Shahih Bukhari 2001

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 500

tentang suatu amalan. Umar berkata; Amalan apakah?

Ibnu Abbas menjawab; tentang suatu


amalan. Umar melanjutkan; yaitu tentang seorang laki-laki yang kaya, lalu dia beramal
dengan menta'ati Allah Azza Wa Jalla. Kemudian Allah mengutus syetan kepadanya. Maka ia
pun melakukan maksiat hingga ia tenggelamkan amalan kebaikan yang telah dilakukannya.

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 273


{
}


4175. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Syarik bin Abu Namir
bahwa Atha bin Yasar dan Abdurrahman bin Abu 'Amrah Al Anshari keduanya berkata; Kami
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Orang yang miskin bukanlah orang yang merasa telah cukup dengan satu atau
dua buah kurma, atau sesuap atau dua suap makanan. Tetapi orang miskin adalah orang
yang tidak meminta-minta dan menunjukan kemiskinannya kepada orang lain. Jika kalian
mau, bacalah firman Allah: "Mereka tidak meminta-minta kepada orang lain." (Al Baqarah:
273).

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 275

4176. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Giyats Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan
kepada kami Muslim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; 'Beberapa ayat
terakhir dari surat al Baqarah turun mengenai riba. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau mengharamkan jual beli khamr
(minuman keras).

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 276

4177. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman Al A'masy Aku mendengar Abu ADluha
bercerita dari Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala turun beberapa ayat terakhir dari
surat Al Baqarah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar lalu membacakannya di
masjid. Kemudian beliau mengharamkan jual beli minuman keras.'

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 279

4178. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Gundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Abu Dluha dari
Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala beberapa ayat terakhir dari surat Al Baqarah
diturunkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacakannya di masjid dan beliau
mengharamkan jual beli minuman keras.'

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 280

4179. Dan Muhammad bin Yusuf berkata kepada kami; dari Sufyan dari Manshur dan Al
A'masy dari Abu Ad Dluha dari Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala beberapa ayat
terakhir dari surat Al Baqarah diturunkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
membacakannya kepada kami kemudian beliau mengharamkan jual beli minuman keras.'

4180. Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin Uqbah Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Ashim dari As Sya'bi dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Ayat
terakhir yang di turunkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah ayat tentang riba.'

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 284

4181. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah menceritakan kepada kami An
Nafali Telah menceritakan kepada kami Miskin dari Syu'bah dari Khalid Al Hadza dari
Marwan Al Ashfar dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu Ibnu
Umar; bahwa ayat; "Jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri kalian atau
menyembunyikannya" (al Baqarah: 284) telah di naskh.'

Bab: [Bab] Surat al Baqarah ayat 285

4182. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur Telah mengabarkan kepada kami
Rauh Telah mengabarkan kepada kami Syubah dari Khalid Al Hadza dari Marwan Al Ashfar
dari salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang aku kira Ibnu Umar
mengenai firman Allah; "Jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri kalian atau
menyembunyikannya" (Al Baqarah: 284). Ibnu Umar berkata; Ayat ini telah dinaskh oleh ayat
sesudahnya.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 7

4183. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Ibrahim At Tustari dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim bin Muhammad dari
Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat
ini; "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayatayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka
mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat darinya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata; Kami beriman kepada Al Qur'an
seluruhnya dari Rabb kami. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orangorang yang memiliki akal pikiran. (Ali Imran: 7). Aisyah berkata; kemudian Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah orang-orang yang
disebutkan oleh Allah, Maka Waspadalah kalian terhadap mereka!"

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 36



} {

4184. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al
Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah bayi yang dilahirkan kecuali setan akan menyentuhnya ketika ia lahir,
sehingga mereka menangis keras karena sentuhan setan tersebut, kecuali Maryam dan
putranya." Lalu Abu Hurairah berkata; "Jika kalian mau bacalah; "dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk." (Ali Imran: 36).

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 77


4185. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah palsu
atas sesuatu, yang dengannya ingin merampas harta seorang muslim, maka ia akan
berjumpa dengan Allah sementara Ia murka kepadanya." Sebagai pembenaran hal itu Allah
telah menurunkan ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah
dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat
bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak
akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka.
Bagi mereka azab yang pedih." (Ali Imran: 77). Maka Asy'ats bin Qais masuk seraya bertanya;
Apa yang dikatakan Abdurrahman kepada kalian? Kami menjawab; begini dan begitu. Dia
berkata; ayat itu berkenaan denganku; Aku mempunyai sebuah sumur disebidang tanah
milik sepupuku. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: yang
menjadi keputusan sekarang adalah pengakuanmu atau sumpahnya. Aku berkata; 'Kalau
begitu dia yang bersumpah ya Rasulullah! Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa bersumpah palsu atas sesuatu, yang dengannya ingin merampas harta seorang
muslim, dan dia menjadi pelaku kejahatan karenanya, maka ia akan berjumpa dengan Allah
sementara Ia murka kepadanya."



}
{

4186. Telah menceritakan kepada kami Ali yaitu Ibnu Abu Hasyim dia mendengar Husyaim,
Telah mengabarkan kepada kami Al 'Awwam bin Hausyab dari Ibrahim bin Abdurrahman dari
Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhuma bahwa seorang laki-laki menjual barang di pasar,
lalu dia bersumpah bahwa di telah memberikan barangnya padahal belum dia berikan, hal
itu dia lakukan untuk merayu seorang muslim agar membeli barangnya. Maka turunlah ayat;
"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah
mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat,
dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka
pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih."
(Ali Imran: 77).




4187. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali bin Nashr; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin Daud dari Juraij dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa dua orang wanita pernah
menjahit kulit di sebuah rumah atau di sebuah kamar. Lalu salah seorang dari mereka keluar
seraya membawa alat jahitnya ditelapak tangannya. Lalu dia menuduh temannya yang
mengambil. Akhirnya hal itu dilaporkan kepada Ibnu Abbas. Ibnu Abbas berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau orang-orang di benarkan sesuai dengan
pengakuannya maka akan hilanglah darah dan harta suatu kaum. Ingatkanlah ia dengan
Allah dan bacakanlah kepadanya firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang menukar
janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka..." (Al Imran: 77). Lalu perempuan itu
mengakuinya. Kemudian Ibnu Abbas berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
""Sesungguhnya sumpah itu berlaku bagi orang yang dituduh.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 64

4188. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa dari Hisyam dari Ma'mar; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin
Muhammad; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah
bin 'Utbah berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu 'Abbas berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abu Sufyan dari lisannya ke lisanku, ia berkata; Aku berangkat pada masa-masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diutus. Dan ketika aku berada di Syam, ada sebuah
surat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Kaisar Ramawi, yang membawa
surat itu adalah Dahyah Al Kalbi, lalu ia menyerahkan kepada pembesar Bashrah, kemudian
pembesar Bashrah menyerahkannya kepada Kaisra Ramawi. Abu Sufyan berkata; Maka
Kaisar berkata; Apakah di sini ada seseorang yang berasal dari kaum orang yang mengaku
nabi ini? Mereka menjawab; 'Ya.' Lalu aku dipanggil bersama orang-orang Quraisy. Kami pun
masuk menemui Kaisar, kemudian disuruh duduk dihadapannya. Kaisar berkata; Siapakah di
antara kalian yang lebih dekat nasabnya dengan orang yang mengaku nabi ini? Abu Sufyan
berkata; Aku menjawab; 'Aku.' Lalu mereka mendudukkanku lebih depan lagi. Sedangkan
para sahabatku duduk dibelakangku. Kemudian dipanggilah penerjamah. Kaisar berkata;
Katakan kepada orang ini, bahwa aku akan menanyakannya tentang orang yang mengaku
nabi itu, apabila ia berdusta, maka dustakanlah. Abu Sufyan berkata; Demi Allah, kalaulah
berdusta itu menguntungkanku tentu aku akan berdusta. Kaisar bertanya kepada
penerjemahnya; Bagaimana kedudukannya diantara kalian? Aku menjawab; ia mempunyai
kedudukan diantara kami. Kaisar berkata; Apakah dari nenek moyangnya ada seorang raja?
Aku menjawab; 'Tidak ada.' Kaisar bertanya; Apakah kalian menganggapnya sebagai
pendusta sebelum ia menyerukan dakwahnya? Aku menjawab; Tidak.' Kaisar bertanya;
'Apakah yang mengikutinya dari kalangan bangsawan atau dari kalangan orang-orang
lemah? Aku menjawab; 'Bahkan dari kalangan orang-orang yang lemah.' Kaisar bertanya:
'Apakah jumlahnya semakin banyak atau semakin berkurang? ' AKu menjawab; 'Semakin
bertambah. Kaisar berkata; 'Apakah diantara pengikutnya ada yang murtad setelah ia masuk
Islam, karena menyesal dan benci kepadanya? Aku menjawab; 'Tidak ada.' Kaisar bertanya;
Apakah kalian memeranginya? Aku menjawab; Ya. Kaisar bertanya; 'Bagaimana kalian
memeranginya? Aku menjawab; kami memeranginya secara bergantian kadang kami
menang, dan kadang kami yang kalah.' Kaisar bertanya; Apakah ia berkhianat? Dan kami
tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang. Abu Sufyan berkata; Demi Allah, Tidak ada yang
dapat aku katakana kecuali itu. Kemudian Kaisar berkata; Apakah ada yang menyerukan
sebelumnya seperti apa yang ia serukan. Aku menjawab; Tidak. Lalu Kaisar berkata kepada
penerjemahnya; "Katakan padanya, Sesungguhnya aku tanyakan padamu tentang nasab
keturunannya, lalu kau sebutkan bahwa ia mempunyai nasab yang terhormat, memang
begitulah para rasul, mereka diutus (dari keluarga) yang mempunyai nasab luhur di antara
kaumnya. Aku tanyakan padamu apakah ada seseorang dari kalian yang menyerukan kepada
hal ini sebelumnya, engkau jawab belum pernah, menurutku, Bila ada orang yang pernah
menyeru kepada hal ini sebelumnya, niscaya aku akan berkata; 'Dia Cuma mengikuti
perkataan yang pernah diucapkan sebelumnya.' Aku tanyakan apakah kalian pernah
menuduhnya berdusta sebelum ia mengatakan ini (mengaku menjadi Nabi), kau jawab

belum pernah. Aku tahu tidaklah mungkin ia meninggalkan perkataan dusta kepada manusia
kemudian dia berani berbohong kepada Allah 'azza wajalla. Aku tanyakan apakah kakekkakeknya ada yang pernah menjadi raja, kau jawab tidak ada. Menurutku, Bila ada di antara
kakek-kakeknya menjadi raja, pasti aku katakan; 'Dia hanya ingin mengembalikan kekuasaan
leluhurnya.' Aku tanyakan kepadamu, apakah pemuka-pemuka masyarakat yang menjadi
pengikutnya ataukah orang-orang lemah di antara mereka, kau jawab, orang-orang lemahlah
yang mengikutinya. (Aku tahu), memang orang-orang lemahlah pengikut para rasul. Aku
tanyakan kepadamu, apakah mereka bertambah atau berkurang, kau jawab bahwa mereka
selalu bertambah. Begitulah halnya perkara iman sampai ia sempurna. Aku tanyakan
kepadamu, apakah ada seseorang yang murtad karena benci kepada agamanya setelah
memeluknya, kau jawab, tidak ada. Begitulah halnya perkara iman ketika telah bercampur
pesonanya dengan hati, tidak seorang pun membencinya. Aku tanyakan kepadamu, apakah
ia pernah berkhianat, kau jawab, belum pernah. Begitulah para rasul, mereka tidak pernah
berkhianat. Aku tanyakan kepadamu, apakah kalian memeranginya dan dia pun memerangi
kalian, kau jawab, bahwa itu memang terjadi, dan peperangan kalian dengannya seimbang.
Kadang kalian menang dan kadang kalah. Demikian juga para rasul, mereka mendapati
berbagai ujian lalu memperoleh hasil yang baik. Lalu Kaisar bertanya; "Dia menyuruh kalian
untuk apa?" Abu Sufyan berkata; Aku menjawab; "Dia menyuruh kami agar menyembah
Allah semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun. Dia juga melarang kami
dari menyembah sesembahan nenek moyang kami. Serta menyuruh kami untuk shalat,
berkata jujur, menjaga kehormatan, menepati janji dan menunaikan amanah." Kaisar
berkata; Ini adalah sifat nabi. Aku tahu bahwa dia akan diutus, tapi aku tidak menyangka
bahwa dia dari (bangsa) kalian. Jika apa yang telah kau katakan adalah benar, maka ia akan
dapat memiliki tempat kedua kakiku berdiri ini. Demi Allah, jika saja aku dapat memastikan
bahwa aku akan bertemu dengannya niscaya aku memilih bertemu dengannya. Jika ada di
sisinya, pasti aku cuci kedua kakinya (sebagai bentuk penghormatan)." Abu Sufyan berkata;
Kemudian ia meminta Surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membacakan. Isi
surat itu; BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM (dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi
maha Penyayang). Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraclius penguasa
Romawi, semoga keselamatan menyertai siapa saja yang mengikuti petunjuk (kebenaran).
Amma Ba'du. Sesungguhnya aku menyerumu untuk memenuhi panggilan Islam, masuk
Islamlah niscaya engkau selamat. Dan masuk Islamlah, niscaya Allah akan memberikan
pahalaNya padamu dua kali lipat. Tapi jika engkau berpaling (menolak), maka engkau akan
menanggung seluruh dosa orang-orang Romawi. Dan "Katakanlah: 'Hai Ahli Kitab, marilah
(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan
kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan
selain Allah'. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: 'Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) '". Setelah ia selesai dengan
bacaannya, terjadilah kegaduhan di antara para pembesar Romawi yang ada di sekitarnya,
dan menjadi semakin ribut, sehingga aku tidak tahu apa yang mereka katakan. Lalu keluarlah
perintah, dan kami dibawa keluar. Abu Sufyan berkata; Ketika aku dan kawan-kawanku telah
keluar dan menyelesaikan urusanku dengan mereka, aku berkata pada mereka; "Urusan
Ibnu Abu Kabsyah telah menjadikan ia ditakuti oleh raja-raja Bani Al Ashfar (kulit kuning)."
Abu Sufyan berkata; Demi Allah. Aku senantiasa meyakini bahwa Muhammad akan meraih
kejayaan, hingga akhirnya Allah memasukkan Islam ke dalam hatiku. Az Zuhri berkata; lalu
Kaisar Ramawi menyeru para pembesar Ramawi dan mengumpulkan mereka di rumahnya.
Ia berseru; Wahai bangsa Ruum, Apakah kalian mau menang dan jaya selama-lamanya? Dan

kerajaan kalian tetap langgeng? Lalu mereka berontak dengan marah dan melempari pintu,
hingga pintunya ditutup. Lalu Kaisar berkata; Sesungguhnya aku hanya ingin menguji kalian
apakah kalian masih mencintai agama kalian atau tidak, dan sungguh aku telah melihat
kalian dalam keadaan yang aku sukai. Lalu merekapun bersujud dan ridla atas ungkapan
kaisar.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 92



} {
{

4189. Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik
dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwasanya dia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Abu Thalhah adalah orang Anshar yang paling banyak pohon
kurmanya. Dan harta yang paling ia sukai dari harta miliknya adalah Bairuha` (kebun) yang
berhadapan dengan masjid. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa masuk ke dalamnya untuk
minum airnya yang jernih segar. ketika turun ayat: "Kamu sekali-kali tidak akan
mendapatkan kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Maka Abu Thalhah berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah
berfirman: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai, dan harta yang paling aku sukai adalah
Bairuha`, maka ia sekarang adalah sedekah bagi Allah 'azza wajalla. Dan aku mengharap
kebaikan dan simpanannya di sisi Allah. Wahai Rasulullah, sekarang aturlah ia sesukamu."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Amboi, itu adalah harta yang
menguntungkan, itu adalah harta yang menguntungkan! Aku telah mendengar apa yang
telah kamu katakan, namun aku melihat sepertinya lebih baik itu engkau sedekahkan untuk
kerabat-kerabatmu." Lalu Abu Thalhah berkata; "Wahai Rasulullah, aku akan
melakukannya." Maka Abu Thalhah pun membagi-bagikan kepada kerabat dan anak-anak

pamannya." 'Abdullah bin Yusuf dan Rauh bin 'Ubadah berkata; 'Itulah harta yang rabih
(menguntungkan). Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dia berkata; Aku
membaca Hadits Malik dengan lafazh; 'Maal Rayih.' (harta yang menguntungkan). Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Anshari dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Tsumamah dari Anas radliallahu 'anhu berkata; 'Maka
harta itu dibagikan kepada Hassan dan Ubay, dan akupun termasuk kerabat yang paling
dekat dengannya namun dia tidak memberikannya kepadaku sedikit pun.'

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 93




4190. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Abu Dlamrah; Telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu bahwa orang-orang Yahudi menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah
berzina. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: 'Apa yang kalian
lakukan kepada orang yang berzina? ' Mereka menjawab; 'Kami mencoret-coret wajah
keduanya dengan warna hitam dan memukulnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Apakah kalian tidak menemukan hukuman rajam di dalam Taurat? Mereka menjawab; 'Kami
tidak mendapatkannya sedikit pun. Maka Abdullah bin Salam berkata kepada mereka;
'Kalian telah berdusta, datangkanlah Taurat kalian dan bacalah jika kalian orang-orang yang
jujur.' Maka mereka pun meletakan kitab yang mereka pelajari dan di antara mereka ada
yang menutupinya dengan tangan pada ayat rajam, dengan cepat dia membaca apa yang
ada disamping kanan kirinya tanpa membaca ayat rajam. Abdullah Salam pun segera
menyingkirkan tangannya, seraya berkata; 'Apa ini? ' Tatkala mereka melihat hal itu, mereka
menjawab; 'ini adalah ayat rajam.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh
untuk merajam keduanya di dekat kuburan samping masjid. Kata Abdullah; 'Aku melihat
lelakinya melindungi dan menutupi wanitanya dari lemparan batu dengan cara
membungkukkan badannya.'

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 110

4191. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Maisarah dari
Abu Hazim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu mengomentari ayat "Kalian adalah sebaikbaik umat yang diutus kepada seluruh manusia." (QS.Ali Imran 110), kata Abu Hurairah;
'Sebaik-baik manusia untuk manusia, adalah kalian membawa mereka dengan dirantai,
hingga mereka masuk Islam.'

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 122


} {

4192. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan berkata; 'Amru berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata mengenai firman Allah: ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena
takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu... (Ali Imran: 122). Dia berkata;
Kamilah dua kelompok itu, yaitu Bani Haritsah dan Bani Salamah, tidaklah aku menyukainya sedangkan dalam riwayat lain Sufyan berkata; - dan tidaklah yang membuatku senang
kecuali karena ayat itu diturunkan berupa firman Allah; Padahal Allah adalah penolong
kedua golongan itu."

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 128




4193. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah
menceritakan kepadaku Salim dari Bapaknya bahwasanya dia mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada raka'at
terakhir dari shalat subuh beliau berdoa: "Ya Allah laknatlah fulan dan fulan." yaitu setelah
beliau membaca; 'Sami'allah hu Liman Hamidah.' maka Allah menurunkan ayat; "Tak ada

sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka,
atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim (Ali Imran:
128)." diriwayatkan oleh Ishaq bin Rasyid dari Az Zuhri.

4194. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab
dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam jika ingin mendoakan kecelakaan kepada seseorang atau berdoa
keselamatan kepada seseorang beliau selalu qunut setelah rukuk." Kira-kira ia berkata; "Jika
beliau mengucapkan: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, " beliau berdoa: "Wahai Rabb kami
bagi-Mu segala pujian, Ya Allah selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, salamah bin Hisyam,
dan 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah. Ya Allah keraskanlah hukuman-Mu atas Mudlar, dan
timpakanlah kepada mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun pada masa
Yusuf." -beliau mengeraskan bacaan tersebut, - beliau juga membaca pada sebagian shalat
yang lainnya, beliau membaca pada shalat subuh: "Ya Allah, laknatlah si fulan dan si fulan
dari penduduk arab." Sampai akhirnya Allah Azza Wa Jalla mewahyukan kepada beliau: "Tak
ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat
mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim
(Ali Imran: 128)."

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 153

4195. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq berkata; Aku mendengar Al Bara' bin 'Azib
radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan Abdullah bin
Jubair sebagai komandan pasukan yang berjalan kaki pada perang Uhud. Lalu mereka lari
berpencaran, itulah yang dimaksud dengan firman Allah: "Ingatlah) ketika kamu lari dan
tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu

yang lain memanggil kamu...." pada waktu itu tidak ada yang bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kecuali hanya dua belas orang.'

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 154







4196. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman Abu Ya'qub
Telah menceritakan kepada kami Hushain bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Anas bahwa Abu Thalhah kami
mendapati rasa kantuk yang sangat pada waktu kami dalam barisan perang Badar, lalu Abu
Thalhah berkata, 'sehingga pedangku terjatuh dari tanganku, lalu aku mengambilnya, lalu
jatuh kembali dan kembali aku mengambilnya. '

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 173

{
}

4197. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus aku melihatnya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr dari Abu Hashin dari Abu Adl Dluha dari Ibnu 'Abbas
Hasbunallah wa ni'mal wakil adalah ucapan Ibrahim Alaihis Salam ketika di lemparkan ke api.
Juga diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika orang-orang kafir berkata;
"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

4198. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Ismail Telah menceritakan kepada kami
Israil dari Abu Hashin dari Abu Adl Dluha dari Ibnu 'Abbas berkata; "Perkataan terakhir yang
diucapkan Ibrahim ketika dia dilemparkan ke api adalah: "Cukuplah Allah bagiku sebagai
sebaik-baik pelindung."

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 180



}

{



4199. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Munir dia mendengar Abu An Nadlr Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman yaitu Ibnu 'Abdullah bin Dinar dari Bapaknya dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya,
maka hartanya akan diubah pada hari Kiamat seperti seekor ular berkepala putih (karena
banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua taring, memangsa
dengan kedua tulang rahangnya pada hari Kiamat, lalu mengatakan, 'Akulah harta
simpananmu, akulah harta simpananmu'." Kemudian beliau membaca ayat ini: 'Janganlah
sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karunia-Nya menyangka.....' hingga akhir ayat.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 186

4200. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa
Usamah bin Zaid radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai seekor keledai, dilengkapi dengan penutup
kaki yang dibuat di Fadak dan aku berada di belakangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pergi untuk berkunjung kepada Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al Harits bin Al Khazraj; kejadian ini
berlangsung sebelum perang Badar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, melewati sekelompok
orang, yang di dalamnya ada 'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Dan itu terjadi sebelum 'Abdullah
bin 'Ubay masuk Islam. Di dalam kerumunan itu berkumpul orang-orang dari berbagai agama
yaitu: orang-orang Muslim, kafir, para penyembah berhala, dan Yahudi. Di sana juga terlihat
'Abdullah bin Rawahah. Ketika debu yang di timbulkan dari keledai (yang dikendarai Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam) mengenai kerumunan itu, 'Abdullah bin 'Ubay menutup
hidungnya dengan bajunya dan berkata; "Jangan tutupi kami dengan debu." Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada mereka, lalu turun dan
mengajak mereka kepada Allah (memeluk agama Islam) dan membacakan kepada mereka Al
Qur'an mulia. Mendengar hal itu 'Abdullah bin 'Ubay berkata; 'Wahai ki sanak! Tak ada yang
lebih baik daripada yang engkau ucapkan, jika itu benar, kalau begitu jangan mengganggu
pertemuan kami. Pulanglah. Bacakan saja kepada orang-orang yang datang kepadamu.'
Mendengar itu 'Abdullah bin Rawahah berkata; 'Ya Rasulullah! Bawalah (apa yang ingin Anda
sampaikan) kepada kami dalam pertemuan kami, karena kami menyukainya.' Maka orangorang Muslim, kafir, dan Yahudi saling mencaci maki satu sama lain hingga mereka mau
berkelahi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menenangkan mereka dan mereka semua
kembali tenang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali keledainya dan
melanjutkan perjalanan hingga sampailah dikediaman Sa'ad bin 'Ubadah. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: 'Apakah engkau mendengar apa yang disampaikan
Hubab? ' Yang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maksudkan adalah 'Abdullah bin 'Ubay. 'Ia
berkata ini dan itu.' Mendengar itu Sa'ad bin 'Ubadah berkata; 'Ya Rasulullah! Ampuni dan

beri maaf dia, karena demi Allah yang memberimu Al Kitab, Allah memberikan kepadamu
Kebenaran (Al Qur'an) pada saat penduduk kota ini (Madinah) tengah mencari seseorang
untuk memimpin mereka. Tetapi ketika Allah menentang (keputusan) itu melalui Kebenaran
(Al Qur'an) yang diberikan kepada Anda, maka ('Abdullah bin 'Ubay) dengki terhadapmu,
seperti kelakuannya yang engkau lihat terhadapmu.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memaafkannya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya memaafkan orang-orang kafir dan para Ahli Kitab sebagaimana yang
diperintahkan Allah, dan mereka bersabar terhadap kesalah pahaman. Dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menegaskan prinsip memberikan ampunan kepada mereka selama Allah
memerintahkannya demikian hingga Allah memberikan izin untuk memerangi mereka. Maka
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertempur dalam Perang Badar dan Allah
membinasakan orang-orang terkemuka Quraisy, Ibnu Ubay bin Salul dan orang-orang kafir
serta para penyembah berhala yang berkelompok dengannya berkata; 'Islam telah muncul.'
Lalu mereka memberikan baiat mereka (untuk memeluk agama Islam) kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan menjadi Muslim.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 188

4201. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ja'far berkata; Telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha
bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu "Bahwa beberapa orang munafik pada
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau pergi berperang mereka tidak
turut berperang dan merasa bangga dengan ketidakpergiannya untuk menyelisihi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah kembali
(membawa kemenangan dan harta rampasan perang), mereka mengemukakan alasan
mereka masing-masing yang menjadikan mereka tidak turut berperang dan menguatkan
alasannya dengan sumpah. Kemudian mereka ingin dipuji (seolah-olah merekalah yang
pahlawan) padahal mereka tidak berbuat apa-apa. Karena itu turunlah ayat: 'Janganlah
sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah
mereka kerjakan dan mereka ingin dipuji terhadap perbuatan yang tidak mereka kerjakan,
janganlah kamu mengira bahwa mereka akan terlepas dari siksa' (QS Ali Imraan (3): 88).

4202. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bahwa Ibnu Juraij Telah menceritakan kepada mereka dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa
'Alqamah bin Waqqash telah mengabarkan kepadanya bahwasannya Marwan berkata
kepada penjaga pintunya; "Wahai Abu Rafi', pergilah menemui Ibnu Abbas, tanyakan
kepadanya; 'Apabila setiap orang dari kita akan disiksa karena merasa senang dengan apa
yang dia kerjakan dan suka untuk dipuji terhadap apa yang belum dia kerjakan, dengan
demikian berarti kita semua akan di adzab? Ibnu Abbas berkata; 'Ada apa dengan ayat ini? '
Ayat ini hanya di turunkan mengenai orang Yahudi.." Yaitu ketika nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menanyakan kepada mereka tentang sesuatu, namun mereka
menyembunyikannya dan mengabarkan hal yang lain. Lalu mereka perlihatkan kepada
beliau bahwa mereka berhak mendapat pujian dari apa yang telah mereka kabarkan itu dan
mereka senang dengan apa yang telah mereka kerjakan, yaitu sikap mereka yang
menyembunyikan sesuatu yang beliau tanyakan.' Lalu Ibnu Abbas membaca ayat; "Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi (yaitu),
"Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya (isi kitab itu) kepada manusia dan
janganlah kamu menyembunyikannya." (Ali Imran: 187). Dan Ibnu Abbas membaca ayat;
"Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah
mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. (Ali
Imran: 188). Dan diriwayatkan pula oleh 'Abdur Razzaq dari Ibnu Juraij Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil Telah
mengabarkan kepada kami Al Hajjaj dari Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu
Mulaikah dari Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwasanya ia telah mengabarkan
kepadanya mengenai kisah Marwan ini.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 190





4203. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ja'far berkata; Telah mengabarkan kepadaku Syarik bin 'Abdullah bin
Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; suatu ketika aku
bermalam di rumah bibiku Maimunah, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berbincang-bincang bersama istrinya sesaat. Kemudian beliau tidur. Tatkala tiba
waktu sepertiga malam terakhir, beliau duduk dan melihat ke langit lalu beliau membaca;
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (Ali Imran; 190). Lalu beliau berwudlu
dan bersiwak, kemudian shalat sebelas raka'at. Setelah mendengar Bilal adzan, beliau shalat
dua raka'at kemudian beliau keluar untuk shalat subuh.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 191

4204. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Rahman bin Mahdi dari Malik bin Anas dari Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma ia berkata; Suatu ketika aku menginap di rumah Maimunah,
lalu aku berkata; Aku akan melihat shalat Rasulullah. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam diberi bantal dan beliau tidur di bagian sisi panjang. Setelah itu bangun seraya
mengusap kantuk dari wajahnya. Lalu beliau membaca sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran
hingga selesai. kemudian beliau menuju ke geriba yang tergantung, beliau berwudlu darinya
dan beliau shalat. Ibnu 'Abbas berkata; Aku pun bangun dan melaksanakan seperti apa yang
beliau kerjakan, kemudian aku berdiri di sampingnya, maka beliau meletakkan tangannya di
kepalaku dan memegang telinga kananku lalu memilinnya. Beliau shalat dua raka'at, dua
raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at kemudian beliau melakukan witir.

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 192

4205. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Ma'an bin 'Isa Telah menceritakan kepada kami Malik dari Makhramah bin Sulaiman dari
Kuraib -budak yang dimerdekakan- 'Abdullah bin 'Abbas bahwa 'Abdullah bin 'Abbas
mengabarkan kepadanya bahwasannya dia pernah menginap di rumah Maimunah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu bibinya. Ia berkata; Aku berbaring di bantal bagian sisi
lebar, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keluarganya tidur di bantal
bagian sisi panjang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga pertengahan malam,
mendekati atau melewati sedikit, kemudian bangun dan duduk seraya mengusap kantuk dari
wajahnya dengan tangannya. Kemudian beliau membaca sepuluh ayat terakhir surat Ali
Imran, lalu bangun menuju ke geriba yang tergantung, beliau berwudlu darinya dan
menyempurnakan wudlunya kemudian beliau shalat. Ibnu 'Abbas berkata; Aku pun bangun
dan melaksanakan seperti apa yang beliau kerjakan, kemudian aku berdiri di sampingnya,
maka beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan memegang telinga kananku lalu
memilinnya. Beliau shalat dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua
raka'at kemudian beliau melakukan witir, setelah selesai beliau tidur kembali hingga datang
seruan mu`adzin. Kemudian beliau shalat dua raka'at ringan dan keluar untuk melakukan
shalat Subuh."

Bab: [Bab] Surat Ali Imran ayat 193

4206. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Makhramah bin
Sulaiman dari Kuraib -budak yang dimerdekakan- Ibnu 'Abbas bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhu telah mengabarkan kepadanya bahwasannya dia pernah menginap di rumah
Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu bibinya. Ia berkata; Aku berbaring di
bantal bagian sisi lebar, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keluarganya
tidur di bantal bagian sisi panjang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga
pertengahan malam, mendekati atau melewati sedikit, kemudian bangun dan duduk seraya
mengusap kantuk dari wajahnya dengan tangannya. Kemudian beliau membaca sepuluh
ayat terakhir dari surat Ali Imran, lalu bangun menuju ke geriba yang tergantung, beliau
berwudlu darinya dan menyempurnakan wudlunya kemudian beliau shalat. Ibnu 'Abbas
berkata; Aku pun bangun dan melaksanakan seperti apa yang beliau kerjakan, kemudian aku
berdiri di sampingnya, maka beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan memegang
telinga kananku lalu memilinnya. Beliau shalat dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua
raka'at, dua raka'at, dua raka'at kemudian beliau melakukan witir, setelah selesai beliau
tidur kembali hingga datang seruan mu`adzin. Kemudian beliau shalat dua raka'at ringan dan
keluar untuk melakukan shalat Subuh."

Bab: [Bab] Suat An Nisaa` ayat 3

{ }




4207. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari
Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa seorang laki-laki memiliki seorang wanita
yatim. Lalu dia menikahinya karena wanita itu memiliki kebun kurma. Hingga dia di suruh
menjaga kebun itu yang sebenarnya dia tidak mencintai wanita itu. Maka turunlah ayat:
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim bilamana kamu mengawininya.." (An Nisa: 3). Aku mengira Hisyam berkata; Wanita
itu dia sertakan dalam mengurus kebun kurma dan hartanya.



4208. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah
mengenai firman Allah Azza wa Jalla: 'Jika kalian takut tidak berbuat adil kepada anak yatim..
(An Nisa: 3) Aisyah berkata; 'wahai anak saudariku, yang dimaksud adalah seorang gadis
yatim yang berada di peliharaan walinya, ia membantu dalam mengurus hartanya, lalu
walinya takjub dengan harta dan kecantikannya hingga ia ingin menikahinya namun tidak
bisa berbuat adil dalam maharnya sehingga Ia memberinya seperti yang diberikan oleh
orang selainnya. Maka mereka dilarang untuk menikahi gadis-gadis itu kecuali jika berbuat
adil dan memberi sebaik-baik mahar kepada mereka, sehingga mereka bisa memperoleh
setinggi-tinggi mahar seukuran kondisi yang berlaku. Akhirnya mereka diperintahkan untuk
menikahi wanita yang baik selain anak-anak perempuan yatim itu. Urwah berkata; lalu
'Aisyah berkata; sesungguhnya orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam setelah turun ayat tersebut, lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan: dan
mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita-wanita, katakanlah bahwa Allah memberi
fatwa kepada kalian sampai firman Allah: dan kalian ingin menikahi mereka. 'Aisyah berkata;
maksudnya, ketika terjadi ketidak senangan seseorang diantara kalian kepada anak yatim
yang ia pelihara karena harta dan kecantikannya sedikit, maka mereka dilarang untuk
menikahinya karena dorongan niyat untuk menguasai harta gadis-gadis yatim itu. Kecuali jika
bisa menegakkan keadilan meskipun ada ketidak senangan kepada mereka.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 6


{
}

4209. Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin
Numair Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha
mengenai firman Allah Ta'ala: "Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka
hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang
miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut." (An Nisaa`: 6) Aisyah
berkata: Diturunkan berkenaan dengan wali anak yatim, ia boleh menggunakan dari uangnya
bila membutuhkan dikarenakan ia mengurusnya dengan cara yang patut.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 8

4210. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Humaid Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah Al Asyja'i dari Sufyan dari Asy Syaibani dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma mengenai firman Allah: Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir para kerabat,
anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Ibnu Abbas berkata; 'Ayat ini ayat
muhkamah (jelas hukumnya). Bukan ayat yang dimansukh (dihapus). Dan diriwayatkan pula
oleh Sa'id dari Ibnu Abbas.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 11



{
}



4211. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Al Munkadir dari Jabir radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersama Abu Bakr menjengukku dengan berjalan kaki ketika aku sakit di bani
Salamah. Beliau mendapatkanku dalam keadaan pingsan. Lalu beliau meminta air kemudian

beliau berwudlu dengan air itu setelah itu beliau memercikiku hingga aku pun sadar kembali.
Lalu aku bertanya; Ya Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepadaku mengenai hartaku?
maka turulah ayat: Allah mewasiatkan kalian mengenai anak-anak kalian. (An Nisa: 11).

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 12

4212. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Warqa dari Ibnu Abu
Najih dari 'Atha dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Bahwasanya dahulu harta
untuk anak dan wasiat untuk orang tua. Lalu Allah menghapus hal itu sesuai apa yang Ia
kehendaki dan mengganti dengan bagian laki-laki seperti bagian dua perempuan, bagian
untuk kedua orang tua masing-masing mendapatkan seperenam dan sepertiga, menjadikan
untuk isteri seperdelapan dan seperempat, dan untuk suami setengah dan seperempat."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 19

4213. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah menceritakan kepada
kami Asbath bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani dari 'Ikrimah dari
Ibnu 'Abbas dia berkata; -Asy Syaibani berkata-; juga disebutkan oleh Abu Al Hasan As Suwai
dan aku tidak mengira dia menyebutkannya kecuali dari Ibnu 'Abbas mengenai firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka (Annisa: 19). Dahulu apabila seorang suami
meninggal, maka wali-nya laki-laki tersebut lebih berhak terhadap istrinya si mayyit, apabila
si wali berkehendak untuk menikahi istri si mayyit untuk dirinya maka dia akan menikahinya
atau menikahkannya kepada orang lain atau tidak menikahkannya sama sekali. Maka
turunlah ayat ini.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 33

{ }

4214. Telah menceritakan kepadaku Ash Shalt bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Idris dari Thalhah bin Musharrif dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah; Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta..
(An Nisa: 33). Ibnu Abbas berkata; Yaitu dijadikan pewaris. Dan (jika ada) orang-orang yang
kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya.
Dahulu tatkala orang-orang muhajirin datang ke Madinah, orang Muhajirin dapat
mewariskan kepada orang Anshar walaupun tidak ada hubungan kekerabatan. Hanya
sebatas tali persaudaraan yang telah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di
antara mereka. Tatkala ayat ini turun: Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta.. (An Nisa:
33). Maka kebiasaan itu dihapus. Selanjutnya ayat: Dan (jika ada) orang-orang yang kamu
telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya, hal ini
menunjukan bolehnya saling menolong, melayani, memberi nasihat, memberi wasiat selelah
dihapuskannya saling mewarisi di antara mereka. Demikian juga Abu Usamah mendengar hal
ini dari Idris dan Idris mendengar dari Thalhah.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 40

4215. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Umar Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Sa'id Al
Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; sejumlah orang pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; 'Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari kiamat? Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab. 'Ya, ' apakah kalian merasa kesulitan melihat
matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?" Mereka berkata: "Tidak wahai
Rasulullah!" lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian merasa
kesullitan melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?",
mereka berkata; "Tidak, wahai Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan
sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya. Pada hari kiamat, sang penyeru akan
mengumumkan, setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah. Maka mereka yang
menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke
neraka. Hingga yang tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah baik orang-orang yang
saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlu kitab. Kemudian orang Yahudi
akan dipanggil, Allah akan bertanya kepada mereka: Apa yang kamu sembah? Mereka
menjawab; 'Kami menyembah Uzair putra Allah. Maka akan dikatakan kepada mereka;
'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak.
Apa yang sekarang kalian inginkan? Mereka menjawab; 'Kami sangat haus ya Rabb, maka
berilah kami minum. Maka mereka digiring dan ditunjukan, 'Minumlah. Pada saat itulah
mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang bentuknya seperti fatamorgana yang
saling merusak satu sama yang lainnya. Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam
api neraka. Setelah itu orang-orang Nashrani akan dipanggil, Apa yang kamu sembah?
Mereka menjawab; 'Yesus putra Allah. Maka dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para
pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak. Apa yang sekarang
kalian inginkan? Maka mereka menjawab sebagaimana orang Yahudi dan akan dilemparkan
ke dalam api neraka. Kemudian yang tetap tinggal adalah mereka yang hanya beribadah
kepada Allah. Baik itu orang saleh atau orang yang berbuat kejahatan. Allah akan
mendatangi mereka dalam bentuk yang mendekati gambaran mereka tentang Dia dalam
benak mereka. Akan dikatakan kepada mereka; Apa yang kalian tunggu? Setiap bangsa
mengikuti tuhan yang disembahnya didunia. Mereka akan menjawab; Kami meninggalkan
orang-orang di dunia ketika kami sedang sangat membutuhkan mereka dan kami tidak
mengambil mereka sebagai tandingan. Sekarang kami sedang menunggu Rabb kami yang

kami sembah. Maka Allah akan berkata; Akulah Rabb kalian, mereka akan senantiasa
berkata, sebanyak dua atau tiga kali; 'Kami tidak menyekutukan Allah.'

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 41




}
4216. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah Telah mengabarkan kepada kami Yahya
dari Sufyan dari Sulaiman dari Ibrahim dari 'Abidah dari 'Abdullah berkata; Yahya -sebagian
Hadits- dari 'Amru bin Murrah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadaku: "Bacakanlah Al Qur'an kepadaku! Aku berkata; Bagaimana aku membacakan
kepadamu, padahal Al Qur'an diturunkan kepadamu? Beliau menjawab: "Sesungguhnya aku
suka mendengarkannya dari orang lain." Lalu aku membacakan kepada beliau surat An Nisa
hingga tatkala sampai ayat; Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu (An Nisa; 41), " beliau berkata;
'Cukup.' Dan ternyata beliau mencucurkan air mata (menangis).

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 43

4217. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah
dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Kalung Asma' pernah
hilang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh beberapa sahabat mencari kalung
itu. Lalu datanglah waktu shalat dan mereka dalam keadaan hadats serta mereka tidak
mendapatkan air. Lalu mereka shalat tanpa wudlu. Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan
ayat tentang tayamum."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 59

4218. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada
kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij dari Ya'la bin Muslim dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: Ta'atilah kalian kepada Allah dan
Rasul-Nya serta kepada pemimpin kalian. Ibnu Abbas berkata; Ayat ini turun berkenaan
dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya
dalam sebuah sariyah (peperangan).

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 65


4219. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah
berkata; bahwa seorang laki-laki Anshar berselisih dengan Az Zubair mengenai mata air Al
Harrah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Alirilah kebunmu wahai
Zubair, setelah itu berikanlah kepada tetanggamu." Tetapi laki-laki Anshar itu marah seraya
berkata; "Wahai Rasulullah, apakah karena ia anak dari pamanmu!" Maka Wajah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerah, kemudian beliau bersabda: "Wahai Zubair, airilah
kebunmu, setelah itu tahanlah hingga airnya kembali ke dalam tanah kemudian berikanlah
kepada tetanggamu!" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berharap agar Zubair bisa memahami
mengenai haknya dengan keputusan yang tegas. Padahal sebelumnya beliau memberikan
kemudahan untuk Zubair dan orang Anshar, tapi ketika orang Anshar marah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya beliau memberikan semua bagian kepada
Zubair. Zubair radliallahu 'anhu berkata; "Demi Allah, aku mengira bahwa ayat ini tidak turun
kecuali berkaitan dengan masalah itu: "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS; an
Nisaa`; 65)."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 69





}
4220. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Hausyab Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Bapaknya dari 'Urwah dari 'Aisyah
radliallahu 'anha ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seorang nabi sakit kecuali akan diberi pilihan antara dunia dan akhirat."
Aisyah berkata; Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit yang menyebabkan
kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda:
"Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi,
orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan
mereka itulah sebaik-baik teman." Maka aku tahu bahwa waktu itu beliau sedang diberi
pilihan.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 75



4221. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Ubaidillah dia berkata; Aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Aku bersama
Ibuku termasuk dalam ayat; "mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita." (An Nisa: 98).

{ }





}
{




4222. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa Ibnu 'Abbas membaca ayat;
"kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak
mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan untuk hijrah." (An Nisa: 98) lalu dia
berkata; Aku dan Ibuku termasuk orang yang mendapat udzur dari Allah. dan disebutkan
pula dari Ibnu Abbas, makna hashirat yaitu 'sempit.' Sedangkan makna TALWUU yaitu
'memutar balikkan lisan kalian dalam bersaksi.' Sedangkan yang lainnya berkata; arti 'Al
Muragham' adalah Al Muhajir (orang yang berhijrah). 'Raghamtu' artinya saya berhijrah dari
kaumku. Adapun arti MAUQUUTAN (An Nisa: 103). adalah waktunya telah ditentukan bagi
mereka.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 88




{ }




4223. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar dan 'Abdur Rahman berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Adi dari 'Abdullah bin Yazid dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu bahwa ia berkata mengenai
ayat; 'famaa lakum fiil munafiqiin fi`atain' Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua
golongan. Zaid berkata; Beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
kembali dari perang Uhud, hingga mereka terpecah menjadi dua kelompok yang
menyatakan perang dan sekelompok yang menyatakan tidak berperang, lalu turun ayat ini
'famaa lakum fiil munafiqiin fi`atain' juga ia berkata; "Merekalah orang yang baik, yang telah
membersihkan kotoran sebagaimana api membersihkan karat-karat logam."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 93

4224. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Mughirah bin An Nu'man ia berkata; Aku
mendengar Sa'id bin Jubair berkata; ada sebuah ayat yang menyebabkan penduduk Kufah
berselisih tentangnya, maka aku berangkat menemui Ibnu Abbas untuk menanyakan ayat
itu. Lalu Ibnu Abbas berkata; Yaitu ayat: "Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya." (An Nisa: 93). Ayat ini adalah ayat yang terakhir turun dari surat An Nisa, tidak
ada yang menghapusnya sedikitpun.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 94

4225. Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari 'Atha dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah:
"Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan 'salam' kepadamu:
'Kamu bukan seorang mu'min." (An Nisaa: 94) Ibnu Abbas berkata; "Beberapa orang muslim
menemui seseorang yang tengah berada dikambing-kambing miliknya lalu ia mengucapkan:
Assalaamu 'Alaikum. Namun mereka menangkapnya lalu membunuhnya kemudian
mengambil kambing-kambing tersebut, hingga ayat; "dengan harapan kalian mendapatkan
kekayaan dunia, yaitu kambing-kambing itu. Ibnu Abbas membacanya; 'As Salaama.'

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 95

} { }

4226. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Abdullah dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Sahl bin Sa'ad As Sa'idi bahwasanya dia melihat Marwan bin Hakam
sedang berada dimasjid maka aku menemuinya dan duduk di sampingnya. Ia mengabarkan
kepada kami, dari Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
mendiktekan kepadanya ayat LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL
MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH' 'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut
berperang dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95) Kemudian datang kepadanya
Ibnu Ummi Maktum dan beliau mendiktekannya kepadaku. Lalu ia berkata; wahai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seandainya saya mampu untuk berjihad, niscaya saya akan
berjihad. Dan ia adalah orang yang buta, kemudian Allah menurunkan kepada Rasul-Nya
shallallahu 'alaihi wasallam dan pahanya berada di atas pahaku hingga terasa berat bagiku
hampir aku merasa takut pahaku patah, kemudian terhilangkan kesusahannya, dan Allah
'azza wajalla menurunkan ayat GHAIRU ULIDHDLARAR' 'Kecuali orang-orang yang
mempunyai halangan'.

4227. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; tatkala turun ayat: LAA

YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH'


'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang dan mereka yang berjihad fii
sabilillah.' (An Nisa: 95) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Zaid, lalu Zaid
menulisnya. Kemudian Ummi Maktum datang mengadukan kesulitannya untuk ikut
berperang karena buta. Maka Allah menurunkan ayat: GHAIRU ULIDLDLARAR' 'Kecuali
orang-orang yang mempunyai halangan'.

{
}


4228. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Israil dari Abu Ishaq dari
Al Bara' dia berkata; LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL
MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH' 'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut
berperang dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95), Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Panggilkan si fulan, maka ia datang seraya membawa tempat tinta dan
lembaran dari kayu atau tulang. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tulislah:
"LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH"
'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang dan mereka yang berjihad fii
sabilillah.' (An Nisa: 95) sedangkan di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada Ummi
Maktum, lalu dia berkata; Ya Rasulullah, aku ini buta, maka turunlah dalam ayat itu: GHAIRU
ULIDLDLARAR' 'Kecuali orang-orang yang mempunyai halangan'.


4229. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku
'Abdul Karim bahwa Miqsam -budak- 'Abdullah bin Al Harits mengabarkan kepadanya dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai ayat: LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL
MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH' 'Tidaklah sama antara orang mukmin
yang tidak ikut berperang dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95), yaitu yang
duduk-duduk tidak ikut perang Badar dan orang-orang yang berangkat untuk berperang.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 97

4230. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yazid Al Muqri Telah menceritakan
kepada kami Haiwah dan yang lainnya, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdur Rahman Abu Al Aswad berkata; dia berkata; Penduduk Kufah dipaksa
untuk mengirim pasukannya memerangi penduduk Syam dan aku disuruh untuk memimpin
mereka. Lalu aku bertemu dengan Ikrimah -mantan budak dari- Ibnu Abbas maka aku
mengabarkan hal itu kepadanya, namun ia sangat melarangku untuk melalukan hal itu. Ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas bahwa sejumlah kaum muslimin pernah
bersama orang-orang Musyrikin hingga menambah jumlah mereka. Lalu anak panah datang
dan dilepaskan hingga mengenai salah seorang dari mereka (orang-orang muslim yang
berada di tengah-tengah kaum musyrikin) dan membunuhnya atau ditebas hingga terbunuh.
Kemudian turunlah ayat: "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam
keadaan menganiaya diri sendiri. (An Nisa: 97). diriwayatkan oleh Al Laits dari Abul Aswad.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 98



4231. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata mengenai firman Allah: "Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita."
(An Nisa: 98). Ibnu Abbas berkata; Ibuku termasuk orang yang mendapatkan udzur dari
Allah.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 99




4232. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Tatkala
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam shalat Isya, ketika beliau
Shallallahu'alaihi wasallam selesai mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah (Allah Maha
Mendengar terhadap semua yang memuji-Nya). Kemudian beliau mengucapkan doa -sambil
berdiri sebelum sujud-, "Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabi 'ah, Salamah bin
Hisyam, Al Walid bin Al Walid, serta orang-orang lemah dari kalangan kaum mukmin. Ya
Allah, timpakan siksaan-Mu kepada Bani Mudhar dan jadikanlah tahun-tahun mereka seperti
tahun-tahun Yusuf (penuh penderitaan, paceklik, kekeringan -penerj)."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 102

}
{



4233. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan Telah
mengabarkan kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Ya'la dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: Jika
kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit (An Nisa:
102) Abdurrahman bin 'Auf berkata; pada waktu itu beliau dalam keadaan terluka.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 127

{

}


4234. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah berkata; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah Telah
mengabarkan kepadaku Bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anhu mengenai firman Allah: Dan
mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa
kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga
memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa
yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka. (An Nisa: 127).
Aisyah berkata; (Ayat ini) diturunkan berkaitan dengan wanita yatim yang ada pada
seseorang. Wanita yatim itu menyertakannya dalam hartanya hingga dalam urusan kebun

kurmanya, lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau menikahkan wanita yatim itu pada lelaki
lain lalu disertakanlah ia dalam mengurus hartanya, hingga ia menyusahkannya dengan tidak
menikahinya dan tidak menikahkannya pada lelaki lain. Maka turunlah ayat tersebut.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 128








4235. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari
'Aisyah radliallahu 'anha mengenai firman Allah: Dan jika seorang wanita khawatir akan
nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya. (An Nisa: 128). Aisyah berkata; ayat ini
mengenai seorang laki-laki yang mempunyai istri namun dia tidak terlalu mencintainya dan
memberikan hak wanita itu, hingga ia ingin berpisah darinya tanpa mentalaknya. Lalu dia
berkata; Kamu akan tetap halal bersamaku. Maka turunlah ayat ini.

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 145

4236. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari Al Aswad dia berkata; Kami pernah berada di majlis Abdullah, tibatiba Hudzaifah datang seraya mengucapkan salam, lalu dia berkata sambil berdiri; 'Sungguh
telah diturunkan ayat nifak atas suatu kaum yang terbaik dari kalian. Al Aswad berkata;
'Maha Suci Allah, sesungguhnya Allah berfirman: "Sesunguhnya orang-orang munafik akan
berada di dasar neraka yang paling bawah. Maka Abdullah tersenyum dan Hudzaifah pun
duduk di pojok mesjid. Tiba-tiba Abdullah berdiri, ketika para sahabatnya sudah pergi. Lalu ia
melempariku dengan kerikil-kerikil kecil. Maka aku pun menghampirinya. Hudzaifah berkata;
Aku heran dengan ketawanya, sungguh dia telah mengetahui apa yang aku ucapkan
mengenai ayat nifak telah diturunkan atas suatu kaum yang terbaik dari kalian lalu mereka
bertaubat dan Allah pun menerima taubat mereka.'

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 163

4237. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Abu Wail dari
'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak layak bagi siapapun untuk
mengatakan; 'Aku lebih baik dari Yunus bin Mata.'



4238. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan Telah menceritakan kepada
kami Fulaih Telah menceritakan kepada kami Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa mengatakan:
Aku lebih baik dari Yunus bin Mata, maka sungguh dia telah berdusta."

Bab: [Bab] Surat An Nisaa` ayat 176



4239. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq Aku mendengar Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; surat yang terakhir
kali turun adalah surat Bara`ah sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah ayat: Mereka
meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu
tentang kalalah. (An Nisa: 176).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 3

} {

4240. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Rahman Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Qais dari Thariq bin
Syihab dia berkata; Orang-orang Yahudi mengatakan kepada Umar; "Sesungguhnya kalian
membaca satu ayat, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami, maka hari turunnya ayat
tersebut pasti akan kami jadikan hari raya." lalu Umar menjawab; "sesungguhnya aku sangat

tahu dimana ayat tersebut diturunkan, pada hari apa diturunkan, dan di mana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berada ketika ayat tersebut diturunkan, bahwa ayat tersebut
diturunkan pada hari Arafah dan kami demi Allah pada waktu itu sedang melaksanakan
wukuf di Arafah." Sufyan berkata; aku ragu tentang; "hari Jum'at atau bukan." yaitu ayat;
"Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."(QS Al Ma'idah ayat:
3).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 6



4241. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari 'Abdur Rahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu'alihi
wasallam dalam sebagian perjalanannya, dan saat kami sampai di Al Baida -atau di
Dzatuljaisy- kalungku hilang, maka Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam berhenti untuk
mencarinya dan para sahabat juga ikut bersamanya. Mereka tidak mempunyai air dan juga
Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam. Para sahabat datang kepada Abu Bakar
Radliyallhu'anhu dan berkata, 'Apakah kamu tidak melihat apa yang diperbuat Aisyah?! Ia
menghentikan (menahan) Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam dan para sahabat, padahal
mereka tidak pada tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air'. Abu
Bakar Radliyallahu'anhu lalu datang (kepadaku) dan Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam
berbaring meletakkan kepalanya diatas pahaku dan beliau tertidur. Ia berkata, 'Kamu
menahan Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam dan manusia pada tempat yang tidak ada
airnya dan mereka juga tidak mempunyai air?" Aisyah berkata, "Abu Bakar mencelaku dan
beliau mengatakan sebagaimana yang dikehendaki Allah dan ia menekan lambungku dengan

tangannya. Tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali keadaan Rasulullah
Shallallahu'alihi wasallam yang berada diatas pahaku! Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam
tertidur hingga pagi, tanpa ada air. Kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat
tayamum, maka mereka pun bertayamum." Usaid bin Hudhair berkata; "Ini bukan
keberkahan keluargamu yang pertama wahai keluarga Abu Bakar!" Aisyah berkata, "Lalu
kami membangunkan unta yang kami tunggangi, dan kalung tersebut ternyata ada
dibawahnya.




4242. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa 'Abdur
Rahman bin Al Qasim Telah menceritakan kepadanya dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu
'anha, Kalungku pernah hilang di Baida, yang pada waktu itu kami sudah masuk ke Kota
Madinah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberhentikan untanya dan turun.
Lalu beliau menyandarkan kepalanya dipangkuan sambil tiduran. Abu Bakr datang kepadaku
seraya marah mencelaku, dia berkata; 'Kamu telah menahan orang-orang dari melanjutkan
perjalanan kerena mencari kalung.' Aku diam seperti orang mati, karena takut mengganggu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal Abu Bakr telah menyakitiku. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dari tidurnya dan tibalah waktu shalat shubuh,
maka beliau mencari air, namun beliau tidak mendapatkannya. Lalu turunlah ayat: Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat. (Al Maidah: 6). Maka
Usaid bin Hudlair berkata; 'Sungguh Allah telah memberkahi orang-orang karena kalian
wahai keluarga Abu Bakr. Tidaklah kalian berada kecuali telah memberikan keberkahan
kepada mereka.

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 24





4243. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Isra'il
dari Mukhariq dari Thariq bin Syihab; Aku mendengar Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata;
Aku menyaksikan dari Miqdad. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah
menceritakan kepadaku Hamdan bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr
Telah menceritakan kepada kami Al Asyja'i dari Sufyan dari Mukhariq dari Thariq dari
'Abdullah dia berkata; Pada waktu perang Badar Miqdad berkata; 'Ya Rasulullah, Kami tidak
mengatakan sebagaimana dikatakan Bani Israil kepada Musa; FADZHAB ANTA WA RABBUKA
FAQOTILAA INNA HAAHUNAA QAA'IDUN (Pergilah kamu bersama tuhan kamu untuk
berperang, sedangkan kami duduk disini saja). Tetapi kami mengatakan; pergilah dan kami
akan ikut bersamamu. Namun seakan-akan perkataan Miqdad itu disembunyikan dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan pula oleh Waki' dari Sufyan dari
Mukhariq dari Thariq bahwa Miqdad mengatakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 33

4244. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah Al Anshari Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Salman Abu Raja' mantan budak Abu Qilabah dari Abu
Qilabah bahwasanya ia pernah duduk di belakang 'Umar bin 'Abdul 'Aziz lalu mereka
berbincang-bincang tentang para khalifah. Abu Qilabah berkata; para khalifah itu telah

memimpin. Umar pun menoleh kepadanya -pada waktu itu Abu Qilabah berada
dibelakangnya.- seraya berkata; apa yang kamu katakan wahai Abdullah bin Zaid, -atau ia
mengatakan-, apa yang kamu katakan wahai Abu Qilabah? Aku menjawab; Aku tidak
mengetahui seseorang jiwa boleh dibunuh dalam Islam, kecuali seseorang yang telah
menikah kemudian berzina, atau ia membunuh secara tidak benar, atau ia memerangi Allah
dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. 'Anbasah berkata; Telah menceritakan kepada
kami Anas mengenai hal ini dan itu. Aku berkata; dan kepadaku Anas menceritakannya, ia
berkata; suatu kaum pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata;
Cuaca kota ini sudah tidak cocok bagi kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ini ada beberapa hewan ternak milik kami, maka keluarlah kalian dan minumlah dari susu
dan air kencingnya. Lalu mereka pun meminum susu dan air kencing unta hingga mereka
segar kembali. Lalu mereka mendekati pengembala dan membunuhnya serta mengusir
bintang ternaknya. Tak lama kemudian, diantara mereka ada yang membunuh jiwa secara
tidak benar, dan memerangi Allah dan Rasu-Nya serta menakut-nakuti Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. kemudian Umar berkata; Maha suci Allah, lalu berkata; 'Apakah kamu
menuduhku? Abu Qilabah berkata; Anas telah menceritakan kepada kami mengenai hal ini,
dan dia berkata; wahai penduduk ini (Syam), sesungguhnya kalian akan senantiasa dalam
kebaikan selama orang ini ada pada kalian. -atau yang serupa dengan hal itu.-

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 45

4245. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada kami
Al Fazari dari Humaid dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Rubayyi' -bibinya Anas bin
Malik- pernah mematahkan gigi seri budak dari Anshar. Lalu kaumnya meminta qishas
dengan mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruh untuk mengqishashnya. Anas bin Mudlar -paman Anas bin Malik- berkata; Tidak,
demi Allah, jangan engkau patahkan giginya ya Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Wahai Anas, Kitabullah adalah Qishash.' Namun kemudian kaumnya
merelakannya dan menerima dendanya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya dari hamba-hamba Allah ada orang yang apabila dia bersumpah atas nama
Allah maka ALlah akan mengabulkannya."

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 67

{
}


4246. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Isma'il dari Asy Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah radliallahu 'anhu dia berkata;
'Siapapun yang berkata bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyembunyikan
sebagian dari yang telah diwahyukan kepadanya, maka dia telah berdusta. Karena Allah
telah berfirman: Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari
Rabbmu.. (Al Maidah: 67).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 89

}
{


4247. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Salamah Telah menceritakan kepada kami
Malik bin Su'air Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anha Ayat ini: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu
yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpahsumpah yang kamu sengaja.. (Al Maidah: 79), diturunkan berkenaan dengan perkataan
seseorang: Tidak demi Allah, iya demi Allah.



4248. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Raja' Telah menceritakan kepada
kami An Nadlr dari Hisyam dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari 'Aisyah
radliallahu 'anha bahwa bapaknya tidak pernah berdusta dengan sumpah hingga Allah
menurunkan penghapus dosa sumpah. Abu Bakr berkata; 'Tidaklah aku memandang suatu
sumpah, lantas kulihat lainnya ada yang lebih baik kecuali aku menerima rukhsah
(keringanan) yang Allah berikan (membatalkan sumpah) dan aku melakukan yang terbaik.'

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 87





4249. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Aun Telah menceritakan kepada kami
Khalid dari Isma'il dari Qais dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Kami pernah
berperang bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam namun tidak mengikut sertakan istriistri kami, lalu kami berkata: Wahai Rasulullah, tidakkah kami dikebiri? Namun Nabi
shallallaahu 'alaihi wasallam melarang kami melakukannya. tapi setelah itu beliau
memberikan keringanan kepada kami untuk menikahi wanita dalam waktu tertentu. lalu
beliau membacakan ayat; Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al Maidah: 87).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 90




4250. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Umar bin 'Abdul
'Aziz dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Nafi' dari 'Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; Tatkala turun ayat yang mengharamkan khamr, pada waktu itu di Madinah ada lima
gelas yang berisi minuman anggur.




4251. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dia berkata; Anas
bin Malik radliallahu 'anhu berkata; 'Kami tidak punya khamr kecuali Fadlikh kalian ini, yang
biasa kalian sebut dengan Al Fadlikh. Aku pernah menjadi orang yang memberi minum Abu
Thalhah, dan fulan, serta fulan. Lalu datang seseorang berkata; 'Apakah telah sampai kepada
kalian suatu kabar? Mereka bertanya; 'Kabar apa itu? Dia menjawab; 'Khamr telah
diharamkan.' Mereka berkata; Wahai Anas, bakarlah kendi-kendi ini! Mereka tidak pernah

meminta dan kembali kepada memimum khamr lagi setelah mendengar kabar dari orang
tadi.





4252. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Fadll Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir dia berkata; Beberapa orang yang berangkat ke Uhud
meminum khamr diwaktu pagi, lalu mereka terbunuh semua sebagai syahid, hal itu terjadi
sebelum pengharamanan khamr.

4253. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Handzali Telah mengabarkan
kepada kami 'Isa dan Ibnu Idris dari Abu Hayyan dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Umar dia berkata;
Aku mendengar 'Umar radliallahu 'anhu berkhutbah di atas mimbar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ia mengatakan; Amma ba'du, "Wahai manusia! Ketahuilah, sesungguhnya khamer
telah diharamkan. Dan ia terbuat dari lima macam (buah); anggur, kurma, madu, terigu, dan
gandum. Khamer adalah sesuatu yang menutupi akal."

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 93






}






4254. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid Telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu bahwa
Khamr adalah yang dihasilkan dengan membakar buah kurma. Muhammad Al Bikandi
menambahkan dari Abu Nu'man dia berkata; Aku adalah orang yang member minum di
rumah Abu Thalhah. Lalu turunlah ayat yang mengharamkan Khamr, kemudian disuruhlah
seseorang mengumumkannya. Abu Thalhah berkata; keluarlah dan dengarkanlah suara itu.

Abu Nu'man berkata; Aku pun keluar lalu ku katakana; 'Orang itu menyerukan bahwa Khamr
telah diharamkan. Abu Thalhah berkata kepadaku; pergilah dan bakarlah khamrnya. Anas
berkata; Maka kabar ini menyebar hingga ke gang-gang Madinah. Anas bin Malik
Radliyalalhu'anhu berkata; arak mereka pada waktu itu adalah terbuat dari fadlikh
(minuman yang terbuat dari busr), busr (kurma yang masih muda). Sebagian kaum berkata;
sebagian kaum telah telah meninggal sedang arak telah telanjur masuk perut mereka. Anas
bin Malik Radliyalalhu'anhu berkata; maka Allah 'azza wajalla menurunkan "Tidak ada dosa
bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan
makanan yang telah mereka makan dahulu... (Al Maidah: 93).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 101

{

}


4255. Telah menceritakan kepada kami Mundzir bin Al Walid bin 'Abdur Rahman Al Jarudi
Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Musa bin Anas dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkhuthbah dengan khutbah yang belum pernah aku dengar sebelumnya, beliau berkata;
"Seandainya kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian pasti akan sedikit
tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata; Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menutupi kepala mereka dan mereka pun terserang sakit sengau hidung.' Setelah
itu, 'Ada seorang laki-laki bertanya; 'Siapakah ayah saya? ' Beliau menjawab: 'Ayahmu adalah
si fulan.' Maka turunlah ayat yang berikut ini: Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu bertanya tentang segala sesuatu yang apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan
memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah: 101). Diriwayatkan oleh An Nadlr dan Rauh bin Ubadah
dari Syu'bah.

4256. Telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Sahl Telah menceritakan kepada kami
Abu An Nadlr Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Telah menceritakan kepada
kami Abu Juwairiyah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Suatu kaum pernah
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai bentuk pengejekan.

Seseorang dari mereka berkata; 'Siapa bapakku? ' Seseorang lagi berkata ketika untanya
hilang; 'di mana untaku? ' maka Allah menurunkan kepada mereka ayat; Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu bertanya tentang segala sesuatu yang apabila dijelaskan
kepadamu, maka hal itu akan memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah: 101).

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 103







4257. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dia
berkata; Bahirah adalah unta yang kantong susunya ditahan untuk berhala-berhala hingga
tidak boleh bagi seorang pun memerasnya, sedangkan sa`ibah adalah unta yang mereka
sebut untuk tuhan-tuhan mereka tidak boleh diberi beban tunggangan apa pun diatasnya.
Ibnu Al Musayyib berkata: Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku melihat Amru bin Amir Al Khuza'i menyeret ususnya dineraka." Ia adalah
orang pertama yang membuat unta sa`ibah. Sedangkan Al Washilah adalah unta yang masih
perawan. Unta itu sengaja dibikin perawan semenjak diperanakan. Setelah itu dijodohkan
dengan unta betina lagi. Unta itu mereka suguhkan untuk berhala-berhala mereka. hingga
salah satunya bisa menyentuh yang lainnya tanpa ada unta jantan. Sedangkan Unta Haam
adalah unta subur, mereka membiarkannya beranak hingga bilangan tertentu. Apabila telah
selesai, ia tinggalkan untuk berhala-berhala mereka dan dijaga dari beban apapun hingga
tidak boleh ada tunggangan apapun diatasnya. Mereka menamakannya Al Haami. Dan Abul
Yaman berkata kepadaku; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri; Aku
mendengar Sa'id berkata; dia mengabarkan hal ini. perawi berkata; dan Abu Hurairah
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan Hadits yang
serupa. Diriwayatkan oleh Ibnu Al Had dari Ibnu Syihab dari Sa'id dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.




4258. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Ya'qub Abu 'Abdullah Al Karmani
Telah menceritakan kepada kami Hassan bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Yunus
dari Az Zuhri dari 'Urwah bahwa 'Aisyah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat penghuni Jahannam sebagiannya saling
mematahkan (menindih) sebagian yang lain dan aku melihat Amru bin Amir Al Khuza'i
menyeret ususnya di neraka." Ia adalah orang pertama yang membuat unta sa`ibah."

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 117



4259. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin An Nu'man dia berkata; Aku
mendengar Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya kalian dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang
dan berkulup (tidak dikhitan). Kemudian beliau bersabda: 'Sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami
tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.' (Al Anbiyaa`: 104) Ketahuilah,
sesungguhnya makhluk pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim 'alaihis
salaam. Ketahuilah, sesungguhnya beberapa orang dari ummatku akan didatangkan lalu
mereka diambil ke golongan kiri, aku berkata: 'Wahai Rabb, sahabat-sahabatku.' Dikatakan:
'Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu.' Lalu aku
mengucapkan seperti perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka
selagi aku bersama mereka namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi
mereka dan Engkau Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu.' (Al Maa`idah: 117-118)
lalu dijawab: Mereka senantiasa kembali ke belakang (murtad) sejak kau tinggalkan mereka."

Bab: [Bab] Surat Al Maidah ayat 118



} {


4260. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah menceritakan kepada
kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah bin An Nu'man dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan pada hari kiamat, dan
sesungguhnya ada orang-orang yang ditarik kekiri. Maka aku aku mengucapkan seperti
perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama mereka
namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau Maha
menyaksikan terhadap segala sesuatu.' (Al Maa`idah: 117-118).

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 59







{ } {


}
4261. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kunci-kunci hal yang ghaib itu ada
lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala: Sesungguhnya hanya Allah lah yang
mengetahui datangnya hari kiamat, dan Dia lah Dzat yang menurunkan hujan, yang
mengetahui janin yang ada dalam kandungan, dan jiwa manusia tidak mengetahui apa yang
akan dapat diperbuatnya esok hari, dan ia juga tidak tahu di bumi mana dia akan mati,
Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui."

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 65

4262. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; tatkala turun
ayat: "Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas
kamu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya berlindung dengan WajahMu." tatkala turun ayat, "atau dari bawah kakimu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Saya berlindung dengan Wajah-Mu." Tatkala turun ayat: 'Atau dia
mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan
kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain.' Beliau bersabda: "Ini adalah lebih
ringan dan lebih mudah."

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 82

{
{

4263. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah
radliallahu 'anhu dia berkata; Tatkala turun ayat; "Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (Al An'am: 82). Para sahabat berkata;
'Mana ada di antara kita yang tidak pernah berbuat zhalim? lalu turunlah ayat:
"sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 86



4264. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Al
'Aliyah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku putra paman nabi kalian yaitu Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak layak bagi
seorang hamba untuk mengatakan: 'Saya lebih baik daripada Yunus bin Mata'."


4265. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah mengabarkan kepada kami Sa'ad bin Ibrahim dia berkata; Aku mendengar

Humaid bin 'Adur Rahman bin 'Auf dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak layak bagi seorang hamba untuk mengatakan: 'Saya lebih
baik dari Yunus bin Mata'."

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 90

4266. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bahwa Ibnu Juraij mengabarkan kepada mereka seraya berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Sulaiman Al Ahwal, Mujahid telah mengabarkan kepadanya bahwasanya ia
bertanya kepada Ibnu 'Abbas; 'Apakah di dalam surat Shaad terdapat ayat sadjah? ' Ibnu
Abbas menjawab; 'Ya.' Lalu dia membaca: Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan
Yaqub kepadanya, hingga ayat: Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah, maka ikutilah petunjuk mereka Al An'am: 84-90). Kemudian Ibnu Abbas berkata; 'Daud
termasuk dari mereka. Yazid bin Harun dan Muhammad bin 'Ubaid serta Sahl bin Yusuf
menambahkan dari Al Awwam dari Mujahid Aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas, lalu dia
menjawab; 'Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam adalah termasuk orang yang
diperintahkan untuk mengikuti mereka.'

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 146


4267. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yazid bin Abu Habib dia berkata; 'Atha mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu
'anhuma Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah
memerangi orang-orang Yahudi, ketika Allah 'azza wajalla tatkala mengharamkan lemak atas
mereka maka mereka mencairkannya kemudian menjualnya dan memakan harganya." Dan
Abu 'Ashim berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Hamid Telah menceritakan
kepada kami Yazid bahwa 'Atha telah menulis kepadaku; Aku mendengar Jabir dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 151




} } {
{

4268. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Amru dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "Tidak ada
yang lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji baik
yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain Allah
karena itulah Dia memuji diri-Nya." lalu aku tanyakan kepadanya; apakah kamu
mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu.' Sedangkan arti WAKIL (Al
An'am: 102), adalah penjaga dan yang melindunginya. Sedangkan QUBULAN adalah jama'
dari Qabil yang artinya; berbagai macam siksa.

Bab: [Bab] Surat Al An'aam ayat 158


4269. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami Umarah Telah menceritakan kepada kami
Abu Zur'ah Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga
matahari terbit dari sebelah barat. Apabila matahari itu telah terbit, dan orang-orang
melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah maksud firman Allah: Pada hari
datangnya ayat (tanda) dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada
dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan
dalam masa imannya. (Al An'am 158).


4270. Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat
hingga matahari terbit dari sebelah barat. Apabila matahari itu telah terbit dari barat, dan
orang-orang melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah keimanan yang tidak
berguna bagi dirinya. Lalu beliau membaca ayat (yang berkenaan dengan hal itu)."

Bab: [Bab] Surat Al A'raaf ayat 33

4271. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata;
apakah kamu mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu' dia berkata;
"Tidak ada yang lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang
keji baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji
selain Allah karena itulah Dia memuji diri-Nya."

Bab: [Bab] Surat Al A'raaf ayat 143

}

4272. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu

'anhu dia berkata; "Seseorang dari yahudi datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan wajah bekas dipukul, lalu ia berkata kepada beliau; "Ya Muhammad, Aku
telah dipukul oleh salah seorang dari sahabatmu dari golongan Anshar, " lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya panggilkan dia! Mereka pun memanggilnya
kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Kenapa engkau pukul dia?" ia
menjawab; "Wahai Rasulullah, pada waktu itu aku melewati orang Yahudi, lalu aku
mendengar dia berkata; 'Demi Dzat yang telah memilih Musa dari semua manusia.' Maka
aku katakan; 'Apakah dari Muhammad juga?, hingga dia membuatku marah, maka aku
memukulnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melebihkan
sebagian nabi dengan sebagian yang lain, sesungguhnya pada hari kiamat manusia dalam
keadaan pingsan, lalu aku adalah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya dari tanah,
namun aku mendapati Musa 'Alaihis Salam telah berada di sisi 'Arsy, aku tidak tahu apakah
dia lebih duluan bangun dari pada aku atau dia sudah cukup dengan pingsannya ketika di
bukit Thur Al Manna wa Salwa (QS. Al A'raf - 160) hingga tidak pingsan lagi."





4273. Telah menceritakan kepada kami Muslim Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Abdul Malik dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Al Kam'ah (cendawan) itu sejenis Manna, airnya adalah obat untuk
penyakit mata."

Bab: [Bab] Surat Al A'raaf ayat 158

4274. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
bin 'Abdur Rahman dan Musa bin Harun dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Al A'laa bin Zabr dia
berkata; Telah menceritakan kepadaku Busr bin 'Ubaidillah dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abu Idris Al Khaulani dia berkata; Aku mendengar Abu Darda berkata; Abu Bakr
dan Umar pernah berdebat hingga Abu Bakr marah kepada Umar. Umar pun berpaling
darinya dalam keadaan marah. Lalu Abu Bakr mengejarnya untuk meminta maaf. Namun
Umar tidak memberi maaf hingga ia menutup pintu rumahnya dihadapan Abu Bakr. Abu
Bakr kemudian menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Darda berkata; pada
waktu itu aku berada disamping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya temanmu ini telah berbuat baik lebih
dahulu." Abu Darda berkata; maka Umar menyesal atas apa yang telah dia perbuat. Lalu ia
datang dan mengucapkan salam serta duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seraya menceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apa yang telah
ia perbuat. Abu Darda berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun marah, hingga
Abu Bakr berkata; 'Demi Allah ya Rasulullah, Akulah yang telah berbuat zhalim. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bukankah kalian pernah meninggalkan sahabatku
untukku, Bukankah kalian pernah meninggalkan sahabatku untukku?. Sesungguhnya aku
pernah berkata; Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan kepada kalian
semua, lalu kalian katakan; 'Anda telah berdusta, namun Abu Bakr berkata; 'Anda benar.'
Abu Abdullah berkata; Ghamara artinya; telah berbuat baik lebih dahulu.

Bab: [Bab] Surat Al A'raaf ayat 161

4275. Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih bahwasanya
aku mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dikatakan kepada Bani Israil: 'Masuklah pintu itu dengan keadaan sujud
dan Katakanlah: 'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni kesalahankesalahan kalian lalu mereka mengganti (lafazh ucapan itu) dan memasuki pintu itu seraya
mereka merangkak di atas pantat-pantat mereka dan mereka berkata: 'Habbah (biji) dalam
tepung'."

Bab: [Bab] Surat Al A'raaf ayat 199


}

{

4276. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin
'Utbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Uyainah bin Hishan bin Hudzafah
datang, lalu singgah dirumah anak saudaranya yaitu AL Hurr bin Qais. Ia adalah salah
seorang yang dekat dengan Umar, salah seorang Qari di Majlis Umar dan dewan syuranya.
Baik ketika ia masih muda maupun sudah tua. Uyainah berkata kepada anak saudaranya;
Wahai anak saudaraku, apakah kamu ada masalah dengan Amirul Mukminin, izinkanlah aku
menemuinya. AL Hurr berkata; Aku akan memintakan izin untukmu. Ibnu Abbas berkata;
Maka Al Hurr meminta izin untuk Uyainah agar bisa menemui Umar, Umar pun
mengizinkannya. Tatkala ia masuk, ia berkata; Wahai Ibnul Khatthab, Demi Allah, anda tidak
memenuhi hak kami, dan tidak bersikap adil kepada kami. Maka Umar pun marah, hampir
saja ia akan memukulnya. Lalu Al Hurr berkata kepadanya; Wahai Amirul Mukminin,
Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Jadilah
engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh. Dan ini terhadap orang-orang yang bodoh. Ibnu Abbas berkata;
maka demi Allah, Umar pun tidak menyakitinya ketika ayat itu dibacakan kepadanya. Ia
berhenti mendengar Kitabullah.

4277. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Hisyam dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair mengenai firman Allah; Jadilah engkau
pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf (Al A'raf: 199). Dia berkata; Tidaklah
Allah menurunkannya kecuali mengenai akhlak manusia. 'Abdullah bin Barrad berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair dia berkata; 'Allah menyuruh Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam agar memaafkan kesalahan manusia kepada beliau.' -atau kurang lebih
demikianlah apa yang ia katakan.-

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 1



} {

{ }

{

{ }

{ } {

{
}

4278. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdur Rahim Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Sulaiman Telah mengabarkan kepada kami Husyaim Telah
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Aku bertanya kepada
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma surat Al Anfal, lalu dia menjawab; 'Yaitu surat yang
diturunkan di perang Badar. Perang yang penuh onak dan duri. MURDIFIN artinya; datang
bertubi-tubi, hingga cukup melelahkanku dan orang yang datang setelahku. DZUQUU,
artinya; berilah kabar gembira, dan berusahalah terus. Ini bukan rasa yang bisa diketahui
melalui mulut. FAYARKUMUHU artinya; bergabung dan berpencar. WA IN JANAHU artinya
jika mereka meminta keselamatan dan keamanan atau berdamai (satu makna). YUSKHINA
artinya: kekalahan. Mujahid berkata; arti MUKAA`AN yaitu memasukan jari-jari mereka ke
dalam mulut-mulut mereka. Arti TASHDIYAH; suara yang memekakkan. LIYUTSBITUTKA
artinya; untuk menahanmu.

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 22

4279. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Warqa' dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu 'Abbas mengenai firman Allah:
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang
yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun. mereka adalah beberapa orang dari
bani Abdu Daar.

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 24




4280. Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Rauh Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin 'Abdur Rahman; Aku mendengar Hafsh
bin 'Ashim bercerita dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla radliallahu 'anhu dia berkata; Suatu saat
saya sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat dan
memanggilku namun saya tidak menjawab panggilannya hingga shalatku selesai. Setelah itu,
saya menemui beliau, maka beliau pun bertanya: "Apa yang menghalangimu untuk
mendatangiku? Bukankah Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu.' Beliau
bersabda lagi: "Sungguh, saya akan mengajarimu tentang surat yang paling agung yang
terdapat di dalam Al Qur`an sebelum kamu keluar dari Masjid." Kemudian tatkala beliau
hendak keluar aku mengingatkan janji Rasulullah tersebut. Dan Mu'adz berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin 'Abdur Rahman dia mendengar Hafsh
dia mendengar Abu Sa'id seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -sebagaimana
kisah di atas.- dan dia berkata; yaitu surat; AL HAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN (Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta Alam), ia adalah As Sab'u Al Matsani (tujuh ayat yang diulangulang, surat alfatihah).

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 32


4281. Telah menceritakan kepadaku Ahmad Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Abdu Hamid yaitu Ibnu Kurdid sahabat Az Ziyadi, dia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Abu Jahl berkata; "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang
benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah
kepada kami azab yang pedih." Maka turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak akan
mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka
padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidil Haram.. (An Anfal: 33-34).

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 33


4282. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin An Nadlr Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdul Hamid sahabat Az Ziyadi, dia mendengar
Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Abu Jahl berkata; "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini,
dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau
datangkanlah kepada kami azab yang pedih." Maka turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak
akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah
akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab
mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidil Haram.. (An Anfal:
33-34).

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 39


{
} {

4283. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin Yahya Telah menceritakan kepada kami Haiwah dari Bakr bin 'Amru dari
Bukair dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa seseorang datang kepadanya
seraya berkata; 'Wahai Abu Abdurrahman, apakah anda tidak mendengar apa yang Allah

sebutkan di dalam kitabnya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya, (Al Hujurat: 9). Lalu apa yang
menghalangi anda dari berperang sebagaimana yang telah Allah perintahkan? Ibnu Umar
menjawab; 'Wahai anak saudaraku, apakah aku akan menipu dengan ayat ini, tidak
berperang bagiku lebih aku sukai dari pada aku harus menipu dengan ayat ini. Bukankah
Allah juga berfirman; Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja
maka balasannya ialah Jahannam (An Nisa: 93). Selanjutnya orang itu berkata;
'Sesungguhnya Allah berfirman; Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah.. (Al Anfal:
39). Ibnu Umar menjawab; 'Kami telah melaksanakannya pada masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yaitu ketika Islam masih sedikit hingga diantara mereka agamanya terancam
dan difitnah baik itu di bunuh atau pun di ikat hingga akhirnya Islam semakin besar dan tidak
ada fitnah lagi. Tatkala orang itu melihat Ibnu Umar tidak setuju dengan pendapatnya, orang
itu bertanya; 'Lalu apa pendapatmu mengenai Ali dan Utsman? Ibnu Umar menjawab;
pendapatku tentang Ali dan Utsman; adapun Utsman ia adalah orang yang telah dimaafkan
Allah, sedangkan kalian tidak mau memaafkannya. Adapun Ali, maka dia adalah putra paman
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan menantunya -kemudian Ibnu Umar menunjuk
dengan tangannya- dan inilah putrinya sebagaimana yang kamu lihat.



4284. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Bayan bahwa Wabarah Telah menceritakan
kepadanya dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Jubair dia berkata; Ibnu
'Umar keluar menemui kami, lalu seseorang bertanya; "Bagaimana pendapatmu tentang
memerangi fitnah? Ibnu Umar menjawab; 'Tahukah kamu apa yang dimaksud fitnah? ' Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerangi orang-orang Musyrik, dan masuk ke dalam golongan
mereka adalah fitnah, bukan seperti perang kalian dalam memerangi penguasa.'

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 65

4285. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma tatkala turun ayat: Jika ada dua
puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus
orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir (Al Anfal: 65). Maka diwajibkan kepada mereka
tidak ada seorang pun yang lari dari sepuluh orang. Abu Sufyan berkali-kali mengatakan:
'Jangan sampai ada yang lari dua puluh orang dari dua ratus orang.' Kemudian turunlah ayat:
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu. (Al Anfal: 66). Maka diwajibkan jangan sampai
ada yang lari sebanyak seratus orang dari dua ratus orang. Sufyan menambahkan juga; telah
turun ayat; Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua
puluh orang yang sabar diantaramu... (Al Anfal: 65). Sufyan berkata; dan Ibnu Syubrumah
berkata; 'Aku melihat seperti inilah menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran.'

Bab: [Bab] Surat Al Anfaal ayat 66

4286. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 'Abdullah As Sulami Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdullah bin Al Mubarak Telah mengabarkan kepada kami Jarir bin Hazim dia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Az Zubair bin Khirrit dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: Jika ada dua puluh orang yang sabar
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada
seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari
pada orang kafir (Al Anfal: 65). Maka hal itu terasa berat bagi kaum muslimin, yaitu ketika
diwajibkan kepada mereka tidak ada yang lari seorang pun dari sepuluh orang. Lalu datang
keringanan yaitu ayat; Sekarang Allah telah meringankan kepadamu. (Al Anfal: 66). Ibnu
Abbas berkata; tatkala Allah meringankan mereka dari jumlah pasukan, maka kesabaran pun
menjadi berkurang sesuai keringanan yang diberikan kepada mereka.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 1


4287. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; Ayat
yang terakhir kali turun adalah ayat: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah).

Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah. (An Nisa: 176). Sedangkan
surat yang terakhir kali turun adalah surat Bara'ah.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 2

4288. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab Dan
telah mengabarkan kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Abu Bakr mengutusku pada haji tersebut, tepatnya pada hari kurban untuk
mengumumkan bersama orang-orang di Mina bahwa tidak boleh orang musyrik melakukan
haji setelah tahun tersebut, dan tidak boleh orang telanjang melakukan thawaf di Ka'bah."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di bonceng oleh Ali bin Abu Thalib, lalu beliau
menyuruhnya untuk mengumumkan mengenai ayat Bara'ah. Abu Hurairah berkata; Maka Ali
bersama kami mengumumkan di Mina pada hari kurban mengenai ayat Bara'ah dan orang
musyrik tidak boleh melakukan haji setelah tahun tersebut, dan orang telanjang tidak boleh
melakukan thawaf di Ka'bah."

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 3



4289. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits Telah menceritakan kepadaku 'Uqail Ibnu Syihab berkata; Maka telah mengabarkan
kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah berkata; Abu Bakr mengutusku
pada haji tersebut, tepatnya pada hari kurban untuk mengumumkan bersama orang-orang
di Mina bahwa tidak boleh orang musyrik melakukan haji setelah tahun tersebut, dan tidak
boleh orang telanjang melakukan thawaf di Ka'bah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di bonceng oleh Ali bin Abu Thalib, lalu beliau menyuruhnya untuk mengumumkan
mengenai ayat Bara'ah. Abu Hurairah berkata; Maka Ali bersama kami mengumumkan di

Mina pada hari kurban mengenai ayat Bara'ah dan orang musyrik tidak boleh melakukan haji
setelah tahun tersebut, dan orang telanjang tidak boleh melakukan thawaf di Ka'bah."

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 4


4290. Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa
Humaid bin 'Abdur Rahman Telah mengabarkan kepadanya bahwa bahwa Abu Hurairah
mengabarkan kepadanya, bahwasanya Abu Bakr pernah mengutusnya saat musim haji,
tepatnya saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuk Abu Bakar sebagai amiirul
hajj. Itu terjadi sebelum haji wada'. Abu bakar mengutus Abu Hurairah bersama beberapa
orang untuk mengumumkan kepada manusia bahwa "Tidak boleh orang musyrik melakukan
haji setelah tahun tersebut, dan tidak boleh orang telanjang melakukan thawaf di Ka'bah."
Dan Humaid berkata; Hari kurban adalah hari haji akbar menurut Hadits Abu Hurairah.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 12


4291. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Isma'il Telah menceritakan kepada
kami Zaid bin Wahb dia berkata; Kami pernah bersama Hudzaifah, lalu ia berkata; Tidak
tersisa orang yang di sebutkan ayat ini (At Taubah: 12) kecuali hanya tiga orang. Dan tidak
tersisa dari orang munafik kecuali hanya empat orang. Seorang arab badui berkata; Kalian
adalah sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak tahu apa yang kalian kabarkan.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang merusak rumah-rumah kami dan mencuri
perhiasan kami? Hudzaifah menjawab: mereka itu adalah orang-orang yang fasik. Ya, tidak
tersisa dari mereka kecuali hanya empat orang, salah satunya seorang yang sudah tua yang
seandainya dia minum air dingin tentu dia tidak akan mendapatkan rasa dinginnya.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 34

4292. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad bahwa 'Abdur Rahman Al A'raj Telah
menceritakan kepadanya bahwasanya dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Pada hari kiamat harta simpanan kalian akan menjadi ular yang ganas.'



4293. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hushain dari Zaid bin Wahb dia berkata; Aku melewati Abu Dzar ketika dia berada
di Rabadzah. Maka aku bertanya kepadanya; Apa yang menyebabkan kamu berada di sini?
Dia menjawab; Ketika aku berada di Syam, aku membaca ayat; Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (At
Taubah: 34). Mu'awiyah berkata; Ayat ini bukan berkenaan dengan kita, tetapi ayat ini
berkenaan dengan Ahlu kitab. Abu Dzar berkata; maka aku katakan kepadanya bahwa ayat
ini berkenaan dengan kita dan mereka.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 36

4294. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab Telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Ibnu Abu Bakrah dari Abu
Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya waktu telah berputar
sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi.
Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya

berturut-turut, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan
Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Sya'ban.'

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 40

4295. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Habban Telah menceritakan kepada kami Hammam Telah menceritakan
kepada kami Tsabit Telah menceritakan kepada kami Anas dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr radliallahu 'anhu dia berkata; Aku pernah bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di Gua Hira, lalu aku melihat jejak-jejak orang Musyrikin. Maka aku berkata;
Ya Rasulullah, seandainya salah seorang dari mereka mengangkat kakinya tentu dia akan
melihat kita. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah engkau beranggapan jika
ada dua orang, maka Allah lah yang ketiganya?."



4296. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma bahwasanya dia berkata ketika terjadi perselisihan antara dia dengan
Ibnu Jubair. Aku berkata; Bapaknya adalah Az Zubair, Ibunya adalah Asma' bibinya adalah
Aisyah, kakeknya adalah Abu Bakr, sedangkan neneknya adalah Shafiyyah. Aku berkata
kepada Sufyan mengenai sanadnya. Dia berkata; Ibnu Jubair telah menceritakan kepada
kami, namun tiba-tiba dia di sibukkan oleh orang lain, dan dia tidak menyebutkan Ibnu Juraij.

4297. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Ma'in Telah menceritakan kepada kami Hajjaj dia berkata;
Ibnu Juraij berkata; Ibnu Mulaikah berkata ketika terjadi perselisihan antara Ibnu Abbas dan
Ibnu Zubair; Maka aku pun pergi menemui Ibnu Abbas seraya aku katakan kepadanya;
Apakah kamu ingin memerangi Ibnu Zubair yang berarti kamu telah menghalalkan apa yang
Allah haramkan? Ibnu Abbas berkata; Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya Allah
telah mencatat Ibnu Zubair dan Bani Umayyah sebagai orang yang termasuk menghalalkan
perang. Dan demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah menghalalkannya sama sekali.
Maka orang-orang pun berkata; 'Bai'atlah Ibnu Zubair. Ibnu Mulaikah berkata; siapa lagi
kalau bukan dia? Sesungguhnya bapaknya adalah Hawari (penolong) Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam (yaitu Zubair). Kakeknya adalah teman Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di gua Hira (yaitu Abu Bakr), Ibunya adalah pemilik dua ikat pinggang (yaitu Asma),
bibinya adalah Ummul Mukminin (yaitu Aisyah), juga bibinya pula istri Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam (yaitu Khadijah), neneknya adalah Shafiyyah, Ibnu Zubair adalah orang yang
mempunyai harga diri dalam Islam, penghafal Qur'an, demi Allah jika aku sambungkan
kekerabatannya denganku tentu akan menyambung, dan jika mereka mendidikku, tentu
merekalah sebaik-baik orang yang telah mendidikku dengan kemuliaan. Maka sungguh
mereka adalah sebaik-baik teladan dari Tautiyat, Usamaat, Humaidaat. Yang dia maksudkan
adalah keturunan dari Kabilah bani Asad, bani Tuwait, dan bani Usamah. Sesungguhnya
putra Abu Al 'Ash dia nampak berjalan mencari kemuliaan, yaitu Al Malik bin Marwan. Dan
dia telah memuji kesalahannya, (yaitu Ibnu Jubair).





4298. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid bin Maimun Telah
menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus dari Umar bin Sa'id dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah kami menemui Ibnu 'Abbas lalu dia berkata;
'Apakah kalian heran dengan sikap Ibnu Zubair dalam memegang urusannya ini. Maka aku
menjawab; Aku akan menyikapinya sebagaimana aku menyikapi Abu Bakar, bukan Umar.

Walaupun tentu keduanya lebih utama darinya. Juga aku pun berkata; Ibnu Zubair adalah
anak bibi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, putra Zubair, putra Abu Bakr, putra saudara
Khadijah, putra saudari Aisyah. Namun Ibnu Abbas malah bangkit menjauh dariku, dia tidak
menginginkanku berlebih-lebihan memuji-muji Ibnu Zubair. Maka aku berkata; Aku mengira
bahwa aku tidak bisa memalingkan perasaanku ini. Lalu Ibnu Abbas meninggalkannya. Aku
lihat tidaklah dia melakukan hal itu kecuali demi kebaikan. Kalaulah aku harus dipimpin oleh
Bani Umayyah tentu itu lebih aku sukai dari pada aku dipimpin oleh selain mereka.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 60


4299. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Bapaknya dari Ibnu Abu Nu'm dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu dia berkata;
Beberapa sedekah dikirimkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau
membagikannya kepada empat orang seraya berkata; Aku ingin melunakan hati mereka.
Seseorang bertanya: 'Engkau tidak adil.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Akan datang dari keturunanku suatu kaum, mereka melepaskan din mereka."

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 79

4300. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid Abu Muhammad; Telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wail dari Abu
Mas'ud dia berkata; Setelah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam memerintahkan kami
untuk bersedekah, maka kami saling membawakan sedekah tersebut agar kami
mendapatkan pahala darinya, lalu Abu Uqail bersedekah dengan setengah sha', kemudian
datang seseorang dengan membawa lebih banyak dari itu, lalu orang-orang munafik berkata;
" Allah Azza Wa Jalla benar-benar tidak membutuhkan sedekah orang ini, orang ini tidak
melakukannya kecuali dengan riya'. Lalu turun ayat: 'Orang-orang munafik itu yaitu orangorang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekadar
kesanggupannya." (Qs. At Taubah: 79).



4301. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; aku berkata kepada
Abu Usamah Aku ceritakan kepadamu dari Zaidah dari Sulaiman dari Syaqiq dari Abu Mas'ud
Al Anshari dia berkata; "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah memerintahkan kami
untuk bersedekah, maka salah seorang dari kami berusaha mencari sesuatu yang bisa
disedekahkan, hingga ia datang dengan membawa satu mud -hasil kerja kerasnya- yang ia
berikan kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sungguh sekarang aku mengetahui
seseorang yang memiliki seratus ribu, seakan-akan dia telah menawarkan dirinya sendiri.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 80

} {




4302. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidullah dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ketika Abdullah bin Ubay meninggal
dunia. anak laki-lakinya -yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seraya memohon kepada beIiau agar sudi memberikan baju beliau kepada
Abdullah untuk kain kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memberikan bajunya kepada Abdullah. setelah itu, Abdullah juga memohon
Rasulullah agar beliau berkenan menshalati jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun
bersiap-siap untuk menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan
menarik baju Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati
jenazah Abdullah bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala
telah memberikan pilihan kepadaku." Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi; "Kamu
memohonkun ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi
mereka, maka hal itu adalah sama saja. sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka
tujuh puluh kali (Qs. At-Taubah 9: 80). Oleh karena itu, aku akan menambah istighfar lebih
dari tujuh puluh kali untuknya." Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya
Ia adalah orang munafik?." Tetapi, rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja

menshalatinya, hingga Allah menurunkan ayat Al Qur'an: "Janganlah kamu sekali-kali


menshalati jenazah seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di
atas kuburnya." (Qs. At-Taubah 9: 84).

4303. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail. -dan yang lainnya berkata- Telah menceritakan kepadaku Al Laits Telah
menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas dari 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu
Tatkala Abdullah bin Ubai bin Salul meninggal dunia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diundang untuk menshalatinya. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri untuk
melaksanakan Shalat, aku meloncat ke arah beliau, lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kenapa engkau menshalati Ibnu Ubay, padahal ia telah
mengatakan di hari ini-itu begini dan begitu?! Aku hitung-hitung kejelekannya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum seraya bersabda: "Tundalah -perkataanmu- dariku
wahai Umar!" setelah aku mengulang menyebut-nyebut kejelekannya, beliau bersabda: "
Aku telah diberikan pilihan, aku memilih. Andaikata aku tahu kalau aku menambahnya lebih
dari tujuh puluh ia akan diampuni, niscaya aku menambahnya!."Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melaksanakan shalat atasnya, kemudian beliau pergi dan tidak berada di
tempat itu kecuali hanya sejenak, hingga turun dua ayat dari surah Bara'ah, "(Dan janganlah
kamu sekali-kali menshalatkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah
kamu berdiri (mendo'akan) di kuburnya. mereka telah kafir kepada Allah dan RasulNya dan
mereka mati dalam keadaan fasik." (Qs. At-Taubah: 84). Setelah itu aku heran atas
keberanianku terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu. Dan hanya Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengatahui."

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 84

4304. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Anas bin 'Iyadl dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; "Ketika Abdullah bin Ubay meninggal dunia. anak laki-lakinya -yaitu Abdulah bin
Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berikan bajunya
dan beliau perintahkannya untuk mengafani ayahnya dengan bajunya tersebut. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalati jenazah ayah Abdullah bin Abdullah bin
Ubbay. Hingga akhirnya Umar menarik baju Rasulullah seraya berkata; "Ya Rasulullah,
apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah bin Ubay sedangkan dia itu orang
munafik? Padahal Allah telah melarang engkau memintakan ampun untuknya?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
memberikan pilihan kepadaku atau mengabariku." Lalu beliau membacakan ayat yang
berbunyi; "Kamu memohonkun ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu
mohonkan ampun bagi mereka, maka hal itu adalah sama saja. sekalipun kamu
memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali sekali-kali Allah tidak akan mengampuni
mereka (Qs. At-Taubah 9: 80). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku akan
menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali untuknya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tetap saja menshalatinya dan kami pun shalat bersamanya hingga Allah
menurunkan ayat Al Qur'an: "Janganlah kamu sekali-kali menshalati jenazah seorang di
antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya, sesungguhnya
mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan munafiq."
(Qs. At-Taubah 9: 84).

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 95

} {






4305. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah sesungguhnya Abdullah bin Ka'ab
bin Malik berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik ketika dia tertinggal dari perang Tabuk;
'Demi Allah, tidak ada nikmat yang telah di berikan Allah kepada saya, setelah Allah
menunjukan kepada saya Islam, yang saya anggap lebih besar daripada kejujuranku kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Seandainya saya berdusta kepada beliau, maka saya
akan celaka sebagaimana orang-orang yang telah berdusta ketika diturunkan wahyu yang
berbunyi: 'Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah apabila kamu
kembali kepada mereka supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah kamu dari
mereka, karena sesungguhnya mereka itu najis dan tempat mereka adalah jahannam
sebagai balasan dari apa yang telah mereka kerjakan. Mereka akan bersumpah kepadamu
supaya kamu ridla kepada mereka, maka sesungguhnya Allah tidak ridla kepada orang-orang
yang fasik itu.' (Qs. At-taubah (9): 95-96).

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 96




4306. Telah menceritakan kepada kami Muammal yaitu Ibnu Hisyam Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Auf Telah menceritakan
kepada kami Abu Raja' Telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundab radliallahu
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tadi malam dua orang
(tamu) berkunjung kepadaku (dalam mimpiku) dan membawaku ke sebuah kota yang
dibangun dari emas dan perak. Di sana kami bertemu sejumlah laki-laki yang setengah
tubuhnya terlihat sangat tampan seperti manusia tertampan yang pernah kalian lihat. Dan
setengah tubuh yang lainnya sangat buruk seperti manusia yang paling buruk yang pernah
kalian lihat. Dua orang tamu itu berkata kepada mereka berdua, pergilah berendam di sungai
itu. Maka mereka pun berendam di dalam sungai itu kemudian kembali kepada kami.
keburukan mereka lenyap dan mereka sekarang benar-benar tampan. Tamu-tamuku berkata
kepadaku; 'Yang pertama (Anda lihat) adalah surga Adn dan itu adalah tempatmu.'
Kemudian mereka berkata; sedangkan mereka yang separuh tampan separuh buruk rupa
adalah orang yang mencampur adukan perbuatan baik dan perbuatan jahat, namun Allah
memberi mereka ampunan.'

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 102

4307. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al
Musayyab dari Bapaknya dia berkata; "Ketika Abu Thalib mendekati ajalnya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuinya dan di dekatnya ada Abu Jahal dan Abdullah
bin Abu Umayyah. Lalu beliau bersabda: "Wahai pamanku, ucapkanlah 'Laa Ilaaha Illallah
(tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah) ' yang dengannya aku akan
berhujah untuk membelamu di sisi Allah -Azza wa Jalla-." Maka Abu Jahal dan Abdullah bin
Umayyah berkata kepadanya; "Wahai Abu Thalib, Apakah kamu benci dengan agama Abdul
Muthalib?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Sungguh akan aku
akan mintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang." Lalu turunlah ayat, "Tidak
sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi
orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah
jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam."
(Qs. At Taubah; 113).

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 113


4308. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus -Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya-, Ahmad berkata; Dan telah menceritakan kepada kami
'Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin Ka'ab bin Malik dia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku 'Abdullah bin Ka'ab dan dia adalah anaknya yang biasa menuntun Ka'ab ketika dia

buta. Dia berkata; Aku mendengar Ka'b bin Malik menceritakan peristiwanya mengenai
firman: dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, (At
Taubah: 118). Diakhir ceritanya Ka'ab berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya taubatku
adalah melepaskan diri dari hartaku sebagai sedekah kepada Allah dan RasulNya. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahanlah sebagian hartamu, hal tersebut
"lebih baik bagimu.

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 117

4309. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Abu Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Musa bin A'yan Telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Rasyid bahwa Az Zuhri Telah menceritakan kepadanya dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari
Bapaknya dia berkata; saya mendengar ayahku Telah mengabarkan kepadaku'ab bin Malik ia adalah salah satu dari tiga orang yang diterima taubatnya- bahwa dia tidak pernah
tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam peperangan yang beliau ikuti
selain dua peperangan yaitu perang 'Usrah dan perang Badar. Dia berkata; Maka aku pun
berusaha untuk mengungkapkan kejujuranku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diwaktu dluha. Karena sudah menjadi tradisi beliau apabila datang dari suatu perjalanan
beliau selalu shalat dluha. Beliau selalu ke masjid terlebih dahulu kemudian shalat dua
raka'at. Beliau melarangku dan kedua sahabatku untuk berbicara. Padahal beliau tidak
melarang orang yang tertinggal selainku. Hingga orang-orang pun menjauhi untuk berbicara
kepada kami. Hal itu terjadi begitu lama. Dan tidaklah yang membuatku cemas kecuali rasa
takutku apabila aku mati sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau
menshalatiku. Atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang meninggal dunia, hingga aku
termasuk orang yang buruk keadaannya, tidak seorang pun yang mau berbicara denganku,
dan tidak mau menshalati serta mengucapkan salam kepadaku. Kemudian Allah menurunkan
ayat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada sepertiga malam terakhir yang
memberitakan taubat kami. Pada waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di
sisi Ummu Salamah. Ummu Salamah adalah orang yang senantiasa menyebut kebaikankebaikan urusanku dan membelaku. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Ya Ummu Salamah, Ka'ab telah diterima taubatnya.' Ummu Salamah berkata; Apakah aku
harus mengutus seseorang kepadanya untuk memberikan kabar gembira? Beliau bersabda:
Jangan, nanti orang-orang akan memukuli kamu dan menahan kamu dari tidur di malam
hari. Hingga tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Subuh beliau
mengumumkan bahwa Allah telah menerima taubat kami. Dan beliau apabila sedang
memberi kabar gembira, wajah beliau kelihatan bersinar seperti bersinarnya sebagian bulan.
Dan kamilah yang dimaksudkan ayat, tiga orang yang menyelisihi perintah, yang kemudian
diterima alasannya dari orang-orang yang meminta izin untuk tidak berperang. Yaitu ketika
Allah menurunkan penerimaan taubat kami. Padahal dulu tatkala disebutkan orang-orang
yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu orang-orang yang tidak ikut
berperang dan beralasan dengan alasan yang batil. Mereka dikatakan sebagai sejelek-jelek
manusia. Allah Ta'ala berfirman: Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya
kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah:
"Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena)
sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan
Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu. (At Taubah: 94).

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 119

}

4310. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari
'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku
mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi
Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran
ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya
ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud
untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada
Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat
Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar hingga ayat: 'dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang jujur.' (Qs. At-Taubah (9): 117-119).

Bab: [Bab] Surat At Taubah ayat 128






4311. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu As Sabbaq bahwa Zaid
bin Tsabit Al Anshari radliallahu 'anhu -salah seorang penulis wahyu- dia berkata; Abu Bakar
As shiddiq datang kepadaku pada waktu perang Yamamah, ketika itu Umar disampingnya.
Abu Bakr berkata bahwasanya Umar mendatangiku dan mengatakan; "Sesungguhnya perang
Yamamah telah berkecamuk (menimpa) para sahabat, dan aku khawatir akan menimpa para
penghafal Qur'an di negeri-negeri lainnya sehingga banyak yang gugur dari mereka kecuali
engkau memerintahkan pengumpulan (pendokumentasian) al Qur`an." Abu Bakar berkata
kepada Umar; "Bagaimana aku mengerjakan suatu proyek yang tidak pernah dikerjakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Umar menjawab; "Demi Allah hal itu adalah sesuatu
yang baik." Ia terus mengulangi hal itu sampai Allah melapangkan dadaku sebagaimana
melapangkan dada Umar dan aku sependapat dengannya. Zaid berkata; Abu Bakar berkata; pada waktu itu disampingnya ada Umar sedang duduk, dan dia tidak berkata apa-apa."Sesungguhnya kamu adalah pemuda yang cerdas, kami tidak meragukanmu, dan kamu juga
menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu kumpulkanlah al
Qur'an (dengan seksama)." Zaid berkata; "Demi Allah, seandainya mereka menyuruhku
untuk memindahkan gunung dari gunung-gunung yang ada, maka hal itu tidak lebih berat
bagiku dari pada (pengumpulan atau pendokumentasian al Qur'an). kenapa kalian
mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
Abu Bakar menjawab; "Demi Allah hal itu adalah baik." Aku pun terus mengulanginya,
sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada keduanya (Abu Bakar
dan Umar). Lalu aku kumpulkan al Qur'an (yang ditulis) pada kulit, pelepah kurma, dan batu
putih lunak, juga dada (hafalan) para sahabat. Hingga aku mendapatkan dua ayat dari surat
Taubah berada pada Khuzaimah yang tidak aku temukan pada sahabat mana pun. Yaitu ayat:
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari
keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung." (9: 128129). Dan mushaf yang telah aku kumpulkan itu berada pada Abu Bakr hingga dia wafat,
kemudian berada pada Umar hingga dia wafat, setelah itu berada pada Hafshah putri Umar.
Diriwiyatkan pula oleh 'Utsman bin 'Umar dan Al Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab; Al Laits
berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin Khalid dari Ibnu Syihab; dia
berkata; ada pada Abu Huzaimah Al Anshari. Sedang Musa berkata; Dari Ibrahim Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Syihab; 'Ada pada Abu Khuzaimah.' Juga diriwayatkan oleh
Ya'qub bin Ibrahim dari Bapaknya. Abu Tsabit berkata; Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim dia berkata; 'Ada pada Khuzaimah atau Abu Khuzaimah.

Bab: [Bab] Surat Yunus ayat 90



4312. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair
dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau
melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura`, mereka berkata; "Lebih tepatnya pada
hari Musa mengalahkan Fir'aun. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada para sahabatnya: "Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka, maka
berpuasalah."

Bab: Perkataan Abu Maisarah



4313. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Muhammad bin Shabbah Telah
menceritakan kepada kami Hajjaj dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far bahwasanya aku mendengar Ibnu Abbas
membaca; 'Ketahuilah, sesungguhnya mereka memalingkan dada mereka (QS. Hud; 5).' Ibnu
Ja'far berkata; Aku bertanya kepadanya mengenai ayat tersebut. Maka Ibnu Abbas
menjawab; beberapa dari kalangan orang-orang munafik merasa malu ketika membuang
hajat mereka dalam keadaan telanjang dan ketika mereka bersetubuh dengan istri-istri
mereka. Maka ayat ini turun kepada mereka.




4314. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ibnu Juraij Dan telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far
bahwa Ibnu 'Abbas membaca; 'Ketahuilah, sesungguhnya mereka memalingkan dada
mereka dariku.'Ibnu Ja'far berkata; Aku bertanya kepadanya; 'Wahai Ibnu Abbas, apa yang
dimaksud dengan ayat itu? Maka Ibnu Abbas menjawab; seseorang merasa malu ketika
hendak bersetubuh dengan istrinya dan ketika membuang hajat dalam keadaan telanjang.
Maka turunlah ayat ini.


}
}

} {

{
}

4315. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami 'Amru dia berkata; Ibnu 'Abbas membaca ayat: Ingatlah,
sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri
daripadanya (Muhammad), Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain..
(Huud: 5). Yang lainnya berkata; dari Ibnu Abbas arti Yastagsyuuna adalah; menutup kepala
mereka. Arti sii`a bihim (Huud: 77 adalah berperangsangka buruk kepada kaumnya. Dan
dlaaqa bihim yaitu terhadap para tamu mereka. Sedangkan arti Qitha'i manal lail yaitu
kegelapan. Mujahid berkata; arti ilaihi Unib yaitu saya kembali.

Bab: [Bab] Surat Huud ayat 7

{ }
{

{ }

}





{
}



4316. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla
berfirman: 'Berinfaklah, maka aku akan berinfak kepadamu.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang maupun
malam tidak pernah menguranginya." Juga beliau bersabda: "Tidakkah kalian melihat
bagaimana Allah telah memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta langit dan bumi.
Sesungguhnya Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada tangan kanan-Nya." Beliau
bersabda: "Dan 'Arsy-Nya ada di atas air, di tangan-Nya yang lain terdapat neraca, Dia
merendahkan dan meninggikan."

Bab: [Bab] Surat Huud ayat 18





4317. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Zura'i Telah menceritakan kepada kami Sa'id dan Hisyam keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Shafwan bin Muhriz dia berkata; ketika Ibnu 'Umar
sedang thawaf, tiba-tiba seseorang menghadangnya seraya berkata; wahai Abu 'Abdur
Rahman, atau wahai Ibnu 'Umar apa kamu mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai An-Najwa (bisikan dihari kiamat)? Ibnu Umar menjawab: "Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Nanti di hari kiamat, seorang mukmin mendekat
kepada Rabb-nya. Hisyam berkata; 'Seorang mukmin mendekat hingga Dia meletakkan
naungan-Nya ke atasnya, yaitu menutupi (dosa-dosa) -nya kemudian Dia berkata, "Apakah
kamu mengakui dosa ini?" dia menjawab, "Wahai Rabb-ku, saya mengetahuinya." -sebanyak
dua kali- Allah berfirman kepadanya: "Saya telah menutupinya (merahasiakannya) di dunia
dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu." Kemudian diberikanlah kepadanya
catatan kebaikan-kebaikannya. Adapun yang lainnya atau orang-orang kafir, maka mereka
dipanggil dihadapan semua manusia dan dikatakan: "Inilah mereka yang telah mendustakan
Rabb mereka, ketahuilah bahwa laknat Allah berlaku atas orang-orang yang zalim." (Hud:
18). Dan Syaiban berkata; Dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Shafwan.

Bab: [Bab] Surat Huud ayat 102

} {


4318. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu Burdah dari Abu
Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan menangguhkan siksaan bagi
orang yang berbuat zhalim. Dan apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan
pernah melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah

adzab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim.
Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102).

Bab: [Bab] Surat Huud ayat 114


4319. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid
yaitu Ibnu Zura'i Telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Tamimi dari Abu 'Utsman dari
Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu bahwasanya seorang lelaki pernah mencium seorang wanita,
lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkannya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka turunlah ayat: "Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi
siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud; 114). Abdullah berkata; laki-laki itu
bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah ayat ini hanya khusus untukku?" Beliau menjawab:
"Ayat tersebut adalah untuk orang-orang yang melakukannya dari ummatku."

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 6

4320. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami 'Abdush Shamad dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Dinar dari Bapaknya dari
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang mulia, putra orang mulia, putra orang mulia, putra orang mulia, adalah Yusuf bin
Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim."

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 7




4321. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah
dari 'Ubaidillah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; "Siapakah menusia yang paling mulia?" Beliau
bersabda: "Orang yang paling bertaqwa dari mereka." para sahabat berkata; "Bukan itu yang
kami tanyakan?" beliau bersabda: "Jika bukan, berarti Yusuf Nabi Allah putra Nabi Allah
(Ya'qub) putra Nabi Allah (Ishaq) putra Ibrahim kekasih Allah, " para sahabat berkata; "Bukan
itu yang kami tanyakan, " beliau bersabda: "Apakah tentang bangsa Arab yang kalian
tanyakan?, mereka menjawab; 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: orang
yang paling baik dari mereka dimasa jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam,
jika mereka paham Islam." Demikian juga diriwayatkan oleh Abu Usamah dari Ubaidullah.

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 18

4322. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Umar An Numair; Telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Zaid Al Aili dia berkata; Aku mendengar Az Zuhri, aku mendengar 'Urwah bin Az
Zubair dan Sa'id bin Al Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidillah bin Abdullah
dari cerita 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tatkala orang yang memfitnahnya
berkata kepadanya dengan semua isu (ghosip) yang mereka sebarluaskan. Lalu Allah
menjelaskan akan terbebasnya dirinya dari tuduhan tersebut. Setiap orang menceritakan
sebagian dari berita ghosip tersebut. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada
Aisyah: "Jika kamu tidak melakukannya, maka Allah akan membebaskan kamu dari tuduhan
tersebut, tapi jika kamu melakukan dosa, maka meminta ampunlah kepada Allah dan
bertaubatlah. Aisyah berkata; 'Demi Allah, aku tidak mendapatkan perumpamaan ini selain
sebagaimana Abu Yusuf (Ya'qub) ketika berkata; maka lakukanlah kesabaran yang baik,
itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang
kamu ceritakan." (Yusuf: 18). Kemudian Allah menurunkan ayat: Sesungguhnya orang-orang

yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. (An Nuur: 11). -hingga
sepuluh ayat.-

4323. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Hushain dari Abu Wail dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Masruq bin Al Ajda'
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ummu Rumman yaitu Ummu 'Aisyah dia berkata;
ketika kami bersama Aisyah yang sedang menderita demam, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; semoga ada wahyu yang mengabarkan tentang Aisyah. Ummu Ruman
berkata; 'Ya.' Lalu Aisyah duduk seraya berkata; perumpamaanku dengan kalian adalah
seperti perkataannya Ya'qub kepada putra-putranya: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang
memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah
(kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu
ceritakan." (Yusuf: 18).

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 23

{ } { } {

{ }


} } { }
{





4324. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Bisyr
bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wail dari
'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; mengenai firman Allah: "Marilah ke sini, (Yusuf: 23)." Ibnu
Mas'ud berkata; Kami membacanya sesuai dengan yang telah diajarkan kepada kami. Arti
Matswaahu: tempat tinggalnya. Arti Al Fayaa: keduanya mendapatkan. Sebagaimana
perkataan Al Fau Aabaa`ahum: yakni mereka mendapatkan. Demikian juga dari Ibnu Mas'ud
mengenai firman Allah: Bahkan aku menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan
mereka menghinakan kamu. (As Shafaat: 12).


} {



4325. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa ketika orangorang Quraisy menangguhkan untuk memeluk Islam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mendo'akan kebinasaan bagi mereka: "Ya Allah, tolonglah kami dalam menghadapi mereka
dengan mengirimkan tujuh tahun (kelaparan) sebagaimana yang telah menimpa Yusuf. Maka
kemudian mereka tertimpa tahun paceklik yang menghabiskan segala sesuatu hingga
diantara mereka memakan tulang. Dan seseorang dari mereka ketika melihat ke langit, ia
melihat antara dia dan langit seakan-akan terhalangi oleh asap (karena rasa lapar). Allah
berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. (QS.Ad Dukhan:
10). Allah juga berfirman: Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak
sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar, (QS.Ad Dukhan: 15). Maka bagaimana
adzab akan dihentikan pada hari kiamat, padahal telah berlalu bagi mereka kabut dan
hantaman keras?.

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 50

4326. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Talid Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Rahman bin Al Qasim dari Bakr bin Mudlar dari 'Amru bin Al Harits dari Yunus bin
Yazid dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Rahmat Allah semoga terlimpah kepada Luth sungguh ia telah berlindung kepada keluarga
yang kuat. Sekiranya aku masuk penjara dan mendekam selama mendekamnya Yusuf, tentu
aku akan menuruti ajakan penggoda. Dan kita lebih berhak untuk meminta kemantapan dari
pada Ibrahim 'Alaihis Salam ketika Allah berfirman kepadanya: "Apakah kamu tidak
beriman?" Ibrahim berkata; "Tentu aku sebenarnya telah beriman, akan tetapi agar hatiku
lebih mantap. (QS.Al Baqarah: 260).

Bab: [Bab] Surat Yusuf ayat 110

{


}


4327. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anhuma dia berkata kepadanya
ketika Urwah bertanya mengenai firman Allah Ta'ala: Sehingga apabila para rasul tidak
mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka).. maka aku bertanya; apakah mereka
'kudzibuu atau Kudzdzibuu' -dengan menggunakan tasydid-? Aisyah menjawab; 'mereka
didustakan.' -dengan menggunakan tasydid-. Aku bertanya; sungguh mereka telah yakin
bahwa kaumnya pasti akan mendustakannya, lalu apa yang dimaksud dengan persangkaan
mereka? Aisyah menjawab; 'Ya, demi umurku, mereka telah yakin dengan hal itu, aku pun
bertanya lagi; lalu kenapa mereka tidak punya harapan lagi? Aisyah berkata; Aku berlindung
kepada Allah, para rasul tidak pernah menyangka demikian terhadap Rabbnya. Aku
bertanya; lalu apa maksud ayat ini? Aisyah menjawab; merekalah para pengikut rasul, yang
telah beriman kepada Rabb mereka dan mempercayai para rasul tersebut, namun ujian yang
begitu panjang serta pertolongan tidak kunjung tiba kepada mereka. Maka maksud dari ayat;
Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka).. dari
kaumnya yang mendustakan mereka, hingga mereka menyangka bahwa para pengikutnya
telah mendustakan mereka, maka ketika itu datanglah kepada mereka pertolongan Allah.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah maka aku berkata; semoga
maksudnya adalah 'Kudzibuu' (mereka di dustakan) -tanpa tasydid-. Maka Aisyah berkata;
'Aku berlindung kepada Allah, -dengan lafazh yang serupa.-

Bab: [Bab] Surat Ar Ra'd ayat 8



4328. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Ma'an dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Abdullah bin Dinar dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Tidak ada
yang tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok kecuali Allah. Tidak ada yang tahu apa
yang terjadi di dalam rahim-rahim kecuali Allah. Tidak ada yang tahu kapan datangnya hujan
kecuali Allah. Tidak ada seorangpun yang tahu dimana dia akan meninggal. Dan tidak ada
yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah."

Bab: [Bab] Surat Ibrahim ayat 24




4329. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidillah dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; ketika kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Beritahukan padaku suatu pohon yang mirip
seorang muslim, daunnya tidak berguguran, dan ia tidak berbuah setiap waktu." Ibnu Umar
berkata: Hatiku mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Aku melihat Abu Bakar
dan Umar tidak berbicara sehingga aku tidak mau berbicara atau mengatakan apa pun.
Tatkala para sahabat tidak ada yang menjawab sedikitpun, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Yaitu pohon kurma.' Ketika kami sudah beranjak pergi, aku berkata
kepada Umar; Wahai bapakku, dalam hatiku juga mengatakan bahwa itu adalah pohon
kurma. Lalu ia berkata; Kenapa kamu tidak mengatakannya tadi? Ibnu Umar menjawab; 'Aku
melihat kalian semua tidak menjawab, maka aku pun tidak mau menjawab atau mengatakan
sesuatu pun. Umar berkata: 'Andai kau mengatakannya, itu lebih aku sukai dari ini dan ini.'

Bab: [Bab] Surat Ibrahim ayat 27

4330. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad dia berkata; 'Aku
mendengar Sa'ad bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seorang muslim apabila ditanya di dalam kubur, maka akan bersaksi
bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah.

itulah firman Allah yang berbunyi: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahiim: 27).

Bab: [Bab] Surat Ibrahim ayat 28

4331. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari 'Atha dia mendengar Ibnu 'Abbas berkata mengenai firman Allah:
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran,
mereka adalah orang-orang kafir Makkah.

Bab: [Bab] Surat al Hijr ayat 18

{ }

4332. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdillah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari 'Ikrimah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Apabila Allah menetapkan satu perkara di atas langit maka para malaikat

mengepakkan sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai


yang berada di atas batu besar. Ali dan yang lainya berkata; hal itu sebagaimana firman
Allah: "Apabila hati mereka telah menjadi stabil, mereka berkata; 'Apa yang difirmankan
Rabb kita? ' mereka menjawab; 'Al Haq, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.' Dan para
pencuri berita langit (jin) mendengarkannya, (mereka bersusun) sebagian di atas sebagian
yang lainnya. -Sufyan seraya memberikan isyarat dengan telunjuknya.- Para pencuri berita
langit itu mencuri dengar kalimat lalu menyampaikannya kepada yang berada di bawahnya.
Bisa jadi jin itu diterjang bintang sebelum menyampaikannya kepada yang di bawahnya
hingga ia terbakar, kemudian mereka menyampaikanya kepada lisan dukun atau tukang
sihir. Bisa jadi mereka tidak diterjang oleh bintang sehingga dapat menyampaikannya,
kemudian dicampur dengan seratus kebohongan. Maka kalimat yang didengar bisa sesuai
(cocok) dengan yang dari langit." Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdillah Telah
menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami 'Amru dari 'Ikrimah dari
Abu Hurairah dia berkata; Apabila Allah memutuskan suatu perkara, -dan dia berkata dengan
lafazh; 'kepada mulut tukang sihir.' Aku bertanya kepada Sufyan, Apakah kamu mendengar
Amru berkata; Aku mendengar Ikrimah dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah? Sufyan
berkata; 'Ya.' Aku bertanya lagi kepada Sufyan Sesungguhnya orang-orang meriwayatkan
dari kamu dari Amru dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa ia berkata dengan lafazh;
'Furrigha' (bila telah selesai). Sufyan berkata; begitulah Amru membacanya, maka aku tidak
tahu apakah dia mendengar Abu Hurairah membaca demikan atau tidak, dan itu menjadi
bacaan kami.

Bab: [Bab] Surat al Hijr ayat 80



4333. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Ma'an dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Abdullah bin Dinar dari
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada para sahabat beliau yang tengah melintasi hijr (tempat kaum Tsamud,
pent.): "Jangan kalian memasuki kepada mereka yaitu kaum yang disiksa kecuali kalian
menangis, bila kalian tidak menangis, jangan memasuki mereka, karena dikhawatirkan kalian
akan tertimpa seperti yang menimpa mereka."

Bab: [Bab] Surat al Hijr ayat 87

4334. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin 'Abdur Rahman
dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla dia berkata; ketika saya sedang shalat,
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lewat, lalu beliau memanggilku namun saya tidak
mendatanginya sehingga shalat saya selesai. Kemudian aku menemuinya. Beliau bertanya:
Apa yang mengahalangimu untuk datang kepadaku? Abu Sa'id menjawab; saya sedang
shalat. Beliau bersabda: "Bukankah Allah Tabaraka Wa Ta'ala telah berfirman: "Hai orangorang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu." (Al Anfal: 24). Lalu beliau bersabda:
"Maukah saya ajarkan surat yang paling agung dalam alqur'an sebelum saya keluar dari
masjid ini?. Abu Sa'id bin Al Mu'alla berkata; ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
hendak pergi, saya mengingatkan beliau, lalu beliau bersabda: "Segala puji bagi Allah rabb
semesta alam." (Al Fatihah: 2), itu adalah termasuk Assabu' Al Matsani (tujuh ayat yang
terulang-ulang) dan Al quran yang agung yang diberikan kepadaku.

4335. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi'b Telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ummul Qur'an (Al Fatihah)
adalah Assab'u Al Matsaani dan Al Qur'an yang agung."

Bab: [Bab] Surat al Hijr ayat 91



4336. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: "yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al
Quran itu terbagi-bagi." (Al Hijr: 91). Ibnu Abbas berkata; Mereka adalah ahlu kitab, mereka
telah membagi Al Qur'an menjadi beberapa bagian, kemudian mereka beriman dengan
sebagiannya dan kafir dengan sebagian yang lain."

4337. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Al A'masy dari Abu
Zhabyan dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: Sebagaimana Kami
telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi Kitab Allah. (Al Hijr: 90).
Ibnu Abbas berkata; "Mereka beriman dengan sebagiannya dan kafir dengan sebagian yang
lain, mereka adalah Yahudi dan Nashrani."34

Bab: [Bab] Surat An Nahl ayat 70

4338. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Harun bin Musa Abu 'Abdillah Al A'war dari Syu'aib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: 'A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI WAL
KASALI, WA ARDZALIL 'UMURI WA'ADZAABIL QABRI WAFITNATID DAJJAAL WAFITNATIL
MAHYAA WAL MAMAAT "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekikiran, kemalasan,
kepikunan, siksa kubur, fitnah Dajjal serta fitnah kehidupan dan kematian."

Bab: Bab

4339. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu Ishaq dia berkata; Aku mendengar 'Abdur Rahman bin Yazid dia berkata; Aku
mendengar Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu dia berkata mengenai surat Bani Israil, Ashabul Al
Kahfi, dan Maryam; Mereka adalah orang-orang terdahulu, dan surat-surat itu sudah lama
aku membacanya. Adapun arti Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka.. (Al
Israa: 51). Ibnu Abbas berkata; yaitu menggerak-gerakannya. Yang lainnya berkata; 'Naghdlat
Sinnuka.' Yakni; gigimu bergerak-gerak.

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 1

4340. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami
'Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Ibnu Al
Musayyab dia berkata; Abu Hurairah berkata; Pada malam Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam diisra'kan di Iliya, dihidangkan kepada beliau dua bejana; khamer dan susu. Lalu
beliau memandangi keduanya seraya mengambil bejana yang berisi susu. Jibril 'Alaihis Salam
pun berkata; "Segala puji bagi Allah yang telah menunjukimu kepada fitrah, sekiranya
engkau mengambil khamer maka umatmu tersesat."




}
4341. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu Usamah
berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan
perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul
Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan
saya dapat melihatnya." Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah menceritakan kepada
kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy
mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti
Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu.

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 16




4342. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah mengabarkan kepada kami Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah dia berkata;
pada masa jahiliyah kami biasa mengatakan bagi suatu kaum apabila mereka berjumlah
banyak, dengan perkataan; Bani Fulan banyak anaknya. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata dengan lafazh; 'Amara.'

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 3

4343. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah bin
'Amru bin Jarir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alahi wa
Salam diberi sepotong daging maka beliau pun mengangkat lengannya, dan beliau menyukai
daging itu, hingga beliau menggigitnya. Setelah itu beliau bersabda: "Aku pemimpin manusia
pada hari kiamat, tahukah kalian kenapa? Allah akan mengumpulkan semua manusia dari
yang pertama hingga yang akhir dalam satu tanah lapang, seorang penyeru akan menyeru
mereka, pandangan menembus mereka dan matahari mendekat, duka dan kesusahan
manusia sampai pada batas yang tidak mampu mereka pikul. Orang-orang saling berkata
satu sama lain: Apa kalian tidak melihat yang telah menimpa kalian, apakah kalian tidak
melihat siapa yang memberi kalian syafaat kepada Rabb kalian. Orang-orang saling berkata
satu sama lain: Hendaklah kalian menemui Adam. Mereka menemui Adam lalu berkata:
Engkau adalah bapak seluruh manusia, Allah menciptakanmu dengan tanganNya, meniupkan
ruh-Nya padamu dan memerintahkan para malaikat lalu mereka sujud padamu, berilah kami
syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak melihat yang
menimpa kami? Adam berkata kepada mereka: Rabbku saat ini benar-benar marah, Ia tidak
pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu Ia
melarangku mendekati pohon tapi aku durhaka. Oh diriku, Oh diriku, Ohh diriku. Pergilah
pada selainku, pergilah ke Nuh. Mereka mendatangi Nuh lalu berkata: Hai Nuh, engkau
adalah rasul pertama untuk penduduk bumi, Allah menyebutmu hamba yang sangat
bersyukur, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau
tidak melihat yang menimpa kami? Nuh berkata kepada mereka: Rabbku saat ini benarbenar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah seperti
itu sesudahnya, dulu aku pernah berdoa keburukan untuk kaumku, Oh diriku, Oh diriku, Oh
diriku, pergilah kepada selainku, pergilah ke Ibrahim. Mereka mendatangi Ibrahim lalu
berkata: Wahai Ibrahim, engkau nabi Allah dan kekasihNya dari penduduk bumi, berilah
kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak melihat yang
menimpa kami? Ibrahim berkata kepada mereka: Rabbku saat ini benar-benar marah, Ia
tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah seperti itu sesudahnya,
dulu aku pernah bedusta tiga kali -Abu Hayyan menyebut ketiga-tiganya dalam hadits ini- oh
diriku, diriku, diriku, pergilah kepada selainku, pergilah ke Musa. Mereka menemui Musa lalu
berkata: Wahai Musa, engkau utusan Allah, Allah melebihkanmu dengan risalah dan
kalamNya atas seluruh manusia, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat

kondisi kami, apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Musa berkata kepada mereka:
Rabbku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak
akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu aku pernah membunuh jiwa padahal aku tidak
diperintahkan untuk membunuhnya, oh diriku, diriku, diriku, pergilah kepada selainku,
pergilah ke 'Isa. Mereka mendatangi 'Isa lalu berkata: Hai 'Isa, engkau adalah utusan Allah,
kalimatNya yang disampaikan ke maryam, ruh dariNya, engkau berbicara pada manusia saat
masih berada dalam buaian, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi
kami, apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Isa berkata kepada mereka: Rabbku saat
ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah
seperti itu sesudahnya, namun ia tidak menyebut dosanya, oh diriku, diriku, diriku, pergilah
ke selainku, pergilah ke Muhammad. Mereka mendatangi Muhammad lalu berkata: Wahai
Muhammad, engkau adalah utusan Allah, penutup para nabi, dosamu yang telah lalu dan
yang kemudian telah diampuni, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat
kondisi kami. Lalu aku pergi hingga sampai di bawah 'arsy, aku tersungkur sujud pada
Rabbku lalu Allah memulai dengan pujian dan sanjungan untukku yang belum pernah
disampaikan pada seorang pun sebelumku, kemudian dikatakan: Hai Muhammad, angkatlah
kepalamu, mintalah pasti kau diberi, berilah syafaat nicaya kau diizinkan untuk memberi
syafaat. Maka aku mengangkat kepalaku, aku berkata: Wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb,
ummatku, wahai Rabb, ummatku. Ia berkata: Hai Muhammad, masukkan orang yang tidak
dihisab dari ummatmu melalui pintu-pintu surga sebelah kanan dan mereka adalah sekutu
semua manusia selain pintu-pintu itu." Setelah itu beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku
berada ditanganNya, jarak antara dua daun pintu-pintu surga seperti jarak antara Makkah
dan Himyar atau seperti jarak antara Makkah dan Bashrah."

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 56


4344. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Nashr Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Razzaq dari Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dawud 'Alaihis Salam dimudahkan untuk
membaca, dia pernah menyuruh orang untuk memasangkan pelana pada tunggangannya,
dan dia membaca Al Qur`an terlebih dahulu sebelum pelananya selesai dipasangkan pada
tunggangannya."

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 57


{ }

4345. Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya
Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari
Ibrahim dari Abu Ma'mar dari 'Abdullah mengenai firman Allah: Orang-orang yang mereka
seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka.., (Al Isra: 57). Abdullah
berkata; Sebagian orang menyembah bangsa Jin. Lalu bangsa jin tersebut masuk Islam,
sedangkan orang yang menyembahnya tetap pada keyakinan mereka. Al Asyaj
menambahkan dari Sufyan dari Al A'masy yaitu firman Allah: Katakanlah: "Panggillah mereka
yang kamu anggap (tuhan) selain Allah.., (Al Isra: 56).


4346. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abu Ma'mar dari
'Abdullah radliallahu 'anhu mengenai firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu,
mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka.., (Al Isra: 57). Abdullah berkata;
'Sebagian kelompok dari bangsa Jin disembah manusia. Lalu bangsa jin tersebut masuk
Islam.'

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 60

4347. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu berkenaan dengan ayat
Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur'an,
(Al Isra: 60) ia mengatakan; ia adalah mimpi yang diperlihatkan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pada malam beliau diIsra-kan ke Baitul Maqdis, dan pohon yang dilaknat di
dalam al Qur'an yaitu pohon Zaqqum."

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 78


} {

4348. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah
dan Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Keutamaan shalat berjama'ah dari shalat sendirian adalah dua puluh
lima derajat, dan malaikat malam dan malaikat siang berkumpul ketika shalat subuh." lalu
Abu Hurairah berkata: "jika kalian mau bacalah: "dan (dirikanlah pula shalat) subuh.
Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Al Isra: 78).

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 79

4349. Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Aban Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Ahwash dari Adam bin 'Ali dia berkata; Aku mendengar Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan menjadi bangkai. Setiap umat
akan mengikuti nabinya hingga mereka saling berkata; 'Ya Fulan, berilah aku syafa'at. ya
fulan, berilah aku syafa'at.' Sampai akhirnya mereka mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Itulah hari ketika Allah membangkitkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada
kedudukan yang terpuji.






4350. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Ayyasy Telah menceritakan kepada kami
Syu'aib bin Abu Hamzah dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
membaca ketika mendengar adzan; "ALLAHUMMA ROBA HADZIHID DA'WAATIT TAAMMAH
WAS SHALATIL QOOIMAH ATI MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHIILAH WAB'ATSHU
MAQOOMAM MAHMUDANIL LADZI WA'ADTAHU" (Ya Allah pemilik panggilan yang
sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan
bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan
ia akan mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." Diriwayatkan oleh Hamzah bin Abdullah
dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 81

{
} {

4351. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abu Najih dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari 'Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu dia
berkata; Ketika Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam masuk Makkah, di sekeliling ka'bah
terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu Nabi memecahkannya dengan tongkat yang
berada di tangannya seraya mengucapkan firman Allah: "Yang benar telah datang dan yang
batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al Isra: 81).
Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan
mengulangi."

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 85

4352. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata;
"ketika aku bersama nabi shallallahu 'alaihi wasallam disuatu ladang sementara beliau
tengah bersandar, tiba-tiba beberapa orang Yahudi lewat, mereka saling berkata satu sama
lain: 'Tanyakan padanya tentang ruh sehingga ia kembali bertanya 'bagaimana pendapat
kalian tentangnya! Namun sebagian mengatakan "Jangan sampai ia meminta kalian
mendatangkan sesuatu yang kalian sen diri tidak menyukainya.' Mereka berkata,
'Bertanyalah padanya.' Kemudian sebagian dari mereka menghampiri beliau, lalu bertanya
tentang roh'." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diam dan tidak menjawab apa pun. Aku tahu
beliau tengah diberi wahyu. Aku berdiri dari tempatku. Saat wahyu turun, beliau bersabda:
'Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: 'Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (Al Israa`: 85).

Bab: [Bab] Surat Bani Israil ayat 110



{ }

{
}


}
4353. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: "dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya, " (Al Israa: 110). Ibnu Abbas
berkata; ayat ini turun ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sembunyi-sembunyi di
Makkah. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bila mengimami shalat para sahabatnya, beliau
mengeraskannya saat membaca al Qur`an. Tatkala orang-orang musyrik mendengarkan hal
itu, mereka mencela al Qur`an, mencela yang menurunkannya dan yang membawakannya.
Maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada NabiNya: (Dan janganlah kamu mengeraskan
suaramu dalam shalatmu) maksudnya adalah dalam bacaanmu sehingga orang-orang
musyrik mendengarnya dan mereka mencela al Qu`ran dan: Dan janganlah pula
merendahkannya dari para sahabatmu sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan
mengambil Al Qu`ran darimu dan: Maka carilah jalan tengah di antara kedua itu.

4354. Telah menceritakan kepadaku Thalq bin Ghannam Telah menceritakan kepada kami
Zaidah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Ayat di atas
turun berkenaan dengan do'a."

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 54

{
{ }


{ }

{ } { } { }




{ }
{ }








4355. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu
Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain bahwa Hushain bin 'Ali
mengabarkan kepadanya dari 'Ali radliallahu 'anhu bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mendatangi dia dan Fatimah lalu beliau bertanya: "Tidakkah kalian
shalat (malam)?" makna RAJMAN BIL GHAIB, (Al Kahfi: 22) yaitu; belum nampak. FURUTHAA,
artinya; Nadaman (penyesalan). SURADIQUHA, artinya; seperti tenda dan kamar yang di
kelilingi paviliyun.' YUHAWIRU, berasal dari kata Muhawarah. LAKINNA HUWALLAH,
maksudnya; Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku. -dengan membuang alif dan
menggabungkan dua nun.-

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 60

{ }

{
{

}






4356. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Dinar dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Sa'id bin Jubair dia berkata; "Saya berkata kepada Ibnu Abbas bahwasanya Nauf Al Bikali
menganggap bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil bukanlah
Musa yang menyertai Nabi Khidhir." Ibnu Abbas berkata; 'Berdustalah musuh Allah. Telah
menceritakan kepadaku Ubay bin Ka'ab bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato di
hadapan kaum Bani israil.' Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya; 'Hai Musa, siapakah
orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa menjawab; 'Akulah orang
yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.' Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa

'Alaihis Salam. Karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah
pemberian Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa, sesungguhnya ada
seorang hamba-Ku yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia sekarang
berada di pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Tuhan, bagaimana
caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu? ' Dijawab; 'Bawalah seekor ikan di dalam
keranjang dari daun kurma. Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hambaKu
berada.' Kemudian Musa pun berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya
yang bernama Yusya' bin Nun. Nabi Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang
yang terbuat dari daun kurma. Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika
keduanya sampai di sebuah batu besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Tiba-tiba ikan
yang berada di dalam keranjang tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut.
lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu, (Al Kahfi: 61). 'Allah telah menahan
air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi terowongan. Akhirnya mereka berdua
melanjutkan perjalanannya siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk
memberitahukannya. Pada pagi harinya, Nabi Musa berkata kepada muridnya; 'Bawalah
makanan kita kemari! Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan kita ini.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Belum berapa jauh Musa melewati tempat yang
diperintahkan untuk mencarinya, muridnya berkata; 'Tahukah Anda tatkala kita mencari
tempat berlindung di batu besar tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang
ikan itu dan tidak ada yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan,
sedangkan ikan tersebut mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa
berkata; 'Itulah tempat yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan
mereka semula. 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.' Setelah keduanya
tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur
berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya. Nabi
Khidhir bertanya kepada Musa; 'Dan dari manakah salam di negerimu? ' Musa berkata; 'Saya
adalah Musa.' Nabi Khidhir bertanya; 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa menjawab; 'Ya.' Musa
berkata kepada Khidhir; Aku mendatangimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang
benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir menjawab;
'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan sanggup dan sabar bersamaku. Bagaimana kamu
bisa sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal
itu? ' Musa berkata; 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku
pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir menjawab; 'Jika kamu tetap
mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga aku sendiri yang akan
menerangkannya kepadamu.' Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menyusuri pantai. Tak lama
kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan perahu.
Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga akhirnya mereka
mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir mendekat ke salah satu
papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya. Melihat hal itu, Musa menegur dan
memarahinya; 'Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa meminta upah,
tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka untuk kamu tenggelamkan
penumpangnya? ' Khidhir menjawab; 'Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwasanya
kamu sekali-kali tidak akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil merayu; 'Janganlah
kamu menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu membebaniku dengan suatu
kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun turun dari perahu tersebut.
Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang
sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian, Nabi Khidhir segera

memegang dan membekuk kepala anak kecil itu dengan tangannya hingga menemui ajalnya.
Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi Khidhir; 'Mengapa kamu bunuh jiwa
yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum pernah membunuh? Sungguh kamu telah
melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir berkata; 'Bukankah sudah aku katakan
bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar dalam mengikutiku. Dan ini melebihi
dari yang sebelumnya.' Musa berkata; 'Jika aku bertanya kepadamu tenteng sesuatu setelah
ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah
cukup memberikan uzur (maaf) kepadaku.' Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan
perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di suatu negeri, maka keduanya pun meminta
jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi sayangnya mereka enggan menjamu keduanya.
Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun
langsung menegakkannya (memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Dinding itu miring (sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan
oleh Khidhir.' Musa berkata kepada Khidhir; 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk
negeri yang kita datangi ini enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau,
sebaiknya kamu minta upah dari hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir
berkata; 'Inilah perpisahan antara aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang
rahasia segala perbuatan yang kamu tidak sabar padanya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Sebenarnya aku lebih senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga
kisah Musa dan Khidhir bisa diceritakan kepada kita dengan lebih panjang lagi. Sa'id bin
Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang artinya; 'Di depan mereka ada
seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang bagus. Ibnu Abbas juga membacakan
ayat Al Qur'an yang artinya; 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir sedangkan
kedua orang tuanya mukmin.'

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 61



{ }

} { }








{ }


}
{

}

{

}
{
{

} { }







4357. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka, dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Ya'la bin Muslim dan 'Amru bin Dinar dari Sa'id bin Jubair salah satu
dari mereka menambahkan yang lainnya, aku mendengarnya bercerita dari Sa'id bin Jubair
dia berkata; sesungguhnya pada suatu saat aku berada di sisi Ibnu 'Abbas di rumahnya. Lalu
ia berkata; 'Bertanyalah kepadaku, maka aku berkata; Wahai Ibnu 'Abbas semoga Allah
menjadikanku sebagai tebusanmu, sungguh di Kufah ada seseorang yang bercerita, ia biasa
di panggil Nauf, ia menganggap bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani
Israil bukanlah Musa yang menyertai Nabi Khidhir." Sedangkan Amru berkata kepadaku; Ibnu
Abbas berkata; Berdustalah musuh Allah. sedangkan Ya'la berkata kepadaku; bahwa Ibnu
Abbas berkata; Telah menceritakan kepadaku Ubay bin Ka'ab, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Musa adalah Utusan Allah, suatu ketika Nabi Musa
'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato mengingatkan kaum Bani israil, hingga semua mata
mencucurkan airnya dan semua hati pun merasa terharu. Setelah itu, seseorang bertanya
kepadanya; Wahai utusan Allah, Apakah dibumi ini ada orang lain yang lebih berilmu
darimu? Nabi Musa menjawab; Tidak ada. Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa
'Alaihis Salam. Karena ia tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah. Lantas ada suara
"Bahkan ada". Musa bertanya "Wahai Rabb-ku dimana orang itu?" "Ia berada di pertemuan
dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Rabb-ku, berikan aku tanda-tanda agar
dapat mengenalinya?'. Amru berkata kepadaku: Allah berfirman: 'di tempat seekor ikan
memisahkan diri darimu. Sedangkan Ya'la berkata kepadaku; Allah berfirman: 'Ambillah
Nun yang sudah mati hingga ditiupkan ruh padanya'. Maka musa mengambilnya dan
menempatkannya di dalam keranjang, kemudian dia berkata kepada pembantunya, aku
tidak membebanimu kecuali engkau memberitahukan kepadaku tempat ikan tersebut
memisahkan diri darimu. Maka pembantunya menjawab: Engkau tidak membebaniku
dengan sesuatu yang berat. Yang demikian itu adalah firman Azza wajalla: Dan ketika Musa
berkata kepada pembantunya. Yaitu Yusa bin Nun. Sedangkan riwayat selain dari Sa'id
menerangkan: Ketika mereka berada di bayang-bayang batu besar di tempat yang airnya
mengalir, pada saat itu ikan yang ada di dalam keranjang melompat-lompat, sedang Musa
tertidur. Maka pembantunya berkata: Aku tidak akan membangunkannya sampai ia bangun
sendiri, tetapi pembantunya rupanya lupa untuk memberitahukan kepada Musa sehingga
ikan itu melompat-lompat hingga keluar dari keranjang dan terjebur ke laut. Tapi Allah
subhanahu wa ta'ala menahan laju air laut itu, sehingga bekas laju ikan tersebut terbentuk.
Sedangkan menurut 'Amru dengan redaksi: Seakan-akan bekasnya itu di atas batu,
kemudian dia melingkarkan dua ibu jarinya dan dua jari lainnya (hingga membentuk seperti
lubang). Firman Allah subhanahu wata'ala: (Musa berkata) Sesungguhnya kita sudah letih
karena perjalanan kita ini. Pembantunya berkata: Allah subhanahu wata'ala telah
menghilangkan kelelahan darimu. Dan redaksi ini bukan dari riwayat Sa'id. Kemudian mereka
berdua kembali dan mereka menemukan Khidir. Utsman bin Abi Sulaiman berkata kepadaku:
Di atas permadani hijau di tengah-tengah laut. Sedang Sa'id bin Jubair menerangkan:
Berselimutkan baju yang salah satu ujung bajunya diletakkan di bawah kedua kakinya, dan
ujung lainnya di bawah kepalanya. Maka Musa mengucapkan salam kepadanya dan Khidir

menyingkap wajahnya dan menjawab: Apakah di bumiku keselamatan? Siapa anda? Musa
menjawab: Saya Musa, Khidir bertanya: Musa bani Isra'il? Nabi Musa menjawab; 'Ya.'
Khidir bertanya lagi: Apa keperluanmu? Musa menjawab: Aku mendatangimu agar
engkau mengajarkan kepadaku ilmu-ilmu yang diajarkan kepadamu. Khidir berkata:
Apakah tidak cukup dengan Taurat di tanganmu? Dan wahyu pun turun kepadamu wahai
Musa. Sesungguhnya aku memiliki ilmu yang tidak layak bagimu untuk mengetahuinya, dan
kamupun memiliki ilmu yang tidak layak bagiku untuk mengetahuinya. Tiba-tiba seekor
burung menukik dengan paruhnya mengambil setetes air di tengah laut. Khidir melanjutkan:
Demi Allah ilmumu dan ilmuku tidak ada apa-apanya dengan ilmu Allah subhanahu wata'ala
kecuali seperti burung ini yang menukik dengan paruhnya mengambil setetes air di tengah
laut. Sehingga ketika mereka menaiki perahu mereka berdua menemukan kapal kecil yang
mengantarkan penduduk yang berada di tepi pantai ini menuju ke tepi pantai lainnya, dan
rupanya mereka mengenali Khidir maka mereka berkata: Hamba Allah yang shaleh. Ya'la
berkata: Kami bertanya kepada Sa'id; Khidir? ia menjawab: Ya. Maka mereka berkata
kami membawanya dengan tidak mengambil upah. Tetapi Khidir membakarnya dan
melubanginya, maka Musa bertanya kepadanya; kepana kamu membakarnya untuk
menenggelamkan penumpangnya. Sungguh kamu telah melakukan sesuatu yang sangat
berbahaya. Mujahid menerangkan; Mungkar. Allah berfirman; bukankah aku telah berkata
kepadamu; bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar bersamaku? ini
merupakan kejadian pertama tentang lupanya Musa terhadap perjanjian awwalnya, sedang
yang pertengahan adalah syarat, sedang yang ketiga adalah kesengajaan. Allah berfirman;
Musa berkata; janganlah kamu menghukumku karena kelupaanku, dan janganlah kamu
membebani aku dengan kesuslitan dalam urursanku. Kemudian mereka berjumpa dengan
seorang anak kecil, maka Khidir membunuhnya. Ya'la berkata; menurut fersi Sa'id, dengan
redaksi; anak-anak kecil yang sedang bermain, kemudian Khidir mengambil seorang anak
kecil yang kafir, kemudian dia membaringkannya dan menyembelihnya dengan pisau. Allah
berfirman; maka (Musa) berkata; apakah kamu membunuh jiwa yang suci (padahal dia)
tidak (membunuh) jiwa. Jiwa itu tidak melakukan perbuatan keji. Ibnu Abbas membacanya
dengan lafazh; Zakiyyatan sedang dalam Mushhaf tertulis Zaakiyatan yang suci lagi
muslim, sebagaimana perkataanmu; ghulaaman zakiyyan. Kemudian keduanya bergegas
pergi, (di tengah perjalanan mereka) menemukan tembok yang hendak roboh, maka Khidir
menegakkannya kembali. Menurut riwayat Sa'id dengan redaksi; dengan tangannya, seperti
ini. Dia mengangkat tangannya dan meluruskannya. Ya'la berkata; aku mengira Sa'id berkata;
maka dia mengusapnya dengan tangannya, sehingga menjadi tegak berdiri. Allah berfirman:
(musa berkata;) sekiranya kamu mau, maka kamu dapat menambil upah dari itu. Sa'id
menjelaskan; upah yang dapat kita makan. Allah berfirman; dan di belakang mereka dan
di hadapan mereka. Sedang Ibnu Abbas membacanya dengan lafazh; amamahum malikun.
Para perawi selain Sa'id menjelaskan, bahwa (raja tersebut) adalah Hudad bin Budad, sedang
anak kecil yang di bunuh namanya Jaisur. Allah berfirman; seorang raja yang merampas
setiap perahu secara paksa. Maka aku ingin jika perahu ini melewatinya, raja tersebut
meninggalkannya karena terdapat cacat di perahu tersebut. Maka apabila mereka dapat
melewatinya mereka dapat membenahinya dan dapat memanfa'atkannya kembali. Dan
diantara mereka ada yang berkata; tutuplah denan botol, dan diantara mereka ada yang
berkata; tutuplah dengan al Qaar. Allah berfirman; dan kedua orang tuanya adalah mu`min
sedang anaknya kafir, Allah berfirman maka kami khawatir dia akan memaksa kedua orang
tuanya untuk berbuat kesesatan dan kekafiran. Kecintaan kepadanya akan mendorong
keduanya untuk mengikuti anak tersebut dalam agamanya. Allah berfirman: maka kami
ingin Rabb orang tuanya menggantikan anak tersebut dengan yang lebih baik dan lebih suci

untuk jawaban pertanyaan Musa; apakah kamu membunuh jiwa yang suci? dan lebih
dalam kasih sayang keduanya kepada anaknya lebih sayang dari keduanya terhadap yang
pertama yang telah di bunuh oleh Khidir. Sedang selain Sa'id mengira bahwa keduanya di
;berikan ganti dengan seorang anak perempuan. Sedangkan Daud bin Abi 'Ashim berkata
dari beberapa orang berpendapat bahwasa (penggantinya) adalah seorang anak perempuan.

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 62

}
{


4358. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Sa'id bin Jubair dia berkata; "Saya
telah berkata kepada Ibnu Abbas bahwasanya Nauf Al Bikali mengatakan bahwa Musa
'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil bukanlah Musa yang menyertai Nabi
Khidhir." Ibnu Abbas berkata; 'Berdustalah musuh Allah. Telah menceritakan kepada kami
Ubay bin Ka'ab dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa
'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato di hadapan kaum Bani israil.' Setalah itu, seseorang
bertanya kepadanya; 'Hai Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi
ini? ' Nabi Musa menjawab; 'Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa
'Alaihis Salam. Karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah
pemberian Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa, sesungguhnya ada
seorang hamba-Ku yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia sekarang
berada di pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Tuhan, bagaimana
caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu? ' Dijawab; 'bawalah seekor ikan di dalam
keranjang dari daun kurma. Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hambaKu
berada.' Kemudian Musa pun berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya
yang bernama Yusya' bin Nun. Nabi Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang
yang terbuat dari daun kurma. Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika
keduanya sampai di sebuah batu besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Sufyan berkata
pada hadits selain hadits Amru, dia berkata; Tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang
tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Allah telah menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi
terowongan. Ikan itu menempuh jalannya di lautan, sementara Musa dan muridnya kagum
melihat pemandangan yang unik itu. Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya
siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk memberitahukannya. Pada pagi
harinya, Nabi Musa berkata kepada muridnya; 'Bawalah makanan kita kemari!
Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Belum berapa jauh Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk
mencarinya, muridnya berkata; 'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di
batu besar tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada
yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan tersebut
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata; 'Itulah tempat

yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka semula. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.'
Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang
tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya.
Nabi Khidhir bertanya kepada Musa; 'Dari manakah salam di negerimu? ' Musa berkata;
'Saya adalah Musa.' Nabi Khidhir terperanjat dan bertanya; 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa
menjawab; 'Ya.' Nabi Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan
sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadamu yang tidak aku ketahui dan aku
mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadaku yang kamu tidak ketahui.'
Musa berkata kepada Khidhir; 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu dapat mengajarkan
kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir
menjawab; 'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan sanggup dan sabar bersamaku.
Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang hal itu? ' Musa berkata; 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang
yang sabar dan aku pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir
menjawab; 'Jika kamu tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga
aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu.' Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menusuri pantai.
Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan
perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga akhirnya
mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir mendekat ke salah
satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya. Melihat hal itu, Musa
menegur dan memarahinya; 'Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa
meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka untuk kamu
tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir menjawab; 'Bukankah telah aku katakan kepadamu
bahwasanya kamu sekali-kali tidak akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil
merayu; 'Janganlah kamu menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu
membebaniku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun
turun dari perahu tersebut. Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba
ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian,
Nabi Khidhir segera memegang dan membekuk kepala anak kecil itu dengan tangannya
hingga menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi Khidhir;
'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum pernah
membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir berkata;
'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar dalam
mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya.' Musa berkata; 'Jika aku bertanya
kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku untuk
menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur (maaf) kepadaku.'
Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di
suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi
sayangnya mereka enggan menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding
rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun langsung menegakkannya
(memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Dinding itu miring
(sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata
kepada Khidhir; 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini
enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah dari
hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata; 'Inilah perpisahan antara
aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia segala perbuatan yang

kamu tidak sabar terhadapnya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Semoga
Allah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam. Sebenarnya aku
lebih senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga kisah Musa dan Khidhir bisa
diceritakan kepada kita dengan lebih panjang lagi. Ubay bin Ka'ab berkata; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Penyebab perpisahan tersebut adalah karena Musa
alpa.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Tak lama kemudian, datanglah burung
kecil tersebut mematuk air laut dengan paruhnya. Lalu Khidhir berkata kepada Musa;
'Sesungguhnya ilmuku dan ilmumu dan ilmu yang kita peroleh dari Allah itu hanyalah seperti
seteguk air laut yang diperoleh burung kecil itu di antara hamparan lautan ilmu yang dimiliki
Allah.' Sa'id bin Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang artinya; 'Di
depan mereka ada seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang bagus. Dan
adapun 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir.'

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 103


4359. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah
dari Mush'ab bin Sa'ad dia berkata; Aku bertanya kepada Bapakku mengenai firman Allah;
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya?" apakah mereka orang Harury (nama sebuah desa kaum khawarij)?
Bapakku menjawab; bukan, mereka adalah Yahudi dan Nashrani. Adapun orang-orang
Yahudi, mereka telah mendustakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan Nashrani
mereka telah mengingkari surga. Mereka mengatakan; didalamnya tidak ada makanan dan
minuman. Adapun Haruriy mereka adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah
sesudah perjanjian itu teguh... dan Sa'ad menamakan mereka sebagai orang-orang yang
fasik.

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 105



4360. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Abdur

Rahman dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh
pada hari kiamat akan datang seseorang yang berbadan gemuk namun di sisi Allah
timbangannya tidak dapat melebihi berat sayap seekor nyamuk. Bacalah ayat; dan kami
tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari kiamat, (Al Kahfi: 105).
Dan dari Yahya bin Bukair dari Al Mughirah bin Abdurrahman dari Abu Az Zinad dengan
Hadits yang serupa.

Bab: [Bab] Surat Maryam ayat 39

4361. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan
kepada kami Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kematian didatangkan pada hari kiamat seperti
kambing kelabu. Kemudian dikatakan: Wahai penduduk surga! maka mereka melihat dengan
mendongak, lalu dikatakan; apa kalian mengetahui ini? mereka menjawab: 'Ya, itu adalah
kematian.' Dan semuanya telah melihatnya. kemudian dikatakan kepada penduduk neraka:
'Wahai penghuni neraka, apa kalian mengetahui ini? ' Mereka melihat dengan mendongak,
mereka menjawab: 'Ya, ' itu adalah kematian.' Dan semuanya telah melihatnya. Lalu
kematian itu disembelih. Setelah itu dikatakan: 'Wahai penduduk surga, kekal tidak ada ada
kematian dan wahai penduduk neraka, kekal tidak ada kematian'." Setelah itu beliau
membaca: "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputus dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman."
(Maryam: 39). Merekalah penduduk dunia yang lalai dan mereka tidak beriman.

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 64


4362. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami 'Umar
bin Dzar dia berkata; Aku mendengar ayahku dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu

'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Jibril
'Alaihissalam: "Mengapa engkau tidak sering lagi mengunjungiku sebagaimana biasanya?"
Lalu turunlah ayat: Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.
kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, dan apa-apa yang ada di belakang kita.
(Maryam: 64).

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 77

{
}

4363. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dia berkata; Aku mendengar Khabbab dia
berkata; Aku menemui Al 'Ash bin Wail As Sahmi untuk menuntut hakku padanya lalu ia
mengatakan "Aku tidak akan memberikannya sehingga kamu kafir terhadap Muhammad."
Maka kukatakan; "Tidak, sampai kamu mati dan dibangkitkan kembali." Dia berkata;
"Apakah jika aku mati akan dibangkitkan kembali?" 'ya, ' jawabku."Sesungguhnya aku masih
memiliki harta dan anak karena itu akan aku bayarkan padamu." Maka turunlah (ayat): Maka
apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan:
"Pasti aku akan diberi harta dan anak". (Maryam: 77). diriwayatkan oleh Ats Tsauri, Syu'bah,
Hafsh, Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy.

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 78

4364. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari Khabbab dia berkata; "Aku
adalah seorang pandai besi di Makkah, dan aku membuatkan sebilah pedang untuk Al Ash
bin Wa'il As Sahmi. Tatkala aku mendatanginya untuk menagih bayarannya, dia berkata;
"Aku tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan Muhammad." Khabab
berkata; "Demi Allah, aku tidak akan mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

sampai kamu dimatikan Allah kemudian kamu dibangkitkan kembali." Al Ash bin Wa`il
berkata; "Kalau begitu tunggulah sampai aku mati dan dibangkitkan kembali hingga aku
diberi harta dan anak, maka aku akan membayarmu. Maka turunlah ayat ini: 'Maka apakah
kamu Telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: "Pasti Aku
akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian
di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?. (QS. Maryam: 77-78). Khabab berkata; Yaitu ikatan janji.
Namun Al Asyja'i tidak menyebutkan lafazh 'saif' (pedang) dan 'Mautsiq' (perjanjian).

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 79

}

4365. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman Aku
mendengar Abu Adl Dluha bercerita dari Masruq dari Khabbab dia berkata; "Pada masa
Jahiliyah aku adalah seorang pandai besi, dan Al Ash bin Wa'il mempunyai hutang kepadaku.
Khabab berkata; maka aku datang kepadanya untuk menagihnya, namun dia berkata; "Aku
tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan Muhammad." Khabab berkata;
"Demi Allah, aku tidak akan mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai
kamu dimatikan Allah kemudian kamu dibangkitkan kembali." Al Ash bin Wa`il berkata;
"Kalau begitu tunggulah sampai aku mati dan dibangkitkan kembali hingga aku diberi harta
dan anak, maka aku akan membayarmu. Maka turunlah ayat ini: 'Maka apakah kamu Telah
melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: "Pasti Aku akan diberi
harta dan anak. (QS. Maryam: 77).

Bab: [Bab] Surat Al Kahfi ayat 80

4366. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari Khabbab dia berkata; "Aku adalah seorang

pandai besi yang bekerja untuk Al Ash bin Wa'il, ketika aku datang untuk menagih gajiku, dia
berkata; "Tidak, demi Allah aku tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan
Muhammad." Khabab berkata; "Demi Allah, aku tidak akan mendustakan Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sampai kamu mati kemudian kamu dibangkitkan kembali." Al Ash
bin Wa`il berkata; "Apabila aku mati dan dibangkitkan serta dapat kembali kepada harta dan
anakku, maka baru aku akan membayarmu!" Khabbab berkata; maka turunlah ayat: 'Maka
apakah kamu Telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan:
"Pasti Aku akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat
perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia
katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya, dan Kami akan
mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri. (QS.
Maryam: 77-80).

Bab: [Bab] Surat Thaaha ayat 41




4367. Telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Mahdi bin Maimun Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin dari
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adam dan Musa
bertemu, Musa berkata kepada Adam; 'Wahai Adam, engkaulah orang yang telah
mencelakakan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga.' Lalu Adam ganti berkata
kepada Musa; 'Wahai Musa, Bukankah Allah telah memilihmu dengan risalah dan kalam-Nya
(diajak bicara secara langsung), dan Allah juga telah menurunkan kepadamu Taurat? Musa
menjawab; 'Ya.' Adam berkata lagi; Bukankah kamu mendapatkan di dalamnya bahwa hal itu
telah ditetapkan kepadaku sebelum aku diciptakan? Musa menjawab: 'Ya.' Beliau bersabda:
"Maka Adam dapat mengalahkan Musa."

Bab: [Bab] Surat Thaaha ayat 77


4368. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Rauh Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr
dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, orang-orang Yahudi sedang berpuasa pada
hari 'Asyura. Lalu beliau bertanya kepada mereka, mereka menjawab: Ini adalah hari ketika
Musa dapat mengalahkan Fir'aun. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
para sahabat: 'Kita lebih berhak atas Musa dari mereka, maka berpuasalah kalian."

Bab: [Bab] Surat Thaaha ayat 117




4369. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Ayyub bin An Najjar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam "Musa pernah mendebat
Adam, Musa berkata kepada Adam; 'Wahai Adam, engkaulah orang yang telah
mencelakakan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga.' Lalu Adam ganti berkata
kepada Musa; 'Wahai Musa, Bukankah Allah telah memilihmu dengan risalah dan kalam-Nya
(diajak bicara secara langsung), maka kenapa kamu mencelaku atas suatu perkara yang telah
dicatat dan di takdirkan kepadaku sebelum aku diciptakan? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Maka Adam dapat mengalahkan Musa."

Bab: Bab

{ } { } {

{ } { }



}
{


{ } { }

{

{ }

{ }

{


} { } { }
{







} { }
{ }

4370. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata;
Aku mendengar 'Abdur Rahman bin Yazid dari 'Abdullah dia berkata; "Bani Israil, Al Kahfi,
Maryam, Thahaa, Al Anbiya, mereka adalah generasi terdahulu, dan ia adalah surat-surat
yang sudah lama aku baca. Qatadah berkata; arti 'Judzadzan, ' adalah; Ibrahim memotongmotong berhala-berhala itu. Al Hasan berkata; 'Fi Falakin, ' artinya; seperti ujung roda.
Yasbahuun, artinya; Berputar. Ibnu Abbas berkata; Nafasat artinya; mengembala diwaktu
malam. Yusbahuun artinya; di larang. Umatukum Ummatan Waahidatan, dia berkata; agama
yang satu. Ikrimah berkata; Hashabun artinya; kayu dari Habasyi. Yang lainnya berkata;
Ahassuu, artinya: beranggapan Khaadimiin artinya; bertempat tinggal.

Bab: [Bab] Surat al Anbiya` ayat 104




{




}







4371. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Mughirah bin An Nu'man -salah seorang syaikh dari Nakha.- dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkhutbah seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian
dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih berkulup
(belum dikhitan), 'Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya Kami-lah yang
akan melaksanakannya.' (Al Anbiyaa`: 104) kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya orang
pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim 'Alaihis Salaam. Ketahuilah,
sesungguhnya beberapa orang dari ummatku akan didatangkan lalu mereka diambil ke
golongan kiri. Maka aku berkata: 'Wahai Rabb, itu sahabatku.' Dikatakan: 'Sesungguhnya
engkau tidak tahu apa yang mereka buat-buat sepeninggalmu.' Lalu aku mengucapkan
seperti perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama
mereka namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka dan
Engkau Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu. Jika Engkau siksa mereka maka
sesungguhnya mereka adalah hambaMu.' (Al Maa`idah: 117-118) lalu dijawab: Mereka
senantiasa kembali ke belakang (murtad) sejak kau tinggalkan mereka."

Bab: [Bab] Surat al Hajj ayat 2

{ }

}
{

4372. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Abu
Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
Azza Wa Jalla pada hari kiamat berfirman: 'Wahai Adam, lalu Adam berkata; 'Aku penuhi
panggilan-Mu dan kebahagian ada di tangan-Mu wahai Rabb. Lalu dikatakan dengan suara;
Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk mengeluarkan dari keturunanmu
ba'tsun naar (utusan-utusan ke neraka). Adam berkata; Ya Rabb, apa yang Engkau maksud
Ba'tsunnar (utusan-utusan neraka) itu?) Allah berfirman: 'Setiap seribu ambillah sembilan
ratus sembilan puluh sembilan.'" Beliau bersabda: "Maka pada saat itu wanita yang hamil
gugur kandungannya, anak kecil akan beruban, dan kamu melihat manusia dalam keadaan
mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya,
(Al Hajj: 2)." hal itu sangat terasa berat bagi umat manusia, hingga wajah mereka berubah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sembilan ratus sembilan puluh sembilan
itu adalah dari Ya'juj dan Ma'juj dan satu orangnya dari kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian bersabda: "Adapun kalian pada hari kiamat dalam bandingan seluruh
manusia seperti selembar bulu hitam pada kulit sapi yang berwarna putih. Atau beliau
mengatakan: seperti selembar bulu putih pada kulit sapi yang berwarna hitam. Dan sungguh
aku berharap kalian menjadi seperempat dari penduduk surga? Maka kami (para sahabat)
bertakbir. Kemudian beliau bersabda: aku berharap kalian adalah sepertiga dari penduduk
surga, Maka kami (para sahabat) bertakbir. Kemudian beliau bersabda: "Sungguh aku
berharap kalian adalah setengah dari penduduk surga." para sahabat pun bertakbir kembali.
Abu Usamah berkata; dari Al A'Masy mengenai firman Allah: Dan kalian melihat manusia
dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Dia berkata; setiap dari seribu,
terdapat Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan.' Jarir, Isa bin Yunus dan Abu Mu'awiyah
berkata; dengan lafazh 'Sakraa wamaahum bi sakraa.' Bukan 'sukaara.'

Bab: [Bab] Surat al Hajj ayat 11

4373. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Harits Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Abu Bukair Telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu Hashin dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; berkenaan dengan firman Allah: Dan
di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi. (Al Hajj: 11),
bahwa dulu ada seseorang yang datang ke Madinah, apabila istrinya melahirkan seorang
bayi dan kudanya beranak maka dia mengatakan; ini agama yang baik. Dan jika istrinya tidak
melahirkan demikian juga kudanya, maka dia mengatakan ini adalah agama yang buruk."

Bab: [Bab] Surat al Hajj ayat 19

{
}

4374. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Hasyim dari Abu Mijlaz dari Qais bin 'Ubad
dari Abu Dzar radliallahu 'anhu bahwa ia pernah bersumpah: sesungguhnya ayat ini: "Inilah
dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling
bertengkar mengenai Rabb mereka." (Al Hajj: 19). Ayat ini turun berkenaan dengan Hamzah
dan kedua sahabatnya serta Utbah dan kedua sahabatnya pada hari perang Badar.
Diriwayatkan oleh Sufyan dari Abu Hasyim. Dan 'Utsman berkata; dari Jarir dari Manshur dari
Abu Hasyim dari Abu Mijlaz.


4375. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Telah menceritakan

kepada kami Abu Mijlaz dari Qais bin 'Ubad dari 'Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu dia
berkata; Pada hari kiamat aku adalah orang yang pertama kali bertekuk lutut di hadapan
Allah untuk sebuah perdebatan. Qais berkata; dan berkenaan dengan mereka turunlah ayat:
"Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling
bertengkar mengenai Rabb mereka." Qais berkata; mereka adalah orang-orang yang
berperang pada hari perang Badar. Yaitu Ali, Hamzah, Ubaidah bin Harits, Syaibah bin
Rabi'ah, Utbah bin Rabi'ah dan Al Walid bin Utbah.

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 6



4376. Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Az Zuhri dari Sahl bin Sa'ad bahwa 'Uwaimir menemui 'Ashim bin 'Adi pemimpin
bani 'Ajlan dan berkata; "Apa pendapatmu tentang seorang lelaki yang memergoki lelaki lain
tengah bersama istrinya, haruskah ia membunuh lelaki itu atau bagaimana? Tolong tanyakan
permasalahan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atas namaku. Maka Ashim
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Ya Rasulullah. Namun Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai pertanyaan itu. Ketika Uwaimir bertanya kepada
Ashim perihal jawaban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atas persoalan itu, ia menjawab;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai pertanyaan tersebut dan
menganggapnya sangat memalukan. Kemudian 'Uwaimir berkata; 'Demi Allah, aku tidak

akan berhenti bertanya sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi jawaban
untuk persoalan itu. 'Uwaimir menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; 'Ya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang lelaki menemukan lelaki lain tengah bersama
istrinya, haruskah ia membunuh lelaki itu atau bagaimana? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Allah telah menurunkan ayat yang berhubungan dengan persoalanmu
di dalam Al Qur'an." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka
melakukan mulaa'anah (saling bersumpah atas tuduhannya) dengan istrinya sesuai yang
telah disebutkan Allah dalam kitab-Nya. Maka 'Uwaimir melakukan mulaa'anah dengan
istrinya. Kemudian 'Uwaimir berkata; 'Wahai Rasulullah, jika aku menahannya maka aku
telah berbuat zhalim terhadapnya. Maka ia menceraikan istrinya, dan begitulah perceraian
kemudian menjadi tradisi bagi mereka yang bersangkut mulaa'anah. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah! Seandainya ia (istri Uwaimir) melahirkan
seorang bayi hitam dengan mata hitam yang lebar dan dalam, pantat besar dan kaki yang
gemuk, maka aku akan berpendapat bahwa 'Uwaimir berkata benar. Tetapi jika ia
melahirkan seorang bayi berkulit kemerahan mirip tokek maka kita berpendapat bahwa
'Uwaimir berkata dusta. Di kemudian hari ia melahirkan bayi yang ciri-cirinya seperti
disebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang membuktikan kebenaran pengakuan
'Uwaimir. Maka untuk selanjutnya anak itu dinisbahkan kepada ibunya.

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 7




4377. Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Daud Abu Ar Rabi' Telah menceritakan
kepada kami Fulaih dari Az Zuhri dari Sahl bin Sa'ad bahwa seorang lelaki menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika
seseorang menemukan lelaki lain tengah bersama istrinya apakah ia harus membunuh lelaki
itu atau bagaimana? Maka Allah menurunkan ayat berkenaan dengah hal itu yang
disebutkan di dalam Al Qur'an yaitu hendaknya saling mulaa'anah (bersumpah). Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Urusanmu dan istrimu telah diputuskan di
dalam Al Qur'an." Sahal berkata; maka keduanya saling bermulaa'anah dan aku sendiri
menyaksikannya di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian ia
menceraikan istrinya, dan begitulah perceraian kemudian menjadi tradisi bagi mereka yang
bersangkut mulaa'anah. Setelah itu istrinya hamil, dan suaminya tidak mengakuinya sebagai
anaknya. Akhirnya anaknya dinasabkan kepada ibunya. Maka kemudian menjadi ketetapan
di dalam sunnah anak dan ibu itu bisa saling mewarisi sesuai yang telah Allah tetapkan
kepada istrinya.

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 8

4378. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Hisyam bin Hassan Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah dia
berkata; Rasulullah Ibnu 'Abbas bahwa Hilal bin Umayyah menuduh istrinya melakukan zina
dengan Syarik bin Samha dan membawa persoalan tersebut kehadapan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bawalah bukti yang
menguatkan (empat orang saksi) atau kamu akan dihukum cambuk dipunggungmu. Hilal
berkata; Ya Rasulullah, jika salah seorang dari kita melihat seorang laki-laki lain bersama
istrinya, haruskah ia mencari saksi? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Bawalah
bukti yang menguatkan (empat orang saksi) atau kamu yang akan dihukum cambuk
dipunggungmu. Hilal kemudian berkata; Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku
berkata benar dan Allah akan mewahyukan kepadamu yang menyelamatkan punggungku
dari hukuman cambuk. Maka Jibril turun menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Dan merekalah yang menuduh para istrinya. (An Nuur; 6-9).
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membacanya hingga sampai bagian Jika suaminya itu
termasuk orang-orang yang benar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia pergi
menjemput istrinya. Hilal pulang dan kembali dengan membawa istrinya. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Allah tahu bahwa salah seorang dari kalian berdusta, jadi siapa
diantara kalian yang akan bertaubat? Kemudian istri Hilal bangun dan bersumpah dan ketika
ia akan mengucapkan sumpah yang kelima, mereka menghentikannya dan berkata; Sumpah
kelima itu akan membawa laknat kepadamu (jika kamu bersalah). Ia pun tampak ragu
melakukannya sehingga kami berfikir bahwa ia akan menyerah. Namun kemudian istri Hilal
berkata; Aku tidak akan menjatuhkan kehormatan keluargaku, dan melanjutkan mengambil
sumpah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata; Perhatikan ia. Jika ia

melahirkan seorang bayi dengan mata hitam, berpantat besar, dan kaki yang gemuk, maka
bayi itu adalah anak Syarik bin Samha. Di kemudian hari ia melahirkan bayi yang ciri-cirinya
seperti yang digambarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika persoalan ini tidak diputuskan Allah terlebih dahulu, maka tentu
aku akan menjatuhkan hukuman yang berat terhadapnya."

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 9


4379. Telah menceritakan kepada kami Muqaddam bin Muhammad bin Yahya Telah
menceritakan kepada kami pamanku Al Qasim bin Yahya dari 'Ubaidullah -dia telah
mendengar darinya- dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada seorang lelaki meli'an (menuduh) isterinya dan
tidak mengakui janin yang yang dikandungnya adalah anaknya. Maka Rasulullah menyuruh
keduanya menghadap namun keduanya malah saling menuduh. Sebagaimana firman Allah,
Rasulullah memutuskan anaknya milik sang istri dan memisahkan keduanya, (suami dan
istri).

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 11

4380. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha mengenai firman Allah:
Dan orang yang berandil besar (dalam memfitnah Aisyah) . (Qs.An Nuur: 11), ia berkata;
yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul.

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 12


4381. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az
Zubair dan Sa'id bin Al Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidullah bin 'Abdullah
bin 'Utbah bin Mas'ud dari cerita 'Aisyah radliallahu 'anha istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, tatkala orang yang memfitnahnya menyebarkan ghosip tentangnya dengan segala
yang mereka katakana, Allah menjelaskan akan terbebasnya dirinya dari tuduhan tersebut.
Sekelompok orang menceritakan tentangku sehimpunan-sehimpunan, sebagian mereka
menerima cerita kejadian tersebut dari sebagian yang lain, sehingga kisah tersebut seolaholah menjadi kuat, hingga saya hafal perkataan dari setiap yang mereka ceritakan kepadaku
dan sebagian cerita membenarkan yang lain. Dari Urwah ia menceritakan kepadaku dari
Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; bahwa apabila Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam hendak berpergian, beliau mengundi di antara isteri-isterinya. Barang siapa
yang keluar undiannya, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa
sallam." Aisyah berkata; "Kemudian beliau mengundi di antara kami pada suatu peperangan
dan keluarlah undian anak panahku, sehingga aku pergi bersama Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam. Kejadian tersebut setelah diturunkannya ayat tentang hijab. Lalu saya
dibawa di sekedupku. Di tengah perjalanan, saya turun hingga Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam telah selesai dari sebuah peperangan dan beliau pun kembali ke Madinah. Pada
suatu malam saya berada bersama kelompok kaum muslimin. Tatkala mereka tertidur, saya
bangun dan berjalan hingga aku mendahului mereka. Setelah saya selesai menunaikan
urusanku, saya kembali bergabung dengan kelompok kaum muslimin. Tatkala saya meraba
dadaku, ternyata kalungku yang berasal dari Zhafar, Yaman, putus. Maka saya kembali dan
mencari kalungku, pencarian itu membuatku terlambat. Dan, sekelompok orang yang
membawa sekedupku telah berangkat, mereka berjalan dengan meletakkan sekedupku di
atas untaku yang biasa saya kendarai. Mereka mengira bila aku sudah berada di dalamnya."
Aisyah berkata; "Tatkala itu, isteri-isteri beliau kurus-kurus dan ringan, karena tidak pernah
makan daging. Tetapi, mereka hanya memakan makanan ringan. Sehingga, tidak ada orang

yang curiga terhadap beratnya sekedup tersebut, ketika mereka berjalan dan
mengangkatnya. Terlebih, kala itu aku masih kecil. Akhirnya mereka pun membawa untauntanya dan berjalan (meneruskan perjalanan). Saya mendapatkan kalungku tatkala bala
tentara telah berlalu. Sehingga, ketika saya mendatangi tempat duduk mereka, tidak ada
seorang pun yang memanggil dan tidak ada pula orang yang menjawab. Lalu saya kembali ke
tempat dudukku yang semula saya jadikan tempat duduk. Saya berharap akan ada suatu
kaum (dari tentara kaum muslimin) yang menemukanku dan kembali menjemputku. Tatkala
saya duduk di tempat dudukku, saya merasa ngantuk dan tertidur. Sedangkan Shafwan bin
Mu'atthal Assulami dan orang-orang Dzakwan tinggal di belakang pasukan (memeriksa bila
ada yang ketinggalan). Mereka berjalan diawal malam dan di pagi harinya mereka sampai di
tempat dudukku. Shafwan bin Al Mu'atthal Assulami melihat ada seseorang yang masih
tertidur, maka dia mendatangiku dan dia telah mengenaliku tatkala dia melihatku. Karena,
dia telah melihatku sebelum diwajibkan memakai hijab atasku. Seketika saya terbangun dan
saya mendengar dia beristirja' (mengucapkan, inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un) tatkala ia
mengetahuiku. Saya langsung menutupi wajahku dengan jilbabku. Demi Allah, dia tidak
berbicara sepatah kata pun dan saya sama sekali tidak mendengar satu patah kata pun
kecuali kata istirja'nya. Akhirnya ia pun merundukkan untanya dan saya pun menaikinya.
Lalu ia pergi dan menuntun unta (yang saya naiki) hingga kami berhasil menyusul pasukan
kaum muslimin setelah mereka berisitirahat di pantai Azhzhariah. Celakalah orang yang telah
berburuk sangka pada urusanku. Ketika itu, orang yang paling mendalangi issue ghosip itu
adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Akhirnya, saya pun sampai di Madinah. Setelah
kedatangan kami, saya mendadak sakit hampir selama satu bulan, sementara orang-orang
terus larut membicarakan tuduhan (yang ditujukan kepadaku), padahal aku tidak sedikit pun
merasa melakukan hal itu. Sehingga, beliau pun meragukan sakitku. Saya tidak lagi
merasakan kelembutan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam yang pernah aku lihat
darinya sebelumnya. Tatkala aku sakit, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam masuk dan
memberi salam seraya bertanya; "Bagaimana denganmu?" Seolah-olah tatkala itu beliau
meragukanku, sementara saya tidak merasa telah melakukan kejelekan tersebut. Setelah
saya merasa mulai sembuh, saya keluar bersama Ummu Misthah ke tempat tertutup untuk
buang air, kami tidak pernah keluar kecuali di malam hari hingga malam lagi. Tempat
tertutup tersebut dibuat di dekat rumah-rumah kami. Urusan kami seperti para pendahulu
orang-orang Arab, kami biasa membuat tempat tertutup untuk buang air di rumah.
Kemudian saya dan Ummu Misthah -dia adalah anak perempuannya Abi Ruhmi bin Al
Muthallib bin Abdi Manaf dan ibunya adalah anak perempuannya Shakhri bin Amir, bibinya
Abu Bakr ash Shidiq dan anaknya adalah Misthah bin Utsabah bin Abbad bin Al Muthallibkembali ke rumahku setelah urusan kami selesai. Tatkala itu, Ummu Misthah terpeleset
karena menginjak atau terjerat kainnya. Ketika itu ia berkata; "Celaka Misthah." Saya
bertanya kepadanya; "Alangkah jeleknya apa yang telah kamu katakan, engkau mencela
orang yang telah ikut perang Badar." Dia berkata; "Ya, apakah kamu tidak mendengar apa
yang dia katakan?" saya berkata; "Apa yang telah dia katakan?" maka dia mengabarkan
kepadaku dengan perkataan orang-orang yang menuduhku. Tatkala itu saya bertambah sakit
dan ketika saya kembali ke rumahku, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam menemuiku
dan mengucapkan salam. Kemudian beliau bersabda: "Bagaimana keadaanmu?" Saya
berkata; "Apakah engkau mengizinkanku untuk mendatangi kedua orang tuaku?" ia berkata;
"Ketika itu saya ingin meyakinkan kabar tersebut dari mereka berdua. Akhirnya, Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam pun mengizinkanku. Lalu saya mendatangi kedua orang tuaku,
saya bertanya kepada ibuku; "Wahai ibuku, apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang?"
ia menjawab; "Wahai anakku, semoga urusanmu dimudahkan, demi Allah, tidaklah seorang

wanita yang jelas-jelas bersama lelaki yang mencintainya sedang laki-laki tersebut memiliki
isteri lainnya, kecuali mereka akan memperbanyak tuduhan atas diri wanita tersebut." ia
berkata; "Maha Suci Allah, apakah ini yang dibicarakan oleh orang-orang?" ia berkata; "Pada
malam itu juga aku menangis, hingga di pagi harinya air mataku tidak lagi bisa mengalir
karena habis dan saya tidak berselak ketika tidur. Ketika di pagi harinya, saya terus
menangis. Dan, ketika itu Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali bin Abi
Thalib dan Usamah bin Zaid untuk mengajak keduanya bermusyawarah dalam rangka
memisahkan isterinya selama wahyu belum turun." Aisyah berkata; "Adapun Usamah bin
Zaid, dia memberi saran kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam dengan apa yang ia
ketahui yaitu jauhnya isteri beliau dari perbuatan tersebut dan apa yang ia ketahui dari
hakikat kecintaannya kepada beliau. Usamah berkata; 'Wahai Rasulullah! Mereka adalah
isteri-isterimu, kami tidak mengetahui kecuali kebaikan semata.' Adapun Ali bin Abi Thalib, ia
berkata; "Allah Azzawajalla tidak akan memberi kesempitan kepadamu dan wanita selainnya
masih banyak. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada budakmu, pasti dia akan jujur'."
Aisyah berkata; "Kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam memanggil Barirah,
beliau bertanya: "Wahai Barirah! Apakah engkau melihat ada sesuatu yang meragukan
bagimu dari diri Aisyah?" Barirah menjawab; "Demi Dzat yang mengutusmu dengan
kebenaran, jika saya melihat pada dirinya suatu hal yang kurang beres, sungguh itu tak lebih
hanyalah ketika ia masih kecil umurnya, yang ia ketiduran dari menunggu adonan tepung di
keluarganya, lantas ada binatang jinak datang dan menyantapnya." Kemudian Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan meminta argumentasi dari seorang lelaki yang
bernama Abdullah bin Ubai bin Salul. Tatkala Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam berada
di atas mimbar, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai seluruh kaum
muslimin, siapakah yang mau memberiku argumentasi dari seorang lelaki yang telah
menyakiti keluargaku. Sungguh demi Allah, saya tidak mengetahui sesuatupun dari
keluargaku kecuali kebaikan semata. Mereka telah menceritakan mengenai seorang lelaki
yang saya tidak mengetahui dari dirinya kecuali kebaikan. Dan tidaklah ada orang yang
menemui isteriku kecuali ia bersamaku." Sa'ad bin Mu'adz Al Anshari berkata; "Wahai
Rasulullah! aku akan menolongmu. Baiklah, bila yang menyebarkan isu itu dari bani Aus,
akan aku penggal lehernya, sebaliknya bila berasal dari saudara kami dari bani Khazraj,
silahkan engkau perintahkan kami sehingga kami laksanakan perintahmu." Seketika itu juga
Sa'ad bin Ubadah -dia adalah pemimpin dari bani Khazraj, ia adalah seorang lelaki yang
shalih. Hanya saja, ia masih memiliki sikap fanatis- berkata kepada Sa'ad bin Mu'ad; "Demi
Allah, engkau tidak akan bisa membunuhnya dan tidak akan mampu untuk membunuhnya."
Maka berdirilah Usaid bin Hudlair dan dia adalah keponakan Sa'ad bin Mu'adz, ia berkata
kepada Sa'ad bin Ubadah; "Engkau bohong, sungguh kami akan membunuhnya karena kamu
seorang yang munafik yang memperdebatkan orang-orang munafik." Keadaan pun semakin
memanas antara bani Aus dan Khazraj, hingga mereka ingin saling bunuh membunuh
sedangkan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam masih tetap beridri di atas mimbar.
Kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam menenangkan mereka, hingga mereka
terdiam dan beliau pun terdiam. Pada hari itu, aku pun menangis hingga air mataku habis
dan aku tidak memakai celak tatkala tidur. Malam berikutnya, aku masih menangis hingga
air mataku habis dan aku tidak memakai celak ketika tidur. Kedua orang tuaku mengira
tangisanku akan dapat membahayakan hatiku. Aisyah berakta; "Lalu keduanya duduk di
sisiku sementara saya masih terus menangis. Ketika itu, ada seorang wanita Anshar yang
meminta izin kepadaku untuk menemuiku, aku pun mengizinkannya. Ia pun duduk dan ikut
menangis bersamaku. Tatkala kami dalam kondisi seperti itu, Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam masuk menemui kami, beliau mengucapkan salam lantas beliau duduk." Ia

berkata; "Beliau tidak pernah duduk di sisiku selama satu bulan, sejak wahyu tidak
diturunkan kepadanya mengenai urusanku." Ia berkata; "Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa
sallam pun bersaksi, seraya mengucapkan salam sambil duduk. beliau bersabda: "Amma
ba'd, Wahai Aisyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku berita begini dan begini, sungguh
jika engkau terlepas dari hal itu karena tidak melakukannya, semoga Allah Azzawajalla
menjauhkanmu. Adapun jika kamu melakukan dosa tersebut, minta ampunlah kepada Allah
dan bertaubatlah kepada-Nya. Karena seorang hamba yang mengakui dosanya kemudian
bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya." Aisyah berkata; "Ketika Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam selesai berkata, air mataku semakin deras mengalir hingga
tidak terasa lagi tetesan air mata tersebut." Saya berkata kepada ayahku; "Jawablah apa
yang telah dikatakan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku." Ayahku
berkata; "Saya tidak tahu, demi Allah, saya tidak akan berbicara kepada Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam." Lalu saya berkata kepada ibuku; "Jawablah apa yang telah
dikatakan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku!" ibuku berkata; "Demi
Allah, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa
sallam." Aisyah berkata; saya berkata; "Saya adalah seorang gadis yang masih kecil usianya,
saya tidak banyak membaca Al Qur'an. Demi Allah, sungguh aku mengetahui engkau telah
mendengar hal ini hingga kamu merasa mantap dan percaya terhadap hal itu. Bila toh aku
katakan kepada kalian bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut dan Allah Azzawajalla Maha
Mengetahui bila aku jauh dari perbuatan tersebut, kalian juga tidak akan percaya terhadap
hal itu. Jika saya mengaku kepada kalian dengan suatu perkara, sedang Allah Azzawajalla
Maha Mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut, kalian pasti akan
mempercayaiku. Demi Allah, sungguh tidak ada perkataan antara diriku dengan kalian
kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Yusuf; Sabar itu adalah baik dan Allah adalah
tempat meminta pertolongan terhadap apa yang kalian tuduhkan'." Aisyah berkata;
"Kemudian saya merubah posisiku, aku berbaring di atas ranjangku." Ia berkata; "Demi Allah,
ketika itu saya mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut, dan Allah Azzawajalla
akan menjauhkanku karena aku jauh dari perbuatan tersebut. Akan tetapi, demi Allah, saya
tidak mengira akan turun wahyu pada perkaraku. Dan sungguh, aku merasakan perkaraku
terasa lebih sepele daripada Allah Azza wa jalla berfirman padaku dengan suatu wahyu yang
dibacakan. Tetapi, saya hanya berharap supaya pada mimpinya Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam diperlihatkan bahwa Allah Azzawajalla menjauhkan diriku dari perbuatan
tersebut." Aisyah berkata; "Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
keluar dari majelisnya, dan tidak ada seorang pun yang keluar dari penghuni rumah tersebut
hingga Allah Azzawajalla menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya. Sehingga, kondisi beliau
berubah sebagaimana perubahan yang biasa terjadi tatkala wahyu turun, keringat beliau
terus mengucur padahal hari itu adalah musim dingin. Hal itu karena begitu beratnya firman
yang telah diturunkan kepadanya." Aisyah berkata; "Ketika Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa
sallam mendapat kabar gembira tersebut, beliau tertawa dan kalimat yang pertama kali
beliau katakan ketika itu adalah: "Kabar gembira wahai Aisyah! Allah Azza wa jalla telah
menjauhkanmu dari perbuatan tersebut." Kemudian ibuku berkata kepadaku; "Berdirilah
kepadanya." Aku berkata; "Demi Allah, aku tidak akan berdiri kepadanya dan aku tidak akan
memuji kecuali kepada Allah Azza wa jalla, Dialah yang telah menurunkan wahyu yang
menjelaskan akan jauhnya diriku. Allah Azzawajalla. telah menurunkan ayat yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu
juga hingga sepuluh ayat. Allah Azzawajalla telah menurunkan beberapa ayat yang
menjelaskan akan jauhnya diriku dari perbuatan tersebut." Aisyah berkata; "Dahulu Abu
Bakr terbiasa berinfak (memberi bayaran) kepada Misthah, karena ia adalah kerabatnya dan

ia adalah seorang yang fakir. Ia berkata; 'Demi Allah, aku tidak akan pernah memberi
bantuan untuknya selamanya setelah dia menuduh Aisyah.' Lalu Allah Azzawajalla
menurunkan wahyu, yang artinya; Dan janganlah orang-orang yang mempunyai -sampai
kepada firman-Nya- apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu" Abu Bakr
berkata; 'Demi Allah, saya lebih senang bila Allah mengampuniku'. Kemudian ia kembali
memberi bantuan kepada Misthah seperti biasa ia memberi bantuan kepadanya. Abu Bakr
berkata; 'Sungguh, aku tidak akan berhenti membantunya selamanya'." Aisyah berkata;
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Zainab binti Jahsy, istri Nabi
shallaallahu 'alaihi wa sallam, mengenai perkara yang terjadi padaku: "Apa yang kamu
ketahui, apa yang kamu lihat, atau berita apa yang telah sampai kepadamu?" dia menjawab;
"Wahai Rasulullah! Saya selalu menjaga pendengaran dan penglihatanku, dan saya tidak
mengetahuinya kecuali kebaikan semata." Aisyah berkata; "Padahal dia adalah di antara
isteri-isteri Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam yang merasa lebih tinggi daripadaku, hanya
Allah menjaganya dengan sik ap wara', sekalipun saudara perempuannya, Hamnah binti
Jahsyin, membencinya sehingga ia termasuk di antara orang menyebarkan berita bohong
yang celaka."

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 14


4382. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sulaiman dari Hushain dari Abu Wail dari Masruq dari Ummu Ruman yaitu ibu Aisyah
dia berkata; 'Tatkala Aisyah dituduh berbuat keji, ia tersungkur pingsan karenanya.'

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 15



4383. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka. Ibnu Abu Mulaikah
dia berkata; Aku mendengar Aisyah membaca ayat: Ingatlah, di waktu kamu menerima
berita bohong itu dari mulut ke mulut. (An Nuur: 15).

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 16


4384. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya dari 'Umar bin Sa'id bin Abu Hushain berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dia berkata; sebelum wafat Aisyah, Ibnu 'Abbas meminta izin
untuk menemuinya yang pada waktu itu Aisyah dalam keadan sangat lemah. Aisyah berkata;
Aku takut ia akan memujiku. Lalu di katakan kepadanya, ia adalah putra paman Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan pembesar kaum muslimin. Maka Aisyah pun berkata;
izinkanlah ia masuk. Setelah masuk Ibnu Abbas berkata; bagaimana keadaamu? Aisyah
menjawab; saya dalam keadaan baik-baik jika saya bertakwa. Ibnu Abbas berkata; sebagai
istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Insya Allah engkau dalam akan selalu dalam
keadaan baik, beliau tidak menikahi seorang perawan selain engkau. Dan dari langit Allah
telah membebaskanmu dari tuduhan keji. Ketika Ibnu Abbas pulang, Ibnu Jubair masuk. Lalu
Aisyah berkata; Barusan Ibnu Abbas masuk, dan ia telah memujiku. Aku ingin sekali bisa
melupakannya (pujiannya). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid Telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Aun dari Al Qasim bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu meminta izin
untuk menemui Aisyah -dengan Hadits yang serupa- namun dia tidak menyebutkan kalimat;
'Aku ingin sekali bisa melupakannya.'

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 17

4385. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia
berkata; Suatu ketika Hassan bin Tsabit datang meminta izin menemui Aisyah. Lalu Aku
berkata; Wahai Aisyah, apakah kamu mengizinkan orang ini? Aisyah menjawab; Bukankah ia
telah ditimpa adzab yang besar. Sufyan berkata; yaitu hilang penglihatannya. Lalu Hassan
melantunkan syair: Engkaulah wanita yang suci, Hidup tenang tanpa adanya keraguan. Pagipagi engkau merasa lapar dengan tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.'
Kemudian Aisyah menjawab, tapi, bukankah dahulu kamu tidak demikian hai Hassan?"

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 18

4386. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Adl
Dluha dari Masruq dia berkata; Suatu hari Hasan bin Tsabit masuk menemui Aisyah lalu ia
melantunkan syair: Engkaulah wanita yang suci, # hidup tenang tanpa adanya keraguan, #
Pagi-pagi engkau merasa lapar karena tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.'
Kemudian Aisyah menjawab, Tapi, bukankah kamu dahulu tidak demikian hai Hassan?"
Masruq berkata; "Saya bertanya kepada Aisyah, 'Wahai Ummul mukminin, mengapa engkau
izinkan Hassan bin Tsabit masuk ke rumahmu? Bukankah Allah telah berfirman, (Dan orang
yang berandil besar (dalam memfitnah Aisyah), maka ia akan memperoleh adzab yang
besar?. (Qs.An Nuur: 11) Mendengar pertanyaan seperti itu. Aisyah menjawab; "Adzab
apalagi yang lebih pedih daripada kebutaan? Yang telah berlalu biarlah berlalu, namun
bukankah sekarang Hassan bin Tsabit berjasa dalam membela Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam?

Bab: [Bab] Surat An Nuur ayat 31

4387. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Nafi' dari Al Hasan bin Muslim dari Shafiyyah binti Syaibah bahwa 'Aisyah
radliallahu 'anha pernah berkata; Tatkala turun ayat: Dan hendaklah mereka menutupkan
kain kudung kedadanya.. (An Nuur: 31). Maka mereka langsung mengambil sarung-sarung
mereka dan menyobeknya dari bagian bawah lalu menjadikannya sebagai kerudung mereka.

Bab: [Bab] Surat Al Furqaan ayat 34

4388. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Muhammad Al Baghdadi Telah menceritakan kepada kami Syaiban
dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik radliallahu 'anhu
sesungguhnya seseorang yang bertanya, "Wahai Nabiyullah, bagaimana orang kafir bisa
dikumpulkan dengan berjalan di atas kepalanya pada hari kiamat?" Nabiyulloh shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bukankah Dzat yang menjadikan (orang kafir) berjalan dengan
kakinya ketika di dunia, Maha Kuasa untuk menjadikan dia berjalan dengan wajahnya pada
hari kiamat? Qatadah berkata; Ya, Demi keagungan Rabb kami.

Bab: [Bab] Surat Al Furqaan ayat 68


4389. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Manshur dan Sulaiman dari Abu Wail
dari Abu Maisarah dari 'Abdullah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, berkata; Dan
telah menceritakan kepadaku Washil dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia
berkata; Aku bertanya, atau Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam ditanya, dosa apakah
yang paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab: "yaitu kamu menjadikan bagi Allah sekutu
padahal Dia telah menciptakanmu." Aku bertanya lagi; kemudian apa? Nabi berkata: kamu
membunuh anakmu karena takut makan bersamamu. Aku bertanya; kemudian apa? Beliau
menjawab: 'Kemudian engkau berzina dengan istri tetanggamu.' Ibnu Mas'ud; Kemudian
Allah menurunkan ayat yang membenarkan hal itu, yaitu: "Dan orang-orang yang tidak
menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, " (Al Furqan: 68).

4390. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Qasim bin Abu Bazzah bahwsanya dia bertanya Sa'id bin Jubair

apakah ada taubat bagi orang yang telah membunuh seorang mukmin? Lalu aku
membacakan ayat; dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar... (Al Furqan: 68). Maka Sa'id berkata; Aku telah
membacakannya kepada Ibnu Abbas sebagaimana kamu membacakannya kepadaku. Dia
berkata; Ayat ini turun di Makkah, telah dinasakh (dihapus) oleh ayat yang turun di Madinah
yang ada di didalam surat An Nisa.



4391. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Mughirah bin An Nu'man
dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Penduduk Kufah berselisih pendapat di dalam masalah
membunuh orang mukmin. Maka aku pergi menemui Ibnu Abbas untuk menanyakan hal itu.
Lalu Ibnu Abbas berkata; ayat itu turun terakhir kali, tidak ada yang menasakhnya
(menghapusnya) sedikitpun.

}
{



4392. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Aku bertanya
kepada Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma tentang firman Allah: Maka balasannya adalah
nerakan Jahannam. Ibnu Abbas berkata; 'Tidak ada taubat baginya.' Dan mengenai firman
Allah: Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. (Al Furqan:
68). Ibnu Abbas berkata; 'Ayat ini turun pada masa Jahiliyah.'

Bab: [Bab] Surat Al Furqaan ayat 69

4393. Telah menceritakan kepada kami Sa'ad bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Manshur dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Ibnu Abza berkata; tanyakanlah

kepada Ibnu 'Abbas mengenai firman Allah: "Dan barangsiapa yang membunuh orang
mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahanam, ia kekal didalamnya." (An Nisaa`:
93) dan firman Allah: dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar.. hingga ayat kecuali orang-orang yang bertaubat... (Al
Furqan: 68-70). maka aku pun menanyakannya, Ia menjawab: 'Tatkala ayat ini turun,
penduduk Makkah berkata; kami telah berpaling dari Allah, kami membunuh jiwa yang
diharamkan Allah dan kami telah melakukan perbuatan-perbuatan keji. Lalu Allah 'azza
wajalla menurunkan: "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
shalih..." Hingga akhir ayat.

Bab: [Bab] Surat Al Furqaan ayat 70

4394. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan Telah mengabarkan kepada kami Bapakku
dari Syu'bah dari Manshur dari Sa'id bin Jubair dia berkata; 'Abdur Rahman bin Abza
menyuruhku untuk menanyakan kepada Ibnu 'Abbas mengenai kedua ayat ini: "Dan
barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah
jahanam, ia kekal didalamnya." (An Nisaa`: 93) maka aku bertanya padanya, ia menjawab: Ini
tidak dihapus oleh (ayat) apa pun. Dan tentang ayat ini: "Dan orang-orang yang tidak
menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar." (Al Furqaan: 68) ia menjawab: 'Ayat
ini turun tentang para pelaku kesyirikan.'

Bab: [Bab] Surat Al Furqaan ayat 77

4395. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan
kepada kami Muslim dari Masruq dia berkata; 'Abdullah berkata; "Lima (tanda-tanda) telah
terjadi: kabut, terbelahnya bulan, (kemenangan) atas Romawi hantaman keras, dan adzab.
karena itu kelak (azab) pasti menimpamu. (Al Furqan: 77)."

Bab: [Bab] Surat Asy Syu'ara` ayat 87

4396. Telah menceritakan kepada kami Isma'il Telah menceritakan kepada kami Saudara
laki-lakiku dari Ibnu Abu Dzib dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Tatkala Ibrahim bertemu bapaknya, dia
berkata; Ya Rabbku, Engkau telah menjanjikan kepadaku bahwa Engkau tidak akan
membuatku sedih pada hari kiamat. Maka Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku telah
mengharamkan surga bagi orang-orang kafir."

Bab: [Bab] Surat Asy Syu'ara` ayat 214


{

}

4397. Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku 'Amru bin Murrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: Dan peringatkanlah keluargamu yang terdekat, (As
Syu'ara: 214). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke Shofa dan berteriak memanggilmanggil; 'Wahai bani Fihr, wahai Bani 'Adi dari keturunan Quraisy! Hingga orang-orang pun
berkumpul dan apabila ada di antara mereka yang tidak bisa hadir, mereka mengutus utusan
untuk menghadirinya. Demikian juga Abu Jahal dan orang-orang Quraisy pun berdatangan.
Beliau bersabda: 'Apa pendapat kalian jika kuberitahukan kepada kalian bahwa pasukan
berkuda dari musuh di balik lembah ini akan menyerang kalian apakah kalian akan
membenarkanku (mempercayaiku)? Mereka menjawab: Tentu, karena kamu tidak pernah
berdusta. Lalu beliau berkata: 'Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan adzab yang
berat. Maka Abu Lahab berkata: 'Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami?! Celakalah
kamu! ia berkata: Maka Allah azza wa jalla menurunkan "Binasalah kedua tangan abu Lahab
dan Sesungguhnya dia akan binasa." (QS. Al Lahab: 1).

4398. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan
Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri ketika diturunkan kepadanya ayat: Dan peringatkanlah keluargamu yang
terdekat. (As Syu'ara: 214). Beliau bersabda: "Wahai orang-orang Quraisy, -atau ucapan yang
serupa dengannya- belilah diri kalian dari Allah, saya tidak mampu menolong kalian
sedikitpun dari Allah, wahai Bani Abd Manaf, saya tidak mampu menolong kalian sedikitpun
dari Allah, wahai Abbas bin Abdul Muththalib, saya tidak mampu menolong kamu sedikitpun
dari Allah, wahai Shafiyah bibi Rasulullah, saya tidak mampu menolong kamu sedikitpun dari
Allah, wahai Fathimah binti Muhammad mintalah kepadaku apa yang engkau inginkan dari
hartaku, saya tidak mampu menolong kamu sedikitpun dari Allah." Diriwayatkan pula oleh
Ashbagh dari Ibnu Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab.

Bab: [Bab] Surat al Qashasha ayat 56




}
{ } {

}
{
{





}
} { } {



{ }

{ }

}


} {

} {

{ } {


}

4399. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari
bapaknya dia berkata; 'Saat Abu Thalib sekarat, nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk dan
di dekatnya ada Abu Jahal dan 'Abdullah bin Abu Umaiyah, nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Paman! Ucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH sebuah kalimat yang akan aku jadikan
sebagai pembela untukmu disisi Allah 'azza wajalla." Abu jahal dan 'Abdullah bin Abu
Umaiyah berkata: Hai Abu Thalib! Apa kau membenci agama 'Abdul Muththallib? Keduanya
terus mengucapkannya hingga Abu Thalib mengucapkan sesuatu diakhir kata-katanya yang
menunjukkan ia berada diatas agama 'Abdul Muththallib lalu nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku akan memintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang
darimu." Kemudian turunlah ayat "Tidak patut bagi nabi dan orang-orang yang beriman
memintakan ampunan kepada orang-orang musyrik meski mereka memiliki kekerabatan
setelah jelas bagi mereka bahwa mereka adalah para penghuni neraka jahim." (At-Taubah:
113). Dan berkenaan dengan Abu Thalib Allah menurunkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ayat; "Sesungguhnya engkau tidaklah memberi petunjuk kepada orang yang kau
cinta." (Al Qashash: 56).

Bab: [Bab] Surat al Qashasha ayat 85

4400. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Ya'la Telah menceritakan kepada kami Sufyan Al 'Ushfuri dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas
mengenai firman Allah: Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukumhukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali (al Qashshas:
85). Ibnu Abbas berkata; Tempat kembali yang dimaksudkan yaitu Makkah.

Bab: [Bab] Surat Ar Ruum ayat 39

{
{ } { }


4401. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah menceritakan kepada
kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Manshur dan Al 'Amasy dari Abu Dluha dari
Masruq dia berkata; Ketika ada seorang laki-laki berpidato di depan suku Kindah seraya
berkata; Pada hari kiamat kabut akan menghalangi pendengaran dan pandangan orangorang munafik, dan orang-orang Mukmin akan diserang hawa dingin. Maka dengan marah
Ibnu Mas'ud yang tadinya sedang bersandar, merubah posisinya dan duduk lalu berkata;
Orang yang mengetahui sesuatu hendaklah ia mengatakan apa yang diketahuinya. Tetapi
jika tidak tahu hendaklah ia mengatakan; Allahu 'A'lam. Karena termasuk dari Ilmu adalah
mengatakan Allah A'lam terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya. Sesungguhnya Allah
berfirman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak
meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang
yang mengada-ada." (Shaad: 86). Dan sesungguhnya orang-orang Quraisy tatkala enggan
menerima Islam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan bagi mereka: Ya Allah,
timpakan kepada mereka tujuh tahun kelaparan sebagaimana yang telah menimpa Yusuf.
Maka mereka pun ditimpa tahun kelaparan hingga mereka binasa karenanya, mereka makan
bangkai, tulang, dan seseorang dari mereka melihat antara dirinya dibumi dan langit seperti
ada kabut. Lalu Abu Sufyan datang seraya berkata; 'Ya Muhammad, engkau datang
memerintahkan kami untuk menyambung silaturrahmi, namun kaummu sekarang telah
binasa, maka mintakanlah kepada Allah keselamatan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membaca: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi
manusia. Inilah azab yang pedih. Mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami
azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman." Hingga ayat: "Sesungguhnya (kalau) Kami akan
melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar. (QS.
Addukhan 10-15), Bagaimana siksa itu akan dilenyapkan dari mereka pada hari kiamat
sedangkan mereka kembali kepada kekafiran. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah:
Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.
Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. (Ad Dukhan: 16). Yaitu pada perang Badar.
Sedangkan Lizaaman (Al Furqan: 77), juga berarti perang Badar. Alif Laam Miim. Telah
dikalahkan bangsa Rumawi di negeri yang terdekat. dan mereka sesudah dikalahkan itu akan
menang. (Ar Ruum: 1-3). Dan kemenangan Ramawi telah berlalu.

Bab: [Bab] Surat Ar Ruum ayat 30



} {



4402. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini)
melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan
membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan
dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? '
kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: 'tetaplah atas fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.'
(QS. Ar Ruum (30): 30).

Bab: [Bab] Surat Luqman ayat 13

} {

4403. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Qamah dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata;
Tatkala turun ayat: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman. (Al An'am: 82). Maka hal itu terasa berat bagi para sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; Siapakah di antara kami yang tidak pernah
mencampuri keimanannya dengan kezhaliman? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Bukan itu maksudnya, bukankah kalian pernah mendengar perkataan Lukman
kepada anaknya Sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezhaliman yang besar?. (Luqman: 13).

Bab: [Bab] Surat Luqma ayat 34





4404. Telah menceritakan kepadaku Ishaq dari Jarir dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada bersama kami, lalu
datanglah seorang laki-laki dengan berjalan kaki, lantas bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah
iman itu?" beliau menjawab: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan hari akhir." Lalu ia bertanya lagi; Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?"
Beliau menjawab: "Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan puasa di bulan Ramadlan."
Kemudian ia bertanya lagi; "Wahai Muhammad, apakah Ihsan itu?" beliau menjawab:
"Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat
melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." Ia bertanya lagi, "Kapan hari kiamat datang?"
beliau menjawab: "Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari orang yang
bertanya, namun aku akan memberitahukan kepadamu tanda-tandanya; 'Apabila Seorang
budak perempuan melahirkan anak majikannya, di antara tandanya juga; "Orang yang
bertelanjang kaki dan dada menjadi pemimpin manusia. Itulah diantara tanda-tandanya. Ada
lima hal yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah saja; Sesungguhnya Allahlah yang
mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, kapan turunnya hujan, dan mengetahui apa yang
ada di dalam rahim-rahim ibu. Kemudian orang yang bertanya tadi pergi. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata; 'Panggilkan orang itu! Maka para sahabat itu mencarinya untuk
memanggilnya namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Sesungguhnya itu Jibril, dia datang untuk mengajari manusia perkara
agamanya.'



4405. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahab dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bin

Zaid bin Abdullah bin Umar bahwa Bapaknya menceritakan kepadanya; Sesungguhnya
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kunci-kunci perkara ghaib ada lima." lalu beliau membaca ayat; Sesungguhnya hanya pada
Allah sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.. (Luqman: 34).

Bab: [Bab] Surat As Sajadah 17

4406. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku telah
menyiapkan bagi hamba-hambaku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata,
belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia.' Abu Hurairah
berkata; Jika kalian mau, bacalah ayat; "Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang
menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan
(As Sajdah: 17)." Dan telah menceritakan kepada kami Ali dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dia berkata; Allah berfirman: -dengan redaksi yang sama-. Menurut riwayat Sufyan
dia berkata; Apakah itu?

4407. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Nashr Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Ta'ala berfirman: "Aku telah
menyiapkan bagi hamba-hambaku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata,
belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia." Sebagai
simpanan, biarkan apa yang diperlihatkan Allah pada kalian." Lalu beliau membaca ayat:
"Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai
balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan (As Sajdah: 17). Abu Mu'awiyah

berkata; dari Al A'masy dari Abu Shalih, Abu Hurairah membaca dengan lafazh 'Qurraat
A'yun.'

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 6

4408. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fulaih Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Hilal bin Ali dari
Abdurrahman bin Abu 'Amrah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dia berkata; "Tidaklah ada seorang mukmin kecuali aku lebih utama atas dirinya
baik di dunia maupun di akhirat, bacalah jika engkau mau: "Nabi itu (hendaknya) lebih utama
bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.. (Al Ahzab: 6), " maka seorang mukmin
manapun yang meninggal dan meninggalkan harta maka hendaklah ahli warisnya
mewarisinya, dan barangsiapa meninggalkan hutang atau keluarga maka hendaklah ia
datang kepadaku karena aku adalah walinya."

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 5

} {

4409. Telah menceritakan kepada kami Mu'ala bin Asad Telah menceritakan kepada kami
Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar Telah menceritakan kepada kami Musa bin Uqbah dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Salim dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Zaid
bin Haritsah mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa kami panggil dengan
Zaid bin Muhammad hingga Allah menurunkan ayat: "Panggillah dia dengan nama bapakbapaknya, karena hal itu lebih adil di sisi Allah." (QS. Ahzab 5).

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 23

4410. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah Al Anshari dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Bapakku dari Tsumamah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami melihat
ayat ini turun berkenaan dengan Anas bin An Nadlr, yaitu ayat: Di antara orang-orang
mukmin itu terdapat orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada
Allah, (Al Ahzab: 23).

} {

4411. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Kharijah bin Zaid bin Tsabit bahwa
Zaid bin Tsabit berkata; Tatkala kami mencatat ayat-ayat Al Qur'an dari beberapa Mushaf,
aku kehilangan satu ayat dari surat Al Ahzab yang aku sering mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membacanya. Aku tidak menemukannya dari siapapun kecuali
hanya dari Khuzaimah Al Anshari, orang yang kesaksiannya dianggap oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebanding dengan kesaksian dua orang laki-laki. Yaitu ayat: Di
antara orang-orang mukmin itu terdapat orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah, (Al Ahzab: 23).

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 28

4412. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman
bahwa Aisyah radliallahu 'anha -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- mengabarkan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Aisyah ketika
Allah menyuruhnya untuk memilih (cerai atau tetap bersama) para istrinya, beliau memulai
denganku. Beliau bersabda: "Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang sangat
penting, karena itu, janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu
bermusyawarah dengan kedua orang tuamu." Dia (Aisyah) berkata; Beliau tahu benar, kedua

orang tuaku tidak akan mengizinkanku bercerai dengan beliau. Dia (Aisyah) melanjutkan;
Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Wahai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, jika kalian menghendaki kehidupan dunia beserta perhiasannya, marilah
kuberikan kepadamu suatu pemberian, kemudian kuceraikan kamu dengan cara yang baik,
dan jika kalian menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya Allah
menyediakan pahala yang besar bagi yang berbuat kebajikan di antara kamu'. Al Ahzab: 28).
Aisyah berkata; Apa untuk yang seperti ini saya harus minta musyawarah kepada kedua
orang tuaku?, sudah tentu saya menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat.

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 37

4413. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim Telah menceritakan
kepada kami Mu'alla bin Manshur dari Hammad bin Zaid Telah menceritakan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa ayat ini: "Sedang kamu menyembunyikan
di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya.. (Al Ahzab: 37). Diturunkan berkenaan
dengan Zainab binti Jahsy dan Zaid bin Haritsah.

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 51

4414. Telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Yahya Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah, Hisyam berkata; Telah menceritakan kepada kami dari Bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; Saya selalu cemburu kepada setiap wanita yang menyerahkan
dirinya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya berkata; Apakah seorang wanita
menyerahkan dirinya? Maka ketika Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Kamu boleh
menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu)
dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini
untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai maka tidak ada dosa
bagimu." (Al Ahzab: 51). Saya (Aisyah) berkata; Demi Allah, saya tidak melihat Rabbmu
kecuali sangat cepat memenuhi keinganan anda.









4415. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari Mu'adzah dari Aisyah
radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa meminta izin kepada
kami jika tiba giliran beliau bersama salah satu istrinya setelah turunnya ayat: "Kamu boleh
menangguhkan menggauli siapa saja yang kamu kehendaki di antara mereka dan boleh pula
menggauli siapa saja yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk
menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai maka tidak ada dosa
bagimu." (Al Ahzab: 51). Maka Mu'adzah bertanya Aisyah; Apa yang kamu katakan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau meminta izin kepadamu? Dia menjawab; Aku
katakan kepada beliau jika hari itu hari giliranku, maka saya tidak akan memberikannya
untuk yang lain. Hadits ini diriwayatkan pula oleh 'Abad bin 'Abad dia mendengar 'Ashim.

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 53


4416. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Humaid dari Anas dia berkata; Umar radliallahu 'anhu berkata; "Ya Rasulullah, di antara
yang menemui engkau ada yang baik ada juga yang jahat, maka alangkah baiknya sekiranya
engkau menyuruh para ummul mukminin memakai hijab. Maka Allah pun menurunkan ayat
hijab."

4417. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Raqasyi Telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
dia berkata; Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab binti Jahsy,
beliau mengundang orang-orang, lalu beliau menjamu mereka, mereka pun menikmati
hidangan tersebut, kemudian mereka duduk dan berbincang-bincang." Lalu beliau merubah
posisi seakan-akan ingin berdiri, namun orang-orang tidak juga berdiri, ketika beliau berdiri
maka orang-orang pun ikut berdiri." Setelah itu tiga orang duduk lagi. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam datang dan hendak masuk ke kamar Zainab, namun orang-orang masih tetap
duduk-duduk, setelah itu mereka berdiri dan beranjak pergi. Anas berkata; Lalu saya
mengabarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa mereka sudah beranjak pergi."
Kemudian beliau masuk dan saya mengikuti beliau masuk, lantas beliau menurunkan kain
tirainya antara saya dengan beliau." Lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan (ayat): "Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian masuk ke rumah Nabi. (Al Ahzab: 53).

4418. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah, Anas bin Malik berkata; Aku orang yang lebih
tahu tentang ayat hijab ini, yaitu ketika Zainab binti Jahsy dihadiahkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Suatu ketika Zainab bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di rumahnya, beliau membuat makanan lalu mengundang orang-orang. Kemudian
mereka pun duduk-duduk sambil berbincang-bincang. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sengaja keluar masuk, namun mereka masih duduk-duduk sambil berbincang-bincang. Maka
Allah Ta'ala menurunkan ayat: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggununggu waktu masak makanannya, hingga ayat: maka mintalah dari belakang tabir. (Al
Ahzab: 53). Maka dibuatkanlah tabir dan orang-orang pun beranjak pergi.

4419. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu 'anhu
dia berkata; ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Zaenab binti Jahsy,
beliau membuat makanan yang terbuat dari roti dan daging. Lalu aku mengutus penyeru
untuk mengundang makan-makan. Kemudian datanglah suatu kaum, mereka makan lalu
keluar lagi. Setelah itu datang lagi satu kaum, setelah mereka makan, mereka pulang. Aku
terus menyeru hingga tidak ada lagi yang dapat aku undang. Aku berkata; Ya Nabiyullah, aku
sudah tidak mendapatkan orang yang dapat aku undang. Beliau bersabda: 'Angkatlah
makanan kalian.' Namun disana ada tiga orang yang sedang berbincang-bincang. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke kamar Aisyah seraya berkata; Assalamu'alaikum wahai
ahlu bait warahmatullah. Aisyah menjawab; Wa 'Alaikassalaam warahmatullah, bagaimana
kamu mendapatkan istrimu? Semoga Allah memberkahi anda. Beliau berkeliling ke kamar
seluruh istri-istri beliau dan mengucapkan kepada mereka sebagaimana yang beliau ucapkan
kepada Aisyah, demikian juga mereka menjawab sebagaimana Aisyah menjawab. Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali, namun tiga orang itu masih tetap berbincangbincang di rumah beliau. Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat pemalu. Lalu
beliau pergi lagi ke kamar Aisyah, aku tidak tahu apakah aku sudah mengabarkan kepada
beliau atau belum bahwa kaum tersebut sudah pulang semua. Lalu beliau kembali hingga
tatkala beliau melangkahkan kakinya di pintu kamar, beliau menutupkan tabir antara aku
dengan beliau, dan pada waktu itu turun ayat hijab.

4420. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Bakr As Sahmi Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas radliallahu
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah ketika
menikah dengan Zainab binti Jahsy. Orang-orang pun merasa kenyang dengan roti dan
daging. Kemudian beliau keluar ke kamar semua Ummul Mukminin, sebagaimana yang biasa
beliau lakukan. Beliau mengucapkan salam kepada mereka dan mereka pun menjawab
salam beliau. Beliau mendo'akan mereka, sebaliknya mereka pun mendo'akan beliau.
Tatkala beliau kembali ke rumah, beliau melihat dua orang laki-laki sedang berbincangbincang di rumah beliau. Melihat hal itu, beliau kembali dari rumahnya. Dan tatkala kedua
orang itu melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali, mereka akhirnya cepat-cepat
pulang. Aku tidak tahu, apakah aku telah mengabarkan kepada beliau atau belum, mengenai
kepulangan kedua orang itu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali dan masuk
ke rumah beliau seraya menutupkan tabir antara aku dan beliau. Pada waktu itu turun ayat
hijab. Ibnu Abu Maryam berkata; Telah mengabarkan kepada kami Yahya Telah
menceritakan kepadaku Humaid dia mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.


4421. Telah menceritakan kepadaku Zakaria bin Yahya Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Pada suatu
ketika Saudah keluar untuk hajatnya sesudah diwajibkannya hijab atas para wanita." Ia
berkata; "Saudah adalah seorang wanita yang tinggi besar sehingga mudah sekali orang
mengenalnya." Kemudian Umar melihatnya, dia pun memanggilnya; Wahai Saudah!
Sungguh saya bisa mengenalimu, jika kamu keluar maka lihatlah bagaimana kamu keluar."
Akhirnya Saudah berbalik pulang kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam yang ketika
itu beliau sedang makan malam di rumahku, ditangan beliau ada sepotong daging. Saudah
pun masuk seraya berkata; Ya Rasulullah, Aku keluar untuk keperluanku, lalu Umar berkata
begini dan begitu kepadaku. Aisyah berkata; Lalu Allah mewahyukan kepada beliau dan
ketika wahyu telah tersampaikan padanya sepotong daging tersebut masih terdapat di
tangan beliau tanpa beliau letakkan. Kemudian beliau bersabda: "Telah diperbolehkan bagi
kalian untuk keluar dalam rangka memenuhi hajat kalian."

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 54

4422. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri Telah menceritakan kepadaku Urwah bin Jubair bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha
berkata; bahwa Aflah, saudara Abu Al Qu'ais datang meminta izin untuk menemuinya
setelah turunnya ayat hijab, Abu Al Qu'ais adalah ayah 'Aisyah dari susuan, Aisyah berkata;
saya tidak akan mengizinkan Aflah masuk menemuiku sehingga saya meminta izin Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam terlebih dahulu. Karena bukan saudara Abu Al Qu'ais yang
menyusuiku, tetapi istrinya yang menyusuiku. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
datang, saya berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Aflah, yaitu saudara Abu Al Qu'ais
telah datang minta izin untuk menemuiku, namun saya menolak mengizinkannya sebelum
aku meminta izin kepada engkau. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa
yang menghalangimu dari mengizinkan pamanmu?" Aisyah berkata; Ya Rasulullah, dia
bukanlah yang menyusuiku, tapi istri Abu Al Qu'aislah yang menyusuiku. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Izinkanlah ia, karena sesungguhnya ia adalah
pamanmu, maka kamu akan beruntung.' Urwah berkata; Oleh karena itu Aisyah berkata;
"Jadikanlah mahram saudara dari sesusuan sebagaimana kalian menjadikan mahram
saudara dari keturunan."

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 56

4423. Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dari
Ka'ab bin 'Ujrah radliallahu 'anhu ketika dikatakan; Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui
salam kepadamu, lalu bagaimanakah caranya bershalawat kepadamu? Beliau menjawab:
"Ucapkanlah; ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD
KAMAA SHALLAITA 'ALAA AALII IBRAAHIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA
BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA 'AALI
IBRAHIIMA INNAKA HAMIIDUM MAJIID."

4424. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Al Haad dari Abdullah bin Khabbab
dari Abu Sa'id Al Khudzri dia berkata; Aku berkata; 'Ya Rasulullah, mengucapkan salam udah
kami ketahui, lalu bagaimana mengucapkan shalawat kepadamu? Beliau menjawab:
"Ucapkanlah: ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD, 'ABDIKA WA RASUULIKA KAMAA
SHALAITA ALAA AALI IBRAHIM WA BAARIK AALA MUHAMMAD WA 'ALAA 'AALI
MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAHIM. - Abu Shalih berkata; dari Al Laits - dengan
lafazh; 'AlAA MUHAMMAD WA 'ALAA 'AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA AALI
IBRAHIM.' Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Hazim dan Ad Daraawardi dari Yazid ia berkata dengan lafazh; 'KAMA
SHALAITA 'ALAA IBRAHIM, WA BAARIK ALAA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD KAMAA
BARAKTA ALAA IBRAHIM WA AALI IBRAHIM.'

Bab: [Bab] Surat al Ahzab ayat 69


} {





4425. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah Telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Al Hasan dan Muhammad serta
Khilas dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya Musa adalah orang yang sangat pemalu, hal itu sebagaimana
firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka
katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (Al
Ahzaab: 69).

Bab: [Bab] Surat Saba` ayat 3

4426. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Amru dia berkata; Aku mendengar Ikrimah berkata; Aku
mendengar Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila Allah menetapkan satu perkara di atas langit maka para malaikat
mengepakkan sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai
yang berada di atas batu besar. Apabila hati mereka telah menjadi stabil, mereka berkata;
'Apa yang difirmankan Rabb kalian? ' mereka menjawab; 'Al Haq, dan Dia Maha Tinggi lagi
Maha Besar.' Jin-jin pencuri berita mendengarkannya, (mereka bersusun-susun) sebagian di
atas sebagian yang lainnya. Mereka mencuri dengar kalimat lalu menyampaikannya kepada
yang berada di bawahnya. Bisa jadi jin itu diterjang bintang sebelum menyampaikannya
kepada yang di bawahnya, kemudian mereka menyampaikanya kepada lisan dukun atau
tukang sihir. Bisa jadi mereka tidak diterjang oleh bintang sehingga dapat
menyampaikannya, kemudian dicampur dengan seratus kebohongan. Maka kalimat yang
didengar bisa sesuai dengan yang dari langit."

Bab: [Bab] Surat Saba` ayat 46

{
}

4427. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khazim Telah menceritakan kepada kami Al 'A'Masy dari Amru bin Murrah

dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam naik ke Shofa dan berkata: Wahai orang-orang! Lalu orang-orang
Quraisy pun berkumpul mendekati beliau. Mereka bertanya: Ada apa? Beliau menjawab:
'Apa pendapat kalian jika aku memberitahu kalian bahwa ada musuh yang akan menyerang
kalian dipagi hari atau di sore hari, apakah kalian akan membenarkanku (mempercayaiku)?
Mereka menjawab: Tentu. Lalu beliau berkata: "Sesungguhnya aku memperingatkan kalian
tentang adzab yang berat di hadapan kalian. Maka Abu Lahab berkata: Apakah untuk ini
engkau mengumpulkan kami?! Celakalah kamu! Maka Allah azza wa jalla menurunkan
"Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa." (QS. Al Lahab: 1).

Bab: [Bab] Surat Yasin ayat 38

4428. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Al
A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu dia berkata; Aku
pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di masjid pada saat matahari mulai
terbenam. Lalu beliau bertanya; Wahai Abu Dzar, tahukah kamu dimana matahari
terbenam? Aku menjawab; Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya matahari itu pergi hingga ia bersujud di bawah Arsy. Itulah yang dimaksud
firman Allah Ta'ala: "dan matahari berjalan ditempat peredarannya." Beliau bersabda:
"Tempat peredarannya berada dibawah Arsy, " (Yasiin: 38).


{ }

4429. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Waki'
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Bapaknya dari Abu
Dzar dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang firman Allah
Ta'ala: "dan matahari berjalan ditempat peredarannya." Beliau bersabda: "Tempat
peredarannya berada dibawah Arsy." (Yasiin: 38).

Bab: [Bab] Surat Ash Shaaffaat ayat 139

4430. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak layak bagi seorang pun untuk mengatakan saya
"lebih baik dari Yunus bin Matta.


4431. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fulaih dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Hilal
bin 'Ali dari Bani 'Amir bin Luay dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Barang siapa yang berkata; saya lebih baik dari
"Yunus bin Matta, maka ia telah berdusta.

Bab: Bab

4432. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Gundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Awwam dia berkata; Aku
bertanya kepada Mujahid mengenai ayat sajdah di dalam surat Shaad, lalu ia berkata; Ibnu
'Abbas ditanya tentang hal itu lalu ia menjawab; "Mereka itulah orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka." (Al 'An'am: 90). Dan Ibnu Abbas
sujud pada ayat itu.

{
}

} {
{


{
{

4433. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin 'Ubaid At Thanafisi dari Al 'Awwam dia berkata; Aku bertanya kepada
Mujahid mengenai ayat sajdah pada surat Shaad. Ia menjawab; Aku bertanya kepada Ibnu
Abbas, pada ayat mana kamu bersujud? Ibnu Abbas menjawab; Apakah kamu tidak
membaca; dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman,... (Al
An'am: 84). Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka. (Al An'am: 90). Nabi Daud adalah salah satu orang yang diperintahkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk kalian ikuti. Maka ketika Daud sujud pada surat
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun sujud. 'UJAABUN, artinya lembaran hisab.
Mujahid berkata; FI 'IZZATIN, yakni mereka dimuliakan. AL MILLAH AL AKHIRAH yaitu agama
Quraisy yang bercampur kedustaan. JUNDUN MAA HUNAALIKA MAHZUUM, yaitu orangorang Quraisy.

Bab: [Bab] Surat Shaad ayat 35


{

}







4434. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Rauh dan Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya jin ifrit telah
meloncatiku semalam -atau beliau bersabda dengan kalimat yang serupa- untuk
memutuskan shalatku maka Allah memberi kekuatan kepadaku darinya, dan sungguh aku
ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, lalu pada pagi harinya kalian semua bisa
melihatnya." Beliau bersabda lagi: "namun aku teringat akan doa saudaraku Sulaiman;
'Tuhanku anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun
sesudahku.' Rauh berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun melepaskannya
dalam keadaan hina."

Bab: [Bab] Surat Shaad ayat 86

}


{

} {


4435. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Dluha dari Masruq dia berkata; Ketika aku menemui Abdullah
bin Mas'ud, ia berkata; Barang siapa yang mengetahui sesuatu hendaklah ia mengatakan apa
yang diketahuinya. Dan barang siapa yang tidak mengetahuinya maka hendaklah ia
mengatakan Allah yang Maha Tahu. Karena termasuk dari ilmu ketika ia tidak
mengetahuinya, ia mengatakan; 'Allah Maha tahu.' Allah Azza wa Jalla berfirman kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah
sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengadaadakan. (Shaad: 86). Dan Aku akan menyampaikan kepada kalian tentang Kabut,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru orang-orang Quraisy untuk
memeluk Islam, namun menangguhkan untuk menerimanya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: Ya Allah, tolonglah aku menghadapi mereka
dengan mengirimkan kepada mereka tujuh tahun kelaparan sebagaimana tujuh tahun Yusuf.
Maka mereka diserang tahun kelaparan hingga mereka makan bangkai dan kulit. Seseorang
dari mereka melihat ada kabut antara dia dengan langit kerena rasa laparnya. Allah Azza Wa
Jalla berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi
manusia. Inilah azab yang pedih. (Ad Dukhan: 10-11). Abdullah berkata; maka mereka pun
berdo'a: "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan
beriman." Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada
mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya
dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang
yang gila Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ad Dukhan: 12-15). Apakah Adzab mereka akan
dihentikan pada hari kiamat. Ibnu Mas'ud berkata; Maka adzab dihentikan, tetapi mereka
kembali kepada kekufuran. Hingga Allah pun menghancurkan mereka pada perang Badar
sebagaimana firman-Nya: "(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan
hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan." (Ad Dukhan: 16).

Bab: [Bab] Surat Az Zumar 53

} } {






4436. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij mengabarkan kepada mereka dia berkata; Ya'laa, Sa'id
bin Jubair telah mengabarkan kepadanya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa orangorang musyrik dahulu sering membunuh, sering berzina dan lalu mereka mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; wahai Muhammad, apa yang engkau katakan dan
engkau serukan adalah baik jika engkau mengabarkan kepada kami bahwa apa yang telah
kami perbuat ada kafaratnya, lalu Allah Azza wa jalla menurunkan ayat: Dan orang-orang
yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina,
dan turunlah ayat: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (Az Zumar: 53).

Bab: [Bab] Surat Az Zumar 67

4437. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari
Manshur dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Seorang rahib
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Ya Muhammad, Kami
mendapatkan bahwa Allah Ta'ala memegang langit, bumi, pohon-pohon, air, binatangbinatang, dan seluruh makhluk dengan jari-Nya seraya berkata; 'Akulah Raja (Penguasa)!
'Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa hingga nampak gigi serinya sebagai
pembenaran terhadap perkataan rahib tersebut. Kemudian beliau membaca ayat: 'Dan
mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan
kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.' (Az
Zumar: 67).



4438. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid bin
Musafir dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menggenggam bumi dan melipat
langit dengan tangan kanannya seraya berkata: 'Akulah Raja, mana yang mengaku raja
dibumi? '"

Bab: [Bab] Surat Az Zumar 68


4439. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan Telah menceritakan kepada kami Ismail bin
Khalil Telah mengabarkan kepada kami Abdurrahim dari Zakaria bin Abu Zaidah dari 'Amir
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
Akulah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya setelah tiupan sangkakala terakhir.
Namun tiba-tiba aku melihat Musa bergantung dibawah Arsy, aku tidak tahu apakah ia ikut
pingsan atau bangkit lebih dulu setelah tiupan sangkakala.

4440. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Aku
mendengar Abu Shalih berkata; Aku mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Antara dua tiupan sangkakala terdapat empat puluh." Mereka
bertanya: Hai Abu Hurairah? Empat puluh harikah? Abu Hurairah berkata: 'Aku enggan
menjawab.' Mereka bertanya: Empat puluh tahunkah? Abu Hurairah berkata: Aku enggan
menjawab. Mereka bertanya: 'Empat puluh bulankah? ' Abu Hurairah berkata: Aku enggan
menjawab. Ia berkata: Tidak ada sesuatupu pun melainkan telah hancur kecuali satu tulang,
yaitu tulang ekor. Dari situlah manusia disusun.

Bab: Bab

} {

4441. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Ibrahim At Taimi dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Urwah bin Zubair dia berkata
kepada Abdullah bin Amru bin Al Ash; "Kabarkanlah kepadaku perbuatan paling kejam yang
dilakukan kaum musyrikin terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dia berkata;
"Ketika Rasulullah sedang shalat di halaman Ka'bah tiba-tiba `Uqbah bin Abi Mu'aith
menghampiri beliau dan menarik bahunya shallallahu 'alaihi wasallam serta melilitkan
bajunya ke leher beliau dan mencekiknya kuat-kuat. Kemudian Abu Bakar mendekatinya,
lalu dia menarik bahunya dan mendorongnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan:
"Rabbku adalah Allah, padahal telah datang kepadamu keterangan-keterangan dari
Rabbmu."

Bab: [Bab] Surat Fushilat ayat 22


}

{

4442. Telah menceritakan kepada kami As Shalt bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zura'i dari Rauh bin Al Qasim dari Manshur dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari
Ibnu Mas'ud mengenai firman Allah: "Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari
kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa
Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan." (Fushshilat: 22). Ada dua
orang Quraisy salah dan seorang lagi dari Tsaqif, atau dua orang dari Tsaqif sedangkan satu
lagi dari Quraisy disisi Ka'bah. Salah seorang mereka berkata kepada yang lainnya; Apakah

menurut kalian Allah mendengar perkataan kita ini? Sebagian berkata: Dia mendengar
sebagian saja. Sebagian yang lain berkata; Jika Dia mendengar sebagiannya pasti Dia
mendengar semuanya. Maka turunlah ayat; "Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi
dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira
bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan." (Fushshilat: 22).

Bab: [Bab] Surat Fushilat ayat 23



4443. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah
radliallahu 'anhu dia berkata; Suatu ketika ada tiga orang berkumpul di samping Ka'bah; dua
orang dari Quraisy dan satu orang dari Tsaqif atau yang dua orang dari Tsaqif dan satu orang
dari Quraisy, perut mereka besar namun hati mereka sedikit memiliki ilmu, lalu salah
seorang dari mereka berkata: Apakah menurut kalian Allah mendengar apa yang kita
katakan? Yang lain berkata: Jika kita berbicara dengan keras Dia mendengarnya dan jika kita
berkata dengan pelan Dia tidak mendengarnya, sedangkan yang lainnya lagi berkata: Jika Dia
mendengar ketika kita bicara keras, pasti Dia juga mendengar ketika kita bicara pelan.
kemudian Allah menurunkan ayat: "Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari
kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa
Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan" (Fushshilat: 22). Sufyan
bercerita kepada kami mengenai Hadits ini, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Manshur atau Ibnu Abu Najih atau Humaid salah satu atau dua orang dari mereka. Kemudian
ia menetapkan riwayat Manshur dengan meninggalkan yang lainnya. Telah menceritakan
kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan
kepada kami Sufyan At Tsauri dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Manshur dari
Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah dengan Hadits yang serupa.

Bab: [Bab] Surat Asy Syura ayat 23

{ }

4444. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik bin
Maisarah dia berkata; Aku mendengar Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwa ia
ditanya mengenai firman Allah: kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (QS. Asysyura
23), maka Sa'id bin Jubair berkata; 'Qurbaa' maksudnya adalah Keluarga Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu 'Abbas berkata; "Engkau terlalu terburu-buru,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bukanlah marga (clan) dari Quraisy
selain beliau shallallahu 'alaihi wasallam hanyalah mempunyai hubungan keluarga dengan
mereka. Ibnu Abbas berkata; maksudnya kecuali kalian bisa menyambung hubungan
kekeluargaan antara diriku dengan kalian."

Bab: [Bab] Surat Az Zuhruf ayat 77

{ }




{ }


4445. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Amru dari 'Atha dari Shafwan bin Ya'la dari Bapaknya dia berkata;
Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar membaca ayat: Mereka
berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja." (Az Zukhruf: 77). Qatadah
berkata; MATSALAN LIL AAKHARIIN; Yaitu pelajaran bagi orang-orang sesudah mereka.

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 10

4446. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Muslim
dari Masruq dari Abdullah dia berkata; lima hal telah berlalu; Kabut, kekalahan Ramawi,
terbelah bulan, Hantaman keras dan kematian."

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 11

{
}

4447. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dia berkata; Abdullah berkata;
sesungguhnya ayat ini adalah bagi orang-orang Quraisy tatkala mereka durhaka kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. lalu beliau mendoakan mereka agar tertimpa kelaparan seperti
kaum Yusuf. Mereka tertimpa kemarau dan penderitaan hingga seseorang melihat ke langit,
ia melihat seperti wujud kabut antara dirinya dan langit, hingga mereka memakan tulang
karena musim kemarau itu. Maka Allah menurunkan ayat: "Maka tunggulah hari ketika langit
membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia." (Ad Dukhaan: 10). Seseorang
kemudian mendatangi nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Wahai Rasulullah,
mintakan hujan pada Allah untuk Mudlar karena mereka telah binasa. Beliau bersabda
kepada Mudlar: "Sesungguhnya kau gegabah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berdoa meminta hujan untuk mereka lalu Allah 'azza wajalla menurunkan hujan, lalu
turunlah ayat: "Sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit.
Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar)." (Ad Dukhaan: 10-15). Dan saat mereka
mendapatkan kemakmuran, mereka kembali lagi seperti semula. Lalu Allah 'azza wajalla
menurunkan: (Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang
keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. (Ad Dukhaan: 16). Abdullah berkata:
Maksudnya yaitu perang Badar.

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 12

} {



4448. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dari Abu Ad Dluha dari Masruq dia berkata; ketika aku menemui Abdullah dia
berkata; Diantara tanda pemahaman (ilmu) seseorang adalah dengan mengatakan Allahu
a'lam untuk sesuatu yang tidak ia ketahui. Sesungguhnya Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku
dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. (Shaad: 86). Sesunggunya
kaum Quraisy tatkala menyerang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mendurhakai beliau,
beliau mendoakan mereka: "Ya Allah timpakan kepada mereka kelaparan seperti kaum
Yusuf. Maka mereka tertimpa tahun kekeringan dan penderitaan hingga mereka memakan
tulang dan bangkai. Seseorang melihat ke langit, ia melihat seperti wujud kabut antara
dirinya dan langit karena kelaparan. Lalu mereka berkata; "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari
kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman." Maka dikatakan kepada beliau, jika kami
lenyapkan adzab dari mereka, mereka akan kembali durhaka. Namun Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memohon kepada Rabbnya, Allah pun melenyapkannya dari mereka.
Kemudian mereka kembali durhaka. Maka Allah membalas mereka pada hari perang Badar,
itulah yang dimaksud firman Allah: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang
nyata, yang meliputi manusia. inilah azab yang pedih." Hingga ayat: Sesungguhnya Kami
adalah Pemberi balasan.

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 13

4449. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim dari Al A'masy dari Abu Ad Dluha dari Masruq dia berkata; Aku menemui

Abdullah lalu ia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala


menyeru kaum Quraisy, mereka mendustakannya dan berbuat durhaka kepada beliau. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya Allah timpakan kepada mereka kelaparan
seperti kaum Yusuf. Maka mereka tertimpa tahun kelaparan hingga mereka memakan
bangkai. Salah seorang dari mereka berdiri melihat ke langit, ia melihat seperti wujud kabut
antara dirinya dan langit karena kelaparan dan keletihan. Kemudian Abdullah membaca:
"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia.
inilah azab yang pedih." Hingga ayat: Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan
itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). Abdullah berkata; Maka
bagaimana siksa itu akan dilenyapkan dari mereka pada hari kiamat? Dia juga berkata;
'Hantaman keras maksudnya adalah pada waktu perang Badar.'

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 14





4450. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dan Manshur dari Abu
Ad Dluha dari Masruq dia berkata; Abdullah berkata; Sesungguhnya Allah mengutus
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Katakanlah (hai Muhammad): "Aku
tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orangorang yang mengada-adakan. (Shaad: 86). Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala
melihat kaum Quraisy berbuat durhaka kepada beliau, beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berdo'a: "Ya Allah timpakan kepada mereka kelaparan seperti kaum Yusuf. Maka mereka
tertimpa tahun kelaparan hingga mereka memakan tulang dan kulit. Yang lainnya
mengatakan; hingga memakan kulit dan bangkai. Salah seorang dari mereka berdiri melihat
ke langit, ia melihat seperti wujud kabut antara dirinya dan langit. Kemudian Abu Sufyan
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Wahai Muhammad,
sesungguhnya kaummu telah binasa, maka do'akanlah kepada Allah agar Dia melenyapkan
adzab dari mereka. Lalu beliau mendoakannya. Kemudian beliau bersabda: 'Apakah kalian
akan kembali durhaka setelah ini? Sedangkan di dalam Hadits Manshur disebutkan;
Kemudian beliau membaca: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,
yang meliputi manusia. inilah azab yang pedih." Hingga ayat: Sesungguhnya (kalau) Kami

akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).
Abdullah berkata; Maka bagaimana siksa itu akan dilenyapkan dari mereka pada hari
kiamat? Padahal telah berlalu kabut, hantaman keras dan kematian. Yang lainnya
menambahkan; dan terbelahnya bulan. Dan satu lagi menambahkan; dan kekalahan
Ramawi.'

Bab: [Bab] Surat Ad Dukhaan ayat 16

4451. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dari Muslim dari Masruq dari Abdullah dia berkata; lima hal telah berlalu; "Kematian,
kekalahan Ramawi, hantaman keras, terbelahnya bulan, dan kabut."

Bab: [Bab] Surat al Jasyiah ayat 24

4452. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza
wa Jalla berfirman: Anak Adam telah menyakiti-Ku dia suka mencela masa. Padahal Aku
pencipta masa. Akulah yang menggilir siang dan malam."

Bab: [Bab] Surat al Ahqaaf ayat 17


4453. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail Telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahik dia berkata; Mu'awiyah mengangkat
Marwan untuk pemimpin di Hijaz. Lalu Marwan menyebut-nyebut kebaikan Yazid bin
Mu'wiyah agar ia dibai'at setelah bapaknya. Kemudian Abdurrahman bin Abu Bakr berkata
sesuatu kepadanya yang membuat ia marah. Maka Marwan berkata; Tangkaplah ia.

Abdurrahman pun masuk ke rumah Aisyah hingga mereka tidak mampu menangkapnya.
Marwan berkata; Rumah ini adalah rumah yang di dalamnya Allah menurunkan ayat: Dan
orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu
keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah
berlalu beberapa umat sebelumku?, (Al Ahqaf: 17). Maka Aisyah pun berkata dibalik tabir;
Allah tidak menurunkan sesuatu pun dari Al Qur'an kepada kami, kecuali Dia hanya
menurunkan tentang udzurku (pembebasanku) mengenai berita bohong.

Bab: [Bab] Surat al Ahqaaf ayat 24








} {

4454. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Isa Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepada kami Amru bahwa Abu An Nadrl menceritakan
kepadanya, dari Sulaiman bin Yasar dari Aisyah radliallahu 'anha -istri Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam- ia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu'alaihi wa
sallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat anak lidahnya, beliau hanya tersenyum."
Aisyah berkata; "Apabila beliau melihat awan atau angin maka hal itu dapat diketahui pada
wajahnya." Dia berkata; "Wahai Rasulullah! Apabila orang-orang melihat awan, mereka
sangat bahagia berharap supaya turun hujan. Sedangkan saya melihat engkau setiap kali
melihatnya tampak kekhawatiran di wajahmu." Beliau bersabda: "Wahai Aisyah! Saya tidak
merasa aman, jangan-jangan isinya mendatangkan siksaan. Telah diadzab suatu kaum
dengan angin dan suatu kaum lagi melihat adzab, namun dia malah mengatakan; 'Ini adalah
awan yang mengandung hujan, yang akan menghujani kami (padahal justru awan itu akan
mendatangkan siksa) '. (QS. Al Ahqaf 24)."

Bab: [Bab] Surat Muhammad ayat 22




} {

4455. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah bin Abu Muzarrad dari Sa'id
bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: 'Setelah Allah Azza wa Jalla menciptakan semua makhluk, maka rahim pun berdiri
bangkit dan memegang pinggang Ar Rohman, lalu ia berkata; 'Inikah tempat bagi yang
berlindung dari terputusnya silaturahim (Menyambung silaturahim).' Allah Subhanahu wa
Ta'ala menjawab: Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan menyambung orang yang
menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu? ' Rahim menjawab; 'Tentu wahai
Rabbku.' Allah berfirman: 'ltulah yang kamu miliki.' Abu Hurairah: 'Jika kamu mau, maka
bacalah ayat berikut ini: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan berbuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS. Muhammad 22).
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah Telah menceritakan kepada kami
Hatim dari Mu'awiyah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku pamanku, Abu Al Khabab
Said bin Yasar dari Abu Hurairah mengenai Hadits ini. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Jika kalian mau, bacalah oleh kalian: Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan? (Muhammad: 22). Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Mu'awiyah bin
Abu Al Muzarrad mengenai Hadits ini. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: jika
kalian mau, bacalah ayat: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan berbuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (Muhammad: 22).

Bab: [Bab] Surat Al Fath ayat 1

4456. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin
Aslam dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi dalam salah satu
perjalanannya. Dan Umar bin Khattab bersama beliau pada malam hari itu. Umar bertanya
kepada beliau tentang suatu hal, namun beliau tidak menjawabnya. Dia bertanya lagi,
namun beliau tetap tidak menjawab. Dia bertanya lagi, namun beliau tetap tidak menjawab.
' Umar berkata; "Huss kamu, 'Umar. Kamu telah memaksa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tiga kali namun semuanya itu tidak ada yang dijawabnya.' 'Umar berkata; "Saya
gerakkan untaku, dan aku maju ke hadapan orang-orang, saya khawatir jika turun padaku Al
qur'an. tidak berapa lama, saya mendengar orang yang berteriak ke arahku." ('Umar
radliallahu 'anhu) berkata; "Saya berkata; "Saya khawatir jika ada ayat yang turun kepadaku,
" 'Umar radliallahu 'anhu berkata; "Maka saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Saya mengucapkan salam kepada beliau. Beliau bersabda: 'Telah turun padaku
tadi malam satu surat, yang lebih saya cintai daripada matahari terbit'. Beliau membaca:
'INNAA FATAHNA LAKA FATHAN MUBINAA'." (QS. Alfath).



{


}

4457. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah dari Anas
radliallahu 'anhu mengenai firman Allah: 'INNAA FATAHNA LAKA FATHAN MUBINAA'." Ia
berkata; yaitu Al Hudaibiyah.




4458. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Qurrah dari Abdullah bin Mughaffal
dia berkata; pada waktu fathu Makkah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Al
Fath, dan beliau mengulang-ngulangnya. Mu'awiyah berkata; Jika aku ingin menceritakan
kepada kalian bacaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tentu akan aku ceritakan.'

Bab: [Bab] Surat Al Fath ayat 2


4459. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Uyainah Telah menceritakan kepada kami Ziyad yaitu Ibnu 'Ilaaqah bahwa dia
mendengar Al Mughirah berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri shalat hingga

kedua telapak kakinya bengkak-bengkak. Maka dikatakan kepada beliau; 'Bukankah Allah
telah mengampuni anda terhadap dosa-dosa anda yang lalu maupun yang akan datang?
Beliau menjawab: "Tidak bolehkah saya menjadi hamba yang bersyukur."

4460. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Abdul Aziz Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Yahya Telah mengabarkan kepada kami Haiwah dari Abu Al Aswad dia
mendengar Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata: Wahai
Rasulullah, kenapa Anda melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang
telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda: "Apakah aku tidak suka jika menjadi
hamba yang bersyukur?" Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila
beliau hendak ruku' maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.'

Bab: [Bab] Surat Al Fath ayat 8





4461. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Telah menceritakan kepada
kami Abdul 'Aziz bin Abu Salamah dari Hilal bin Abu Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abdullah
bin Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma bahwa ayat yang di dalam Al Qur'an ini: "Hai Nabi,
sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan.., " (Al Fathu: 8). Sama dengan ayat yang ada di dalam Taurat berbunyi:
"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan dan pelindung bagi orang-orang `Arab, kamu adalah hamba-Ku dan
Rasul-Ku, dan Aku menamaimu Al Mutawakkil (orang yang bertawakkal tinggi). Engkau
bukan orang yang berperangai buruk, juga bukan berwatak keras dan bukan sakhkhob
(orang yang cerewet, berteriak keras-keras) di pasar." Dan beliau tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan serupa akan tetapi beliau mema'afkan dan mengampuninya, dan Allah
tidak akan mewafatkan beliau sampai beliau meluruskan Millah (dien) Nya yang bengkok,

hingga manusia mengucapkan Laa Ilaaha IllAllah, sehingga dengannya beliau dapat
membukakan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang lalai."

Bab: [Bab] Surat Al Fath ayat 4


4462. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Abu Ishaq dari Al
Baraa radliallahu 'anhu dia berkata; Ketika seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membaca, kuda miliknya sudah dalam keadaan terikat
dirumahnya. Namun ia selalu merasa tidak tenang, ia lari keluar, tapi ia tidak melihat
sesuatu, dan hal itu selalu membuat ia tidak tenang. Di pagi harinya ia mengabarkan hal itu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ketenangan itu akan turun bersama Al Qur'an."

Bab: [Bab] Surat Al Fath ayat 18

4463. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru dari Jabir dia berkata; "Pada hari Hudaibiyah kami berjumlah seribu empat
ratus."



4464. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Syababah Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Aku
mendengar 'Uqbah bin Shahban dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani, Sesungguhnya aku
termasuk orang yang menghadiri peristiwa bai'atur Ridwan. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang melempar buruan dengan batu. Dan dari Uqbah bin Shahban dia
berkata; Aku mendengar Abdullah bin Mughaffal Al Muzani berkata mengenai kencing
ditempat pemandian menyebabkan rasa was-was.

4465. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Walid Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khalid dari Abu
Qilabah dari Tsabit bin Dlahak radliallahu 'anhu, dan dia termasuk peserta bai'atur Ridwan.


4466. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ishaq As Sulami Telah menceritakan
kepada kami Ya'la Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Siyah dari Habib bin Abu
Tsabit dia berkata; Aku menemui Abu Wa'il untuk menanyakan sesuatu. Katanya; ketika itu
kami di Shiffin, lantas seseorang berkata; Tidakkah kamu telah melihat orang-orang yang
menyeru kepada kitabullah?. Maka Ali menjawab; 'Ya.' Sahal bin Hunaif berkata; Tolong
koreksilah diri kalian, sungguh aku pernah melihat kami pada hari perjanjian Hudaibiyah,
yang terjadi antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum Musyrikin, kalaulah kita
berpendapat untuk berperang maka tentu kita akan berperang, hingga Umar datang dan
berkata; 'Bukankah kita berada dalam kebenaran sedangkan mereka dalam kebatilan,
bukankah orang-orang yang terbunuh dari kami berada di Surga, sedangkan orang-orang
yang terbunuh dari mereka berada di Neraka? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab;
'Ya.' Umar berkata; kalau begitu kenapa kita merendahkan agama kita dan kembali, padahal
Allah belum memutuskan untuk kita. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Wahai Ibnu Khaththab; Sesungguhnya aku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sekali-kali
Allah tidak akan menyia-nyiakanku. Maka Umar pun kembali dalam keadaan tidak puas dan
tidak sabar, lalu ia menemui Abu Bakr seraya berkata; Wahai Abu Bakr, bukankah kita
berada dalam kebenaran dan mereka dalam kebatilan, Abu Bakr menjawab; Wahai Ibnu
Khatthab, sesunggunya ia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah pasti tidak
akan menyia-nyiakannya untuk selama-lamanya, maka turunlah surat Al Fath.

Bab: [Bab] Surat al Hujurat ayat 2

}

{

4467. Telah menceritakan kepada kami Yasarah bin Shafwan bin Jamil Al Lakhmi Telah
menceritakan kepada kami Nafi' bin Umar dari Ibnu Abu Mulaikah dia berkata; hampir saja
dua orang terbaik binasa, yaitu Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhuma, keduanya
mengangkat suara mereka di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Yaitu tatkala datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam utusan Bani Tamim. salah satu dari keduanya
menunjuk Al Aqra' bin Habis Al Hanzhali, saudara Bani Mujasyi', dan yang lain menunjuk
pada yang lainnya. Abu Bakar berkata kepada 'Umar, sesungguhnya kamu hanya ingin
menyelisihiku. 'Umar berkata, saya tidak menginginkannya, lalu kedua suaranya meninggi di
sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka turunlah ayat; Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, Ibnu Az Zubair berkata, 'Maka
Umar setelah turun ayat itu tidaklah mendengar perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hingga ia betul-betul memahaminnya. Dan Ibnu Az Zubair tidak menyebutkan hal
itu dari Bapaknya (kakeknya) yaitu Abu Bakr.

4468. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Azhar bin Sa'ad Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dia berkata; Telah memberitakan
kepadaku Musa bin Anas dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mencari Tsabit bin Qais, lalu seeorang berkata; Ya Rasulullah, Aku tahu keberadaan
dia, lalu dia mendatanginya dan ditemuinya sedang duduk di rumahnya dalam keadaan
menundukan kepalanya. Orang itu berkata kepadanya; Ada apa denganmu? Tsabit
menjawab; sungguh jelek ia (Tsabit), ia telah mengangkat suaranya melebihi suara Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, sungguh telah hancur amal perbuatannya dan dia termasuk
penghuni neraka. Maka orang itu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengabarkan berita keadaannya bahwa ia berkata begini dan begitu. Musa berkata; kemudian orang itu kembali kepadanya dengan membawa kabar gembira yang besar.- Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; pergilah kepada Tsabit dan katakan
kepadanya bahwa ia bukan penghuni neraka, tapi ia penghuni surga.

Bab: [Bab] Surat al Hujurat ayat 4

4469. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu
Mulaikah bahwa Abdullah bin Zubair mengabarkan kepadanya, ketika datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam utusan Bani Tamim. Abu Bakr berkata; angkatlah Al Qa'qaa' bin
Ma'bad. Sedangkan Umar berkata; Angkatlah Al Aqra' bin Habis. Maka Abu Bakar berkata
kepada 'Umar, Apakah kamu ingin menyelisihiku? 'Umar berkata, saya tidak
menginginkannya, lalu kedua berdebat hingga suaranya meninggi. maka turunlah ayat; Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi..,
hingga akhir ayat.

Bab: [Bab] Surat Qaaf ayat 30

4470. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Al Aswad Telah menceritakan
kepada kami Harami bin 'Umarah Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: orangorang dilemparkan ke neraka hingga neraka itu berkata; 'Apakah ada tambahan lagi? Maka
Allah meletakan kaki-Nya, dan neraka itu berkata; 'Cukup, cukup.'

4471. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa Al Qaththan Telah
menceritakan kepada kami Abu Sufyan Al Himyari Sa'id bin Yahya bin Mahdi Telah

menceritakan kepada kami 'Auf dari Muhammad dari Abu Hurairah secara marfu, namun
Abu Sufyan mendapatkan Hadits ini kebanyakan bersifat mauquf. dikatakan kepada neraka
Jahannam; Apakah sudah penuh? Neraka Jahannam bertanya; Apakah ada tambahan lagi?
Maka Allah Tabaraka wa Ta'ala meletakan kakinya di atasnya, kemudian neraka itu berkata;
'Cukup, cukup.'



4472. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga
dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: 'Orang-orang congkak dan sombong
memasukiku. Surga berkata: Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain orang-orang
lemah, yang hina dalam pandangan manusia. Lalu Allah berfirman kepada surga: 'Kau adalah
rahmatKu, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu.'
Kemudian Allah berfirman kepada neraka: 'Kau adalah siksaKu, denganmu Aku menyiksa
siapa pun yang Aku kehendaki. Dan masing-masing dari keduanya ada isinya.' Sedangkan
neraka tidak terisi penuh hingga Allah meletakkan kakiNya kemudian neraka berkata:
'Cukup, cukup.' Saat itulah neraka penuh dan sebagiannya menindih sebagaian yang lain.
Allah tidak menzhalimi seorang pun dari makhlukNya. Sedangkan surga, Allah menciptakan
penghuninya."

Bab: [Bab] Surat Qaaf ayat 39

} {




4473. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dari Jarir dari Ismail dari Qais bin
Abu Hazim dari Jarir bin Abdullah dia berkata; "Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di malam hari ke empat belas, beliau melihat bulan, kemudian

bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan
ini. Kalian tidak akan kesulitan (ragu) ketika melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak
ketinggalan shalat sebelum terbitnya fajar dan sebelum terbenamnya matahari maka
lakukanlah." Kemudian beliau membaca: "Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu,
sebelum terbit matahari dan terbenamnya." (Qaaf: 39).


} {

4474. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Warqa dari
Ibnu Abu Najih dari Mujahid ia berkata; Ibnu Abbas menyuruhnya untuk bertashbih di akhir
semua shalat sebagaimana maksud firman Allah: Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di
malam hari dan setiap selesai sembahyang. (Qaaf: 40).

Bab: Bab





4475. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari Zainab binti Abu
Salamah dari Ummu Salamah dia berkata; saya pernah mengadu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa saya sedang sakit. Kemudian beliau bersabda:
"Berthawaflah di belakang manusia dalam keadaan berkendaraan." Maka saya melakukan
thawaf dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang melakukan shalat di samping
Ka'bah membaca; "WATH THUUR WA KITAABIN MASTHUUR."

4476. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dia berkata; mereka menceritakan kepadaku dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin

Muth'im dari Bapaknya radliallahu 'anhu dia berkata; AKu mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membaca surat At Thuur pada shalat Maghrib. Tatkala sampai ayat ini; Apakah
mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka
sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak
meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu
atau merekakah yang berkuasa?. (At Thuur: 35-37). Beliau bersabda: 'Hatiku hampir saja
akan terbang.' Sufyan berkata; Adapun aku mendengar hal itu dari Az Zuhri ia bercerita dari
Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membaca surat At Thuur pada shalat Maghrib, dan aku tidak mendengarnya ada
tambahan lagi dari apa yang mereka katakan kepadaku.

Bab: Mujahid berkata "Maksud dari 'yang mempunyai akal yang cerdas' adalah
mempunyai kekuatan

{
}

{
}

{
}


4477. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Ismail bin Abu Khalid dari 'Amir dari Masruq dia berkata; Aku bertanya kepada 'Aisyah
radliallahu 'anha wahai Ibu, Apakah benar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat
Rabbnya? Aisyah menjawab; Sungguh rambutku berdiri (karena kaget) atas apa yang kamu
katakan. Tiga perkara yang barang siapa mengatakannya kepadamu, maka sungguh ia telah
berdusta. Barang siapa mengatakan kepadamu bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam pernah melihat Rabbnya, maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dia
tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al An'am: 103). Dan tidak mungkin bagi
seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan
wahyu atau dibelakang tabir. (As Syura: 51). Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu
bahwa beliau mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok maka ia telah berdusta. Lalu
Aisyah membaca ayat; Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. (Luqman: 34). Dan barang siapa yang mengatakan
kepadamu bahwa beliau menyembunyikan sesuatu, maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah
membaca ayat; Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (Al
Maidah; 67). Hanya saja beliau pernah melihat bentuk Jibril dua kali.

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 9



4478. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami As Syibani dia berkata; Aku mendengar Zirr
dari Abdullah mengenai firman Allah: maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua
ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya
(Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan, (An Najm: 9-10). Zirr berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mas'ud bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat
Jibril mempunyai enam ratus sayap.'

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 10

4479. Telah menceritakan kepada kami Thalq bin Ghannam Telah menceritakan kepada kami
Zaidah dari As Syaibani dia berkata; Aku bertanya kepada Zirr tentang firman Allah Ta'ala:
maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat
(lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah
wahyukan, (An Najm: 9-10). Zirr berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin
Mas'ud bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril mempunyai enam ratus
sayap.'

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 18

4480. Telah menceritakan kepada kami Qabishah Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah radliallahu 'anhu mengenai firman
Allah: Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang
paling besar, (An Najm: 18). Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat
karpet berwarna hijau telah menutupi bagian ufuk.

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 19

{ }

4481. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Abul Asyhab Telah menceritakan kepada kami Abu Al Jauza dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma mengenai firman Allah: al Laata dan al Uzza, (An Najm: 19). 'Al Laata adalah
seorang laki-laki yang biasa mengaduk sawik untuk makanan orang-orang yang haji.'



4482. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah mengabarkan
kepada kami Hisyam bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari
Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang bersumpah dan berkata; "Demi
Laata dan Uzza maka hendaknya ia mengatakan; Laa Ilaaha Illallaah. Dan barang siapa yang
berkata kepada sahabatnya kemarilah saya berjudi denganmu, maka hendaknya ia
bersedekah."

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 20


4483. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri Aku mendengar 'Urwah berkata; 'pernah bertanya
kepada 'Aisyah radliallahu 'anha, lalu ia menjawab; Sesungguhnya dahulu orang yang telah
bertalbiyah untuk berhala Manat yang berada di Al Musyallal tidak melakukan thawaf antara
Shafa dan Marwa. Lalu Allah menurunkan ayat; Sesungguhnya shofa dan marwah termasuk
syiar Allah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin melakukan

thawaf. Sufyan berkata; berhala Manat yang berada di Al Musyallal letaknya antara Makkah
dan Madinah. Abdurrahman bin Khalid berkata; dari Ibnu Syihab, Urwah berkata; 'Aisyah
berkata; Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Anshar yang mana mereka dan
kabilah Ghassan sebelum mereka masuk Islam biasa bertalbiyah untuk berhala Manat, seterusnya dengan redaksi yang serupa.- sedangkan Ma'mar berkata; dari Az Zuhri dari
Urwah dari Aisyah; bahwa beberapa orang Anshar yang telah bertalbiyah bagi berhala
Manat -yaitu berhala yang berada diantara Makkah dan Madinah- mereka berkata; Ya
Nabiyullah, Kami tidak melakukan Thawaf antara Shafa dan Marwa, karena mengagungkan
Manat. -dengan Hadits yang serupa.-

Bab: [Bab] Surat An Najm ayat 62

4484. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Warits Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersujud pada surat An Najm,
demikian juga kaum muslimin, orang-orang musyrik, jin dan seluruh manusia yang hadir."
Hal ini diriwayatkan pula oleh Ibrahim bin Thahman dari Ayyub, namun Ibnu 'Ulayyah tidak
menyebutkan Ibnu Abbas.

4485. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Telah mengabarkan kepadaku Abu
Ahmad Telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu Ishaq dari Al Aswad bin Yazid dari
Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Surat pertama kali yang di dalamnya ada ayat sajdah
adalah surat An Najm. Abdullah berkata; Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
orang-orang yang berada dibelakang beliau pun bersujud, kecuali seorang laki-laki yang aku
lihat ia mengambil segenggam tanah lalu ia bersujud di atasnya. Setelah itu aku melihat
orang itu terbunuh dalam keadaan kafir. Ia adalah Umayyah bin Khalaf.

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 1-2

4486. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dan Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abu Ma'mar dari Ibnu Mas'ud dia
berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bulan terbelah menjadi dua
bagian. Sebagian di atas bulan, sebagian lagi dibawahnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Saksikanlah!"



4487. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari
Abdullah dia berkata; Ketika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bulan terbelah
menjadi dua. Beliau berkata kepada kami: "Saksikanlah, saksikanlah!"

4488. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Bakr dari Ja'far dari 'Irak bin Malik dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin
Mas'ud dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; 'Bulan terbelah pada masa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.'


4489. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Penduduk Makkah meminta Rasul untuk
memperlihatkan sebuah tanda, Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memperlihatkan
kepada mereka terbelahnya bulan.'

4490. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata; "Bulan
terbelah menjadi dua."

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 14-15








} {

4491. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari Abdullah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membaca ayat: "FAHAL MIN MUDDAKIR." (maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?). (AL Qamar: 15).

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 17


}
{

4492. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Syu'bah dari Abu Ishaq
dari Al Aswad dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bahwasanya beliau membaca ayat: "FAHAL MIN MUDDAKIR." (maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?). (AL Qamar: 15).

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 20-21

}
{

{
{

4493. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Zuhair
dari Abu Ishaq bahwa dia mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Al Aswad mengenai
ayat apakah lafazhnya FAHAL MIN MUDDAKIR atau FAHAL MIN MUDZAKIR? Lalu dia
menjawab; Aku mendengar Abdullah membacanya dengan lafazh; FAHAL MIN MUDDAKIR.
Abdullah berkata; dan aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membacanya
dengan lafazh FAHAL MIN MUDDAKIR, menggunakan huruf Daal.

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 31-32

{
}

4494. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan Telah mengabarkan kepada kami Bapakku
dari Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau membaca: FAHAL MIN MUDDAKIR. (maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran?). (AL Qamar: 15).

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 38-40


} {

4495. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah menceritakan kepada kami
Gundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari Abdullah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau membaca: "FAHAL MIN MUDDAKIR."
(maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?). (AL Qamar: 15).

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 51










{
}

4496. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Israil dari Abu Ishaq dari Al Aswad bin Yazid dari Abdullah dia berkata; Aku membacakan ayat
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam FAHAL MIN MUDZAKIR. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam membenarkan dengan lafazh FAHAL MIN MUDDAKIR. (maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran?). (AL Qamar: 15).

Bab: [Bab] Surat Al Qamar ayat 45


}
{
{

4497. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Hausyab Telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab Telah menceritakan kepada kami Khalid dari
Ikrimah dari Ibnu Abbas Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad Telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim
dari Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu

'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ketika beliau berada di
Quba pada hari Badar: "ALLOOHUMMA INNII ANSYUDUKA 'AHDAKA WAWA'DAKA,
ALLOOHUMMA IN TASYA' LAA TU'BAD BA'DAL YAUM Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepadaMu akan sumpah dan janjiMu, ya Allah, jika Engkau mau, maka engkau tidak akan
disembah lagi setelah hari ini." Lalu Abu Bakar meraih tangan beliau dan berkata; Cukuplah
wahai Rasulullah, engkau telah memaksa atas Tuhanmu. Lalu beliau pun mengenakan baju
perangnya, kemudian beliau keluar dan mengucapkan (firman Allah): "Golongan itu pasti
akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. Sebenarnya hari kiamat itulah hari
yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (Al Qamar: 4546).

} {




4498. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij mengabarkan kepada mereka seraya berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Yusuf bin Mahik dia berkata; Sungguh aku berada di samping Aisyah
ketika dia berkata; Sesungguhnya telah diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam ketika beliau di Makkah, dan pada waktu itu aku bersama seorang budak sedang
bermain-main. Ayat itu berbunyi: Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada
mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (Al Qamar: 45-46).

4499. Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah menceritakan kepada kami Khalid dari
Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
ketika beliau berada di Quba pada hari Badar: "ANSYUDUKA 'AHDAKA WAWA'DAKA,
ALLOOHUMMA IN SYI'TA LAA TU'BAD BA'DAL YAUM Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepadaMu akan sumpah dan janjiMu, ya Allah, jika Engkau mau, maka engkau tidak akan
disembah lagi setelah hari ini." Lalu Abu Bakar meraih tangan beliau dan berkata; Cukuplah
wahai Rasulullah, engkau telah memaksa atas Tuhanmu. Lalu beliau pun mengenakan baju
perangnya, kemudian beliau keluar dan mengucapkan (firman Allah): "Golongan itu pasti
akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. Sebenarnya hari kiamat itulah hari
yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (Al Qamar: 4546).

Bab: [Bab] Surat Ar Rahman ayat 62

4500. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Al Aswad Telah menceritakan
kepada kami Abdul 'Aziz bin Abdus Shamad Al 'Ammi Telah menceritakan kepada kami Abu
'Imran Al Jauni dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais dari Bapaknya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Dua bagian dari surga yang perabotnya dan segala isi di
dalamnya terbuat dari perak. Dan dua bagian dari surga yang perabotnya serta segala isi di
dalamnya terbuat dari emas. Tidak ada yang menghalangi suatu kaum untuk melihat Rabb
mereka selain selendang keagungan yang ada di wajah-Nya di surga 'Adn."

Bab: [Bab] Surat Ar Rahman ayat 72

4501. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepadaku Abdul Aziz bin Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Abu Imran Al
Jauni dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dalam surga terdapat kemah yang terbuat dari permata yang berongga
dengan luas enam puluh mil. Pada setiap sudutnya terdapat penghuni, namun mereka tidak
dapat melihat yang lain, orang-orang mukmin mengelilingi mereka. Dan (di dalam surga juga
terdapat) dua kebun yang gelas-gelas, serta segala sesuatu yang berada di dalamnya terbuat
dari perak. Tidak ada lagi yang menghalangi antara suatu kaum untuk melihat Rabb mereka
kecuali pakaian kesombongan yang melekat di wajah-Nya di dalam Jannah Aden."

Bab: [Bab] Surat al Waqi'ah ayat 30



} {

4502. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu sampai kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dalam surga terdapat sebatang pohon yang
bilamana seorang yang berkendaraan berjalan di bawahnya selama seratus tahun, maka dia
belum habis melewati bayangannya. Karena itu, bacalah jika kalian mau yaitu ayat, 'WA
ZHILLIM MAMDUUD (Dan naungan -pohon- yang terbentang luas). (QS. Alwaqi'ah 30) '"

Bab: Maksud "Al Jala`" adalah mengusir dari satu tempat ke tempat lainnya


4503. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair ia berkata; Aku pernah bertanya
kepada Ibnu Abbas mengenai surat At Taubah, maka ia pun menjelaskan, "Surat At Taubah
adalah diistilahkan Al Fadlihah (yang membongkar kejahatan kaum munafik). Ia senantiasa
turun dengan ungkapan, 'WA MINHUM.., WA MINHUM.. (Dan di antara mereka.. dan di
antara mereka) ' hingga mereka pun menyangka bahwa tidak ada seorang pun yang tersisa
dari mereka kecuali disebutkan dalam surat tersebut." Kemudian aku bertanya, "Bagaimana
dengan surat Al Anfal? ' Ia menjelaskan, "Surat itu turun pada saat terjadinya perang Badar."
Aku bertanya lagi, "Kalau surat Al Hasyr?" Ia pun menjelaskan, "Surat itu turun berkenaan
dengan Bani Nadlir."


4504. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Mudrik Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Hammad Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari
Sa'id ia berkta; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai surat Al Hasyr, maka ia
pun menjawab, "Surat itu adalah surat An Nadlir (surat yang turun berkenaan dengan Bani
Nadlir)."

Bab: [Bab] Surat al Hasyr ayat 5


4505. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membakar pepohonan kurma Bani Nadlir dan juga memotongnya, yakni Al Buwairah, maka
Allah Ta'ala pun menurunkan ayat, "Pepohonan (kurma) yang telah kalian tebang atau yang
kalian biarkan berdiri tegak di atas pokoknya adalah atas dasar izin dari Allah, dan untuk
menghinakan orang-orang yang fasik." (QS. Alhasyr 5).

Bab: [Bab] Surat al Hasyr ayat 6

4506. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan lebih dari sekali dari Amru dari Az Zuhri dari Malik bin Aus bin Al Hadatsan dari Umar
radliallahu 'anhu ia berkata: "Harta kekayaan Bani Nadlir yang telah dijadikan Fai` oleh Allah
atas Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam adalah termasuk harta yang diperoleh tanpa
campur tangan sedikit pun dari kaum muslimin, baik itu dengan kuda perang atau yang
lainnya. Sesungguhnya harta itu adalah milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam secara
khusus dan sebagai nafkah bagi keluarganya. Sedangkan sisanya untuk perlengkapan
persenjataan perang dan sejumlah kuda perang fi Sabilillah."

Bab: [Bab] Surat al Hasyr ayat 7





4507. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata, "Semoga
Allah melaknati Al Wasyimaat (wanita yang mentato) dan Al Mutawatasyimaat (wanita yang
meminta untuk ditato), Al Mutanammishaat (wanita yang mencukur alisnya), serta Al
Mutafallijaat (merenggangkan gigi) untuk keindahan, yang mereka merubah-rubah ciptaan
Allah." Kemudian ungkapan itu sampai kepada salah seorang wanita dari Bani Asad yang
biasa dipanggil Ummu Ya'qub. Lalu wanita itu pun datang dan berkata, "Telah sampai
kepadaku berita tentang Anda. Bahwa Anda telah melaknat yang ini dan itu." Abdullah
berkata, "Mengapakah aku tidak melaknat mereka yang telah dilaknat oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka yang terdapat di dalam Kitabullah?." Kemudian
wanita berkata, "Sungguh, aku telah membaca di atara kedua lembarannya, namun di
dalamnya aku tidaklah mendapatkan apa yang telah Anda katakan." Abdullah menjelaskan,
"Sekiranya Anda membacanya secara keseluruhan, maka niscaya saudari akan
menemukannya. Bukankah Allah telah berfirman: 'Apa yang dibawa Rasul untuk kalian,
maka ambillah, sedangkan apa yang dilarangnya, maka tingalkanlah? '" (QS. Alhasyr 7).
Wanita itu menjawab, "Ya, benar." Abdullah melanjutkan, "Sesungguhnya beliau telah
melarang hal itu." Wanita itu kembali berkata, "Tetapi, sesungguhnya aku menduga kuat,
bahwa isteri anda sendiri melakukan hal itu." Abdullah berkata, "Kalau itu anggapanmu,
berangkatlah dan lihatlah." Lalu wanita itu pun pergi untuk melihatnya, namun ternyata
tidak mendapatkan kebenaran dugaannya sedikit pun. Kemudian Abdullah pun berkata,
"Sekiranya isteriku seperti itu, niscaya aku tidak akan mencampurinya."

4508. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman
dari Sufyan ia berkata; Aku menuturkan kepada Ibnu Abis hadits Manshur dari Ibrahim dari
'Alqamah dari Abdullah radliallahu 'anhu, ia berkata: "Semoga Allah melaknat Al Washilah
(wanita yang menyambung rambutnya)." Maka Ia pun berkata, "Aku mendengarnya dari
seorang wanita yang biasa dipanggil Ummu Ya'qub, dari Abdullah, sebagaimana hadis
Manshur."

Bab: [Bab] Surat al Hasyr ayat 9

4509. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr yakni Ibnu Ayyasy, dari Husain dari Amru bin Maimun ia berkata; Umar bin Al
Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Aku wasiatkan khalifah untuk memperhatikan kaum
Muhajirin yang pertama-tama kali hijrah, agar ia mengetahui apa yang menjadi hak mereka.
Dan aku juga wasiatkan khalifah untuk memperhatikan orang-orang Anshar yang telah
menyediakan tempat kediaman dan keimanan sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berhijrah, agar ia menerima orang yang berbuat baik dari mereka dan memaafkan orang
yang berbuat buruk dari mereka."

} {



4510. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim bin Katsir Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Ghazwan Telah
menceritakan kepada kami Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia
berkata; Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata,
"Wahai Rasulullah, sungguh, aku mengalami kesulitan (tidak mendapatkan makanan)." Maka
beliau pun mengutus seseorang kepada isteri-isterinya, namun ternyata utusan itu tidak
mendapatkan (sesuatu makanan pun). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidakkah ada seorang pun yang mau menjamunya untuk malam hari ini, semoga
Allah merahmatinya." Kemudian berdirilah seorang laki-laki dari kalangan Anshar seraya
berkata, "Aku wahai Rasulullah." Lalu laki-laki itu pun pergi menemui keluarganya dan
berkata kepada isterinya, "Ini adalah tamu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, janganlah
kamu mengecewakannya barang sedikit pun." Sang isteri pun berkata, "Demi Allah, aku tidak
lagi memiliki apa-apa kecuali makanan untuk anak kita yang kecil." Laki-laki itu berkata, "Jika
anak-anak ingin makan malam, maka tidurkanlah mereka. Lalu kemarilah dan matikanlah
lampu, kemudian kita berpura-pura menyantap makanan." Akhirnya sang isteri pun
melakukannya. Pada keesokan harinya, laki-laki itu pun menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan beliau pun bersabda: "Sungguh, Allah merasa ta'ajjub atau tertawa
lantaran apa yang dilakukan si Fulan dan si Fulanah." Sehinngga Allah 'azza wajalla pun

menurunkan ayat, "Dan mereka lebih mementingkan yang lain, meskipun mereka sendiri
sangat kesusahan." (QS. Alhasyr 9).

Bab: [Bab] Surat al Mumtahanah ayat 1








4511. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar ia berkata, Telah menceritakan kepadaku
Al Hasan bin Muhammad bin Ali bahwa ia mendengar Ubaidullah bin Abu Rafi' sekretaris Ali,
berkata, Aku mendengar Ali radliallahu 'anhu berkata; Aku, Zubair dan Miqdad pernah diutus
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bersabda: "Berangkatlah kalian hingga kalian
tiba di Raudlah Khakh, sebab di tempat itu ada seorang wanita yang membawa surat, dan
ambillah surat itu darinya." Setelah itu, kami pun segera pergi dengan memacu kuda berlari
kencang hingga kami sampai di Ar Raudlah, dan ternyata kami pun mendapati seorang
wanita yang dimaksud. Kami berkata, "Tolong keluarkan surat itu." Wanita itu menjawab,
"Aku tidak membawa surat?" kami katakan, "Kamu keluarkan kitab itu, ataukah kami benarbenar akan melucuti pakaianmu." Akhirnya wanita itu pun mengeluarkan surat dari jalinan
rambutnya. Dan kami segera membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan

ternyata surat itu ditulis oleh Hathib bin Balta'ah dan akan disampaikan kepada orang-orang
musyrik yang bertempat tingga di Makkah. Ia mengabarkan tentang beberapa agenda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Apa-apaan ini wahai Hathib?" Hathib berkata, "Janganlah Anda terburu-buru dalam
memberikan putusan atasku wahai Rasulullah. Aku adalah seorang yang berkebangsaan
Quraisy, namun aku bukanlah bagian dari diri mereka. Orang-orang yang bersama Anda dari
kalangan Muhajirin sesungguhnya memiliki kerabat yang dapat memberikan pengamanan
untuk keluarga dan juga harta mereka di Makkah. Karena itulah aku ingin ketika aku tidak
lagi memiliki pertalian nasab terhadap mereka untuk berbuat sesuatu yang dengannya
mereka mau turut menjaga kerabatku. Tidaklah aku melakukannya karena kekufuran atau
lantaran murtad dari agamaku." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya, ia telah berkata jujur pada kalian." Tiba-tiba Umar berkata, "Izinkanlah aku
untuk menebas lehernya wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia turut dalam
peperangan Badar. Apa alasanmu, bukankah Allah telah memberikan kekhususan terhadap
Ahlu Badar seraya berfirman: 'Beramallah kalian, sesuka kalian. Sesungguhnya, Aku telah
mengampuni kalian.'" Amru berkata; Terkait denga peristiwa ini, maka turun pulalah ayat:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil musuh-Ku dan musuh kalian
sebagai wali." (QS. Almumtahanah 1) Aku tidak tahu, apakah itu adalah ayat yang tercantum
di dalam hadis, ataukah ungkapannya Amru. Ali menceritakan kepada kami; Ia berkata;
Pernah diceritakan kepada Sufyan bahwa, dalam persoalan ini turunlah ayat: "Janganlah
kalian menjadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai wali." (QS. Almumtahanah 1) Maka
Sufyan berkata, "Hal ini terkait dengan peristiwa itu. Aku menghafalnya dari Amru dan aku
tidaklah meninggalkan satu huruf pun darinya. Dan aku belum pernah melihat orang yang
menghafalnya selain aku."

Bab: [Bab] Surat al Mumtahanah ayat 10

4512. Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'dari Telah menceritakan kepada kami Anak saudaraku Ibnu Syihab dari
pamannya Telah mengabarkan kepadaku Urwah bahwanya Aisyah radliallahu 'anha Telah
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguji kaum
wanita yang berhijrah kepadanya dengan ayat ini: "Wahai sang Nabi, apabila wanita-wanita
mukminat datang kepadaku hendak berbai'at -hingga firman-Nya- (Allah) Maha Pengampun

dan juga Penyayang." (QS. Almumtahanah 2). Urwah berkata; Aisyah berkata; Wanita-wanita
mukminat yang mengikrarkan syarat ini, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda padanya: "Sesungguhnya aku telah membai'atmu." Yakni beliau membai'atnya
hanya sebatas ungkapan. Dan demi Allah, tangan beliau tidak pernah menyentuh tangan
seorang wanita pun dalam berbai'at. Beliau tidak pernah membaiat mereka kecuali dengan
ungkapan: "Sungguh, aku telah membai'atmu atas perkataan itu." Hadits ini dikuatkan oleh
Yunus, Ma'mar dan Abdurrahman bin Ishaq dari Az Zuhri. Dan Ishaq bin Rasyid berkata; dari
Az Zuhri dari Urwah dan 'Amrah.

Bab: [Bab] Surat al Mumtahanah ayat 12





4513. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah
radliallahu 'anha ia berkata; Kami berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu beliau pun membacakan ayat kepada kami: "Dan janganlah mereka menyekutukan Allah
dengan sesuatu apapun." Kemudian beliau juga melarang kami untuk melakukan Niyahah
(meratap saat tertimpa musibah). Lalu seorang wanita menggenggam tangannya dan
berkata, "Sesungguhnya si Fulanah telah membahagiakanku, dan aku ingin segera
membalasnya." Namun, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak berkata apa pun pada wanita
itu. Wanita itu pergi, kemudian kembali lagi, dan beliau pun membai'atnya.

4514. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Wahb bin Jarir ia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata,
Aku mendengar Az Zubair dari Ikrimah dari Ibnu Abbas terkait dengan firman Allah Ta'ala:
"Dan janganlah mereka mendurhakaimu dalam kebaikan." Ia berkata, "Sesungguhnya hal itu
hanyalah syarat yang Allah persyaratkan untuk kaum wanita."

4515. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan berkata; Az Zuhri Telah menceritakannya kepada kami, ia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abu Idris bahwa telah mendengar Ubadah bin Shamit radliallahu
'anhu berkata; Suatu hari, kami berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau
pun bersabda: "Apakah kalian mau berbai'at kepadaku bahwa kalian tidak akan
menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, dan kalian tidak akan berzina dan tidak pula
akan mencuri?" kemudian beliau membaca ayat dari surat An Nisa`. Dan mayoritas redaksi
Sufyan "Ia membacakan ayat" (Bukan ayat surat Annisa'). Barangsiapa di antara kalian yang
memenuhi janjinya, maka ganjaran pahala ada di sisi Allah. Dan siapa yang melanggar satu
darinya lalu ia disiksa, maka hal itu adalah kafarah baginya. Namun, siapa yang melanggar
satu darinya lalu Allah menyembunyikan kesalahannya, maka dosa hal itu kembali kepada
Allah, bila Dia berkehendak, maka Dia akan menyiksanya, dan bila menghendaki, Dia akan
mengampuninya. Hadits ini diperkuat oleh Abdurrazzaq dari Ma'mar, yakni terkait dengan
ayat.

4516. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim Telah menceritakan
kepada kami Harun bin Ma'ruf Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb ia
berkata, Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij bahwa Al Hasan bin Muslim Telah
mengabarkan kepadanya dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma ia berkata; Aku
pernah turut menunaikan Shalat 'Idul Fithri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka semuanya shalat terlebih dahulu sebelum khuthbah.
Dan setelah shalat, barulah mereka menyampaikan khuthbah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam turun, maka aku melihat saat beliau memerintahkan dengan tangannya agar kaum
lelaki duduk. Dan setelah itu, beliau berjalan ditemani Bilal melewati mereka hingga sampai
di tempat kaum wanita berada. Kemudian beliau membaca: "Wahai sang Nabi, apabila

wanita-wanita mukminat datang kepadamu hendak berbai'at bahwa mereka tidak akan
menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, tidak mencuri, tidak berzina, dan tidak akan
membunuh anak-anak mereka, serta tidak akan berbuat kebohongan..."(QS. ALmumtahanah
12). hingga beliau selesai membaca ayat itu keseluruhannya. Setelah itu beliau bersabda:
"Kalian semua berada di atas janji itu." Lalu salah seorang wanita menjawab, "Ya, wahai
Rasulullah." Sementara yang lain diam. Al Hasan tidak tahu, siapakah wanita itu. Akhirnya
para wanita bersedekah, sedangkan Bilal membentangkan pakaiannya, sementara mereka
melemparkan gelang dan cincin-cincin mereka ke dalam pakaian Bilal.

Bab: [Bab] Surat Ash Shaf ayat 6

4517. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Jubair bin Muth'im
dair bapaknya radliallahu 'anhu ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berabda: "Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama. Aku adalah Muhammad,
Ahmad, Al Mahi yang maknanya dengankulah Allah menghilangkan kekafiran. Aku juga
adalah Al Hasyir, yang maknanya manusia dibangkitkan di atas telapak kakiku. Dan aku juga
Al 'Aqib."

Bab: [Bab] Surat al Jumu'ah ayat 3

4518. Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata, Telah menceritakan
kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Tsaur dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia
berkata; Suatu hari, kami duduk-duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
diturunkanlah pada beliau surat Al Jumu'ah dan "WA `AAKHARIINA MINHUM LAMMAA
YALHAQUU BIHIM." Maka aku pun bertanya, "Siapa mereka itu wahai Rasulullah?" Namun,
beliau belum juga menjawab hingga tiga orang bertanya. Di antara kami ada Salman Al Farisi.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya pada Salman dan
bersabda: "Sekiranya keimanan itu ada di gugusan bintang, niscaya keimanan itu tetap akan

diperoleh oleh sekelompok atau seseorang dari mereka itu (Orang-orang Persi)." Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab Telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz Telah mengabarkan kepadaku Tsaur dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Niscaya (keimanan) itu akan diperoleh oleh
sekelompok orang dari mereka (Orang Persi)."

Bab: [Bab] Surat al Jumu'ah ayat 11



}
4519. Telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Umar Telah menceritakan kepada kami Khalid
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Hushain dari Salim bin Abul Ja'dari dan dari
Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma ia berkata; Pada hari Jum'at,
datanglah barang dagangan sementara kami saat itu sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka orang-orang pun pergi kecuali dua belas orang yang tersisa, maka Allah
menurunkan ayat: "Dan ketika mereka melihat perdagangan atau kesenangan mereka
bergegas padanya dan meninggalkanmu dalam keadaan berdiri (menyampaikan khuthbah)."
(QS. Aljumu'ah 11).

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 1


}





4520. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Raja` Telah menceritakan kepada kami
Isra`il dari Abu Ishaq dari Zaid bin Arqam ia berkata; Aku berada dalam suatu peperangan,
lalu aku mendengar Abdullah bin Ubbay berkata, "Janganlah kalian berinfak atas orangorang yang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka lari darinya.
Dan jika kita kembali dari sisinya, niscaya orang-orang mulia (kuat) akan mengeluarkan
orang-orang yang hina darinya." Maka aku pun menuturkan hal itu pada pamanku atau

Umar dan ia pun menuturkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau
memanggilku, maka aku menceritakan kejadian tersebut. Akhirnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengirimkan utusan kepada Abdullah bin Ubbay dan para sahabatnya,
namun mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakannya. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun mendustakanku dan membenarkan Abdullah bin Ubbay
beserta sahabat-sahabatnya. Sehingga aku tertimpa kesedihan yang belum pernah kualami
sebelumnya. Aku duduk termenung di Ka'bah, kemudian pamanku bertanya padaku, "Apa
yang kamu inginkan sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendustakanmu dan
memarahimu?" Maka Allah menurunkan surat: "IDZAA JAA`AKAL MUNAAFIQUUNA." (QS.
Almunafiqun). Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang
kepadaku dan membacakan surat itu, kemudian utusan itu berkata, "Sesungguhnya Allah
telah membenarkanmu wahai Zaid."

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 2



4521. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Isra`il dari Abu Ishaq dari Zaid bin Arqam radliallahu 'anhu, ia berkata; Suatu ketika, aku
berada bersama pamanku, lalu aku mendengar Abdullah bin Ubbay bin Salul berkata,
"Janganlah kalian memberi infak kepada mereka yang berada di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam hingga mereka lari darinya." Dan ia juga mengatakan, "Jika kita kembali ke
Madinah, niscaya orang-orang mulia akan mengeluarkan orang-orang yang terhina darinya."
Maka aku pun menuturkan hal itu pada pamanku dan ia pun menyampaikannya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengirim utusan kepada Abdullah bin Ubbay dan para sahabatnya, dan mereka bersumpah
atas apa yang mereka katakan. Dan akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membenarkan mereka dan mendustakanku. Aku pun tertimpa rasa sedih yang belum pernah
kurasakan sebelumnya. Aku hanya bisa duduk di dalam rumahku, sehingga Allah
menurunkan surat: "IDZAA JAA`AKAL MUNAAFIQUUNA..-hingga firman AllahHUMULLADZIINA QAALUU LAA TUNFIQUU 'ALAA MAN 'INDA RASULILLAH (mereka itulah
orang-orang yang mengtaakan 'Janganlah kalian berinfak kepada orang-orang yang bersama
Rasulullah)...-hingga firman Allah- LAYUKHRIJANNAL A'AZZU MINHAL ADZALL." (Niscaya

orang yang kuat akan mengusir yang lemah). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus seseorang padaku dan membacakannya atasku kemudian berkata, "Sesungguhnya
Allah telah membenarkanmu."

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 3

{
{
}



4522. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al Hakam ia berkata; Aku mendengar Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi berkata, Aku
mendengar Zaid bin Arqam radliallahu 'anhu berkata; Ketika Abdullah bin Ubbay berkata,
"Janganlah kalain memberikan infak atas orang-orang yang berada bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Dan ia juga berkata, "Jika kita kembali ke kota Madinah.." Maka
aku pun mengbarkan hal itu pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga orang-orang
Anshar pun mencelaku. Kemudian Abdullah bin Ubbay bersumpah bahwa ia tidak
mengatakannya. Lalu aku pulang ke rumahku dan tidur. Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memanggilku dan aku pun mendatangi beliau. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah membenarkanmu." Dan turun pula ayat, "HUMULLADZIINA
YAQUULU LAA TUNFIQUU 'ALAA MAN 'INDA RASULULLAH." (QS. Almunafiqun 7). Ibnu Abu
Za`idah berkata; dari Al A'masy dari Amru dari Ibnu Abu Laila dari Zaid dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 4

{ }

4523. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq ia berkata; Aku
mendengar Zaid bin Arqam ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, saat itu orang-orang tertimpa kesulitan, lalu
Abdullah bin Ubbay berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kalian memberikan
perbekalan kepada orang-orang yang berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hingga mereka lari daripadanya." Dan ia juga mengatakan, "Jika kita kembali ke Madinah,
niscaya orang-orang mulia akan mengeluarkan orang-orang yang hina darinya." Maka aku
pun segera menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kejadian itu.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim utusan kepada Abdullah bin
Ubbay untuk menanyakan hal itu, namun ternyata mereka bersumpah dengan sungguhsungguh bahwa mereka tidak mengatakannya. Mereka katakan, "Zaid telah mendustai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Sejak itu, maka ungkapan mereka itu begitu
menyakitkan hatiku hingga Allah 'azza wajalla membenarkanku dalam ayat, "IDZAA JAA`AKAL
MUNAAFIQUUNA." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggil mereka agar beliau
memintakan ampunan bagi mereka, namun mereka memalingkan muka. Firman Allah,
"KHUSYUBUM MUSYANNADAH." Yakni, maknanya mereka adalah orang-orang yang paling
tampan.

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 5

}
{







4524. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Isra`il dari Abu Ishaq dari
Zaid bin Arqam ia berkata; Suatu ketika, aku bersama pamanku, lalu aku mendengar
Abdullah bin Ubbay bin Salul berkata, "Janganlah kalian memberikan perbekalan kepada
orang-orang yang berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga mereka lari
daripadanya. Dan jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang mulia akan
mengeluarkan orang-orang yang hina darinya." Maka aku pun menuturkan hal itu pada
pamanku, dan pamanku menyampaikannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian beliau memanggilku, maka aku pun menceritakannya. Lalu beliau mengirim

utusan kepada Abdullah bin Ubbay dan para sahabatnya, namun mereka bersumpah bahwa
mereka tidak mengatakannya. Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendustakanku
dan membenarkan mereka. Sejak itu, aku pun tertimpa kesedihan yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya. Aku hanya duduk di dalam rumahku. Pamanku berkata, "Apa yang
kamu inginkan hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendustakan dan
memarahimu?" Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan: "IDZAA JAA`AKAL MUNAAFIQUUNA
QAALUU NASYHADU INNAKA RASULULLAH (Ketika orang-orang munafik datang kepadamu,
mereka berkata, 'Kami bersaksi bahwa Anda adalah Rasulullah)." Dan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus seseorang padaku dan membacakannya kemudian berkata,
"Sesungguhnya Allah telah membenarkanmu."

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 6


4525. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan, berkata
Amru; Aku mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Suatu ketika dalam
satu peperangan -sekali waktu Sufyan mengatakan; Dalam suatu perkumpulan pasukantiba-tiba seorang laki-laki dari kalangan Anshar mendorong seseorang dari Anshar, maka
sang Anshar pun menyeru, "Wahai orang-orang Anshar." Dan sang Muhajir pun berkata,
"Wahai orang-orang Muhajirin." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mendengar hal
itu, maka beliau bersabda: "Kenapa panggilan-panggilan Jahiliyyah itu masih saja kalian
lestarikan?" para sahabat pun berkata, "Wahai Rasulullah, seorang laki-laki dari kalangan
Muhajirin mendorong seorang dari Anshar." Akhirnya beliau bersabda: "Tinggalkanlah,
karena hal itu adalah sesuatu yang busuk." Abdullah bin Ubbay yang mendengar hal itu
berkata, "Lakukanlah hal itu. Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang
mulia akan mengusir orang-orang hina darinya." Berita ungkapan itu pun sampai kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar berdiri, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku
untuk menebas leher seorang munafik ini." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Biarkanlah ia, sehingga orang-orang tidak berkomentar bahwa Muhammad membunuh
sahabatnya." Ketika itu jumlah orang-orang Anshar lebih banyak dari pada jumlah kaum

Muhajirin saat mereka datang. Namun, setelah itu jumlah kaum Muhajirin menjadi lebih
banyak. Sufyan berkata: Aku menghafalnya dari Amru. Amru berkata; Aku mendengar Jabir
berkata; Suatu ketika, kami berada bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 7

4526. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah ia berkta, Telah menceritakan
kepadaku Isma'il bin Ibrahim bin Uqbah dari Musa bin Uqbah ia berkata, Telah menceritakan
kepadaku Abdullah bin Al Fadl bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Aku merasa
sedih terhadap mereka yang terbunuh dalam peristiwa Harrah. Lalu Zaid bin Arqam menulis
surat kepadaku. Dan berita kesedihanku ternyata telah sampai padanya. Ia menyebutkan
bahwa, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya, Allah, berilah
maghfirah bagi orang-orang Anshar dan juga bagi anak-anak kaum Anshar." Ibnul Fadl raguragu terkait dengan ungkapan; Anak-anak Anshar. Lalu sebagian orang yang tengah berada
di sisi Anas bertanya padanya, maka ia pun menjawab, "Itulah yang disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Inilah yang telah disempurnakan Allah melalui
pendengarannya."

Bab: [Bab] Surat al Munafiquun ayat 8



4527. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
ia berkata, Aku menghafalnya dari Amru bin Dinar ia berkata; Aku mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Saat kami berada dalam suatu peperangan, tiba-tiba
seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kalangan Anshar, maka
sang Anshar pun berseru, "Wahai orang-orang Anshar." Dan sang Muhajir pun berseru,
"Wahai orang-orang Muhajirin." Maka Allah memperdengarkan ungkapan itu pada RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau pun bersabda: "Apa-apaan ini?" para sahabat
menjawab, "Seorang laki-laki dari kaum Muhajirin mendorong seseorang dari kaum Anshar.
Sang Anshar berseru, 'Wahai kaum Anshar.' Dan seorang Muhajir itu pun berseru, 'Wahai
kaum Muhajirin.'" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah
perbuatan itu, sebab itu adalah kebusukan." Jabir berkata; Jumlah kaum Anshar saat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam datang lebih banyak, namun setelah itu jumlah kaum Muhajirin
menjadi lebih banyak dari jumlah mereka. Kemudian Abdullah bin Ubbay berkata, "Bukankah
mereka telah melakukannya? Demi Allah, jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang-orang
mulia akan mengusir orang-orang hina darinya." Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu
berkata, "Izinkanlah aku wahai Rasulullah untuk menebas leher orang munafik ini." Tetapi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah ia, agar orang-orang tidak
berkomentar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya sendiri."

Bab: Mujahid berkata "Maksud dari 'jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)'
adalah jika kamu tidak tahu apakah ia haid atau tidak


4528. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits ia berkata, Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata, Telah
mengabarkan kepadaku Salim bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma Telah
mengabarkan kepadanya; Bahawasanya ia pernah mentalak isterinya dalam keadaan haidl.
Maka Umar pun menyampaikan hal itu pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah dan bersabda: "Hendaklah ia meruju'nya
kembali, lalu menahannya hingga ia suci dan haidl hingga ia suci kembali. Bila ia (Ibnu Umar)
mau menceraikannya, maka ia boleh mentalaknya dalam keadaan suci sebelum ia
menggaulinya. Itulah Al 'Iddah sebagaimana yang telah diperintahkan Allah 'azza wajalla."

Bab: [Bab] Surat Ath Thalaaq ayat 4


4529. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Yahya ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah ia berkata;
Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Abbas sementara Abu Hurairah sedang duduk. Laki-laki
itu berkata, "Berilah fatwa kepadaku, terhadap seorang wanita yang melahirkan setelah
kematian suaminya selang empat puluh malam." Maka Ibnu Abbas berkata, "Masa Iddahnya
adalah batasan yang paling terakhir (maksudnya empat bulan sepuluh hari, meskipun ia
melahirkan sebelum itu)." Abu Hurairah berkata; "Kalau aku, maka aku sependapat dengan
anak saudaraku, yakni Abu Salamah." Lalu Ibnu Abbas mengutus pembantunya, Kuraib,
kepada Ummu Salamah untuk bertanya kepadanya. Ummu Salamah menjawab, "Ketika
suami Subai'ah Al Aslamiyyah meninggal sementara ia dalam keadaan hamil, lalu melahirkan
setelah kematian suaminya selang empat puluh malam. Ia kemudian dikhithbah, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya. Abu As Sanabil adalah termasuk salah
seorang yang mengkhithbahnya. Dan Sulaiman bin Harb dan Abu Nu'man berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad ia berkata; Suatu
ketika, aku berada dalam halaqah, dan disitu terdapat Abdurrahman bin Abu Laila,
sedangkan para sahabatnya mengagungkannya. Mereka mengadukan permasalahan itu, lalu
ia menyebutkan bahwa masa iddahnya adalah yang paling terakhir habis (maksudnya empat
bulan sepuluh hari, meskipun ia melahirkan sebelum itu). Maka aku pun menceritakan hadits
dengan hadits Subai'ah binti Al Harits dari Abdullah bin Utbah. Akhirnya sebagian

sahabatnya mengerutkan dahi padaku. Muhammad berkata; Aku pun mengerti apa
maksudnya. Kukatakan, "Kalau begitu, aku adalah seorang yang nekat, bila aku berdusta atas
nama Abdullah bin Utbah. Sekarang ia berada di Kufah. Maka keduanya pun malu dan
berkata, "Akan tetapi pamannya, tidak berkata demikian." Kemudian aku menemui Abu
'Athiyyah Malik bin Amir dan bertanya padanya, lalu ia pun menceritakan kepadaku hadits
Subai'ah. Aku bertanya padanya, "Apakah Anda mendengar sesuatu tentangnya dari
Abdullah?" Ia menjawab, "Suatu ketika, kami berada di sisi Abdullah, dan ia pun berkata,
'Apakah kalian akan memberatkan wanita itu, dan kalian tidak memberikan rukhshah
untuknya?. Sungguh, surat An Nisa yang pendek itu turun setelah surat Albaqarah yang
panjang. 'Bahwa wanita-wanita yang hamil, maka masa iddah mereka adalah ketika mereka
melahirkan.'"

Bab: [Bab] Surat At Tahrim ayat 1


}

4530. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah Telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari Yahya dari Ibnu Hakim ia adalah Ya'laa bin Hakim Ats Tsaqafi, dari Sa'id bin
Jubair bahwa Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata tentang seorang suami yang
mengatakan kepada isterinya 'Engkau haram bagiku', maka ia harus membayar kaffarat
sumpah, namun tidak dihitung menceraikannya." Dan Ibnu Abbas juga berkata,
"Sesungguhnya pada diri Rasululah terdapat suri tauladan bagi kalian."


4531. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf dari Ibnu Juraij dari Atha` dari Ubaid bin Umair dari Aisyah radliallahu 'anha
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah minum madu di kediaman Zainad
binti Jahsyin dan bermalam di tempatnya. Lalu aku dan Hafshah pun bersepakat bahwa,
siapa saja diantara kita yang ditemui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
hendaklah ia berkata pada beliau, "Apakah Anda memakan buah Maghafir? Sungguh, aku
mendapatkan bau Maghafir dari Anda." Maka beliau berkata, "Tidak. Akan tetapi aku hanya
minum madu di tempat Zainab binti Jahsyin, namun aku tidak akan kembali lagi padanya.
Dan aku telah bersumpah, dan kamu jangan menyampaikan hal itu kepada seorang pun."

Bab: [Bab] Surat At Tahrim ayat 1-2






4532. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya dari Ubaid bin Hunain bahwa ia mendengar Ibnu Abbas
radliallahu 'anhu menceritakan, bahwa ia berkata; Aku menahan diri selama satu tahun.
Sebenarnya aku ingin bertanya kepada Umar bin Al Khaththab mengenai satu ayat, namun
aku tidak bertanya padanya hanya karena perasaan segan. Sampai suatu ketika, ia keluar
untuk menunaikan ibadah haji, lalu aku pun keluar bersamanya. Di tengah perjalanan
kembali, Umar menyingkir ke arah pepohonan Araq hendak buang hajat, dan aku pun berdiri
menungguinya hingga hajatnya selesai. Kemudian aku pun merasa senang dengannya, aku
bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang saling bantu membantu menyusahkan beliau?" Maka Umar
menjawab, "Keduanya adalah Hafshah dan Aisyah." Aku berkata, "Demi Allah, sesungguhnya
sejak setahun yang lalu aku ingin menanyakan hal ini pada, hanya tidak pernah aku lakukan
lantaran segan kepada Anda." Umar berkata, "Janganlah kamu melakukan hal itu. Bila kamu
menduga bahwa mengetahui tentang sesuatu, maka tanyakanlah. Jika memang aku
mengetahuinya, niscaya aku akan mengabarkannya padamu." Kemudian Umar berkata,
"Demi Allah, di masa jahiliyah dulu, kami tidak pernah mempertimbangkan ide atau saran
yang berasal dari kaum wanita, sehingga Allah menurunkan ayat berkenaan dengan hak
mereka, dan Dia membagi hak yang dibagikan-Nya." Umar melanjutkan, "Maka ketika
menghadapi suatu persoalan yang hendak aku pertimbangkan, tiba-tiba isteriku berkata,
'Seandainya Anda berbuat seperti ini dan itu! ' Maka kukatakan padanya, 'Ada apa
denganmu, kenapa turut campur, dan untuk apa campur tanganmu dalam persoalan yang
aku inginkan? ' Isteriku menjawab, 'Sungguh Engkau sangat aneh wahai Ibnul Khathathab!
Apakah Anda tidak mau diajak berdiskusi padahal anak wanitamu sendiri mengajak diskusi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga beliau melewati hari-harinya dengan
perasan marah? '" Akhirnya Umar bergegas mengambil pakaiannya dan segera menemui
Hafshah dan berkata padanya, "Wahai anakku, sesungguhnya kamu mengajak diskusi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga beliau melewati hari-harinya dengan
perasaan marah." Hafshah berkata, "Demi Allah, kami benar-benar akan mengajak diskusi
bersama beliau." Aku katakan padanya, "Ketahuilah, aku peringatkan padamu akan siksaan
Allah dan juga amarah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam wahai anakku. Jangan sekalikali engkau merasa rugi, karena kecintaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam padanya."
Maksudnya adalah kecintaan beliau pada Aisyah. Umar melanjutkan kisahnya; Kemudian aku
keluar hingga aku menemui Ummu Salamah karena dekatnya hubungan kerabatku
dengannya, lalu aku membicarakannya padanya. Ummu Salamah berkata, "Sungguh aneh
Anda ini wahai Ibnul Khaththab. Kamu telah memasuki semua urusan. Hingga kamu hendak
memasuki urusan yang terjadi antara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan para
isteri-isterinya." Ummu Salamah membantahku, dengan sebuah bantahan yang telah
menghilangkan apa yang menjadi keinginanku sebelumnya. Maka aku pun segera keluar dari
kediamannya. Waktu itu, aku memiliki seorang sahabat dari kalangan Anshar, jika aku tidak

hadir (dalam majelis Rasulullah) maka ia akan menyampaikan berita yang ada. Dan jika ia
yang absen, maka akulah yang menyampaikan berita baru padanya. Saat itu, kami takut
terhadap seorang raja dari raja-raja Ghassan. Telah tersebar berita, bahwa ia akan berjalan
ke arah kami berada. Sementara bayang-bayangnya telah memenuhi dada-dada kami.
Ternyata, salah seorang sahabatku yang Anshar itu mengetuk pintu, seraya berkata,
"Bukalah pintu, bukalah pintu." Aku bertanya, "Apakah raja Al Ghassani telah datang?" Ia
menjawab, "Bahkan yang lebih dahsyat daripada itu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah menceraikan isteri-isterinya terlebih lagi Hafshah dan Aisyah" Maka
aku segera mengambil pakaianku dan keluar hingga bertemu dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di tempat minum miliknya, yang jika beliau menaikinya maka beliau
pergunakan tangga. Sementara pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Aswad
berada di tangga. Maka aku katakan kepadanya, "Katakanlah pada beliau bahwa ini Umar
bin Al Khaththab." Kemudian beliau pun mengizinkanku. Lalu aku menuturkan kisah kejadian
ini pada beliau. Ketika kisahnya sampai pada kejadian bersama Ummu Salamah, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun tersenyum. Saat itu beliau berada di atas tikar yang tidak
dilapisi sesuatu apa pun. Di bawah kepalanya hanya terdapat bantal yang terbuat dari kulit
yang berisikan sabut. Pada kedua kakinya terdapat dedaunan yang dituangkan, sementara di
kepalanya terdapat kulit yang telah disamak. Aku melihat bekas tikar itu di sebelah kiri
badannya, dan aku pun menangis. Beliau bertanya, "Apa yang menyebabkanmu menangis?"
Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra dan Kaisar keduanya berada dalam
kesenangan, sementara Anda wahai Rasulullah.." akhirnya beliau bersabda: "Tidakkah kamu
ridla apabila dunia ini menjadi milik mereka, sedangkan akhirat untuk kita?"

Bab: [Bab] Surat At Tahrim ayat 3



4533. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id ia berkata; Aku mendengar Ubaid bin Hunain
berkata; Aku mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Aku ingin bertanya kepada
Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu. Aku pun berkata, "Wahai Amirul Mukminin,
siapakah dua wanita yang bantu-membantu untuk menyusahkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" belum selesai aku bertanya beliu sudah lebih dulu menjawab, "Yaitu
Aisyah dan Hafshah."

Bab: [Bab] Surat At Tahrim ayat 4

4534. Telah menceritakan kepada kami Al Humaid Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id ia berkata; Aku mendengar Ubaid bin
Hunain berkata, Aku mendengar Ibnu Abbas berkata; Aku ingin bertanya kepada Umar bin Al
Khaththab mengenai dua wanita yang bantu-membantu untuk menyusahkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Dan aku pun menahan keinginan itu selama satu tahun, namun
aku belum juga mendapat kesempatan yang pas untuk menanyakannya. Hingga pada suatu
hari aku keluar bersamanya untuk menunaikan ibadah haji. Ketika kami berada di Zhahran,
Umar pergi untuk buang hajat, lalu ia berkata, "Bawakanlah aku air untuk berwudlu." Maka
aku pun membawakan untuknya, lalu menuangkan air wudlu untuktunya. Pada saat itulah,
aku melihatnya sebagai saat yang tepat untuk bertanya. Maka apu pun bertanya, "Wahai
Amirul Mukminin, siapakah dua orang wanita yang pernah bantu membantu untuk
menyusahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ibnu Abbas berkata; Aku belum
selesai bertanya, tetapi ia telah lebih dahulu menjawab, "Yaitu Aisyah dan Hafshah."

Bab: [Bab] Surat At Tahrim ayat 5


4535. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Aun Telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Humaid dari Anas ia berkata, Umar radliallahu 'anhu berkata; Para isteri-isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkumpul untuk membuat sesuatu sebagai bentuk rasa
kecemburuan mereka terhadap beliau. Maka aku pun berkata pada mereka, "Bila saja Rabbnya -jika beliau menceraikan kalian- mudah-mudahan Ia menggantikan untuknya isteri-isteri
yang lebih baik dari kalian." Maka turunlah ayat ini.

Bab: [Bab] Surat al Qalam ayat 13



}

{

4536. Telah menceritakan kepada kami Mahmud Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Isra'il dari Abu Hashin dari Mujahid dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma: "'UTULLIM BA'DA DZAALIKA ZANIIM." Ia berkata, "Yaitu seorang laki-laki Quraisy
yang memiliki telinga terpotong seperti telinga kambing yang terpotong."

4537. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Ma'bad bin Khalid ia berkata, Aku mendengar Haritsah bin Wahb Al Khuza'i ia berkata;
Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan
mengenai penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan ditindas, yang sekiranya ia
bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya. Dan maukah kalian aku
beritahukan mengenai penghuni neraka? Yaitu setiap yang beringas membela kebatilan,
kasar lagi sombong."

Bab: [Bab] Surat al Qalam ayat 42

4538. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id
radliallahu 'anhu ia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Rabb kita menampakkan betisnya, maka sujudlah setiap orang mukmin dan mukminah,
sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang ketika di dunia ia sujud karena riya` dan
sum'ah. Mereka mencoba untuk sujud, namun punggung mereka kembali tegak."

Bab: [Bab] Surat An Nuuh ayat 23

4539. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hasyim dari Ibnu Juraij dan Atha` berkata; dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwanya;
Berhala-berhala yang dahulu di agungkan oleh kaum Nabi Nuh, di kemudian hari tersebar di
bangsa 'Arab. Wadd menjadi berhala untuk kamu Kalb di Daumah Al Jandal. Suwa' untuk
Bani Hudzail. Yaquts untuk Murad dan Bani Ghuthaif di Jauf tepatnya di Saba`. Adapun Ya'uq
adalah untuk Bani Hamdan. Sedangkan Nashr untuk Himyar keluarga Dzul Kala'. Itulah namanama orang Shalih dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, syetan membisikkan kepada
kaum mereka untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan
nama-nama mereka. Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu
belum disembah hingga mereka wafat, sesudah itu, setelah ilmu tiada, maka berhala-berhala
itu pun disembah."

Bab: Ibnu Abbas berkata "Maksud 'Libada' adalah kawan-kawannya

} {


4540. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar bersama sekelompok orang dari sahabatnya
menuju Pasar 'Ukazh. Sedangkan para setan telah dihalangi untuk mencuri berita langit.
Bahkan, mereka dilempari dengan bintang (meteor) dan mereka pun kembali. Maka mereka
(sahabat setan) pun bertanya, "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab, "Kami telah
dihalangi untuk mencuri berita langit. Dan kami juga dilempari dengan bintang (meteor)."
Mereka berkata, "Tidaklah kalian dihalangi untuk mencuri berita langit kecuali karena suatu
kejadian. Karena itu, cermatilah ke seluruh penjuru bumi dari barat dan timur, lihatlah
peristiwa apa yang sebenarnya telah terjadi." Akhirnya mereka pun pergi menelusuri
penjuru bumi, barat dan timur guna melihat peristiwa apa yang telah terjadi sehingga

menghalangi antara mereka dan berita langit. Mereka berjalan ke arah Tihamah menuju
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berada pada sebatang pohon kurma
hendak menuju ke pasar 'Ukazh. Saat itu, beliau sedang shalat Fajar (Shalat subuh) bersama
para sahabatnya. Maka ketika para setan mendengar Al Qur`an, mereka pun menyimaknya
dan berkata, "Inilah yang menghalangi antara kalian dan berita langit." Akhirnya mereka
kembali kepada kaumnya dan berkata, "Wahai kamu kami (Sesungguhnya kami telah
mendengar Al Qur'an yang begitu menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang
benar, hingga kami pun beriman kepadanya dan kami tidak akan menyekutukan Rabb kami
dengan sesuatu apa pun)." (QS. Aljin 1-2). Dan Allah 'azza wajalla pun menurunkan wahyu
kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, "Katakanlah: 'Telah diwahyukan kepadaku,
bahwasanya sekelompok jin telah mendengarkan (Al Qur`an).'" (QS. Aljin 1). Yang
diwahyukan kepada beliau adalah perkataan Jin.

Bab: Ibnu Abbas berkata "Makna 'Asiir' adalah





{ } {





4541. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ali
bin Al Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir aku bertanya kepada Abu Salamah bin
Abdurrahman mengenai ayat Al Qur`an yang pertama kali turun, maka ia pun menjawab,
"YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR." Aku berkata, "Orang-orang mengatakan bahwa yang
pertama kali turun adalah: 'IQRA`BISMI RABBIKALLADZII KHALAQ.'" Maka Abu Salamah
berkata; Aku pernah menanyakan hal itu pada Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma. Dan
aku juga mengatakan seperti apa kamu katakan. Namun Jabir berkata; Aku tidak akan
menceritakan kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah diceritakan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Aku berdiam diri di gua Hira` Setelah selesai,
aku pun beranjak keluar dan tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku, maka aku
pun menoleh ke sebelah kananku, namun aku tidak melihat siapa-siapa, ke sebelah kiri, juga
aku tidak melihat seseorang, kuarahkan pandanganku ke depan juga tidak ada seorang pun
yang terlihat, akhirnya aku menoleh ke belakang, aku juga tidak melihat siapa-siapa. Lalu aku
mengangkat kepalaku, dan ternyata aku melihat sesuatu di atas langit. Setelah itu, aku
segera mendatangi Khadijah dan berkata, 'Selimutilah aku. Dan tuangkanlah air dingin pada
tubuhku.' Pada saat itulah, diturunkanlah ayat ini padaku: 'YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR,
QUM FA`ANDZIR, WA RABBAKA FAKABBIR (Wahai orang yang berselimut, bangunlah dan
berilah peringatakan. Dan Tuhan-mu, agungkanlah).'"

Bab: [Bab] Surat al Muddasir ayat 2

4542. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dan selainnya, keduanya berkata, Telah menceritakan
kepada kami Harb bin Syaddad dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku
berdiam diri di gua Hira`.." Yakni sama persis dengan hadits Utsman bin Umar dari Ali bin Al
Mubarak.

Bab: [Bab] Surat al Muddasir ayat 3

} {



4543. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur Telah menceritakan kepada kami
Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Harb Telah menceritakan kepada kami
Yahya ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Abu Salamah, "Bagian manakah dari Al
Qur`an yang pertama kali turun?" Ia pun menjawab, "YAA AYYUHAL MUDDATSTSIR." Aku
berkata, "Aku pernah dikabarkan bahwa bagian Al Qur`an yang pertama kali turun adalah:
'IQRA` BISMI RABIKALLADZII KHALAQ (Sebutlah dengan nama Tuhanmu yang telah
menciptakan).'" Maka Abu Salamah pun berkata; Aku pernah bertanya kepada Jabir bin
Abdullah, "Bagian Al Qur`an yang manakah yang pertama kali turun?" Maka ia menjawab,
"YA `AYYUHAL MUDDATSTSIR." Kukatakan, "Pernah diberitakan kepadaku, bahwa yang
pertama kali turun adalah, 'IQRA` BISMI RABIKALLADZII KHALAQ.'" Maka ia menjelaskan
kembali; Aku tidak akan mengabarkan kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah
dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku berdiam diri di gua Hira`. Setelah selesai, aku pun beranjak keluar dan
menelusuri lembah, tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku, maka aku pun
menoleh ke depan, ke arah belakang, ke samping kanan dan juga ke kiri. Ternyata, yang
memanggilku duduk di atas kursi yang terbentang antara langit dan bumi. Setelah itu, aku

segera mendatangi Khadijah dan berkata, 'Selimutilah aku. Dan tuangkanlah air dingin pada
tubuhku.' Pada saat itulah, diturunkanlah ayat ini padaku: 'YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR,
QUM FA`ANDZIR, WA RABBAKA FAKABBIR (Wahai orang yang berselimut, bangunlah dan
berilah peringatakan. Dan Tuhan-mu, agungkanlah).'"

Bab: [Bab] Surat al Muddasir ayat 4



4544. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar bahwa Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma ia berkata; Aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda menceritakan peristiwa Fatratul Wahyu (Masamasa kevakuman wahyu): "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang
berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah langit, ternyata di atas
terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira` tengah duduk di atas kursi
antara langit dan bumi. Aku merasa ketakutan hingga aku jatuh tersungkur ke tanah. Lalu
aku pun segera menemui keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Maka
keluargaku pun segera menyelimutiku. Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat: 'YAA
AYYUHAL MUDDATSTSIR QUM FA`ANDZIR (Wahai orang yang berselimut, bangkitlah, dan
berilah peringatan).'" Hingga firman-Nya: "WAR RIJZA FAHJUR (Dan berhala-berhala itu,
maka tinggalkanlah)." Yakni sebelum perintah shalat diwajibkan. Ar Rijz adalah berhala.

Bab: [Bab] Surat al Muddasir ayat 5

4545. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Uqail dan Ibnu Syihab berkata; Aku mendengar Abu Salamah berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Jabir bin Abdullah bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menceritakan tentang awalnya wahyu turun pada beliau. Beliau berkisah: "Ketika
aku tengah berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun
mengangkat pandanganku ke arah langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang
sebelumnya mendatangiku di gua Hira` tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi.
Aku merasa ketakutan hingga aku jatuh tersungkur ke tanah. Lalu aku pun segera menemui
keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Maka keluargaku pun segera
menyelimutiku. Akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat: 'YAA AYYUHAL MUDDATSTSIR QUM
FA`ANDZIR (Wahai orang yang berselimut, bangkitlah, dan berilah peringatan).'" Hingga
firman-Nya: "FAHJUR." Abu Salamah berkata; Ar Rijz artinya adalah berhala-berhala. Setelah
itu, turunlah wahyu secara berturut-turut.

Bab: [Bab] Surat al Qiyamah ayat 16




4546. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Abu Aisyah -ia adalah seorang yang Tsiqqah- dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma ia berkata; Apabila turun wahyu,
biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggerak-gerakkan lisannya. Sufyan
menafsirkannya; Bahwa maksud beliau menggerak-gerakkan bibirnya adalah untuk
menghafalnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "LAA TUHARRIK BIHI LISAANAKA
LITA'JALA BIHI (Janganlah kamu menggerak-gerakkkan lisanmu untuk segera
menyudahinya)."

Bab: [Bab] Surat al Qiyamah ayat 17





} { }
{

} {
}


4547. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Isra`il dari Musa bin Abu
Aisyah bahwa ia pernah bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai firman Allah: "LAA
TUHARRIK BIHI LISAANAK." Ia menjawab; Ibnu Abbas berkata; Biasa beliau menggerakgerakkan kedua bibirnya saat wahyu diturunkan padanya. Oleh karena itu, dikatakanlah
pada beliau, "Janganlah kamu menggerak-gerakkan lisanmu -saat menerimanya- karena
khawatir sesuatu akan terlewatkan darinya." Firman Allah: "INNA 'ALAINA JAM'AHU WA

QUR`AANAH." Maksudnya adalah, Kamilah yang akan mengumpulkannya di dalam dadamu


'agar kamu bisa mengungkapkannya. Dan firman-Nya: "FAIDZAA QARA`NAAHU FATTABI
QUR`AANAH." Ibnu Abbas menjelaskan; Maksudnya adalah ketika diturunkan padanya.
Maka, ikutilah. Kemudian firman-Nya: "INNA 'ALAINAA BAYAANAH." Maksudnya; Kamilah
yang akan menjelaskannya melalui lisanmu.

Bab: [Bab] Surat al Qiyamah ayat 18


{ }

{ }

{ }

{
}

4548. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Musa bin Abu Aisyah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas terkait dengan firman
Allah: "LAA TUHARRIK LISAANAKA LITA'JALA BIHI." Ibnu Abbas berkata; Ketika Jibril turun
membawa wahyu, biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggerakkan lisan dan
kedua bibirnya, dan bisa diketahui bahwa beliau berat dalam menerimanya. Maka Allah
menurunkan ayat: "LAA UQSIMU BIYAMIL QIYAAMAH. LAA TUHARRIK BIHI LISAANAKA
"LITA'JALA BIH INNA 'ALAINAA JAM'AHU WA QUR`AANAH.

Bab: Mujahid berkata "Makna 'Jimalat' adalah tali-tali

4549. Telah menceritakan kepada kami Mahmud Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Isra`il dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah radliallahu
'anhu ia berkata; Suatu ketika kami berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
tiba-tiba turunlah wahyu kepada beliau, yakni surat Al Mursalat. Maka saat itu, kami
langsung mendengarkannya dari lisan beliau. Tiba-tiba keluarlah ular, lalu kami langsung
menerkamnya, namun ular itu telah lebih dahulu masuk ke dalam lubangnya. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah terbebas dari keburukan
kalian, sementara kalian pun telah diselamatkan dari keburukannya." Telah menceritakan
kepada kami Abdah bin Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam dari
Isra`il dari Manshur dengan hadits ini, dan dari Isra`il dari Al A'masy dari Ibrahim dari
'Alqamah dari Abdullah dengan hadits semisalnya. Hadis ini diperkuat oleh Aswad bin Amir
dari Isra`il. Hafsh berkata; dan Abu Mu'awiyah dan Sulaiman bin Qarm dari Al A'masy dari
Ibrahim dari Al Aswad kemudian Yahya bin Hammad berkata; Telah mengabarkan kepada
kami Abu 'Awanah dari Al Mughirah dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah, dan Ibnu Ishaq
berkata; Dari Abdurrahman bin Al Aswad dari bapaknya dari Abdullah.

4550. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad ia berkata; Abdullah berkata; Ketika kami bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di dalam gua, tiba-tiba turunlah wahyu kepada
beliau yakni surat Al Mursalat. Maka kami pun langsung memperoleh surat itu langsung dari
lisan beliau. Dan saat itu, bibir beliau basah lembab karena membacanya. Tiba-tiba
nampaklah seekor ular, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Segera kalian
bunuhlah ular itu." Maka kami pun langsung mengejarnya, namun ular itu telah lebih dahulu
kabur. Beliau bersabda: "Ia telah terbebas dari keburukan kalian, sementara kalian pun telah
diselamatkan dari keburukannya."

Bab: [Bab] Surat al Mursalat ayat 32


4551. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abis ia berkata; Aku
mendengar Ibnu Abbas menjelaskan ayat: "INNAHAA TARMII BISYARARIN KALQASHR." Ia
berkata, "Biasanya kami mengangkat papan setinggi tiga hasta atau lebih rendah dari itu
dengan tongkat guna memasuki musim dingin, lalu kami pun menamakannya Al Qashr."

Bab: [Bab] Surat al Mursalat ayat 33


4552. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya
Telah mengabarkan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin
Abis Aku mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata terkait dengan firman-Nya:
"TARMI BISYARARIN KAL QASHR." Ia menjelaskan, "Kami biasanya bersandar pada kayu yang
tingginya tiga hasta atau lebih tinggi dari itu. Kami mengangkatnya ketika memasuki musim
dingin dan kami pun menamakannyha Al Qashr." Kemudian firman-Nya: "KA`ANNAHU
JIMAALAATUN SHUFR." Ia menjelaskan, "Tali-tali bahtera yang dikumpulkan hingga
menyerupai cambuk."

Bab: [Bab] Surat al Mursalat ayat 35

4553. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari Al Aswad dari Abdullah ia berkata; Ketika kami berada di dalam gua
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, turunlah wahyu pada beliau yakni surat Al
Mursalaat. Beliau benar-benar membacanya dan kami pun menerimanya langsung dari lisan
beliau yang saat itu basah lembab. Dan tiba-tiba seekor ular keluar ke tempat kami, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bunuhlah ular itu!" Maka kami pun segera
mengejarnya, namun ular telah lebih dahulu kabur, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ia telah terbebas dari keburukan kalian, sementara kalian pun telah diselamatkan
dari keburukannya." Umar berkata; Aku menghafalnya dari bapakku di dalam gua yang
berlokasi di Mina.

Bab: [Bab] Surat An Naba` ayat 18



4554. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jarak antara dua tiupan (sangkakala)
adalah empat puluh." Ibnu Abbas bertanya, "Empat puluh hari?" beliau menjawab: "Tidak."
Ia bertanya lagi, "Empat puluh bulan?" beliau menjwab: "Tidak." Ia bertanya lagi, "Empat
puluh tahun?" Beliau menjawab: "Tidak." Beliau kemudian bersabda: "Setelah itu, Allah
menurunkan air dari langit, maka mereka pun hidup kembali sebagaimana tumbuhnya
sayur-sayuran. Tidak ada tersisa seorang pun kecuali ia akan binasa, kecuali satu tulang yakni
tulang ekor. Dari tulang itulah, manusia dibangkitkan kembali pada hari kiamat."

Bab: Mujahid berkata "Makna 'Ayatal Kubra' adalah tongkat dan tangannya





4555. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Miqdam Telah menceritakan kepada
kami Al Fudlail bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Abu Hazim Telah
menceritakan kepada kami Sahl bin Sa'dari radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata sambil memberi isyarat dengan kedua jarinya
seperti ini -yakni dengan jari tengah dan jari telunjuk-: "Sesungguhnya aku di utus,
sementara kedatangan hari kiamat adalah sebagaimana jarak antara kedua jari ini (jarak
selisih antara jari tengah dan telunjuk)."

Bab: Makna 'Abasa Watawalla' adalah bahwa beliau (Rasulullah) bermuka muram
dan berpaling

4556. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; Aku mendengar Zurarah bin Aufa
menceritakan dari Sa'd bin Hisyam dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Perumpamaan orang membaca Al Qur`an sedangkan ia menghafalnya, maka ia
akan bersama para Malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Al
Qur`an dengan tekum, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua
ganjaran pahala."

Bab: [Bab] Surat al Muthaffifiin ayat 6

4557. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Ma'n ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Abdulah bin Umar
radliallahu 'anhuma bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari
ketika seluruh manusia bangkit kepada Rabb semesta alam, salah seorang dari mereka
tenggelam dengan keringatnya sendiri bahkan genangan keringatnya mencapai pertengahan
kedua telinganya."

Bab: [Bab] Surat al Insyiqaaq ayat 8

4558. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Utsman bin Al Aswad ia berkata; Aku mendengar Ibnu Abu Mulaikah Aku mendengar
Aisyah radliallahu 'anha berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berabda. dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Aisyah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Musaddad dari Yahya dari Abu Yunus Hatim bin Abu Shaghirah dari Ibnu Abu Mulaikah
dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak seorang pun yang dihisab, kecuali ia akan binasa." Aisyah berkata; Aku
bertanya, "Wahai Rasulullah, Allah telah menjadikanku sebagai tebusanmu, bukankah Allah
telah berfirman: 'Makan barangsiapa yang didatangkan kitabnya dari sebelah kanannya,
maka niscaya ia akan dihisab dengan perhitungan yang ringan? '" beliau menjawab: "Itulah
adalah Al 'Ardlu (hari ketika amal ditampakkan) Namun siapa saja yang hisabnya
diperdebatkan, maka dia akan binasa."

Bab: [Bab] Surat al Insyiqaaq ayat 19


4559. Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin An Nadlr Telah mengabarkan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr Ja'far bin Iyas dari Mujahid ia berkata;
Ibnu Abbas berkata terkat dengan firman Allah: "LATARKABUNNA THABAQAN 'AN THABAQ."
Maksudnya adalah proses demi proses. Katanya, dan itulah Nabi kalian shallallahu 'alaihi
wasallam.

Bab: Bab




4560. Telah menceritakan kepada kami Abdan ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
bapakku dari Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Bara` radliallahu 'anhu ia berkata; Orang yang
pertama-tama kali menemui kami dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah
Mush'ab bin Umair dan Ibnu Ummu Maktum. Lalu keduanya pun membacakan Al Qur`an
kepada kami. Setelah itu, datanglah Bilal dan Sa'd. Lalu disusul kemudian oleh Umar bin Al
Khaththab bersama dua puluh orang. Setelah itu, barulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
datang. Maka aku tidak pernah melihat penduduk Madinah gembira menyerupai senang dan
gembiranya mereka dengan kedatangan beliau, sampai-sampai anak-anak kecil dan para
hamba sahaya pun berseru, "Ini adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah datang."
Tidaklah beliau datang hingga aku selesai membaca surat Al A'la dan surat-surat semisalnya.

Bab: Mujahid berkata "Maksud '..karena mereka melampaui batas..' adalah dengan
kemaksiatan dan tidak takut dengan siksa



4561. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya bahwa Abdullah bin Zam'ah
telah mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyampaikan khuthbah lalu menyebutkan Unta yang dan orang yang melukainya
(maksudnya dari kaum Tsamud). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Muncul dari kalangan mereka seorang laki-laki terhormat, perangainya jahat dan
mempunyai banyak pendukung di kalangannya, laki-laki itu seperti Abu Zum'ah." Kemudian
beliau juga menyebut tentang wanita. Beliau bersabda: "APakah layak salah seorang dari
kalian memukul isterinya sebagaimana ia memukul seorang budak, namun di akhir petang
malah menggaulinya?." Beliau kemudian memberi nasehat kepada mereka terhadap
kebiasaan tertawa lantaran kentut. Setelah itu, beliau bersabda: "Kenapa salah seorang dari
kalian tertawa terhadap apa yang ia lakukan?" Abu Mu'awiyah berkata; Telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Abdullah bin Zam'ah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengatakan bahwa laki-laki Tsamud tersebut seperti Abu Zam'ah paman Az Zubair
bin Al 'Awwam.

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 2

4562. Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin Uqbah Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah ia berkata; Aku bergabung dalam
suatu kelompok yang terdiri dari sabahat-sahabatnya Abdullah Asy Sya'a, lalu Abu Darda`
mendengar kami, maka ia pun bergegas datang. Kemudian ia bertanya, "Adakah di antara
kalian yang bisa membaca (Al Qur`an)?" kami menjawab, "Ya, ada." Ia bertanya lagi, "Lalu,
siapakah diantara kalian yang paling bagus bacaannya?" Maka mereka pun menunjuk ke
arahku. Abu Darda' berkata, "Kalau begitu, bacalah." Maka aku pun membaca, "WAL LAAILI
IDZAA YAGHSYAA WAN NAHAARI IDZAA TAJALLAA WADZ DZAKARI WAL UNTSAA." Ia
bertanya lagi, "Apakah kamu mendengarnya langsung dari bibir temanmu (Ibnu Mas'ud)?"
aku menjawab, "Ya." Ia berkata, "Kalau aku mendengarnya langsung dari bibir Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, namun orang-orang itu mengingkarinya."

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 3

4563. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim ia berkata; Para sahabat
Abdullah datang menemui Abu Darda`. Ia mencari mereka dan akhirnya menemukan
mereka. Maka Abu Darda` bertanya kepada mereka, "Siapakah di antara kalian yang
membaca dengan bacaan Abdullah" salah seorang menjawab, "Kami semua membaca
dengan bacaannya Abdullah." Ia bertanya lagi, "Lalu siapa di antara kalian yang paling baik
bacaannya?" Maka mereka pun menunjuk ke arah 'Alqamah. Abu Darda` pun bertanya
padanya, "Bagaimana kamu mendengarnya membaca ayat: 'WAL LAILI IDZAA YAGHSYAA.'?"
Alqamah menjawab, "WADZ DZAKARI WAL UNTSAA." Abu Darda` berkata, "Demi Allah, aku
telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membacanya seperti ini. Akan tetapi
mereka itu, menginginkan agar aku membacanya: 'WAMAA KHALAQADZ DZAKARA WAL
UNTSAA.' Demi Allah, aku tidak akan mengikuti mereka."

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 5

4564. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al A'masy dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali radliallahu
'anhu ia berkata; Suatu kami berada dalam kelompok pelayatan jenazah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tepatnya di Baqi' Al Gharqad, maka beliau pun bersabda: "Tidak
ada seorang pun dari kalian kecuali tempat duduknya dari surga atau dari neraka telah
ditulis." Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita sebaiknya
hanya bertawakkal saja?" beliau menjawab: "Beramallah kalian, sebab setiap orang akan
dimudahkan." Kemudian beliau bersabda: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA

SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta
membenarkan kebaikan).." hingga firman-Nya: "LIL'USRAA." Telah menceritakan kepada
kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid Telah menceritakan kepada
kami Al A'masy dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari Ali radliallahu 'anhu ia
berkata; Suatu ketika, kami duduk-duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia pun
menyebutkan hadits semisalnya.

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 6

4565. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami
Muhamad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Sa'd bin
Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, bahwasanya; Suatu ketika beliau berada dalam rombongan pelayat jenazah,
lalu beliau mengambil tongkat dan menancapkannya di tanah. Kemudian beliau bersabda:
"Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali tempat duduknya dari surga atau dari neraka
telah ditulis." Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebaiknya kita
hanya bertawakkal saja?" beliau menjawab: "Beramallah kalian, sebab setiap orang akan
dimudahkan." Kemudian beliau bersabda: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA
SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta
membenarkan kebaikan).." Syu'bah berkata; Manshur telah menceritakan hadits ini
kepadaku, namun aku tidak mengingkarinya bahwa itu adalah dari haditsnya Sulaiman.

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 8

4566. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari Ali ia berkata; Suatu ketika, kami
duduk-duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Tidak ada
seorang pun dari kalian, kecuali tempat duduknya dari surga dan dari neraka telah ditulis."
Maka kami pun bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana bila kita sebaiknya hanya

bertawakkal saja?" beliau menjawab: "Tidak! Tetapi beramallah kalian, sebab setiap orang
akan dimudahkah." Kemudian beliau membacakan ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT
TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA FASANUYASSIRUHU LILYUSRAA (Dan barangsiapa yang
memberi, dan bertakwa serta membenarkan kebaikan).." hingga firman-Nya,
"FASANUYASSIRUHU LIL'USRAA."

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 9

4567. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali
radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika, kami berada dalam pelayatan jenazah di Baqi' Al
Gharqad. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang lalu duduk dan kami pun
ikut duduk di sekitar beliau. Saat itu, beliau membawa tongkat kecil dan beliau tegakkan
dengan kakinya. Kemudian beliau bersabda: Tidak ada seorang pun, dan tidak ada satu jiwa
pun yang bernafas, kecuali tempatnya telah ditulis di neraka dan di surga. Dan telah pula di
tulis, apakah ia akan hidup sengsara atau bahagia." Maka seorang laki-laki bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau kita bertawakkal saja terhadap kitab kita (catatan yang telah
ditetapkan) dan meninggalkan amal? Siapa diantara kita yang termasuk golongan yang
beruntung, maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan golongan yang beruntung
(penghuni surga). Dan siapa yang termasuk Ahlusy Syaqa` (golongan selaka), maka niscaya ia
akan berjalan di atas amalan Ahlusy Syaqa (golongan celaka, penghuni neraka)?." Beliau
bersabda: "Adapun Ahlus Sa'adah (golongan yang beruntung, penghuni surga), maka ia akan
dimudahkan untuk mengerjalan amalan Ahlus Sa'adah (golongan yang beruntung penghuni
surga). Dan Ahlusy Syaqa` (golongan celaka) juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan
Ahlusy Syaqa` (golongan celaka)." Kemudian beliau membaca ayat: "FA`AMMAA MAN
`A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan
bertakwa serta membenarkan kebaikan).."

Bab: [Bab] Surat al Lail ayat 10

4568. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al A'masy ia berkata; Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah menceritakan dari Abu Abdurrahman
As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berada dalam rombongan pelayat Jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu dan
memukulkannya ke tangah. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang pun, kecuali
tempat duduknya telah ditulis di neraka dan tempat duduknya di surga." Para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau begitu, bagaimana bila kita bertawakkal saja terhadap
takdir kita tanpa beramal?" beliau menajawab: "Ber'amallah kalian, karena setiap orang
akan dimudahkan kepada yang dicipta baginya. Barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlus
Sa'adah (penduduk surga), maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan Ahlus
Sa'adah. Namun, barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlusy Syaqa` (penghuni neraka),
maka ia akan dimudahkan pula untuk melakukan amalan Ahlusy Syaqa`." Kemudian beliau
membacakan ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA
(Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta membenarkan kebaikan).."

Bab: [Bab] Surat adl Dluha ayat 3


} {


4569. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais ia berkata; Aku mendengar
Jundub bin Sufyan radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menderita sakit hingga beliau tidak bisa bangun selama dua malam atau tiga. Lalu datanglah
seorang wanita seraya berkata, "Wahai Muhammad, aku benar-benar mengharap bahwa
syetanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya semenjak dua hari ini

atau tiga hari." Maka Allah 'azza wajalla menurunkan surat: "WADLDLUHAA WALLAILI IDZAA
SAJAA MAA WADDA'AKA RABBUKA WAMAA QALAA." Firman Allah: "MAA WADDA'AKA
RABBUKA WAMAA QALAA." (QS. Adhdhuha 3) Dibaca dengan tasydid atau pun Takhfif
maknanya tetap satu, yakni Rabb-mu tidaklah meninggalkanmu. Ibnu Abbas menafsirkan,
"(Rabb-mu) tidaklah meninggalkan dan memurkaimu."

4570. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al Aswad bin Qais ia berkata; Aku mendengar Jundub Al Bajali berkata; Seorang wanita
berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah aku melihat Syetanmu itu, kecuali ia telah
meninggalkanmu." Maka turunlah surat: "MAA WADDA'AKA RABBUKA WAMAA QALAA
(Rabb-mu tidaklah meninggalkanmu tidak pula menelantarkanmu). (QS. Adhdhuha 3) "

Bab: Mujahid berkata "Yaitu At Tiin dan Az Zaituun, yang manusia biasa
memakannya


4571. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Adi ia berkata; Aku telah mendengar Al
Baraa` radliallahu 'anhu, bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam suatu
perjalanan, lalu pada saat shalat Isya` yakni pada salah satu raka'atnya beliau membaca, "AT
TIINI WAZ ZAITUUN." Dan maksud istilah taqwiim adalah alkhalq, atau penciptaan.

Bab: Qutaibah telah menceritakan kepada kami,



4572. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepadaku Sa'id
bin Marwan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah
Telah mengabarkan kepada kami Abu Shalih Salmawaih ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abdullah dari Yunus bin Yazid ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Syihab bahwa Urwah bin Zubair Telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah radliallahu

'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Peristiwa awal turunnya wahyu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah diawali dengan Ar Ru`yah Ash Shadiqah (mimpi
yang benar) di dalam tidur. Tidaklah beliau bermimpi, kecuali yang beliau lihat adalah
sesuatu yang menyerupai belahan cahaya subuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan
untuk selalu ingin menyendiri. Maka beliau pun memutuskan untuk berdiam diri di dalam
gua Hira`, beribadah di dalamnya pada malam hari selama beberapa hari dan untuk itu,
beliau membawa bekal. Setelah perbekalannya habis, maka beliau kembali dan mengambil
bekal. Begitulah seterusnya sehingga kebenaran pun datang pada beliau, yakni saat beliau
berada di dalam gua Hira`. Malaikat mendatanginya seraya berkata, "Bacalah." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Beliau
menjelaskan: "Lalu Malaikat itu pun menarik dan menutupiku, hingga aku pun merasa
kesusahan. Kemudian Malaikat itu kembali lagi padaku dan berkata, 'Bacalah.' Aku
menjawab, 'Aku tidak bisa membaca.' Malaikat itu menarikku kembali dan mendekapku
hingga aku merasa kesulitan, lalu memerintahkan kepadaku untuk kedua kalinya seraya
berkata, 'Bacalah.' Aku menjawab, 'Aku tidak bisa membaca.' Ia menarik lagi dan
mendekapku ketiga kalinya hingga aku merasa kesusahan. Kemudian Malaikat itu
menyuruhku kembali seraya membaca, 'IQRA` BISMIKAL LADZII KHALAQ, KHALAQAL
INSAANA MIN 'ALAQ IQRA` WA RABBUKAL AKRAM ALLADZII 'ALLAMAL BIL QALAM.. -hingga'ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA'LAM.'" Maka dengan badan yang menggigil, akhirnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepada Khadijah seraya berkata, "Selimutilah
aku..selimutilah aku." Hingga perasaan takut beliau pun hilang. Setelah itu, beliau berkata
kepada Khadijah, "Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku, sungguh aku merasa khawatir
atas diriku sendiri." Akhirnya, beliau pun menuturkan kejadian yang beliau alami. Khadijah
berkata, "Tidak. Bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu demi
selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar seorang yang senantiasa menyambung
silaturahmi, seorang yang jujur kata-katanya, menolong yang lemah, memberi kepada orang
yang tak punya, engkau juga memuliakan tamu dan membela kebenaran." Akhirnya Khadijah
pergi dengan membawa beliau hingga bertemu dengan Waraqah bin Naufal, ia adalah anak
pamannya Khadijah, yakni saudara bapaknya. An Naufal adalah seorang penganut agama
Nashrani pada masa Jahiliyah. Ia seorang yang menulis kitab Arab. Ia menulis dari kitab Injil
dengan bahasa Arab. Saat itu, ia telah menjadi syeikh yang tua renta lagi buta. Khadijah
berkata padanya, "Wahai anak pamanku. Dengarkanlah tuturan dari anak saudaramu."
Waraqah berkata, "Wahai anak pamanku apa yang telah kamu lihat?" Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pun mengabarkan padanya tentang kejadian yang telah beliau alami.
Kemudian Waraqah pun berkata, "Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Musa.
Sekiranya aku masih muda, dan sekiranya aku masih hidup..." ia mengatakan beberapa
kalimat. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah mereka akan
mengusirku?" Waraqah menjawab, "Ya, tidak ada seorang pun yang datang dengan
membawa seperti apa yang kamu bawa, kecuali ia akan disakiti. Dan sekiranya aku masih
mendapati hari itu, niscaya aku akan menolongmu dengan pertolongan yang hebat." Tidak
lama kemudian, Waraqah pun meninggal, sementara wahyu terputus hingga membuat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Muhammad bin Syihab berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari
radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kejadian
pertamakali turunnya wahyu, beliau bersabda: "Ketika aku tengah berjalan, tiba-tiba aku
mendengar suara yang berasal dari langit, maka aku pun mengangkat pandanganku ke arah
langit, ternyata di atas terdapat Malaikat yang sebelumnya mendatangiku di gua Hira`
tengah duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku pun lari darinya dan segera pulang

menemui keluargaku seraya berkata, 'Selimutilah aku, selimutilah aku.'" Maka keluarga
beliau pun segera menyelimutinya. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya: 'YAA AYYUHAL
MUDDATSTSIR QUM FA`ANDZIR WA RABBAKA FAKABBIR WA TSIYAABAKA FATHAHHIR WAR
RUJZA FAHJUR (Wahai orang yang berselimut, bangkitlah, dan berilah peringatan. Dan
Tuhan-mu agungkanlah. Dan pakaianmu sucikanlah, Dan tinggalkanlah sesembahan
berhala).'" Abu Salamah berkata; Ar Rijza adalah berhala-berhala yang disembah oleh kaum
Jahiliyah. Setelah itu, maka turunlah wahyu dengan beruntun.

Bab: [Bab] Surat al Alaq ayat 2

}





4573. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Urwah bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata, "Peristiwa
turunnya wahyu yang pertama kali kepadanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
Ar Ru`yah Shalihah (mimpi yang baik). Yaitu malaikat mendatangi beliau seraya berkata,
'IQRA` BISMI RABBIKAL LADZII KHALAQ, KHALAQAL INSAANA MIN 'ALAQ, IQRA`
WARABBUKAL AKRAM.'"

Bab: [Bab] Surat al Alaq ayat 3





}


4574. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri -dalam
riwayat lain- Dan Al Laits berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail ia berkata; Telah
berkata Muhammad Telah mengabarkan kepadaku Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
Ar Ru`yah Ash Shadiqah (mimpi yang benar). Ketika itu, Malaikat mendatanginya seraya
berkata, "IQRA` BISMI RABBIKAL LADZII KHALAQ, KHALAQAL INSAANA MIN 'ALAQ, IQRA`
WARABBUKAL AKRAM ALLADZII 'ALLAMAL BIL QALAM."

4575. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; Aku mendengar Urwah berkata; Aisyah
radliallahu 'anha berkata; Kemudian, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun kembali kepada
Khadijah seraya berkata, "Selimutilah aku, selimutilah aku." Lalu ia pun menyebutkan hadits.

Bab: [Bab] Surat al Alaq ayat 1

4576. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq
dari Ma'mar dari Abdul Karim Al Jazari dari Ikrimah ia berkata; Ibnu Abbas berkata; Abu Jahal
berkata, "Jika aku melihat Muhammad shalat di Ka'bah, maka aku benar-benar akan
mencekik lehernya." Kemudian, ungkapan itu pun akhirnya sampai kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kalau dia benar melakukannya, maka niscaya
Malaikat akan menghajarnya." Periwayatan hadits ini, diikuti pula (Muta'abah) oleh Amru
bin Khalid dari Ubaidullah dari Abdul Karim.

Bab: Bab


4577. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah
dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, ia berakta; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada Ubbay bin Ka'ab, "Sesungguhnya Allah telah memerintahkanku untuk membacakan
Al Qur`an kepadamu. Yaitu ayat: 'LAM YAKUNIL LADZIINA KAFARUU..'" Ubbay bertatanya,
"Apakah Allah juga menyebut namaku?." Beliau menjawab: "Ya." Akhirnya, Ubbay pun
menangis.




} {



4578. Telah menceritakan kepada kami Hassan bin Hassan Telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Ubbay bin Ka'ab: "Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk
membacakan Al Qur`an padamu." Ubbay bertanya, "Apakah Allah menyebut dan

memperdengarkan namaku pada Anda?" beliau menjawab: "Ya, Allah menyebutkan


namamu padaku." Akhirnya Ubbay pun menangis terharu. Qatadah berkata; Telah
diberitakan kepadaku, bahwa beliau pun membacakan Al Qur`an padanya yakni: "LAM
YAKUNIL LADZIINA KAFARUU MIN AHLIL KITAABI.."

4579. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Al Munadi Telah menceritakan kepada
kami Rauh Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari Anas
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubbay bin Ka'ab:
"Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan Al Qur`an
kepadamu." Ubbay bin Ka'ab bertanya, "Apakah Allah menyebut namaku pada Anda? '
beliau menjawab: "Ya." Ubbay berkata, "Sungguh benarkah, namaku telah disebut di sisi
Rabb semesta alam?" beliau menjawab: "Ya." Lalu, kedua matanya pun meneteskan air.

Bab: [Bab] Surat Al Zalzalah ayat 7

}

4580. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Malik dari Zaid bin Aslam dari Abu Shalih Asy Syamman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang memiliki kuda itu ada
tiga kelompok. Yaitu; Bagi seorang yang dengannya ia mendapatkan ganjaran pahala
kebaikan. Kedua, seorang yang kudanya sebagai penjaga kehormatan (solusi, penyelesaian).
Sedangkan yang terakhir, adalah seorang yang memiliki kuda, namun yang ia dapatkan
hanyalah dosa. Bagi yang mendapatkan pahala adalah seseorang yang menggunakannya di
jalan Allah, lalu ia meletakkannya di dalam pinggiran kolam atau kebun, maka apa yang ia

makan atau minum di sutu adalah bernilai kebaikan untuknya. Atau ia meninggalkannya
ditempat, lalu kuda itu pun menaiki satu bukit atau dua bukit, maka bekas kaki atau
kotorannya adalah bernilai kebaikan untuknya. Dan bila kuda itu melewati aliran sungai lalu
meminum air darinya, meskipun pemiliknya tidak bermaksud untuk memberinya minum,
maka itu merupakan kebaikan baginya. Karena itulah, pemiliknya akan mendapatkan
kebaikan yang banyak. Kemudian seorang yang memiliki kuda sebagai alat untuk mencari
kekayaan dan menjaga kehormatan diri, namun ia juga tidak melupakan hal Allah pada leher
dan punggung kudanya, maka kuda itu akan menjadi penyelesai kebutuhannya. Kemudian
yang ketiga, adalah seorang yang memelihara kuda dengan maksud kebanggaan, dan riya`,
maka karena itulah ia mendapatkan dosa." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ditanya tentang Himar. Maka beliau pun bersabda: "Allah tidak menurunkan ayat berkenaan
dengannya kecuali ayat yang maknanya luas dan mencakup, 'FAMAN YA'MAL MITSQAALA
DZARRAH KHAIRAN YARAH, WA MAN YA'MAL MITSQAALA DZARRATIN SYARRAN YARAH
(Barangsiapa yang melakukan kebaikan sekecil biji Dzarrah, maka ia akan melihat pahalanya,
dan siapa yang melakukan keburukan sekecil biji Dzarrah, niscaya juga akan melihat dampak
buruknya).'"

Bab: [Bab] Surat Al Zalzalah ayat 8


}
4581. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman ia berkata, Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahb ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Malik dari Zaid bin Aslam
dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai himar(keledai), maka beliau pun
menjawab: "Belum pernah ada wahyu yang diturunkan padaku yang berbicara tentangnya
kecuali ayat yang pendek lagi mencakup ini, 'FAMAN YA'MAL MITSQAALA DZARRAH
KHAIRAN YARAH, WA MAN YA'MAL MITSQAALA DZARRATIN SYARRAN YARAH (Barangsiapa
yang melakukan kebaikan sekecil biji Dzarrah, maka ia akan melihat pahalanya, dan siapa
yang melakukan keburukan sekecil biji Dzarrah, niscaya juga akan melihat dampak
buruknya). (QS. Azzalzalah 7-8).

Bab: Bab

4582. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syaiban
Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, Ia berkata; Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengalami peristiwa Mi'raj ke langit, beliau pun bersabda:
"Aku mendatangi telaga, pada kedua tepinya terdapat Qubah berongga yang terbuat dari
mutiara. Maka aku pun bertanya, 'Apa ini wahai Jibril? ' Ia menjawab, 'Ini adalah Al Kautsar.'"

4583. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid Al Kahili Telah menceritakan kepada
kami Isra`il dari Abu Ishaq dari Abu Ubaidah dari Aisyah radliallahu 'anha. Aku pernah
bertanya kepadanya tentang firman Allah Ta'ala, "INNAA A'THAINAAKAL KAUTSAR." Maka
Aisyah pun menjawab, "Itu adalah sungai yang telah diberikan kepada Nabi kalian shallallahu
'alaihi wasallam. Kedua tepinya terdapat mutiara yang berlubang. Bejana-bejana sejumlah
bintang di langit. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Zakaria, Abu Al Ahwash dan Mutharrif dari
Abu Ishaq.


4584. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma, bahwa ia berkata terkait dengan firman Allah: "AL KAUTSAR." Ia
menjelaskan, "Itu adalah kebaikan yang diberikan Allah kepadanya." Abu Bisyr berkata; Aku
berkata kepada Sa'id bin Jubair, "Namun orang-orang menganggap bahwa hal itu adalah
sungai yang ada di surga." Maka Sa'id pun berkata, "Sungai yang ada di dalam surga, juga
merupakan kebaikan yang diberikan Allah pada beliau."

4585. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ar Rabi' Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Ahwash dari Al A'masy dari Abu Dluha dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha,
ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak shalat setelah turunnya ayat, "IDZAA JAA`A
NASHRULLAHI WAL FATH." Kecuali di dalam shalatnya membaca: "SUBHAANAKA RABBANAA

WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGH FIRLII (Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami, dan segala puji
bagi-Mu. Ya Allah ampunilah aku)."

4586. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu Dluha dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anhu, ia berkata:
Pada saat ruku' dan sujud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperbanyak membaca:
"ALLAHUMMA RABBANAA WABIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIRLII (Ya Allah, Rabb kami,
segala puji hanya bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku)." Beliau menghindari bacaan Al Qur`an.

Bab: [Bab] Surat An Nashr ayat 2

4587. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib
bin Abu Tsabit dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwasanya Umar menanyakan kepada
mereka (para pembesar Badar) mengenai firman Allah Ta'ala, "IDZAA JAA`A NASHRULLAHI
WAL FATH." Mereka menjawab: "Yaitu, penaklukan kota-kota dan istana-istana." Umar
berkata, "Bagaimanakah pendapatmu wahai Ibnu Abbas? ' Ibnu Abbas menjawab,
"Maksudnya adalah ajal, atau suatu permisalan yang diberikan untuk Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam bahwa ajal beliau telah dekat."

Bab: [Bab] Surat An Nashr ayat 3





4588. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Suatu ketika
Umar mengajakku masuk berkumpul bersama para syaikh pemuka-pemuka Badar, dan
sepertinya, sebagian dari mereka memendam sesuatu pada dirinya. Maka salah seorang dari
mereka pun bertanya, "Kenapa Anda mengikutsertakan anak ini bersama kami, padahal kami
juga memiliki anak-anak yang sebaya dengannya?" Maka Umar pun berkata, "Sesungguhnya
anak itu mempunyai kecerdasan tersendiri seperti yang telah kalian kenal." Kemudian pada
suatu hari, Umar memangilnya dan mengingutsertakannya bersama mereka. Ibnu Abbas
berkata; Aku tahu, bahwa tidak ada maksud lain Umar memanggilku, kecuali untuk
memperlihatkan aku pada mereka. Umar berkata, "Bagaimanakah pendapat kalian
berkenaan dengan ayat ini: 'IDZAA JAA`A NASHRULLAHI WAL FATH.'" Maka sebagian dari
mereka berkata, "Kita diperintahkan untuk memuji Allah dan meminta maghfirah-Nya, yakni
ketika kita diberi pertolongan dan kekuatan untuk menaklukkan suatu negeri." Lalu sebagian
yang lain diam tak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, Umar bertanya padaku, "Apakah
seperti itu juga pendapatmu wahai Ibnu Abbas?" Aku menjawab, "Tidak." Umar bertanya
lagi, "Lalu bagaimanakah pendapatmu?" Aku menjawab, "Hal itu terkait dengan ajal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah telah memberitahukan padanya. Firman Allah:
'IDZAA JAA`A NASHRULLAHI WAL FATH.' Itu adalah alamat akan ajalmu. 'FASABBIH BIHAMDI
RABBIKA WAS TAGHFIRHU INNAHU KAANA TAWWAABAA (Karena itu, sucikanlah Rabbu
dengan memuji-Nya. Dan mintalah ampunan dari-Nya, sesungguhnya Dia Maha Menerima
taubat).'" Umar berkata, "Tidak ada jawaban yang lebih tepat, kecuali apa yang telah kamu
katakan."

Bab: Tabab adalah kerugian, dan tatbib adalah penghancuran

4589. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Amru bin Murrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika
turunnya ayat: "WA ANDZIR 'ASYIIRATAKAL AQRABIIN WA RAHBATHAKA MINHUMUL
MUKHLASHIIN." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar hingga naik ke atas bukit Shafa
dan menyerukan: "Wahai sekalian manusia." Orang-orang Quraisy pun bertanya, "Siapakah

orang ini?" akhirnya mereka pun berkumpul kepada beliau. Beliau bersabda: "Bagaimana
pendapat kalian, jika aku mengabarkan bahwa di balik bukit ada pasukan berkuda akan
segera keluar (menerkam), apakah kalain akan membenarkanku?" Mereka menjawab, "Ya,
kami belum pernah mendengar bahwa kamu berdusta." Beliau kemudian bersabda:
"Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian bahwa di hadapanku ada
adzab yang sangat pedih." Maka Abu Lahab pun berkata, "Celaka kamu wahai Muhammad.
Apakah hanya lantaran ini kamu mengumpulkan kami?" Setelah itu, ia langsung beranjak,
dan turunlah firman Allah, "TABBAT YADAA ABIY LAHABIW WATAB." Hari itu, Al A'masy
membacanya: "WA QAD TABBAT (sungguh, ia memang telah celaka)."

Bab: [Bab] Surat Al Masab ayat 1-2




}
{

4590. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Amru bin Murrah dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar
menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, "Wahai sekalian manusia."
Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, "Bagaimana,
sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera
menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?" mereka menjawab, "Ya." Beliau
bersabda lagi: "Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian.
Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih." Akhirnya Abu Lahab pun berkata,
"Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu."
Maka Allah menurunkan firman-Nya: "TABBAT YADAA ABII LAHAB.." Hingga akhir ayat.

Bab: [Bab] Surat Al Masab ayat 3


}
{

4591. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepadaku Amru bin
Murrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Abu Lahab
berkata, "Celaka kamu wahai (Muhammad), apakah hanya lantaran ini kamu mengumpulkan
kami." Maka turunlah ayat: "TABBAT YADAA ABII LAHAB.." Hingga akhir ayat.

Bab: Dikatakan "Firman Allah 'Ahadun' tidak ditanwin, yakni satu

4592. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah menceritakan kepada kami
Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman:
'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan
ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Ada pun
kedustaanya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku sebagaimana ia
telah menciptakanku pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidak lebih mudah
daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah
ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb
Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun
yang serupa Dengan-Ku.'"

Bab: Firman Allah "Qulhuwaallahu Ahad"



4593. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur ia berkata; dan Telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
Hammam dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah berfirman: 'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan
sedikit pun. Dan ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan
hal itu. Ada pun kedustaanya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku
sebagaimana ia telah menciptakanku pertama kali.' Padahal mencipta pertama tidak lebih
mudah daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah
ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb
Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun
yang serupa Dengan-Ku.'" Firman Allah: "LAM YALID WALAM YUULAD, WALAM YAKUN
LAHUU KUFU`AN AHAD." Kufu`an, Kafii`an dan Kifaa`an maknanya adalah satu.

Bab: Mujahid berkata "Maksud 'al Falaq' adalah waktu subuh






4594. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ashim dan Abdah dari Zirr bin Hubaisy ia berkata; Aku pernya bertanya kepada
Ubbay bin Ka'ab mengenai Al Mu'awwidzatain, maka ia pun menjawab; Aku pernah bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku pun memperoleh jawaban. Maka aku
pun berkata, "Kalau begitu, kami akan mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Perkataan Ibnu Abbas "Maksud 'waswas' adalah,



4595. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami Abdah bin Abu Lubabah dari Zirr bin Hubaisy -dalam
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ashim dari Zirr ia berkata; Aku bertanya
kepada Ubbay bin Ka'ab, aku katakan, "Wahai Abu Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu
Mas'ud mengatakan seperti ini dan itu." Maka Ubbay pun berkata, "Aku pernah bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda padaku. Lalu
dikatakanlah padaku, maka aku pun berkata, 'Akan tetapi, kami akan mengatakan
sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.'"

Kitab: Keutamaan Al Qur`an


Bab: Bagimana turunnya wahyu? Dan apa yang pertama kali diturunkan?


4596. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Aisyah dan Ibnu Abbas radliallahu
'anhum, keduanya berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiam diri di Makkah selama
sepuluh tahun, dan Al Qur`an diturunkan kepada beliau. Sementara di Madinah adalah juga
sepuluh tahun.




4597. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir ia berkata; Aku mendengar bapakku dari Abu Utsman ia berkata; Telah diberitakan
kepadaku, bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara di sisi beliau
ada Ummu Salamah. Maka Jibril pun berbincang-bincang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepada Ummu Salamah: "Siapakah ini?" Ia menjawab, "Ini adalah
Dihyah." Setelah beranjak, Ummu Salamah berkata, "Demi Allah, tidaklah aku menduganya
bahwa ia adalah Jibril, hingga aku mendengar Khuthbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
yang menyampaikan berita tentang Jibril." Atau sebagaimana yang dikatakan Abu Utsman.
Aku bertanya kepada Abu Utsman, "Dari mana Anda mendengar hadits ini?" Ia menjawab,
"Dari Usamah bin Zaid."

4598. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits Telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari bapaknya dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang

Nabi pun kecuali telah diberi keistimewaan-keistimewaan khusus yang tidak diberikan
kepada manusia lainnya sehingga orang-orang beriman padanya. Dan ada pun yang
diberikan padaku adalah wahyu yang Allah turunkan kepadaku. Maka aku berharap, bahwa
adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat."




4599. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih bin Kaisan
dari Ibnu Syihab ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu,
bahwa Allah telah menurunkan wahyu secara berturut-turut kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sebelum wafatnya, setelah turunnya wahyu sempurnya, maka wafatlah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.






} {

4600. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al Aswad bin Qais ia berkata, Aku mendengar Jundub berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah jatuh sakit hingga beliau tidak bisa bangun selama sehari atau dua
hari, maka seorang wanita pun datang kepada beliau dan berkata, "Wahai Muhammad,
tidaklah aku melihat syetanmu itu, kecuali ia telah meninggalkanmu." Maka Allah 'azza
wajalla menurunkan ayat: "WADLDLUHAA WALLAILI IDZAA SAJAA MAA WADDA'AKA
RABBUKA WAMAA QALAA (Demi waktu Dluha. Dan demi waktu malam ketika tiba.
Sesungguhnya Tuhan-mu tidaklah meninggalkanmu). (QS. Adhdhuha 1-3).

Bab: Al-Qur'an turun dengan bahasa Quraisy dan Arab

4601. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah menceritakan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri Dan Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; Utsman
memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit, Sa'id bin Al 'Ash, Abdullah bin Zubair dan
Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam untuk menyalin Al Qur`an ke dalam Mushaf

(pembukuan Alquran). Dan Utsman berkata pada mereka, "Jika kalian berselisih dengan Zaid
dalam masalah bahasa Arab Al Qur`an, maka tulislah berdasarkan lisannya bangsa Quraisy,
sebab Al Qur`an dengan bahasa mereka." Maka mereka pun melakukannya.



4602. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami
Hamam Telah menceritakan kepada kami 'Atha` sementara Musaddad berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku 'Ahta` ia berkata; Telah mengabarkan Shafwan bin Ya'la bin Umayyah bahwa
Ya'laa berkata; Duh sekiranya aku dapat melihat gelagat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika wahyu diturunkan pada beliau. Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berada di Ji'ranah, beliau bernaung di bawah kain yang beliau kenakan dan beliau ditemani
oleh beberapa orang sahabatnya. Tiba-tiba beliau didatangi oleh seseorang yang telah
mengenakan wewangian. Laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimakah pendapat
Anda terhadap seorang laki-laki yang melakukan ihram dengan mengenakan Jubah setelah
melumurinya dengan wewangian." Sesaat kemudian, datanglah Ya'la, lalu ia pun
memasukkan kepalanya, ternyata ia mendapati wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang telah memerah. Keadaan itu berlangsung sesaat, lalu kembali seperti semula.
Kemudian beliau bertanya: "Manakah orang yang tadi bertanya kepadaku tentang Umrah?"
Maka laki-laki itu pun dicari dan dihadapkan pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau pun bersabda: "Mengenai wewangiat yang masih melekat pada tubuhmu, maka
cucilah sebanyak tiga kali, sedangkan jubah itu lepaskanlah. Lakukanlah pada umrahmu
sebagaimana apa kamu lakukan pada ibadah hajimu."

Bab: Pengumpulan Al-Qur'an

4603. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isa'il dari Ibrahim bin Sa'd Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Ubaid bin As Sabbaq bahwa Zaid bin Tsabit
radliallahu 'anhu, ia berkata; Abu Bakar mengirim para korban perang Yamamah kepadaku,
dan ternyata Umar bin Al Khaththab ada di sisinya. Abu Bakar radliallahu 'anhu berkata,
"Sesungguhnya Umar mendatangiku dan berkata, 'Mayoritas korban perang Yamamah
adalah para penghafal Al Qur`an. Dengan gugurnya mayoritas penghafal Al Qur`an, maka aku
khawatir sebagian besar Al Qur`an juga akan hilang. Maka aku berpendapat, sebaiknya Anda
segera memerintahkan guna melakukan dokumentasi alquran.' Maka aku pun bertanya
kepada Umar, 'Bagaimana kamu akan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' Umar menjawab, 'Perkara ini, demi Allah adalah ide
yang baik.' Umar selalu membujukku hingga Allah memberikan kelapangan dadaku, dan
akhirnya aku sependapat dengan Umar." Zaid berkata; Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya
kamu adalah seorang pemuda yang cerdas, kami sama sekali tidak curiga sedikit pun
padamu. Dan sungguh, kamulah yang telah menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Karena itu, telusurilah Al Qur`an dan kumpulkanlah." Zaid berkata, "Demi
Allah, sekiranya mereka memerintahkanku untuk memindahkan gunung, niscaya hal itu
tidaklah lebih berat daripada apa yang mereka perintahkan padaku, yakni dokumentasi
alquran." Zaid bertanya, "Bagaimana kalian melakukan sesuatu yang belum pernah
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia menjawab, "Demi Allah, itu adalah
kebaikan." Abu Bakar terus membujukku, hinnga Allah pun memberikan kelapangan dadaku,
sebagaimana Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma. Maka aku pun mulai menelusuri Al
Qur`an, mengumpulkannya dari tulang-tulang, kulit-kulit dan dari hafalan para Qari`. Dan
akhirnya aku pun mendapatkan bagian akhir dari surat At Taubah bersama Abu Khuzaimah
Al Anshari, yang aku tidak mendapatkannya pada seorang pun selainnya. Yakni ayat:
'Sungguh, telah datang pada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, yang sangat berat

olehnya kesulitan yang menimpa kalian..'" hingga akhir surat Al Bara`ah. Lembaran-lembaran
Al Qur`an itu pun tetap tersimpan pada Abu Bakar hingga Allah mewafatkannya. Kemudian
beralih kepada Umar semasa hidupnya, lalu berpindah lagi ke tangan Hafshah binti Umar
radliallahu 'anhu.


4604. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Ibrahim
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab bahwasanya Anas bin Malik telah
menceritakan kepadanya, bahwasanya; Hudzaifah bin Al Yamani datang kepada Utsman
setelah sebelumnya memerangi Ahlus Syam yakni pada saat penaklukan Armenia dan
Azerbaijan bersama penduduk Irak. Dan ternyata perselisihan mereka dalam Qira`ah
mengejutkan Hudzaifah. Maka Hudzaifah pun berkata kepada Utsman, "Rangkullah ummat
ini sebelum mereka berselisih tentang Al Qur`an sebagaimana perselisihan yang telah terjadi
pada kaum Yahudi dan Nasrani." Akhirnya, Utsman mengirim surat kepada Hafshah yang
berisikan, "Tolong, kirimkanlah lembaran alquran kepada kami, agar kami dapat segera
menyalinnya ke dalam lembaran yang lain, lalu kami akan segera mengembalikannya pada
Anda." Maka Hafshah pun mengirimkannya kepada Utsman. Lalu Utsman memerintahkan
kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa'id bin Al Ash dan Abdurrahman bin Al Harits
bin Hisyam, sehingga mereka pun menyalinnya ke dalam lembaran shuhuf yang lain. Utsman
berkata kepada tiga orang Quraisy dari mereka, "Jika kalian berselisih dengan Zaid bin Tsabit
terkait dengan Al Qur`an, maka tulislah dengan bahasa Quraisy, sebab Al Qur`an turun
dengan bahasa mereka." Kemudian mereka mengindahkan perintah itu hingga penyalinan
selesai dan Utsman pun mengembalikannya ke Hafshah. Setelah itu, Utsman mengirimkan
sejumlah Shuhuf yang telah disalin ke berbagai penjuru negeri kaum muslimin, dan

memerintahkan untuk membakar Al Qur`an yang terdapat pada selain Shuhuf tersebut. Ibnu
Syihab berkata; Kharijah bin Zaid telah mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Zaid bin
Tsabit berkata, "Kami kehilangan satu ayat dari surat Al Ahzab saat kami menyalinnya, yang
sungguh aku telah mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat
beliau membacanya. Lalu kami pun mencarinya, dan ternyata kami menemukannya pada
Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari. Yakni ayat, "MINAL MUKMINIINA RIJAALUN SHADAQUU
MAA 'AAHADUU ALLAAHA 'ALAIHI." Maka kami pun menggabungkannya di dalam mushhaf.

Bab: Sekretaris Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam





4605. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yunus Telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab bahwa Ibnu As Sabbaq
berkata; Zaid bin Tsabit berkata; Abu Bakar pernah mengutus seseorang padaku seraya
mengatakan, "Sesungguhnya, kamulah yang pernah menulis wahyu untuk Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Karena itu, telusurilah Al Qur`an." Maka aku pun segera
menelusurinya, hingga aku mendapati akhir dari surat At Taubah, yakni dua ayat bersama
Abu Khuzaimah Al Anshari, yang aku tidak mendapatkannya pada seorang pun selainnya.
Yakni, "LAQAD JAA`AKUM RASUULUM MIN ANFUSIKUM 'AZIIZUN 'ALAIHI MAA 'ANITTUM.."
Hingga akhir ayat.

} { }

{
}



} {
}

4606. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Isra`il dari Abu Ishaq dari Al
Baraa` ia berkata; Ketika turunnya ayat, "LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA
WAL MUJAAHIDUUNA FI SABIILILLAH (Tidaklah sama antara orang-orang yang duduk dari
kaum mukminin dengan para Mujahid yang berjuang di jalan Allah)." Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Panggilkanlah Zaid bin Tsabit, dan hendaklah ia membawa alat
tulis dan tinta serta tulang." Kemudian beliau bersabda: "Tuliskanlah: 'LAA YASTAWIL
QAA`IDUUNA...'" Sementara saat itu, pas di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

ada Amru bin Ummu Maktum Al A'ma, ia berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang mau Anda
perintahkan kepadaku? Aku adalah seorang yang buta tak bisa melihat." Maka turunlah ayat:
"LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FI SABIILILLAH
GHAIRA ULIDL DLARARA (Tidaklah sama antara orang-orang yang duduk dari kaum
mukminin dengan para Mujahid yang berjuang di jalan Allah, kecuali bagi yang memiliki
udzur yang syari'). (QS. Annisa'; 95).

Bab: Allah menurunkan Al-Qur'an dengan tujuh logat

4607. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bahwa Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma
telah menceritakan kepadanya bahwa; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jibril telah membacakan padaku dengan satu dialek, maka aku pun kembali kepadanya
untuk meminta agar ditambahkan, begitu berulang-ulang hingga berakhirlah dengan Sab'atu
Ahruf (Tujuh dialek yang berbeda)."

4608. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata, Telah menceritakan
kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata;

Telah menceritakan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Al Miswar bin Makhzamah dan
Abdurrahman bin Abd Al Qari` keduanya menceritakan kepadanya bahwa keduanya
mendengar Umar bin Al Khaththab berkata, "Aku pernah mendengar Hisyam bin Hakim bin
Hizam sedang membaca surat Al Furqan di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku
pun mendengarkan bacaannya dengan seksama. Maka, ternyata ia membacakan dengan
huruf yang banyak yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum pernah
membacakannya seperti itu padaku. Maka aku hampir saja mencekiknya saat shalat, namun
aku pun bersabar menunggu sampai ia selesai salam. Setelah itu, aku langsung meninting
lengan bajunya seraya bertanya, "Siapa yang membacakan surat ini yang telah aku dengan
ini kepadamu?" Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang telah
membacakannya padaku." Aku katakan, "Kamu telah berdusta. Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah membacakannya padaku, namun tidak sebagaimana apa
yang engkau baca." Maka aku pun segera menuntunnya untuk menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Selanjutnya, kukatakan kepada beliau, "Sesungguhnya aku
mendengar orang ini membaca surat Al Furqan dengan huruf (dialek bacaan) yang belum
pernah Anda bacakan kepadaku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Bacalah wahai Hisyam." Lalu ia pun membaca dengan bacaan yang telah aku dengar
sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Begitulah ia
diturunkan." Kemudian beliau bersabda: "Bacalah wahai Umar." Maka aku pun membaca
dengan bacaan sebagaimana yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kepadaku. Setelah itu, beliau bersabda: "Seperti itulah surat itu diturunkan. Sesungguhnya Al
Qur`an ini diturunkan dengan tujuh huruf (tujuh dialek bacaan). Maka bacalah ia, sesuai
dengan dialek bacaan yang kalian bisa."

Bab: Pembukuan Al-Qur'an

{
}

4609. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada mereka, ia berkata; Dan
Telah mengabarkan kepadaku Yusuf bin Mahik ia berkata; Suatu ketika, aku berada di
tempat Aisyah Ummul Mukminin radliallahu 'anha, tiba-tiba seorang dari Irak menemuinya
seraya berkata, "Kain kafan yang bagaimanakah yang lebih baik?" Aisyah menjawab, "Huss

kamu, apakah yang menimpamu?" laki-laki itu berkata, "Wahai Ummul Mukminin,
tunjukkanlah Mushhaf Anda padaku." Aisyah bertanya, "Untuk apa?" Ia menjawab, "Agar
aku dapat menyusunnya. Sebab, Al Qur`an itu dibaca secara tidak tersusun." Aisyah berkata,
"Lalu apa yang menghalangimu untuk membaca bagian apa saja darinya. Sesungguhnya yang
pertama-tama kali turun darinya adalah surat Al Mufashshal yang di dalamnya disebutkan
tentang surga dan neraka. Dan ketika manusia telah condong ke Islam, maka turunlah
kemudian ayat-ayat tentang halal dan haram. Sekiranya yang pertama kali turun adalah ayat,
'Janganlah kalian minum khamer.' Niscaya mereka akan mengatakan, 'Sekali-kali kami tidak
akan bisa meninggalkan khamer selama-lamanya.' Dan sekiranya juga yang pertamakali
turun adalah ayat, "Janganlah kalian berzina..' niscaya mereka akan berkomentar, 'Kami
tidak akan meniggalkan zina selama-lamanya.' Ayat yang diturunkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah yang pada saat itu aku masih anak-anak adalah: 'BAL
AS SAA'ATU MAU'IDUHUM WAS SAA'ATU ADHAA WA AMARR.(QS. ALqamar 46).' Dan
tidaklah surat Al Baqarah dan An Nisa` kecuali aku berada di sisi beliau." Akhirnya, Aisyah
mengeluarkan Mushhaf dan mendiktekan kepada orang Irak itu beberapa surat.

4610. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu Ishaq ia berkata, Aku mendengar Abdurrahman bin Yazid bin Qais Aku mendengar Ibnu
Mas'ud berkata terkait dengan surat Bani Isra`il, Al Kahfi Maryam, Thaaha dan Al Anbiya`,
"Sesungguhnya itu semua adalah dari surat-surat pertama yang diturunkan, dan semuanya
pernah saya baca semenjak dahulu."

4611. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah memberitakan kepada kami Abu Ishaq bahwa ia mendengar Al Bara` bin Azib
radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku mempelajari surat, "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA.."
sebelum kedatangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

4612. Telah menceritakan kepada kami Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Syaqiq ia
berkata; Abdullah berkata, "Aku mempelajari An Nazhaa`ir, yang mana Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam biasa membacanya dua-dua dalam setiap raka'at." Kemudian Abdullah
berdiri, dan 'Alqamah ikut masuk bersamanya. Setelah itu, 'Alqamah keluar, maka kami pun

bertanya padanya. 'Alqamah berkata, "Yaitu dua puluh surat yakni, dari awal Al Mufashshal menurut Ibnu Mas'ud- sedangkan yang paling terakhir darinya adalah Al Hawaamiim,
Haa`miim, Ad Dukhkhaan dan 'Amma Yatasaa`aluun."

Bab: Jibril membacakan Al-Qur'an kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam


4613. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang paling ringan
untuk berbuat kebaikan. Dan paling dermawan lagi pada bulan Ramadlan. Sebab, Jibril
menemuinya pada setiap malam dalam bulan Ramadlan hingga ia berbaring sementara
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperdengarkan bacaan Al Qur`annya. Maka di saat
Jibril menemuinya, pada saat itu pulalah beliau menjadi orang yang lebih cepat berbuat
kebaikan bahkan melebihi cepatnya angin yang berhembus.

4614. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; "Biasa Jibril
mengecek bacaan Al Qur`an Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sekali pada setiap tahunnya.
Namun pada tahun wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Jibril melakukannya dua
kali. Dan beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf sepuluh hari pada setiap
tahunnya. Sedangkan pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari."

Bab: Ahli Al-Qur'an dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam





4615. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Amru dari Ibrahim dari Masruq bahwasanya; Abdullah bin Amru menyebut
Abdullah bin Mas'ud seraya berkata, "Aku senantiasa mencintainya. Aku mendengar Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ambillah Al Qur`an itu dari empat orang. Yaitu dari,
Abdullah bin Mas'ud, Salim, Mu'adz bin Jabal dan Ubay bin Ka'ab.'"

4616. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Syaqiq bin Salamah ia berkata; Abdullah bin Mas'ud menyampaikan khuthbah kepada kami,
ia berkata, "Aku telah mendapatkan dari bibir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebanyak tujuh puluh lebih surat. Dan demi Allah, para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun telah mengetahui bahwa aku adalah orang yang paham mengenai kitabullah,
namun aku bukanlah orang yang terbaik di antara mereka." Syaqiq berkata, "Suatu ketika
aku duduk di suatu Halaqah, lalu aku pun mendengar apa yang mereka katakan. Dan aku
tidak mendapati seorang pun yang membantahnya.

4617. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada kami
Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah ia berkata; Suatu ketika, kami berada di
Himsh, lalu Ibnu Mas'ud membaca surat Yusuf. Kemudian seorang laki-laki berkata, "Bacaan
surat ini diturunkan tidaklah seperti itu." Ibnu Mas'ud berkata, "Aku telah membacanya di
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: 'Bacaanmu adalah
benar.'" Dan ternyata Ibnu Mas'ud mendapatkan bau khamer dari mulut laki-laki itu, maka ia
pun langsung berkata, "Apakah kamu akan menggabungkan antara pendustaan atas Allah
dan meminum khamer." Setelah itu, ia pun menegakkan hukuman padanya.

4618. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Muslim dari Masruq ia berkata; Abdullah radliallahu 'anhu berkata, "Demi Allah Yang tidak

ada Ilah selain-Nya. Tidaklah satu surat pun yang diturunkan dari Kitabullah, kecuali saya
tahu, di mana surat itu diturunkan. Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali tahu,
kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang lebih tahu tentang
Kitabullah dan tempatnya bisa ditempuh oleh Unta, maka niscaya aku akan berangkat
menemuinya."


4619. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar Telah menceritakan kepada kami
Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; Aku bertanya kepada Anas
bin Malik radliallahu 'anhu, "Siapakah yang mengumpulkan Al Qur`an pada masa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab, "Ada empat orang dan semuanya dari kaum
Anshar. Yaitu, Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid." Hadits ini
diperkuat oleh Al Fadllu dari Husain bin Waqid dari Tsumamah dari Anas.

4620. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Al Mutsanna ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Tsabit Al Bunani dan
Tsumamah dari Anas bin Malik ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara
beliau belum mengumpulkan Al Qur`an kecuali oleh empat orang, yaitu Abu Darda`, Mu'adz
bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid. Ia berkata; Dan kami akan mewarisinya.



} {


4621. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada
kami Yahya dari Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia
berkata, Umar berkata, "Orang yang paling baik bacaannya di antara kita adalah Ubbay, dan
kita akan meninggalkan Qira`ah Ubay." Maka Ubay pun berkata, "Aku telah mengambilnya
langsung dari bibir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu aku tidak akan
meninggalkannya lantaran karena suatu masalah. Allah Ta'ala berfirman: 'MAA NANSAKH
MIN `AAYATIN AW NUNSIKHA NA`TI BIKHAIR MINHAA AW MITSLIHAA (Tidaklah kami
menghapus suatu ayat pun, atau ayat itu dihapus, kecuali kami akan menggantinya dengan
yang lebih baik darinya atau semisalnya). (QS. Albaqarah 106).'"

Bab: Keutamaan al Fatihah

4622. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepadaku
Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Sa'id Al Mu'alla ia berkata; Suatu
ketika aku sedang shalat, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku
namun aku tidak menjawab panggilannya. Seusai shalat, aku berkata kepada beliau, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya tadi aku sedang shalat." Beliau bersabda: "Bukankah Allah telah
berfirman: 'Penuhilah panggilan Allah dan panggilan Rasul-Nya bila ia mengajak kalian..'"
kemudian beliau bersabda: "Maukah kamu aku ajari satu surat yang paling agung yang
terdapat dalam Al Qur`an sebelum kamu keluar dari Masjid?" Lalu beliau memegang
tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
Anda telah berkata, 'Sungguh, aku akan mengajarkan padamu suatu surat yang paling agung
dari Al Qur`an.'" Beliau pun bersabda: "Yaitu: 'AL HAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN..' ia
adalah As Sab'u Al Matsaanii dan Al Qur`an yang agung yang telah diberikan kepadaku."

4623. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mtsanna Telah menceritakan kepada
kami Wahb Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Ma'bad dari Abu
Sa'id Al Khudri ia berkata; Dalam perjalanan yang kami lakukan, kami singgah di suatu
tempat, lalu datanglah seorang wanita dan berkata, "Sesungguhnya ada seorang kepala
kampung sakit, sementara orang-orang kami sedang tiada. Apakah salah seorang dari kalian

ada yang bisa meruqyah?" Maka berdirilah seorang laki-laki yang kami sendiri tidak tahu
bahwa ia bisa meruqyah. Ia beranjak bersama wanita itu, lalu meruqyah, dan ternyata yang
diruqyah sembuh. Kemudian sang kepala kampung memerintahkan agar laki-laki itu diberi
tiga puluh ekor kambing, dan kami pun diberinya minuman susu. Setelah pulang, kami
bertanya padanya, "Apakah kamu memang seorang yang pandai meruqyah?" Ia menjawab,
"Tidak, dan tidaklah aku meruqyahnya, kecuali dengan Ummul Kitab." Kami katakan,
"Janganlah kalian berbuat apa-apa, hingga kita sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan bertanya pada beliau." Ketika kami sampai di Madinah, kami pun menuturkan
hal itu pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau bersabda: "Lalu siapa yang
memberitahukannya, bahwa itu adalah ruqyah. Bagikanlah kambing itu, dan aku juga diberi
bagian." Abu Ma'mar berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits Telah
menceritakan kepada kami Hisyam Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin
Telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Sirin dari Sa'id Al Khudri dengan hadits ini.

Bab: Keutamaan surat al Baqarah




4624. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abdurrahman dari Abu Mas'ud dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat.." Dan
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud radliallahu 'anhu ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat
terakhir dari surat Al Baqarah pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan
mencukupinya." Utsmana bin Al Haitsam berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Auf dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada
seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya
seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.." lalu ia bercerita dan berkata, "Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka
bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan syetan tidak akan
mendekatimu hingga pagi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah

berkata benar padamu, padahal ia adalah pendusta. Si penyusup tadi sebenarnya adalah
syetan."

Bab: Keutamaan surat al Kahfi


4625. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Al Barra` bin 'Aazib ia berkata;
Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi, sementara di sisinya terdapat seekor kuda yang
terikat dengan dua tali, ternyata di atasnya terdapat kabut yang menaunginya. Kabut itu
mendekat dan semakin mendekat sehingga membuat kudanya lari ingin beranjak. Ketika
waktu pagi datang, laki-laki itu pun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
menuturkan kejadian yang dialaminya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu
adalah As Sakinah (ketenangan) yang turun karena Al Qur`an."

Bab: Keutamaan surat al Fath



4626. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata, Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Zaid bin Aslam dari bapaknya bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tengah berjalan dalam suatu safar yang dilakukannya. Lalu pada suatu malam, Umar bin Al
Khaththab berjalan bersama beliau, lalu Umar bertanya tentang sesuatu, namun Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawabnya. Kemudian ia bertanya lagi, dan belum juga
menjawabnya. Lalu bertanya lagi, tetapi tidak menjawabnya. Maka Umar pun berkata,
"Alangkah merugilah kamu, kamu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
namun semua itu tidak dihiraukannya." Kemudian Umar berkata; "Maka aku pun memacu
Untau hingga berjalan di hadapan orang-orang, dan aku khawatir ayat Al Qur`an akan turun

berkenaan denganku. Aku tak peduli lagi, bilamana aku mendengar teriakan suara yang
memanggilku." Umar melanjutkan, "Sungguh, aku khawatir ayat Al Qur`an akan turun
berkenaan denganku. Karena itu, aku segera mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu mengucapkan salam atasnya. Beliau bersabda: 'Sesungguhnya, semalam telah
turun satu surat padaku, dan surat itu lebih aku sukai, daripada terbitnya matahari.' Dan
beliau pun membacakannya pada kami: 'INNAA FATAHNAA LAKA FATHAN MUBIINAA..'" (QS.
Alfath)

Bab: Keutamaan Qul Huwaallahu Ahad



4627. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'shah dari bapaknya dari
Abu Sa'id Al Khudri bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang yang membaca surat:
"QUL HUWALLAHU AHAD." dan orang itu selalu mengulang-ngulangnya. Di pagi harinya,
maka laki-laki itu pun segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengadukan mengenai seseorang yang ia dengar semalam membaca surat yang sepertinya
ia menganggap sangat sedikit. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu benar-benar
menyamai sepertiga Al Qur`an." Abu Ma'mar menambahkan dan Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman
bin Sha'sha'ah dari bapaknya dari Abu S'aid Al Khudri Telah mengabarkan kepadaku adikku
Qatadah bin An Nu'man bahwasanya; Ada seorang laki-laki yang berdiri menunaikan shalat
di waiktu sahur, dan ia membaca surat, "QUL HUWALLAHU AHAD.." lalu ia tidaklah
menambahkan sesuatu pun pada surat itu." Maka ketika pagi, maka seseorang mendatangi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni dengan hadists semisalnya.


4628. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim dan Adl Dlahak Al Masyriqi dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Apakah salah seorang
dari kalian tidak mampu bila ia membaca sepertiga dari Al Qur`an pada setiap malamnya?"
dan ternyata para sahabat merasa kesulitan seraya berkata, "Siapakah di antara kami yang
mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?" maka beliau pun bersabda: "ALLAHUL WAAHID
ASH SHAMAD (maksudnya surat al-ikhlash) nilainya adalah sepertiga Al Qur`an."

Bab: Keutamaan al Mu'awidzatain


4629. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menderita sakit, maka beliau membacakan Al
Mu'awwidzaat untuk dirinya sendiri, lalu beliau meniupkannya. Dan ketika sakitnya parah,
maka akulah yang membacakannya pada beliau, lalu mengusapkan dengan menggunakan
tangannya guna mengharap keberkahannya.

4630. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Al Mufadldlal bin Fadlalah dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah bahwa biasa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap
malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan:
"QULHUWALLAHU AHAD.." dan, "QUL `A'UUDZU BIRABBIL FALAQ..." serta, "QUL `A'UUDZU
BIRABBIN NAAS.." Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota
tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah dan pada anggota
yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga kali.

Bab: Pendapat yang mengatakan "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam


tidak meninggalkan kecuali,



4631. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abdul Aziz bin Rufai' ia berkata; Aku dan Syaddad bin Ma'qil menemui Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma, lalu Syaddad bin Ma'qil pun bertanya padanya, "Apakah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan sesuatu?" Ia menjawab, "Tidaklah meninggalkan
sesuatu pun kecuali apa yang ada di antara dua sisi kitab." Lalu kami menemui Muhammad
bin Ali Al Hanafiyyah dan bertanya padanya, maka ia pun menjawab, "Tidaklah beliau
meninggalkan sesuatu, kecuali apa yang terdapat di antara dua sisi kitab."

Bab: Keutamaan Al-Qur'an dibanding dengan perkataan-perkataan lainnya

4632. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Abu Khalid Telah menceritakan
kepada kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah Telah menceritakan
kepada kami Anas bin Malik dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang membaca Al Qur`an adalah seperti buah
Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sedang orang yang tidak membaca Al Qur`an
adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak ada. Adapun orang Fajir
yang membaca Al Qur`an adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, namun rasanya
pahit. Dan perumpamaan orang Fajir yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti buah
Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya juga tidak sedap."

4633. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Sufyan Telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar ia berkata, Aku mendengar Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya
perumpamaan jaman kalian dan jaman umat-umat sebelum kalian, hanyalah bagaikan jarak
atara shalat Ashar dan terbenamnya matahari. Sedang perumpamaan kalian dengan ummat
Yahudi dan Nashrani, adalah seperti seorang yang memperkerjakan beberapa orang pekerja
seraya berkata, 'Siapa yang berkerja untukku hingga pertengahan hari, maka baginya adalah
satu Qirath.' Maka kaum Yahudi pun beramal. Kemudian sang juragan itu pun berkata lagi,
'Siapa yang bekerja untukku dan sejak pertengahan hari hingga Ashar, maka baginya satu
Qirath.' Maka orang-orang Nashrani pun bekerja. Lalu kalian bekerja dari sejak Ashar hingga
Maghrib tiba dengan ganjaran dua Qirath. Maka mereka pun protes, 'Kamilah yang paling
banyak bekerja, akan tetapi ganjaran kami paling sedikit.' Sang juragan pun berkata, 'Apakah
aku menzhalimi hak kalian barang sedikit pun? ' mereka menjawab, 'Tidak.' Ia berkata,
'Itulah kelebihan-Ku, yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku maui.'"

Bab: Wasiat untuk selalu berpegang dengan Al-Qur'an




4634. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Malik bin Mighwal Telah menceritakan kepada kami Thalhah ia berkata; Aku bertanya
kepada Abdullah bin Abu Aufa, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berwasiat?"
Ia menjawab, "Tidak." Aku berkata, "Lalu bagaimana wasiat itu diwajibkan atas orang-orang
untuk menunaikannya sementara beliau tidaklah berwasiat?" Ia menjawab, "Beliau telah
berwasiat dengan Kitabullah."

Bab: Orang yang tidak melagukan Al-Qur'an

4635. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair ia berkata, Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak pernah mengijinkan sesuatu pun kepada

Nabi sebagaimana ijin-Nya untuk melagukan Al Qur`an." Salah seorang sahabatnya berkata;
Maksudnya adalah melagukannya dengan suara yang keras.

4636. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah tidak mengizinkan pada sesuatu pun,
sebagaimana Allah mengizinkan kepada Nabi untuk melagukan Al Qur`an." Sufyan berkata,
"Tafsirnya adalah, bahwa ia melagu-lagu dengannya."

Bab: Iri dengan ahli Al-Qur'an




4637. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bahwasanya;
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu; Seorang yang
diberi karunia Alquran oleh Allah sehingga ia membacanya (shalat dengannya) di
pertengahan malam dan siang. Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga ia
menginfakkannya pada malam dan siang hari."

4638. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Rauh Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman Aku mendengar Dzakwan dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
diperbolehkan hasad kecuali pada dua perkara, yaitu; Seseorang yang telah diajari Al Qur`an
oleh Allah, sehingga ia membacanya di pertengahan malam dan siang, sampai tetangga yang
mendengarnya berkata, 'Duh.., sekiranya aku diberikan sebagaimana apa yang diberikan
kepada si Fulan, niscaya aku akan melakukan apa yang dilakukannya.' Kemudian seseorang
diberi karunia harta oleh Allah, sehingga ia dapat membelanjakannya pada kebenaran, lalu

orang pun berkata, 'Seandainya aku diberi karunia sebagaimana si Fulan, maka niscaya aku
akan melakukan sebagaimana yang dilakukannya.'"

Bab: Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan


mengajarkannya



4639. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad Aku mendengar
Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Orang yang paling baik di antara kalian adalah
seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya." Abu Abdirrahman membacakan (Al
Qur`an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah yang menjadikanku
duduk di tempat dudukku ini."






4640. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Alqamah bin Martsad dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman bin 'Affan ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling utama di antara
kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya."



4641. Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Aun Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd ia berkata; Seorang wanita mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata bahwasanya, ia telah menyerahkan dirinya untuk
Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Aku tidak berhasrat
terhadap wanita itu." Tiba-tiba seorang laki-laki berkata, "Nikahkanlah aku dengannya."
Beliau bersabda: "Berikanlah mahar (berupa) pakaian padanya." Laki-laki itu berkata, "Aku
tidak punya." Beliau pun bersabda kembali, "Berikanlah meskipun hanya berupa cincin besi."
Ternyata ia pun tak punya. Kemudian beliau bertanya, "Apakah kamu memiliki hafalan Al

Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Ya, surat ini dan ini." Maka beliau bersabda: "Aku telah
menikahkanmu dengan wanita itu, dengan mahar hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Membaca Al-Qur'an dengan hafalan




4642. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd bahwasanya, ada seorang wanita
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku
datang untuk menyerahkan diriku padamu." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
memandangi wanita dari atas hingga ke bawah lalu beliau menunduk. Dan ketika wanita itu
melihat, bahwa beliau belum memberikan keputusan akan dirinya, ia pun duduk. Tiba-tiba
seorang laki-laki dari sahabat beliau berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, jika Anda tidak
berhasrat dengannya, maka nikahkanlah aku dengannya." Lalu beliau pun bertanya: "Apakah
kamu punya sesuatu (untuk dijadikan sebagai mahar)?" Laki-laki itu menjawab, "Tidak, demi
Allah wahai Rasulullah." Kemudian beliau bersabda: "Kembalilah kepada keluargamu dan
lihatlah apakah ada sesuatu?" Laki-laki itu pun pergi dan kembali lagi seraya bersabda:
"Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan apa-apa?" beliau bersabda:
"Lihatlah kembali, meskipun yang ada hanyalah cincin besi." Laki-laki itu pergi lagi, kemudian
kembali dan berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, meskipun cincin emas aku tak
punya, tetapi yang ada hanyalah kainku ini." Sahl berkata, "Tidaklah kain yang ia punyai itu
kecuali hanya setengahnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya:
"Apa yang dapat kamu lakukan dengan kainmu itu? Bila kamu mengenakannya, maka ia
tidak akan memperoleh apa-apa dan bila ia memakainya, maka kamu juga tak memperoleh
apa-apa." Lalu laki-laki itu pun duduk agak lama dan kemudian beranjak. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya dan beliau pun langsung menyuruh seseorang untuk

memanggilkannya. Ia pun dipanggil, dan ketika datang, beliau bertanya, "Apakah kamu
punya hafalan Al Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Ya, aku hafal surat ini dan ini." Ia sambil
menghitungnya. Beliau bertanya lagi, "Apakah kami benar-benar menghafalnya?" ia
menjawab, "Ya." Akhirnya beliau bersabda: "Kalau begitu, perigilah. Sesungguhnya kau telah
kunikahkan dengannya dengan mahar apa yang telah kamu hafal dari Al Qur`an."

Bab: Mengingat-ingat Al-Qur'an dan menjaganya

4643. Telah menceritakan kepada kami Abudllah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan para penghafal Al Qur`an adalah
seperti seorang yang memiliki Utna yang terikat, jika ia selalu menjaganya, maka ia pun akan
selalu berada padanya, dan jika ia melepaskannya, niscaya akan hilang dan pergi."

4644. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah seseorang mengatakan, 'Aku lupa ayat ini dan ini.' Akan
tetapi katakanlah "Aku telah dilupakan." Selalu ulangi-ulangilah bacaan Al Qur`an, sebab ia
begitu cepat perginya dari dada seseorang dari pada hilangnya Unta." Telah menceritakan
kepada kami Utsman Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur semisalnya.
Mutaba'ahnya adalah Bisyr dari Ibnul Mubarak dari Syu'bah. Dan diikuti pula (mutaba'ah)
oleh Ibnu Juraij dari Abdah dari Syaqiq ia berkata; Aku mendengar Abdullah; Aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.


4645. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam, beliau bersabda: "Peliharalah selalu Al Qur`an, demi Dzat yang jiwaku berada di
Tangan-Nya, sungguh ia cepat hilang daripada Unta yang terikat."

Bab: Membaca di atas hewan tunggangan



4646. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Iyas ia berkata; Aku mendengar
Abdullah bin Mughaffal berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada hari Fathu Makkah, dan saat itu, beliau sedang membaca surat Al Fath di atas
kendaraannya."

Bab: Mengajari anak kecil Al-Qur'an




4647. Telah menceritakan kepadaku Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair ia berkata; "Sesungguhnya, surat-surat yang
kalian anggap Al Mufashshal itulah Al Muhkam." Ibnu Abbas juga berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara aku baru menginjak usia sepuluh tahun. Dan
sungguh, aku telah membaca Al Muhkam.


4648. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku telah mengumpulkan Al Muhkam pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Aku pun bertanya kepadanya, "Apakah Al Muhkam itu?" ia
menjawab, "Yaitu, Al Mufashshal (surat-surat pendek)."

Bab: Lupa Al-Qur'an, dan apakah boleh mengatakan "Aku lupa ayat begini dan
begini"




4649. Telah menceritakan kepada kami Rabi' bin Yahya Telah menceritakan kepada kami
Za`idah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang membaca (Al
Qur`an) di dalam masjid, lalu beliau bersabda: "Semoga Allah merahmati si Fulan,
sesungguhnya ia telah mengingatkanku ayat ini dan ini, yakni ayat dari surat ini." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid bin Maimun Telah menceritakan kepada
kami Isa dari Hisyam yakni, beliau bersabda: "Yang aku gugurkan dari surat ini." Hadis ini
diperkuat oleh Ali bin Mushir dan Abdah dari Hisyam.


4650. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Raja` Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkakta; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang membaca suatu surat di malam
hari, maka beliau pun bersabda: "Semoga Allah merahmati si Fulan, sungguh, ia telah
mengingatkanku ayat ini dan ini aku telah dilupakan dari surat ini dan ini."

4651. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Alangkah celakanya seorang yang mengatakan, 'Aku lupa ayat ini dan ini.' Akan
tetapi hendaklah ia mengatakan, 'Aku telah dilupakan.'"

Bab: Pendapat yang mengatakan "Tidak apa-apa mengatakan 'Surat al Baqarah


atau surat ini dan ini.."

4652. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah dan Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud Al Anshar ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah,
siapa yang membacanya pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya."

4653. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair dari hadits Al
Miswar bin Makhzamah dan Abdurrahman bin Abd Al Qari` bahwa keduanya mendengar
Umar bin Al Khaththab berkata, Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku
pernah mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membacakan surat Al Furqan, maka aku
pun mendengarkan bacaannya dengan seksama. Dan ternyata ia membacanya dengan Huruf
(cara bacaan) yang begitu banyak, yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri belum
membacakan bacaan seperti itu padaku, maka aku pun ingin segera menyergapnya di dalam
shalat, namun aku menunggunya hingga selesai salam dan langsung meninting lengan

bajunya seraya bertanya, "Siapa yang membacakan surat ini padamu?" Ia menjawab,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang membacakannya padaku." Maka kukatakan
padanya, "Kamu telah berdusta. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah membacakan surat -yang telah aku dengar ini darimu- padaku." Maka aku
pun segera membawanya menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku berkata,
"Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar orang ini membaca surat Al
Furqan dengan cara baca yang belum pernah Anda ajarkan padakku. Dan sungguh, Anda
telah membacakan surat Al Furqan padaku." Akhirnya beliau bersabda: "Wahai Hisyam,
bacalah surat itu." Maka Hisyam pun membacanya bacaan yang telah aku dengan
sebelumnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seperti inilah surat itu
diturunkan." Kemudian beliau bersabda lagi: "Bacalah wahai Umar." Lalu aku pun
membacanya sebagaimana yang telah diajarkan beliau. Kemudian beliau bersabda: "Seperti
ini pulalah ia diturunkan." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: "Al
Qur`an diturunkan dengan Sab'atu Ahruf (tujuh dialek) karena itu bacalah sesuai
kemampuan kalian."



4654. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Adam Telah mengabarkan kepada kami Ali
bin Mushir Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu
'anha, ia berkata; Pada suatu malam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seseorang
membaca Al Qur`an di dalam Masjid, maka beliau pun bersabda: "Semoga Allah
merahmatinya, sungguh ia telah mengingatkanku ayat ini dan ini, yakni ayat yang telah aku
gugurkan dari surat ini dan ini."

Bab: Tartil dalam membaca Al-Qur'an

4655. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami Mahdi
bin Maimun Telah menceritakan kepada kami Washil dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata;
Kami pergi menemui Abdullah, lalu seorang laki-laki berkata, "Semalam aku membaca Al
Mufashshal." Maka Abdullah berkata, "Bacalah sebagaimana pembacaan Sya'ir.
Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan itu. Dan aku benar-benar telah menghafal Al
Quran yang biasa dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni delapan belas surat dari
Al Mufashshal, dari dua surat dari `Aali Haamiim."

{ }
{



4656. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Musa bin Abu Aisyah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma,
yakni terkait dengan firman-Nya, "LAA TUHARRIK BIHI LISAANAKA LITA'JALA BIHI." Ibnu
Abbas berkata, "Apabila Jibril turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
membawa wahyu, maka biasanya beliau mengerakkan dan lisan dan kedua bibirnya, serta
agaknya beliau merasakan sesuatu yang berat. Maka Allah menurunkan ayat yang di
dalamnya terdapat ungkapan, "LAA UQSIMU BIHAADZA BIYAUMIL QIYAAMAH.., LAA
TUHARRIK BIHI LISAANAKA LITA'JALA BIHI, INNA 'ALAINA JAM'AHU.." maksudnya adalah,
bahwa Kamilah yang akan mengumpulkannya di dalam dadamu."FA`IDZAA QARA`NAAHU
FATTABI' QUR`AANAH.." Yakni, apabila kami menurunkannya maka dengarkanlah."TSUMMA
'ALAINAA BAYAANAH.." Yakni, Kamilah yang akan menjelaskannya melalui perantara
lisanmu. Biasanya, apabila beliau didatangi oleh Jibril, maka beliau menunduk, dan setelah
Jibril pergi, beliau membacanya sebagaimana yang diperintahkan Allah.

Bab: Memanjangkan bacaan

4657. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim Al Azdi Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; Aku pernah
bertanya kepada Anas bin Malik mengenai bacaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia
pun menjawab, "Bacaan beliau adalah memanjangkan sehingga bisa dibaca."

{ }


4658. Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Ashim Telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun
membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan
bacaan, 'BISMILLAH' dan juga memanjangkan bacaan, 'ARRAHMAAN' serta bacaan,
'ARRAHIIM.'"

Bab: Mengulang-ulang bacaan


4659. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Abu Iyas ia berkata, Aku mendengar Abdullah bin
Mughaffal berkata; Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca saat
beliau berada di atas Untanya yang berjalan, ketika itu beliau membaca surat Al Fath atau
bagian dari surat Al Fath, yakni dengan bacaan yang pelan seraya mengulang-ngulangnya."

Bab: Memperbagus suara bacaan saat membaca Al-Qur'an

4660. Telah menceritakan kepada kami Muhammd bin Khalaf Abu Bakr Telah menceritakan
kepada kami Abu Yahya Al Himmani Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abdulla bin
Abu Burdah dari kakeknya, Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda kepadanya: "Wahai Abu Musa, sesungguhnya aku telah
diberi Mizmar (seruling) dari Mazaamir (seruling) -nya keluarga Dawud."

Bab: Orang yang suka mendengar suara bacaan Al-Qur'an dari orang lain

4661. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami bapakku dari Al A'masy ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim dari
Abidah dari Abdullah radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda padaku: "Bacakanlah Al Qur`an untukku." Aku pun berkata, "Apakah aku akan
membacakan untuk Anda, padahal ia diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku suka untuk mendengarnya dari orang lain."

Bab: Ucapan orang yang mendengar kepada yang membaca 'Cukup'

4662. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Bacakanlah Al Qur`an
untukku." Maka aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, apakah aku akan membacanya untuk
Anda, padahal kepada Andalah alquran diturunkan?" beliau menjawab: "Ya." Lalu aku pun
membacakan surat An Nisa, hingga aku sampai pada ayat: "Dan bagaimanakah sekiranya
Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami
mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka." Maka beliau pun bersabda padaku:
"Cukuplah." Lalu aku menoleh ke arah beliau dan ternyata kedua matanya meneteskan air.

Bab: Dalam berapa hari mengkhatamkan Al-Qur'an

4663. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan bahwa
Ibnu Syubrumah berkata kepadaku, "Aku berfikir, berapa ayatkah yang paling minimal
dibaca oleh seseorang, namun aku tidak mendapatkan satu suratpun yang kurang dari tiga
ayat. Karena itu aku pun berkata, bahwa tidak selayaknya bagi seorang pun untuk membaca
Al Qur`an kurang dari tiga ayat." Ali berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah
mengabarkan kepada kami Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid bahwa
Alqamah telah mengabarkan kepadanya dari Abu Mas'ud dan saya pun menemuinya saat ia
melakukan thawaf di Baitullah. Lalu ia menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwasanya: "Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada
suatu malam, maka kedua ayat itu akan mencukupinya."





4664. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Al Mughirah dari Mujahid dari Abdullah bin Amru ia berkata; Bapakku menikahkanku
dengan seorang wanita yang memiliki kemuliaan leluhur. Lalu bapakku bertanya pada sang
menantunya mengenai suaminya. Maka sang menantu pun berkata, "Dia adalah laki-laki
terbaik, ia belum pernah meniduriku dan tidak juga memelukku mesra semenjak aku
menemuinya." Maka setelah selang beberapa lama, bapakku pun mengadukan hal itu pada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, akhirnya beliau bersabda: "Bawalah ia kemari." Maka
setelah itu, aku pun datang menemui beliau, dan belaiau bersabda: "Bagaimanakah ibadah
puasamu?" aku menjawab, "Yaitu setiap hari." Beliau bertanya lagi, "Lalu bagaimana dengan
Khataman Al Qur`anmu?" aku menjawab, "Yaitu setiap malam." Akhirnya beliau bersabda:
"Berpuasalah tiga hari pada setiap bulannya. Dan bacalah (Khatamkanlah) Al Qur`an sekali
pada setiap bulannya." Aku katakan, "Aku mampu lebih dari itu." Beliau bersabda: "Kalau
begitu, berpuasalah tiga hari dalam satu pekan." Aku berkata, "Aku masih mampu lebih dari
itu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbukalah sehari dan berpuasalah sehari." Aku
katakan, "Aku masih mampu lebih dari itu." Beliau bersabda: "Berpuasalah dengan puasa
yang paling utama, yakni puasa Dawud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan
khatamkanlah Al Qur`an sekali dalam tujuh hari." Maka sekiranya aku menerima keringanan
yang diberikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu aku masih kuat, sementara
sekarang telah menjadi lemah. Mujahid berkata; Lalu ia membacakan sepertujuh dari Al
Qur`an kepada keluarganya pada siang hari, dan ayat yang ia baca, ia perlihatkan pada siang
harinya hingga pada malam harinya ia bisa lebih mudah membacanya. Dan bila ingin
memperoleh kekuatan, maka ia akan berbuka beberapa hari dan menghitungnya, lalu ia
berpuasa sebanyak itu pula, sebab ia tak suka meninggalkan sesuatu yang menyelisihi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Abdullah berkata; Dan sebagian mereka berkata; Tiga, atau
lima, dan yang terbanyak adalah tujuh.

4665. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Yahya dari Muhammad bin Abdurrahman dari Abu Salamah dari Abdullah bin
Amru ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Berapa lamakah
kamu membaca (mampu mengkhatamkan) Al Qur`an?"

4666. Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin
Musa dari Syaiban dari Yahya dari Muhamamd bin Abdurrahman Maula Bani Zuhrah, dari
Abu Salamah ia berkata; -dan aku menduga ia berkata- Aku mendengar dari Abu Salamah
dari Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al
Qur`an itu dalam satu bulan." Aku berkata, "Sesungguhnya aku lebih mampu dari itu." Beliau
bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) ia dalam tujuh hari, dan janganlah
melewati batas itu."

Bab: Menangis saat membaca Al-Qur'an

4667. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah Telah mengabarkan kepada kami Yahya
dari Sufyan dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah - Yahya berkata, sebagian
hadits dari Amru bin Murrah - ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda padaku..
Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Sufyan dari Al A'masy dari
Ibrahim dari Abidah dari Abdullah - Al A'masy berkata; dan sebagian hadits- Telah
menceritakan kepadaku Amru bin Murrah dari Ibrahim dari bapaknya dari Abu Dluhaa dari
Abdulalh ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacakanlah Al Qur`an
padaku." Aku pun berkata, "Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah ia
diturunkan?" beliau bersabda: "Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain."
Akhirnya aku pun membacakan surat An-Nisa` dan ketika sampai pada ayat: "Dan

bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang
saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka." Maka beliau pun bersabda
padaku: "Cukuplah." Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air.

4668. Telah menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Abidah As Silmani
dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda padaku: "Bacakanlah Al Qur`an padaku." Aku pun berkata, "Aku
membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah ia diturunkan?" beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain."

Bab: Dosa membaca alquran disertai riya", menjadikannya lahan mencari makan,
atau sombong karenanya

4669. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin
Ghaflah bahwa Ali radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada akhir zaman nanti, akan datang suatu kaum yang muda usianya
lagi bodoh. Mereka berkata-kata dengan kebaikan, akan tetapi mereka keluar dari Islam
sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Keimanan mereka tidaklah melewati
batas tenggorokan (tidak meresap dalam hati). Karena itu, dimana pun kalian
menemukannya, maka bunuhlah mereka. Karena sesungguhnya membunuh mereka
merupakan pahala, yakni pahala pada hari kiamat bagi yang membunuh mereka."





4670. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad ibn Ibrahim bin Al Harits At Taimi dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Abu Said Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan ada suatu kaum yang
berada ditengah-tengah kalian, dan kalian akan meremehkan shalat kalian bila melihat
shalat mereka, begitu juga dengan shaum kalian jika melihat shaum mereka, serta amal
kalian jika melihat amal mereka. Akan tetapi, mereka membaca Al Qur`an, namun bacaan
mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan, mereka keluar dari Din, sebagaimana
meluncurnya anak panah dari busurnya. Ia melihat pada ujung panahnya, namun ia tidak
mendapatkan sesuatu, kemudian melihat pada lubangnya, juga tak menemukan sesuatu,
lalu ia melihat pada bulunya juga tidak melihat sesuatu. Ia pun saling berselisih akan ujung
panahnya."

4671. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Seorang mukmin yang membaca Al Qur`an dan beramal
denganya adalah bagaikan buah utrujah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Dan orang
mukmin yang tidak membaca Al Qur`an namun beramal dengannya adalah seperti buah
kurma, rasanya manis, namun tidak ada baunya. Sedangkan perumpamaan orang munafik
yang membaca Al Qur`an adalah seperti Ar Raihanah, aromanya sedap, tetapi rasanya pahit.
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti Al
Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya juga busuk."

Bab: Bacalah alquran selama menjadikan hati kalian bersatu padu




4672. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Abu Imran Al Jauni dari Jundub bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Bacalah Al Qur`an ketika hati-hati kalian memang menyatu,
namun jika kalian berselisih, maka beranjaklah darinya."

4673. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sallam bin Abu Muthi' dari Abu
Imran Al Jauni dari Jundub bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al
Qur`an ketika hati kalian memang menyatu, namun jika kalian berselisih, maka beranjaklah
darinya." Termasuk Mutaba'ahnya adalah Al Harits bin Ubaid dan Sa'id bin Zaid, dari Abu
Imran namun Hammad bin Salamah dan Aban tidak memarfu'kannya. Ghundar berkata,; dari
Syu'bah dari Abu Imran Aku mendengar Jundub berkata; Dan Ibnu 'Aun berkata; dari Abu
Imran dari Abdullah bin Shamit dari Umar. Ungkapannya; Dan Jundub adalah lebih shahih
dan lebih banyak.

4674. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazzal bin Sabrah dari Abdullah bahwa ia
mendengar seorang laki-laki membaca ayat, sementara ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membacanya tidak seperti itu. Maka aku pun mengambil tanganya dan pergi
bersamanya menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Bacaan
keduanya adalah sama baiknya. Bacalah, 'AKBARU 'ILMI.'" Beliau bersabda: "Sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian telah berselisih, sehingga mereka pun binasa."

Kitab: Nikah
Bab: Anjuran untuk menikah

4675. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amir Abu Maryam Telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Abu
Humaid Ath Thawil bahwa ia mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Ada tiga
orang mendatangi rumah isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya tentang
ibadah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan setelah diberitakan kepada mereka, sepertinya
mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, "Ibadah kita tak ada apaapanya dibanding Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?" Salah seorang dari mereka
berkata, "Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya." Kemudian yang lain berkata,
"Kalau aku, maka sungguh, aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan
berbuka." Dan yang lain lagi berkata, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah
selama-lamanya." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada
mereka seraya bertanya: "Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah
orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku
berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa
yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku."

4676. Telah menceritakan kepada kami Ali Ia telah mendengar Hassan bin Ibrahim dari
Yunus bin Yazid dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bahwa ia
bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah Ta'ala: "Dan jika kalian khawatir tidak bisa
berlaku adil terhadap anak yatim, maka nikahilah wanita yang baik-baik, dua, tiga, atau
empat, jika kalian tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah satu saja, atau hamba sahaya
kalian, itu lebih dekat agar kalian tidak melanggar batas (QS. Annisa' 3). Maka Aisyah
menjelaskan, "Wahai anak saudaraku, maksudnya adalah seorang anak perempuan yatim
bertempat tinggal di rumah walinya. Lalu ia pun menginginkan harta dan juga kecantikannya.
Ia ingin menikahinya dengan mahar yang sedikit, maka mereka dilarang untuk menikahinya
kecuali mereka dapat berbuat adil terhadap mereka dan menyempurnakan mahar. Karena
itu, mereka diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita selain mereka."

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa dari kalian telah
memiliki ba`ah"

4677. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah ia berkata; Aku berada bersama Abdullah, lalu ia pun
ditemui oleh Utsman di Mina. Utsman berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya
aku memiliki hajat padamu." Maka keduanya berbicara empat mata. Utsman bertanya,
"Apakah kamu wahai Abu Abdurrahman kami nikahkan dengan seorang gadis yang akan
mengingatkanmu apa yang kamu lakukan?" Maka ketika Abdullah melihat bahwa ia tidak
berhasrat akan hal ini, ia pun memberi isyarat padaku seraya berkata, "Wahai 'Alqamah."
Maka aku pun segera menuju ke arahnya. Ia berkata, "Kalau Anda berkata seperti itu, maka
sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada kita: 'Wahai sekalian
pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia
menikah, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan
lebih bisa meredakan gejolaknya.'"

Bab: "Barangsiapa yang tidak memiliki ba`ah hendaklah berpuasa"




4678. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Umarah dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Aku, Alqamah dan
Al Aswad pernah menemui Abdullah, lalu ia pun berkata; Pada waktu muda dulu, kami
pernah berada bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, kami tidak sesuatu pun,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Wahai sekalian
pemuda, siapa diantara kalian telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia menikah,
karena menikah itu dapat menundukkan pandangan, dan juga lebih bisa menjaga kemaluan.
Namun, siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, sebab hal itu dapat meredakan
nafsunya."

Bab: Banyak isteri




4679. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada mereka, ia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Atha` ia berkata; Kami pernah menghadiri jenazah Maimunah
bersama Ibnu Abbas di Saif, lalu Ibnu Abbas berkata, "Ini adalah salah seorang isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Jika kalian mengangkat usungannya, maka janganlah kalian
menggoncangkannya dengan keras, kokohkanlah dengan sempurna. Sesungguhnya di sisi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada sembilan orang isteri, beliau membagi hari-hari kepada
delapan orang, sementara kepada yang satu orang tidak."




4680. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu,
bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menggilir para isterinya dalam satu
malam, sementara saat itu beliau memiliki sembilan orang isteri. Khalifah berkata kepadaku;
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari
Qatadah bahwa Anas telah menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

4681. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hakam Al Anshari Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Raqabah dari Thalhah Al Yami dari Sa'id bin Jubair ia berkata;
Ibnu Abbas pernah bertanya kepadaku, "Apakah kamu sudah menikah?" aku menjawab,
"Tidak." Ia kemudian berkata, "Menikahlah, karena orang yang terbaik dari ummat ini adalah
seorang yang paling banyak wanitanya."

Bab: Orang yang hijrah, atau melakaukan kebaikan untuk menikahi seorang
wanita

4682. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah Telah menceritakan kepada kami
Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits dari 'Alqamah bin
Waqash dari Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya. Dan bagi
seseorang adalah apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya
lantaran dunia yang hendak ia kejar atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu
adalah sekedar kepada apa yang ia inginkan."

Bab: Menikahnya orang yang dalam keadaan susah


4683. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Qais dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah berperang
bersama-sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu kami tidak mempunyai
isteri, maka kami pun berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami harus mengebiri?." Namun,
beliau melarang kami untuk melakukannya.

Bab: Perkataan seorang laki-laki kepada kawannya "Lihatlah di antara isteriku


mana yang kamu sukai"





4684. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Sufyan dari Humaid Ath
Thawil ia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik berkata; Ketika Abdurrahman bin Auf
datang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mempersaudarakannya dengan Sa'd bin Rabi'
Al Anshari. Seorang Anshari itu memiliki dua isteri, maka ia menawarkan satu isteri dan
setengah dari hartanya kepada Abdurrahman bin Auf. Namun, Abdurrahman berkata,
"Semoga Allah memberkahimu dalam harta dan juga keluargamu. Cukup engkau tunjukkan
padaku dimanakah pasar." Setelah itu, ia pun langsung ke pasar dan langsung memperoleh
keuntungan berupa keju dan samin. Setelah beberapa hari, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melihatnya dan padanya terdapat berkas-berkas kuning, maka beliau pun bersabda:
"Selamat wahai Abdurrahman." Abdurrahman berkata, "Aku telah menikahi seorang wanita
Anshariyyah." Beliau bertanya: "Lalu apa yang kamu berikan padanya?" ia berkata, "Yaitu
emas yang beratnya kira-kira satu ons." beliau bersabda: "Rayakanlah dengan walimah
meskipun hanya dengan seekor kambing."

Bab: Larangan untuk hidup membujang dan mengebiri




4685. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab ia mendengar Sa'id bin Al
Musayyab berkata; Aku mendengar Sa'd bin Abu Waqqash berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang Utsman bin Mazh'un untuk hidup membujang. Dan
sekiranya beliau mengizinkannya, niscaya kami akan mengebiri. Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata; Telah

mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia mendengar Sa'd bin Abu Waqqash
berkata; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang Abdullah bin
Mazh'un untuk melakukan hal itu, sekiranya beliau melakukannya, niskami kami telah
mengebiri.



4686. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Isma'il dari Qais ia berkata; Abdullah berkata; Kami pernah berperang bersamasama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan saat itu kami tak punya apa-apa.
Kemudian kami pun berkata, "Apakah kami harus mengebiri?" Dan ternyata beliau pun
melarang kami untuk melakukannya, lalu beliau memberikan rukhshah kepada kami, yakni
menikahi wanita meskipun dengan mahar kain. Kemudian membacakan ayat: "Wahai orangorang yang beriman, janganlah kamu mengharamkan sesuatu yang baik yang dihalalkan
Allah untuk kalian, dan janganlah kalian melampau batas, sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang melampaui batas." (QS. Almaidah 87). Ashbagh berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah
seorang pemuda, dan aku khawatir terhadap diriku bila terjerumus dalam kekejian, namun
aku tidak memiliki sesuatu untuk menikahi wanita." Beliau terdiam. Aku pun berkata lagi
seperti itu, beliau masih terdiam. Aku pun mengulanginya kembali, maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Hurairah, qalam telah mengering (takdir telah
ditetapkan) atas semua yang harus kamu hadapi, bolehlah kamu mengebiri, atau silahkan
tinggalkan."

Bab: Menikahi gadis



4687. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku saudaraku dari Sulaiman dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha, ia berkata; Aku pernah bertanya kepada, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah
sekiranya Anda singgah di suatu lembah, dan di dalam lembah itu terdapat pohon yang
buahnya telah dimakan, lalu Anda mendapatkan satu pohon yang buahnya belum di makan,
maka pada pohon manakah Anda akan menambatkan Unta Anda?" belia pun menjawab:
"Pada pohon yang belum dijamah." Maksudnya, adalah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam belum pernah menikahi gadis selainnya.

4688. Telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Engkau telah diperlihatkan padaku di dalam mimpi sebanyak dua kali.
Seorang laki-laki membawamu dalam balutan kain sutera seraya berkata, 'Ini adalah
isterimu.' Maka aku pun menyingkap kain itu, dan ternyata di dalamnya adalah kamu.' Maka
aku pun berkata, 'Jika ini dari Allah, niscaya Dia akan menjadikannya kenyataan.'"

Bab: Menikahi janda

4689. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah menceritakan kepada kami Sayyar dari Asy Sya'bi dari Jabir bin Abdullah ia
berkata; Kami pulang dari peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
aku segera memacu untaku yang berjalan pelan. Kemudian seorang pengendara menyusulku
dari belakang dan mencucuk Unta milikku dengan tongkat sehingga laju Untaku pun menjadi
lamban seperti lambannya Unta yang kantuk. Dan ternyata orang itu adalah Nabi shallallahu

'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Apa yang menyebabkanmu tergesa-gesa?" aku


menjawab, "Karena aku baru saja memenikah." Beliau bertanya lagi: "Gadis ataukah janda?"
aku menjawab, "Janda." Beliau bersabda: "Kenapa bukan gadis sehingga kamu dapat
bercanda dengannya dan ia pun dapat bermain-main denganmu?" Maka saat kami
berangkat, beliau bersabda: "Berjalanlah dengan santai, hinga kalian sampai tepat pada
malam hari -yakni Isya`- dan agar keluarga yang masih kusut rambutnya dapat bersisir, dan
juga bisa mempersiapkan diri."



4690. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah menceritakan kepada kami Muharib ia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma berkata; aku telah menikah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya padaku: "Bagaimana wanita yang kamu nikahi? Kujawab; aku menikahi seorang
janda." Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak menikah dengan seorang gadis, sehinga kamu
dapat bermain-main dengannya.?" Lalu aku pun menuturkan hal itu pada Amru bin Dinar,
lalu Amru berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda padaku: "(Kenapa bukan) wanita yang masih gadis, sehingga kamu dapat
bermain-main dengannya dan ia pun dapat bermain-main denganmu."

Bab: Menikahnya orang muda dengan yang lebih tua

4691. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Yazid dari Irak dari Urwah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengkhithbah
(meminang) Aisyah kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar pun berkata pada beliau,
"Sesungguhnya saya adalah saudara Anda." Beliau bersabda: "Yang kumaksudkan kamu
adalah saudaraku di dalam Dinullah dan Kitab-Nya, maka Aisyah adalah halal bagiku."

Bab: Siapa yang dinikahi? Bagaimana wanita yang baik?..

4692. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
Telah menceritakan kepada kami Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah yang
dapat mengendarai unta. Sebaik-baik wanita Quraisy adalah adalah yang paling lembut dan
simpati pada anak di masa kecilnya, dan paling bisa menjaga harta suaminya."

Bab: Menjadikan budak-budak wanita sebagai isteri

4693. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami Shalih bin Shalih Al Hamdani Telah
menceritakan kepada kami Asy Sya'bi ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Burdah
dari bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang
laki-laki memiliki seorang budak wanita, lalu ia mengajarinya dengan sebaik-baiknya, dan
mendidiknya dengan didikan yang terbaik, kemudian ia merdekakan dan menikahinya, maka
baginya adalah dua pahala. Dan siapa pun dari kalangan ahli kitab yang beriman kepada
nabinya dan beriman kepadaku, maka baginya adalah dua pahala. Dan siapa saja dari
kalangan budak yang menunaikan hak tuannya dan juga hak Rabb-nya, maka baginya adalah
dua pahala." Abu Bakr berkata; dari Abu Al Hashin dari Abu Burdah dari bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Ia membebaskan lalu memberinya mahar."






4694. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Talid Telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Wahb ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub dari Muhammad
dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. -dalam riwayat lainTelah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Hammad bin Zaid dari Ayyub dari
Muhammad dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ibrahim tidak pernah berdusta kecuali tiga kedustaan. Yaitu; Ketika Ibrahim melewati
Penguasa diktator bersama Sarah. -Lalu beliau pun menuturkan kisahnya- lantas raja dictator
itu malahan memberi Sarah seorang hamba sahaya namanya Hajar. Sarah berkata, 'Allah
telah menahan tangan orang kafir (untuk menyentuhku) dan malahan memberiku seorang
pelayan yang namanya Ajar (maksudnya sama, Hajar).'" Abu Hurairah berkata; Itulah nenek
moyang kalian wahai Bani Ma`as Sama`.


4695. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ja'far dari Humaid dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bermukim tiga hari di daerah antara Khaibar dan Madinah, beliau menikahi
Shafiyyah binti Huyay. Maka aku pun mengundang kaum muslimin untuk menghadiri
walimahnya. Dan di dalam walimahan itu tidak ada roti dan tidak pula daging. Beliau
menyuruh agar dibuatkan hamparan kulit lalu di dalamnya diberi kurma, keju dan samin.
Seperti itulah acara walimah beliau. Maka kaum muslimin pun berkata, "Ia adalah salah
seorang dari Ummahatil Muslimin ataukah sekedar hamba sahayanya." Mereka katakan,
"Jika beliau menghijabinya, maka ia adalah termasuk Ummahat Muslimin, namun jika tidak,
maka ia adalah hamba sahayanya." Maka ketika berangkat, beliau meletakkannya agak
rendah di belakang, lalu beliau membentangkan hijab yang menutupi antara ia dan orang
banyak.

Bab: Menjadikan pembebasannya sebagai mahar

4696. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit dan Syu'aib bin Al Habhab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membebaskan Shafiyyah dan menjadikan pembebasnya itu
sebagai maharnya.

Bab: Menikahnya orang yang dalam kesusahan


4697. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz bin Abu Hazim dari bapaknya dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi ia berkata; Seorang wanita
datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku
datang untuk menghibahkan diriku untuk Anda." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memandangi wanita itu, beliau arahkan pandangannya ke atas dan kebawah lalu beliau
menundukkkan kepalanya. Maka wanita itu melihat bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak memberi putusan apa-apa terkait dengan dirinya, maka ia pun duduk. Tibatiba seorang sahabat berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, jika Anda tidak berhasrat
kepada wanita itu maka nikahkanlah aku dengannya." Maka beliau pun bertanya: "Apakah
kamu mempunyai sesuatu (untuk dijadikan mahar)?" sahabat itu menjawab, "Tidak, demi
Allah wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Pergilah kepada keluargamu, dan lihatlah apakah
ada sesuatu." Laki-laki itu pun pergi dan kembali seraya berkata, "Tidak, demi Allah wahai
Rasulullah, aku tidak mendapatkan sesuatu." Beliau bersabda lagi: "Lihatlah, meskipun yang
ada hanyalah cincin dari besi." Laki-laki itu pergi laki kemudian kembali dan berkata, "Tidak,
demi Allah wahai Rasulullah meskipun hanya cincin besi. Akan tetapi aku mempunya kain
ini." Sahl berkata; Ia tidak memiliki kain kecuali setengah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam pun bersabda: "Apa yang dapat kamu lakukan dengan kainmu itu. Jika kamu
memakainya maka ia tidak akan kebagian, dan jika ia memakainya maka tidak akan
kebagian." Akhirnya laki-laki itu duduk hingga lama, lalu ia beranjak. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun melihatnya hendak pulang. Maka beliau memerintahkan
seseorang agar memanggilnya. Ketika laki-laki itu datang, beliau bertanya: "Surat apa yang
kamu hafal dari Al Qur`an." Ia berkata, "Yaitu surat ini." Ia menghitungnya. Beliau bersabda:
"Apakah kamu menghafalnya dengan baik?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Akhirnya beliau
bersabda: "Sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar
hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Sekufu dalam agama

}


{

4698. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwasanya; Abu Hudzaifah bin Utbah bin Abdu Syamsy -ia adalah seorang
ahli Badar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- menjadikan Salim sebagai anak angkat
dan menikahkannya dengan anak perempuan saudarinya Hindu binti Al Walid bin Utbah bin
Rabi'ah. Dan ia adalah bekas budak dari seorang wanita Anshar. Yakni, sebagaimana Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjadikan Zaid sebagai anak angkat. Beliau termasuk
orang yang mengambil anak angkat pada masa Jahiliyyah hingga orang-orang pun menduga
bahwa Zaid nantinya akan mewarisi hartanya, hingga pada akhirnya Allah menurunkan ayat:
"UD'UUHUM ILAA `AABAA`IHIM.." hingga firman-Nya, "WA MAWAALIIKUM." Akhinya
mereka pun mengembalikan (nasabnya) kepada bapak-bapak mereka. Dan siapa yang tidak
diketahui bapaknya, maka ia adalah maula (budak yang dimerdekakan) dan saudara
seagama. Kemudian datanglah Sahlah binti Suhail bin Amru Al Qurasyii lalu Al 'Amiri -ia
adalah isteri Abu Hudzaifah bin Utbah- kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menganggap Salim sebagai anak, sementara Allah
telah menurunkan sebagaimana apa yang telah Anda kethaui." Kemudian ia pun
menyebutkan hadits.

4699. Telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Ismail Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemui Dlubabah binti Az Zubair, maka beliau bersabda: "Sepertinya kamu ingin
menunaikan ibadah haji." Ia pun berkata, "Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku kecuali
sakit." Beliau pun bersabda: "Tunaikanlah haji, dan berilah syarat. Bacalah: 'ALLAHUMMA
MAHILLII HAITSU HABASTANII (Ya Allah, tempat miqatku adalah di tempat Engkau
merintangiku).'" Saat itu, ia adalah isteri daripada Miqdad bin Al Aswad.



4700. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena
kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan
beruntung."


4701. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Hamzah Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Hazim dari bapaknya dari Sahl ia berkata; Seorang laki-laki lewat di hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bertanya kepada sahabatnya:
"Bagaimana pendapat kalian mengenai orang ini?" mereka menjawab, "Ia begitu berwibawa.
Bila ia meminang pasti diterima, dan bila memberi perlindungan pasti akan dipenuhi, dan
bila ia berbicara, niscaya akan didengarkan." Beliau kemudian terdiam, lalu lewatlah seorang
laki-laki dari fuqara` kaum muslimin, dan beliau pun bertanya lagi: "Lalu bagaimanakah
pendapat kalian terhadap orang ini?" mereka menjawab, "Ia pantas bila meminang untuk
ditolak, jika memberi perlindungan tak akan digubris, dan bila berbicara niscaya ia tidak

didengarkan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang


ini lebih baik daripada seluruh kekayaan dunia yang seperti ini."

Bab: Sekufu dalam harta, dan pernikahan lelaki miskin dengan wanita kaya


}
{

4702. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bahwa ia
pernah bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha mengenai firman-Nya, "WA IN KHIFTUM
ANLAA TUQSITHUU FIL YATAAMAA.." Aisyah menjelaskan, "Wahai anak saudaraku,
maksudnya adalah anak perempuan yatim yang tinggal di rumah walinya, lalu sang wali pun
berhasrat pada kecantikan dan juga hartanya. Namun sang wali itu hendak mengurangi
maharnya. Karena itu, mereka pun dilarang untuk menikahi anak-anak perempuan yatim itu
kecuali dengan menyempurnakan maharnya. Akhirnya mereka pun diperintahkan untuk
menikahi wanita-wanita selain mereka." Aisyah juga menjelaskan, "Setelah itu, orang-orang
pun pada meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Allah
menurunkan ayat, 'WA YASTAFTUUNAKA FIN NISAA`..' hingga firman-Nya, 'WA
TARGHABUUNA AN TANKIHUUHUNNA.' Maka Allah pun menurunkan ayat kepada mereka,
bahwa jika ada anak perempuan yatim yang memiliki kecantikan wajah dan harta, apabila
mereka ingin menikahinya, mereka diminta untuk menyempurnakan mahar. Apabila anak
puteri yatim itu tidak mereka senangi lantaran tak memiliki harta dan kecantikan maka
mereka pun meninggalkannya dan mencari wanita lain. Karena itu, sebagaimana mereka
meninggalkannya ketika mereka tak menyukainya, maka mereka pun tidak diizinkan untuk
menikahinya saat mereka berkeinginan kecuali dengan berbuat adil pada mereka dan
memberikan haknya yang harus dipenuhi yakni Mahar."

Bab: Berhati-hati dari kesialan wanita

4703. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim keduanya adalah anak Abdullah bin Umar, dari
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Adakalanya kesialan itu ada pada wanita, rumah dan juga kuda."


4704. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad Al Asyqalani
dari bapaknya dari Ibnu Umar ia berkata; Mereka membicarakan kesialan di sisi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sekiranya
kesialan itu ada pada sesuatu, maka niscaya akan terdapat pada rumah, wanita dan kuda."

4705. Telah menceritakan kepada kami Abudllah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'dari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sekiranya kesialan itu ada pada sesuatu, maka niscaya akan terdapat kuda,
wanita dan rumah."



4706. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Sualaiman At Taimi ia berkata; Aku mendengar Abu Utsman An Nahdi dari Usamah bin Zaid
radliallahu 'anhuma berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah setelahku yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki
melebihi fitnah wanita."

Bab: Wanita merdeka menjadi isteri seorang budak laki-laki

4707. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah
radliallahu 'anha, ia berkata; Pada Barirah terdapat tiga sunnah. Ia dimerdekakan, lalu diberi
pilihan. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hak waris
kepemilikan budak (wala') itu adalah bagi yang memerdekakan." Kemudian suatu ketika,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk sementara periuk berada di atas api, lalu beliau
pun disuguhkan roti beserta lauk. Maka beliau bersabda: "Bukankah tadi aku melihat
periuk?" dikatakanlah pada beliau, "Periuk itu berisikan daging yang disedekahkan kepada
Barirah, sementara Anda tidak makan sedekah." Beliau bersabda: "Baginya sedekah, tetapi
bagi kita adalah hadiah."

Bab: Tidak boleh menikah lebih dari empat




}
{

4708. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah mengabarkan kepada kami Abdah
dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah Terkait dengan firman Allah, "WA IN KHIFTUM ANLAA
TUQSIMUU FIL YATAAMA.." Ia berkata; "Maksudnya adalah seorang anak perempuan yatim
yang terdapat pada seorang laki-laki, yakni walinya. Kemudian sang wali pun menikahinya
lantaran ingin mendapatkan hartanya, namun bergaul dengannya dengan tidak baik, dan
tidak pula bersikap adil pada hartanya, maka dari itu hendaklah ia menikahi wanita lain dua,
tiga atau empat."

Bab: Firman Allah "Dan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri.."

4709. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari 'Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa; Suatu ketika, Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam berada di sisinya, dan ia mendengar suara seorang laki-laki yang
meminta izin tepat di rumah Hafshah. Maka Aisyah berkata; Aku berkata, "Wahai Rasulullah,
laki-laki ini meminta izin di rumah Anda." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku menduga bahwa ia adalah si Fulan, paman Hafshah karena susuan." Aisyah bertanya,
"Sekiranya si Fulan itu hidup dari pamannya sesusuan, apakah ia boleh masuk kepadaku?"
beliau menjawab: "Ya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya sepersusuan itu mengharamkan
apa yang diharamkan oleh hubungan keturunan."


4710. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah dari Qatadah dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas ia berkata; Pernah ditanyakan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah Anda akan menikahi anak perempuan
Hamzah?" beliau bersabda: "Sesungguhnya perempuan itu adalah anak saudara sesusuan
saya." Bisyr bin Umar berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar
Qatadah Aku mendengar Jabir bin Zaid semisalnya.







4711. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Az Zubair bahwa
Zainab binta Abu Salamah Telah mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Habibah binti Abu
Sufyan Telah mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah berkata, "Wahai Rasulullah nikahilah
saudaraku binti Abu Sufyan." Maka beliau balik bertanya: "Apakah suka akan hal itu?" aku
menjawab, "Ya. Namun aku tidak mau ditinggal oleh Anda. Hanya saja aku suka bila
saudariku ikut serta denganku dalam kebaikan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Sesungguhnya hal itu tidaklah halal bagiku." Aku berkata, "Telah beredar berita,
bahwa Anda ingin menikahi binti Abu Salamah." Beliau bertanya: "Anak wanita Ummu
Salamah?" aku menjawab, "Ya." Maka beliau pun bersabda: "Meskipun ia bukan anak tiriku,

ia tidaklah halal bagiku. Sesungguhnya ia adalah anak saudaraku sesusuan. Tsuwaibah telah
menyusuiku dan juga Abu Salamah. Karena itu, janganlah kalian menawarkan anak-anak dan
saudari-saudari kalian padaku." Urwah berkata; Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab.
Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian
keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata
padanya, "Apa yang telah kamu dapatkan?" Abu Lahab berkata."Setelah kalian, aku belum
pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan
Tsuwaibah."

Bab: Tidak ada (hukum) persusuan setelah dua tahun

4712. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Asy'ats dari bapaknya dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam suatu ketika menemuinya, sementara di tempatnya terdapat
seorang laki-laki dan sepertinya rona wajah beliau berubah dan membencinya, maka Aisyah
pun berkata, "Sesungguhnya ia adalah saudaraku." Maka beliau bersabda: "Lihatlah siapakah
saudara-saudara sesusuan kalian, karena susuan itu karena lapar."

Bab: Air fahl

4713. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah bahwa setelah turunnya perintah
hijab, Aflah saudara Abu Al Qu'aisi datang dan meminta izin padanya, dan ia adalah paman
sesusuannya. Aisyah berkata; Maka aku pun menolak untuk memberi izin padanya, dan
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, aku mengabarkan apa yang kulakukan,
maka beliau memerintahkanku untuk mengizinkannya.

Bab: Persaksian wanita yang menyusui

4714. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah
ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ubaidah bin Maryam dari Uqbah bin Al Harits -Abu
Mulaikah berkata; Dan aku telah mendengarnya dari Uqbah, tetapi hadits Ubaid lebih aku
hafal- ia berkata; Aku menikahi seorang wanita, lalu seorang wanita berkulit hitam
mendatangi kami seraya berkata, "Sesungguhnya aku pernah menyusui kalian berdua." Lalu
aku pun segera mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Aku berkata, "Aku telah
menikahi si Fulanah binti Fulan, lalu kami didatangi oleh seorang wanita berkulit hitam
seraya berkata padaku, 'Sesungguhnya aku pernah menyusui kalian berdua.' Wanita itu
pembohong." Lalu beliau pun berpaling dariku, lalu aku menghadap lagi ke wajah beliau dan
berkata, "Sesungguhnya wanita itu adalah pembohong." Beliau bersabda: "Apa salah wanita
itu, dan bukankah ia telah berkata yang sesungguhnya, bahwa ia benar-benar telah
menyusui kalian berdua. Tinggalkanlah si Fulanah itu." Isma'iI memberikan isyarat dengan
jari telunjuk dan jari tengahnya saat mengkisahkannya kepada Ayyub.

Bab: Firman Allah "Dan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri.."






4715. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Zainab dari Ummu Habibah ia
berkata; Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah Anda berhasrat terhadap anak wanita Abu
Sufyan?" beliau balik bertanya: "Saya suruh apa memangnya?." Aku berkata, " Maksudku,
engkau menikahinya. Rasul bertanya 'Apakah engkau menyukainya? Saya katakan, saya tak
ingin jika kebaikanmu kunikmati sendiri, namun saya ingin agar kebaikanmu juga dinikmati
saudariku." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia tidaklah halal bagiku." Aku berkata, "Telah
sampai berita kepadaku bahwa Anda ingin tengah meminang." Beliau bertanya, "Maksudmu
adalah anak wanita Ummu Salamah?" aku menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Meskipun ia
bukan anak tiriku, tidaklah ia halal bagiku. Tsuwaibah telah menyusuiku dan juga bapaknya.
Janganlah kalian menawarkan anak-anak perempuan dan juga saudari-saudari kalian

padaku." Al Laits berkata; Hisyam menceritakan kepada kami bahwa, Durra adalah bintu Abu
Salamah.

Bab: Firman Allah "Dan menghimpun (dalam perkawinan) dua perawan yang
bersaudara kecuali yang sudah berlalu pada masa lampau.."





4716. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Urwah bin Az Zubair Telah mengabarkan
kepadanya, bahwa Zainab binti Abu Salamah Telah mengabarkan keapdanya bahwa Ummu
Habibah berkata; Aku berkata, "Wahai Rasulullah, nikahilah saudaraku binti Abu Sufyan."
Beliau bersabda: "Apakah kamu suka?" Aku menjawab, "Ya, dan bukan berarti aku mau
berpisah dengan Anda. Tetapi, orang yang paling aku sukai dapat ikut serta dalam kebaikan
denganku adalah saudara perempuanku." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya hal itu tidaklah halal bagiku." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya kami tengah berbincang-bincang bahwa Anda ingin menikahi Durrah binti Abu
Salamah." Beliau balik bertanya: "Binta Ummi Salamah?" Aku menjawab, "Ya." Beliau
bersabda: "Demi Allah, sekiranya ia tidak dalam asuhanku, ia pun tidaklah halal bagiku.
Sesungguhnya ia adalah anak dari saudara sesusuanku. Yang demikian karena Tsuwaibah
telah menyusui aku dan juga Abu Salamah. Karena itu, janganlah kalian menawarkan anakanak perempuan kalian kepadaku dan jangan pula saudara-saudara perempuan kalian."

Bab: Seorang wanita tidak boleh dimadu dengan bibinya





4717. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Ashim dari Asy Sya'bi bahwa ia mendengar Jabir radliallahu
'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang bilamana wanita dimadu
dengan bibinya baik dari jalur ibu atau bapaknya." Dawud berkata; Dan Ibnu 'Aun dari Asy
Sya'bi dari Abu Hurairah.



4718. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita tidak boleh dimadu dengan bibinya
baik dari jalur ibu atau ayah."







4719. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az Zuhri ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Qabishah bin Dzu`aib bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang bilamana wanita dimadu dengan bibinya (baik dari ibnu atau
bapak). Dan menurut kami, bibi bapaknya termasuk juga dalam larangan tersebut.
Sebabnya, Urwah Telah menceritakan kepadaku dari Aisyah, ia berkata, "Persusuan akan
mengharamkan sebagaimana apa yang diharamkan nasab."

Bab: Niah syighar

4720. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwasanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang Asy Syiqhar. Asy Syighar adalah sesorang menikahkan anak
perempuannya kepada orang lain agar orang lain tersebut juga mau menikahkan anak
perempuannya dengannya, sedangkan diantara keduanya tidak ada mahar.

Bab: Bolehklan seorang wanita menghibahkan dirinya kepada seseorang?

4721. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sallam Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Fudlail Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya ia berkata; Khaulah
binti Hakim adalah termasuk salah seorang dari para wanita yang telah mengibahkan dirinya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Aisyah pun berkata, "Tidakkah seorang
wanita itu merasa malu, saat menghibahkan dirinya kepada seorang laki-laki?" Maka ketika
ayat ini turun, "TURJI`U MAN TASYAA`U MINHUNNA.." aku berkata, "Wahai Rasulullah,
tidaklah aku melihat Rabb-mu, kecuali Dia mempercepat hasrat Anda." Ini diriwayatkan oleh
Abu Sa'id Al Mu`addibi, Muhammad bin Bisyr dan Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari
Aisyah. Dan sebagian mereka menambah atas sebagian yang lain.

Bab: Nikah saat ihram




4722. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Uyainah Telah mengabarkan kepada kami Amru Telah menceritakan kepada kami Jabir
bin Zaid ia berkata; Telah memberitakan kepada kami Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menikah pada saat beliau dalam keadaan berihram.

Bab: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dilarang dari nikah mut'ah




4723. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Uyainah bahwa ia mendengar Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku Al Hasan
bin Muhammad bin Ali dan saudaranya Abdullah bin Muhammad dari bapak keduanya
bahwasanya; Ali radliallahu 'anhu berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang nikat Mut'ah dan memakan daging himar yang
jinak pada zaman Khaibar."




4724. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah ia berkata;
Aku mendengar Ibnu Abbas ketika ia ditanya mengenai nikah Mut'ah, lalu ia memberi
rukhshah. Maka bekas budaknya pun berkata, "Sesungguhnya yang demikiannya itu hanya
boleh pada saat seseorang memang berada dalam keadaan yang sangat memperihatinkan
dan ketika wanita sangat sedikit." Maka Ibnu Abbas berkata, "Ya, benar."



4725. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah
berkata Amru dari Al Hasan bin Muhammad dari Jabir bin Abdullah dan Salamah bin Al
Akwa' keduanya berkata; Ketika kami berada dalam suatu pasukan perang, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami dan bersabda: "Sesungguhnya telah dizinkan
bagi kalian untuk melakukan nikah Mut'ah, karena itu lakukanlah." Ibnu Abu Dzi`b berkata;
Telah menceritakan kepadaku Iyas bin Salamah bin Al Akwa' dari bapaknya dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, "Bilamana seorang laki-laki dan perempuan telah bersepakat,
maka batas maksimal antara mereka berdua adalah tiga malam. Jika keduanya suka, maka
keduanya boleh menambah, atau pun berpisah." Aku tidak tahu, apakah perkara itu adalah
khusus bagi kami, ataukah juga orang lain secara umum. Abu Abdullah berkata; Dan Ali
menjelaskan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa perkara tersebut telah Mansukh
(dihapus).

Bab: Seorang perempuan menawarkan dirinya kepada seorang laki-laki shalih


4726. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Marhum bin Abdul Aziz bin Mihran ia berkata; Aku mendengar Tsabit Al Bunani berkata; Aku
pernah berada di tempat Anas, sedang ia memiliki anak wanita. Anas berkata, "Ada seorang
wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menghibahkan dirinya
kepada beliau. Wanita itu berkata, 'Wahai Rasulullah, adakah Anda berhasrat padaku?" lalu
anak wanita Anas pun berkomentar, "Alangkah sedikitnya rasa malunya.." Anas berkata,
"Wanita lebih baik daripada kamu, sebab ia suka pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
hingga ia menghibahkan dirinya pada beliau."


4727. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd
bahwasanya; Ada seorang wanita menawarkan dan menghibahkan dirinya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu seorang laki-laki pun berkata pada beliau, "Wahai
Rasulullah, nikahkanlah aku dengannya." Beliau bertanya, "Apa yang kamu punyai?" laki-laki
itu menjawab, "Aku tidak punya apa-apa." Beliau bersabda: "Pergi dan carilah meskipun
hanya cincin besi." Maka laki-laki itu pun pergi, kemudian kembali dan berkata, "Tidak, demi
Allah aku mendapatkan sesuatu apa pun, kecuali sarungku ini, biarlah wanita itu mendapat
setengahnya." Sahl berkata; Laki-laki itu tidak memiliki baju atas. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang dapat kamu perbuat dengan kainmu itu. Jika kamu
memakainya, maka badanmu tidak tertutup, dan bila nanti isterimu memakainya, badan
atasnya juga tak tertutup." Akhinya laki-laki itu pun duduk hingga agak lama, lalu beranjak.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, maka beliau pun memanggilnya atau dipanggilkan untuknya- lalu bertanya padanya: "Apa saja yang telah kamu hafal dari Al
Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Aku hafal surat ini dan ini." Ia menghitungnya. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Kami telah menikahkanmu dengan wanita itu
dengan mahar hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Seseorang menawarkan anaknya atau saudara perempuannya kepada orang


yang baik


4728. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Salim bin Abdullah bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma
menceritakan bahwasanya; Ketika Hafshah binti Umar menjadi janda lantaran wafatnya
Khunais bin Hudzafah As Sahmi -termasuk salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan ia wafat di Madinah-, Maka Umar bin Al Khaththab berkata; Aku
mendatangi Utsman bin Affan dan menawarkan Hafshah padanya, maka ia pun berkata,
"Aku akan berfikir terlebih dahulu." Lalu aku pun menunggu beberapa malam, kemudian ia
menemuiku dan berkata, "Aku telah mengambil keputusan, bahwa aku tidak akan menikah
untuk hari-hari ini." Lalu aku pun menemui Abu Bakar Ash Shiddiq dan berkata padanya,
"Jika kamu mau, maka aku akan menikahkanmu dengan Hafshah." Namun ia tidak memberi
jawaban apa pun padaku. Maka aku menunggu selama beberapa malam, dan akhirnya ia
pun dikhithbah oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku menikahkannya
dengan beliau. Kemudian Abu Bakar menemuiku dan berkata, "Sepertinya kamu merasa
kecewa saat menawarkan Hafshah padaku." Umar berkata; Aku berkata, "Ya." Abu Bakar
berkata, "Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk menerima tawaranmu, kecuali
bahwa aku tahu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyebutnya. Dan aku tidak
mau membuka rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan sekiranya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya, niscaya aku akan menerimanya."

4729. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Yazid bin Abu Habib dari 'Irak bin Malik bahwa Zainab binti Abu Salamah Telah
mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Habibah berkata kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Kami telah berbincang-bincang bahwa Anda ingin menikahi Durrah binti
Abu Salamah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah juga dengan
menyatukan Ummu Salamah? Sekiranya aku tidak menikahi Ummu Salamah pun, maka ia
juga tidak halal bagiku. Sesungguhnya bapaknya adalah saudara sesusuan denganku."

Bab: Melihat sebelum menikahinya

4730. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Aku melihatmu di alam
mimpiku. Kamu dibawa oleh Malaikat dengan bertutupkan kain sutera, lalu Malaikat itu pun
berkata padaku, 'Ini adalah isterimu.' Maka aku pun menyingkap kain yang menutupi
wajahmu, dan ternyata wanita itu adalah kamu. Maka aku pun berkata, 'Kalau hal ini
datangnya dari Allah, maka Allah pasti akan menjadikan kenyataan.'"





4731. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Ya'qub
dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd bahwa ada seorang wanita datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku datang untuk menghibahkan
diriku untuk Anda." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengamati wanita dengan
cermat dan setelah itu beliau menundukkan kepala. Ketika wanita itu melihat, bahwa beliau
belum memberikan putusan apa-apa terhadapnya, ia pun duduk. Tiba-tiba berdirilah
seorang laki-laki dari sahabat beliau dan berkata, "Wahai Rasulullah, bila Anda tak berhasrat
pada wanita itu, maka nikahkanlah aku dengannya." Beliau bertanya: "Apakah kamu punya

sesuatu (sebagai mahar)?" ia menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau
bersabda: "Kalau begitu, pergilah kepada keluargamu, dan lihatlah apakah ada sesuatu yang
kamu dapatkan." Laki-laki itu pun pergi, lalu kembali dan berkata, "Tidak, demi Allah wahai
Rasulullah, aku tidak mendapatkan sesuatu." Beliau bersabda: "Lihatlah meskipun itu hanya
cincin dari besi." Laki-laki itu pergi lagi, lalu kembali dan berkata, "Tidak ada, demi Allah
wahai Rasulullah, meskipun hanya cincin besi. Tetapi, ini adalah kainku." Sahl berkata; Ia
tidaklah memiliki baju, maka calon isterinya berilah setengah sarungnya. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang bisa kamu lakukan jika kau gunakan
setengah sarungmu. Bila kamu memakainya, maka separoh badanmu tak tertutup kain, dan
bila calon isterimu memakainya, separoh badannya pun tak tertutup kain." Akhirnya laki-laki
itu pun duduk hingga lama, lalu ia beranjak hendak pergi. Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melihatnya, beliau pun memeritahkan agar orang itu dipanggil. Dan ketika
laki-laki itu datang beliau bertanya: "Apa yang kamu hafal dari Al Qur`an?" laki-laki itu
menjawab, "Aku menghafal surat ini dan ini." Ia menghitungnya. Kemudian beliau bersabda:
"Bacalah dari hafalanmu itu untuknya." Ia menjawab, "Baik." Beliau bersabda: "Pergilah,
sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dan hafalan Al Qur`anmu sebagai
mahar."

Bab: Pendapat yang mengatakan "Tidak ada nikah kecuali dengan wali"


4732. Telah berkata Yahya bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari
Yunus -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah
menceritakan kepada kami Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab
ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa; Sesungguhnya pada masa
Jahiliyah ada empat macam bentuk pernikahan. Pertama, adalah pernikahan sebagaimana
dilakukan orang-orang pada saat sekarang ini, yaitu seorang laki-laki meminang kepada wali
sang wanita, kemudian memberikannya mahar lalu menikahinya. Bentuk kedua yaitu;
Seorang suami berkata kepada isterinya pada saat suci (tidak haidl/subur), "Temuilah si
Fulan dan bergaullah (bersetubuh) dengannya." Sementara sang suami menjauhinya
sementara waktu (tidak menjima'nya) hingga benar-benar ia positif hamil dari hasil
persetubuhannya dengan laki-laki itu. Dan jika dinyatakan telah positif hamil, barulah sang
suami tadi menggauli isterinya bila ia suka. Ia melakukan hal itu, hanya untuk mendapatkan
keturuan yang baik. Istilah nikah ini adalah Nikah Al Istibdlaa'. Kemudian bentuk ketiga;
Sekelompok orang (kurang dari sepuluh) menggauli seorang wanita. Dan jika ternyata wanita
itu hamil dan melahirkan. Maka setelah masa bersalinnya telah berlalu beberapa hari,
wanita itu pun mengirimkan surat kepada sekelompok laki-laki tadi, dan tidak seorang pun
yang boleh menolak. Hingga mereka pun berkumpul di tempat sang wanita itu. Lalu wanita
itu pun berkata, "Kalian telah tahu apa urusan kalian yang dulu. Dan aku telah melahirnya,
maka anak itu adalah anakmu wania Fulan." Yakni, wanita itu memilih nama salah seorang
dari mereka yang ia sukai, dan laki-laki yang ditunjuk tidak dapat mengelak. Kemudian
bentuk keempat; Orang banyak berkumpul, lalu menggauli seorang wanita, dan tak seorang
pun yang dapat menolak bagi yang orang yang telah menggauli sang wanita. Para wanita itu
adalah wanita pelacur. Mereka menancapkan tanda pada pintu-pintu rumah mereka sebagai
tanda, siapa yang ingin mereka maka ia boleh masuk dan bergaul dengan mereka. Dan ketika
salah seorang dari mereka hamil, lalu melahirkan, maka mereka (orang banyak itu) pun
dikumpulkan, lalu dipanggilkanlah orang yang ahli seluk beluk nasab (Alqafah), dan Al Qafah
inilah yang menyerahkan anak sang wanita itu kepada orang yang dianggapnya sebagai
bapaknya, sehingga anak itu dipanggil sebagai anak darinya. Dan orang itu tidak bisa
mengelak. Maka ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diutus dengan
membawa kebenaran, beliau pun memusnahkan segala bentuk pernikahan jahiliyah, kecuali
pernikahan yang dilakoni oleh orang-orang hari ini.

4733. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah, yakni terkait dengan firman-Nya: "WA MAA

YUTLAA 'ALAIKUM FILYATAAMAAN NISAA`IL LAATII LAA TU`TUUHUNNA MAA KUTIBA


LAHUNNA WA TARGHUBUUNA AN TANKIHUUHUNNA, (QS. Annisa'; 127), Ia berkata, "Ini
terkait dengan anak perempuan yatim yang berada di bawah asuhan seseorang, yang ia
berharap anak perempuan yatim itu dapat menjadi syarikat dalam hartanya. Dan dia merasa
bahwa dialah orang yang paling berhak akan hal itu. Karena itu ia tidak mau menikahinya
sebab akan menghalangi dirinya untuk mendapatkan harta sang anak perempuan yatim. Dan
ia pun tidak sudi menikahkannya dengan orang lain, karena tak suka bila ada seseorang yang
turut campur dalam hartanya."



4734. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Hisyam Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar Telah menceritakan kepada
kami Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bahwa Ibnu Umar Telah
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Ketika Hafshah binti Umar menjadi janda lantaran
wafat Ibnu Hudzafah As Sahmi -ia termasuk salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ahli Badar yang wafat di Madinah- maka Umar berkata; Aku menemui Utsman bin
Affan dan menawarkan Hafshah padanya, kukatakan padanya, "Jika kamu mau, maka aku
akan menikahkan Hafshah denganmu." Ia berkata, "Aku akan memikirkannya terlebih
dahulu." Maka aku pun menunggu beberapa malam, lalu ia mendatangiku dan berkata, "Aku
telah mengambil keputusan, bahwa aku tidak akan menikah untuk hari-hari ini." Kemudian
aku menemui Abu Bakar dan berkata, "Jika kamu mau, aku akan menikahkan Hafshah
denganmu."

4735. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Amru ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku bapakku ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim dari Yunus dari Al
Hasan keduanya berkata; Terkait dengan Firman Allah: "FALAA TA'DLULUUHUNNA.." Ia
berkata; Ma'qil bin Yasar telah menceritakan kepadaku, bahwa ayat itu turun berkenaan
dengan dirinya. Ia berkata; Aku menikahkan saudara perempuanku kepada seorang laki-laki,

kemudian ia menceraikannya. Lalu ketika masa iddahnya habis laki-laki itu datang kembali
maka kukatakan kepadanya, "Aku telah menikahkanmu, dan memuliakanmu lalu kamu
menceraikannya, kemudian saat kamu datang untuk meminangnya kembali, tidak, demi
Allah, adikku itu tidak akan kembali kepadamu selama-lamanya." Sebenarnya, tidak ada
masalah pada laki-laki itu dan saudara perempuanku juga mau ruju' kepadanya, maka Allah
pun menurunkan ayat ini, "FALAA TA'DLULUUHUNNA.." Karena itu, aku pun berkata,
"Sekarang aku akan melakukannya wahai Rasulullah." Maka ia pun menikahkan wanita itu
kepadanya.

Bab: Jika walinya adalah yang meminangnya




4736. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Salam Telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu
'anha, yakni terkait dengan firman-Nya: "WA YASTAFTUUNAKA FIN NISAA` QULILLAHU
YUFTIIKUM FIIHINNA.." hingga akhir ayat. Aisyah berkata, "Maksudnya adalah seorang anak
perempuan yatim yang berada pada asuhan seorang laki-laki, dan sang anak perempuan
yatim juga telah berserikat pada hartanya. Lalu laki-laki itu tidak ingin menikahinya dan ia
tidak suka bila anak perempuan yatim itu dinikahi oleh orang lain karena dikhawatirkan
mencampuri hartanya. Maka Allah melarang mereka untuk melakukan hal itu."



4737. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Miqdam Telah menceritakan kepada
kami Fudlail bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Abu Hazim Telah menceritakan
kepada kami Sahl bin Sa'd ia berkata; Suatu ketika, kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu beliau didatangi oleh seorang wanita yang hendak menawarkan diri pada
beliau, maka beliau pun memandangi wanita itu dengan cermat, namun beliau belum juga
memberi jawaban. Maka seorang laki-laki dari sahabatnya berkakta, "Nikahkanlah aku
dengannya wahai Rasulullah." Beliau bertanya, "Apakah kamu memiliki sesuatu (untuk
dijadikan mahar)?" laki-laki itu menjawab, "Aku tak punya apa-apa." Beliau bertanya:
"Meskipun hanya cincin besi?" laki-laki itu menjawab, "Ya, meskipun hanya cincin besi.

Tetapi kainku ini akan aku robek dan memberikan untuknya setengah darinya dan setengah
yang lain untukku." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memiliki hafalan Al Qur`an?" Lakilaki itu menjawab, "Ya." Akhirnya beliau bersabda: "Pergilah, sesungguhnya aku telah
menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Seseorang menikahkan anak laki-lakinya yang masih kecil



4738. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya saat ia berumur enam tahun, dan ia digauli saat
berumur sembilan tahun. Dan Aisyah hidup bersama dengan beliau selama sembilan tahun.

Bab: Seorang lelaki menikahkan anak perempuannya dengan imam


4739. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad Telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menikahinya saat itu berusia enam tahun, dan mulai menggaulinya saat ia
berumur sembilan tahun. Hisyam berkata; Dan telah diberitakan kepadaku bahwa Aisyah
hidup bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sembilan tahun.

Bab: Penguasa adalah wali berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam



4740. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd ia berkata; Ada seorang wanita datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya aku menghibahkan
diriku." Wanita itu berdiri agak lama, lalu seorang laki-laki pun berkata, "Nikahkahkanlah aku
dengannya, jika memang Anda tidak berhasrat padanya." Beliau bertanya: "Apakah kamu

memiliki sesuatu untuk maharnya?" laki-laki itu berkata, "Aku tidak punya apa-apa kecuali
kainku ini." Beliau bersabda: "Jika kamu memberikannya dan kamu duduk tak berkain.
Carilah sesuatu." Laki-laki itu menjawab, "Aku tidak mendapatkan sesuatu." Beliau bersabda
lagi: "Carilah, meskipun hanya berupa cincin emas." Namun laki-laki itu ternyata tak
mendapatkan sesuatu, akhirnya beliau bertanya: "Apakah kamu hafal sesuatu dari Al
Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Ya, yaitu surat ini dan ini." Ia menyebutkannya. Maka
beliau bersabda: "Sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar
hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Seorang bapak atau selainnya tidak boleh menikahkan (anak perempuannya
yang) janda atau gadis kecuali dengan ridlanya

4741. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah Telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah menceritakan kepada
mereka bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang janda tidak boleh
dinikahi hingga ia dimintai pendapatnya, sedangkan gadis tidak boleh dinikahkan hingga
dimintai izinnya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, seperti apakah izinnya?" beliau
menjawab: "Bila ia diam tak berkata."

4742. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ar Rabi' bin Thariq ia berkata; Telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Abu Mulaikah dari Abu Amru bekas budak
Aisyah, dari Aisyah bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang gadis itu
pemalu." Beliau pun bersabda: "Keridla`annya adalah diamnya."

Bab: Jika menikahkan anak perempuannya, padahal anaknya tidak mau, maka
nikahnya ditolak

4743. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Abdurrahman dan Mujammi'
keduanya anak Yazid bin Jaariyah, dari Khansa` binti Khizam Al Anshariyyah bahwa bapaknya
menikahkannya saat ia janda, lalu ia pun tak suka. Lalu ia pun mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun menolak pernikahannya. Telah menceritakan
kepada kami Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Yazid Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bahwa Al Qasim bin Muhammad telah menceritakan kepadanya bahwa Abdurrahman
bin Yazid dan Mujammi' bin Yazid telah menceritakan kepadanya bahwa seorang laki-laki
yang biasa dipanggil Khidzam menikahkan seorang anak perempuannya. Yakni semisalnya.

Bab: Menikahkan anak yatim



4744. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri dan telah berkata Al Laits Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab
Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah
radliallahu 'anha, ia berkata padanya, "Wahai Ummul Mukminin apakah maksud firman-Nya,
'WA IN KHIFTUM ALLAA TUQSITHUU FIL YATAAMAA..' hingga firman-Nya, 'MAA MALAKAT
AIMAANUKUM.'" Aisyah berkata, "Wahai anak saudaraku, hal ini terkait dengan anak
perempuan Yatim yang berada dalam asuhan walinya, lalu sang wali pun tertarik pada
kecantikan dan juga hartanya, namun ia ingin mengurangi maharnya. Lalu mereka dilarang
untuk menikahi mereka kecuali dengan berlaku adil dan menyempurnakan maharnya,
sehingga mereka pun diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita lain." Aisyah berkata lagi,
"Setelah itu, orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka Allah menurunkan ayat, 'WA YASTAFTUUNAKA FIN NISAA`..' hingga firman-Nya, 'WA
TARGHABUUNA AN TANKIHUUHUNNA.' Maka di dalam ayat ini Allah menurunkan bahwa,
seorang perempuan yatim itu memiliki harta, dan kecantikan, mereka pun ingin
menikahinya, menginginkan nasabnya dan juga maharnya. Namun bila mereka tidak

menyukai wanita itu lantaran tak mempunyai hal itu, mereka pun meninggalkan dan
menikahi wanita lain." Aisyah melanjutkan, "Sebagaimana mereka meninggalkan mereka
ketika mereka tak menyukainya, maka mereka tidak boleh menikahinya saat mereka ingin,
kecuali dengan berbuat adil pada mereka dan memberikan haknya yang cukup sebagai
mahar."

Bab: Jika pelamar berkata kepada wali 'Nikahkanlah aku dengan si fulanah',
kemudian ia menjawab,

4745. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'dari radliallahu 'anhu, bahwa seorang
wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menawarkan dirinya pada beliau,
maka beliau pun bersabda: "Hari ini aku tak berhasrat pada wanita." Tiba-tiba seorang lakilaki berkata, "Wahai Rasulullah, nikahkanlah aku dengannya." Maka beliau bertanya: "Apa
yang kamu miliki (untuk dijadikan sebagai mahar)?" ia menjawab, "Aku tidak punya apaapa." Beliau bersabda: "Berikanlan ia (mahar) meskipun hanya cincin besi." Laki-laki itu
berkata, "Aku tak punya apa-apa." Akhirnya beliau bertanya: "Apa yang kamu hafal dari Al
Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Surat ini dan ini." Beliau bersabda: "Aku telah
menikahkanmu dengan wanita itu dan sebagai maharnya adalah hafalan Al Qur`anmu."

Bab: Seseorang tidak


menyerahkannya

boleh

meminang

pinangan

kawannya

hingga

ia

4746. Telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Juraij ia berkata, Aku mendengar Nafi' menceritakan bahwa Ibnu Umar radliallahu
'anhuma berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang sebagian kalian untuk
berjual beli atas jual beli saudaranya. Dan janganlah seseorang meminang atas pinangan
yang lain hingga ia meninggalkannya atau pun menerimanya, atau pun ia telah diberi izin
oleh sang peminang pertama."

4747. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Ja'far bin Rabi'ah dari Al A'raj ia berkata; Abu Hurairah berkata; Satu warisan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian perasangka, sebab
perasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib
orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang
bersaudara. Janganlah seorang laki-laki meminang atas pinangan saudaranya hingga ia
menikahinya atau meninggalkannya."

Bab: Penjelasan tentang meninggalkan pinangan





4748. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa ia
mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma menceritakan bahwasanya; Ketika
Hafshah binti Umar bin Al Khaththab menjadi janda, Umar berkata; Aku mendatangi Abu
Bakar dan berkata padanya, "Jika kamu mau, maka aku akan menikahkanmu dengan
Hafshah binti Umar." Sesudah itu, aku pun menunggu beberapa malam, hingga kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminang Hafshah. Setelah itu Abu Bakar menemuiku
dan berkata, "Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk kembali menemuimu dan
menerima tawaranmu kecuali, selain karena aku tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menyebutnya, dan aku tidak mau membuka rahasia dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kalau beliau meninggalkannya niscaya aku akan menerimanya
sebagai isteri." Hadis ini diperkuat oleh Yunus, Musa bin Utbah dan Ibnu Abu 'Atiq, dari Az
Zuhri.

Bab: Pinangan





4749. Telah menceritakan kepada kami Qabishah Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Zaid bin Aslam ia berkata; Aku mendengar Ibnu Umar berkata; Ada dua orang laki-laki
dari Masyriq, lalu keduanya pun berkhuthbah. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Diantara lafadz yang indah terdapat apa yang disebut sihir."

Bab: Menabuh rebana saat nikah dan acara walimah






4750. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
Al Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan ia berkata; Ar Rubayyi'
binti Mu'awwidz bin 'Afran berkata; suatu ketika, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
masuk saat aku membangun mahligai rumah tangga (menikah). Lalu beliau duduk di atas
kasurku, sebagaimana posisi dudukmu dariku. Kemudian para budak-budak wanita pun
memukul rebana dan mengenang keistimewaan-keistimewaan prajurit yang gugur pada saat
perang Badar. Lalu salah seorang dari mereka pun berkata, "Dan di tengah-tengah kita ada
seorang Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari." Maka beliau bersabda:
"Tinggalkanlah ungkapan ini, dan katakanlah apa yang ingin kamu katakan."

Bab: Firman Allah "Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu
nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan"

4751. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bahwa Abdurrahman bin Auf menikahi
seorang wanita dengan mahar berupa Wazn Nawat (butiran emas), lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menyaksikan pesta walimahan yang penuh keceriaan, maka Abdurrahman
pun berkata, "Sesungguhnya aku telah menikahi seorang wanita dengan mahar satu ons
emas." Dan dari Qatadah dari Anas bahwasanya; Abdurrahman bin Auf menikahi seorang
wanita dengan mahar satu ons emas.

Bab: Menikah dengan mahar Al-Qur'an







4752. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Aku mendengar Abu Hazim berkata; Aku mendengar Sahl bin Sa'd As Sa'idi berkata;
Aku pernah berada di tengah-tengah suatu kaum yang tengah berada di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba berdirilah seorang wanita seraya berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya ia telah menyerahkan dirinya untuk Anda, karena itu berilah
keputusan padanya." Namun beliau tidak memberi jawaban apa pun, kemudian wanita itu
pun berdiri dan berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sesungguh ia telah menyerahkan dirinya
untuk Anda, karena itu berilah putusan padanya." Ternyata ia belum juga memberi putusan
apa-apa. Kemudian wanita itu berdiri lagi pada kali yang ketiga seraya berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya ia telah menyerahkan dirinya untuk Anda, karena itu berilah
keputusan padanya." Maka berdirilah seorang laki-laki dan berkata, "Wahai Rasulullah,
nikahkanlah aku dengannya." Beliau pun bertanya: "Apakah kamu memiliki sesuatu (untuk
dijadikan mahar)?" laki-laki itu menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Pergi dan carilah
sesuatu meskipun hanya cincin dari emas." Kemudian laki-laki itu pergi dan mencari sesuatu
untuk mahar, kemudian ia kembali lagi dan berkata, "Aku tidak mendapatkan apa-apa,
meskipun hanya cincin dari emas." Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai hafalan
Al Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Ya, aku hafal surat ini dan ini." Akhirnya beliau
bersabda: "Pergilah, telah menikahkanmu dengan wanita itu dan maharnya adalah hafalan
Al Qur`anmu."

Bab: Menikah dengan mahar sebidang tanah

4753. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Sufyan dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada seseorang: "Menikahlah meskipun maharnya hanya dengan cincin besi."

Bab: Syarat dalam nikah

4754. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid Hisyam bin Abdul Malik Telah
menceritakan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abul Khair dari Uqbah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Syarat yang paling berhak untuk kalian
penuhi adalah, syarat yang dengannya farji dihalalkan (menikah)."

Bab: Syarat yang tidak berlaku dalam pernikahan

4755. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dari Zakariya ia adalah Ibnu Abu
Za`idah, dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita untuk
meminta agar saudaranya semadunya untuk diceraikan dengan maksud agar nafkahnya
lebih banyak. Sesungguhnya baginya adalah apa yang telah ditakdirkan untuknya."

Bab: Wewangian untuk pengantin





4756. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Humaid Ath Thawil dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, bahwasnya;
Abdurrahman bin Auf datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara pada
dirinya masih terdapat bekas-bekas warna kuning minyak wangi, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepadanya, ia pun memberitahu bahwa ia telah menikahi seorang
wanita dari Anshar. Beliau bertanya: "Seberapa mahar yang kamu berikan?" Abdurrahman
menjawab, "satu ons emas." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Adakanlah walimah meskipun dengan seekor kambing."


4757. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Humaid dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah
saat menikahi Zainab, dan beliau menebar kebaikan untuk keum muslimin. Beliau keluar
sebagaimana yang beliau lakukan bila beliau menikah. Beliau mendatangi rumah isteriisterinya Ummahatul Mukminin, beliau mengajak dan mereka pun mengundang orang lain.
Setelah itu beliau beranjak, lalu melihat dua orang, lalu kembali lagi, aku tidak tahu apakah
aku yang memberitahukan, ataukah beliau diberitahui kepergian dua orang itu.

Bab: Doa untuk pengantin





4758. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad ia adalah Ibnu Zaid, dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melihat bekas Shufr pada Abdurrahman bin Auf, maka beliau pun bertanya:
"Apa ini?" ia menjawab, "Sesungguhnya aku telah menikahi seorang wanita dengan mahar
Wazn Nawat dari emas." Beliau besabda: "Semoga Allah memberkahimu. Adakanlah
walimah meskipun dengan seekor kambing."

Bab: Doa bagi wanita yang menyerahkan pengantin, dan doa untuk pengantin



4759. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` Telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, Ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku, lalu ibuku pun mendatangiku dan
memasukkanku ke dalam rumah, ternyata di dalam ada beberapa kaum wanita dari Anshar.
Mereka mendo'akan kebaikan dan keberkahan dan semoga selalu berada di atas kebaikan
selamanya.

Bab: Bagi yang suka hidup serumah (malam pertama) sebelum perang

4760. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Mubarak dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada seorang Nabi berperang, lalu ia
berkata pada kaumnya, 'Jangan mengikutiku seorang laki-laki yang telah memiliki
kesempatan untuk berhubungan dengan isterinya, yang ia telah ingin mengajaknya berumah
tangga namun belum kesampaian."

Bab: Menikah dengan perempuan yang masih berumur sembilan tahun



4761. Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin Utbah Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwasnya; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menikahi Aisyah saat ia berumur enam tahun, kemudian beliau hidup bersama
dengannya (menggaulinya) saat berumur sembilan tahun. Dan Aisyah hidup bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga selama sembilan tahun."

Bab: Hidup serumah (malam pertama) saat dalam perjalanan


4762. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada
kami Isma'il bin Ja'far dari Humaid dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bermukim tiga hari antara Khaibar dan Madinah yaitu ketika menikahi Shafiyyah
binti Huyyi. Lalu aku pun mengundang kaum muslimin untuk menghadiri walimahnya. Di
dalam walimahan itu tidak ada roti dan tidak pula daging. Beliau menyuruh agar permadani
kulit dihamparkan, lalu kurma, tepung dan keju dihidangkan. Seperti itulah walimahnya.

Kemudian kaum muslimin bertanya, "Ia adalah ummahatul Mukminin ataukah hamba
sahaya?." Dan mereka pun berkata, "Jika beliau menghijabinya, maka ia termasuk Ummatul
Mukminin, dan bila tidak, maka ia adalah hamba sahaya." Maka pada saat berangkat, beliau
meletakkannya agak rendah di belakang, lalu beliau membentangkan hijab yang menutupi
antara dirinya dengan orang banyak.

Bab: Kumpul bersama isteri diawal kali waktu siang hari tanpa kendaraan dan api


4763. Telah menceritakan kepadaku Farwah bin Abu Al Maghra` Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku. Kemudian aku didatangi oleh ibuku, lalu ia
memasukkanku ke dalam rumah, tidak ada yang membuatku merasa terharu kecuali
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di waktu Dluha.

Bab: Permadani dan selainnya untuk wanita



4764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah
kalian menyediakan permadani?" Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dari mana kami mendapatkan permadani?" beliau bersabda: "Sesungguhnya nanti
hal itu akan terjadi."

Bab: Menyerahkan pengantin untuk pengantin laki-laki


4765. Telah menceritakan kepada kami Al Fadllu bin Ya'qub Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sabiq Telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya dari Aisyah bahwa ia menyerahkan pengantin wanita kepada seorang laki-laki dari

kalangan Anshar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Wahai Aisyah,
apakah tidak ada hiburan, sebab orang-orang Anshar senang akan hiburan?."

Bab: Meminjam kostum untuk pengantin



4766. Telah menceritakan kepadaku Ubaid bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia pernah meminjam
kalung dari Asma`, lalu kalung itu pun hilang. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus beberapa orang dari sahabatnya untuk mencari kalung tersebut. Lalu waktu shalat
pun tiba, akhirnya mereka shalat tanpa berwudlu terlebih dahulu. Ketika mereka menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun mengadukannya. Maka turunlah ayat
Tayammum. Karena itu, Usaid bin Hudlair berkata kepada Aisyah, "Semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidak ada suatu perkara pun yang menimpa
Anda, kecuali Allah menciptakan jalan keluar pula bagi Anda, lalu kaum muslimin pun
mendapat barakah dari perkara itu."

Bab: Doa saat mendatangi isteri (setubuh)





4767. Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Manshur dari Salim bin Abul Ja'd dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya saat mereka mendatangi isterinya
membaca: 'BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNIBNISY SYAITHAANA WA JANNIBISY SYAITHAANA
MA RAZAQTANAA.' Lalu mereka pun ditakdirkan mendapat keturunan dari hasil pergaulan
itu, atau mereka dikaruniyai anak, maka ia tidak akan diganggu oleh syetan selamalamanya."

Bab: Walimah adalah hak

4768. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Anas
bin Malik radliallahu 'anhu bahwasanya; Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
di Madinah, ia masih anak-anak usia sepuluh tahun. Ia mengkisahkan; ibuku menyuruhku
untuk berkhidmat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka aku pun berkhidmat untuk
beliau selama sepuluh tahun, maka saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat aku adalah
pemuda yang telah berumur dua puluh tahun. Akulah orang yang paling mengerti tentang
hijab saat perintah itu diturunkan. Itu adalah perintah yang pertama kali turun pada
pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Zainab binti Jahsyin. Saat itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah, beliau mengundang orangorang dan mereka pun menikmati makanan yang dihidangkan. Setelah itu, mereka pun
keluar pergi, kecuali beberapa orang yang masih tetap berada di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, mereka memperlama duduk di situ. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pun beranjak dan keluar, lalu aku pun ikut keluar bersama beliau agar orang-orang itu juga
ikut keluar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjalan, dan aku juga ikut berjalan
hingga sampai di ambang pintu rumah Aisyah. Lalu beliau mengira, bahwa mereka yang
duduk tadi telah keluar, maka beliau pun kembali lagi dan aku juga ikut kembali hingga
beliau sampai di tempat Zainab, dan ternyata orang-orang itu masih ada di situ dan belum
beranjak. Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun kembali lagi dan aku juga ikut
kembali bersamanya. Dan ketika sampai di ambang pintu Aisyah, beliau menduga bahwa
mereka pasti sudah pergi, maka beliau kembali lagi dan aku juga ikut kembali bersama
beliau, dan ternyata orang-orang itu sudak keluar pergi, maka Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam meletakkan pembatas antara aku dan beliau, maka saat itu diturunkan perintah
Hijab.

Bab: Membuat pesta walimah meskipun dengan seekor kambing










4769. Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami Sufyan ia
berkata; Telah menceritakan kepadaku Humaid bahwa ia mendengar Anas radliallahu 'anhu
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada Abdurrahman bin Auf
saat ia menikahi seorang wanita Anshriyah, "Berapa mahar kamu berikan padanya?" ia pun
menjawab, "Seukuran biji berupa emas." Dan dari Humaid; Aku mendengar Anas berkata;
Ketika mereka sampai di kota Madinah, kaum Muhajirin pun singgah di tepat kediaman
orang-orang Anshar. Lalu Abdurrahman bin Auf tinggal di kediaman Sa'd bin Ar Rabi'. Sa'd
bin Rabi' pun berkata padanya, "Aku akan membagi hartaku kepadaku dan menikahkanmu
dengan salah seorang isteriku." Abdurrahman berkata, "Semoga Allah memberi keberkahan
pada keluarga dan juga hartamu." Lalu ia pun keluar menuju pasar dan berjual beli hingga ia
mendapatkan keuntungan berupa keju dan samin, dan ia pun, menikah. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adakanlah walimah meskipun hanya dengan seekor
kambing."

4770. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
mengadakan walimah terhadap seorang pun dari isteri-isterinya sebagaimana walimah yang
beliau adakan atas pernikahannya dengan Zainab. Saat itu, beliau mengadakan walimah
dengan seekor kambing.

4771. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dari Syu'aib dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membebaskan

Shafiyya lalu beliau menikahinya, dan beliau menjadikan pembebasannya itu sebagai
maharnya. Kemudian beliau mengadakan walimah dengan Hais (sejenis makanan dengan
bahan kurma, tepung dan samin).


4772. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Zuhair dari Bayan ia berkata; Aku mendengar Anas berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menikahi seorang wanita, lalu beliau mengutusku hingga aku pun mengundang
beberapa orang untuk makan-makan."

Bab: Seseorang yang membuat acara pesta untuk sebagian isteri lebih meriah dari
sebagian isterinya lainnya

4773. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit ia berkata; Suatu ketika, pernah disebutkan mengenai
perkawinan Zainab binti Jahsyi di hadapan Anas, maka ia pun berkata, "Aku belum pernah
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah terhadap seorang pun
dari para isteri-isterinya sebagaimana walimah yang beliau adakan terhadapnya. Saat itu,
beliau mengadakan walimah dengan seekor kambing."

Bab: Orang yang membuat pesta walimah kurang dari satu kambing






4774. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Manshur bin Shafiyyah dari Ibunya Shafiyyah binti Syaibah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah terhadap sebagian dari isteriisterinya, yakni dengan dua Mud gandum.

Bab: Wajib menghadiri undangan walimah






4775. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bih Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke acara walimahan,
hendaklah ia datang."


4776. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Manshur dari Abu Wa`il dari Abu Musa
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Lepaskanlah tawanan, penuhilah
undangan dan jenguklah orang sakit."

4777. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Rabi' Telah menceritakan kepada kami
Abul Ahwash dari Al Asy'ats dari Mu'awiyah bin Suwaid bahwa Al Bara` bin Azib radliallahu
'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami tujuh perkara
dan juga melarang kami dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan kami untuk menjenguk
orang sakit, mengantar jenazah, menjawab orang yang bersin, menunaikan sumpah,
menolong orang yang terzhalimi, menebarkan salam dan memenuhi undangan. Kemudian
beliau melarang kami untuk mengenakan cincin emas, memakai bejana perak, mencabut
uban, mengenakan Al Qassiyyah (pakaian yang bercampur dengan bahan sutera), Al Istibraq
(kain yang dilapisi dengan bahan sutera) dan Ad Diibaj (sejenis pakain dari kain sutera).
Hadits ini diperkuat oleh Abu Awanah dan Asy Syaibani dari Asy'ats dalam menyebarkan
salam.

4778. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd ia berkata; Abu Sa'id As Sa'idi
mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam pesta walimahannya. Saat itu,
isterinya adalah yang melayani mereka, padahal ia adalah pengantin wanita. Sahl bertkata,
"Tahukah kalian minuman apa yang ia suguhkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam? Wanita itu menyediakan kurma yang telah direndam semalaman dan ketika
beliau makan, maka wanita itu pun menyuguhkan air pada beliau."

Bab: Orang yang tidak memenuhi undangan walimah maka ia telah bermaksiat
kepada Allah

4779. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata;
"Seburuk-buruk jamuan adalah jamuan walimah, yang diundang sebatas orang-orang kaya,
sementara orang-orang miskin tidak diundang. Siapa yang tidak memenuhi undangan maka
sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Orang yang menghadiri jamuan dengan kaki kambing

4780. Telah menceritakan kepada kami Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seandainya
aku diundang ke penghujung negeri, niscaya aku akan mendatanginya. Dan seandainya aku
beri daging bagian kaki, niscaya aku akan menerimanya."

Bab: Memenuhi undangan


4781. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah bin Ibarahim Telah menceritakan
kepada kami Al Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Telah berkata Ibnu Juraij Telah
menceritakan kepadaku Musa bin Uqbah dari Nafi' ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin
Umar radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Penuhilah seruan ini (walimahan), bila kalian diundang untuk mendatanginya." Karena itu,
Abdullah selalu mendangi undangan walimahan atau pun bukan waliman, sementara ia
sendiri sedang berpuasa.

Bab: Perginya wanita dengan anak-anak ke acara walimah


4782. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mubarak Telah menceritakan
kepada kami Abdul Warits Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas
bin Malik radliallahu 'anhu, ia berkata; Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat
para wanita dan anak-anak perempuan yang sedang memenuhi undangan walimahan, maka
beliau pun berdiri dengan segera seraya mengatakan: "Ya Allah, kalian adalah orang-orang
yang paling aku cintai."

Bab: Apakah seseorang harus kembali saat melihat kemungkaran saat acara
walimah



4783. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Nafi' dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Ia pernah membeli bantal
yang bergambar. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau pun berdiri
di pintu dan tidak mau masuk, maka aku pun tahu akan rona tak suka pada wajahnya, aku
berkata, "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan juga kepada Rasul-Nya. Dosa
apa yang telah kulakukan?" Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Kenapa ada bantal seperti ini?" Aisyah berkata, "Aku membelinya untuk Anda agar Anda
pergunakan untuk duduk dan juga berbantal dengannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya yang melukis gambar ini akan disiksa kelak pada hari
kiamat, dan kepada mereka akan dikatakan, 'Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan.'"
Dan beliau juga bersabda: "Sesungguhnya rumah yang di dalamnya terdapat gambargambar, maka rumah itu tidak akan dimasuki malaikat."

Bab: Wanita menjadai pelayan jamuan dalam acara pesta walimah


4784. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahl ia berkata;
"Ketika Abu Sa'id As Sa'idi mengadakan acara walimahan, ia mengundang Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan para sahabatnya, namun mereka tidak membuat jamuan makanan
untuk mereka dan tidak pula menyuguhkan sesuatu, kecuali isterinya yaitu Ummu Usaid
yang menumbuk kurma dalam bejana kecil yang terbuat dari batu, dan telah dibuatnya di
malam hari. Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam usai menyantap makanan, maka ia
pun menumbuknya halus untuk beliau. Akhirnya wanita itu pun mempersembahkan
minuman itu untuk beliau."

Bab: Minuman yang memabukkan dan yang tidak dalam acara walimah


4785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim ia berkata; Aku mendengar Sahl bin Sa'd
bahwa Abu Usaid As Sa'idi mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadiri
acara walimahannya. Sedangkan yang melayani santapan mereka adalah isterinya sendiri,
padahal ia adalah sebagai pengantin wanita. Ia berkata, "Apakah kalian tahu, apa yang
dibuat oleh wanita itu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Wanita itu merendam
kurma semalaman dalam bejana kecil yang terbuat dari batu."

Bab: Bersikap lembut dengan wanita

4786. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Malik bin Anas dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita itu bagaikan tulang rusuk, bila
kamu memaksa untuk meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya, dan jika kamu
bermesraan dan menurutinya, maka kamu dapat bermesraan namun padanya terdapat
kebengkokan."

Bab: Wasiat untuk wanita

4787. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr Telah menceritakan kepada kami
Husain Al Ju'fi dari Za`idah dari Maisarah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
juga kepada hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Pergaulilah wanita kaum
wanita dengan baik, sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan sesuatu yang
paling bengkok yang terdapat tulang rusuk adalah bagian paling atas. Jika kamu
meluruskannya dengan seketika, niscaya kamu akan mematahkannya, namun jika kamu
membiarkannya maka ia pun akan selalu dalam keadaan bengkok. Karena itu pergaulilah
wanita dengan penuh kebijakan."




4788. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Di masa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, Dahulu kami khawatir untuk menasehati dan memberi arahan
pada isteri-isteri kami dan kami juga khawatir jangan-jangan wahyu turun berkenaan dengan
kami. Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, kami pun berani angkat bicara dan
memberi arahan pada mereka.

Bab: Firman Allah "Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka"


4789. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Abdullah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai
pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan
dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya,
dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas
atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalain
"adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

Bab: Bergaul dengan baik dengan keluarga

4790. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman dan Ali bin Hujr
keduanya berkata, Telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus Telah menceritakan
kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abdullah bin Urwah dari Urwah dari Aisyah ia berkata;
Sebelas wanita duduk-duduk kemudian berjanji sesama mereka untuk tidak mnyembunyikan
sedikitpun seluk-beluk suami mereka. Wanita pertama berkata, "Suamiku adalah daging
unta yang kurus, berada di puncak gunung yang sulit, tidak mudah didaki, dan tidak gemuk
sehingga mudah diangkat." Wanita kedua berkata, "Suamiku? Aku tidak akan menyebarkan
seluk-beluk tentang dirinya. Aku takut tidak bisa meninggalkannya jika aku menyebutnya,
aku menyebutkan kebaikan dan keburukannya sekaligus." Wanita ketiga berkata, "Suamiku
jangkung. Jika aku berkata, ia menceraikanku. Jika aku diam, ia menggantungkan
(urusanku)." Wanita keempat berkata, "Suamiku sedang, seperti cuaca Gunung Tihamah. Ia
tidak panas, dingin, menakutkan, dan membosankan." Wanita kelima berucap, "Suamiku?
Jika ia masuk, ia seperti anak singa. Jika ia keluar, ia seperti singa. Ia tidak pernah bertanya
apa yang ia ketahui." Wanita keenam mengemukakan, "Suamiku? Jika makan, ia mencampur
semua jenis makanan. Jika minum, ia menghabiskan seluruh air. Jika tidur, ia berselimut. Ia
tidak memasukkan telapak tangan untuk mengetahui kesedihan (tidak penyayang
kepadanya)." Wanita ketujuh berkata, "Suamiku tidak tahu kemaslahatan dirinya dan bodoh.
Baginya, semua penyakit adalah obat. Ia membelah kepalamu atau memecahkanmu, atau
melakukan kedua-duanya terhadapmu." Wanita kedelapan berkata, "Suamiku halus sehalus
kelinci dan harum seharum zarrab (tanaman yang harum)." Wanita kesembilan mengatakan,
"Suamiku tinggi tiangnya, panjang bantuannya, besar asapnya, dan rumahnya dengan api."
Wanita kesepuluh mengemukakan, "Suamiku adalah majikan dan tidak ada majikan sebaik
dia. Ia mempunyai unta yang banyak sekali dan dekat pengembalaannya. Jika unta-unta
tersebut mendengar suara rebana sebagai tanda kedatangan tamu, unta-unta tersebut
merasa yakin bahwa mereka akan disembelih." Wanita kesebelas berkata, "Suamiku adalah
Abu Zar'in. Tahukah kamu siapakah Abu Zar'in? Ia menggerak-gerakkan perhiasan kedua
telingaku, memenuhi lemak kedua lenganku, dan membahagiakanku hingga jiwaku
berbahagia. Ia mendapatiku di tempat pemilik kambing kecil di gunung kemudian
membawaku ke pemilik kuda yang banyak, unta yang banyak, penggiling makanan, dan
pengusir burung. Di tempatnya, aku berkata dan tidak menjelek-jelekkan, tidur hingga pagi,
dan minum hingga puas. Ibu Abu Zar'in. siapakah ibu Abu Zar'in? Tempat makanannya besar

dan rumahnya luas. Anak laki-laki Abu Zar'in. Siapakah anak laki-laki Abu Zar'in? Tempat
tidurnya seperti pedang yang diambil dari sarungnya (ringan) dan ia dibuat kenyang dengan
lengan kambing yang berusia empat bulan. Anak perempuan Abu Zar'in. Siapakah anak
perempuan Abu Zar'in? Ia patuh kepada ayah ibunya dan membuat marah tetanggganya.
Budak wanita Abu Zar'in. Siapakah budak wanita Abu Zar'in? Ia tidak merusak pembicaraan
kami, tidak memindahkan warisan kami, dan tidak memenuhi rumah kami dengan kotoran
seperti rumput. Abu Zar'in keluar sedang tempat-tempat susu digerak-gerakkan dengan
keras, kemudian ia bertemu dengan seorang wanita bersama dua anaknya seperti anak singa
yang sedang bermain di bawah pinggangnya dengan dua buah delima, kemudian Abu Zar'in
menceraikanku dan menikahi wanita tersebut. Sesudahnya aku menikah dengan seorang
laki-laki yang mulia, mengendarai dengan cepat, mengambil tombak, mengembalikan hewan
ternak kepadaku, dan memberiku bau harum semuanya sepasang. Ia berkata, 'Makanlah hai
Ummu Zar'in dan berilah makan keluargamu.' Jika aku kumpulkan semua yang diberikan
suami keduaku tersebut, tidak mencapai bejana terkecil Abu Zar'in. Aisyah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Terhadapmu aku seperti Abu Zar'in
terhadap Ummu Zar'in." berkata Abu Abdullah; berkata Sa'id bin Salamah dari Hisyam dan
janganlah engkau penuhi rumah kami dengan sisa-sisa rumah (sampah). Abu Abdullah
mengatakan, sebagian mengatakan "Maka aku minum hingga puas.". Dan ini lebih sahih.

4791. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Hisyam Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari
Aisyah ia berkta; Suatu ketika, orang-orang Habasyah sedang bermain-main dengan
peralatan perang mereka, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menutupiku,
sementara aku menonton mereka. Begitulah seterusnya hingga aku sendirilah yang bosan
dan beranjak sendiri. Karena itu, jadilah kalian seperti anak kecil yang suka bergurau.

Bab: Seorang ayah memberi nasihat kepada anak perempuannya perihal suami


}

{






4792. Telah menceritakan kepada kami Abu Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Abu
Tsaur dari Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Aku selalu bersikeras untuk
menanyakan kepada Umar bin Al Khaththab tentang dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, yang Allah berfirman terhadap mereka berdua: "IN TATUUBAA
ILALLAHI FAQAD SHAGHAT QULUUBUKUMAA." Hingga suatu saat, ia menunaikan haji dan
aku pun ikut menunaikan haji bersamanya. Dalam perjalanan ia menyingkir hendak buang
hajat, lalu aku mengikutinya dengan membawakan kantong air. Ia pun buang air besar, dan
ia kembali aku pun menuangkan air pada kedua tangannya, lalu ia pun berwudlu. Saat itulah
aku bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam yang Allah Ta'ala berfirman kepada keduanya, 'IN TATUUBAA
ILALLAHI FAQAD SHAGHAT QULUUBUKUMAA (Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah,
Maka Sesungguhnya hati kamu berdua Telah condong (untuk menerima kebaikan..).'" Umar
pun menjawab, "Sungguhnya mengherankan kamu ini wahai Ibnu Abbas. Kedua wanita itu
adalah Aisyah dan Hafshah." Kemudian Umar menceritakan haditsnya dengan lebih luas, ia
berkata; Dulu, aku mempunyai seorang tetangga dari kalangan Anshar di Bani Umayyah bin
Zaid yang mereka adalah para penduduk Manidah yang fakir. Kami saling bergantian untuk
menghadiri majelis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Aku hadir sehari dan ia pun hadir
sehari. Bila aku yang hadir, maka aku akan menyampaikan hal-hal yang disampaikan oleh
beliau berupa wahyu atau yang lainnya di hari itu. Dan jika gilirannya yang hadir, ia pun
melakukan hal yang sama. Kami adalah bangsa Quraisy yang posisinya selalu di atas kaum
wanita. Dan setelah kami bertemu dengan kaum Anshar, ternyata mereka adalah kaum yang
banya dipengaruhi oleh kaum wanitanya. Maka para isteri-isteri kami pun mulai meniru dan
mengambil adab dan kebiasaan wanita-wanita Anshar. Kemudian aku mengajak isteriku
berdiskusi, lalu ia pun mendebat argumentasiku. Aku mengingkari akan perlakuannya itu, ia
pun berkata, "Kenapa kamu tidak mengajakku berdiskusi? Demi Allah, sesungguhnya para
isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak beliau berdiskusi. Bahkan pada hari ini
hingga malam nanti, salah seorang dari mereka mendiamkan beliau." Aku pun kaget akan hal
itu. Kukatakan padanya, "Sesungguhnya telah merugilah bagi siapa di antara mereka yang
melalukan hal itu." Setelah itu, aku bergegas memberesi pakaianku lalu menemui Hafshah.
Kukatakan padanya, "Wahai Hafshah, apakah salah seorang dari kalian telah menyebabkan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah di hari ini hingga malam?" Ia menjawab, "Ya." Aku
berkata, "Sesungguh, kamu telah merugi. Apakah engkau merasa sekiranya Allah menjadi
marah lantaran marahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu kamu akan binasa?
Janganlah kamu menuntut banyak kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan jangan pula
kamu membantahnya dalam sesuatu apa pun. Dan janganlah kamu mendiamkannya.
Pintalah padaku apa yang kamu mau. Janganlah kamu merasa cemburu terhadap madumu
yang lebih dicintai oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -maksudnya adalah Aisyah-." Umar
berkata; Sebelumnya, kami telah saling berbincang bahwa Ghassan tengah mempersiapkan
pasukan berkuda untuk memerangi kami. Pada hari gilirannya hadir, sahabatku yang Anshari
menghadiri majelis lalu kembali menemuiku setelah sahalat Isya'. Ia mengetuk pintu
rumahku dengan sangat keras seraya berkata, "Cepatlah buka!" maka aku pun segera keluar
menemuinya. Ia berata, "Sesungguhnya pada hari ini telah terjadi perkara yang besar." Aku
bertanya, "Peristiwa apa itu? Apakah Ghassan telah datang?" Ia menjawab, "Tidak, bahkan
yang lebih besar dari itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan isteri-isterinya."
Ubaid bin Hunain berkata; Ia mendengar Ibnu Abbas, dari Umar, ia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam meninggalkan isteri-isterinya, maka aku pun berakata, "Sungguh, Hafshah
telah merugi." Aku telah menduga hal ini akan terjadi. Aku pun segera mengemasi
pakaianku, lalu shalat Fajar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memasuki tempat minumnya dan berdiam diri situ. Kemudian
aku masuk menemui Hafshah, ternyata ia sedang menangis. Aku berkata padanya, "Apa
yang menyebabkanmu menangis. Bukankah aku telah mengingatkanmu akan hal ini? Apakah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan kalian?" Ia menjawab, "Aku tidak tahu,
itu beliau sedang minggat di tempat minum." Maka aku pun segera keluar dan mendatangi
mimbar, ternyata di sekeliling itu ada beberapa orang yang sebagian dari mereka juga
sedang menangis, lalu aku pun duduk bersama mereka sebentar kemudian aku tak kuasa lagi
akan suasana itu. Maka aku datang ke tempat minum yang dipergunakan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam untuk berdiam. Aku pun berkata kepada budaknya yang hitam,

"Mintakanlah izin untuk Umar." Lalu sang budak pun masuk dan berbicara kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian kembali dan berkata, "Aku telah berbica dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan juga telah menyebutmu, namun beliau diam." Akhirnya aku
pun kembali dan duduk lagi bersama sekelompok orang yang tadi berada di sekitar mimbar.
Setelah itu, aku tak sabaran lagi, maka aku mendatangi sang budak itu lagi dan berkata
padanya, "Mintakanlah izin untuk Umar." Ia pun masuk lalu kembali seraya berkata, "Aku
telah menyebutmu, namun beliau tetap diam." Aku kembali lagi dan duduk bersama
beberapa orang yang ada di mimbar. Namun, aku tak sabaran lagi dan mendatangi sang
budak itu lalu berkata, "Mintakanlah ini untuk Umar." Ia pun masuk dan kembali seraya
berkata, "Sungguh, aku telah menyebut namamu, namun beliau tetap diam." Maka ketika
aku berpaling hendak pergi, tiba-tiba sang budak itu memanggilku seraya berkata,
"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkanmu." Akhirnya aku pun
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berbaring di atas pasir
beralaskan tikar tanpa kasur. Pasir-pasir itu telah berbekas pada sisi badan beliau. beliau
berbantalkan kulit yang berisikan sabut. Aku mengucapkan salam atasnya dan berkata
sambil berdiri, "Wahai Rasulullah, apakah Anda telah menceraikan isteri-isteri Anda?" Maka
beliau pun mengangkat pandangannya ke arahku dan menjawab: "Tidak." Maka aku pun
berkata, "Allahu Akbar." Kukatakan lagi sambil berdiri, "Aku mendengar wahai Rasulullah,
sekiranya Anda melihatku. Kita adalah bangsa Quraisy yang selalu mengatur wanita. Namun,
ketika kita mendatangi Madinah, ternyata mereka adalah kaum yang didominasi oleh kaum
wanita." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Lalu aku berkata lagi,
"Wahai Rasulullah, sekiranya Anda mau melihatku. Aku telah menemui Hafshah dan berkata
padanya, 'Janganlah sekali-kali kamu merasa cemburu bilamana tetanggamu lebih dicintai
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -maksudnya adalah Aisyah-.'" Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum lagi. Maka ketika itu, aku pun duduk dan mengangkat
pandanganku ke arah rumahnya. Maka demi Allah, aku tidak melihat sedikit pun di rumah
beliau kecuali tiga kulit yang telah disamak. Aku berkata pada beliau, "Wahai Rasulullah,
berdo'alah kepada Allah untuk ummat Anda. Karena orang-orang Persi dan Romawi telah
diberi keleluasaan, dan mereka juga telah diberi dunia, padahal mereka tidak menyembah
Allah." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk yang sebelumnya berbaring.
Kemudian beliau bersabda: "Beginikah sikapmu wahai Ibnul Khaththab? Sesungguhnya
mereka itu adalah suatu kaum yang kebaikan mereka disegerakan di dunia." Aku pun
berkata, "Mintakanlah ampun untukku." Jadi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan
isteri-isterinya karena perkara itu. Yakni, ketika Hafshah menyebarkannya pada Aisyah, yaitu
selama dua puluh sembilan hari. Saat itu, beliau bersabda: "Aku tidak akan masuk menemui
mereka selama satu bulan." Demikian itu, karena kerasnya rasa kesal beliau pada mereka,
yakni saat Allah menegur dirinya. Dan ketika telah berlalu dua puluh sembilan hari, beliau
menemui Aisyah dan beliau memulai darinya. Maka Aisyah pun berkata pada beliau, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Anda telah bersumpah untuk tidak menemui kami selama satu
bulan penuh. Sedangkan hari ini Anda baru memasuki hari yang kedua puluh sembilan,
sebagaimana yang aku hitung." Kemudian beliau pun bersabda; "Sesungguhnya hitungan
bulan itu adalah dua puluh sembilan hari." Dan memang jumlah hari pada bulan itu adalah
dua puluh sembilan malam. Aisyah berkata; Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat At
Takhyir (ayat yang berisi pilihan untuk tetap menjadi isteri nabi atau tidak). Beliau memulai
dariku, wanita yang pertama dari isteri-isterinya. Dan aku pun lebih memilih beliau. setelah
itu, beliau memberi pilihan kepada para isterinya semuanya, dan mereka pun menjawab
sebagaimana yang dikatakan Aisyah.

Bab: Wanita puasa sunah dengan izin suaminya




4793. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seorang
wanita berpuasa padahal suaminya sedang ada, kecuali dengan seizinnya."

Bab: Jika wanita tidur dengan menjauhi ranjang suaminya

4794. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Hazim dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seorang suami
mengajak isterinya ke tempat tidur, lalu ia enggan untuk memenuhi ajakan suaminya, maka
ia akan dilaknat Malaikat hingga pagi."






4795. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Qatadah dari Zurarah dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabdda: "Apabila seorang wanita bermalam sementara ia tidak memenuhi
ajakan suaminya di tempat tidur, maka Malaikat melaknatnya hingga pagi."

Bab: Wanita tidak boleh menerima laki-laki lain di rumah suaminya kecuali dengan
izin

4796. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
Telah menceritakan kepada kami Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita
untuk berpuasa sementara sementara suaminya ada di rumah, kecuai dengan seizinnya. Dan
tidak boleh mengizinkan seseorang masuk ke dalam rumahnya kecuali dengan seizinnya. Dan
sesuatu yang ia infakkan tanpa seizinnya, maka setengahnya harus dikembalikan pada
suaminya." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Az Zinad dari Musa dari bapaknya dari Abu
Hurairah dalam bab shaum.



4797. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Isma'il
Telah mengabarkan kepada kami At Taimi dari Abu Utsman dari Usamah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku berdiri di ambang pintu surga, maka aku
pun menyaksikan bahwa kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin, sedang
orang-orang yang memiliki kekayaaan tertahan. Selain penduduk neraka telah diperintahkan
untuk dimasukkan dalam neraka. Aku berdiri di ambang neraka, dan ternyata kebanyakan
penghuninya adalah para wanita."

Bab: Mengkufuri nikmat


4798. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Zaid bin Aslam dari Atha` bin Yasar dari Abdullah bin Abbas bahwa ia berkata;
Pernah terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat bersama kaum muslimin. Beliau
berdiri dengan berdiri yang sangat panjang sebagaimana panjangnya bacaan surat Al
Baqarah. Kemudian beliau ruku' dengan ruku' yang panjang pula. Sesudah itu beliau bangkit
dari ruku' lalu berdiri lagi dengan sangat panjang namun tidak sebagaimana panjangnya
berdiri beliau yang pertama. Kemudian beliau ruku' dengan panjang, namun tidak sepanjang
ruku'nya yang pertama. Lalu beliau teruskan dengan sujud. Setelah itu, beliau bangkit
kembali dan berdiri dengan panjang, namun tidak sepanjang berdirinya pertama kali.
Kemudian ruku' dengan panjang, tetapi tidak sebagaimana ruku'nya yang pertama.
Kemudian beliau bangkit lagi dan berdiri dengan lama, namun tidak selama berdirinya yang
pertama. Lalu beliau ruku' kembali dengan lama, tetapi tidak seperti ruku'nya yang pertama.
Kemudian beliau bangkit lalu sujud. Setelah beliau selesai shalat matahari pun kembali
menampakkan cahaya. Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan
adalah dua tanda dari tanda-tanda Allah, tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena
kematian seseorang atau pun karena kehidupannya. Jika kalian melihat hal itu, maka
berdzikirlah kepada Allah." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kamu melihat bahwa
Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda berdiri, lalu kami melihat bahwa
Anda tertahan." Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya aku melihat surga -atau- surga
telah diperlihatkan padaku, lalu aku pun hendak mengambil seranting darinya, sekiranya kau
dapat mengambilnya niscaya kalian akan memakannya selama dunia masih ada. Kemudian
aku melihat neraka, maka aku tidak pernah melihat pemandangan seperti yang terjadi pada
hari ini. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita." Mereka bertanya lagi,
"Kenapa wahai Rasulullah." Beliau menjawab: "Karena kekufuran mereka." Para sahabat
bertanya lagi, "Apakah lantaran kekafiran mereka kepada Allah?" beliau menjawab: "Mereka
mengkufuri perlakuan dan kebaikan suaminya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah
seorang dari mereka selama setahun penuh, lalu ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu,
ia pun akan berkata, 'Aku tidak melihat kebaikan sedikit pun darimu.'"

4799. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Al Haitsam Telah menceritakan kepada
kami 'Auf dari Abu Raja` dari Imran dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Aku memperhatikan isi surga, lalu aku mendapatkan bahwa kebanyakan penghuninya
adalah orang-orang miskin. Kemudian aku melihat ke dalam neraka, maka aku pun melihat
kebanyakan penghuninya adalah para wanita." Hadis ini diperkuat oleh Ayyub dan Salm bin
Zarir.

Bab: Hak suami atas dirimu

4800. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Al Auza'i ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Abu Katsir ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abdullah, bukankah telah
diberitakan bahwa kamu berpuasa sepanjang hari dan qiyamullail semalan suntuk?" aku
menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Janganlah kamu melakukan hal itu.
Berpuasalah dan juga berbukalah. Tunaikanlah qiyamullail namun sisihkan pula waktu untuk
tidur. Sebab bagi jasadmu juga punya hak atas dirimu, kedua matamu juga punya hak
atasmu dan bagi isterimu juga punya hak atas dirimu."

Bab: Wanita menjadi pengelola dalam rumah suaminya

4801. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap kalian adalah
pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.
Seorang Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas keluarganya. Seorang
wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah
pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."

Bab: Firman Allah "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita)."

4802. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Humaid dari Anas radliallahu 'anhu, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersumpah untuk tidak mendekati isteriisterinya selama satu bulan. Kemudian beliau pun duduk di tempat minum miliknya, lalu
beliau mendatangi mereka -para isterinya- pada hari yang dua puluh sembilan, maka
dikatakanlah pada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah bersumpah untuk
sebulan." Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya bilangan bulan itu adalah dua puluh
sembilan hari."

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mendiamkan isteri-isterinya di luar rumah


mereka,

4803. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Yahya bin Abdullah bin Shaifi bahwa Ikrimah bin Abdurrahman bin Al Harits Telah
mengabarkan kepada mereka, bahwa Ummu Salamah telah mengabarkan mereka, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak menemui sebagian
keluarganya (isteri-isterinya). Maka dua puluh sembilan hari berlalu, di waktu pagi ternyata
beliau menemui mereka, maka dikatakanlah pada beliau, "Wahai Nabiyullah, Anda telah
bersumpah untuk tidak masuk menemui mereka selama satu bulan." Akhirnya beliau
bersabda: "Sesungguhnya bilangan bulan itu adalah dua puluh sembilan hari."



4804. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Abu Ya'fur ia berkata; Kami
bermudzakarah di sisi Abu Dluha maka ia pun berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abbas ia berkata; Pada suatu hari saat kami memasuki waktu pagi, ternyata isteri-isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menangis, dan di samping setiap orang dari mereka terdapat
keluarganya. Lalu aku pun keluar menuju Masjid, ternyata masjid telah dipenuhi oleh
kerumunan orang-orang. Kemudian datanglah Umar bin Al Khaththab, dan naik hendak
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang tengah berada di dalam kamarnya. Ia pun
mengucapkan salam, namun tak seorang pun yang membalas salamnya, lalu ia
mengucapkan salam kembali, namun tak juga ada yang menjawabnya. Akhirnya ia pun
dipanggil dan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, "Apakah Anda
telah menceraikan isteri-isteri Anda?" beliau menjawab: "Tidak, tetapi aku telah bersumpah
untuk tidak menemui mereka selama satu bulan." Setelah dua puluh sembilan hari berlalu,
beliau pun menemui mereka.

Bab: Sesuatu yang harus dihindari saat memukul isteri

4805. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam dari bapaknya dari Abdullah bin Zam'ah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memukul isterinya, seperti
ia memukul seorang budak, namun saat hari memasuki waktu senja ia pun menggaulinya."

Bab: Tidak mentaati suami dalam kemaksiatan





4806. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Nafi' dari Al Hasan bin Muslim dari Shafiyyah dari Aisyah bahwa seorang wanita
Anshar menikahkan anak perempuannya, lalu rambut anak itu merontok. Maka wanita itu
pun segera mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengadukan hal itu, ia berkata,
"Suaminya menyuruhku untuk menyambung rambutnya." Maka beliau bersabda: "Tidak.

Sesungguhnya Allah telah melaknat Al Muwashilaat (para wanita yang menyambung


rambutnya)."

Bab: Firman Allah "Dan jika wanita takut akan terjadi nusyuz atau sikap tidak acuh
dari suaminya"


}
{





4807. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, yakni terkait
dengan firman-Nya: "WA INIMRA`ATUN KHAAFAT MIN BA'LIHAA NUSYUUZAN AW
I'RAADLAN.." 'Aisyah berkata, "Ia adalah seorang wanita yang berada di bawah seorang
suami. Namun sang suami tak mendapatkan hal banyak darinya, hingga ia pun ingin
menceraikannya lalu menikahi wanita lain. Maka sang wanita pun berkata, 'Tahanlah aku,
jangan kau ceraikan. Nikahilah wanita lain, kamu halal (untuk tidak memberi) nafkah atasku
begitu pula pembagian jatah untukku.' Itulah maksud dari firman Allah Ta'ala: 'FALAA
JUNAAHA 'ALAIHIMAA AN YASHSHAALAHAA BAINAHUMAA SHULHAA WASH SHULHU
KHAIR.'"

Bab: Azl

4808. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Ibnu Juraij dari Atha` dari Jabir ia berkta; "Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, kami pernah melakukan 'Azl (mencabut penis saat ejakulasi)." Telah menceritakan
kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah berkata Amru
Telah mengabarkan kepadaku Atha` Ia mendengar Jabir radliallahu 'anhu berkata; Kami
melakukan 'Azl, sedangkan Al Qur`an juga turun. Dan dari Amru dari Atha` dari Jabir ia
berkata; Kami melakukan 'Azl di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Al Qur`an juga
turun."






4809. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma` Telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik bin Anas dari Az Zuhri dari Ibnu Muhairiz
dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Kami mendapatkan tawanan, lalu kami pun melakukan
'Azl, maka kami menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Apakah kalian benar-benar melakukannya?" beliau mengatakannya sebanyak
tiga kali. Beliau meelanjutkan: "Tidak ada sesuatupun yang telah ditetapkan terjadi hingga
datangnya hari kiamat, kecuali ia pasti terjadi."

Bab: Mengundi isterinya saat akan safar


4810. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahid bin Aiman ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim
dari Aisyah bahwasanya; Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak keluar
mengadakan perjalanan, beliau mengadakan undian antara isteri-isterinya, lalu undian itu
pun jatuh pada Aisyah dan Hafshah. Dan pada malam hari, biasanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berjalan bersama Aisyah dan berbincang-bincang dengannya. Maka Hafshah
berkata, "Maukah malam kamu menaiki kendaraanku dan aku menaiki kendaraanmu
kemudian kamu melihat dan pun juga dapat melihat?" Aisyah menjawab, "Ya." Akhirnya ia
pun menaikinya. Kemudian datanglah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada kendaraan
Aisyah, sementara yang berada di atasnya adalah Hafshah. Beliau pun mengucapkan salam
kepadanya, lalu beliau berjalan hingga mereka singgah disuatu tempat, dan ternyata ia
kelihangan Aisyah. Saat singgah, Aisyah meletakkan kedua kakinya di antara semak-semak
tumbuhan, lalu ia pun berkata, "Wahai Rabbi, binasakanlah kalajengking dan ular yang
menyengatku." Maka aku tidak bisa berkata apa-apa pada beliau.

Bab: Wanita memberikan jatah hari gilirnya untuk madunya

4811. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Zuhair dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya; "Saudah binti Zam'ah,
menghibahkan giliran harinya kepada Aisyah. Karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membagi harinya untuk Aisyah dan giliran Saudah juga untuknya."

Bab: Berlaku adil sesama isteri

4812. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Bisyr
Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari Anas radliallahu 'anhu, -jika
aku mau, akan kukatakan; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Akan tetapi- ia
berkata; Termasuk perkara sunnah adalah bila seseorang menikahi gadis hendaklah ia
bermukim ditempatnya selama tujuh hari, dan bila ia menikahi seorang janda, maka
hendaklah ia bermukim ditempatnya selama tiga hari."

Bab: Jika menikah dengan janda


4813. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Rasyid Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Sufyan Telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Khalid dari Abu
Qilabah dari Anas ia berkata; Termasuk perbuatan sunnah apabilah seseorang menikahi
seorang gadis adalah bermukim di tempatnya selama tujuh hari, baru kemudian ia membagi
hari-harinya. Dan bila ia menikahi seorang janda atas gadis, maka ia boleh tinggal di tempat
wanita itu selama tiga hari, baru kemudian ia membagi-bagi harinya." Abu Qilabah berkata;
Jika aku mau, niscaya aku akan mengatakan bahwa Anas telah memarfu'kannya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Abdurrazzaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan

dari Ayyub dan Khalid ia berkata; Khalid berkata; Jika aku mau, aku akan mengatakan; Ia
memarfu'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Menggilir beberapa isteri dengan satu kali mandi

4814. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la bin Hammad Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah bahwa Anas bin
Malik Telah menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menggilir semua isterinya dalam satu malam, padahal pada hari itu, beliau mempunyai
sembilan isteri.

Bab: Laki-laki mengunjungi isteri-isterinya dalam satu hari


4815. Telah menceritakan kepada kami Farwah Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha; "Biasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam jika beranjak dari shalat Ashar, maka beliau menemui para isteriisterinya. Lalu beliau mendekat pada salah seorang dari mereka. Beliau masuk ke rumah
Hafshah lalu beliau berdiam di situ lebih lama."

Bab: Seorang suami minta izin kepada semua isterinya agar ia dirawat di rumah
salah seorang dari isterinya saat sakit

4816. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Sulaiman bin Bilal Telah berkata Hisyam bin Urwah Telah mengabarkan kepadaku bapakku
dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya di saat
beliau sakit yang menyebabkan kematiannya, "Di mana aku esok hari, dimana aku esok
hari?" Rupanya beliau menginginkan hari esoknya adalah untuk Aisyah, maka para isteri-

isterinya pun mengizinkan untuk memilih siapa saja yang dikehendakinya, maka ia memilih
di rumah Aisyah hingga meninggal di tempat di sisinya. Aisyah berkata, "Beliau meninggal
tepat di hari yang beliau inginkan untuk berada di rumahku. Allah mewafatkannya
sementara kepala beliau berada antara dada dan paru-paruku dan air liurnya bercampur
dengan air liurku."

Bab: Kecintaan seorang laki-laki lebih untuk salah satu dari para isterinya


4817. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman dari Yahya dari Ubaid bin Hunais ia mendengar Ibnu Abbas dari Umar
radliallahu 'anhum, bahwa ia menemui Hafshah dan berkata, "Wahai anakku, janganlah
kamu sampai terperdaya. Wanita inilah yang memang membuatnya cinta Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ta'ajub lantaran kecantikan wajahnya." Maksudnya adalah
Aisyah. Lalu aku pun menceritakannya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan
beliau pun tersenyum.

Bab: Memamerkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada


4818. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Hisyam dari Fathimah dari Asma` dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. - dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam dari Fathimah dari Asma` bahwa
seroang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki madu (isteri lain
dari suaminya), karena itu apakah aku akan mendapat dosa, bila aku menampak-nampakkan
kepuasan dari suamiku dengan suatu hal yang tak diberikannya kepadaku?" Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang menampakkan kepuasan dengan
sesuatu yang tidak diberikan kepadanya adalah seperti halnya seorang yang memakai
pakaian kepalsuan."

Bab: Cemburu

4819. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada yang lebih cemburu melebihi Allah.
Karena itulah, Dia mengharamkan kekejian. Dan tidak ada pula yang lebih senang terhadap
pujian melebihi diri-Nya."

4820. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam dari
bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wahai ummat Muhammad, tidak ada yang lebih cemburu daripada Allah saat Dia
melihat hambanya atau hamba perempuannya berzina. Wahai U'mmat Muhamamd,
sekiranya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan kalian
akan banyak menangis."



4821. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa Urwah bin Az Zubair Telah menceritakan
kepadanya dari Ibunya yakni Asma`, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada yang lebih pencemburu daripada Allah."





4822. Dan dari Yahya bahwa Abu Salamah Telah meceritakan kepadanya bahwa Abu
Hurairah Telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda. -Dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah
menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah bahwa ia mendengar Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu cemburu. Dan kecemburuan Allah datang, bilamana seorang
mukmin melakukan hal yang diharamkan Allah."

4823. Telah menceritakan kepada kami Mahmud Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
bapakku dari Asma` binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma ia berkata; Az Zubair bin Awwam
menikahiku. Saat itu, ia tidak memiliki harta dan tidak juga memiliki budak serta tidak
memiliki apa-apa kecuali alat penyiram lahan dan seekor kuda. Maka akulah yang memberi
makan dan minum kudanya, menjahit timbanya serta membuatkan adonan roti. Padahal aku
bukanlah seorang yang pandai membuat roti. Karena itu, para tetanggaku dari kaum Ansharlah yang membuatkan roti. Aku memindahkan biji kurma dari kebun Az Zubair yang telah
ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas kepalaku. Tanah itu dariku atas
duapertiga Farsakh. Suatu hari aku datang sementara biji kurma ada di atas kepalaku. Lalu
aku berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang bersama beberapa
orang dari kaum Anshar. Beliau kemudian memanggilku dan bersabda: "Hei, hei, rupanya
beliau berhasrat untuk menaikkanku diatas kendaraan di belakangnya. Namun, aku malu
untuk berjalan bersama para lelaki dan aku ingat akan kecemburuan Az Zubair, ia adalah
orang yang paling pencemburu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tahu bahwa
aku malu, hingga beliau pun berlalu. Setelah itu, aku pun menemui Az Zubair dan berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku sementara di atas kepalaku ada biji
kurma. Sedangkan beliau sedang bersama beberapa orang dari kalangan Anshar, lalu beliau
mempersilahkan agar aku naik kendaraan, namun aku malu dan juga tahu akan
kecemburuanmu." Maka Az Zubair pun berkata, "Demi Allah, kamu membawa biji kurma itu
adalah lebih besar bagiku daripada engkau naik kendaraan bersama beliau." Akhirnya Abu

Bakar pun mengutuskan seorang khadim yang dapat mencukupi pekerjaanku untuk
mengurusi kuda. Dan seolah-olah ia telah membebaskanku.


4824. Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah
dari Humaid dari Anas ia berkata; Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di
tempat isterinya. Lalu salah seorang Ummahatul Mukminin mengirimkan hidangan berisi
makanan. Maka isteri Nabi yang beliau saat itu sedang berada dirumahnya memukul piring
yang berisi makanan, maka beliau pun segera mengumpulkan makanan yang tercecer ke
dalam piring, lalu beliau bersabda: "Ibu kalian rupanya sedang terbakar cemburu." Kemudian
beliau menahan sang Khadim (pembantu) hingga didatangkan piring yang berasal dari rumah
isteri yang beliau pergunakan untuk bermukim. Lalu beliau menyerahkan piring yang bagus
kepada isteri yang piringnya pecah, dan membiarkan piring yang pecah di rumah isteri yang
telah memecahkannya.

4825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami Telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Ubaidullah dari Muhammad bin Al Munkadir dari
Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Aku memasuki surga, -atau- aku mendatangi surga, lalu aku melihat sebuah
istana, maka aku pun bertanya, 'Untuk siapa ini? ' mereka menjawab, 'Untuk Umar bin Al
Khaththab.' Lalu aku ingin memasukinya, dan tidak ada yang menghalangiku kecuali
pengetahuanku terhadap kecemburuanmu yang besar." Umar bin Al Khaththab berkata,
"Wahai Rasulullah, demi bapak, Anda dan ibuku, wahai Nabiyullah apakah kepada Anda aku
merasa cemburu?"

4826. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
dari Yunus dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnul Musayyab dari Abu
Hurairah ia berkata; Ketika aku duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, diperlihatkanlah
surga padaku, dan aku pun melihat seorang wanita yang sedang berwudlu di samping istana.
Lalu aku pun bertanya, 'Siapakah ini? ' mereka menjawab, 'Mereka menjawab, ini adalah
untuk si Umar.' Kemudian aku teringat akan kecemburuanmu, lalu wanita itu pun berpaling
pergi." Maka Umar pun menangis di majelis itu dan bertanya, "Apakah kepadamu aku
cemburu wahai Rasulullah?"

Bab: Cemburu dan kemarahan wanita





4827. Telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam perna bersabda kepadaku: "Sesungguhnya aku benar-benar tahu
saat kamu ridla padaku dan saat kamu tidak ridla denganku." Aisyah berkata; Aku bertanya,
"Dari mana Anda mengetahui hal itu?" maka beliau pun menjawab: "Jika kamu ridla
terhadapku maka engkau berkata, 'Demi Rabb Muhammad.' Namun bila kamu sedang
marah denganku, maka kamu berkata, 'Tidak. Demi Rabb Ibrahim.'" Aku pun berkata, "Demi
Allah wahai Rasulullah, aku tidak meninggalkan namamu."

4828. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abu Raja` Telah menceritakan kepada kami
An Nadlr dari Hisyam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku bapakku dari Aisyah bahwa ia
pernah berkata, "Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap isteri-isteri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, melebihi rasa cemburuku kepada Khadijah, yang demikian
karena begitu seringnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut-nyebut dan
memuji kebaikannya. Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk memberi kabar gembira kepadanya dengan rumah yang
dipersembahkan untuknya di dalam surga yang terbuat dari marmer."

Bab: Seorang ayah membela anak karena rasa cemburu



4829. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Abu Mulaikah dari Al Miswar bin Makhramah ia berkata; AKu mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sedangkan beliau berada di atas mimbar:
"Sesungguhnya bani Hisyam bin Al Mughirah meminta izin kepadaku agar aku menikahkan
anak wanita mereka dengan Ali bin Abu Thalib, namun aku tidak mengizinkan kepada
mereka, kecuali jika Ali bin Abu Thalib menceraikan anakku lalu menikahi anak wanita
mereka. Sesungguhnya anakku (Fathimah) adalah bagian dariku, aku merasa senang dengan
apa saja yang menyenangkannya dan aku merasa tersakiti atas semua yang menyakitinya."

Bab: Jumlah laki-laki sedikit dan perempuan banyak





4830. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar Al Haudli Telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku benar-benar akan
menceritakan suatu hadits yang telah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
yang selain diriku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara tanda hari kiamat datang adalah ilmu
diangkat, banyaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, banyaknya orang yang
meminum khamer dan sedikitnya kaum laki-laki serta banyaknya kaum wanita hingga jika
ada lima puluh orang wanita namun hanya ada satu orang laki-laki dari mereka."

Bab: Janganlah seorang lelaki menyepi dengan seorang wanita kecuali dengan
mahramnya


4831. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abul Khair dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian masuk ke dalam tempat kaum
wanita." Lalu seorang laki-laki dari Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat
Anda mengenai ipar?" beliau menjawab: "Ipar adalah maut."




4832. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami Amru dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah sekali-kali seorang laki-laki
berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani muhrimnya." Lalu seorang laki-laki
bangkit seraya berkata, "Wahai Rasulullah, isteriku berangkat hendak menunaikan haji
sementara aku diwajibkan untuk mengikuti perang ini dan ini." beliau bersabda: "Kalau
begitu, kembali dan tunaikanlah haji bersama isterimu."

Bab: Apa yang dibolehan bagi laki-laki untuk menyendiri dengan wanita di hadapan
manusia

4833. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam ia berkata; Aku
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Seorang wanita datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau pun menyendiri dan bersabda: "Demi Allah, kalian
adalah manusia yang paling aku cintai."

Bab: Lelaki yang berlaku menyerupai wanita tidak boleh masuk menemui wanita

4834. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Abdah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Zainab binti Ummu Salamah dari
Ummu Salamah bahwasanya; Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di
rumahnya. Sementara di dalam rumah ada Mukhannats (seorang laki-laki yang bertingkah
laku seperti perempuan, waria). Sang Mukhannats berkata kepada saudara laki-laki Ummu
Salamah yakni Abdullah bin Abu Umayyah, "Jika Allah memberi kekuatan pada kalian untuk
menaklukkan Tha`if esok hari, maka aku akan menunjukkan padamu anak wanita Ghailan,
sesungguhnya ia akan menerima dengan empat dan akan berpaling dengan delapan." Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Janganlah sekali-kali orang ini menemui
kepada kalian."

Bab: Wanita melihat orang habasyah

4835. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dari Isa dari Al Auza'i
dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan pakaiannya, sementara aku melihat ke arah
orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid sampai aku sendirilah yang
merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia yang suka bercanda."

Bab: Wanita keluar untuk suatu hajat



4836. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` Telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Pada suatu

malam, Saudah binti Zam'ah keluar, lalu Umar pun melihatnya dan mengenalnya, maka ia
pun berkata, "Demi Allah, sesungguhnya kamu wahai Saudah tidak akan samar bagi kami."
Maka ia pun kembali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu pada
beliau, dan saat itu beliau berada di rumahku dan sedang makan malam, sementara di
tangan beliau terdapat keringat, maka Allah menurunkan wahyu kepadanya, lalu keringat itu
hilang. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengizin kalian untuk membuang hajat."

Bab: Wanita minta izin suaminya untuk keluar menuju masjid

4837. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Salim dari bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari isteri kalian meminta
izin ke masjid, maka janganlah ia melarangnya."

Bab: Apa yang dihalalkan untuk mengunjungi dan memandang perempuan karena
sebab persusuan


4838. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata;
Suatu ketika pamanku sesusuan datang dan meminta izin kepadaku, namun aku tidak
memperkenankan untuk memberinya izin hingga aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku pun
bertanya mengenai hal itu, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya ia adalah pamanmu,
karena itu izinkanlah ia." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, sesunggunguhnya yang
menyusuiku hanyalah seorang wanita dan bukan laki-laki." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya ia adalah pamanmu, silahkan ia masuk." Aisyah berkata,
"Peristiwa itu terjadi setelah turunnya perintah hijab." Aisyah berkata, "Penyusuan itu
mengharamkan apa yang diharamkan karena hubungan darah (kekerabatan)."

Bab: Wanita tidak boleh memandang wanita lain untuk diceritakan kepada
suaminya




4839. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang isteri menceritakan
sifat-sifat wanita lain pada suaminya sehingga ia seolah-olah melihatnya."

4840. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Syaqiq ia berkata; Aku mendengar Abdullah berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang isteri menceritakan ciri-ciri wanita
lain pada suaminya sehingga ia seolah-olah melihatnya."

Bab: Perkataan seorang laki-laki "Sungguh aku akan menggilir semua isteriku
malam ini"


4841. Telah menceritakan kepadaku Mahmud Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah
ia berkata; Sulaiman bin Dawud 'Alaihimas Salam berkata, "Pada malam ini, aku benar-benar
akan menggilir seratus orang isteri, sehingga setiap wanita akan melahirkan seroang anak
yang berjihad di jalan Allah." Lalu Malaikat pun berkata padanya, "Katakanlah Insya Allah."
Namun ternyata ia tidak mengatakannya dan lupa. Kemudian ia pun menggilir pada malam
itu, namun tak seorang pun dari mereka yang melahirkan, kecuali seorang wanita yang
berbentuk setengah manusia. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya ia
mengatakan Insya Allah niscaya ia tidak akan membatalkan sumpahnya, dan juga hajatnya
akan terkabulkan."

Bab: Tidak boleh mengetuk rumah isterinya saat malam (dari safar)

4842. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah menceritakan kepada kami Muharib bin Ditsar ia berkata; Aku mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tak suka bila
seseorang mendatangi keluarganya secara tiba-tiba di malam hari.



4843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Ashim bin Sulaiman dari Asy Sya'bi bahwa ia
mendengar Jabir bihn Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian pergi agak lama, maka janganlah ia mendatangi keluarganya
secara mendadak di malam hari."

Bab: Meminta anak




4844. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Husyaim dari Sayyar dari Asy Sya'bi
dari Jabir ia berkata; Aku pernah berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam suatu peperangan. Ketika perjalanan pulang aku terburu-buru melajukan Untaku, lalu
seorang pengendara dari arah belakang menghampiriku. Maka aku memalingkan muka,
ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya: "Apa yang
menyebabkanmu untuk tergesa-gesa?" Aku menjawab, "Karena sebentar lagi aku akan
melaksanakan walimatul 'ursy." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu menikahi seroang gadis
ataukah janda?" Aku menjawab, "Janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan gadis
sehingga kamu dapat bercanda dengannya dan ia pun dapat bercanda denganmu." Ketika
sudah mendekat dan akan sampai, kami pun pergi untuk segera masuk, maka beliau
bersabda: "Pelan-pelanlah hingga kalian masuk tepat pada malam (yaitu setelah shalat Isya)
sehingga yang kusut rambutnya dapat bersisir dan mereka pun bisa mempersiapkan diri." Ia

berkata; Dan Telah menceritakan kepada kami seorang yang Tsiqqah ia berkata; Di dalam
hadits ini terdapat ungkapan: "Kalau bisa segeralah punya anak, kalau bisa segeralah punya
anak wahai Jabir." Maksudnya adalah anak.





4845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar dari Asy
Sya'bi dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika kalian tiba dari bepergian pada malam hari, maka janganlah kalian temui
keluargamu, hingga orang yang ditinggal dapat berdandan dan yang kusut rambutnya bisa
bersisir." Syu'bah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaklah
kamu mempercepat punya anak, hendaklah kamu mempercepat punya anak." Hadis ini
diperkuat oleh Ubaidullah dari Wahb dari Jabir, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni
terkait dengan ucapan 'Hendaklah kamu mempercepat punya anak, Hendaklah kamu
mempercepat punya anak,.

Bab: Wanita yang suaminya tidak ada mencukur bulu kemaluan dan menyisir
rambut

4846. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Sayyar dari Asy Sya'bi dari Jabir bin Abdullah ia
berkata; Suatu ketika, kami berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam
suatu peperangan. Saat perjalanan kembali dan telah mendekati kota Madinah, maka aku
pun memacu laju Untaku. Lalu seseorang menyusulku dari belakang dan menahan laju
Untaku dengan tongkat miliknya hingga Untaku menjadi sangat lamban sebagaimana Unta
yang paling yang pernah Anda lihat. Aku menoleh, ternyata orang itu adalah Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam. Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku punya
hajat Walimatul Ursy." Beliau bertanya: "Apakah kamu telah menikahi seorang wanita?" Aku
menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi: "Dengan gadis ataukah janda?" Aku menjawab,
"Janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan gadis sehingga kamu dapat bermain-main
dengannya dan ia pun dapat bermain-main denganmu?." Ketika sudah mendekat dan akan
sampai, kami pun pergi untuk segera masuk, maka beliau bersabda: "Pelan-pelanlah hingga
kalian masuk tepat pada malam (yaitu setelah shalat Isya) sehingga yang kusut rambutnya
dapat bersisir dan isteri yang ditinggal bisa mempersiapkan diri."

Bab: Firman Allah "Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali
kepada suami-suami mereka.."





4847. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Hazim ia berkata; Orang-orang berselisih, dengan obat apa luka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diobati pada perang Uhud. Mereka bertanya kepada Sahl bin
Sa'd As Sa'idi -ia termasuk salah seorang sahabat yang paling akhir wafat di Madinah- ia pun
berkata; "Tidak ada seorang pun yang lebih tahu tentangnya melebihi aku. Fathimah 'Alaihas
Salam membersihkan luka dari wajah beliau, sementara Ali datang membawakan air dengan
menggunakan tameng. Kemudian diambillah sehelai tikar lalu dirobek dan digunakan untuk
membalut lukanya."

Bab: Firman Allah "Dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu"


4848. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abdurrahman bin Abis Aku
mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa ia pernah ditanya oleh seorang laki-laki,
"Apakah Anda pernah shalat 'Ied Fithri atau Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam?" Ia menjawab, "Ya. Sekiranya bukan karena kedudukanku saat itu, aku tidak
mungkin melihatnya." Yakni, saat itu ia masih kecil. Ibnu Abbas melanjutkan, "Saat itu,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar lalu shalat dan melanjutkannya dengan
khuthbah. Beliau tidak menyebutkan adzan dan tidak pula iqamah. Sesudah itu, beliau
mendatangi kaum wanita dan memberi peringatan bagi mereka dan memerintahkan mereka
untuk bersedekah, maka aku melihat mereka mempreteli perhiasan telinga dan leher
mereka lalu menyerahkan (anting dan kalung) mereka kepada Bilal." Kemudian ia bersama
Bilal mengangkatnya ke rumah beliau.

Bab: Seorang ayah menusuk lambung anaknya saat marah




4849. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Abu Bakar
pernah menegurku secara langsung dengan menggunakan tangannya dan menekan
lambungku. Dan tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali tempat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dimana kepalanya berada di atas pahaku.

Kitab: Talaq
Bab: Firman Allah "Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka
hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi)
iddahnya (yang wajar)"

4850. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah ia berakta; Telah menceritakan
kepadaku Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, bahwa pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia pernah menceraikan isterinya dalam keadaan haid,
maka Umar bin Al Khaththab pun menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perintahkanlah agar ia
segera meruju'nya, lalu menahannya hingga ia suci dan haid kembali kemudian suci. Maka
pada saat itu, bila ia mau, ia boleh menahannya, dan bila ingin, ia juga boleh
menceraikannya. Itulah Al Iddah yang diperintahkan oleh Allah untuk mentalak isteri."

Bab: Jika wanita haid ditalak saat haid, maka ia masa iddahnya dimulai dari itu



4851. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Anas bin Sirin ia berkata; Aku mendengar Ibnu Umar berkata; Ibnu Umar
menceraikan isterinya dalam keadaan haidl. Maka Umar pun menuturkan hal itu pada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya beliau bersabda: "Hendaklah ia merujuknya kembali."
Aku bertanya, "Apakah talak itu dihitung?" ia menjawab, "Kenapa tidak?" Dan dari Qatadah
dari Yunus bin Jubair dari Ibnu Umar bahwa beliau bersabda: "Perintahkan padanya,
hendaklah ia meruju'nya kembali." Aku bertanya, "Apakah talak itu juga dihitung?" Ibnu
Umar menjawab, "Bagaimana bila ia tak mampu dan juga pandir?" Telah menceritakan
kepada kami Abu Ma'mar Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits Telah

menceritakan kepada kami Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar ia berkata; Ia pun
menghitung masah iddahnya atasku dengan talak satu.

Bab: Siapakah yang mentalak, dan apakah seorang laki-laki mentalak isterinya
secara langsung

4852. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Al
Walid Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i ia berkata; Aku bertanya kepada Az Zuhri,
"Siapakah di antara isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang meminta perlindungan
daripada beliau?" Ia pun berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah dari Aisyah
Radliayallahu 'Anha, bahwa ketika anak perempuan Al Jaun dihadapkan pada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau pun mendekat darinya, ia berkata, "Aku berlindung
kepada Allah darimu." Maka beliau pun bersabda padanya: "Sesungguhnya kamu telah
berlindung dengan Dzat Yang Maha Agung. Kembalilah kepada keluargamu." Abu Abdullah
berkata; Hadits itu diriwayatkan oleh Hajjaj bin Abu Mani' dari kakeknya dari Az Zuhri bahwa
Urwah Telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah berkata.

4853. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Ghasil dari Hamzah bin Abu Usaid dari Abu Usaid radliallahu 'anhu, ia
berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai
pada suatu dinding yang dinamakan Asy Syauth, kami terus berjalan hingga sampai pada dua
dinding dan duduk di antara keduanya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Duduklah kalian di sini." Beliau pun masuk dan ternyata telah didatangkan seorang
perempuan bani Jaun dan ditempatkan di rumah yang ada di kebun kurma yaitu rumahnya
Ummayyah binti An-Nu'man bin Syarahil yang saat itu sedang bersama pelayan dan
perawatnya. Dan ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya, beliau bersabda:
"Serahkanlah dirimu untukku." Wanita itu berkata, "Apakah seorang permaisuri akan
menyerahkan dirinya kepada seorang rakyat jelata?" maka beliau pun menjulurkan
tangannya dan hendak menyentuh dan menenangkan, akan tetapi wanita itu berkata, "Aku
berlindung kepada Allah darimu." Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu telah
berlindung dengan Dzat Yang Maha Melindungi." Setelah itu, beliau keluar dan berkata,
"Wahai Usaid, berilah ia dua helai pakaian dari katun dan kembalikanlah ia kepada
keluarganya." Dan Al Husain bin Al Walid An Naisaburi berkata; dari Abdurrahman dari
Abbas bin Sahl dari bapaknya dan Abu Usaid keduanya berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menikahi Umayyah binti Syarahil. Dan ketika wanita itu dipertemukan dengan
beliau. beliau pun merangkulkan tangan kepada wanita itu, sepertinya wanita itu tak
menyukai hal itu. Maka beliau menyuruh Abu Usaid untuk mempersiapkan bekal untuk
wanita itu, kemudian memberinya dua helai pakaian dari katun. Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abu Zubair
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Hamzah dari bapaknya dan dari Abbas
bin Sahl bin Sa'd dari bapaknya dengan hadits ini.



4854. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya dari Qatadah dari Abu Ghallab Yunus bin Jubair ia berkata; Aku berkata
kepada Ibnu Umar, "Bagaimana dengan seorang laki-laki yang menceraikan isterinya dalam
keadaan haidl?" Ia pun berkata, "Apakah kamu kenal Ibnu Umar? Sesungguhnya Ibnu Umar
pernah menceraikan isterinya dalam keadaan haidl, lalu Umar pun mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu. Maka beliau pun memerintahkannya
untuk meruju'nya kembali. Jika wanita itu suci dan ia ingin untuk menceraikannya, maka ia
boleh menceraikannya." Aku bertanya, "Apakah itu terhitung talak?" ia berkata; "Apakah
kamu kira ia tak mampu atau pandir?"

Bab: Pendapat yang membolehkan talak tiga






4855. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab bahwa Sahl bin Sa'd As Sa'idi Telah mengabarkan keadanya bahwa;
Uwaimir Al 'Ajlani datang kepada 'Ashim bin Adi Al Anshari dan bertanya, "Wahai 'Ashim,
bagaimana pendapatmu bila seorang laki-laki mendapatkan laki-laki lain bersama isterinya,
apakah ia boleh membunuhnya hingga kalian pun juga turut membunuh laki-laki itu? Atau
apakah yang mesti dilakukannya? Wahai 'Ashim, tanyakanlah pertanyaanku itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka 'Ashim pun menanyakan hal itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membenci persoalan itu dan mencelanya hingga 'Ashim pun merasa keberatan. Ketika ia
pulang ke rumah keluarganya, ia pun didatangi oleh 'Uwaimir dan berkata, "Wahai 'Ashim
apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu?" Lalu
'Ashim berkata kepada 'Uwaimir, "Kebaikan belum singgah padaku. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sangat membenci persoalan yang aku tanyakan." Maka Uwaimir pun
berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berhenti sehingga akan aku tanyakan sendiri." Akhirnya
Uwaimir menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tengah kerumunan orangorang, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda, bila seorang laki-laki
mendapatkan laki-laki lain bersama isterinya, apakah ia harus membunuhnya sehingga kalian
juga akan membunuhnya? Atau apakah yang mesti ia lakukan?" Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya telah diturunkan ayat terkait denganmu dan
juga sahabatmu (isterimu). Pergi dan bawalah ia kemari." Sahl berkata; Akhirnya kedua
orang suami-isteri itu pun saling meli'an, sementara aku berada bersama orang-orang yang

ada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika keduanya usai saling meli'an, maka
'Uwaimir pun berkata, "Aku telah berdusta atasnya wahai Rasulullah bila aku tetap
menahannya (tidak menceraikannya)." Akhirnya ia pun meceraikannya dengan talak tiga
sebelum ia diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu Syihab berkata;
Seperti itulah sunnahnya dua orang suami isteri yang saling meli'an (saling menuduh berbuat
serong).






4856. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair Ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah Telah mengabarkan
kepadanya bahwa isteri Rifa'ah Al Qurazhi datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Rifa'ah telah menceraikanku dan
mengokohkan perceraian denganku. Setelah itu, aku pun menikah dengan Abdurrahman bin
Az Zubair Al Qurazhi, dan ternyata kelelakiannya hanyalah seperti ujung kain." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sepertinya kamu ingin kembali ruju' dengan
Rifa'ah, tidak, hingga laki-laki kedua merasakan madumu dan kamu pun merasakan
madunya."






4857. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin
Muhammad dari Aisyah bahwa ada seorang laki-laki menceraikan isterinya dengan talak tiga.
Lalu wanita itu menikah dan diceraikan lagi. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
ditanya, apakah wanita itu telah halal untuk suaminya yang pertama. Maka beliau
menjawab: "Tidak, hingga laki-laki kedua itu merasakan madunya sebagaimana laki-laki
pertama telah merasakannya."

Bab: Orang yang memberikan pilihan kepada isterinya

4858. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Muslim
dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah memberikan pilihan kepada kami, maka kami pun memilih Allah dan Rasul-Nya. Dan
beliau tidak menganggapnya thalak sama sekali."


4859. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Isma'il Telah menceritakan kepada kami Amir dari Masruq ia berkata; Aku pernah
bertanya kepada Aisyah tentang Al Khiyarah (tawaran pilihan). Maka Ia pun menjawab,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi kami pilihan." Apakah itu termasuk talak?
Masruq berkata; Aku tak peduli, apakah aku memberi pilihan satu atau seratus kali setelah ia
memilihku."

Bab: Seseorang yang berkata kepada isterinya "Kamu haram bagiku"






4860. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia
berkata; Ada seorang laki-laki menceraikan isterinya, lalu sang isteri pun menikah dengan
laki-laki lain, kemudian laki-laki lain itu juga menceraikannya. Ternyata kemaluan laki-laki itu
hanyalah seperti bulu, sehingga wanita itu belum mendapatkan apa yang diinginkan dari
laki-laki kedua. Maka wanita itu pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya suamiku telah menceraikanku, lalu aku pun menikah
dengan laki-laki lain, lalu laki-laki itu memasukiku, namun ia tak memiliki kelelakian kecuali

hanya seperti ujung kain, sehingga ia tak mampu mendekatiku, dan juga tak mampu
merasakan maduku. Karena itu, halalkanlah suamiku yang pertama." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu tidak akan menjadi halal bagi suamimu yang
pertama hingga laki-laki itu merasakan madumu dan kamu juga merasakan madunya."

Bab: Firman Allah "Mengapa


menghalalkannya bagimu"

kamu

mengharamkan

apa

yang

Allah

4861. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Shabbah Ia mendengar Ar Robi' bin Nafi'
Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abu Katsir dari Ya'la bin Hakim
dari Sa'id bin Jubair bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Ibnu
Abbas berkata; "Bila seseorang mengharamkan isterinya seperti mengatakan 'Engkau
sekarang bagiku bukan apa-apanya lagi', maka itu harus membayar kaffarat", lantas ia
membacakan ayat, "Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan bagi kalian."
(QS. AL-Ahzab 21).



{
}
}

4862. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Muhammad bin Shabbah Telah
menceritakan kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij ia berkata; Atha` berdalih bahwa ia
mendengar Ubaid bin Umair berkata; Aku mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata;
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah singgah di rumah Zainab binti Jahsy dan
beliau juga minum madu di situ. Lalu aku dan Hafshah saling berpesan, bahwa siapa saja di
antara kita yang ditemu oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendaklah ia berkata,
"Sesungguhnya aku mendapatkan bau Maghafir. Apakah Anda habis makan maghafir?"
akhirnya beliau pun masuk menemui salah seorang dari keduanya dan ia mengungkapkan
kalimat itu pada beliau. Akhirnya beliau bersabda: "Tidak, akan tetapi aku hanya minum
madu di tempat Zainab binti Jahsyin dan aku tidak akan mengulanginya lagi." Maka turunlah
ayat: "Wahai Nabi, kenapa kamu mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan oleh Allah"
hingga firman-Nya: "Jika kalian berdua bertaubat.." yakni kepada Aisyah dan Hafshah."..

adapun kutipan ayat "Dan ketika Nabi berkata rahasia kepada sebagian isterinya..." yakni
terkait dengan sabda beliau: "Bahkan aku hanya minum madu."



4863. Telah menceritakan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` Telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu
'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang menyukai
madu dan juga manis-manisan. Biasanya, usai menunaikan shalat Ashar, beliau menemui
para isteri-isterinya dan akhirnya mendekat dan menginap di tempat salah seorang dari
mereka. Namun beliau selalu berdiam agak lama di tempat Hafshah binti Umar, maka aku
merasa cemburu. Aku pun bertanya mencari info hal itu, dan dikatakanlah bahwa ada
seorang wanita dari kaumnya yang telah memberikan madu padanya, lalu madu itu ia
berikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka aku pun berkata, "Demi Allah, aku
bernar-benar akan berbuat sesuatu untuk beliau (mengerjai beliau)." Kemudian,
kukatakanlah kepada Saudah binti Zam'ah, "Sesungguhnya beliau akan mendekatimu. Bila
beliau hendak mendekatimu, maka tanyakanlah padanya, 'Apakah Anda telah memakan
Maghafir? ' dan beliau pasti akan menjawab: 'Tidak.' Karena itu katakanlah pada beliau, 'Lalu
bau yang saya dapatkan dari Anda ini bau apa? ' Dan beliau pun pasti akan menjawab:
'Hafshah telah memberiku minuman madu.' Sesudah itu, katakanlah pada beliau, 'Lebah
madu itu telah makan pohon bergetah yang baunya menjijikkan.' Dan aku juga akan
mengungkapkan seperti itu, dan kamu wahai Shafiyyah ungkapkan pula seperti itu." Saudah
berkata, "Demi Allah, tidaklah beliau kecuali berdiri di depan pintu. Dan aku pun ingin
mengungkapkan apa yang kamu inginkan karena rasa takutku padamu." Maka ketika beliau
telah mendekat kepadanya, Saudah pun berkata, "Wahai Rasulullah, apakah Anda telah

makan buah Maghafir?" beliau menjawab: "Tidak." Saudah bertanya lagi, "Lalu bau apa yang
aku dapatkan dari Anda ini?" beliau menjawab: "Hafshah telah memberiku minuman madu."
Saudah berkata, "Lebah itu telah makan pohon bergetah yang baunya menjijikkan." Dan
ketika beliau berkunjung kepadaku, aku pun berkata seperti itu dan begitu pula di tempat
Shafiyyah yang juga berkata seperti itu. Maka pada saat beliau menuju ke tempat Hafshah,
Hafshah pun berkata, "Wahai Rasulullah, maukah Anda aku beri minuman madu itu?" beliau
pun menjawab: "Aku tidak berhajat sedikit pun terhadap madu itu?" Akhirnya Saudah
berkata, "Demi Allah, kita telah mengharamkannya." Aku pun berkata padanya, "Diamlah
kamu."

Bab: Talak saat kondisi gelap mata, terpaksa, mabu, gila, lalai, lupa dan syirik






4864. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Hisyam Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya
Allah memaafkan apa yang dikatakan oleh hati mereka, selama tidak melakukan atau pun
mengungkapnya." Qatadah berkata, "Bila ia menceraikan dengan suara hatinya saja, maka
hal itu tidaklah berpengaruh sedikit pun."




4865. Telah menceritakan kepada kami Ashbagh Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
bin Abdurrahman dari Jabir bahwa seorang laki-laki dari Bani Aslam mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang berada di dalam Masjid. Laki-laki itu
mengatakan bahwa ia telah berzina, namun beliau berpaling darinya. Maka laki-laki itu
menghadap ke arah wajah beliau seraya bersaksi atas dirinya dengan empat orang saksi.
Akhirnya beliau memanggil laki-laki itu dan bertanya: "Apakah kamu memiliki penyakit gila?"
ia menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu telah menikah?" ia menjawab,
"Ya." Akhirnya beliau memerintahkan untuk merajamnya di lapangan luas. Dan ketika
lemparan batu telah mengenainya, ia berlari hingga ditangkap dan dirajam kembali hingga
meninggal.


4866. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan
Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Seorang laki-laki dari Bani Aslam
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang berada di Masjid.
Laki-laki itu pun memanggil beliau dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Al Akhira
(maksudnya adalah dirinya sendiri) telah berzina." Lalu beliau berpaling darinya. Laki-laki itu
kembali menghadap ke wajah beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Al
Akhir telah berzina." Beliau berpaling lagi, dan laki-laki itu pun kembali menghadap ke wajah
belia dan berkata seperti itu lagi, namun beliau tetap berpaling. Maka pada keempat kalinya,
ia kembali menghadap ke wajah beliau dan bersaksi atas diri dengan empat orang saksi,
akhirnya beliau memanggilnya dan bertanya: "Apakah kamu memiliki penyakit jiwa?" lakilaki itu menjawab, "Tidak." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bawalah lakilaki itu pergi dan rajamlah ia." Dan memang laki-laki itu telah menikah. Dan dari Az Zuhri ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku seorang yang telah mendengar Jabir bin Abdullah Al
Anshari berkata; Aku termasuk diantara orang yang merajamnya. Kami merajamnya di
lapangan luas di Madinah. Ketika laki-laki itu terkena lemparan batu, ia pun lari dan kami
mengejar dan menangkapnya lalu merajamnya kembali hingga meninggal.

Bab: Khulu' dan apa hubungannya dengan talak

4867. Telah menceritakan kepada kami Azhar bin Jamil Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahhab Ats Tsaqafi Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas bahwasanya; Isteri Tsabit bin Qais datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah aku mencela Tsabit bin Qais atas agama atau pun
akhlaknya, akan tetapi aku khawatir kekufuran dalam Islam." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu mau mengembalikan kebun miliknya itu?" Ia
menjawab, "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Terimalah kebun itu, dan
ceraikanlah ia dengan talak satu." Abu Abdullah berkata; Tidak ada hadis penguat dari Ibnu
Abbas.

4868. Telah menceritakan kepada kami Ishaq Al Wasithi Telah menceritakan kepada kami
Khalid dari Khalid Al Hadzdza` dari Ikrimah bahwa saudara perempuan Abdullah bin Ubay
dengan ini beliau berkata, "Kembalikanlah kebun miliknya." Ia berkata, "Ya." Lalu ia pun
mengembalikannya, dan beliau memerintahkan agar menceraikannya. Dan Telah berkata
Ibrahim bin Thahman dari Khalid dari Ikrimah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Dan ceraikanlah ia." Dan dari Ayyub bin Abu Tamimah dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas bahwa ia berkata; Isteri Tsabit datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak mencela Tsabit atas agama atau
pun akhlaknya. Akan tetapi, aku tak kuasa untuk hidup bersamanya." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, kembalikanlah kebun miliknya." Ia
menjawab, "Ya."

4869. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak Al
Mukharrimi Telah menceritakan kepada kami Qurad Abu Nuh Telah menceritakan kepada
kami Jarir bin Hazim dari Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata;

Suatu ketika, isteri Tsabit bin Qais bin Syammas kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah aku mencela Tsabit atas agama atau pun akhlaknya,
akan tetapi aku khawatirkan akan terjerumus dalam kekufuran." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, kembalikanlah kebun miliknya." Ia berkata, "Ya."
Maka ia pun mengembalikan kebun itu pada Tsabit, sehingga Tsabit meninggalkan wanita
itu. Telah menceritakan kami Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Hammad dari
Ayyub dari Ikrimah bahwasanya Jamilah..lalu ia pun menyebutkan hadits.

Bab: Berselisih, apakah itu bisa berisyarat kepada terjadinya khulu'?


4870. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Abu Mulaikah dari Al Miswar bin Makhramah Az Zuhri ia berkata; Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Bani Al Mughirah meminta izin kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar Ali dapat menikahi anak perempuan mereka, namun
beliau tidak mengizinkan."

Bab: Menjual budak perempuan tidak dihitung talak


4871. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Malik dari Rabi'ah bin Abdu Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari
Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Sesungguhnya
pada diri Barirah terdapat tiga sunnah. Yang pertama; Bahwa ia telah dimerdekakan dan
diberi tawaran untuk memilih terhadap suaminya. Kemudian kedua; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah bersabda terkait dengannya: "Sesungguhnya Al Wala` (hak waris
budak dan nasab) itu adalah bagi yang telah memerdedakakan." Yang ketiga; Suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk, sementara periuk sedang direbus dengan
daging. Namun yang disuguhkan kepada beliau saat itu adalah roti dan lauk dari rumah.
Maka beliau pun bertanya: "Bukankah tadi aku melihat periuk yang berisikan daging." Maka
mereka menjawab, "Ya, benar, akan tetapi daging itu adalah daging yang disedekahkan
kepada Barirah, sementara Anda tidak makan harta sedekah." Akhirnya beliau pun bersabda:
"Bagi Barirah adalah sedekah, sementara untukku adalah hadiah."

Bab: Memberi pilihan kepada budak perempuan yang menjadi isteri seorang budak

4872. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dan Hammam dari Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; Aku pernah melihatnya
sebagai seorang budak. Maksudnya, suami Barirah.


Bab: Syafaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk suami Barirah








4876. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Raja` Telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad bahwa Aisyah ingin membeli Barirah,
namun walinya tidak mau kecuali dengan mempersyaratkan perwalaannya. Maka ia pun
menuturkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga beliau pun bersabda:
"Beli dan bebaskanlah ia. Sesungguhnya Al Wala` (perwalian/hak milik) itu adalah bagi yang
membebaskan." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi daging dan

dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya ini adalah daging yang disedekahkan kepada Barirah."
Maka beliau bersabda: "Baginya adalah sedekah, namun bagi kami adalah hadiah." Telah
menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dan ia
menambahkan; Maka ia pun diberi Khiyar (pilihan untuk tetap bersama atau bercerai)
dengan suaminya.

Bab: Firman Allah "Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita
musyrik"



4877. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Nafi' bahwa apabila Ibnu Umar ditanya tentang hukum menikahi wanita Nashrani dan
wanita Yahudi ia menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan wanita-wanita
musyrik atas orang-orang yang beriman. Dan aku tidak mengetahui adanya kesyirikan yang
paling besar daripada seorang wanita yang mengatakan bahwa Rabbnya adalah Isa, padahal
ia hanyalah hamba dari hamba-hamba Allah."

Bab: Nikahnya wanita musyrik yang masuk Islam, lalu bagaimana dengan iddah
mereka?

4878. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Ibnu Juraij dan telah berkata 'Atha` dari Ibnu Abbas ia berkata: "Orang-orang
musyrik terbagi menjadi dua bila dilihat dari kedudukan mereka dari Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam dan kaum mukminin. Yang pertama, Ahlul Harb. Yaitu orang-orang musyrik yang
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerangi mereka dan mereka juga memerangi beliau.
Dan yang kedua, Ahlu 'Ahd. Yakni, kaum musyrikin yang tidak diperangi oleh Rasulullah dan
mereka juga tidak memerangi beliau. Dan apabila ada salah seorang wanita berhijrah dari
Ahlul Harb, maka wanita itu tidak boleh dinikahi hingga ia haid hingga suci kembali. Setelah
suci, maka menikah dengannya pun menjadi halal. Apabila suaminya juga ikut berhijrah
sebelum wanita itu dinikahi, maka wanita itu akan dikembalikan padanya. Kemudian, apabila
yang berhijrah adalah seorang hamba sahaya laki-laki atau pun perempuan, maka keduanya
akan menjadi merdeka serta berhak untuk mendapatkan hak sebagaimana yang didapatkan
oleh kaum muhajirin yang lain." Kemudian disebutkan pula Ahlul 'Ahd sebagaimana
haditsnya Mujahid: "Apabila seorang budak yang berhijrah baik laki-laki atau pun
perempuan kepada orang-orang musyrik Ahlul 'Ahd, maka mereka tidak akan dikembalikan,
namun yang dikembalikan adalah tebusan harga mereka." Dan 'Atha` berkata; dari Ibnu
Abbas bahwasanya; Qaribah binti Abu Umayyah adalah isteri Umar bin Al Khaththab, lalu ia
menceraikannya. Kemudian wanita itu dinikahi oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan, sedangkan
Ummul Hakam binti Abu Sufyan adalah isteri dari 'Iyadl bin Ghanm Al Fihri dan kemudian ia
pun menceraikannya, lalu dinikahi oleh Abdullah bin Utsman Ats Tsaqafi.

Bab: Jika seorang wanita musyrik atau wanita nashrani masuk Islam di bawah
(isteri) seorang kafir dzimmi


4879. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dan telah berkata; Ibrahim Al Mundzir Telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wahab Telah menceritakan kepadaku Yunus Telah berkata Ibnu Syihab Telah
mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Salla berkata; Ketika para wanita mukminah berhijrah kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau akan menguji mereka dengan firman Allah Ta'ala:
"Apabila wanita-wanita mukminat datang kepadamu untuk berhijrah, maka ujilah mereka.."
hingga akhir ayat (QS. Almumtahanah 10). Aisyah berkata; Barangsiapa yang beliau tetapkan
dari kaum mukminat dengan syarat ini, maka beliau menyatakan bahwa ia telah teruji. Dan
biasa bila kaum wanita telah mengikrarkan syarat itu dengan ungkapan mereka, maka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan bersabda kepada mereka: "Pergilah,


sesungguhnya aku telah membai'at kalian dengan ungkapan ikrar." Demi Allah, tidaklah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuat sesuatu pun atas kaum wanita kecuali dengan
sesuatu yang telah diperintahkan Allah. Bila beliau mengambil Bai'at dari mereka, maka
beliau akan berkata: "Sesungguhnya aku telah memba'iat kalian dengan ungkapan katakata."

Bab: Firman Allah "Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya diberi tangguh
empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

4880. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais dari saudaranya dari Sulaiman
dari Humaid Ath Thawil bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak menemui para isterinya (selama satu bulan).
Kemudian kaki beliau berjalan dan berdiri di tempat minum milik beliau tepat pada tanggal
dua puluh sembilan, kemudian beliau singgah (di rumah isterinya). Maka para sahabat pun
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda bersumpah untuk satu bulan." Maka beliau
bersabda: "Jumlah bulan itu adalah dua puluh Sembilan hari."

4881. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Nafi' bahwa Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata tentang Al `Iila` dimana Allah telah
menyebutkan bahwa tidak halal lagi bagi seseroang setelah masa iddah habis kecuali ia
menahannya dengan cara yang ma'ruf atau ia menceraikannya sebagaimana yang
diperintahkan Allah 'azza wajalla. Isma'il berkata kepadaku; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Apabila empat bulan telah berlalu, ia dihadapkan
hingga ia menceraikannya. Dan perceraian itu tidak sah kecuali setelah ia benar-benar
menceraikannya. Hal itu disebutkan dari Utsman, Ali, Abu Darda`, 'Aisyah, dan dua belas
orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Hukum seseorang yang keluarga atau hartanya hilang




4882. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Yahya bin Sa'id dari Yazid Maula Al Munba'its bahwasanya; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai kambing yang tersesat, maka beliau pun
bersabda: "Sesungguhnya kambing itu adalah milikmu, atau milik saudaramu atau pun milik
srigala." Kemudian beliau ditanya mengenai Unta yang hilang, maka wajah beliau memerah
dan bersabda: "Kenapa kamu ini, bukankah Unta punya sepatu dan tempat minum yang ia
pergunakan untuk mencari minum?. Dan bukankah ia juga dapat makan tumbuh-tumbuhan
hingga ia menemui pemiliknya?" setelah itu, beliau ditanya tentang barang temuan. Maka
beliau bersabda: "Tolong tandai tali dan tutupnya, dan umumkanlah barang itu selama satu
tahun. Jika ada seseorang yang datang dan mengetahuinya berikanlah dan jika tidak, maka
kamu boleh mencampurkannya dengan hartamu." Sufyan berkata; Lalu aku menemui
Rabi'ah bin Abu Abdurrahman. Sufyan berkata; Aku tidak menghafal sesuatu pun darinya
selain ini; Aku berkata, "Bagaimana pendapat Anda mengenai hadits Yazid Maula Al
Munba'its terkait dengan barang yang hilang. Hadits itu dari Yazid bin Khalid?" Ia menjawab;
Ya. Yahya berkata; Rabi'ah berkata; dari Yazid budak Al munba'its dari Zaid bin Khalid. Sufyan
berkata; Maka aku pun menemui Rabi'ah dan bertanya padanya.

Bab: Isyarat dalam hal talak dan selainnya


4883. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Abu Amir Abdul Malik bin Amru Telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari
Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan thawaf dengan tetap berada di atas untanya. Dan setiap kali beliau sampai di

rukun yamani beliau memberi isyarat padanya dan bertakbir. Kemudan Zainab berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Benteng yang menghalangi Ya`juj dan Ma`juj itu
dibuka seperti ini." lalu beliau membentuk jari-jemarinya dengan angka sembilan puluh.




4884. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
Al Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Alqamah dari Muhammad bin
Sirin dari Abu Hurairah ia berkata; Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada
hari jum'at terdapat waktu, yang tidaklah seorang hamba muslim shalat dan berdo'a kepada
Allah di waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkannya." Beliau memberi isyarat dengan
tangannya dan meletakkan ujung jari-jarinya pada jari tengah dan kelingking. Kami berkata,
"Beliau menyempitkannya." Al Uwisi berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari
Syu'bah Al Hajjaj dari Hisyam bin Zaid dari Anas bin Malik ia berkata; Pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ada seorang Yahudi yang menganiya seorang budak perempuan.

4885. Telah menceritakan kepada kami Qabishah Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya fitnah itu akan muncul dari sisi." Beliau
sambil menunjuk ke ufuk timur.



4886. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Abdul Hamid dari Abu Ishaq Asy Syaibani dari Abdullah bin Abu Aufa ia berkata;
Kami pernah berada dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Ketika matahari telah tenggelam beliau berkata kepada salah seorang laki-lakir: "Turun dan
siapkanlah makanan untukku." Laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, seandainya Anda
mau menunggu agak sore lagi." Beliau bersabda lagi: "Turun dan siapkanlah makanan
untukku." Laki-laki berkomentar lagi, "Wahai Rasulullah, sekiranya Anda mau menunggu
agak sore sedikit, sesungguhnya hari masih terang." Beliau bersabda: "Turun dan siapkanlah
makanan." Maka laki-laki itu pun turun dan menyiapkan makanan untuk beliau. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun minum. Setelah itu, beliau menunjuk dengan tangannya ke
arah timur seraya bersabda: "Jika kalian telah melihat malam mulai menyingsing dari arah
ini, maka seorang yang berpuasa sudah boleh berbuka."

4887. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman dari Abdullah bin Mas'ud
radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekalilaki adzan Bilal menghalangi kalian untuk makan dan minum." Atau beliau bersabda: "Adzan
Bilal pada waktu sahur. Sesungguhnya ia adzan hanya untuk membangunkan kalian." Al Laits
berkata; Telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman bin Hurmuz Aku
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan orang yang bakhil dengan orang yang suka berinfak adalah seperti dua orang
yang padanya terdapat selendang besi yang terbalut dari dada hingga tulang selangkanya.
Maka bagi suka berinfak, tidaklah ia berinfak kecuali besi itu akan semakin longgar dari
kulitnya hingga dan menutupi kulit serta menghapus bekasnya. Adapun yang bakhil, maka ia
tidaklah ia mau berinfak kecuali selendang besi itu akan semakin menempel pada hampir
semua bagian lehernya. Ia berusaha meluaskannya, namun juga tidak bisa lapang." Beliau
memberi isyarat dengan jarinya ke arah lehernya.

Bab: Li'an

4888. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Yahya bin Sa'id Al Anshari bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah aku beritahukan pada kalian akan sebaikbaik rumah kaum Anshar?" mereka pun menjawab, "Mau wahai Rasulullah." Beliau
bersabda: "Yaitu Banu An Najjar, setelah mereka Banu Abdul Asyhal, setelah mereka Banul
Harits bin Al Khazraj, setelah mereka Banu Sa'idah." Kemudian beliau bersabda dengan
menggenggam jari-jemarinya dan merenggangkannya kembali sebagaimana seorang yang
melempar, beliau bersabda: "Dan pada setiap rumah kaum Anshar terdapat kebaikan."


4889. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah berkata Abu Hazim Aku mendengarnya dari Sa'hl bin Sa'd As Sa'idi salah
seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku diutus sementara kedatangan hari kiamat adalah seperti ini
dari ini." beliau memberi isyarat dengan kedua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah.

4890. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
Telah menceritakan kepada kami Jabalah bin Suhaim Aku mendengar Ibnu Umar berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bilangan bulan itu adalah begini dan begini."
Maksudnya adalah tiga puluh hari. Kemudian beliau bersabda: "Dan begini, begini dan
begini." Yakni, dua puluh sembilan. Beliau menyatakan pada kali yang pertama tiga puluh
dan pada kali kedua dua puluh sembilan hari.




4891. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Isma'il dari Qais dari Abu Mas'ud ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya seraya bersabda:
"Sesungguhnya iman itu letaknya di sini." Beliau mengucapkannya dua kali. Beliau
melanjutkan: "Sesungguhnya keras dan membatunya hati terdapat pada orang-orang yang
angkuh lagi sombong, yaitu di tempat tanduk-tanduk syetan muncul yakni pada Rabi'ah dan
Mudlar."

4892. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Zurarah Telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari bapaknya dari Sahl ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku akan bersama orang-orang yang mengurusi anak Yatim dalam
surga." Seperti inilah, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau
membuka sesuatu diantara keduanya.

Bab: Jika seseorang tidak mengakui anak


4893. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Quza'ah Telah menceritakan kepada kami
Malik dari Ibnu Abbas dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, isteriku telah
melahirkan anak yang berkulit hitam." Beliau bertanya: "Apakah kamu memiliki beberapa
ekor Unta?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Beliau melanjutkan bertanya: "Lalu apa saja warna
kulitnya?" Ia menjawab, "Merah." Beliau bertanya lagi: "Apakah di antara Unta itu ada yang
berkulit keabu-abuan?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Beliau bertanya: "Kenapa bisa seperti
itu?" laki-laki itu menjawab, "Mungkin itu berasal karena faktor keturunan." Beliau
bersabda: "Mungkin juga anakmu seperti itu (karena factor keturunan)."

Bab: Sumpah orang yang melakukan li'an

4894. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari Abdullah radliallahu 'anhu, bahwa seorang laki-laki dari Anshar
menuduh isterinya berzina, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun meminta keduanya
untuk bersumpah, lalu memisahkan antara keduanya.

)Bab: Laki-laki lebih dulu untuk melakukan sumpah (li'an

4895. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Adi dari Hisyam bin Hassan Telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwasanya; Hilal bin Umayyah menuduh isterinya berzina,
dan ia mengaku menyaksikannya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Sesungguhnya Allah tahu bahwa salah seorang dari kalian berdua berdusta. Apakah salah
seorang ada yang mau bertaubat?" Lalu sang isteri berdiri dan bersaksi.

Bab: Li'an, dan orang yang talak setelah li'an






4896. Telah menceritakan kepadaku Isma'il Ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik
dari Ibnu Syihab bahwa Sahl bin Sa'd As Sa'idi Telah mengabarkan kepadanya bahwa
Uwaimir Al 'Ajlani datang kepada 'Ashim bin Adi Al Anshari dan bertanya, "Wahai 'Ashim,
bagaimana pendapatmu bila seorang laki-laki mendapatkan laki-laki lain yang sedang
bersama isterinya, apakah ia boleh membunuhnya hingga kalian pun membunuh laki-laki
itu?. Atau apakah yang mesti dilakukannya? Wahai 'Ashim, tanyakanlah pertanyaanku itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka 'Ashim pun menanyakan hal itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membenci persoalan itu dan mencelanya hingga Ashim pun merasakan keberatan.
Ketika ia pulang ke rumah keluarganya, ia pun didatangi oleh 'Uwaimir dan berkata, "Wahai
'Ashim apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu?"
Lalu 'Ashim berkata kepada 'Uwaimir, "Kebaikan belum singgah padaku. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sangat membenci persoalan yang aku tanyakan." Maka Uwaimir
pun berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berhenti hingga aku akan menanyakannya sendiri."
Akhirnya Uwaimir datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tengah
kerumunan orang-orang, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda, bila
seorang laki-laki mendapatkan laki-laki lain bersama isterinya, apakah ia harus
membunuhnya sehingga kalian juga akan membunuhnya? Atau apakah yang mesti ia
lakukan?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya telah
diturunkan ayat terkait denganmu dan juga sahabatmu (isterimu). Pergi dan bawalah ia
kemari." Sahl berkata; Akhirnya kedua orang suami-isteri itu pun saling meli'an, sementara
aku berada bersama orang-orang yang ada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Ketika keduanya telah usai saling meli'an, maka 'Uwaimir pun berkata, "Aku telah berdusta
atasnya wahai Rasulullah bila aku tetap menahannya (tidak menceraikannya)." Akhirnya ia
pun menceraikannya dengan talak tiga sebelum ia diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Ibnu Syihab berkata; Seperti itulah sunnah dua orang suami isteri yang
saling meli'an (saling menuduh berbuat selingkuh).

Bab: Saling melakukan li'an dalam masjid



4897. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Syihab yakni tentang li'an dan tentang sunnah yang terkait dengannya, dari hadis Sahl bin
Sa'dari saudara Bani Sa'adah bahwasanya; Seorang laki-laki dari Anshar datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat
Anda bilamana seorang laki-laki mendapati laki-laki lain bersama isterinya, bolehkah ia
membunuhnya atau apa yang semestinya ia lakukan?" Maka Allah pun menurunkan ayat
yang berkenaan dengan Mutala'inain (dua orang suami isteri yang saling meli'an). Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memberi putusan
denganmu terkait dengan isterimu." Lalu dua orang suami-isteri itu saling melaknat di dalam
masjid, aku menyaksikannya sendiri. Setelah itu, laki-laki itu berkata, "Aku telah berdusta
atasnya wahai Rasulullah bila aku tetap menahannya." Akhirnya laki-laki itu pun
mentalaqnya dengan talak tiga sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruhnya. Maka orang itu pun berpisah dengannya di sisi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan beliau bersabda: "Itulah At Tafriq (pemisahan) bagi setiap dua orang suamiisteri yang saling melaknat." Ibnu Juraij berkata; Ibnu Syihab berkata; Maka sunnah setelah
itu adalah memisahkan suami isteri yang saling meli'an. Wanita itu sedang hamil dan
anaknya pun dipanggil dengan bersandarkan pada ibunya. Begitulah seterusnya. Sang ibu
mewarisi anaknya dan anak pun mewarisi ibunya sebagaimana apa yang telah diwajibkan
Allah. Ibnu Juraij berkata; Dari Ibnu Syihab dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi di dalam hadits ini,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ia melahirkan anak yang berkulit kemerahmerahan dan berpostur tubuh pendek menyerupai tokek, maka tidak ada dugaan lain,
kecuali bahwa wanita itu telah berkata benar. Dan suaminya telah berdusta atasnya. Namun
jika ia melahirkan anak yang kedua bola matanya hitam serta pantatnya besar, maka aku
tidak pula menduga yang lain kecuali bahwa ia suaminya itu telah benar." Lalu wanita itu
pun melahirkan anak yang membenarkan pengakuan 'Uwaimir.

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Sekiranya aku boleh merajam tanpa
bukti"


4898. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Al Qasim bin
Muhammad dari Ibnu Abbas bahwasanya; Suatu ketika li'an (suami-isteri menuduh berzina
pasangannya) dibahas di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Ashim bin Adi
mengungkapkan sesuatu dalam masalah itu, kemudian ia beranjak pergi. Kemudian seorang
laki-laki dari kaumnya datang dan mengadu padanya bahwa ia mendapati seorang laki-laki
bersama isterinya. Maka Ashim berkata, "Aku belum pernah diuji dengan masalah ini kecuali
karena kata-kataku sendiri." Akhirnya ia dan laki-laki itu pergi menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu laki-laki itu menuturkan apa yang terjadi pada isterinya. Laki-laki itu
kurus dan berambut lurus. Sedangkan laki-laki yang dapati bersama isterinya adalah seorang
laki-laki yang gemuk dan berkulit sawo matang. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ya Allah berilah kejelasan." Lalu wanita itu melahirkan bayi yang cirinya seperti
laki-laki yang dilukiskan suaminya, yang ia temukan bersama isterinya. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam meli'an antara keduanya. Seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas di
dalam majelis; Itukah wanita yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekira
aku boleh merajam seseorang dengan tanpa Bayyinah (saksi), niscaya aku akan merajam
wanita ini?." Ibnu Abbas berkata; "Oh tidak, yang dimaksudkan wanita yang boleh dirajam
tanpa bukti adalah wanita yang menyatakan secara terus terang (vulgar) perzinahannya,
bukan wanita yang sekedar dituduh berzina" Abu Shalih dan Abdullah bin Yusuf Adam
mengatakan bahwa makna Adam adalah Khadil (gemuk).

Bab: Mahar wanita yang dili'an





4899. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Zurarah Telah mengabarkan kepada kami
Isma'il dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar,
"Bagaimanakah bilamana seorang laki-laki menuduh isterinya berzina?" Ia pun menjawab;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memisahkan dua orang dari Bani Ajlan dan beliau
bersabda: "Allah mengetahui bahwa salah seorang dari kalian berdua berdusta. Apakah
diantara kalian berdua ada yang mau bertaubat?" namun, keduanya menolak tawaran itu,
akhirnya beliau pun memisahkan keduanya. Ayyub berkata; Maka Amru bin Dinar berkata
padaku, "Sesungguhnya di dalam hadits masih terdapat suatu ungkapan yang aku kira belum
kau sebutkan." Amru bin Dinar katakana; Laki-laki itu berkata, "Lalu bagaimana dengan
hartaku?" beliau bersabda: "Tidak ada harta bagimu. Jika kamu telah memberinya mahar
maka kamu juga telah menggaulinya. Dan jika kamu berdusta, maka hal itu tentu akan
menjadi lebih jauh."

Bab: Perkataan imam kepada dua orang yang melakukan li'an "Sungguh, salah
seorang dari kalian telah berbohong, adakah di antara kalian yang ingin taubat?"




4900. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah berkata Amru Aku mendengar Sa'id bin Jubair berkata; Aku pernah bertanya
kepada Ibnu Umar mengenai hadist Al Mutalaa'inain (suami-isteri yang meli'an), maka ia pun

menjawab; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada Al Mutalaa'inain


(suami-isteri yang meli'an): "Hisab kalian berdua terserah pada Allah. Salah seorang dari
kalian berdua musti ada yang berdusta, maka tidak ada lagi jalan bagimu (suami) untuk
kembali kepada isteri." Laki-laki itu bertanya, "Lalu bagaimana dengan hartaku?." Beliau
bersabda: "Tidak ada harta lagi untukmu. Jika kamu telah memberi sesuatu, maka hal itu
adalah mahar yang kamu gunakan untuk menghalalkan farjinya, namun jika kamu berdusta
atasnya, maka hal itu tentu akan lebih jauh bagimu." Sufyan berkata; Aku menghafalnya dari
Amru. Dan telah berkata Ayyub Aku mendengar Sa'id bin Jubair Ia berkata; Aku berkata
kepada Ibnu Umar, "Ada seorang laki-laki yang melaknat isterinya." Maka ia pun menjawab
sambil memberi isyarat dengan kedua jarinya, Sufyan memisahkan antara kedua jarinya itu,
yaitu jari telunjuk dan jari tengah. Ia melanjutkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memisahkan antara dua orang dari Bani Al 'Ajlan dan beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
mengetahui bahwa salah seorang dari kalian berdusta. Adakah salah seorang yang ingin
bertaubat?" beliau mengulanginya hingga tiga kali. Sufyan berkata; Aku menghafalnya dari
Amru dan Ayyub sebagaimana yang telah aku kabarkan kepadamu.

Bab: Memisahkan antara dua orang yang saling li'an



4901. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada
kami Anas bin Iyadl dari Ubaidullah dari Nafi' bahwa Ibnu Umar radliallahu 'anhuma telah
menganbarkan kepadanya bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memisahkan seorang laki-laki dan isterinya yang telah dituduhnya berzina. Dan beliau juga
meminta keduanya untuk bersumpah.



4902. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah meli'an atara seorang laki-laki dengan wanita Anshar, lalu
beliau memisahkan antara keduanya.

Bab: Anak diikutkan kepada wanita (yang melakukan li'an)


4903. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami
Malik ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam meli'an antara seorang suami dengan isterinya. Sang suami menolak (tidak

mengakui) anak yang dilahirkan isterinya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memisahkan antara keduanya dan menyerahkan anak itu kepada pihak wanita.

Bab: Perkataan imam "Ya Allah,





4904. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id Telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Al
Qasim dari Al Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; Pernah disebutkan
di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yakni dua orang suami isteri yang saling
meli'an. Kemudan Ashim bin Adi mengungkapkan sesuatu terkait perkara itu, lalu ia beranjak
pergi. Lalu ia didatangi oleh seseorang dari kaumnya dan menuturkan bahwa ia
mendapatkan laki-laki lain yang sedang bersama isterinya. Maka Ashim pun berkata,
"Tidaklah aku diuji dengan masalah ini, kecuali karena ungkapanku." Maka ia pun segera
pergi bersama laki-laki itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ia pun
menceritakan mengenai seorang laki-laki yang ia dapatkan sedang bersama isterinya. Lakilaki itu berperawakan kurus dan berambut lurus, sedangkan laki-laki yang dapatkan sedang
bersama isterinya adalah berkulit sawo matang dan berperawakan gemuk. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, jelaskanlah perkara ini." Maka sang isteri
pun melahirkan bayi menyerupai laki-laki yang dilukiskan oleh suaminya, yang ia tuduhkan
bersama isterinya. Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meli'an keduanya.
Kemudian seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas di dalam majelis itu; "Wanita itukah
yang dimaksud oleh sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Seandainya aku boleh
merajam seseorang tanpa Bayyinah (bukti), niscaya aku akan merajam wanita ini?.'" Maka
Ibnu Abbas menjawab, "Tidak, wanita yang dimaksud adalah wanita yang secara vulgar
(terang-terangan) menyatakan perselingkuhannya dalam Islam."

Bab: Jika seseorang menjatuhkan talak tiga, setelah itu sang wanita menikah
dengan lelaki lainnya setelah iddah selesai, maka suami pertama tidak boleh lagi
menyentuhnya



4905. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya
Telah menceritakan kepada kami Hisyam ia berkata; Telah menceritakan kepadaku bapakku
dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -Dalam riwayat lain- Telah menceritakan
kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abdah dari Hisyam
dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; Rifa'ah Al Qurazhi menikahi
seorang wanita lalu ia menceraikannya. Kemudian wanita itu menikah dengan laki-laki lain.
Maka wanita itu datang mengadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
menuturkan bahwa suaminya itu belum menggaulinya, dan tidaklah kejantanan yang ada
padanya kecuali seperti ujung kain." Maka beliau bersaba: "Tidak boleh (kamu kembali)
hingga kamu merasakan madunya dan ia pun merasakan madumu."

Bab: Firman Allah "...Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka
itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya."

4906. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj ia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Zainab binti Abu Salamah
telah mengabarkan kepadanya dari Ibunya yakni Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bahwasanya; Ada seorang wanita dari Bani Aslam yang biasa dipanggil
Subai'ah. Ia memiliki suami dan wafat sementara ia dalam keadaan hamil. Lalu ia pun
dipinang oleh Abu As Sanabil bin Ba'kak, namun ia menolak untuk menikahinya. Ia berkata,
"Demi Allah, wanita itu tidak boleh menikahinya hingga masa iddah yang terakhir berakhir.
(maksudnya empat bulan sepuluh hari, bukan setelah melahirkan). Maka wanita itu pun

menunggu selama sepuluh hari, lalu ia datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
maka beliau bersabda: "Menikahlah dengannya (maksudnya boleh nikah setelah melahirkan,
tidak menunggu empat bulan sepuluh hari).

4907. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair dari Al Laits dari Yazid bahwa Ibnu
Syihab pernah menulis kepadanya bahwa Ubaidullah bin Abdullah telah mengabarkan
kepadanya, dari bapaknya bahwa ia telah menulis kepada Ibnul Arqam untuk bertanya
kepada Subai'ah Al Aslamiyyah tentang fatwa yang telah disampaikan kepada oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Subai'ah berkata, "Beliau berfatwa padaku bahwa jika aku
telah melahirkan, maka aku boleh menikah."



4908. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah Telah menceritakan kepada kami
Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Al Miswar bin Makhramah bahwasanya;
Subai'ah Al Aslamiyyah melahirkan beberapa hari setelah suaminya wafat, lalu ia pun
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta izin untuk menikah. Maka beliau
pun mengizinkannya.

Bab: Kisah Fatimah binti Qais



4909. Telah menceritakan kepada kami Isma'il Telah menceritakan kepada kami Malik dari
Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bin Muhamamd dan Sulaiman bin Yasar bahwa ia mendengar
keduanya menyebutkan bahwa Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash menceraikan anak wanita
Abdurrahman bin Al Hakam, lalu Abdurrahman pun memindahkannya. Maka Aisyah Ummul

Mukminin mengirim surat kepada Marwan bin Al Hakam yang saat itu sebagai Amir
Madinah, "Bertakwalah kepada Allah dan kembalikanlah ia ke rumahnya." Marwan berkata;
Di dalam hadits Sulaiman disebutkan: "Sesungguhnya Abdurrahman bin Al Hakam telah
mengalahkanku." Al Qasim bin Muhammad berkata, "Tidakkah sampai kepadamu berita
tentang Fathimah binti Qais?" Wanita itu berkata, "Tidaklah akan mencelakaimu, kalau kamu
tidak menyebutkan hadits Fathimah." Maka Marwan bin Al Hakam berkata, "Sesungguhnya
pada dirimu terdapat keburukan. Karena itu, cukuplah keburukanmu antara dua hal itu."

4910. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
bapaknya dari Aisyah bahwa ia berkata, "Ada apa dengan Fathimah, tidakkah kamu takut
kepada Allah." Yakni terkait dengan ungkapannya, "Tidak ada tempat tinggal dan tidak pula
nafkah."



4911. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Abbas Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
bapaknya bahwa Urwah bin Az Zubair berkata kepada Aisyah, "Tidakkah kamu melihat
Fulanah binti Hakam yang telah diceraikan oleh suaminya." Maka Aisyah pun keluar seraya
berkata, "Alangkah buruk apa yang telah diperbuatnya." Urwah bin Zubair berkata,
"Tidakkah Anda mendengar ungkapan Fathimah?" Ia berkata, "Sesungguhnya dalam
ungkapan itu tidak ada kebaikan baginya." Ibnu Abu Zinad menambahkan dari Hisyam, dari
bapaknya; Aisyah mencela dengan celaan yang sangat dan berkata, "Sesungguhnya
Fathimah saat itu berada di tempat yang tandus, lalu keberadaannya pun dikhawatirkan.
Karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan rukhshah padanya."

Bab: Wanita yang ditalak, kemudian saat berada di rumah suaminya dikhawatirkan
akan diserang...

4912. Telah menceritakan kepadaku Hibban Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab dari Urwah bahwa Aiysah
mengingkari hal itu atas Fathimah.

Bab: Firman Allah "...Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan
Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat"

4913. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak nafar (kembali dari Muzdalifah ke Madinah),
dan tiba-tiba Shafiyya berdiri di depan pintu tendanya dengan penuh kesedihan. Maka
beliau pun bersabda padanya: "Uhh,,, sesungguhnya kamu benar-benar telah menahan
kami. Apakah kamu telah melakukan thawaf di hari kurban?" Ia menjawab, "Ya." Beliau
bersabda: "Kalau begitu, maka berangkatlah."

Bab: Firman Allah "...Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa


menanti itu"

4914. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Telah mengabarkan kepada kami Abdul
Wahhab Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Al Hasan ia berkata; Ma'qil telah
menikahkan saudara perempuannya, lalu sang suami menceraikannya dengan talak satu.

4915. Dan Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bahwa saudara perempuan Ma'qil bin Yasar berada di
bawah seorang laki-laki, lalu laki-laki itu pun menceraikannya dan berpisah dengannya
hingga masa iddahnya habis. Kemudian laki-laki itu meminangnya kembali. Maka Ma'qil pun
marah dan menolak pinangan itu dan berkata, "Ia menceraikannya padahal ia mampu. Lalu
ia mengkhithbahnya kembali." Akhirnya ia menghalangi ruju' antara keduanya. Maka Allah

menurunkan ayat: "WA IDZAA THALLAQTUMUN NISAA` FABALAGHNA AJALAHUNNA FALAA


TA'DLULUUHUNNA.." (QS. Albaqarah 232), hingga akhir ayat. Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun memanggilnya dan membacakan ayat itu kepadanya. Akhirnya ia pun
meninggalkan keangkuhannya dan meneriman ketentuan Allah.




4916. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Nafi' bahwa Ibnu Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhuma menceraikan isterinya
dalam keadaan haidl dengan talak satu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan agar ia meruju'nya kembali lalu menahannya hingga ia suci, kemudian haid
lagi dan menunggunya hingga ia suci kembali dari haidlnya. Maka bila ia mau
menceraikannya, maka hendaklah ia menceraikannya saat dalam keadaan suci dan sebelum
menjima'nya. Itulah Al 'Iddah yang diperintahkan Allah, agar para wanita diceraikan pada
masa itu. Dan apabila Abdullah ditanya tentang hal itu, maka ia kan berkata kepada salah
seorang dari mereka, "Jika kamu menceraikannya dengan talak tiga, maka sungguh wanita
itu telah diharamkan atasmu hingga ia menikah dengan laki-laki lain selainmu." Dan
selainnya menambahkan; Dari Al Laits Telah menceritakan kepadaku Nafi' Telah berkata Ibnu
Umar; "Bila kamu menceraikan dengan sekali atau dua kali talak, maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah memerintahkanku seperti itu."

Bab: Merujuk wanita yang haid





4917. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj Telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin Telah menceritakan
kepadaku Yunus bin Jubair Aku bertanya kepada Ibnu Umar, maka ia pun berkata; "Ibnu
Umar pernah menceraikan isterinya dalam keadaan haid. Maka Umar pun menanyakannya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan akhirnya beliau memerintahkannya agar ia
meruju'nya kembali dan menceraikannya di permulaan masa iddahnya." Aku bertanya,
"Apakah ia (isteri Ibnu Umar) menunggu masa iddah dari perceraian itu?" ia menjawab,
"Bagaimana pendapatmu, bila ia memang benar-benar bodoh atau pandir (tak tahu)?"

Bab: Wanita yang ditinggal mati suaminya beriddah selama empat bulan sepuluh
hari

4918. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm dari Humaid bin Nafi'
dari Zainab binti Abu Salamah bahwa ia telah mengabarkan tiga hadits ini kepadanya. Zainab
berkata; Aku menemui Ummu Habibah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat bapaknya,
Abu Sufyan bin Harb, wafat. Lalu Ummu Habibah meminta wewangian yang di dalamnya
terdapat minyak wangi kuning yang sudah usang. Kemudian dari wewangian itu, ia
meminyaki seorang budak wanita lalu memegang kedua belah pipinya seraya berkata, "Demi
Allah, aku tidak berhajat sedikitpun terhadap wewangian, hanya saja aku telah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak halal bagi seorang wanita yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk berkabung lebih dari tiga hari, kecuali karena
kematian suaminya, yaitu selama empat bulan sepuluh hari.'"

4919. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Zainab berkata;
Aku pernah menemui Zainab binti Jahsy ketika saudaranya mati. Lalu ia pun megambil
wewangian dan memegangnya seraya berkata; Demi Allah, tidaklah aku berhajat sedikitpun
terhadap wewangian ini. Selain aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda di atas mimbar: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan
hari akhir untuk berkabung terhadap mayit lebih dari tiga malam, kecuali atas suaminya,
yakni selama empat bulan sepuluh hari."



4920. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Zainab berkata;
Aku mendengar Ummu Salamah berkata; Seorang wanita pernah datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak
perempuanku ditinggal mati oleh suaminya, sementara matanya juga terasa perih. Bolehkah
ia bercelak?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak." Beliau
mengulanginya dua atau tiga kali. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Masa berkabungnya adalah empat bulan sepuluh hari. Sesungguhnya pada masa jahiliyah
dulu, salah seorang dari kalian melempar kotoran setelah satu tahun." Humaid berkata; Aku
bertanya kepada Zainab, "Apa maksud dari pernyataan bahwa, ia melempar kotoran setelah
setahun?" Zainab menjawab, "Maksudnya, bila seorang wanita ditinggal mati oleh suaminya,
ia masuk ke dalam gubuk, dan memakai pakaian yang paling lusuh miliknya. Ia tidak boleh
menyentuh wewangian hingga berlalu satu tahun. Kemudian keledai, kambing atau
sebangsa burung didatangkan kepada wanita itu agar ia mengusap kulitnya. Dan amat jarang
ia mengusap suatu pun kecuali sesuatu itu akan mati. Setelah itu, ia keluar lalu diberi
kotoran hewan dan ia lemparkan, setelah itu ia bebas menyentuh kembali sekehendaknya
berupa wewangian atau pun yang lainnya." Malik ditanya, "Apa makna Tanfadldlu bihi?" Ia
menjawab, "Yaitu, mengusap kulitnya dengannya."

Bab: Wanita yang ditinggal mati suaminya memakai celak

4921. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Ummu Salamah
dari Ibunya bahwasanya; Ada seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya, hingga
orang-orang pun mengkhawatir kesehatan kedua matanya. Maka mereka mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta izin bolehnya mencelak mata. Maka

beliau bersabda: "Janganlah kamu bercelak. Sesungguhnya -pada masa jahiliyah dulu- salah
seorang dari kalian berdiam diri dalam rumahnya yang paling lusuh. Setelah setahun berlaku,
seekor anjing lewat, dan ia pun melemparinya dengan kotoran. Karena itu, janganlah
bercelak hingga empat bulan sepuluh hari telah berlalu." Dan aku mendengar Zainab binti
Ummu Salamah menceritakan dari Ummu Habibah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita muslimah yang beriman kepada Allah dan hari
akhir untuk berkabung lebih dari tiga hari kecuali atas suaminya, yakni empat bulan sepuluh
hari."

4922. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Bisyr
Telah menceritakan kepada kami Salamah bin 'Alqamah dari Muhammaad bin Sirin bahwa
Ummu 'Athiyyah berkata, "Kami dilarang untuk berkabung lebih dari tiga hari kecuali
terhadap suami."

Bab: Wanita yang ditinggal mati suaminya menyisir rambut setelah selesai masa
iddah

4923. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdul Wahb Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Kami
dilarang untuk berkabung atas mayit lebih dari tiga hari kecuali atas suami, yakni empat
bulan sepuluh hari. Kami tidak boleh bercelak, tidak boleh memakai wewangian dan tidak
pula memakai pakaian yang berwarna kecuali pakaian yang terbuat dari bahan dedaunan.
Pada masa suci kami telah diberi keringanan, yakni ketika salah seorang dari kami telah
mandi bersih dari haidnya, maka ia boleh memakai potongan kecil dari dahan yang
dipergunakan untuk kemenyan dan obat yang sering dinamakan qusth atau minyak wangi
Azhfar." Dan kami juga dilarang untuk mengikuti jenazah."

Bab: Wanita yang ditinggal mati suaminya mengenakan pakaian yaman





4924. Telah menceritakan kepada kami Al Fadllu bin Dukain Telah menceritakan kepada
kami Abdus Salam bin Harb dari Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Tidak halal bagi seorang wanita
yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung lebih dari tiga hari kecuali
terhadap suaminya. Maka ia tidak boleh bercelak, tidak boleh memakai pakaian yang
berwarna (bercorak) kecuali pakaian yang terbuat dari bahan dedaunan." Dan Al Anshari
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hisyam Telah menceritakan kepada kami Hafshah
Telah menceritakan kepadaku Ummu 'Athiyyah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang: "Dan janganlah ia memakai wewangian kecuali pada akhir masa sucinya. Dan jika
ia telah suci, ia boleh memakai potongan kecil dari dahan yang dibuat kemenyan dan obat
yang sering disebut qusth atau minyak wangi azhfar." Abu Abdullah berkata; Al Qusth dan Al
Kust adalah seperti Al Kafur dan Al Qafur (maksudnya dalam kesesuaian huruf qaf dan kaf).

Bab: Firman Allah "Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan


meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya
(ber'iddah) empat bulan sepuluh hari"

{ }


4925. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur Telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Syibl dari Ibnu Najih dari Mujahid terkait
dengan firman Allah: Dan orang-orang yang meninggal diantara kalian dan meninggalkan
isteri (QS. Albaqarah 240), dahulu iddah yang dilakukan seorang isteri di rumah suaminya
adalah wajib, lantas Allah menurunkan ayat; "WALLADZI YUTAFFAUNA MINKUM WA

YADZARUUNA AZWAAJAW WASHIYYATAL LIAZWAAJIHIM MATAA'AN ILAL HAULI GHAIRA


IKHRAAJ FAIN KHARAJNA FALAA JUNAAHA 'ALAIKUM FIIMAA FA'ALNAA FII ANFUSIHINNA
MIM MA'RUUF." "Dan orang-orang yang meninggal diantara kalian dan meninggalkan isteri,
hendaklah menyampaikan wasiat kediaman isteri dan nafkah kepada isterinya selama
setahun dengan tidak menyuruh mereka agar keluar, namun jika para isteri yang ditinggal
suaminya itu keluar rumah, maka tiada ada dosa bagimu atas perbuatan yang mereka
lakukan' (QS. Albaqarah 240). Ia menjelaskan, "Allah menjadikan kesempurnaan sunnah
adalah selama empat bulan dua puluh hari, sebagai wasiat. Bila ia mau, maka oleh boleh
tetap pada wasiatnya. Dan jika tidak, ia boleh keluar. Itulah yang dimaksud dengan firman
Allah, 'GHAIRA IKHRAAJ, FA`IN KHARAJNA FALAA JUNAHA 'ALAIKUM (dengan tidak
menyuruh si isteri untuk pergi, jika isteri itu pergi, maka tidak ada dosa atas kalian), Yakni,
masa 'Iddah sebagaimana yang diwajibkan atasnya. 'Atha` berkata; Ibnu Abbas berkata; Ayat
ini dinasakh (dihapus) bahwa ia melalui masa iddahnya di rumah suaminya. Karena itu, ia
boleh melalui masa iddahnya di mana pun ia mau." Dan firman Allah Ta'ala: "Ghaira
Ikharaaj" Ahta` berkata; Bila ia mau, maka ia boleh melalui masa iddahnya di rumah
suaminya atau berdiam pada washiyatnya. Dan bila ia mau, ia boleh keluar karena firman
Allah: "FALAA JUNAAHA 'ALAIKUM FIIMAA FA'ALNA FII ANFUSIHINNA." (Maka tak ada dosa
atasmu atas perbuatan yang mereka lakukan) Atha` berkata; Kemudian turunlah ayat
warisan dan terhapuslah As Sukna (tempat wanita berdiam), hingga ia pun boleh beriddah di
mana pun ia suka, dan tidak ada tempat tinggal baginya.

4926. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Sufyan dari Abdullah bin
Abu Bakr bin Amru bin Hazm Telah menceritakan kepadaku Humaid bin Nafi' dari Zainab
binti Ummu Salamah dari Ummu Habibah binti Abu Sufyan bahwa ketika berita kematian
bapaknya sampai padanya, ia minta diambilnya wewangian dan berkata, "Aku tak berhajat
untuk memakai wewangian sekiranya aku tak mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk
berkabung lebih dari tiga hari kecuali terhadap suaminya, maka ia berkabung selama empat
bulan sepuluh hari.'"

Bab: Mahar untuk wanita pelacur dan nikah yang rusak

4927. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari Abu Mas'ud radliallahu 'anhu, ia

berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk memakan hasil keuntungan dari
anjing, dan dukun dan pelacur.


4928. Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Su'bah Telah
menceritakan kepada kami 'Aun bin Juhaifah dari bapaknya ia berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah melaknat Al Wasyimah (wanita yang mentato) dan Al Mustausyimah
(wanita yang meminta untuk ditato), orang yang memakan riba, dan orang yang memberi
dari hasil riba. Dan beliau juga melarang untuk memakan hasil keuntungan dari anjing, dan
pelacur. Kemudian beliau juga melaknat para tukang gambar."





4929. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ja'd Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dari Muhammad bin Juhadah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang untuk mempekerjakan budak wanita.

Bab: Mahar wanita yang sudah digauli, bagaimana mengumpulinya, atau


mentalaknya sebelum menggaulinya


4930. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Zurarah Telah mengabarkan kepada kami
Isma'il dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar
mengenai seorang laki-laki yang menuduh isterinya berzina. Maka ia pun menjelaskan; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah memisahkan antara dua orang Bani 'Ajlan dan beliau
bersabda: "Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa salah sorang dari kalian adalah dusta.
Apakah di antara kalian ada yang mau bertaubat?" namun keduanya enggan dan menolak.
Beliau bersabda lagi: "Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa salah seorang dari kalian
adalah dusta. Apakah di antara kalian ada yang mau bertaubat?" keduanya tetap engan,
maka beliau memisahkan antara keduanya. Ayyub berkata; Amru bin Dinar berkata padaku;
Di dalam hadits terdapat sesuatu yang tidak kamu ceritakan. Lalu ia pun menyebutkan; Lakilaki itu berkata, "Lalu bagaimana dengan hartaku?" beliau bersabda: "Jika kamu jujur, kamu
telah menggaulinya. Dan jika kamu dusta, maka hal itu tentulah lebih parah lagi."

Bab: Pemberian Cuma-Cuma untu yang belum ditentukan nilai maharnya




4931. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada Al Mutalaa'inaini (dua orang suami-isteri yang saling menuduh berzina
kepada satu sama lain): "Hisab kalian berdua adalah terserah kepada Allah. Salah seorang
dari kalian telah berdusta. Karena itu, tidak ada jalan lagi bagimu untuk kembali ruju'
padanya." Laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan hartaku?" beliau
bersabda: "Tidak ada bagian harta untukmu. Jika kamu berkata benar atasnya, maka mahar
yang telah kamu berikan adalah sebagai penghalal farjinya. Dan jika kamu dusta, maka hal
itu tentulah lebih parah."

Kitab: Nafkah
Bab: Keutamaan memberikan nafkah kepada keluarga

4932. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Adi bin Tsabit ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Yazid Al Anshari dari Abu
Mas'ud Al Anshari maka aku berkata; Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Jika seorang muslim memberi nafkah pada keluarganya dengan niat mengharap pahala,
maka baginya hal itu adalah sedekah."

4933. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya, Allah berilah rezeki. Wahai Ibnu Adam
berinfaklah, niscaya kalian juga akan diberi rezeki."

4934. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah Telah menceritakan kepada kami
Malik dari Tsaur bin Zaid dari Abul Ghaits dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang memberi kecukupan kepada para janda dan orangorang miskin, maka ia seperti halnya seorang mujahid di jalan Allah atau seorang yang
berdiri menunaikan qiyamullail dan berpuasa di siang harinya."




4935. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Amir bin Sa'd dari Sa'd radliallahu 'anhu ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungiku ketika aku jatuh sakit di Makkah.
Kukatakan pada beliau, "Sesungguhnya aku memiliki harta. Haruskah aku mewasiatkan
seluruhnya?" beliau menjawab: "Tidak." Aku bertanya lagi, "Ataukah setengah darinya?"
beliau menjawab: "Tidak." Aku bertanya lagi, "Ataukah sepertiga darinya?" beliau
menjawab: "Ya, sepertiga. Namun sepertiga adalah sesuatu yang banyak. Lebih baik bila
kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan miskin dan mengharap-harap apa yang ada di tangan
manusia. Dan seagala yang kamu infakkan, maka hal itu adalah sedekah bagimu, bahkan
termasuk sesuap makanan yang kamu suapkan pada bibir isterimu. Dan semoga Allah
mengangkat derajatmu sehingga banyak orang mengambil manfaat darimu dan yang lain
mendapat madharrat."

Bab: Kewajiban memberi nafkah kepada keluarga

4936. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Abu
Shalih ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang
meninggalkan pelakunya dalam kecukupan. Tangan yang di atas adalah lebih baik daripada
tangan yang dibawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu." Sebab,
seorang isteri akan berkata, "Terserah, kamu memberiku makan, atau kamu
menceraikanku." Dan seorang budak juga berkata, "Berilah aku makan dan silahkan engkau
menyuruhku bekerja." Kemudian seorang anak juga akan berkata, "Berilah aku makan,
kepada siapa lagi engkau meninggalkanku?." Mereka bertanya, "Wahai Abu Hurairah,
apakah kamu mendengar hal ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab,
"Tidak. Hal ini adalah dari Abu Hurairah."


4937. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid bin
Musafir dari Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik sedekah adalah setelah kecukupan terpenuhi. Dan
mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu."

Bab: Seorang suami menahan nafkah keluarganya selama setahun


4938. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Ibnu 'Uyainah ia berkata; Telah berkata kepadaku Ma'mar Telah berkata kepadaku
Ats Tsauri; "Apakah kamu pernah mendengar tentang seorang laki-laki yang mengumpulkan
makanan untuk persediaan selama satu tahun atau setelah tahun bagi keluarganya atau?"
Ma'mar berkata; Ia tidak menjawabnya. Kemudian aku pun menyebutkan hadits; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Syihab Az Zuhri dari Malik bin Aus dari Umar radliallahu
'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjual pohon kurma Bani Nadlir dan
menyimpan makanan untuk persediaan selama setahun bagi keluarganya.


4939. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair ia berkata; Telah menceritakan
;kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata
Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Aus bin Al Hadatsan dan bahwasanya Muhammad
bin Jubair bin Muth'im menyebutkan suatu hadits padaku. Maka aku pun pergi menemui
Malik bin Aus dan bertanya padanya. Maka Malik berkata; Aku pergi hingga bertemu dengan
Umar. Lalu pelayannya pun menemuinya dan berkata pada Umar, "Apakah Anda

mengizinkan Utsman, Abdurrahman, Az Zubair dan Sa'dari untuk masuk?" Ia menjawab,


"Ya." Lalu sang pelayan mengizinkan mereka masuk dan mereka pun mengucapkan salam
kemudian duduk. Sang pelayan kembali menutup dan berkata pada Umar, "Apakah Anda
juga mengizinkan pada Ali dan Abbas" Umar menjawab, "Ya." Pelayan itu pun mengizinkan
keduanya masuk. Dan ketika kedua masuk, keduanya pun mengucapkan salam dan duduk.
Kemudian Abbas berkata, "Wahai Amirul Mukminin, putuskanlah perkara antara aku dan
orang ini." lalu Utsman berserta kelompoknya berkata, "Wahai Amirul Mukminin, berilah
keputusan antara mereka berdua dan istirahatkanlah yang satu dari yang lainnya." Maka
Umar berkata, "Aku menyumpah kalian dengan nama Allah yang dengan-Nya berdirilah
langit dan bumi, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya kami tidaklah mewariskan. Dan apa yang kami tinggalkan adalah harta
sedekah.' Yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dirinya sendiri.
Ar Rahth (sekelompok orang itu) pun berkata, "Sesungguhnya beliau telah mengatakan hal
itu." Kemudian Umar menghadap ke arah Ali dan dan Abbas dan berkata, "Aku
menyumpahkah kalian dengan nama Allah, apakah kalian berdua tahu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengatakan hal itu?" keduanya menjawab, "Ya, beliau
telah mengatakan hal itu." Selanjutnya Umar berkata, "Aku menceritakan kepada kalian
mengenai perkara ini. Sesungguhnya Allah telah mengkhususkan untuk Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di dalam harta ini dengan sesuatu yang belum pernah Dia berikan kepada
orang lain selainnya. Allah berfirman: 'MAA AFAA`ALLAHU 'ALAA RASUULIHI MINHUM
FAMAA AUJAFTUM 'ALAIHI MIN KHAIL.' (QS. Alhasyr. 6).Hingga firman-Nya: 'QADIIR.' Maka
harta ini adalah murni untuk diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan demi Allah,
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu tidak pernah memberikannya kepada selain
kalian (ahlu bait) dan tidak pula beliau lebih mementingkan dirinya sendiri daripadsa kalian.
Sesungguhnya beliau telah memberikannya dan menyerahkannya pada kalian, hingga
darinya tersisalah harta ini. Dulu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi nafkah
tahunan kepada keluarganya dari harta ini, kemudian sisanya beliau ambil dan
menjadikannya sebagai harta Allah. Begitulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengisi
menjalani kehidupannya. Aku menyumpah kalian dengan nama Allah, apakah kalian
mengetahui hal itu?" Mereka menjawab, "Ya." Umar kemudian berkata kepada Ali dan
Abbas, "Aku menyumpah kalian dengan nama Allah, apakah kalian juga tahu akan hal itu?"
keduanya menjawab: "Ya." Umar melanjutkan, "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
wafat dan berkatalah Abu Bakar, 'Aku adalah wali Rasulullah.' Maka Abu Bakar pun
menanganinya. Ia mengelolanya sebagaimana yang diperbuat oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Dan ada pun kalian berdua -Umar menghadap ke arah Ali dan Abbasmenyangka bahwa Abu Bakar adalah begini dan begitu. Demi Allah, sesungguhnya dala hal
itu Abu Bakar adalah telah bertindak benar, berbuat baik dan juga rasyid berada di atas
kebenaran. Kemudian setelah Abu Bakar Wafat, aku pun berkata, 'Aku adalah wali Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu bakar.' Sehingga aku pun menanganinya selama dua
tahun. Aku mengelolanya sebagaimana yang telah diperbuat oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan Abu Bakar. Kemudian kalian berdua bersepakat mendatangiku. Kamu
(Ibn Abbas) mendatangiku untuk meminta bagianmu dari anak saudaramu (maksudnya
Rasulullah), dan yang ini (Ali) juga mendatangiku untuk meminta bagian isterinya dari jalur
bapaknya (maksudnya Rasulullah). Maka aku katakan, 'Jika kalian mau, maka aku akan
menyerahkannya pada kalian berdua dengan satu catatan, bahwa di atas kalian berdua
terdapat janji Allah. Kalian berdua benar-benar sadar akan apa yang telah diperbuat oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalamnya, dan juga apa yang telah diperbuat oleh
Abu Bakar serta apa yang aku perbuat sejak aku menanganinya. Kalau tidak, maka janganlah

kalian berdua berkata lagi padaku tentang harta itu, 'Berikanlah harta itu pada kami.'
Sehingga aku akan menyerahkan harta itu pada kalian berdua. Aku menyumpah kalian
berdua dengan nama Allah, apakakah aku menyerahkannya pada keduanya?" sekelompok
orang itu pun menjawab, "Ya." Kemudian Umar berpaling ke arah Ali dan Abbas seraya
bertanya, "Aku menyumpah kalian dengan nama Allah, apakah aku menyerahkannya pada
kalian berdua?" keduanya menjawab, "Ya." Umar berkata lagi, " Apakah kalian berdua
memintaku keputusan selain yang telah kuutarakan tadi? Demi Dzat yang dengan seijin-Nya
langit dan bumi tegak, saya tidak akan memutuskan peninggalan Rasulullah tersebut dengan
keputusan lain hingga kiamat tiba, seandainya kamu berdua tidak mampu mengelolanya,
tolong kalian berdua serahkan, dan saya yang akan menggantikan kalian berdua."

Bab: Nafkah untuk isteri dan anak saat suaminya bepergian

4940. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab Telah mengabarkan
kepadaku Urwah bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; Hindun binti Utbah datang seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Shufyan adalah seorang laki-laki yang pelit.
Berdosakah aku, bila aku memberi makan keluarga kami dari harta benda miliknya?" beliau
menjawab: "Tidak. Dan kamu mengambilnya secara wajar."

4941. Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq
dari Ma'mar dari Hammam ia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seorang wanita menginfakkan
sesuatu dari hasil jerih payah suaminya tanpa seizinnya, maka bagi suaminya itu adalah
setengah pahala."

Bab: Pekerjaan isteri di rumah suaminya

4942. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Syu'bah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Hakam dari Ibnu Abu Laila Telah
menceritakan kepada kami Ali bahwa Fathimah 'Alaihimas Salam datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengadukan tangannya yang mengeras karena menggiling.
Fathimah pernah mendengar kabar bahwa nabi pernah mendapatkan budak, sayang,
kebetulan ia malah nggak kesana. Fathimah pun menuturkan hal itu pada Aisyah. Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, maka Aisyah pun menuturkannya. Kemudian
beliau mendatangi kami yang pada saat itu kami sudah bersiap-siap untuk tidur, maka kami
pun segera beranjak. Beliau bersabda: "Tetaplah pada tempat kalian." Beliau datang lalu
duduk tepat antara aku dan Fathimah hingga aku merasakan kesejukan kedua kakinya. Dan
beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan pada sesuatu yang lebih baik daripada apa yang
kalian minta? Bila kalian hendak beranjak ke tempat tidur, maka bertasbihlah tiga puluh tiga
kali dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali serta bertakbir tiga puluh empat kali. Hal itu adalah
lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu."

Bab: Pembantu isteri



4943. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan
Telah menceritakan kepada kami Ubaidulah bin Abu Yazid bahwa ia mendengar Mujahid
berkata; Aku mendengar Abdurrahman bin Abu Laila menceritakan dari Ali bin Abu Thalib
bahwasanya; Fathimah Alaihas Salam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
meminta Khadim (seorang pembantu), maka beliau bersabda: "Maukah kamu aku
beritahukan sesuatu yang lebih baik darinya? Bertasbihlah kepada Allah saat kamu hendak
tidur sebanyak tiga puluh tiga kali, kemudian bertahmid tiga puluh tiga kali dan bertakbir
sebanyak tiga puluh empat kali." Sufyan berkata; "Satu diantaranya adalah sebanyak tiga
puluh empat kali, maka setelah itu aku tidak pernah meninggalkannya." Di tanyakan
kepadanya, "Meskipun pada malam perang Shiffin?" Ia menjawab, "Meskipun pada malam
perang Shiffin."

Bab: Pelayanan suami untuk isteri

4944. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Al Hakam bin Utbah dari Ibrahim dari Al Aswad bin Yazid ia berkata; Aku
bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha mengenai apa saja yang dilakukan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di rumah. Maka ia pun menjawab, "Beliau turut membantu pekerjaan
keluarganya, dan bila beliau mendengar adzan, beliau pun keluar."

Bab: Jika suami tidak memberikan nafkah maka isteri boleh mengambil


4945. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Hisyam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku bapakku dari
Aisyah bahwa Hindu binti Utbah berkata, "Wahai Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang
pelit. Ia tidak memberikan kecukupan nafkah padaku dan anakku, kecuali jika aku
mengambil dari hartanya dengan tanpa sepengetahuannya." Maka beliau bersabda:
"Ambillah dari hartanya sekadar untuk memenuhi kebutuhanmu dan juga anakmu."

Bab: Penjagaan isteri atas kehormatan dan harta suaminya

4946. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari bapaknya dan Abu Zinad dari Al
A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik
wanita yang mengendarai Unta adalah wanita Quraisy." Dan yang lain berkata: "Sebaik-baik
wanita Quraisy adalah sifat lembutnya terhadap anak di masa kecilnya, dan kepandaiannya
menjaga harta suaminya." Dan sisebutkan pula dari Mu'awiyah dan Ibnu Abbas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam.

Bab: Memberikan pakaian yang pantas untuk isteri



4947. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abdul Malik bin Maisarah ia berkata; Aku
mendengar Zaid bin Wahb dari Ali radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan kain sutera padaku, maka aku pun memakainya. Lalu aku melihat
kemarahan pada wajah beliau, maka aku pun segera memberikannya kepada isteri-isteriku.

Bab: Bantuan isteri untuk suaminya perihal anak




4948. Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Amru dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata,
"Bapakku wafat dan ia meninggalkan tujuh orang anak wanita, maka aku pun menikah
dengan seorang janda." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padaku:
"Apakah kamu sudah menikah wahai Jabir?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi:
"Dengan gadits ataukah janda?" aku menjawab, "Dengan janda." Beliau bersabda: "Kenapa
tidak dengan gadis sehingga kamu dapat bermain-main dengannya dan ia pun dapat
bermain-main denganmu. Kamu dapat bergurau dengannya dan ia pun dapat bergurau
denganmu?." Maka aku pun berkata pada beliau, "Sesungguhnya Abdullah meninggal, dan ia
meninggalkan banyak anak wanita. Dan aku tak suka bila melahirkan anak-anak (yang tak
terurus) seperti mereka. Karena itulah, aku menikahi seorang wanita agar dapat mengurus
mereka." Maka beliau pun bersabda: "Semoga Allah memberi keberkahan padamu." Atau
beliau bersabda dengan kebaikan.

Bab: Nafkah suami yang miskin untuk keluarganya








4949. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd Telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Aku telah binasa." Beliau bertanya: "Karena apa?"
laki-laki itu berkata, "Aku telah menggauli isteriku pada siang hari bulan Ramadlan." Maka
beliau bersabda: "Kalau begitu, merdekakanlah seorang budak." Laki-laki itu berkata, "Aku
tidak punya." Beliau bersabda lagi: "Kalau tak punya, maka berpuasalah dua bulan berturutturut." Laki-laki itu menjawab, "Aku tak sanggup." Beliau bersabda: "Jika tak mampu, maka
berilah makan kepada enam puluh orang miskin." Laki-laki itu berkata, "Aku tidak mendapati
sesuatu." Sesudah itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi keranjang berisi kurma. Maka
beliau pun bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya tadi?" laki-laki itu menjawab, "Ya, ini
aku." Beliau bersabda: "Bersedekahlah dengan ini." laki-laki itu berkata, "Apakah ada orang
yang paling membutuhkannya dari pada kami wahai Rasulullah? Maka demi Dzat yang telah
mengutusmu dengan membawa kebenaran, tidak ada ahlu bait di antara dua bukit itu yang
lebih membutuhkannya dari pada kami." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa
hingga gigi gerahannya terlihat. Beliau bersabda: "Kalau begitu, sedekahkanlah kepada
keluargamu."

Bab: Firman Allah "...dan warispun berkewajiban demikian."

4950. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Wuhaib Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Zainab binti Abu
Salamah dari Ummu Salamah, Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku mendapatkan
pahala bila aku berinfak kepada anak-anak Abu Salamah, dan aku tidak meninggalkan
mereka dalam banyak hal. Sesungguhnya mereka adalah anak-anakku." Beliau menjawab:
"Ya, kamu akan mendapatkan pahala atas apa yang kamu nafkahkan pada mereka."

4951. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa
Hindun berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang
pelit. Maka apakah aku berdosa bila mengambil sesuatu dari hartanya yang dapat menutupi
kebutuhanku dan juga anakku?" beliau menjawab: "Ambillah dengan cara yang wajar."

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa meninggalkan


tanggungan"


4952. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa
suatu ketika, pernah didatangkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang lakilaki yang meninggal dalam keadaan memiliki hutang. Maka beliau pun menanyakan, apakah
laki-laki itu meninggalkan sesuatu untuk membayar hutangnya. Bila diberitakan bahwa
bahwa laki-laki itu meninggalkan sesuatu yang dapat melunasi hutangnya, maka beliau
menshalatinya. Namun jika tidak, maka beliau bersabda kepada kaum muslimin: "Shalatilah
sahabat kalian ini." Ketika Allah telah memberikan kemenangan-kemenangan beliau
bersabda: "Aku adalah lebih utama (lebih berhak) melayani kaum mukminin daripada diri
mereka sendiri. Barangsiapa yang meninggal dari kaum mukminin dengan meninggalkan
hutang, maka atas dirikulah pelunasannya. Dan barangsiapa yang meninggalkan harta, maka
harta itu adalah untuk ahli warisnya."

Bab: Ibu susuan dari para budak dan selainnya

4953. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab Telah mengabarkan kepadaku Urwah bahwa Zainab binti
Abu Salamah Telah mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Habibah Isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata; Aku pernah berkata, "Wahai Rasulullah, nikahilah saudara
perempuanku binti Abu Sufyan."Beliau bertanya: "Apakah kamu menyukai hal itu?" aku
menjawab, "Ya, aku tak ingin jika kebaikanmu kunikmati sendiri. Aku ingin jika kebaikanmu
juga sama-sama dirasakan oleh saudariku." Beliau pun bersabda: "Sesungguhnya hal itu
tidaklah halal bagiku." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya kami
pernah ngobrol-ngobrol bahwa Anda ingin menikahi Durrah binti Abu Salamah!." Beliau balik
bertanya: "Binti Abu Salamah?" aku menjawb, "Ya." Beliau bersabda: "Demi Allah, sekiranya
ia bukan termasuk anak tiri dalam asuhanku, ia pun tak halal bagiku. Sesungguhnya ia adalah
anak perempuan dari saudara sesusuanku. Tsuwaibah telah menyusuiku dan juga Abu
Salamah. Karena itu, janganlah kalian menawarkan anak-anak dan saudara-saudara
perempuan kalian padaku." Syu'aib berkata; Dari Az Zuhri, bahwa telah berkata Urwah; Yang
membebaskan Tsuwaibah adalah Abu Lahab.

Kitab: Makanan
Bab: Firman Allah "...Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu"

4954. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abu Musa Al Asy'ari radliallahu 'anhu, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berilah makan kepada orang yang
kelaparan, jenguklah orang sakit dan bebaskanlah Al 'Ani." Sufyan berkata; "Al 'Ani adalah Al
Asir (tawanan)."

4955. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Isa Telah menceritakan kepada kami
Muhamamd bin Fudlail dari bapaknya dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
"Keluarga Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah kenyang dengan
makanan selama tiga hari, hingga beliau wafat."

4956. Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Aku pernah tertimpa kesulitan yang sangat, lalu
kujumpai Umar bin Al Khaththab dan aku pun memintanya untuk membacakan ayat dari

Kitabullah. Maka ia pun masuk ke dalam rumahnya dan membukakan pintu untukku.
Kemudian aku berjalan tak jauh dari situ, lalu aku menundukkan wajahku lantaran rasa
penat dan lapar. Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri tetap di depan
kepalaku. Beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah." Aku menjawab, "Labbaik ya Rasulullah wa
Sa'daik." Kemudian beliau menggandeng kedua tanganku dan menegakkanku, dan beliau
pun tahu apa yang menimpa diriku. Kemudian beliau membawaku menuju kendaraannya,
lalu beliau menyuruhku untuk meminum seteguk susu. Maka aku pun meminumnya. Setelah
itu beliau bersabda: "Ulangilah wahai Abu Hirr." Aku pun meminumnya kembali. Kemudian
beliau bersabda: "Ulangilah." Akhirnya aku minum hingga perutku kenyang seperti gelas.
Setelah itu, aku menemui Umar dan menuturkan apa terjadi denganku. Aku berkata
padanya, "Maka Allah memberikan urusan itu kepada orang yang lebih berhak dari pada
Anda wahai Umar. Demi Allah, aku telah meminta Anda untuk membacakan ayat sementara
aku adalah lebih bagus bacaannya daripada Anda." Umar berkata, "Demi Allah, aku
memasukkanmu kedalam rumahku adalah lebih aku sukai daripada aku memiliki Unta
merah."

Bab: Membaca basmalah sebelum makan

4957. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah mengabarkan kepada kami
Sufyan ia berkata; Al Walid bin Katsir Telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar
Wahb bin Kaisan bahwa ia mendengar Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih
kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku
bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu.

Bab: Makan dari yang terdekat






4958. Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Ja'far dari Muhammad bin Amru bin Halhalah Ad Dili dari Wahb
bin Kaisan Abu Nu'aim dari Amru bin Abu Salamah ia adalah Ibnu Ummu Salah isteri Nabi

shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Suatu hari, aku makan makanan bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku menyantap makanan dari ujung nampan, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda padaku: "Makanlah makanan yang ada
didepanmu."






4959. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Wahb bin Kaisan Abu Nu'aim ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah diberi makanan, dan saat itu beliau bersama anak tirinya Umar bin Abu Salamah,
maka beliau pun bersabda: "Bacalah Basmalah dan ambillah makanan yang ada didekatmu."

Bab: Menjelajahi semua yang ada di nampan

4960. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu
Thalhah bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Sesungguhnya Khayyath mengundang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyantap makanan yang dibuatnya. Anas
berkata; Maka aku pun pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku
melihat beliau mencari-cari labu dari sekitar piring. Maka sejak hari itu, aku pun mulai
menyukai labu.

Bab: Mendahulukan tangan kanan saat makan dan selainnya

4961. Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah
Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Asy'ats dari bapaknya dari Masruq dari Aisyah
radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyukai sebelah kanan
sejauh beliau bisa melakukannya, yakni dalam bersuci, memakai terompah, dan menyisir,
dan setiap urusnanya. Syu'bah katakan, Asy'ats di kota Wasith mengucapkan kata-kata lain
sebelum ini ".

Bab: Makan hingga kenyang

4962. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata;
Abu Thalah berkata kepada Ummu Sulaim, "Aku mendengar suara Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melemah, dan aku tahu bahwa beliau sedang lapar. Apakah kamu
mempunyai sesuatu?" Maka Ummu Sulaim pun mengeluarkan beberapa bulatan gandum,
dan mengeluarkan tudungnya lalu menutup roti itu dan meletakkannya di balik pakaianku. Ia
juga memberikan sebagiannya padaku lalu mengutusku untuk menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Aku pun membawa dan aku dapati Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedang berada di dalam masjid yang sedang bersama orang-orang. Aku berdiri di
tengah-tengah mereka, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padaku:
"Apakah kamu diutus oleh Abu Thalhah?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi:
"Dengan membawa makanan?" Aku berkata, "Ya." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada orang-orang yang saat itu sedang bersamanya: "Beranjaklah."
Maka mereka pun segera beranjak pergi (ke tempat Abu Thalhah) dan aku segera bergegas
ke hadapan mereka, hingga aku sampai di tempat Abu Thalhah. Maka Abu Thalhah pun
berkata, "Wahai Ummu Sulaim. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
datang bersama orang-orang sementara kita tidak memiliki persediaan makanan untuk

menjamu mereka." Ummu Sulaim berkata, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui."
Akhirnya Abu Thalhah pergi hingga bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka Abu Thalhah menyambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga keduanya
masuk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Sulaim, keluarkanlah
makanan yang kamu punyai." Maka Ummu Sulaim pun mengeluarkan roti itu. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk diremukkan sementara Ummu Sulaim
meremas-remas samin untuk lauk roti. Kemudian Rasulullah Shallallah membacakan sesutu
padanya sekehendak Allah. Sesudah itu beliau bersabda: "Izinkanlah untuk sepuluh orang."
Lalu ia pun mengizinkan mereka dan mereka pun makan hingga kenyang dan keluar. Beliau
bersabda lagi: "Izinkan untuk sepuluh orang lagi." Ia pun mengizinkan mereka hingga mereka
makan sampai kenyang dan keluar. Beliau bersabda lagi: "Izinkan untuk sepuluh orang lagi."
Ia pun mengizinkan mereka hingga mereka semua makan sampai kenyang lalu keluar.
Setelah itu, beliau mengizinkan lagi untuk sepuluh orang. Akhirnya mereka semua makan
dan kenyang. Padahal jumlah mereka adalah delapan puluh orang.

4963. Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
dari bapaknya ia berkata; Dan Abu Utsman Telah menceritakan juga dari Abdurrahman bin
Abu Bakar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Suatu ketika kami pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan seratus tiga puluh orang sahabat. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah salah seorang dari kalian memiliki makanan?"
ternyata ada seorang laki-laki yang mempunyai satu Sha' makanan atau sebanyak itu, lalu
makanan itu pun dibuat adonan. Kemudian datanglah seorang laki-laki musyrik berambut
kusut dan berpostur tubuh tinggi dengan membawa kambing. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya, "Apakah kambing itu adalah untuk dijual, diserahkan sebagai pemberian
ataukah Hibah?" laki-laki itu menjawab, "Untaku dijual." Akhirnya beliau membeli satu
kambing dari orang itu, lalu kambing itu dimasak. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan para sahabat agar dipanggangkan. Dan sungguh Maha Besar Allah, tidak
seorang pun dari seratus tiga puluh orang itu, kecuali telah memotong daging perut kambing
itu. Bila ia hadir, maka beliau akan memberinya langsung, dan jika tidak, maka beliau akan
menyimpan untuknya. Kemudian beliau meletakkan sebagian darinya di dalam nampan, lalu
kami pun makan di situ semuanya, dan kami pun kenyang. Namun di dalam nampan
ternyata masih tersisa, sehingga aku pun membawanya di atas Unta milikku. -Atau
sebagaimana yang ia katakan.-

4964. Telah menceritakan kepada kami Muslim Telah menceritakan kepada kami Wuhaib
Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Ibunya dari Aisyah radliallahu 'anha ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat ketika kami kenyang karena makan kurma
dan minum air.

Bab: Firman Allah "Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang
pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan
(bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri."


4965. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah berkata Yahya bin Sa'id Aku mendengar Busyair bin Yasar berkata; Telah
menceritakan kepada kami Suwaid bin An Nu'man ia berkata; kami pernah keluar ke Khaibar
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika kami sampai di Shahba` -Yahya
berkata; Dari Khaibar adalah perjalanan semalam- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meminta makanan, namun beliau hanya diberi makanan berupa gandum. Maka kami
mengunyah dan memakannya. Setelah itu, beliau meminta air, lalu berkumur dan kami pun
ikut berkumur-kumur. Kemudian beliau shalat Maghrib bersama kami dengan tanpa
berwudlu lagi. Sufyan berkata; Aku mendengarnya darinya ketika pulang dan ketika awal
perjalanan.

Bab: Makan roti berkuah




4966. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan Telah menceritakan kepada
kami Hammam dari Qatadah ia berkata; Suatu kami berada di sisi Anas dan saat itu ia
mempunyai pembuat roti, maka ia pun berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak
pernah makan roti yang empuk dan tidak pula kambing yang dipanggang."


4967. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam ia berkata;; Telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yunus -Ali
berkata; Itu adalah Al Iksaf- dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku tidak
pernah mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan di atas piring sekali pun.
Dan tidak pernah pula beliau dibuatkan roti yang empuk sekali pun serta beliau juga tak
pernah makan di atas meja makan sekali pun. Maka ditanyakan kepada Qatadah, "Kalau
begitu, di atas apa mereka makan?" ia menjawab, "Di atas daun kurma."




4968. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan kepadaku Humaid bahwa ia mendengar Anas
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermukim guna menikahi Shafiyyah, lalu aku pun
mengundang kaum muslimin untuk menghadiri walimahnya. Beliau memerintahkan untuk
menghidangkan hamparan dari kulit yang diberi kurma, keju dan samin. Dan Amru berkata;
dari Anas; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah dengan makanan itu.
Kemudian beliau membuat bubur yang terbuat dari gandum, kurma dan daging, dan
meletakkannya dalam hamparan kulit.

4969. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dan dari Wahb bin
Kaisan ia berkata; Para penduduk Syam menjuluki Ibnu Zubair dengan panggilan, "Wahai
Ibnu Dzata An Nithaaqain." Maka Asma' pun berkata padanya, "Wahai anakku,
sesungguhnya mereka menjulukimu dengan An Nithaaqain. Apakah kamu apakah itu An
Nithaaqain. Demikian itu hanyalah karena, ikat pinggangku yang telah aku sobek menjadi
dua. Lalu aku mengikat geriba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan salah satu

darinya, sedangkan yang satu lagi aku letakkan untuk mengikat rangsum." Di kemudian hari,
jika ada orang yang memberinya julukan buruk dengan panggilan 'Nithaqaini', ia jawab ' Hei,
demi Allah, itu adalah panggilan yang jelas-jelas tercela."




4970. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Ummu Hufaid binti Al
Harits bin Hazn bibi Ibnu Abbas, memberi hadiah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berupa samin, keju dan biawak. Maka beliau pun mengundang orang-orang untuk
memakannya, hingga makanan itu pun di makan di atas hidangan beliau. Sedangkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya seperti seorang yang tak berselera. Dan
sekiranya semua makanan itu haram, niscaya semua itu tidak dimakan di tempat hidangan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak pula beliau menyuruh untuk memakannya.

Bab: Sawiq




4971. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Yahya dari Busyair binti Yasar dari Suwaid bin An Nu'man bahwa ia telah
mengabarkan kepadanya bahwa mereka pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di
Shahba` -tempat yang berjarak semalam perjalanan Khaibar- kemudian tibalah waktu shalat.
Beliau meminta makanan, namun tidak ada makanan kecuali tepung gandum, lalu beliau
mengunyahnya dan kami pun ikut mengunyah bersamanya. Setelah itu, beliau meminta air
dan berkumur-kumur kemudian shalat dan kami pun shalat sementara beliau tidak berwudlu
lagi.

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak makan hingga disebutkan jenis
makanannya





4972. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abul Hasan Telah
mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif Al Anshari bahwa
Ibnu Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Khalid bin Al Khalid yang juga dijuluki
sebagai Saifullah telah mengabarkan kepadanya; Bahwa ia dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menemui bibinya yaitu Maimunah yang juga bibi daripada Ibnu Abbas.
kemudian ia mendapati biawak yang telah terpanggang yang dibawa oleh saudara bibinya
yakni, Hudzaifah bintu Al Harits dari Najed. Maka Maimunah pun menyuguhkan Biawak itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jarang sekali beliau memajukan tangannya
untuk mengambil makanan hingga beliau dipersilahkan bahwa makanan itu untuk beliau.
Saat itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggerakkan tangannya ke arah biawak,
lalu seorang wanita yang hadir di situ berkata dan memberitahukan kepada beliau tentang
makanan yang telah disuguhkan, "Itu adalah Biawak ya Rasulullah?" Maka seketika itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera menarik tangannya kembali dari daging Biawak
sehingga Khalid bin Al Walid pun bertanya, "Apakah daging Biawak itu haram ya Rasulullah?"
beliau menjawab: "Tidak, akan tetapi daging itu tidak terdapat di negeri kaumku, karena itu
aku tidak memakannya." Khalid berkata, "Lalu aku pun menarik dan memakannya.
Sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat ke arahku."

Bab: Satu porsi cukup untuk dua orang

4973. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami
Malik -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makanan untuk dua
orang cukup untuk tiga orang, dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang."

Bab: Mukmin makan dengan satu usus dan kafir makan dengan tujuh usus


4974. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin
Muhammad dari Nafi' ia berkata; Biasanya Ibnu Umar tidak makan hingga didatangnya
kepadanya seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang
laki-laki untuk makan bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata,
"Wahai Nafi', jangan kamu masukkan orang ini. sesungguhnya aku telah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seorang mukmin itu makan dengan satu
usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.'"

4975. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada
kami Abdah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang mukmin itu makan
dengan satu usus, sedangkan orang kafir atau munafik -aku tidak tahu mana yang beliau
ucapkan diantara keduanya- makan dengan tujuh usus." Ibnu Bukair berkata; Telah
menceritakan kepada kami Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semisalnya.



4976. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru ia berkata; Bahwasnya Abu Nahik adalah seorang yang makannya sedikit,
maka Ibnu Umar berkata padanya; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda: "Sesungguhnya orang kafir itu makan dengan tujuh usus." Maka ia pun
berkata, "Kalau begitu, aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya."

4977. Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang mukmin itu hanya makan dengan satu usus,
sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus."

4978. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa seorang ada seorang
laki-laki yang makannya banyak, lalu ia masuk Islam. Setelah itu, makannya menjadi sedikit,
maka hal itu pun diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
"Sesungguhnya seorang mukmin itu makan dari satu usus, sedangkan orang kafir makan
dengan tujuh usus."

Bab: Makan sambil bersandar

4979. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Mis'ar
dari Ali bin Al Aqmar Aku mendengar Abu Juhaifah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku tidaklah makan sambil bersandar."

4980. Telah menceritakan kepadaku Utsman bin Abu Syaibah Telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Ali bin Al Aqmar dari Abu Juhaifah ia berkata; Suatu ketika, apa
berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau bersabda kepada seorang
laki-laki yang ada di sisinya: "Aku tidak akan makan sambil bersandar."

Bab: Makanan yang dipanggang




4981. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Umamah
bin Sahl dari Ibnu Abbas dari Khalid bin Al Walid ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah diberi daging biawak yang terpanggang. Maka beliau pun berselera hendak
memakannya, lalu dikatakanlah kepada beliau, "Itu adalah daging biawak." Dengan segera
beliau menahan tangannya kembali. Khalid bertanya, "Apakah daging itu adalah haram?"
beliau bersabda: "Tidak, akan tetapi daging itu tidak ada di negeri kaumku." Beliau tidak
melarang. Maka Khalid pun memakannya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat. Malik berkata; Dari Ibnu Syihab; BIDLABBIN MAHNUUDZ (Biawak yang dipanggang).

Bab: Al Khazirah (tepun dicampur dengan daging)


4982. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin Ar
Rabi' Al Anshari bahwa 'Itban bin Malik -ia adalah termasuk salah seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan termasuk Ahli Badar- bahwasanya; Ia pernah mendatangi

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku
selalu shalat bersama kaumku, akan tetapi, saat hujan turun dan lembah yang memisahkan
antara aku dan kaumku pun membanjir, maka aku tidak bisa lagi mendatangi masjid mereka.
Karena itu aku sangat berharap bahwa Anda datang dan shalat di rumahku, hingga aku pun
menjadikannya tempat shalat." Beliau pun bersabda: "Aku akan melakukannya Insya Allah."
'Utban berkata; Ketika matahari mulai meninggi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
berangkat bersama Abu Bakar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta izin dan
aku pun mengizinkannya. Beliau tidak duduk hingga masuk ke dalam rumah dan bertanya
padaku: "Di tempat manakah yang kamu sukai aku shalat?" Aku pun memberi isyarat pada
bagian di rumah itu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan bertakbir, lalu
kami pun membentuk shaf. Beliau shalat dua raka'at dan salam. Sesudah itu, kami menahan
beliau dengan bambu yang telah kami buat. Lalu berkumpullah beberapa orang di rumah itu,
dan salah seorang dari mereka berkata, "Di mana Malik bin Ad Dukhsyun?" sebagian dari
mereka menjawab, "Ia adalah seorang munafik yang tidak menyukai Allah dan Rasul-Nya."
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu berbicara seperti itu. Tidakkah
kamu lihat ia mengucapkan 'Laa Ilaaha Illallah' dan ia mengucapkan karena wajah Allah?"
laki-laki itu menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Kami berkata,
"Sesungguhnya kami telah melihat wajah dan nasehatnya kepada orang-orang munafik."
Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka atas orang
yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan mengharap wajah Allah." Ibnu Syihab berkata;
Lalu aku bertanya kepada Al Hushain bin Muhammad Al Anshari -salah seorang Bani Salimmengenai hadits Mahmud, lalu ia pun membenarkannya.

Bab: Keju






4983. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id dari Ibnu Abbas Radliayallahu 'Anhuma, ia berkata; Bibiku
pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa daging
biawak, keju dan susu. Kemudian daging biawak itu diletakkan di atas hidangan beliau.
Sekiranya biawak itu haram, niscaya ia tidak akan diletakkan di situ. Lalu beliau meminum
susu dan memakan keju.

Bab: Makanan yang direbus, dan gandum

4984. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd ia berkata; Dulu kami benarbenar merasa senang di hari Jum'at. Kami memiliki seorang nenek yang telah tua. Biasanya
ia mengambil ubi lalu meletakkannya di dalam periuk miliknya dan menambahkan pula bijibijian dari gandum. Setelah shalat Jum'at kami selalu mengunjunginya, sehingga sang nenek
pun menyuguhkan ubi serta biji-bijian itu untuk kami. Karena itulah hari Jum'at, adalah hari
yang sangat menyenangkan bagi kami. Kami tidak pernah menyantap makan siang dan tidak
pula tidur, kecuali setelah Jum'at. Demi Allah di situ tak ada lemak, tidak pula bubur tepung
mengandung lemak.

Bab: Mengigit dan menarik daging dari tulangnya








4985. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Wahhab Telah menceritakan
kepada kami Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengunyah bahu kambing kemudian berdiri dan shalat dengan tidak berwudlu lagi. Dan dari
Ayyub dan Ashim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah menggigit urat dari periuk kemudian beliau memakannya dan shalat dengan tidak
berwudlu lagi.

Bab: Menghisap tulang


4986. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna ia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Utsman bin Umar Telah menceritakan kepada kami Fulaih Telah
menceritakan kepada kami Abu Hazim Al Madani Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Abu Qatadah dari bapaknya ia berkata; Kami pernah keluar bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menuju ke arah Ka'bah.

4987. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far dari Abu Hazim dari Abdullah bin Abu Qatadah As Salami dari
bapaknya bahwa ia berkata; Pada suatu hari, aku duduk-duduk bersama beberapa orang dari
kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tepatnya di suatu rumah yang ada di
jalan menuju Makkah, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga singgah di hadapan
kami, sedangkan orang-orang dalam keadaan Ihram, kecuali aku. Tiba-tiba mereka melihat
keledai liar, sementara aku sedang sibuk menambal sendalku, dan mereka juga tidak
memberitahuku. Mereka sangat menginginkan bila aku melihatnya. Aku pun menoleh, lalu
melihatnya, maka aku segera beranjak menuju kuda milikku, memasang pelananya dan
menaikinya, namun aku lupa untuk membawa cambuk dan tombak. Maka kukatakanlah
pada mereka, "Ambilkan cambuk dan tombak." Mereka berkata, "Tidak, Demi Allah, kami
tidak akan membantumu dengan sesuatu pun untuk menangkapnya." Aku pun marah dan
turun lalu mengambil keduanya lalu segera menuju himar dan menikamnya. Kemudian aku
mendatanginya, dan ternyata ia telah mati. Lalu orang-orang yang muhrim pun ikut
memakan dagingnya. Sesudah itu, mereka merasa bimbang karena memakannya karena
mereka dalam keadaan Muhrim. Kemudian kami pun istirahat dan aku menyimpan daging
bagian lengannya. Setelah itu, kami menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
kami pun menanyakan hal itu pada beliau, maka beliau bersabda: "Apakah kalian masih
mempunyai dagingnya?" Maka aku menyerahkan bagian lengannya itu pada beliau dan
beliau pun memakannya hingga mengunyahnya sementara beliau sedang muhrim.
Muhammad bin Ja'far berkata; dan Telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha`
bin Yasar dari Abu Qatadah semisalnya.

Bab: Memotong daging dengan pisau





4988. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Amru bin Umayyah
bahwa bapaknya yakni Amru bin Umayyah telah mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotong bahu kambing yang ada pada

tangannya, lalu masuklah waktu shalat. Maka beliau melepaskannya dan juga meletakkan
pisau yang digunakannya memotong kemudian beliau bergegas dan menunaikan shalat
dengan tanpa berwudlu lagi.

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah mencela makanan

4989. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Bila beliau berselera, maka
beliau memakannya dan bila tak suka, maka beliau meninggalkannya.

Bab: Meniup gandum

4990. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam Telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim bahwa ia bertanya
kepada Sahl, "Apakah kamu melihat An Naqiy (sumsum) pada masa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?" Ia menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi, "Apakah kalian mengayak gandum?" Ia
menjawab, "Tidak. Akan tetapi cukup bagi kami meniupnya."

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan para sahabat tidak pernah makan

4991. Telah meceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Abbas Al Jurairi dari Abu Utsman An Nahdi dari Abu Hurairah ia
berkata; "Pada suatu hari, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagikan kurma kepada para
sahabatnya. Beliau beri tujuh butir kurma pada setiap orangnya. Maka beliau juga
memberiku sebanyak tujuh butir kurma, salah satunya adalah kering, yang tidak ada kurma
lainnya yang lebih mengherankan bagiku daripadanya karena sedemikian kerasnya kurma itu
harus dikunyah.

4992. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan
kepada kami Wahb bin Jarir Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il dari Qais
dari Sa'd ia berkata; "Aku melihat bahwa aku adalah salah seorang dari tujuh orang yang
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, kami tak punya makanan kecuali
dedaunan anggur hingga kami buang kotoran sebagaimana kotoran kambing. Kemudian
Banu Asad memuliakanku dengan Islam. Karena itu, aku betul-betul telah rugi dan usahaku
pun sia-sia."


4993. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub dari Abu Hazim ia berkata; Aku bertanya kepada Sahl, "Apakah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam makan gandum yang ditapis?" Sahl menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak pernah melihat gandum yang ditapis sejak Allah mengutusnya hingga
mewafatkannya." Aku bertanya lagi, "Apakah di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kalian mempunyai ayakan?" Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak pernah melihat ayakan sejak Allah mengutusnya hingga mewafatkannya." Aku
bertanya lagi, "Lalu bagaimana kalian memakan gandum yang belum terayak?" ia menjawab,
"Kami menggiling dan meniupnya hingga terbanglah apa yang dapat terbang, sedangkan
yang tersisa kami basahi dan memakannya."






4994. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa suatu ketika ia melewati suatu kaum yang dihadapan
mereka terdapat seekor kambing yang telah terpanggang. Lalu mereka pun mengundangnya,
namun ia enggan untuk memakan daging kambing tersebut. Dan Abu Hurairah pun berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan dunia ini, namun beliau belum pernah
kenyang memakan roti yang terbuat dari gandum lembut."

4995. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abul Aswad Telah menceritakan kepada
kami Mu'adz Telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yunus dari Qatadah dari Anas bin
Malik ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah makan di atas meja dan tidak
pula dengan piring. Dan beliau tidak pernah dibuatkan roti empuk." Aku bertanya kepada
Qatadah, "Lalu di atas hamparan apa beliau makan?" ia menjawab, "Di atas daun kurma."

4996. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata, "Keluarga
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah kenyang dari gandum halus selama tiga
malam berturut-turut sejak tiba di Madinah hingga beliau wafat."

Bab: At Talbiyah (kuah yang terbuat dari tepung dan susu)



4997. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al
Laits Telah menceritakan kepada kami 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya; Bila salah seorang dari keluarganya
meninggal, dan kaum wanita pun berkumpul lalu bubar kecuali pihak keluarganya, maka ia
menyuruh untuk menyediakan periuk berisikan bubur yang dimasak dari gandum lembut.
Kemudian ia membuat campuran daging dan roti dan menuangkan gandum lembut. Setelah
itu, Aisyah berkata; Makanlah darinya, karena aku telah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bubur gandum lembut bisa menghimpun hati yang sakit yang
menghilangkan kesedihan."

Bab: Bubur

4998. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah Al
Jamali dari Murrah Al Hamdani dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Kaum laki-laki yang sempurna sudah sekian banyak, namun dari
kaum wanita tidak ada yang sempurnya kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah isteri Fir'aun.
Dan keutamaan Aisyah atas seluruh wanita adalah seperti keutamaan bubur atas semua
jenis makanan."

4999. Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Aun Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Abu Thuwalah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Keutamaan Aisyah atas seluruh wanita adalah seperti keutamaan bubur atas
semua makanan."

5000. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Munir Ia mendengar Abu Hatim Al
Asyhal bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Tsumamah bin Anas dari
Anas Radliayallahu 'Anhu, ia berkata; Suatu ketika aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemui seorang anak kecil yang memiliki penjahit. Kemudian sang penjahit itu
menyuguhkan pada beliau hidangan yang berisikan bubur, lalu kembali meneruskan
pekerjaannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencari-cari labunya dan
mengunyahnya, maka aku pun ikut mengambil dan meletakkannya di depan beliau. Sejak
itulah, aku menyukai labu.

Bab: Kambing yang dibuang bulunya, lengan dan lambungnya

5001. Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid berkata; telah menceritakan
kepada kami Hammam bin Yahya dari Qatadah ia berkata; "Kami mendatangi Anas bin
Malik? radliallahu 'anhu sementara pembuat rotinya berdiri. Ia lalu berkata; 'Makanlah.
Sungguh aku tidak mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat roti
berkuah hingga bertemu dengan Allah. Dan beliau tidak pernah merasakan kambing bakar
sama sekali."







5002. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ja'far bin Amru bin
Umayyah Adl Dlamri dari Bapaknya ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memotong-motong pundak kambing dan memakannya. Ketika panggilan shalat
tiba, beliau langsung meletakkan pisaunya lalu melaksanakan shalat tanpa berwudlu lagi."

Bab: Makanan, daging dan selainnya oleh orang-orang salaf

5003. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Abdurrahman bin Abis dari Bapaknya ia berkata; "Aku bertanya
kepada Aisyah; 'Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk makan daging
sembelihan hari raya Adlha lebih dari tiga hari? ' Aisyah menjawab; "Beliau tidak melakukan
itu kecuali pada tahun paceklik (manusia kelaparan), sehingga beliau berharap orang kaya
memberi makan kepada yang miskin. Dan sungguh, kami biasa makan lengan kambing
setelah lima belas hari." Lalu dikatakan; 'Apa yang mendorong kalian melakukan itu? ' Aisyah
tertawa, lalu ia berkata; 'Keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah

merasa kenyang karena makan roti atau gandum lebih dari tiga hari hingga beliau bertemu
dengan Allah.' Ibnu Katsir berkata; telah mengabarkan kepada kami Sufyan berkata; telah
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Abis dengan hadits ini.'

5004. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru dari Atha dari Jabir ia berkata; "Pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kami pernah berbekal dengan daging hadyu hingga sampai
Madinah." Hadits ini dikuatkan oleh Muhammad dari Ibnu Uyainah, dan Ibnu Juraij berkata;
Aku bertanya kepada Atha; 'Apakah ia mengatakan; 'Hingga kami tiba Madinah? ' Ia
menjawab; 'Tidak.'

Bab: al Hais

5005. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ja'far dari Amru bin Abu Amru mantan budak Al Muthallib bin Abdullah bin
Hanthab, bahwa ia mendengar Anas bin Malik ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Abu Thalhah: 'Berilah aku seorang pelayan lelaki dari yang kamu
miliki hingga ia bisa membantuku.' Abu Thalhah lalu keluar dengan membawaku di belakang
boncengannya. Aku lalu menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setiap kali
beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca: 'ALLAHUMMA INNI
A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI
WA DLALA'ID DAINI WA 'ALAIHI WA GHALABATIR RIJAALI (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan

penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan) '. Aku selalu melayani (keperluan) beliau
hingga kembali dari Khaibar, beliau kembali dengan membawa (mengiring) Shafiyah binti
Huyai. Dan aku lihat beliau menutupinya dengan kain kemudian memboncengkannya di
belakang beliau. Sehingga ketika kami tiba di daerah Shahba`, beliau membuat hais dalam
bejana dari kulit, kemudian beliau menyuruh agar aku mengundang para sahabat. Lalu
mereka menyantap hidangan tersebut, maka itulah awal rumah tangga beliau dengannya.
Kemudian beliau melanjutkan perjalanan, hingga ketika tiba di gunung Uhud, beliau
bersabda: 'Ini adalah gunung yang kita mencintainya dan dia mencintai kita.' Ketika
memasuki kota Madinah beliau mengatakan: 'Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkan
apa yang ada di antara dua gunungnya (Madinah), sebagaimana Ibrahim mengharamkan
(mensucikan) Makkah. Ya Allah, berkahilah mereka dalam mud dan sha' mereka.'

Bab: Makan pada wadah yang dilapisi perak

5006. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata; telah menceritakan kepada
kami Saif bin Abu Sulaiman ia berkata; aku mendengar Mujahid berkata; telah menceritakan
kepadaku 'Abdurrahman bin Abu Laila bahwasanya mereka sedang berada di sisi Hudzaifah,
lalu ia (Hudzaifah) minta minum lantas seorang Majusi memberinya minum. Ketika Majusi
tersebut meletakkan gelas pada tangannya, Hudzaifah langsung membuangnya seraya
berkata; "Kalau bukan karena aku telah melarang sekali atau dua kali, " seakan ia
mengatakan; 'Aku tidak akan melakukan ini (membuang gelas). Sungguh, aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian memakai sutera atau Dibaj (kain
bersulam sutera), jangan minum dari bejana emas dan perak, dan jangan makan di baskom
mereka, sesungguhnya barang-barang itu adalah untuk mereka di dunia dan untuk kita di
akhirat kelak.'

Bab: Penjelasan tentang makanan

5007. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Qatadah dari Anas dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Perumpamaan seorang Mukmin yang suka membaca
Al Qur'an seperti buah Utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang
Mukmin yang tidak suka membaca Al Qur'an seperti buah kurma, tidak berbau namun
rasanya manis. Perumpamaan seorang Munafik yang suka membaca Al Qur'an seperti buah
raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan Perumpamaan seorang Munafik yang tidak
suka membaca Al Qur'an seperti buah hanzhalah, tidak berbau dan rasanya pahit.'

5008. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata; telah menceritakan kepada kami
Khalid berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Abdurrahman dari Anas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kelebihan Aisyah dibanding dengan
semua wanita, seperti kelebihan bubur atas semua makanan."




5009. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata; telah menceritakan kepada
kami Malik dari Sumayy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Safar itu separuh dari siksaan, seseorang dari kalian akan
terhalang untuk tidur dan makan. Jika telah selesai dari keperluannya, hendaklah ia segera
kembali pada keluarganya."

Bab: Kulit hewan





5010. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata; telah menceritakan
kepada kami Ismail bin Ja'far dari Rabi'ah bahwasanya ia mendengar Al Qasim bin
Muhammad berkata; "Pada diri Barirah ada tiga sifat yang Aisyah ingin membeli lalu
memerdekakannya. Keluarganya lalu berkata; 'Tetapi perwaliannya tetap untuk kami.' Maka
Aisyah pun melaporkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu

bersabda: 'Jika mau, kamu bisa membuat persyaratan bagi mereka. Sesungguhnya perwalian
itu adalah bagi orang yang memerdekakannya.' Al Qasim berkata; 'Kemudian Barirah
dimerdekakan dan diberi pilihan untuk kembali kepada suaminya atau berpisah. Suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumah Aisyah, sementara di atas
tungku ada periuk yang sedang mendidih. Beliau kemudian minta untuk disiapkan makanan
pagi. Maka beliau pun diberi hidangan roti dan makanan pendampingnya (semacam kuah),
lalu beliau pun bersabda: 'Sepertinya aku melihat daging? ' Mereka (yang ada di rumah)
menjawab; 'Benar, wahai Rasulullah. Tetapi itu adalah daging yang disedekahkah kepada
Barirah, lalu olehnya diberikan kepada kita! ' Beliau lantas bersabda: 'Daging itu bagi Barirah
adalah sedekah, sedangkan untuk kita adalah hadiah.'

Bab: Manisan dan madu


5011. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dari Abu Usamah dari
Hisyam ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyukai manisan dan madu."



5012. Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Syaibah ia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Al Fudaik dari Ibnu Dzi'b dari Al Maqburi dari Abu Hurairah
ia berkata; "Aku selalu menemani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan perut
kenyang (merasa kenyang meskipun lapar, pent), sehingga aku tidak dapat makan roti, tidak
bisa mengenakan kain sutera dan tidak memiliki pelayan yang bisa membantuku. Bahkan
aku mengganjal perutku dengan kerikil, dan aku minta orang lain agar aku bisa membacakan
ayat kepadanya sehingga ia bisa memberiku sesuatu yang aku makan. Dan sebaik-baik
manusia bagi orang miskin adalah Ja'far bin Abu Thalib, ia pulang ke rumah dengan
mengajak kami lalu memberi kami makan dengan apa yang ada di dalam rumahnya. Sampaisampai ia mengeluarkan 'Ukkah (tempat air terbuat dari kulit) yang sudah tidak ada isinya
lagi, kami lalu membelah dan menjilati apa yang ada di dalamnya."

Bab: Labu


5013. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali berkata; telah menceritakan kepada
kami Azhar bin Sa'd dari Ibnu Aun dari Tsumamah bin Anas dari Anas bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi seorang penjahit pernah menjadi budaknya. Beliau
lalu diberi buah labu yang kemudian memakannya, maka aku selalu menyukainya semenjak
aku melihat beliau memakannya."

Bab: Membuat makanan untuk saudaranya







5014. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wail dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata;
"Ada seorang laki-laki yang bernama Abu Syu'aib dari kalangan Anshar, ia mempunyai
seorang budak yang pandai memasak daging, ia lalu berkata kepada budaknya; 'Buatlah
makanan dengan lima porsi, aku ingin mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.'
Ia lalu mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan sejumlah lima porsi
tersebut. Lalu ada seorang laki-laki yang mengikuti beliau, maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pun bersabda: 'Engkau mengundang kami dengan lima porsi, padahal ini ada
seorang laki-laki (lain) yang ingin ikut. Sekarang terserah kamu, memberi izin atau tidak.' Abu
Syu'aib menjawab; 'Aku memberinya izin.' Muhammad bin Yusuf berkata; Aku mendengar
Muhammad bin Ismail berkata; 'Jika suatu kaum berada dalam suatu meja makan, maka
mereka tidak memindahkannya ke meja makan yang lainnya. Namun, sebagian mereka
mengambilkan untuk sebagian yang lain dalam satu meja tersebut, atau mereka tidak
mengambilnya.'

Bab: Menghadirkan tamu untuk jamuan makan


5015. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Munir; ia mendengar An Nadlr; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Aun ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Tsumamah
bin Abdullah bin Anas dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; "Aku berjalan bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal aku masih seorang bocah. Beliau lalu
menemui budaknya yang tukang jahit, budak itu kemudian menghidangkan kepada beliau
makanan dalam sebuah bejana yang di antaranya adalah buah labu. Beliau lalu memilihmilih buah tersebut (untuk dimakan)." Anas berkata, "Ketika aku melihat beliau seperti itu,
maka aku pun mengambil dan meletakkannya di hadapannya. Sementara budak tersebut
kembali mengerjakan pekerjaannya." Anas berkata, "Maka aku sangat menyukai buah labu
semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan hal tersebut."

Bab: Kuah


5016. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Salamah dari Malik dari Ishaq bin
Abdullah bin Abu Thalhah Bahwasanya ia mendengar Anas bin Malik berkata, "Seorang
tukang jahit mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadiri jamuan yang ia
masak. Aku lalu pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memenuhi undangan
tersebut, penjahit itu lalu menyodorkan roti gandum dan kuah yang di dalamnya ada labu
dan daging yang telah dikeringkan. Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memilihmilih buah labu di dalam bejana tersebut, maka setelah hari itu aku sangat menyukai buah
labu."

Bab: Dendeng daging





5017. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada
kami Malik bin Anas dari Ishaq bin Abdullah dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi hidangan kuah yang di dalamnya ada buah
labu dan daging yang telah dikeringkan, dan aku lihat beliau memilih-milih buah labu lalu
memakannya."




5018. Telah menceritakan kepada kami Qabishah berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Abdurrahman bin Abis dari Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhuma, ia
berkata, "Beliau tidak pernah melakukannya kecuali di saat paceklik yang manusia semuanya
dalam keadaan lapar, beliau ingin orang kaya memberi makan kepada yang miskin. Dan
sungguh, kami memakan kaki kambing setelah lima belas hari, dan keluarga Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah merasa kenyang dengan roti gandum berkuah
selama tiga hari terturut-turut."

Bab: Orang yang mengambil atau menyuguhkan sesuatu di atas meja untuk
kawannya


5019. Telah menceritakan kepada kami Ismail ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah Bahwasanya ia mendengar Anas bin Malik
berkata, "Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menghadiri jamuan makan yang ia buat. Aku lalu berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memenuhi undangan tersebut. Penjahit itu kemudian menyodorkan roti gandum
dan kuah yang di dalamnya terdapat buah labu dan daging yang telah dikeringkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memilih-milih buah labu dalam bejana tersebut, maka aku selalu menyukai

labu setelah hari itu." Tsumamah menyebutkan dari Anas, "Aku lalu mengumpulkan buah
labu ke hadapan beliau."

Bab: Ruthab (kurma segar) dan mentimun





5020. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah ia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya dari Abdullah bin Ja'far bin Abu
Thalib radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan
buah kurma segar dengan qitsa` (semacam mentimun)."


5021. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Abbas Al Jurairi dari Abu Utsman ia berkata, "Aku bertamu ke rumah
Abu Hurairah selama tujuh hari. Dia bersama istri dan pembantunya membagi malam
menjadi tiga bagian, shalat di sebagian waktu dan tidur di sebagian waktu. Dan aku
mendengar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan kurma
kepada para sahabatnya, aku lalu mendapat bagian tujuh butir yang satu diantaranya sudah
rusak (busuk)."



5022. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah berkata, telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Zakaria dari Ashim dari Abu Utsman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan kurma
kepada kami, lalu aku mendapat bagian lima biji, empat masih dalam keadaan bagus dan
satu telah rusak. Maka, satu biji itulah yang membuat gigiku susah untuk mengunyahnya."

Bab: Ruthab (kurma segar) dan kurma kering

{ }



5023. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Ghassan ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Ibrahim
bin 'Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Rabi'ah dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma,
ia berkata, "Di Madinah ada seorang Yahudi yang meminjamiku setandan kurma-dan Jabir
sendiri memiliki kebun yang ada di jalan menuju Ruumah (nama tempat), namun tidak
berbuah selama setahun-, orang Yahudi itu kemudian datang kepadaku meminta
pembayaran kurma, namun aku tidak mendapatkannya. Maka aku minta tenggang waktu
hingga tahun mendatang tetapi ia menolak. Maka aku mengabarkan hal itu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda kepada para sahabatnya: "Berjalanlah. Kita
minta penangguhan kepada Yahudi itu untuk Jabir." Mereka kemudian mendatangiku di
kebun milikku, beliau lalu berbicara dengan Yahudi tersebut hingga Yahudi itu pun berkata,
"Wahai Abul Qasim, aku tidak akan memberinya tenggang waktu." Ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melihat hal itu, beliau lalu bangkit dan mengelilingi kebun kurma tersebut,
kemudian beliau mendatangi Yahudi itu dan bernegosisasi, namun Yahudi itu tetap tidak
mau (memberi penangguhan). Aku lalu berdiri dan membawakan sedikit kurma dan
meletakkan di depan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau pun memakannya. Setelah
itu beliau bersabda: "Wahai Jabir, dimana tenda tempat kamu berteduh?" Aku lalu
mengabarkannya. Beliau berkata lagi: "Siapkanlah untukku." Maka aku pun menyiapkan
tenda tersebut untuk beliau, beliau kemudian masuk dan tidur. Setelah bangun, aku kembali
menemui beliau dengan membawa segenggam kurma, beliau lalu memakannya. Kemudian
beliau berdiri dan bernegoisasi dengan orang Yahudi tersebut namun ia tetap menolak.
Kemudian beliau kembali mengelilingi kebun kurma tersebut dan berkata: "Wahai Jabir,
goyangkanlah (pohon kurma) dan gantilah untuknya." Aku lalu menghampiri batang kurma
dan menggoyangnya dan mengambil sesuatu yang akan aku gunakan untuk menggantinya.
Dan ternyata lebih, aku lalu keluar dan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
mengabarkan kepadanya. Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku
adalah utusan Allah. lafazh 'Urusy dan 'Arisy bisa berarti sebuah bangunan. Ibnu Abbas

berkata mengenai firman Allah: MA'RUSYAAT, (Al An'am: 141): apa saja yang bisa menaungi
dari pepohonan.

Bab: Makan jumar

5024. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats berkata, telah
menceritakan kepada kami Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia
berkata; telah menceritakan kepadaku Mujahid dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma,
ia berkata, "Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
dihidangkanlah kurma yang sudah kering. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda:
"Sesungguhnya di antara pepohonan itu ada satu jenis pohon yang keberkahannya seperti
seorang Muslim." Lalu aku mempunyai perkiraan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, aku
berkeinginan menjawab; 'Wahai Rasulullah, itu adalah pohon kurma', namun aku melihat
bahwa di antara sepuluh orang yang ada aku adalah yang paling muda. Maka aku pun diam.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Yaitu pohon kurma."

Bab: Al Ajwah


5025. Telah menceritakan kepada kami Jum'ah bin Abdullah berkata, telah menceritakan
kepada kami Marwan berkata, telah mengabarkan kepada kami Hasyim bin Hasyim berkata,
telah mengabarkan kepada kami Amir bin Sa'd dari Bapaknya ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa setiap pagi mengkonsumsi tujuh butir
kurma 'Ajwah, maka pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir."

Bab: Makan kurma dengan dua biji-dua biji sekaligus

5026. Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah berkata, telah menceritakan kepada kami Jabalah bin Suhaim ia berkata, "Kami
mengalami kesulitan (paceklik) bersama Ibnu Zubair, Abdullah bin Umar lalu memberikan
kami kurma. Saat kami makan Abdullah bin Umar lewat di hadapan kami, maka ia pun
berkata; "Janganlah kalian berserikat (menggabungkan kurma saat makan). Sesungguhnya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk berserikat." Kemudian ia mengatakan lagi,
"Kecuali jika ia minta izin kepada temannya." Syu'bah berkata, "Lafadz 'izin' ini adalah
ucapan Ibnu Umar."

Bab: Mentimun




5027. Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abdullah ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya ia berkata, "Aku mendengar Abdullah bin Ja'far
berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma segar dengan qitsa`
(sejenis mentimun)."

Bab: Keberkahan pohon kurma

5028. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Thalhah dari Zubaid dari Mujahid ia berkata, "Aku mendengar Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya di antara jenis
pohon ada yang seperti seorang Muslim (keberkahannya), yaitu pohon kurma."

Bab: Menggabungan dua warna atau dua makanan


5029. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya dari

Abdullah bin Ja'far radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam makan kurma segar dengan qitsa` (sejenis mentimun)."

Bab: Memasukkan tamu sepuluh orang-sepuluh orang


5030. Telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin Muhammad berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Al Ja'd Abu Utsman dari Anas. (dalam jalur
lain disebutkan) dan dari Hisyam dari Muhammad dari Anas dari Sinan Abu Rabi'ah dari Anas
bahwa Ummu Sulaim, ibunya, membuat makanan dengan satu mud gandum dan
membuatnya semacam adonan, lalu ia memerah susu satu bejana (kecil dari kulit).
Kemudian ia menyuruhku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku lalu mendatangi
beliau yang saat itu sedang bersama para sahabatnya. Kemudian aku mengundangnya.
Beliau bertanya: "Bersama semua (orang) yang bersamaku ini?" aku lalu kembali dan
menyampaikan, "Sesungguhnya beliau mengatakan 'Bersama semua orang yang bersamaku?
' Abu Thalhah kemudian keluar menemui Rasulullah, ia berkata, "Wahai Rasulullah, itu
hanyalah sesuatu (makanan ala kadarnya) yang dibuat oleh Ummu Sulaim." Beliau lalu
masuk dan makanan tersebut dibawa ke hadapan beliau, lalu beliau bersabda: "Suruhlah
sepuluh orang untuk masuk bersamaku." Mereka lalu masuk dan makan hingga kenyang.
Beliau lalu bersabda lagi: "Suruhlah sepuluh orang untuk masuk bersamaku." Mereka lalu
masuk dan makan hingga kenyang. Beliau bersabda lagi: "Suruhlah sepuluh orang untuk
masuk bersamaku." Sehingga jumlah mereka mencapai empat puluh orang. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam kemudian makan dan setelah itu beliau pergi. Maka aku pun melihat, tapi
kenapa tidak ada yang berkurang darinya sedikitpun."

Bab: Sayuran dan bawang putih yang dimaruhkan







5031. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abdul Aziz ia berkata; Ditanyakan kepada Anas, "Apakah kamu pernah
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang buah bawang?" Beliau

mengatakan: "Barangsiapa memakannya, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat


shalat kami."

5032. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Shafwan Abdullah bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari
Ibnu Syihab ia berkata; telah menceritakan kepadaku Atha bahwa Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma menyakini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa makan bawang merah atau bawang putih, hendaklah ia menjauhi kami, atau
beliau mengatakan, "Hendaklah ia menjauhi tempat shalat kami."

Bab: Buah dari pohon arak yang masak

5033. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ufair berkata, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Jabir bin Abdullah ia berkata, "Kami
pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Marru Azh Zhahran memetik biji
pohon Arok (pohon siwak), beliau lalu bersabda: "Hendaklah kalian mengambil biji hitam
buah itu, sebab ia sangat bagus." Jabir lalu bertanya; "Apakah engkau mengembala
kambing?" Beliau menjawab: "Ya. Tidak ada seorang Nabi kecuali ia mengembala."

Bab: Berkumur setalah makan

5034. Telah menceritakan kepada kami Ali berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
aku mendengar Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar dari Suwaid bin An Nu'man ia berkata,
"Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, ketika sampai
di Shahba`, beliau minta disiapkan makanan. Dan beliau tidak diberi kecuali hanya sawiq
(tepung gandum yang dicampur dengan air), kami lalu memakannya. Beliau kemudian
berdiri untuk melaksanakan shalat, beliau berkumur lalu kami pun ikut berkumur." Yahya
berkata; Aku mendengar Busyair berkata; telah menceritakan kepada kami Suwaid berkata,
"Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, ketika kami
sampai di Shahba` -Yahya berkata; jaraknya dengan Khaibar hanya beberapa mil-, beliau
minta untuk disiapkan makanan. Dan beliau tidak diberi hidangan kecuali hanya sawiq, kami
lalu makan bersama beliau. Kemudian beliau minta diambilkan air, beliau lalu berkumur dan
kami pun mengikutinya berkumur, kemudian beliau mengimami kami shalat Maghrib dan
tidak berwudlu lagi." Sufyan berkata, "Sepertinya kamu mendengarnya dari Yahya."

Bab: Menjilat jari sebelum diusap dengan sapu tangan


5035. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Amru bin Dinar dari Atha dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia mengelap
tangannya hingga ia menjilatinya."

Bab: Sapu tangan

5036. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnul Mundzir berkata; telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Fulaih berkata; telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Sa'id
Ibnul Harits dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, Bahwasanya ia bertanya kepadanya
tentang wudlu karena memakan sesuatu yang terkena api (dibakar). Ia menjawab, "Tidak.
Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kami tidak menemui makanan seperti itu kecuali
sedikit. Jika kami mendapatkannya (makan) dan tidak memiliki sapu tangan untuk mengelap
telapak tangan, betis dan telapak kaki, maka kami shalat dan tidak berwudlu lagi."

Bab: Doa setelah makan

5037. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Tsaur dari Khalid dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
jika mengangkat lambungnya (selesai makan), beliau membaca: 'ALHAMDULILLAHI
KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MUWADDA'IN WA
LAA MUSTAGHNAN 'ANHU RABBANAA (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak,
yang baik dan yang mengandung keberkahan di dalamnya, bukan pujian yang tidak dianggap
dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan) '."


5038. Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Tsaur bin Yazid dari Khalid bin
Ma'dan dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika selesai dari makan,
sekali waktu dengan lafadz, 'jika mengangkat lambungnya, beliau mengucapkan:
"ALHAMDULILLAHILADZII KAFAANAA WA ARWAANAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA
MAKFUURIN (Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kecukupan kami dan
menghilangkan rasa haus, bukan nikmat yang tidak dianggap atau dikufuri) ', dilain waktu
dengan lafadz, 'ALHAMDULILLAHI RABBINAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MUWADDA'IN WA
LAA MUSTAGHNAN RABBANAA (Segala puji hanya milik Allah Rabb kami, bukan pujian yang
tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh tuhan) '."

Bab: Makan bersama pembantu


5039. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar berkata, telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Muhammad -yaitu Ibnu Ziyad- berkata; Aku mendengar Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika budak salah seorang dari kalian
datang kepadanya dengan membawa makanan, jika ia tidak mengajaknya duduk bersama,
hendaklah ia mengambilkan untuknya satu atau dua asupan, atau satu atau dua suapan.
Sebab ia telah merasakan rasa lelah dan capeknya."

Bab: Seseorang yang diudang makan lalu ia mengatakan "Dan, orang yang
bersamaku ini?"

5040. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abul Aswad berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy
berkata, telah menceritakan kepada kami Syaqiq berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata, "Seorang laki-laki Anshar bernama Abu Syu'aib memiliki
seorang budak laki-laki yang pandai memasak daging, suatu ketika ia datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang bersama para sahabatnya. Ia melihat pada
wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tanda kelaparan, maka ia segera menemui budak
laki-lakinya seraya berkata, "Buatlah makanan untukku yang cukup untuk lima orang, sebab
aku ingin mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan makanan yang cukup untuk
lima orang." Budak tersebut kemudian membuat sedikit makanan, maka laki-laki Anshar itu
mengundang Rasulullah. Beliau lalu datang dengan diikuti oleh seorang laki-laki (selain dari
lima orang yang telah disiapkan makanan untuknya), Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas
bersabda: "Wahai Abu Syu'aib, ada seorang laki-laki yang ikut kami, jika kamu mau kamu
boleh memberinya izin, jika tidak maka kamu boleh meninggalkannya?" Abu Syu'aib
menjawab, "Tidak, bahkan aku telah memberinya izin."

Bab: Jika makan makan malam telah siap maka tidak boleh tergesa-gesa

5041. Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman berkata, telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib dari Az Zuhri, dan Laits berkata, telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ja'far bin Amru bin Umayyah bahwa
bapaknya Amru bin Umayyah mengabarkan kepadanya, Bahwasanya ia melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memotong-motong daging lengan kambing yang ada di
tangannya, ketika panggilan shalat diserukan, beliau meletakkan lengan kambing dan pisau
yang beliau gunakan untuk memotong-motong. Beliau kemudian berdiri melaksanakan
shalat dan tidak berwudlu lagi."


5042. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad berkata, telah menceritakan kepada
kami Wuhaib dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika makan malam telah tersedia dan iqamat
dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam." Dan dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti ini." Dan dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwa suatu kali ia pernah makan malam sementara ia mendengar suara bacaan
Imam."



5043. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusus berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika iqamah telah dikumandangkan, sementara makan
malam telah tersaji, maka hendaklah kalian mulai dengan makan malam." Wuhaib dan Yahya
bin Sa'id dari Hisyam menyebutkan, "Jika makan malam telah terhidang."

Bab: Firman Allah "...dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu"

5044. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad berkata, telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim ia berkata; telah menceritakan kepadaku Bapakku dari

Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Anas berkata, "Aku adalah orang yang paling paham dengan
hijab, Ubai bin Ka'b pernah menanyakannya kepadaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjadi pengantin dengan Zainab binti Jahsy, beliau menikahinya di Madinah.
Beliau lalu mengundang para sahabat untuk menghadiri jamuan makan setelah siang hari.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian duduk bersama beberapa orang setelah
orang-orang pergi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berjalan pergi dan aku
mengikutinya, hingga beliau sampai di depan pintu kamar Aisyah. Beliau mengira bahwa
para sahabat tersebut sudah pulang, maka aku pun mengikuti beliau keluar dan ternyata
mereka masih duduk-duduk di tempat mereka. Beliau lantas kembali masuk ke dalam, dan
aku tetap mengikuti untuk yang kedua kalinya, hingga ketika sampai di depan pintu kamar
Aisyah, beliau kembali keluar, dan aku tetap mengikutinya. Dan ternyata mereka semua
telah pergi, kemudian beliau memasang hijab antara aku dengannya, lalu turunlah ayat
hijab."

Kitab: Aqiqah
Bab: Memberi nama anak

5045. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Nashr berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Buraid dari Abu Burdah dari Abu
Musa radliallahu 'anhu, ia berkata, "Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu memberinya nama Ibrahim, beliau
menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu
menyerahkannya kepadaku." Ibrahim adalah anak tertua Abu Musa.


5046. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Seorang bayi
dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang kemudian beliau suapi dengan
kunyahan buah kurma, ketika bayi itu kencing, beliau memercikinya dengan air."

5047. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari
Bapaknya dari Asma binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, Bahwasanya di Makkah ia hamil
karena hubungannya dengan Abdullah bin Zubair (suaminya). Ia berkata, "Aku lalu keluar
menuju Madinah, ketika sampai di Quba, aku singgah dan melahirkan di sana. Aku lalu
membawa bayiku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku letakkan di
pangkuannya. Kemudian Beliau minta diambilkan buah kurma, lalu mengunyahnya untuk
kemudian meludahkannya ke dalam bayiku. Maka pertama kali yang masuk ke dalam

perutnya adalah ludah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memberi kunyahan
kurma dan mendoakan keberkahan kepadanya. Dia adalah bayi pertama yang lahir dalam
Islam. Orang-orang pun bangga, sebab telah dikatakan kepada mereka 'sesungguhnya orangorang Yahudi telah menyihir kalian, sehingga kalian tidak akan memiliki anak'."


5048. Telah menceritakan kepada kami Mathar Ibnul Fadll berkata, telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Aun
dari Anas bin Sirin dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, ia berkata, "Anak Abu Thalhah
sedang sakit, ketika Abu Thalhah keluar anaknya meninggal. Dan ketika Abu Thalhah kembali
ia bertanya, "Bagaimana keadaan anakku?" Ummu Sulaim menjawab, "Dia lebih tenang dari
sebelumnya." Ummu Sulaim kemudian menyuguhkan makan malam, maka Abu Thalhah pun
makan malam kemudian bersetubuh dengannya. Setelah selesai (dari jima') Ummu Sulaim
berkata, "Anakmu telah dikuburkan." Maka diwaktu pagi, Abu Thalhah mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kejadian tersebut. Beliau bertanya:
"Kalian tadi malam menjadi pengantin?" Abu Thalhah menjawab, "Ya." Beliau pun berdoa:
"Ya Allah, berkahilah keduanya." Ummu Sulaim kemudian melahirkan seorang anak, lalu Abu
Thalhah berkata kepadaku, "Jagalah ia hingga engkau bawa ke hadapan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam." Anas kemudian membawa bayi tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan Ummu Sulaim membekalinya dengan beberapa kurma. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian meraih bayi Abu Thalhah, beliau lalu bertanya: "Apakah ia (Anas)
membawa sesuatu?" para sahabat menjawab, "Ya. Beberapa butir kurma." Nabi shallallahu
'alaihi wasallam kemudian mengambil kurma dan menguyahnya, kemudian beliau ambil
kunyahan dari mulutnya dan memasukkannya ke dalam mulut sang bayi, baru setelah itu
memberinya nama Abdullah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Ady dari Ibnu Aun dari Muhammad dari
Anas lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

Bab: Membuang kotoran pada anak saat akikah

5049. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man berkata, telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Sulaiman bin Amir, ia berkata, "Pada
anak lelaki ada kewajiban akikah." Dan Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad berkata, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dan Qatadah dan Hisyam dan
Habib dari Ibnu Sirin dari Salman dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan berkata tidak
satu orang dari Ashim dan Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabab dari Salman bin Amir
Adl Dlabiyyi dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Yazid bin Ibrahim juga menceritakan
dari Ibnu Sirin dari Salman perkataannya, dan Ashbagh berkata, telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Wahb dari Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani dari Muhammad bin Sirin
berkata, telah menceritakan kepada kami Salman bin Amir Adl Dlabbi ia berkata, "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada anak lelaki ada kewajiban
'akikah, maka potongkanlah hewan sebagai akikah dan buanglah keburukan darinya."

5050. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abul Aswad berkata, telah menceritakan
kepada kami Quraiys bin Anas dari Habib bin Asy Syahid ia berkata, "Ibnu Sirin menyuruhku
agar aku bertanya kepada Al Hasan dari siapa ia mendengar hadits tentang akikah, aku pun
menanyakannya, dia lalu menjawab, "Dari Samurah bin Jundub."

Bab: Al Fara'

5051. Telah menceritakan kepada kami Abdan berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar berkata, telah mengabarkan
kepada kami Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada Fara' dan Atirah. Fara' adalah anak
pertama seekor unta yang mereka sembelih untuk sesembahan mereka, dan Atirah adalah
hewan (kambing) yang mereka potong di bulan rajab."

Bab: Al Atirah


5052. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada
kami Sufyan berkata; Az Zuhri telah menceritakan kepada kami dari Sa'id Ibnul Musayyab
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada Fara'
dan Atirah." Beliau lalu jelaskan: "Fara' adalah anak pertama seekor unta yang mereka
sembelih untuk sesembahan mereka, dan Atirah adalah hewan (kambing) yang mereka
potong di bulan rajab."

Kitab: Penyembelihan dan perburuan


Bab: Membaca basmalah saat berburu


5053. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada
kami Zakaria dari Amir dari Adi bin Hatim radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku bertanya kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang hasil buruan Al Mi'radl, beliau menjawab: "Jika
yang mengenai adalah bagian tajamnya maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah
pada bagian (sisi) tumpulnya maka itu adalah Waqidz (hewan yang dibunuh bukan dengan
senjata tajam)." Aku lalu bertanya tentang hasil buruan anjing, beliau lantas menjawab: "Apa
yang ditangkap untukmu maka makanlah, sebab gigitan anjing adalah sebagai
sembelihannya. Jika engkau dapati anjing lain bersama dengan anjingmu, dan engkau
kawatir ia ikut andil hingga buruannya mati, maka janganlah kamu makan. Sebab engkau
hanya menyebutkan nama Allah pada anjingmu (saat melepasnya) dan bukan pada anjing
yang selainnya."

Bab: Buruan yang terkena batang tombak






5054. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi ia berkata, "Aku
mendengar Adi bin Hatim radliallahu 'anhu berkata, "Aku bertanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tentang hasil buruan Mi'radl, maka beliau pun menjawab: "Jika yang
mengenai adalah bagian tajamnya maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah pada
bagian (sisi) tumpulnya maka itu adalah Waqidz (hewan yang dibunuh bukan dengan senjata
tajam), maka janganlah kamu makan." Aku bertanya lagi, "Aku telah melepas anjingku!"
Beliau menjawab: "Jika kamu melepasnya dengan menyebut nama Allah, maka makanlah."

Aku bertanya lagi, "Bagaimana jika ia memakannya?" Beliau menjawab: "Jangan kamu
makan, sebab ia menangkap bukan untuk kamu, ia menangkap hanya untuk dirinya." Aku
bertanya lagi, "Saat aku melepas anjingku, aku lihat ada anjing lain?" Beliau menjawab:
"Jangan kamu makan, sebab kamu menyebut nama Allah hanya untuk anjingmu, bukan
untuk anjing yang lain."

Bab: Buruan yang terkena batang tombak (bukan pada bagian yang tajam)





5055. Telah menceritakan kepada kami Qabishah berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam Ibnul harits dari Adi bin Hatim radliallahu
'anhu, ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, kami melepas anjing yang telah
dilatih?" Beliau menjawab: "Makanlah apa yang dia tangkap untuk kamu." Aku bertanya,
"Bagaimana jika ia membunuhnya." Beliau menjawab: "Meskipun ia membunuhnya." Aku
bertanya lagi, "Kami juga melempar (memanah/menombak) dengan mi'radl?" Beliau
menjawab: "Makanlah apa yang terkoyak, adapun yang terkena pada bagian tumpulnya
maka janganlah kamu makan."

Bab: Berburu dengan menggunakan panah


5056. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid berkata, telah menceritakan
kepada kami Haiwah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Rabi'ah bin Yazid Ad Dimasyqi
dari Abu Idris dari Tsa'labah Al Khusyani ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, kami
tinggal di daerah ahli kitab, apakah kami boleh makan dengan bejana mereka? kami juga
tinggal di daerah yang suka berburu; kami berburu dengan tombak dan dengan anjing yang
terlatih atau anjing yang belum terlatih. Maka apa yang harus kami lakukan?" Beliau
menjawab: "Berkenaan dengan ahli kitab sebagaimana yang kamu sebutkan, jika kamu bisa
mendapatkan bejana yang lain maka jangan kamu gunakan bejana mereka. Namun jika
kamu tidak mendapatkan yang lainnya, maka cuci dan makanlah dengannya. Buruan yang
kamu dapat dengan tombakmu, setelah menyebut nama Allah, maka makanlah, buruan yang

didapat oleh anjingmu yang terlatih, setelah menyebut nama Allah saat melepasnya maka
makanlah, dan buruan yang didapat oleh anjingmu yang tidak terlatih, jika kamu sempat
menyembelihnya maka makanlah."

Bab: Berburu dengan melempar dan memakai senjata



5057. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Rasyid berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' dan Yazid bin Harun -dan lafadz hadits tersebut adalah lafadz Yazid- dari Kahmas
Ibnul Hasan dari Abdullah bin Buraidah dari Abdullah bin Mughaffal, Bahwasanya ia melihat
seorang laki-laki melempar batu dengan ketapel, maka Abdullah bin Mughaffal pun berkata,
"Janganlah kamu melempar batu dengan ketapel, sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarangnya, atau dia mengatakan, "Rasulullah membencinya. Beliau
bersabda: "Sesungguhnya ia tidak bisa digunakan untuk memburu buruan dan tidak bisa
untuk melukai (membunuh) musuh, ia hanya meremukkan tulang dan memecahkan mata."
Setelah itu ia kembali melihat lelaki tersebut melempar batu dengan menggunakan ketapel,
maka ia pun berkata, "Aku sampaikan kepadamu hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau melarang, atau membeci ketapel namun kamu tetap melakukannya,
sungguh aku tidak akan berbicara denganmu begini dan begini."

Bab: Memelihara anjing yang bukan untuk berburu atau untuk menjaga ternak




5058. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar ia
berkata, "Aku mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing yang bukan untuk berburu atau
menjaga binatang ternak, maka pahalanya akan berkurang dua qirath setiap hari."








5059. Telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim berkata, telah mengabarkan
kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan ia berkata, "Aku mendengar Salim berkata, "Aku
mendengar Abdullah bin Umar berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing untuk
menjaga binatang ternak, maka pahalanya akan berkurang dua qirath setiap hari."


5060. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang
ternak atau anjing untuk berburu, maka pahalanya akan berkurang dua qirath setiap hari."

Bab: Jika anjing memakan buruan

5061. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Bayan dari Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim ia berkata,
"Aku bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku katakan, "Kami adalah suatu kaum
yang biasa berburu dengan anjing-anjing ini?" Beliau menjawab: "Jika kamu lepas anjingmu
yang terlatih dengan menyebut nama Allah, maka makanlah apa yang ia tangkap untuk
kamu, meskipun mereka membunuhnya. Kecuali jika anjing tersebut memakannya, sebab
aku kawatir anjing itu menangkap untuk dirinya sendiri. Dan jika ada anjing lain bersama
anjing tersebut, maka janganlah kamu makan (hasil buruannya)."

Bab: Jika buruan menghilang selama satu atau dua hari

5062. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail berkata, telah menceritakan kepada
kami Tsabit bin Yazid berkata, telah menceritakan kepada kami Ashim dari Asy Sya'bi dari Adi
bin Hatim radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika
kamu lepas anjingmu dengan menyebut nama Allah, lalu ia menangkap (buruan) dan
membunuhnya, maka makanlah. Jika anjing itu memakannya maka janganlah kamu makan,
sebab ia menangkap untuk dirinya sendiri. Jika anjing tersebut bercampur dengan anjing lain
yang belum disebut nama Allah saat melepasnya, maka janganlah kamu makan (hasil
buruannya), sebab kamu tidak tahu anjing mana yang telah membunuhnya. Jika kamu
memanah hewan buruan dan kamu baru menemukannya setelah lewat satu atau dua hari,
sedang pada tubuh hewan buruan tersebut tidak ada bekas-bekas lain kecuali bekas
panahmu, maka makanlah. Namun jika hewan buruan itu masuk ke dalam air maka
janganlah kamu makan." Dan Abdul A'la menyebutkan dari Dawud dari Amir dari Adi
Bahwasanya ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Seseorang memanah
hewan buruan, lalu ia mengikuti jejaknya dalam dua atau tiga hari dan mendapatkannya
telah mati, sementara pada tubuhnya hanya ada bekas panahnya?" Beliau menjawab: "Ia
boleh makan jika mau."

Bab: Jika mendapati anjing lain pada hewan hasil buruan

5063. Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim ia berkata, "Aku
bertanya, "Wahai Rasulullah, aku telah melepas anjingku dengan menyebut nama Allah?"
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Jika kamu melepas anjingmu dengan menyebut
nama Allah, lalu ia menangkap, membunuh dan memakannya, maka janganlah kamu makan.
Sebab ia menangkap untuk dirinya sendiri." Aku bertanya lagi, "Saat melepas anjingku aku
mendapatkan ada anjing lain bersamanya, dan aku tidak tahu anjing mana yang telah
menangkapnya?" Beliau lalu menjawab: "Jangan kamu makan, sebab engkau menyebut
nama Allah hanya untuk anjingmu dan bukan untuk anjing lainnya." Aku lalu bertanya
kepada beliau tentang hasil buruan dengan Mi'radl, maka beliau pun menjawab: "Jika yang

mengenai adalah pada bagian yang tajam maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah
pada bagian yang tumpul hingga terbunuh, sesungguhnya itu adalah Waqidz (hewan yang
dibunuh bukan dengan senjata tajam), maka jangan kamu makan."

Bab: Penjelasan tentang perburuan

5064. Telah menceritakan kepadaku Muhammad berkata, telah mengabarkan kepadaku


Ibnu Fudlail dari Bayan dari Amir dari Adi bin Hatim radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kukatakan, "Kami adalah suatu
kaum yang biasa berburu dengan anjing-anjing ini?" Beliau lalu menjawab: "Jika kamu lepas
anjingmu yang telah terlatih dengan menyebut nama Allah, maka makanlah apa yang telah
ia tangkap untukmu. Kecuali jika anjing tersebut memakannya, maka jangan kamu makan.
Sebab aku kawatir jika anjing itu menangkap untuk dirinya sendiri, dan jika ada anjing lain
bersamanya, maka jangan kamu makan juga."





5065. Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Haiwah bin Syuraih. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abu Raja` berkata, telah menceritakan
kepada kami Salamah bin Sulaiman dari Ibnul Mubarak dari Haiwah bin Syuraih ia berkata;
Aku mendengar Rabi'ah Yazid bin Ad Dimasyqi berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu
Idris Aidzullah ia berkata, "Aku mendengar Abu Tsa'labah radliallahu 'anhu berkata, "Aku
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kukatakan kepada beliau, "Wahai
Rasulullah, kami berada di wilayah orang-orang ahli kitab dan makan dengan bejana-bejana
mereka, kami juga tinggal di daerah yang suka berburu, lalu kami berburu dengan tombak

dan anjing, baik yang terlatih maupun yang tidak terlatih. Maka kabarkanlah kepada kami,
apa yang halal untuk kami dari itu semua?" Beliau lalu menjawab, "Sebagaimana yang kamu
sebutkan bahwa kamu tinggal di wilayah ahli kitab dan makan dengan bejana mereka, maka
jika kalian mendapatkan bejana yang lain janganlah kalian makan dengan bejana-bejana
mereka, jika tidak mendapatkan maka cucilah bejana tersebut lalu makanlah dengannya.
Sedangkan masalahmu bahwa kamu tinggal di wilayah yang suka berburu, maka apa yang
kamu hasilkan dengan anak panahmu, maka sebutlah nama Allah lalu makanlah. Kemudian
hewan buruan yang ditangkap oleh anjingmu yang terlatih, maka sebutlah nama Allah lalu
makanlah. Dan buruan yang dihasilkan oleh anjingmu yang tidak terlatih, dan kamu sempat
menyembelihnya maka makanlah."

5066. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Syu'bah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Hisyam bin Zaid dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu, ia berkata, "Kami mengejar kelinci di Marru Zhahran (nama tempat),
orang-orang berusaha untuk menangkapnya hingga mereka pun kelelahan. Maka aku pun
ikut mengejarnya hingga aku dapat menangkapnya, kemudian kelinci itu aku bawa kepada
Abu Thalhah. Setelah itu ia mengirimkan kedua kaki atau paha kelinci tersebut kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau pun menerimanya."




5067. Telah menceritakan kepada kami Ismail ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu An Nadlr mantan budak Umar bin Ubaidullah, dari Nafi' mantan budak Abu
Qatadah dari Abu Qatadah, Bahwasanya ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, hingga ketika mereka sampai di jalanan Makkah, ia dan para sahabatnya yang
sedang mengenakan pakaian ihram tertinggal, saat itu dia sendiri yang tidak ihram. Lalu ia
melihat seekor keledai liar, maka ia segera menaiki kudanya (untuk menangkap keledai
tersebut). Ia minta kepada para sahabatnya untuk mengambilkan cambuknya yang jatuh
namun mereka menolak, lalu ia minta diambilkan tombaknya dan mereka juga menolak.

Maka ia pun mengambil sendiri kemudian menangkap keledai tersebut dan membunuhnya.
Sebagian sahabatnya ada yang ikut memakan dagingnya, dan ada juga yang menolak. Ketika
mereka dapat menyusul Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun menanyakan hal itu
kepada beliau. Maka jawab beliau: "Itu adalah makanan yang Allah berikan kepada kalian."
Telah menceritakan kepada kami Ismail, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari
Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar dari Abu Qatadah seperti itu, beliau bersabda; apakah
kalian memiliki sesuatu dari dagingnya?.

Bab: Berburu di pegunungan

5068. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman Al Ju'fi berkata; telah
menceritakan kepadaku Ibnu Wahb berkata, telah mengabarkan kepada kami Amru bahwa
Abu An Nadlr menceritakan kepadanya dari Nafi mantan budak Abu Qatadah, dan Abu Shalih
mantan budak At Tau`amah ia berkata, Aku mendengar Abu Qatadah berkata, "Aku bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu daerah antara Makkah dan Madinah, saat
itu para sahabat sedang ihram. Sementara aku tidak melakukan ihram, dan sedang di atas
kuda. Ketika aku sedang berada di atas gunung, aku melihat orang-orang berkerumun
melihat sesuatu, kemudian aku pergi ke arah mereka dan ternyata yang mereka lihat itu
adalah keledai liar. Aku lalu bertanya kepada mereka, "Apa ini?" Mereka menjawab, "Kami
tidak tahu." Aku pun berkata, "Itu adalah keledai liar." Mereka lantas berkata, "Ya itu adalah
sebagaimana yang kamu lihat." Saat itu aku lupa dengan cambukku, maka aku pun berkata
kepada mereka, "Tolong ambilkan cambukku." Mereka menjawab, "Kami tidak akan
menolong kamu dalam masalah itu." Aku lalu turun dan mengambilnya sendiri, kemudian
aku mengikuti jejak keledai liar tersebut hingga dapat menangkap dan menyembelihnya.
Kemudian aku datang menemui mereka dan kukatakan, "Bangun dan angkatlah." Mereka
menjawab, "Kami tidak akan menyentuhnya." Maka aku pun membawa ke hadapan mereka,
lalu sebagian mereka ada yang makan dan sebagian lain tidak mau memakannya. Aku lalu
berkata kepada mereka, "Aku akan sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan
keberatan kalian." Kemudian aku menyusul beliau dan menceritakan kejadian tersebut,

beliau pun bersabda kepadaku: "Apakah kalian masih mempunyai sisa dagingnya?" Aku
jawab, "Ya." Beliau bersabda lagi: "Itu adalah makanan yang Allah berikan kepada kalian."

Bab: Firman Allah "Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang
berasal) dari laut .."



5069. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Ibnu Juraij ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Amru Bahwasanya ia
mendengar Jabir radliallahu 'anhu berkata, "Kami berperang dalam pertempuran Khabath,
dan saat itu yang diangkat sebagai pemimpin adalah Abu Ubaidah. Kemudian kami
merasakan kelaparan yang melilit, lalu laut mendamparkan seekor hiu besar yang disebut
dengan nama al Anbar, dan belum pernah ada ikan sebesar itu. Maka selama setengah bulan
kami hanya makan darinya, Abu Ubaidah lalu mengambil satu tulang dari ikan tersebut, dan
(karena besarnya) seorang penunggang kuda dapat lewat di bawahnya."





5070. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Amru ia berkata, "Aku mendengar Jabir berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengirim kami sejumlah tiga ratus orang penunggang kuda
untuk mengintai rombongan dagang Quraiys, dan sebagai pemimpinnya adalah Abu
Ubaidah. Kami kemudian kelaparan dengan kelaparan yang sangat luar biasa hingga kami
memakan dedaunan pohon yang jatuh. Maka ekspedisi itu pun disebut dengan Jaisy Al
Khabath (pasukan daun rontok). Kemudian ada seekor ikan hiu yang disebut dengan nama al
Anbar terdampar dari laut, kami memakannya selama setengah bulan dan menggunakan
lemaknya sebagai minyak hingga badan kami pun kembali segar." Jabir berkata, "Abu
Ubaidah kemudian mengambil satu tulang ikan tersebut dan menancapkannya, lalu seorang
pengendara kuda lewat di bawahnya. Dan di antara kami ada seorang laki-laki yang ketika
kelaparan semakin parah, ia menyembelih tiga ekor unta, lalu menyembelih lagi tiga ekor
unta, kemudian Abu Ubaidah pun melarangnya."

Bab: Makan belalang

5071. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Ya'fur ia berkata; aku mendengar Ibnu Abu Aufa radliallahu 'anhuma, ia
berkata, "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan peperangan
sebanyak tujuh atau enam kali, dan setiap itu kami bersama beliau makan belalang." Sufyan
dan Abu Awanah dan Israil menyebutkan dari Abu Ya'fur dari Ibnu Abu Aufa dengan lafadz,
"Tujuh peperangan."

Bab: Bejana majusi, dan bangkai

5072. Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Haiwah bin Syuraih ia berkata; telah
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Ad Dimasyqi ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abu Idris Al Khaulani ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Tsa'labah Al Khusya'i
ia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai
Rasulullah, kami berada negeri ahli kitab dan makan dengan bejana mereka. Dan kami juga
berada di wilayah yang suka melakukan perburuan, aku lalu berburu dengan tombak dan
anjing, baik yang terlatih maupun yang tidak terlatih?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bersabda: "Sebagaimana yang kamu sebutkan bahwa kamu berada di negeri ahli kitab, maka
janganlah kalian makan dengan bejana mereka kecuali ada keharusan. Jika ada keharusan
(karena tidak ada yang lain), maka cucilah lalu makan dengannya. Adapun bahwa kamu
berada di wilayah yang suka melakukan perburuan, maka apa yang terkena oleh tombakmu,
bacakanlah nama Allah lalu makanlah. Dan yang dihasilkan oleh anjingmu yang terlatih,
maka sebutlah nama Allah lalu makanlah. Dan hasil buruan yang dihasilkan oleh anjingmu
yang tidak terlatih, dan kamu masih sempat menyembelihnya, maka makanlah."


5073. Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah Ibnul Akwa' ia berkata, "Di sore hari setelah para
sahabat menaklukkan Khaibar, mereka menyalakan api (tungku), maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Kalian menyalakan tungku api itu untuk apa?" mereka
menjawab, "Memasak daging keledai kampung." Beliau pun bersabda: "Buanglah apa yang
ada di dalam tungku dan pecahkanlah periuknya!" seorang laki-laki dari mereka lalu berdiri
dan berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami harus membuang dan mencucinya?" Beliau
menjawab: "Seperti itulah."

Bab: Memabaca basmalah pada sembelihan, dan barangsiapa meninggalkannya


dengan sengaja








5074. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu Awanah dari Said bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' dari kakeknya Rafi'
bin Khadij ia berkata, "Saat kami berada di Dzul Hulaifah bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, orang-orang merasakan lapar. Kemudian kami mendapatkan unta dan kambing,
sementara saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masih bersama rombongan yang ada di
belakang (terakhir). Orang-orang pun segera membuat tungku dan memasang periuk, ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di tempat mereka, maka beliau pun memerintahkan
agar periuk tersebut ditumpahkan isinya, lalu ditumpahkanlah periuk tersebut. Beliau
kemudian membagi-bagikan harta ghanimah dan menyamakan sepuluh kambing dengan
seekor unta. Lalu lepaslah seekor unta dari mereka, padahal mereka hanya memiliki kuda
yang lemah. Mereka kemudian mengejar unta tersebut hingga merasa kelelahan, lalu salah

seorang dari mereka memanahnya dengan panah hingga Allah pun menjadikan unta
tersebut tertahan (tertangkap). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda:
"Sesungguhnya di antara binatang ini (unta) ada yang beringas, maka jika kalian mengalami
yang seperti ini, hendaklah kalian lakukan seperti tadi." Abayah berkata, "Kakekku berkata,
"Kami sangat khawatir ketika esok hari bertemu dengan musuh, kami tidak lagi memiliki
pisau tajam, maka apakah boleh jika kami menyembelihnya dengan kayu yang tajam?"
Beliau menjawab: "Apa saja yang dapat mengalirkan darah dan disebut nama Allah atasnya,
maka makanlah. Kecuali As-Sin dan kuku. Aku jelaskan kepada kalian; As-Sin adalah tulang,
sedangkan kuku karena itu adalah alat penyembelihan orang-orang Habasyah."

Bab: Hewan yang disembelih atas nama sesembahan


5075. Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz -yaitu Ibnul Mukhtar- berkata, telah mengabarkan kepada kami Musa bin
Uqbah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Salim Bahwasanya ia mendengar Abdullah
menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya beliau berjumpa
dengan Zaid bin Amru bin Nufail di bawah Baldah -dan itu adalah ketika belum turun wahyu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian menyodorkan kepadanya nampan berisi daging, namun ia enggan untuk
memakannya. Beliau pun bersabda: "Sesungguhnya aku tidak makan apa yang kalian
sembah untuk sesembahan kalian, dan aku juga tidak makan sesuatu yang tidak disebut
nama Allah atasnya."

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Maka sembelihlah atas nama
Allah"

5076. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Al Aswad bin Qais dari Jundub bin Sufyan Al Bajali ia berkata, "Suatu hari
kami pernah menyembelih hewan kurban bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

ternyata orang-orang telah menyembelih hewan kurban mereka, namun hal itu mereka
lakukan sebelum pelaksanaan shalat. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selesai
melaksanakan shalat beliau melihat mereka telah menyembelih sembelihan mereka
sebelum shalat, maka beliau pun bersabda: "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat,
hendaklah ia menyembelih lagi sebagai gantinya. Dan barangsiapa belum menyembelih
hingga kami selesai shalat, maka hendaklah ia menyembelih atas nama Allah."

Bab: Sesuatu yang mengalirkan darah seperti kayu, batu dan besi

5077. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami berkata,
telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Ubaidullah dari Nafi' ia mendengar Ibnu Ka'b
bin Malik mengabarkan kepada Ibnu Umar, bahwa Bapaknya mengabarkan kepadanya,
bahwa budak perempuan mereka mengembala kambing di Sal' (nama tempat), budak
wanita itu kemudian melihat bahwa di antara kambingnya ada yang akan mati, maka iapun
memecah batu dan menyembelihnya dengan pecahan batu tersebut. Ka'b lalu berkata
kepada keluarganya, "Kalian jangan memakannya hingga aku menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan bertanya kepadanya, atau ia mengatakan, "hingga aku mengutus
seseorang yang bisa menanyakannya kepada beliau. Ka'b kemudian mengutus seseorang
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
memerintahkan untuk memakannya."





5078. Telah menceritakan kepada kami Musa berkata, telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' dari seorang laki-laki dari bani Salamah, ia mengabarkan kepada
Abdullah bin Umar bahwa budak perempuan Ka'b bin Malik mengembalakan kambing
miliknya di gunung kecil, di daerah pasar, yaitu tempat yang berada di Sal'. Salah satu
kambingnya sakit, lalu budak wanita itu memecah batu dan menyembelih kambing yang
sakit itu dengan pecahan batu tersebut. Orang-orang pun menceritakan hal itu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau memerintahkan untuk tetap memakannya."



5079. Telah menceritakan kepada kami Abdan ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Bapakku dari Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari Abayah bin Rifa'ah dari Kakeknya bahwa ia
berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki pisau tajam?" beliau pun bersabda: "Apa
saja yang dapat mengalirkan darah dan disebutkan nama Allah atasnya, maka makanlah.
Kecuali kuku dan As-Sin. Sebab kuku adalah alat penyembelihan orang-orang Habasyah,
sementara As-Sin adalah tulang." Lalu ada seekor unta yang kabur kemudian (mereka)
menangkapnya, beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya di antara unta-unta ini ada unta yang
beringas, jika kalian mampu, maka hendaklah kalian melakukannya seperti ini."

Bab: Sembelihan wanita dan buda wanita

5080. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Ka'b bin Malik dari Bapaknya, bahwa ada seorang
wanita menyembelih seekor kambing dengan batu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
ditanya tentang itu, maka beliau memerintahkan untuk tetap memakannya." Al laits berkata;
telah menceritakan kepada kami Nafi' Bahwasanya ia mendengar seorang laki-laki Anshar
mengabarkan kepada Abdullah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa budak wanita
Ka'b -menyebutkan Hadits seperti ini-."

5081. Telah menceritakan kepada kami Ismail berkata; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Nafi' dari Laki-laki Anshar dari Mu'adz bin Sa'd atau Sa'd bin Mu'adz ia mengabarkan
kepadanya, bahwa budak wanita Ka'b bin Malik mengembalakan kambing di daerah Sal', lalu
salah satu kambingnya terkena sakit hingga ia pun menyembelihnya dengan batu. Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang hukum (daging sembelihannya), beliau
menjawab: "Makanlah."

Bab: Tidak menyembelih dengan gigi, tulang dan kuku

5082. Telah menceritakan kepada kami Qabishah berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Bapaknya dari Abayah bin Rifa'ah dari Rafi' bin Khadij ia berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makanlah -yakni apa-apa yang mengalirkan darahkecuali tulang dan kuku."

Bab: Sembelihan orang badui








5083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaidullah berkata, telah
menceritakan kepada kami Usamah bin Hafsh Al Madani dari Hisyam bin Urwah dari
Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhuma, bahwa suatu kaum pernah bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, "Suatu kaum datang dengan membawa daging, namun kami
tidak tahu apakah saat menyembelihnya menyebut nama Allah atau tidak?" Beliau
menjawab: "Kalau begitu sebutlah nama Allah, lalu makanlah oleh kalian." Aisyah berkata,
"Mereka adalah orang-orang yang baru masuk Islam." Hadits ini dikuatkan oleh Ali dari Ad
Darawardi, dan dikuatkan juga oleh Abu Khalid dan Ath Thufawi."

Bab: Sembelihan ahli kitab



5084. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Humaid bin Hilal dari Abdullah bin Mughaffal radliallahu 'anhu, ia berkata,
"Kami pernah mengepung istana Khaibar, tiba-tiba ada seseorang yang melempar geriba
yang didalamnya terdapat lemak. Maka aku pun segera melompat untuk mengambilnya,
ketika aku menoleh ternyata ada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga aku pun malu
dibuatnya."

Bab: Hewan yang kabur disamakan dengan binatang buas



5085. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali berkata, telah menceritakan kepada
kami Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan
kepada kami Bapakku dari Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij dari Rafi' bin Khadij ia
berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, besok kita akan bertemu dengan musuh dan kita
tidak lagi mempunyai pisau tajam?" Beliau menjawab: "Sembelihlah dengan sesuatu yang
dapat mengalirkan darah, sebutlah nama Allah lalu makanlah, kecuali dengan gigi dan kuku.
Aku jelaskan kepada kalian; gigi itu sejenis tulang, sedangkan kuku adalah alat yang biasa
digunakan oleh bangsa Habsyah (untuk menyembelih)." Kami lalu mendapatkan rampasan
unta dan kambing, saat ada salah satu unta tersebut yang kabur, seorang laki-laki
melemparnya dengan anak panah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Sesungguhnya di antara unta-unta ini ada yang beringas sebagaimana binatang buas, jika
kalian merasa susah dibuatnya maka lakukanlah seperti itu."

Bab: Kurban dan sembeliha

5086. Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah ia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Fatimah binti Al Mundzir isteriku, dari Asma binti Abu Bakar
radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kami pernah
menyembelih kurban berupa kuda, lalu kami pun memakannya."


5087. Telah menceritakan kepada kami Ishaq ia mendengar Abdah dari Hisyam dari Fatimah
dari Asma ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami pernah
menyembelih kuda di Madinah dan kami pun memakannya."



5088. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam dari Fatimah bin Al Mundzir bahwa Asma binti Abu Bakar radliallahu
'anhuma berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami pernah berkurban
dengan menyembelih kuda, lalu kami memakannya." Hadits ini dikuatkan oleh Waki' dan
Ibnu Uyainah dari Hisyam tentang penyembelihan kurban."

Bab: Larangan memutilasi hewan yang masih hidup

5089. Telah menceritakan kepada kami Abul Walid berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Hisyam bin Zaid ia berkata, "Pernah aku dan Anas menemui Al Hakam bin
Ayyub, lalu Anas melihat seorang pemuda memasang seekor ayam untuk sasaran panahnya,
maka Anas pun berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang menjadikan
bintang untuk dijadikan sasaran (latihan) tembak."


5090. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ya'qub berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ishaq bin Sa'id bin Amru dari Bapaknya Bahwasanya ia mendengar dia
menceritakan dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa ia pernah menemui Yahya bin
Sa'id, sementara ada seorang anak laki-laki keturunan Yahya mengikat seekor ayam untuk
dijadikan sebagai sasaran tembaknya, maka Ibnu Umar pun berjalan ke arahnya dan
melepaskan ayam tersebut. kemudian ia kembali lagi bersama ayam dan anak laki-laki
tersebut, setelah itu ia berkata, "Hardiklah anak laki-laki kalian dari menjadikan burung ini
sebagai sasaran tembaknya, sesungguhnya aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang untuk menjadikan binatang atau selainnya sebagai sasaran tembak."



5091. Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair ia berkata, "Aku pernah bersama Ibnu
Umar melewati sekelompok orang yang sedang menjadikan ayam sebagai sasaran tembak
mereka, ketika mereka melihat Ibnu Umar mereka pun kabur. Ibnu Umar lalu berkata, "Siapa
yang melakukan ini! Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang
melakukan perbuatan seperti ini." Hadits ini dikuatkan oleh Sulaiman dari Syu'bah berkata,
telah menceritakan kepada kami Al Minhal dari Sa'id dari Ibnu Umar ia berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang memutilasi hewan." Adi menyebutkan dari
Sa'id dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."


5092. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Adi bin Tsabit ia berkata; Aku mendengar
Abdullah bin Yazid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya beliau melarang dari
perbuatan mutilasi."

Bab: Daging ayam





5093. Telah menceritakan kepada kami Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Zahdam Al Jarmi dari Abu Musa -yaitu Al
Asy'ari- radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan
daging ayam."



5094. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdul Warits berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Abu Tamimah dari Al
Qasim dari Zahdam ia berkata, "Aku pernah bersama Abu Musa Al Asy'ari, sementara kami
dengan kaum tersebut sedang menjalin hubungan persaudaraan, kemudian kami di jamu
dengan jamuan yang terdapat daging ayam. Di kaum tersebut terdapat seorang laki-laki
berkulit merah sedang duduk menyendiri dan tidak mau mendekat, lalu Abu Musa berkata,
"Mendekatlah karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memakannya." Laki-laki itu menjawab, "Sesungguhnya aku pernah melihat beliau memakan
sesuatu yang aku merasa jijik dengannya, lalu aku bersumpah untuk tidak memakannya."
Abu Musa berkata, "Kemarilah aku akan memberitahukanmu, atau menceritakan kepadamu,
Saya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama sekelompok orang-orang
Asy'ari, ketika itu kami mendapati beliau sedang marah sambil membagi unta sedekah, lalu
kami memohon perbelanjaan perang kepada beliau, namun beliau bersumpah untuk tidak
memberikan perbelanjaan perang, beliau bersabda: "Sungguh saya tidak dapat memberikan
perbelanjaan perang kepada kalian, karena saya tidak memiliki sesuatu untuk membelanjai
kalian semua." Selang beberapa saat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi beberapa
unta (hasil ghanimah), kemudian beliau bersabda: "Kemanakah orang-orang Asy'ariyyin tadi?
Kemanakah orang-orang Asy'ariyyin tadi?" Abu Musa melanjutkan, "Lalu beliau menyuruh
untuk memberikannya kepada kami, yaitu lima ekor unta berpunuk putih. Belum jauh kami
pergi, aku berkata kepada teman-temanku, "Sepertinya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lupa dengan sumpahnya tadi, demi Allah sekiranya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam benar-benar lupa dengan sumpah yang pernah di ucapkan tadi, niscaya kita tidak
akan beruntung selama-lamanya." Lalu kami kembali menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami meminta perbelanjaan perang
kepada anda, namun anda bersumpah untuk tidak memberikan perbelanjaan perang kepada
kami, kami menyangka anda lupa dengan sumpah yang telah anda ucapkan." Beliau
menjawab: "Memang, sesungguhnya bukan sayalah yang menanggung perbelanjaan kalian,
tetapi Allahlah yang menanggungnya. Demi Allah, sesungguhnya saya -Insya Allah- tidak
akan mengucapkan suatu sumpah, bila kemudian saya melihat sesuatu yang lebih baik
daripada sumpahku itu, melainkan saya melaksanakan yang lebih baik dari sumpahku,
dengan membayar denda sumpahku itu."

Bab: Daging kuda

5095. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah dari Asma ia berkata,
"Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami pernah berkurban dengan
menyembelih kuda, lalu kami pun memakannya."






5096. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Muhammad bin Ali dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Pada hari penaklukan Khaibar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarang untuk memakan daging keledai dan memberi keringanan untuk makan
daging kuda."

Bab: Daging keledai jinak




5097. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdah dari Ubaidullah dari Salim dan Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa pada
saat penaklukan Khaibar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging keledai
jinak." Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada
kami Yahya dari Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah ia
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak." Hadits ini
dikuatkan oleh Ibnul Mubarak dari Ubaidullah dari Nafi', dan Abu Usamah menyebutkan dari
Ubaidullah dari Salim."

5098. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Al Hasan keduanya anak Muhammad
bin Ali, dari Bapak keduanya dari Ali radliallahu 'anhum, ia berkata, "Saat penaklukan Khaibar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari nikah mut'ah dan makan daging
keledai."



5099. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Amru dari Muhammad bin Ali dari Jabir bin Abdullah ia berkata,
"Saat penaklukan Khaibar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging keledai
dan memberi keringanan makan daging kuda."

5100. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Syu'bah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Adi dari Al Bara dan Ibnu Abu
Aufa radliallahu 'anhum, keduanya berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang
makan daging keledai."

5101. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Abu
Idris telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu Tsa'labah berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah mengharamkan daging keledai jinak." Hadits ini di perkuat juga oleh Az
Zubaidi dan 'Uqail dari Ibnu Syihab. Berkata juga Malik, Ma'mar, Al Majisun, Yunus serta Ibnu
Ishaq dari Az Zuhri bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging binatang
buas yang bertaring."





5102. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahab Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Muhammad dari Anas bin Malik -radliallahu
'anhu- bahwa seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil
berkata; "Daging keledai telah banyak di konsumsi, " selang beberapa saat orang tersebut
datang lagi sambil berkata; "Daging keledai telah banyak di konsumsi, " setelah beberapa
saat orang tersebut datang lagi seraya berkata; "Keledai telah binasa." Maka beliau
memerintahkan seseorang untuk menyeru di tengah-tengah manusia, sesungguhnya Allah
dan Rasul-Nya melarang kalian mengkonsumsi daging keledai jinak, karena daging itu najis."
Oleh karena itu mereka menumpahkan periuk yang di gunakan untuk memasak daging
tersebut."




5103. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, 'Amru berkata; aku berkata kepada Jabir bin Zaid bahwa orang-orang menganggap
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang makan daging keledai jinak, lantas
Jabir menjawab; Hakam bin 'Amru Al Ghifari juga pernah mengatakan seperti itu di sisi kami
ketika berada di Bashrah, akan tetapi sang lautan (ilmu) yaitu Ibnu Abbas tidak
membenarkan pernyataan itu sambil mengutip ayat "Katakanlah: "Tiadalah Aku peroleh
dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya QS Al An'am; 145

Bab: Memakan setiap binatang buas yang bertaring


5104. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging binatang buas yang
bertaring." Hadits ini juga dikuatkan oleh riwayat Yunus, Ma'mar, Ibnu 'Uyainah dan Al
Majisyun dari Az Zuhri.

Bab: Kulit hewan yang telah mati


5105. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'kub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Ibnu Syihab bahwa 'Ubaidullah bin Abdullah telah mengabarkan
kepadanya bahwa Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma telah mengabarkan kepadanya,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati bangkai seekor
kambing, lalu beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memanfa'atkan kulitnya?" Mereka (para
sahabat) menjawab; "Ia telah menjadi bangkai" beliau bersabda: "Hanyasanya yang
diharamkan adalah memakannya."



5106. Telah menceritakan kepada kami Khattab bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Himyar dari Tsabit bin 'Ajlan dia berkata; aku mendengar Sa'id bin Jubair
berkata; aku mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah melewati bangkai seekor kambing, lalu beliau bersabda: "Kenapa
pemiliknya tidak memanfa'atkan kulitnya?"

Bab: Minyak kesturi



5107. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahid telah menceritakan kepada kami 'Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah bin 'Amru bin
Jarir dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah setiap luka yang terluka (karena berjuang) di jalan Allah, kecuali akan datang pada
hari kiamat dengan keadaan lukanya seperti hari ia terluka, warnanya warna darah dan
baunya bau kesturi."




5108. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perumpamaan teman yang shalih dengan
teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual
minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu
atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya."

Bab: Keinci





5109. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Hisyam bin Zaid dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika kami lewat di
Marr Azh Zhahran, tiba-tiba kami di kagetkan oleh seekor kelinci, lalu kami kejar kelinci
tersebut hingga orang-orang kelelahan mengejarnya, namun saya berhasil menangkapnya
dan membawanya kepada Abu Thalhah, kemudian dia menyembelihnya dan mengirimkan
kedua paha belakangnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, -atau perawi berkata
"kedua paha depannya"- lalu beliau menerimanya."

Bab: Biawak

5110. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dia berkata; saya
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Mengenai daging biawak, maka saya tidak memakannya dan tidak pula
mengharamkannya."





5111. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab
dari Abu Umamah bin Sahl dari Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma dari Khalid bin Al
Walid bahwa dia bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke rumah
Maimunah, lalu dihidangkan daging biawak, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hendak mengambil daging tersebut sebagian wanita berkata; "Beritahukanlah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang makanan yang hendak beliau makan." Orangorang pun berkata; "Wahai Rasulullah, itu adalah daging biawak, " Lalu beliau mengangkat
tangannya, aku pun berkata; "Apakah daging itu haram wahai Rasulullah?" beliau bersabda:
"Tidak, karena daging tersebut tidak ada pada kaumku, maka aku tidak menyukainya." Khalid
berkata; "Lalu aku meraih daging tersebut dan memakannya, sementara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihatku."

Bab: Jika tikus jatuh ke dalam minyak samin yang padat atau cair



5112. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan
telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa dia mendengar Ibnu Abbas pernah menceritakan
kepadanya dari Maimunah bahwa seekor tikus terjatuh di minyak samin dan mati, lantas
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya mengenai hal itu, beliau bersabda: "Buanglah tikus
itu dan sesuatu yang ada di sekitarnya, lalu makanlah minyak samin tersebut." Dikatakan
kepada Sufyan; "Sesungguhnya Ma'mar menceritakan hadits tersebut dari Az Zuhri dari Sa'id
bin Musayyab dari Abu Hurairah, Sufyan menjawab; "Aku tidak pernah mendengar Az Zuhri
meriwayatkan kecuali dari Ubaidullah dari Ibnu Abbas dari Maimunah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, sungguh aku telah berulang kali mendengar darinya seperti itu."

5113. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
dari Yunus dari Az Zuhri mengenai seekor binatang melata yang mati di minyak samin baik
yang telah memadat ataupun masih mencair, baik itu seekor tikus ataupun binatang melata
lainnya, Az Zuhri berkata; "Telah sampai (riwayat) kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan supaya membuang tikus tersebut dan sesuatu yang ada di
sekelilingnya, baru minyak tersebut dapat di konsumsi, " yaitu dari hadits riwayat 'Ubaidullah
bin Abdullah.

5114. Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Malik dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dari Maimunah radliallahu 'anhhum- dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah di tanya mengenai
seekor tikus yang terjatuh di minyak samin, beliau bersabda: "Buanglah tikus itu dan sesuatu
yang ada disekitarnya, lalu makanlah minyak samin tersebut."

Bab: Gambar/tato pada wajah



5115. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Handlalah dari Salim dari
Ibnu Umar bahwa dia tidak menyukai gambar (tato) pada wajah, Ibnu Umar juga berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang memukul pada wajah." Hadits ini juga di perkuat
oleh Qutaibah. Telah menceritakan kepada kami Al Anqazi dari Handlalah, dia berkata;
"Yaitu (melarang) memukul kepala."

5116. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Hisyam bin Zaid dari Anas dia berkata; Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam bersama saudaraku yang sedang beliau tahnik (mengunyahkan kurma atau sesuatu
yang manis lalu di masukkan kedalam mulut bayi) ketika berada di kandang unta, maka aku
melihat beliau menandai seekor kambing -aku kira Anas mengatakan; "Di telinganya."

Bab: Jika suatu kaum mendapatkan harta ghanimah

5117. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu Al
Ahwash telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah dari
Ayahnya dari kakeknya Rafi' bin Khadij dia berkata; aku bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam; "Kami akan bertemu musuh esok hari, sementara kami tidak membawa
pisau." Beliau bersabda: "Gunakanlah sesuatu yang dapat mengalirkan darah dan sebutlah
nama Allah kemudian makanlah selama -yang digunakan untuk menyembelih- tidak dari gigi
atau kuku, dan aku akan menceritakan hal itu kepada kalian, adapun gigi adalah tulang
sedangkan kuku adalah pisaunya orang-orang Habsyah." Kemudian para sahabat berjalan
cepat hingga mendapatkan ghanimah, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di
rombongan terakhir, lalu orang-orang membuat tungku untuk memasak, ketika beliau
mengetahui hal itu, beliau memerintahkan untuk menumpahkan periuk tersebut. Setelah itu
beliau membagi-bagi ghanimah dan menyetarakan satu ekor unta dengan sepuluh ekor
kambing. Tiba-tiba seekor unta milik suatu kaum kabur, sementara mereka tidak ada yang
mengendarai kuda (untuk mengejarnya), lantas salah seorang dari mereka membidik unta
tersebut dengan tombak hingga dengan izin Allah unta tersebut berhasil ditangkap, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara binatang-binatang
ternak ada yang memiliki sifat-sifat seperti yang di miliki oleh binatang liar, maka tindakan
yang biasa kamu lakukan pada binatang liar tersebut hendaknya kamu lakukan pula
kepadanya seperti itu."

Bab: Jika unta suatu kaum kabur kemudian mereka melemparnya dengan panah
hingga mati


5118. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada
kami Umar bin 'Ubaid Ath Thanafisi dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah dari
kakeknya Rafi' bin Khadij radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, tiba-tiba seekor unta kabur, Rafi' melanjutkan; lalu
seseorang membidiknya dengan tombak hingga berhasil menangkapnya, Rafi' melanjutkan;
kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya ia memiliki sifat-sifat seperti yang di miliki oleh
binatang liar, oleh karenanya jika kalian kewalahan, hendaknya kalian lakukan seperti itu."
Rafi' berkata; lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami berada dalam suatu
ekspedisi atau perjalanan sedangkan kami hendak menyembelih sembelihan, sementara
kami tidak memiliki pisau?" Beliau menjawab: "Gunakanlah sesuatu yang dapat mengalirkan
darah dan sebutlah nama Allah kemudian makanlah, selama -yang digunakan menyembelihselain gigi dan kuku, karena gigi adalah tulang sedangkan kuku adalah pisaunya orang-orang
Habsyah."

Kitab: Kurban
Bab: Sunah berkurban

5119. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid Al Iyyami dari As Sya'bi
dari Al Barra` radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini ('iedul adha) adalah
mengerjakan shalat kemudian pulang dan menyembelih binatang kurban, barangsiapa
melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barangsiapa
menyembelih biantang kurban sebelum (shalat ied), maka sesembelihannya itu hanya
berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah
kurban sedikitpun." Lalu Abu Burdah bin Niyar berdiri seraya berkata; "Sesungguhnya aku
masih memiliki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun), maka beliau bersabda:
"Sembelihlah, namun hal itu tidak untuk orang lain setelahmu." Muttharif berkata; dari 'Amir
dari Al Barra`, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyembelih
(hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan dia telah
melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat."


5120. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il
dari Ayyub dari Muhammad dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyembelih (binatang kurban) sebelum
shalat (ied), maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa menyembelih
setelah shalat (ied), maka ibadah kurbannya telah sempurna dan bertindak sesuai dengan
sunnah kaum Muslimin."

Bab: Imam membagikan daging kurban kepada orang-orang

5121. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Yahya dari Ba'jah Al Juhani dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagikan binatang kurban kepada para
sahabatnya, sementara 'Uqbah sendiri hanya mendapatkan Jad'ah (anak kambing yang
berusia dua tahun), maka kataku selanjutnya; "Wahai Rasulullah, aku hanya mendapatkan
jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun)?" beliau bersabda: "Berkurbanlah
dengannya."

Bab: Daging kurban untuk musafir dan kaum wanita

5122. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdurrahman bin Qasim dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuinya ketika berada di Sarif sebelum masuk ke
Makkah, beliau mendapatinya sedang menangis karena datang bulan, lalu beliau bertanya:
"Kenapa, apakah kamu sedang haidh?" Aisyah menjawab; "Ya." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya hal ini telah di tetapkan Allah atas wanita-wanita anak Adam, lakukanlah apa
yang biasa di kerjakan dalam berhaji, namun kamu jangan thawaf di Ka'bah." Ketika kami
sampai di Mina, aku di beri daging sapi, lantas tanyaku; "Daging apakah ini?" para sahabat
menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih binatang kurban berupa
sapi untuk para isterinya."

Bab: Waktu yang baik untuk menyembelih di hari nahr





5123. Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu
'Ulayyah dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Anas bin Malik dia berkata; pada hari raya kurban,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Barangsiapa menyembelih binatang
kurban sebelum shalat (ied), hendaknya ia mengulangi lagi." Lalu ada seorang laki-laki yang
berdiri sambil bertanya; "Wahai Rasulullah, Sesungguhnya hari ini adalah hari di bagibagikannya daging kurban, -lalu ia menyebutkan sebagian para tetangganya- sementara aku
hanya memiliki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun) yang lebih banyak dagingnya
daripada dua ekor kambing biasa." Maka beliau memberi keringanan kepadanya untuk
berkurban dengan kambing tersebut, aku tidak tahu apakah keringanan tersebut juga untuk
yang lain atau tidak. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju dua ekor
kambing dan menyembelihnya, lalu orang-orang pun pergi menuju sekumpulan kambing dan
membagi-bagikannya."

Bab: Pendapat yang mengatakan "Idul Adlha adalah hari berkurban"

5124. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ibnu Abu
Bakrah dari Abu Bakrah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau

bersabda: "Sesungguhnya zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan
langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan
haram, dan tiga di antaranya adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul
Hijjah, Muharram dan Rajab. Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang
terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (beliau bertanya): "Bulan apakah sekarang ini?"
kami menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa
saat, hingga kami menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu
beliau bersabda: "Bukankah sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab; "Benar." Beliau
bertanya lagi: "Negeri apakah ini?" kami menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami menduga beliau akan
menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau bersabda: "Bukankah sekarang kita berada
di negeri Baldah?" kami menjawab; "Benar." Beliau kembali bertanya: "Hari apakah ini?"
kami menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa
saat, hingga kami mengira beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Kemudian
beliau bersabda: "Bukankah sekarang adalah hari Nahr (kurban)?" kami menjawab; "Benar."
Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta bendamu -Muhammad
berkata; saya kira beliau juga bersabda: dan kehormatan kalian- adalah haram atas diri
kalian, seperti haramnya harimu sekarang ini, di negerimu ini, dan di bulan kalian ini.
Sesungguhnya kalian pasti akan bertemu dengan Rabb kalian (di hari kiamat kelak), dan Dia
akan menanyakan tentang semua amal perbuatan kalian. Oleh karena itu, sepeninggalku
nanti, janganlah kalian kembali kepada kesesatan -dimana sebagian dari kalian membunuh
sebagian yang lain-, hendaknya orang yang hadir pada saat ini menyampaikan kepada orang
yang tidak hadir! bisa jadi orang yang mendengar dari mulut kedua justru lebih menjaga apaapa yang di dengarnya daripada orang yang mendengarnya secara langsung." Sedangkan
apabila Muhammad menyebutkan hadits tersebut, dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam benar." Setelah itu beliau bersabda: "Bukankah aku telah menyampaikannya,
bukankah aku telah menyampaikannya?! Hingga dua kali.

Bab: Menyembelih dan berkurban di tempat shalat

5125. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
dari Nafi' dia berkata; bahwa Abdullah pernah menyembelih binatang kurban di tempat
penyembelihan, Ubaidullah mengatakan; "Yaitu di tempat yang biasa digunakan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyembelih binatang kurban."


5126. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Katsir bin Farqad dari Nafi' bahwa Ibnu Umar radliallahu 'anhuma telah
mengabarkan kepadanya, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa
menyembelih binatang kurban di tempat yang di gunakan untuk shalat (ied)."

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkurban dengan dua ekor kambing

5127. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyyas telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dia berkata; saya
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkurban dengan dua ekor domba, sementara aku juga berkurban dengan dua ekor
domba."




5128. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju dua ekor domba yang warna putihnya
lebih banyak di banding warna hitamnya dan bertanduk, lalu beliau menyembelih domba
tersebut dengan tangannya sendiri." Hadits ini juga di kuatkan oleh riwayat Wuhaib dari
Ayyub. Isma'il dan Hatim bin Wardan juga berkata dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Anas.

5129. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyerahkan sejumlah kambing kepadanya untuk dibagibagikan kepada para sahabat beliau sebagai binatang kurban, setelah dibagi-bagikan
ternyata masih tinggal seekor anak kambing yang masih sangat muda, lalu hal itu
diberitahukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
"Berkurbanlah kamu dengan kambing tersebut."

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk Abu Burdah




5130. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Khalid
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Muttharif dari 'Amir dari Al Barra` bin 'Azib
radliallahu 'anhu dia berkata; Pamanku yaitu Abu Burdah pernah menyembelih binatang
kurban sebelum shalat (ied), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya: "Kambingmu hanya berupa daging biasa (bukan daging kurban) Lantas pamanku
berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya aku hanya memiliki seekor jad'ah (anak kambing yang
berusia dua tahun)." Beliau bersabda: "Berkurbanlah dengan kambing tersebut, namun hal
itu tidak sah untuk selain kamu." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Barang siapa
berkurban sebelum shalat (Iedul Adlha), dia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri, dan
barang siapa menyembelih setelah shalat (Iedul Adlha), maka sempurnalah ibadahnya dan
dia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat." Hadits ini diperkuat oleh
Ubaidah dari Asy Sya'bi dan Ibrahim dan diperkuat pula oleh Waki' dari Huraits dari Asy
Sya'bi, dan berkata Ashim dan Daud dari Asy Sya'bi, sesungguhnya aku mempunyai kambing
perahan. Dan berkata Zubaid dan Firas dari Asy Sya'bi, saya mempunyai anak kambing
berumur dua tahun, dan berkata Abu Al Ahwash telah menceritakan kepada kami Manshur,
kambing perah yang berumur dua tahun. Dan berkata Ibnu Aun, kambing perah yang
berumur dua taun yang diperah susunya



5131. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah dari Abu
Juhaifah dari Al Barra` dia berkata; Abu Burdah pernah menyembelih binatang kurban
sebelum shalat (Iedul Adlha), maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Gantilah kurbanmu." Dia berkata; "Aku tidak memilikinya lagi kecuali hanya jad'ah (anak
kambing berusia dua tahun). Syu'bah mengatakan; aku mengira Abu Burdah mengatakan;
"dan dia lebih baik daripada kambing muda." Beliau bersabda: "Kurbanlah dengan kambing
itu, dan tidak sah untuk orang lain setelahmu." Hatim bin Wardan mengatakan dari Ayyub
dari Muhammad dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, perawi berkata; "Betina
jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun)."

Bab: Orang yang menyembelih kurbannya dengan tangannya sendiri

5132. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor domba yang warna putihnya lebih banyak
daripada warna hitam, aku melihat beliau meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba
tersebut sambil menyebut nama Allah dan bertakbir, lalu beliau menyembelih domba itu
dengan tangan beliau sendiri."

Bab: Orang yang menyembelih kurban orang lain

5133. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku ketika berada di Sarif, sementara aku
sedang menangis, lalu beliau bertanya: "Kenapa denganmu? Apakah kamu haidl?" Jawabku;
"Ya" beliau bersabda: "Ini adalah suatu perkara yang telah ditetapkan Allah atas para wanita
anak Adam, lakukanlah sebagaimana yang di lakukan oleh orang-orang yang berhaji, namun
kamu jangan melakukan thawaf di Ka'bah." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkurban untuk para isterinya dengan seekor sapi."

Bab: Menyembelih setelah shalat

5134. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Zubaid dia berkata; saya mendengar As
Sya'bi dari Al Barra` radliallahu 'anhu dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam berkhutbah, sabdanya: "Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini
adalah melaksanakan shalat ('iedul adlha) kemudian kembali pulang dan menyembelih
binatang kurban, barangsiapa melakukan hal ini, berarti dia telah bertindak sesuai dengan
sunnah kita, barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum (shalat ied), maka
sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada
hubungannya dengan ibadah kurban sedikitpun." Lalu Abu Burdah berkata; "Aku
menyembelih sebelum shalat, sementara aku masih memiliki jad'ah (anak kambing yang
berusia dua tahun) yang lebih baik daripada kambing muda, maka beliau bersabda:
"Sembelihlah binatang kurban itu, namun hal itu tidak sah untuk orang lain setelahmu."

Bab: Orang yang menyembelih sebelum shalat harus mengulangi



5135. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum shalat
(iedul adlha) hendaknya ia mengulangi kurbannya." Seseorang berdiri dan berkata; "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari pembagian daging kurban -lalu laki-laki itu
menceritakan kesusahan yang di alami tetangganya, seakan-akan dia berharap Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membenarkan perbuatannya- sementara aku hanya masih
memiliki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun) yang lebih aku cintai daripada dua
ekor kambing muda." Maka nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan
kepadanya, aku tidak mengetahui apakah keringanan itu berlaku juga kepada orang lain
ataukah tidak. Selanjutnya beliau berpaling dan pergi menuju dua ekor domba lalu beliau
menyembelihnya, setelah itu orang-orang berpaling dan pergi menuju segerombolan
kambing, lalu mereka menyembelihnya."

5136. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais saya mendengar Jundab bin Sufyan Al Bajali
berkata; aku ikut menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari raya kurban, lalu
beliau bersabda: "Barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum shalat (iedul adlha),
hendaknya ia mengulangi kurbannya, dan barangsiapa belum berkurban hendaknya ia
berkurban."

5137. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Firas dari 'Amir dari Al Barra` dia berkata; "Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, setelah itu beliau bersabda: "Barangsiapa
mengerjakan shalat seperti shalat kami, dan menghadap kiblat kami, hendaknya tidak
menyembelih binatang kurban sehingga selesai mengerjakan shalat." Lalu Abu Burdah bin
Niyar berdiri dan berkata; "Wahai Rasulullah, padahal aku telah melakukannya." Beliau
bersabda: "Itu adalah ibadah yang kamu kerjakan dengan tergesa-gesa." Abu Burdah
berkata; "Sesungguhnya aku masih memiki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun)
dan dia lebih baik daripada dua ekor kambing muda, apakah aku juga harus
menyembelihnya untuk berkurban? Beliau bersabda: "Ya, namun hal itu tidak sah untuk
orang lain setelahmu." Amir berkata; "Itu lebih baik daripada ibadah kurban yang kamu
lakukan"

Bab: Meletakkan telapak kaki pada lambung hewan kurban



5138. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Hammam dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkurban dengan dua ekor domba yang warna putihnya
lebih banyak daripada warna hitamnya dan bertanduk, beliau meletakkan kaki beliau di atas
rusuk domba tersebut lalu menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri."

Bab: Bertakbir saat menyembelih



5139. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkurban
dengan dua ekor domba yang warna putihnya lebih dominan di banding warna hitamnya,
dan bertanduk, beliau menyembelih domba tersebut dengan tangan beliau sendiri sambil
menyebut nama Allah dan bertakbir dan meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba
tersebut."

Bab: Mengirim hewan sembelihan untuk disembelih,

5140. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari Asy Sya'bi dari Masruq bahwa dia
pernah menemui Aisyah sambil bertanya; "Wahai ummul mukminin, ada seorang laki-laki
mengirimkan hewan kurbannya ke Ka'bah, sementara laki-laki yang mengirim binatang
kurban itu berada di daerahnya, dia berwasiat (kepada orang yang di serahi binatang kurban)
untuk mengalungi binatang kurbannya. Waktu itu laki-laki (yang di serahi binatang kurban)
masih dalam keadaan ihram, hingga akhirnya orang-orang melakukan tahallul." Masruq
berkata; "Kemudian aku mendengar tepuk tangan Aisyah dari balik tabir sambil berkata;
"Sesungguhnya aku juga pernah membuatkan kalung binatang kurban Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian beliau mengirim binatang kurban itu ke Ka'bah, dan segala
sesuatu yang halal di lakukan oleh suami kepada isterinya di haramkan atasnya hingga
orang-orang kembali pulang (dari menunaikan ibadah haji)."

Bab: Bagian hewan kurban yang boleh dimakan





5141. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan, 'Amru berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Atha` bahwa dia mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kami
biasa menyimpan daging kurban sebagai perbekalan kami menuju Madinah, Jabir juga
mengatakan berkali-kali tentang daging binatang kurban."

5142. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Sulaiman dari Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bahwa Ibnu Khabbab mengabarkan kepadanya,
dia pernah mendengar Abu Sa'id bercerita bahwa suatu ketika dia pernah datang dari suatu
perjalanan, lalu beberapa potong daging di hidangkan di hadapannya, keluarganya berkata;
"Ini adalah sisa dari daging kurban kita." Maka Abu Sa'id berkata; "Singkirkanlah, sebab aku
tidak mau memakannya." Abu Sa'id melanjutkan, setelah itu aku berdiri dan pergi menemui
saudaraku yaitu Abu Qatadah -dia adalah saudara seibu dan salah seorang ahli Badr- lalu aku
menceritakan hal itu kepadanya, Abu Qatadah menjawab; "Sesungguhnya telah terjadi pula
peristiwa seperti yang kamu alami."

5143. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah
bin Al Akwa' dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja di antara
kalian yang berkurban, janganlah menyisakan daging kurban di rumahnya melebihi tiga
hari." Pada tahun berikutnya orang-orang bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kami harus
melakukan sebagaimana yang kami lakukan pada tahun lalu?" beliau bersabda: "Makanlah
daging kurban tersebut dan bagilah sebagiannya kepada orang lain serta simpanlah sebagian
yang lain, sebab tahun lalu orang-orang dalam keadaan kesusahan, oleh karena itu saya
bermaksud supaya kalian dapat membantu mereka."

5144. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku saudaraku dari Sulaiman dari Yahya bin Sa'id dari 'Amrah binti Abdurrahman dari
Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Kami pernah menggarami daging kurban, lalu kami
menyerahkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah, maka beliau
bersabda: "Janganlah kalian memakannya jika melebihi tiga hari, hal ini bukan karena
keharusan, akan tetapi aku hanya hendak membagikannya kepada yang lain." Wallahu a'lam


5145. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Abdullah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az Zuhri dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak Ibnu Azhar, bahwa dia pernah ikut shalat
Iedul Adlha bersama Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu, maka dia mengerjakan shalat
sebelum khutbah, lalu berkhutbah di hadapan manusia, katanya; "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang kalian untuk berpuasa
di dua hari raya ini, salah satu dari hari itu adalah hari raya di mana kalian berbuka setelah
kalian berpuasa, sedangkan yang kedua adalah pada hari kalian memakan daging binatang
kurban kalian." Abu 'Ubaid berkata; Setelah itu aku juga pernah shalat ied bersama Utsman
bin 'Affan, waktu itu bertepatan dengan hari Jum'at, kemudian dia mengerjakan shalat ied
sebelum berkhutbah lalu berkhutbah, katanya; "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
pada hari ini telah berkumpul dua hari raya kalian, maka siapa di antara kalian dari penduduk
luar kota yang hendak menunggu di sini (hingga tiba waktu Jum'at), silahkan menunggu,
namun jika menginginkan pulang sekarang, maka aku telah mengizinkannya pulang." Abu
'Ubaid mengatakan; "Setelah itu, aku juga pernah ikut shalat ied bersama Ali bin Abu Thalib,
dia mengerjakan shalat ied sebelum berkhutbah, kemudian dia berkhutbah di hadapan
manusia, katanya; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang
kalian memakan daging kurban kalian lebih dari tiga hari." Dari dari Ma'mar dari Az Zuhri dari
Abu 'Ubaid seperti itu juga.

5146. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah mengabarkan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari pamannya Ibnu
Syihab dari Salim dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makanlah daging kurban selama tiga hari."
Sementara Abdullah makan daging kurban tersebut dengan minyak, ketika dia kembali dari
Mina."

Kitab: Minuman
Bab: Firman Allah "Sesungguhnya minuman khamer, judi.."

5147. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meminum khamr di dunia dan tidak bertaubat,
maka akan di haramkan baginya di akhirat kelak."


5148. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Musayyib bahwa dia mendengar
Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa pada malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diisra`kan yaitu ketika sampai di Iliya`, dihidangkan ke hadapan beliau dua gelas yang
berisikan susu dan berisikan khamer, lalu aku melihat keduanya dan mengambil gelas yang
berisi susu, maka Jibril berkata; 'Segala puji bagi Allah yang telah memberimu petunjuk
kepada fitrah, seandainya engkau memilih khamer maka umatmu akan tersesat.' Riwayat ini
juga di perkuat oleh riwayat Ma'mar, Ibnu Al Had, dan Utsman bin Umar serta Az Zubaidi
dari Az Zuhri.



5149. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, dia berkata;
saya mendengar suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang beliau tidak
menyampaikan hadits tersebut kepada kalian selain kepadaku, beliau bersabda: "Di antara
tanda-tanda hari Kiamat adalah kebodohan merajalela, sedikitnya ilmu, perzinahan
merajalela, di minumnya minuman keras, sedikitnya jumlah laki-laki sementara jumlah
wanita semakin banyak, bahkan lima puluh wanita yang ditanggung satu orang laki-laki."

5150. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata;
saya mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman dan Ibnu Musayyab keduanya berkata, Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seseorang itu berzina, ketika sedang berzina dia dalam keadaan mukmin. Tidak
pula seseorang itu minum khamer ketika sedang minum khamer ia dalam keadaan mukmin.
Dan tidak pula seseorang itu mencuri ketika sedang mencuri ia dalam keadaan mukmin."
Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku pula Abdul Malik bin Abu Bakr bin
Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam bahwa Abu Bakr pernah menceritakan kepadanya
dari Abu Hurairah, lalu dia berkata; "Abu Bakar menambahkan dalam hadits tersebut dengan
redaksi; "Dan tidaklah seseorang merampas harta orang lain yang karenanya orang-orang
memandangnya sebagai orang yang terpandang, ketika dia merampas harta tersebut dalam
keadaan mukmin."

Bab: Khamer dari kurma



5151. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Shabbah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Sabiq telah menceritakan kepada kami Malik yaitu Ibnu Mighwal dari
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Katika khamer diharamkan, maka
tidak didapati sedikitpun jenis minuman keras di Madinah."


5152. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abu Syihab Abdu Rabbihi bin Nafi' dari Yunus dari Tsabit Al Bunani dari Anas dia berkata;
"Khamr telah diharamkan atas kami, katika hal itu diharamkan maka kami tidak mendapati

jenis khamr dari (perasan) anggur di Madinah kecuali hanya sedikit, ketika itu kebanyakan
khamr kami terbuat dari perasan busr (kurma yang masih muda) dan tamr (kurma kering)."


5153. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Abu Hayyan telah menceritakan kepada kami 'Amir dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma,
Umar pernah berdiri di atas mimbar seraya berkata; "Amma ba'du, keharaman khamr telah
turun yaitu yang terbuat dari lima jenis; anggur, kurma kering, madu, biji gandum dan
tepung, sedangkan khamr adalah sesuatu yang dapat menghalangi akal (sehat)."

Bab: Turunnya pengharaman khamer




5154. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Malik bin Anas dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku pernah menuangkan minuman dari fadlih (minuman
keras dari perasan kurma muda) dan tamr (minuman keras dari perasan kurma kering)
kepada Abu 'Ubaidah, Abu Thalhah, Ubay bin Ka'b, tiba-tiba seseorang datang sambil
berkata; "Sesungguhnya khamr telah diharamkan." Lantas Abu Thalhah berkata; "Wahai
Anas, bangunlah dan tumpahkanlah!." Maka aku pun menumpahkan khamr tersebut."






5155. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dari Ayahnya dia berkata; saya mendengar Anas berkata; "Aku pernah menjadi
pelayan yang bertugas menuangkan minuman kepada paman-pamanku di suatu tempat,
sementara diriku adalah yang paling muda di antara mereka, ketika itu aku menuangkan
Fadlih (minuman keras dari perasan kurma muda) tiba-tiba ada yang berkata;
"Sesungguhnya khamar telah di haramkan." Lantas mereka berkata; "Tumpahkanlah" maka
aku pun menumpahkannya. Aku bertanya kepada Anas; "Apakah yang mereka minum waktu
itu?" dia menjawab; "yaitu ruthab (minuman keras dari perasan kurma basah) dan busr

(minuman keras dari perasan kurma muda atau masih pentil)." Abu Bakar bin Anas berkata;
"Seperti itulah khamr mereka, sementara Anas tidak mengingkarinya." Dan sebagian
sahabatku juga pernah menceritakan kepadaku bahwa dia pernah mendengar Anas bin
Malik berkata; "Seperti itulah khmar mereka waktu itu."

5156. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Yusuf Abu Ma'syar Al Barra` dia berkata; saya mendengar Sa'id
bin 'Ubaidullah berkata; telah menceritakan kepadaku Bakr bin Abdullah bahwa Anas bin
Malik telah menceritakan kepada mereka bahwa Khamr telah di haramkan, ketika itu khmer
terbuat dari busr (minuman keras dari perasan kurma muda atau masih pentil) dan tamr
(minuman keras dari perasan kurma kering).

Bab: Khamer dari madu

5157. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami
Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Aisyah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah di tanya mengenai bit'i (minuman keras yang terbuat dari
madu), lalu beliau bersabda: "Setiap minuman yang dapat memabukkan hukumnya haram."





5158. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah ditanya tentang bit'i yaitu (minuman keras) yang terbuat dari perasan madu dan
sebagai minuman yang banyak di konsumsi oleh penduduk Yaman, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Setiap minuman yang memabukkan hukumnya
haram."


5159. Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian

membuat perasan dalam duba' (tempat minum dari labu yang di buang isinya dan di
gunakan untuk merendam perasan kurma atau anggur) dan muzaffat (tempat minum yang di
polesi dengan ter)." Sementara riwayat Abu Hurairah melengkapinya dengan "hantam
(tempat minum yang terbuat dari tanah liat, rambut dan darah) dan naqiir (tempat minum
yang terbuat dari pohon atau kayu yang di lubangi)."

Bab: Penjelasan bahwa khamer adalah sesuatu yang merubah akal







5160. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Raja` telah menceritakan kepada
kami Yahya dari Abu Hayyan At Taimi dari As Sya'bi dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia
berkata; Umar pernah berkhutbah di atas mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
katanya; "Sesungguhnya telah ditetapkan keharaman khamr yaitu dari lima jenis; (perasan)
anggur, tamr (minuman dari perasan kurma kering), biji gandum, tepung dan madu,
sedangkan khamr adalah sesuatu yang dapat menghalangi akal (sehat), dan tiga perkara
yang aku berharap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan penjelasan kepada
kami sebelum beliau meninggal; (hak waris) seorang kakek, al Kalalah, dan pintu-pintu riba."
Asy Sya'bi berkata, "Aku berkata, "Wahai Abu Amru, bagaimana dengan perasan nabidz yang
terbuat dari biji padi?" Ibnu Umar menjawab, "Itu belum pernah ada di masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, atau ia mengatakan, "di masa Umar." Hajjaj menyebutkan dari
Hammad dari Abu Hayyan, "Anggur sama dengan kismis."





5161. Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dari As Sya'bi dari Ibnu Umar dari Umar dia berkata;
"Khamr itu terbuat dari lima jenis, yaitu dari kismis, tamr (kurma kering), hinthah (biji
gandum), tepung, dan (perasan) madu."

Bab: Membuat nabidz dalam wadah-wadah

5162. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dia berkata; saya mendengar Sahl berkata; "Abu
Usaid as Sa'idi datang dan mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tempat
pelaminannya, sementara istri Abu Usaid membantu mereka pada hari ketika dia menjadi
pengantin. (Sahal) berkata; 'Apakah kalian mengetahui apa yang aku tuangkan kepada
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam? Aku tuangkan kepada beliau (munuman) dari
rendaman kurma semalam dalam kuali."
isi bab 7 broken

Bab: Keringanan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam hal wadah


5163. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Manshur dari Salim dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membuat tempat minum dari kulit, maka orang-orang Anshar berkata;
"Padahal kami harus memakainya" beliau bersabda: "Oh, kalau begitu tidak mengapa."
Khalifah mengatakan; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir seperti ini, telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami
Sufyan juga seperti ini, dia mengatakan; "Yaitu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang dari membuat beberapa jenis tempat minum."

5164. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Abu Muslim Al Ahwal dari Mujahid dari
Abu 'Iyadl dari Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang beberapa jenis tempat air minum, lantas ditanyakan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Kalau begitu orang-orang akan kesulitan mendapatkan tempat
air minum!." Maka beliau memberi keringanan pada al jar (tempat air minum yang terbuat
dari tembikar) selain Muzaffat (tempat air minum yang di polesi dengan ter).

5165. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin
Suwaid dari Ali radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang duba'
(tempat minum dari labu yang di buang isinya dan di gunakan untuk merendam perasan
kurma atau anggur) dan Muzaffat (tempat minum yang dipolesi dengan ter)." Telah
menceritakan kepada kami Utsman telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy
seperti ini.

5166. Telah menceritakan kepada kami Utsman telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Ibrahim kataku kepada Al Aswad apakah kamu pernah bertanya kepada
Ummul Mukminin Aisyah tentang jenis tempat minum yang tidak di perbolehkan untuk
merendam perasan (anggur atau kurma), Al Aswad menjawab; Ya pernah, tanyaku (kepada
Aisyah); "Wahai Ummul Mukminin, jenis tempat minum seperti apakah yang dilarang oleh
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk merendam (perasan angur atau kurma)?" Aisyah
menjawab; "Beliau melarang kami begitu juga kepada ahli bait beliau dari merendam
(perasan anggur atau kurma) dalam duba' (tempat minum dari labu yang di buang isinya dan
di gunakan untuk merendam perasan kurma atau anggur) dan muzaffat (tempat minum yang
di polesi dengan ter). Aku (Ibrahim) bertanya; "Apakah Aisyah tidak menyebutkan tentang al
jar (tempat air minum yang terbuat dari tembikar) dan hantam (tempat minum yang terbuat
dari tanah liat, rambut dan darah)? Al Aswad menjawab; "Aku hanya menceritakan
kepadamu dari hadits yang aku dengar, dan aku tidak mau menceritakan kepadamu sesuatu
yang belum aku dengar."


5167. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami As Syaibani dia berkata; saya mendengar
Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang al jar al ahdlar (tempat air minum yang terbuat dari tembikar yang dicat hijau),
tanyaku; "apakah kami (diperbolehkan) dari yang berwarna putih? Dia menjawab; "Tidak."

Bab: Rendaman kurma yang tidak memabukkan


5168. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dia berkata; saya mendengar Sahl bin Sa'd
As Sa'idi bahwa Abu Usaid As Sa'idi pernah mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di
hari pernikahannya, sementara istri Abu Usaid jugalah yang melayani mereka (para
undangan) padahal ia sebagai pengantin (mempelai puteri). Isteri Abu Usaid berkata, Apakah
kalian mengetahui apa yang aku tuangkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?
Aku tuangkan kepada beliau (munuman) dari rendaman kurma semalam di dalam kuali."

Bab: Bazaq dan sesuatu yang tidak menjadikan mabuk

5169. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Abu Al Juwairiyah dia berkata; saya bertanya kepada Ibnu Abbas tentang al
badzaq (perasan yang terbuat dari anggur yang dimasak), Ibnu Abbas menjawab;
"Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan (keharaman) al badzaq, sesuatu
yang dapat memabukkan hukumnya haram, katanya lagi; minuman yang halal lagi baik,
katanya melanjutkan; "Tidaklah setelah sesuatu yang halal lagi baik melainkan haram lagi
jelek."



5170. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah
dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sangat menyukai manisan dan madu."

Bab: Pendapat yang mengatakan "Tidak boleh mencampur antara kurma muda
dengan kurma kering (untuk dibuta perasan)

5171. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Hisyam
telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu, dia berkata;
"Sesungguhnya aku pernah menuangkan minuman campuran busr (kurma muda) dan tamr
(kurma kering) kepada Abu Thalhah, Abu Dujanah dan Suhail bin Baidla`, tiba-tiba khamr di
haramkan, lalu aku tumpahkan semuanya padahal aku adalah pelayan yang bertugas
menuangkan minuman dan aku termasuk orang yang paling muda di anatara mereka, kami
menganggap perasan tersebut sebagai khamr." 'Amru bin Al Harits telah menceritakan
kepada kami Qatadah bahwa dia mendengar dari Anas.





5172. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku 'Atha` bahwa dia mendengar Jabir radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang (minuman keras yang terbuat) dari kismis, tamr (kurma kering),
busr (kurma muda) dan ruthab (kurma basah)."

5173. Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Hisyam
telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari
ayahnya dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampur antara perasan
kurma kering dengan zahw (kurma muda), antara tamr (kurma kering) dengan kismis, lalu
setiap dari keduanya di rendam dalam satu wadah."

Bab: Minum susu


5174. Telah menceritakan kepada kami Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyib dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Di malam isra', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah di beri segelas susu dan segelas khamr.

5175. Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi dia mendengar Sufyan telah
mengabarkan kepada kami Salim Abu Nadlr bahwa dia mendengar 'Umair bekas budak
Ummu Fadl menceritakan dari Ummu Fadl dia berkata; Orang-orang ragu mengenai puasa
'Arafah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, oleh karena itu aku mengirim semangkuk susu
kepada beliau, lalu beliau meminumnya." Sedangkan Sufyan sepertinya mengatakan;
"Orang-orang ragu akan puasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 'Arafah,
maka Ummu Fadl akan mengirim orang kepadanya. Namun Sufyan meriwayatkan Hadits itu
secara mursal, apabila ditanya dari siapakah riwayat itu? Ia akan mengatakan; "(riwayat) Itu
dari Ummu Fadl."

5176. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Abu Shalih dan Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Abu Humaid
datang membawa tempat bersisi susu, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidakkah kau tutupi, bisa jadi itu akan bermanfaat". Telah menceritakan kepada kami Umar
bin Hafsh telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Al

A'masy dia berkata; saya mendengar Abu Shalih menyebutkan (redaksi hadits), yang saya
mengiranya dari Jabir, yaitu "Bisa jadi hal itu bermanfa'at buatmu." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti ini juga.





5177. Telah menceritakan kepadaku Mahmud telah mengabarkan kepada kami An Nadlr
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; saya mendengar Al
Barra` radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abu Bakar tiba
dari Makkah, lalu Abu Bakar berkata; "Kami pernah melewati seorang penggembala,
sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehausan, Abu Bakar melanjutkan; "Lalu
aku memeraskan semangkuk susu untuk beliau, setelah itu beliau meminumnya hingga aku
merasa puas, selanjutnya Suraqah bin Ju'syum mendatangi kami dengan mengendarai kuda,
maka beliau mendo'akan kecelakan atasnya hingga Suraqah meminta beliau supaya berhenti
mendo'akan kecelakan atasnya dan kembali pulang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan keinginannya.

5178. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Abdurrahman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik
sedekah adalah unta bunting yang banyak susunya dan kambing bunting yang banyak
susunya (yang dipinjamkan), yaitu ketika pergi dengan kantong susu (penuh) dan ketika
pulang membawa kantong susu yang lain."

5179. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Al Auza'i dari Ibnu Syihab dari
'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah meminum susu lalu berkumur-kumur, beliau bersabda:
"Sesungguhnya ia mengandung lemak." Ibrahim bin Thahman mengatakan dari Syu'bah dari
Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Ketika aku diangkat menuju Sidratul Muntaha, aku melewati empat sungai, dua sungai telah
nampak olehku sementara dua lainnya belum nampak, dua sungai yang nampak olehku
adalah sungai nil dan sungai efrat, sedangkan dua sungai yang tidak nampak olehku adalah
sungai yang berada di surga, lalu aku diberi tiga mangkuk, satu mangkuk bersisi susu, satu
mangkuk lagi berisi madu dan satu mangkuk lainnya berisi khamr, maka aku mengambil
mangkuk yang berisi susu dan meminumnya, lalu diberitahukan kepadaku; "Kamu dan
ummatmu telah memilih fithrah." Hisyam dan Sa'id serta Hammam berkata dari Qatadah
dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
beberapa sungai seperti hadits di atas, namun mereka tidak menyebutkan tiga mangkuk."

Bab: Menjernihkan air

} {




5180. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ishaq bin
Abdullah bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata; Abu Thalhah adalah sahabat Anshar
yang paling banyak hartanya di Madinah yaitu berupa kebun kurma, sementara harta yang
paling dia cintai ialah (kebun kurma) yang berada di Bairuha' dan yang menghadap ke
Masjid, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam juga sering memasukinya dan minum airnya
yang jernih, Anas berkata; ketika ayat ini turun Tidaklah engkau mendapatkan kebaikan
hingga engkau menginfakkan apa yang paling engkau sukai QS Ali Imran; 92, Maka Abu
Thalhah berdiri dan berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah telah berfirman "Tidaklah

engkau mendapatkan kebaikan hingga engkau menginfakkan apa yang paling engkau sukai"
dan sungguh harta yang paling aku sukai adalah Bairuha' dan telah aku infakkan dijalan
Allah, aku hanya berharap kebaikannya dan aku harapkan simpanannya disisi Allah, maka
taruhlah ia dimanapun engkau kehendaki ya Rasulullah, selanjutnya Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Wah! Itu adalah harta yang sangat berharga, harta
yang sangat berharga, sungguh aku telah mendengar apa yang kamu katakan agar kamu
menjadikannya sebagian untuk karib kerabatmu, " lalu Abu Thalhah berkata; "Akan aku
lakukan ya Rasulullah, " maka ia membaginya untuk keluarganya dan anak pamannya."
Sementara Isma'il dan Yahya bin Yahya menyebutkan dengan redaksi "raayihun (berharga)."

Bab: Mencampur air dengan susu




5181. Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminum susu, lalu beliau memasuki rumahnya, kemudian aku memeras susu
kambing untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang aku campur dengan air dari
sumur, setelah itu beliau mengambil mangkuk tersebut dan meminumnya sementara di
samping kiri beliau terdapat Abu Bakar dan di samping kanannya seorang arab badui, namun
beliau memberikan sisanya kepada arab badui sambil bersabda: "Yang kanan dan kanan."











5182. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman dari Sa'id bin Al harits
dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama
sahabat beliau pernah mendatangi seorang laki-laki dari Anshar. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu memiliki air yang tersisa malam ini dalam
griba, jika tidak kami akan menghirupnya secara langsung." Jabir bin Abdullah berkata; laki-

laki itu sedang membenahi saluran airnya ke kebunnya, Jabir melanjutkan; lalu laki-laki
Anshar tersebut berkata; "Wahai Rasulullah, saya masih memiliki air yang tersisa malam ini,
mari kita menuju tenda." Abdullah berkata; "Lalu beliau pergi bersamanya dan menuangkan
air kedalam mangkuk, kemudian dia juga memerahkan susu dari kambing piaraannya, Jabir
melanjutkan; "Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminumnya begitu juga
dengan sahabat yang datang bersama beliau."

Bab: Minum manisan dengan madu





5183. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Hisyam dari ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat menyukai
manisan dan madu."

Bab: Minum sambil berdiri




5184. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Mis'ar
dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazal dia berkata; Ali radliallahu 'anhu pernah datang
dan berdiri di depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata;
"Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil
berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya
sebagaimana kalian melihatku saat ini."


5185. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Maisarah saya mendengar An Nazzal bin Sabrah
bercerita dari Ali radliallahu 'anhu bahwa setelah melaksanakan shalat zhuhur dia duduk
untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di Rahbah sampai tiba shalat ashar, kemudian ia
diberi air dan meminumnya, selebihnya ia gunakan untuk membasuh mukanya, wajahnya,
kedua tangannya -perawi juga menyebutkan kepala dan kedua kakinya- lalu dia berdiri dan

meminum sisa (air wudlu'nya) sambil berdiri, kemudian dia berkata; Sesungguhnya orangorang merasa tidak suka minum sambil berdiri, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah melakukan sebagaimana yang aku perbuat saat ini."

5186. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari 'Ashim Al Ahwal dari As Sya'bi dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah minum air dari zamzam sambil berdiri."

Bab: Minum di atas kendaraan



5187. Telah menceritakan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Salamah telah mengabarkan kepada kami Abu An Nadlr dari 'Umair bekas
budak Ibnu Abbas, dari Ummu Fadl binti Al Harits bahwa dia pernah mengirim semangkuk
susu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang berhenti di 'Arafah, lalu
beliau mengambilnya dan meminumnya." Malik menambahkan dari Abu An Nadlar " di atas
untanya".

Bab: Mendahulukan yang sebelah kanan




5188. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah diberi susu yang dicampur dengan air, sementara di sebelah kanan
beliau terdapat arab badui dan di sebelah kiri beliau adalah Abu Bakar, kemudian beliau
meminum susu tersebut dan memberikan sisanya kepada arab badui sambil bersabda: "Yang
kanan dan kanan."

Bab: Apakah seseorang harus minta izin kepada orang yang di sebelah kanan untuk
minum



5189. Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Malik dari Abu Hazim bin Dinar dari Sahl bin Sa'd radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi minuman lalu beliau meminumnya, sementara di
sebelah kanan beliau terdapat anak muda dan sebelah kiri beliau orang-orang tua, lalu
beliau bersabda kepada anak muda: "Apakah kamu mengizinkan aku untuk memberi sisanya
kepada mereka?" maka anak muda itu menjawab; "Demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak
akan memberikan bagianku dari sisamu kepada seorangpun." Sahl berkata; "lantas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan pada tangannya."

Bab: Minum langsung dari dalam kolam





5190. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Fulaih bin Sulaiman dari Sa'id bin Al Harits dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui seorang laki-laki Anshar, waktu itu beliau bersama
salah seorang sahabatnya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan sahabat yang
menyertainya memberi salam kepada laki-laki Anshar tersebut, laki-laki itu pun menjawab
salam beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibumu, ini adalah hari yang
sangat panas -sementara laki-laki Anshar itu sedang membenahi saluran air di kebunnya,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu memiliki air yang tersisa
malam ini dalam griba, jika tidak kami akan menghirupnya langsung (dari saluran air
tersebut) " -sementara laki-laki itu masih membenahi saluran air di kebunnya-, maka laki-laki
Anshar itu berkata; "Wahai Rasulullah, saya masih memiliki air yang tersisa malam ini dalam

griba, kemudian ia menuju tendanya dan menuangkan air ke dalam mangkuk, kemudian dia
juga memerahkan susu dari kambing piaraannya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meminumnya beliau pun mengulanginya lagi, begitu juga dengan sahabat yang datang
bersama beliau turut meminumnya."

Bab: Anak kecil membantu orang dewasa







5191. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dari ayahnya dia berkata; saya mendengar Anas radliallahu 'anhu berkata; aku
pernah menjadi pelayan di suatu daerah yang bertugas menuangkan minuman al fadlih
(minuman keras yang terbuat dari kurma) kepada para pamanku, sedangkan aku adalah
orang yang paling muda di antara mereka, tiba-tiba di beritahukan bahwa khamr telah di
haramkan, maka dia (salah seorang pamanku) berkata; "Tumpahkanlah ia." Aku pun
langsung menumpahkannya, " aku bertanya kepada Anas; "Apakah minuman mereka saat
itu?" dia menjawab; "yaitu minuman (keras) yang terbuat dari ruthab (kurma basah) dan
busr (kurma muda)." Abu Bakar bin Anas berkata; "Itulah khamr mereka saat itu, dan Anas
tidak mengingkarinya." Dan sebagian dari sahabatku juga pernah menceritakan kepadaku
bahwa dia pernah mendengar Anas berkata; "Dan saat itu khamr mereka terbuat dari jenis
itu."

Bab: Menutup bejana


5192. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Atha' bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila hari mulai malam atau
malam telah tiba, maka tahanlah anak-anak kalian, karena saat itu syetan berkeliaran,
apabila malam sudah mulai larut maka lepaskanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumah
kalian dan sebutlah nama Allah, karena syetan tidak mampu membuka pintu yang tertutup,

dan tutuplah tempat air minum kalian sambil menyebut nama Allah dan tutup pula wadahwadah kalian sambil menyebut nama Allah walaupun hanya dengan sesuatu yang dapat
menutupinya dan matikanlah lampu-lampu kalian."

5193. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Hammam dari 'Atha` dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Matikanlah lampu-lampu kalian apabila kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu rumah
kalian, tutuplah wadah-wadah kalian serta tutup pula tempat makan dan tempat minum
kalian -aku mengira beliau juga bersabda- walaupun hanya dengan sepotong kayu yang
dapat menutupinya."

Bab: Memecah mulut bejana



5194. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Dzi`b dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abu Sa'id Al Khudri
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang meminum
langsung dari mulut geribah (ngokop -jawa) yaitu dengan memecahkan sedikit mulut geribah
lalu meminum langsung darinya."


5195. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqattil telah mengabarkan kepada
kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia berkata; telah
menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al Khudri
berkata; saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum
langsung dari geribah (tempat air minum)." Abdullah mengatakan; Ma'mar dan yang lain
mengatakan yaitu minum air langsung dari mulut geribah."

You might also like