Academia.eduAcademia.edu

Makalah Quran Hadits

2022, Abdul Hanif Sir

Makalah Quran Hadits

MAKALAH METODOLOGI PEMELAJARA QURAN HADITS TENTANG KANDUNGAN Q.S AL-BALAD (90): 1-10, Q.S AZ-ZUMAR (39): 53 DAN Q.S AL-BAQARAH (2): 153 TENTANG OPTIMIS DAN SABAR Oleh: Abdul Hanif Sir Ami Rizkiyana Dosen: Syaripah Aini, M.Ag PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MANDAILING NATAL 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dan terima kasih kepada dosen yang sudah memberikan arahan dan juga bimbingannya sehingga kami bisa lebih paham dalam membuat makalh ini. Kami sebagai penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kandungan Q.S Al-Balad (90): 1-10, Q.S Az-Zumar (39): 53 Dan Q.S Al-Baqarah (2): 153 Tentang Optimis Dan Sabar” yang menurut kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua . Untuk itu kami sebagai penulis terlebih dahulu meminta maaf bila ada isi dari makalah kami yang kata-katanya kurang pas, dan kurang berkenan dihati pembaca. Dan penulis merasa bahwa makalah ini masih banyak kekurangan-nya baik dari segi penulisan, kata-kata, maupun materi yang disajikan dalam makalah ini. Untuk itu penulis meminta kepada pembaca untuk memaklumkannya. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini, semoga Allah SWT memberikan keberkahan pada makalah ini dan kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Panyabungan, 23 September 2022 Kelompok 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 Isi Kandungan Surah Al-Balad (90) 1-10 4 Isi Kandungan Surah Az-Zumar (39) 53 7 Isi Kandungan Surah Al-Baqarah (2) 153 9 BAB III PENUTUP 11 Kesimpulan 11 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Swt. Yang Maha Adil akan memberi balasan atas semua yang telah dilakukan manusia (sesuai/sepadan dengan apa yang dilakukannya), tanpa ada yang terlewatkan, Perbuatan baik maupun yang buruk. Perbuatan baik akan mendapat pahala, ganjaran dan surga, sedangkan perbuatan buruk akan mendapat dosa, kesengsaraan dan siksa api neraka. Disamping Allah Swt. Maha Adil, Allah juga bersiat Al-Ghafur (Maha Pengampun/suka mengampuni) dengan sifat ini, Ia akan mengampuni semua dosa dan kesalahan yang telah diperbuat manusia, seberapapun banyak dosa dan kesalahan yang telah diperbuat manusia. Rumusan Masalah Siapa sajakah yang akan mendapat pengampunan Allah Swt.? Bagaimana Allah Swt. mengampuni dosa Dan kesalahan manusia? Mengapa Allah Swt. mengampuni manusia? Tujuan Masalah Mengetahui Siapa saja yang akan mendapat pengampunan Allah Swt. Mengetahui Bagaimana Allah Swt. mengampuni dosa Dan kesalahan manusia. Megetahui Mengapa Allah Swt. mengampuni manusia. BAB II PEMBAHASAN Isi Kandungan QS. Al-Balad (90): 1-10 Peringatan Allah Swt. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), (QS. 90:1) dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, (QS. 90:2) dan demi bapak dan anaknya. (QS. 90:3) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4) Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya (QS. 90:5) Dia mengatakan:"Aku telah menghabiskan harta yang banyak". (QS. 90:6) Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya (QS. 90:7) Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, (QS. 90:8) lidah dan dua buah bibir. (QS. 90:9) Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (QS. 90:10) Al-Quran dan Terjamah, 2015, Departemen Agama RI, Bandung:CV Darus Sunnah Penjelasan لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِ Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), (QS. 90:1) Ini merupakan sumpah dari Allah Swt. dengan menyebut Mekah Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang bertempat tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukan kota Mekah disaat penduduknya sedang melakukan ihram. وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), (QS. 90:1) Ini merupakan sumpah dari Allah Swt. dengan menyebut Mekah Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang bertempat tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukan kota Mekah disaat penduduknya sedang melakukan ihram. Makna dari apa yang dikatakan oleh mereka sehubungan dengan hal ini memang telah disebutkan di dalam hadis yang telah disepakati kesahihannya, yaitu: Sesungguhnya kota ini telah diharamkan (disucikan) oleh Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini menjadi kota yang suci karena disucikan oleh Allah sampai hari kiamat nanti. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan tetumbuhannya tidak boleh dicabuti. Dan sesungguhnya kota ini dihalalkan bagiku hanya dalam sesaat dari siang hari. kemudian kesuciannya kembali lagi di hari ini sebagaimana kesuciannya di hari sebelumnya. Ingatlah. hendaklah orang yang hadir menyampaikan (berita ini) kepada orang yang tidak hadir. وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَ Dan demi bapak dan anaknya (Al-Balad: 3) bahwa makna yang dimaksud adalah umum mencakup orang tua dan anaknya. لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍ Sesunggahnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Al-Balad: 4) Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan lain-lain menyatakan bahwa Kami telah. menciptakan manusia dengan sempurna dan tegak. Telah diriwayatkan pula melalui jalur Abu Maudud, Yakni mengalami susah payah dalam menanggulangi suatu urusan dari perkara dunianya dan suatu urusan dari perkara akhiratnya. Dan menurut riwayat yang lain, disebutkan mengalami kesusahan hidup di dunia dan kesusahan di akhirat. اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (Al-Balad: 5) Ibnu Adam mengira bahwa Allah tidak akan menanyai harta ini, dari manakah dia memperolehnya dan ke manakah dia membelanjakannya? يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak.” (Al-Balad: 6) Yakni anak Adam mengatakan bahwa dirinya telah membelanjakan harta yang banyak jumlahnya. اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌ Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya. (Al-Balad: 7) Mujahid mengatakan bahwa apakah dia mengira bahwa Allah Swt. tidak melihatnya? Hal yang sama dikatakan oleh kalangan ulama Salaf. اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِ Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata. (Al-Balad: 8) Yang dengan kedua matanya itu dia melihat. وَلِسَانًاِ Lidah. (Al-Balad: 9) Yang dengannya dia berbicara, lalu dapat mengungkapkan apa yang terkandung di dalam hatinya. وَّشَفَتَيْنِ Dan dua buah bibirnya. (Al-Balad: 9) Yang membantunya untuk berbicara dan makan serta menjadi anggota yang memperindah penampilan wajah dan mulutnya. Dengan indera (mata, lidah dan bibir) yang dimiliki manusia, ia dapat menuntun manusia ke arah kebaikan dan juga sebaliknya, dengan indera tersebut, manusia dapat terjerumus ke jalan keburukan yang dimurkai Allah Swt. وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10) Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Keduanya adalah dua jalan, lalu apakah yang menyebabkan jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan? Ibnu Jarir mengatakan, telah bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Hai manusia, sesungguhnya keduanya adalah dua jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, maka apakah yang membuat jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan. Dalam surah Al-Balad ini mengandung beberapa inti sari, pertama manusia diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan. Kedua, manusia janganlah terperdaya dengan kekuasaan dan harta benda yang banyak yang telah di belanjakan. Ketiga, Peringatan Allah kepada manusia atas beberapa nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan juga Allah telah menyampaikan jalan yang dapat membawa manusia menuju kebahagiaan atau kesengsaraan. Isi Kandungan QS Az-Zumar (39): 53 Besarnya Rahmat Allah Swt. قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (az-Zumar [39]: 53) Ayat ini merupakan seruan kepada segenap para pendurhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya agar bertaubat dan kembali kepada-Nya. Juga sebagai pemberitahuan bahwa Allah Swt. mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, betapapun banyaknya dosa yang telah dilakukan dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Kecuali dosa karena syirik karena dosa syirik tidak mendapatkan ampunan selama pelakunya tidak bertobat dari kemusyrikannya. Makna yang dimaksud oleh ayat tersebut, sesuai dengan firman-Nya: اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.al-Furqan [25]:70) Abu Abdur Rahman al-Muzani mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sabda Rasulullah Saw. mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Aku tidak suka bila diberikan kepadaku dunia dan seisinya sebagai ganti dari ayat ini, yaitu: "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, 'hingga akhir ayat.” Lalu ada seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan orang yang musyrik?" Rasulullah Saw. diam, lalu bersabda, -"Ingatlah, dan juga terhadap orang yang musyrik," sebanyak tiga kali. Hadis di atas menunjukkan bahwa makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Swt. mengampuni semua dosa tersebut bila disertai dengan taubat. Dan seorang hamba tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah Swt, bagaimanapun besarnya dosa-dosanya, karena sesungguhnya pintu rahmat dan pintu tobat itu luas. Allah Swt. telah berfirman: اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya. (At-Taubah [9]: 104) وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa [4]: 110) Dan Allah Swt. berfirman berkenaan dengan orang-orang munafik (An-Nisa [4]: 145-146): اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًا اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا ۙ Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan. (An-Nisa [4]: 145-146) Isi kandungan dalam Surah Az-Zumar ayat 53 ini seruan kepada segenap para pendurhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya agar bertaubat dan kembali kepada-Nya. Juga sebagai pemberitahuan bahwa Allah Swt. mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, betapapun banyaknya dosa yang telah dilakukan dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Kecuali dosa karena syirik karena dosa syirik tidak mendapatkan ampunan selama pelakunya tidak bertobat dari kemusyrikannya. Isi Kandungan QS. Al-Baqarah (2): 153 Shalat dan Sabar sebagai Penolong يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2]: 153) Allah Ta‟ala menerangkan bahwa sebaik-baik sarana yang dapat membantu dalam menjalani berbagai musibah adalah kesabaran dan shalat. Sebagaimana firman Allah Swt.: وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45) Ayat tersebut memerintahkan agar kita mohon pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia mu dengan kesabaran dan shalat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri mu dengan Allah. Maka Allah akan menolongmu dalam mengatasi setiap kesulitan yang menderamu. Sabar bisa dimaknai dengan menahan diri dalam menanggung sesuatu penderitaan, baik dalam mengahadapi sesuatu yang tidak diinginkan ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Pada akhir ayat tersebut Allah Swt menyatakan bahwa sesungguhnya shalat itu benar-benar sulit dan berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu (tunduk dan patuh kepada Rabb mereka). Hal itu menunjukkan bahwa shalat yang bisa menjadi solusi atas berbagai kesulitan yang mendera manusia adalah shalat yang dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, bukan sekedar melakukan mengucapkan lafal dan gerakan shalat secara zahir, melainkan yang dilakukan dengan menghadirkan hati dalam melaksanakannya. Dari sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Bila kedatangan masalah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan shalat. (HR. Ahmad dan an-Nasai). Dalam surah Al-Baqarah ayat 153 ini memerintahkan agar kita mohon pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia dengan kesabaran dan shalat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri dengan Allah. Maka Allah akan menolong dalam mengatasi setiap kesulitan yang mendera. Abdul Hafidz, Moh, 2020, Al-Quran Hadis kelas VII Madrasah Tsanawiyah, Kementrian Agama RI: Direktorat KSKK Madrasah BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam surah Al-Balad ini mengandung beberapa inti sari, pertama manusia diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan. Kedua, manusia janganlah terperdaya dengan kekuasaan dan harta benda yang banyak yang telah di belanjakan. Ketiga, Peringatan Allah kepada manusia atas beberapa nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan juga Allah telah menyampaikan jalan yang dapat membawa manusia menuju kebahagiaan atau kesengsaraan. Dalam Surah Az-Zumar ayat 53 seruan kepada segenap para pendurhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya agar bertaubat dan kembali kepada-Nya. Juga sebagai pemberitahuan bahwa Allah Swt. mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, betapapun banyaknya dosa yang telah dilakukan dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Kecuali dosa karena syirik karena dosa syirik tidak mendapatkan ampunan selama pelakunya tidak bertobat dari kemusyrikannya. Dalam surah Al-Baqarah ayat 153 ini memerintahkan agar kita mohon pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia dengan kesabaran dan shalat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri dengan Allah. Maka Allah akan menolong dalam mengatasi setiap kesulitan yang mendera. DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan Terjamah, 2015, Departemen Agama RI, Bandung:CV Darus Sunnah Moh Abdul Hafidz, 2020, Al-Quran Hadis kelas VII Madrasah Tsanawiyah, Kementrian Agama RI: Direktorat KSKK Madrasah ? ?