Academia.eduAcademia.edu

Cara sholat

1.Niat shalat subuh Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aalaa 2.Niat shalat zhuhur Ushalli fardhazh zhuhri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa 3.Niat shalat ashar Ushalli fardhal 'ashri arba'a rakaatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa 4.Niat shalat magrib Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa 5.Niat shalat ìsya Ushalli fardhal isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillahi ta'aalaa 1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat,   Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit. 2. Tangan rapat di samping badan. 3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu. 4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat. 5. Pandangan lurus ke tempat sujud. 6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.    2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan   ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut. 1. Telapak tangan sejajar dengan bahu. 2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga. 3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga. 4. Jari-jari direnggangkan. 5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping. 6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya. 7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir. Catatan: Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga. 3. Gerakan Sedekap dalam Salat Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut. a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan. b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar. Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr. Adapun Bacaan ada di bawah ini : DOA IFTITAH ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam. AL-FATIHAH BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. ARRAHMAANIR RAHIIM. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. MAALIKIYAUMIDDIIN. Penguasa Hari Pembalasan. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU. Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.  IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM. Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN. Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.  UNTUK BACAAN SURAT-SURAT PENDEK BISA SOBAT BUKA HALAMAN DI SINI >>>> 4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram. 2. Turunkan badan ke posisi membungkuk. 3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk. 4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas. 5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk. 6. Pinggang direnggangkan dari paha. 7. Pandangan lurus ke tempat sujud. Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk. Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut : R U K U’ SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya. 5. Gerakan Iktidal dalam Sholat Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan. Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal. I’TIDAL SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH. Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ). RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU. Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya. 6.  Gerakan Sujud dalam Sholat ujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu: 1. wajah (kening dan hidung), 2. dua telapak tangan, 3. dua lutut, dan 4. dua ujung telapak kaki. Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut. 1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir. 2. Letakkan kedua lutut ke lantai. 3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai. 4. Letakkan kening dan hidung ke lantai. 5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan. 6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu. 7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya. 8. Renggangkan pinggang dari paha. 9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah. 10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud. Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak. Bacaa pada waktu sujud :  SUJUD SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya. 7.  Gerakan Duduk antara Dua Sujud Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu: 1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir. 2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki. 3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat. 4. Badan tegak lurus. 5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha. 6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat. 7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut. 8. Pandangan lurus ke tempat sujud. 9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud. Bacaannya Sebagai Berikut : DUDUK DIANTARA DUA SUJUD RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII. Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.  8. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya adalah sebagai berikut. 1. Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir. 2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki. 3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat. 4. Badan tegak lurus. 5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha. 6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat. 7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut. 8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud. Bacaannya sebagai berikut : TASYAHUD AWAL ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah. ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !. 9. Gerakan Tasyahud Akhir Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah. 1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir. 2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai. 3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat. 4. Badan tegak lurus. 5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha. 6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat. 7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut. 8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir. Bacaannya sebagai berikut : TASYAHUD AKHIR ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah. ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad. KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya. KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK. Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.  10. Gerakan salam  Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam. Adapun bacaan salam sebagai berikut : salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)