BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Marketing Public Relations
2.1.1 Sejarah Marketing Public Relations
Berawal dari pertentangan, Public Relations itu fungsi tersendiri dalam
organisasi, Public Relations merupakan bagian dari pemasaran. Akan tetapi
dibanding berkonflik lebih baik kita menemukan solusi. Dan pemasaran dalam hal ini
mendominasi, menurunkan teori, serta menggenggam Marketing Public Relations.
Dimulai dari konsep pemasaran. Turun kepada bauran pemasaran yang telah
begitu menggema produk, harga, distribusi, dan promosi. Promosi pun demikian
mempunyai bauran iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan
langsung, Public Relations. Public Relations terpecah ke dalam Marketing Public
Relations, Corporate Public Relations. Tampak jelas disini Public Relations yang
bergrand teori pemasaran tidak lain Marketing Public Relations dimana berlangsung
percampuran konsep Public Relations dengan pemasaran.
Apabila ditanyakan, Untuk apa Marketing Public Relations? terjawab singkat
ternyata membentuk citra perusahaan yang
pembelian.
19
berdampak terhadap keputusan
20
Pada awalnya kegiatan pemasaran dan Public Relations merupakan bagian yang
terpisah. Satu perbedaan utama adalah pemasaran berorientasi pada hasil akhir berupa
pencapaian tujuan-tujuan pemasaran yang salah satunya adalah penjualan, sedangkan
Public Relations adalah kegiatan menyiapkan dan menyebarkan informasi dengan
tujuan mendidik dan menanamkan pemahaman yang baik pada publik sasaran.
Namun perbedaan tersebut sudah mulai hilang karena perusahaan membentuk Public
Relations yang lebih berorientasi kepada pasar dan perusahaan membentuk kelompok
Public Relations yang berorientasi pemasaran untuk secara langsung mendukung
promosi dan citra perusahaan. Sinergi antara pemasaran dan Public Relations ini
kemudian dinamakan sebagai Marketing Public Relations.
“Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan,
pelakasanaan
dan
pengevaluasian
program-program
yang
memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen
melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari perusahaan
terhadap citra merek (Brand Image)terhadap suatu produk tertentu”.
(Saka abadi,1994:p.46).
“Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan
nilai bagi produk melalui kemampuan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas
pesan produk”. (Ruslan, 2002, p.254).
Belch and Belch (1998;518) MPR adalah kegiatan Public Relations yang
mendukung pemasaran
“Fill (1995:401) menyatakan bahwa MPR adalah salah satu fungsi
manajemen untuk mengidentifikasi, membangun, dan
21
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara
organisasi dan publik yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan, dan juga dengan public khusus yaitu pelanggan,
konsumen, dan klien yang menentukan apakah suatu transaksi akan
dilakukan atau tidak.”
Hal tersebut, telah diteliti sendiri Marketing Public Relations berpengaruh
terhadap citra perusahaan, citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Namun, secara langsung Marketing Public Relations tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Singkatnya, Marketing Public Relations tidak begitu
serta merta mendorong keputusan pembelian melainkan meski secara tidak langsung
melalui citra perusahaan. Tidak sekedar berguna meningkatkan volume penjualan,
Marketing Public Relations lebih bertenaga untuk mempertahankan dan memperbaiki
keberadaan citra perusahaan.
2.1.2 Peran Marketing Public Relations
Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya
pembelian dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi yang baik
mengenai impresi dari perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan MPR di perusahaan
dianggap efektif, hal ini dikarenakan :
1. MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan
merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek).
22
2. MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing
category usage” dan “icreasing brand sales”.
3. Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila
dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan.
Lebih cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat.
Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama
organisasi menurut Rosady Ruslan :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang
tengah diluncurkan itu.
2.
Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
(benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor
(advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada konsumen,
termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain handling) dan lain
sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama
23
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations (House
PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan
kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang
positif di mata masyarakat / publik.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumennya
9.
Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul di masa mendatang .
2.1.3 Tujuan Marketing Public Relations
Marketing Public Relations mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif publik eksternal atau
masyarakat dan konsumen.
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek
5.
Mendukung bauran pemasaran keberadaan Marketing Public Relations yang
dilandasi tujuan telah dikemukakan semakin penting dengan berperannya
beberapa faktor.
Menurut Saka Abadi (1994:49) faktor faktor tersebut, yaitu :
1. Pecahnya pasar yang bersifat masal
24
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Peledakan informasi dan teknologi
Peningkatan persaingan
Jaringan periklanan semakin kurang kuat
Peningkatan biaya iklan
Penekanan biaya promosi
Ketahanan iklan berkurang
2.1.4 Ruang lingkup pekerjaan Marketing Public Relations
1. Memposisikan perusahaan sebagai “leader” atau “expert”.
2. Membangun kepercayaan ( confidence and trust) konsumen
3. Memperkenalkan produk baru
4. Menghapus, meluncurkan kembali (relaunch) produk-produk yang sudah
dewasa (mature)
5. Mengkomuniksikan keuntungan-keuntungan produk lama
6. Mempromosikan cara-cara pemakain baru atas produk-produk yang sudah
dikenal
7. Melibatkan menggerakkan masyarakat terhadap produk kita
8. Menjangkau “secondary markets”
9. Menekan pasar yang lemah
10. Memperluas jangkauan iklan
11. Menyebarkan berita sebelum beriklan
12. Membuat iklan lebih berbunyi (menjadi bahan pembicaraan)
13. Menjelaskan “product story” dengan lebih detail
14. Memperoleh publisitas atas produk-produk yang tidak boleh diiklankan
25
15. Memperoleh pemberitaan televisi atas produk-produk yang tabu diiklankan di
TV
16. Mengetes konsep pemasaran
17. Mengidentifikasikan produk (merek) dengan nama perusahaan
18. Mendapatkan dukungan konsumen dengan menjelaskan misi perusahaan
19. Mendorong motivasi tenaga-tenaga penjual (sales force)
20. Memperoleh dukungan dari para penyalur ( pengecer)
2.2 Tinjauan Tentang Pomosi
2.2.1 Definisi Promosi
Menurut William J.Stanfon dalam bukunya prinsip pemasaran dikatakan
bahwa:
“Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang
digunakan untuk memberitahukan, membujuk meningkatkan tentang perusahaan
(Saladin &Oesman, 1994:194)”
“Menurut Griffin and Ebert Promosi adalah komponen dalam bauran pemasaran
yang menekankan teknik yang berkesan untuk menjual produk.”
“Kotler, Promosi adalah Aktivitas yang memberitahu kebaikan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.”
“Promosi berarti kegiatan mengkomunikasikan manfaat suatu produk dan membujuk
pasar sasaran untuk membelinya”.(Kotler & Amstrong 1999:49)”
26
2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Menginformasikan (informing), dapat berupa :
• Menginformasikan pasar mengenaikeberadaan suatu produk baru,
• Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
• Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
• Menjelaskan cara kerja suatu produk
• Menginformasikan jasa-jasa yangdisediakan oleh perusahaan.
• Meluruskan kesan yang keliru.
• Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.
• Membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuasif) untuk :
• Membentuk pilihan merek
• Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,
27
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,
• Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,
• Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga.
3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas :
• Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat.
• Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.
• Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
• Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
• Menumbuhkan
persepsi
pelanggan
terhadap
suatu
kebutuhan
(category need).
• Memperkenalkan
dan
memberikan
pemahaman
tentang
suatu
produk kepada konsumen (brand awareness).
• Mendorong pemilihan terhadap suatu produk(brand attitude).
• Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk b( rand puchase intention).
• Mengimbangi
kelemahan
(puchase facilitation).
unsur
bauran
pemasaran
lain
28
• Menanamkan citra produk dan perusahaan p( ositioning).
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang
agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
2.2.3 Objek Promosi
a.
Menyampaikan Informasi
-
Promosi memperkenalkan barang atau jasa
-
Pemberitahuan baru kepada orang ramai.
-
Promosi juga memberi informasi tentang jenis
-
Barang serta tempat mendapatkan barang tersebut .
b.
Meningkatkan Jualan
-
Memberikan informasi tentang barangan atau pemberitahuan baru kepada
pengguna.
-
Memujuk serta mempengaruhi mereka membeli atau menggunakan/ barang dan
pemberitahuan berkenaan.
-
Promosi yang berkesan menyumbang kepada jualan barang atau
pemberitahuan itu bertambah. Malah, pengguna akan terus menggunakan
barang atau pemberitahuan itu (setia dan membuat belian ulangan). Hal ini
akan menguntungkan peniaga
29
c. Menstabilkan Jualan
Promosi digunakan untuk menarik minat pelanggan supaya mau membeli
produk yang dijual terutama pada masa atau musim perniagaan lembab. Aktivitas
promosi tertumpu kepada membuat
tawaran
tertentu
bagi
menggalakkan
pembelian.
a. Memposisikan Produk
Memainkan peranan yang penting untuk menyadarkan kepada pelanggan
tentang kehadiran produk di pasaran. Mengutarakan sesuatu ciri yang berlainan,
unik dan istimewa tentang produk tersebut supaya ia dapat menimbulkan suatu
image yang baik, menarik dan dapat memikat hati dan minat pengguna
e. Membina image
Promosi yang berkesan dan meyakinkan dapat melariskan barangan atau
pemberitahuan dan memberikan image yang baik kepada produk dan
pengeluarnya.
2.2.4 Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi biasanya merupaka komponen prioritas dari kegiatan
pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa
perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk
melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan promosi banyak yang mengatakan identik
30
dengan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar dana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan maka umumnya akan menghasilkan tingkatan promosi yang juga
sangat gencar untuk dapat dilakukan. Namun dana bukan diatas segala-galanya. Dana
yang terbatas dapat diatasi dengan inovasi yang lebih pintar dan tepat. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan dengan menganalisis keungulan produk, modal lain yang
dimiliki
oleh
perusahaan,
dan
segmen
pasar
yang
dibidik.
Dengan
mempertimbangkan faktor promosi pemasaran diatas, maka promosi dapat dilakukan
lebih pintar dan efisien serta tepat sasaran.
Kegiatan promosi sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk
disampaikan ke konsumen. Dalam penyampaian promosi informasi ini ada beberapa
hal penting yang hendaknya diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Program periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakan sebagai
media utama bagi perusahaan untuk menunjangan kegiatan promosi dimana
promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Saat ini periklanan yang sering
digalakan adalah melalui kegiatan media cetak dan elektronik. Dunia iklan sendiri
telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Salah satunya adalah dengan
mulai maraknya iklan dengan melalui media internet.
2. Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi atau
lebih dikenal dengan istilah ‘Personal Selling’. Kegiatan promosi yang satu ini
bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Karena kegiatan
31
personal selling adalah kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan
konsumen dengan secara langsung. Melalui kegiatan promosi personal selling
secara professional akan sangat membantu untuk tercaipanya penjualan yang
secara fantastis. Personal selling yang dilakukan secara besar merupakan salah
satu alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan jika memilki
modal yang cukup besar.
3. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan kualitas promosi penjualan.
Promosi penjualan mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi
dalam pemasaran produk. Penambahan intensitas disini dalam meliputi berbagai
aspek manajemen pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas
pelayanan distribusi, menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan
masih banyak aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan
pelanggan atas produk yang telah dipasarkan.
4. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih condong untuk
membentuk sebuah image yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan.
Pembentukan image positif ini dapat dilakukan dengan iklan atau promosi yang
memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat dimiliki oleh strategi pemasaran
produk lainnya. Bisa saja dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu produk
yang memiliki poin lebih, karakteristik unik, dan mempunyai manfaat lebih yang
dapat menjadi pemikiran positif dihadapan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan
32
maka image atau gambaran positif yang berkembang di masyarakat akan terbentuk
dan mendatangkan beberapa faktor positif untuk mendongkrak penjualan.
Keempat komponen pemasaran yang telah dipaparkan diatas harus dapat
dilakukan secara singkron agar menghasilkan strategi pemasaran yang baik dalam
jangka panjang, sehingga keuangan perusahaan dapat berjalan dengan sehat dan
kesejahteraan dapat ditingkatkan baik bagi perusahaan itu sendiri atau bagi karyawan
yang bekerja di perusahaan tersebut
2.3 Tinjauan Tentang Proses
Menurut definisinya, proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan
yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
Proses Promosi menentukan dan mencatat setiap tahapan yang secara
keseluruhan mengarah pada produktivitasnya. Aktivitas promosi yang tidak
mengikuti setiap tahapan tersebut cenderung berakhir dengan kegagalan. Asalkan
terencana dan tertata bagus, proses promosi yang berisi sejumlah tahapan itu akan
dapat membantu rnengidentifikasi, menganalisis, mengkualifikasi, mengukur
peluang, untuk kemudian menentukan tahapan selanjutnya. Jika ingin bagus,
perencanaan proses penjualan harus mengacu pada cara transaksi yang diinginkan
pelanggan, dan tidak mengacu pada selera salespeople.
33
2.3.1 Keadaan Proses
Sebagaimana proses bekerja, maka proses tersebut merubah state (keadaan statis/
asal). Status dari sebuah proses didefinisikan dalam bagian oleh aktivitas yang ada
dari proses tersebut. Tiap proses mungkin adalah satu dari keadaan berikut ini:
1. New: Proses sedang dikerjakan/ dibuat.
2. Running: Instruksi sedang dikerjakan.
3. Waiting: Proses sedang menunggu sejumlah kejadian untuk terjadi (seperti
sebuah penyelesaian I/O atau penerimaan sebuah tanda/ signal).
4. Ready: Proses sedang menunggu untuk ditugaskan pada sebuah prosesor.
5. Terminated: Proses telah selsesai melaksanakan tugasnya/ mengeksekusi
2.3.2 Perlunya Proses Promosi
Sederhananya adalah agar siapapun yang terlibat dalam aktivitas promosi tahu
langkah apa saja yang perlu dilakukan berikutnya demi meningkatkan peluang
keberhasilan promosi. Lagi pula, dalam situasi sekarang ini, hanya sebagian kecil saja
kampanye promosi yang dapat sukses oleh rancangan satu orang. Siklus promosi
berupa transaksi yang melibatkan cuma satu peristiwa, atau serangkaian peristiwa
dalam jangka waktu yang lebih panjang, tidak masalah. Yang terpenting adalah tahu
apa yang harus Anda lakukan dan kapan melakukannya.
34
Dengan menggunakan proses proses, orang dan perusahaan dapat:
6. Menentukan langkah selanjutnya yang memperbesar peluang sukses.
7. Mendiagnosis kelemahan di tingkat perorangan maupun kelompok dan
memperbaikinya.
8. Mengukur tingkat kemajuan program promosi pada setiap peluang yang ada.
9. Memprediksi revenue yang dapat diperoleh dari setiap peluang yang ada.
2.4.
Tinjauan Tentang Media Billboard
Billboard adalah salah satu media luar ruang yang dewasa ini telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat urban, yang memiliki tujuan menyampaikan pesan
promosi suatu produk atau jasa.
Billboard adalah salah satu alat promosi yang sangat digemari dalam dunia
periklanan di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari semakin tingginya permintaan pasar
terhadap periklanan jenis ini, sehingga mengakibatkan banyaknya perusahaanperusahaan baru yang bermunculan untuk merambah pasar billboard.
Billboard yaitu iklan luar ruang dengan ukuran besar. Lokasi strategis merupakan
kunci keberhasilan pemasangan bilboard, agar dapat memberikan rangsangan
stimulasi visual secara langsung kepada khalayak publik melalui pengaturan visual,
seperti tampilan warna, gambar, tipografi / huruf, serta layout. Elemen-elemen ini
35
diatur sedemikian rupa menjadi sebuah satu kesatuan dan ditampilkan pada media
billboard agar tampak menarik perhatian dan pesan-pesannya dapat tersampaikan
secara tepat kepada khalayak umum.
Permasalahan kemudian timbul ketika masing-masing billboard berusaha
bersaing dengan billboard lainnya, dengan memperebutkan area publik yang
dianggap strategis, sehingga ruang-ruang publik tersebut menjadi semakin terbatas.
Bahu jalan, façade dan atap gedung, area hijau semua dioptimalisasi dan dieksploitasi
untuk pemasangan titik-titik billboard, Karena itu para pengguna jalan akan
mendapatkan pemandangan pada sebuah ruas kawasan yang dipenuhi oleh ragam
media billboard, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sebuah pertanyaan
mengenai bagaimana pengguna jalan sebagai subyeknya dapat mengidentifikasi dan
tertarik pada tampilan visual media billboard tersebut
Hal tersebut terjadi karena selain dapat menghasilkan daya tarik yang luar biasa
terhadap pencitraan brand dan image produk, billboard juga memberikan prestise
yang tinggi terhadap image suatu perusahaan yang mempromosikan iklannya melalui
media billboard.
Saat ini, billboard masih termasuk model iklan luar ruang yang banyak
digunakan, apalagi di perkotaan. Pemasangannya bisa menggunakan struktur
mandiri yang permanen, maupun menempel pada konstruksi bangunan permanen.
36
Pada perkembangan selanjutnya, muncul pula digital billboard berupa gambar
atau running text yang menggunakan listrik sebagai catudaya.
Megatron dan videotron termasuk dalam digital billboard ini. Ada pula billboard
yang bersifat mobile atau sering disebut mobile billboard, misalnya dipasang pada
badan bus atau kendaraan besar lainnya. Baliho Sepertinya istilah ini hanya ada di
Indonesia. Biasanya digunakan untuk menyebut poster besar atau billboard yang
dipasang pada tempat/kedudukan yang semi permanen. Karena dudukannya semi
permanen, baliho ini berumur pendek. Oleh karena itu, model ini banyak digunakan
untuk promosi jangka pendek atau bersifat insidentil misalnya pemilihan umum,
pemilihan presiden, pemilihan lurah, atau bisa juga digunakan untuk mempromosikan
event tertentu misalnya pertandingan sepak bola tarkam (turnamen antar kampung),
dan lain sebagainya.
2.5 Tinjaun Tentang Klien
Memiliki klien yang loyal adalah salah satu tujuan akhir dari perusahaan karena
loyalitas klien dapat menjamin kelanggengan hidup perusahaan dalam jangka
panjang. Klien adalah perusahaan yang kita tawarkan untuk menggunakan jasa kita.
Kata lain dari klien adalah pelanggan, nasabah, pembeli, relasi, penerima jasa, dan
masih banyak kata lain dari klien.
Pemahaman loyalitas Klien sebenarnya tidak hanya dilihat dari transaksi nya saja
atau pembelian berulang (repeat customer). Ada beberapa ciri sebuah klien bisa
dianggap loyal. Antara lain :
37
•
Klien yang melakukan pembelian ulang secara teratur
•
Klien yang membeli untuk produk yang lain ditempat yang sama
•
Klien yang mereferensikan kepada orang lain
•
Klien yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah
Sedangkan dimensi loyalitas ada 4 yaitu : Transaction, Relationship, Partnership
dan Ownership. Bahwasanya ketika pelanggan loyal, maka tidak hanya mereka
keinginan bertransaksi tetapi juga berelasi, menjalin kerjasama bahkan mungkin ingin
“memiliki”. Misalkan dengan membeli saham/obligasi.
Loyalitas klien merupakan kekuatan dalam menciptakan barrier to new entrans
(menghalangi pemain baru masuk). Dalam rangka menciptakan cusomer loyalty maka
perusaaan harus berpikir untuk dapat menciptakan customer satisfaction terlebih
dahulu. Salah satunya yaitu melalui Relationship Marketing yang tidak hanya
mengutamakan pada bagaimana menciptakan penjualan saja tetapi bagaimana
mempertahankan klien dengan dasar hubungan kerjasama dan kepercayaan supaya
tercipta kepuasan pelanggan yang maksimal dan sustainibility marketing
2.5.1 Jenis Jenis klien
Ada pun jenis-jenis klien adalah sebagai berikut :
1.
Klien Internal ( Internal Customers); adalah orang yang berada didalam
organisasi ( perusahaan)dan memiliki pengaruh pada kinerja pekerjaan (
perusahaan kita).
38
2.
Klien antara ( intermediate custumer ) yaitu mereka yang bertindak/ berperan
sebagai perantara, buka sebagai pemakai akhir prduk itu.
3.
Klien eksternal ( eksternal customer ), yaitu pembeli atau pemakai akhir
produk itu, yang sering disebut sebagai klien nyata ( real customers).
Prinsip Prinsip Kepuasan klien
2.5.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Ekspektasi Klien adalah :
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasakan klien
ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/ pemasok
produk ( perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar,
harapan atau ekspektasi klien juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
2.
Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk dari
perusahaan maupun pesaing pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman teman, di mana mereka akan menceriterakan mutu
produk yang akan dibeli oleh klien itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi
klien terutama pada produk produk yang dirasakan berisiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi klien.