Academia.eduAcademia.edu

RPP Qur'an - Hadits 7 Semester 2

26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 5. Membaca surat pendek pilihan Kompetensi Dasar : 5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan hukum bacaan mim sukun Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam surah Al-Bayyinah dan surah Al-Kafirun Tujuan Pembelajaran Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun Mencari hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Mempraktikkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafirun aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran Macam hukum bacaan mim sukun QS. Al Bayyinah dan Al Kafirun Al-Qur’an ialah kita suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab. Untuk membacanya, ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan. Kaidah-kaidah itulah yang disenut ilmu tajwid. Menurut bahasa tajwid berarti membaguskan, membuat bagus atau pembagusan (perbaikan bacaan). Menurut istilah, ilmu tajwid ialah ilmu yang membicarakan tentang tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan mempelajari ilmu tajwid, diharapkan pengucapan lafal-lafal dalam ayat Al-Qur’an menjadi tepat. Ada dua hukum berkaitan dengan ilmu tajwid. Pertama, hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai penetahuan ialah fardu kifayah. Kedua, hukum menerapkan ilmu tajwid dalam membaca ayat-ayat Al-Qur,an hukumnya fardu ain. MACAM HUKUM BACAAN MIM SUKUN Mim Sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum bacaannya ada tiga. Ketiga hukum bacaan itu ialah : idgam mimi, Ikhfa syafawi, dan izhar syafawi Idgam mimi (ادغام ميمي ) Idgam mimi disebut juga Idgam mutamasilain. Huruf idgam mimi hanya satu, yaitu mim ( م). Cara membacanya ialah dengan memadukkan suara mim sukun kedalam mim berharakat berikkutnya. Kemudian suara di gunnah kan secara sempurna dengan lama tiga harkat. Suara gunnah keluar dari pangkal hidung. Contoh : ١. كم من فئة ٤. ما لهم من علم ٢. عليهم مؤصدة ٥. ولهم مهتدون ٣. ان كنتم مؤمنين ٦. عليهم من كل باب Ihkfa syafawi (اخفاء شفوي) Ikhfa berarti samara, sedangkan syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi terjadi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب ). Disebut ikhfa syafawi karena hukum ikhfa terjadi pada huruf yang bermakhraj di bibir. Cara membaca ikhfa syafawi ialah dengan suara samara antara mim dan ba. Kemudian, ditahan kurang lebih dua ketukan. Pada saat membacanya, kedua bibir merapat sehingga tidak ada udara yang keluar dri mulut. Contoh : ١. ان ربهم بهم ٤. ان كثيرا منهم بعد ذلك ٢. فاحكم بينهم بالقسط ٥. بل انتم بشر ممن خلق ٣. ومن لم يحكم بما انزل الله ٦. قد جاء كم بشير ونذير Izhar Syafawi (اظهار شفوي ) Izhar berarti jelas., sedanngkan syafawi berarti bibir. Izhar syafawi terjadi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, selain mim ( م ) dan ba (ب ). Cara membaca izhar syafawi ialah dengan suara jelas. Pada saat mengucapkan huruf mim, kedua bibir dirapatkan. Kejelasan pengucapan huruf mim cukup satu ketukan, tidak boleh lebih dari satu ketukan, dikhawatirkan akan menjadi bacaan ikhfa atau gunnah. Pengucapan izhar syafawi harus lebih diperjelas ketika mim sukun bertemu dengan dua huruf, yaitu fa (ف ) atau waw (و ). Hal ini disebabkan kedua huruf tersebut makhrajnya berasal dari bibir. Contoh : QS. AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN Surah Al-Bayyinah Surah Al-Kafirun Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Tanya jawab Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang hukum bacaan mim sukun Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi hukum bacaan mim sukun Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi hukum bacaan mim sukun Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar hukum bacaan mim sukun Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Instrumen Buatlah peta konsep tentang hukum bacaan mim sukun! SPenilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun Tes Tulis Jawab Singkat Jelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun Mengidentifikasi bacaan mim sukun dalam QS Al bayyinah dan Al Kafirun Tulis Tulis Uraian Hafalkan bacaan mim sukun dalam QS Al bayyinah dan Al Kafirun Mengaplikasikan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafirun Tulis Tulis Uraian Hafalkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafirun Penilaian 1 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang macam-macam hukum bacaan mim sukun Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam Al Kafirun Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kompetensi Dasar : 6.1 Memahami isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleran Melafalkan surah Al-Kafirun dan terjemahnya Menjelaskan kandungan surah Al-Kafirun Melafalkan surah Al-Bayyinah dan terjemahnya Menjelaskan kandungan surah Al-Bayyinah Tujuan Pembelajaran Mengartikan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Mencari ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun yang berkaitan dengan toleransi Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran Terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi TERJEMAHAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN Terjemahan QS Al Bayyinah orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus[1594]. dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. [1594] Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni. [1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan. Terjemahan QS Al Kafirun Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." ISI KANDUNGAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN TENTANG TOLERANSI Surah al-Bayyinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1 dan 2. kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang kafir dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama mereka sampai datang keteranga yang nyata. Keterangan itu adalah nabi akhir zaman yang mereka dambakan akan membacakan lembaran-lembaran suci sebagai pedoman hidup. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan sebab-sebab turunnya surah al-Kafirun. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka kafir Quraisy datang menemui Rasulullah saw. Mereka adalah al-Walid bin Mugirah, al-’Ash bin Wail, al-Aswat bin al-Mutalib, dan Umayyah bin Khalaf. Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah saw. bersekutu dalam segala hal, termasuk dalam hal peribadahan. Mereka akan menyembah apa yang beliau sembah. Beliau pun diminta menyembah apa yang mereka sembah. Bahkan, mereka mengangkat beliau sebagai pemimpin. Dengan adanya tawaran tersebut, turunlah wahyu Allah swt. yaitu Surah al-Kafirun. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Mina. Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah saw. menegaskan bahwa beliau tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafir, yakni berhala. Ayat 3 dan 5. Rasulullah saw. juga menegaskan bahwa orang kafir pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah, yakni Allah swt. Dengan demikian, Ayat 2-5 merupakan landasan fanatisme beragama. Rasulullaah saw. bersama kaum muslimin tetap mempertahankan ketauhidannya. Orang-orang kafir pun tetap mempertahankan agama mereka, yakni menyembah berhala. Pada Ayat 6, Rasulullah saw. Menegaskan bahwa orang kafir tetap pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama tauhid. Dengan demikian, Ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya tasamuhdalam beragama. Kaum muslimin memberi kebebasan dan tidak boleh mengganggu orang kafir dalam menjalankan agama nya. Sebaliknya, orang kafir pun tidak boleh mengganggu kaum muslimin dalam menjalankan ajaran islam. Hal ini telah diterapkan Rasulullah saw. Ketika membanggun masyarakat Madinah. Orang Islam hidup berdampingan dengan orang Yahudi dan Nasrani meskipun akhirnya mereka mengkhianatiumat Islam. Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Tanya jawab Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Instrumen Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi! Penilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menerjemahkan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Tes lisan Uraian Terjemahkan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun ? Memilah ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun yang berkaitan dengan toleransi Tes lisan Jawab Singkat Pilihkan ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun yang berkaitan dengan toleransi ? Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi Tes lisan Tugas Jelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi ? Penilaian 1 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah tentang toleransi Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Kafirun tentang toleransi Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kompetensi Dasar : 6.2 Memahami keterkaitan isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang membangun kehidupan umat beragama dalam fenomena kehidupan Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan keterkaitan isi kandungan surah Al-Kafirun dan surah Al-Bayyinah Menjelaskan hikmah fanatik dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari Melaksanakan kandungan surah Al-Kafirun dan surah Al-Bayyinah Menerapkan sikap toleran dan fanatik dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran Menentukan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafirun dengan kehidupan umat beragama aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran Membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafirun dengan kehidupan umat beragama KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM AJARAN ISLAM Fanatik Menurut KBBI, Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (politik, politik agama dan sebagai nya). Dengan demikian, orang yang fanatik dalam beragama berarti memiliki keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap agama nya. Di dalam islam, sikaf fanatik terhadap ajaran agama disebut istiqomah. Islam mewajibkan umat nya memiliki sikaf fanatik atau istiqomah dalam beragama. Dengan sikap ini, seorang muslim akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ajaran islam. Muslim yang tidak fanatik terhadap ajaran islam disebut munafik, tidak memiliki pegangan hidup yang mantap. Toleran Menurut KBBI toleran ialah sifat atau sikaf suka menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian nya sendiri. Dengan kata lain, toleran berartti memberi kebebesan kepada orang lain untuk bersikaf atau berpendirian sesuai keinginan nya. KETERKAITAN ANTARA SURAH AL-KAFIRUN DAN AL-BAYYINAH TENTANG MEMBANGUN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM FENOMENA KEHIDUPAN Surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah mempunyai keterkaitan sangat erat yang saling melengkapi. Surah Al-Kafirun ayat 2-5 dan Al-Bayyinah ayat 1-2 sebagai landasan hukum wajibnya memiliki fanatisme atau istiqomah dalam beragama. Keyakinan yang telah dipilih harus diperjuangkan dengan segala kemampuan dan kekuatan. Dengan demikian, keyakinan itu tidak akan mudah goyah oleh pengaruh keyakinan lain. Keyakinan ini harus ditanamkan terhadap seluruh anggota keluarga. Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Tanya jawab Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Media massa Instrumen Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi! Penilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam Tes tulis Tugas Jelaskan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam ? Menyebutkan contoh keragaman kehidupan umat beragama Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan contoh keragaman kehidupan umat beragama ? Mengaitkan isi kandu-ngan Al Bayyinah dan Al Kafirun dengan kehidu-pan umat beragama Tes tulis Jawab Singkat Kaitkan isi kandu-ngan Al Bayyinah dan Al Kafirun dengan kehidu-pan umat beragama ? Penilaian 2 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun yang berkaitan dengan toleransi Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 3 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 6. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kompetensi Dasar : 6.3. Menerapkan kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun dalam kehidupan Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafirun dalam kehidupan sehari-hari Melaksanakan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafirun dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran Menentukan ciri-ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Mencari contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran Cara perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama CARA PERILAKU ORANG YANG BERTOLERANSI DALAM BERAGAMA Sikap fanatik beragama dan toleran harus dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Diantara wujud fanatisme dan tasamuh menurut kandungan surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah adalah sebagai berikut : Fanatik Sebagai seorang muslim kita harus mempertahankan keyakinan sampai akhir hayat, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : . Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (QS. Ali Imran: 102) Tidak mudah terpengaruh oleh keyakinan lain karena kita yakin bahwa hanya agama Islam yang benar. Allah SWT berfirman sebnagai berikut : . Sesungguhnya aganma disisi Allah ialah Islam. (QS. Ali Imran : 19) Tidak mengorbankan keyakinan demi keuntungan dunia karena kita tahu bahwa perbuatan itu akanmembawa pada kerugian, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini : . Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan diakhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 85) Tasamuh atau Toleran Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain karena tidak dibenarkan agama dan akal sehat. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini : . Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah , maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah maha mendengar, maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256) Islam disebut dengan ar-rusydu (yang benar), sedangkan selain Islam disebut al-gayyu (tidak benar). Manusia telah diberi akal, pikiran, dan perasaan yang dapat digunakan untuk memilih jalan yang diridai Allah swt, yakni Islam atau jalan yang tidak diridai-Nya, yakni non-Islam. Allah berfirman sebagai berikut. …. Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaran itu datang nya dari Tuhanmu; barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa yang menghendaki (kafir) biarlah dia hafir.”… (Q.S al-kahfi/18: 29) Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam, sebagaimana para rasul terdahulu. Tegas seorang dai atau mubalig hanyalah menyampaikan Islam kepada manusia dan mengajak untuk menjalankan nya. Seorang dai tidak bertanggung jawab terhadap iman atau tidaknya orang lain. Seorang dai kadang harus menanggung beban dihina atau didustakan. Ia harus sabar menerima nya, sebagaimana firman Allah swt, berikut ini: Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, ssampai datang pertolongan kami kepada mereka… (Q.S. al-‘an’am/6: 34) dalam ayat lain, Allah swt, berfirman sebagai berikut: Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaran it semata-mata dengan pertolongan Allah dan jangan lah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. (Q.S. an-Nahl/16:127) Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek dakwah. Seorang dai tidak seharusnya hanya mengikuti kemauan objek dakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Semua harus dikembalikan kepada ajaran Allah swt, berfirman sebagai berikut: Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Q.S. al-Isra’/17: 36). Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut akidah dan ibadah, sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampong halamanmu. Sesungguhnya Allah mencari orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. al-Mumtahanah/60: 8) Hikmah Fanatik dan Toleran dalam Kehidupan Sehari-hari Sikap Fanatik toleransi berdampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara dampak positif sikap fanatik adalah: Memiliki keyakinan yang kuat sehingga lebih mantap dalam melaksanakan agama; Memiliki harga diri sehingga dipperhitungkan pihak lain; Teruji dalam pandangan allah swt. Adapun dampak positif dari sifat toleransi, antara lain: Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai; Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota masyarakat; Terpenhinya hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan kepuasan batin; Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan. Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Media massa Instrumen Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi! Penilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menentukan ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Tes tulis Jawab Singkat Tentukan ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Menunjukkan contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama Penilaian 2 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun yang berkaitan dengan toleransi Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafirun tentang toleransi Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 3 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 7. Menerapkan Al-Qur’an surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang problematika dakwah Kompetensi Dasar : 7.1 Memahami isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan pengertian dakwah dan problematika dakwah Melafalkan surah Al-Lahab dan terjemahnya Menjelaskan Asbabun Nuzul surah Al-lahab Menjelaskan problematika yang muncul pada surah Al-Lahab Melafalkan surah An-Nashr dan terjemahnya Menjelaskan Asbabun Nuzul surah An-Nashr Menjelaskan kandungan surah An-Nashr Menjelaskan problematika dakwah yang muncul pada surah An-Nashr Tujuan Pembelajaran Menerjemahkan QS Al Lahab dan An Nasr tiap mufrodatnya Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasr aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran QS Al Lahab dan An Nasr Terjemahan QS Al Lahab dan An Nasr Isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah QS AL LAHAB DAN AN NASR QS Al Lahab QS. An Nasr TERJEMAHAN QS AL LAHAB DAN AN NASR QS Al Lahab binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607]. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608]. yang di lehernya ada tali dari sabut. [1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri. [1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim. QS. An Nasr apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. ISI KANDUNGAN QS AL LAHAB DAN AN NASR TENTANG PROBLEMATIKA DAKWAH Dakwah dan premlematikanya adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Dalam dakwah pasti akan selalu diikuti adanya sebagai macam problematika. Dakwah Menurut bahasa, dakwah berarti ajakan, seruan, dan panggilan. Menurut istilah islam, dakwah berarti setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt, sesuai garis akidah, syariat, dan akhlak islamiah. Orang yang berdakwah disebut dai, sedangkan orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u. Selain kata dakwah, kita juga mengenal kata tablig. Menurut bahasa, tablig berarti penyampaian. Menurut istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilakdanakan agar memperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat. Orang yang bertablig disebut mubalig. Dalam kehidupan sehari-hari, antara kata dakwah dan tablig diartikan sama. Hal ini disebabkan tujuan ke dua kegitan tersebut sama, yaitu mengajak orang agar mau mengamalkan ajaran Islam. Allah swt, memerintahkan kita untuk berdakwah, diantaranya dalam ayat-ayat berikut ini. Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali ’Imran/3: 104) Selain menjelaskan tentang perintah berdakwah, ayat diatas juga menjelaskan bentuk-bentuk dakwah, yakni amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf berarti mencegah dari peerbuatan munkar. Pada kenyataan nya, dakwah pada masa sekarang lebih banyak amar ma’ruf. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu denga hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhamu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengutahui siapa yang dapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl/16: 125) Selain perintah berdakwah dalam surah An-Nahl Ayat 125, ayat tersebut juga memberikan metode dalam berdakwah. Metode itu adalah bil-hikmah, bil-mau’izah hasanah, dan bil-jidal. Dakwah bil-hikmah (dengan bijaksana), artinya perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara hak dan batil. Dakwah harus disampaikan dengan keterangan yang tegas dan jelas, tadak ragu atau bimbang. Dengan demikian, objek dakwah dapat mengetahui ajaran Islam dengan sebenernyatanpa keraguan. Dakwah bil-mau’izah hasanah, artinya dakwah dengan memberikan nasehat yang baik. Objek dakwah adalah manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh sebab itu, dai harus memiliki sifat terpuji, sopan, dan santun dihadapan objek dakwah. Sifat-sifat tersebut dapat menarik simpati dari para objek dakwah. Dengan demikian, insya Allah dakwah dapat berjalan baik. Dakwah bil-jidal, artinya dakwah secara biolagis, jika objek dakwah kaum terpelajar, dakwah ini akan lebih menarik. Seseorang dai harus memiliki wawasan yang luas sehingga tidak menutup kemungkinan seseorang dai memiliki pengetahuan dibidang umum. Dengan demikian, seorang dai tidak hanya mampu menjawab masalah kehidupan agama. Lebih jauh dari itu, ia mampu menjawab permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain ketiga metode tersebut, ada dakwah yang tidak kalah pentingnya, yakni dakwah bil-hal. Dakwah ini lebih mengedepankan keteladanan. Selain dakwah secara lisan, seorang daidituntut memberikan contoh riil dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dakwah bil-hal, antara lain memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang mendapat mesibah. Problematika Dakwah Problematika dakwah berarti permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan dakwah. Permasalahan seputar pelaksanaan dakwah dipengaruhi dua faktor, yakni kondisi intern dan ekstern. Kondisi intern lebih bertumpu pada diri seorang dai. Seorang dai yang tidak menguasai materi dakwah, belum mampu melaksanakan ajaran syariat dalam kehidupannya, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sering menjadikan dakwah tidak dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. Dengan demikian, seorang dai dituntut benar-benar menguasai materi, pelaksanaan meteri, dan ber-komunikasi dengan baik. Kondisi ekstern adalah kondisi dari luar, seperti lingkungan, media, dan pengaruh orang lain. Banyak acara TV yang cenderung memberikan gaya hidup yang tidak mendidik, seperti hidup komsumtif, mode pakaian yang tidak sesuai syariat, dan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang mendukung penerapan ajaran agama dan tidak memedulikan perkembangan anak juga memengaruhi proses dakwah. Belum lagi, kegiatan misionaris agama lain yang setiap saat mengancam pengalihan akidah. Semua itu perlu disikapi dengan kegigihan sehingga tidak mudah puutus asa dalam menjalankan dakwahnya. Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Tanya jawab Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Media massa Instrumen Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah! Penilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menerjemahkan QS Al Lahab dan An Nasr Tes lisan Tugas Terjemahkan QS Al Lahab dan An Nasr ? Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Tes lisan Jawab Singkat Jelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah ? Penilaian 2 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Lahab dan An Nasr Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS Al Lahab tentang problematika dakwah Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS An Nasr tentang problematika dakwah Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 3 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTsN Tembilahan Mata Pelajaran : Al-Qur’an-Hadits Kelas : VII / 2 Standar Kompetensi : 7. Menerapkan Al-Qur’an surat pendek pilihan dalam kehidupan tentang problematika dakwah Kompetensi Dasar : 7.2. Menerapkan isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr dalam kehidupan Alokasi Waktu : 4 x 40 menit INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al-Lahab dan surah An- Nashr dalam kehidupan sehari-hari Melaksanakan kandungan surah Al-Lahab dan surah An-Nashr dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran Memberi contoh perbuatan yang menolak ajaran Rosul Mencari contoh pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah Mencari contoh pertolongan Allah yang sekarang terjadi aplikasi nilai karakter Karakter Guru Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Karakter Peserta didik yang diharapkan : Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. Materi Pembelajaran Contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul Cara Allah memberi pertolongan Pertolongan Allah Contoh-contoh pertolongan Allah Asbabun Nuzul Surat Al-Lahab turun berkaitan dengan permulaan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw, secara terang-terangan di Bukit Safa, saat itu beliau naik keatas Bukit Safa seraya berseru,”Wahai Bani Fihr, Bani ‘Adli, dan keluarga Quraisy, mari berkumpul pada pagi hari ini !” Lalu, datanglah Abu Lahab dan seluruh kaum Quraisy. Orang yang tiddak bisa datang mengutus seseorang untuk datang guna mengetahui kabar yang akan disampaikan beliau. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw bersabda,”Bagaimana pendapat kalian seandainya aku beri tahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku? “Kaum Quraisy menjawab,” Pasti kami percaya, kami tidak mengenalmu, kecuali orang yang jujur,” Rasulullah saw. Bersabda,” Aku peringatkan kalian bahwa siksaan Allah yang dahsyat akan datang.” Abu Lahab berkata,” celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini engkau mengumpulkan kami?” Atas peristiwa ini , turunlah surat Al Lahab yang menyatakan bahwa kecelakaan akan menimpa Abu Lahab (orang yanag memfitnah dan menghalan-halangi dakwah agama Allah). Problematika Dakwah yang Muncul Pada dasarnya, orang-orang Quraisy mempercayai kebaikan pribadi Rasulullah saw. Hal ini dapat diketahui dari sikap mereka. Dengan suara bulat, mereka memberi gelar Al-Amin kepada beliau ketika beliau berhasil meredam pertikaian diantara mereka. Pada saat itu mereka bertikai tentang peletakan kembali Hajar Aswad pada dinding ka’bah. Ketika mereka ditanya, bagaimana pendapat kalian seandainya aku beri tahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku? “mereka menjawab, “pasti kami percaya. Kami tidak mengenalmu, kecuali sebagai orang yang jujur.” Kebencian mereka muncul setelah beliau menyatakan diri sebagai utusan Allah SWT. Orang-orang kafir quraisy sudah mengira bahwa beliau akan meninggalkan agama nenek moyang yang sudah menjadi keyakinan mereka. Problematika dakwah yang tersirat pada surah Al-Lahab ialah : a. Sikap penolakan masyarakat quraisy terhadap agama yang dibawa Rasulullah SAW. b. Penolakan secara tegas terhadap dakwah Rasulullah SAW justru dimotori oleh kerabat beliau sendiri, yakni paman beliau yang bernama Abu Lahab. c. Cemoohan yang disampaikan oleh paman beliau sendiri dengan pernyataan bahwa beliau akan mendapatkan kecelakaan. d. Rintangan dari Ummi Hani istri abu Lahab yang selalu menghalangi jalan dakwah dengan membuang duri dijalan dan menyebarkan fitnah terhadap beliau. e. Tekanan dari kaum kafir quraisy terhadap beliau dan pengikutnya. Asbabun Nuzul Surah An-Nasr turun berkaitan dengan kedatangan Rasulullua SAW bersama 12.000 pasukan muslim di Mekah. Pada waktu itu, Rasulullah SAW menugaskan panglima Khalid bin Walid menggempur pasukan tersebut, Khalid bin Walid memperoleh kemenangan yang gemilang dan berhasil melucuti senjata mereka. Hal itu membawa dampak positif. Orang-orang Quraisyberbondong-bondong masuk islam. Pada saat itu turun surah An-Nasr. Surah ini berisi perintah agar Rasulullah SAW bersama kaum muslimin bersyukur dan bertasbih serta memohon ampun atas segala kesalahan. Penjelasan Ayat Penaklukan kota mekah terjasi pada tahun 8 Hijriah, Rasulullah SAW membagi pasukan muslim menjadi empat : Pasukan pertama (pasukan sayap kiri) dipimpin oleh Zubair bin Awwam. Mereka memasuki kota mekah dari arah utara Pasukan kedua (pasukan sayap kanan) dipimpin oleh Khalid bin Walidmereka memasuki kota mekah dari hilir (bawah/selatan) Pasukan ketiga terdiri atas kaum Ansar yang dipmpin oleh Sa’ad bin Ubadah. Mereka memasuki kota mekah dari arah barat. Pasukan keempat terdiri atas kaum muhajirin yang dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah mereka memasuki kota mekah dari arah bukit hindi. Problematika Dakwah yang Muncul Problematika yang dihadapi kaum muslimin berkaitan dengan kemenangan atas kota mekah ialah : Sikap permusuhan kaum kafir quraisy khususnya sejak awal dakwah Dirusaknya perdamaian Hudaibiyah oleh Suhail bin Amr safwan bin Umayyah dan Ikrimah bin Abu Jahal. Perlawanan pasukan kafir yang dipimpin oleh Suhail bin Amr safwan bin Umayyah dan Ikrimah bin Abu Jahal terhadap pasukan Khalid bin Walid. Menerapkan Kandungan Surah Al-Lahab dan An-Nasr dalam kehidupan Sehari-hari Sebagai seorang muslim, setelah memahami surah Al-Lahab dan An-Nasr, hendaknya kalian mampu menerapkan kandungan kedua surah tersebut. Diantara penerapan kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari ialah : Senantiasa berdakwah meskipun menghadapi rintangan sebagaimana yang dihadapi Rasulullah SAW Melakukan hijrah apabila masyarakat yang menjadi objek dakwah sudah tidak bisa diharapkan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW Bersabar diri dalam menghadapi sikap tidak bersahabat dari objek dakwah sebagaimana sikap Rasulullas SAW menghadapi cemoohan Abu Lahab dan anak buahnya Pandai-pandai menjaga diri agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan dimasyarakat sesuai pesan Rasulullah SAW kepada pasukan muslim yang memasuki kota mekah Sikap berkorban dalam membela Islam dan menjaga wibawa kaum muslimin sebagaimana yang dilakukan Khalid bin Walid dalam menghadapi pasukan kafir quraisy. Metode Pembelajaran Peta konsep Diskusi Tanya jawab Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian ditempel di depan kelas Elaborasi Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Konfirmasi Hasil penilaian dikumpulkan ke guru Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik Kegiatan Penutup Memberikan refleksi pada siswa Apakah pembelajarannya menarik Materi apa yang telah kita bincangkan Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah Media/ Sumber Belajar Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7 Juz ‘Amma Media massa Instrumen Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasr tentang problematika dakwah! Penilaian 1 Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Menyebutkan contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul ? Menunjukkan cara Allah memberi pertolongan Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan cara Allah memberi pertolongan? Mengidentifikasi pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah ? Menunjukkan contoh pertolongan Allah yang terjadi saat ini Tes tulis Jawab Singkat Sebutkan contoh pertolongan Allah yang terjadi saat ini ? Penilaian 2 Aspek Yang Dinilai Skor 1 2 3 Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasr dalam kehidupan Ketepatan peta konsep tentang contoh-contoh perbuatan yang menolak ajaran Rasul Ketepatan peta konsep tentang cara Allah memberi pertolongan Keterangan Skor : 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik Penilaian 3 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan Peta Konsep Skor Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9) RubRik Penilaian Diskusi Nama : Kelompok : Kelas : No Aspek Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lisan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala MTs Negeri Tembilahan Drs. M. RUSLI NIP. 19571111 198503 1 005 Tembilahan, 6 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an - Hadits M. YUSUF, S.Ag Madrasah Tsanawiyah / MTs 1 RPP Qur’av Hadits MTs/Kls VII/Smt 1-2 28