MAKALAH
TAHAP DALAM BERKOMUNIKASI
Dosen Pengampu:
Aniek Wirastania, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Dewi Musyarofah
195000069
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Tahap Dalam Berkomunikasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi
Antar Pribadi. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Komunikasi
Antar Pribadi dan juga rekan-rekan yang terlibat didalamnya, sehingga makalah ini bisa
tersusun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
dan pengetahuan kita mengenai Tahap Dalam Berkomunikasi yang baik dan benar.
Kami juga menyadari bahwa, penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari
rekan-rekan semua demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Surabaya, Oktober 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan
A. Tahap Dalam Berkomunikasi.......................................................................... 3
B. Membangun Komunikasi Yang Efektif........................................................... 4
C. Sumber Kegagalan Dalam Berkomunikasi...................................................... 5
D. Mengirim Pesan Secara Efektif....................................................................... 7
E. Arah Komunikasi............................................................................................. 7
F. Mendengarkan Sambil Memahami.................................................................. 8
G. Persepsi Saat Mendengarkan........................................................................... 9
H. Memahami Sudut Pandang Orang Lain........................................................... 9
BAB III Penutupan
A. Kesimpulan.................................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................................. 10
Daftar Pustaka
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan
orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain
tersebut menjadi miliknya.
Kehidupan
sehari-hari,
komunikasi
merupakan
suatu
tindakan
yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan.
Proses komunikasi melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja tahap-tahap dalam berkomunikasi?
2. Bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif?
3. Apa penyebab sumber kegagalan dalam berkomunikasi?
4. Bagaimanakah kiat mengirim pesan secara efektif?
5. Apa saja macam-macam arah komunikasi?
6. Bagaimana cara mendengarkan sambil memahami?
7. Bagaimanakah persepsi saat mendengarkan dan menanggapi?
8. Bagaimanakah memahami sudut pandang orang lain?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam berkomunikasi.
2. Untuk mengetahui cara membangun komunikasi yang efektif.
3. Untuk mengetahui penyebab sumber kegagalan dalam berkomunikasi.
4. Untuk mengetahui kiat mengirim pesan secara efektif.
5. Untuk mengetahui macam-macam arah komunikasi.
6. Untuk mengetahui cara mendengarkan sambil memahami.
7. Untuk mengetahui persepsi saat mendengarkan dan menanggapi.
8. Untuk memahami sudut pandang orang lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap Dalam Komunikasi
Tahap komunikasi adalah peristiwa yang terjadi dalam usaha manusia
menyampaikan pernyataannya kepada manusia lain. Peristiwa ini berawal dari
dalam diri komunikator dan berakhir dalam diri komunikator.
Komunikasi dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1. Basa-Basi
Basa-basi adalah sopan santun atau tata krama dalam berinteraksi antar
manusia. Bentuknya bisa berupa salam, menanyakan kabar, menyampaikan
ungkapan simpati dan penghargaan (terima kasih), biasanya terjadi antara dua
orang yang bertemu secara kebetulan.
2. Membicarakan Objek Lain Atau Orang Lain
Tahap dimana dua orang sedang membicarakan sesuatu. Pada tahap ini
peserta komunikasi sudah mulai saling menanggapi. Pada tahap masih
dikelompokkan dalam tahap yang masih dangkal. Hal ini disebabkan, baik
komunikator maupun komunikan belum mau berbicara tentang diri masingmasing. Pembicaraan pada tahap ini, masih sangat terbatas dan tidak saling
mengemukakan pendapat.
3. Menyatakan Gagasan Atau Pendapat
Tahap ini merupakan dua orang sudah mau saling membuka diri, saling
mengungkap perasaan. Namun, pengungkapan diri tersebut masih terbatas pada
tahap pikiran saja. Disini, baik komunikator maupun komunikan bersikap
hati-hati dalam memantau pendapat lawan bicara, dan berusaha
menghindarkan diri dari kesan memiliki pendapat yang berbeda dengan
lawan bicara.
4. Mengemukakan Isi Hati Atau Perasaan
Saling berani mengungkapkan perasaan dalam komunikasi antarpribadi,
maka hubungan antara unsur masyarakat tersebut akan terasa unik, berkesan,
dan memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi masing-masing. Namun,
3
ini menuntut semua keberanian untuk bersikap jujur, terbuka terhadap diri
sendiri maupun terhadap lawan berkomunikasi.
5. Hubungan Puncak
Tahap komunikasi ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling
percaya yang mutlak di antara kedua belah pihak. Tidak ada lagi ganjalanganjalan beruapa rasa takut maupun rasa khawatir untuk saling mengungkapkan
perasaan, biasanya kedua belah pihak juga memiliki perasaan yang sama tentang
banyak hal.
B. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi efektif
adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara
pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses
komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.
Hal yang mesti diperhatikan dalam membangun komunikasi yang efektif adalah
sebagai berikut:
1. Menghargai Orang yang Sedang Berbicara
Ketika setiap orang sedang mendapatkan informasi maka setidaknya
membutuhkan waktu kira-kira 8 detik untuk mencernanya sebelum diabaikan
akibat munculnya informasi yang baru. Menciptakan informasi yang efektif dan
membuat orang lain mengingat informasi tersebut lebih lama lagi pada saat
sedang membicarakan topik tertentu.
2. Memperhatikan Intonasi dan Gaya Bahasa yang di Pakai
Berbicara secara natural bukanlah suatu hal yang salah namun Anda
harus tetap memperhatikan intonasi serta gaya bicara yang sedang Anda
gunakan pada saat komunikasi berlangsung. Gunakan tata Bahasa yang jelas dan
mudah untuk di pahami dengan beberapa penekanan nada supaya lebih
meyakinkan pada saat Anda sedang menjelaskan sesuatu.
3. Membentuk Keselarasan dalam Komunikasi
Suatu
pembicaraan akan menjadi
sia-sia apabila tidak terdapat
keselarasan di antara orang-orang yang melakukannya. Sebab tujuan dari
4
komunikasi yang baik yaitu agar dapat membuat suatu hubungan bisa menjadi
lebih erat bukan justru malah membuat kecekcokan.
4. Mendengarkan dengan Penuh Ekspresi
Skill
dalam
berkomunikasi
memang
memiliki
tujuan
dalam
menyampaikan atau saling bertukar informasi. Meskipun pada saat pembicaraan
tersebut berisi dengan kritikan cobalah dengan memberi reaksi yang positif
seperti anggukan kepala ataupun senyuman. Gerak dan ekspresi tubuh yang
positif maka tentunya akan mampu membuat orang yang memberikan
kritikan tersebut merasa lebih dihargai.
5.
Memastikan Pembicaraan Jelas Dan Tidak Lompat Tema
Setiap pembicaraan tentu memiliki tujuan untuk bisa mendapatkan
solusi. Suatu pembicaraan yang efektif harus tahu akan kemana arahnya, jangan
sampai membuat orang lain merasa terdapat keganjalan ataupun bingung dengan
apa yang di bicarakan. Maka dari itu berbicaralah dengan membahas tema-tema
yang lebih relevan terutama apabila Anda baru mengenal orang tersebut agar
pembicaraan yang di lakukan tidak terasa menggantung.
C. Sumber Kegagalan Dalam Berkomunikasi
Kegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanya kesenjangan antara
apa yang sebenarnya dimaksud pengirim dengan apa yang oleh penerima diduga
dimaksud oleh pengirim pesan apa dimaksud oleh si penerima. Menurut Johnson
(1981) faktor-faktor tersebut adalah:
1. Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial atau kultural.
2. Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar maupun tidak sadar untuk
memberikan penilaian dan menghakimi si pembicara.
3. Sering kita gagal menangkap maksud konotatif di balik ucapan yang digunakan
oleh seorang pembicara.
4. Kesalahfahaman atau distorsi dalam komunikasi sering terjadi karena kita tidak
saling mempercayai.
Faktor yang lainnya penyebab kegagalan komunikasi tersebut, di antaranya adalah
sebagai berikut:
5
1. Pesan sulit dipahami
Pesan yang berbelit-belit atau memutar-mutar tanpa ada gagasan inti
yang jelas akan membuat komunikan susah memahami dan malas memahami
pesan yang dibuat oleh komunikator sehingga komunikasi bisa gagal. Oleh
karena itu, gunakanlah pesan yang efektif dan efisien.
2. Persepsi negatif
Persepsi negatif terhadap komunikator akan berpengaruh terhadap
penerimaan pesan yang dilakukan oleh komunikan. Oleh karena itu, cobalah
untuk menghilangkan persepsi negatif tersebut, khususnya menunjukkan
perilaku yang memang baik. Demikian citra komunikator bisa berkesan lebih
positif.
3. Tidak percaya diri
Komunikator yang tidak percaya diri, terlihat sangat grogi, dan lain
sebagainya, sangat susah untuk membuat audiens menjadi betah mendengarkan
komunikasi yang dilakukan oleh komunikator. Akibatnya, pesan akan menjadi
lebih sulit tertangkap dan menyebabkan komunikan jadi tidak bisa memahami
pesan dengan baik.
4. Gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi seperti cacat fisik yang tidak diketahui, sumber
suara yang mengganggu suara komunikator, dan lain sebagainya bisa menjadi
salah satu penyebab gagalnya komunikasi yang dilakukan oleh komunikator.
5. Bahasa tidak sama
Bahasa memegang peran yang penting dalam komunikasi, khususnya
komunikasi lisan. Apabila komunikasi yang dilakukan menggunakan bahasa
yang tidak sama, maka besar sekali kemungkinan bahwa komunikasi tersebut
pasti akan mengalami kegagalan. Oleh karena itulah, komunikator harus
memastikan bahwa bahasa yang digunakan oleh komunikator dan komunikan
adalah sama.
6
D. Mengirim Pesan Secara Efektif
Pengirim
(sender)
yang
mengirim
pesan
kepada
komunikan
dengan
menggunakan media tertentu. Lalu, bagaimanakah kiat mengirimkan pesan secara
efektif? Menurut Johnson (1981), ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami.
2. Sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas pengirim di mata penerima.
3. Kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang pengaruh
pesan kita itu dalam diri penerima.
Kata lain, kita harus memiliki kredibilitas pengirim dan terampil mengirim
pesan. Yang dimaksud kredibilitas pengirim ialah kadar keterpercayaan atau
keterandalan pernyataan-pernyataan pengirim di telinga penerima. Sedangkan, yang
dimaksud terampil mengirim pesan ialah membuat pesan yang penting dan lengkap
namun mudah dipahami.
E. Arah Komunikasi
Arah Komunikasi adalah menerangkan proses komunikasi antarpersonal yang
terjadi dalam sebuah organisasi.
Berikut adalah 4 jenis arah komunikasi, yaitu:
1. Arah Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah penyampaian
informasi dari atasan ke bawahan sesuai dengan struktural di organisasi.
Penggunaan komunikasi ini sangat efektif untuk penyampaian instruksi,
pengarahan, pengontrolan kepada anak buah.
2. Arah Komunikasi Ke Atas
Komunikasi ke atas (upward communication) adalah penyampaian
informasi dari bawahan ke atasan. Biasanya hal ini terjadi saat karyawan kita
ingin menyampaian usulan, ide, keluhan, pengaduan, laporan. Apa yang
disampaikan oleh anak buah kita ini bisa jadi sebuah informasi yang penting
guna pengambilan kita sebagai atasan.
3. Arah Komunikasi Horizontal
Komunikasi horisontal (horizontal communication) adalah komunikasi
yang melibatkan antar individu atau kelompok pada level yang sama.
7
4. Arah Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang
dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang
berbeda pula. Komunikasi diagonal banyak terjadi pada organisasi berskala
besar dimana ketergantungan antar departemen yang berbeda sangat besar.
F. Mendengarkan Sambil Memahami
Mendengarkan merupakan aktivitas komunikasi yang sangat penting karena
sangat mempengaruhi berlangsungnya komunikasi. Dan memahami adalah bagian
dimana komunikan berusaha mengerti dan mendalami apa yang disampaikan
komunikator, baik pikiran maupun intonasi penyampaian pesan yang mewakili
emosi.
Berikut ini Cara menjadi pendengar sambil memahami yang baik yaitu:
1. Menerima
Mendengarkan diawali dengan menerima pesan dari pengirim pesan
(komunikator). pesan tersebut bisa verbal, maupun nonverbal yang terdiri dari
bahasa isyarat, ekspresi wajah, dan keragaman dalam intonasi.
2. Mengingat
Mendengarkan diperlukan adanya ingatan, untuk mengingat pesan yang
telah disampaikan. Ingatan berguna dalam melakukan komunikasi agar yang
disampaikan sesuai, tidak keliru, maupun rancu.
3. Mengevaluasi
Evaluasi merupakan upaya untuk menyamakan pesan dengan realita dan
fakta yang terjadi. Seringkali evaluasi ini terjadi dalam keadaan tidak sadar atau
muncul secara alami dalam bentuk kritik atau analisis.
4. Merespon
Respon merupakan feedback, dimana komunikan mengirimkan kembali
pesan kepada komunikator. Merespon terdiri dari dua macam. Yang pertama
adalah respon yang diberikan ketika komunikator sedang menyampaikan pesan.
Dan yang kedua adalah respon yang diberikan setelah menyampaikan
keseluruhan pesan.
8
G. Persepsi Saat Mendengarkan Dan Menanggapi
Saat berkomunikasi kita biasa memilih sebagian pesan yang terkandung dalam
pernyataan lawan komunikasi kita untuk kita tanggapi dan mengabaikan pesanpesan atau bagian-bagian pesan lainnya. Hampir semua bentuk komunikasi
sesungguhnya memang kompleks dan rumit, sehingga sadar atau tidak sadar kita
cenderung memilih apa atau mana yang kita persepsikan dan kita tanggapi. Inilah
yang dimaksud persepsi saat mendengarkan dan menanggapi.
Agar mampu menjadi pendengar yang baik, yakni mendengarkan dan
menanggapi lawan komunikasi secara tepat, kita perlu menyadari kemungkinan
terjadinya selektivitas ini serta mengubah persepsi kita bila ternyata cara kita
menanggapi pesan dari teman memang meleset. Maka menurut Johnson (1981),
sebaiknya kita jadikan sikap umum bahwa penafsiran kita terhadap pesan-pesan
yang kita terima dari orang lain selalu kita perlakukan masih bersifat tentatif atau
sementara, sampai mendapatkan konfirmasi atau dibenarkan oleh lawan bicara kita.
Kata lain, sangatlah penting memastikan makna setiap pesan yng kita terima
sebelum menanggapinya.
H. Memahami Sudut Pandang Orang Lain
Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain. Kemampuan
memahami sudut pandang orang lain memang sangat penting agar kita dapat
berkomunikasi secara efektif. Maka perlu punya cara pikir, cara pandang dan
tindakan yang berbeda kepada setiap orang. Karena setiap orang pun memiliki
Sikap dan Perilaku yang berbeda-beda pula. Dan itu harus kita hargai, selama itu
tidak merugikan diri kita. Jika sedang berkomunikasi dengan orang lain entah itu
personal maupun kelompok maka melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
akan membuat kita lebih bijak dalam memberikan tanggapan, bersikap atau
bertindak. Anda tidak akan terpancing pada pendapat kita sendiri. Namun kita akan
lebih bijaksana, seandainya ada beda pendapat antara kita dengan orang lain. Selain
itu dengan kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, maka kita
akan mampu memberikan sebuah solusi yang sesuai dengan cara berpikir dan cara
pandang mereka.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa komunikasi Dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah penting kita sebagai manusia di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan atau
informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang
pengirim, pesan atau informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga
memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah
diterima.
B. Saran
Penyusun
menyarankan
agar
mahasiswa
secara
khusus
dapat
menggunakan tahap-tahap atau proses dalam berkomunikasi yang efektif dalam
kehidupan sehari-hari. Khususnya untuk mahasiswa Bimbingan Konseling agar
dapat mengimplementasikan dengan efektif dalam proses konseling.
10
DAFTAR PUSTAKA
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Harapan, Edi., dan Ahmad, Syarwani. 2014. Komunikasi Antarpribadi. Depok: PT.
Rajagrafindo Persada
Ali Babang. (2015). Makalah Proses Komunikasi. Diperoleh 20 September 2019.
Sumber: http://alibabang.blogspot.com/2015/11/makalah-proses-komunikasi.html
Jurnal Apapun. (2014). Tahap-Tahapan Dalam Proses Komunikasi. Diperoleh 20
September 2019.
Sumber: http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/tahapan-tahapan-dalam-proseskomunikasi.html
Pusat Akademik. (2008). Membangun Komunikasi Yang Efektif. Diperoleh 20
September 2019.
Sumber: http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/10/membangun-komunikasi-yangefektif.html
Mebiso.com. (2014). Mengenal 4 Jenis Arah Komunikasi. Diperoleh 20 September
2019.
Sumber: https://mebiso.com/mengenal-4-jenis-arah-komunikasi-dalam-organisasi/
Ikhtisar.com. (2013). Bagaimana Anda Dapat Memahami Orang Lain. Diperoleh 20
September 2019.
Sumber: http://ikhtisar.com/bagaimana-anda-dapat-memahami-orang-lain/
11