Book Reviews by Albert Giban
Albert Giban, 2020
Dua organda di gabung dalam organisasi. Ada sebab dan akibat menyebab dua organisasi digabung mel... more Dua organda di gabung dalam organisasi. Ada sebab dan akibat menyebab dua organisasi digabung melakukan kegitan penggaderan mahasiswa baru di kota study makassar 2020
Materi berorganisasi
Albert Giban, 2020
Macam anak kecil minta susu ke mama sedang terjadi papua
Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge bahkan mengundurkan diri sebagai protes krisis kemanusiaan d... more Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge bahkan mengundurkan diri sebagai protes krisis kemanusiaan di Nduga diabaikan pemerintahan Jokowi.
albert giban, 2020
Enkau tak merasa bersalah,seharus kau menghargai orang hitam yang menempel diatas tanah ini,kau s... more Enkau tak merasa bersalah,seharus kau menghargai orang hitam yang menempel diatas tanah ini,kau sadar bahwa dapur Indonesia ada di papua Malah,kaulah diskriminasi dibunuh disiksa oleh TNI/POLRI Negara Indonesia adalah Negara hukum yang menggatur.tetapi tidak hargai UUD itu lalu diinjak aturan hadir karena manusia kita bisa menghilangkan aturan tersebut. Kenapa masalah papua belum ada solusi bagi orang asli papua diraba dan menembah dibunuh dimana-dimana 63 negara menggaku bahwa tindakkan Indonesia sebenarnya salah,taka da proses hukum.kami merasa bahwa orang papua jiwa NKRI tapi Negara paciifk Negara luar sudah lepas kami sudah sejak lama hidup bebas mendapatkan kebebasan oleh Negara itu sendiri. Kami sudah berjuang mati-matian Bentuk fisik maupun secara moral namun tidak mengerti Negara ini Kenapa karena perut Indonesia ada di papua Kami tahu Indonesia belum sejahtera seharus kau hargai tamu sebagai orang hitam tuhan titip di tanah papua ini. Berapa Negara gila dengan alam papua,emas di jamin Negara karena Freeport. Salah mengerti orang papua jadi penonton diisir oleh orang-orang pusat. Kami minta kebebasan bukan minta merdeka Merdeka saya sudah lama sekarang minta kebebasan Perlakukan Indonesia diskriminasi,rasis dan dibunuh diperkosa lagi baru sudah salah di utus 1 jutaan pasukkan ke papua.buka pos dimana-dimana masyarakat papua susah untuk beraktivitas bebas. Ada masalah dimana-mana tapi Negara ini pura-pura tidak tau. Kehidupan papua sudah "Darurat" Aku tak nyaman dengan kau Ampunilah mereka-mereka jalankan tidak sesuai dengan keadilan ini Saya merasa tanah kelahiran,namun oknum lain masuk lalu tidak tanpa ijin dobrak pintu dan di bunuh orangNya. Sebenarnya minta ijin lalu tuan rumah diterima dan dikasih sesuatu tapi Indonesia istilah ke papua adalah Pencuri "orang pencuri tidak mungkin jujur" Direct by ALBERT GIBAN Makassar,06 frebruary 2020
albert gibaj, 2020
2018 sampa 2019 tahun lamanya kabupaten nduga mempertemukan jenazah begitu banyak jiwa korban
kau,tak merasa bersalah Diskiminasi dan kekerasan terhadap mahasiswa papua di Surabaya. Study kas... more kau,tak merasa bersalah Diskiminasi dan kekerasan terhadap mahasiswa papua di Surabaya. Study kasus Jadi,kau tak merasa bersalah!? Direct by ALBERT GIBAN Halaman. Kata pengantar……………………………………….….…5 Pendahuluan………………………………………….….…7 Diskrimanasi sistematik terhadap mahasiswa papua………18 Kebijakan diskriminasi…………………………………....18 Perkembangan internasional mengenai Rasisme………….22 Pemahamanan diskriminasi………………………………..26 POTRET KEKERASAN TERHADAP MAHASISWA PAPUA
albert giban, 2020
tidak mampu menyelesaikan masalah pelanggaran HAM di papua
albert giban, 2019
Universitas Indonesia timur (UIT) : Sulawesi selatan 2019 KATA PENGANTAR Segala puji syukur Tuhan... more Universitas Indonesia timur (UIT) : Sulawesi selatan 2019 KATA PENGANTAR Segala puji syukur Tuhan yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu tuhan yesus baik yang kita nanti-natikan syafa'atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maka kuasa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah TPB OPM yang berjudul "Tingginya Angka kematian akibat operasi militer di nduga papua". Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Papers by Albert Giban
albert giban, 2021
Makalah Judul kreativitas karung plastic bekas menjadi noken papua 1.1 LATAR BELAKANG Noken merup... more Makalah Judul kreativitas karung plastic bekas menjadi noken papua 1.1 LATAR BELAKANG Noken merupakan salah satu kerajinan tradisional masyarakat Papua. Dalam perkembangannya kerajinan ini tersebar hampir diseluruh wilayah, baikpegunungan hinggapesisir pantai. Bagi orang Papua noken tidak hanya berfungsi sebagai alat menyimpan (tas), tetapi juga memiliki fungsi dan makna yang luas dalam berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, dan budaya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian deskriptif. Dari basil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa noken tidak hanya dipahami sebagai kerajinan tradisional semata, namun juga kerajinan yang bernilai tinggi bagi masyarakat. Namun demikian, seiring perkembangan zaman, nilai fungsi noken semakin memudar, k ' arena bahan baku yang digunakan semakin beragam. Selain bahan bakujumlahpengrajin noken sudah semakin berkurang,sebab proses pewarisan kemahiran dari generasi tua ke generasi muda tidak berjalan maksimal, sehingga kerajinan noken terancampunah. Dan kali ini kami akan membahas tentang konsep kami yaitu karung bekas didaur ulang menjadi benang yang berguna untuk membuat noken. Dan kegunaan benang ini bukan untuk membuat noken saja tetapi juga berperan penting dalam kreativitas lain-nya yaitu membuat kerajinan tangan seperti baju, celana, Dan kali ini kami akan membahas tentang konsep kami yaitu karung bekas didaur ulang menjadi benang yang berguna untuk membuat noken. Dan kegunaan benang ini bukan untuk membuat noken saja tetapi juga berperan penting dalam kreativitas lain-nya yaitu membuat kerajinan tangan seperti baju, celana, saya tertarik dengan judul diatas karena seseorang penemu kreatifitas tangan lebih khusus-nya karung pelastic bekas menjadi noken. nama penemu karung pelastic bekas menjadi noken adalah kilenus murib. lahir di kuyawage 1991 beliau menemukan noken karung pelastic bekas ini karena munculnya beberapa pokok problem yaitu.
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.
albert giban, 2021
wilayah sangat sulit dijangkau karena blm ada akses darat maupun udara
albert giban, 2021
kami ucapkan berterimakasih kepada tuhan dan orang di papua,kami bisa mendapatkan rumah kontrakka... more kami ucapkan berterimakasih kepada tuhan dan orang di papua,kami bisa mendapatkan rumah kontrakkan bisa nyaman,aman kami belajar di kota study disini
albert giban, 2021
“BADAN PENGURUS FORUM SOLIDARITAS PELAJAR MAHASISWA/I PUNCAK JAYA, PUNCAK, LANNY JAYA DAN NDUG... more “BADAN PENGURUS FORUM SOLIDARITAS PELAJAR MAHASISWA/I PUNCAK JAYA, PUNCAK, LANNY JAYA DAN NDUGA ( F O S P E M A – P U N L A N N Y ) di kota study Makassar 2020/2021
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
albert giban, 2021
“BADAN PENGURUS FORUM SOLIDARITAS PELAJAR MAHASISWA/I PUNCAK JAYA, PUNCAK, LANNY JAYA DAN NDUG... more “BADAN PENGURUS FORUM SOLIDARITAS PELAJAR MAHASISWA/I PUNCAK JAYA, PUNCAK, LANNY JAYA DAN NDUGA ( F O S P E M A – P U N L A N N Y ) di kota study Makassar 2020/2021
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
albert giban, 2020
PELANGGARAN DI NDUGA PAPUA
jokowi cuma diam-diam angka kematian setiap detik mahasiswa,bupati,pej... more PELANGGARAN DI NDUGA PAPUA
jokowi cuma diam-diam angka kematian setiap detik mahasiswa,bupati,pejabat,masyarakat meninggal karena sejak operasi militer egianus kogoya dunia perlu kasih result
help me
suara Ndugama bahwa tiga tahun tidak natal
albert giban, 2020
mohon kerja dari hati buka pantat
Albert Giban, 2020
database mahasiswa papua khusus mahasiswa yahukimo di kota study makassar data real kami mempunya... more database mahasiswa papua khusus mahasiswa yahukimo di kota study makassar data real kami mempunyai data completed
kendala rasisme volume mahasiswa yahukimo tidak lanjut studyNya nasib generasi emas hancur.
albert giban, 2020
Dugaan pelanggaran dalam tahap pemilihan kepala daerah tahun 2020 yang ditangani Bawaslu Papua te... more Dugaan pelanggaran dalam tahap pemilihan kepala daerah tahun 2020 yang ditangani Bawaslu Papua telah mencapai 40 kasus. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan pemilihan umum tahun 2019. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua, Amandus Situmorang, saat
Uploads
Book Reviews by Albert Giban
Materi berorganisasi
Papers by Albert Giban
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
jokowi cuma diam-diam angka kematian setiap detik mahasiswa,bupati,pejabat,masyarakat meninggal karena sejak operasi militer egianus kogoya dunia perlu kasih result
help me
suara Ndugama bahwa tiga tahun tidak natal
kendala rasisme volume mahasiswa yahukimo tidak lanjut studyNya nasib generasi emas hancur.
Materi berorganisasi
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
Sekretariat Jl.toddopoli,06 borong indah 10.no hp:085298858376
jokowi cuma diam-diam angka kematian setiap detik mahasiswa,bupati,pejabat,masyarakat meninggal karena sejak operasi militer egianus kogoya dunia perlu kasih result
help me
suara Ndugama bahwa tiga tahun tidak natal
kendala rasisme volume mahasiswa yahukimo tidak lanjut studyNya nasib generasi emas hancur.
STAMBUK : 141401392
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
Otonomi khusus (Otsus) untuk Papua dan Papua Barat akan berakhir pada 2021 nanti. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berencana memperpanjangnya untuk 20 tahun ke depan. Otsus, katanya ketika berkunjung ke Timika, Papua, Kamis (23/7/2020) pekan lalu, "sangat diperlukan untuk percepatan pembangunan di Papua."
Baca selengkapnya di artikel "Otsus Papua Sudah Gagal, Tak Perlu Diperpanjang lagi.
dikibarkan di depan Istana Presiden Jakarta saat aksi protes rasisme kepada orang Papua tahun 2019. (Ist-SP) Oleh: Silfester Awetobi Bobi)* Penulis pada alumnus mahasiswa STFT "Fajar Timur" Abepura-Papua dan STFT "Widya Sasana" Malang-Jawa Timur. Staf di SKP Keuskupan Timika Papua. Di dalam tulisan ini saya menguraikan dan membahas tentang: otsus neraka bagi orang Papua. Adapun metode yang digunakan yaitu kepustakaan dan pengalaman langsung. Yang kemudian dikumpulkan, dikelompokkan dan dikelolah serta dikerjakannya berdasarkan buku-buku, artikel ilmiah, media dan dari pengalaman serta hasil dialog langsung bersama masyarakat kecil di Papua terkait otonomi khusus. Dari studi yang saya kerjakan diperoleh temuan bahwa otsus sungguh-sungguh membakar dan menghanguskan manusia Papua. Temuan ini mengkritik tindakan rasisme dan pembunuhan kemanusiaan secara tersembunyi maupun yang nampak dari otonomi khusus atau otsus tersebut. Otsus yang sungguh-sungguh tidak membangun dan tidak menyejahterakan orang Papua sejak diberikan otsus sebagai gula-gula damai dari Indonesia Otsus Otsus berasal dari kata otonomi dan khusus. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, hukum, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan khusus adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah dalam suatu daerah. Otonomi khusus merupakan suatu kewenangan khusus yang diberikan kepada daerah tertentu agar dapat mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak dan
pemerintah papua tidak melihat nasib mahasiswa ini tidak membuka kampus untuk anak-anak papua masa depan hanya membangun papua
solusi freeport dan otsus berakhir itu papua berakhir juga luka lama tak mampu disembuhkan sekian lamanya aku sudah menderta aku ingin hidup bebas dari NKRI.jokowi memberi obat penyembuhan segara
by ALBERT GIBAN
organasisi ini membentuhkan kader-kader kepentingan mahasiswa yahukimo khusus di kuliah di makassar asal yahukimo untuk berkepentingan belajar melatih di dalam organisasi berbentuk sifat indenpent.
makassar 05 agustus 2020
by ALBERT GIBAN
Indonesia menyatakan proyek infrasturuktur ini penting karena akan meningkatkan transportasi dan akses ke pasar dan layanan bagi penduduk di wilayah ini.
Kami warga papua khwatir dalam hal ini karena jalan raya ini akan membantu Militer Indonesia masuk wilayah ini dan membuka tanah kami yang kaya raya ini sumber daya alam untuk dieksplotasi oleh kepentingan bisnis luar dengan mengorbankan masyarakat setempat
Pada bulan desember 2018,proyek jalan raya yang ditentang penduduk itu menjadi pemicu konflik yang membaca.
Organisasi papua merdeka (OPM) menyergap dan membantai setidaknya 16 pekerja jalan Nduga, sebuah kabupaten di dataran tinggi tengah papua.
Indonesia membalas pembantaian yang dilakukan organisasi papua merdeka (OPM) dengan menerjunkan ratusan polisi dan tentara,memburu mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Program foreign correspondent memperoleh pertanyaan independent para saksi mata dari warga sipil yang melarikan diri dari desanya,mencari perlindungan di hutan.mereka mendatangkan helicopter-helikopter yang terbang di atas desa kami dan melakukan pemboman,kata Irian Kogoya kepada program ini.
direct by ALBERT GIBAN
Penggelontoran dana otsus yang dimulai sejak 2000 gagal untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah Papua. Hingga tahun 2020, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar US$7.4 miliar yang setara dengan lebih dari setengah produk domestik bruto Papua pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, Papua juga menerima dana desa sebesar $4.6 miliar dan $1.9 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
Namun dengan bantuan finansial yang sangat besar tersebut, pertumbuhan ekonomi Papua tetap saja mandek.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa perkonomian Papua mengalami kontraksi hingga minus 15.75% pada kuartal terakhir 2019. Pertumbuhan Domestik Regional Bruto terjun bebas dari 7.37% pada tahun 2018 ke minus 13.63% pada kuartal pertama 2019.
Banyak laporan yang mempertanyakan efektivitas dana otonomi khusus karena dianggap tidak berhasil menyelesaikan permasalahan Papua yang begitu kompleks. Hal ini disebabkan karena masalah di Papua memiliki keterkaitan erat dengan isu politik dan sosial di daerah tersebut.
Akar permasalahan
Untuk bisa memahami isu-isu tersebut, kita harus memahami konteks politik dan pendekatan yang tepat untuk Papua.
Pemerintahan Suharto memperlakukan Papua berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Ia menggunakan model pemerintahan terpusat dan otoriter lalu menggunakan pendekatan militer untuk mengeksploitasi dan merampas tanah-tanah adat.
Di bawah pemerintahan Suharto, pemerintah mengeksploitasi sumber daya alam Papua sementara masyarakatnya terjebak dalam kemiskinan. Perlakuan yang tidak adil tersebut berjalan selama beberapa dekade dan menyulut kemarahan juga memicu gerakan separatis.
Setelah pemerintahan Suharto berakhir pada 1998, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang (UU) Otsus Papua pada tahun 2001 yang menjamin hak politik, ekonomi, dan budaya masyarakat Papua untuk mengelola daerah mereka sendiri. UU ini jugalah yang menginstruksikan pengalokasian dana otsus untuk Papua.
Akan tetapi peraturan yang bertujuan untuk menjamin hak-hak masyarakat Papua hanyalah omong kosong. Masyarakat Papua merasa pembentukan undang-undang ini sangat elitis dan terpusat. Proses perumusannya hanya melibatkan beberapa elite dan grup intelektual dari Jakarta dan Papua.
Perlakuan tersebut memupuk kembali rasa ketidakadilan dan keterpinggiran masyarakat Papua yang diderita semenjak masa Suharto. Ketidakadilan inilah yang membuat masyarakat Papua tidak percaya pada pemerintah dan kemudian memicu gerakan separatis seperti yang terjadi pada era Suharto.
Korupsi
Maraknya praktik korupsi yang disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia dan lemahnya transparansi di pemerintahan daerah Papua hanya memperburuk kondisi yang ada.
Banyak elite yang korup menyalahgunakan dana Otsus untuk kepentingan politik mereka. Pada tahun 2017, sebuah survei yang mengukur integritas para pegawai pemerintah daerah menempatkan Papua di posisi terendah. Survei ini menunjukkan bahwa aparatur di Papua lebih rentan dalam menyalahgunakan kewenangan mereka dari pada di provinsi lain.
Buruknya manajemen anggaran dan kontrol membuat dana bantuan tersebut hanya dinikmati oleh oknum-oknum pemerintahan yang korup. Hal yang serupa terjadi di negara-negara Afrika seperti di Nigeria, Kongo dan Uganda.
Pada akhirnya, dana otsus tidak mampu menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi Papua.
Kita masih menemukan tingginya angka kekurangan gizi di daerah Papua. Penelitian terbaru pada tahun 2019, menunjukkan bahwa Papua adalah wilayah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.
Angka pengangguran yang tinggi di Papua juga merugikan ekonomi lokal. Data terbaru mengindikasikan 10% dari 4,2 juta penduduk menganggur. Buruh tidak terampil dan tidak berpendidikan mendominasi bursa pasar tenaga kerja dan hal ini menjebak masyarakat Papua pada lingkaran setan kemiskinan.
Orang yang hidup di bawah garis kemiskinan tidak akan mampu menyediakan makanan yang bernutrisi untuk anak-anak mereka. Dan anak-anak yang tumbuh dalam kondisi semacam ini tidak akan mampu memaksimalkan potensi mereka karena [kapasitas kognitif mereka yang rendah]. Saat mereka mencapai usia produktif, hal tersebut akan juga mempengaruhi produktivitas mereka.
Semua faktor tersebut menyebabkan produktivitas dan penghasilan Papua menjadi rendah, pertumbuhan ekonomi yang lambat, yang pada akhirnya membuat Papua semakin bergantung pada bantuan finansial.
Solusi jangka pendek
Namun kita tidak bisa memaksa pemerintah untuk segera menghentikan dana otsus karena keputusan tersebut akan menimbulkan dampak ekonomi yang tidak diinginkan, seperti angka inflasi yang tinggi, untuk sebuah wilayah yang sudah miskin.
Selama pemerintah mengevaluasi dana otsus untuk Papua, aparatur pemerintah daerah harus diberdayakan dan penegakan hukum harus ditegakkan. Pemerintah juga harus menyediakan sistem pemantauan anggaran yang transparan dan ketat untuk memonitor alokasi anggaran dan mencegah penyelewengan.
Selain itu, pemerintah pusat juga harus fokus membangun kepercayaan masyarakat lokal. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengirimkan siswa-siswi setempat untuk memperoleh pendidikan di universitas terbaik di seluruh dunia. Harapannya, ketika mereka kembali mereka dapat berkontribusi dalam mendidik komunitas mereka dengan pendekatan yang cocok dan sesuai dengan konteks Papua.
Konflik Nduga Adalah Konflik Di Provinsi Papua Di Indonesia. Diawali Pada Tahun 1961, Muncul Keinginan Belanda Untuk Membentuk Negara Papua Barat Terlepas Dari Indonesia Langkah Belanda Ini Dilawan Presiden Soekarno Dengan Mendekatkan Diri Pada Negara Komunis Terutama Uni Soviet.Sikap Soekarno Ini Membuat Takut Belanda Dan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy. Sebab Jika Itu Dibiarkan Maka Indonesia Sangat Mungkin Menjadi Negara Komunis Terbesar Di Asia Tenggara.Ketakutan Itu Lalu Membuat Belanda Mengambil Sikap Untuk Menyerahkan Masalah Papua Ke Pbb. Dari Dan Melalui PBB, Belanda Mengambil Sikap Untuk Keluar Dari Papua Dan Tidak Jadi Mengambil, Merebut Dan Menjajah Papua Lalu Papua Diserahkan "Kembali" Ke Indonesia Dengan Syarat Memberi Kesempatan Pada Rakyat Papua Untuk Menentukan Sikap Sendiri Atau Referendum (Penentuan Pendapat Rakyat/Perpera). Lewat Perpera Tahun 1969, Rakyat Papua Memilih "Tetap" Dalam Lingkungan Republik Indonesia.
Infrastuktruktur di bangun oleh Jokowi itu bukan solusi bagi orang papua,kami ingin memisahkan diri dari NKRI lepaskan ikatan mu.
makassar,04/07/2020
direct by Albert Giban
Konflik Papua malah semakin meluas hingga melampaui batas-batas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proses eksternalisasi masalah Papua sedang berlangsung dengan cepat dan tak terbendung. Artinya, masalah Papua sudah mulai dibahas oleh berbagai pihak diluar negeri bukan hanya masyarakat sipil tetapi juga ditingkat kepala negara.