SEJARAH DAN PROSES BISNIS
PT.PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN OMBILIN
Sejarah umum
Untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Sumbar-Riau maka dibangun suatu unit pembangkit Sektor Ombilin yang bernaung di bawah PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Selatan. Pembangkit ini terletak di daerah Talawi Sawahlunto yang berjarak 120 km dari kota Padang ke arah Utara.
Sesuai dengan adanya pembentukan unit organisasi Pembangkitan dan Penyaluran di Sumatera maka berdsarkan keputusan Direksi PT. PLN (Persero) nomor:112.K/023/DIR/1990 tanggal 18 November 1996 maka PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Selatan terhitung mulai tanggal 1 Januari 1997 membawahi beberapa unit antara lain PT. PLN (Persero) Sektor Ombilin terdiri dari:
No
Uraian Peralatan
Kapasitas
Mulai Operasi
1
PLTU unit I
100 MW
26 Agustus 1996
2
PLTU unit II
100 MW
18 November 1996
3
PLTG Pauh Limo
3 x 21,35 MW
Adapun tahapan pembangunan pembangkit kantor dan sarana penunjang lainnya adalah sebagai berikut:
1. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Pembangkitan Ombilin Unit 1 dan 2
Mulai dibangun bulan Juli 1993
Comissioning mulai bulan Februari 1996
PLTU Unit I mulai beroperasi pada tanggal 26 Agustus 1996
PLTU Unit II mulai beroperasi pada tanggal 5 November 1997
Serah terima proyek selesai (STP) tanggal 19 Desember 1997
2. PLTG Pauh Limo
PLTG Pauh Limo unit 1 dan 2mulai dibangun tahun 1982
PLTG Pauh Limo unit 3 dibangun tahun 1994 (Relokasi dari PLTG Tambak Lorong Semarang )
PLTG Pauh Limo unit 1dan 2 mulai beroperasi pada tanggal 10 September 1983
PLTG Pauh Limo bernaung dibawah sektor Ombilin mulai tanggal 21 Juli 2004
Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Ombilin
Struktur organisasi di PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Ombilin merupakan suatu susunan yang didalamnya terdapat bagian-bagian yang saling mendukung satu sama lainnya. Dimana PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Ombilin dikepalai oleh manager dan dibantu oleh beberapa asisten managaer yang terdiri dari :
Asisten Manager Enjinering
Asisten Manager Operasi
Asisten Manager Pemeliharaan
Asisten Manager Listrik dan Control
Asisten Manager SDM & ADM
Asisten Manager Coal & Ash Handling
Masing-masing bagian tersebut mempunyai tugas khusus antara lain :
Bagian Enjinering
Melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian unit. Untuk menjalankan tugas tersebut kepala bagian dibantu oleh 5 ahli teknis muda :
Ahli Teknis Muda Perencanaan & Evaluasi Operasi Pembangkitan
Ahli Teknis Muda Perencanaan & Evaluasi Pemeliharaan Pembangkitan
Ahli Teknik Muda Kinerja Pembangkitan
Ahli Teknik Muda Lingkungan
Ahli Teknik Muda KeselamatanKetenagalistrikan dan Asuransi
Bagian Operasi
Melakukan pengoperasian unit untuk pembangkitan tenaga listrik. Untuk menjalankan tugas tersebut kepala bagian termal dibantu oleh 6 (enam) Supervisor :
Supervisor Produksi A
Supervisor Produksi B
Supervisor Produksi C
Supervisor Produksi D
Supervisor Analis Kimia
Bagian Pemeliharaan
Melaksanakan pemeliharaan pembangkitan tenaga termal. Untuk melaksanakan tugasnya kepala bagian pemeliharaan termal dibantu oleh lima supervisor, yaitu
Supervisor Har Boiler
Supervisor Har Listrik
Supervisor Har Turbin
Supervisor Har Kontrol dan Instrumen
Bagian SDM & ADM
Menyelenggarakan tata usaha kesekretariatan kepegawaian akuntansi pergudangan dan perbekalan. Untuk menjalankan tugas tersebut Asman SDM & ADM dibantu oleh :
Supervisor Sekretariat & Umum
Supervisor Kepegawaian & Diklat
Supervisor Anggaran dan Keuangan
Supervisor Akuntansi
Supervisor Perbekalan
PLTG Pauh Limo
Kepala PLTG Pauh Limo dibantu oleh tiga orang Supervisor :
Supervisor Operasi
Supervisor Pemeliharaan
Supervisor Tata Usaha
Tata Letak Perusahaan
Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Ombilin cukup strategis karena adanya aliran sungai Ombilin yang di dapat olah untuk berbagai kebutuhan pada pembangkit listrik tersebut diantaranya sebagai penambah air dibagian Boiler untuk diubah menjadi uap sebagai penggerak Turbin dan juga untuk Sistem Pendingin, pemadam kebakaran (fire fighting), serta memenuhi berbagai keperluan sehari-hari dilingkungan PLTU Ombilin. Disamping itu bahan baku utamanya yaitu batu bara yang jarak tambangnya cukup dekat dari lokasi perusahaan.
Visi dan Misi PT.PLN (persero)
Visi : “Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”
Misi :
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
Adapun PLTU Ombilin yang merupakan bagian dari PT.PLN (persero) memiliki visi yaitu “menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”. Sejak awal pendiriannya telah dilakukan study AMDAL untuk menganalisa mengenai dampak lingkungan sekitarnya.Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tertuang dalam RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) PLTU Ombilin.
Pengelolaan lingkungan mencakup pengoperasian :
Elektroprecipitator untuk menangkap debu hasil pembakaran
Coal Run Off Pond untuk mengendapkan lumpur yang hanyut di canal
Waste Water Treatment Plant untuk mengolah air limbah
Oil Separator untuk memisahkan minyak dari air sebelum masuk ke sungai
Pemantauan lingkungan dilakukan dengan menganalisa :
Analisa kualitas air limbah dan sungai batang ombilin dilakukan setiap bulan
Analisa udara ambient disekitar PLTU dilakukan setiap tiga bulan
Analisa emisi gas buang dilakukan setiap tiga bulan
Analisa dan pemeriksaan dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Balai Hiperkes Propinsi Sumtera Barat.
Saat ini PLTU Ombilin telah mengoptimalisasikan sistem managemen lingkungan ISO 14001 tahun 2004 dan telah memperoleh sertifikasinya ,dan diharapkan dengan itu PLTU Ombilin dapat berguna dan bersahabat dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya
Diagram Struktur Organisasi
As.Manejer
Enjinering Termal
Ahli Muda Perencanaan & Evaluasi Operasi
Ahli Muda Kimia & Lingkungan
Ahli Muda Perencanaan & Evaluasi Pemeliharaan
Ahli Muda Kinerja
As.Manejer
Operasi Termal
Supervisor
Produksi Termal C
Supervisor
Produksi Termal A
Supervisor
Produksi Termal B
Supervisor
Produksi Termal D
Ahli Muda
Safety &
Diklat
Supervisor
Pemeliharaan
Boiler
As.Manejer
Pemeliharan Termal
Supervisor
Pemeliharaan
Listrik
Termal
Supervisor
Kontrol & Instrument
Supervisor
Pemeliharaan
Turbin
As.Manejer
Tata Usaha
Supervisor Sekretariat
Supervisor
Kepegawaian
Supervisor
Keuangan &
Anggaran
Supervisor
Akutansi
Supervisor
Perbekalan
Kepala PLTG Pauh Limo
Supervisor Operasi
Supervisor Pemeliharaan
Supervisor
Tata Usaha
Supervisor Coal Handling
As.Manejer Coal & Ash Handling
Supervisor Ash Handling
Supervisor Operasi Coal & Ash Hndlg
MANAJER
Struktur organisasi PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Ombilin dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Proses Bisnis
Sektor Pembangkitan Ombilin memiliki unut-unit sebagai berikut :
PLTU Unit 1 dan Unit 2
PLTG Pauh Limo
Proses utama PLTU
Proses pengangkutan dan pembakaran batubara
PLTU Ombilin juga disebut sebagai PLTU mulut tambang, karena letaknya berdampingan dengan tambang batubara. Tambang batubara ini awal pengolahannya di bawah PT BA (Persero) dan PT AIC, akan tetapi karena kemampuan suply mereka terbatas sehingga PLTU Ombilin melaksanakan pembelian dengan sistem spot market, yaitu pembelian langsung kepada pemasok lain baik pemasok yang ada disekitar tambang Sawahlunto maupun pemasok dari luar daerah Sawahlunto. Sistem Pengangkutan dilaksanakan dengan armada Truk ke PLTU. Batubara yang diangkut dengan Truk langsung dimasukkan kedalam Bunker Mill, kemudian batubara digiling/dihaluskan di mesin giling (Pulverizer) sehingga menjadi serbuk halus batubara yang selanjutnya melalui udara primary serbuk batubara tersebut dihembuskan diruang bakar sehingga terbakar dan menghasilkan panas yang memanasi air pada tube-tube Boiler.
Sistem Penanganan Limbah Sisa Pembakaran
Bahan bakar batubara merupakan jenis bahan bakar padat dan apabila dibakar akan meninggalkan sisa yang berbentuk padat. Sisa bahan bakar ini akan berdampak kurang baik terhadap lingkungan disekitarnya apabila tidak ditangani secara baik dan terus menerus. Pada Pusat Pembangkitan PLTU batubara umumnya dan PLTU Ombilin khuususnya sisa bakar yang dihasilkan antara lain:
Sisa pembakaran yang berbentuk abu terbang (fly ash)
Sisa pembakaran yang berbentuk abu berat (bottom ash)
Masing-masing sisa pembakaran tersebut karena mempunyai bentuk fisik yang berbeda maka sistem penanggulangannya pun berbeda. Abu terbang (fly ash) ini sangat ringan sehingga mudah terbawa bersama gas buang melalui cerobong asap, sedang abu berat (bottom ash) tidak. Setelah proses pembakaran dalam Boiler, abu tersebut akan langsung jatuh kebawah karena pengaruh gravitasi bumi. Selanjutnya baik abu terbang maupun abu berat diangkut dengan fasilitas kendaraan (dump truck) untuk dibuang ke lokasi yang sudah ditentukan diluar lokasi PLTU.
Sirkulasi Udara dan Gas Buang Asap PLTU Ombilin
Proses pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar Boiler dibutuhkan udara pembakaran yang cukup dan tepat, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut digunakan kipas udara tekan paksa (Force Draft Fan). Udara luar dihisap dan dihembuskan dengan paksa kedalam ruang bakar, untuk mempercepat proses pembakaran yang sempurna dan menghindari perbedaan temperatur yang besar antara udara pembakaran terhadap ruang bakar Boiler, terlebih dahulu udara tersebut dipanaskan pada alat pemanas udara (Air Heater). Selanjutnya udara panas dialirkan ke:
Ruang bakar, sebagai udara pembakaran
Alat penggiling batubara (Pulverizer), sebagai pengering sekaligus membawa menghembus serbuk batubara ke ruang bakar Boiler.
Untuk mempertahankan kwalitas pembakaran dalam Boiler, maka sisa pemabakaran yang berupa gas asap harus segera dibuang keluar melalui cerobong asap dengan bantuan kipas udara hisap paksa (Indiced Draft Fan). Gas asap ini masih bertemperatur tinggi, maka sebelum dibuang ke cerobong asap terlebih dahulu digunakan untuk :
Memanasi uap superheater
Memanasi air pengisi Boiler ke Economizer
Memanasi udara untuk pembakaran
Debu terbang (fly ash) yang terbawa oleh gas asap ditangkap/dibersihkan oleh Electro Precipitator dengan metode corona effect, sehingga gas asap yang dibuang benar-benar telah bebas dari debu. Dengan demikian pengaruh polusi debu terhadap lingkungan sangat kecil.
Sirkulasi Udara dan Gas Buang
Sistem Pengolahan Air di PLTU
Sistem pengolahan air di PLTU Ombilin meliputi proses penjernihan air sungai dan Proses pemurnian air.
Proses penjernihan air sungai
Air sungai yang banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran lain disaring dan diendapkan pada Pulsator Clarifier. Dengan menambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur, kaporit dan poly electrolit maka proses pengendapan lumpur akan berlangsung lebih cepat, selanjutnya endapan lumpur dibuang dan air yang jernih dilimpahkan ke bak penampungan (Settling Basin). Air ini kemudian dipergunakan untuk ;
Air penambah Cooling Tower
Pemadaman kebakaran
Produksi air demineral
Proses pemurnian air (demineralized water production)
Air yang telah bersih dan jernih dari Settling Basin dipompa ke Clarifier untuk mengontrol kwalitas air agar bebas dari unsur suspense. Kita ketahui bahwa air di Settling Basin mempunyai kwlaitas yang cukup baik, sehingga penambahan bahan kimia di Clarifier sewaktu-waktu saja diberikan bila dipandang perlu. Selanjutnya air dari Clarifier dialirkan kesaringan pasir (Sand Filter) untuk menangkap kotoran-kotoran padat yang masih terbawa oleh air, kemudian ditampung pada bak Filtered Water Fit, dari bak ini telah bebas dari unsur-unsur padat maupun kuman-kuman. Air di Filtered Water Fit ini masih mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif, sehingga untuk memperoleh air yang murni, air tersebut terlebih dahulu disaring kembali dalam Carbon Filter agar diperoleh air yang benar-benar bebas dari material-material padat dan selanjutnya dialirkan ke Tangki Resin penukar kation, yang berfungsi untuk mengikat ion-ion positif. Sedangkan untuk mengikat ion-ion negatif air tersebut dialirkan ke Tangki Resin penukar anion. Untuk meyakinkan air tersebut betul-betul bebas dari ion positif maka air dialirkan lagi ke Tangki Mixed Bed. Tangki Mixed Bed ini berisi resin penukar kation dan anion. Untuk mengontrol derajat kesadahan (pH) air murni digunakan amoniak cair (NH4OH) yang diinjeksi kedalam aliran. Sebelum masuk ke tangki penyimpanan. Resin-resin yang digunakan untuk mengikat ion-ion lambat laun akan jenuh pada produksi air dalam volume tertentu, maka untuk mengaktifkan kembali resin-resin tersebut dilakukan regenerasi (pencucian) dengan menggunakan bahan kimia Sulfucic Acid (H2SO4) untuk kation dan Caustic Soda (NaOH) untuk anion. Air limbah dari hasil regenerasi sebelum dibuang ke sungai terlebih dahulu dinetralkan di dalam bak Netralizing Pit dengan pH 7-8 yang dikontrol secara automatic.
Sirkulasi air dan uap PLTU
Secara umum sirkulasi air dan uap diperhatikan pada skematik. Air murni (demineral water) yang disimpan dalam tangki penyimpanan, digunakan untuk mengisi air Boiler yang dipompa dari Kondensor melalui Condensat Pump. Air dari Kondensor yang dipompakan oleh Condensat Pump diteruskan ke pemanas air tekanan rendah (Low Pressure Heater/LP Heater) untuk dipanaskan. Air dari LP Heater diteruskan ke Dearator untuk dipanaskan dan memisahkan gelembung udara yang ada pada air. Dari Dearator, dengan Boiler Feed Pump, air diteruskan ke pemanas air tekanan tinggi (High Pressure Heater/HP Heater) untuk dipanaskan lebih lanjut, kemudian ke Economizer untuk dipanaskan dan terakhir masuk ke dalam Boiler Drum. Di dalam Boiler Drum air dan uap dipisahkan. Air yang berada di Boiler Drum turun melalui Down Commer menuju Header Boiler Tube di bagian bawah Boiler.Dari Header Boiler Tube, air didistribusikan ke Riser Pipe untuk dipanaskan yang kemudian naik ke Boiler Drum. Agar air tidak habis, maka diperlukan air penambah. Sedangkan uap dari Boiler Drum masuk ke Primary Superheater dan Secondary Superheater untuk dipanaskan menjadi uap kering. Uap kering tersebut diteruskan untuk memutar HP (High Pressure) Turbin, IP (Inter Pressure) Turbin dan LP (Low Pressure) Turbin. Uap bekas memutar sudu-sudu Turbin tersebut diteruskan ke Kondensor untuk dikondensasikan menjadi air. Air kondensasi ini dipompa kembali untuk mengisi Boiler Drum. Siklus ini berlangsung terus menerus dengan teratur. Proses kondensasi uap bekas didalam kondensor, menggunakan media pendingin air yang sirkulasi dalam pipa-pipa kondensor yaitu dengan sistem resilkulasi menggunakan menara air pendingin (Cooling Tower). Air pendingin ini temperaturnya akan naik setelah mengambil panas dalam proses kondensasi uap, untuk mendinginkan kembali diperlukan fan yang berfungsi sebagai penarik udara secara paksa ke atmosfir yang dipasang pada menara air pendingin.
BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan yang di terapkan di PT.PLN (persero) di berlakukan untuk semua pegawai di seluruh Indonesia. Termasuk di Sektor Pembangkitan OMBILIN. Budaya tersebut meliputi :
Kewajiban Pegawai PLN
Pegawai wajib menjalankan pedoman prilaku, memahami kebijakan PLN dan berkomitmen terhadap integritas dan menghindari pelanggaran.
Memahami kebijakan PLN:
Pahami kebijakana perusahaan
Pelajari rincian kebijakan
Bila ada pertannyaan mengenai kebijakan agar menghubungi manajer yang terkait
Mengungkapkan masalah:
Segera ungkapkan bila ada potensi atau tindakan pelanggaran terhadap kebijakan PLN
Laporkan sesuai prosedur yang berlaku
Kewajiban pemimpin
Bertanggung jawab atas terwujudnya penerapan pedoman perilaku dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan yang menyadarkan pegawai atas tugas dan tanggung jawabnya
Mendorong terbangunnya perilaku etis dalam dalam melaksanakan pekerjaan agar tercapai kinerja individu dan kinerja perusahaan yang terbaik
Mencegah terjadinya masalah kepatuhan
Sosialisasikan kebijakan yang berlaku
Sediakan fasilitas informasi untuk memahami semua kebijakan yang berlaku
Mendeteksi masalah
Mengembangkan system pengaduan yang efektif
Mengontrol secara berkala untuk meminimalkan pelanggaran
Merespon permasalahan
Melakukan tindakan koreksi bila ada permasalahan
Memberikan penghargaan kepada pegawai yang menjadi teladan di tempat kerja
Memberikan hukuman bagi yang melanggar
Melaporkan sesuai prosedur yang berlaku
Pedoman Perilaku PLN
Pedoman perilaku pegawai PLN di kenal dengan sebutan SIPP (Salaing percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar)
DON’Ts
DO’s
Kepemimpinan PLN
Menginspirasi dan memberikan keteladanan perilaku Saling Percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar
Mempelopori pembaharuan dan moderenisasi perusahaan melalui pemikiran out of the box
Memastikan semua unsur perusahaan bekerjasama secara sinergis guna mendapatkan kinerja unggul dan meningkatkan pelayanan public
Membina kader melalui CMC (coaching, mentoring, dan counseling)
Mengantisipasi kondisi tublulensi dan lingkungan yang selalu berubah dengan gesit dan fleksibel
Menyalahgunakan wewenang dan jabatan
Minta dilayani
Ego sektoral (berfikir terkotak-kotak), diskriminatif dan subyektif
Mengembangkan situasi urgen menjadi kepanikan
Menghambat kompetensi dan karier insane PLN
Hubungan Antar Insan PLN
DON’Ts
DO’s
Saling Percaya
Berfikir dan berperilaku positif
Menghargai pendapat dan gagasan yang berbeda
Obyektif dan transparan
Menjalin hubungan yang harmonis
Saling menyalahkan
Menyampaikan pendapat dan gagasan secara tidak santun
Menilai kinerja secara subyektif
Ego sektoral (berfikir terkotak- kotak)
DO’s
DON’Ts
Integritas
Jujur dan menjaga komitmen
Memberikan keteladanan
Adil dan bertanggung jawab
Mengakui keterbatasan
Netral dalam berpolitik
Menyalahgunakan wewenang dan jabatan
Meminta, member dan/ atau menerima suap dan grafikasi
Melakukan pembunuhan karakter
Terlibat pennyalahgunaan narkoba
Membocorkan rahasia perusahaan
DON’Ts
DO’s
Peduli
Saling membantu, memotivasi dan memberikan perhatian
Santun, ramah dan terbuka
Menjaga citra dan memberikan pelayanan terbaik
Saling mengingatkan bila ada yang melanggar aturan
Tidak peduli terhadap kondisi dan harta perusahaan serta keselamatan kerja
Menciptakan system dan prosedur yang berbelit belit (biokrasi)
Diskriminatif
Minta dilayani
DON’Ts
DO’s
Pembelajar
Memahami dan melaksanakan kebijakan perusahaan
Meningkatkan kompetensi secara terus menerus
Berbagi ide, informasi, pengetahuan dan pengalaman
Melakukan inovasi dan mendorong perubahan
Kritis dan bersemangat untuk mendapatkan yang terbaik
Mengulangi kesalahan yang sama
Mengabaikan pemberdayaan insan PLN untuk maju dan mandiri
Menggunakan hak milik perusahaan secara tidak sah
Menghambat kemajuan perusahaan
Pasif dan reaktif
Sikap Korporasi Terhadap Hubungan Eksternal
Hubungan dengan pelanggan
DON’Ts
DO’s
Mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan
Menjalin komunikasi edukatif yang sehat, ramah, adil, jujur, dan tidak menyesatkan
Memenuhi standar mutu pelayanan yang telah d sepakati
Menegakkan integritas pelayanan publik
Memberikan solusi yang saling menguntungkan
Diskriminatif terhadap pelanggan
Mengabaikan hak pelanggan
Meminta dan/ atau menerima suap dan grafikasi
Memfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Menunjukkan ketidak pedulian terhadad pelanggan
Hubungan dengan Mitra Kerja/ Pemasok
DO’s
DON’Ts
Menjaga dan mengutamakan kepentingan perusahaan
Menilai secara obyektif, transparan dan akuntabel
Membuat perjanjian kerja yang saling menguntungkan
Menjalin komunikasi secara jujur dan efektif dengan tetap menjaga kerahasiaan data dan informasi
Diskriminatif dan subyektif
Meminta dan/ atau menerima suap dan grafikasi
Memfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Menyalahgunakan wewenang dan jabatan
Dengan sengaja menunda pembayaran yang sudah memenuhi persyaratan kontrak
DON’Ts
DO’s
Hubungan dengan pesaing
Melakukan persaingan secara sehat dengan mengandalkan keunggulan produk dan pelayanan
Menjadikan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri
Menjaga kerahasiaan data dan informasi
Menunjukkan sikap konfrontatif
Mengkambing hitamkan dan merusak nama baik pesaing
Memfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Hubungan dengan Investor
DON’Ts
DO’s
Memilih investor yang terpercaya, kredibel dan bertanggung jawab
Membuat perjanjian kerja yang salaing menguntungkan
Menjalin komunikasi secara jujur dan efektif dengan tetap menjaga kerahasiaan data dan informasi
Menyediakan informasi yang aktual, akurat dan prospektif
Menjaga kepercayaan investor
Diskriminatif dan subyektif
Meminta dan/atau menerima suap dan gratifikasi
Melakukan bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan
Memanipulasi informasi
Memfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Hubungan dengan Pemerintah/ DPR
DON’Ts
DO’s
Menjaga dan mengutamakan kepentingan perusahaan
Mendukung program dan menjaga kepercayaan Pemerintah/DPR
Menjaga hubungan yang harmonis dan konstruktif
Memberikan laporan data secara benar dan akurat
Memfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Memberikan layanan di luar batas ketentuan Perusahaan
Menyalahgunakan hubungan untuk kepentingan pribadi
Member suap dan gratifikasi
Hubungan dengan Masyarakat
DON’Ts
DO’s
Mengambangakan dan memelihara hubungan dengan baik
Melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan member bantuan masyarakat yang mengalami musibah
Menghormati tata nilai daerah
Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan
Diskriminatif dan subyektif
Tidak menaggapi keluhan masyarakat
Memberikan janji-janji diluar kewenangannya
Mencemari lingkungan
Hubungan dengan Media Masa
DON’Ts
DO’s
Menjaga dan mengutamakan citra perusahaan
Memberikan informasi yang aktual, relevan dan berimbang
Menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun dangan memperhatikan aspek resiko dan biaya
Membina hubungan baik proaktif dalam rangka mensosialisasikan peran, kebijakan dan keberhasilan perusahaan
Member suap dan grafitikasi
Memberi informasi yang tidak benar
Emosional menghadapi kritikan media
Tidak memelihara hubungan dan hanya berhubungan bila diperlukan
Hubungan dengan Organisasi Profesi/Institusi Pendidikan
DON’Ts
DO’s
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Menerapkan standar-standar dan sertifikasi yang di sepakati bersama
Memberikan kesempatan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan masyarakat
Diskriminatif dan subyektif
Meminta, memberi, menerima suap dan grafitikasi
Menfasilitasi dan melakukan konflik kepentingan
Hubungan dengan Penegak Hukum
DON’Ts
DO’s
Menjaga dan menutamakan kepentingan perusahaan
Obyektif, transparan dan taat aturan
Menjalin kerjasama dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan asset perusahaan
Melaksanakan program konsultatif dan bantuan hokum sesuai peraturan yang berlaku
Member suap dan gratifikasi
Memberikan keterangan palsu dan membocorkan rahasia perusahaan
Diskriminatif dan mengahambat penegakan hukum
Memanfaatkan hubungan untuk kepentingan pribadi
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
“REFERENSI HISTORI PERUSAHAAN SERTA BUDAYA PERUSAHAAN”
DISUSUN OLEH :
NAMA : YASERLI SYAH PUTRA
BP : 13220215