Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF)
Jilid 16, No 03,Desember 2020
Hal. 270 - 278
pISSN :1858 330X
eISSN : 2548-6373
Laman Webiste : http://ojs.unm.ac.id/jsdpf
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MEKANIKA FLUIDA MENURUT
TAKSONOMI SOLO
*M. Dewi Manikta
Puspitasari
Universitas Nusantara PGRI
Kediri
[email protected]
Kuni Nadliroh
Universitas Nusantara PGRI
Kediri
[email protected]
Muhammad Najibulloh
Muzaki
Universitas Nusantara PGRI
Kediri
[email protected]
*koresponden author
Abstrak - Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi
pemecahan masalah mahasiswa berkemampuan fisika tinggi dan sedang
dalam menyelesaikan soal mekanika fluida. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang
menempuh mata kuliah mekanika fluida. Pengumpulan data penelitian ini
menggunakan wawancara, tes mekanika fluida dan tes kemampuan fisika.
Tes kemampuan fisika digunakan untuk mengelompokkan tingkatan
kemampuan fisika mahasiswa tinggi dan sedang bedasarkan kriteria nilai
hasil tes kemampuan fisika mahasiswa. Sedangkan strategi pemecahan
masalah ditentukan dari hasil jawaban mahasiswa terhadap 4 soal
mekanika fluida yang diberikan dan wawancara yang kemudian dianalisis
dengan rubrik identifikasi strategi pemecahan masalah (epistemic game).
Hasil analisis tes pertama menunjukkan strategi pemecahan masalah yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah adalah mapping mathematics to
meaning dengan level relational dan transliteration to mathematics
dengan level multistructural. Pada tes kedua, mahasiswa menggunakan
pictorial analysis dengan level extended abstract dan transliteration to
mathematics dengan level relational dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan mahasiswa menyelesaikan masalah pada tes ketiga dengan
menggunakan mapping mathematics to meaning dengan level relational
dan recursive plug and chug dengan level relational. Mahasiswa
menggunakan recursive plug and chug dengan level relational dan
transliteration to mathematics dengan level relational dalam
menyelesaiakn test keempat. Strategi pemecahan masalah dari penelitian
ini nantinya dapat digunakan untuk menentukan strategi atau model
pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran konsep materi.
Kata Kunci : Strategi Pemecahan Masalah, Mekanika Fluida, Taksonomi
SOLO
Abstract – The main of this study is to determine the students’ epistemic
game of high and moderate physics-capable students in solving fluid
mechanics problems.this study is a qualitative research. The participants
are students learn fluid mechanics courses. The data collection of this
study used interview, fluid mechanics test and physics understanding test.
The physics understanding test is used to classify the physics-capable
students. While epistemic game is determined by the result of students’
answer of fluid mechanics test. The results of the analysis of the first test
show that the epistemic game used to solve the problem is mapping
mathematics to meaning with a relational level and transliteration to
mathematics with a multistructural level. In the second test, students use
pictorial analysis with an extended abstract level and transliteration to
mathematics with a relational level in solving problems. Meanwhile,
students solve problems in the third test by using mathematics to meaning
mapping with a relational level and recursive plug and chug with a
relational level. Students use recursive plug and chug with a relational
level and transliteration to mathematics with a relational level in
completing the fourth test. The problem-solving strategy of this study can
later be used to determine a strategy or learning model that is suitable for
learning material concepts.
Keywords : Epistemic Game, Students, Fluid Mechanics
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 270
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
A. PENDAHULUAN
Orientasi pendidikan telah bergeser menyiapkan mahasiswa untuk siap menghadapi dan
mengatasi dunia kerja. Pengetahuan mahasiswa dengan struktur teori fundamental gagal dalam
mengembangkan keterampilan dan kemampuan praktik yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Dalam
menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang, mahasiswa tidak hanya dibekali pemahaman konsep
akan tetapi juga kemampuan berpikir dalam menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan
masalah. Semakin beragamnya kebutuhan di dunia kerja maka dibutuhkan semakin banyak lulusan
yang mampu memecahkan masalah. Salah satu konsep yang perlu dikuasai mahasiswa teknik dalam
mempersiapkan diri di dunia kerja adalah pemahaman konsep fluida. Proses pembelajaran fluida yang
ada selama ini masih bersifat informatif dan kurang memberikan pengalaman nyata pada mahasiswa.
Salah satu hasil studi yang telah dilakukan oleh Fathiah,dkk (Fathiah et al., 2015) menunjukkan bahwa
pembelajaran fisika cenderung bersifat informatif dan kurang memfasilitasi mahasiswa dalam
menghubungkan konsep yang dipelajari dengan fenomena yang terkait. Mahasiswa pada akhirnya
kurang memiliki pengalaman belajar langsung dengan wujud nyata sifat fluida serta mempengaruhi
pemahaman mahasiswa tersebut.
Proses pemahaman mahasiswa tergantung pada keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan
belajar. Hal ini dapat ditunjukkan dapat ditunjukkan pada perkembangan dari kerja praktik dan
beberapa momen penilaian yang memiliki dampak positif pada cara mereka fokus pada konsep dan
mengikuti matakuliah yang diajarkan, memberikan pengetahuan tentang bidang yang diteliti,
mendorong kolaborasi bekerja dan merangsang keingintahuan mahasiswa (Sena-Esteves et al., 2019).
Momen penilaian membantu dan merangsang pembentukan pengetahuan mahasiswa, tetapi mahasiswa
masih mengalami kesulitan dalam menghubungkan antar konsep yang diperoleh. Kesulitan juga terlihat
pada proses belajar-mengajar mekanika fluida dimana konsep mekanika fluida dinilai memiliki
karakteristik yang sulit dan tidak menarik banyak mahasiswa teknik. Sehingga pendidik harus
merenungkan potensi kurangnya minat atau partisipasi dan kesulitan memahami konsep atau dengan
ekspresi lisan dan tulisan mahasiswa di kelas. Hal ini dapat diasumsikan bahwa ada kemungkinan
bahwa strategi pengajaran selama ini tidak sesuai dengan gaya belajar sebagian besar mahasiswa, yang
tidak memberikan motivasi dan asimilasi yang positif untuk mahasiswa selama proses belajarmengajar.
Kesulitan yang paling kritis muncul dari ketidakmampuan mahasiswa dalam membangun
hubungan antara kinematika dan dinamika fluida bergerak, dan dari kekurangannya pemahaman
tentang bagaimana berbagai wilayah sistem berinteraksi (Suarez et al., 2017). Hal ini meyakinkan
bahwa memahami kesulitan mahasiswa adalah langkah yang perlu untuk diperbaiki di bidang sains dan
teknik. Tidak hanya itu, kualitas pengetahuan mahasiswa menentukan kualitas dari apa yang telah
dirancang, produksi atau memahami konsep yang mempertimbangkan dan mengartikulasikan asumsi
dalam pemecahan masalah (Adair & Jaeger, 2016). Kualitas pengetahuan masalah mahasiswa dapat
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 271
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
ditingkatkan melalui pembelajaran produktif dengan aktvitas yang menarik bagi semua gaya belajar.
Pada saat yang sama, pembelaaran ini harus memotivasi mahasiswa dalam menyoroti konsep-konsep
penting, menggunakan contoh-contoh sederhana sambil mengesampingkan metode dan prosedur usang
yang tidak lagi digunakan. Menurut pendapat banyak ilmuwan, kualitas pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa diperlukan dalam menyelesaikan tugas-tugas kognitif untuk memecahkan masalah secara
sistematis (Guseinova, 2018).
Hubungan pemahaman mahasiswa tentang pemecahan masalah ditunjukkan oleh strategi dan
pengembangan pengetahuan mahasiswa. Pemecahan masalah merupakan bagian inheren dari bidang
teknik. Sedangkan strategi yang tepat difokuskan pada pengajaran suatu konsep misalnya mekanika
fluida untuk lebih memotivasi mahasiswa (Gamez-montero et al., 2015). Strategi ini harus
memperhitungkan keaktifan mahasiswa dalam berpartisipasi, di mana mahasiswa bukan hanya
penerima informasi secara pasif. Strategi pemecahan masalah tidak lepas dari proses berpikir
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah. Taksonomi SOLO merupakan alat yang digunakan untuk
mengkategorikan berpikir mahasiswa. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kamol
(Kamol & Har, 2010) yaitu mengenai kerangka berpikir yang dikarakterisasikan berdasarkan taksonomi
SOLO. Kerangka taksonomi SOLO mengklasifikasikan kemampuan proses berpikir terhadap sebuah
permasalahan. Hal ini mengklasifikasikan tingkat respons untuk pengembangan proses berpikir.
B. METODE
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Miles & Huberman, 1994). Wawancara, tes mekanika
fluida dan tes fisika dasar digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Hal ini untuk menentukan
epistemic game mahasiswa berkemampuan fisika dan sedang menurut taksonomi SOLO dalam
menyelesaikan tes mekanika fluida. Epistemic game menurut taksonomi SOLO ditentukan dari hasil
jawaban mahasiswa terhadap 4 soal mekanika fluida yang diberikan yang kemudian dianalisis dengan
rubrik identifikasi epistemic game dan rubrik taksonomi SOLO. Subjek peneltian ini adalah mahasiswa
yang mempelajari mekanika fluida (73 mahasiswa Teknik Mesin) Fakultas Teknik Universitas
Nusantara PGRI Kediri. Mahasiswa yang memiliki kemampuan fisika tinggi dan sedang (6 mahasiswa
berkemampuan sedang dan 67 mahasiswa berkemampuan tinggi) berdasarkan hasil tes kemampuan
fisika mereka. Adapun Teknik analisis data dalam penelitian ini (Miles & Huberman, 1994) yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mahasiswa berkemampuan fisika tinggi terdiri atas 67 mahasiswa. sedangkan mahasiswa
berkemampuan fisika sedang sebanyak 6 mahasiswa. Sebaran strategi pemecahan masalah mekanika
fluida mahasiswa berkemampuan tinggi dan sedang menurut Taksonomi SOLO disajikan pada tabel 1.
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 272
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
Tabel 1. Sebaran Strategi Pemecahan Masalah Mekanika Fluida Mahasiswa Berkemampuan Tinggi dan Sedang
menurut Taksonomi SOLO.
Kode
M001
M002
M003
M005
M006
M007
M008
M010
M011
M012
M016
M018
M019
M020
M021
M022
M028
M029
M030
M031
M032
M034
M035
M036
M037
M038
M039
M040
M042
M043
M044
M045
M047
M048
M050
M053
M054
M055
M056
M057
M058
M059
M060
M062
M063
M064
M066
M070
1
MMM2
MMM2
MMM2
TM
TM
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
TM
MMM2
MMM2
TM
MMM2
MMM2
MMM2
TM
MMM2
TM
TM
MMM2
MMM2
MMM2
TM
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
TM
TM
MMM2
TM
TM
MMM2
MMM2
TM
MMM2
MMM2
MMM2
TM
MMM2
EPISTEMIC GAME
2
3
TM
RPC
TM
RPC
PA
MMM2
TM
RPC
TM
MMM2
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
PA
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
PA
RPC
PA
RPC
TM
RPC
PA
RPC
TM
RPC
PA
RPC
TM
RPC
PA
RPC
PA
RPC
PA
RPC
PA
RPC
TM
RPC
TM
MMM2
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
PA
RPC
TM
RPC
TM
RPC
TM
RPC
4
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
TM
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
LEVEL TAKSONOMI SOLO
1
2
3
4
R
R
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
M
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
EA
R
R
R
EA
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
R
EA
R
R
R
EA
R
R
R
EA
R
R
M
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
R
EA
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 273
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
M071
M072
M073
M076
M077
M078
M080
M081
M082
M083
M084
M085
M087
M089
M091
M092
M093
M095
M097
M99
M100
M101
M102
M107
M112
Keterangan
Kode M001
Kode M002
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
TM
TM
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
TM
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
MMM2
PA
PA
TM
PA
PA
PA
TM
TM
TM
PA
TM
PA
TM
TM
TM
TM
PA
TM
TM
PA
TM
TM
TM
TM
TM
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
MMM2
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
TM
RPC
RPC
RPC
RPC
TM
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
RPC
R
R
R
R
R
R
M
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
M
R
R
R
R
R
R
R
EA
EA
R
EA
EA
EA
R
R
R
EA
R
EA
R
R
R
R
EA
R
R
EA
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
: Mahasiswa 1
: Mahasiswa 2, dst.
Keterangan Epistemic Game:
MMM1: Mapping Meaning to Mathematics
MMM2: Mapping Mathematics to Meaning
PM
: Physical Mechanism
PA
: Pictorial Analysis
RPC : Recursive Plug and Chug
TM
: Transliteration to Mathematics
Keterangan Level Taksonomi SOLO:
P
: Prestructural
U
: Unistructural
M
: Multistructural
R
: Relational
EA
: Extended Abstract
Kemampuan Tinggi
Kemampuan Sedang
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 274
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
Tabel 1 menunjukkan sebaran strategi pemecahan masalah mahasiswa menurut taksonomi
SOLO dalam menyelesaikan masalah mekanika fluida. M diikuti angka dalam tabel merupakan kode
mahasiswa yang menunjukkan karakteristik mahasiswa. Sedangkan strategi pemacahan masalah
mahasiswa berkemampuan tinggi dan rendah adalah mapping mathematics to meaning (MMM2),
transliteration to mathematics (TM), pictorial analysis (PA), recursive plug and chug (RPC). Dan level
taksonomi SOLO mahasiswa dalam penelitian ini menunjukkah mahasiswa menggunakan relational
(R), multistructural (M) dan extended abstract (EA) dalam menyelesaikan masalah mekanika fluida.
Strategi pemecahan masalah digunakan mahasiswa berkemampuan fisika tinggi dan rendah
menurut taksnomi SOLO dalam menyelesaikan masalah mekanika fluida dan dijabarkan sebagai
berikut: pada test pertama, mahasiswa menggunakan mapping mathematics to meaning dengan level
relational dan transliteration to mathematics dengan level multistructural. Mapping mathematics to
meaning dengan level relational digunakan oleh mahasiswa dalam mengidentifikasi dan
menggabungkan antar konsep fluida, menemukan persamaan dalam menyelesaikan permalasahan serta
mengevaluasi permasalahan fluida. Dalam hal ini, mahasiswa menggunakan dan menggabungkan
semua konsep dan data yang terdapat pada test pertama. Sedangkan mahasiswa yang menggunakan
transliteration to mathematics dengan level multistructural melakukan identifikasi besaran,
menemukan pola solusi test pertama, memetakan besaran dan mengevaluasi pemetaan masalah test
pertama. Hal ini menunjukkan mahasiswa menggunakan dan memberi tanggapan beberapa data serta
tidak dapat mengghubungkan antar konsep/data yang tertuang dalam test pertama.
Hasil analisis ini menunjukkan mahasiswa memecahkan tes dengan mengikuti proses kognisi
dalam memecahkan masalah. Pembentukan pemahaman mahasiswa dan pemberian informasi guna
memecahkan masalah tergantung dari tujuan pendidikan dalam mengartikulasikan pemilihan dan
desain masalah (Teodorescu et al., 2013). Mahasiswa mengembangkan cerita konseptual yang
berhubungan dengan persamaan fisika dalam strategi mapping mathematics to meaning (Tuminaro &
Redish, 2007). Mahasiswa mulai dengan sebuah persamaan fisika dan kemudian mengembangkan
cerita konseptual. Mahasiswa merespon beberapa data yang terdapat dalam masalah yang diberikan
tanpa menghubungkan antar data pada level multistructural. Mahasiswa memberikan respon dan
berfokus pada beberapa data yang relevan dengan masalah yang diberikan, serta data masih tidak
terintegrasi (Lian & Yew, 2012).
Pada test kedua, mahasiswa menggunakan pictorial analysis dengan level extended abstract
dan transliteration to mathematics dengan level relational. Pictorial analysis dengan level extended
abstract digunakan oleh mahasiswa dalam menentukan konsep, menggambrakna proses yang terjadi
dalam aliran sebuah tangki, menjelaskan permasalahan secara konseptual dan merepresentasikan
permasalahan. Hal ini menunjukkan mahasiswa menerapkan persamaan yang berhubungan dengan
permasalahan, menemukan prinsip umum dari data dan menerapkannya dalam menyelesaikan
permasalahan, serta memberikan tanggapan dengan menghubungkan antara konsep/data yang terdapat
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 275
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
dalam test kedua. Sementara itu, mahasiswa menggunakan transliteration to mathematics dengan level
relational melakukan identifikasi besaran, menemukan pola solusi test pertama, memetakan besaran
dan mengevaluasi pemetaan masalah test mekanika fluida kedua. Hal ini menunjukkan mahasiswa
menggunakan dan menggabungkan semua konsep dan data yang terdapat pada test pertama.
Pemahaman yang terorganisir dapat menganalisis secara kualitatif dan merencanakan solusi
yang memungkinkan untuk memantau kemajuan kemampuan mahasiswa (Ogilvie, 2009). Hal ini
menunjukkan bahwa strategi pemecahan masalah seperti transliteration to mathematics menggunakan
contoh pekerjaan untuk menghasilkan solusi tanpa mengembangkan pemahaman konseptual.
Mahasiswa menghitung secara bertahap, menuliskan simbol hanya untuk menentukan penyelesaian
masalah (Tuminaro & Redish, 2007). Berdasarkan respons yang diberikan mahasiswa, mahasiswa
cenderung ke level relational. Pada level relational, semua aspek informasi yang diberikan satu sama
lain diintegrasikan menjadi struktur yang koheren (Jamil, 2017). Selain itu, mahasiswa dapat
menghubungkan antar fakta dan membangun prinsip/teori dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan dalam waktu singkat (Appulembang, 2017).
Epistemic game menurut taksonomi SOLO yang digunakan mahasiswa pada test ketiga antara
lain adalah mapping mathematics to meaning dengan level relational dan recursive plug and chug
dengan level relational. Mahasiswa menggunakan mapping mathematics to meaning dengan level
relational dalam mengidentifikasi dan menggabungkan antar konsep fluida, menemukan persamaan
dalam menyelesaikan permalasahan serta mengevaluasi permasalahan fluida. Dalam hal ini mahasiswa
menggunakan dan menggabungkan semua konsep dan data yang terdapat pada test ketiga. Sedangkan
mahasiswa yang menggunakan recursive plug and chug dengan level relational melakukan
mengidentifikasi dan menghitung besaran, menemukan persamaan yang berhubungan dengan
permasalahan, mengidentifikasi dan menentukan besaran baru dalam menyelesaikan masalah mekanika
fluida. Hal ini menunjukkan menggunakan dan menggabungkan semua konsep dan data.
Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa mahasiswa menggunakan beberapa strategi
pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan penelitian (Tuminaro & Redish, 2007) yang menyatakan
bahwa sumber spesifik dan strategi bukanlah satu-satunya mahasiswa gunakan atau mainkan.
Berdasarkan hasil penelitian (Tuminaro & Redish, 2007), model kognitif dalam pemecahan masalah
(strategi pemecahan masalah) membantu meningkatkan pemahaman tentang yang dipelajari
mahasiswa.
Test keempat yang telah diselesaikan mahasiswa menggunakan recursive plug and chug
dengan level relational dan transliteration to mathematics dengan level relational. Recursive plug and
chug dengan level relational digunakan oleh mahasiswa dalam mengidentifikasi dan menghitung
besaran, menemukan persamaan yang berhubungan dengan permasalahan, mengidentifikasi dan
menentukan besaran baru dalam menyelesaikan masalah mekanika fluida. Dalam hal ini mahasiswa
menggunakan dan menggabungkan semua konsep dan data. Sedangkan transliteration to mathematics
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 276
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
dengan level relational yang digunakan oleh mahasiswa mengidentifikasi besaran, menemukan pola
solusi test pertama, memetakan besaran dan mengevaluasi pemetaan masalah test mekanika fluida. Hal
ini menunjukkan mahasiswa menggunakan dan menggabungkan semua konsep dan data pada test
keempat.
Mahasiswa menggunakan recursive plug and chug dalam menyelesaikan masalah. Pada
pelaksanaan recursive plug and chug, mahasiswa tidak mengidentifikasi dan memasang besaran ke
dalam persamaan. Bentuk epistemik dari recursive plug and chug identik dengan mapping meaning to
mathematics. Recursive plug and chug mengandalkan pemahaman sintaksi dari simbol fisika tanpa
mencoba memahami simbol secara konseptual (Tuminaro, 2004).
D. SIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis yang berupa strategi pemecahan mahasiswa
berkemampuan fisika sedang menurut taksonomi SOLO untuk menyelesaikan masalah mekanika
fluida. Strategi pemecahan masalah mahasiswa berkemampuan fisika tinggi dan sedang yaitu mapping
mathematics to meaning, transliteration to meaning, recursive plug and chug, dan pictorial analysis
dalam menyelesaikan soal mekanika fluida. Sedangkan menyelesaikan dengan level taksonomi SOLO
yang berbeda-beda yaitu relational, multistructural dan extended abstract.
Strategi pemecahan masalah menurut taksonomi SOLO dari penelitian ini dapat digunakan
untuk menentukan strategi atau model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran konsep materi.
Penelitian ini hanya terbatas strategi pemecahan masalah menurut taksonomi SOLO pada konsep materi
mekanika fluida. Sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan pada konsep materi yang lain dan juga
dapat diterapkan model pembelajaran untuk menunjang pembelajaran konsep materi tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Adair, D., & Jaeger, M. (2016). Incorporating Critical Thinking into an Engineering Undergraduate
Learning
Environment.
International
Journal
of
Higher
Education,
5(2),
23–39.
https://doi.org/10.5430/ijhe.v5n2p23
Appulembang, O. D. (2017). Profil Pemecahan Masalah Aljabar Berpandu pada Taksonomi Solo
Ditinjau dari Gaya Kognitif Konseptual Tempo Siswa SMA Negeri 1 Makale Tana Toraja.
Journal
of
Language,
Literature,
Culture,
and
Education,
13(2),
133–149.
https://ojs.uph.edu/index.php/PJI/article/download/336/pdf
Fathiah, F., Kaniawati, I., & Utari, S. (2015). Analisis Didaktik Pembelajaran yang Dapat
Meningkatkan Korelasi antara Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
SMA pada Materi Fluida Dinamis. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 1(1),
111–118. https://doi.org/10.21009/1.01116
Gamez-montero, P. J., Raush, G., Domènech, L., Castlla, R., García-vílchez, M., & Carbó, A. (2015).
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 277
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Jilid 16 No 03 Desember 2020
Fluid Mechanics Courses in Undergraduate Engineering Programs. 5(1), 15–30.
Guseinova, E. E. (2018). Organizational and pedagogical conditions for the development of
professional competencies in the technical students’ individual work through the example of
studying the discipline «Hydraulics and fluid mechanics». European Journal of Contemporary
Education, 7(1), 118–126. https://doi.org/10.13187/ejced.2018.1.118
Jamil, A. F. (2017). Peningkatan Level Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan Taksonomi SOLO pada
Materi Persamaan Linier melalui Pemberian Scaffolding. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3(1),
175–183. http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/34
Kamol, N., & Har, Y. B. (2010). Upper Primary School Students’ Algebraic Thinking. Proceedings of
the 33rd Annual Conference of the Mathematics Education Research Group of Australasia, July,
3–7. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED520911.pdf
Lian, L. H., & Yew, W. T. (2012). Assessing algebraic solving ability: A theoretical framework.
International Education Studies, 5(6), 177–188. https://doi.org/10.5539/ies.v5n6p177
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis. In R. Holland (Ed.), SAGE
Publications (Second). SAGE Publications.
Ogilvie, C. A. (2009). Changes in students’ problem-solving strategies in a course that includes contextrich, multifaceted problems. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 5(2),
1–14. https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.5.020102
Sena-Esteves, T., Morais, C., Guedes, A., Pereira, I. B., Ribeiro, M. M., Soares, F., & Leão, C. P.
(2019). Student’s perceptions regarding assessment changes in a fluid mechanics course.
Education Sciences, 9(2), 1–19. https://doi.org/10.3390/educsci9020152
Suarez, A., Kahan, S., Zavala, G., & Marti, A. C. (2017). Students’ conceptual difficulties in
hydrodynamics.
Physical
Review
Physics
Education
Research,
13(2),
1–12.
https://doi.org/10.1103/PhysRevPhysEducRes.13.020132
Teodorescu, R. E., Bennhold, C., Feldman, G., & Medsker, L. (2013). New approach to analyzing
physics problems: A taxonomy of introductory physics problems. Physical Review Special Topics
- Physics Education Research, 9(1), 1–20. https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.9.010103
Tuminaro, J. (2004). A Cognitive Framework for Analyzing and Describing Introductory Students’ Use
and Understanding of Mathematics in Physics. In Unpublished Thesis. University of Maryland.
Tuminaro, J., & Redish, E. F. (2007). Elements of a cognitive model of physics problem solving:
Epistemic games. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 3(2), 1–22.
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.3.020101
M. Dewi Manikta Puspitasari, Kuni Nadliroh, Muhammad Najibulloh Muzaki. Strategi Pemecahan … 278