itu -red).' Beliau bersabda: 'Kalau begitu tujuh hari (setiap
bulan).' Jawabku; 'Wahai Rasulullah (aku mampu lebih dari itu -red).' Beliau bersabda: 'Kalau
begitu sebelas hari (setiap bulan).' Aku berkata; 'Wahai Rasulullah, (aku mampu lebih dari
itu).' Beliau bersabda: 'Tidak ada puasa lebih dari puasanya (nabi) Daud yaitu setengah masa,
puasa sehari dan berbuka sehari).'

5806. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Yazid dari Syu'bah dari Mughirah dari Ibrahim dari 'Alqamah bahwa dia pernah datang ke
negeri Syam. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah dari Ibrahim dia berkata; Alqamah
pernah pergi ke Syam, lalu dia masuk Masjid, shalat dua raka'at dan berdo'a; "Ya Allah,
limpahkanlah kepadaku untuk mendapatkan teman yang shalih." Kemudian dia bermajelis
bersama Abu Ad-Darda', Maka Abu Ad-Darda' bertanya; 'Dari manakah asalmu? ' Alqamah
menjawab; 'Dari Kufah.' Abu Ad-Darda' berkata; 'Bukankah kalian diantara kalian terdapat
orang yang mengetahui rahasia Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak ada orang lain
mengetahuinya kecuali dia, yaitu Hudzaifah? Bukankah diantara kalian terdapat juga orang
yang telah Allah jauhkan dari setan melalui lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu
'Ammar? Bukankah diantara kalian terdapat juga orang yang dikenal sebagai pemilik siwak
dan bantal yaitu Ibnu Mas'ud? Bagaimanakah Abdullah membaca firman Allah: ('Wal laili
idzaa yaghsyaa')? Maka menjawab; 'Wadz dzkari wal untsaa.' Abu Ad-Darda' berkata; 'Masih
saja orang-orang seperti itu hingga mereka membuatku ragu dengan sesuatu yang pernah
aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.'

Bab: Tidur siang setelah jumat



5807. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dia berkata; "Kami sering qalilulah (tidur siang)
dan makan siang setelah Jum'at."

Bab: Tidur siang setelah jumatan

5808. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dia berkata; "Tidak ada nama
(julukan) yang paling disukai Ali selain Abu Turab, dan dia sangat senang bila dipanggil
dengan nama tersebut, suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah
Fatimah 'alaihis salam, namun beliau tidak menjumpai Ali di rumahnya. Maka beliau
bertanya; 'Di manakah anak pamanmu? ' Fatimah menjawab; 'Sebenarnya antara saya dan
dia ada permasalahan, malah dia memarahiku. Setelah itu, ia keluar dan enggan beristirahat
siang di sini.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang;
'Lihatlah, di manakah dia berada! ' Tidak lama kemudian, orang tersebut datang dan berkata;
'Wahai Rasulullah, sekarang dia tengah tidur di masjid.' Setelah itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendatangi Ali ketika ia sedang berbaring, sementara kain selendangnya
jatuh dari lambungnya hingga banyak debu yang menempel (di badannya). Kemudian
Rasulullah mengusapnya seraya bersabda: 'Bangunlah hai Abu Turab! Bangunlah hai Abu
Turab! '

Bab: Menziarahi suatu kaum dan tidur siang pada mereka

5809. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'd telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari
Tsumamah dari Anas bahwa Ummu Sulaim, bahwa dia biasa membentangkan tikar dari kulit
untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau istirahat siang di atas tikar tersebut, Anas
melanjutkan; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah tidur, maka Ummu Sulaim
mengambil keringat dan rambutnya yang terjatuh dan meletakkannya di wadah kaca,
setelah itu ia mengumpulkannya di sukk (ramuan minyak wangi), Tsumamah berkata; 'Ketika
Anas bin Malik hendak meninggal dunia, maka dia berwasiat supaya ramuan tersebut
dicampurkan ke dalam hanuth (ramuan yang digunakan untuk meminyaki mayyit), akhirnya
ramuan tersebut diletakkan di hanuth (ramuan yang digunakan untuk meminyaki mayyit)."

5810. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa dia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Quba', maka ia
akan menemui Ummu Haram binti Milhan, dan Ummu Haram pun akan menjamunya, -dia
adalah isteri dari 'Ubadah bin Shamit-. Suatu hari beliau menemui Ummu Haram, lantas ia
menghidangkan makanan untuk beliau. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tertidur, tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa. Kata Ummu Haram, saya bertanya; 'Apa
yang menyebabkanmu tertawa wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Sekelompok umatku
diperlihatkan (Allah) kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi lautan seperti
para raja di atas singgasana atau bagaikan para raja di atas singgasana.' -Ishaq ragu antara
keduanya- Aku berkata; 'Wahai Rasulullah, do'akanlah semoga saya termasuk diantara
mereka.' Kemudian beliau mendo'akannya. Setelah itu beliau meletakkan kepalanya hingga
tertidur. Tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa. Lalu saya bertanya; 'Wahai Rasulullah,
apa yang membuatmu tertawa? ' Beliau menjawab: 'Sekelompok umatku diperlihatkan

(Allah) kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi lautan seperti para raja di
atas singgasana atau bagaikan para raja di atas singgasana.' Lalu saya berkata; 'Wahai
Rasulullah, do'akanlah saya semoga termasuk diantara mereka! ' Beliau bersabda: 'Kamu
termasuk dari rombongan pertama.' Pada masa (pemerintahan) Mu'awiyah, Ummu Haram
turut dalam pasukan Islam berlayar ke lautan (untuk berperang di jalan Allah), ketika
mendarat, dia terjatuh dari kendaraannya hingga meninggal dunia.'

Bab: Duduk apa yang mudah baginya


5811. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengenakan dua pakaian dan dua
transaksi jual beli, yaitu; isytimalus shama', (menggantungkan pakaiannya disalah satu
pundaknya dan membuka salah satu betisnya tanpa mengenakan pakaian lainnya), dan
duduk dengan menempelkan lutut ke dada sambil mengenakan pakaian, hingga
menyebabkan auratnya terbuka). Dan melarang mulamasah (seseorang yang memegang
pakaian orang lain tanpa memeriksanya terlebih dahulu) dan Munabadzah (seseorang
melempar pakaiannya ke orang lain atau sebaliknya, lalu terjadilah transaksi jual beli tanpa
boleh memeriksanya terlebih dahulu)." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Ma'mar dan
Muhammad bin Abu Hafshah serta Abdullah bin Budail dari Az Zuhri."

Bab: Berbisik-bisik ditengah kerumunan orang

5812. Telah menceritakan kepada kami Musa dari Abu 'Awanah telah menceritakan kepada
kami Firas dari 'Amir dari Masruq telah menceritakan kepadaku Ummul Mukminin Aisyah dia
berkata; 'Suatu ketika kami para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan
berada di sisi beliau, dan tidak ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Lalu datanglah
Fatimah 'alaihi salam dengan berjalan kaki. Demi Allah, cara berjalannya persis dengan cara
jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, beliau menyambutnya
dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku!" Setelah itu beliau mempersilahkannya
untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu
kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan Fatimah,
beliau sekali lagi membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya
(Aisyah) bertanya kepadanya ketika aku masih berada di sekitar isteri-isteri beliau-;
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keistimewaan
kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu
menangis sedih.' -Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu-, saya pun bertanya
kepada Fatimah 'Sebenarnya apa yang dibisikkan Rasulullah kepadamu? ' Fatimah
menjawab; 'Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah
kepada saya.' 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya bertanya
kepadanya; 'Saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan
Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepadaku.' Fatimah
menjawab; 'Sekarang, saya akan memberitahukan. Lalu Fatimah memberitahukan kepadaku,
katanya; 'Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepadaku,
untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwa Jibril biasanya bertadarus Al Qur'an
satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya sebanyak dua
kali, maka aku tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan
bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata;
'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika beliau
melihat kesedihanku, maka beliau pun membisikkan yang kedua kalinya kepadaku,
sabdanya: 'Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang
mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat ini? '

Bab: Telentang

5813. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Abbad bin Tamim dari Pamannya dia berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidur terlentang di masjid sambil menumpukan salah satu kakinya di atas
kakinya yang lain."

Bab: Berbisik-bisik dengan dua orang dan meninggalkan ketiganya




5814. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Abdullah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kalian bertiga, maka janganlah dua
orang berbisik-bisik dengan membiarkan yang ketiganya."

Bab: Menjaga rahasia

5815. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Shabah telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; saya mendengar Ayahku dia berkata; saya
mendengar Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membisikkan
suatu perkara rahasia kepadaku, maka hal itu aku tidak akan kuceritakan kepada siapapun.
Dan sungguh Ummu Sulaim pun pernah bertanya tentang rahasia tersebut, namun aku tidak
menceritakannya."

Bab: Jika lebih dari tiga orang, tidak masalah berbisik-bisik


5816. Telah menceritakan kepada kami Utsman telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila kalian bertiga, maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa
menyertakan yang ketiga sebelum ia berbaur dengan yang lain, karena hal itu dapat
menyinggung perasaannya."

5817. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Syaqiq
dari Abdullah dia berkata; "Suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagi

suatu pembagian, lalu seorang laki-laki dari Anshar berkata; "Sungguh pembagian ini tidak
dimaksudkan untuk mengharap ridla Allah". Lalu aku berkata; 'Demi Allah, sungguh aku akan
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku pun menemui beliau ketika beliau
bersama orang-orang, dan membisikkannya kepada beliau.' Maka beliau marah hingga aku
lihat tampak kemarahan pada wajah beliau. Beliau lalu bersabda: 'Semoga Allah merahmati
Musa, karena dia biasa disakiti lebih banyak dari ini dan dia tetap shabar.'

Bab: Berbisik-bisik sekian lama

5818. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz dari
Anas radliallahu 'anhu dia berkata; "Iqamah telah dikumandangkan, sementara ada seorang
laki-laki yang masih berbisik dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan orang itu
masih saja berbicara dengan beliau hingga sebagian dari para sahabatnya tidur. Setelah itu
beliau bangun dan shalat."

Bab: Jangan api dibiarkan saat tidur

5819. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Janganlah kalian meninggalkan api (dalam keadaan menyala) di rumah kalian
ketika kalian tidur."



5820. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al A'Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu
dia berkata; "Pada suatu malam salah satu rumah penduduk Madinah terbakar ketika
penghuninya tertidur. Ketika hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Sesungguhnya api adalah musuh kalian, karena itu bila kalian hendak
tidur, maka padamkanlah ia lebih dahulu."

5821. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad
dari Katsir yaitu Ibnu Syindzir dari 'Atha` dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tutuplah tempat air kalian, pintu
rumah kalian, dan matikanlah lampu kalian, karena binatang-binatang berbahaya bila datang
dapat menarik sumbu lampu sehingga dapat berakibat kebakaran yang menyebabkan
terbunuhnya para penghuni rumah."

Bab: Menutup pintu ketika malam




5822. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Abu 'Abbad telah menceritakan kepada
kami Hammam telah menceritakan kepada kami 'Atha` dari Jabir dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Matikanlah lampu-lampu kalian pada malam hari jika
kalian tidur dan tutuplah tempat air kalian serta wadah makanan dan minuman kalian."
Hammam mengatakan; dan aku kira Atha' juga mengatakan; "Walaupun hanya dengan
sesuatu yang dapat menutupinya."

Bab: Khitan setelah dewasa dan mencabut bulu ketiak

5823. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "(Sunah) fitrah itu ada lima, yaitu;
khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis dan memotong
kuku."




5824. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib bin Abu Hamzah telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Nabi) Ibrahim berkhitan
setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan menggunakan kampak." Abu
Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada
kami Al Mughirah dari Abu Az Zinad. Dan perkataanya di Qaddum dengan menggunakan
tasydid (dalnya), maksudnya suatu tempat (di Halb atau Aleppo)."

5825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah mengabarkan
kepada kami 'Abbad bin Musa telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Isra`il
dari Abu Ishaq dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Ibnu Abbas ditanya; "Seperti apakah kamu
ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat?" Dia menjawab; 'Waktu itu saya telah
dikhitan.' Dia juga berkata; 'Dan orang-orang tidak dikhitan kecuali setelah mereka dewasa
(baligh).' Dan berkata Ibnu Idris dari ayahnya dari Abu Ishaq dari sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat saya telah dihitan.

Bab: segala senda gurau adalah bathil jika memalingkan ketaatan kepada Allah




5826. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Humaid bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa diantara kalian bersumpah dengan Laata dan Uzza, hendaknya ia segera
mengucapkan; 'Laa ilaaha illallah (tiada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah).' Dan
barangsiapa mengatakan kepada saudaranya; 'Mari kita taruhan.' Hendaknya ia segera
bersedekah."

Bab: Bangunan




5827. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Ishaq
yaitu Ibnu Sa'id dari Sa'id dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Aku pernah
bermimpi membangun suatu bangunan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
dapat melindungiku dari hujan dan terik Matahari, dan tidak ada satupun dari Makhluk Allah
yang membantuku (selain beliau shallallahu 'alaihi wasallam)."




5828. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, 'Amru mengatakan; Ibnu Umar mengatakan; "Aku tidak pernah membangun suatu
bangunan dan tidak juga menanam pohon kurma setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
wafat." Sufyan mengatakan; 'Lalu hal itu aku memberitahukan kepada sebagian keluarganya,
namun dia mengatakan; 'Demi Allah, sungguh dia pernah membangun (suatu bangunan).'
Sufyan mengatakan; aku berkata; 'Semoga saja Ibnu Umar mengatakan hadits tersebut
sebelum dia membangun (suatu bangunan).'

Kitab: Do`a
Bab: setiap nabi telah mempunyai doa yang dikabulkan

5829. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap Nabi mempunyai doa yang telah dikabulkan, sedang aku ingin
menyimpan doaku sebagai syafa'at untuk umatku di Akhirat nanti."



5830. Khalifah pernah berkata kepadaku; Mu'tamar mengatakan; saya mendengar Ayahku
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Setiap Nabi pernah
meminta suatu permintaan -atau beliau bersabda- setiap Nabi mempunyai doa yang telah
dikabulkan, sedang aku ingin menyimpan do'aku sebagai syafa'at untuk umatku di hari
Kiamat nanti."

Bab: Istighfar paling utama



5831. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Buraidah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Busyair bin Ka'b Al 'Adawi dia
berkata; telah menceritakan kepadaku Syaddad bin Aus radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu
mengucapkan: 'ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA
'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI

MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI
FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku,
tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku
adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu
dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain-Mu) '." Beliau bersabda: 'Jika ia mengucapkan di waktu siang
dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk
dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu
meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.'

Bab: Istighfar nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam sehari-semalam






5832. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan)
dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali."

Bab: Taubat

5833. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abu Syihab dari Al A'masy dari 'Umarah bin 'Umair dari Al Harits bin Suwaid telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Mas'ud mengenai dua hadits, salah satunya dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang lain dari dia sendiri, dia berkata; "Sesungguhnya
orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung
itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya
seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu
terbang." Abu Syihab mengisyaratkan dengan tangannya di atas hidungnya. Dia juga berkata;
'Allah merasa gembira karena taubatnya seorang hamba melebihi kegembiraan seseorang
yang tengah singgah di suatu tempat yang mencekam dengan ditemani hewan
tunggangannya, perbekalan makanan dan minuman berada bersama tunggangannya,
kemudian ia meletakkan kepalanya lalu tertidur. Ketika ia terbangun dari tidurnya, ternyata
hewan tunggangannya terlepas dengan membawa perbekalan makanan dan minumannya,
hingga ketika ia merasa sangat panas dan haus, atau seperti yang dikehendaki Allah, ia pun
berkata; 'Sebaiknya aku kembali saja ke tempat tidurku semula.' Kemudian ia kembali dan
tertidur. Ketika ia mengangkat kepalanya, ternyata hewan tunggangannya telah berada di
sisinya.' Hadits ini juga diperkuat oleh Abu 'Awanah dan Jarir dari Al A'masy. Abu Usamah
berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami
'Umarah saya mendengar Al Harits. Dan Syu'bah, Abu Muslim yaitu 'Ubaidullah Al Kufi
pengawalnya Al A'masy juga berkata; dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin
Suwaid. Abu Mu'awiyah berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 'Umarah
dari Al Aswad dari Abdullah dan dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah.


5834. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Habban telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan
kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah lebih gembira dengan
taubat hamba-Nya melebihi salah seorang dari kalian yang mendapatkan hewan
tunggangannya yang telah hilang di padang yang luas."

Bab: Berbariung pada lambung sebelah kanan

5835. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah
dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengerjakan
shalat malam sebelas raka'at, apabila terbit fajar, beliau shalat dua raka'at ringan, lalu beliau
berbaring ke sebelah kanan hingga mu'adzin datang untuk mengumandangkan adzan."

Bab: Bermalam dalam keadaan suci dan keutamaannya






5836. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dia berkata; saya mendengar Manshur dari Sa'd bin Ubaidah dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Al Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Apabila kamu hendak tidur, maka
berwudlulah sebagaimana kamu berwudlu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan
miring ke kanan, dan ucapkanlah: 'ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU
AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A
WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA
BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA (Ya AIlah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku
serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan
cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali
dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan
dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Apabila kamu meninggal (pada
malam itu) maka kamu mati dalam keadaan fitrah (suci). Dan jadikan bacaan tersebut
sebagai penutup ucapanmu (menjelang tidur).' Maka aku berkata; 'Apakah saya
menyebutkan; 'Saya beriman kepada Rasul-Mu yang telah Engkau utus? ' Beliau menjawab:
'Tidak, namun saya beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.'

Bab: Bacaan saat akan tidur

5837. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdul Malik dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah bin Yaman dia berkata; "Apabila Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: 'Bismika amuutu wa ahya
(Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan:
"Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah
yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat
kembali)."

5838. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ar Rabi' dan Muhammad bin 'Ar'arah
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia mendengar
Al Barra` bin 'Azib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memerintahkan seorang
laki-laki" dan driwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Adam telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq Al Hamdani
dari Al Barra` bin 'Azib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mewasiatkan kepada
seseorang, beliau bersabda: 'Apabila kamu hendak tidur, maka ucapkanlah; 'ALLAHUMMA
ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN
WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU
BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA (Ya AIlah ya Tuhanku,
aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung
kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan
tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman
kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah
Engkau utus).' Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu meninggal dalam
keadaan fitrah (suci).

Bab: Meletakkan tangan kanan dibawah pipi kanan


5839. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abdul Malik dari Ribi'I dari Hudzaifah radliallahu 'anhu dia berkata;

"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan
tangannya di bawah pipi, kemudian beliau mengucapkan: "Bismika amuutu wa ahya (Dengan
nama-Mu aku mati dan aku hidup)." Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: 'Al
Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang
telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).'

Bab: Tidur dengan bertumpu lambung sebelah kanan





5840. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Al 'Ala` bin Musayyib dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Al Barra` bin Azib dia berkata; "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, maka beliau berbaring ke sebelah kanan, kemudian
beliau mengucapkan: 'ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA
WA ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA
MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA
ALLADZII ARSALTA (Ya AIlah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan
urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas,
karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan
berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku
beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Apabila kamu meninggal pada malam
itu, maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah (suci). -firman Allah "Istarhabuuhum" QS; Al
A'raf; 116, diambil dari kata "rahbah (cemas) " seperti "malakuut" dari kata "mulk (kerajaan)
" contoh "rahabuut (harap-harap cemas) " itu lebih baik dari "rahamuut (terlalu mengasihi) "
kamu berkata; "Tarhabu" itu lebih baik dari "tarhamu."

Bab: Doa ketika bangun malam

5841. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Ibnu Mahdi dari Sufyan dari Salamah dari Kuraib dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Aku pernah bermalam di rumah Maimunah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bangun untuk membuang hajat. Kemudian beliau membasuh wajah dan kedua tangannya,
lalu beliau mendatangi tempat air yang digantung dan membuka talinya. Kemudian beliau
berwudlu di antara dua wudlu (dua kali dalam membasuh), tidak banyak namun sempurna.
Kemudian beliau melaksanakan shalat, aku pun berdiri dan berjinjit khawatir beliau akan
melihat bahwa aku memperhatikannya, lalu aku berwudlu dan berdiri untuk shalat. Maka
aku berdiri di sebelah kiri beliau lalu beliau meraih telingaku dan menggeserku ke sebelah
kanannya. Shalat beliau pun selesai hingga tiga belas rakaat. Kemudian beliau berbaring dan
tertidur hingga terdengar tarikan nafasnya. Beliau jika tidur terdengar tarikan nafasnya, lalu
Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat, kemudian beliau shalat tanpa berwudlu lagi. Di
dalam doanya beliau mengucapkan: "'ALLAHUMMAJ'AL FI QALBI NURAN WA FI BASHARI
NURAN WA FI SAM'I NURAN WA 'AN YAMINI NURAN WA 'AN YASARI NURAN WA MIN FAUQI
NURAN WA MIN TAHTI NURAN WA MIN AMAMI NURAN WA MIN KHALFI NURAN WA
A'ZHIM LI NURAN' (Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam
pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah
kiriku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku dan
muliakanlah cahaya bagiku)." Kuraib berkata; Ada tujuh di dalam dada, ia berkata; Lalu aku
bertemu dengan salah seorang anak Al Abbas, lalu ia menceritakannya kepadaku, lalu
menyebutkan; 'ASHABI WA LAHMI WA DAMI WA SYA'RI WA BASYARI' (Uratku, dagingku,
rambutku dan kulitku).' Ia berkata; Dan menyebutkan dua hal lainnya.

5842. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Sufyan saya mendengar Sulaiman bin Abu Muslim dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa;

"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak bangun Tahajjud pada malam hari, beliau
membaca: "ALAAHUMA LAKAL HAMDU, ANTA NUURUSSAMAWAATI WAL ARDH WAMAN
FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUSSAWAATI WAL ARDH WAMAN FIIHINNA,
WALAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WAWA'DUKA HAQQ, WAQAULUKA HAQQ,
WALIQAA'UKA HAQQ, WALJANNATU HAQQ, WANNAARU HAQQ, WASSAA'ATU HAQQ,
WANNABIYUUN HAQQ, WAMUHAMMADUN HAQQ. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA
AAMANTU WAILAIKA TAWAKKALTU, WAILAIKA ANABTU, WABIKA KHAASHAMTU, WAILAIKA
HAAKAMTU, FAHGHFIRLII MA QADDAMMTU WAMAA AKHKHARTU, WAMA ASRARTU
WAMAA A'LANTU, ANTAL MUQADDIM WA ANTAL MU`AKHIR LAA-ILAAHA ILLAA ANTA -atauLAA ILAAHA ILLA GHAIRUKA (Ya Allah, bagi-Mu lah segala puji, Engkau cahaya langit dan
bumi dan sesuatu yang berada di antara keduanya, bagiMu segala puji, Engkau adalah
pemelihara langit dan bumi dan siapa saja yang menghuninya, Engkau adalah benar, dan
janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, surga-Mu benar, nerakaMu benar, kiamat benar, para nabi benar, dan Muhammad adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku berserah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku
menyandarkan diri, karena-Mu aku memusuhi, dan kepada-Mu aku meminta penghakiman,
maka ampunilah bagiku apa yang telah aku perbuat dan apa yang belum aku lakukan, apa
yang aku lakukan secara sembunyi-sembunyi dan apa yang aku lakukan secara terangterangan, Engkaulah Dzat Yang Maha terdahulu dan Engkaulah Dzat Yang Maha terakhir,
tiada sesembahan yang hak selain Engkau atau tiada sesembahan selain Engkau."

Bab: Takbir dan tasbih ketika tidur

5843. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dari Ali bahwa Fatimah mengadukan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam perihal tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum, maka
Fatimah datang kepada beliau dan meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui
beliau, lalu Fatimah menitipkan pesan kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah pun
menyampaikan pesan kepada beliau. Ali melanjutkan; "Kemudian beliau datang kepada kami
ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit berdiri, namun beliau
bersabda: 'Tetaplah pada tempat kalian berdua.' kemudian beliau duduk di samping kami
sampai aku merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau, lalu beliau bersabda: 'Maukah
aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang

pelayan, apabila kalian berdua hendak tidur maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga
puluh tiga kali, bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertahmidlah sebanyak tiga
puluh empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan.'

Bab: Meminta perlindungan dan bacaan saat tidur



5844. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hendak tidur, beliau meniupkan ke kedua tangannya sambil membaca
mu'awidzatain (surat An Naas dan Al Falaq), lalu beliau mengusapkan ke badannya."


5845. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar telah menceritakan kepadaku
Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia
mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang
terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa: BISMIKA RABBII WADHA'TU JANBII
WABIKA ARFA'UHU, IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA, WAIN ARSALTAHAA FAHFAHZH-HAA
BIMAA TAHFAZHU BIHI 'IBAADAKASHSHAALIHIIN (Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku
baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan
diriku, maka rahmatilah daku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana
Engkau menjaga hamba-Mu yang shalih)." Dan hadits ini juga diperkuat oleh Abu Dlamrah
dan Isma'il bin Zakariya dari 'Ubaidullah. Yahya dan Bisyr mengatakan; dari 'Ubaidullah dari
Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan pula oleh
Malik dan Ibnu 'Ajlan dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Doa saat separoh malam

5846. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Abdullah Al Aghar dan Abu Salamah bin Abdurrahman
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Rabb kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam
terakhir, lantas Dia berfirman; 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan
mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan
siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya."

Bab: Doa masuk wc






5847. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata;
"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak masuk jamban, beliau mengucapkan:
'ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAAITSI (Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki maupun perempuan) '."

Bab: Doa pagi hari

5848. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah menceritakan kepada kami Husain telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Buraidah dari Busyair bin Ka'b dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; jika seorang hamba
mengucapkan: 'ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA

'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI
MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI
FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA A'UUDZU BI SYARRI MAA SHANA'TU
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau.
Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan
janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka
ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu, dan aku meminta
ampun dari segala yang pernah aku perbuat) '. Jika ia mengucapkan di waktu sore lalu
meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu pagi lalu meninggal
pada hari, maka ia mendapatkan seperti itu juga (masuk surga)."


5849. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdul Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata; "Apabila Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau membaca: 'Bismika allahumma amuutu wa
ahya (Dengan nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau
mengucapkan: 'Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala
puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah
tempat kembali) '."




5850. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Manshur dari Rib'i bin
Hirasy dari Kharasyah bin Al Hurr dari Abu Dzar radliallahu 'anhu dia berkata; "? pabila Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur malam, beliau mengucapkan: 'Allahumma bismika
amuutu wa ahya (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun
tidur, beliau mengucapkan: 'Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi
nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan
kepada-Nya lah tempat kembali) '."

Bab: Doa shalat





5851. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin bin Yusuf telah mengabarkan kepada
kami Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah
bin 'Amru dari Abu Bakr As Siddiq radliallahu 'anhu bahwa dia berkata kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Ajarilah aku doa yang aku panjatkan dalam shalatku! Beliau
menjawab: 'Ucapkanlah; ALLAAHUMMA INII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN
WALAA YAGHFIRUDZDZUNUUBA ILLAA ANTA FAHGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN INDIKA
INNAKA ANTAL GHAFUURURRAHIIM ('Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku
sendiri dengan kezhaliman yang banyak, dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain
Engkau, maka ampunilah bagiku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha pengampun lagi
Maha Penyayang)." 'Amru bin Harits berkata; dari Yazid dari Abu Al Khair bahwa dia
mendengar Abdullah bin Amru, Abu Bakr radliallahu 'anhu berkata kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.


}

5852. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Malik bin Su'air
telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah mengenai
firman Allah; "... Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah
pula merendahkannya..." QS Al Isra`; 110. ayat ini di turunkan mengenai do'a.

5853. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami
biasa membaca (shalawat); 'Assalaamu 'alallahi, assalaamu 'alaa fulaan (Semoga
keselamatan terlimpahkan kepada Allah, semoga keselamatan terlimpah kepada fulan)."
Maka suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: 'Sesungguhnya
Allah adalah Salam, apabila salah seorang dari kalian duduk dalam shalat (tahiyyat),
hendaknya mengucapkan; 'AT-TAHIYYATUT LILLAHI -hingga sabdanya- SHAALIHIIN,
(penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah -hingga sabdanya- hamba-hamba

Allah yang shalih). Sesungguhnya jika ia mengucapkannya, maka hal itu sudah mencakup
seluruh hamba-hamba yang shalih baik di langit maupun di bumi, ' (lalu melanjutkan);
'ASYHADU ALLAAILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU AN NAMUHAMMADAN 'ABDUHU WA
RASUULUH (Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, dan
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).' Setelah itu ia boleh memilih pujian yang ia
kehendaki.'

Bab: Doa setelah shalat



5854. Telah menceritakan kepada kami Ishaq ' telah mengabarkan kepada kami Yazid telah
mengabarkan kepada kami Warqa` dari Sumayy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah "Orangorang berkata; 'Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa derajat dan
kenikmatan yang banyak.' Beliau bertanya; 'Mengapa bisa seperti itu? ' Mereka menjawab;
'Mereka melakukan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berjihad sebagaimana kami
berjihad, dan mereka memiliki kelebihan harta untuk bersedekah sedangkan kami tidak
mempunyai harta yang lebih untuk bersedekah.' Maka beliau bersabda: 'Maukah kalian aku
tunjukkan pada suatu perkara, yang tidak akan menyamai orang sebelum kalian dan tidak
pula akan di dahului oleh orang-orang setelah kalian kecuali dan tidak akan terjangkau
kecuali oleh orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan? ' Yaitu; kalian
bertasbih seusai shalat sebanyak sepuluh kali, bertahmid sebanyak sepuluh kali bertakbir
sebanyak sepuluh kali.' Hadits ini juga diperkuat oleh 'Ubaidullah bin Umar dari Sumayy. Dan
diriwayatkan pula oleh Ibnu 'Ajlan dari Sumayy dan Raja` bin Haiwah. Dan diriwayatkan pula
oleh Jarir dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Abu Shalih dari Abu Darda`. Dan diriwayatkan pula
oleh Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.



5855. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Al Musayyab bin Rafi' dari Warrad bekas budak Mughirah bin Syu'bah
dia berkata; "Mughirah pernah menulis surat kepada Mu'awiyah bin Abu Sufyan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selepas shalat, beliau selalu mengucapkan do'a; 'LAA
ILAAHA ILLALLAH WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU
WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WALLA
MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tiada Dzat yang
berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia yang mempunyai kekuasaan dan
segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang bisa menghalangi apa
yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidaklah
bermanfaat kekayaan dan harta benda dari-Mu bagi pemiliknya)." Dan berkata Syu'bah dari
Manshur, dia berkata; saya mendengar Al Musayyab.

Bab: Firman Allah "Dan doakanlah mereka."

5856. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Yazid bin Abu 'Ubaid bekas budak Salamah telah menceritakan kepada kami Salamah bin
Al Akwa' dia berkata; "Kami pernah keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menuju
Khaibar seorang anggota pasukan dari suatu Kaum berkata; 'Wahai 'Amir, tidakkah kamu
mau memperdengarkan kepada kami sajak-sajakmu? ' Kemudian 'Amir turun sambil
menghalau unta dan berkata; 'Demi Allah, kalau bukan karena Allah, maka tidaklah kami
akan mendapat petunjuk, kemudian Salamah menyebutkan sajak-sajak tersebut, akan tetapi
aku tidak hafal, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah orang yang
menghalau unta tadi? ' Mereka menjawab; 'Amir bin Al Akwa'.' Beliau bersabda: 'Semoga
Allah merahmatinya.' Lalu seorang anggota pasukan bertanya; 'Alangkah baiknya sekiranya
anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus.' Ketika pasukan saling berhadapan, maka
mereka saling menyerang, ternyata Amir terkena pedangnya sendiri hingga menyebabkan

dirinya meninggal. Setelah hari mulai petang, mereka mulai menyalakan api, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah
mereka menyalakan api? ' Mereka menjawab; 'Untuk memasak daging keledai jinak.' Maka
beliau bersabda: 'Tumpahkanlah dan pecahkanlah.' Lantas ada seorang laki-laki berkata;
'Wahai Rasulullah, tidakkah kami tumpahkan kemudian kami mencucinya? ' Beliau
menjawab: 'Atau seperti itu.'








5857. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Amru yaitu Ibnu Murrah saya mendengar Ibnu Abu Aufa radliallahu 'anhuma; "Apabila
seseorang memberikan sedekah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau akan
berdo'a: 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA AALI FULAN (Ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepada
keluarga fulan).' Tidak lama kemudian, ayahku memberikan (sedekah) kepada beliau, lalu
beliau bersabda: 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA AALI ABI AUFA (Ya Allah, limpahkanlah
kesejahteraan kepada keluarga Abu Aufa) '."


5858. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Isma'il dari Qais dia berkata; saya mendengar Jarir berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Bisakah kamu membuat aku dapat beristirahat dari
urusan Dzul Khalashah". Maksud beliau adalah patung yang disembah yang dinamakan
Ka'bah Al Yamaniyah. Lalu aku berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak ahli
dalam menunggang kuda." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menepuk dadaku
dan berdo'a: 'Ya Allah mantapkanlah dia dan jadikanlah dia seorang pemberi petunjuk yang
lurus.' Jarir berkata; 'Lalu aku berangkat bersama lima pengunggang kuda yang ulung dari
kaumku.' Dan sepertinya Sufyan mengatakan; 'Lalu aku berangkat bersama beberapa orang
dari kaumku, lalu aku datangi tempat tersebut dan aku membakarnya, setelah itu aku
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; 'Wahai Rasulullah, demi Allah,
tidaklah aku menemui anda melainkan aku telah meninggalkan mereka (para penyembah
Dzul Khalashah) kecuali seolah-olah mereka seperti unta yang penyakitan (sebutan untuk
kehancuran rumah tersebut karena telah dibakar). Lalu beliau mendo'akan keberkahan
untuk pasukan beserta kudanya.'


5859. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas berkata; Ummu Sulaim pernah
berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "(Do'akanlah) pelayan engkau yaitu Anas."
Beliau bersabda: 'Ya Allah, karuniailah ia harta dan anak yang banyak dan berkahilah apa
yang telah Engkau berikan kepadanya.'




5860. Telah menceritakan kepada kami Ustman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami 'Abdah dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seorang laki-laki membaca (Al Qur'an) di
masjid, lalu beliau bersabda: "Semoga Allah merahmatinya, sungguh ia telah
mengingatkanku ini dan ini, yaitu ayat yang aku lupa dalam surat ini dan ini."

5861. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Sulaiman dari Abu Wa`il dari Abdullah dia berkata;
"Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagi suatu pembagian, lalu seorang
laki-laki berkata; 'Sungguh pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap ridla Allah.'
Lalu aku memberitahukannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau marah
hingga aku lihat tampak kemarahan pada wajah Beliau. Beliau lalu bersabda: 'Semoga Allah
merahmati Musa, karena dia disakiti lebih banyak dari ini namun dia tetap bersabar'."

Bab: Bersajak saat doa


5862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Muhammad bin As Sakan telah
menceritakan kepada kami Habban bin Hilal Abu Habib telah menceritakan kepada kami
Harun Al Muqri`i telah menceritakan kepada kami Az Zubair bin Al Khirrit dari Ikrimah dari
Ibnu Abbas dia berkata; "Berbicaralah kepada orang-orang setiap Jum'at sekali, jika kamu
enggan, maka dua kali, dan apabila kamu ingin lebih banyak lagi, hendaknya hanya tiga kali
(setiap Jum'at). Janganlah membuat orang-orang bosan dengan Al Qur'an ini. Jangan sekalikali aku dapatkan kamu mendatangi sebuah kaum ketika mereka berbincang-bincang, tibatiba kamu menyampaikan kisah dan memotong pembicaraan mereka hingga mereka bosan.
Akan tetapi diamlah terlebih dahulu. Jika mereka telah mempersilahkanmu, silahkan kamu
bicara, sehingga mereka antusias (semangat) mendengarkan tutur bicaramu. Dan tolong
cermatilah sajak puitis (yang sulit dimengerti) dan jauhilah yang seperti itu, sebab telah
kutemui Rasulullah dan para sahabatnya tak melakukan yang demikian. Yaitu tidak
melakukan hal itu selain mereka selalu menjauhi semacam itu."

Bab: Hendaklah serius dalam meminta, sebab Allah tak ada yang memaksa


5863. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang tengah berdo'a,
hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam berdo'a, dan janganlah mengatakan; 'Ya Allah, jika
Engkau kehendaki berilah aku' sebab Allah sama sekali tidak ada yang bisa memaksa."

5864. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az Zinad
dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; 'Ya Allah, ampunilah aku jika
Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.' Akan tetapi hendaknya ia
bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa."

Bab: Permintaan hamba akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa





5865. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Abu 'Ubaid bekas budak Ibnu Azhar dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Do'a) kalian akan diijabahi selagi tidak
terburu-buru, dengan mengatakan; 'Aku telah berdo'a, namun tidak kunjung diijabahi.'

Bab: Berdoa dengan tidak menghadap kiblat

5866. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mahbub telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba seorang laki-laki
berdiri dan berkata; "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah, supaya menurunkan
hujan." Maka langitpun menjadi berawan dan hujan pun turun hingga hampir seseorang
tidak dapat sampai ke rumahnya, hal ini berlangsung sampai Jumat berikutnya. Kemudian
laki-laki tersebut atau yang lainnya berdiri dan berkata; 'Berdo'alah kepada Allah supaya
memalingkan hujan dari kami, karena kami semuanya telah kebanjiran.' Beliaupun
tersenyum kemudian berdo'a: 'Ya Allah, turunkanlah (hujan) di sekitar kami dan bukan pada
kami.' Maka awan-awan pun bergeser dari Madinah dan tidak turun pada penduduk
Madinah sedikitpun."

Bab: Doa dengan menghadap kiblat

5867. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Yahya dari 'Abbad bin Tamim dari
Abdullah bin Zaid dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju tempat shalat

ini untuk meminta hujan, lalu beliau berdo'a miminta hujan dengan menghadap ke Kiblat
dan membalikkan selendangnya."

Bab: Doa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam untuk pembantunya agar panjang usia

5868. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Al Aswad telah menceritakan
kepada kami Harami telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas
radliallahu 'anhu dia berkata; ibuku berkata; "Wahai Rasulullah, do'akanlah atas pelayan
enaku ini, yaitu Anas." Beliau bersabda: "Ya Allah, perbanyaklah hartanya, anak-anaknya dan
berkahilah atas apa yang Engkau berikan."

Bab: Doa saat kesusahan




5869. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu 'Aliyah dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ketika
dalam kesulitan, beliau mengucapkan: "LAA ILAAHA ILLALLAHUL 'ADZIIM AL HALIIM LAA
ILAAHA ILLALLAH RABBUL 'ARSYIL 'AZHIIM (Tiada Ilah selain Allah Yang Maha Agung dan
Maha Penyantun. Tiada ilah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang
mulia."

5870. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Hisyam bin Abu Abdullah dari Qatadah dari Abu 'Aliyah dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ketika dalam kesulitan, beliau
mengucapkan: "LAA ILAAHA ILLALLAHUL 'ADZIIM AL HALIIM LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUL
'ARSYIL 'AZHIIM, LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUS SAMAAWATI WA RABBUL ARDLI WA RABBUL
ASRSYL KARIIM (Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada
Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit

dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia)." Dan berkata Wahb telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Qatadah seperti itu.

Bab: Meminta perlindungan dari kesusahan yang menyengsarakan




5871. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepadaku Sumayy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam selalu meminta perlindungan dari cobaan yang
memayahkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh.'
Sufyan mengatakan; "Hadits tersebut (tiga macam keburukan -red) mamsih ada tambahan
dariku, namun aku lupa yang satunya."

Bab: Doa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Alloohumma arrafiiq al-a'la"






5872. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Musayyab dan 'Urwah bin Zubair - ia termasuk kalangan
ahli ilmu- bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi
wasallam masih dalam keadaan sehat wal afiat, beliau bersabda: 'Sesungguhnya seorang
nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia
dipersilahkan untuk memilih.' Ketika (malaikat pencabut nyawa) datang kepada beliau,
sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat.
Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas
sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha
Tinggi! ' Aku berkata; "Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami dan saya tahu bahwa itu adalah ucapan
yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat. Aisyah mengatakan;
"Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku
dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.'

Bab: Doa meminta kehidupan dan kematian






5873. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Isma'il dari Qais dia berkata; aku datang untuk membesuk Khabbab, ketika itu ia tengah
di terapi dengan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang sakit) hingga tujuh kali,
lalu dia mengatakan; 'Kalaulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang kami
memohon kematian, niscaya aku akan memohonnya." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya dari Isma'il dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Qais dia berkata; aku pernah menjenguk Khabbab, ketika itu ia
tengah di terapi dengan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang luka) hingga tujuh
kali di perutnya, maka aku mendengar dia mengatakan; 'Kalaulah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak melarang kami memohon kematian, niscaya aku akan memohonnya."


5874. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami Isma'il
bin 'Ulayyah dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
Shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berangan-angan
untuk mati karena musibah yang menimpanya, kalau memang hal itu harus, hendaknya ia
mengatakan; "Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku
jika kematian itu baik bagiku."

Bab: Berdoa meminta keberkahan untuk anak kecil dan mengusap kepala


5875. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim dari Al Ja'd bin Abdurrahman dia berkata; saya mendengar As Sa`ib bin Yazid berkata;
Aku bersama bibiku menemui Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, lalu dia berkata; "Wahai

Rasulullah, Sesungguhnya anak saudaraku ini sedang menderita sakit." Lalu beliau mengusap
kepalaku dan mendo'akanku dengan keberkahan, setelah itu beliau berwudlu dan meminum
sisa air wudlu, sementara aku berdiri di belakang beliau maka aku sempat melihat stempel
(kenabian) antara kedua pundak beliau seperti biji kancing."



5876. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub dari Abu 'Uqail bahwa dia
bersama kakeknya Abdullah bin Hisyam pernah keluar dari pasar atau menuju pasar, lalu ia
membeli makanan. Selang beberapa saat, ia bertemu dengan Ibnu Zubair dan Ibnu Umar,
maka keduanya berkata; "Ikutkanlah kami berdua denganmu, karena Nabi Shallallahu 'alahi
wasallam dulu pernah mendo'akanmu dengan keberkahan." Lalu mereka pun ikut
bersamanya, dan sepertinya ia mendapatkan tunggangan lalu menghantarkannya sampai ke
rumah."



5877. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Mahmud bin Ar Rabi' -ia adalah orang yang Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam
pernah mengguyurkan air ke mukanya dari sumur mereka, ketika ia masih kecil."


5878. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu
'anha dia berkata; Nabi Shallallahu 'alahi wasallam pernah di beri beberapa bayi, lalu beliau
mendo'akan mereka, beliau juga pernah di beri seorang bayi laki-laki, lalu bayi itu ngompol,
maka beliau meminta di ambilkan air lalu memercikinya dan tidak mencucinya."

5879. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Tsa'labah bin
Shu'air -Dan Nabi Shallallahu 'alahi wasallam pernah mengusapnya- bahwa dia pernah
melihat Sa'd bin Abu Waqash shalat witir satu raka'at."

Bab: Bershalawat untuk nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

5880. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Al Hakam dia berkata; saya mendengar Abdurrahman bin Abu
Laila dia berkata; Ka'b bin 'Ujrah pernah menemuiku, lalu dia berkata; "Maukah kamu aku
beri petunjuk? Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alahi wasallam pernah keluar menemui kami,
lalu kami bertanya; "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui salam kepadamu, lalu
bagaimanakah caranya bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: "Ucapkanlah;
ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA
'ALAA AALII IBRAAHIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA BAARIK 'ALAA
MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA 'AALI IBRAHIIMA
INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim,
sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barakah kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada
Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia)."

5881. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Hazim dan Ad Darawardi dari Yazid dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id
Al Khudri dia berkata; kami bertanya; "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui salam
kepadamu, lalu bagaimanakah kami bershalawat?" beliau menjawab: "Ucapkanlah;
ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD 'ABDIKA WARASUULIKA KAMAA SHALLAITA 'ALAA
IBRAAHIM WA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA
'ALAA IBRAHIIM WA 'ALAA AALI IBRAHIIMA (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad

hamba dan utusan-Mu sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim, dan
berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberi barakah kepada Ibrahim, dan keluarga Ibrahim)."

Bab: Bolehkah bershalawat untuk selain Nabi Shallallahu'alaihiwasallam?

5882. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Ibnu Abu Aufa dia berkata; "Apabila seseorang
menyerahkan sedekahnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau
mengucapkan: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAAIHI (Ya Allah, berikanlah kesejahteraan
kepadanya)." Tidak lama kemudian, ayahku menyerahkan sedekah kepada beliau, lalu beliau
bersabda: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA AALI ABI AUFA (Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan
kepada keluarga Abu Aufa)."

5883. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdullah bin
Abu Bakr dari Ayahnya dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqi dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Abu Humaid As Sa'idi bahwa mereka berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana kita
bershalawat kepadamu?" beliau bersabda: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA
MUHAMMADIN WA AZWAAJIHI WA DZURRIYYATIHII KAMAA SHALLAITA 'ALAA AALI
IBRAHIM WA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA AZWAAJIHI WA DZURRIYYATIHII KAMAA
BAARAKTA 'ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIIDUN MAJIID" (Ya Allah berilah shalawat
kepada Muhammad, istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah
memberi shalawat kepada keluarga Ibrahim dan berilah barakah kepada Muhammad, istriistrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia)."

Bab: Sabda nabi "Siapa yang kusakiti, jadikanlah sebagai kaffarat baginya"

5884. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shal? h telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa
dia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan: "Ya Allah, sekiranya
ada seorang mukmin yang pernah aku cela, maka jadikanlah celanya tersebut sebagai
perkara yang dapat mendekatkan kepada-Mu di hari Kiamat kelak."

Bab: Meminta perlindungan dari fitnah

5885. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu; bahwa para sahabat banyak bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan
pertanyaan-pertanyaan itu. Maka beliau marah dan langsung naik mimbar sambil bersabda:
'Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, melainkan aku selalu jelaskan kepada
kalian', lantas aku melihat kanan-kiri, tak tahunya setiap orang menutupi kepalanya dengan
pakaiannya sambil menangis, Secara spontan muncullah seseorang yang jika bermusuhan, ia
dipanggil dengan nasab selain ayahnya, maka orang itu berujar 'Wahai nabiyullah siapakah
ayahku? Beliau menjawab: 'ayahmu adalah Hudzafah." Umarpun bergegas mengucapkan
RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN shallallahu 'alaihi
wasallam RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MINAL FITANI (Kami ridha Allah sebagai Tuhan,
Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari
fitnah), lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku belum pernah melihat
keburukan dan kebaikan sama sekali seperti hari ini, sebab hari ini neraka dan surga
digambarkan bagiku hingga aku melihat kedua-duanya berada dibalik dinding ini. Dan
Qatadah selalu menyebutkan hadits ini ketika membaca ayat 'Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada
kalian, justru malah menyusahkan kalian." (QS. Al Maidah; 101).

Bab: Meminta perlindungan dari dikuasai orang lain

5886. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ja'far dari 'Amru bin Abu 'Amru bekas budak Al Mutthalib bin Abdullah bin
Hanthab, bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Abu Thalhah: "Berilah aku seorang pelayan lelaki dari yang kamu
miliki hingga ia bisa membantuku." Abu Thalhah lalu keluar dengan membawaku di belakang
boncengannya. Aku lalu menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setiap kali
beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca: 'ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI
WA DLALA'ID DAINI WA 'ALAIHI WA GHALABATIR RIJAALI (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan
penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan) '. Aku selalu melayani (keperluan) beliau
hingga kembali dari Khaibar, beliau kembali dengan membawa (mengiring) Shafiyah binti
Huyai. Dan aku lihat beliau menutupinya dengan kain kemudian memboncengkannya di
belakang beliau. Sehingga ketika kami tiba di daerah Shahba`, beliau membuat hais dalam
bejana dari kulit, kemudian beliau menyuruh agar aku mengundang para sahabat. Setelah itu
mereka menyantap hidangan tersebut, itulah awal rumah tangga beliau dengannya.
Kemudian beliau melanjutkan perjalanan, hingga ketika Uhud telah terlihat, beliau bersabda:
"Ini adalah gunung yang kita mencintainya dan dia mencintai kita." Ketika memasuki kota
Madinah beliau mengatakan: "Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkan apa yang ada di
antara dua gunungnya (Madinah), sebagaimana Ibrahim mengharamkan (mensucikan)
Makkah. Ya Allah, berkahilah mereka dalam mud dan sha' mereka."

Bab: Meminta perlindungan dari siksa kubur


5887. Telah menceritakan kepada kami Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufran
telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dia berkata; saya mendengar Ummu
Khalid Binti Khalid -kata Musa; dan belum ada yang mendengar seorang pun dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam selain dia- Ummu Khalid berkata; "Saya mendengar Nabi
Shallallahu 'alahi wasallam meminta perlindungan dari siksa kubur."

5888. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Mush'ab bahwa Sa'd pernah memerintahkan
lima perkara, dia menyebutkan perkara itu dari nabi Shallallahu 'alahi wasallam, bahwa
beliau memerintahkan hal itu juga, yaitu; "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI,
WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI, WA A'UUDZU BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR WA
A'UUDZU BIKA MIN FITNATID DUNYA -yaitu firnah Dajjal- WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL
QABRI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari
sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepikunan, aku berlindung dari fitnah dunia maksudnya adalah fitnah dajjal- dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur."



5889. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Masruq dari Aisyah dia berkata; "Dua orang
wanita tua dari Yahudi Madinah datang kepadaku, lalu keduanya berkata kepadaku;
"Sesungguhnya penghuni kubur ada yang disiksa di kubur mereka." Namun aku
mengingkarinya bahkan aku merasa tidak perlu untuk mempercayai keduanya, sesaat
kemudian Nabi Shallallahu 'alahi wasallam masuk menemuiku, lalu aku beritahukan kepada

beliau perihal ucapan dua wanita tua tersebut, maka beliau bersabda: "Mereka berdua
benar, sesungguhnya orang-orang ada yang disiksa (dalam kuburnya) yang dapat di dengar
oleh setiap binatang." Setelah itu aku tidak pernah melihat beliau melainkan selalu
memohon perlindungan dari siksa kubur selepas shalat."

Bab: Meminta perlindungan dari fitnah kehidupan dan kematian

5890. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dia berkata; saya mendengar Ayahku dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu 'alahi wasallam selalu mengucapkan:
"ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI WAL JUBNI WAL BUKHLI WAL
HARAMI WA A'UUDZUBILKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL
MAHYAA WAL MAMAAT (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
pengecut, kekikiran dan kepikunan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan
berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian."

Bab: Meminta perlindungan dari dosa dan terlilit hutang


5891. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi
Shallallahu 'alahi wasallam biasa mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL
KASALI WAL HARAMI WAL MA`TSAMI WAL MAGHRAMI WAMIN FITNATIL QABRI WA
'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIN NAARI WA 'AZAABIN NAARI WAMIN SYARRI FITNATIL
GHANIY WA 'A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL FAQRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID
DAJJAL, ALLHUMMAGHSIL 'ANNII KHATHAAYAYA BIMAAIS SALJI WALBARADI WANAQQI
QALBII MINAL KHATHAAYAYA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADL MINAD DANAS
WABAA'ID BAINI WABAINAL KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL
MAGHRIBI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kepikunan, kesalahan dan
terlilit hutang, dan dari fitnah kubur serta siksa kubur, dan dari fitnah neraka dan siksa

neraka dan dari buruknya fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari buruknya
fitnah kefakiran serta aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah,
bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku dari
kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan
jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara
timur dan barat."

Bab: Meminta perlindungan dari pengecut dan malas


5892. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami
Sulaiman dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Abu 'Amru dia berkata; saya
mendengar Anas bin Malik dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan:
"ALLAHUMMA INII A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI WAL KASALI
WALJUBNI WALBUKHLI WADLALA'ID DAINI WAGHALABATIR RIJAALI (Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka cita, lemah dan malas, pengecut dan kikir
dan terlilit hutang serta dikuasai musuh."

Bab: Meminta perlindungan dari kebakhilan






5893. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik bin Umair dari
Mush'ab bin Sa'd dari Sa'd bin Abu Waqash radliallahu 'anhu bahwa dia memerintahkan lima
perkara, dan dia pernah menceritakan tentang hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, yaitu; "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA
MINAL JUBNI, WA A'UUDZU BIKA MIN AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR WA A'UUDZU
BIKA MIN FITNATID DUNYA, WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI (Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku
berlindung kepada-Mu kepikunan, aku berlindung dari fitnah dunia dan aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur."

Bab: Meminta perlindungan dari kepikunan


5894. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata;
"Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam sering meminta perlindungan, beliau mengucapkan:
"ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KASALI WA A'UUDZUBIKA MINAL JUBNI WA
A'UUDZUBIKA MINAL HARAMI WA A'UUDZUBIKA MINAL BUKHLI (Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat malas, dan berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, dan berlindung
kepada-Mu dari sifat pikun dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir."

Bab: Doa untuk menghilangkan wabah dan penyakit



5895. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
Nabi Shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Ya Allah, berilah kecintaan kami terhadap
Madinah sebagaimana kecintaan kami terhadap Makkah atau lebih cinta lagi, dan
pindahkanlah demamnya ke daerah Juhfah, ya Allah berkahilah kami di mud dan sha' kami."

5896. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd bahwa
Ayahnya berkata; "Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam haji wada', beliau datang
menjengukku ketika aku terbaring sakit yang menyebabkan kematianku, lalu saya berkata;
"Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah, seperti yang telah anda lihat saat ini,
sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, sementara saya hanya memiliki
seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah saya
menyedekahkan dua pertiga dari hartaku?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi;
"Kalau begitu, bagaimana jika separuhnya?" beliau menjawab: "Jangan, (namun
sedekahkanlah sepertiganya saja), dan sepertiganya pun sudah banyak, sebenarnya bila
kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan serba kekurangan dan meminta-minta kepada orang
lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla Allah,
melainkan kamu akan mendapatkan pahala lantaran dari nafkah pemberianmu itu, hingga
sesuap makanan yang kamu suguhkan kemulut istrimu juga merupakan sedekah darimu."
Saya bertanya lagi; "Apakah saya masih tetap hidup, sesudah teman-teman saya meninggal
dunia?" beliau menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan panjang umur, kemudian kamu
mengerjakan suatu amalan dengan tujuan untuk mencari ridla Allah, kecuali derajatmu akan
semakin bertambah, semoga kamu dipanjangkan umurmu sehingga kaum Muslimin
mendapatkan manfa'at darimu dan orang-orang (kafir) menderita kerugian karenamu. Ya
Allah sempurnakanlah hijrah para sahabatku dan janganlah Engkau kembalikan mereka
kepada kekufuran, akan tetapi alangkah kasihannya Sa'd bin Khaulah." Sa'd berkata;
"Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akannya agar ia meninggal di kota
Makkah."

Bab: Memminta perlindungan dari kepikunan, fitnah dunia




5897. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al
Husain dari Za`idah dari Abdul Malik dari Mush'ab bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata;
"Mohon perlindunganlah kalian dengan beberapa kalimat yang digunakan oleh Nabi
Shallallahu 'alahi wasallam, yaitu; "ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI, WA
A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA MIN AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR
WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATID DUNYA WA 'ADZAABIL QABRI (Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung
kepada-Mu kepikunan, aku berlindung dari fitnah dunia dan siksa kubur."

5898. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Musa telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah bahwa
Nabi Shallallahu 'alahi wasallam selalu mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA
MINAL KASALI WAL HARAMI WAL MAGHRAMI WAL MA`TSAMI, ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIN NAAR WAFITNATIN NAARI WAMIN FITNATIL QABRI WA
'ADZAABIL QABRI WASYARRI FITNATIL GHANIY WASYARRI FITNATIL FAQRI WAMIN SYARRI
FITNATIL MASIIHID DAJJAL, ALLHUMMAGHSIL KHATHAAYAYA BIMAAIS SALJI WALBARADI
WANAQQI QALBII MINAL KHATHAAYAYA KAMAA NAQQAITATS TSAUBUL ABYADL MINAD
DANAS WABAA'ID BAINI WABAINAL KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI
WAL MAGHRIBI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kepikunan, terlilit
hutang, dan dari kesalahan dan dari fitnah neraka serta siksa neraka, dan dari fitnah kubur
dan siksa kubur dan dari buruknya fitnah kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran serta
fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan
air embun, sucikanlah hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju
yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku
sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat."

Bab: Meminta perlindungan dari fitnah kekayaan

5899. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Salam bin Abu Muthi' dari Hisyam dari Ayahnya dari Bibinya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam biasa meminta perlindungan dengan (membaca): "ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WAMIN 'ADZAABIN NAAR WA A'UUDZUBIKA MIN
FITNATIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL
GHANIY WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL FAQRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID
DAJJAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah Dajjal)."

Bab: Meminta perlindungan dari fitnah kefakiran






5900. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; Nabi Shallallahu 'alahi wasallam sering mengucapkan do'a:
'ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WA 'ADZAABIN NAARI WA FITNATIL
QABRI WA 'ADZAABIL QABRI WASYARRI FITNATIL GHANIY WASYARRI FITNATIL FAQRI,
ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL,
ALLAHUMMAGHSIL QALBII BIMAAIS SALJI WAL BARADI WANAQQI QALBII MINAL
KHATHAAYAYA KAMAA NAQQAITATS TSAUBUL ABYADL MINAD DANAS WABAA'ID BAINI
WABAINAL KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI,
ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL KASALI WAL MA`TSAMI WAL MAGHRAMI." (Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka serta siksa neraka, dan dari fitnah kubur
dan siksa kubur dan dari buruknya fitnah kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah
hatiku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana
Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan
kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kesalahan dan terlilit hutang)."

Bab: Berdoa meminta banyak harta disertai keberkahan

5901. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya mendengar
Qatadah dari Anas dari Ummu Sulaim bahwa dia berkata; "Wahai Rasulullah, do'akanlah
pelayanmu yaitu Anas!." Beliau lalu mengucapkan: 'Ya Allah, karuniailah dia harta dan anak
yang banyak dan berkahilah terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadanya.' Dan dari
Hisyam bin Zaid saya mendengar Anas bin Malik seperti itu.


5902. Telah menceritakan kepada kami Abu Zaid Sa'id bin Ar Rabi' telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas radliallahu 'anhu dia
berkata; Ummu Sulaim berkata; "(Do'akanlah) pelayanmu Anas!." Beliau lalu mengucapkan:
'Ya Allah, karuniailah ia banyak harta dan anak, dan berkahilah terhadap sesuatu yang telah
Engkau berikan padanya.'

Bab: Doa istikharah



5903. Telah menceritakan kepada kami Mutharif bin Abdullah Abu Mush'ab telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Al Mawal dari Muhammad bin Al
Munkadir dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengajarkan istikharah kepada kami untuk setiap perkara, sebagaimana mengajarkan surat
dari Al Qur'an. (Sabdanya): "Jika salah seorang dari kalian menginginkan sesuatu maka
hendaknya ia mengerjakan dua raka'at lalu ia mengucapkan: ALLAHUMMA INNI
ASTAKHIRUKA BI 'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BI QUDRATIKA WA AS'ALUKA MIN FADLIKAL
ADZIMI FAINNAKA TAQDIRU WALA AQDIRU WA TA'LAMU WALA A'LAMU WA ANTA
A'LAMUL GHUYUB, ALLAHUMMA FAIN KUNTA TA'LAMU HADZAL AMRA (maka ia
menyebutkan hajat yang ia inginkan) KHAIRAN LII FII DIENIE WA MA'AASYII WA 'AQIBATI
AMRI -atau berkata; FII 'AAJILI AMRII WA AAJILIHI- FAQDURHU LI WA IN KUNTA TA'LAMU
ANNA HAADZAL AMRA SYARRAN LI FI DIINII WA MA'AASYII WA 'AAQIBATI AMRII -atau
berkata; FII 'AAJILI AMRII WA AAJILIHI- FASHRIFHU 'ANNI WASHRIFNI 'ANHU WAQDURLIIL
KHAIRA HAITSU KAANA TSUMMA RADDLINI BIHI. (Ya Allah saya memohon pilihan kepada
Engkau dengan ilmu-Mu, saya memohon penetapan dengan kekuasaan-Mu dan saya
memohon karunia-Mu yang besar, karena Engkaulah yang berkuasa sedangkan saya tidak
berkuasa, Engkaulah yang Maha mengetahui sedangkan saya tidak mengetahui apa-apa, dan
Engkau Maha mengetahui dengan segala yang ghaib. Ya Allah jikalau Engkau mengetahui
urusanku ini (ia sebutkan hajatnya) adalah baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, serta
akibat urusanku -atau berkata; baik di dunia atau di akhirat- maka takdirkanlah untukku
serta mudahkanlah bagiku dan berilah berkah kepadaku, sebaliknya jikalau Engkau

mengetahui bahwa urusanku ini (ia menyebutkan hajatnya) buruk untukku, agamaku,
kehidupanku, serta akibat urusanku, -atau berkata; baik di dunia ataupun di akhirat- maka
jauhkanlah aku daripadanya, serta takdirkanlah untukku yang baik baik saja, kemudian
jadikanlah aku ridla dengannya.) " Lalu ia menyebutkan hajatnya.

Bab: Doa ketika berwudhu"




5904. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meminta diambilkan air, lalu beliau berwudlu, setelah itu beliau
mengangkat tangannya sambil berdo'a: "Ya Allah, ampunilah 'Ubaid Abu 'Amir." Hingga aku
melihat putih ketiaknya, lalu beliau melanjutkan do'anya: 'Ya Allah, jadikanlah ia termasuk
dari orang yang terbaik diantara manusia di hari Kiamat kelak.'

Bab: Doa jika menyusuri jalan mendaki (naik)


5905. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata;
"Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, apabila kami berjalan
ke tempat yang agak tinggi, kami pun bertakbir, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak
berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha
Mendengar dan Maha Dekat.' Kemudian beliau mendatangiku, sedangkan diriku tengah
membaca; 'Laa haula wa laa quwwata ilIa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan
pertolongan AlIah). Kemudian beliau bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, 'Ucapkanlah: Laa
haula wala quwwata illaa billaah, karena itu adalah salah satu dari perbendaharaan surga atau beliau bersabda; 'Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat, yang termasuk salah
satu dari perbendaharaan surga? Yaitu; Laa haula walaa quwwata illaa billah' (Tiada daya
dan upaya kecuali dengan pertolongan AIIah)."

Bab: Doa jika ingin bepergian atau pulang


5906. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa: "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah kembali dari peperangan, haji atau umrah, maka beliau
mengucapkan takbir di setiap tempat yang tinggi sebanyak tiga kali kemudian beliau
membaca: 'Tidak ada Ilah selain Allah, Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. BagiNya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia berkuasa atas segala sesuatu. Kita berserah diri,
bertaubat, beribadah, bersujud kepada Rabb kita dengan terus memuji-Nya, Allah akan
menepati janji-Nya, dan menolong hamba-Nya dan mengalahkan golongan-golongan kafir
dengan sendiri-Nya.'"

Bab: Doa untuk orang menikah







5907. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat bekas shufrah (minyak wangi berwarna kuning) pada Abdurrahman bin
'Auf, maka beliau pun bertanya: "Bagaimana keadaanmu? -Atau bersabda- bagaimana
kabarmu? Ia menjawab; 'Sesungguhnya aku telah menikahi seorang wanita dengan mahar
seberat biji kurma.' Beliau besabda: 'Semoga Allah memberkahimu, adakanlah pesta
perkawinan meskipun dengan seekor kambing.'

5908. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Amru dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; "Ayahku telah
meninggal dan meninggalkan tujuh atau sembilan anak perempuan, oleh karena itu aku
menikahi wanita." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apakah kamu sudah
nikah wahai Jabir? ' Jawabku; 'Ya, sudah.' Beliau bersabda: 'Gadis atau janda? ' Aku
menjawab; 'Janda.' Beliau bersabda: 'Tidakkah kamu pilih gadis, hingga kamu bisa bercumbu
dengannya dan dia bisa bercumbu denganmu, atau kamu dapat bergurau dengannya dan dia
dapat bergurau denganmu? ' Aku menjawab; 'Ayahku telah meninggal dunia dengan
meninggalkan tujuh atau sembilan anak perempuan, dan aku tidak suka jika aku menikah
dengan wanita yang seumur dengan mereka. Oleh karena itu, aku menikahi wanita yang
dapat mengurusi mereka.' Beliau bersabda: 'Semoga Allah memberkahimu.' Namun Ibnu
Uyainah dan Muhammad bin Muslim dari 'Amru tidak mengatakan; 'Semoga Allah
memberkahimu.'

Bab: Doa menggauli isteri

5909. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya salah seorang diantara kalian
hendak mendatangi isterinya, maka ucapkanlah; 'BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNIBNASY
SYAITHAANA WAJANNIBIS SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA' Dengan nama Allah, jauhkanlah
kami dari setan dan jauhkanlah setan terhadap sesuatu yang Engkau anugerahkan kepada
kami, jika ditakdirkan memperoleh anak dari keduanya, maka setan tidak akan mampu
membahayakannya selama-lamanya."

Bab: Doa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Robbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah"

5910. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Abdul Aziz dari Anas dia berkata; "Do'a yang paling banyak dipanjatkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah: 'RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WAFIL
AAKHIRATI HASANAH WAQINAA 'ADZAABAN NAAR Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada
kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.'"

Bab: Memminta perlkindungan dari fitnah duniawi


5911. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidah bin Humaid dari Abdul Malik bin 'Umair dari Mush'ab bin Sa'd bin Abu
Waqqash dari Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengajari kami beberapa kalimat (do'a) sebagaimana beliau kamu belajar menulis,
yaitu; "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI,
WA A'UUDZU BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMUR WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATID
DUNYA WA 'ADZAABIL QABRI Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, aku
berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur."

Bab: Mengulang-ulang doa


5912. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir telah menceritakan kepada
kami Anas bin 'Iyadl dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam terkena sihir, sehingga beliau pun dibuat seakan-akan telah
melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau tidak kerjakan. Sampai beliau selalu berdo'a
kepada Rabbnya, kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan

bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan
(hukumi)?" Aisyah berkata; 'Apa itu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Dua orang laki-laki
telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan satunya
lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya; 'Menderita sakit
apakah laki-laki ini? ' temannya menjawab; 'Terkena sihir.' Salah seorang darinya bertanya;
'Siapakah yang menyihirnya? ' Temannya menjawab; 'Labid bin Al A'sham.' Salah seorang
darinya bertanya; 'Dengan benda apakah (dia menyihir)? ' Temannya menjawab; 'Dengan
rambut yang terjatuh (ketika disisir) dan seludang mayang kurma.' Salah seorang darinya
bertanya; 'Di manakah benda itu di letakkan?" Temannya menjawab; 'Di dalam sumur
Dzarwan.' -Dzarwan adalah sumur yang terletak di Bani Zuraiq- Aisyah melanjutkan;
'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya, lalu beliau kembali
menemui Aisyah, beliau lalu bersabda: 'Demi Allah, seakan-akan airnya berubah bagaikan
rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan.' Aisyah
berkata; 'Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan memberitahukan mengenai
sumur tersebut, lantas aku bertanya; 'Wahai Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkannya? '
Beliau menjawab: 'Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku tidak suka
bila memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu.' Isa bin Yunus dan Al Laits
bin Sa'd menambahkan; dari Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; 'Nabi shallallahu
'alaihi wasallam disihir, lalu beliau selalu berdo'a dan berdo'a .' Kemudian dia melanjutkan
hadits tersebut.'

Bab: Mendoakan kecelakaan atas orang musyrik

5913. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami Waki'
dari Ibnu Abu Khalid dia berkata; saya mendengar Ibnu Abu Aufa radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdo'a ketika perang Ahzab,
sabdanya: "Ya Allah, Dzat yang menurunkan kitab, Dzat yang segera membuat perhitungan,
hancurkanlah pasukan Ahzab. Ya Allah hancurkanlah mereka dan cerai beraikanlah mereka."


5914. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Abu Abdullah dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam biasa membaca do'a qunut setelah mengucapkan: "Sami'allahu liman
hamidah" -di raka'at terakhir dari shalat Isya'- yaitu; 'Ya Allah, selamatkanlah 'Ayyasy bin Abu

Rabi'ah. Ya Allah, selamatkanlah Khalid bin Walid. Ya Allah, selamatkanlah Salamah bin
Hisyam. Ya Allah, selamatkanlah golongan yang lemah dari kaum mukminin. Ya Allah,
timpakanlah kerasnya siksa-Mu kepada Mudlar dan jadikanlah siksa-Mu untuk mereka
berupa paceklik seperti paceklik yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf.'

5915. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ar Rabi' telah menceritakan kepada
kami Abu Al Ahwash dari 'Ashim dari Anas radliallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengutus suatu pasukan, yang terkenal dengan qurra` (para penghafal Al Qur'an),
lalu mereka dibunuh, maka belum pernah kulihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersedih
atas suatu bencana seperti halnya kesedihan beliau atas kematian sahabatnya tersebut. Lalu
beliau qunut selama sebulan di shalat shubuh sambil mengucapkan; "Sesungguhnya
'Ushayyah telah bermaksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya."


5916. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; "Orang-orang Yahudi menyalami Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan mengatakan; 'Assaamu'alaikum' Semoga kebinasaan atasmu. Ternyata
Aisyah memahami ucapan mereka, lalu dia berkata; 'Wa'alaikumus saam wal la'nat Semoga
kecelakaan dan laknat tertimpa atas kalian).' Lalu Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: 'Pelan-pelanlah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut
pada setiap perkara.' Aisyah berkata; 'Wahai Rasulullah! Apakah engkau tidak mendengar
apa yang telah mereka katakan? ' Beliau menjawab: 'Apakah kamu tidak mendengar bahwa
saya telah menjawab ucapan mereka, aku berkata; 'WA 'ALAIKUM' Dan semoga atas kalian
juga.'

5917. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Al Anshari telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hasan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin telah menceritakan kepada kami 'Abidah
telah menceritakan kepada kami Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Khandaq, lalu beliau bersabda:
'Semoga Allah memenuhi kubur mereka dan rumah mereka dengan api sebagaimana
mereka menyibukkan kami dari shalat wustha hingga matahari terbenam.'" Shalat wustha
adalah shalat Ashar.

Bab: Mendoakan kebaikan untuk orang musyrik

5918. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu;
Thufail bin 'Amru datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata;
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kabilah Daus telah durhaka dan enggan (melaksanakan
perintah), maka do'akanlah supaya mereka binasa." Maka orang-orang pun menyangka
bahwa beliau akan mendo'akan kebinasaan atas mereka, ternyata beliau bersabda: 'Ya Allah,
berilah petunjuk kepada Kabilah Daus dan datangkanlah mereka.'

Bab: Doa Nabi "Ampunilah yang telah kulakukan."




5919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Abdul Malik bin Shabah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari
Ibnu Abu Musa dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau biasa
berdo'a dengan do'a sebagai berikut; "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan

perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang
Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku,
kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah,
ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan,
dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya
daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu." 'Ubaidullah bin Mu'adz mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Abu
Burdah bin Abu Musa dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di
atas.





5920. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Isra`il telah
menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Abu Bakr bin Abu Musa dan Abu Burdah aku
mengiranya dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
biasa berdo'a; "ALLAHUMMAGHFIRLII KHATHI'ATHII WAJAHLII WA ISRAFII FII AMRII WAMAA
ANTA A'LAMU BIHI MINNI ALLAHUMMAGHFIRLII HAZLII WAJIDDII WAKHATHAYAAYA
WA'AMDI WAKULLU DZAALIKA 'INDI Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan-kesalahanku,
kebodohanku, perbuatanku yang melampaui batas di setiap urusanku yang Engkau lebih
mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah aku, canda tawaku, kesungguhanku,
kesalahanku, kesengajaanku dan setiap perkara yang ada padaku."

Bab: Doa saat-saat mustajab ketika jumat

5921. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada
hari Jum'at terdapat waktu, yang tidaklah seorang hamba muslim shalat dan meminta
kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkannya." Beliau memberi isyarat dengan
tangannya. Kami berkata; 'Yaitu beliau menyempitkannya.'

Bab: Sabda nabi : "Doa kita untuk orang yahudi dikabulkan, sedang doa mereka
bagi kita tidak."

5922. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Aisyah
radliallahu 'anha bahwa sekelompok orang Yahudi datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu mereka mengucapkan; "As Saamu 'alaika Kebinasaan atasmu." Beliau
menjawab: 'Wa 'alaikum Dan atas kalian juga.' Kemudian Aisyah berkata; 'As Saamu 'alaikum
wala'anakumullah wa ghadziba 'alaikum Semoga kebinasaan atas kalian, dan laknat Allah
serta murka Allah menimpa kalian.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Pelan-pelan wahai Aisyah, hendaklah kamu berlemah lembut dan janganlah kamu kasar
atau berkata keji.' Aku berkata; 'Apakah anda tidak mendengar apa yang diucapkan mereka?
' Beliau bersabda: 'Apakah kamu tidak mendengar ucapanku, sebenarnya aku tadi telah
menjawabnya, maka do'aku atas mereka telah dikabulkan, sementara do'a mereka atasku
tidak akan terkabulkan.'

Bab: Mengucapkan aamiin

5923. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, Az Zuhri mengatakan; telah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Musayyab dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apabila imam
mengucapkan amin, maka ucapkanlah amin, karena para Malaikat pun ikut mengaminkan,
maka siapa yang bacaannya amin bertepatan dengan bacaannya Malaikat, akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu."

Bab: Keutamaan tahlil

5924. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu,
lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadir Tidak ada ilah (yang berhaq
disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan
dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu sebanyak seratus kali
dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang
budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus
keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang
dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali
seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu."



5925. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abdul Malik bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Za`idah dari Abu
Ishaq dari 'Amru bin Maimun dia berkata; "Barangsiapa mengucapkannya (Laa ilaaha
illallahu wahdahuu laa syariikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in

qadir) sebanyak sepuluh kali, maka seolah-olah ia telah membebaskan budak dari keturunan
Isma'il." Umar bin Abu Za`idah mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Abu Safar dari Asy Sya'bi dari Rabi' bin Khutsaim seperti hadits tersebut. Lalu aku berkata
kepada Rabi' 'Dari manakah kamu mendengar hadits tersebut? ' Dia menjawab; 'Dari Amru
bin Maimun, lalu aku mendatangi 'Amru bin Maimun, lalu aku bertanya; 'Dari manakah
kamu mendengar hadits tersebut? ' Dia menjawab; 'Dari Ibnu Abu Laila, lalu aku pun
mendatangi Ibnu Abu Laila dan bertanya; 'Dari manakah kamu mendengar hadits tersebut? '
Dia menjawab; 'Dari Abu Ayyub Al Anshari dia pernah bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.' Ibrahim bin Yusuf juga pernah berkata; dari Ayahnya dari Abu Ishaq telah
menceritakan kepadaku 'Amru bin Maimun dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Ayyub
perkataannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Musa mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Wuhaib dari Daud dari 'Amir dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Ayyub
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Isma'il mengatakan dari Asy Sya'bi dari Ar Rabi' pada
perkataannya. Adam mengatakan; telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Maisarah saya mendengar Hilal bin Yasaf dari Ar
Rabi' bin Khutsaim, dan 'Amru bin Maimun dari Ibnu Mas'ud pada perkataannya. Al A'masy
dan Hushain juga mengatakan; dari Hilal dari Ar Rabi' dari Abdullah pada perkataannya. Dan
diriwayatkan pula oleh Abu Muhammad Al Hadlrami dari Abu Ayyub dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam: 'Seperti orang yang membebaskan budak dari keturunan Isma'il.' Abu
Abdullah mengatakan; 'Yang benar adalah yang dikatakan oleh Abdul Malik bin 'Amru.'

Bab: Keutamaan tasbih



5926. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wabihamdihi Maha suci Allah dan segala
pujian hanya untuk-Nya' sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni
walaupun sebanyak buih di lautan."


5927. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ibnu Fudlail dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Dua kalimat ringan dilisan, berat ditimbangan, dan disukai Ar
Rahman yaitu Subhaanallahul'azhiim dan Subhanallah wabihamdihi."

Bab: Keutamaan mengingat Allah Azza wa jalla


5928. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan orang yang mengingat
Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti orang yang hidup dengan
"yang mati.

5929. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu
berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum
yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah
terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut
dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka bertanya padahal Dia
;lebih tahu dari mereka; 'Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku? ' Para malaikat menjawab

'Mereka mensucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan Engkau.' Allah berfirman:


'Apakah mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Tidak, demi Allah mereka tidak
melihat-Mu.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku? ' Para malaikat
menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih giat lagi dalam
beribadah, lebih dalam mengagungkan dan memuji Engkau, dan lebih banyak lagi
mensucikan Engkau, ' Allah berfirman: 'Lalu apa yang mereka minta? ' Para malaikat
menjawab; 'Mereka meminta surge.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? '
Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.' Allah
berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika
mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias serta sangat
mengharap.' Allah berfirman: 'Lalu dari apakah mereka meminta berlindung? ' Para malaikat
menjawab; 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para
malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya sama
sekali.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka melihatnya? ' Para malaikat
menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: 'Allah
berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku telah
mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; 'Salah satu dari malaikat berkata; 'Sesungguhnya
diantara mereka ada si fulan yang datang untuk suatu keperluan? ' Allah berfirman: 'Mereka
adalah suatu kaum yang majelis mereka tidak ada kesengsaraannya bagi temannya.' Dan
telah diriwayatkan pula oleh Syu'bah dari Al A'masy namun ia tidak merafa'kan hadits
tersebut. Dan diriwayatkan pula dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Ucapan laa haula walaa quwwata illaa billaah



5930. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi dari
Abu Utsman dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
lewat di suatu bukit atau berkata; di suatu lembah, tatkala (kondisi jalan) agak naik, salah
seorang berseru sambil mengangkat suaranya; "Laa illaha illallah Allahu Akbar (Tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar)." Abu Musa melanjutkan;
'Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah berada di atas hewan
tunggangannya, lalu beliau bersabda: 'Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang
tuli dan jauh.' Kemudian beliau bersabda: 'Wahai Abu Musa, -atau- wahai Abdullah, maukah
aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat yang termasuk dari perbendaharaan surga? ' Aku
menjawab; 'Tentu.' Beliau bersabda: 'Laa haula wa laa quwwata ilIa billaah' Tiada daya dan
upaya kecuali dengan pertolongan AlIah.'

Bab: Allah mempunyai seratus nama, kurang satu

5931. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; Kami hafal dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah secara
periwayatan, dia berkata; "Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang
satu, tidaklah seseorang menghafalnya melainkan ia akan masuk surga, dan Dia adalah witir
dan menyukai yang ganjil."

Bab: Memberi nasehati waktu demi waktu

5932. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Syaqiq dia berkata; Kami pernah menunggu Abdullah, tiba-tiba Yazid bin
Mu'awiyah datang, maka kami berkata kepadanya; "Tidakkah anda duduk?." Dia menjawab;
'Tidak, namun aku akan masuk dan akan mengeluarkan saudara kalian (Abdullah) kepada
kalian atau kalau tidak, aku akan datang dan duduk.' Setelah itu Abdullah keluar dengan
menggandeng tangannya Yazid, lalu dia berdiri di hadapan kami seraya berkata;
'Sesungguhnya aku telah diberitahu keadaan kalian, akan tetapi ada suatu hal yang
menghalangiku untuk keluar kepada kalian. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengatur (penyampaian) nasehat pada kami dalam beberapa hari karena tidak
mau membuat kami jemu.'

Kitab: Hal-hal yang melunakkan hati


Bab: Tak ada kehidupan yang hakiki selain kehiudpan akherat



5933. Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abu Hind dari Ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua kenikmatan yang
sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." 'Abbas Al
'Anbari mengatakan; telah menceritakan kepada kami Shufwan bin Isa dari Abdullah bin
Sa'id bin Abu Hind dari Ayahnya saya mendengar Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits di atas.

5934. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada (hakekat)
kehidupan, kecuali kehidupan Akhirat, maka perbaikilah orang-orang Anshar dan Muhajirin."


5935. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Al Miqdam telah menceritakan kepada kami
Al Fudlail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abu Hazim telah menceritakan
kepada kami Sahl bin Sa'd As Sa'idi kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika di (perang) Khandaq, ketika beliau menggali sementara kami mengangkut
tanah, lalu beliau melewati kami dan bersabda: "Ya Allah, tidak ada (hakekat) kehidupan,
kecuali kehidupan Akhirat, maka ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin."

Bab: Perumpamaan dunia di akherat


5936. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Ayahnya dari Sahl dia berkata; saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempat cemeti di surga itu lebih baik dari dunia dan
seisinya, sungguh berpagi-pagi atau sore hari di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia
seisinya."

Bab: Sabda nabi "Jadilah engkau di dunia seolah-olah penyeberang jalan."

5937. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdurrahman Abu Al Mundzir At Thufawi dari Sulaiman Al A'masy dia
berkata; telah menceritakan kepadaku Mujahid dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma
dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memegang pundakku dan
bersabda: 'Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara."
Ibnu Umar juga berkata; 'Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu
datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu
sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.'

Bab: Panjang angan-angan



5938. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll telah mengabarkan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari

Mundzir dari Rabi' bin Khutsaim dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah
dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat
beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda:
'Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya
dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintanganrintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi
maka garis ini akan mengenainya.'"








5939. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam
dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah membuat suatu garis lalu beliau bersabda: "Ini adalah cita-citanya, dan ini
adalah ajalnya, ketika seseorang seperti itu (dalam cita-citanya), maka datanglah garis yang
lebih dekat (yaitu ajalnya)."

Bab: Siapa yang telah mencapai usia enam puluh tahun, Allah telah memberinya
umur panjang





5940. Telah menceritakan kepadaku Abdus Salam bin Muthahhar telah menceritakan kepada
kami Umar bin Ali dari Ma'an bin Muhammad Al Ghifari dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah telah
memberi udzur kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga umur enam puluh
tahun." Hadits ini juga diperkuat oleh Abu Hazim dan Ibnu 'Ajlan dari Al Maqburi.


5941. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Abu Shufwan Abdullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hati orang tua masih tetap berjiwa muda dalam dua perkara, yaitu; mencintai dunia dan

panjang angan-angan." Al Laits mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yunus dan Ibnu
Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sa'id dan Abu
Salamah.

5942. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam besabda: "Anak Adam akan semakin tumbuh
dewasa dan semakin besar pula bersamanya dua perkara, yaitu; cinta harta dan panjang
umur." Diriwayatkan pula oleh Syu'bah dan Qatadah.

Bab: Amalan yang diniati mencari wajah Allah ta'ala



5943. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Asad telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Mahmud bin Ar Rabi' dan Mahmud dia ingat ketika menahan
(tumpahan air) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Az Zuhri berkata; "Dan dia (Mahmud)
pernah menahan air yang ditumpahkan beliau dari ember ketika berada di rumah mereka
(kaumnya), dia berkata; saya mendengar 'Itban bin Malik Al Anshari -dia adalah salah
seorang (imam) Bani Salim- dia berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menemuiku di pagi hari, lalu beliau bersabda: 'Tidak akan pernah merasa cukup pada hari
Kiamat kelak, seorang hamba mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' dengan mengharap ridla
Allah, melainkan Allah akan mengharamkan neraka atasnya.'"



5944. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ya'qub
bin Abdurrahman dari 'Amru dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Tidak ada balasan yang sesuai
di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika aku mencabut nyawa orang yang dicintainya di
dunia, kemudian ia rela dan bersabar kecuali surga.'"

Bab: Waspada dari kegemerlapan duniawi dan berlomba padanya

5945. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Isma'il bin Ibrahim bin 'Uqbah dari Musa bin 'Uqbah, Ibnu Syihab mengatakan;
telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa Al Miswar bin Makhramah telah
mengabarkan kepadanya, bahwa 'Amru bin 'Auf -sekutu Bani 'Amru bin Lu`ai dan pernah
turut perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan
kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Abu Ubaidah bin
Al Jarrah ke Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membuat perjanjian damai dengan penduduk Bahrain, beliau mengangkat Al Ala` bin Al
Hadlrami sebagai pemimpin mereka. Lalu Abu 'Ubaidah datang dengan membawa harta dari
Bahrain, kaum Anshar pun mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah, lalu mereka shalat shubuh
bersama Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam, seusai shalat beliau beranjak pergi, namun
mereka menghadang beliau, maka Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam tersenyum saat
melihat mereka, setelah itu beliau bersabda: "Aku kira kalian mendengar bahwa Abu
'Ubaidah datang membawa sesuatu." Mereka menjawab: 'Benar, wahai Rasulullah.' Beliau
bersabda: 'Bergembiralah dan berharaplah terhadap sesuatu yang dapat memudahkan
kalian, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, tapi aku takut dunia
dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian, lalu
kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu
membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa.'

5946. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits bin Sa'd dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir bahwa suatu
hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan menyalatkan terhadap para sahabat
yang tewas di perang Uhud, lantas beliau menuju mimbar dan bersabda: "Aku lebih dahulu
wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah
melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kuncikunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik
sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing
terhadap kekayaan-kekayaan bumi."

5947. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id Al khudri dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan
menimpa kalian adalah sesuatu yang Allah keluarkan untuk kalian dari berkahnya bumi."
Beliau ditanya; 'Apa maksud dari berkahnya bumi? ' Beliau menjawab: 'Yaitu perhiasan
dunia.' Maka seseorang bertanya kepada beliau; 'Wahai Rasulullah, apakah mungkin
kebaikan akan mendatangkan keburukan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam
beberapa saat, hingga kami mengira (wahyu) diturunkan kepada beliau, kemudian beliau
mengusap keningnya lalu bersabda: 'Di manakah orang yang bertanya tadi? ' Laki-laki itu
berkata; 'Saya.' Abu Sa'id berkata; 'Kami sempat memujinya ketika dia tiba-tiba muncul.'
Beliau bersabda: 'Sesungguhnya kebaikan itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan,
sesungguhnya harta dunia ini adalah hijau dan manis, dan setiap sesuatu yang ditumbuhkan
musim semi akan mematikan atau membinasakan, kecuali pemakan hijau-hijauan, dia
makan sampai lambungnya telah melebar, kemudian menghadap matahari lalu berak,
kencing dan kembali dan makan. Dan sesungguhnya harta itu terasa manis, maka barang

siapa mendapatkan kekayaan dengan cara yang benar dan meletakkan dengan cara yang
benar pula, maka alangkah beruntungnya dia dan barang siapa mendapatkan kekayaan
dengan cara yang tidak benar, maka perumpamaannya ibarat orang yang makan dan tidak
pernah merasa kenyang.'




5948. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya mendengar Abu
Jamrah berkata; telah menceritakan kepadaku Zahdam bin Mudlarrib dia berkata; saya
mendengar 'Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku (periode
sahabat), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (Tabi'in), kemudian orang-orang
pada masa berikutnya (Tabi'ut tabi'in)." 'Imran berkata; 'Saya tidak tahu apakah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga
kali.' 'Setelah itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak
dimintai kesaksian, mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bernadzar namun
tidak meIaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk.'

5949. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim
dari 'Abidah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian orang-orang
pada masa berikutnya, kemudian orang-orang pada masa berikutnya, kemudian setelah
mereka akan datang suatu kaum kesaksian mereka mendahului sumpah mereka, dan
sumpah mereka mendahului kesaksian mereka."

5950. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Musa telah menceritakan kepada kami Waki'
telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Qais dia berkata; saya mendengar Khabbab
ketika itu dirinya tengah diterapi dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada
bagian tubuh yang sakit) di perutnya sebanyak tujuh kali, lalu dia berkata; "Sekiranya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang kami untuk mengharapkan kematian, niscaya
kami akan mengharapkan kematian. Sesungguhnya para Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam yang telah mendahului kami, mereka telah pergi sementara mereka tidak
mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia, dan sekiranya kami mendapatkan
bagian dunia, maka kami hanya mendapatkan sepetak tanah."

5951. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Qais dia berkata;
Saya pernah mengunjungi Khabbab ketika dia sedang membangun rumahnya, lalu dia
berkata; "Sesungguhnya para sahabat yang telah mendahului kami, mereka telah pergi tanpa
mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia, dan sekiranya kami mendapatkan
bagian dunia setelah mereka, maka kami hanya mendapatkan sepetak tanah."

5952. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Sufyan dari Al A'masy dari
Abu Wa`il dari Khabbab radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami berhijrah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam..." Lalu perawi menceritakan (sambungan) hadits tersebut."

Bab: Firman Allah "Janji Allah adalah benar, maka jangan terpedaya."

5953. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Yahya dari Muhammad bin Ibrahim Al Qurasiy dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Mu'adz bin Abdurrahman bahwa Humran bin Aban telah mengabarkan
kepadanya, dia berkata; Aku mendatangi Utsman bin 'Affan ketika sedang bersuci, dia duduk
di atas bangku lalu berwudlu' dengan membaguskan wudlu'nya, kemudian dia berkata;
"Saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu di tempat ini, beliau
membaguskan wudlu'nya lalu beliau bersabda: 'Barangsiapa berwudlu seperti ini kemudian
mendatangi masjid dan shalat dua raka'at, lalu duduk, maka akan terampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.'" Ustman berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Dan
janganlah kalian tertipu.'

Bab: Kepergian orang-orang shalih

5954. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Bayan dari Qais bin Abu Hazim dari Mirdas Al Aslami dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang shalih akan pergi (wafat) satu demi satu,
hingga yang tersisa adalah orang-orang yang kwalitasnya seperti ampas gandum atau kurma,
dan Allah tidak memperdulikan mereka." Abu Abdullah mengatakan; 'Hufalah disebut juga
dengan hutsalah (ampas atau dedak).'

Bab: Mewaspadai fitnah hartawi

5955. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Abu
Bakr dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah budak dinar, budak dirham dan
budak pakaian (sutra kasar) serta budak Khamishah (campuran sutera), jika diberi ia akan
ridla dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridla."

5956. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari 'Atha` dia berkata;
saya mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya
ia akan mengharapkan untuk mendapatkan bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam
itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa saja yang
bertaubat."

5957. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami
Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; saya mendengar 'Atha`
berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sekiranya anak Adam memiliki harta kekayaan sebanyak satu bukit,
niscaya ia akan mengharapkan satu bukit lagi yang seperti itu, dan tidaklah mata anak Adam
itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa saja yang
bertaubat." Ibnu Abbas mengatakan; 'Aku tidak tahu, apakah perkataan beliau (menafsirkan)
dari Al Qur'an ataukah tidak.' Perawi berkata; 'Dan aku mendengar Ibnu Zubair
mengatakannya ketika dia berada di atas mimbar.'



5958. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Sulaiman bin Al Ghasil dari 'Abbas bin Sahl bin Sa'd dia berkata; saya
mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di atas mimbar ketika di Makkah, katanya;
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sekiranya anak Adam diberi satu bukit yang dipenuhi dengan emas, niscaya ia akan
menginginkan bukit yang kedua, dan apabila diberi yang kedua, niscaya ia menginginkan
bukit yang ketiga, dan tidaklah perut anak Adam dipenuhi melainkan dengan tanah, dan
Allah akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat.'

5959. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya anak
Adam memiliki sebukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi, dan
tidaklah mulutnya dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa
yang bertaubat." Abu Walid mengatakan kepada kami; telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas dari Ubay dia berkata; 'Kami berpendapat hal ini
dari ayat Al Qur'an, hingga turun surat 'Al Haakumut takaatsur.'

Bab: Sabda Nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Harta ini adalah hijau ranau'

5960. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; saya mendengar Az Zuhri berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah
dan Sa'id bin Musayyab dari Hakim bin Hizam dia berkata; saya meminta sesuatu kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memberiku, lalu aku meminta lagi dan beliau
pun memberiku, lalu aku memintanya lagi dan beliau pun memberiku, kemudian beliau
bersabda: "Harta ini." -Sufyan mengatakan- beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Hakim,
sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis, barangsiapa mengambilnya dengan
cara yang baik, maka ia akan diberkahi, dan barangsiapa mengambilnya dengan berlebihan,
maka ia tidak akan diberkahi, yaitu seperti orang yang makan dan tak pernah kenyang,
tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.'

Bab: Harta yang diinfakkan adalah harta sejati

5961. Telah menceritakan kepadaku 'Umar bin Hafsh telah menceritakan kepadaku Ayahku
telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dia berkata; Abdullah berkata; Nabi shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah diantara kalian yang harta pewarisnya lebih ia cintai
daripada hartanya sendiri?" Mereka menjawab; 'Wahai Rasulullah, tidak ada diantara kami
melainkan hartanya lebih ia cintai daripada harta pewarisnya.' Beliau bersabda: 'Hartamu
adalah apa yang telah engkau dahulukan sedang harta pewarismu adalah apa yang engkau
tangguhkan.'

Bab: Memperbanyak dan mempersedikit harta







5962. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzar radliallahu 'anhu dia berkata;
"Pada suatu malam, aku pernah keluar rumah, tiba-tiba aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berjalan sendirian tanpa ditemani oleh seorang pun, aku menyangka
mungkin beliau ingin berjalan tanpa ditemani oleh orang lain, maka aku pun berjalan di
bawah bayangan rembulan, ternyata beliau menoleh dan melihatku, beliau bersabda:
'Siapakah ini? ' Aku menjawab; 'Saya...Abu Dzar. Demi Allah yang menjadikanku sebagai
tebusanmu.' Beliau bersabda: 'Wahai Abu Dzar, kemarilah.' Abu Dzar melanjutkan; 'Lalu aku
berjalan bersama beliau beberapa saat, lantas beliau bersabda: 'Sungguh orang-orang yang

berbanyak-banyak (mengumpulkan harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat,
kecuali yang diberikan kebaikan oleh Allah padanya -beliau meniup ke sebelah kanan, kiri,
depan dan belakangnya- lalu dia menggunakan (harta tersebut) dengan baik.' Abu Dzar
melanjutkan; Lalu aku melanjutkan perjalanan beberapa saat dan bersabda kepadaku:
'Duduklah di sini.' Maka beliau menyuruhku duduk di suatu tempat yang sekitarnya banyak
bebatuan, beliau bersabda: 'Duduklah di sini hingga aku kembali kepadamu.' Abu Dzar
melanjutkan; 'Setelah itu beliau beranjak pergi menuju Harrah hingga aku tidak melihatnya,
tinggallah aku sendirian, dan aku sudah lama menunggu. Setelah itu aku mendengarnya
berada di hadapan, dan dia mengatakan: 'Walaupun mencuri dan berzina.' Abu Dzar berkata;
'Ketika beliau kembali, aku sudah tidak sabar lagi hingga aku berkata; 'Wahai Nabiyullah,
semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, siapakah yang mengatakan di samping
Harrah ini? Karena aku tidak mendengar seseorang pun yang kembali bersama anda.' Beliau
bersabda: 'Itu adalah Jibril 'alaihis salam, ia menampakkan kepadaku di samping Harrah ini,
katanya; 'Berilah kabar gembira kepada ummatmu, bahwa barangsiapa meninggal tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatupun, maka ia akan masuk surga.' Akupun bertanya;
'Wahai Jibril, walaupun ia mencuri dan berzina.' Jibril menjawab; 'Ya.' Abu Dzar berkata; lalu
aku berkata; 'Walaupun ia mencuri dan berzina? ' Nabi menjawab; 'Ya, walaupun dia
meminum Khamr.' An Nadlr mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Habib bin Abu Tsabit dan Al A'masy serta Abdul Aziz bin Rufai'
telah menceritakan kepada kami Zaid bin Wahb dengan hadits ini. Abu Abdullah
mengatakan; 'Haditsnya Abu Shalih dari Abu Darda` adalah mursal dan tidak sah, kami hanya
ingin mengetahuinya, sedangkan yang shahih adalah hadits Abu Dzar, lalu ditanyakan
kepada Abu Abdullah mengenai haditsnya Atha` bin Yasar dari Abu Darda`, dia menjawab;
'Haditsnya juga mursal dan tidak shahih, yang shahih adalah hadits Abu Dzar. Dia juga
berkata; 'Ambillah hadits Abu Darda` ini tentang; 'Bila (seseorang) meninggal lalu
mengucapkan Laa ilaaha illallah, yaitu ketika hendak menemui ajalnya.'

Bab: Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai
seperti"



5963. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ar Rabi' telah menceritakan kepada
kami Abu Al Ahwash dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dia berkata; Abu Dzar berkata; "Aku
pernah jalan-jalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Harrah Madinah (tempat
yang banyak bebatuan hitamnya), lalu kami menghadap ke arah gunung Uhud, beliau pun
bersabda: "Wahai Abu Dzar!." Jawabku; 'Baik, ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.'
Beliau melanjutkan; 'Aku tidak suka bila emas sebesar gunung Uhud ini menjadi milikku dan
bermalam di rumahku hingga tiga malam, kemudian aku mempunyai satu dinar darinya,
kecuali satu dinar tersebut akan gunakan untuk membayar hutangku. Atau akan
memberikannya kepada hamba-hamba Allah begini, begini dan begini.' -Beliau lantas
mendemontrasikan (dengan genggaman tangannya) ke kanan, kiri dan ke belakangnya, lalu
beliau berjalan dan bersabda: 'Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyakbanyak (mengumpulkan harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali
orang yang berkata seperti ini, seperti ini dan seperti ini!" Sambil mempraktekkan ke kanan,
kiri dan belakangnya- kecuali hanya sedikit dari mereka yang seperti itu.' Lalu beliau
bersabda kepadaku: 'Wahai Abu Dzar, kamu tunggu di sini hingga aku datang.' Setelah itu
beliau pergi digelapnya malam hingga hilang dari pandanganku, lalu aku mendengar
gemuruh suara, dan aku khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, serentak aku hendak menuju sumber suara tersebut, namun aku segera
teringat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Tunggulah kamu di sini.' Maka aku
pun segera diam di tempat hingga beliau datang, lalu aku berkata; 'Wahai Rasulullah, tadi
aku mendengar suara gemuruh, dan aku sangat takut, lalu aku segera teringat pesan anda,
maka aku tetap diam di tempat.' Maka Nabi bersabda: 'Apakah kamu mendengarnya? '
Jawabku; 'Ya.' Beliau bersabda: 'Itu adalah Jibril, ia datang kepadaku dan berkata; 'Siapa saja
yang mati dari ummatmu dan tidak menpersekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia
akan masuk ke surga'." Aku lalu bertanya; 'Walaupun ia berzina dan mencuri? ' Beliau
menjawab: 'Walaupun ia berzina dan mencuri.'



5964. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Syabib telah menceritakan kepada kami
Ayahku dari Yunus. Al Laits mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar
gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada disisiku selama tiga hari, dan
sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk hutang."

Bab: Kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa

5965. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr telah menceritakan kepada kami Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya
harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati."

Bab: Keutamaan kefakiran

5966. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Ayahnya dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi bahwa seorang laki-laki
melintasi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada orang yang duduk di dekat beliau: "Apa pendapat kalian dengan laki-laki
ini?" Maka seorang yang terpandang menjawab; 'Demi Allah, bahwa dari bangsawan, bila dia
meminang, pasti akan diterima, dan bila dimintai bantuan pasti akan dibantu.' Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diam. Beberapa saat kemudian, lewatlah seorang laki-laki lain,
lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: 'Apa pendapatmu dengan
orang ini? ' Dia menjawab; 'Wahai Rasulullah, menurutku; orang ini adalah orang termiskin
dari kalangan kaum Muslimin, apabila ia meminang sudah pantas pinangannya untuk ditolak,
dan jika dimintai pertolongan dia tidak akan ditolong, dan apabila berkata, maka
perkataannya tidak akan didengar.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sungguh orang ini (orang yang terlihat miskin) lebih baik dari dunia dan seisinya daripada
orang yang ini (yaitu orang yang kelihatanya bangsawan).'


5967. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; saya mendengar Abu Wa`il dia
berkata; "Kami pernah menjenguk Khabbab, lalu dia berkata; 'Kami berhijrah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengharap ridla Allah Ta'ala, maka Allah pun
memberi balasan kepada kami, diantara kami ada yang meninggal dan belum mendapatkan
balasan (di dunia) sedikitpun, diantaranya adalah Mush'ab bin Umair yang terbunuh pada
perang Uhud, dan hanya meninggalkan kain burdah kasar, jika kami menutup kepalanya,
kedua kakinya keluar dari kain (terlihat) dan jika kami menutup kakinya, kepalanya keluar
dari kain (terlihat). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh kami untuk menutup
kepalanya dengan kain tersebut dan menutup kakinya dengan idzkhir (rumput-rumputan
berbau harum: penerj). Juga diantara kami ada yang memliki buah yang sudah masak dan ia
memetiknya.'

5968. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Salm
bin Zarir telah menceritakan kepada kami Abu Raja` dari 'Imran bin Hushain radliallahu
'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku pernah menengok ke
surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin, dan aku juga
menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." Diperkuat
juga oleh Ayyub dan 'Auf. Shakhr dan Hammad bin Najih mengatakan; dari Abu Raja` dari
Ibnu Abbas.




5969. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari Anas
radliallahu 'anhu dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah makan di atas
khiwan (tempat yang sangat besar) hingga beliau meninggal, dan tidak juga memakan roti
yang lunak hingga beliau meninggal."

5970. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; "Sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat,
sementara tidak ada sesuatupun di rumahku yang dapat dimakan oleh makhluk yang
bernyawa (manusia atau hewan) kecuali sedikit gandum yang ada pada rak makanan milikku,
lalu aku memakannya sebagian hingga beberapa lama, kemudian aku timbang dan akhirnya
"rusak (habis).

Bab: Kehidupan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya



5971. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim seperti sepenggal hadits ini; telah
menceritakan kepada kami 'Umar bin Dzar telah menceritakan kepada kami Mujahid bahwa
Abu Hurairah pernah mengatakan; "Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, aku pernah
menempelkan lambungku di atas tanah karena rasa lapar, aku juga pernah mengikatkan
beberapa batu diperutku karena rasa lapar. Pada suatu hari aku pernah duduk di jalan yang
biasa para sahabat lewati, kemudian lewatlah Abu Bakar, lalu aku bertanya kepadanya
tentang ayat dari kitabullah, dan aku tidaklah menanyakannya kecuali hanya agar ia
menjamuku namun ia tidak melakukannya. Setelah itu lewatlah Umar, kemudian aku
bertanya kepadanya tentang suatu ayat di kitabullah, tidaklah aku bertanya kepadanya
kecuali hanya agar ia menjamuku namun ia tidak melakukannya. Setelah itu lewatlah Abul
Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, ketika melihatku beliau tersenyum dan mengetahui apa
yang tergambar dari wajah dan hatiku, beliau lalu bersabda: 'Wahai Abu Hurairah? ' Aku
menjawab; 'Aku penuhi panggilanmu wahai wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Ikutlah.'
Lalu aku mengikuti beliau, aku lalu minta izin untuk masuk dan beliau mengizinkanku,
ternyata aku mendapatkan susu di dalam mangkok, beliau bersabda: 'Dari mana kalian
mendapatkan susu ini? ' Orang-orang rumah menjawab; 'Fulan atau fulanah
menghadiahkannya kepada anda.' Beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah! ' Aku menjawab;
'Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Temuilah ahli suffah (para
sahabat yang tinggal di pelataran masjid) dan ajaklah mereka kemari.' Abu Hurairah berkata;
'Ahli Suffah adalah para tamu kaum muslimin, mereka tidak tinggal bersama keluarga dan
tidak memiliki harta, jika Nabi mendapatkan hasil dari sedekah, maka beliau tidak akan
memakannya dan akan mengirimnya kepada ahli suffah, dan apabila beliau diberi hadiyah,
maka mereka akan mendapatkan bagian dan kadang beliau mengirim sebagiannya untuk
mereka.' Lalu aku berkata; 'Hal itu membuatku sedih, lalu aku berkata (dalam hati); 'Apa
perlunya ahli suffah dengan susu tersebut, karena akulah yang berhak daripada mereka, aku
berharap dapat minum seteguk susu sekedar bisa bertahan dari sisa waktuku, apabila ada
kaum yang datang maka akulah yang menyuguhi mereka, (kataku selanjutnya). Apalah
artinya susu yang tersisa jika bukan untuk suatu ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu
aku pergi dan mengundang mereka, mereka akhirnya datang dan meminta izin, beliau
kemudian mengizinkan, sehingga mereka pun mengambil posisi tempat duduk mereka
masing-masing, beliau bersabda: 'Hai Abu Hurairah.' Aku menjawab; 'Aku penuhi
panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Ambil dan berikanlah kepada mereka.'
Akupun mengambil mengkok tersebut dan memberikannya kepada seorang laki-laki, maka
laki-laki itu meminumnya hingga kenyang, setelah itu ia mengembalikannya kepadaku,
kemudian aku berikan kepada yang lain, dan ia pun minum hingga kenyang kemudian ia
mengembalikan mangkok tersebut kepadaku hingga aku kembalikan mangkok itu kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga mereka semua sudah merasa kenyang. Beliau
kemudian mengambil mangkok itu dan menaruhnya di tangan, lalu beliau melihatku sembari
tersenyum, beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah! ' Aku menjawab; 'Aku penuhi
panggilanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Sekarang tinggal aku dan kamu.' Aku
menjawab; 'Benar wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Duduk dan minumlah.' Lalu aku
duduk dan meminumnya, beliau bersabda kepadaku; 'Minumlah.' Lalu aku minum lagi dan
beliau terus menyuruhku untuk minum, hingga aku berkata; 'Tidak, demi Dzat yang
mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah tidak sanggup lagi.' Beliau bersabda: 'Berikan

bejana itu.' Aku lalu memberikannya kepada beliau, setelah memuji Allah dan menyebut
nama-Nya beliau akhirnya meminum sisanya."

5972. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Isma'il telah menceritakan kepada kami Qais dia berkata; saya mendengar Sa'd berkata;
"Aku adalah orang Arab yang pertama kali membidikkan panah di jalan Allah, dan kami juga
pernah berperang, saat itu kami tak punya makanan kecuali daun hublah (daun dari pohon
yang tidak memiliki buah) hingga salah seorang dari kami buang kotoran sebagaimana
kotoran kambing. Kemudian Banu Asad memuliakanku dengan Islam. Karena itu, merugilah
aku dan usahaku pun sia-sia."

5973. Telah menceritakan kepada kami Utsman telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah dia berkata; "Semenjak tiba di Madinah,
keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang dari makanan gandum hingga tiga
malam berturut-turut sampai beliau meninggal."

5974. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim bin Abdurrahman telah menceritakan
kepada kami Ishaq yaitu Al Azraq dari Mis'ar bin Kidam dari Hilal Al Wazzan dari 'Urwah dari
Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Keluarga Muhammad tidak pernah makan hingga dua
kali dalam sehari melainkan salah satunya dengan makan kurma."

5975. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abu Raja` telah menceritakan kepada kami
An Nadlr dari Hisyam dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari Aisyah dia
berkata; "Alas tidur Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbuat dari kulit yang dalamnya
terisi serabut."

5976. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; kami pernah
menemui Anas bin Malik sementara pembuat rotinya berdiri. Ia lalu berkata; "Makanlah.
Sungguh aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat roti empuk
hingga bertemu dengan Allah. Dan beliau tidak pernah merasakan kambing panggang sama
sekali."




5977. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku
Ayahku dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Pernah selama sebulan tidak ada nyala api
dalam rumah kami, yang ada hanyalah kurma dan air, kecuali bila kami diberi (di kirimi)
daging."

5978. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi telah menceritakan
kepadaku Ibnu Abu Hazim dari Ayahnya dari Yazid bin Ruman dari 'Urwah dari Aisyah bahwa
dia berkata; "Wahai Urwah keponakanku, dulu kami pernah melihat hilal hingga tiga kali hilal
selama dua bulan, sementara di rumah-rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
ada yang menyalakan api. Lalu aku bertanya: 'Wahai bibi, apa yang menghidupi kalian? '
Aisyah menjawab: 'Al Aswadaan, ' yaitu; kurma dan air. Hanya saja Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memiliki tetangga-tetangga dari Anshar, mereka memiliki kambing-kambing
perahan. Mereka mengirimkan sebagian susunya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu beliau memberi kami minum dengan susu itu.



5979. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudlail dari Ayahnya dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah,
jadikanlah rizki atas keluarga Muhammad sekedarnya."

Bab: Beramal sewajarnya dan rutin


5980. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Ayahku dari
Syu'bah dari Asy'ats dia berkata; saya mendengar ayahku, dia berkata; saya mendengar
Masruq berkata; saya bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha; "Amalan apakah yang paling
dicintai oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab; 'Yaitu amalan yang dikerjakan
secara terus menerus.' Masruq berkata; 'Tanyaku lagi; 'Lalu kapankah beliau biasa bangun
(pagi)? ' Dia menjawab; 'Beliau bangun (pagi) apabila mendengar ayam berkokok.'



5981. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari
Ayahnya dari Aisyah bahwa dia berkata; "Amalan yang paling dicintai oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang dikerjakan secara terus menerus oleh pelakunya."


5982. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang dari kalian tidak akan dapat
diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan engkau wahai
Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmatNya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang,
berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu
(untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai."



5983. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Sulaiman dari Musa bin 'Uqbah dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beramallah sesuai dengan sunnah dan
berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak akan masuk surga karena
amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus
walaupun sedikit."



5984. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Ar'arah telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya; "Amalan apakah yang paling
dicintai Allah?" Dia menjawab; 'Yang dikerjakan terus menerus walaupun sedikit, lalu beliau
bersabda: 'Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian.'





5985. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dia berkata; aku pernah bertanya kepada
Ummul Mukminin Aisyah, tanyaku; "Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beramal? Apakah beliau pernah mengkhususkan hari?" Aisyah
menjawab; 'Tidak, bahwa beliau selalu mengerjakan amalan secara berkesinambungan, lalu
siapakah diantara kalian yang dapat menyamai amalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? '


{
}

5986. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Az Zabriqan telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Beramalah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah kabar gembira,
sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya." Para sahabat
bertanya; 'Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau bersabda: 'Begitu juga
denganku, kecuali bila Allah meliputi melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku.'
Perawi berkata; aku kira dari Abu An Nadlr dari Abu Salamah dari Aisyah. 'Affan mengatakan;
telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Musa bin 'Uqbah dia berkata; saya mendengar
Abu Salamah dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi "saddidu
(beristiqamahlah dalam beramal) wa absyiruu (dan berilah kabar gembira)." Mujahid
mengatakan mengenai firman Allah "Qaulan sadida" yaitu berkataan yang benar."




5987. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fulaih dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Hilal bin Ali
bahwa aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami shalat, kemudian menuju mimbar dan
memberi isyarat dengan tangannya ke arah kiblat masjid lalu bersabda: "Sungguh telah
diperlihatkan kepadaku sekarang ini surga dan neraka tergambar jelas pada dinding ini sejak
saya shalat bersama kalian. Saya tidak pernah melihat kebaikan dan kejelekan seperti hari
ini, Saya tidak pernah melihat kebaikan dan kejelekan seperti hari ini."

Bab: Optimis disertai kekhawatiran

5988. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman dari 'Amru bin Abu 'Amru dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian,
maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkannya satu
bagian untuk seluruh makhluk-Nya, sekiranya orang-orang kafir mengetahui setiap rahmat
(kasih sayang) yang ada di sisi Allah, niscaya mereka tidak akan berputus asa untuk
memperoleh surga, dan sekiranya orang-orang mukmin mengetahui setiap siksa yang ada di
sisi Allah, maka ia tidak akan merasa aman dari neraka."

Bab: Sabar menjauhi hal-hal yang Allah haramkan

5989. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Atha` bin Yazid Al Laitsi
bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah mengabarkan kepada mereka bahwa beberapa kaum
Anshar meminta (sedekah) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidaklah salah
seorang dari mereka meminta melainkan beliau akan memberinya, hingga habislah apa yang
ada pada beliau. Ketika apa yang ada pada beliau telah habis (diinfaqkan), beliau bersabda
kepada mereka: "Jika kami memiliki kebaikan, maka kami tidak akan menyimpannya dari
kalian semua, namun barangsiapa merasa cukup maka Allah akan mencukupkan baginya,
barangsiapa berusaha sabar maka Allah akan menjadikannya sabar dan barangsiapa merasa
(berusaha) kaya maka Allah akan mengayakannya. Dan sungguh, tidaklah kalian diberi
sesuatu yang lebik baik dan lebih lapang dari kesabaran."





5990. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Mis'ar telah menceritakan kepada kami Ziyad bin 'Ilaqah dia berkata; saya mendengar Al
Mughirah bin Syu'bah berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat
hingga kaki beliau bengkak, lalu dia katakan kepada beliau, namun beliau menjawab: "Tidak
bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur."

Bab: Siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah mencukupi-Nya


5991. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin
Ubadah telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata; saya mendengar Hushain bin
Abdurrahman dia berkata; saya berdiri di samping Sa'id bin Jubair lalu dia berkata; dari Ibnu
Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu
orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta diruqyah
(pengobatan dengan jampi-jampi, atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung
dan hanya bertawakkal kepada Tuhan mereka.

Bab: Dimakruhkan ghosip




5992. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muslim telah menceritakan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami tidak hanya satu orang, diantaranya adalah
Mughirah dan fulan dan satu orang lagi, dari Asy Sya'bi dari Warrad sekretaris Mughirah bin
Syu'bah, bahwa Mu'awiyah berkirim surat kepada Mughirah "Tulislah untukku hadits yang
pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Warrad berkata; Lantas
Mughirah menjawab suratnya; "Sesungguhnya aku pernah mendengar beliau salalu
mengucapkan do'a sehabis shalat yaitu; LAA-ILAAHA ILLALLAAH, WAHDAHU LAA SYARIIKA
LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, (Tiada
sesembahan yang hak selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Milik-Nya lah segala kerajaan dan
bagi-Nya segala puji dan Dia maha berkuasa atas segala sesuatu)." Beliau mengucapkannya
hingga tiga kali. Dan beliau juga melarang desas desus (ghosip), banyak bertanya dan
menghambur-hamburkan harta, beliau juga melarang mendurhakai ibu, menghalangi orang
lain memperoleh kemanfaatan dan mengubur hidup-hidup anak perempuan serta." Dan dari
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin Umair, dia berkata; saya

mendengar Warrad menceritakan hadits ini dari Al Mughirah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

Bab: Menjaga lisan

5993. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Umar bin Ali dia mendengar Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa dapat menjamin bagiku
sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan),
maka aku akan menjamin baginya surga."

5994. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriaman kepada
Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya."


5995. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Laits
telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al Khuza'i dia berkata;
"Aku telah mendengar dengan kedua telingaku dan meresap dalam hatiku ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bertamu itu tiga hari dengan menjamunya, " beliau di
tanya; 'Apa yang di maksud dengan menjamunya?" beliau menjawab: "yaitu pada siang dan
malam harinya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia
memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya
berkata baik atau diam."


5996. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Hamzah telah menceritakan kepadaku Ibnu
Abu Hazim dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Isa bin Thalhah bin 'Ubaidullah At
Taimi dari Abu Hurairah dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia
terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur."

5997. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Munir dia mendengar Abu An Nadlr
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdullah yaitu Ibnu Dinar dari Ayahnya
dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Sungguh seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang diridlai Allah, suatu
kalimat yang ia tidak mempedulikannya, namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa
derajat. Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh
Allah, suatu kalimat yang ia tidak meperdulikannya, namun dengannya Allah
melemparkannya ke dalam neraka."

Bab: Menangis karena takut kepada Allah

5998. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Yahya dari 'Ubaidullah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Khubaib bin
Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah (salah satunya)
adalah seseorang yang berdzikir kepada Allah hingga meneteskan air matanya."

Bab: Takut kepada Allah

5999. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Rib'i dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Sebelum kalian ada seseorang yang berburuk sangka dengan amalannya, lalu dia
berkata kepada keluarganya; 'Apabila aku mati, ambillah jasadku, lalu sebarkan (abu) ku di
laut pada saat hari sangat panas. Saat ia mati keluarganya melaksanakan pesan itu. Lalu
Allah menyatukannya dan berfirman padanya: Apa yang membuatmu melakukan hal itu?
Orang itu menjawab: Aku tidak melakukan hal itu kecuali karena takut kepada-Mu. Maka
Allah mengampuninya."








6000. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
saya mendengar Ayahku telah menceritakan kepada kami Qatadah dari 'Uqbah bin Abdul
Ghafir dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
menceritakan seseorang di zaman dahulu atau orang sebelum kalian, Allah mengaruniai
kepadanya harta dan anak -maksudnya Allah memberinya-. Menjelang wafat, ia berkata
kepada anak-anaknya; "Hai anak-anakku, bagaimana keadaanku selaku ayah bagi kalian?
Anak-anaknya menjawab; 'Engkau adalah sebaik-baik ayah.' Beliau melanjutkan; 'Orang tadi
merasa dirinya bukan orang baik di sisi Allah (orang shalih), -Qatadah menafsirkan; 'Bahwa
dia menyangka belum memiliki amalan- hingga dirinya berprasangka jika Allah menakdirkan,
pasti Dia menyiksanya. (Kata orang tadi); 'Lihatlah, kalau aku mati, maka bakarlah aku, jika
diriku telah menjadi arang, tumbuklah aku -atau berkata- haluskanlah aku. Jika angin
berhembus kencang, maka taburkanlah abuku dalam angin itu.' Maka sang ayah mengambil

janji teguh anak-anaknya, akhirnya mereka melakukan yang diwasiatkan oleh ayahnya, lalu
Allah berfirman: '(Jadilah engkau) ' tiba-tiba orang itu berdiri tegap. Allah bertanya: '(Hai
hamba-Ku, apa yang mendorongmu berbuat seperti itu? Hamba itu menjawab; 'Karena aku
merasa takut terhadap-Mu.' Dan segala perbuatan yang membinasakan dirinya Allah
merahmatinya (karena rasa takutnya kepada Allah).' Lalu aku ceritakan kepada Abu Utsman
dia berkata; saya mendengar Salman namun dia sedikit menambahkan; 'Lalu taburkanlah
(abuku) di lautan atau sebagaimana yang ia ceritakan.' Mu'adz mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah saya mendengar 'Uqbah saya mendengar
Abu Sa'id Al khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Menyudahi kemaksiatan




6001. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ala telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Buraid dari Abu Musa
mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dan
perumpamaan risalah yang kubawa bagaikan seseorang yang mendatangi suatu kaum,
lantas orang itu memberi peringatan; 'Awas, awas, telah kulihat sebuah pasukan dengan
kedua mataku, dan aku adalah pemberi peringatan orang yang telanjang, selamatkanlah
kalian-selamatkanlah kalian, ' sebagian diantara kalian menaatinya dan cepat-cepat
meneruskan perjalanannya sehingga selamat, sebaliknya sebagian kalian mendustakannya
sehingga pasukan menyerangnya secara mendadak di pagi buta dan menyandera mereka."




6002. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah memberitakan kepada kami
Syu'aib telah memberitakan kepada kami Abu Az Zanad dari Abdurrahman bahwasanya ia
menceritakan kepadanya, ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan diriku dan perumpaman
manusia yang kuda'wahi adalah bagaikan seseorang yang menyalakan api (lampu), dikala api
itu menyinari sekelilingnya, menjadikan serangga-serangga dan hewan menuju api itu,
kemudian orang tersebut menarik serangga-serangga tetapi mereka menuju kepadanya dan
terjerumuskan dalam api, maka akulah yang menarik ikat pinggang kalian dari api, ketika
mereka terjerumus didalamnya."






6003. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zakaria
dari Amir mengatakan, aku mendengar Abdullah bin Amru mengatakan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Muslim yang sempurna adalah yang muslim lainnya
selamat dari gangguan lidah dan tangannya."

Bab: Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Kalaulah kalian tahu yang kutahu."






6004. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab, bahwasnya Abu Hurairah
radliallahu 'anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalaulah
kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis."


6005. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Musa bin Anas dari Anas radliallahu 'anhu menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan
banyak menangis."

Bab: Nerakja dikelilingi dengan nafsu

6006. Telah menceritakan kepada kami Ismail mengatakan, telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal
yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)."

Bab: Surga lebih dekat kepada kalian daripada tali sandalnya

6007. Telah menceritakan kepadaku Musa bin Mas'ud telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Manshur dan Al A'masy dari Abu Wail dari Abdullah radliallahu 'anhu
menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga lebih dekat kepada salah
seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu."


6008. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Almutsanna telah menceritakan
kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik bin Umair
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "bait
syair yang paling benar adalah ucapan sang penyair; 'Ketahuilah bahwa selain Allah adalah
bathil.'"

Bab: Lihatlah orang yang dibawahnya, dan jangan melihat yang diatasnya

6009. Telah menceritakan kepada kami Ismail mengatakan, telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian melihat orang yang dilebihkan
harta dan fisiknya, maka hendaknya dia melihat orang yang ada dibawahnya."

Bab: Siapa berniyat kebaikan atau kejahatan

6010. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
warits telah menceritakan kepada kami ja'd bin Dinar Abu Utsman telah menceritakan
kepada kami Abu Raja' Al 'Utharidi dari Ibnu Abbas radhilayyahu'anhuma, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari rabbnya (hadis qudsi) Azza wa jalla
berfirman, yang beliau sabdakan; "Allah menulis kebaikan dan kejahatan, " selanjutnya
beliau jelaskan; "siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat
satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah
mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan
lipatganda yang tidak terbatas, sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan
kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan
jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja."

Bab: Dosa-dosa kecil yang harus diwaspadai


6011. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Mahdi
dari Ghailan dari Anas radhilayyahu'anhu mengatakan; "Sungguh kalian mengerjakan
beberapa amalan yang menurut kalian lebih remeh temeh daripada seutas rambut, padahal
kami dahulu semasa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganggapnya diantara dosa-dosa
besar." Kata Abdurrahman dengan redaksi; 'Diantara dosa yang membinasakan.'

Bab: Amalan diakhiri dengan penutupan, dan hal-hal yang harus diwaspadai

6012. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ayyats Al Hani Al Himsh telah menceritakan
kepada kami Abu Ghassan mengatakan; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal
bin Sa'd As Sa'idi mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengarahkan pandangannya
kepada seseorang yang memerangi kaum musyrikin dan ia merupakan salah seorang prajurit
muslimin yang gagah berani, namun anehnya beliau malah berujar; "Siapa yang ingin melihat
seorang penduduk neraka, silahkan lihat orang ini." Kontan seseorang menguntitnya, dan
terus ia kuntit hingga prajurit tadi terluka dan ingin disegerakan kematiannya. Serta merta ia

ambil ujung pedangnya dan ia letakkan di dadanya, lantas ia hunjamkan hingga menembus
diantara kedua lengannya. Selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh
ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni
surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sebaliknya ada seorang hamba yang
menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir
dengan menjadi penghuni surga, sungguh amalan itu dihitung dengan penutupannya."

Bab: Mengisolir diri, istirahat dari kawan-kawan jahat



6013. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri mengatakan; telah menceritakan kepadaku Atho' bin yazid, bahwasanya Abu
Sa'id menceritakan kepadanya, dia menuturkan; ada yang bertanya; 'wahai Rasulullah, ' sedang Muhammad bin Yusuf mengatakan; telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah
menceritakan kepada kami Az Zuhri dari 'Atho' bin Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id Al Khudzri
mengatakan-, seorang arab badui mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
bertanya; 'Wahai Rasulullah, siapa manusia terbaik? ' Nabi menjawab: "Seseorang yang
berjihad dengan nyawa dan hartanya, dan seseorang yang mengucilkan diri di sebuah
puncak perbukitan untuk konsentrasi beribadah kepada tuhannya dan meninggalkan
manusia dari kejahatannya." Hadist ini diperkuat oleh Az Zubaidi dan Sulaiman bin Katsir dan
Nu'man dari Az Zuhri, dan mengatakan, Ma'mar dari Az Zuhri dari Atho' atau Ubaidullah dari
Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Yunus, Ibnu Musafir, dan Yahya bin Sa'id
mengatakan dari Ibnu Syihab dari Atho' dari beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

6014. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Al
Majisyun dari Abdurrahman bin Abi Sha'sha'ah dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri
bahwasanya ia mendengarnya mengatakan, kudengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Akan datang suatu Zaman bagi manusia, yang ketika itu sebaik-baik harta
seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di puncak-puncak gunung dan tempattempat turunnya hujan, ia lari menyelamatkan agamanya dari fitnah (krisis agama)."

Bab: Amanat diangkat




6015. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada
kami Fulaih bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atho' bin yasar
dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang
sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan
diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu."

6016. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Zaid bin Wahab telah
menceritakan kepada kami Khudzaifah mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua kejadian, satunya betul-betul telah kulihat, dan
satunya masih kutunggu-kutunggu, beliau menceritakan kepada kami; "Diawal mula amanat
diturunkan dalam relung hati para hamba, kemudian mereka tahu alquran dan tahu sunnah,
" Dan beliau menceritakan kepada kami tentang diangkatnya amanah, beliau bersabda:
"seseorang tidur nyenyak dan amanat dicerabut dari hatinya sehingga bekasnya bagaikan
bekas perjalanan, lantas ia tidur nyenyak dan amanat dicerabut kembali dan bekasnya
bagaikan kutu di tangan, seperti bara api yang digelindingkan di kakimu sehingga nampak
memar (beram-beram) dan kau lihat nampak memar (beram-beram) padahal sebenarnya
tidak mengapa, kontan manusia berbondong-bondong berbaiat, dan nyaris tak seorangpun

menunaikan amanat. Selanjutnya ada berita; 'Di Bani Fulan bin Fulan ada laki-laki
terpercaya'. Dan di katakan kepada Laki-laki tadi; 'Alangkah bijaknya dia, alangkah cerdasnya
dia, alangkah pemberaninya dia, ' padahal sama sekali tak ada setitik iman pun dalam
hatinya." Telah berlalu suatu masa bagiku yang aku tidak peduli siapa diantara kalian yang
berbaiat, sebab jikalau ia muslim, kemuslimannya menuntunnya kepadaku, dan jikalau ia
nashrani, pemungut pajaknya akan menuntunnya kepadaku, adapun hari ini, aku tidak
membai'at selain si 'fulan' dan fulan.'



6017. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah, bahwasanya
Abdullah bin Umar radhilayyahu'anhuma menuturkan, aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Manusia itu bagaikan seratus unta, nyaris tak kau temukan
satupun untuk dijadikan kendaraan."

Bab: Riya' dan sum'ah

6018. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Kuhail. lewat jalur periwayatan lain,
telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Salamah mengatakan; aku mendengar Jundab menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, -dan aku tak mendengar seorang pun (selainnya) mengatakan dengan redaksi
'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, maka aku dekati dia, dan kudengar dia
menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; - "Barangsiapa yang beramal karena
sum'ah, Allah akan menjadikannya dikenal sum'ah, sebaliknya barangsiapa yang beramal
karena riya', Allah akan menjadikannya dikenal riya."

Bab: Menyungguhi diri untuk taat kepada Allah




6019. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas
bin Malik dari Mu'adz bin Jabal radhilayyahu'anhu mengatakan, ketika aku dibonceng Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak ada penghalang antara diriku dan dia selain pelepah
kayu yang diletakkan dipunggung unta, beliau berseru: "Hai Mu'adz!" 'Baik, dan aku penuhi
panggilanmu Ya Rasulullah, ' Jawabku. Lantas beliau lanjutkan perjalanan beberapa saat dan
berujar: "Hai Mu'adz!" 'Baik, dan aku penuhi panggilanmu hai Rasulullah, ' Jawabku. Beliau
bertanya: "Apa hak Allah atas hamba-Nya?" Aku menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih
tahu'. Beliau bersabda: "Hak Allah atas hamba-Nya adalah agar mereka beribadah kepadaNya semurni-murninya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun." Kemudian
beliau meneruskan perjalanan dan berseru; "hai Mu'adz, ' 'Baik, dan aku penuhi
panggilanmu hai Rasulullah, ' Jawabku. Tanya beliau; "Apa hak hamba atas Allah?" Kujawab;
'Allah dan rasul-Nya lah yang lebih tahu'. Beliau menjelaskan: "Hak hamba atas Allah adalah
agar Dia tidak menyiksa mereka."

Bab: Tawadhu'




6020. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Ismail telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas radhilayyahu'anhu, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai seekor unta. menurut jalur lain dia menuturkan; dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad telah mengabarkan kepada kami Al Fazari dan
Abu Khalid Al Ahmar dari Humaid ath Thawil dari Anas mengatakan; Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam mempunyai unta yang diberi nama 'Adhba'. Unta itu tak pernah
terkalahkan (jika pacuan). Selanjutnya ada seorang arab badui diatas unta mudanya dan
berhasil mengalahkan unta itu. Hal ini menjadikan kaum muslimin merasa terpukul dan
mereka berujar; "Hah, Unta 'Adhba' terlampaui, unta 'Adhba' menjadi terlampaui." Kontan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "merupakan hak bagi Allah tidak
meninggikan sesuatu, melainkan kemudian hari musti merendahkannya."


6021. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Utsman bin Karamah telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
bin Bilal telah menceritakan kepadaku Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari 'Atho` dari Abu
Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman;
Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak
bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah
Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan
sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah
pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk
memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya
untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepadaKU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi
pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin
yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan
sakitnya."

Bab: Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam "Aku dibangkitkan dan jarak kiamat
sedemikian"


6022. Telah menceritakan kepada kami Said bin Abi maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Sahal mengatakan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diutus sedang jarak antara aku dan
kiamat seperti ini, " sambil beliau mendemontrasikan dengan kedua jarinya, yang beliau
julurkan.





6023. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Alju'fi telah menceritakan
kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dan Abu
Thayyah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diutus dan jarak
antara aku dan kiamat bagai dua ini."

6024. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Abu Bakar dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku diutus dan jarak antara aku dan kiamat bagai dua ini, " maksud
beliau kedua jarinya. Hadits ini diperkuat oleh Israil dari Abu Hashin.




6025. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Abdurrahman dari Abu Hurairah
radhilayyahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari
kiamat tak akan terjadi hingga matahari terbit dari bagian barat, jika telah terbit, semua
manusia beriman, namun ketika itu (seperti kutipan firman Allah) 'Sudah tak lagi bermanfaat
bagi seseorang keimanannya yang sebelumnya tidak beriman atau melakukan kebajikan
dengan keimanannya', (QS. Al an'am 165) dan hari kiamat terjadi ketika dua orang telah
menyerahkan pakaiannya sehingga keduanya tidak lagi melakukan jual beli dan melipatnya,
dan hari kiamat terjadi ketika seseorang telah mengambil susu perahannya dan ia tak jadi
menyantapnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang menuju telaganya dan ia tidak jadi
meminumnya, dan hari kiamat terjadi ketika seseorang diantara kalian telah mengangkat
suapannya ke mulutnya dan ia tidak jadi menyantapnya."

Bab: Siapa yang menyukai perjumpaan Allah, Allah menyukai perjumpaan kepadaNya

6026. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Hammam
telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas dari Ubadah bin Shamit dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Barangsiapa Mencintai perjumpaan dengan Allah,
Allah juga mencintai perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan
dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya." Kontan 'Aisyah atau sebagian
isteri beliau berkomentar 'kami juga cemas terhadap kematian! ' Nabi lantas bersabda:
"Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar, seorang mukmin jika kematian
menjemputnya, ia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah dan karamah-Nya, sehingga
tak ada sesuatu apapun yang lebih ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia
mencintai berjumpa Allah, dan Allah pun mencintai berjumpa kepadanya. Sebaliknya orang
kafir jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk dengan siksa Allah dan hukumanNya, sehingga tidak ada yang lebih ia cemaskan daripada apa yang di hadapannya, ia
membenci berjumpa Allah, sehingga Allah pun membenci berjumpa dengannya." Abu Daud
dan Amru meringkasnya dari Syu'bah dan Said mengatakan dari Qatadah dari Zurarah dari
Sa'd dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.




6027. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 'Ala' telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "barangsiapa yang mencintai berjumpa Allah, Allah mencintai
berjumpa kepadanya, sebaliknya siapa yang membenci berjumpa dengan Allah, Allah pun
membenci berjumpa dengannya.


6028. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab telah memberitakan kepadaku Sa'id bin Musayyab dan
'Urwah bin Zubair di kalangan pemuka ahlul 'ilmi, bahwasanya 'Aisyah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengatakan 'Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda ketika
beliau sehat; "Tak seorang Nabi pun diwafatkan selain diperlihatkan tempat tinggalnya di
surga, kemudian ia disuruh memilih (untuk tetap hidup di dunia atau wafat)." Tatkala beliau
sakit dan kepalanya berada di pahaku, beliau pingsan beberapa saat, kemudian sadar dan
membelalakkan pandangannya keatap, kemudian berujar; "Ya Allah, pertemukanlah aku
dengan kekasih yang tertinggi." Aku berkata dalam hati; Ini berarti beliau tidak lagi memilih
untuk tetap bersama kami, dan Aisyah paham bahwa itu adalah ucapan yang beliau
perdengarkan kepada kami. Lanjut Aisyah, itulah akhir ucapan yang Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam katakan, yaitu; "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku yang tertinggi."

Bab: Sekarat kematian


6029. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Ubaid bin maimun, telah menceritakan
kepada kami Isa bin Yunus dari Umar bin Sa'id mengatakan, telah meberitakan kepadaku
Ibnu Abi Mulaikah bahwasanya Amru bin Dzakwan pembantu 'Aisyah memberitakan
kepadanya bahwa 'Aisyah radliyallahu'anha mengatakan; Di depan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam ada kantong kulit atau bejana berisi air -Umar ragu kepastiannya-, lantas beliau masukkan kedua tangannya dalam air dan beliau usap wajahnya dengan
keduanya dan beliau ucapkan: "Laa-ilaaha-illallah, sungguh kematian diriingi sekarat,
sungguh kematian diriingi sekarat, " kemudian beliau julurkan tangannya dan berseru: "Ya
Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku yang tertinggi, " hingga akhirnya beliau wafat
dan tangannya dalam keadaan miring. Abu Ubaidullah mengatakan dengan redaksi 'bejana
kayu dan kantung air dari kulit.'






6030. Telah menceritakan kepadaku Shadaqah, telah memberitakan kepada kami 'Abdah
dari Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah mengatakan, ada beberapa laki-laki arab badui yang
keras perangainya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka bertanya kepada
beliau kapan kematian terjadi? Kontan beliau melihat yang paling muda diantara mereka
sembari mengatakan: "Jika anak ini hidup, niscaya belum ia lanjut usia, hingga telah kalian
temui kematian kalian."

6031. Telah menceritakan kepada kami Ismail mengatakan, telah menceritakan kepadaku
Malik dari Muhammad bin Amru bin Halhalah dari Ma'bad bin Ka'b bin malik dari Abu
Qatadah bin Rib'i Al Anshari, ia menceritakan bahwasanya Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam pernah dilewati jenazah, kemudian beliau bersabda: "Telah tiba
gilirannya seorang mendapat kenyamanan atau yang lain menjadi nyaman". Para sahabat
bertanya; 'Wahai Rasulullah, apa maksud anda ada orang mendapat kenyamanan atau yang
lain menjadi nyaman? ' Jawab Nabi: "seorang hamba yang mukmin akan memperoleh
kenyamanan dari kelelahan dunia dan kesulitan-kesulitannya menuju rahmat Allah,
sebaliknya hamba yang jahat, manusia, negara, pepohonan atau hewan menjadi nyaman
karena kematiannya."



6032. Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Abdurabbih bin Sa'id dari Muhammad bin Amru bin Halhalah, telah menceritakan
kepadaku Ibnu Ka'b dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "telah
tiba giliran seseorang memperoleh kenyamanan atau yang lain menjadi nyaman. Seorang
mukmin, dialah yang memperoleh kenyamanan itu."



6033. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm ia mendengar
Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Mayyit diiringi
tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh
keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya
akan terus tetap bersamanya."


6034. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma mengatakan,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian
meninggal, huniannya akan diperlihatkan baginya diwaktu pagi dan sore, entah neraka
ataukah surga, lantas dikatakan kepadanya 'Ini hunianmu' yang demikian terus berlaku
hingga kiamat tiba."

6035. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ja'd telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dari Al A'masy dari Mujahid dari 'Aisyah mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian mencaci orang yang telah mati, sebab mereka telah menghadapi
apa yang mereka lakukan."

Bab: Tiupan sangka-kala



6036. Telah menceritakan kepadaku Abdul 'Aziz bin Abdullah mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dan Abdurrahman Al A'raj, keduanya menceritakan kepadanya, bahwa Abu
Hurairah mengatakan; ada dua orang laki-laki saling mencaci, yang pertama muslim dan
yang kedua yahudi, si muslim mengatakan; 'Demi Dzat yang telah memilih Muhammad
diatas seluruh manusia.' Si yahudi tak mau kalah mengatakan; 'Demi Dzat yang memilih
Musa diatas seluruh manusia.' Kata Abu Hurairah, si muslim kontan murka seketika itu dan
menampar si yahudi. Si yahudi kontan mengadukan kasusnya kepada Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, dan memberitahukan seluruh kasusnya bersama si muslim.
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam lalu bersabda: "Jangan kalian memilih aku diatas Musa,
sebab manusia pada hari kiamat nanti akan pingsan, dan akulah yang pertama-tama siuman,
tak tahunya Musa juga telah siuman namun masih lemah disamping arsy, sehingga aku tak
tahu apakah Musa diantara yang pingsan lalu siuman sebelumku, ataukah diantara yang
Allah kecualikan (tidak pingsan)."

6037. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah memberitakan kepada kami
Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dihari kiamat
Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya seraya mengatakan;
'Akulah Sang Raja, mana yang mendakwakan diri raja-raja bumi?"

Bab: Allah menggenggam bumi pada hari kiamat

6038. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri telah menceritakan
kepadaku Said bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan
tangan kanan-Nya seraya mengatakan; 'Akulah Sang Raja, mana yang mendakwakan diri
raja-raja bumi?"


6039. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Khalid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin yasar dari Abu
Sa'id Al Khudzri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat bumi
bagaikan sekeping roti, Allah Al Jabbar memutar-mutarnya dengan tangan-Nya sebagaimana
salah seorang diantara kalian bisa memutar-mutar rotinya dalam perjalanan sebagai kabar
gembira penghuni surga." Selanjutnya ada seorang yahudi dan berujar; 'Kiranya Allah
Arrahman memberkatimu wahai Abul Qasim, maukah kamu kuberitahu kabar gembira
penghuni surga dihari kiamat nanti? ' "baik" Jawab Nabi. Lanjut si yahudi; 'Bumi ketika itu
bagaikan sekeping roti' sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memandang kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya,
kemudian Nabi berujar; "Maukah kamu kuberitahu lauk penghuni surga?" Lanjut beliau;
"lauk mereka adalah sapi dan ikan paus." Mereka bertanya; 'Apa keistimewaan daging ini? '
Nabi menjawab: "sobekan hati ikan paus dan sapi itu, bisa disantap untuk tujuh puluh ribu
orang."





6040. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ja'far berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim mengatakan,
aku mendengar Sahal bin Sa'd mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pada hari kiamat manusia dikumpulkan diatas tanah putih cemerlang bagaikan
roti yang bersih." Kata Sahal, disana tak ada satu tanda pun bagi seseorang.

Bab: Bagaimana dikumpulkan

6041. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Manusia dikumpulkan di hari kiamat dengan tiga
jalan, untuk manusia yang harap-harap cemas, dua jalan untuk mereka yang menunggang
unta, tiga jalan lagi untuk mereka yang menunggang unta, empat jalan lagi untuk mereka
yang menunggang unta, dan sepuluh jalan lagi untuk mereka yang menunggang unta,
sedang sisanya disatukan oleh neraka, neraka itu selalu menyertai mereka ketika mereka
tidur siang, tidur malam, berpagi hari, dan bersore hari."

6042. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Yunus bin Muhammad Al Baghdadi telah menceritakan kepada kami Syaiban dari
Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin malik radhilayyahu'anhu, ada seseorang
berujar; 'hai Nabiyullah, bagaimana orang kafir dikumpulkan dengan cara ditelungkupkan
(dijungkirkan) diatas wajahnya? ' Nabi menjawab: "Bukankah Dzat yang menjadikannya bisa
berjalan dengan kedua kakinya di dunia bisa menjadikannya berjalan diatas wajahnya pada
hari kiamat?" 'Benar, demi kekuasaan Rabb kami, " Kata Qatadah mengiyakan.

6043. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan, Amru
mengatakan; aku mendengar Sa'id bin Jubair, aku mendengar Ibnu 'Abbas, aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Kalian bertemu Allah dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang, berjalan, dan tidak dikhitan.' Kata Sufyan, hadits ini kami anggap Ibnu
Abbas mendengarnya dari Nabi.

6044. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radhilayyahu'anhuma, mengatakan;
Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau berorasi diatas minbar
bersabda: "Kalian bertemu Allah dengan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan."

6045. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah bin Nu'man dari Sa'id
bin Jubair dari Ibnu'Abbas mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di
tengah-tengah kami menyampaikan orasi, lantas bersabda: "Kalian dikumpulkan dengan
keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, sambil beliau mengutip firman Allah
'Sebagaimana kami menciptakan awal mula, begitulah kami mengembalikannya' (QS. Anbiya'
104). Manusia pertama-tama yang diberi pakaian adalah Ibrahim 'alaihissalam, dan ia
didatangkan dengan beberapa orang umatku, lantas mereka diseret ke sebelah kiri, sehingga
aku mengiba-iba; 'Ya rabbi, tolong sahabatku, tolong sahabatku' Namun Allah hanya
menjawab; 'engkau tidak tahu, apa yang mereka perbuat setelahnya'. Maka hanya
kuutarakan sebagaimana ucapan seorang hamba yang shalih (maksudnya ucapan 'isa), 'Dan
aku menjadi saksi mereka ketika aku berada ditengah-tengah mereka' hingga ayat
'sesungguhnya Engkau Maha Perkasa' (QS. Almaidah 118-119). Kata Ibnu 'Abbas, ada berita
bahwa mereka murtad di kemudian hari.

6046. Telah menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Al Kharits telah menceritakan kepada kami Khatim bin Abi Shaghirah dari Abdullah
bin Abi Mulaikah mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Muhammad bin
Abu Bakr bahwasanya 'Aisyah radhilayyahu'anhuma menuturkan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Kalian dikumpulkan dengan keadaan tidak beralas kaki,
telanjang, dan tidak beralas kaki." 'Aisyah menyela; 'Hai Rasulullah, laki-laki dan perempuan,

satu sama lain bisa melihat auratnya? ' Nabi menjawab: "Kejadian ketika itu lebih dahsyat
sehingga memalingkan mereka dari keinginan seperti itu."

6047. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Amru bin
Maimun dari Abdullah menuturkan; 'Suatu saat kami bersama Nabi dalam sebuah hunian
dari tanah liat, tiba-tiba Nabi berujar: "Puaskah kalian menjadi seperempat penghuni surga?"
'ya', Jawab kami. Nabi berujar lagi: "Puaskah kalian menjadi sepertiga penghuni surga?" 'ya, '
Jawab kami. Nabi berujar lagi: "Puaskah kalian menjadi separoh penghuni surga?" 'ya, '
Jawab kami. Nabi bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh aku
berharap kalian menjadi separoh penghuni surga, dan surga tak dimasuki selain seorang
muslim, dan perbandingan kalian diantara pemeluk kesyirikan tak lain hanyalah seperti
rambut putih di kulit sapi hitam" atau dengan redaksi; "seperti sehelai rambut hitam di kulit
sapi merah."


6048. Telah menceritakan kepadaku Isma'il telah menceritakan kepada kami saudaraku dari
Sulaiman dari Tsaur dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Yang pertama-tama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam, lantas
anak cucu keturunannya kelihatan dan diperkenalkan kepada mereka; 'Ini ayah pertamatama kalian, Adam.' Adam menjawab; 'Baik dan aku memenuhi panggilan-Mu.' Allah
bertitah; 'Datangkanlah utusan-utusan Jahannam dari anak cucumu! ' Adam bertanya;
'Wahai Rabb, berapa aku datangkan? ' Allah menjawab; 'datangkanlah dari setiap seratus
orang, Sembilan puluh Sembilan orang!" Para sahabat berujar; 'Wahai Rasulullah, jika setiap
seratus dari kami diambil Sembilan sepuluh orang, kami tinggal berapa? ' Nabi menjawab:
"Umatku dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di seekor
sapi hitam."

Bab: Firman Allah "Kegoncangan hari kiamat adalah perkara besar"

6049. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah berfirman; 'hai Adam'. 'Baik dan aku penuhi panggilan-MU ya
Allah, dan seluruh kebaikan di tangan-Mu, " Jawab Adam. Allah melanjutkan; 'datangkan
utusan-utusan neraka! ' Adam menjawab; 'berapa utusan neraka? ' Tanya Adam. Allah
menjawab; 'Setiap seribu orang, datangkan sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.'
Dan ketika itulah anak kecil menjadi beruban karenanya, sebagaimana ayat; 'Dan setiap
orang yang hamil melahirkan bayinya, dan kau lihat manusia mabuk padahal sejatinya
mereka tidak mabuk, hanya karena siksa Alalh sedemikian dahsyatnya' (QS. Alhajj, 2)." Yang
demikian menjadikan mereka gusar, sehingga para sahabat bertanya-tanya; 'Wahai
Rasulullah, siapa diantara kami yang termasuk dijebloskan ke neraka itu! ' Nabi menjawab;
"Tenanglah kalian, sebab jika Ya'juj dan ma'juj dimasukkan neraka sebanyak seribu, dari
kalian hanya satu." Selanjutnya beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, sungguh aku berkeinginan sekiranya kalian menjadi sepertiga penghuni surga." Kata
Abu Said; lantas kami pun memuji Allah dan bertakbir, kemudian Nabi bersabda: "Demi dzat
yang jiwaku berad di Tangan-Nya, sungguh aku berharap jika kalian menjadi separoh
penghuni surga, dan permisalan kalian dibandingkan umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai
rambut putih di kulit sapi hitam atau bagaikan belang hitam di lengan keledai."

Bab: Firman Allah "Tidakkah mereka menyangka, akan dibangkitkan?

6050. Telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abban telah menceritakan kepada kami
'Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu 'Umar

radhilayyahu'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perihal firman Allah; 'Pada hari
manusia menghadap Allah rabb semesta alam' (QS. Almuthaffifirn 4-5), sabda beliau;
"Mereka dihari itu dalam genangan keringatnya hingga pertengahan kedua telinganya."




6051. Telah menceritakan kepadaku Abdul 'Aziz bin Abdullah mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Sulaiman dari Tsaur bin Yazid dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari
kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan
menenggelamkan mereka hingga telinga."

Bab: Qisas pada hari kiamat

6052. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepadaku Syaqiq, aku
mendengar Abdullah radhilayyahu'anhu mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Yang pertama-tama diputuskan diantara manusia (dihari kiamat) adalah masalah
darah."



6053. Telah menceritakan kepada kami Ismail mengatakan, telah menceritakan kepadaku
Malik dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki kezhaliman terhadap
saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak
bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada
saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan
dipikulkan kepadanya."






6054. Telah menceritakan kepadaku Shalat bin Muhammad telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai' perihal firman Allah: 'dan kami cabut kedengkian yang berada di dada
mereka' (QS. Alhijr 47) ia menuturkan, telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari Abu Mutawakkil An Naji, bahwasanya Abu sa'id Al Khudzri radhilayyahu'anhu
mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin selamat dari
neraka, kemudian dihisab diatas jembatan antara surga dan neraka, sehingga kezhaliman
sesama mereka di dunia diqisas satu sama lainnya, sehingga jika mereka telah bersih dan
suci, mereka dipersilahkan masuk surga, Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,
sungguh mereka lebih kenal hunian mereka di surga, daripada mereka kenal terhadap
huniannya ketika di dunia."

Bab: Siapa yang hisabnya diperdebatkan, ia disiksa

6055. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Utsman bin Al Aswad dari
Ibnu Abi Mulaikah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa yang hisabnya dituntut (dinampakkan), maka ia disiksa." Kata Aisyah, saya
bertanya; Bukankah Allah ta'ala berfirman 'Maka ia dihisab dengan hisab yang mudah? (QS.
Al Insyiqaq 8), Nabi menjawab; "ayat itu maksudnya hanyalah 'ardh (hari ketika amal
diperlihatkan) ". Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Ali telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari 'Utsman bin Al Aswad, aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah
mengatakan; aku mendengar 'Aisyah radliallahu 'anha mengatakan, aku mendengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda semisal hadits diatas. Dan hadits ini diperkuat oleh Ibnu
Juraij, Muhammad bin Sulaim, Ayyub dan Shalih bin rustum dari Ibnu Abi Mulaikah dari
'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.




6056. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Hatim bin Abi Shaghirah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abi Mulaikah telah menceritakan kepadaku Al
Qasim bin Muhammad telah menceritakan kepadaku 'Aisyah, bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pun yang di (paparkan) hisabnya
melainkan akan celaka." Maka saya bertanya; 'Wahai Rasulullah, Bukankah Allah berfirman;
'barangsiapa yang diberi kitabnya dari sebelah kanan, maka ia menghadapi hisab yang
mudah? (QS. Al Insyiqaq 7-8) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang
dimaksudkan ayat itu adalah saat amal diperlihatkan, dan tidaklah seseorang hisabnya
diperdebatkan, melainkan ia akan disiksa."


6057. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam dia berkata; telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qotadah dari Anas
bin malik radhilayyahu'anhu, bahwasanya Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam, -lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma'mar telah
menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Sa'id dari
Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin malik radhilayyahu'anhu, bahwasanya
Nabiyullah bersabda: "Pada hari kiamat orang kafir didatangkan dan ditanya; 'Bagaimana
tanggapanmu sekiranya engkau mempunyai sepenuh bumi emas, apakah akan kau
pergunakan untuk menebus dirimu? ' 'Iya, ' Jawabnya. Maka kepadanya dikatakan; 'Dahulu
kamu hanya diminta sesuatu yang lebih sepele dari itu, (namun tak juga kamu kerjakan)."

6058. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Ayahku mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al A'masy mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Khaitsumah dari 'Adi bin Hatim menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tiada seorang pun diantara kalian selain Allah akan mengajaknya bicara
padahari kiamat, tidak ada juru penerjemah antara dia dan Allah, kemudian ia
memperhatikan dan tidak ia lihat apapun di hadapannya, lantas ia melihat depannya,
selanjutnya ia didatangi oleh api, maka siapa diantara kalian mampu, hindarilah neraka
sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kata Al A'masy, telah menceritakan kepadaku 'Amru
dari Khaitusmah dari 'Adi bin Hatim mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kemudian beliau
berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: "jagalah diri kalian dari neraka",
kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau
melihat neraka itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka
sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang
baik."

Bab: Akan masuk surga, tujuh puluh ribu orang tanpa hisab

6059. Telah menceritakan kepada kami 'Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
Ibnu Fudhail telah menceritakan kepada kami Hushain -lewat jalur periwayatan lain, - Abu
Abdullah mengatakan; dan telah menceritakan kepadaku Asid bin Zaid telah menceritakan
kepada kami Husyaim dari Hushain mengatakan, pernah aku di sisi Sa'id bin Jubair,
selanjutnya ia katakan, Ibnu 'Abbas telah menceritakan kepadaku dengan mengatakan, Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Beberapa umat diperlihatkan kepadaku, maka aku
melihat ada seorang Nabi lewat bersama umatnya, kemudian lewatlah seorang Nabi
bersama beberapa orang, kemudian lewatlah seorang Nabi bersama sepuluh orang, dan
Nabi bersama lima orang, dan seorang Nabi yang berjalan sendirian. Tiba-tiba aku melihat

ada rombongan besar, maka saya tanyakan kepada Jibril; 'Apakah mereka umatku? ' 'bukan,
namun lihatlah ufuk, ' jawab Jibril. Aku melihat, tiba-tiba ada serombongan besar. Kata Jibril;
'Itulah umatmu, dan itu ada tujuh puluh ribu orang mula-mula yang masuk surga dengan
tanpa hisab dan tanpa siksa.' Saya bertanya; 'Mengapa mereka bisa seperti itu? ' Jibril
menjawab; 'Karena mereka tidak minta di obati (dengan cara) kay (ditempel besi panas),
tidak minta diruqyah dan tidak meramal nasib dengan burung, dan kepada rabb-Nya mereka
bertawakkal." 'Ukkasyah bin Mihshan berdiri seraya berujar; "doakanlah aku, agar Allah
menjadikan diriku diantara mereka!" Nabi berdoa; "Ya Allah, jadikanlah dia supaya diantara
mereka!" Lantas laki-laki lainnya berdiri dan berujar; "Jadikanlah aku diantara mereka!" Nabi
menjawab; "kamu sudah didahului 'Ukkasyah."












6060. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Asad Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin Musayyab, bahwasanya Abu Hurairah menceritakan
kepadanya, ia menuturkan; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Serombongan umatku masuk surga, mereka tujuh puluh ribu, wajah mereka memancarkan
sinar seperti sinar rembulan di malam purnama, " Abu Hurairah mengatakan; maka
Ukkasyah bin Mihshan Al Asadi berdiri seraya mengangkat sejenis kain wol dan berujar; 'ya
Rasulullah, berdoalah kepada Allah, agar Dia menjadikanku diantara mereka! ' Nabi berdo'a:
"Ya Allah, jadikanlah dia diantara mereka", lantas seorang laki-laki anshar berdiri dan
berujar: 'ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku diantara mereka'. Nabi
menjawab; "kamu telah didahului 'Ukkasyah."

6061. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa'd
mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Diantara umatku ada tujuh puluh
ribu orang" atau "tujuh ratus ribu orang -Sahal ragu kepastiannya-"masuk surga dengan
tanpa hisab, mereka saling berhimpitan, satu sama lain saling bergandengan, dari yang
pertama-tama hingga yang terakhir masuk surga, wajah mereka bercahaya bulan di malam
purnama.


6062. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih telah menceritakan
kepada kami Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
beliau bersabda: "Ketika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka telah
memasuki neraka, seorang juru seru menyampaikan pengumuman; 'Hai penghuni neraka,
sekarang tak ada lagi kematian, wahai penghuni surga, sekarang tak ada lagi kematian, yang
ada hanyalah kehidupan abadi."

6063. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah mengatakan,
telah bersabda Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "(dihari kiamat), penduduk surga dipanggil:
'Wahai penduduk surga, kalian hidup abadi dan tak ada lagi kematian', dan penduduk neraka
dipanggil; 'Wahai penduduk neraka, kalian hidup abadi dan tak ada kematian lagi.'"

Bab: Sifat surga dan neraka

6064. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Al Haitsam telah menceritakan kepada
kami 'Auf dari Abu Raja' dari 'Imran dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda:
"aku melihat surga, kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir, dan kulihat neraka,
kebanyakan penghuninya adalah wanita."



6065. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Ismail
telah mengabarkan kepada kami At Taimi dari Abu Utsman dari Usamah dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda: "Aku berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan
yang memasukinya adalah orang-orang miskin, sedang orang-orang yang mempunyai

kekayaan tertahan, selain penghuni-penghuni neraka telah diperintahkan ke neraka, dan aku
berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah wanita."

6066. Telah menceritakan kepada kami Mu'ad bin Asad telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Umar bin Muhammad bin Zaid dari Ayahnya
bahwa dia telah menceritakan kepadanya, dari Ibnu 'Umar mengatakan, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, bersabda: "Ketika penghuni surga telah memasuki surga, dan
penghuni neraka telah memasuki neraka, didatangkan kematian yang diletakkan diantara
syurga dan neraka, lantas disembelih. Seorang juru seru menyampaikan pengumuman; 'Hai
penghuni surga! Sekarang tidak ada kematian. Hai penghuni neraka, sekarang tak ada lagi
kematian. Maka penghuni surga bertambah senang sedangkan penghuni neraka menjadi
sangat sedih."

6067. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Asad telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari 'Atho' bin
yasar dari Abu Said Al Khudzri mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasalalm bersabda:
"Allah tabaraka wata'ala berfirman kepada penghuni surga; 'Wahai penghuni surga! ' 'Baik,
dan kami penuhi panggilan-Mu, ' Jawab penghuni surga. Allah berfirman; 'telah puaskah
kalian? ' mereka menjawab; 'Bagaimana mungkin kami tidak puas, sementara Engkau telah
memberi kami yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu.'
Maka Allah berrfirman; 'Sekarang Aku beri kalian suatu yang lebih utama daripada itu.'
Penghuni surga bertanya; 'Wahai rabbi, apa yang lebih utama dari kesemuanya? ' Allah
berfirman; 'Kuhalalkan keridhaan-Ku untuk kalian, dan Aku tidak murka kepada kalian
selama-lamanya.'"


6068. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Mu'awiyah bin Amru dan telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Humaid
mengatakan, aku mendengar Anas mengatakan; Haritsah gugur di perang Badar sedang ia
masih berusia muda. Kemudian ibunya mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan
berujar; "Ya Rasulullah, engkau telah tahu tempat tinggal Haritsah daripada aku, kalaulah dia
di surga, maka aku akan bersabar dan mengharap pahala, dan jikalau ditempat lain, akan kau
lihat apa yang kulakukan". Maka Nabi bersabda: "apakah kamu mengira bahwa surga
hanyalah satu tingkatan, sungguh surga mempunyai sekian banyak tingkatan, dan sungguh
dia berada di surga Firdaus."


6069. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Asad telah mengabarkan kepada kami Al
Fadhl bin Musa telah mengabarkan kepada kami Al Fudhail dari Abu Hazim dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda: "(Di neraka), jarak antara kedua
pundak orang kafir sejauh perjalanan tiga hari bagi pengendara yang memacu kendaraannya
dengan cepat, " sedang Ishaq bin Ibrahim mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Al
Mughirah bin Salamah telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Abu Hazim dari Sahal
bin Sa'd dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasalalm, beliau bersabda: "Dalam surga ada
sebatang pohon yang sekiranya bayangannya dilewati oleh pengendara selama seratus
tahun, dia tak akan mampu menyelesaikannya." Kata Abu Hazim; selanjutnya kuceritakan
hadits ini kepada Nu'man bin Abu 'Ayyasy, maka ia menuturkan telah mengabarkan
kepadaku Abu sa'id, dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh dalam
surga ada sebatang pohon yang sekiranya ditempuh oleh seorang pengendara yang
mengendarai kuda pacu pilihan yang cepat larinya selama seratus tahun, niscaya dia tak
akan bisa menyelesaikannya."

6070. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami 'Abdul
'Aziz dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa'd bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sungguh dari umatku ada tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu -Abu Hazim tak
tahu kepastian diantara keduanya- dengan berhimpitan, sebagian menggandeng yang lain,
yang pertama-tama mereka tidak masuk hingga yang terakhir masuk, wajah mereka
bagaikan rembulan di malam purnama."



6071. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz dari Ayahnya dari Sahal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Sungguh penghuni surga bisa melihat kamar-kamarnya dalam surga sebagaimana
mereka bisa melihat gugusan bintang di langit." Kata ayahku, lantas aku menceritakannya
kepada Nu'man bin Abi 'Ayyasy, maka ia berkata; Sungguh aku dengar Abu Sa'id
menceritakan, dan ia menambahnya dengan redaksi; "sebagaimana mereka melihat bintang
melintas di ufuk timur dan barat."


6072. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran mengatakan, aku
mendengar Anas bin malik radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Pada hari kiamat, Allah bertanya kepada penghuni neraka yang paling ringan
siksanya; 'kalaulah kamu mempunyai semua yang ada di bumi, akankah kau jadikan untuk
menebus dirimu? ' 'Tentu' Jawabnya. Maka Allah berfirman: 'Dahulu aku hanya ingin sesuatu
yang lebih sepele daripada ini ketika kamu masih dalam sulbi Adam, yaitu agar kamu tidak
menyekutukan-KU dengan sesuatu apapun, namun engkau enggan bahkan menyekutukanKU dengan sesuatu."



6073. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Amru dari Jabir radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Pada hari kiamat ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka dengan syafaat,
seolah-olah mereka buah krai (mentimun kecil), " saya (Hamad) bertanya; 'apa maksud
istilah dhoghobis? ' Amru menjawab; 'yaitu mentimun kecil.' Kata Hamad, ketika itu Amru
adalah seseorang yang sering keceplosan, maka saya tanyakan langsung kepada 'Amru bin
Dinar Abu Muhammad; 'apakah anda mendengar Jabir bin Abdulah mengatakan aku
mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada sekelompok kaum yang keluar
dari neraka karena mendapat syafaat?" Ia menjawab; 'Benar.'


6074. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Anas bin malik dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda: "Ada sekelompok kaum yang wajahnya terlihat
kehitam-hitaman keluar dari neraka setelah di lahap api, kemudian mereka masuk surga,
penghuni surga menjuluki mereka jahannamiyun (mantan penghuni jahannam)."



6075. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin yahya dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri
radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni
surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman; 'siapa
saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari neraka, '
maka mereka pun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu, selanjutnya mereka
dilempar ke sungai kehidupan sehingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di
tepi aliran sungai" atau ia mengatakan dengan redaksi; "dalam permukaan aliran sungai",
dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu
tumbuh kuning melingkar?"


6076. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah mengatakan, pernah aku
mendengar Abu Ishaq mengatakan, aku mendengar Nu'man, aku mendengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah,
seseorang yang kedua telapak kakinya dipakaikan sandal, kemudian otaknya mendidih."

6077. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Raja' telah menceritakan kepada kami
Israil dari Abu Ishaq dari Nu'man bin Basyir mengatakan, aku mendengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari
kiamat adalah seseorang yang telapak kakinya dialasi sandal, sehingga otaknya mendidih,
sebagai mendidihnya ketel dan periuk."

6078. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Amru dari Khaitsamah dari Adi bin Hatim, bahwasanya Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam pernah memperbincangkan neraka, kemudian beliau
memalingkan wajahnya dan berllindung diri daripadanya, kemudian beliau
memperbincangkan neraka dan beliau memalingkan wajahnya seraya meminta
perlindungan daripadanya, selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka
sekalipun hanya dengan setengah biji kurma, siapa yang tak mendapatkannya, ucapkanlah
yang baik."

6079. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi Hazim dan Darawardi dari Yazid dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id Al
Khudzri radliallahu 'anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika
paman beliau, Abu Thalib, sedang diperbincangkan. Maka beliau bersabda: "Semoga
syafaatku berguna baginya, sehingga ia tidak di letakkan dalam neraka yang dalam, yang
tingginya sebatas kedua mata kakinya, namun itu pun menjadikan ubun-ubun kepalanya
mendidih."





6080. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Qotadah dari Anas radliyallahu'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka
berujar; 'Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa
meringankan penderitaan kita di tempat kita ini.' Maka mereka menemui Adam dan
mengutarakan hajat mereka; 'Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan
Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu,
maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! ' Namun Adam menjawab;
'disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, ' Adam lalu menyebut-nyebut
kesalahannya dan berujar; 'datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus'. Maka
mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab; 'disini bukan tempatku
untuk memberi pertolongan, ' lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar;
'datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya.' Mereka pun
mendatanginya, tetapi ia juga berujar; 'disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, '
dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; 'datanglah kalian kepada Musa yang Allah
telah mengajaknya bicara.' Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan;
'Saya tak berhak meringankan kalian, ' dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya,

seraya berujar; 'datanglah kalian kepada Isa' Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga
mengatakan; 'saya tak berhak meringankan kalian' sambil berujar; 'datanglah kepada
Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang
telah mendapat ampunan.' Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku.
Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak
Allah, lantas ada suara memanggil-manggil; 'Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi,
utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! ' langsung
aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku.
Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka
dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya
pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran.
Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi 'sehingga keabadian wajib baginya.'


6081. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Al Hasan bin Dzakwan telah menceritakan kepada kami Abu Raja' telah menceritakan
kepada kami Imran bin Husain radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka karena syafaat Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam, lantas mereka masuk surga dan mereka diberi julukan
'jahannamiyun (mantan penghuni neraka jahannam)."



6082. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ismail bin
Ja'far dari Humaid dari Anas, bahwasanya Ummu Haritsah menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang ketika itu anaknya, Haritsah, gugur di perang Badar karena terkena panah
yang nyasar. Ia berujar; 'Wahai Rasulullah, engkau tahu kedudukan Haritsah dalam lubuk
hatiku, kalaulah dia di surga, aku tidak akan menangisinya, sebaliknya kalaulah tidak, engkau
akan melihat apa yang akan aku lakukan." Nabi bersabda: "Apakah engkau beranggapan
bahwa surga hanyalah satu tingkatan, sungguh dalam surga terdapat sekian banyak
tingkatan, dan Haritsah berada di surga Firdaus yang paling tinggi."






6083. Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Anas bin
Malik-) Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Berpagi hari atau bersore hari fi
sabilillah adalah lebih baik daripada dunia seisinya, dan nilai busur panah salah seorang dari
kalian atau tempat kaki di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah bidadari
surga muncul ke bumi, niscaya akan menerangi yang ada diantara keduanya dan memenuhi
keduanya dengan wewangian, dan kerudung (bidadari) lebih baik daripada dunia dan
seisinya."

6084. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "seseorang tidak akan masuk kedalam surga sehingga
di perlihatkan kepadanya tempat duduknya di neraka, agar kalau dia berbuat buruk dapat
menambah rasa syukurnya. Dan seseorang tidak akan masuk neraka sehingga di perlihatkan
kepadanya tempat duduknya di surga, agar kalau dia berbuat baik menjadi satu kerugian
baginya."

6085. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah mengabarkan kepada kami
Isma'il bin ja'far dari 'Amru dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah
Radliyallahu'anhu menuturkan; saya bertanya; 'wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling
beruntung dengan syafaatmu padahari kiamat? ' Nabi menjawab: "Hai Abu Hurairah, saya
sudah beranggapan bahwa tak seorangpun lebih dahulu menanyakan masalah ini kepadaku
daripada dirimu, dikarenakan kulihat semangatmu mencari hadits, Manusia yang paling
beruntung dengan syafaatku pada hari kiamat adalah yang mengucapkan laa-ilaaha-illallaah, dengan tulus dari lubuk hatinya."





6086. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah Radliyallahu'anhu, Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sungguh aku tahu penghuni neraka yang terakhir kali
keluar dan penghuni surga yang terakhir kali masuk, yaitu seseorang yang keluar dari neraka
dengan cara merayap, Allah tabarakawata'ala berfirman; 'Pergilah kamu dan masuklah ke
dalam surga! ' maka orang tersebut mendatanginya dan terbayang baginya bahwa surga
telah membeludak. Orang kembali kembali dan berujar; 'Wahai Tuhanku, kutemukan surga
telah membeludak'. Allah berfirman lagi; 'pergi dan masuklah surga.' Maka ia kembali dan
terbayang baginya bahwa surga telah membeludak. Lalu ia kembali dan mengatakan; 'Ya
Tuhanku, kutemukan surga telah membeludak.' Allah berfirman lagi; 'pergi dan masuklah
surga, dan bagimu surga seluas dunia dan bahkan sepuluh kali sepertinya -atau- bagimu
seperti sepuluh kali dunia.' Hamba tadi lantas mengatakan; 'Engkau menghinaku ataukah
menertawaiku, sedang Engkau adalah raja diraja?" Dan kulihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tertawa hingga gigi gerahamnya kelihatan seraya berkomentar:
"Itulah penghuni surga yang tingkatannya paling rendah."







6087. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Abdul Malik dari Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari Ibnu 'Abbas
radliyallahu'anhu, ia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah
engkau bisa mendatangkan manfaat untuk pamanmu Abu Thalib sekalipun paling ringan?"

Bab: Titian jahannam


6088. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri telah mengabariku Sa'id dan 'Atho' bin Yazid, bahwasanya Abu Hurairah
mengabari keduanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lewat jalur periwayatan lainTelah mengabariku Mahmud telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabari
kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Atho' bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah mengatakan;
Beberapa orang bertanya, 'wahai Rasulullah, apakah kami bisa melihat Tuhan kami pada hari
kiamat? ' Nabi menjawab: "Apakah kalian mendapat kesulitan melihat matahari ketika tidak
ada mendung?" 'Tidak wahai Rasulullah' Jawab mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya lagi; "Apakah kalian menadapat kesulitan melihat rembulan ketika purnama?"
Mereka menjawab; 'Tidak wahai Rasulullah'. Nabi bersabda: "Sungguh kalian melihat-Nya
pada hari kiamat. Allah kemudian menghimpun seluruh manusia kemudian berfirman; 'Siapa
yang menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti sesembahannya, ' Orang-orang pun
mengikuti yang pernah disembahnya, ada yang mengikuti matahari karena menyembahnya,
ada yang mengikuti bulan karena menyembahnya, ada yang mengikuti thaghut (segala
sesembahan selain Allah) karena menyembahnya, sehingga yang tersisa adalah umat ini
yang didalamnya terdapat orang-orang munafiknya. Allah kemudian mendatangi mereka
dengan bentuk yang belum pernah mereka kenal, dan mengatakan; 'Aku adalah Tuhan
kalian' Namun mereka malah menjawab; 'kami berlindung kepada Allah dari-MU, inilah
tempat kami, sampai Tuhan kami mendatangi kami, kalaulah Tuhan kami mendatangi kami,
niscaya kami mengenal-NYA.' Kemudian Allah mendatangi mereka dengan bentuk yang
mereka kenal dan mengatakan; 'AKU tuhan kalian! ' 'Betul, engkau tuhan kami' Jawab
mereka. Mereka lantas mengikuti-Nya dan dipasanglah jembatan jahannam." Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Akulah manusia pertama-tama yang menyeberangi.
Dan doa para rasul ketika itu ialah; 'Allahumma Sallim-sallim (ya Allah selamatkanlah,
selamatkanlah).' Dalam jembatan itu terdapat sekian banyak besi-besi pengait seperti pohon
yang berduri tajam. Bukankah kalian pernah melihat pohon berduri tajam?". 'betul, ya
Rasulullah, ' jawab mereka. Nabi meneruskan; 'Besi-besi pengait itu bagaikan pohon berduri
tajam, hanya tidak ada yang tahu besarannya selain Allah. Besi-besi pengait itu menyambar
manusia tergantung dengan amalan mereka, ada diantara mereka yang celaka lantaran
amalannya, ada diantara mereka yang tercabik kemudian selamat. Hingga jika Allah selesai
memutuskan diantara hamba-Nya, dan ingin mengeluarkan yang dikehendaki-NYA dari
neraka dari mereka yang mengucapkan laa-ilaaha-illallah, Dia perintahkan malaikat untuk
mengentaskan mereka, dan para malaikat mengenali mereka dengan bekas-bekas sujud, dan
Allah mengharamkan neraka untuk memakan bekas-bekas sujud yang ada pada diri anak
Adam, malaikat pun mengentaskan mereka setelah mereka gosong terbakar, mereka
diguyur air yang disebut dengan air kehidupan, sehingga mereka tumbuh bagaikan
tumbuhnya biji di tepi sungai, dan ada seseorang diantara mereka menghadapkan wajahnya
kearah neraka dan mengatakan; 'Ya tuhanku, bau neraka telah menyesakkan hidungku dan
nyalanya telah membakarku, maka palingkanlah wajahku dari neraka.' Hamba itu tiada henti
memanjatkan doa untuk dipalingkan wajahnya dari neraka. Maka Allah berfirman; 'bisa jadi
engkau jika AKU kabulkan permintaanmu, kamu minta yang lain lagi! ' hamba itu menjawab;
'Tidak, demi kebesaran -MU, aku tidak akan meminta yang lain lagi'. Allah pun memalingkan
wajahnya dari neraka. Tetapi setelah itu ia meminta kembali; 'ya Tuhanku, dekatkanlah aku
ke pintu surga!.' Allah menegur; 'Bukankah engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak

meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai anak adam, betapa banyaknya alasanmu! '
hamba itu tiada henti memohon, sehingga Allah pun menjawab; 'bisa jadi jika AKU kabulkan
permintaanmu, kamu akan meminta-KU yang lain lagi'. Hamba menjawab; 'Tidak, demi
kebesaran-MU, saya tidak akan meminta-MU selainnya.' Maka Allah meminta janji dan ikrar
agar ia tidak meminta-NYA selain itu, sehingga Allah mendekatkannya ke pintu surga. Namun
setelah hamba tadi melihat isinya, ia diam beberapa saat sesuai kehendak Allah, kemudian ia
berkata; 'Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga! ' Allah menjawab; 'Bukankah
engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai
anak Adam, alangkah banyaknya alasanmu'. Hamba terus merengek dengan mengucapkan;
'Wahai Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku menjadi manusia yang paling sengsara.'
Hamba tiada henti memanjatkan doanya hingga Allah tertawa. Dan jika Allah telah tertawa,
berarti ia mengizinkan hamba-NYA masuk surga. Setelah hamba memasukinya, dikatakan
kepadanya; 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal, kemudian dikatakan
kepadanya lagi; 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal sampai khayalannya
benar-benar habis, kemudian Allah berkata kepadanya; 'Inilah bagimu dan semisalnya'." Kata
Abu Hurairah; 'itulah laki-laki penghuni surga yang terakhir kali masuk.' Kata 'Atho`; Dan Abu
Sa'id Al Khudzri sedang duduk bersama Abu Hurairah, dan ia tidak merubah haditsnya
sedikitpun hingga ketika sampai sabdanya; 'Ini bagimu dan semisalnya bersamanya.' Maka
Abu Sa'id menyelah; aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
'Ini bagimu dan sepuluh kali semisalnya.' Abu Hurairah menjawab; 'yang aku hafal adalah
semisalnya bersamanya.'

Bab: Telaga

6089. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Sulaiman dari Syaqiq dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga."

6090. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah mengatakan;
aku mendengar Abu Wa`il dari Abdullah radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga, dan
diperlihatkan bersamaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dicabut dari
pandanganku, maka aku pun berteriak; 'ya rabbi, itu sahabatku! ' maka ada suara; 'Engkau
tak tahu yang mereka lakukan sepeninggalmu'." hadits ini diperkuat oleh oleh 'Ashim dari

Abu Wa`il. Dan Husain mengatakan; dari Abu Wa'il dari Khudzaifah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.



6091. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar radliyallahu'anhuma, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Di hadapan kalian ada telaga
sebagaimana jarak antara Jarba' dan Adzruh."

6092. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dan 'Atho' bin Saib dari Sa'id bin Jubair
dari Ibnu 'Abbas radliyallahu'anhu mengatakan; 'Kautsar adalah sekian banyak kebaikan yang
Allah berikan kepada Muhammad.' Abu Bisyr berkata; saya bertanya kepada Sa'id; 'banyak
orang beranggapan bahwa al kautsar adalah nama sungai di surga.' Sa'id menjawab; 'Sungai
di surga hanyalah satu diantara sekian banyak kebaikan yang Allah berikan kepadanya.'





6093. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada
kami Nafi' bin Umar dari Ibnu Abi Mulaikah mengatakan; Abdullah bin Umar mengatakan,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telagaku jauhnya sejauh perjalanan sebulan,
airnya lebih putih daripada susu, dan baunya lebih wangi daripada minyak misik, dan
cangkirnya bagaikan bintang di langit, siapa meminumnya ia tak akan haus selama-lamanya."



6094. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair mengatakan, telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahab dari Yunus, Ibnu Syihab mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Anas bin Malik radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Luas telagaku bagaikan antara Eiliya dan Shan'a di Yaman, dan berisikan kendikendi yang jumlahnya bagaikan jumlah bintang di langit.

6095. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam --lewat jalur
periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Telah menceritakan
kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan
kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "ketika
kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah-kubah dari
mutiara berongga. Saya bertanya; 'Apa ini hai Jibril? ' Jibril menjawab; 'Inilah al kautsar yang
Allah berikan untukmu, ' ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misik
adzfar" -Hudbah ragu kepastiannya, tanah atau baunya--.

6096. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Ada beberapa orang sahabatku menuju telagaku, hingga di
waktu selanjutnya aku tahu bahwa mereka disingkirkan dariku sehingga aku berteriak-teriak;
'(mereka) sahabatku!, ' maka Allah menjawab; 'Engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan
sepeninggalmu'."

6097. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Mutharrif telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa'd
mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akulah pertama-tama yang
mendangi telaga, siapa yang menuju telagaku akan minum, dan siapa yang meminumnya tak
akan haus selama-lamanya, sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku
mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi."
Kata Abu Hazim, Nu'man bin Abi 'Ayyasy mendengarku, maka ia berkomentar; 'Beginikah
kamu mendengar dari Sahal? ' 'Iya' Jawabku. Lalu ia berujar; 'Saya bersaksi kepada Abu Sa'id
Alkhudzri, sungguh aku mendengarnya dan dia menambahi redaksi; "aku berkata; 'mereka
adalah golonganku! ' tetapi di jawab; 'Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan
sepeninggalmu! ' Maka aku berkata; 'menjauh, menjauh, bagi orang yang mengubah
(agama) sepeninggalku." Kata Ibnu 'Abbas, istilah suhqan maknanya menjauh. Sahiq
maknanya ba'id (jauh). Ashaqo maknanya ab'ada (menjauhkan). Sedang Ahmad bin Syabib
bin Sa'id Al Habathi mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku dari Yunus dari
Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwasanya ia menceritakan, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat beberapa orang
sahabatku mendatangiku, kemudian mereka disingkirkan dari telaga, maka aku katakan; 'ya
rabbi, (mereka) sahabatku! ' Allah menjawab; 'Kamu tak mempunyai pengetahuan tentang
yang mereka kerjakan sepeninggalmu. Mereka berbalik ke belakang dengan melakukan
murtad, bid'ah dan dosa besar."




6098. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnul
Musayyab; bahwasanya ia menceritakan dari beberapa sahabat Nabi, bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beberapa orang sahabatku mendatangi telaga, lalu
mereka dijauhkan dari telaga, maka aku berkata; '(mereka) para sahabatku, ' Allah
menjawab: 'Sungguh engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka
kerjakan sepeninggalmu, mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid'ah
dan dosa besar." Dan Syu'aib mengatakan dari Az Zuhri, Abu Hurairah menceritakan dari

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi; 'yujla`un' sedang Uqail mengatakan dengan
redaksi 'Fayuhalla`uuna', sedang Zubaidi mengatakan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Ali
dari Ubaidillah bin Abi Rafi' dari Abu Hurairah radliyallahu'anhu.

6099. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir Al Hizami telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fulaih telah menceritakan kepada kami Ayahku mengatakan;
telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atho` bin Yasar dari Abu Hurairah, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "ketika kami berdiri, tiba-tiba ada
serombongan manusia, hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang
muncul di antara aku dan mereka dan mengatakan; 'Ayo kemari! ' Saya bertanya; 'Kemana? '
dia menjawab; 'ke neraka, demi Allah.' saya bertanya; 'ada apa dengan mereka? ' dia
menjawab; 'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu dengan
melakukan murtad, bid'ah dan dosa besar. Kemudian tiba-tiba ada serombongan manusia,
hingga jika ketika aku telah mengenal mereka, ada seseorang muncul di antara aku dan
mereka dan mengatakan; 'Ayo kemari! ' Saya bertanya; 'Kemana? ' dia menjawab; 'ke
neraka, demi Allah.' saya bertanya; 'ada apa dengan mereka? ' dia menjawab;
'Sesungguhnya mereka berbalik ke belakang mereka sepeninggalmu dengan melakukan
murtad, bid'ah dan dosa besar. Dan aku mengira bahwa tak ada yang selamat dari mereka
selain sudah seperti unta yang keliaran siang malam."

6100. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami
Anas bin 'Iyadh dari Ubaidullah dari Habib bin Abdurrahman dari Hafs bin 'Ashim dari Abu
Hurairah radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
"Antara rumah dan minbarku ada taman surga, dan minbarku diatas telagaku."

6101. Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari
Syu'bah dari Abdul Malik berkata; Aku mendengar Jundab menuturkan; 'aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah yang mendahului mendatangi
telaga."

6102. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari Uqbah radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam suatu hari pernah keluar dan menyalatkan para sahabat yang gugur di
perang Uhud, kemudian beliau pergi keatas minbar dan bersabda: "Aku lebih dahulu wafat
daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat
telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi,
demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun
yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian berlomba-loba mendapatkannya."


6103. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Harami bin Umarah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid
bahwasanya ia mendengar Haritsah bin Wahab mengatakan; Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyebut-nyebut telaga, kemudian beliau bersabda: "Jaraknya
sebagaimana jarak antara Madinah dan Shan'a, " Sedang Ibnu Abi 'Adi menambahkan; dari
Syubah dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah, ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
(diantara kutipan ucapannya): "Jaraknya antara Shan'a dan Madinah." Mustaurid lantas
bertanya kepadanya; 'Bukankah engkau mendengar beliau menyebut kendi-kendi? ' Haritsah
menjawab; 'Tidak'. Kata Mustaurid; 'Dalam telaga itu kendi-kendi yang kelihatan (sedemikian
banyaknya) seperti bintang-bintang.'


6104. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam dari Nafi' bi Umar mengatakan;
telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Mulaikah dari Asma' binti Abu bakar radliallahu
'anhuma, menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya adalah manusia
yang lebih dahulu menuju telaga hingga aku bisa melihat siapa saja diantara kalian yang
menuju telagaku, dan ada beberapa orang selainku ditahan sehingga aku mengatakan;
'Wahai Rabbi, ia adalah bagian dari diriku dan diantara umatku! ' maka di jawab; 'Apakah
kamu sadar apa yang mereka lakukan sepeninggalmu, demi Allah, mereka tak henti-hentinya
berbalik ke belakang (murtad), " Ibnu Abi Mulaikah selalu memanjatkan do'a: ALLAAHUMMA
INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 'ALAA A'QAABINAA AW NUFTANA 'AN DIININAA (Ya
Allah, kami berlindung kepada-Mu dari berbalik kearah ke belakang (murtad) atau terkena
musibah dalam agama kami, sebagaimana kutipan firman Allah; 'A'qaabikum tankishuuna'
kalian berbalik kearah belakang, murtad. (QS. Almukminun 66).

Kitab: Qadar
Bab: Takdir

6105. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid, Hisyam bin Abdul Malik telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah memberitakan kepadaku Sulaiman Al A'masy
mengatakan, saya mendengar Zaid bin Wahab dari Abdullah mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang yang jujur lagi di
benarkan, bersabda: "Sungguh salah seorang diantara kalian dihimpun dalam perut ibunya
selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah juga seperti itu, kemudian
menjadi segumpal daging juga seperti itu, kemudian Allah mengutus malaikat dan
diperintahkannya dengan empat hal, rejekinya, ajalnya, sengsara ataukah bahagia, demi
Allah, sungguh salah seorang diantara kalian, atau sungguh ada seseorang yang telah
mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan
neraka selain sehasta atau sejengkal, tetapi takdir mendahuluinya sehingga ia mengamalkan
amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang
mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka
selain sehasta atau dua hasta, lantas takdir mendahuluinya sehingga ia melakukan amalanamalan penghuni neraka sehingga ia memasukinya." Sedang Adam mengatakan dengan
redaksi 'kecuali tinggal sehasta'.

6106. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ubaidillah bin Abu Bakar bin Anas dari Anas bin Malik radliyallahu'anhu, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah mengutus malaikat pada setiap rahim,

kemudian malaikat tersebut mengatakan; 'Ya rabbi, ataukah sebatas segumpal mani?, ya
rabbi, ataukah sebatas segumpal darah?, ya rabbi, ataukah sebatas segumpal daging?, ' dan
jika Allah berkehendak memutuskan penciptaannya, malaikat mengatakan; 'ya rabbi,
ataukah laki-laki ataukah perempuan?, sengsarakah ataukah bahagia?, seberapa rejekinya,
kapan ajalnya?, ' lantas ditulis, demikian pula dalam perut ibunya."

Bab: Pena telah kering menulis ilmu Allah

6107. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Yazid Ar Risyk menuturkan; aku mendengar Mutharrif bin
Abdullah bin Syikhkhir menceritakan dari Imran bin Hushain menuturkan; ada seorang lakilaki mengatakan; 'Wahai Rasulullah, apakah penghuni surga dan penghuni neraka telah
diketahui? ' 'Iya' jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Orang tadi bertanya lagi; 'lantas apa
gunanya orang beramal? ' Nabi menjawab; "setiap orang mengamalkan sesuai dengan
kehendak penciptannya, -atau- kepada yang dimudahkan baginya."

Bab: Allah lebih tahu apa yang mereka kerjakan

6108. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair
dari Ibnu 'Abbas radliyallahu'anhuma mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya
tentang anak-anak musyrikin, maka beliau bersabda: "Allah lebih tahu apa yang mereka
kerjakan."









6109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab mengatakan telah menceritakan kepadaku 'Atho' bin Yazid
bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah radliyallahu'anhu menuturkan; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah ditanya tentang anak-anak musyrikin, beliau menjawab;
"Allah lebih tahu apa yang mereka kerjakan."







6110. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Telah memberitakan ekpada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah
mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tak ada bayi yang dilahirkan
selain dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya
yahudi atau nashrani, sebagaimana kalian memperanakkan hewan, adakah kalian dapatkan
diantaranya ada yang terpotong hidungnya hingga kalian yang memotongnya sendiri?"
Mereka bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu perihal mereka yang mati saat
masih kecil?" Nabi menjawab; "Allah lebih tahu yang mereka kerjakan."

Bab: Ketetapan Allah telah ditetapkan

6111. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah memberitakan kepada kami
Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang wanita meminta agar madunya diceraikan,
dengan tujuan ia memperoleh bagian piring lebih banyak, lantas ia sendiri yang
dipertahankan menjadi isteri, sebab baginya apa yang telah ditakdirkan."

6112. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Israil dari 'Ashim dari Abu Utsman dari Usamah menuturkan; kami pernah di dekat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba salah seorang utusan puteri beliau mendatanginya,
ketika itu beliau tengah bersama Sa'd, Ubay bin Ka'b dan Mu'adz, utusan itu mengabarkan
bahwa anak dari puteri beliau telah meninggal. Nabi kemudian mengutus seorang utusan
dan menyampaikan pesan dengan kalimat; "milik Allah yang diambil-Nya, dan milik Allah
yang diberikan-Nya, kesemuanya telah ditakdirkan ajalnya, maka hendaklah engkau
bersabar dan mengharap memperoleh pahala."

6113. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa telah memberitakan kepada kami
Abdullah, telah memberitakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri menuturkan; telah
memberitakan kepadaku Abdullah bin Muhairiz Al Jumahi bahsawanya Abu Said Al Khudzri
memberitakan kepada dia, bahwa ketika ia duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ada seorang laki-laki anshar dan berujar; 'Wahai Rasulullah, kami memperoleh
tawanan wanita namun kami juga menyukai harta, bagaimana tanggapan anda mengenai
'azl? ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "apa kalian mengerjakan itu dengan
anggapan tidak akan mendatangkan anak? Hendaklah tidak usah kalian lakukan, sebab
tidaklah sebuah jiwa yang telah Allah tetapkan untuk muncul selain musti akan terjadi."

6114. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Mas'ud telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Al A'masy dari Abu wa`il dari Khudzaifah radliyallahu'anhu mengatakan, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah kepada kami, yang dalam khutbah itu
tidaklah beliau tinggalkan sesuatu yang terjadi hingga kiamat tiba, selain beliau sebutkan,
yang tahu akan mengetahuinya, dan yang bodoh tidak mengetahuinya, sungguh aku telah
melihat sesuatu yang pernah kulupakan, lantas aku tahu suatu hal yang tidak diketahui
seseorang karena ia belum melihatnya, lantas ia pun melihatnya dan mengetahuinya.

6115. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Sa'd bin
Ubaidah dari Abu Abdurrahman as Sulami dari Ali radliallahu 'anhu mengatakan; kami
duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau membawa
tongkat yang beliau gunakan untuk memukul-mukul di tanah, kemudian beliau bersabda:

"Tidaklah salah seorang diantara kalian selain telah ditentukan tempat tinggalnya di neraka
atau di surga." Maka seseorang berujar; 'kalau begitu, kita bertawakkal saja ya Rasulullah? '
Nabi menjawab: "Jangan, beramallah, sebab semua orang telah dimudahkan, " kemudian
beliau membaca ayat; 'Adapun orang yang memberikan hartanya lantas bertaqwa' (QS. Allail
ayat 5).

Bab: Amalan dihitung dengan penutupannya





6116. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; kami menghadiri perang Khaibar bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata
terhadap seseorang yang turut bersama beliau yang mengaku dirinya muslim: "Orang ini
penghuni neraka." Ketika peperangan terjadi, Orang tadi berperang dengan gigih, kemudian
orang tersebut terkena luka yang lumayan banyak, dan luka-luka itu pun membuatnya tak
bergeming. Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berujar; 'Hai
Rasulullah, apakah anda telah melihat lelaki yang engkau katakan bahwa dia termasuk
penghuni neraka?, sungguh dia telah berperang sedemikian gigihnya dan mendapat luka
sedemikian banyak.'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap mengatakan: "Dia termasuk
penghuni neraka." Nyaris sebagian kaum muslimin menjadi ragu terhadap ucapan beliau.
Ketika kondisi dalam sedemikian itu, laki-laki tadi merasakan derita luka yang perih, lantas
dengan tangannya ia mengambil kantong anak panahnya, ia ambil salah satu panahnya dan
ia pergunakan untuk bunuh diri. Dengan serta merta beberapa lelaki dari kaum muslimin
menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar: 'Wahai Rasulullah, Allah telah
membenarkan ucapanmu, sungguh fulan melakukan bunuh diri.' Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "ya Bilal, berdirilah, dan umumkanlah, tidak akan

masuk surga kecuali mukmin, dan Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki yang
durhaka."



6117. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa'd bahwasanya
ada seorang muslimin yang gagah berani dalam peperangan ikut serta bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memperhatikan
orang itu dan berujar; "Barangsiapa ingin melihat lelaki penghuni neraka, silahkan lihat orang
ini." Seorang laki-laki akhirnya menguntitnya, dan rupanya lelaki tersebut merupakan orang
yang paling ganas terhadap orang-orang musyrik. akhirnya lelaki tersebut terluka dan dia
ingin segera dijemput kematian sebelum waktunya, maka ia ambil pucuk pedangnya dan ia
letakkan di dadanya kemudian ia hunjamkan hingga tembus diantara kedua lengannya.
Orang yang menguntit lelaki tersebut langsung menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan berujar; 'Saya bersaksi bahwa engkau utusan Allah.' 'apa itu? ' Tanya Nabi. Orang tadi
menjawab; 'anda berkata terhadap; 'siapa yang ingin melihat penghuni neraka, silahkan lihat
orang ini, ' orang itu merupakan orang yang paling pemberani diantara kami, kaum
muslimin. Lalu aku tahu, ternyata dia mati tidak diatas keIslaman, sebab dikala ia mendapat
luka, ia tak sabar menanti kematian, lalu bunuh diri.' Seketika itu pula Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni
neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang
mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka,
sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan."

Bab: Nadzar hamba dan takdir Allah

6118. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma mengatakan;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang nadzar dan bersabda: "sesungguhnya nadzar tidak
menolak apa-apa, dan hanyasanya dia dikeluarkan dari orang bakhil."



6119. Telah menceritakan kepada kami Bisyir bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengbarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda (Allah berfirman); "Nadzar tak
akan mendatangkan sesuatu bagi anak Adam yang belum Aku takdirkan sebelumnya, namun
takdir yang telah Kutetapkan baginyalah yang bakalan menjumpainya, dan Aku telah
mentakdirkannya kepadanya untuk Aku keluarkan dari orang bakhil."

Bab: Tiada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah



6120. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Muqatil Abul Hasan telah mengabarkan
kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Khalid Al Hadzdza` dari Abu Utsman
an Nahdi dari Abu Musa menuturkan; kami pernah bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dalam suatu peperangan, kami tidak menaiki tanah mendaki atau
tanah tinggi atau menuruni lembah selain kami meninggikan suara kami dengan takbir. Kata
Abu Musa, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekati kami dan bersabda:
"Hai manusia, rendahkanlah suara kalian ketika berdoa, sebab kalian tidak menyeru dzat
yang tuli lagi tidak ghaib, hanyasanya kalian menyeru kepada Dzat yang Maha mendengar
lagi Maha melihat." Kemudian beliau bersabda: "hai Abdullah bin Qais, maukah kamu kuajari
kalimat yang menjadi harta karun surga?, yaitu ucapan laa-haula walaa quwwata illa billah."

Bab: Orang yang terjaga adalah yang dijaga Allah


6121. Telah menceritakan kepada kami Abdan telah memberitakan kepada kami Abdullah
telah memberitakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri menuturkan; telah menceritakan
kepadaku Abu Salamah dari Abu Sa'id Al Khudzri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bersabda: "tidaklah seorang khalifah dilantik melainkan ia mempunyai dua kubu, kubu yang
memerintahkan dan mendorongnya melakukan kebaikan, dan kubu yang memerintahkan
dan mendorongnya melakukan keburukan, dan orang yang terjaga adalah yang dijaga Allah."

Bab: Firman Allah "Haram bagi penduduk yang telah Kami hancurkan untuk
kembali"







6122. Telah menceritakan kepadaku Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah memberitakan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari
Ibnu 'Abbas mengatakan, belum pernah kulihat sesuatu yang lebih mirip dengan dosa-dosa
kecil daripada apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
"Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti melakukan hal itu dengan
tidak dipungkiri lagi, zina mata adalah memandang, zina lisan adalah bicara, jiwa mengkhayal
dan kemaluan yang akan membenarkan itu atau mendustakannya". Dan Syababah
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Warqa' dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: firman Allah "Dan tidak kami jadikan mimpi yang Kami perlihatkan kepadamu
selain fitnah untuk manusia"

6123. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Amru dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma,
mengenai ayat; 'Dan tidaklah Kami jadikan mimpi yang Kami perlihatkan kepadamu selain
sebagai cobaan bagi manusia', dia menuturkan; itu adalah mimpi sorotan mata jahat yang
diperlihatkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau diisra'kan ke baitul
maqdis, dan dia mengatakan mengenai ayat; 'Dan pohon terlaknat dalam alquran' (QS. Al
Isra-60), yaitu pohon zaqqum.

Bab: Adam dan Musa uji debat disisi Allah

6124. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan,
menuturkan; kami menghafalnya dari 'Amru dari Thawus, aku mendengar Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Adam dan Musa saling berdebat. Musa
mengatakan; 'Hai Adam, engkau adalah bapak kami, sungguh engkaulah yang telah
menelantarkan kami dan mengusir kami dari surga'. Adam menjawab; 'Hai Musa, Allah telah
memilihmu dengan kalam-Nya, dan Allah telah memberi catatan-catatan untukmu dengan
tangan-NYA, apakah kamu mencelaku dengan suatu hal yang telah Allah takdirkan empat
puluh tahun bagiku sebelum Dia menciptaku? ' Adam akhirnya bisa mengalahkan debat
Musa (beliau ucapkan tiga kali)." Sufyan mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu
Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.

Bab: Tak ada yang menghalangi apa yang Allah berikan





6125. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada
kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Abdah bin Abi Lubabah dari Warrad maula
Almughirah bin Syu'bah mengatakan, Mu'awiyah berkirim surat kepada Mughirah; 'Tulislah
untukku apa yang kau dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam! ' Warrad menuturkan;

maksudnya sehabis shalat. Mughirah lantas mendiktekan kepadaku dengan menuturkan;


aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehabis shalat mengucapkan: "LAA-ILAAHAILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADD (tiada
sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, Ya Allah, tiada yang
bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang
Engkau cegah, dan tidak memberi faidah orang yang memiliki kekayaan, dari-Mu lah
kekayaan itu." Kata Ibnu Juraij, dan telah mengabarkan kepadaku Abdah bahwasanya
Warrad mengabarinya dengan hadits ini, selanjutnya dikemudian hari kami mengutusnya ke
Mu'awiyah dan aku mendengarnya ia memerintahkan manusia dengan bacaan itu.

Bab: Berlindung kepada Allah dari kesusahan yang menyengsarakan dan takdir
yang buruk


6126. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Summi dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Mintalah perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan,
kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh."

Bab: Alllah menghalangi antara seorang hamba dan hatinya





6127. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abul Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah memberitakan kepada kami Musa bin Uqbah dari
Salim dari Abdullah berkata; Yang sering digunakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
bersumpah adalah ucapan: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati."



6128. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh dan Bisyir bin Muhammad menuturkan;
telah memberitakan kepada kami Abdullah telah memberitakan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepada Ibnu Shayyad; "Aku menyembunyikan suatu hal bagimu". ibnu
Shayyad berkata; 'Itu adalah asap' Nabi mengatakan; "Duduklah engkau dengan hina,

engkau tak bisa melampaui batas kemampuanmu selaku dukun." Umar berkata; 'Izinkanlah
aku untuk memenggal lehernya! ' Nabi menjawab; "Biarkan dia, jika dia memang Dajjal,
kamu tak bisa meladeninya, dan kalaulah dia bukan Dajjal, tak ada kebaikan bagimu
membunuhnya."

Bab: "Tidak ada musibah yang menimpa kami selain yang Allah tetapkan bagi kami"



6129. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah memberitakan
kepada kami An Nadhr telah menceritakan kepada kami Dawud bin Abi Furat dari Abdullah
bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar bahwasanya Aisyah radliallahu 'anhuma mengabarkan
kepadanya, ia pernah bertanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang thaun
(penyakit pes, lepra), Nabi bersabda: "Itu adalah siksa yang Allah kirimkan kepada siapa saja
yang dikehendaki-Nya, dan Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman.
Dan tidaklah seorang hamba di suatu negeri yang terkena penyakit tha'un dan ia tinggal
disana, ia tidak mengungsi dari negeri itu dengan sabar dan mengharap pahala disisi Allah, ia
sadar bahwa tak akan menimpanya selain yang telah digariskan-Nya baginya, selain baginya
pahala seperti pahala syahid."

Bab: "Kita tidak berada dalam petunjuk, sekiranya bukan dengan petunjuk Allah"

6130. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah memberitakan kepada kami Jarir
ibnu Jazim dari Abu Ishaq dari Al Barra` bin 'Azib menuturkan; aku melihat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di perang Khandaq memindahkan tanah-tanah bersama kami seraya
melantunkan bait syair; "Demi Allah, kalaulah Allah tidak memberi kami petunjuk, kami tidak
puasa dan tidak pula shalat, maka turunkanlah ketenangan bagi kami, kokohkanlah kaki-kaki
kami jika kami bertemu musuh, musuh musyrikin telah sewenang-wenang terhadap kami,
kalaulah mereka ingin mengganggu kami, kami menolaknya."

Kitab: Sumpah dan Nadzar


Bab: "Allah tidak menyiksa sumpah yang kalian lakukan dengan main-main"




6131. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abul Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Urwah dari
ayahnya dari Aisyah, bahwasanya Abu Bakr radliallahu 'anhu belum pernah bersumpah
hingga Allah menurunkan kaffarat sumpah, dan dia mengatakan; 'Tidaklah aku bersumpah,
kemudian aku melihat yang lainnya lebih baik, melainkan aku melakukan yang lebih baik dan
aku membayar kaffarat sumpahku.'



6132. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Muhammad bin Fadhl telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Samurah mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai Abdurrahman bin Samurah, Janganlah kamu meminta jabatan,
sebab jika engkau diberi (jabatan) karena meminta, kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu
diberi dengan tidak meminta, kamu akan ditolong, dan jika kamu melakukan sumpah,
kemudian kamu melihat suatu yang lebih baik, bayarlah kaffarat sumpahmu dan lakukanlah
yang lebih baik."



6133. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ghailan bin Jarir dari Abu Burdah dari ayahnya menuturkan; aku
pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah rombongan orangorang asy'ari, saya meminta agar bisa membawa kami. Tapi Nabi mengatakan: "demi Allah
kami tidak bisa mengikut sertakan kalian dan kami tidak mempunyai kendaraan untuk
mengangkut kalian." Dia melanjutkan; maka kami pun tinggal sekehendak Allah, dan kami
diberi tiga unta yang punggungnya putih, sehingga beliau bisa mengangkut kami dengan
unta-unta itu. Tatkala kami berjalan, kami atau sebagian kami mengatakan; 'Demi Allah, kita
tak akan memperoleh barakah karena kita mendatangi Nabi Shallalahu'alaihi wasallam
meminta diikusertakan menumpang, namun beliau terus bersumpah untuk tidak
mengikutkan kita menumpang, namun selanjutnya beliau memberi kendaraan untuk
mengangkut kami, maka kembalilah sekarang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian kita utarakan kepada beliau! ' Maka kami mendatangi beliau, dan Nabi menjawab:
"Bukan kami yang mengangkut kalian, namun Allahlah yang menyediakan kendaraan untuk
mengangkut kalian."




6134. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
mengatakan, inilah yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Kita adalah orang-orang yang terakhir, namun lebih dahulu
masuk surga di hari kiamat."




6135. Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu
Hurairah-) Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Demi Allah, salah seorang
diantara kalian terus-menerus bersama keluarganya dengan sumpahnya, lebih berdosa
baginya disisi Allah daripada ia memberikan kaffarat sumpahnya yang Allah wajibkan
baginya."

6136. Telah menceritakan kepadaku Ishaq yaitu bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya dari Ikrimah dari
Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Siapa yang terus
menerus dalam keluarganya dengan disertai sumpah, itu lebih besar dosanya daripada
sekedar membayar kaffarat."

Bab: Sabda Nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Demi Allah"





6137. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'd dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah
bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan, suatu kali Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam mengutus utusan dan mengangkat Usamah bin Zaid sebagai
komandan mereka, tetapi sebagian sahabat mencela habis-habisan kepemimpinannya. Maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri dan bersabda: "Kalaulah kalian mencela
kepemimpinannya, dahulu kalian telah mencela kepemimpinan ayahnya. Demi Allah, ia
adalah orang yang paling ideal memegang kepemimpinan, dan ayahnya dahulu adalah
diantara manusia yang paling kucintai, dan anaknya sekarang diantara manusia yang paling
kucintai sepeninggal ayahnya."

Bab: Bagaimana sumpah nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam




6138. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Musa bin
'Uqbah dari Salim dari Ibnu Umar mengatakan, sumpah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
adalah: "tidak, demi Dzat yang membolak-balikkan hati."





6139. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Abdul Malik dari Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Jika Kaisar telah meninggal, tak akan ada kaisar lagi sepeninggalnya, dan jika Kisra
meninggal, maka tak akan ada lagi Kisra sepeninggalnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di
Tangan-Nya, perbendaharaan kekayaan keduanya akan terbelanjakan fi sabilillah."


6140. Telah menceritakan kepadaku Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah
menuturkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika Kaisar telah meninggal,
tak akan ada kaisar lagi sepeninggalnya, dan jika Kisra meninggal, maka tak akan ada lagi
Kisra sepeninggalnya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya,
perbendaharaan kekayaan keduanya akan terbelanjakan fi sabilillah."

6141. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah memberitakan kepada kami 'Abdah
dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari 'Aisyah radliyallahu'anhuma, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wahai umat Muhammad, demi Allah, kalaulah kalian
tahu yang aku tahu, niscaya kalian banyak menangis dan sedikit tertawa."




6142. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman menuturkan; telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahab menuturkan; telah telah mengabarkan kepadaku Haiwah
mengatakan; telah menceritakan kepadaku Abu Uqail Zuhra bin Ma'bad bahwasanya ia
mendengar kakeknya, Abdullah bin Hisyam menuturkan; kami pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu beliau menggandeng tangan Umar bin Khattab,
kemudian Umar berujar: "ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala-galanya
selain diriku sendiri." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak, demi Dzat yang jiwa
berada di Tangan-Nya, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri." Maka Umar
berujar; 'Sekarang demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku'. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "sekarang (baru benar) wahai Umar."







6143. Telah menceritakan kepada kami Isma'il mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah
dan Zaid bin Khalid keduanya mengabarkannya, bahwa ada dua orang bersengketa dan
mengadukan perkaranya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Salah satu dari
keduanya berujar; 'putuskanlah antara kami dengan kitabullah! ' lalu laki-laki kedua -dan dia
lebih pandai agama daripada laki-laki pertama- menjawab; 'Betul ya Rasulullah, putuskanlah
antara kami dengan kitabullah dan izinkan bagiku untuk berbicara.' "Bicaralah, " kata Nabi.
Lanjutnya; 'sesungguhnya anakku adalah 'asiif (pekerja) orang ini. -Malik menjelaskan bahwa
asiif adalah buruh.- Anakku berzina dengan isterinya. Maka orang-orang mengabarkan
kepadaku bahwa anakku harus dihukum rajam, aku pun menebusnya dengan seratus ekor
unta dan satu hamba sahaya. Lalu aku bertanya para orang alim, dan mereka menjelaskan,
bahwa anakku cukup dijilid (dicambuk) seratus kali cambukan dan diasingkan selama satu
tahun, dan rajam berlaku bagi isterinya.' Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Ketahuilah, demi Allah, saya putuskan perkara kalian berdua dengan kitabullah,
kambing dan hamba sahayamu dikembalikan kepadamu, dan anak laki-lakimu dicambuk
seratus kali dan diasingkan setahun." Kemudian beliau memerintahkan Unais Al Aslami
untuk mendatangi isteri laki-laki tersebut, jika ia mengaku telah berzina maka dirajam, dan
ternyata perempuan laki-laki tersebut mengakui, maka dia pun merajamnya.



6144. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Wahab telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abi Ya'qub dari
Abdurrahman bin Abi Bakrah dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:
"Bagaimana pendapat kalian jika Aslam, Ghifar, Muzainah, dan Juhainah lebih baik dari Bani

tamim, Amir bin Sho'sho'ah, Ghathafan, dan Asad yang mereka celaka dan rugi?" Mereka
menjawab; 'Baik." Nabi lantas bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya,
sesungguhnya mereka lebih baik daripada mereka."

6145. Telah menceritakan kepada kami Abul yaman telah memberitakan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri mengatakan; telah menceritakan kepadaku Urwah dari Abu Humaid As
Sa'idi bahwasanya ia mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
mempekerjakan karyawan zakat ('amil). Setelah selesai dari kerjanya, 'amil tadi mendatangi
Nabi dan berujar; 'Wahai Rasulullah, ini untuk kalian dan ini dihadiahkan untukku'. Lantas
Nabi bersabda: "tidakkah kamu duduk-duduk saja di rumah ayahmu atau ibumu kemudian
kamu cermati, apakah kamu memperoleh hadiah ataukah tidak?" Kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam berdiri diwaktu sore setelah berdoa, bersyahadat, dan memuji
Allah dengan puji-pujian yang semestinya bagi-Nya, kemudian beliau memulai: "Amma
ba'du. Ada apa gerangan dengan 'amil zakat yang kami pekerjakan, dia mendatangi kami dan
berujar; 'Ini dari pekerjaan kalian dan ini hadiah untukku, tidakkah ia duduk-duduk saja di
rumah ayahnya atu ibunya lantas ia cermati, apakah ia memperoleh hadiah ataukah tidak?
Demi dzat yang jiwa Muhammad di Tangan-Nya, tidaklah salah seorang diantara kalian
mengambil harta tanpa haknya, selain pada hari kiamat nanti harta itu ia pikul diatas
tengkuknya, dan jika unta, ia akan memikulnya dan mengeluarkan suara unta, dan jika sapi,
maka sapi itu dipikulnya dan melenguh, dan jika harta yang ia ambil berupa kambing, maka
kambing itu akan mengembik. Sungguh telah kusampaikan." Kata Abu Humaid; 'kemudian
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengangkat tangannya hingga kami melihat warna
putih ketiaknya.' Abu Humaid berkata; 'dan telah mendengar hal itu bersamaku adalah Zaid
bin Tsabit, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka tanyailah dia.'

6146. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah memberitakan kepada kami
Hisyam yaitu bin Yusuf dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah menuturkan; Abul
qasim Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di
Tangan-Nya, kalaulah kalian tahu yang kutahu, sungguh kalian banyak menangis dan sedikit
tertawa."

6147. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ma'rur dari Abu dzar mengatakan,
aku menemuinya saat ia dalam lindungan Ka'bah seraya mengatakan; 'Mereka adalah orang
yang paling rugi, demi rabb ka'bah, mereka adalah orang yang paling rugi, demi rabb ka'bah.'
Aku berkata dalam hati; 'Apa salahku, apakah ia melihat sesuatu beres padaku? apa salahku?
' lantas aku duduk kepadanya dan dia mengatakan; 'saya tak bisa diam! Lalu ia menutupiku
sekehendak Allah. Maka aku berkata; 'Siapa mereka yang merugi? Demi menebusmu ayah
dan ibuku sebagai tebusannya, ya Rasulullah? ' beliau menjawab; "yaitu mereka yang
berbanyak-banyakan menumpuk kekayaan, kecuali yang mengatakan; yang seperti ini dan
seperti ini dan seperti ini."

6148. Telah menceritakan kepada kami Abul yaman telah memberitakan kepada kami
Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu
Hurairah, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Sulaiman bin dawud pernah
mengatakan; 'Sungguh malam ini aku akan menggilir Sembilan puluh Sembilan isteriku, yang
kesemuanya akan melahirkan laki-laki penunggang kuda yang berjihad fi sabilillah.' Salah

satu kawannya berujar; 'ucapkan insyaa-allah.' Namun Sulaiman tidak juga


mengucapkannya. Akhirnya Sulaiman menggilir mereka semua namun tak satupun pun
hamil selain satu isterinya yang melahirkan setengah manusia, demi Dzat yang jiwaku berada
di Tangan-Nya, kalaulah ia mengucapkan insyaa-allah, niscaya kesemuanya menjadi prajurit
yang berjihad fii sabilillah."

6149. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami Abul
Ahwash dari Abu Ishaq dari Al Barra` bin 'Azib menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
diberi hadiah pakaian sutera, orang-orang pun secara bergantian memegangnya, mereka
terkagum-kagum dengan keindahan dan kelembutannya, kontan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pun bertanya: "apakah kalian merasa terkagum-kagum
terhadapnya?" 'betul ya Rasulullah' Jawab mereka. Nabi bersabda: "Demi dzat yang jiwaku
berada ditangan-Nya, sungguh sapu tangan Sa'd di surga lebih baik daripadanya." Sedang
Syu'bah, Israil dari Abu Ishaq tidak mengatakan dengan redaksi; 'Demi dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya.'

6150. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair
bahwasanya 'Aisyah radliyallahu'anhuma berkata; Hindun binti 'Utbah bin Rabi'ah
mengatakan; 'Ya Rasulullah, dahulu tak ada penghuni rumah di muka bumi yang lebih aku
sukai utuk dihinakan daripada penghuni rumah-rumahmu -Yahya ragu apakah dengan
bentuk jamak atau tunggal- Namun hari ini tak ada satu pun penghuni rumah yang lebih aku
sukai untuk dimuliakan, daripada penghuni rumahmu.' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menjawab: "demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, (mungkin kamu punya
masalah yang lain)?" Hindun meneruskan; 'ya Rasulullah, Abu Sufyan adalah suami yang
kikir, apakah aku berdosa jika memberi makan (anak-anakku) dari hartanya (tanpa
sepengetahuannya)? ' Nabi menjawab; "Tidak berdosa, asalkan ma'ruf (sewajarnya)."

6151. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Syuraih bin Maslamah telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Ayahnya dari Abu Ishaq,
aku mendengar 'Amru bin Maimun mengatakan; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Mas'ud radliyallahu'anhu, menuturkan; ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
membungkukkan punggungnya di sebuah kubah yang terbuat dari tanah liat Yaman, beliau
berujar kepada sahabat-sahabatnya: "relakah kalian menjadi seperempat penghuni surga?"
'ya' Jawab mereka. Lanjut Nabi; "relakah kalian menjadi sepertiga penghuni surga?" 'ya'
Jawab mereka. Lanjut Nabi: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku
berharap agar kalian menjadi separoh penghuni surga."


6152. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdurrahman
bin Abdullah bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Sa'id, ada seorang laki-laki membaca
QUL HUWALLAHU AHAD, ia membacanya secara berulang-ulang. Pagi harinya, laki-laki tadi
menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan menceritakan kisahnya, seolah-olah si
laki-laki tadi menganggap remeh bacaannya. Kontan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, sungguh bacaan itu menyamai
sepertiga al qur`an."


6153. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah mengabarkan kepadaku Habban telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik radliyallahu'anhu, bahwa ia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sempurnakanlah ruku' dan sujud, demi Dzat yang

jiwaku berada di tangan-NYA, sungguh aku bisa melihat kalian dari balik punggungku ketika
kalian ruku' dan sujud."

6154. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Wahb bin
Jarir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid dari Anas bin Malik, ada
seorang wanita Anshar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama anak-anaknya,
lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNYA, sungguh kalian adalah manusia yang paling kucintai, " Nabi mengulangi ucapannya tiga
kali.

Bab: Jangan kalian bersumpah dengan nama ayah-ayah kalian

6155. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Nafi' dari
Abdullah bin Umar radliyallahu'anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menjumpai Umar bin Khattab yang sedang berjalan diatas hewan tunggangannya, dan ia
bersumpah dengan nama ayahnya. Maka Rasulullah menegur; "jangan, tahukah kamu
bahwa Allah melarang kalian bersumpah dengan nama ayah-ayah kalian? Barangsiapa yang
bersumpah, hendaklah bersumpah dengan nama Allah, atau lebih baik diam."

}
{







6156. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab berkata; Salim berkata; Ibnu Umar menuturkan; Umar bin
Khattab menuturkan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadaku: "Allah
melarang kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian." Umar berkata; 'maka demi
Allah, aku tak lagi bersumpah dengan nama- nama ayahku secara sengaja, semenjak aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.' Mujahid berkomentar mengenai makna atsir

sebagaimana kutipan ayat "Aw atsaarotin min 'ilmin' adalah segala tulisan atau catatan ilmu.
Hadits ini diperkuat oleh Uqail, Azzubaidi, Ishaq Al Kalbi, dari Az Zuhri dan Ibnu Uyainah,
Ma'mar mengatakan dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendengar Umar,,, dan seterusnya.



6157. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul 'Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Dinar menuturkan;
aku mendengar 'Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma menuturkan; Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapakbapak kalian."



6158. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab dari Ayyub dari Abu Qilabah dan Al Qasim At Tamimi dari Zahdam menuturkan;
antara sekelompok dusun kabilah Jarom dan orang-orang asy'ari terdapat kecintaan dan
persaudaraan, ketika itu kami berada pada Abu Musa Al Asy'ari, kemudian didekatkan
santapan kepadanya, yang isinya berupa daging ayam. Ketika itu di dekatnya ada seorang
laki-laki dari Bani taimullah Ahmar sepertinya dari kalangan mantan budak. Abu Musa
kemudian mengundangnya menyantap makanan. Kata Zahdam, ketika itu saya melihatnya
menyantap suatu makanan yang aku menganggapnya jijik, sehingga aku bersumpah untuk
tidak menyantapnya. Kontan Abu Musa mengatakan; 'Berdirilah engkau, akan saya ceritakan
kepadamu tentang hal itu. Dahulu aku pernah mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersama sekelompok orang-orang asy'ari meminta beliau agar
kami diikutsertakan membawa kami. Nabi menjawab: "Demi Allah, saya tidak bisa membawa

kalian, dan saya juga tak punya kendaraan untuk mengangkut kalian." Namun selanjutnya
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendapatkan rampasan unta dan bertanya kepada
kami: "Mana tadi orang-orang asy'ari?" Beliau perintahkan agar kami mendapat lima ekor
unta yang punggungnya putih. Ketika kami sudah berangkat, kami berkata; 'Apa yang harus
kita lakukan terhadap sumpah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersumpah
untuk tidak membawa kita, yang ketika itu memang beliau tak mempunyai kendaraan untuk
mengangkut kita, lantas beliau pun mengikutsertakan kita untuk naik kendaraan dan kita
pura-pura lupa terhadap sumpah beliau Shallallahu'alaihiwasallam? demi Allah, kalau begini
kita tidak akan untung.' Maka kami kembali menemui beliau dan kami utarakan uneg-uneg
kami; ' Dahulu kami pernah mendatangi anda agar mengikutsertakan kami naik kendaraan,
lantas anda bersumpah tidak akan mengikutsertakan kami yang ketika itu memang anda tak
punya kendaraan untuk mengangkut kami! ' Nabi jawaban: "Bukan sayalah yang
mengikusertakan kalian naik kendaraan, namun Allah lah yang menjadikan kalian bisa naik
kendaraan. Demi Allah, tidaklah saya melakukan suatu sumpah, lantas saya melihat suatu
yang lebih baik, selain kulakukan yang lebih baik, dan kubayar kaffarat sumpahku."

Bab: Tidak bersumpah dengan Latta dan uzza, tidak pula dengan nama Thaghut




6159. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Humaid
bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa bersumpah dan dalam sumpahnya menyebut nama berhala Latta,
atau Uzza, hendaklah ia ucapkan laa-ilaaha-illallah, dan barangsiapa mengatakan kepada
kawannya 'Mari kita berjudi', hendaklah ia bersedekah."

Bab: Dihitung bersumpah, sekalipun tidak menyatakan bersumpah


6160. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari
Nafi'
dari
Ibnu
'Umar
radliyallahu'anhuma,
bahwasanya
Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam membuat cincin dari bahan emas. Cincin itu sering beliau pakai,
dan beliau letakkan mata cincinnya di bagian dalam telapak tangannya. Orang-orang pun
menirunya dan membuat cincin, kemudian beliau duduk diatas minbar dan mencopot
cincinnya seraya mengatakan: "sesungguhnya aku selalu memakai cincin ini, dan aku

meletakkan mata cincinnya di bagian dalam" kemudian beliau melemparkannya, sambil


berkata: "Demi Allah, saya tidak akan memakainya selama-lamanya." Kontan para sahabat
membuang cincin-cincin mereka."

Bab: Bersumpah dengan agama selain Islam



6161. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Tsabit bin Adh Dhahhak menuturkan; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam,
maka dia seperti yang dikatakannya, dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu, ia
disiksa di neraka jahannam dengan sesuatu yang digunakannya untuk bunuh diri, dan
melaknat seorang mukmin bagaikan membunuhnya, dan barangsiapa menuduh seorang
mukmin dengan kekafiran, maka dia seperti membunuhnya."

Bab: Firman Allah " Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dari kesungguhan
sumpahnya"

6162. Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Asy'ats dari Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra` dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Asy'ats dari Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra` radliyallahu'anhu
mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menunaikan
sumpah.

6163. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal aku mendengar Abu 'Utsman
menceritakan dari Usamah, bahwa puteri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam (Zaenab)
mengutus utusan untuk menemui Rasulullah, yang ketika itu Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersama Usamah bin Zaid, Sa'd, dan Ubai. Sang utusan
menyampaikan pesan yang isinya; 'Anak laki-lakiku telah menghadapi saat-saat kematian,
maka kunjungilah kami'. Nabi kemudian mengutus seseorang, menyampaikan salam dan
mengatakan; "Milik Allah sematalah segala yang diambil-Nya dan yang diberikan-Nya, dan
segala sesuatu disisi-Nya ada ketentuan ajal tersendiri, maka suruhlah dia untuk bersabar
dan mengharap pahala." Lantas puteri Nabi mengutus utusan untuk kedua kalinya, dan
puteri beliau menyertakan sumpah. Maka beliau berdiri dan kami pun berdiri bersamanya.
Tatkala beliau sampai (dan beliau) telah duduk, anak laki-laki dari puteri beliau (cucunya)
diangkat kepada beliau, dan beliau mendudukkan di pangkuannya, ketika itu cucu beliau
nafasnya sudah tersengal-sengal. Kedua mata Rasulullah pun bercucuran. Maka Sa'd
bertanya: 'Mengapa mata anda sampai bercucuran?" Nabi menjawab; "ini adalah tanda
kasih sayang yang Allah letakkan di hati hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, hanyasanya Allah
menyayangi hamba-Nya yang berhati penyayang."


6164. Telah menceritakan kepada kami Isma'il menuturkan; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Seorang muslim yang mendapat kematian ketiga
anaknya, tidak akan tersentuh api neraka kecuali sebatas pelaksanaan sumpah Allah."

6165. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid aku
mendengar Haritsah bin Wahb mengatakan; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "maukah kalian kutunjukkan penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah
dan tertindas, dan sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya,
dan penghuni neraka adalah setiap orang yang berhati keras dan menentang kebenaran lagi
sombong."

Bab: Ucapan "Saya bersaksi atas nama Allah"




6166. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari 'Abdullah mengatakan, Pernah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; "Siapakah manusia yang terbaik?" Nabi menjawab:
"yaitu generasiku, kemudian generasi sesudah mereka, kemudian generasi sesudah mereka,
kemudian akan datang suatu kaum yang kesaksian mereka mendahului sumpahnya, dan
sumpahnya mendahului kesaksian mereka." Kata Ibrahim; 'dan kawan-kawan kami -ketika
itu kami masih kecil-melarang kami bersumpah untuk melaksanakan kesaksian dan janji.'

Bab: Janji Allah Azza wa jalla

6167. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi 'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dan Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah
dengan sumpah dusta untuk menguasai harta seorang muslim -atau ia katakan dengan
redaksi untuk menguasai harta saudaranya-- ia bertemu Allah sedang Allah dalam keadaan
murka kepadanya." Kemudian Allah menurunkan ayat yang membenarkannya;
'Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah,,, dst (QS. Ali'Imran 77), Sulaiman
berkata dalam haditsnya; kemudian Al Asy'ats bin Qais lewat dan berujar; 'Apa yang
diceritakan Abdullah kepada kalian? ' Mereka pun menjawabnya dengan suatu jawaban
sebagaimana diutarakan Abdullah. Lantas Asy'ats menerangkan; 'Sesungguhnya ayat diatas
diturunkan tentang saya dan kawan saya karena suatu sumur yang ada diantara kami.'

Bab: Bersumpah dengan kebesaran Allah, sifat-Nya dan kalimat-Nya






6168. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syaiban telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jahannam tiada henti menuturkan; 'Masihkah ada tambahan? ' (QS.
Qaf 30), sampai Allah rabbul 'izzati meletakkan telapak kaki-Nya disana hingga neraka
mengatakan; 'Cukup, cukup demi kemuliaan-Mu, ' hingga sebagian penghuni neraka
menghimpit sebagian lainnya." Syu'bah meriwayatkannya dari Qatadah.

Bab: Ucapan seseorang "Demi umur Allah"

6169. Telah menceritakan kepada kami Al Uwaisi telah menceritakan kepada kami Ibrahim
dari Shalih dari Ibnu Syihab -lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar an Numairi telah
menceritakan kepada kami Yunus menuturkan; pernah kudengar 'Urwah bin Zubair, Sa'id bin
Musayyab, Alqomah bin Waqqash dan Ubaidullah bin Abdillah tentang hadits ' Aisyah, isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika orang-orang yang menyebarkan berita bohong
menuduhnya berzina, maka Allah menyatakan berita kesuciannya -dan masing-masing
menceritakan kepadaku sekumpulan hadits- yang isinya; maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri dan meminta Abdullah bin Ubai menyatakan permohonan maaf. Lantas
Usaid bin Khudair berdiri dan mengatakan kepada Sa'd bin Ubadah: 'Demi Allah, kami akan
membunuhnya.'

Bab: Allah tidak menyiksa sumpah yang kalian lakukan dengan main-main

6170. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan


kepada kami Yahya dari Hisyam mengabarkan, telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari
Aisyah radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: 'Allah tidak menghukum kalian karena
sumpah kalian yang tak disengaja, ' QS.Albaqarah 225, kata 'Aisyah; ayat tersebut diturunkan
tentang ucapan orang yang bersumpah; 'Tidak, demi Allah. Baik, demi Allah.'

Bab: Jika bersumpah karena lupa

6171. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Mis'ar telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Zurarah
bin Aufa dari Abu Hurairah yang ia marfu'kan, Rasulullah bersabda: "Allah memaafkan
ummatku dari segala yang dibisikkan dan dikatakan hatinya, selama belum dilakukan atau
dibicarakan.'

6172. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Al Haitsam atau Muhammad darinya,
dari Ibnu Juraij menuturkan; aku mendengar Ibnu Syihab menuturkan; telah menceritakan
kepadaku Isa bin Thalhah, bahwasanya Abdullah bin Amru bin 'Ash menceritakan kepadanya,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika berkhutbah di hari raya kurban, seorang laklaki mendatanginya dan berujar; 'Ya Rasulullah, aku kira (melakukan) seperti ini dan seperti
ini (dahulu) sebelum melakukan ini dan ini.' Kemudian yang lainnya berdiri dan berkata; 'ya
Rasulullah, aku kira seperti ini dan seperti ini.' (menyebutkan) tiga amalan (pada hari mina).
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah, dan tak mengapa untuk
melakukan semua amalan (manasik) di hari itu.' Tidaklah beliau ditanya tentang sesuatu
ketika itu, melainkan beliau menjawab: "lakukanlah, dan tak mengapa."

6173. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin 'Iyyasy dari 'Abdul Aziz bin Rufai' dari 'Atho' dari Ibnu 'Abbas radliallahu

'anhuma menuturkan; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
'Saya berziarah sebelum melempar jumrah? ' Nabi menjawab: "Nggak masalah", laki-laki lain
mengatakan; 'Saya mencukur sebelum melempar jamarat? ' Nabi menjawab: "Nggak
masalah!" Yang lain mengatakan; 'Saya mencukur sebelum menyembelih? ' Nabi menjawab:
"Nggak masalah!."



6174. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Said bin Abi Sa'id
dari Abu Hurairah, ada seorang laki-laki masuk masjid dan shalat, sedang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam ketika itu berada di pojok masjid. kemudian lelaki tersebut datang
menemui Nabi dan memberi salam, tapi beliau berujar: "kembali dan shalaatlah, (karena)
kamu belum melakukan shalat!" Orang itu mengulangi shalatnya dan mengucapkan salam.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi; "kembalilah dan lakukan shalat (lagi), sebab
engkau belum melakukan shalat!" Pada kali ketiganya, orang itu berujar; 'ajarilah aku! ' Nabi
menjawab: "Jika kamu hendak melakukan shalat, sempurnakanlah wudhu dan
menghadaplah ke kiblat, kemudian bertakbirlah dan bacalah al qur`an yang mudah bagimu,
kemudian ruku'lah hingga kamu lakukan ruku'mu dengan tenang, kemudian angkatlah
kepalamu hingga engkau berdiri dengan tenang, kemudian sujudlah hingga engkau sujud
dengan tenang, kemudian angkatlah hingga engkau betul-betul duduk lurus dan tenang,
kemudian sujudlah hingga engkau sujud dengan tenang, kemudian angkatlah hingga engkau
berdiri dengan tenang, lakukanlah yang demikian dalam semua shalatmu semuanya."

6175. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abil Maghra' telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah radliallahu 'anhuma
menuturkan; Di hari Uhud kaum musyrikin porak-poranda dengan kekalahan yang dapat di
lihat dikalangan mereka, maka Iblis berteriak; 'hai hamba-hamba Allah, awas pasukan musuh
di belakang kalian, ' maka barisan depan berbalik ke belakang sehingga mereka bertempur
sendiri. Khudzaifah bin Yaman lantas mencermati keadaan, tak tahunya ayahnya masih
hidup sehingga ia berseru; 'Ayahku, ayahku! ' Lanjut Aisyah; demi Allah, pasukan musyrikin
tidaklah lewat hingga mereka berhasil membunuhnya, dan Khudzaifah berkata; 'Kiranya
Allah mengampuni engkau, ayah! ' Maka demi Allah, dalam diri Khudzaifah tiada henti terus
tertanam bibit-bibit kebaikan hingga ia bertemu Allah.

6176. Telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah menuturkan; telah menceritakan kepadaku 'Auf dari Khilas dan Muhammad dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa menyantap makanan karena lupa padahal dia sedang puasa, hendaklah ia
sempurnakan puasanya, sebab Allah-lah yang memberinya makanan dan minuman."

6177. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abi dzi'b dari Az Zuhri dari Al A'raj dari Abdullah bin Buhainah, ia menuturkan; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam shalat mengimami kami dan berdiri setelah dua rakaat pertama
sebelum duduk, beliau teruskan shalatnya. Selesai beliau mendirikan shalatnya, para
sahabat menunggu-nunggu beliau mengucapkan salam, tetapi beliau bertakbir dan sujud
sebelum salam, kemudian beliau angkat kepalanya kemudian bertakbir dan bersujud,
kemudian beliau mengangkat kepalanya dan mengucapkan salam.

6178. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, ia mendengar Abdul 'Aziz bin
Abdushshammad, telah menceritakan kepada kami Manshur dari Ibrahim dari 'Alqomah dari
Ibnu mas'ud radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam
mengimami para sahabat shalat zhuhur, tetapi beliau menambah atau menguranginya. -Kata
Manshur, saya tidak tahu apakah Ibrahim yang lalai atau Alqomah (maksudnya lalai tentang
kepastian menambah atau mengurangi shalat).- Kata Ibnu mas'ud; kemudian ditanyakan;
'Wahai Rasulullah, apakah anda meng-qashar shalat ataukah anda memang lupa? ' Nabi
bertanya: "apakah itu?" Para sahabat menjawab; 'Anda telah melakukan demikian
(mengurangi atau menambah shalat).' Maka Nabi melakukan dua sujud bersama mereka,
selanjutnya beliau bersabda: "Kedua sujud ini adalah bagi siapa yang tidak tahu apakah dia
menambah shalatnya ataukah ia menguranginya, kemudian dia berusaha mencari yang
benar dan menyempurnakan sisanya, kemudian ia sujud dengan dua sujud."

6179. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar telah menceritakan kepadaku Said bin
Jubair menuturkan; saya bertanya kepada Ibnu 'Abbas, maka ia menjawab; telah
menceritakan kepada kami Ubai bin Ka'b, bahwasanya ia mendengar Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda (mengenai firman Allah); 'Janganlah engkau
menghukumku karena aku lupa dan janganlah engkau memaksa urusanku yang bagiku
terasa sukar' (Alkahfi 73), beliau menafsiri dengan: "Itulah lupa pertama-tama yang
dilakukan Musa."






6180. Abu Abdullah menuturkan; Muhammad bin Basyar telah menulis kepadaku (yang
berbunyi), telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ibnu 'Aun dari Asy Sya'bi menuturkan; Al Barra` bin Azib berkata ketika itu ia dikunjungi
tamu-tamu, maka ia perintahkan keluarganya untuk menyembelih sebelum ia kembali dari
(shalat hari raya) dengan tujuan agar tamu-tamunya dapat makan, karenanya mereka
sembelih sebelum shalat (hari raya). Kejadian ini terus mereka laporkan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi memerintahkannya untuk mengulangi

sembelihannya. Al Barra` kemudian bertanya; 'Wahai Rasulullah, saya mempunyai kambing


yang telah berumur sekitar enam bulan yang banyak susunya, dia lebih baik daripada dua
kambing pedaging ! ' Ibnu 'Aun memauqufkan hanya sampai kalimat ini dari hadis Asy
Sya'bi, dan dia menceritakan dari Muhammad bin Sirin dengan semisal hadits ini, dan dia
memauqufkan sampai di tempat ini. Dan dia katakan; 'aku tidak tahu apakah selainnya
mendapat rukhsah atau tidak.' diriwayatkan oleh Ayyub dari Ibnu Sirin dari Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.

6181. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Aswad bin Qais mengatakan; aku mendengar Jundab mengatakan; aku ikut
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau shalat eid, kemudian beliau berpidato
dan mengatakan: "Barangsiapa telah menyembelih (sebelum shalat ini), hendaklah ia
menggantinya, dan barangsiapa yang belum menyembelih, hendaklah menyebut nama
Allah."

Bab: Sumpah palsu


6182. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami An Nadhr telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Firas menuturkan; aku mendengar Asy Sya'bi dari Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Dosa besar ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada orangtua,
membunuh, dan bersumpah palsu."

Bab: Firman Allah "Orang-orang yang membeli sumpah mereka dengan harga yang
sedikit"



6183. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu menuturkan;
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah mengada-ada di
depan hakim, dengan tujuan untuk memperoleh harta seorang muslim, maka ia berjumpa
dengan Allah dan Allah murka kepadanya, " kemudian Allah menurunkan ayat yang
membenarkan hal ini dengan ayat; 'Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan
sumpah mereka dengan harga yang sedikit' (QS. Ali'imran 77) hingga akhir ayat. Maka Al
Asy'ats bin Qais masuk dan bertanya; 'Apa yang diceritakan Abu Abdurrahman kepada
kalian? ' Mereka menjawab; 'begini dan begini'. Maka Al Asy'ats bin Qais berkata; 'ayat itu
diturunkan kepada kami, yang ketika itu saya mempunyai sumur di pekarangan
keponakanku, maka kudatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan beliau bersabda:
"Sekarang engkau harus menyertakan bukti kepemiikanmu atau dia melakukan sumpahnya!"
Aku menjawab; 'kalau begitu, dia pasti akan bersumpah Ya Rasulullah! ' Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan sumpah dusta
(diada-adakan), ia melakukan kejahatan dengan sumpahnya itu dengan tujuan untuk
merampas harta seorang muslim, ia akan menjumpai Allah sedang Allah dalam keadaan
murka kepadanya."

Bab: Sumpah pada yang tak dikuasai, pada kemaksiatan dan saat marah

6184. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin A'la` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa menuturkan; sahabatshabatku mengutusku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar aku menanyai beliau
mengenai kendaraan untuk mengangkut kami. Tetapi beliau bersabda: "Demi Allah, saya
tidak bisa mengikutsertakan kalian naik kendaraan." Ketika itu kutemui beliau dalam
keadaan marah. Ketika aku mendatangi beliau di waktu selanjutnya, beliau bersabda:
"Temuilah kawan-kawanmu, dan katakan kepada mereka bahwa Allah atau Rasulullah
mempunyai kendaraan untuk mengangkut kalian."


6185. Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz telah menceritakan kepada kami Ibrahim
dari Shalih dari Ibnu Syihab -lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami
Al Hajjaj telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar An Numairi telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Yazid Al Aili menuturkan; aku mendengar Az Zuhri menuturkan; aku
mendengar Urwah bin Zubair dan Sa'id bin Musayyab dan Alqomah bin Waqqash dan
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah tentang hadits 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika penyebar berita bohong menyebarkan isu bahwa dia berbuat zina, maka
Allah menurunkan berita kesuciannya; 'Masing-masing penyebar berita bohong itu
menceritakan sekumpulan cerita bohong tentang aku, maka Allah menurunkan ayat;
'Sesungguhnya orang-orang yang menyebarkan berita bohong,,, hingga sepuluh ayat
berikutnya (QS. Annur 11-21) yang kesemuanya menjelaskan berita kesucianku. Abu Bakar
ash Shiddiq yang sebagai pihak menanggung nafkah Misthah bin Utsatsah karena masih ada
hubungan kekerabatan mengatakan: "Demi Allah, saya tidak akan memberi nafkah lagi
kepada Misthah sedikit pun selama-lamanya setelah ia turut serta menyebarkan isu tentang
'Aisyah." Maka Allah menurunkan ayat: 'dan janganlah orang-orang yang diberi kelebihan
rejeki dan kelapangan diantara kalian untuk menahan pemberiannya kepada kerabat'
(QS.Annur 22), lantas Abu Bakar mengatakan; 'Baik demi Allah, sungguh saya mengharap jika
Allah mengampuni kesalahanku' lantas Abu Bakar meneruskan kembali pemberian
nafkahnya dan berkata; 'Demi Allah, saya tidak akan lagi mencabutnya selama-lamanya.'

6186. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Al Qasim dari Zahdam menuturkan; kami
pernah di dekat Abu Musa Al Asy'ari. Dia menuturkan; selanjutnya kudatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersama sejumlah orang-orang Asy'ari, saya jumpai beliau ketika
beliau sedang marah. Kami meminta beliau agar mengikutsertakan kami untuk naik
kendaraan. Tetapi beliau bersumpah untuk tidak mengikut sertakan kami naik kendaraan.
Kemudian beliau mengatakan: "Demi Allah, insya Allah tidaklah aku bersumpah dengan
suatu sumpah, kemudian kulihat ada sesuatu yang lebih baik daripadanya, selain kulakukan
yang lebih baik, dan kubayar kaffarat sumpahku."

Bab: Berucap "Demi Allah, saya tak akan berucap", lantas ia shalat, membaca
alquran,


6187. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri menuturkan; telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Musayyab dari ayahnya
berkata; Ketika abu thalib menghadapi wafatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
mendatanginya dan berujar: "Ucapkan laa-ilaaha-illallah, kalimat yang dapat aku jadikan
sebagai hujjah disisi Allah."



6188. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudhail telah menceritakan kepada kami 'Umarah bin Qa'qa' dari Abu Zur'ah
dari Abu Hurairah menuturkan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada dua
kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan disukai Arrahman, Subhanallah
wabihamdihi dan Subhaanallahul 'azhiim."

6189. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul wahid telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari Abdullah
radliyahu'anhu, menuturkan; Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mengucapkan sebuah
kalimat -dan sebagian redaksinya aku menambahnya sendiri- "Barangsiapa meninggal
dengan menjadikan tandingan bagi Allah, maka ia dimasukkan ke neraka, --dan redaksi yang
kubuat sendiri, yaitu-; barangsiapa yang meninggal dengan tidak menjadikan tandingan bagi
Allah, ia dimasukkan surga.'

Bab: Bersumpah untuk tidak menemui isterinya selama sebulan, dan sebulan
berjumlah dua puluh sembilan hari

6190. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dari Humaid dari Anas mengatakan; Rasulullah pernah meng-ila'
isteri-isterinya, yang ketika itu kaki beliau sedang bengkak-bengkak, beliau tinggal di
kamarnya selama dua puluh Sembilan hari. kemudian beliau turun dari kamarnya (setelah
dua puluh Sembilan hari berlalu). Maka para sahabat bertanya; 'katanya anda meng-ila`
isteri anda selama dua puluh Sembilan hari? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab;
"sebulan itu jumlahnya dua puluh Sembilan hari."

Bab: Bersumpah tidak akan minum perasan, lantas minum juice atau gula

6191. Telah menceritakan kepadaku 'Ali, ia mendengar Abdul 'Aziz bin Abu Hazim berkata;
telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari Sahl bin Sa'd bahwasanya Abu Usaid seorang
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadi pengantin, ia kemudian mengundang Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadiri (walimah) 'arus. Sang pengantin puteri
menjamu para tamu. Maka Sahl bertanya kepada para tamu; 'Tahukah kalian minuman apa
yang disuguhkan mempelai puteri itu? ' Sahal menerangkan bahwa minuman yang
disuguhkan adalah kurma yang direndam semalam di sebuah periuk dari batu, hingga di pagi
harinya disuguhkan kepadanya.

6192. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan
kepadaku Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abi Khalid dari Asy Sya'bi
dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Saudah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam; "seekor kambing kami mati, kemudian kami menyamak kulitnya, dan kami
gunakan untuk geriba minuman hingga geriba itu usang."

Bab: Bersumpah untuk tidak berlauk, lantas makan kurma dengan roti dan segala
hal yang berlauk

6193. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
;kami Sufyan dari Abdurrahman bin Abbas dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha berkata
Keluarga Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam tidak pernah kenyang dengan roti gandum
berlauk selama tiga hari berturut-turut hingga bertemu Allah. Sedang Ibnu Katsir
menuturkan; telah mengabarkan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman dari ayahnya bahwasanya ia mengatakan kepada 'Aisyah seperti ini.


6194. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abi
Thalhah, ia mendengar Anas bin Malik menuturkan; Abu Thalhah mengatakan kepada
Ummu Sulaim; 'Aku mendengar suara Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang sedemikian
lirih hingga aku tahu bahwa beliau lapar, apakah engkau mempunyai makanan? ' 'Ya aku

punya' Jawabnya. Ummu Sulaim kemudian mengeluarkan beberapa kerat roti gandum,
kemudian ia ambil sehelai kain dan ia bungkus roti itu dengan sebagian kainnya, Abu Thalhah
mengutusku untuk menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Aku bergegas pergi dan
kudapati Rasulullah saat itu tengah di masjid bersama para sahabatnya. Aku mendatangi
mereka, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bertanya: "Sepertinya kamu diutus
oleh Abu Thalhah?" 'Benar, Ya Rasulullah' jawabku. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam bersabda kepada para sahabat yang bersamanya: "Berdirilah kalian." Mereka
kemudian berangkat dan aku juga berjalan ditengah-tengah mereka hingga kudatangi Abu
Thalhah dan kuutarakan kepadanya segala peristiwanya. Abu Thalhah berkata; "ya Ummu
Sulaim, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan para sahabatnya datang kepada kita,
padahal kita tak punya makanan untuk menjamu mereka." Ummu Sulaim menjawab; 'Allah
dan rasul-Nya lebih tahu.' Abu Thalhah keluar untuk menemui Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian dia dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam masuk ke
dalam rumahnya. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata kepada Ummu Sulaim:
"Bawalah kesini makanan yang kau punyai wahai Ummu Sulaim!" Ummu Sulaim langsung
membawa rotinya, dan Rasulullah memerintahkan kepada Ummu Sulaim agar roti itu dicuilcuil. Ummu Sulaim kemudian memeras geriba yang berisi minyak samin dan dia gunakan
untuk membumbui rotinya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam kemudian membaca doadoa yang Allah kehendaki untuk beliau ucapkan, kemudian berkata kepada Abu Thalhah:
"Panggil sepuluh orang!" Abu Thalhah memanggil sepuluh orang, mereka masuk dan
menyantap hingga kenyang dan keluar. Kemudian Rasulullah berkata lagi: "panggil sepuluh
orang, " mereka pun masuk dan menyantap makanan hingga kenyang dan keluar. Kemudian
Rasulullah berkata lagi: "panggil sepuluh orang, " mereka pun masuk dan menyantap
makanan hingga kenyang dan keluar. Semua sahabat akhirnya bisa makan sampai kenyang,
padahal jumlah mereka saat itu sebanyak tujuh atau delapan puluh orang.

Bab: Niat dalam sumpah

6195. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahhab menuturkan; aku mendengar Yahya bin Sa'id mengatakan; telah
mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim bahwasanya ia mendengar 'Alqomah bin
Waqqash Al Laitsi menuturkan; aku mendengar Umar bin khattab radliallahu 'anhu
menuturkan; aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya amalan itu hanyalah tergantung niatnya, dan setiap orang hanya
mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang (berniat) hijrah kepada Allah dan
RasulNya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa (berniat) hijrah
karena dunia yang bakal diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya
kepada apa yang diniatkannya itu."

Bab: Jika memberi hadiah hartanya dengan bahasa nadzar atau taubat


{

}



6196. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin ka'b bin Malik dari Abdullah bin Ka'b, ia adalah
penuntun Ka'b diantara anak-anaknya ketika ia telah buta, menuturkan; aku mendengar Ka'b
bin Malik tentang ceritanya mengenai firman Allah: 'dan atas tiga orang yang tertinggal' (QS.
Attaubah; 118) -yang dalam akhir ceritanya ia mengatakan - diantara tanda ketulusan
taubatku, aku melepas hartaku untuk kujadikan sebagai sedekah kepada Allah dan RasulNYA. Tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tahan sebagian hartamu, itu lebih
baik bagimu."

Bab: Jika mengharamkan makanannya


}
} {

{

{ }

6197. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Al Hajjaj dari Ibnu Juraij menuturkan; 'Atha` berangggapan bahwa dirinya pernah
mendengar Ubaid bin Umair mengatakan; aku pernah mendengar 'Aisyah menuturkan;
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di rumah Zainab binti Jahsy dan meminum
madu dirumahnya, maka aku dan Hafshah saling berwasiat bahwa siapa saja diantara kami
berdua yang didatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, agar kami mengatakan; 'Aku
menemukan bau pohon mighfar dimulutmu, apakah engkau telah makan buah mighfar? '
Nabi kemudian menemui salah satu dari keduanya dan dia mengatakan ucapan yang telah
disepakati keduanya, namun Nabi justeru menjawab: "Tidak, bahkan aku minum madu di
tempat Zainab binti Jahsy, dan sekali-kali aku tidak akan mengulanginya." Maka turunlah
ayat yang menegur Nabi; "Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan sesuatu yang telah

Allah halalkan kepadamu' dan surat, 'jika kalian berdua bertaubat kepada Allah, ' ditujukan
kepada Aisyah dan Hafshah. Dan firman-Nya; 'Ingatlah ketika Nabi merahasiakan sebuah
pembicaraan kepada sebagian isterinya, ' petikan ayat ini untuk ucapan Nabi yang
mengatakan: 'Namun aku minum madu.' Ibrahim bin Musa berkata kepadaku; dari Hisyam
dengan tambahan redaksi: "Saya sekali-kali tak akan mengulanginya selama-lamanya, saya
telah bersumpah, maka janganlah kalian kabarkan kepada seorang pun."

Bab: Melunasi nadzar dan firman Allah "Mereka memenuhi nadzar mereka."




6198. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Fulaih bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Al Harits, bahwasanya ia
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; 'Bukankah mereka dilarang dari nadzar?
Sebab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya nadzar tidak bisa
menyegerakan sesuatu dan tidak pula bisa menangguhkannya, hanyasanya nadzar
dikeluarkan dari orang bakhil."


6199. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Murrah dari Abdullah bin
Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang nadzar dan bersabda: "Nadzar tidak bisa
menolak sesuatu, hanyasanya ia dikeluarkan dari orang bakhil."

6200. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah menceritakan kepada kami Abu Az zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah menuturkan;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nadzar tidak akan menghantarkan anak adam
kepada sesuatu yang tidak ditakdirkan baginya, namun nadzar menghantarkannya kepada
takdir yang ditakdirkan baginya, Allah mengeluarkan nadzar dari orang bakhil, sehingga
menghantarkannya kepada sesuatu yang belum ia dapatkan sebelumnya."

Bab: Dosa bagi yang tidak melunasi nadzar




6201. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya bin Sa'id dari Syu'bah
mengatakan, Telah menceritakan kepadaku Abu Jamrah telah menceritakan kepada kami
Zahdam bin Mudharrib mengatakan, aku mendengar Imran bin Hushain menceritakan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian
generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya." -Imran berkata; 'Aku tidak tahu
penyebutan dua atau tiga kali setelah generasi beliau', - "kemudian datang suatu kaum yang
mereka bernadzar namun tidak mereka penuhi, mereka berkhianat dan tidak dapat
dipercaya, mereka bersaksi padahal tidak di minta menjadi saksi, dan nampak tanda mereka
adalah kegemukan."

Bab: Nadzar dalam ketaatan

6202. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Malik
dari Thalhah bin Abdul Malik dari Al Qasim dari 'Aisyah radliallahu 'anha, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bernadzar untuk menaati Allah,
hendaknya ia menaati-NYA, dan barangsiapa bernadzar untuk bermaksiat kepadaNya, maka
janganlah ia perturutkan untuk bermaksiat kepadaNYA."

Bab: Semasa jahiliyah bernadzar untuk tidak mengajak bicara

6203. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abul Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar
dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwasanya Umar mengatakan; 'wahai Rasulullah, saya bernadzar
semasa jahiliyah untuk beri'tikaf dimasjidil haram! ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "penuhi nadzarmu!"

Bab: Mati dengan meninggalkan nadzar




6204. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah,
bahwasanya Abdullah bin Abbas mengabarkan kepadanya bahwa Sa'd bin Ubadah Al Anshari
meminta fatwa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang nadzar yang ditanggung
ibunya, kemudian ibunya meninggal sebelum memenuhi nadzarnya. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memberinya fatwa agar ia melaksanakan nadzarnya, kemudian hal itu menjadi
sunnah.


6205. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu Bisyr mengatakan, aku mendengar Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
mengatakan; Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar;
"Saudariku bernadzar untuk menunaikan haji, namun terburu meninggal." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Kalaulah dia mempunyai hutang, apakah kamu
berkewajiban melunasinya?" 'iya' jawabnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan:
"maka Lunasilah (hutang) kepada Allah, karena ia lebih berhak untuk dipenuhi."

Bab: Nadzar pada hal-hal yang tak dimiliki dan dalam kemaksiatan

6206. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Malik dari Thalhah bin Abdul Malik
dari Al Qasim dari 'Aisyah radliallahu 'anha mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa bernadzar untuk menaati Allah, taatilah DIA, dan barangsiapa
bernadzar untuk berma'siat kepada-NYA, janganlah berma'siat kepada-NYA."

6207. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Humaid telah menceritakan kepadaku Tsabit dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah tidak membutuhkan penyiksaan orang ini terhadap dirinya."
ketika beliau menyaksikan seseorang yang berjalan dengan dipapah diantara kedua anaknya.
Al Fazzari mengatakan dari Humaid telah menceritakan kepadaku Tsabit dari Anas.

6208. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Sulaiman Al Ahwal
dari Thawus dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat
seseorang yang sedang thawaf di ka'bah dengan seutas tali pengikat, maka Nabi
memerintahkan untuk memotongnya.

6209. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bahwasanya Ibnu Juraij mengabari mereka dengan mengatakan, telah mengabarkan
kepadaku Sulaiman bin Al Ahwal, bahwa Thawus mengabarkan kepadanya dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika thawaf di ka'bah melewati
seseorang yang menuntun seseorang dengan tali di hidungnya, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memotongnya dengan tangannya kemudian menyuruhnya untuk menuntunnya
dengan menggandeng tangannya.

6210. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas mengatakan,
ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, tiba-tiba ada seseorang
yang berdiri terus, beliau pun bertanya tentang perbuatannya, maka para sahabat
menjawab; 'Itu Abu isra'il, telah bernadzar untuk berdiri dan tidak akan duduk, tidak akan
berteduh, tidak akan berbicara dan terus berpuasa.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Suruhlah dia untuk bicara, berteduh, duduk, dan menyempurnakan puasanya."
Abdul Wahhab mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Nadzar untuk puasa, lantas bertepatan idul fithri atau adz-ha


{ }

6211. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Fudhail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Musa bin
'Uqbah telah menceritakan kepada kami Hakim bin Abi Hurrah Al Aslami bahwasanya ia
mendengar Abdullah bin umar radliallahu 'anhuma ditanya tentang seseorang yang
bernadzar untuk tidak melalui hari selain melakukan puasa, kemudian bertemu dengan hari
idul adha dan idul fitri. Ia menjawab dengan mengutip firman Allah; 'sesungguhnya telah ada
pada diri Rasulullah sebagai teladan yang baik bagimu' (QS. Ahzab 21), beliau tidak pernah
melakukan puasa di hari raya adha dan fitri, dan beliau tidak berpandangan berpuasa di
kedua hari itu.'


6212. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Ziyad bin Jubair, dia menuturkan; aku sedang bersama
Ibnu Umar, tiba-tiba ada seorang lelaki yang bertanya; 'saya bernadzar untuk berpuasa
setiap hari selasa dan rabu selama hidupku, kemudian hari itu bertepatan dengan hari Nahr
(eidul adha)? ' maka dia menjawab; 'Allah memerintahkan untuk melaksanakan nadzar, dan
kita dilarang untuk berpuasa pada hari nahr.' Dia mengulangi Jawabannya kepada lelaki
tersebut dan berkata seperti itu dengan tidak menambahnya.

Bab: Bumi, Kambing, perkebunan, peralatan, apakah dalam kategori nadzar dan
sumpah?

6213. Telah menceritakan kepada kami Isma'il mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Tsaur bin Zaid ad Daili dari Abul Ghaits maula Ibnu Muthi' dari Abu Hurairah
mengatakan: kami berangkat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam saat perang
khaibar. Kami tidak memperoleh ghanimah berupa emas dan perak, hanya kami mendapat
harta, pakaian dan perabot. Seorang dari bani dhubaib yang dikenal dengan nama Rifa'ah bin
Zaid memberi hadiah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berupa seorang pelayan namanya
Mid'am. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus Mid'am ke Wadil qura,
hingga ketika ia sampai di Wadil qura, tepatnya ketika Mid'am mengendarai hewan
tunggangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sebatang anak panah nyasar mengenai
dirinya hingga terbunuh. Para sahabat kemudian berseru; 'sungguh bahagia, baginya surga! '
langsung Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menegur dengan bersabda: "Sekali-kali tidak,
demi dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, baju yang diambilnya dari ghanimah yang
belum dibagi di hari Khaibar telah menyalakan api baginya." Ketika para sahabat mendengar
sabda beliau, tiba-tiba seseorang membawa seutas tali atau sepasang tali kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan Nabi bersabda: "seutas tali neraka, atau sepasang tali
neraka."

Kitab: Kafarat sumpah


Bab: Firman Allah "Kaffaratnya, memberi makan sepuluh orang miskin."

6214. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abu Syihab dari Ibnu 'Aun dari Mujahid dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin Ujrah
mengatakan, aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata:
"Mendekatlah kesini!" Aku pun mendekat. Nabi bertanya: "Apa kamu merasa terganggu oleh
kutumu?" "Iya" jawabku. Nabi bersabda: "Kalau begitu kamu bayar fidyahmu berupa puasa,
sedekah atau binatang kurban." Dan telah mengabarkan kepadaku Ibnu 'Aun dari Ayyub
dengan redaksi; "Puasa tiga hari, binatang kurban berupa kambing, atau memberi makan
enam orang miskin."

Bab: Firman Allah "Allah telah mewajibkan kaffarat sumpahmu"




6215. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri, Sufyan berkata; aku mendengarnya dari mulutnya, dari Humaid bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah mengatakan, Seorang lelaki menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan berujar; 'celaka aku! ' "kenapa denganmu?" Tanya Nabi, dia Jawab; 'Aku
menyetubuhi istriku di bulan Ramadhan.' Nabi bertanya; "mampukah kamu membebaskan
seorang budak?" 'Tidak, ' Jawabnya. Tanya Nabi: "Apakah kamu bisa berpuasa dua bulan
secara berturut-turut?" 'Tidak' jawabnya. Tanya Nabi: "Apakah kamu bisa memberi makan
enam puluh orang miskin?" 'Tidak, ' Jawabnya. Nabi bersabda: "Kalau begitu duduklah."
Orang itu pun duduk, dan Nabi membawakan segantang penuh kurma dan berujar:
"Ambillah kurma ini dan pergunakanlah untuk bersedekah!" Orang tadi menjawab; 'Apakah

kepada orang yang lebih miskin dari kami? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa
hingga terlihat gigi serinya dan bersabda: "berilah makan keluargamu dengannya!"

Bab: Menolong orang yang kesulitan membayar kaffarat





6216. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mahbub telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Humaid bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu menuturkan; "Seorang lelaki mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan berujar; 'celaka aku! ' Nabi bertanya; "sebab apa
itu? ' laki-laki itu menjawab: 'Aku telah menggauli isteriku di bulan ramadhan! ' Nabi
bertanya: "mampukah kamu memerdekakan budak?" 'Tidak' jawabnya. Nabi bertanya lagi:
"mampukah kamu berpuasa dua bulan secara berturut-turut?" 'tidak' jawabnya. Nabi
bertanya lagi: "mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?" 'Tidak'
jawabnya. (Datanglah) seorang sahabat anshar membawa segantang kurma. -Dan maksud
istilah 'arq adalah rantang yang berisi kurma.- Maka Nabi berkata kepadanya: "Bawalah
makanan ini, dan sedekahkanlah!" Lelaki tersebut menjawab; 'Apakah kepada orang yang
lebih membutuhkan daripada aku ya Rasulullah? Demi Dzat yang mengutusmu dengan
kebenaran, diantara dua lembah ini tidak ada penghuni rumah yang lebih membutuhkan
daripada aku.' Lantas Nabi berujar; "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma
ini".

Bab: Membayar kaffarat sepuluh orang miskin, dekat maupun jauh



6217. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Az Zuhri dari Humaid dari Abu Hurairah mengatakan; seorang lelaki

menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar; 'celaka aku! ' Nabi bertanya: "ada
apa dengan kamu?" jawabnya; 'Aku menggauli isteriku di bulan ramadhan.' Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Apakah engkau mempunyai seorang budak yang bisa kau
bebaskan?" 'tidak' jawabnya. Nabi bertanya lagi: "Apakah kamu bisa berpuasa selama dua
bulan berturut-turut?" 'Tidak' Jawabnya. Nabi bertanya lagi: "mampukah kamu memberi
makan enam puluh orang miskin?" 'tidak' jawabnya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam diberi segantang kurma dan berujar: "Ambilah kurma ini dan bersedekah
dengannya!" ia menjawab; 'Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada saya? Sungguh
diantara dua gunung ini tidak ada orang yang lebih fakir daripada aku!" maka Nabi berujar:
"Ambillah dan berilah makan keluargamu dengannya!"

Bab: Sha' madinah dan Mud nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam





6218. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Al Qasim bin Malik Al Muzanni telah menceritakan kepada kami Al Ju'aid bin
Abdurrahman dari As Sa`ib bin Yazid mengatakan; Satu sha' di jaman Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah setara satu mud ditambah sepertiga mud kalian sekarang, kemudian di
jaman Umar bin Abdul 'Aziz ditambah lagi.








6219. Telah menceritakan kepada kami Mundzir bin Walid Al Jarudi telah menceritakan
kepada kami Abu Qutaibah yakni Salam telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi'
mengatakan, Ibnu Umar membayar zakat Ramadhan dengan takaran mud Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, yaitu mud di masa permulaan, dan membayar kaffarat sumpah dengan
ukuran mud Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Qutaibah berkata; Malik mengatakan
kepada kami; 'mud kami jauh lebih besar daripada mud kalian, dan kami sependapat tak ada
tambahan selain pada mud Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.' Sedang Malik mengatakan
kepadaku; 'Kalau seorang amir datang kepada kalian, kemudian menetapkan ukuran mudd
yang jauh lebih kecil daripada mudd Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan takaran mana
kalian membayarnya? ' aku menjawab 'kami membayarnya dengan takaran mudd Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam.' ia mengatakan; 'Bukankah kamu sependapat bahwa urusan


hanyasanya kembali kepada mudd Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? '




6220. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah memanjatkan doa: "Ya Allah, berilah mereka barakah
dalam takaran mereka, sha' mereka, dan mud mereka."

Bab: Firman Allah "atau membebaskan seorang budak"


6221. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah menceritakan
kepada kami Dawud bin Rasyid telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari
Abu Ghassan Muhammad bin Mutharrif dari Zaid bin Aslam dari Ali bin Husain dari Sa'id bin
Mirjanah dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
membebaskan budak muslim, Allah membebaskan setiap anggota tubuhnya karena anggota
tubuh yang dibebaskannya dari neraka, hingga Allah membebaskan kemaluannya dari
neraka, karena kemaluannya"

Bab: Membebaskan mudabbar, ummul walad dan mukatab dalam kaffarat

6222. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Amru dari Jabir, ada seorang laki-laki Anshar menjanjikan
kemerdekaan budaknya jika ia meninggal (mudabbar) padahal ia tidak mempunyai harta
selainnya, hal itu sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
"Siapa yang mau membelinya dariku?" Budak itu kemudian dibeli oleh Nu'aim bin Nahham
seharga delapan ratus dirham. Kemudian aku mendengar Jabir bin Abdullah mengatakan;
'budak qibthi yang meninggal pada tahun pertama.'

Bab: membayar kaffarat dengan membebaskan budak yang dimiliki wala"nya

6223. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah, bahwa dia ingin membeli
Barirah, namun mereka mensyaratkan wala' tetap ada pada mereka, maka Aisyah
mengadukan kasus tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
'Belilah dia, sedang wala' adalah hak bagi yang membeli."

Bab: Mengucapkan insya Allah dalam sumpah


6224. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ghailan bin jarir dari Abu Burdah bin Abi Musa dari Abu Musa Al Asy'ari
mengatakan, aku mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersama rombongan
orang-orang Asy'ari dengan tujuan meminta kendaraan yang bisa mengangkut kami dan
perbekalan kami. Namun Nabi menjawab: "Demi Allah, saya tak mempunyai kendaraan
untuk memberangkatkan kalian." Kami pun tinggal beberapa lama sekehendak Allah,
kemudian Nabi memperoleh rampasan unta. Maka beliau perintahkan agar kami diberi
sekitar tiga puluhan hingga seratusan ekor unta, maka kami pun berangkat. Ketika kami
dalam perjalanan, satu sama lain kami berujar; 'jangan-jangan Allah tidak mencurahkan
berkah kepada kita, sebab dahulu kita pernah mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam untuk meminta agar beliau menyediakan kendaraan untuk
mengangkut kita. Lantas beliau bersumpah untuk tidak menyediakan kendaraan untuk kita,
namun kemudian hari beliau pun menyediakan kendaraan untuk mengangkut kita.' Abu
Musa melanjutkan; maka kami menemui Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dan kami utarakan
kronologisnya. Nabi menjawab: "Bukan kami yang menyediakan kendaraan untuk kalian,

namun Allah-lah yang menyediakan kendaraan untuk kalian. Demi Allah, insya Allah, tidak
aku bersumpah, kemudian aku melihat yang lainnya lebih baik daripadanya, melainkan aku
akan membayar kaffarat sumpahku dan kulakukan suatu yang lebih baik itu." Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami Hammad
mengatakan dengan redaksi: "melainkan akan kubayar kaffarat sumpahku, dan kulakukan
yang lebih baik. -atau- aku lakukan yang lebih baik dan kubayar kaffarat sumpahnya."





6225. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Hisyam bin Hujair dari Thawus ia mendengar Abu Hurairah menuturkan;
'Sulaiman berkata; 'Aku akan menggilir Sembilan puluh Sembilan isteriku semalaman, yang
kesemuanya akan melahirkan anak laki-laki yang berperang fii sabiilillah.' Maka seorang
kawannya berujar kepadanya -Sufyan menyatakan bahwa kawannya bernama Malak-;
'Ucapkan insyaa-allah! ' Namun Sulaiman melupakan nasehat ini, sehingga Sulaiman
menggilir kesembilan puluh Sembilan isterinya namun tak seorangpun melahirkan anak
selain hanya seorang, itupun melahirkan setengah bayi.' Abu Hurairah mengatakan ketika
meriwayatkannya; 'Kalaulah Sulaiman mengucapkan; insyaa-allah, niscaya tercapailah
keinginanya dan terwujud impiannya.' Sedang pada kesempatan lain Abu Hurairah
mengatakan dengan redaksi; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "lau istatsna
(Sekiranya Sulaiman mengucapkan insyaa-Allah)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Az Zanad dari Al A'raj semisal hadits Abu Hurairah.

Bab: Kaffarat sebelum atau sesudah sumpah

6226. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Ayyub dari Al Qasim at Tamimi dari Zahdam Al Jarmi mengatakan; kami
pada Abu Musa yang ketika itu antara kami dan penghuni dusun Jarom terjalin hubungan
kekeluargaan, kecintaan dan persahabatan. Kata Zahdam; kami diberi hidangan yang berisi
daging ayam. Ditengah perkumpulan itu ada seorang laki-laki dari bani taimullah ahmar yang
seakan-akan dia adalah dari kalangan mantan budak, yang tidak mendekati hidangan. Maka
Abu musa memanggilnya; 'Mendekatlah, sebab aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam juga menyantapnya.' Kata Zahdam; maka aku melihat ia menyantap suatu makanan
yang kuanggap jijik. Maka aku bersumpah untuk tidak menyantapnya selama-lamanya.
Seketika itu juga Abu musa memanggilku seraya mengatakan; 'Mendekatlah kesini,
kukabarkan kepadamu tentang sumpahmu itu. kami pernah mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam bersama sekelompok orang-orang asy'ari dengan niat untuk
meminta beliau agar menyediakan kendaraan untuk mengangkut kami, ketika itu beliau
sedang membagi-bagikan unta dari unta sedekah.' -Ayyub mengatakan; dalam ucapan Abu
Musa ada tambahan redaksi - 'yang ketika itu beliau dalam keadaan marah. Lantas Nabi
mengatakan: "Demi Allah, saya tak menyediakan kendaraan untuk kalian, dan saya tak
punya kendaraan kalian." Maka kami pun berangkat, selanjutnya Rasulullah Shallallahu'alaihi
wa sallam mendapat rampasan berupa sekelompok unta kemudian diserukan: "dimana
orang-orang asy'ari yang meminta kendaraan tadi?" Kami pun mendatangi beliau, dan beliau
memberi kami kurang lebih tiga puluh puluh ekor hingga seratusan unta yang punggungnya
putih. -Kata Zahdam, - kami pun meneruskan perjalanan, kemudian saya katakan kepada
sahbat-sahabatku; "kita mula-mula mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam untuk
meminta kendaraan, tetapi beliau bersumpah tidak menyediakan kendaraan untuk kita,
namun selanjutnya beliau mengutus seorang utusan kepada kita dan menyediakan
kendaraan bagi kita. Rupanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah lupa terhadap
sumpahnya, demi Allah, kalaulah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melupakan
sumpahnya terhadap kita, kita tak akan untung. Mari kembali kita temui Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam dan kita ingatkan beliau terhadap sumpahnya.' Kami pun pulang
dan kami katakan; 'ya Rasulullah, dahulu kami pernah mendatangimu meminta kendaraan

untuk mengangkut kami, tetapi anda bersumpah tidak menyediakan kendaran bagi kami,
namun akhirnya anda menyediakan kendaraan juga, maka kami mengira anda telah
melupakan sumpah anda.' Nabi pun menjawab: "Teruskan perjalanan kalian, sebab Allah-lah
yang menyediakan kendaraan bagi kalian, sesungguhnya aku, demi Allah, insya-Allah, tidak
melakukan suatu sumpah kemudian aku melihat selainnya ada yang lebih baik, melainkan
akan aku lakukan yang lebih baik dan kubayar kaffarat sumpahku." Hadits ini diperkuat oleh
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dan Al Qasim bin 'Ashim Al Kalbi. Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari
Ayyub dari Abu Qilabah dan Al Qasim at Tamimi dari Zahdam dengan hadits ini. Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Al Qasim dari Zahdam dengan hadits ini.






6227. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Utsman bin Umar bin Faris telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Al
Hasan dari Abdurrahman bin Samurah mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "janganlah kamu meminta kepemimpinan, sebab jika engkau diberi
kepemimpinan bukan karena meminta, kamu akan ditolong, namun jika kamu diberi karena
meminta, kamu akan ditelantarkan. Jika kamu bersumpah atas suatu sumpah, kemudian
melihat ada yang lain lebih baik, maka lakukan yang lebih baik, dan bayarlah kaffarat
sumpahmu." Hadits ini diperkuat oleh Asyhal bin Hatim dari Ibnu 'Aun dan diperkuat oleh
Yunus, Simak bin 'Athiyyah, Simak bin Harb, Humaid, Qatadah, Manshur dan Hisyam dan Ar
Rabi'.

Kitab: Fara`idl
Bab: Firman Allah "Allah tetapkan untuk laki-laki dua bagian daipada perempuan"







6228. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir, ia mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu
'anhuma mengatakan; aku pernah sakit, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan Abu Bakar
menjengukku dengan berjalan kaki. Keduanya mendatangiku ketika aku sedang pingsan,
maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berwudhu', dan sisa wudhunya beliau guyurkan
kepadaku sehingga aku siuman (sadar). Maka aku bertanya; 'Bagaimana yang harus aku
lakukan terhadap hartaku?, bagaimana yang ahrus aku putuskan terhadap hartaku? '
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sama sekali tidak menjawab sepatah kata pun hingga
turun ayat waris.

Bab: Pengajaran faraidh

6229. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah
mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jauhilah prasangka sebab
prasangka adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian mencari-cari kesalahan,
janganlah kalian saling memata-matai, janganlah kalian saling marah, janganlah kalian saling
membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."

Bab: Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam; Kami tidak diwarisi, yang kami
tinggalkan adalah seekah



6230. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah
bahwasanya Fathimah dan Abbas alaihimassalam mendatangi Abu Bakar untuk memperoleh
warisan keduanya dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ketika itu keduanya meminta
tanah bagiannya di Fadak, dan bagiannya di Khaibar. Maka Abu Bakar menjawab; 'Aku
pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kami tidak diwarisi dan
semua yang kami tinggalkan adalah sedekah, dan hanyasanya keluarga Muhammad dari
harta ini." Lanjut Abu Bakar; 'Demi Allah, tidaklah aku tinggalkan sebuah urusan yang kulihat
Rsulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakannya, selain aku juga melaksanakan seperti
yang dilaksanakannya.' Kata 'Urwah, semenjak itu Fathimah terus menjauhi Abu Bakar dan
tidak pernah mengajaknya bicara hingga ia menjemput ajalnya. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Abban telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Yunus dari Az
Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "kami
tidak di warisi dan harta yang kami tinggalkan sebagai sedekah."




6231. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Malik bin Aus bin
Al Hadatsan dan Muhammad bin Jubair bin Muth'im menyebutkan kepadaku diantara
haditsnya; 'maka aku berangkat hingga menemuinya dan bertanya kepadanya, dia
menjawab; 'Aku berangkat hingga aku menemui Umar. Umar lantas ditemui oleh pengawal
rumahnya dan mengucapkan selamat datang, kemudian ia bertanya; 'Apakah anda berkenan
memberi izin untuk Utsman, Abdurrahman, Zubai r, dan Sa'dari ' 'Tentu' jawabnya. Penjaga
itu pun mengizinkan mereka. kemudian dia bertanya lagi; 'apakah anda memberi izin kepada
Ali dan Abbas ' 'ya' Jawab Umar. Abbas kemudian berkata; 'Wahai amirul mukminin,
putuskanlah antara aku dan orang ini! ' Umar menjawab; 'Saya bersumpah kepada kalian
dengan nama Allah yang karena- izin-Nya langit dan bumi tegak, bukankah kalian telah tahu
bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam telah bersabda: "Kami tidak diwarisian, dan
apa yang kami tinggalkan adalah sedekah!" yang Rasulullah maksudkan adalah beliau
sendiri.' Sekumpulan sahabat berkata; 'Nabi pernah mengatakan yang demikian.' Umar
kemudian menemui Ali dan Abbas dan bertanya; 'bukankah kalian berdua tahu bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah menyabdakan yang demikian? ' Keduanya
menjawab; 'Betul, Beliau telah bersabda sedemikian itu.' Umar berkata; 'sekarang saya akan
menceritakan kepada kalian tentang persoalan ini, sesungguhnya Allah telah memberi
pemberian special kepada Rasul-Nya Shallallahu'alaihiwasallam tentang harta fai` ini, dengan
sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada seorang pun selainnya. Allah berfirman: 'Apa saja
yang Allah berikan kepada Rasul-Nyahingga firman-Nya Sesungguhnya Allah Maha
Berkuasa. (QS. Alhasyr 1). Karenanya harta fai` tersebut adalah murni untuk Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, demi Allah beliau tidak memberikannya secara special untuk
kalian dan tidak pula mengutamakannya untuk kalian, sesungguhnya beliau juga telah
memberikan harta itu kepada kalian dan meratakannya kepada kalian hingga tersisa dari
harta ini, selanjutnya Nabi pergunakan harta itu untuk menafkahi keluarganya selama
setahun, beliau mengambil harta sisanya dan beliau salurkan untuk harta Allah. Begitulah
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memperlakukan harta itu semasa hidupnya. Saya
bersumpah kepada kalian atas nama Allah, Bukankah kalian tahu terhadap itu semua? '
Mereka menjawab; 'Iya'. Kemudian Umar mengatakan secara khusus kepada Ali dan Abbas;
'Saya bersumpah kepada kalian berdua atas nama Allah, bukankah kalian berdua tahu itu

semua? ' Keduanya menjawab; 'Benar'. Umar melanjutkan; 'Kemudian Allah mewafatkan
Nabi-NYA Shallallahu'alaihiwasallam, lantas Abu Bakar berkata; 'Aku adalah wali Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, ' dan dia memegang harta itu kemudian mengelola sebagaimana
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengelola, kemudian Allah mewafatkan Abu Bakar,
sehingga aku katakan; 'Aku adalah wali dari walinya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
sehingga aku pegang harta itu selama dua tahun dan aku kelola sebagaimana Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan Abu Bakar mengelolanya, kemudian kalian berdua
mendatangiku sedang ucapan kalian satu, dan perkara kalian berdua sepakat persis, kalian
mendatangiku dengan harapan memintaku bagianmu lewat lajur keponakanmu, sedang
orang ini memintaku bagian isterinya lewat lajur ayahnya, maka kutegaskan; Jika kalian
berkenan, tanah itu akan kuserahkan kepada kalian berdua, sehingga kalian berdua
memperoleh keputusan selain itu dariku, demi Allah yang atas seizin-Nya bumi dan langit
menjadi tegak, Saya tak akan menetapkan keputusan selain itu hingga kiamat tiba, kalaulah
kalian berdua merasa tidak mampu, serahkan padaku, saya akan mengelola harta itu sebagai
ganti kalian.'

6232. Telah menceritakan kepada kami Isma'il mengatakan, telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "warisanku tak boleh dibagi-bagi dengan diuangkan
dinar, apa yang kutinggalkan terkemudian sebagai nafkah isteriku dan untuk mencukupi
pegawaiku, itu semua adalah sedekah."



6233. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab
dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meninggal, mereka ingin mengutus
Utsman untuk menemui Abu Bakar meminta warisan mereka, maka Aisyah mengatakan;
Bukankah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Kami tidak diwarisi, dan semua
yang kami tinggalkan adalah sedekah?."

Bab: Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam; siapa meninggalkan harta, maka bagi
keluarganya





6234. Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Saya lebih utama menjamin orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, maka
barangsiapa meninggal sedang ia mempunyai hutang dan tidak meninggalkan harta untuk
melunasinya, kewajiban kamilah untuk melunasinya, dan barangsiapa meninggalkan harta,
maka itu bagi ahli warisnya."

Bab: Warisan anak dari ayah atau ibunya

6235. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian
fara`idh (warisan yang telah ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi
pewaris lelaki yang paling dekat (nasabnya)."

Bab: Warisan anak perempuan

6236. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Amir
bin Sa'd bin Abi Waqqash dari ayahnya mengatakan; Aku pernah sakit parah di Makkah
hingga rasanya berada di ujung kematian. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menjengukku. Maka Saya bertanya; 'Wahai Rasulullah, saya mempunyai harta yang
melimpah ruah, dan tak ada yang mewarisiku selain anak perempuanku bagimana kalau aku
sedekahkan dua pertiganya? ' Nabi menjawab: "jangan". Saya bertanya lagi; 'Bagaimana
kalau separoh? ' Nabi menjawab: "jangan". Saya tanyakan lagi; 'Bagaimana kalau
sepertiganya? ' Nabi menjawab: "Sepertiga itu banyak, Sesunguhnya jika engkau tinggalkan
anakmu dalam keadaan berkecukupan, itu lebih baik bagimu daripada kamu tinggalkan
mereka dengan kondisi papa sehingga meminta-minta kepada orang lain, dan sekali-kali
tidaklah engkau memberi nafkah, melainkan kamu diberi pahala sampai berupa suapan yang
engkau angkat kedalam mulut isterimu." Maka saya berkata; 'Wahai Rasulullah, apakah aku
tetap tinggal (di Makkah dan meninggalkan) hijrahku? ' Nabi menjawab: "Sekali-kali kamu
tidak akan tertinggal setelahku kemudian kamu beramal shalih dengan mengharap wajah
Allah kecuali akan menambah bagimu ketinggian dan derajat, Bisa jadi dengan kamu tetap
tinggal (di Makkah) setelahku akan mendatangkan manfaat bagi suatu kaum dan
mencelakakan yang lainnya." tetapi nasib tragis menimpa Sa'ad bin Khaulah yang menemui
ajalnya di Makkah. Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam sempat memintakan rahmat
dan ampunan untuknya. Sufyan mengatakan ' Sa'd bin Khaulah adalah laki-laki dari bani Amir
bin Lu`ai.

6237. Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada
kami Abu An Nadhr telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Syaiban dari Asy'ats
dari Al Aswad bin Yazid mengatakan; Muadz bin Jabal datang kepada kami di Yaman sebagai
pengajar dan pemimpin, kemudian kami bertanya kepadanya mengenai seseorang yang
wafat dan meninggalkan anak perempuan dan saudara perempuannya. maka dia memberi
anak perempuannya separoh dan saudara perempuannya separoh.

Bab: Warisan cucu laki-laki jika tidak ada anak laki-laki

6238. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas
mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh
(warisan yang telah ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris
lelaki yang paling dekat (nasabnya)."

Bab: Warisan cucu perempuan dari anak laki-laki sekligus ada anak perempuan



6239. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abu Qais aku mendengar Huzail bin Syurahbil mengatakan, Abu
Musa pernah ditanya tentang anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki dan
saudara perempuan, maka dia menjawaB; 'Anak perempuan mendapat separoh, saudara
perempuan mendapat separoh, dan datanglah kepada Ibnu Mas'ud, niscaya dia akan
sepakat denganku.' Ibnu mas'ud kemudian ditanya dan diberi kabar dengan ucapan Abu
Musa, maka ia berujar; 'kalau begitu aku telah sesat dan tidak termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk, saya akan memutuskan masalah itu dengan ketetapan yang diputuskan
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, anak perempuan mendapat separoh, cucu perempuan
dari anak laki-laki mendapat seperenam sebagai pelengkap dari dua pertiga, dan sisanya bagi
saudara perempuan.' Maka kami datang kepada Abu Musa dan kami mengabarkan
kepadanya dengan ucapan Ibnu mas'ud, maka ia berkata; 'Janganlah kalian bertanya
kepadaku selama orang alim ditengah-tengah kalian.'

Bab: Warisan kakek, sekaligus ada ayah dan saudara laki-laki

6240. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang telah
ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki yang paling
dekat (nasabnya)."

6241. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas mengatakan;
yang disabdakan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ialah; "kalaulah aku mengambil

seseorang dari umat ini untuk menjadi kekasih niscaya aku mengambilnya, namun
persaudaraan Islam lebih utama -atau beliau bersabda: - lebih baik, " kemudian beliau
menempatkannya sebagai ayah atau memutuskannya sebagai ayah.

Bab: Warisan suami sekaligus ada anak dan lainnya






6242. Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Yusuf dari Warqo' dari Ibnu Abi Najih
ari 'Atho` dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma mengatakan; 'dahulu harta untuk anak dan
washiyat untuk kedua orang tua, kemudian Allah menghapus hal itu sekehendak-Nya, dan
menjadikan bagi anak laki-laki seperti dua bagian anak perempuan, untuk kedua orangtua
masing-masing seperenam, dan isteri seperdelapan dan seperempat, dan suami separoh dan
seperempat.'

Bab: Warisan isteri dan suami, sekaligus ada anak dan lainnya





6243. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwasanya ia mengatakan;
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menetapkan tentang janin wanita dari Bani lahyan
yang keguguran dengan ghurrah (pembayaran diyat dengan satu budak atau budak
perempuan), kemudian wanita yang beliau putuskan membayar ghurrah meninggal, maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memutuskan bahwa warisannya untuk anak lakilakinya dan suaminya, sedang diyatnya bagi 'ashobahnya.

Bab: Warisan saudara perempuan bersama anak adalah ashabah

6244. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Al Aswad mengatakan; '

Mu'adz bin Jabal memutuskan bagi kami dimasa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk
anak perempuan mendapat separoh, saudara perempuan mendapat separoh, ' kemudian
Sulaiman mengatakan; 'ia memutuskan ditengah-tengah kami' tanpa menyebut di masa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.

6245. Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Abbas telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Qais dari Huzail
mengatakan, Abdullah mengatakan; 'Sungguh aku putuskan perkara ini dengan keputusan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' atau ia mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "anak perempuan mendapat separoh dan cucu perempuan dari anak laki-laki
mendapat seperenam dan sisanya untuk saudara perempuan."

Bab: Warisan saudara perempuan dan dan saudara laki-laki

6246. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir
mengatakan; aku mendengar Jabir radhiyallhu'anhu mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendatangiku ketika saya sedang sakit, kemudian beliau meminta diambilkan air
dan berwudhu, kemudian beliau memerciki saya dengan bekas air wudhunya sehingga saya
siuman, maka kutanyakan; 'Wahai Rasulullah, saya mempunyai beberapa saudara
perempuan! ' maka turunlah ayat faraidh.

Bab: Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah, katakanlah, Allah


memfatwakan kepadamu tentang kalalah


6247. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Abu Ishaq dari Al
Barra` radliallahu 'anhu mengatakan; 'akhir ayat yang diturunkan adalah penutupan surat An
Naisa`; 'Mereka memintamu fatwa tentang kalalah, katakanlah bahwa Allah memfatwakan
kepada kalian.(QS. Annisa' 176).

Bab: Dua anak laki-laki paman, satunya saudara laki-laki seibu, dan lainnya suami


6248. Telah menceritakan kepada kami Mahmud telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah dari Israil dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Saya lebih berhak
menanggung urusan orang-orang mukmin daripada mereka sendiri, maka siapa mati dan
meninggalkanharta maka hartanya untuk ahliwarisnya yang ashabah, dan barangsiapa
meninggalkan hutang atau anak yang terlantar, saya walinya, maka hendaknya memanggil
saya untuk menanggung hutangnya dan anak-anaknya."


6249. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Rauh dari Abdullah bin Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang
telah ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki yang
paling dekat (nasabnya)."

Bab: Dzawil arham

{
}


}
} {
{


6250. telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim mengatakan, aku berkata kepada Abu
Usamah, telah menceritakan kepadamu Idris, telah menceritakan kepada kami Thalhah dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas, mengenai ayat: "WALIKULLIN JA'ALNAA MAWAALIYA (bagi
tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami
jadikan pewaris-pewarisnya" (QS. ANnisa'; 33) "WALLADZIINA 'AAQADAT AIMAANAKUM
(Dan jika ada orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah
kepada mereka bagiannya" (QS. ANnisa; 33) dia berkata; 'Dahulu orang-orang muhajirin
ketika datang ke Madinah, orang anshar mewarisi orang muhajirin yang bukan kerabatnya,
dengan pertimbangan ukhuwah yang dibangun oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
diantara mereka, maka tatkala turun ayat: "WALIKULLIN JA'ALNAA MAWAALIYA (bagi tiaptiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami

jadikan pewaris-pewarisnya" (QS. Annisa'; 33), Allah menghapusnya dengan ayat:


"WALLADZIINA 'AAQADAT AIMAANAKUM (Dan jika ada orang-orang yang kamu telah
bersumpah setia dengan mereka" (QS. ANnisa; 33).

Bab: Warisan anak lian



6251. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Qoza'ah telah menceritakan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma; ada seorang lelaki meli'an isterinya di
zaman Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan tidak mengakui anaknya, maka Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam memisah keduanya dan memasrahkan anak kepada si wanita (ibu
bayi).

Bab: Anak adalah milik pemilik ranjang, merdeka atau hamba sahaya





6252. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha mengatakan; 'Utbah
berpesan kepada saudaranya Sa'd, bahwa 'putra dari hamba sahaya Zam'ah adalah dariku,
maka ambilah dia.' Di hari penaklukan Makkah, Sa'd mengambilnya dengan mengatakan; 'Ini
adalah putra saudaraku, ia berpesan kepadaku tentangnya.' Maka berdirilah Abd bin Zam'ah
seraya mengatakan; '(dia) saudaraku, dan putra dari hamba sahaya ayahku, dilahirkan diatas
ranjangnya.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia bagimu wahai Abd bin
Zam'ah, anak bagi pemilik ranjang dan bagi pezinah adalah batu (rajam)." Kemudian Nabi
bersabda kepada Saudah binti Zam'ah: "hendaklah engkau berhijab darinya, " beliau melihat
kemiripannya dengan 'Utbah, sehingga anak laki-laki itu tak pernah lagi melihat Saudah
hingga ia meninggal.

6253. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Syu'bah dari Muhamad
bin Ziyad bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Anak adalah bagi pemilik ranjang."

Bab: Wala" bagi yang memerdekakan dan warisan anak temuan

6254. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah mengatakan; aku membeli
Barirah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "belilah ia, dan wala` milik orang yang
memerdekakannya." kemudian Barirah diberi hadiah seekor kambing, dan Nabi bersabda:
"Kambing itu baginya sedekah dan bagi kita sebagai hadiah." Al Hakam mengatakan; 'Ketika
itu suami Barirah orang merdeka.' Ucapan Al Hakam ini mursal, dan Ibnu Abbas mengatakan;
'setahu saya dia budak.'


6255. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah mengatakan; telah menceritakan
kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Wala' menjadi milik orang yang memerdekakan."

Bab: Warisan saibah

6256. Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin 'Uqbah telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu Qais dari Huzail dari Abdullah mengatakan; 'Pemeluk Islam tidak
sepantasnya melakukan saibah, karena pemeluk jahiliyah melakukan saibah.'




6257. Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad bahwasanya 'Aisyah radliallahu 'anha membeli
Barirah untuk ia merdekakan, namun pemiliknya memberi syarat bahwa wala`nya tetap milik
mereka. Maka Aisyah berkata; 'Wahai Rasulullah, saya ingin membeli Barirah untuk saya
merdekakan, namun pemiliknya memberi syarat wala`nya tetap milik mereka! ' Maka Nabi
bersabda: "Merdekakanlah dia, sesungguhnya wala` milik orang yang memerdekakan!" atau
beliau bersabda dengan redaksi: "bagi orang yang membayar harganya." Selanjutnya Aisyah
membelinya dan memerdekakannya. Kata Aswad; 'Barirah disuruh memilih untuk tetap
bersama suaminya atau bercerai, dan ia memilih merdeka dan berkata; 'Kalaulah aku diberi
begini-begini, saya tidak ingin tetap bersamanya! ' Al Aswad mengatakan; 'suaminya
merdeka.' Ucapan Al Aswad terputus, dan Ucapan Ibnu Abbas; 'menurut saya suaminya
budak' adalah lebih sahih.

Bab: Dosa seorang budak yang berlepas diri dari majikannya

6258. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya mengatakan, Ali radliallahu 'anhu
menuturkan; 'Kami tidak mempunyai kitab yang kami baca kecuali kitabullah dan lembaran
ini.' ayah At Taimi menerangkan; kemudian Ali mengeluarkannya, yang isinya adalah
beberapa benda dari batuan dan gigi unta, yang tertulis: "Kota Madinah adalah haram (suci),
yakni daerah antara 'Air dan Tsaur. Maka barangsiapa yang berbuat kejahatan di dalamnya,
atau berniat hendak melakukan kejahatan di dalamnya, niscaya laknat Allah, para Malaikat
dan laknat seluruh manusia akan tertimpa kepadanya. Allah tidak akan menerima darinya
pada hari kiamat amalan wajib atau pun amalan sunnahnya. Dan barangisapa yang berwali
kepada tanpa izin walinya, maka laknat Allah, para Malaikat dan laknat seluruh manusia
akan tertimpa kepadanya, tidak akan diterima darinya pada hari kiamat amalan wajib atau
pun amalan sunnahnya. Dzimmah kaum muslimin adalah satu, yang mana dzimmah tersebut

berlaku bagi orang yang paling rendah diantara mereka. Barangsiapa merusak janji seorang
muslim, maka laknat Allah, para Malaikat dan laknat seluruh manusia akan tertimpa
kepadanya, tidak akan diterima darinya pada hari kiamat amalan wajib atau pun amalan
sunnahnya.

6259. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang jual beli wala` dan juga menghibahkannya.

Bab: Jika seseorang masuk Islam melalui majikannya



6260. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwasanya Aisyah ummul mukminin ingin membeli hamba sahaya untuk
dimerdekakan, namun pemiliknya berkata; 'kami menjualnya kepadamu asalkan wala` tetap
pada kami", Maka Aisyah melaporkan kasus ini kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam dan beliau bersabda: "Syarat seperti itu tidak menghalangimu, sebab wala' bagi orang
yang memerdekakan."

6261. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Jarir
dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha mengatakan; 'Aku
membeli Barirah namun pemiliknya memberi syarat wala`nya tetap dimiliki mereka. Maka
hal ini kusampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau bersabda:
"Merdekakanlah ia, sebab wala` bagi yang menyerahkan perak." Kata Aisyah; lalu aku
memerdekakannya, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam memanggilnya dan
memberinya pilihan untuk tetap bersama suaminya (ataukah tidak). Maka Barirah
menjawab: 'Kalaulah suamiku memberiku itu dan itu, aku tidak mau bermalam dengannya, '
dan ia memilih untuk berpisah. Kata Aswa; 'kondisi suaminya merdeka.'

Bab: Wanita mewarisi wala"




6262. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; Aisyah ingin membeli
Barirah, kemudian dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Mereka memberi
syarat wala`nya tetap milik mereka'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Belilah ia, hanyasanya wala' bagi yang memerdekakannya."

6263. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami Waki'
dari Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah mengatakan, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wala` bagi yang menyerahkan perak (pembeli) dan
menjamin kesenangan (mengurus hidupnya)."

Bab: Budak suatu kaum adalah bagian mereka, dan anak saudara perempuan kaum
adalah bagian mereka


6264. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Qurrah dan Qatadah dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Maula suatu kaum adalah
bagian diri mereka." atau sebagaimana beliau sabdakan.



6265. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "anak saudari suatu
kaum adalah bagian mereka" atau "dari kalangan mereka."

Bab: Warisan tawanan




6266. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Adi dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan harta, maka bagi ahli
warisnya, dan barangsiapa meninggalkan tanggungan, maka kami yang menjaminnya."

Bab: Muslim tidak mewarisi orang kafir, dan sebaliknya

6267. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab dari Ali
bin Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir, dan orang Kafir tidak
mewarisi orang muslim."

Bab: Mengaku saudara dan anak saudara



6268. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha mengatakan; Sa'd bin Abu
Waqqash bersengketa dengan Abd bin Zam'ah tentang anak laki-laki. Sa'd mengatakan; 'Ya
Rasulullah, (dia adalah) anak saudaraku 'Utbah bin Abi Waqash, dia berpesan kepadaku
bahwa dia adalah anaknya, lihatlah kemiripannya! ' Sedang 'Abd bin Zam'ah berkata; 'anak
ini adalah saudaraku Wahai Rasulullah, ia dilahirkan di atas kasur ayahku dari hamba
sahayanya! ' Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mencermati kemiripannya dan melihat
kemiripan yang terang dengan 'Utbah, namun beliau kemudian bersabda: "Anak laki-laki ini
untukmu ya Abd bin Zam'ah, anak bagi pemilik ranjang dan bagi pezinah adalah batu, dan
berhijablah engkau dari dia wahai Saudah binti Zam'ah." 'Aisyah berkata; maka anak laki-laki
itu tak pernah melihat Saudah selama-lamanya.

Bab: Menasabkan diri bukan kepada ayahnya





6269. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Khalid
yaitu Ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Utsman dari Sa'd
radliallahu 'anhu mengatakan, aku menengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda;
"Barangsiapa menasabkan diri kepada selain ayahnya padahal ia tahu bukan ayahnya maka
surga haram baginya." Maka aku sampaikan hadits ini kepada Abu Bakrah dan ia berkata;
'Aku mendengarnya dengan kedua telingaku ini dan hatiku juga mencermati betul dari
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.'

6270. Telah menceritakan kepada kami Ashbagh bin Al Faraj telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ja'far bin Rabi'ah dari Irak dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Janganlah kalian
membenci ayah-ayah kalian, sebab siapa saja yang membenci ayahnya adalah kekufuran."

Bab: Jika seorang wanita menganggap anak

6271. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Abdurrahman dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dahulu ada dua wanita bersama kedua anaknya. Seekor serigala datang dan memangsa
salah satu dari kedua anak tersebut. Wanita pertama mengatakan; 'Serigala itu memangsa
anakmu'. Wanita kedua mengatakan; 'Justeru serigala itu memangsa anakmu, bukan
anakku.' Kedua wanita itu terus mengadukan perkaranya kepada Dawud 'alaihissalam, dan
Dawud memutuskan bahwa bayi yang masih adalah milik wanita yang tua. Kemudian

keduanya menemui Sulaiman alaihissalam dan menceritakan kisahnya. Sulaiman


mengatakan; 'beri aku pisau, bayi ini akan kubelah menjadi dua, satu untukmu dan satu
untukmu! ' Wanita yang muda berkata; 'jangan kau lakukan, kiranya Allah merahmatimu,
bayi ini miliknya.' Maka Sulaiman memberikan bayi itu kepada wanita yang muda." Abu
Hurairah mengatakan; 'Demi Allah, saya tak pernah mendengar istilah pisau sama sekali
selain hari itu, sebab istilah yang sering kami pakai adalah 'golok'.'

Bab: Ahli silsilah keturunan


6272. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha mengatakan; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menemui kami dengan keceriaan wajahnya yang bersinar, lantas
beliau bersabda: "Tidakkah tadi engkau lihat, bahwa Mujazzaz memandang Zaid bin haritsah
dan Usamah bin Zaid?" beliau bersabda: "Sesungguhnya telapak kaki-telapak kaki ini
merupakan bagian satu dengan yang lainnya."

6273. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam suatu hari menemui kami dengan ceria, lantas beliau berujar: "Wahai Aisyah, tidakkah
engkau lihat Mujazzaz Al Madlaji menemuiku lantas ia memandang Usamah bin Zaid dan
Zaid yang sedang berselimut, tertutup kedua kepalanya, dan terlihat telapak kaki
keduanya?" Lantas beliau bersabda: "sesungguhnya telapak kaki-telapak kaki merupakan
bagian satu dengan yang lainnya."

Kitab: Hukum hudud


Bab: Tidaklah minuman keras (khamar) diminum

6274. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu bakr bin Abdurrahman dari Abu Hurairah,
bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah berzina orang yang
berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman, dan tidaklah mencuri orang yang mencuri
ketika ia mencuri dalam keadaan beriman, tidaklah ia meminum khamr ketika meminumnya
ia dalam keadaan beriman, dan tidaklah ia merampas suatu rampasan yang berharga dan
menjadi daya tarik manusia dalam keadaan beriman." Dan dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
hadits semisal, tanpa menyertakan kalimat rampasan.

Bab: Mendera peminum khamar





6275. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Qatadah dari Anas bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -sedang lewat
jalur periwayatan lain-Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abi Iyas telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memukul
peminum khamar dengan pelepah kurma dan sandal, dan Abu Bakar pernah mencambuknya
sebanyak empat puluh kali.

Bab: Perintah menegakkan hukuman di rumah

6276. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab dari Ayyub dari Ibnu Abi Mulaikah dari Uqbah bin Al Harits mengatakan, Nuaiman
atau Ibnu Nuiman didatangkan karena minum khamar, lantas Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan orang-orang yang berada dirumah untuk memukuli. Kata Uqbah;
mereka pun memukuli dan aku diantara yang memukuli dengan sandal.

Bab: Mendera dengan pelepah dan sandal






6277. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Wuhaib bin Khalid dari Ayyub dari Abdullah bin Abi Mulaikah dari Uqbah bin Al Harits
bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah diserahi Nu'aiman atau Ibnu Nu'aiman
yang ketika itu dalam keadaan mabuk, beliau merasa keberatan, sehingga beliau menyuruh
orang-orang yang berada dirumah untuk memukulinya, dan mereka memukulinya dengan
pelepah kurma, sandal dan aku diantara yang memukulinya.


6278. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Hisyam
telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas, dia menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjilid peminum khamer dengan pelepah kurma dan sandal, dan Abu Bakar
menjilid sebanyak empat puluh kali.

6279. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Dhamrah Anas dari Yazid bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diserahi seseorang yang minum
khamar. Lantas beliau berujar: "pukullah dia". Abu Hurairah berkata; maka diantara kami
ada yang memukulnya dengan dengan tangannya, ada yang memukul dengan sandalnya dan
ada yang memukul dengan pakaiannya. Tatkala selesai, sebagian orang ada yang berkata;
'Kiranya Allah menghinakanmu! ' maka Nabi bersabda: "Janganlah kalian mengatakan yang
demikian, janganlah kalian membantu setan memperdayakannya!"



6280. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan
kepada kami Abu Hashin aku mendengar Umair bin Sa'id an Nakha'i mengatakan; aku
mendengar Ali bin Abi Thalib radliallahu 'anhu mengatakan; 'Aku tidak merasa menyesal jika
menegakkan hukuman atas seseorang lantas dia meninggal, kecuali peminum khamar, sebab
kalaulah dia meninggal, aku harus membayar diyatnya, yang demikian karena Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tidak menyunnahkannya.'




6281. Telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim dari Al Ju'aid dari Yazid bin
Hushaifah dari As Sa`ib bin Yazid mengatakan; Pernah kami diserahi pemabok dimasa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dimasa pemerintahan Abu bakar dan diawal-awal
pemerintahan Umar, lantas kami mencambukinya dengan tangan, sandal, dan pakaian kami,
hingga ketika diakhir-akhir kepemerintahan Umar, dia mencambuknya sebanyak empat
puluh kali cambukan hingga jika ia masih membangkang dan fasiq, Umar mencambuknya
delapan puluh kali.

Bab: Larangan melaknat peminum khamar





6282. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepadaku Al
Laits mengatakan, telah menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abi Hilal dari
Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Umar bin khattab, ada seorang laki-laki dimasa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Shallallahu'alaihiwasallam namanya Abdullah, dia dijuluki
keledai, ia suka membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa, dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mencambuknya karena ia mabuk. Suatu hari ia ditangkap
lagi dan Nabi memerintahkan agar dia dicambuk. Lantas salah seorang sahabat berujar; 'Ya
Allah, laknatilah dia, betapa sering ia ketangkap, ' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "janganlah kalian melaknat dia, demi Allah, setahuku dia mencintai Allah dan
rasul-Nya."

6283. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Anas bin 'Iyadh telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Had dari Muhammad bin
Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, mengatakan; seorang pemabuk dihadapkan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi menyuruhnya untuk dicambuk. Diantara kami
ada yang memukulnya dengan tangan, diantara kami ada yang memukulnya dengan sandal,
dan diantara kami ada yang memukulnya dengan pakaiannya. Tatkala selesai, ada seorang
sahabat mengatakan; 'sekiranya Allah menghinakan dia! ' Kontan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Janganlah kalian menjadi penolong setan untuk
menjerumuskan kawan kalian!."

Bab: Pencuri ketika mencuri

6284. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Dawud telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Ghazwan dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah berzina

orang yang berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman, dan tidaklah mencuri orang
yang mencuri ketika ia mencuri dalam keadaan beriman."

Bab: Melaknat pencuri jika tidak menyebutkan namanya

6285. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan
kepadaku ayahku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy mengatakan; aku mendengar
Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
melaknat si pencuri telur sehingga tangannya dipotong, dan Allah melaknat si pencuri tali
hingga dipotong tangannya." Al A'masy mengatakan, para sahabat berpendapat bahwa yang
dimaksud telur disini adalah besi dan yang dimaksud tali adalah jika senilai beberapa dirham.

Bab: Hukuman adalah kaffarat dosa

6286. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Ibnu Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Idris Al Khaulani dari Ubadah bin Ash Shamit
radliallahu 'anhu mengatakan; kami disisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sebuah majlis,
beliau bersabda: "Berbaiatlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzinah, " beliau membacakan ayat ini semuanya,
"maka siapa diantara kalian yang menunaikannya maka pahalanya dari Allah, dan
barangsiapa yang melanggarnya kemudian dihukum, maka hukuman itu sebagai penebus
dosanya, dan barangsiapa yang melanggarnya kemudian Allah menutupinya, maka Allah
akan mengampuni jika Dia berkehendak, dan Allah akan menyiksanya, jika berkehendak."

Bab: Punggung seorang mukmin adalah harus dihormatai, terkecuali jika hukuman
harus ditegakkan



6287. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami 'Ashim bin Ali telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Muhammad dari Waqid bin
Muhammad, aku mendengar Ayahku mengatakan; 'Abdullah mengatakan, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika haji wada'; "ketahuilah, bulan apa yang kalian
ketahui yang paling mulia?" Para sahabat menjawab; 'bulan kita ini, ' Nabi bertanya:
"ketahuilah, negeri mana yang kalian ketahui paling mulia?" Para sahabat menjawab; 'negeri
kita ini.' Nabi bertanya; "ketahuilah, hari apa yang kalian ketahui paling mulia?" Para sahabat
menjawab; 'Hari kita ini.' Nabi melanjutkan; "Sesungguhnya Allah tabaaraka wata'ala telah
mengharamkan atas kalian darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatankehormatan kalian, kecuali dengan haknya, sebagaimana kehormatan hari kalian ini, negeri
kalian ini, dan bulan kalian ini, bukankah telah kusampaikan?" (Nabi mengulangi
pertanyaannya tiga kali). Semua pertanyaannya, di jawab oleh para sahabat dengan; 'Benar.'
kemudian Nabi meneruskan: "celakalah kalian -atau- binasalah kalian, jangan sampai kalian
sepeninggalku kembali menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain."

Bab: Menegakkan hukuman untuk menjaga kehormatan Allah

6288. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, mengatakan;
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak pernah diberi tawaran untuk memilih dua
perkara, melainkan beliau memilih yang paling ringan selama tidak mengandung dosa,
namun jika mengandung dosa, beliau adalah manusia yang paling jauh darinya. Demi Allah,
beliau tidak pernah marah karena kepentingan pribadi, dan jika kehormatan Allah dilanggar,
beliau marah karenanyaan."

Bab: Menegakkan hukuman baik pejabat elit atau rakyat biasa



6289. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Ibn Syihab dari 'Urwah dari Aisyah, bahwa Usamah pernah mengajak Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berdialog untuk memberi keringanan terhadap seorang wanita, maka Nabi
bersabda: "hanyasanya telah binasa orang-orang sebelum, mereka menegakkan hukuman
kepada orang-orang yang lemah, dan meninggalkan hukuman bagi orang bangsawan, Demi
Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, jika Fathimah melakukan hal itu, aku potong
tangannya."

Bab: Larangan memaafkan hukuman jika telah dilaporkan penguasa


6290. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha; bahwa orang-orang Qurasy
diresahkan seorang wanita bani Makhzum yang mencuri. kemudian mereka berujar; 'tidak
ada yang bisa bicara dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan tidak ada yang berani
(mengutarakan masalah ini) kepadanya selain Usamah bin Zaid, kekasih Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.' Akhirnya Usamah berbicara kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, tetapi Rasulullah bertanya; "apakah kamu hendak memberikan syafa'at
(pembelaan) dalam salah satu perkara had (hukuman) Allah?" kemudian beliau berdiri dan
berkhutbah: "Wahai manusia, hanyasanya orang-orang sebelum kalian tersesat karena,
sesungguhnya mereka jika mencuri orang terhormat mereka membiarkannya, namun jika
yang mencurinya orang lemah, mereka menegakkan hukuman terhadapnya. Demi Allah,
kalaulah Fathimah binti Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam mencuri, niscaya Muhammad
yang memotong tangannya."

Bab: Firman Allah "Laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tanga
keduanya"




6291. telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amrah dari 'Aisyah mengatakan; Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Tangan pencuri dipotong jika senilai seperempat dinar
keatas." Hadits ini diperkuat oleh Abdurrahman bin Khalid dan Ibnu Akhi Az Zuhri dan
Ma'mar dari Az Zuhri.


6292. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Uwais dari Ibnu Wahb dari Yunus dari
Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dan 'Amrah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda; "tangan pencuri dipotong jika curian senilai seperempat dinar."





6293. Telah menceritakan kepada kami Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
'Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Al Husain dari Yahya bin Abi Katsir dari
Muhammad bin Abdurrahman Al Anshari dari 'Amrah binti Abdurrahman dia menceritakan
kepadanya, bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha menceritakan kepada mereka, dari Nabi
Shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda; "Tangan pencuri dipotong jika curian senilai
seperempat dinar."

6294. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami 'Abdah dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya mengatakan, telah mengabarkan
kepadaku 'Aisyah; bahwa tangan pencuri tidak dipotong di zaman Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam kecuali jika telah mencapai senilai harga perisai. Telah menceritakan kepada kami

Utsman telah menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah semisalnya.





6295. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan
kepadaku 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari
'Aisyah mengatakan; tangan pencuri tidak dipotong jika kurang dari senilai perisai yang
dinamakan hajafah atau perisai yang dinamakan tirs, masing-masing keduanya mempunyai
harga. Hadits ini diriwayatkan oleh Waki' dan Ibnu Idris dari Hisyam dari ayahnya secara
mursal.





6296. Telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Abu
usamah, dia menuturkan; Hisyam bin Urwah telah mengabarkan kepada kami dari ayahnya
dari 'Aisyah radliallahu 'anha menuturkan; "Tangan pencuri tidak dipotong semasa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam jika kurang dari senilai harga perisai yang dinamakan mijan atau
perisai yang dinamakan hajafah, keduanya mempunyai harga."





6297. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepadaku Malik bin Anas
dari Nafi' maula Abdullah bin 'Umar dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam memotong tangan pencuri karena mencuri perisai yang harganya
tiga dirham. Hadits ini diperkuat oleh Muhammad bin Ishaq dan Al Laits mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Nafi' nilai perisai itu.

6298. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari Ibnu Umar mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memotong tangan seseorang yang mencuri perisai, yang nilainya tiga dirham.

6299. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah mengatakan, telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memotong tangan seseorang karena mencuri perisai
yang nilainya tiga dirham.




6300. telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami
Abu Dlamrah telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Nafi' bahwasanya
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah memotong tangan pencuri karena mencuri perisai yang harganya tiga dirham. Hadits
ini diperkuat oleh Muhammad bin Ishaq dan Al Laits mengatakan; telah menceritakan
kepadaku Nafi' harga perisai tersebut.

6301. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Al A'masy mengatakan; aku mendengar Abu
Shalih berkata; aku mendengar Abu Hurairah menuturkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah melaknat pencuri yang mencuri telor maka tangannya harus
dipotong, dan mencuri tali maka tangannya harus dipotong."

Bab: Taubat si pencuri

6302. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Abdullah mengatakan; Telah
menceritakan kepadaku Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Aisyah,
bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memotong tangan seorang wanita.
'Aisyah menuturkan; wanita tersebut di kemudian hari datang sehingga kulaporkan
keperluannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia bertobat dan melakukan
taubatnya dengan baik.




6303. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi Telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
Az Zuhri dari Abu Idris dari Ubadah bin Ash Shamit radliallahu 'anhu mengatakan, aku
berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama rombongan beberapa
orang, maka Nabi bersabda: "Saya membai'at kalian untuk tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kalian dan tidak
mengada-adakan kebohongan yang kalian ada-adakan diantara tangan dan kaki kalian, dan
janganlah kalian bermaksiat kepadaku dalam perkara yang ma'ruf, barangsiapa diantara
kalian yang memenuhi bai'atnya, maka pahalanya disisi Allah, dan barangsiapa diantara
kalian melanggar kemudian dihukum di dunia, maka hukuman itu sebagai kaffarat baginya di
dunia dan pensuci, dan barangsiapa Allah menutupinya, maka yang demikian terserah Allah,
jika Allah berkehendak akan menyiksanya dan jika berkehendak akan mengampuninya." Abu
Abdullah mengatakan; 'Jika pencuri bertaubat setelah tangannya dipotong, persaksiannya
diterima dan setiap orang yang terkena hukuman had juga seperti ini, jika ia bertaubat,
kesaksiannya diterima.'

Bab: Orang-orang yang memerangi dari pemeluk kekafiran dan kemurtadan

6304. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Abu Katsir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah Al Jarmi dari
Anas radliallahu 'anhu mengatakan, beberapa orang dari kabilah 'Ukli menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan keIslamannya, tetapi mereka tidak cocok dengan
iklim Madinah sehingga Nabi memerintahkan mereka untuk mendatangi unta-unta sedekah
untuk meminum air kencingnya dan susunya. Mereka melakukan perintah tersebut dan
mereka pun sembuh. Namun mereka murtad dan membunuh penggembalanya, merampok
unta-untanya. Maka Nabi mengutus (pasukan) untuk meyusuri jejak mereka sehingga
mereka bisa ditangkap. Kemudian Nabi memotong tangan dan kaki mereka serta
mencongkel mata mereka, dan Nabi tidak menghentikan penghukuman terhadap mereka
hingga mereka tewas.

Bab: Nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam tidak menghentikan hukuman orang yang
memerangi

6305. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shalt Abu Ya'la telah menceritakan
kepada kami Al Walid telah menceritakan kepadaku Al Auza'i dari Yahya dari Abu Qilabah
dari Anas, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memotong tangan orangorang bani 'Urainah dan tidak menghentikan penghukuman atas mereka, hingga mereka
tewas.

Bab: Orang yang murtad dan yang memerangi tak diberi minuman hingga tewas

6306. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il dari Wuhaib dari Ayyub dari Abu
Qilabah dari Anas radliallahu 'anhu, mengatakan; Sekelompok orang dari kabilah 'Ukl
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pada awal mulanya disinggahkan di
serambi masjid, namun mereka alergi dengan iklim Madinah. Maka mereka mengusulkan;
"Ya Rasulullah, carikanlah air susu untuk kami." Nabi menjawab: "aku tak bisa berbuat apaapa selain menyarankan kalian untuk mendatangi unta Rasulullah!" Lantas mereka pun
mendatanginya, meminum air susunya dan air kencingnya hingga sehat dan gemuk. Tetapi
mereka malah membantai penggembala dan merampok sekawanan unta-unta tersebut.
seorang juru seru menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau mengutus pasukan
untuk memburu jejak mereka. Belum juga siang berganti malam, mereka berhasil
tertangkap. Maka Nabi memerintahkan diberi paku yang dipanaskan, kemudian beliau
mencongkel mata mereka, memotong tangan-tangan dan kaki mereka, dan beliau tidak
menghentikan penghukuman kepada mereka, kemudian mereka dibuang di harrah. Mereka
minta minum namun tidak dipenuhi hingga tewas. Abu Qilabah mengatakan dengan redaksi;
mereka mencuri, membunuh dan memerangi Allah dan Rasul-NYA.

Bab: nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam mencongkel mata orang-orang yang


memerangi

6307. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik; ada sekelompok orang dari
kabilah 'Ukl --atau dia mengatakan kabilah 'Urainah, namun setahuku dia mengatakan 'Ukldatang ke Madinah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka untuk
mendatangi sekelompok unta dan menyuruh mereka keluar dan meminum air kencing dan
susunya. Mereka meminumnya hingga mereka sembuh, tetapi mereka membunuh
penggembala dan merampok unta-unta itu. Berita ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dipagi hari. Serta merta beliau mengutus pasukan untuk memburu jejak mereka.
Siang belum meninggi mereka pun berhasil ditangkap, dan Nabi memerintahkan mereka
untuk dipotong tangan dan kakinya dan mata mereka dicongkel, kemudian mereka
dihempaskan begitu saja di harrah, mereka minta minum namun tak dipenuhi. Abu Qilabah
mengatakan; mereka adalah kaum yang mencuri, membunuh, kafir setelah iman dan
memerangi Allah dan rasul-Nya.

Bab: Keutamaan meninggalkan dosa


6308. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Abdullah dari Ubaidillah bin Umar dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Ada tujuh golongan yang
Allah melindungi mereka dalam lindungan-NYA pada hari kiamat, di hari ketika tiada
perlindungan selain perlindungan-NYA, yaitu; imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
beribadah kepada Allah, seseorang yang senantiasa mengingat Allah saat sendiri sehingga
matanya berlinang, seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, dua orang yang
saling mencintai karena Allah, seseorang yang diajak berkencan oleh wanita bagsawan dan
rupawan, namun ia menjawab; 'Saya takut kepada Allah', serta seseorang yang bersedekah
secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu menahu terhadap amalan
tangan kanannya."

6309. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Bakar Telah menceritakan
kepada kami Umar bin Ali -lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepadaku
Khalifah telah menceritakan kepada kami Umar bin 'Ali telah menceritakan kepada kami Abu
Hazim dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa
menjamin untukku keselamatan apa yang ada diantara kedua kaki dan apa yang diantara
kedua jenggotnya, maka aku jamin untuknya dengan surga."

Bab: Dosa orang yang berzina

6310. Telah memberitakan kepada kami Dawud bin Syabib telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah Telah mengabarkan kepada kami Anas mengatakan; Saya ceritakan
kepada kalian sebuah hadits yang tak seorangpun sesudahku menceritakan kepada kalian,
aku mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Hari kiamat tidak terjadi -atau ia mengatakan dengan
redaksi; diantara tanda kiamat adalah- sehingga ilmu diangkat, kebodohan merajalela,
khamer ditenggak, zina mewabah, (jumlah) laki-laki menyusut dan (jumlah) wanita
melimpah ruah, hingga jika ada lima puluh wanita itu berbanding dengan seorang laki-laki."

6311. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah mengabarkan
kepada kami Ishaq bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Al Fudhail bin Ghazwan dari
Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah berzina seorang hamba yang berzina ketika ia berzina dalam
keadaan beriman, dan tidaklah mencuri ketika ia mencuri dalam keadaan beriman, tidaklah
ia meminum khamr ketika meminumnya dan ia dalam keadaan beriman, dan tidaklah dia
membunuh sedang dia dalam keadaan beriman." Kata Ikrimah, saya bertanya kepada 'Ibnu
'Abbas; 'bagaimana iman bisa dicabut padanya? ' ia menjawab; 'begini', sambil menjalinkan
jari-jemarinya, kemudian ia keluarkan, 'maka jika ia bertaubat, iman itu kembali kepadanya, '
sambil ia menjalin jari jemarinya.

6312. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al A'masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah mengatakan, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: Tidaklah berzina orang yang berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman, dan
tidaklah mencuri orang yang mencuri ketika ia mencuri dalam keadaan beriman, tidaklah ia
meminum khamr ketika meminumnya dan ia dalam keadaan beriman, dan taubat terhampar
setelah itu."


6313. Telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Ali telah menceritakan kepada kami Yahya
telah menceritakan kepada kami Sufyan mengatakan, telah mengabarkan kepadaku
Manshur dan Sulaiman dari Abu Wa`il dari Abu Maisarah dari Abdullah radliallahu 'anhu
mengatakan; Saya bertanya; 'ya Rasullah, Dosa apa yang paling besar? ' Beliau menjawab:
"engkau menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia-lah yang menciptakanmu." 'kemudian
apa? ' tanyaku. Beliau menjawab; "engkau membunuh anakmu karena khawatir akan makan
bersamamu." Lanjutku; 'kemudian apa? ' beliau menjawab; "engkau berzina dengan istri
tetanggamu." Yahya mengatakan; dan telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Washil dari Abu Wa`il dari Abdullah, saya bertanya; 'ya
Rasulullah, ' dan selanjutnya semisal hadits diatas. Amru mengatakan; maka aku
menyebutkannya kepada 'Abdurrahman yang telah menceritakan kepada kami dari Sufyan
dari Al A'masy dari Manshur dan Washil dari Abi Wa`il dari Abu Maisarah ia mengatakan;
'Biarkan dia, biarkan dia.'

Bab: Merajam orang yang telah menikah




6314. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail mengatakan; aku mendengar Asy Sya'bi
menceritakan dari 'Ali radliallahu 'anhu; ketika dia merajam seorang wanita hari jumat, dia
berkata; 'aku merajamnya dengan sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.'




6315. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid dari Asy
Syaibani, aku bertanya kepada 'Abdullah bin Abi Auwfa; 'Pernahkah Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam merajam? ' 'ya pernah' jawabnya. Saya bertanya lagi; 'apakah
sebelum surat an-Nur diturunkan atau sesudahnya? ' dia menjawab; 'saya tidak tahu.'

6316. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah Al Anshary,
ada seorang laki-laki dari kabilah Aslam menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ia
menceritakkanya bahwa laki-laki itu telah berzina dan ia sendiri bersaksi empat kali, maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memerintahkan untuk merajamnya, karena laki-laki itu
telah menikah.

Bab: Laki dan perempuan gila tidak dirajam

6317. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dan Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu mengatakan; Seseorang mendatangi Rasulullah yang ketika itu sedang
berada di masjid. Dia menyeru beliau dan berkata; 'Aku telah berzina.' Rasulullah berpaling
darinya tetapi dia tetap mengulanginya sebanyak empat kali, setelah ia bersaksi empat kali
atas dirinya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan bertanya; "apakah
kamu mengalami sakit gila?" 'Tidak' jawabnya."Kamu sudah menikah?" Tanya Nabi. 'Ya'
jawabnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "pergilah kalian bersama orang
ini, dan rajamlah ia!" Ibnu Syihab mengatakan; kemudian orang yang mendengar Jabir bin
Abdullah mengabariku, dan Jabir berkata; 'Aku diantara yang merajamnya, kami
merajamnya di tanah lapang. Setelah dia terkena lemparan batu, dia melarikan diri, maka
kami menangkapnya di Harrah dan kami merajamnya.'

Bab: Pezina hukumannya batu (rajam)

6318. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha mengatakan, Sa'd dan Ibnu
Zam'ah bersengketa, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Anak laki-laki itu
milikmu hai Abd bin Zam'ah, karena anak itu milik pemilik kasur, dan berhijablah engkau
darinya ya Saudah!" Sedang Qutaibah menambah redaksi kepada kami dari Al Laits; "dan
bagi pezina adalah batu."

6319. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ziyad, dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah
menuturkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "anak bagi pemilik kasur dan bagi
pezina adalah batu"

Bab: Merajam di lantai (tanah)





6320. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Utsman bin Karamah telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam diserahi laki-laki yahudi dan wanita yahudi yang berzina, lantas
beliau mengatakan kepada orang-orang yahudi: "Hukum apa yang kalian temukan dalam
kitab suci kalian?" Mereka menjawab; 'Biarawan-biarawan kami biasanya menghukum
mereka dengan menghitami wajahnya, kemudian dinaikkan keatas kendaraan, dengan
punggung saling membelakangi.' Abdullah bin Salam menyela; 'ya Rasulullah, ajaklah mereka
untuk berhukum dengan kitab taurat.' Kitab taurat pun didatangkan, kemudian salah
seorang dari mereka menutupi ayat-ayat yang menetapkan hukum rajam dengan tangannya
sehingga yang ia baca hanyalah tulisan sebelum atau sesudahnya, maka Abdullah bin Salam
menegur; 'angkat tanganmu! ' Maka ayat yang berisi perintah rajam pun kelihatan dibawah
tangannya. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun memerintahkan keduanya untuk
dirajam, maka hukuman itu pun di laksanakan. Ibnu Umar mengatakan; keduanya dirajam di
lantai, dan kulihat si yahudi membungkukkan punggungnya untuk melindungi teman
kencangnya.

Bab: Merajam di tanah lapang





6321. Telah menceritakan kepadaku Mahmud telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazaq
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Jabir, ada
seorang laki-laki dari kabilah Aslam menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengakui
perzinahannya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpaling darinya hingga ia bersaksi empat
kali atas dirinya. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bertanya: "Apa kamu terkena penyakit
gila?" 'Tidak, jawabnya."Apa kamu sudah menikah?" Tanya Nabi. 'ya, ' Jawabnya. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun menyuruh untuk merajamnya, dan dilangsungkan di tanah
lapang. Tatkala ia merasakan kesakitan karena lemparan batu, ia kabur. Kemudian ia
ditangkap dan dirajam hingga meninggal. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengomentari orang itu dengan ucapan-ucapan baik dan menyalatinya. Sedang Yunus dan
Ibnu Juraij dari Az Zuhri tidak mengatakan; "beliau menyalatinya.' Abu Abdullah pernah
ditanya; apakah lafadz; 'maka menyalatinya' itu benar? ' dia menjawab; 'hadits ini
diriwayatkan Ma'mar.' Dan ia ditanya; 'Apa selain Ma'mar meriwayatkannya? ' 'Tidak"
Jawabnya.

Bab: Seseorang melakukan dosa yang sepatutnya dihukum, lantas imam mengabari
tak ada hukuman


6322. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; ada
seorang laki-laki menyetubuhi isterinya di bulan Ramadhan, maka ia bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tetapi Nabi bertanya; 'Apa kamu mempunyai seorang
budak? ' 'Tidak' Jawabnya. Tanya Nabi; 'Apa kamu bisa berpuasa dua bulan berturut-turut? '
'Tidak' jawabnya. Nabi bersabda: "kamu beri makan enam puluh orang miskin." Dan Al Laits
mengatakan dari 'Amru bin Al Harits dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Muhammad bin
Ja'far bin Zubair dari 'Abbad bin 'Abdullah bin Zubair dari 'Aisyah dengan redaksi; ada
seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di masjid dan mengatakan;
'Aku terbakar? ' Nabi bertanya: "kenapa bisa demikian?" ia menjawab: 'aku telah
menyetubuhi isteriku di siang ramadhan.' Nabi berujar; 'bersedekahlah! ' Orang tadi
menjawab; 'Saya tak punya apa-apa! ' Lantas ia duduk dan didatangi seseorang yang
menuntun keledai sambil membawa makanan. -Abdurrahman mengatakan 'Saya tidak tahu
apakah ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ataukah tidak.- maka Nabi berujar;
"Mana orang yang terbakar tadi?" Orang itu menjawab: 'aku orangnya! ' Nabi berujar:
"Ambil ini dan sedekahkanlah! ' Orang tadi menjawab; 'Untuk orang yang lebih
membutuhkan daripada aku? Sungguh keluargaku tak punya makanan! ' maka Nabi
bersabda: "makanlah." Abu Abdullah mengatakan, hadits pertama lebih jelas yaitu dengan
sabda beliau Shallallahu'alaihiwasallam: "Berilah makanan untuk keluargamu!"

Bab: Mengakui melakukan pelanggaran dan tidak menjelaskan, apakah imam


menutup-nutupi?

6323. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Quddus bin Muhammad telah menceritakan
kepadaku 'Amru bin 'Ashim Al Kalbi telah menceritakan kepada kami Hamam bin Yahya telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah dari Anas bin Malik radliallahu
'anhu, mengatakan; aku berada di dekat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seorang laki-laki
mendatangi beliau dan berujar: 'ya Rasulullah, Saya telah melanggar hukum had, maka
tegakkanlah atasku! ' Nabi tidak menanyainya. Ketika tiba waktu shalat pun, ia pun ikut
shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Selesai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mendirikan shalat, laki-laki itu menemuinya dan berkata; 'ya Rasulullah, aku telah melanggar

had, maka tegakkanlah atasku sesuai kitabullah.' Nabi bersabda: "Bukankah engkau shalat
bersama kami?" 'Benar' Jawabnya. Nabi bersabda: "Allah telah mengampuni dosamu -atau
dengan redaksi-mengampuni hukuman had (yang menimpa) mu."

Bab: Apakah imam mengatakan kepada yang mengaku zina "Mungkin kamu hanya
memegang, dan mungkin hanya mencium!




6324. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi Telah menceritakan
kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Ayahku ia mengatakan; aku
mendengar Ya'la bin Hakim dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengatakan;
'Ketika Ma'iz bin Malik menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi bertanya: "bisa jadi
kamu hanya sekedar mencium, meremas, atau memandang!" Ma'iz menjawab; 'Tidak ya
Rasulullah! ' -beliau bertanya lagi; "apakah kamu benar-benar menyetubuhinya?" -beliau
tidak menggunakan bahasa kiasan.- maka pada saat itu dia pun dirajam.

Bab: Imam bertanya kepada pelaku zina 'Apa kamu sudah menikah?"


6325. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair mengatakan, telah menceritakan
kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid dari Ibnu Syihab
dari Ibnu Al Musayyab dan Abi Salamah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam didatangi oleh seseorang yang ketika itu beliau tengah berada di
masjid. Orang itu memanggil-manggil; 'Ya Rasulullah, aku telah berzina' -maksudnya dirinya
sendiri--. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memalingkan mukanya, namun orang itu
mendatangi dari arah mukanya yang lain dan berujar; 'Ya Rasulullah, aku telah berzina! '
Nabi tetap berpaling, namun orang itu datang lagi dari sebelah muka beliau yang

sebelumnya dipalingkan. Dikala ia sudah bersaksi empat kali, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memanggilnya dan bertanya; "Mungkin kau terkena penyakit gila?" 'Tidak, ya
Rasulullah' Jawabnya. Nabi bertanya: "Kamu sudah menikah?" 'Iya, ya Rasulullah' Jawabnya.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "bawalah orang ini dan rajamilah!" Ibnu
Syihab mengatakan; Telah mengabarkan kepadaku orang yang mendengar Jabir, ia
mengatakan; 'Aku diantara orang-orang yang merajamnya, dan kami merajamnya di tanah
lapang. Dikala ia merasa kesakitan karena lemparan batu, ia kabur hingga kami
menangkapnya di Harrah, dan kami meneruskan merajamnya.'

Bab: Mengaku berzina

6326. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan mengatakan, kami menghapalnya dari orang yang berada di majlis Az Zuhri
mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah ia mendengar Abu Hurairah dan Zaid
bin Khalid mengatakan; Kami disisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang lakilaki datang dan berujar; 'Saya bersumpah atas nama Allah kepadamu, putuskanlah perkara
diantara kami dengan kitabullah.' Lantas berdirilah lawan sengketanya yang lebih faqih dari
dia dan berkata; 'Putuskanlah diantara kami dengan kitabullah, dan izinkanlah aku untuk
bicara." Nabi berkata; "bicaralah". Lanjutnya; 'Anakku menjadi pekerja laki-laki ini, kemudian
anakku berzina dengan isterinya, maka aku menebusnya dengan seratus ekor kambing dan
satu pembantu, kemudian aku bertanya kepada beberapa ahli ilmu, mereka mengabariku
bahwa anakku berkewajiban didera seratus kali dan diasingkan selama setahun, sedang
isterinya harus dirajam.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang
jiwaku berada di Tangan-Nya, aku akan memutuskan diantara kalian dengan kitabullah yang
agung sebutan-Nya. seratus ekor unta dan pembantu dikembalikan kepadamu, anakmu di
cambuk sebanyak seratus kali dan disaingkan selama setahun, dan pergilah Unais Al Aslami
ke istri orang ini, jikau dia mengakuinya, maka rajamilah dia." Unais akhirnya pergi menemui
istri orang tersebut, dan dia mengakuinya, maka ia merajamnya.' Saya bertanya kepada
Sufyan; apakah dia tidak berkata; 'mereka mengabariku bahwa anakku terkena rajam? '

Sufyan menjawab; 'keraguanku itu berasal dari Az Zuhri, maka terkadang saya katakan dan
'terkadang saya tinggalkan



6327. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
;Sufyan dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ibnu 'Abbas radliyallahu'anhuma, mengatakan
Umar mengatakan; "aku khawatir jika waktu telah berlalu sekian lama, kemudian ada orang
yang mengatakan; 'kami tidak menemukan rajam dalam kitabullah.' Sehingga mereka
tersesat dengan meninggalkan kewajiban yang Allah turunkan, ketahuilah bahwasanya rajam
adalah keharusan bagi yang berzina dan telah menikah, ada bukti yang menguatkan, atau
;ada kehamilan atau ada pengakuan." Sufyan mengatakan, demikian aku menghafalnya
(Umar berkata;) "ketahuilah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah
"merajam, maka kami pun merajam sepeninggalnya.

Bab: Perajaman wanita hamil karena zina jika telah menikah



6328. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abdullah telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Sa'd dari Shalih dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah bin Mas'ud dari Ibnu 'Abbas mengatakan; aku menyampaikan petuah-petuah untuk
beberapa orang muhajirin yang diantara mereka adalah 'Abdurrahman bin Auf, ketika aku
berada di persinggahannya di Mina dan dia bersama Umar bin Khattab, di akhir haji yang
dilakukannya. Tiba-tiba Abdurrahman bin Auf kembali kepadaku dan mengatakan; 'sekiranya
;engkau melihat seseorang yang menemui amirul mukminin hari ini, orang itu mengatakan
;'Wahai amirul mukminin, apakah engkau sudah tahu berita si fulan yang mengatakan
'sekiranya Umar telah meninggal, aku akan berbaiat kepada fulan, pembaiatan Abu Bakar
ash Shiddiq tidak lain hanyalah sebuah kekeliruan dan sekarang telah berakhir.' Umar serta
merta marah dan berujar; 'Sungguh sore nanti aku akan berdiri menghadapi orang-orang
dan memperingatkan mereka, yaitu orang-orang yang hendak mengambil alih wewenang
perkara-perkara mereka.' Abdurrahman berkata; maka aku berkata; 'Wahai amirul
mukminin, jangan kau lakukan sekarang, sebab musim haji sekarang tengah menghimpun

orang-orang jahil dan orang-orang bodoh, merekalah yang lebih dominan didekatmu
sehingga aku khawatir engkau menyampaikan sebuah petuah hingga para musafir yang suka
menyebarkan berita burung yang menyebarluaskan berita, padahal mereka tidak jeli
menerima berita dan tidak pula meletakkannya pada tempatnya, maka tangguhkanlah
hingga engkau tiba di Madinah, sebab madinah adalah darul hijrah dan darus sunnah yang
sarat dengan ahli fikih para pemuka manusia, sehingga engkau bisa menyampaikan petuah
sesukamu secara leluasa dan ahlul ilmi memperhatikan petuah-petuahmu dan
meletakkannya pada tempatnya.' Umar menjawab; 'Demi Allah, insya Allah akan aku lakukan
hal itu diawal kebijakan yang kulakukan di Madinah.' Kata ibnu Abbas, Maka kami tiba di
Madinah setelah bulan Dzulhijjah, begitu hari jumat kami segera berangkat ketika matahari
condong hingga kutemui Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin Nufail yang duduk ke tiang minbar, aku
duduk di sekitarnya yang lututku menyentuh lututnya, tak lama aku menunggu hingga
datanglah Umar bin Khattab, begitu aku melihat dia datang, saya katakan kepada Sa'id bin
Zaid dan Amru bin Nufail; 'Sore ini sungguh Umar akan menyampaikan sebuah pesan yang
belum pernah ia sampaikan sebelumnya semenjak dia diangkat menjadi khalifah,.' Namun
Sa'id mengingkariku dengan mengatakan; 'Semoga kamu tidak kecela, Umar menyampaikan
pidato yang belum pernah ia sampaikan sebelumnya.' Kemudian Umar duduk diatas minbar.
Ketika juru-juru pengumuman telah diam, Umar berdiri memanjatkan pujian yang
semestinya bagi-NYA, kemudian dia berkata; 'Amma ba'du, saya sampaikan maklumat
kepada kalian yang telah ditakdirkan bagiku untuk menyampaikannya, saya tidak tahu
mungkin pidato ini adalah menjelang kematianku, maka barangsiapa mencermatinya dan
memperhatikannya dengan baik-baik, hendaklah ia menyampaikannya hingga ke tempattempat hewan tunggangannya pergi, dan barangsiapa yang khawatir tidak bisa
memahaminya, tidak aku halalkan kepada seorang pun untuk berdusta kepadaku.
Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam dengan
membawa kebenaran, dan telah Allah turunkan al Qur`an kepadanya, yang diantara yang
Allah turunkan adalah ayat rajam sehingga bisa kita baca, kita pahami dan kita cermati,
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah melaksanakan hukum rajam, maka kita pun
harus melakukan hukuman rajam sepeninggal beliau, aku sedemikian khawatir jika zaman
sekian lama berlalu bagi manusia, ada seseorang yang berkata; 'Demi Allah, kami tidak
menemukan ayat rajam dalam kitabullah, ' kemudian mereka tersesat dengan meninggalkan
kewajiban yang Allah turunkan, padahal rajam menurut kitabullah adalah hak (benar) bagi
orang yang berzina dan ia telah menikah baik laki-laki maupun perempuan dan bukti telah
jelas, atau hamil atau ada pengakuan, kemudian kita juga membaca yang kita baca dari
kitabullah, janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab membenci ayah kalian adalah
kekufuran -atau Umar mengatakan dengan redaksi; 'Sesungguhnya ada pada kalian
kekufuran jika membenci ayah-ayah kalian- kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "janganlah kalian memujiku berlebihan sebagaimana Isa bin maryam dipuji,
katakanlah bahwa aku hanyalah hamba Allah dan rasul-NYA, " kemudian sampai berita
kepadaku bahwa seseorang diantara kalian berkata; 'Sekiranya Umar telah meninggal maka
aku akan berbaiat kepada fulan, janganlah seseorang tertipu dengan yang mengatakan;
'hanyasanya pembaiatan Abu Bakar kebetulan dan sudah selesai, ' ketahuilah, pembaiatan
itu memang telah berlalu, namun Allah menjaga keburukannya, ketahuilah bahwa orang
yang mempunyai kelebihan diantara kalian, yang tak mungkin terkejar kelebihannya, ia tak
akan bisa menyamai kelebihan Abu Bakar, barangsiapa berbaiat kepada seseorang tanpa
musyawarah kaum muslimin, berarti ia tidak dianggap dibaiat begitu juga yang
membaiatnya, yang demikian karena dikhawatirkan keduanya akan dibunuh. Diantara berita
yang beresar di tengah kita adalah, ketika Allah mewafatkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

Shallallahu'alaihiwasallam, orang-orang anshar menyelisihi kami dan mereka semua


berkumpul di Saqifah bani Sa'idah, dan Ali serta Zubair menyelisihi kami serta siapa saja yang
bersama keduanya, dan orang-orang muhajirin berkumpul kepada Abu Bakar, maka aku
katakan kepada Abu Bakar; 'Wahai Abu Bakar, mari kita temui kawan-kawan kita dari
Anshar, ' maka kami berangkat untuk menemui mereka, tatkala kami telah mendekati
mereka, dua orang shalih diantara mereka menemui kami dan mengutarakan kesepakatan
orang-orang, keduanya berkata; 'Kalian mau kemana wahai orang-orang muhajirin? ' kami
menjawab; 'Kami akan menemui ikhwan-ikhwan kami dari anshar.' Keduanya berkata;
'Jangan, jangan kalian dekati mereka, putuskanlah urusan kalian.' namun aku katakan; 'Demi
Allah, kami harus mendatangi mereka', maka kami pun berangkat hingga mendatangi
mereka di Saqifah bani Sa'idah, ternyata disana seorang laki-laki yang berselimut kain
ditengah-tengah mereka, saya pun bertanya; 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab; 'Ini Sa'd bin
Ubadah.' Saya bertanya; 'kenapa dengannya? ' Mereka menjawab; 'Dia tengah sakit dan
mengalami demam yang serius.' Tatkala kami duduk sebentar, juru pidato mereka bersaksi
dan memanjatkan pujian kepada Allah dengan pujian yang semestinya bagi-NYA, kemudian
mengatakan; "Amma ba'd. Kami adalah penolong-penolong Allah (ansharullah) dan laskar
Islam, sedang kalian wahai segenap muhajirin hanyalah sekelompok manusia biasa dan
golongan minoritas dari bangsa kalian, namun anehnya tiba-tiba kalian ingin mencongkel
wewenang kami dan menyingkirkan kami dari akar-akarnya." Tatkala juru pidato itu diam,
aku ingin berbicara dan telah aku perindah sebuah ungkapan kata yang menjadikanku
terkagum-kagum dan ingin aku ungkapkan di hadapan Abu Bakar, yang dalam beberapa
batasan aku sekedar menyindirnya. Tatkala aku ingin bicara, Abu Bakar menegur; 'Sebentar!
' Maka aku tidak suka jika niatku menjadikannya marah! Maka Abu Bakar berbicara yang dia
lembut daripadaku dan lebih bersahaja. Demi Allah, tidaklah dia meninggalkan sebuah kata
yang aku kagumi dalam susunan yang kubuat indah selain ia ucapkan dalam pidato
dadakannya yang semisalnya atau bahkan lebih baik hingga dia diam. Kemudian dia
mengatakan; 'Kebaikan yang kalian sebut-sebutkan memang kalian penyandangnya dan
sesungguhnya masalah kekhilafahan ini tidak diperuntukkan selain untuk penduduk quraisy
ini yang mereka adalah pertengahan dikalangan bangsa arab yang nasab dan keluarganya,
dan aku telah meridhai salah satu dari dua orang ini untuk kalian, maka baiatlah salah
seorang diantara keduanya yang kalian kehendaki.' Kemudian Abu Bakar menggandeng
tanganku dan tangan Abu Ubaidah bin Al Jarrah, dan dia duduk ditengah-tengah kami. Dan
tidak ada yang aku benci dari perkataannya selainnya. Demi Allah, kalaulah saya digiring
kemudian leherku dipenggal dan itu tidak mendekatkan diriku kepada dosa, itu lebih aku
sukai daripada aku memimpin suatu kaum padahal disana masih ada Abu Bakar ash Shiddiq,
Ya Allah, kalaulah bukan karena jiwaku membujukku terhadap sesuatu pada saat kematian
yang tidak aku dapatkan sekarang, rupanya ada seorang berujar; 'Aku adalah kepercayaan
anshar, berpengalaman, cerdas dan tetua yang dihormati, kami punya amir dan kalian juga
punya amir tersendiri, wahai segenap quraisy! ' Spontan kegaduhan terjadi seru, suara
sangat membisingkan, hingga aku memisahkan diri dari perselisihan dan kukatakan;
"Julurkan tanganmu hai Abu Bakar! ' Lantas Abu Bakar menjulurkan tangannya, dan aku
berbaiat kepadanya, dan orang-orang muhajirinpun secara bergilir berbaiat, kemudian orang
anshar juga berbaiat kepadanya, lantas kami melompat kearah Sa'd bin Ubadah sehingga
salah seorang diantara mereka berujar; 'Kalian telah membunuh Sa'd bin Ubadah? ' Kujawab
'Allah yang membunuh Sa'ad bin Ubadah.' Umar melanjutkan; 'Demi Allah, tidaklah kami
dapatkan urusan yang kami temui yang jauh lebih kuat daripada pembaiatan Abu Bakar,
kami sangat khawatir jika kami tinggalkan suatu kaum sedang mereka belum ada baiat,
kemudian mereka membaiat seseorang sepeninggal kami sehingga kami membaiat mereka

diatas suatu hal yang tidak kami ridhai, atau kita menyelisihi mereka sehingga terjadi
kerusakan, maka barangsiapa yang membaiat seseorang dengan tanpa musyawarah kaum
muslimin, janganlah diikuti, begitu juga orang yang di baiatnya, karena dikhawatirkan
keduanya terbunuh.'

Bab: Pezina yang belum menikah dicambuk dan diasingkan

6329. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin "Abdillah bin
'Utbah dari Zaid bin Khalid Al Juhani mengatakan; 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyuruh menghukum orang yang berzina dan dia belum menikah dengan dera
seratus kali dan diasingkan selama setahun.' Kata Ibnu Syihab, dan telah mengabarkan
kepadaku ' 'Urwah bin Zubair bahwa Umar bin Khattab pernah mengasingkan (pelaku zina),
dan yang demikian menjadi sunnah.

6330. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memutuskan orang yang berzina dan dia
belum menikah dengan mengasingkan selama setahun dan menegakkan hukuman had
baginya.

Bab: Mengasingkan pelakukan kemaksiatan dan waria

6331. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma mengatakan, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melaknat laki-laki yang menyerupai

wanita (waria) dan perempuan yang menyerupai laki-laki, dan beliau mengatakan: "Usirlah
mereka dari rumah-rumah kalian, " lalu beliau mengusir si fulan dan Umar mengusir fulan.

Bab: Selain imam memerintahkan menegakkan hukuman



6332. Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin 'Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abi dzi'b dari Az Zuhri dari Ubaidullah dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid; ada seorang
laki-laki dari arab badui menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau
sedang duduk, ia berseru; 'Ya Rasulullah, Putuskanlah dengan kitabullah! ' berdirilah lawan
sengketanya dan berujar; 'Ia benar, putuskanlah baginya ya Rasulullah dengan kitabullah.
Anakku menjadi pekerja laki-laki ini, ia kemudian berzina dengan isterinya, orang-orang
mengabariku bahwa anakku harus dirajam, maka aku menebusnya dengan seratus ekor
kambing dan satu hamba sahaya, kemudian aku bertanya kepada para ahlu ilmu dan mereka
nyatakan bahwa anakku harus didera seratus kali dan diasingkan selama setahun.' Maka
Nabi bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, aku akan memutuskan
perkara diantara kalian berdua dengan kitabullah, adapun kambing dan hamba sahaya itu,
dikembalikan kepadamu, sedang anakmu harus didera seratus kali dan diasingkan selama
setahun, adapun engkau hai Unais, datanglah ke istri lelaki ini, dan rajamlah dia." Maka
Unais mendatangi (istri lelaki tersebut) dan merajamnya.

Bab: Jika hamba sahaya berzina


6333. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Abu Hurairah dan Zaid bin
Khalid radliallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ditanya

tentang hamba sahaya yang berzina dan belum menikah. Maka Nabi menjawab: "Jika ia
berzina maka deralah, jika berzina lagi deralah, kemudian jika berzina lagi maka juallah
sekalipun seharga seutas tali." Ibnu Syihab mengatakan; 'Saya tidak tahu setelah kali ketiga
atau keempat."

Bab: Tidak ada penghinaan bagi hamba sahaya jika berzina dan tidak diasingkan




6334. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Sa'id Al Maqburi dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwasanya ia mendengarnya
mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika seorang hamba sahaya berzina
dan jelas-jelas perzinahannya, maka jilidlah, dan jangan diperolok-olok, kemudian jika
berzina lagi deralah dan jangan diperolok-olok, kemudian jika berzina untuk ketiga kalinya
juallah sekalipun seharga seutas tali yang terbuat dari rambut." hadits ini diperkuat oleh
Isma'il bin Umayyah dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Hukum ahli dzimmah dan pernikahan mereka jika berzina dan dilaporkan
imam




6335. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani, aku bertanya kepada 'Abdullah
bin bin Abi Awfa tentang rajam, ia menjawab; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
merajam. Kemudian saya bertanya lagi; 'Itu terjadi sebelum diturunkan surat An Nur ataukah
sesudahnya? ' Ia menjawab; 'Saya tidak tahu'. hadits ini diperkuat oleh 'Ali bin Mushir, Khalid
bin Abdullah, Al Muharibi, Abidah bin Humaid dari Asy Syaibani dan mengatakan; 'Sebagian
mereka mengatakan surat almaidah, dan yang pertama (surat An nur) lebih sahih.'



6336. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah telah menceritakan kepadaku
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya ia menuturkan;
orang-orang yahudi mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan mengisahkan
bahwa ada seorang laki-laki dari mereka dan seorang wanita melakukan perzinahan.
Rasulullah bertanya: "Bagaimana yang kalian dapatkan dalam Taurat tentang hukuman
rajam?" Mereka menjawab; 'Kami sekedar membongkar kejahatannya di depan umum dan
mereka didera.' Serta merta Abdullah bin Salam berdiri dan mengatakan; 'Kalian semua
bohong, dalam (Taurat) ada hukuman rajam.' Maka mereka membawa taurat dan
membagikannya diantara hadirin. Salah seorang diantara mereka berusaha menutup-nutupi
ayat rajam dengan tangannya sehingga ia baca sebelum dan sesudahnya. Dengan tegas
Abdullah bin Salam menegur; 'angkat tanganmu! ' Ia pun mengangkat tangannya. Ternyata
di sana terdapat ayat hukum rajam. Mereka menjawab; 'Benar engkau Ya Muhammad,
sungguh dalam isinya terdapat hukum rajam! ' Maka Rasulullah memerintahkan keduanya
untuk dirajam, dan diberlakukanlah hukuman tersebut. Dan kulihat si laki-laki berusaha
membungkuk kearah si wanita untuk melindunginya dari lemparan batu.

Bab: Menuduh isterinya atau wanita lain berzina


6337. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah
dan Zaid bin Khalid, keduanya mengabarinya; dua orang laki-laki mengadukan sengketa

kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Salah satunya berujar; 'Putuskanlah diantara


kami dengan kitabullah.' Satunya lagi berujar -dia lebih faqih daripada laki-laki pertama'Benar Ya Rasulullah, putuskanlah diantara kami dengan kitabullah, dan izinkanlah aku
berbicara.' Maka ia pun berbicara; 'anakku menjadi pekerja laki-laki ini.' -Malik mengatakan,
makna 'asif adalah pekerja.- dan dia berzina dengan isterinya. Maka mereka mengabariku
bahwa anakku harus dirajam, maka aku menebusnya dengan seratus kambing dan seorang
hamba sahaya. Kemudian aku bertanya kepada ahlu ilmu dan mereka mengabariku bahwa
anakku harus dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun, dan rajam bagi
isterinya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-NYA, saya akan memutuskan kalian berdua dengan kitabullah, kambingmu
dan hamba shayamu dikembali kepadamu." dan dia menjilid anaknya seratus kali dan
asingkan selama setahun. Dan beliau menyuruh Unais Al Aslami untuk mendatangi si wanita.
Jika dia mengaku, "maka rajamlah" dan dia mengaku, maka Unais merajamnya.

Bab: Menghukum keluarganya untuk pendidikan, bukan penguasa

6338. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami Malik dari
'Abdurrahman bin Al Qasim dari ayahnya dari 'Aisyah mengatakan, Abu Bakar radliallahu
'anhu datang ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan kepalanya di pahaku,
Abu Bakar berujar; 'Engkau telah menghalangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam padahal
manusia tidak mendapatkan air untuk tayammum.' Abu Bakar mencelaku dan mencubit
lambungku dengan tangannya dan tak ada yang menghalangiku untuk bergerak selain posisi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Allah kemudian menurunkan ayat tayammum.


6339. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwasanya Abdurrahman bin Al Qasim
pernah menceritakan kepadanya dari ayahnya dari 'Aisyah mengatakan; 'Abu Bakar datang
dengan tiba-tiba kemudian mendorong dadaku dengan sekuatnya seraya mengatakan;
'Engkau telah menahan orang-orang berangkat karena kalung! ' Maka aku seolah-olah
terkena kematian karena kedudukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang juga telah
menjadikanku tersakiti semisalnya.' Sedang istilah wakaza dan lakaza maknanya sama, yaitu
menggencet dengan kuat.

Bab: Melihat isterinya bersama laki-laki lain lantas membunuhnya

6340. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Warrad juru tulis Almughirah, dari Al
Mughirah mengatakan; Sa'd bin Ubadah mengatakan; 'Kalau kulihat ada seorang laki-laki
bersama isteriku niscaya kusabet dengan pedang tepat dengan mata besinya. Berita ini
sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga Nabi bertanya: "Apakah kalian
merasa heran dari kecemburan Sa'd, sungguh aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah
lebih cemburu daripadaku."

Bab: Menyindir (menegur dengan bahasa klise)




6341. Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah mengabarkan kepadaku Malik dari Ibnu
Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah kedatangan seorang arab badui dan berujar; 'Wahai
Rasulullah, istriku melahirkan bayi hitam.' Nabi bertanya; "Apakah kamu punya unta?" 'ya'
jawabnya. Nabi bertanya lagi: "Apa warnanya?" 'Merah' Jawabnya. Nabi bertanya lagi:
"apakah disana ada warna kecoklat-coklatan?" 'ya' jawabnya. Nabi bertanya lagi; "darimana
warna itu ada?" 'pendapat saya, warna itu diturunkan karena akar keturunan.' Nabi
bersabda: "warna anakmu bisa jadi juga karena akar keturunan."

Bab: Hukuman pendidikan


6342. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Hubaib dari Bukair bin Abdullah dari
Sulaiman bin Yasar dari 'Abdurrahman bin Jabir bin Abdullah dari Abu Burdah radliallahu

'anhu, mengatakan; Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tak boleh menjilid melebihi
sepuluh kali selain dalam salah hukuman had (yang) Allah (tetapkan)."


6343. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Fudhail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Muslim bin Abu Maryam telah
mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Jabir, dari seseorang yang mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tidak boleh ada hukuman melebihi sepuluh kali
pukulan selain dalam salah satu hukuman had Allah."


6344. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Bukair menceritakan kepadanya, dia
berkata; ketika kami sedang duduk-duduk di dekat Sulaiman bin Yasar datanglah
Abdurrahman bin Jabir, dan dia menceritakan kepada Sulaiman bin Yasar, kemudian
Sulaiman bin Yasar menghadap ke kami dan berkata; Abdurrahman bin Jabir telah
menceritakan kepadaku; bahwa bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwasanya dia
telah mendengar Abu Burdah Al Anshari berkata; aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "janganlah kalian menjilid diatas sepuluh cambukan, kecuali dalam salah
satu hukuman had Allah."


6345. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bahwasanya
Abu Hurairah radliallahu 'anhu mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang

puasa wishal. Maka beberapa orang kaum muslimin bertanya; 'engkau sendiri ya Rasulullah
melakukan puasa wishal.' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab; "Siapa diantara
kalian sanggup seperti aku, Rabbiku memberiku makan dan minum." Tatkala mereka masih
enggan menyudahi puasa wishal, Nabi terus melakukan wishal bersama mereka hari demi
hari, lantas mereka melihat bulan sabit muncul, maka Nabi bersabda: "Kalaulah bulan sabit
itu terlambat, niscaya kutambah untuk kalian!" Seolah-olah beliau hendak menghukum
mereka tatkala mereka enggan. hadits ini diperkuat oleh Syu'aib dan Yahya bin Sa'id dan
Yunus dari Az Zuhri, dan Abdurrahman bin Khalid mengatakan dari Ibnu Syihab dari Sa'id dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

6346. Telah menceritakan kepadaku 'Ayyasy bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
'Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Abdullah
bin Umar; Di masa Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam, jika para sahabat membeli
makanan yang tak jelas takaran dan timbangannya, mereka dilarang menjualnya ditempat
mereka membeli (tempat yang sama) hingga mereka memindahkannya ke kendaraan angkut
mereka.

6347. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Urwah
dari 'Aisyah radliallahu 'anha mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak pernah
marah terhadap seseorang untuk dirinya sendiri karena suatu kasus yang berkaitan
pribadinya, hingga jika kehormatan Allah dilecehkan, maka beliau marah karena Allah."

Bab: Mengungkapkan kejahatan dan tuduhan tanpa bukti




6348. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, Az Zuhri mengatakan dari Sahal bin Sa'd mengatakan, pernah aku menyaksikan dua

orang yang saling meli'an, ketika itu umurku baru lima belas tahun, keduanya sama-sama
mengajak berpisah, si suami mengatakan; 'berarti aku bohong terhadap dirinya jika aku terus
mempertahankan dia sebagai isteri.' Kata Sahal, dan aku menghapal hadits yang serupa dari
Az Zuhri yang redaksinya; 'Jika isteriku melahirkan bayi dengan ciri-ciri demikian maka,,,,,
sebaliknya jika melahirkan bayi yang ciri-ciri kulitnya seperti tokek, maka demikian. Dan aku
mendengar Az Zuhri mengatakan; Lantas wanita tersebut melahirkan bayi yang tidak di
sukainya.



6349. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al Qasim bin Muhammad
mengatakan; Ibnu Abbas menceritakan tentang dua orang yang saling meli'an. Lantas
Abdullah bin Syaddad bertanya; 'Itukah wanita yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
mengomentarinya dengan sabdanya: "Jika aku merajam wanita tanpa bukti (niscaya aku
merajam orang ini) "? ' Ibnu Abbas menjawab; "Tidak, itu adalah wanita yang terangterangan."

6350. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al Laits telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
Al Qasim bin Muhammad dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma, Di majlis Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dibicarakan masalah li'an. Lantas 'Ashim bin 'Adi mengucapkan satu
perkataan kemudian pulang. selanjutnya dia didatangi sereorang dari kaumnya yang
mengadukan keluh kesahnya bahwa dirinya menemukan isterinya sedang bersama laki-laki
lain yang bukan suaminya. Maka 'Ashim bin Adi berujar; 'aku tidak diuji dengan kasus ini

selain karena ucapanku sendiri! ' Lalu ia bawa orang tadi menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan memberitahukan kepada beliau tentang kejadian bahwa dia menemukan
isterinya bersama laki-laki lai nyang ciri-cirinya berkulit kuning, dagingnya sedikit, rambutnya
lurus, sedang laki-laki yang mengaku bahwa dia menemukan isterinya bersama orang lain
berwarna coklat, gemuk, dan berbadan gempal berisi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian berdoa; "Ya allah, berilah kejelasan masalah ini." kemudian si wanita melahirkan
bayi yang mirip dengan laki-laki yang dituduhkan suaminya bersama isterinya. Lantas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meli'an keduanya. Ada seseorang bertanya kepada Ibn 'Abbas;
'Wanita itukah yang dimaksud oleh ucapan Nabi: "Sekiranya aku merajam wanita dengan
tanpa bukti, niscaya kurajam wanita ini!"? ' Ibn Abbas menjawab; ' bukan! Itu adalah wanita
yang menampakkan keburukan (zina) di dalam Islam."

Bab: Menuduh wanita baik-baik melakukan perzinahan

6351. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Sulaiman dari Tsaur bin Zaid dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; "Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan." Para sahabat
bertanya; 'Ya Rasulullah, apa saja tujuh dosa besar yang membinasakan itu? ' Nabi
menjawab; "menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan
yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh
wanita mukmin baik-baik melakukan perzinahan."

Bab: Menuduh budak melakukan perzinahan

6352. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Fudhail bin Ghazawan dari Ibnu Abi Nu'm dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
mengatakan; aku mendengar Abul Qasim Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Siapa yang
menuduh budaknya berzina padahal ia tidak seperti yang diucapkannya, si penuduh akan
didera pada hari kiamat terkecuali sebagaimana yang diucapkan (benar)."

You might also like