Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2016, Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
…
5 pages
1 file
Abses septum nasi merupakan kasus yang jarang dijumpai. Trauma nasal diketahui sebagai penyebab dari abses septum nasi. Penanganan dini dari penyakit ini sangat penting karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Pada makalah ini, kami akan melaporkan kasus anak dengan abses septum nasi dengan kecurigaan traumatik. Pasien laki-laki, berusia 9 tahun, datang dengan keluhan hidung tersumbat yang dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan disertai nyeri hidung, keluar sekret dan demam. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kedua kavum nasi sempit, terdapat pembengkakan septum nasi bilateral dengan permukaan licin, berwarna kemerahan serta terdapat nyeri tekan dan fluktuasi yang konsisten dengan abses septum nasi. Tatalaksana yang dilakukan adalah insisi drainase dan pemberian antibiotik. Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaannya dalam batas normal. Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat sangat penting pada penyakit ini untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi dan komplikasi berat yang dapat menimbulkan gejala sisa. Kata kunci: abses septum nasi, trauma hidung, anak
Journal Of The Indonesian Medical Association, 2020
Tujuan: COVID-19 adalah suatu penyakit infeksi yang baru ditemukan sejak Desember 2019 yang kemudian diumumkan oleh WHO sebagai pandemi global. Gambaran radiologi pada COVID-19 cukup bervariasi, namun yang paling sering ditemukan adalah ground-glass opacity (GGO). Metode: Dilaporkan kasus seorang laki-laki usia 39 tahun dengan abse paru pada COVID-19Hasil: Pada laporan kasus ini kami melaporkan seorang pasien COVID-19 dengan manifestasi klinis yang jarang yaitu abses paru. Hasil pemeriksaan molekular TB pada pasien ini adalah negatif. Pasien ini mengalami perbaikan gejala klinis setelah dilakukan prosedur drainase cairan abses. Abses paru pada COVID-19 sangat jarang ditemukan sehingga pembahasan lebih lanjut mengenai pasien ini perlu untuk dilakukan.Kesimpulan: Abses paru adalah salah satu manifestasi klinis pada COVID-19. Drainase cairan abses dapat membantu memperbaiki keadaan klinis pasien COVID-19.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala
Abstrak. Abses merupakan hasil dari penumpukan pus dalam jaringan ditubuh yang membentuk sebuah rongga. Abses septum nasi masih umum di negara-negara berkembang, komorbid yang paling umum adalah diabetes melitus dan mereka harus diperlakukan dengan cara yang berbeda. Satu kasus abses septum nasi pada penderita DM tipe 2 dilaporkan pada seorang laki-laki berumur 46 tahun yang dilakukan insisi dan drainase abses, pemberian antibiotik kombinasi, dan pengontrolan kadar glukosa darah dengan diit dan obat-obatan.Penatalaksanaan yang komprehensif pada kasus ini memberikan hasil yang baik. Kata kunci : abses septum nasi, diabetes melitus, insisi drainase . Abscesses are the result of the accumulation of pus in the tissues in the body that form a cavity. Nasal septum abscesses are still common in developing countries, the most common comorbid is diabetic mellitus and they should be treated in different ways. One case of nasal septum abscess in type 2 diabetic mellitus patient in 46 years o...
Jurnal Kesehatan Andalas
Abstrak Latar Belakang: Gejala sumbatan hidung meskipun bukan suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita. Penyebab sumbatan hidung dapat bervariasi dari berbagai penyakit dan kelainan anatomis. Salah satu penyebab dari kelainan anatomi adalah deviasi septum nasi. Tujuan: Untuk menilai gejala dan derajat sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Tinjauan Pustaka: Diagnosis dari gejala sumbatan hidung sangat kompleks dan bervariasi, selain berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik juga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk pengukuran sumbatan hidung. Skor sumbatan hidung merupakan salah satu parameter untuk menilai suatu sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Untuk itu diperlukan pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi gejala sumbatan hidung, diantaranya adalah nasal inspiratory flow meter, rhinomanometri dan rhinometri akustik. Kesimpulan: Gejala sumbatan hidung pada deviasi septum dapa...
Alokasi Waktu : 72 JP (72 X 45 Menit) Kompetensi Inti KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
Manajemen berasal dari bahasa Latin manus yang berarti "tangan" (Online Etymology), dalam bahasa Italia maneggiare berarti "mengendalikan", dalam bahasa Prancis management yang berarti "seni melaksanakan dan mengatur" (oxford English Dictionary) sedangkan dalam bahasa Inggris istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan keinginan yang hendak dicapai atau diinginkan oleh organisasi-organisasi, seperti organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi, organisasi pemerintah dan lain sebagainya. Pertanyaan 5W+1H yang terdapat dalam manajemen, diantaranya : 1. What-Apa pengetian manajemen Manajemen memiliki banyak pengertian bahwa : a. Manajemen mempunyai pengertian secara universal, artinya manajemen dapat diterima secara umum dan berlaku untuk semua orang. b. Manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, berarti manajemen tidak terbatas yang ada dalam segala aspek kehidupan manusia. c. Manajemen sulit diartikan, bahwa pengertian manajemen selalu berbeda-beda menurut sudut pandang masing-masing, sehingga belum ada kesepakatan mengenai pengertian yang baku. d. Manajemen selalu berkembang dan berusaha mencari pendekatan-pendekatan dengan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dengan berbagai pendekatan dan penelitian. Dalam banyak literatur manajemen mengandung beberapa pengertian antara lain: manajemen sebagai suatu proses kerja sama, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas dan manajemen sebagai suatu seni dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (M.Manullang, 1996). Beberapa pengertian atau definisi menurut para pakar manajemen : • Gullick, Lutcher (1861-1896) : manajemen adalah satu bidang ilmu (science) yang dipelajari secara sistematis. • Follet, mary Parket (1868-1933) : manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor luar dengan faktor dalam. Interaksi tersebut menghasilkan penampilan tumbuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya (memiliki ciri khas). Ada tumbuhan yang pendek, tinggi, berdaun lebar, berbunga besar berwarna merah dan sebagainya. Faktor internal meliputi sifat genetik yang ada didalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor lingkungan.
Infeksi pada jaringan lunak sekitar saluran anal, dengan pembentukan abses rongga diskrit dikenal sebagai abses perianal Tingkat keparahan dan kedalaman dari abses cukup variabel, dan rongga abses sering dikaitkan dengan pembentukan saluran fistulous. Lokasi klasik abses anorektal tercantum dalam urutan penurunan frekuensi adalah sebagai berikut: perianal 60%, ischiorectal 20%, intersphincteric 5%, supralevator 4%, dan submukosa 1%. 1 Kejadian puncak dari abses anorektal adalah di dekade ketiga dan keempat kehidupan. Pria lebih sering terkena daripada wanita, dengan dominasi laki perempuan 2:1 hingga 3:1. Sekitar 30% dari penderita dengan abses anorektal laporan riwayat abses serupa yang baik diselesaikan secara spontan atau intervensi bedah diperlukan. 1 Sebuah insiden yang lebih tinggi dari pembentukan abses tampaknya sesuai dengan musim semi dan musim panas. Sementara demografi menunjukkan disparitas yang jelas dalam terjadinya abses anal sehubungan dengan usia dan jenis kelamin, tidak ada pola yang jelas ada di antara berbagai negara atau wilayah di dunia. Meskipun menyarankan, hubungan langsung antara pembentukan abses anorektal dan kebiasaan buang air besar, diare sering, dan kebersihan pribadi yang buruk tetap tidak terbukti. 2 Gejala abses perianal berupa nyeri, demam, dan adanya massa di sekitar anus. Tindakan terapinya dapat berupa insisi dan drainase. Setelah drainase abses, 50% dapat berkembang menjadi fistula. Fistula merupakan saluran penghubung antara bagian dalam anus atau rektum (primary opening) dan kulit (secondary opening). 2
Oleh: dr.Asep Hermana,SpB, FINACS Definisi Abses adalah pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam jaringan yang kemudian membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada dengan jaringan fibrotik disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi.
Komplikasi ekstrakranial dan intrakranial dari otitis media dapat terjadi pada seluruh kelompok usia, namun lebih umum dijumpai pada anak dalam dua tahun pertama kehidupan. Data penelitian di daerah pedalaman provinsi Natal, Afrika Selatan menunjukkan 80% komplikasi ekstrakranial dan 70% komplikasi intrakranial terjadi pada anak-anak yang berusia antara 1-2 tahun. Komplikasi otitis media akut dan kronik dapat menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi.
Wright State University, 2019
LINGUISTICA ANTVERPIENSIA, 2021
Jewish Families. Europe – Mediterranean (19th – 20th centuries), 2018
Center for Governance Research, 2024
La lectura, suplemento semanal de El Mundo, 2023
Mindfulness, 2020
Springer eBooks, 2023
Adicciones, 2011
Journal of Big Data, 2019
Experimental Neurology, 2008
The FEBS Journal, 2019
Proceedings of the Proceedings of the 1st Hasanuddin International Conference on Social and Political Sciences, HICOSPOS 2019, 21-22 October 2019, Makassar, Indonesia, 2020
Australian journal of applied linguistics, 2020
Jurnal Teknik, 2020
Pesquisa Brasileira em Odontopediatria e Clínica Integrada, 2019
Archaeological and Anthropological Sciences, 2016