Academia.eduAcademia.edu

Abses Septum Nasi

2016, Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

Abses septum nasi merupakan kasus yang jarang dijumpai. Trauma nasal diketahui sebagai penyebab dari abses septum nasi. Penanganan dini dari penyakit ini sangat penting karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Pada makalah ini, kami akan melaporkan kasus anak dengan abses septum nasi dengan kecurigaan traumatik. Pasien laki-laki, berusia 9 tahun, datang dengan keluhan hidung tersumbat yang dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan disertai nyeri hidung, keluar sekret dan demam. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kedua kavum nasi sempit, terdapat pembengkakan septum nasi bilateral dengan permukaan licin, berwarna kemerahan serta terdapat nyeri tekan dan fluktuasi yang konsisten dengan abses septum nasi. Tatalaksana yang dilakukan adalah insisi drainase dan pemberian antibiotik. Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaannya dalam batas normal. Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat sangat penting pada penyakit ini untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi dan komplikasi berat yang dapat menimbulkan gejala sisa. Kata kunci: abses septum nasi, trauma hidung, anak

Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 66-70, Juli 2016 ARTIKEL PENELITIAN Rizka Fakhriani, dkk., Abses Septum Nasi Abses Septum Nasi Nasal Septal Abscess Rizka Fakhriani1*, Tolkha Amiruddin2 1 Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Rumah Sakit Umum Daerah Tjitrowardojo Purworejo *Email: [email protected] Abstrak Abses septum nasi merupakan kasus yang jarang dijumpai. Trauma nasal diketahui sebagai penyebab dari abses septum nasi. Penanganan dini dari penyakit ini sangat penting karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Pada makalah ini, kami akan melaporkan kasus anak dengan abses septum nasi dengan kecurigaan traumatik. Pasien laki-laki, berusia 9 tahun, datang dengan keluhan hidung tersumbat yang dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan disertai nyeri hidung, keluar sekret dan demam. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kedua kavum nasi sempit, terdapat pembengkakan septum nasi bilateral dengan permukaan licin, berwarna kemerahan serta terdapat nyeri tekan dan fluktuasi yang konsisten dengan abses septum nasi. Tatalaksana yang dilakukan adalah insisi drainase dan pemberian antibiotik. Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaannya dalam batas normal. Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat sangat penting pada penyakit ini untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi dan komplikasi berat yang dapat menimbulkan gejala sisa. Kata kunci: abses septum nasi, trauma hidung, anak Abstract Nasal septal abscess is uncommon. Nasal trauma is known to be a causative factor for development of nasal septal abscess. Early intervention is important as it can cause serious complications. In this case, we will present a child with nasal septal abscess with suspicion on trauma. A 9-year-old male was presented with nasal obstruction since 5 days before presentation. The patient also complained nasal pain, secretions, and fever. On physical examination, there were bilateral nasal cavity fullness and nasal septum swelling, consistent with a nasal septal abscess. Drainage incision and antibiotic administration were done seven days after interventions, the clinical findings were within normal limit. Early diagnosis and management is important to prevent the spread of infection and severe complications which may cause some sequelae. Keywords: nasal septal abcess, nasal trauma, children PENDAHULUAN terdapat 43 kasus abses septum nasi dalam periode Abses septum nasi merupakan kasus yang waktu 8 tahun.2 Trauma nasal diketahui sebagai 1 jarang dijumpai. Insidensi abses septum nasi sebenarnya tidak diktehui. Di Rusia dilaporkan terdapat 116 anak dengan abses septum nasi selama 6 tahun. Di Toronto, Kanada dilaporkan 66 penyebab dari abses septum nasi, yang menyebabkan terjadinya hematoma dan berakibat pada pembentukan abses.3 Pemeriksaan kultur Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 66-70, Juli 2016 darah perlu dilakukan untuk mengetahui mikroorganisme penyebab definitif pada penyakit tersebut, sehingga dapat diterapi dengan obat yang sesuai, biasanya dilakukan setelah pembedahan insisi drainase.4 Penanganan dini dari penyakit ini sangat penting karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius.5 Risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat abses septum nasi adalah risiko penyebaran infeksi ke daerah sekitar sampai ke intracranial, serta 6,7 kelainan bentuk hidung dan wajah. Telah dilaporkan Gambar 1. Tampak Pembengkakan pada Septum Nasi Bilateral beberapa kasus abses septum nasi sebelumnya, baik pada pasien trauma maupun non-trauma. Telah terdapat pembengkakan septum nasi bilateral dengan dilaporkan kasus anak dengan abses septum nasi permukaan licin, berwarna kemerahan, serta dengan kecurigaan traumatik. terdapat nyeri tekan dan fluktuasi pada pembengkakan tersebut (Gambar 1.). Pemeriksaan tenggorok LAPORAN KASUS Pasien laki-laki, 9 tahun, datang ke poliklinik Telinga Hidung Tenggorokan (THT) RSUD Tjitrowardoyo, Purworejo dengan keluhan hidung tersumbat yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. Hidung tersumbat dirasakan terus menerus dan semakin memberat. Keluhan tidak terpengaruh oleh perubahan posisi. Keluhan disertai nyeri hidung, terutama bila disentuh. Keluar sekret dari hidung yang hilang timbul, berwarna kuning kental. Terdapat keluhan demam yang dirasakan hilang timbul. Nyeri dalam batas normal. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis dengan abses septum nasi, kemudian dilakukan insisi drainase. Pasien masuk kamar operasi dalam keadaan sadar, kemudian identitas disesuaikan. Setelah dalam stadium anestesi, dilakukan tindakan aseptik antiseptik dan dipasang duk steril pada medan operasi. Dilakukan identifikasi daerah abses, lalu dilakukan insisi pada abses septum nasi dekstra, kemudian diperdalam, keluar pus sebanyak 1 cc (Gambar 2.). Hal yang wajah tidak ada. Keluhan telinga dan tenggorok disangkal. Pasien sudah berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 3 hari SMRS akan tetapi keluhan belum membaik. Pasien tidak mempunyai riwayat trauma pada hidung, tetapi pasien mempunyai kebiasaan sering mengorek hidung. Pasien tidak memiliki riwayat imunosupresif. Pada pemeriksaan fisik THT, telinga tidak didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior, didapatkan kedua kavum nasi sempit, Gambar 2. Tampak Pus Bercampur Darah Setelah Dilakukan Insisi pada Septum Nasi Dekstra 67 Rizka Fakhriani, dkk., Abses Septum Nasi sama dilakukan pada abses septum nasi sinistra, DISKUSI keluar pus sebanyak 1 cc. Dilakukan eksplorasi, Abses septum nasi didefinisikan sebagai abses hanya terbatas pada 1/3 septum anterior. Luka kumpulan pus yang terdapat di antara septum dicuci sebersih-bersihnya dengan povidone iodin. cartilagoneous atau bony dengan mukoperikondrium Dilakukan pemasangan tampon padat anterior atau mukoperiosteum.1,5 Abses septum nasi cukup dengan salep antibiotik (Chloramphenicol) pada jarang dijumpai. Studi oleh Naik (2010),8 melaporkan kedua kavum nasi, lalu difiksasi dan diplester. bahwa hanya didapatkan 20 kasus abses septum Pasien kemudian dirawat inap dan diberikan terapi nasi dalam jangka waktu 54 bulan di sebuah rumah ceftriaxone intravena 2 x 500 mg, metronidazole sakit di India. Trauma nasal telah diketahui sebagai intravena 3 x 250 mg, ketorolac intravena 3 x 15 mg faktor predisposisi dari sebagian besar kasus (75%) selama tiga hari. abses septum nasi.3 Pada umumnya, trauma di Tiga hari setelah insisi drainase, tampon dibuka mukosa nasal akan menyebabkan hematoma.8 He- dan dilakukan pemeriksaan rhinoskopi anterior, matoma rawan terhadap infeksi sekunder, terutama ditemukan kedua kavum nasi cukup lapang, Staphylococcus aureus.10 Progresivitas dari he- pembengkakan septum tidak ada, perdarahan tidak matoma menjadi purulenta dapat terjadi dalam 3 hari ada dan tampak luka pascainsisi baik. Pasien dan dapat menjadi abses dalam 5-7 hari.11 Penyebab diperbolehkan rawat jalan dengan obat rutin lainnya adalah operasi nasal, furunkel vestibulum cefadroksil tablet 2 x 250 mg, paracetamol tablet 3 nasi, sinusitis akut, infeksi gigi dan keadaan x 250 mg selama tujuh hari. Pasien kontrol ke imunodefisiensi.1,9 poliklinik THT satu minggu rawat jalan, tidak Pada pasien dengan abses septum nasi, didapatkan keluhan nyeri dan demam. Pada keluhan yang paling sering dijumpai adalah hidung pemeriksaan fisik tidak ditemukan perubahan bentuk tersumbat (95%), dapat juga dikeluhkan nyeri nasal hidung. Pemeriksaan rhinoskopi anterior dalam (50%), nyeri kepala (5%), demam (50%) dan mal- batas normal, luka pasca insisi sudah menutup aise. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan (Gambar 3.). pembengkakan dari septum nasi yang dapat bersifat unilateral maupun bilateral, fluktuasi dan nyeri tekan.1,3 Hidung dapat ditemukan membengkak, eritematous dan nyeri. Selain itu, demam dan leukositosis juga dapat dijumpai.1 Pasien kasus ini datang dengan keluhan obstruksi nasal, nyeri, keluar sekret dari hidung, disertai demam hilang timbul dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan septum nasi bilateral, fluktuasi dan terdapat nyeri tekan. Penemuan ini sesuai dengan tanda dan gejala yang dijabarkan di literatur. Pada pasien ini, abses Gambar 3. Septum Nasi dalam Batas Normal 68 septum nasi diduga disebabkan oleh kebiasaan Mutiara Medika Vol. 16 No. 2: 66-70, Juli 2016 pasien yaitu sering mengorek hidung. Kasus serupa Tatalaksana abses septum nasi meliputi terapi pernah dilaporkan oleh Forde et al. (2012),1 dimana medikamentosa dan pembedahan.9 Tatalaksana pasien berusia 55 tahun datang dengan obstruksi definitif pada abses septum nasi adalah insisi dan nasal bilateral, nyeri nasal yang berat dan demam drainase mukoperikondrial dalam anestesi umum. yang tidak membaik dengan antibiotik. Pada Masih belum ada konsensus mengenai apakah pemeriksaan fisiknya ditemukan pembengkakan drainase dilakukan bersamaan dengan rekonstruksi. mukosa nasal septum. Kasus lainnya juga Pascaoperasi, disarankan untuk diberikan antibiotik dilaporkan oleh Takano et al. (2014), 4 dengan spektrum luas dan dilakukan kultur. Terapi antibiotik keluhan dan penemuan klinis yang serupa, tetapi dilanjutkan hingga 1-2 minggu dan dapat diperpan- pada pasien berusia 7 bulan. Hanya pernah jang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan dilaporkan 1 kasus abses septum nasi pada individu respon terhadap terapi. Bakteri yang paling sering imunokompeten dan non-traumatik, oleh Huang et ditemukan pada abses septum nasi adalah Methi- al. (2011). 3 cillin Susceptible Staphylococcus Aureus (MSSA). Pada kasus dengan kecurigaan abses septum Bakteri lain yang dapat ditemukan antara lain adalah nasi, disarankan untuk dilakukan pemeriksaan com- H. influenzae, Beta-Hemolytic Streptococcus, Strep- puted tomography (CT) scan untuk menilai luas tococcus pneumoniae dan bakteri anaerob.9 Pada abses dan mencari faktor predisposisi yang pasien ini, dilakukan tindakan pembedahan yaitu memungkinkan. 1 Computed tomography scan insisi drainase dan tampak pus bercampur darah disarankan apabila terdapat selulitis fasial atau pe- pada bagian yang bengkak. Terapi medikamentosa riorbital, meningismus, gangguan status mental, yang diberikan berupa sefalosporin generasi ketiga gejala persisten setelah dilakukan insisi drainase (ceftriaxone) sebagai antibiotik spektrum luas dan dan keterlambatan diagnosis.5 Computed tomogra- metronidazole untuk bakteri anaerob. Cefadroxil phy scan juga diindikasikan pada keadan dimana diberikan sebagai antibiotik lanjutan selama satu etiologi penyakit tidak jelas, kecurigaan granuloma- minggu. Ketorolac dan paracetamol diberikan tosis Wegener, tuberkulosis, sifilis, sarkoma, sebagai agen anti nyeri. limfoma, terutama pada pasien dengan gangguan Abses yang tidak ditangani dapat menimbulkan sistem imun. Pada CT scan dapat ditemukan beberapa komplikasi, seperti resorpsi kartilago sep- pelebaran dari septum dengan kumpulan cairan pada tum, perforasi septum, saddle nose deformity dan submukoperikondrial. Pemeriksaan darah juga komplikasi intrakranial, meskipun jarang.11 Pus yang dilakukan untuk menyingkirkan imunodefisiensi terkumpul pada rongga septum akan mengganggu 1 sebagai penyebab. Pada kasus ini, tidak dilakukan suplai darah ke kartilago septum. Mikroorganisme pemeriksaan penunjang karena diagnosis telah dan efek massa dari abses dapat menyebabkan ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemerik- nekrosis kartilago dalam 1-2 hari. Hal tersebut akan saan fisik, serta tidak ditemukan tanda perluasan mengakibatkan terjadinya perforasi septum dan dari infeksi. saddle nose deformity.1 Keterlambatan dalam diag- 69 Rizka Fakhriani, dkk., Abses Septum Nasi nosis dapat berakibat pada komplikasi yang lebih 4. berat dan mengancam nyawa, seperti trombosis si- Septal Abscess in a Pediatric Patient. J Case 10 nus kavernous dan meningitis. Pada pasien ini tidak terjadi komplikasi dan septum nasi berada dalam Takano K, Abe A, Kakuki T, Himi T. A Nasal Reports in Medicine, 2014; 3 (1): 1-2. 5. Nwosu J, Nnadede P. Nasalseptal Hematoma/ batas normal pada satu minggu pasca insisi Abscess: Management and Outcome an a Ter- drainase. tiary Hospital of a Developing Country. Patient Prefer Adherence, 2015; 9 (1): 1017–21. SIMPULAN 6. Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat Facial Cellulitis Caused by Community-Ac- sangat penting untuk mencegah terjadinya quired Methicillin-Resistant Staphylococcus penyebaran infeksi dan komplikasi berat yang dapat menimbulkan gejala sisa. Pada kasus ini, telah aureus. J Laryngol Otol, 2010; 124 (9): 1014-6. 7. dilakukan diagnosis dini dan tatalaksana adekuat nosuppression. Am J Neuroradiol, 2007; 28 (10): Diperlukan konsensus mengenai keperluan 1878–1879. 8. tum nasi. and Hospital, Sullia. Clin Rhinol An Int J, 2010; Case Report. West Indian Med J, 2012; 61 (8): 832–3. 2. Alshaikh N, Lo S. Nasal Septal Abscess in Children: from Diagnosis to Management and Prevention. Int J Pediatr Otorhinolaryngol, 2011; 75 (6): 737–744. 3. 3 (3): 135–40. Forde R, Ashman H, Williams EW, WilliamsJohnson J. Idiopathic Nasal Septal Abscess-a Huang YC, Hung PL, Lin HC. Nasal Septal Abscess in An Immunocompetent Child. Pediatr Neonatol, 2012; 53 (3): 213–5. Naik SM. Nasal Septal Abscess: A Retrospective Study of 20 Cases in KVG Medical College DAFTAR PUSTAKA 1. Debnam JM, Gillenwater AM, Ginsberg LE. Nasal Septal Abscess in Patients with Immu- sehingga didapatkan hasil luaran yang baik. rekonstruksi saat tindakan pembedahan abses sep- Cheng LH, Kang BH. Nasal Septal Abscess and 9. Jatana KR. Delayed Presentation of Nasal Septal Abscess in a Pediatric Patient Following Infectious Mononucleosis and Acute Bacterial Sinusitis Otorhinolaryngology. J Otorhinolaryngol, 2017; 4 (1): 1–3. 10. Kass JI, Ferguson BJ. Treatment of Hematoma of the Nasal Septum. N Engl J Med, 2015; 372 (22): e28(1-3). 11. Sowerby LJ, Wright ED. Intracranial Abscess As a Complication of Nasal Septal Abscess. CMAJ, 2013; 185 (6): 1. 70 Int