Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan tumbuhan seperti halnya tanaman atau bagian tanaman yang bernilai karena bermanfaat sebagai obat, berasa gurih atau berkualitas aromatik. Penggunaan tanaman dan tumbuhan sebagai kosmetik dan perawatan kecantikan rejimen berjalan kembali setelah ribuan tahun sebelumnya. Banyak budaya di seluruh dunia memiliki beberapa tradisi penggunaan herbal untuk tujuan perawatan kecantikan. Indonesia tidak terkecuali. Menurut Badan Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia / LIPI), Indonesia adalah rumah bagi 30.000 dari 40.000 obat tanaman herbal di dunia. Bukan suatu kebetulan bahwa Indonesia telah mengembangkan salah satu ekstensif alami rejimen perawatan kecantikan di dunia. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar menawarkan beragam ekologi.
Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara l0 ain kabuki, noh, kyogen dan bunraku. Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria. Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki. Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Local 1B ( 31 ) P2.31.39.012.085 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II 2013 KATA PENGANTAR Puji Syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya bagi saya melalui ilmun-Nya Yang Maha Luas dan Tak Terkira sehingga saya bisa sedikit menuliskan setetes dari lautan ilmun-Nya kedalam sebuah makalah sederhana ini. Shalawat serta salam saya tujukan kepada sari tauladan saya, Nabi Muhamad SAW beserta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Kedua Orang Tua saya dan Sahabat-sahabat saya yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, hingga makalah ini dapat selesai dengan baik, Saya berharap Allah SWT dapat memberikan balasan yg baik bagi Mereka semua, baik di dunia maupun d akhirat nanti, Amin. Akhirnya. Saya berharap makalah ini menjadi kontributif positif yang tidak ada hentinya. Tak henti untuk dikoreksi, tak henti untuk melahirkan motovasi dan inovasi serta tak henti untuk memberikan inspirasi kepada orang lain untuk juga memberikan konstribusi yang lebih baik dari saya. Jakarta 28 Juli 2013 M. Alfinur I
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional
Behavior, Young Women, Traditional Beauty Care. This study aims to reveal the behavior of a student in a traditional beauty treatments. This study used a qualitative design with sampling technique is purposive sampling and the type of maximum variation sampling. Collecting data using Focus Group Discussion and Interview depth. This study uses 6 informant DKT and 2 informants WM. Test the validity of the data was done by using triangulation. The results showed that most informants understand the sense of beauty treatments and traditional, benefits and problems on the part of the body, the informant also shows a good attitude to the traditional beauty treatments, and the attitude of informants in beauty treatments traditionally reaches levels responsible attitude. Activity informant in beauty treatments has traditionally been reached on the level of activity adoption.
Biasanya wanita menggunakan kosmetik dekoratif (make-up) dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang dapat mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis penuaan (age-spot), noda bekas jerawat acne scar), serta untuk mengoreksi bagian-bagian wajah yang kurang baik. Kosmetik dekoratif sebaiknya warnanya menarik, memiliki bau harum yang menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit nampak berkilau serta tidak merusak atau mengganggu adneksa kulit. Yang termasuk kosmetik dekoratif yaitu: Alas bedak (Foundation), Bedak (powder), Perona Pipi (blus-on atau rouge), Eye shadow, Eye liner, Pensil alis (Eye brow pencil), Cat bulu mata (mascara), Pewarna Bibir atau Lipstick, Pensil Bibir atau Lip Liners, Pelembab Bibir atau Lipbalm, dan Lipgloss. Kesemuanya mempunyai fungsi masing-masing, dan bila kita dapat menggunakannya sesuai aturan dan cara yang benar, keinginan kita untuk tampil cantik pasti akan terwujud. B. Jenis-jenis Kosmetik Dekoratif 1. Alas Bedak (Foundation) Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah adalah dasar kosmetik sebelum membubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak, hingga bedak mudah menempel pada kulit wajah, Foundation juga dapat memperhalus permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat, ataupun noda kebiruan (couperese) di seputar pipi. Alas bedak dapat berfungsi untuk menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap di seputar mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar pigmen zat warna yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Alas bedak juga dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna. Ada beberapa jenis alas bedak yaitu:
Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestariakan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan kecendrungan terus meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha industri obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat tradisional atau jamu. Bersamaan itu upaya pemanfaatan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji klinik kearah pengembangan fito farmaka (Ditjen POM, 1999). Pada dasarnya pembuatan obat tradisional memiliki prinsip yang sama dengan pembuatan obat sintetik pada umumnya. Hanya saja pada pembuatan obat tradisonal bahan baku (raw material) yang berupa simplisia ataupun ekstrak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dalam prosesnya. Pada proses pembuatan obat tradisional, simplisia atau ekstrak yang digunakan sebagai bahan bakunya harus telah memenuhi persyaratan mutunya, baik parameter standar umum (kadar air, kadar abu, susut pengeringan dan bobot jenis) maupun parameter standar spesifik (organoleptik, senyawa pelarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan kimia dalam ekstrak dan penetapan kadar). Standarisasi dilakukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Salah satu parameter penting dalam standarisasi adalah profil profil metabolomic (metabolic profiling). Plant metabolomic adalah parameter standarisasi yang digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder tanaman. Kandungan metabolit sekunder ini mempengaruhi efek farmakologi dari suatu tanaman, dimana kandungan kimia ini sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Banyaknya
Comparativa: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab dan Hukum
In terms of thinking and understanding, Muslims can be divided into four social ideological paradigms or groups, namely traditional, modernist, revivalist, and transformative groups. Traditional fikih has become one of the characteristics of Islamic legal thinking that has developed and still exists in Indonesia. This traditional fikih thinking is guarded and preserved in the academic world of pesantren, although it does not cover the possibility that many pesantren graduates have new thoughts by adapting to the development of problems experienced by society. This paper describes the development of fikih and the weaknesses in the relationship between traditional fikih and pesantren education, in which pesantren graduates are required to be involved in solving the problems of the nation and state. The conclusion is that the existence of traditional fikih is due to the attitude of the scholars who are careful in accepting new things because they are worried that these new things will ...
Scientific Reports, 2015
Pamukkale Üniversitesi Sosyal Bilimler Enstitüsü dergisi, 2023
Consecutio Rerum, 2023
IEEE Transactions on Power Electronics, 2017
APUNTES. Revista de Estudios sobre Patrimonio Cultural , 2022
Dawriyyaẗ Kān al-Tārīẖiyyaẗ (Online): iliktrūniyyaẗ, muḥakkamaẗ , rub’ sanawiyyaẗ, 2009
Revista de Arquitetura IMED, 2016
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 2019
Turkish Journal of Medical Sciences, 2019
International Journal of Education, 2018
DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), 2000
Journal of Food Science and Technology, 2010