Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tajuk-tajuk dalam modul ini merangkumi pengenalan kepada permainan tradisional, jenis-jenis permainan tradisional, peraturan-peraturan permainan tradisional dan pengurusan pertandingan tradisional. Modul ini juga dibekalkan dengan soalan latihan dan senarai bahan rujukan.
Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara l0 ain kabuki, noh, kyogen dan bunraku. Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria. Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki. Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Abstrak Anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo sebagian besar dalam kemampuan motorik kasar kurang maksimal. Hal itu bisa terlihat dengan rendahnya kemampuan anak untuk mengkoordinasi gerak tubuh secara terampil dan lincah berkaitan dengan kegiatan fisik motorik. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo alternatif yang digunakan adalah menggunakan permainan tradisional engklek. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui meningkatnya kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo dengan menggunakan permainan tradisional engklek.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang terlihat dari lembar observasi serta grafik yang terdapat dalam bab IV. Dari hasil penelitian siklus I dan hasil penelitian siklus II menunjukkan peningkatan pada persentase serta ketuntasan. Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah bahwa penerapan permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Kata kunci : Permainan tradisional engklek, kemampuan motorik kasar. Abstract The child B Group B of RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo the bigest in motoric hard skill little maksimum. This is visible with low capablelity to coordination the body move to be able to and energic for physique motoric activities. For increase motoric hard skill to child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo. The alternative to use is traditional games engklek. This approach to use Research of Action Class (PTK). Target Of Research of this Action Class is to know the increasing of motoric skill hard for the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik, Sidoarjo with traditional games engklek. The result of research to show anythings from the sheet observation and graphic in the chapter IV. From the result observation Siklus I abnd the result observation siklus II to show increasing in prosentase and also finished. Including of Research of this Action Class is approach of traditional games engklek can increase capablelity motoric hard skill in the child B group RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo.
Abstrac: Various problems arise and sunk in traditional boarding school, as if those adapted space and time. Study object of boarding school is always exciting to be revealed, because it always lives to grow and to metamorphose with the spirit of the time. The focus of this study is boarding school traditionalism, especially in the practice of traditional boarding school life among the current change. This study aims to unravel the current traditionalism landscape of boarding school education, as well as answer the various problems highlighting traditional boarding school cubicles. Students’ receiving systems, learning systems, and management systems that are "completely traditional” to be the identity of traditional boarding school itself (salafiyah). There are four alternative solutions in order that the boarding school traditionalism even survives in the global era, namely to: 1) focus on specific skills, 2) develop entrepreneur; 3) graft schooling institution; 4) institutionalize its boarding school. Keyword: boarding school (pesantren) traditionalism, traditional (salafiyah), and old-fashioned (jumud).
Pengertian permukiman, perumahan dan rumah Beberapa pengertian permukiman, antara lain: 1. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992, permukiman adalah lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik kawasan perkotaan maupun perkotaan sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan; 2. Menurut Sinulingga (1999: 187), permukiman adalah gabungan 4 elemen pembentuknya (lahan, prasarana, rumah dan fasilitas umum) dimana lahan adalah lokasi untuk permukiman. Kondisi tanah mempengaruhi harga rumah, didukung prasarana permukiman berupa jalan lokal, drainase, air kotor, air bersih, listrik dan telepon, serta fasilitas umum yang mendukung rumah; dan 3. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, sedangkan rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Terbentuknya sebuah permukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara keseluruhan dapat dilihat unsur-unsur ekistiknya. Adapun unsur-unsur ekistik pada sebuah pola permukiman sebagai berikut ): 1. Natural (Fisik Alami): a. Geological resources (tanah/geologi); b. Topographical resources (kelerengan/ketinggian); c. Water (hidrologi/sumber daya air); d. Plant life (tanamtanaman/vegetasi); f. Animal (hewan); dan g. Climate (iklim). 2. Man (Manusia): a. Biological needs (space, air, temperature); b. Sensation and perception (the five senses); c. Emotional needs (human relations, beauty); dan d. Moral values (nilai-nilai moral). 3. Society: a. Population composition and density (komposisi dan kepadatan penduduk); b.
Oleh: Bagus Indrayana NIM. 08/274905/SMU/00530 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013 RINGKASAN MAINAN TRADISIONAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ragam Bentuk, Fungsi Sosial dan Kultural I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pascawafatnya Nabi Muhammad, orang Islam memahami apa yang "diwariskan" oleh sang nabi untuk memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Sehingga, tak mengherankan atas perbedaan pembacaan, muncul gerakan dengan berbagai corak pemahaman, dengan jumlah massa yang beragam, yang tentu lintas zaman. Hal ini kemudian melahirkan sebuah pertanyaan tentang bagaimana kondisi pemahaman kelompok tradisional di tengah modernitas. Inilah yang menginspirasi kami untuk melakukan kajian seputar Gerakan Tradisionalisme, dengan subjek Nahdlatul Ulama sebagai gerakan Islam Tradisional di Indonesia, yang sampai saat ini tetap hadir dengan massa yang cukup besar. Melalui kajian pustaka dan didukung dengan Teori Tindakan Sosial kiranya akan menjawab kondisi Islam Tradisional di era modernitas.
KRATIF PRINT, 2024
Permainan tradisional lempar sendal merupakan salah satu bentuk permainan yang sederhana namun mengandung nilai-nilai budaya dan sosial yang penting. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak di berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan sendal sebagai alat utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek-aspek permainan lempar sendal, baik dari segi aturan permainan, manfaat fisik dan sosial, serta dampaknya terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan observasi langsung terhadap pelaksanaan permainan di beberapa komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan ini tidak hanya memberikan manfaat dalam meningkatkan keterampilan motorik dan fisik anak-anak, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar pemain. Selain itu, permainan ini memiliki nilai edukatif dalam mengajarkan kerjasama, disiplin, dan sportifitas. Meskipun terkesan sederhana, lempar sendal mampu bertahan sebagai bagian dari tradisi yang memperkaya warisan budaya lokal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai peran penting permainan tradisional dalam mempertahankan identitas budaya serta kontribusinya terhadap perkembangan sosial anak-anak.
Clean Technologies and Environmental Policy, 2024
Basic and Clinical Neuroscience Journal, 2024
Journal of Applied Polymer Science, 2008
Петербургское востоковедение, 2023
International Journal of Frontline Research in Chemistry and Pharmacy
Archeologické výzkumy v jižních Čechách, 2001
New Design Ideas, 2023
American Journal of Veterinary Research, 2012
2017
ReHuSo: Revista de Ciencias Humanísticas y Sociales
Journal of Materials Science, 2020
Surface and Interface Analysis, 2004
Entrepreneurship & Regional Development, 2018