PRINSIP DAN RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI
MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas
Pada mata kuliah Ilmu Komunikasi
Dosen:
Baitsatul Hasanah, S.Kom.I
Di susun oleh:
Enas Nasrudin
Rojail Khoirot
SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH (STID)
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
2017
KATA PENGANTAR
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Puji syukur kehadirat Allah SWT Pencipta Semesta Alam, yang telah membimbing dan memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasullullah Muhammad SAW. yang menjadi guru dan teladan umat manusia sepanjang zaman.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini, antara lain:
Baitsatul Hasanah, S.Kom.I selaku Dosen pembimbing
Rekan sekelompok yang bekerjasama menyelesaikan makalah ini
Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya.
Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته و
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Pembahasan 2
Manfaat Pembahasan 3
BAB II PEMBAHASAN 3
Prinsip - Prinsip Komunikasi 3
Ruang Lingkup Ilmu komunikasi 4
BAB III PENUTUP 5
Kesimpulan 6
Saran 7
Daftar Pustaka 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini orang-orang semakin asyik mempelajari ilmu komunikasi karena jika seseorang salah komunikasi, orang yang dijadikan sasaran mengalami salah persepsi, salah interpretasi (makna, kesan), berikutnya terjadi salah pengertian. Dalam hal-hal tertentu, salah pengertian ini menimbulkan salah prilaku. Apabila komunikasinya berskala nasional, maka akibat yang ditimbulkan bisa fatal.
Seseorang dalam melakukan komunikasi dengan baik maka harus memperhatikan apa saja yang harus di lakuakan oleh seorang komunikan, terutama memperhatikan prinsip – prinsipnya. Makin berkembangnya zaman dari tahun ke tahun minat orang untuk mempelajari komunikasi makin banyak, bukan saja di kalangan Mahasiswa, tetapi juga di kalangan anggota masyarakat lainnya, apakah itu lewat seminar, diskusi dan pelatihan.
Kegiatan komunikasi terjadi sejak manusia lahir, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, sampai meninggal. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kegiatan komunikasi manusia telah terjadi dan dimulai sejak manusia berada dalam rahim ibunya. Gerakan janin yang melakukan “aktivitas” dengan gerakan tertentu dapat dimaknai sebagai kegiatan komunikasi.
Ketika ibu melakukan aktivitas tertentu, misalnya mengusap-usap perut kemudian janin bergerak. Makan, minum, memutarkan lagu-lagu tertentu, atau kegiatan lainnya janin pun berhenti bergerak. Hal tersebut menggambarkan bahwa kegiatan komunikasi tidak terbatas pada aktivitas yang dapat dilihat dan diamati dengan panca indera.
Komunikasi pada dasarnya dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Peristiwa komunikasi tidak hanya berlangsung dalam kehidupan manusia, tetapi juga dalam kehidupan binatang, tumbuhan, dan makhluk hidup lain. Misalnya, komunikasi manusia dengan roh halus, makhluk gaib, bahkan dengan roh orang yang sudah meninggal.
Sekalipun demikian, objek pengamatan dalam ilmu komunikasi difokuskan pada peristiwa komunikasi dalam konteks hubungan antarmanusia atau komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya.
Rumusan Masalah
Ada berapa Prinsip-prinsip komunikasi?
Apa saja yang termasuk ke dalam Prinsip-prinsip komunikasi?
Definisi dari Ruang Lingkup?
Ruang Lingkup komunikasi ditinjau dari komponen, bentuk, sifat, metode, teknik, model, bidang, dan sistemnya.
c. Tujuan Pembahasan
Menjelaskan tentang Prinsip-prinsip komunikasi
Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang Prinsip-prinsip komunikasi
Apa saja yang menjadi ruang lingkup komunikasi
Manfaat Pembahasan
Mengetahui apa saja yang termasuk Prinsip-prinsip komunikasi
Mengetahui macam-macam Ruang Lingkup komunikasi ditinjau dari komponen-komponen nya.
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip Ilmu Komunikasi
Uraian macam-macam Prinsip komunikasi, diantaranya:
Komunikasi adalah Proses Simbolik
Komunikasi adalah proses simbolik, maksudnya komunikasi menjadi sebuah simbol. Simbol atau lambang tersebut adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu, berdasarkan kesepakatan. Contoh, ketika saya menguap di kelas, menguap tersebut adalah simbol bahwa saya sedang mengantuk atau bosan.
Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
kita tidak dapat tidak berkomunikasi karena dengan tersenyum pun kita berkomunikasi, dan tersenyum pun di tafsirkan atau disimbolkan bahwa ia bahagia, kalau ia cemberut ia ditafsirkan ngambek. Bahkan ketika dia diam sekalipun, sebenernya kita mengkomunikasikan banyak pesan. Orang lain mungkin menfasirkan kita sebagai malu, segan, ragu-ragu, tidak setuju, tidak peduli, marah, atau bahkan sebagai malas atau bodoh.
Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan maksudnya adalah bahwa suatu komunikasi berupa pesan yang sama dapat menimbulkan pengaruh berbeda bila disampaikan oleh orang yang berbeda. Ketika seseorang ingin meminjam uang, ia bisa meminjam uang dari ayah ataupun adiknya, tetapi pesan yang ia sampaikan akan berbeda karena ia jauh lebih hormat kepada ayah daripada adiknya.
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, cet.1: februari, Lingkar Selatan, CV. Pustaka Setia, 2015
Komunikasi Berlangusung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan
Komunikasi bisa terjadi dengan sengaja atau tidak sengaja walaupun secara tidak sadar sekalipun. Karena kesengajaan bukan satu-satunya syarat dalam komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain.
Contoh komunikasi tidak sengaja, yaitu ketika kita tanpa sengaja bertolak pinggang saat presentasi dihadapan dosen, lalu yang boleh jadi ditafsirkan dosen tersebut sebagai wujud kegugupan atau kekurangsopanan atau bahkan keangkuhan.
Contoh komunikasi yang sengaja, ketika kita berpidato, atau ketika kita sengaja ramah dengan orang lain agar mendapat perilaku yang ramah juga. Namun, kadang-kadang komunikasi yang disengaja dibuat tampak tidak disengaja, seperti hal nya stand up comedy, sebenernya mereka sudah mempersiapkan apa saja yang nanti mereka bicarakan, tapi dibuat seperti tampak tidak melakukan persiapan.
M. Taufik Isnaini, Prinsip Komunikasi, academia.edu/9254858/Prinsip_Komunikasi, 8-okt-2017
Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (iklim,suhu,intensitas cahaya, dan sebagainya) waktu, sosial, dan psikologis. Jadi, maksudnya komunikasi dilakukan harus sesuai pada tempatnya dan juga harus sesuai dengan waktunya. Misalnya, ketika ada suatu topik-topik yang wajar dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan, seperti lelucon candaan bila dikemukakan di masjid atau acara formal terasa kurang sopan. Jadi, komunikasi harus sesuai dengan tempat dan waktu.
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (iklim,suhu,intensitas cahaya, dan sebagainya) waktu, sosial, dan psikologis. Jadi, maksudnya komunikasi dilakukan harus sesuai pada tempatnya dan juga harus sesuai dengan waktunya. Misalnya, ketika ada suatu topik-topik yang wajar dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan, seperti lelucon candaan bila dikemukakan di masjid atau acara formal terasa kurang sopan. Jadi, komunikasi harus sesuai dengan tempat dan waktu.
Komunikasi Bersifat Sistemik
Komunikasi memiliki sistem internal dan eksternal didalamnya. Contohnya, Joko kurang menyukai kebiasaan buruk Putri yang suka menjelek-jelekan teman-temannya dibelakang. Secara internal, joko terus berfikir untuk menasihati Putri tentang kebiasaan buruknya tanpa menyakiti perasaannya atau membuatnya marah. Akhirnya, secara eksternal, pesan itu joko sampaikan melalui perkataan, “Putri, saya sebagai teman yang peduli terhadapmu ingin menasihatimu. Sebaliknya, kamu menghilangkan kebiasaan buruk itu sebab menjelek-jelekkan orang di belakang bukanlah hal yang baik.”
Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya, Semakin Efektiflah Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para peserta komunikasi. Karena tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, namun kesamaan dalam hal tertentu misal agama, suku, ras, bahasa, tingkat pendidikan, atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik karena adanya kesamaan tersebut sehingga menjadi komunikasi yang efektif.
Misal ketika saya dari Cianjur maka teman saya dari Cianjur saat berkomunikasi saya akrab karena adanya kesamaan dari asal tempat tinggal, lalu berbeda halnya ketika saya berbincang dengan teman saya dari Papua, maka komunikasi tidak akan berjalan efektif. Namun, bukan berarti kita tidak bisa berkomunikasi dengan efektif dengan perbedaan tersebut, tapi kita harus berupaya lebih keras untuk menyesuaikan diri satu sama lain agar komunikasi berjalan dengan efektif.
Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
Komunikasi bersifat nonsekuensial maksudnya adalah bahwa komunikasi dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah, yaitu antara komunikator dan komunikan. Misalkan, ketika Joko sedang belajar bersama Asep, awalnya joko yang mengajari agus. Disini joko berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada asep. Ketika mencapai topik yang dimengerti asep dan tidak terlalu dikuasai joko, maka posisi keduanya berbalik, asep yang berperan sebagai komunikator yang mengajari joko.
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Komunikasi harus melalui proses yang berkesinambungan, komunikasi bersifat dinamis, dan juga komunikasi bersifat transaksional.
Misalnya, komunikasi bersifat prosesual, ketika kita meminta mengambilkan buku pada teman, itu terjadi suatu proses pada saat kita memintanya sampai dia memberikan buku itu, namun bukan berarti komunikasi itu berhenti pada saat setelah memberikan buku saja.
Lalu komunikasi bersifat dinamis contohnya misalkan ketika kita pada saat SD berbincang pada teman, maka komunikasi tersebut sudah berbeda dengan saat kita bertemu dia lagi pada saat kuliah. Itu karena komunikasi bersifat dinamis, “rasa dulu beda sekarang”.
Komunikasi bersifat transaksional, komunikasi bisa menjadi sebuah proses transaksional, misalnya ketika saya membujuk orang lain atau membujuk orang tua saya untuk membelikan sesuatu, itu juga yang disebut komunikasi sebagai transaksional.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009
Komunikasi Bersifat Irreversible
Suatu peristiwa atau perilaku tidak dapat bisa diulang kembali, itulah yang menggambarkan prinsip ini. Begitu halnya juga komunikasi, yang tidak bisa diulang kembali, sebagai contohnya ketika kita memberi pesan menyakiti orang lain. Kita tidak bisa mengendalikan pesan tersebut, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut, karena komunikasi bisa menjadi suatu proses labeling terhadap diri kita maupun orang lain. Artinya komunikasi dapat membekas pada waktu yang lama.
B. Ruang Lingkup Komunikasi
Memetakan ruang lingkup disiplin ilmu komunikasi yang sudah berkembang tidaklah mudah. Bahkan, hingga saat ini belum ada konsep ruang lingkup komunikasi dari para ahli yang dapat diterima bersama. Para pakar Amerika pun yang sering menyandarkan diri pada filsafat Pragmatisme tidak berkeinginan untuk mengulas tentang ruang lingkup. Hal ini karena mempersoalkan komunikasi dapat digolongkan ilmu atau tidak, dapat mengancam eksistensi ilmu.
Pembicaraan ruang lingkup menjadi esensial sebab ruang lingkup yang baik paling tidak harus menunjukkan pembidangan yang mutually exclusive dan menunjukkan spesialisasi yang sudah ada dan akan ada (Onong Uchyana, 1996)
Berikut dibawah ini dapat disusun ikhtisar mengenai ruang lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponen, bentuk, sifat, metode, teknik, model, bidang, dan sistemnya yang di uraikan dalam table dibawah ini.
Komunikasi dipandang dari Berbagai Segi
Komponen Komunikasi
Komunikator
Pesan
Media
Komunikan
Efek
Umpan balik
Proses Komunikasi
Proses secara primer
Proses secara sekunder
Bentuk Komunikasi
Komunikasi personal
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi antarpersonal
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok kecil
Komunikasi kelompok besar
Komunikasi massa
Pers
Radio
Televisi
Film
Internet
Komunikasi media
Surat
Telepon
Pamflet
Poster
Spanduk
Sifat Komunikasi
Tatap muka
Bermedia
Verbal
Tulisan/cetak
Nonverbal
Isyarat badaniah
Bergambar
Metode Komunikasi
Jurnalistik
Jurnalistik cetak
Jurnalistik elektronik
Jurnalistik radio
Jurnalistik televise
Hubungan masyarakat
Periklanan
Propaganda
Perang urat saraf
Publisitas
Pameran
Penerangan
Teknik Komunikasi
Komunikasi informative
Komunikasi persuasive
Komunikasi Instruktif
Hubungan manusiawi
Fungsi Komunikasi
Menyampaikan informasi
Mendidik
Menghibur
Memengaruhi
Pengawasan social
Alur/Arus Komunikasi
Komunikasi satu arah
Komunikasi dua arah
Tahapan Komunikasi
Komunikasi satu tahap
Komunikasi dua tahap
Komunikasi multitahap
Bidang Komunikasi
Komunikasi sosial
Komunikasi manajemen
Komunikasi perusahaan
Komunikasi politik
Komunikasi internasional
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi pembangunan
Komunikasi lingkungan
Komunikasi tradisional
Komunikasi kedokteran
Ilmu-ilmu yang selama ini dikenal, seperti ilmu komunikasi, psikologi, antropologi, sosiologi, fisika, kedokteran, dan sebagainya. Merupakan hasil dari proses pembedaan yang tidak bersifat discrete, seperti membedakan buah mangga dengan lemon.
Akibatnya, dinamika ilmu pada dekade akhir ini dan pada masa mendatang dapat dipastikan bahwa pembedaan ilmu-ilmu social akan lebih terlihat pada paradigma, bukan pada objek kajian yang berupa kehidupan manusia.
BAB III
PENUTUP
Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Objek pengamatan dalam ilmu komunikasi difokuskan pada peristiwa komunikasi dalam konteks hubungan antarmanusia atau komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Peristiwa komunikasi dapat diamati sangat luas dan kompleks, menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan, termasuk dalam kelompok ilmu-ilmu sosial, bersifat multidisipliner. Artinya, pendekatan yang digunakan menyangkut berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti linguistic, politik, sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Tujuan mempelajari ilmu komunikasi dapat dikategorikan dalam dua hal, yaitu aspek umum dan aspek khusus (Liliweri, Alo, 2011). Aspek umum, memperoleh pemahaman tentang ilmu yang berkaitan dengan proses komunikasi. Melalui pemahaman ini, para ilmuan dan pelaku komunikasi diharapkan dapat melakukan komunikasi dengan baik dan selalu mengalami perubahan serta kemajuan dalam berkomunikasi.
Aspek khusus, menuntun manusia untuk mengubah sikap, mengubah opini / pendapat / pandangan, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat. Fungsi yang melekat dalam proses komunikasi, yaitu informasi sosialisasi, motivasi, debat dan diskusi, pendidikan, memajukan kehidupan, hiburan, dan fungsi integrasi menyediakan bagi bangsa.
Kesimpulan
Di kutip dari bukunya Asep Saeful Muhtadi (pengantar ilmu komunikasi) bahwa Prinsip – prinsip dalam komunikasi ada 11, diantaranya:
komunikasi adalah proses simbolik,
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi,
Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan,
Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan,
komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu,
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Komunikasi bersifat sestemis,
Semakin mirip latar belakang sosial-budaya semakin efektiflah komunikasi,
komunikasi bersifat nonsekuensial,
komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional,
komunikasi bersifatirreversible.
Ruang lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponen, bentuk, sifat, metode, teknik, model, bidang, dan sistemnya.
Daftar Pustaka
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, cet.1: februari, Lingkar Selatan, CV. Pustaka Setia, 201
M.Taufik Isnaini, Prinsip Komunikasi, academia.edu/9254858/Prinsip_Komunikasi
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009