Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
this papers is support by good argument, this have some sugestion for moslems, for how to do shalat, in good way, of course
Cara Sholat Tahajud -Shalat tahajud merupakan sholat yang dianjurkan. artikel kali ini akan membahas tata cara shalat tahajud beserta bacaan doa tahajud yang benar. juga dijelaskan secara detail dan lengkap mengenai keutamaan shalat tahajud/shalat malam, waktu pelaksanaan shalat tahajud, bacaan niat sholat tahajjud hingga doa sesudah shalat lail. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda sebagai muslim yang taat.
Sholat adalah amal perbuatan manusia yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat. Hal ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 864, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh عنه هللا رضي dimana beliau berkata bahwa Nabi وسلم عليه هللا صلى bersabda: Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya. Robb kita 'Azza wa Jalla berfirman kepada para malaikat-Nya-sedangkan Dia lebih mengetahui-, "Perhatikan sholat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?" Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allooh berfirman, "Perhatikan lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunnah?" Jikalau terdapat sholat sunnahnya, Allooh berfirman, "Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada sholat wajib hamba-Ku itu dengan sholat sunnahnya." Kemudian semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian." Tentang sholat ini, kaum Muslimin diperintahkan untuk menegakkan sholat fardhu itu 5X sehari, namun tidak sedikit diantara kaum Muslimin yang belum mengetahui tata cara sholat yang sesuai tuntunan Rosuul-nya وسلم عليه هللا ;صلى padahal Nabi Muhammad وسلم عليه هللا صلى telah bersabda, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 631, dari Shohabat bernama Maalik bin Al Huwairits عنه هللا رضي ketika beliau bersama rombongan 20 orang menginap 20 hari di Madinah untuk mempelajari tentang Islam dan selanjutnya agar diajarkan kepada kaumnya, lalu disela-sela itu Rosuulullooh وسلم عليه هللا صلى bersabda :
Maktabah Abu Salma al-Atsari http://dear.to/abusalma Imâm 'Abdul 'Azîz bin Baz 2 RISALAH PERTAMA TATA CARA SHALAT NABI MUHAMMAD egala puji hanya milik Allah semata, shala-wat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada hamba dan utusanNya, yaitu Nabi Muhammad, keluarga dan para shahabatnya. Amma ba`du: Berikut ini adalah uraian singkat tentang sifat (tata cara) shalat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Penulis ingin menyajikannya kepada setiap muslim, baik laki-laki ataupun perempuan, agar siapa saja yang membaca-Nya dapat bersungguh-sungguh dalam mencontoh (berqudwah) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. di dalam masalah shalat, sebagaimana sabda beliau: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Al-Bukhari). Kepada para pembaca, berikut ini uraiannya: S 1. Menyempurnakan wudlu; (Seseorang yang yang hendak melakukan shalat) hendaknya berwudlu sebagaimana yang diperintahkan Allah; sebagai peng-amalan terhadap firmanNya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak melakukan shalat, maka cucilah muka kalian, kedua tangan kalian hingga siku, dan usaplah kepala kalian, dan (cucilah) kedua kaki kalian hingga kedua mata kaki..." (Al-Ma'idah: 6). dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak diterima shalat tanpa bersuci dan shadaqah dari penipuan." (HR. Muslim ). Dan sabdanya kepada orang yang tidak betul shalatnya: "Apabila kamu hendak melakukan shalat, maka sempurnakanlah wudhu". Imâm 'Abdul 'Azîz bin Baz 4 2. Menghadap ke kiblat: Yaitu Ka`bah, di mana saja ia berada dengan seluruh tubuhnya (secara sempurna), sambil berniat di dalam hatinya untuk melakukan shalat sesuai yang ia inginkan, apakah shalat wajib atau shalat sunnah, tanpa mengucapkan niat tersebut dengan lisannya, karena mengucapkan niat dengan lisan itu tidak dibenarkan (oleh syara`), bahkan hal tersebut merupakan perbuatan bid`ah. Sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah melafadzkan niat begitu juga para sahabat. Disunnahkan meletakkan sutrah (pembatas) baik sebagai imam atau shalat sendirian karena demikian itu termasuk sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Shalat harus menghadap kiblat sebab tidak sah shalat seseorang jika tidak menghadap kiblat kecuali dalam kondisi tertentu yang telah banyak dijelaskan dalam kitab-kitab fikih. 3. Takbiratul ihram dengan mengangkat ke-dua tangan hingga sejajar dengan pundak sambil 3 Masalah Penting Tentang Sholât 5 mengucap Allahu Akbar lalu mengarahkan pandangan ke tempat sujud. 4. Mengangkat kedua tangan di saat bertak-bir hingga sejajar dengan kedua pundak atau sejajar dengan kedua telinganya. 5. Meletakkan kedua tangan di atas dada-nya, Yaitu dengan meletakkan tangan kanan pada punggung tangan kiri, atau pada pergelangan tangan kiri, atau pada lengan tangan kiri, karena hal tersebut ada haditsnya, (seperti) hadits yang bersumber dari Wa'il bin Hujr dan Qubaishah bin Hulb Al-Tha'iy yang ia riwaratkan dari ayahnya radhiyallahu 'anhu. 6. Disunnahkan membaca do'a istiftah: "Ya Allah, jauhkanlah antaraku dengan kesalahankesalahanku, sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat; Ya Allah, sucikanlah aku dari Imâm 'Abdul 'Azîz bin Baz 6 kesalahan-kesalahanku seba-gaimana pakaian putih disucikan dari segala kotoran; Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesa-lahan-kesalahanku dengan air, es dan salju" (Muttafaq `alaih yang bersumber dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Boleh juga membaca do'a yang lain sebagai gantinya, seperti: "Maha Suci Engkau, Ya Allah, dengan segala puji bagiMu, Maha Mulia NamaMu, dan Maha Tinggi kemuliaanMu, tiada Tuhan yang yang berhak disembah selain Engkau". Karena do'a ini ada dalil shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diperbolehkan membaca do'a istiftah lain dari keduanya yang ada dalil shahihnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Namun yang lebih afdhal (utama) adalah pada suatu saat membaca do`a istiftah yang pertama dan pada saat yang lain membaca yang kedua atau yang lainnya yang ada dalil shahihnya, karena yang demikian itu lebih 3 Masalah Penting Tentang Sholât 7 sempurna dalam ber-ittiba` (mencontoh Rasu-lullah shallallahu 'alaihi wasallam). Kemudian membaca: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk " "Dan dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Dan dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak syah shalat seseorang yang tidak membaca Surat Al-Fatihah ", dan sesudah itu membaca "Amin" secara jelas (nyaring) dalam shalat jahriyah, dan sirr (tersembunyi) dalam shalat sirriyah. Kemudian membaca ayat-ayat Al-Qur'an, dan diutamakan bacaan dalam shalat Zhuhur, Ashar dan Isya' dari surat-surat yang agak panjang, dan pada shalat Shubuh surat-surat yang panjang, sedangkan Imâm 'Abdul 'Azîz bin Baz 8 pada shalat Maghrib surat-surat pendek dan pada suatu saat boleh juga membaca surah yang panjang atau setengah panjang, maksudnya pada shalat Maghrib, sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan pada shalat Ashar hendaknya membaca surat yang lebih pendek dari pada bacaan shalat dzuhur 7. Ruku` sambil bertakbir dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak atau kedua telinga, dengan menjadikan kepala sejajar dengan punggung dan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut dengan jari-jari terbuka sambil thuma'ninah di saat ruku` dan mengucapkan: "Maha suci RabbKu Yang Maha Agung" Dan lebih diutamakan membacanya tiga kali atau lebih, dan di samping itu dianjurkan pula membaca: "Maha Suci Engkau, Wahai Rabb kami dan dengan segala puji bagiMu, Ya Allah, ampunilah aku". hasta/lengah tangannya dari tanah, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Tegak luruslah kalian di saat sujud dan jangan ada seorang dari kalian meletakkan kedua lengan tangannya seperti anjing meletakkan kedua lengan tangannya." (Muttafaq `alaih). 10. Mengangkat kepala sambil bertakbir, bertumpu pada kaki kiri dan mendudukinya, sedang-kan kaki kanan ditegakkan, meletakkan kedua tangan di atas ujung kedua paha dan kedua lutut, lalu mem-baca: "Wahai Rabbku, ampunilah aku; wahai Rabbku, ampunilah aku; wahai Rabbku, ampunilah aku. Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihilah aku, berilah aku petunjuk, berilah aku rizki, berilah aku kesehatan dan tutupilah kekuranganku."
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit. 2. Tangan rapat di samping badan. 3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu. 4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat. 5. Pandangan lurus ke tempat sujud. 6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya dimana penyusun masih diberikan kesehatan ( jasmani dan rohani ) dan keselamatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar untuk memenuhi tugas Kemuhammadiyahan. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah tentang Kemuhammadiyahan ini. Kami menyadari bahwa didalam tugas ini masih banyak kekurangan-kekurangan serta jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang kami miliki, namun besar harapan kami semoga tugas maalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Medan, 20 Maret 2013 Penyusun Shalat berjama'ah Keutamaan shalat berjama'ah Adapun keutamaan salat berjama'ah dapat diuraikan sebagai berikut: Berjama'ah lebih utama dari pada salat sendirian. Rasulullah SAW bersabda: "Salat berjama'ah itu lebih utama dari pada salat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA) Dari setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan baginya satu dosa serta senantiasa dido'akan oleh para malaikat. Rasulullah SAW bersabda: "Salat seseorang dengan berjama'ah itu melebihi salatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Terbebas dari pengaruh/penguasaan setan. Rasulullah SAW bersabda: "Tiada tiga orangpun di dalam sebuah desa atau lembah yang tidak diadakan di sana salat berjama'ah, melainkan nyatalah bahwa mereka telah dipengaruhi oleh setan. Karena itu hendaklah kamu sekalian membiasakan salat berjama'ah sebab serigala itu hanya menerkam kambing yang terpencil dari kawanannya." (HR. Abu Daud dengan isnad hasan dari Abu Darda' RA). Memancarkan cahaya yang sempurna di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda: "Berikanlah khabar gembira orang-orang yang rajin berjalan ke masjid dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat." (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Hakim). Mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang salat Isya dengan berjama'ah maka seakan-akan ia mengerjakan salat setengah malam, dan barangsiapa yang mengerjakan salat shubuh berjama'ah maka seolah-olah ia mengerjakan salat semalam penuh. (HR. Muslim dan Turmudzi dari Utsman RA). Sarana penyatuan hati dan fisik, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. Rasulullah SAW terbiasa menghadap kema'mum begitu selesai salat dan menanyakan mereka-mereka yang tidak hadir dalam salat berjama'ah, para sahabat juga terbiasa untuk sekedar berbicara setelah selesai salat sebelum pulang kerumah. Membiasakan kehidupan yang teratur dan disiplin.. Rasulullah SAW bersabda: "Imam itu diadakan agar diikuti, maka jangan sekali-kali kamu menyalahinya! Jika ia takbir maka takbirlah kalian, jika ia ruku' maka ruku'lah kalian, jika ia mengucapkan 'sami'alLaahu liman hamidah' katakanlah 'Allahumma rabbana lakal Hamdu', Jika ia sujud maka sujud pulalah kalian. Bahkan apabila ia salat sambil duduk, salatlah kalian sambil duduk pula!" (HR.
Aquitania, 2017
La fouille de l’agglomération de hauteur de La Sioutat a donné des résultats d’intérêt majeur pour l’étude des débuts de l’architecture italique dans la province d’Aquitaine. Les deux maisons étudiées appartiennent au modèle classique de la domus à cour centrale. Elles ont été édifiées vers 20/15 a.C. et permettent de s’interroger sur les ressorts de la transition urbaine et architecturale à l’oeuvre au ier s. a.C. La excavación del poblado de Roquelaure-La Sioutat ha proporcionado datos de gran interes para el conocimiento de los principios de la arquítectura itálica en la provincia de Aquitania. Las dos casas estudiadas pertenecen al modelo clásico de la domus de patio central. Fueron construidas alrededor de 20/15 a.C. y nos permiten preguntarnos sobre el proceso de transición urbana y arquítectural vigente durante el siglo i a.C.
In my opinion, / In my view, / To my mind, / To my way of thinking, / Personally I believe that / It strikes me that / I feel very strongly that / I am inclined to believe that / It seems to me that / As far as I am concerned, / I think that the world would be a much better place without nuclear power. To list advantages and disadvantages:
Revista Guerra Colonial, 2020
ŞAHİN, G. (2020). İngiliz Gezginlere Göre XIX. Yüzyılda Osmanlı Ülkesinde Sağlık Koşulları. History Studies, 12(6), 2987–3011., 2020
International journal of academic research in business & social sciences, 2024
Akademik Dil Ve Edebiyat Dergisi, 2024
NIGER DELTA ECONOMIC AND FINANCIAL REVIEW, 2021
Muhafazakar Düşünce, 2024
Eur. J. Law Technol., 2016
Scientific Journal of Silesian University of Technology. Series Transport, 2020
Asian Journal of Psychiatry, 2017
International Oil Spill Conference Proceedings, 1985
Brazilian Journal of Medical and Biological Research, 1999