Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Journal of Religious and Socio-Cultural, 2024
Mysticism and traditional medicine are two things that are intertwined in terms of healing from illness. Diseases that are often treated through traditional medicine include diseases originating from evil spirits, as well as diseases involving witchcraft, black magic, and even diseases from which it is not known where they originate. In this culture of belief in mysticism and traditional medicine, among Christians there is a dualism of belief, namely one side believes in God, but also believes in evil spirits/dark powers. Of course this is contrary to the Christian faith. The aim of this research is to prove that mystical and traditional medicine is still developing among Christians, as well as the connection between mysticism (occultism) and traditional medicine and to examine it based on Christian theology. The results of the research show that mysticism, as well as traditional medicine, is now increasingly widespread among Christians. Mysticism and traditional medicine are inseparable. This practice of mysticism and traditional medicine is a socio-cultural phenomenon among certain tribes and is very difficult to abandon.
Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestariakan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan kecendrungan terus meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha industri obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat tradisional atau jamu. Bersamaan itu upaya pemanfaatan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji klinik kearah pengembangan fito farmaka (Ditjen POM, 1999). Pada dasarnya pembuatan obat tradisional memiliki prinsip yang sama dengan pembuatan obat sintetik pada umumnya. Hanya saja pada pembuatan obat tradisonal bahan baku (raw material) yang berupa simplisia ataupun ekstrak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dalam prosesnya. Pada proses pembuatan obat tradisional, simplisia atau ekstrak yang digunakan sebagai bahan bakunya harus telah memenuhi persyaratan mutunya, baik parameter standar umum (kadar air, kadar abu, susut pengeringan dan bobot jenis) maupun parameter standar spesifik (organoleptik, senyawa pelarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan kimia dalam ekstrak dan penetapan kadar). Standarisasi dilakukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Salah satu parameter penting dalam standarisasi adalah profil profil metabolomic (metabolic profiling). Plant metabolomic adalah parameter standarisasi yang digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder tanaman. Kandungan metabolit sekunder ini mempengaruhi efek farmakologi dari suatu tanaman, dimana kandungan kimia ini sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Banyaknya
Merdeka.com -Salah satu warisan kebudayaan China yang hingga kini masih eksis dan diakui dunia adalah pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tradisional China bahkan dinilai sebagai pengobatan alternatif medis saat ini.
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan tumbuhan seperti halnya tanaman atau bagian tanaman yang bernilai karena bermanfaat sebagai obat, berasa gurih atau berkualitas aromatik. Penggunaan tanaman dan tumbuhan sebagai kosmetik dan perawatan kecantikan rejimen berjalan kembali setelah ribuan tahun sebelumnya. Banyak budaya di seluruh dunia memiliki beberapa tradisi penggunaan herbal untuk tujuan perawatan kecantikan. Indonesia tidak terkecuali. Menurut Badan Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia / LIPI), Indonesia adalah rumah bagi 30.000 dari 40.000 obat tanaman herbal di dunia. Bukan suatu kebetulan bahwa Indonesia telah mengembangkan salah satu ekstensif alami rejimen perawatan kecantikan di dunia. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar menawarkan beragam ekologi.
papuabangkit.com 27 Mei 2020, 2020
Bapak Ilmu Kedokteran , Hippocrates, mengatakan bahwa Alam sendirilah Dokter yang terbaik "Nature itself is the best physician". Kementrian Kesehatan RI dalam surat Edaran Nomor : HK.02.02/IV.2243/2020 tanggal 19 Mei 2020, mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional , melakukan perawatan kesehatan mandiri (asuhan mandiri) melalui pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan fitofarmaka. Pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Salah satu keberhasilan penanganan Covid-19 di China khususnya di Wuhan Provinsi Hubei mereka menggunakan obat ramuan tradisional China. Masuknya virus corona ke tubuh kita dapat mengacaukan sistem imunitas kita yaitu terjadi badai cytokine sehingga menimbulkan peradangan hebat ke paru-paru (pneumonia), jantung (miokarditis) dan organ lainnya. Tidak sedikit obat-obat tradisional dapat meningkatkan daya tahan tubuh sebagai antioksidan , anti inflamasi (anti peradangan) dan antivirus. Tantangan kita baik dalam masa Pandemi Covid-19 dan sesudah Pandemi ini terkontrol (new normal/ new normally era) adalah bagaimana kita mengedepankan usaha-usaha pencegahan ,karantina dan meningkatkan imunitas tubuh kita. Tulisan ini membahas obat tradisional yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan khususnya di Papua dan ada juga obat herbal China. Obat tradisional merupakan pengetahuan asli masyarakat (indigenous knowledge) atau kearifan lokal (local wisdom).
terapi tradisional, 2024
Introduction: Hypertension is one of the risk factor of heart and blood vessels diseases which is categorized as the silent killer. There are two ways to manage the hypertention, namely the pharmacological and non-pharmacological interventions. One of the non-pharmacological intervention is relaxation techniques through Sundanese traditional kecapi suling music therapy. Objective: The purpose of this study is to determine the effect of Sundanese traditional kecapi suling music on blood pressure of the elderly with hypertension in PSTW Pertiwi Bandung. Methods: The research design using pre-experimental with one group pre and post test design. The number of samples were 13 respondents. Sampling technique used was non-probability with purposive sampling technique. Data analysis was done in two stages, univariate and bivariate (t-dependent test). Result: the study had shown that there was differences in systolic (p value 0.0001) and diastolic (p value 0.001) blood pressure before and after intervention. Discussion: It suggested that the result of this research will be used as an input for PSTW Pertiwi Bandung and for nurses to apply this intervention as one of non-pharmacological intervention in managing the high blood pressure among elderly
Cara ini mungkin merupakan cara kontrasepsi tertua yang dikenal manusia, dan mungkin masih merupakan cara terbanyak yang dilakukan hingga kini. Walaupun cara ini merupakan cara dengan banyak kegagalan, koitus interruptus merupakan cara utama dalam penurunan angka kelahiran. Sanggama terputus ialah penarikan penis dari vagira sebelum terjadinya ejakulasi. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa akan terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar laki-laki, dan setelah itu masih ada waktu kira-kira "detik" sebelum ejakulaisi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk menarik penis keluar dari vagina. Keuntungan cara ini tidak membutuhkan biaya, alat,-alat.ataupun persiapan, tetapi kekurangannya adalah untuk menyukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak laki laki. Beberapa laki laki karena faktor jasmani dan emosional,tidak dapat menggunkan cara ini. Silanjutnya, penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni. Efektivitas cara ini umumnya dianggap kurang berhasil, sungguhpun penyelidikan yang dilakukan di Amerika dan Inggris membuktikan bahwa angka kehamilan dengan cara ini hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan cara yang mempergunakan kontrasepsi mekanis atau kimiawi. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh : 1. adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (praejacwlatory fluid), yakni dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang (repeated coitus); 2. terlambatnya pengeluaran penis dari vagina dan 3. pengeluaran semen dekat pada vulva (petting),oleh karena adanya hubungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri melalui benang lender serviks uteri yang pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi 2. Pembilasan Pasca sanggama (Postcoital Doucbe) Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tarrpa tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan suaru cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan kontrasepsi. Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
Obat batuk. Penyakit batuk, pilek dan masalah pernafasan lainnya, biasanya banyak dialami pada saat memasuki musim penghujan. Cuaca yang berubah dari panas ke dingin, membuat tubuh harus ekstra keras beradaptasi dengan lingkungan.
Defence Strategic Communications, 2020
Ars Bilduma, 2022
2017
Sociolinguistic studies, 2024
Kershaw et al. (eds), Silver, Butter, Cloth: Monetary and Social Economies in the Viking Age, 2019
Comptes Rendus de l'Académie des Sciences- …, 1997
The School of Advanced Studies, 2019
L. Biasiori, F. Mazzini, C. Rabbiosi (ed.), Reimagining Mobilities across the Humanities. Volume 2: Objects, People and Texts , 2023
The Opened Scroll Ministry, 2024
Systemy bezpieczeństwa : Wymiar lokalny i państwowy, 2020
Journal of Marine Research, 2002
2010 Proceedings 60th Electronic Components and Technology Conference (ECTC), 2010
Caries Research, 2010
Medìaforum, 2023
International Journal of Practice-based Learning in Health and Social Care, 2017
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2014
Acta Oto-Laryngologica, 2006
Journal of Medical Ethics , 2024
Investigaciones Sociales, 2014