Academia.eduAcademia.edu

Studi Neraca Air Krueng Aceh Johanes Wibowo Suprapto

Watershed Krueng Aceh have an important role as a source of raw water supply for the PDAM for Banda Aceh and technical irrigation areas. However, there is not much available information regarding water resources condition so that decision makers have difficulty in making the water allocation plan properly.

Studi Neraca Air Krueng Aceh Ir. Suprapto, M.Eng1 Ir. Johanes Wibowo, M.Sc2 ABSTRACT Wat ershed Krueng Aceh have an import ant role as a source of raw wat er supply f or t he PDAM f or Banda Aceh and t echnical irrigat ion areas. However, t here is not much available inf ormat ion regarding wat er resources condit ion so t hat decision makers have dif f icult y in making t he wat er allocat ion plan properl y. All t he exist ing irrigat ion area in Krueng Aceh – Right Bank and Krueng Jrue survive during t he crop season using 160% cropping int ensit y but suf f er signif icant lack of wat er during t he half end of t he second cropping season. The amount of wat er in t he Krueng Aceh wat ershed is only available f or t he cropping int ensit y of 160% – 180%, t he higher t he cropping int ensit y, t he higher t he wat er def icit would be. Theref ore, when f armer t ry t o implement higher cropping int ensit y, t here are some risks appear such as t he f armers in t he upst ream wil l t ake wat er t hat should be al locat ed f or downst ream f armers, or increasing t he possibilit y of overall wat er def icit occurrence. Keywords : wat er bal ance, wat er availabilit y, wat er demand, wat ershed, cropping season, cropping int ensit y. ABSTRAK DAS Krueng Aceh mempunyai peranan yang cukup pent ing sebagai sumber pasokan air baku bagi PDAM Banda Aceh dan unt uk daerah irigasi t eknis. Namun di sat u sisi t idak banyak informasi yang t ersedia berkait an dengan kondisi sumber daya air sungai t ersebut sehingga para pengambil keput usan mengalami kesulit an unt uk membuat rencana alokasi air dengan benar. Semua lahan sawah daerah irigasi yang ada di Krueng Aceh Bagian Kanan dan Krueng Jrue bert ahan menggunakan int ensit as t anam 160%, walaupun mengalami kekurangan air yang cukup signifikan selama set engah bagian t erakhir masa t anam kedua. Jumlah air di DAS Krueng Aceh hanya t ersedia unt uk int ensit as t anam 160%-180%, dimana semakin t inggi int ensit as t anam yang ada maka semakin t inggi kekurangan airnya. Dengan demikian ket ika pet ani mencoba mengimplement asikan int ensit as t anam yang lebih t inggi, t erdapat beberapa resiko ant ara lain pet ani bagian hulu mengambil air yang dialokasikan unt uk pet ani bagian hilir, at au meningkat nya kemungkinan t erj adi kekurangan air secara keseluruhan. Kata kunci : neraca air, ket ersediaan air, kebut uhan air, daerah aliran sungai, musim t anam, int ensit as t anam. 1 Kasubdit Pengamanan Pant ai, Dit j en SDA, Kement erian PU Ahli Senior Sumber Daya Air, MLD, DHV B.V. Jakart a 2 1 PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN DAS Krueng Aceh seluas sekit ar 1762 km2 dengan panj ang sungai ut ama 138 km memiliki pot ensi sumber daya air yang begit u besar. Hal ini dapat dilihat pada bagian DAS Krueng Aceh di bagian hilir digunakan sebagai sumber pasokan air baku bagi PDAM Banda Aceh. Sedangkan di bagian hulu unt uk daerah irigasi t eknis lebih dari 11.200 ha dan banyak irigasi desa. Walaupun DAS Krueng Aceh mempunyai peran yang cukup pent ing namun t idak banyak informasi yang t ersedia kondisi sumber daya air sungai t ersebut . Tanpa analisis neraca air yang memadai, sangat sulit bagi pengambil keput usan unt uk membuat rencana alokasi air dengan benar (10). Di Krueng Aceh belum ada st udi neraca air yang t elah dilakukan sebelumnya meskipun beberapa desain infrast rukt ur hidrolik ut ama pada masa lalu t elah dibuat namun sangat sulit unt uk memperoleh laporan t ersebut . Dalam hal dat a hidrologi dan sumber daya air, kondisi yang sama j uga t erj adi dimana unt uk DAS Krueng Aceh secara keseluruhan hanya t ersedia sat u dat a st asiun met eorologi yait u dari St asiun Blang Bint ang (Bandar Udara). Sedangkan dari ant ara 7 st asiun, t idak ada sat upun st asiun AWLR yang masih beroperasi saat ini. Melihat kenyat aan t ersebut di at as diperlukan st udi neraca air yang lebih mendalam di DAS Krueng Aceh guna mendapat kan informasi hidrologi yang dapat bermanfaat bagi pengambil keput usan unt uk membuat rencana alokasi air dengan benar. Maksud penulisan makalah ini adalah unt uk mendapat kan perbandingan ant ara ket ersediaan air dan kebut uhan air saat ini dan pada masa dat ang pada DAS Krueng Aceh. Hal it u j uga mencakup analisis keseimbangan air dalam sist em operasi Waduk Keuliling dan Waduk Leubok yang masuk ke dalam DAS Krueng Aceh. Pemahaman neraca air di DAS Krueng Aceh dapat bermanfaat bagi pengambil keput usan unt uk membuat rencana alokasi air dengan benar. Namun karena ket erbat asan dat a, di masa mendat ang perlu dilakukan koreksi seperlunya menggunakan dat a t erbaru yang lebih lengkap. DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG ACEH DAS Krueng Aceh dibat asi oleh: di sisi barat adalah Bukit Barisan, dengan beberapa puncaknya yait u Gle Raj a (+1660 m), Gle Lemo (+1670 m), Cuplet Bulat (+1951 m), dan Gle Menduen (+1589 m). Di sisi t imur dan selat an adalah Seulawah Agam (+1810 m) dan Gle Seukeun (+1647 m) (10). DAS ini memiliki luas areal sekit ar 1762 km2, dengan panj ang sungai ut ama 138 km yang t erdiri dari Sungai Krueng Inong sepanj ang 75 km dan Sungai Krueng Aceh sepanj ang 63 km. Di dalamnya ada 10 subDAS yait u Krueng Inong, Krueng Agam, Krueng Keumireu, Alue Lhok Il – Lamkabeu, Alue Bit hak, Krueng Lebuee, Krueng Jreu, Krueng Lingka, Banda Aceh Kiri, dan Banda Aceh Kanan (Gambar 1). Tabel 1 Luas Sub-DAS di Krueng Aceh (10) No 1. 3. 5. 7. 9. Sub-DAS Kr. Inong Kr. Keumireu Alue Bit hak Kr. Jreu Banda Aceh Kiri Luas (km2) 412 km2 270 km2 29 km2 233 km2 234 km2 Total No 2. 4. 6. 8. 10. Sub-DAS Kr. Agam Lhok Il – Lamkabeu Kr. Lebuen-Penganpet Kr. Lingka Banda Aceh Kanan Luas (km2) 244 km2 86 km2 127 km2 71 km2 56 km2 1.762 km2 2 Banda Aceh Right 56 km2 Kr. Lingka 71 km2 Kr. Lebuen Penganpet 127 km2 Lhok Il Lamkabeu, 86 km2 Pasie 1566 km2 Kr. Agam 244 km2 Kp. Darang Banda Aceh Indrapuri Left 234 km2 1325 km2 1092 km2 690 km2 Lampisang Boga 244 km2 u/s Jrue Weir 140 km2 Keuliling Siron 38 km2 Kr. Jreu 223 km2 216 km2 Kr. Keumireu 270 km2 Kr. Inong 412 km2 Alue Bithak 29 km2 Gambar 1 Sketsa Sub-DAS di Krueng Aceh (10) DAERAH IRIGASI YANG ADA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG ACEH Perkembangan irigasi di DAS Krueng Aceh, Propinsi Aceh t elah dipercepat sampai sej ak mulai Pembangunan Lima Tahun Rencana Pert ama (Pelit a I) pada 1969/ 1970, pembangunan daerah irigasi Krueng Aceh t elah selesai pada akhir 1970-an, unt uk memasok air seluas wilayah 7.450 ha. Hal ini diikut i oleh pembangunan Daerah Irigasi Krueng Jreu unt uk mengairi 2.350 ha. Pembangunan irigasi t elah dilaksanakan melalui pengembangan sumber daya air dan t anah oleh Depart emen Pekerj aan Umum dan Floodway Syphon Kr. Leubok Rubber Weir Leubok Dam BANDA ACEH Indrapuri aqueduct KEULILING JREU EXT(2). 2, 1054 HA Proposed syphon Kr. Aceh KR.JREU JREU IRR, 386 HA 2350 HA KR.ACEH (2) JREURIGHT EXT 1, 809 HA KR. ACEH IRRIGATION 7.450 HA KR. ACEH IRR, RIGHT LEFT (1) 6835 HA 6385 HA Kr Aceh Weir KEULILING IRR, 386 HA KR.ACEH IRR, KR.ACEH LEFT RIGHT, 256 HA 256 HA Lam Kareung Weir Kr. Agam Keuliling Dam Kr. Inong Jreu Weir Supplesion Cnl Kr. Lam Kareung Kr. Jreu Kr. Keumireu Pemerint ah Provinsi Aceh (11). Gambar 2 Diagram Daerah Irigasi Teknis (11) Terdapat 4 daerah irigasi t eknis yang ada di DAS Krueng Aceh yang secara keseluruhan mencakup 11.755 ha (sekit ar 7% dari luas DAS), selain dari irigasi sederhana dan irigasi desa. Sebagian besar daerah irigasi t eknis it u t erlet ak di daerah dat aran sekit ar sungai, dari Seulimeum sampai Banda Aceh (pada area sepanj ang 27 km dan lebar 11 km). Daerah irigasi t ersebut adalah (i) DI Krueng Aceh seluas 7450 ha yang t erlet ak di sisi kanan Krueng Aceh, (ii) DI Krueng Jreu seluas 2350 ha sepanj ang Krueng Aceh sisi kiri, (iii) DI Keuliling seluas 1440 ha, di sebelah hilir Waduk Keuliling dan dan sisi luar DI Jreu, dan (iv) DI Leubok seluas 515 ha, sepanj ang Krueng Leubok. DI Keuling dan Leubok belum t ercet ak j aringan t ersiernya (12). A. Irigasi Krueng Aceh Daerah irigasi Krueng Aceh dibagi menj adi 2 yait u (i) daerah irigasi kanan, unt uk mengairi 7.194 ha, t erdiri dari 6.385 ha yang t erlet ak di t epi kanan Krueng Aceh dan 809 ha yang t erlet ak di sisi kiri Krueng Aceh; dimana penyaluran menggunakan saluran air unt uk menyeberangi sungai 3 (saluran sekunder Lampeunat di Indrapuri), (ii) daerah irigasi unt uk mengairi daerah seluas 256 ha. Sist em irigasi ini t erdiri dari 34,6 km saluran ut ama yang dibagi menj adi 5 bagian dan 18 saluran sekunder sepanj ang 76,44 km. Segmen pert ama dari saluran t epi kanan primer memiliki debit 9,46 m3/ s, dan segmen t erakhir memiliki debit 3,2 m3/ det ik. Debit saluran sekunder bervariasi dari 0,11–3,7 m3/ dt k, dengan panj ang rat a-rat a 4,25 km. Dengan t ot al areal 7.450 ha, blok t ersier rat a-rat a 62,6 ha dengan j umlah blok t ersier adalah 119 unit (12). B. Irigasi Krueng Jreu Daerah irigasi Krueng Jreu seluas 2.350 ha mendapat air dari Krueng Jreu dengan st rukt ur pengalihan pada bendung t ersebut . Bendung ini lebarnya sekit ar 40 m dan debit sadapannya 3,526 m3/ s. Air dialihkan dari asupan yang disampaikan sepanj ang saluran mengalir ke Bendung Lamkareung; dari t it ik air diarahkan ke saluran irigasi. Saluran suplesi dari Krueng Jreu Weir ke Lamkareung sepanj ang 3,30 km, dan saluran irigasi primer yang memiliki t ot al panj ang 17,30 km, dari bangunan BJKr1 ke BJKr11. Ada 5 saluran sekunder dalam sist em: Saluran Sekunder Meunara, Saluran Sekunder Inong, Saluran Sekunder Kayee, Saluran Sekunder Lamkrah, dan Saluran Sekunder Krueng Jreu Kiri dengan panj ang t ot al 22,945 km. Sist em ini memberikan pasokan air unt uk 63 blok t ersier, dengan variasi ukuran ant ara 4,4 – 75 ha, dan ukuran rat a-rat a 37,3 ha (13). C. Irigasi Keuliling Waduk Keuliling memiliki kapasit as volume efekt if sekit ar 16 j ut a m3 yang akan digunakan unt uk mengairi 1.440 ha lahan yang dibagi menj adi dua lokasi. Lokasi pert ama t erlet ak langsung bendungan hilir seluas 386 ha dan lokasi kedua adalah di sisi kiri daerah Irigasi Jreu di bagian paling hilir seluas 1.054 ha. Direncanakan pasokan air unt uk blok irigasi kedua (1054 ha) menggunakan Sist em Irigasi Jreu, mulai dari di BKL.8 (Sadapan Lamkareung), dan dari t it ik it u mengalir ke bangunan BJKr.6 menuj u ke sist em Irigasi Keuliling. Daerah it u saat ini belum mendapat kan air dari Keuliling karena hubungan ant ara sist em Keuliling dan Sist em Jreu (melalui Lamkareung) yang masih dalam persiapan pembangunan. Kapasit as saluran primer adalah sekit ar 1,69 m3/ s (14). D. Irigasi Leubok Pembangunan Dam Leubok baru saj a selesai, namun masih kosong pada saat ini. Tampungan air Leubok siap unt uk mengairi 515 ha sawah, t erdiri dari 75 ha sawah t adah huj an, dan sisanya adalah lahan kering t anaman dan semak belukar (12). REVIEW DATA A. Data Curah Hujan Dat a curah huj an bulanan t ersedia di 5 st asiun huj an, walaupun periode pencat at an bervariasi. St asiun huj an t ersebut mencakup keseluruhan daerah t angkapan. 5 st asiun huj an t ersebut adalah Bandar Udara Blang Bint ang (’ 87-2007), Indrapuri (’ 58-’ 76), Jreu (’ 75-’ 79), Siron (’ 78-’ 86), dan Seulimeum (’ 75-85) (10). Dat a curah huj an bulanan it u diplot kan dalam pet a, unt uk memperoleh curah huj an bulanan t iap Sub-DAS, dengan menggunakan pendekat an isohyet . Periksa Tabel 2. B. Data Aliran Sungai Ada 10 aliran sub-DAS dan 3 t it ik aliran pent ing (Jreu Weir, masukan waduk Keuliling, dan masukan waduk Leubok) yang diperlukan unt uk analisis, namun hanya sat u dat a aliran saj a, yait u di Krueng Inong, desa Seulimeum yang t ersedia secara agak lengkap; selain it u ada sat u dat a aliran lain yait u di St asiun AWLR Siron yang t ersedia, namun t idak t erlalu bagus. Dat a dari St a Seulimeum digunakan sebagai dasar perhit ungan unt uk aliran di Sub-DAS 4 lain, sement ara dat a dari Siron digunakan unt uk sebagai kalibrasi. Tabel 2 Curah Hujan Bulanan untuk Sub-DAS di Krueng Aceh (10) Unit: mm/month Station Sta Nr Location Elevation SWS Sub District District Name : : : : : : : SEULIMEUM 1975-1985 112 & P3 050 22' 00" N 0950 34' 00" E 60 M (AMSL) 01.01.A3 Krueng Aceh Seulimeum Aceh Jaya Monthly Rainfall Distribution Station Sta Nr Location Elevation SWS Sub District District Name : : : : : : : BLANG BINTANG 1987-2007 107 c 050 31' 00" N 0950 51' 00" E 22 M (AMSL) 01.01.A3 Krueng Aceh Aceh Jaya Monthly Rainfall Distribution Station Sta Nr Location Elevation SWS Sub District District Name : : : : : : : SIRON 1978-1986 111a 040 55' 00" N 0960 07' 00" E 20 M (AMSL) 01.01.A3 Krueng Aceh Indrapuri Aceh Jaya Monthly Rainfall Distribution Station Sta Nr Location Elevation SWS Sub District District Name : : : : : : : INDRAPURI 1958-1976 111a 0 0 04 55' 00" N 096 07' 00" E 20 M (AMSL) 01.01.A3 Krueng Aceh Indrapuri Aceh Jaya Monthly Rainfall Distribution Station Sta Nr Location Elevation SWS Sub District District Name : : : : : : : KR. JREU 1975-1979 P1 0 0 05 22' 25" N 95 25' 50" E 74 M (AMSL) 01.01.A3 Krueng Aceh Seulimeum Aceh Jaya Monthly Rainfall Distribution Location SWS District : KR. ACEH BASIN : 01.01.A3 Krueng Aceh : Aceh Besar & Banda Aceh Monthly Rainfall Distribution Desc Jan 102 93 24 265 15 7.2% 4.3% Feb 68 43 32 171 14 4.7% 5.6% Mar Apr May 92 141 166 71 77 135 32 76 52 229 293 344 12 31 6 6.4% 9.9% 11.6% 5.6% 13.4% 9.2% Desc Jan Average 133 Std. Dev 54 R80% 87 Maximum 232 Minimum 39 Average 9.6% R80% 12.9% Feb 118 104 31 380 2 8.5% 4.5% Mar 131 91 54 295 1 9.4% 8.0% Average Std. Dev R80% Maximum Minimum Average R80% Desc Average Std. Dev R80% Maximum Minimum Average R80% Desc Average Std. Dev R80% Maximum Minimum Average R80% Desc Average Std. Dev R80% Maximum Minimum Average R80% Desc Average R80% Average R80% Apr 92 39 59 234 0 6.6% 8.7% May 115 65 61 513 22 8.3% 9.0% Jan 171 195 87 602 13 9.9% 9.6% Feb Mar Apr May 134 163 193 168 83 67 82 64 64 107 124 114 260 245 299 223 13 67 79 53 7.8% 9.5% 11.2% 9.7% 7.1% 11.8% 13.6% 12.5% Jan 190 103 103 373 20 7.5% 8.8% Feb Mar 177 217 96 115 96 120 342 429 25 13 7.0% 8.6% 8.2% 10.3% Jan 135 70 76 210 45 6.9% 6.1% Feb Mar Apr May 131 180 247 244 55 60 80 113 85 129 179 149 195 244 354 363 84 103 181 100 6.7% 9.2% 12.6% 12.4% 6.8% 10.3% 14.3% 11.9% Jan 146 76 8.1% 8.3% Feb 126 61 7.0% 6.7% Apr 213 119 113 508 18 8.4% 9.6% May 236 183 83 616 11 9.4% 7.1% Mar Apr May 157 177 186 88 110 92 8.7% 9.8% 10.3% 9.7% 12.0% 10.0% Month Jun Jul 58 70 41 68 23 14 124 233 7 13 4.0% 4.9% 4.1% 2.4% Month Jun Jul 57 42 45 26 19 20 159 190 0 0 4.1% 3.0% 2.8% 2.9% Month Jun Jul 43 79 23 78 24 14 71 226 11 18 2.5% 4.6% 2.6% 1.5% Month Jun Jul 137 151 121 155 35 20 410 569 11 0 5.4% 6.0% 3.0% 1.7% Month Jun Jul 66 152 26 157 44 19 101 386 39 58 3.4% 7.7% 3.5% 1.5% Month Jun Jul 72 99 29 17 4.0% 5.5% 3.2% 1.9% Aug 64 51 21 136 3 4.5% 3.7% Sep Oct Nov Dec 67 169 205 228 53 95 166 132 23 89 65 117 143 380 502 448 4 48 17 60 4.7% 11.8% 14.3% 16.0% 4.1% 15.6% 11.5% 20.6% Aug 89 57 41 236 19 6.4% 6.1% Sep Oct Nov Dec 85 182 202 143 44 108 128 86 47 92 94 71 265 453 649 508 16 34 73 0 6.1% 13.1% 14.6% 10.3% 7.0% 13.6% 14.0% 10.5% Aug 50 30 25 97 9 2.9% 2.7% Sep Oct Nov Dec 135 196 165 223 105 91 83 159 46 119 95 89 315 335 259 415 40 64 20 68 7.8% 11.4% 9.6% 13.0% 5.1% 13.1% 10.5% 9.9% Aug 167 142 48 498 9 6.6% 4.1% Sep Oct Nov Dec 157 321 271 291 88 165 195 131 83 183 107 181 348 606 712 534 17 55 97 79 6.2% 12.7% 10.7% 11.5% 7.1% 15.6% 9.1% 15.4% Aug 27 18 12 53 6 1.4% 1.0% Sep 125 46 86 179 67 6.4% 6.9% Aug 79 29 4.4% 3.2% Sep Oct Nov Dec 114 194 235 221 57 104 122 130 6.3% 10.7% 13.0% 12.3% 6.2% 11.4% 13.3% 14.2% Oct Nov Dec 101 332 221 76 102 38 37 246 189 178 399 258 28 180 182 5.2% 16.9% 11.3% 3.0% 19.7% 15.1% Annual 1,430 326 568 502 3 100% 100% Annual 1,388 196 675 649 0 100% 100% Annual 1,719 275 907 399 6 100% 100% Annual 2,528 1,011 1,170 712 0 100% 100% Annual 1,961 275 1,252 399 6 100% 100% Annual 1,805 915 100% 100% musim kemarau 13,8 m3/ s. Debit andalan adalah 13,6 m3/ s pada musim huj an dan 6,7 m3/ s pada musim kemarau. Dist ribusi debit bulanan dit unj ukkan pada Tabel 3. Analisis yang dilakukan pada dat a aliran Krueng Inong di Seulimeum sampai pada kesimpulan bahwa debit rat a-rat a selama musim huj an adalah 23, 7 m3/ s dan selama Tabel 3 Debit Krueng Inong di Stasiun AWLR Seulimeum (m3/ s) (10) Avg Q 50% Q 80% Q 90% JAN 23.8 20.22 11.89 9.96 FEB 20.0 17.67 11.30 9.73 MAR 18.2 16.52 11.30 9.96 APR 24.1 22.41 16.40 14.78 MAY 20.0 18.33 12.88 11.46 JUN 13.0 11.12 6.63 5.58 JUL 9.0 7.69 4.61 3.89 AUG 7.8 6.95 4.50 3.89 SEP 8.4 6.96 3.91 3.22 OCT 17.4 14.45 7.90 6.46 NOV 26.9 22.80 12.86 10.63 DEC ANNUAL 36.3 18.8 30.75 16.3 17.97 10.2 15.02 8.7 5 Dengan luasan sub-DAS 412 km2, hal ini membuat debit rat a-rat a adalah 58 l/ s/ km2 dan 33 l/ s/ km2 selama musim huj an dan kemarau bert urut -t urut , sedangkan debit andalan adalah 33 l/ s/ km2 dan 16 l/ s/ km2 unt uk musim huj an dan kemarau berurut an. curah huj an Kr. Inong, (iii) Fa = Fakt or Luas, berdasarkan daerah Kr. Inong. Hasil perhit ungan debit unt uk t it ik-t it ik ut ama lainnya (sub-DAS dan lokasi bendung) dit unj ukkan pada Tabel 4. Ada 4 prasarana hidrolik ut ama: (i) Bendungan Krueng Aceh, (ii) Waduk Keuliling (iii) Bendungan Krueng Jreu dan Lamkareung, (iv) Waduk Leubok (11). Dengan menggunakan pendekat an yang sama, perkiraan debit -debit t ersebut disaj ikan pada Tabel 5. Debit di daerah Sub-DAS dan t it ik pent ing lainnya dihit ung dengan menggunakan pendekat an: Q = Qi x Fr x Fa Dimana (i) Qi adalah Debit di Kr. Inong, (ii) Fr = Fakt or Curah Huj an, berdasarkan Tabel 4 Estimasi Debit untuk Sub-DAS, Bendung, dan Lokasi Dam (10) No Sub-Catchment Monthly Flow (m3/s) Jun Jul Aug Jan Feb Mar Apr May 20.04 8.84 10.77 2.89 0.96 4.20 10.08 2.26 8.52 1.74 6.05 2.52 1.64 1.02 28.87 16.84 7.43 9.06 2.43 0.80 3.53 8.47 1.90 7.16 1.46 5.08 2.12 1.38 0.86 24.27 15.39 6.79 8.27 2.22 0.73 3.23 7.74 1.73 6.55 1.33 4.64 1.93 1.26 0.78 22.17 20.33 8.97 10.93 2.93 0.97 4.26 10.23 2.29 8.65 1.76 6.14 2.56 1.67 1.03 29.30 16.90 7.46 9.09 2.43 0.81 3.55 8.51 1.90 7.19 1.47 5.10 2.13 1.39 0.86 24.36 10.94 4.82 5.88 1.57 0.52 2.29 5.50 1.23 4.65 0.95 3.30 1.38 0.90 0.56 15.76 7.57 3.34 4.07 1.09 0.36 1.59 3.81 0.85 3.22 0.66 2.29 0.95 0.62 0.38 10.91 10.02 4.42 5.39 1.44 0.48 2.10 5.04 1.13 4.26 0.87 3.02 1.26 0.82 0.51 14.44 9.53 4.20 5.12 1.37 0.45 2.00 4.79 1.07 4.05 0.83 2.88 1.20 0.78 0.48 13.73 9.53 4.20 5.13 1.37 0.45 2.00 4.80 1.07 4.06 0.83 2.88 1.20 0.78 0.48 13.74 13.83 6.10 7.44 1.99 0.66 2.90 6.96 1.56 5.88 1.20 4.17 1.74 1.13 0.70 19.93 10.87 4.79 5.84 1.56 0.52 2.28 5.47 1.22 4.62 0.94 3.28 1.37 0.89 0.55 15.66 5.59 2.47 3.01 0.81 0.27 1.17 2.81 0.63 2.38 0.49 1.69 0.70 0.46 0.28 8.06 3.89 1.72 2.09 0.56 0.19 0.82 1.96 0.44 1.66 0.34 1.17 0.49 0.32 0.20 5.61 Annual Seasonal (m3/s) Average Wet Dry Annual Seasonal (MCM) Total Wet Dry Sep Oct Nov Dec 6.62 2.92 3.56 0.95 0.32 1.39 3.33 0.75 2.82 0.57 2.00 0.83 0.54 0.34 9.54 7.09 3.13 3.81 1.02 0.34 1.49 3.57 0.80 3.02 0.62 2.14 0.89 0.58 0.36 10.22 14.68 6.48 7.90 2.11 0.70 3.08 7.39 1.65 6.25 1.27 4.43 1.85 1.20 0.75 21.16 22.72 10.02 12.22 3.27 1.08 4.77 11.43 2.56 9.67 1.97 6.86 2.86 1.86 1.15 32.74 30.63 13.51 16.47 4.41 1.46 6.43 15.41 3.45 13.03 2.66 9.24 3.85 2.51 1.56 44.14 15.81 6.97 8.50 2.28 0.75 3.32 7.96 1.78 6.73 1.37 4.77 1.99 1.30 0.80 22.79 19.7 8.7 10.6 2.8 0.9 4.1 9.9 2.2 8.4 1.7 5.9 2.5 1.6 1.0 28.4 8.1 3.6 4.3 1.2 0.4 1.7 4.1 0.9 3.4 0.7 2.4 1.0 0.7 0.4 11.6 498.7 219.9 268.2 71.8 23.8 104.6 250.9 56.2 212.2 43.3 150.5 62.7 40.9 25.3 718.6 310.5 136.9 167.0 44.7 14.8 65.1 156.2 35.0 132.1 26.9 93.7 39.0 25.5 15.8 447.5 127.0 56.0 68.3 18.3 6.1 26.6 63.9 14.3 54.0 11.0 38.3 16.0 10.4 6.5 183.0 3.79 1.67 2.04 0.55 0.18 0.80 1.91 0.43 1.61 0.33 1.14 0.48 0.31 0.19 5.46 3.30 1.45 1.77 0.47 0.16 0.69 1.66 0.37 1.40 0.29 0.99 0.41 0.27 0.17 4.75 6.66 2.94 3.58 0.96 0.32 1.40 3.35 0.75 2.83 0.58 2.01 0.84 0.55 0.34 9.60 10.85 4.78 5.83 1.56 0.52 2.27 5.46 1.22 4.61 0.94 3.27 1.36 0.89 0.55 15.63 15.15 6.68 8.15 2.18 0.72 3.18 7.62 1.71 6.45 1.31 4.57 1.91 1.24 0.77 21.84 8.58 3.79 4.62 1.24 0.41 1.80 4.32 0.97 3.65 0.74 2.59 1.08 0.70 0.44 12.37 10.8 4.8 5.8 1.6 0.5 2.3 5.4 1.2 4.6 0.9 3.3 1.4 0.9 0.5 15.6 4.1 1.8 2.2 0.6 0.2 0.9 2.1 0.5 1.8 0.4 1.3 0.5 0.3 0.2 6.0 270.7 119.4 145.6 39.0 12.9 56.8 136.2 30.5 115.2 23.5 81.7 34.0 22.2 13.8 390.1 170.4 75.1 91.6 24.5 8.1 35.7 85.7 19.2 72.5 14.8 51.4 21.4 14.0 8.7 245.5 65.3 28.8 35.1 9.4 3.1 13.7 32.9 7.4 27.8 5.7 19.7 8.2 5.4 3.3 94.1 PRESENT, Average 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Krueng Inong Krueng Agam Krueng Keumireu Alue Lhok Il - Lamkabeu Alue Bithak Krueng Lebuee Krueng Jreu Krueng Lingka Banda Aceh Left Banda Aceh Right Kr. Jreu at Weir Kr. Lamkareun at Weir Keuliling at Dam Leubok at Dam Kr. Aceh At the Weir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Krueng Inong Krueng Agam Krueng Keumireu Alue Lhok Il - Lamkabeu Alue Bithak Krueng Lebuee Krueng Jreu Krueng Lingka Banda Aceh Left Banda Aceh Right Kr. Jreu at Weir Kr. Lamkareung at Weir Keuliling at Dam Leubok at Dam Kr. Aceh At the Weir PRESENT, Q 80% Tabel 5 Estimasi Debit untuk Lokasi Bendung dan Dam (10) No. 1 2 3 4 Sub-Basin Kr. Aceh Irrigation > Average > Dependable flow Kr. Jreu Irrigation > Average > Dependable flow Keuliling Reservoir Inflow > Average > Dependable flow Leubok Reservoir Inflow > Average > Dependable flow Jan Feb Mar Apr Monthly Discharge (m3/s) May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Annual Seasonal (m3/s) Average Wet Dry Annual Seasonal (MCM) Total Wet Dry 28.87 14.44 24.27 13.73 22.17 13.74 29.30 19.93 24.36 15.66 15.76 8.06 10.91 5.61 9.54 5.46 10.22 4.75 21.16 9.60 32.74 15.63 44.14 21.84 22.79 12.37 28.4 15.6 11.6 6.0 718.6 390.1 447.5 245.5 183.0 94.1 8.57 4.28 7.20 4.07 6.58 4.08 8.69 5.91 7.23 4.65 4.68 2.39 3.24 1.66 2.83 1.62 3.03 1.41 6.28 2.85 9.71 4.64 13.10 6.48 6.76 3.67 8.4 4.6 3.4 1.8 213.2 115.7 132.7 72.8 54.3 27.9 1.64 0.74 1.38 0.70 1.26 0.70 1.67 1.02 1.39 0.80 0.90 0.41 0.62 0.29 0.54 0.28 0.58 0.24 1.20 0.49 1.86 0.80 2.51 1.12 1.30 0.63 1.6 0.8 0.7 0.3 40.9 20.0 25.5 12.6 10.4 4.8 1.02 0.51 0.86 0.48 0.78 0.48 1.03 0.70 0.86 0.55 0.56 0.28 0.38 0.20 0.34 0.19 0.36 0.17 0.75 0.34 1.15 0.55 1.56 0.77 0.80 0.44 1.0 0.5 0.4 0.2 25.3 13.8 15.8 8.7 6.5 3.3 6 Debit rat a-rat a t ahunan pada Bendung Krueng Aceh adalah sekit ar 22,8 m3/ s dan debit andalan adalah 12,4 m3/ s. Musim huj an j uga memberikan debit sebesar 28,4 m3/ s, dan pada musim kering rat a-rat a hanya 11,6 m3/ s. Irigasi Krueng Jreu sebenarnya merupakan kombinasi debit Sungai Jreu dan debit Lamkereung ant ara 3,4 – 8,4 m3/ det ik, dan rat a-rat a adalah 6,8 m3/ s. Debit andalan rat a-rat a 3,7 m3/ s. luas wilayah digunakan unt uk t anaman lahan kering. Int ensit as t anam unt uk Irigasi Krueng Aceh secara brut o diperkirakan sekit ar 160% sampai 170%. Areal Irigasi Krueng Jreu memiliki int ensit as yang agak t inggi pada daerah at as (170 – 180%), t et api di daerah lainnya hanya sekit ar 140 – 150%, berdasarkan kehilangan air (11). B. Kebutuhan Air Non-Irigasi KEBUTUHAN AIR A. Kebutuhan Air Irigasi Dari pengamat an di lapangan, dapat disimpulkan bahwa musim panen pert ama MT I dimulai dari bulan November sampai pert engahan Maret , dan musim panen kedua MT II dari pert engahan maret sampai pert engahan Agust us. Sebagian besar daerah ini digunakan unt uk padi. Selama musim kering (pada MT II) sekit ar 10% dari Sebagian besar kebut uhan air didominasi oleh irigasi; mungkin lebih dari 90%. Kebut uhan air non-irigasi dinilai dari informasi t ent ang PDAM (air minum), indust ri, pert ambangan. Rangkuman nilai t ersebut dit unj ukkan pada Tabel 7. Debit minimum unt uk sungai-sungai ut ama diperkirakan sekit ar 10% dari debit andalan (Q80%). Tabel 6 Kebutuhan Air Irigasi Di Daerah Eksisting dan Abstraksi Air (11) Description Field Irrigat ion Wt r Demand (l/ s/ ha) > Land Preparat ion & Transplant ing > Growing period > Mat urit y Diversion Wt r Demand (l/ s/ ha) > Land Preparat ion & Transplant ing > Growing period > Mat urit y MT I MT II 1.30 0.80 0.80 1.30 1.00 1.00 2.17 1.33 1.33 2.17 1.67 1.67 Tabel 7 Kebutuhan Air Non-Irigasi (11) Description 1. Downst ream Kr.Aceh Weir > Min Environment al flow > PDAM (drinking wat er) > Municipal and Indust rial (M&I) 2. Downst ream Kr.Jreu > Min Environment al flow > PDAM (drinking wat er) > Municipal and Indust rial (M&I) 3. Downst ream Keuliling > Min Environment al flow > PDAM, Indust rial (M&I) 4. Downst ream Leubok > Min Environment al flow > PDAM, Indust rial (M&I) Water Demand Notes 10%of Q80% 1000 l/ s 1000 l/ s 1.5-2%/ Year 2-5 %/ Year 10%of Q80% 250 l/ s 500 l/ s 1.5-2%/ Year 2-5 %/ Year 100 l/ s Fulfilled from Kr. Keumireu 10%Q80% 100 l/ s 7 mm/ hari, dan kehilangan lainnya hari/ mm sehingga t ot al 14 mm/ hari. OPERASI WADUK A. Waduk Keuliling 1 Catatan hasil simulasi operasi Waduk Keuliling: Debit yang masuk rat a-rat a ke Waduk Keuliling bervariasi ant ara 0,5 – 2,5 s m3/ s, dan debit t ahunan rat a-rat a 1,3 m3/ s, sement ara debit andalan adalah 0,6 m3/ s. Jumlah t ot al air yang disimpan adalah sekit ar 15 MCM at au sekit ar sepert iga (36%) dari t ot al rat a-rat a debit melewat i (41 MCM). Semakin t inggi int ensit as t anam at au t inggi nilai K, semakin besar t ingkat airnya. Hasil opt imum diperoleh bila perbedaan t ingkat air di waduk pada awal dan akhirnya t idak t erlalu besar, dalam rangka unt uk menj aga volume air di waduk unt uk operasi t ahun depan. Model simulasi hasil unt uk Waduk Keuliling disaj ikan pada Tabel 15. Berdasarkan ket ersediaan air, K unt uk MT I musim ini diput uskan menj adi 60% dan MT musim II adalah 70%. K t erbesar akan membuat t ampungan air kosong. Debit air yang masuk ke waduk dan yang keluar berasal dari keseimbangan air waduk t ersebut . Perhit ungan ini didasarkan pada periode harian. Permukaan air di waduk pada awal pemodelan dit et apkan sebesar 45,8 m. Kehilangan air merupakan sesuat u yang pent ing; t erdiri dari perkolasi dari 2 mm/ hari, evapot ranspirasi dari 6 Tabel 8 Hasil Simulasi Optimum Operasi Keuliling KEULILING RESERVOIR OPERATION ESTIMATION - PRESENT - 160% CROPPING INTENSITY NOTE: To make this spreadsheet works, turn "iterations" ON (in: Tools/Option/Calculation) PRESENT DISCHARGE Q 80% (m3/s) IRRIGATION DEMAND K Factor Irr demand Irr D (m3/s) 2009 Nov I Nov II Dec I Dec II Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II May I May II Jun I Jun II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Oct I Oct II ANNUAL 0.89 0.89 1.24 1.24 0.82 0.82 0.78 0.78 0.78 0.78 1.13 1.13 0.89 0.89 0.46 0.46 0.32 0.32 0.31 0.31 0.27 0.27 0.55 0.55 0.70 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 0% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 0% 0% 0% 0% 1.83 3.56 2.69 2.69 2.69 2.69 2.69 2.69 1.40 0.00 1.13 2.16 1.85 1.85 1.85 1.85 1.67 1.67 0.90 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 Design Service DS (m3/s) 1.10 2.13 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 0.84 0.00 0.79 1.51 1.29 1.29 1.29 1.29 1.17 1.17 0.63 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 = Irr D x K factor Diversion Factor (DivF) 105% Q-DS at diversion (m3/s)= 1.15 2.24 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 0.88 0.00 0.83 1.59 1.36 1.36 1.36 1.36 1.23 1.23 0.66 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 DS x DivF RESERVOIR OPERATION (WATER SUPWL in 45.8 m Gate Opening (m) 0.06 0.12 0.09 0.09 0.10 0.11 0.12 0.13 0.08 0.00 0.06 0.13 0.12 0.15 0.35 0.36 0.38 0.35 0.18 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.12 0.09 0.09 0.10 0.11 0.12 0.13 0.08 0.00 0.06 0.13 0.12 0.15 0.36 0.36 0.38 0.35 0.18 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 WL El (+ m) 45.80 45.21 44.59 44.20 43.66 42.87 41.97 41.01 40.37 40.58 41.06 40.83 40.13 39.30 38.54 38.52 38.51 38.51 38.51 38.56 38.71 38.90 39.27 39.82 Volume (mill m3) 15.54 14.10 12.71 11.91 10.85 9.47 8.07 6.79 6.02 6.27 6.84 6.57 5.77 4.93 4.26 4.24 4.23 4.23 4.23 4.27 4.40 4.56 4.90 5.44 2.24 16.70 17.85 0.00 0.00 1.49 4.40 0.19 0.38 1.68 4.77 15.02 13.08 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 Vol in mill m3 15.543 19.46 21.07 22.14 23.20 24.22 25.23 26.24 27.26 28.73 30.20 31.36 32.51 33.11 33.70 34.11 34.53 34.93 35.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6.60 8.93 11.14 13.49 15.69 17.59 18.73 18.73 19.80 21.87 23.63 25.50 27.26 29.02 30.61 32.31 33.17 33.30 0.57 0.77 0.96 1.16 1.35 1.51 1.70 1.90 2.09 2.28 2.47 2.67 2.86 3.05 3.24 3.44 3.63 3.83 7.16 9.70 12.10 14.65 17.04 19.10 20.43 20.63 21.89 24.15 26.10 28.17 30.12 32.07 33.85 35.75 36.80 37.13 12.30 11.38 10.04 8.56 7.18 6.13 5.82 6.63 6.84 6.05 5.25 4.34 2.99 1.63 0.26 -1.23 -1.87 -1.79 1.70 1.69 1.71 1.70 1.70 35.68 0.00 33.29 4.02 37.31 -1.63 36.04 0.00 33.29 4.21 37.50 -1.46 36.74 0.00 33.29 4.40 37.68 -0.94 37.45 0.00 33.28 4.60 37.88 -0.43 1.69 0.88 0.00 0.83 1.60 KEULILING RESERVOIR INFLOW &OUTFLOW 1.36 40.00 25.00 20.00 Inflow 15.00 Outflow 10.00 In-Out 5.00 WL(+m) & Vol (mill m3) 45.00 30.00 1.35 1.36 1.36 1.23 1.23 0.66 29.07 0.00 21.93 2.39 24.32 4.76 KEULILING RESERVOIR WATER LEVEL & VOLUME 50.00 35.00 35.00 30.00 WL El (+m) 25.00 Vol (mill m3) 20.00 15.00 10.00 5.00 Tim e (m onth) Ju lI Au g I Se p I O ct I I I Ju n M ay Ap rI I M ar I Fe b No v Tim e (m onth) I 0.00 I -5.00 I 0.00 No v I De c I Ja n I Fe b I M ar I Ap rI M ay I Ju n I Ju lI Au g I Se p I O ct I Mass of Water (mill m3) 40.00 1.15 Ja n INFLOW & OUTFLOW Total Inflow (MCM) Outflow - Spill (MCM) Outflow - Irr. (MCM) Outflow - Loss (MCM) Outflow - total (MCM) Inflow-Outflow (MCM) De c Q Supply at Gate (m3/s) 8 Gambar 3 Debit Masuk - Keluar dan Tinggi Muka Air Keuling 9 B. Waduk Leubok Kondisi yang ada dengan intensitas tanam 160%, air pasokan dari Keuliling untuk irigasi adalah 1,53 dan 1,16 m3/ s selama MT I dan MT II berurutan. Air yang dialirkan dari intake akan menjadi 1,63 dan 1,22 m3/ s. Total air yang dilepaskan dari intake adalah 21,93 MCM. Hal ini dapat dilihat dari hasil pada akhir periode satu tahun dimana permukaan air waduk yang mencapai + 40,0 m atau sekitar 5,8 m di bawah elevasi awalnya. Namun, dengan memperpanjang simulasi satu tahun lagi (dengan input sama) tingkat air akan segera membaik (dengan mencapai elevasi + 43,50 m – atau meningkat 3,5 m dalam waktu 2 bulan). Hasil simulasi operasi Waduk Leubok: Hasil opt imum diperoleh bila perbedaan t ingkat air di waduk pada awal dan akhirnya t idak t erlalu besar, dalam rangka unt uk menj aga volume air di waduk unt uk operasi t ahun depan. Hal ini t idak bisa dit erapkan unt uk Waduk Leubok, karena kapasit as penyimpanannya yang t erbat as membuat permukaan air berflukt uasi sangat t aj am. K unt uk MT I musim ini diput uskan menj adi 60% dan MT musim II adalah 70%. Tampaknya pola debit air yang masuk cukup baik unt uk mendukung kebut uhan air walaupun waduk sangat kecil. Int ensit as t anam sebesar 180% j uga memungkinkan, meskipun fakt or K berkurang menj adi 60%selama MT II. Tabel 9 Hasil Simulasi Optimum Operasi Leubok PRESENT DISCHARGE Q 50% (m3/s) Q 80% (m3/s) IRRIGATION DEMAND K Factor 2009 Nov I Nov II Dec I Dec II 0.98 0.98 1.32 1.32 0.55 0.55 0.77 0.77 Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II 0.87 0.87 0.76 0.76 0.71 0.71 0.51 0.51 0.48 0.48 0.48 0.48 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 80% 80% 80% 80% 80% 0.36 0.63 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.27 0.00 0.22 0.66 0.60 0.60 0.60 0.36 0.63 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.27 0.00 0.17 0.53 0.48 0.48 0.48 Irr demand Irr D (m3/s) Design Service DS (m3/s) = Irr D x K factor Diversion Factor (DivF) Apr I Apr II May I May II 0.96 0.96 0.79 0.79 0.70 0.70 0.55 0.55 Jun I Jun II 0.48 0.48 0.28 0.28 Jul I 0.33 0.20 Jul II 0.33 0.20 80% 80% 80% 80% 80% 0% 0.60 0.55 0.50 0.25 0.00 0.00 0.48 0.44 0.40 0.20 0.00 0.00 0.21 0.00 0.00 105% Q-DS at diversion (m3/s)= 0.38 0.66 0.57 0.57 0.57 0.57 0.57 0.57 0.28 0.00 0.18 0.56 0.50 0.50 0.50 0.50 0.46 0.42 DS x DivF RESERVOIR OPERATION (WATER SUPPLInitial W 72 m Gate Opening (m) 0.08 0.27 0.11 0.08 0.08 0.08 0.09 0.10 0.05 0.00 0.02 0.07 0.06 0.06 0.06 0.07 0.35 1.40 0.08 0.27 0.11 0.08 0.08 0.08 0.09 0.10 0.05 0.00 0.02 0.07 0.06 0.06 0.06 0.07 0.35 1.40 WL El (+ m) 72.00 67.46 68.09 70.02 70.57 70.02 69.22 68.12 68.86 71.25 71.95 72.01 72.01 72.01 71.42 69.78 65.83 65.60 Volume (m3x1000) 877.62 296.25 304.14 531.23 618.17 525.92 415.65 300.02 378.44 772.43 934.35 950.23 948.96 948.99 800.60 496.23 157.29 141.98 Q Supply at Gate (m3/s) 0.65 1.05 0.57 0.57 0.57 0.57 0.57 0.57 0.28 0.00 0.19 0.56 0.51 0.51 0.51 0.50 0.46 1.18 INFLOW & OUTFLOW Total Inflow (MCM) Outflow - Spill (MCM) Outflow - Irr. (MCM) Outflow - Loss (MCM) Outflow - total (MCM) Inflow-Outflow (MCM) 0.71 0.00 0.84 0.01 0.86 -0.14 1.43 0.00 2.20 0.03 2.23 -0.80 Initial sto 946.6 m3x1000 2.43 3.43 4.09 4.75 0.00 0.00 0.00 0.00 2.94 3.67 4.41 5.14 0.04 0.05 0.07 0.08 2.98 3.73 4.47 5.22 -0.55 -0.30 -0.39 -0.48 5.37 0.00 5.88 0.09 5.97 -0.60 6.00 0.00 6.61 0.11 6.72 -0.72 6.63 0.00 6.98 0.12 7.10 -0.47 7.26 0.00 6.98 0.14 7.12 0.14 LEUBOK RESERVOIR INFLOW &OUTFLOW 16.00 8.17 0.00 7.22 0.15 7.37 0.80 9.08 0.00 7.95 0.16 8.11 0.97 9.79 0.00 8.61 0.18 8.78 1.01 10.51 0.00 9.26 0.19 9.45 1.06 10.88 0.00 9.92 0.20 10.12 0.76 11.25 0.00 10.57 0.22 10.79 0.46 11.50 0.00 11.17 0.23 11.40 0.10 11.76 0.00 12.70 0.24 12.94 -1.18 0.24 0.00 0.00 0.24 0.00 0.00 65.63 67.17 69.59 142.99 236.58 465.38 0.21 0.00 0.00 12.01 0.00 12.97 0.26 13.23 -1.22 12.26 0.00 12.97 0.27 13.24 -0.98 12.48 0.00 12.97 0.28 13.26 -0.78 LEUBOK RESERVOIR WATER LEVEL & VOLUME 1,000.00 900.00 12.00 10.00 8.00 Inflow 6.00 Outflow 4.00 In-Out 2.00 WL(+m) & Vol (mill m3) 14.00 800.00 700.00 600.00 500.00 WL El (+m) 400.00 Vol (mill m3) 300.00 200.00 I ec I Ja n I Fe b I M ar I Ap rI M ay I Ju n I Ju l Au I g I Se p I O ct I ov D Oct I Sep I Jul I 0.00 N Tim e (m onth) Aug I Jun I Apr I May I Mar I Jan I Feb I -2.00 Dec I 100.00 0.00 Nov I Mass of Water (mill m3) Aug I Aug II Sep I 0.30 0.30 0.30 0.19 0.19 0.17 Tim e (m onth) Gambar 4 Debit Masuk - Keluar dan Tinggi Muka Air Leubok 10 NERACA AIR DAN ALOKASI AIR Neraca Air Skenario A: Daerah Irigasi Krueng Aceh, Bagian Kanan 7.450 Ha Pada MT I defisit air t erj adi saat ini, dan di masa depan akan lebih t inggi dan lebih lama. Meskipun period defisit dan kelasnya di MT II t idak berubah, t et api penurunan t erj adi pada nilai K-nya. Ket ika int ensit as t anam menj adi lebih t inggi (180% at au 200%) dan begit u j uga defisit . Int ensit as t anam lebih dari 160% t idak mungkin unt uk dit erapkan di masa depan; konflik ant ara pet ani akan meningkat dan pengoperasian sist em akan lebih sulit . Periksa Tabel 10. musim kemarau, defisit akan t et ap t erj adi selama MT II. Tabel 11 menunj ukkan neraca air di daerah Irigasi Krueng Jreu. Neraca Air Skenario C: Daerah Irigasi Keuliling 1440 Ha Unt uk mengairi 2.350 ha lahan dengan debit rat a-rat a hanya sekit ar 0,7 m3/ s dari Waduk Keuliling akan membuat hasil t idak memuaskan. Int ensit as t anam 160% akan membawa defisit mencolok di MT I dan defisit sedikit di MT II. Int ensit as t anam 180% membawa ke sit uasi lebih memburuk; defisit yang mencolok t erj adi dari awal sampai akhir. Periksa Tabel 12. Neraca Air Skenario B: Daerah Irigasi Krueng Jreu, 2350 Ha Neraca Air Skenario D: Daerah Irigasi Leubok Daerah Irigasi Krueng Jrue seluas 2.350 ha t erlet ak di sepanj ang t epi kiri Krueng Aceh. Air diperoleh dari Krueng Jreu dan Lamkareung. Debit andalan rat a-rat a Jrue adalah 4,3 m3/ s. Debit andalan rat a-rat a t ampaknya cukup unt uk seluruh area, namun, karena aliran lebih rendah pada Leubok memiliki kapasit as penyimpanan yang efekt if hanya sekit ar 1 MCM. Debit andalannya 0,44 m3/ s K unt uk MT I menj adi 100% dan unt uk MT II adalah sekit ar 90%. Hasil pada Tabel 13 menunj ukkan bahwa selama awal operasi, defisit t erj adi karena beberapa perkolasi t anah yang t inggi. Tabel 10 Hasil Perhitungan Neraca Air Skenario A Daerah Irigasi Krueng Aceh Bagian Kanan (7.450 Ha) WATER BALANCE CALCULATION RESUME SCENARIO A2: KRUENG ACEH RIGHT BANK IRRIGATION SCHEME (7,450 HA) Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Dec - I Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II May - I May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 160% Crop area(ha) 7,450 11,920 4,470 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Surplus Surplus Dec - I Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II Surplus Surplus May - I Surplus Slight Dfc Slight Dfc Severe Dfc Severe Dfc Slight Dfc Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Moderate Dfc May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II an average 0.65% reduction in rainfall per yr (source: IPB, 2009) 180% Crop area(ha) 7,450 13,410 5,960 Balance Stages of Crop Present Future Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Surplus Surplus Dec - I Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Surplus Surplus Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II Surplus Surplus May - I Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Moderate Dfc Surplus Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 200% Crop area(ha) 7,450 14,900 7,450 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Surplus Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc 11 Tabel 11 Hasil Perhitungan Neraca Air Skenario B Daerah Irigasi Krueng Jreu (2.350 Ha) WATER BALANCE CALCULATION RESUME SCENARIO B: KRUENG JREU IRRIGATION SCHEME (2,350 HA) Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Dec - I Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II May - I May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 160% Crop area(ha) 2,350 3,760 1,410 Balance Stages of Crop DevelopPresent Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Slight Dfc Severe Dfc Severe Dfc Slight Dfc Surplus Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Slight Dfc an average 0.5% reduction in rainfall per yr (source: IPB, 2009) Crop int'sity 180% Crop area(ha) Crop int'sity MT1 (ha) 2,350 MT1 (ha) 4,230 MT2 (ha) 1,880 MT2 (ha) Balance Half monthly Stages of Half monthly Period Crop DevelopPresent Future Period Oct - I Oct - I Oct - II Oct - II Nov - I Preptrans Surplus Surplus Nov - I Nov - II Preptrans Surplus Surplus Nov - II Preptrans Dec - I Surplus Surplus Dec - I /Growing Dec - II Growing Surplus Surplus Dec - II Jan - I Growing Surplus Surplus Jan - I Jan - II Growing Surplus Surplus Jan - II Feb - I Growing Surplus Surplus Feb - I Feb - II Maturity Surplus Surplus Feb - II Mar - I Maturity Surplus Surplus Mar - I Mar - II Mar - II Apr - I Preptrans Surplus Surplus Apr - I Apr - II Preptrans Surplus Surplus Apr - II Preptrans May - I Surplus Surplus May - I /Growing May - II Growing Surplus Surplus May - II Jun - I Growing Moderate Dfc Severe Dfc Jun - I Jun - II Growing Moderate Dfc Severe Dfc Jun - II Jul - I Growing Severe Dfc Severe Dfc Jul - I Jul - II Maturity Severe Dfc Severe Dfc Jul - II Aug - I Maturity Moderate Dfc Moderate Dfc Aug - I Aug - II Aug - II Sep - I Sep - I Sep - II Sep - II 200% Crop area(ha) 2,350 4,700 2,350 Balance Stages of Crop Develop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus Slight Dfc Surplus Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Moderate Dfc Surplus Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Tabel 12 Hasil Perhitungan Neraca Air Skenario C Irigasi Keuliling WATER BALANCE CALCULATION RESUME SCENARIO C: KEULILING IRRIGATION Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Dec - I Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II May - I May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 160% Crop area(ha) 1,440 2,304 864 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Moderate Dfc Moderate Dfc Dec - I Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II Slight Dfc Slight Dfc May - I Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 180% Crop area(ha) 1,440 2,592 1,152 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Moderate Dfc Moderate Dfc Dec - I Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II Moderate Dfc Moderate Dfc May - I Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc 200% Crop area(ha) 1,440 2,880 1,440 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Severe Dfc Severe Dfc Severe Dfc 12 Tabel 13 Hasil Perhitungan Neraca Air Skenario D Irigasi Leubok WATER BALANCE CALCULATION RESUME SCENARIO D: LEUBOK IRRIGATION Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Dec - I Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II May - I May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II 160% Crop area(ha) 515 815 300 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Slight Dfc Surplus Slight Dfc Surplus Crop int'sity MT1 (ha) MT2 (ha) Half monthly Period Oct - I Oct - II Nov - I Nov - II Slight Dfc Slight Dfc Dec - I Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Dec - II Jan - I Jan - II Feb - I Feb - II Mar - I Mar - II Apr - I Apr - II Surplus Surplus May - I Slight Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Slight Dfc Slight Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Slight Dfc Surplus Slight Dfc May - II Jun - I Jun - II Jul - I Jul - II Aug - I Aug - II Sep - I Sep - II KESIMPULAN TENTANG NERACA AIR Saat ini, dengan menggunakan int ensit as t anam 160%, semua daerah irigasi yang ada di Krueng Aceh Kanan dan Krueng Jrue memperoleh cukup pasokan air pada MT I, walaupun akan t erj adi kekurangan air yang sedang sampai berat selama set engah akhir MT II. Irigasi Keuliling dan Leubok akan mengalami kekurangan air, baik pada MT I maupun pada MT II. Jumlah sumber daya air yang ada di DAS Krueng Aceh t ersedia unt uk int ensit as t anam 160-180%. Ket ika int ensit as t anam dit ingkat kan menj adi 180%, kekurangan air j uga akan meningkat t erut ama pada saat akhir musim t anam, sebagaimana yang 180% Crop area(ha) 515 925 410 Balance Stages of Crop Present Future Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Preptrans Preptrans Preptrans /Growing Growing Growing Growing Growing Maturity Maturity Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Slight Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Slight Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Moderate Dfc Slight Dfc Slight Dfc disaj ikan pada Gambar 6. Di masa mendat ang dimana ket ersediaan air menurun, kemungkinan t erj adi kekurangan yang semakin parah akan t erj adi. Ket ika pet ani mencoba mengimplement asikan int ensit as t anam yang lebih t inggi, ada beberapa risiko yang muncul: pet ani bagian hulu akan mengambil sebagian j at ah air yang dialokasikan unt uk pet ani bagian hilir yang dapat bermuara pada konflik ant ar pet ani; resiko kedua adalah t erj adinya kekurangan air yang parah pada seluruh daerah irigasi yang dapat mengakibat kan kegagalan panen. 13 Tabel 14 Hasil Analisis Neraca Air Irigasi Yang Ada Irrigation Area 1. Kr. Aceh - Right > 6,641 ha > 7,450 ha 2. Kr. Jreu > 2,350 ha 3. Keuliling > 1,440 ha 4. Leubok > 515 ha 5. Kr. Aceh - Left > 4,559 ha Cropping Intensity (%) Present St 1 MT I St 2 St 3 160% 180% 160% 180% S S S S S S S S 160% 180% S S Future St 1 MT II St 2 St 1 MT I St 2 St 3 St 3 St 1 MT II St 2 St 3 S S SD SD S S S S SD MD SD MD SVD SVD SVD SVD S S S S S S S S SD SD SD SD S S S S MD MD MD SVD SVD SVD SVD SVD S S S S S S SD MD SVD SVD S S S S S S S S MD SVD SVD SVD 160% MD 180% MD MD MD MD MD SD MD SD MD SD MD MD MD MD MD MD MD SD MD SD MD SD MD 160% 180% SD SD SD MD SD MD SD MD SD MD SD SD SD SD SD MD SD MD SD MD SD MD SD SD 160% 180% S S S S SD SD S S SD MD S S MD SVD SVD SVD Note: > MT 1 = First cropping season (wet season) > MT II = Second cropping season (dry season) > St 1 = Crop Stage 1: Land preparation & transplanting stage > St 2 = Crop Stage 2: Growing stage > St 3 = Crop Stage 3: Maturity stage SVD S SD SD SVD S SD SD Criteria: > S = Surplus of water > SD = Slight deficit > MD = Moderate deficit > SVD= Severe deficit SARAN DAFTAR PUSTAKA Analisis ini didasarkan pada dat a hidrologi yang sangat t erbat as (curah huj an dan dat a debit ) dan beberapa asumsi. Oleh karena it u, perbaikan dat a hidrologi lanj ut an yang berhubungan diperlukan unt uk menyesuaikan analisis dan memperoleh hasil yang lebih dapat diandalkan. (1) AM Michael, Irrigat ion – Theory and Pract ice, Vikas, New Delhi, 1978 (2) Balai Penelit ian Agroklimat dan Hidrologi, 2006. Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Karakt erist ik Debit DAS Krueng Aceh. Bogor. (3) Balai Penelit ian Agroklimat dan Hidrologi, 2007. Analisis Alih Fungsi Lahan dan Ket erkait annya dengan Karakt erist ik Hidrologi DAS Krueng Aceh. Bogor. (4) Bharat Singh, Fundament als of Irrigat ion Engineering, Nem Chand & Bros, Roorke, 1972 (5) Development Alt ernat ives, Inc. for t he Unit ed St at es Agency, 2005. Mat rix Of Sit e Select ion In Krueng Aceh Wat ershed. (6) Development Alt ernat ives, Inc. for t he Unit ed St at es Agency, 2006. Survai Awal Kondisi Daerah Aliran Sungai Krueng Aceh. (7) Effendi Pasandaran, Irigasi di Indonesia – St rat egi dan Pengembangan, LP3ES, 1991 (8) Masimin, 2009. Menat a DAS Krueng Aceh. (9) Sea Defence Consult ant , 2009. River Infrast ruct ure Maint enance Survey at Krueng Aceh. Hasil analisis menunj ukkan bahwa neraca air unt uk sebagian besar daerah irigasi yang ada di Krueng Aceh mengalami kecukupan air selama MT I, t et api menderit a kekurangan air pada akhir set engah MT II (sedang hingga kekurangan berat ). Di lapangan fenomena t ersebut cukup j elas. Upaya unt uk mengurangi kekurangan air yang t elah dilakukan adalah dengan memanfaat kan air dari saluran drainase. Dalam rangka meningkat kan keandalan t anam, perlu dilakukan upaya peningkat an operasi dist ribusi air dalam sist em irigasi dengan sist em golongan. Hal it u hanya dapat dicapai dengan part isipasi pet ani secara akt if. 14 (10) Johanes Wibowo for Sea Defence Consult ant , Hydrology Net work in Krueng Aceh, July 2009 (11) Balai Wilayah Sungai Sumat era I, Invent arisasi Daerah irigasi di Provinsi Aceh, Banda Aceh 2008 (12) Balai Wilayah Sungai Sumat era I, Review Design Waduk Leubok, Banda Aceh 2009 (13) Binnie & Part ners, Design Not e of Krueng Jreu and Krueng Baro Irrigat ion Scheme, 1985 (14) Wirat man & Associat es, Ringkasan Laporan Akhir Pekerj aan Supervisi Pelaksanaan Pembangunan Waduk Keuliling, 2003 15