BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Peran seorang guru pada perencanaan pembelajaran sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua masalah pokok, yakni perencanaan dan pengajaran kelas. Masalah perencanaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran agar diserap oleh para peserta didik dengan baik. Setiap guru dituntut memiliki kemampuan dalam merencanakan dan mengelola kelas. Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Bagaimana uji public kurikulum 2013?
Apa tujuan dari uji public kurikulum baru 2013?
Apa standar penilaian dalam kurikulum 2013?
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui bagaimana uji public kurikulum 2013
Untuk mengetahuitujuan dari uji public kurikulum baru 2013
Untuk mengetahui standar penilaian dalam kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
Ramai-ramai Uji Publik Kurikulum Baru
Rencana Kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik, pro dan kontra, mulai memasuki uji publik. Semua lapisan masyarakat bisa memberikan masukan dan pendapat untuk menyempurnakan kurikulum yang bakal menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini.
Masyarakat yang ingin memberikan pendapat bisa mengakses situs http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. Dari situs ini pula mereka bisa memperoleh draf kurikulum baru dan alternatif yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait teknis pelaksanaannya.
“Bagi yang tidak setuju bisa menyampaikannya di situ, tetapi harus juga mencantumkan alasan kenapa tidak setuju dan sebaiknya bagaimana. Jangan dibatalkan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh belum lama ini. “Silakan berpendapat, Kami terima masukannya. Mana yang harus diperbaiki, mana yang kurang.”
Menurut dia, pendapat masyarakat luas sangat dibutuhkan agar dapat mengoreksi kekurangan yang ada pada kurikulum yang akan diluncurkan pada pertengahan 2013 mendatang itu. Masukan tersebut akan digunakan untuk menyempurnakan formula kurikulum 2013.
Uji publik juga akan dilakukan lewat kunjungan atau roadshow ke lima kota besar dan 33 kabupaten atau kota di Indonesia. Berbagai fase harus dilewati oleh kurikulum baru ini untuk memperoleh kesempurnaan saat diterapkan pada Juni 2013 nanti. Saat ini, kurikulum 2013 tengah memasuki fase uji publik selama tiga minggu di lima kota besar dan 33 kabupaten atau kota di Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, menyebutkan, uji publik ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu secara langsung dan secara online yang dapat diakses oleh semua masyarakat.
Dalam pendekatan secara langsung, pihak yang dilibatkan adalah guru, praktisi pendidikan, pengamat pendidikan, ahli pendidikan, anggota DPR, anggota DPRD, kepala dinas pendidikan, tim narasumber wapres, tim inti, serta unsur Kemendikbud unsur Kemenag.
“Semuanya diajak di sini untuk memberi masukan. Ada sekitar 383 orang yang akan ikut uji publik di Jakarta yang berlangsung tiga hari sejak 29 November 2012,” katanya.
Pada uji publik langsung, sebelum memberi masukan, para peserta uji publik yang terdiri atas banyak pihak ini mendengarkan paparan dan penjelasan terkait draf kurikulum baru tersebut. Selanjutnya, para peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi terkait paparan tersebut.
“Fokus diskusinya seputar paparan tersebut, tapi instrumennya terkait Standar Kompetensi Lulusan, struktur kurikulum, standar proses, dan penilaian,” ujar Khairil.
Setelah diberi waktu lebih dari 120 menit untuk berdiskusi, masing-masing kelompok diberi waktu untuk melaporkan hasil kerjanya dan rumusan hasil rekomendasi untuk kurikulum 2013. Hasil rekomendasi tersebut disusun dan ditelaah untuk kemudian dikombinasikan menjadi rumusan hasil uji publik yang nantinya dijadikan penyempurnaan kurikulum 2013.
“Jadi, dokumen kurikulum 2013 yang disempurnakan nantinya berdasarkan dari uji publik yang dilakukan saat ini,” ujarnya.
Khairil menyebutkan, konsep pengembangan kurikulum pada tingkat nasional dilakukan dengan menyusun kurikulum, panduan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran, serta model teks buku pelajaran.
Menurut dia, kurikulum tahun depan akan mengarahkan para siswa pada observasi dan pembuatan laporan dalam setiap mata pelajaran. Dalam buku akan diberikan tuntunan untuk proses pembelajaran seperti itu.
Juga pola pengadaan buku pelajaran untuk siswa, katanya, berbeda dengan masa-masa sebelumnya.Kali ini pemerintah menyiapkan buku teks pelajaran untuk siswa dan buku pegangan guru untuk setiap mata pelajaran yang didistribusikan ke sekolah-sekolah. Buku-buku pelajaran akan diberikan secara gratis kepada guru dan siswa.
Namun, pakar pendidikan Utomo Danan jaya mengingatkan, uji publik perubahan kurikulum 2013 yang akan digelar di sejumlah kota besar dan provinsi ini bukan sekadar formalitas yang harus ditempuh Kemendikbud.
Dia mengaku pesimis terhadap kurikulum baru tersebut. "KTSP saja banyak yang belum dilaksanakan tingkat direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, jadi bagaiman mau mengubah kurikulum. Saya khawatir kurikulum baru ini akan sama nasibnya dengan kurikulum 2006."
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim segera menolak pendapat bahwa uji publik hanya formalitas belaka. Komentar miring seperti itu amat tidak bijaksana dan buat apa kalau begitu kita menghadirkan jauh-jauh banyak orang, biayanya juga tidak sedikit.
Menurut dia, jika tidak diuji publikan bagaimana bisa tahu apakah program yang sudah disusun sedemikian rupa itu sebenarnya sudah bagus atau belum, atau bisa diterapkan atau tidak. "Itulah fungsinya uji publik yakni menampung semua masukan yang ada sehingga kurikulum ini bisa efektif," katanya.
Sementara itu pengamat pendidikan lainnya, Darmaningtyas mengkritisi hadirin pada pembukaan uji publik yang sebagian besar adalah internal kalangan Kemendikbud. "Kalau seperti ini, ya lebih tepat namanya sosialisasi. Saya berharap lebih banyak aktivis pendidikan atau guru yang hadir."
Pakar pendidikan, Arief Rachman menilai uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam sistem pendidikan. "Bagaimanapun bentuknya kurikulum itu, asalkan gurunya bisa mengajar dan proses mengajarnya baik, hasilnya juga akan baik."
"Kita berharap uji publik kali ini diselenggarakan dengan saksama, termasuk pemilihan sekolah-sekolah tempat uji publik agar hasil yang didapat mampu merepresentasikan kondisi di seluruh Indonesia," ujarnya sambil menambahkan bahwa uji publik penting untuk menetapkan keabsahan dan taraf kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pendidikan tersebut.
Dia juga mengingatkan bahwa mutu guru sebagai pengajarlah yang akan menjadi indikator utama sukses atau tidaknya sebuah kurikulum mencerdaskan para siswa. Ibarat bikin kue, meski bahan-bahannya berkualitas, hasilnya dijamin tidak enak kalau yang masak tidak punya pengetahuan memasak.
Kegagalan kurikulum sebelumnya menurut Arief juga diakibatkan para guru yang gagal mentransfer ilmu dengan cara-cara yang menyenangkan sehingga murid-murid cepat paham. "Intinya, yang perlu ditekankan adalah kualitas guru. Apapun bentuk kurikulum, asalkan gurunya bisa mengajar dan proses mengajarnya baik, hasilnya juga akan baik."
Terkait penyiapan SDM (guru) ini Wamendikbud menyebutkan, ada waktu sekitar enam bulan pelatihan komprehensif terhadap guru yang ada di seluruh Indonesia untuk mengenal kurikulum 2013 agar implementasi di lapangan kepada anak didiknya dapat berjalan dengan lancar.
Tidak hanya itu, pelatihan yang didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) beberapa waktu lalu juga akan dijadikan wadah untuk membina para guru agar mampu memahami konsep kurikulum 2013. Dengan demikian, saat penerapan kurikulum dilaksanakan tidak ada lagi kendala yang berakibat tidak tercapainya sasaran kurikulum baru ini.
Menurut dia, saat uji publik para guru ini juga akan diberi ruang untuk berpendapat terkait kurikulum baru ini, sehingga kurikulum yang bakal diberlakukan tahun depan itu juga merupakan hasil dari urun rembug semua elemen masyarakat.
Semoga benar adanya bahwa gurulah yang seharusnya paling tahu bagaimana sebaiknya menjalankan kurikulum baru tersebut di lapangan
Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum yang akan diberlakukan pada 2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yang ada.
Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses maupun standar kompetensi lulusan. Lalu bagaimana dengan standar penilaian? Apa yang akan dinilai oleh para guru dengan sistem pengajaran yang berbeda ini?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Mengingat tujuannya untuk mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika si anak banyak bertanya.
“Jadi nanti didasarkan pada keaktifan anak bertanya saat sedang belajar. Biasanya kan anak-anak malas bertanya, ini tidak bisa lagi,” ujar Nuh di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Selain keaktifan bertanya, komponen lain yang akan masuk dalam standar penilaian adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru. Kemudian, kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berpikir logis.
“Kemampuan nalar ini juga yang penting. Di kurikulum baru, ini akan masuk standar penilaian untuk anak,” jelas Nuh.
“Yang terakhir adalah kemampuan anak berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas,” tandasnya.
Pangkas Jumlah Mata Pelajaran
Kurikulum baru pendidikan nasional yang sedang dipersiapkan pemerintah bersama tim penyusun, nantinya akan memangkas jumlah mata pelajaran menjadi lebih sedikit, sehingga meringankan peserta didik. Demikian dikatakan Wamendikbud bidang Pendidikan, Musliar Kasim.
“Jumlah mata pelajaran yang banyak membebani siswa, dan menyebabkan siswa menjadi bosan,” katanya dalam pertemuan pers bersama Wamendikbud bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti, terkait Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, di Jakarta, Kamis (27/9/2012) petang.
Ia mengatakan kurikulum mendatang yang sedang disusun oleh tim yang terdiri para pakar dan tokoh pendidikan seperti Franz Magnis Suseno, Prof Juwono Sudarsono, serta lainnya, akan ditekankan pada model pembelajaran tematik, dan lebih mengarah pada pendidikan karakter.
Menurut dia, pendidikan karakter akan lebih banyak dipelajari siswa di tingkat sekolah dasar dimulai sejak dini. Semakin tinggi jenjangnya, pelajaran terkait pendidikan karakter berkurang, dan diganti dengan pelajaran keilmuan. Musliar mengatakan perubahan kurikulum tersebut merupakan program besar Kemdikbud yang dimulai sejak 2010.
Sementara itu, Wamendikbud bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan kurikulum yang sedang dalam penyusunan tersebut diharapkan akan memberikan perubahan pada model pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk berekspresi seluas-luasnya.
“Pembangunan karakter sebagai sentral dari pendidikan nasional akan disinergikan dengan kebudayaan untuk menyebarkan virus pembangunan karakter dan targetnya bukan hanya peserta didik tetapi juga guru dan masyarakat luas yang diwakili oleh komunitas-komunitas seperti seniman dan budayawan dan sebagainya,” katanya.
Penyusunan kurikulum pendidikan nasional yang baru diharapkan rampung pada Februari 2013. Sebelum disahkan dan diaplikasikan, pemerintah akan melakukan uji publik terhadap rancangan kurikulum itu untuk memperoleh kritik dan masukan dari masyarakat.
Kemdikbud saat ini telah membentuk dua tim, yakni tim pertama bertugas menyusun kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Adapun tim kedua bertugas menyusun kurikulum pendidikan tinggi.
Tim penyusun juga mengevaluasi kurikulum yang berlaku saat ini, seperti soal banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari siswa, jam sekolah, hingga mencari penyebab mengapa sering terjadi tawuran siswa, rendahnya kemampuan siswa berbahasa asing, serta berbagai persoalan lain.
Gerakan Pembangunan Karakter, Wamendikbud Wiendu Nuryanti menjelaskan rencana pemerintah untuk melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Pembangunan Karakater Bangsa melalui program penanaman nilai budaya di lingkungan sekolah yang dilaksanakan di 10 propinsi, antara lain DKI Jakarta, Aceh, Banten, Jawa Barat, NTB dan Maluku.
“Selain menyasar sekolah, gerakan pembangunan karakter juga akan dilaksanakan kepada masyarakat luas melalui Gerakan Bersih Desa Budaya yang difokuskan pada desa-desa yang dengan tradisinya masih menjalankan dan menopang karifan lokal, seperti budaya gotong royong,” katanya.
Program Gerakan Bersih desa pada tahap awal sebagai pilot project dilaksanakan di enam daerah, yakni Laweyan, Lasem , Setu Babakan, Sasirangan, Pandesikek dan Cuci Nagari Maluku.
Dampak Kurikulum Baru pada Pelaksanaan UN
Setelah dipaparkan pada Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Boediono, kurikulum baru akan segera diuji publik dengan menawarkan berbagai pilihan terkait struktur kurikulum tiap jenjang maupun teknis penerapannya. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), kurikulum baru ini nyaris merombak keseluruhan sistem pembelajaran.
Sebagai dampak, muncul pertanyaan apakah Ujian Nasional (UN) akan tetap dapat dilakukan dengan sistem pembelajaran berbasis tematik integratif ini?
Anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli Zakaria, mengatakan bahwa ada kemungkinan UN ditiadakan pada tingkat SD. Namun bisa jadi UN tetap berlanjut dengan pola dan cara yang berbeda dari yang selama ini dijalankan.
“Bisa jadi tidak ada UN. Tapi bisa juga UN tetap ada dengan kisi-kisi UN dari nasional tapi soal dibuat oleh sekolah,” kata Ramli.
Sementara untuk jenjang yang lain seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), UN tetap dijalankan seperti biasa. Ia menuturkan bahwa untuk tingkat menengah ini, UN masih dianggap penting sebagai pertimbangan proses seleksi ke jenjang selanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh juga sempat mengatakan bahwa masalah UN untuk tingkat SD seiring diberlakukannya kurikulum baru pada Juni 2013 masih dibahas. Namun ada kemungkinan UN untuk SD dapat ditiadakan melihat sistem pembelajaran yang baru.
“Ya untuk SD yang pengaruh, tapi masih dibahas. Kalau untuk SMA itu tetap ada,” jelas Nuh.
Uji Publik Kurikulum Baru Resmi Dimulai
Uji publik kurikulum 2013 resmi dimulai, Kamis (29/11/2012) malam. Bertempat di Hotel Mega Anggrek, Jakarta menjadi kota pembuka untuk uji publik pengembangan kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Uji publik pengembangan kurikulum ini dihadiri oleh berbagai elemen yang punya pengaruh di bidang pendidikan seperti dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, para guru yang nantinya akan mengimplementasikan kurikulum ini dan sejumlah pengamat pendidikan.
“Uji publik ini akan dijalankan selama tiga minggu. Selama uji publik ini kami terbuka pada semua masukan yang ada,” kata Wakil Menteri pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim di Jakarta.
Seperti diketahui, uji publik pengembangan kurikulum ini dilakukan di lima kota besar yaitu Jakarta, Yogyakarta, Medan, Makassar dan Denpasar. Selain lima kota besar ini, ada juga 33 kabupaten/kota yang ditunjuk untuk melakukan uji publik ini sehingga menjangkau semua wilayah.
Sebelum dilakukan uji publik, pihak kementerian telah melakukan pembahasan internal yang dilaksanakan tiap pekan. Setelah disusun berbagai alternatif struktur kurikulum, hasil tersebut dipaparkan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono. Fase selanjutnya adalah uji publik ini untuk mengetahui pendapat dan masukan dari masyarakat.
Uji public perubahan kurikulum pendidikan 2013 memang telah usai. Namun Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih harus melakukan sejumlah tahapan lagi. Yakni finaliasai internal yang kemudian diserahkan kepada tim narasumber kurikulum.
Uji publik sendiri berhasil menjaring sekitar 7000 masukan. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdikbud, Ibnu Hamad saat dikonfirmasi JPNN, Selasa (1/01) menyebutkan, Mendikbud Mohammad Nuh dalam rapat pimpinan Jumat akhir pekan kemarin sudah menginstruksikan agar Kepala Balitbang Kemdikbud melakukan finalisasi atas hasil uji public tersebut.
“Targetnya tanggal 3 Januari sudah ada finalisasi di internal Kemdikbud. Hasil itulah yang nantinya akan dibawa kepada tim narasumber kurikulum tanggal 4 Januari untuk pengamblan keputusan,” kata Ibnu Hamad.
Sebelumnya Mendikbud Mohammad Nuh juga menyampaikan bahwa dalam finalisasi hasil uji public kurikulum 2013 yang tengah dilakukan, tim akan menyaring 7000 masukan selama uji publik. Hal itu untuk memilih masukan-masukan yang dapat diakomodir dalam perubahan kurikulum.
“Setelah itu akan disampaikan kepada Pak Wapres, presentasi di Kabinet dan terakhir disinergikan dengan hasil pembahasan Panja (Panitia Kerja Kurikulum) DPR, baru diputuskan,” pungkasnya.
Penyederhanaan, Tematik-Integratif
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
Skema 1. menyajikan tentang Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran. Sedang gambar 1. menggambarkan tentang strategi meningkatkan capaian pendidikan, yang digambarkan melalui sumbu x (efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan prefesionalitas guru), y (pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi) dan z (lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran).
Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran. Di banyak negara, seperti AS dan Korea Selatan, akhirakhir ini ada kecenderungan dilakukan menambah jam pelajaran. Diketahui juga bahwa perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. Bagaimana dengan pembelajaran di Finlandia yang relatif singkat. Jawabnya, di negara yang tingkat pendidikannya berada di peringkat satu dunia, singkatnya pembelajaran didukung dengan pembelajaran tutorial yang baik.
Penyusunan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya:
Konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak;
Belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum;
Belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global;
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala;
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Skema 2 menggambarkan tentang kesenjangan kurikulum yang ada pada konsep kurikulum saat ini dengan konsep ideal. Kurikulum 2013 mengarah kekonsep ideal. Sedang skema 3 menjelaskan alasan terhadap pengembangan kurikulum 2013
Peserta Didik
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas
Pendidikan Tinggi
Satuan Pendidikan
PAUD
Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah
Pendidikan Tinggi
Tenaga Pendidik
Guru
Dosen
Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013 diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran.
Mata pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.
Hadirnya kurikulum baru bukan berarti kurikulum lama tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.
Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan kerangka komptensi abad 21 yang menjadi dasar di dalam pengembangan kurikulum 2013.
Ada empat standar dalam kurikulum yang mengalami perubahan, meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian. Terhadap perubahan itulah maka rumusan standar kelulusan (SKL) pun berubah. Gambar 3 menunjukkan ruang lingkup SKL. Sedang gambar 4 dan gambar 5 berturut-turut tentang SKL Rinci dan SKL Ringkas.
Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Skema 1 menunjukkan pergeseran paradigma belajar abad 21yang berdasarkan ciri abad 21 dan model pembelajaran yang harus dilakukan.
Sedang gambar 1 adalah posisi kurikulum 2013 yang terintegrasi sebagaimana tema pada pengembangan kurikulum 2013. Sudah barang tentu untuk mencapai tema itu, dibutuhkan proses pembelajaran yang mendukung kreativitas. Itu sebabnya perlu merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning. Pertanyaannya, pada pengembangan kurikulum 2013 ini, apa saja elemen kurikulum yang berubah? Empat standar dalam kurikulum meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian akan berubah sebagaimana ditunjukkan dalam skema elemen perubahan.
Pengembangan kurikulum 2013, selain untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pada kurikulum 2006, bertujuan juga untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan), apa yang di peroleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Sedikitnya ada lima entitas, masing-masing peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen satuan pendidikan, Negara dan bangsa, serta masyarakat umum, yang diharapkan mengalami perubahan. Skema 2 menggambarkan perubahan yang diharapkan pada masing-masing enitas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perubahan kurikulum yang akan diberlakukan pada 2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yang ada.
Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses maupun standar kompetensi lulusan.
Uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam sistem pendidikan. mutu guru sebagai pengajarlah yang akan menjadi indikator utama sukses atau tidaknya sebuah kurikulum mencerdaskan para siswa. Ibarat bikin kue, meski bahan-bahannya berkualitas, hasilnya dijamin tidak enak kalau yang masak tidak punya pengetahuan memasak.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah dan isi paparan yang disampaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan pembuatan makalah yang akan datang. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
www.beritakaget.com/berita/4043/ramai-ramai-uji-publik-kurikulum-baru.html
Tanggal 23 februari, Pukul 19.45
www.beritakaget.com/berita/3936/uji-publik-kurikulum-baru-resmi-dimulai.html
Tanggal 23 februari, Pukul 19.55
http://antarabogor.com/index.php/detail/3572/ayo-ikutan-uji-publik-kurikulum-2013#.UTAngaKNkhk Jumat, 1 maret 2013. Pukul 11.12
http://www.jpnn.com/read/2013/01/01/152605/Finalisasi-Internal-Uji-Publik-Kurikulum-Baru-Segera-Rampung- Jumat, 1 maret. Pukul 11.10
http://www.jpnn.com/read/2013/01/01/152605/Finalisasi-Internal-Uji-Publik-Kurikulum-Baru-Segera-Rampung-#sthash.DfHAcwx6.dpuf Jumat, 1 maret. Pukul 09.10
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1 jam 20.46
Kementerian Pendidikan Nasional. Posted Mon, 12/03/2012 - 15:36 by sidiknas. Hari selasa, 5 maret 2013. Pukul 20.27
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1 jam 20.46 hari selasa, 5 maret 2013
18