PEDOMAN PENULISAN
SKRIPSI
1
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
STISIP MBOJO BIMA
@ STISIP MBOJO BIMA PRESS
Rancang Sampul
Setting & Layout
: Eko Purnono, S.Sos
: Adi Hidayat Argubi, S.Sos, SST.Par, M.Si
Diterbitkan dan dicetak oleh :
STISIP MBOJO BIMA PRESS
Jalan Piere Tendean Mande II Sadia Bima – NTB 84112
Telp. (0374) 44011
e-mail :
[email protected]
Edisi Revisi tahun 2016
Pedoman Penulisan Skripsi STISIP Mbojo Bima. Kota Bima: STISIP
Mbojo Bima Press. 2016. Xv + 94 hlm. 21,5 cm x 29,5 cm.
1. KARYA
II. STISIP Mbojo Bima Press
1. Judul
Hal Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau
seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, photoprint, maupun microfilm tanpa izin
tertulis dari penerbit. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam undang-undang akan
diproses sesuai dengan mekanisme penegakan hukum.
Copyrights © 2016Stisip Mbojo Bima Press
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas terbitnya buku Pedoman Penulisan Skripsi
STISIP
Mbojo
Bima.Buku
Pedomanini
merupakanacuanbagimahasiswaataupundosenyangterlibatdalamproses
penulisan,bimbingan,danevaluasikaryatulismahasiswadalambentukskripsi,
khususnyadilingkunganSTISIP Mbojo Bima.Buku ini merupakan edisi revisi dari buku
serupa yang terbit tahun 2012. Secara periodik pedomaniniselaludiupayakanuntuk
disempurnakandenganmempertimbangkanperubahanperaturanakademikdan
perkembanganbidangstudiadministrasipublikdanadministrasibisnis.Dengan
demikian,diharapkanbukupedomaninimampumenjadistandarkualitas penulisan skripsi.
PenyelesaianBukuPedomanPenyusunanSkripsiinimelibatkanbanyak
pihak,olehkarenaitupenghargaandisampaikankepadaseluruhTimPenyusun
yangtelahmenunjukanupayadantanggungjawabyangbesar.Ucapanterimah
kasihjugadisampaikankepadadosen-dosenS T I S I P M b o j o B i m a yang
terlibatsecaraaktifdalamdiskusi-diskusisecara formal maupun informal
demipenyempurnaanmateribuku pedoman ini.
Akhirnya,semogadenganhadirnyabukupedomanini,peningkatan kualitas
skripsidan kelancaran proses penyusunan skripsidapat tercapai.
Kota Bima, Agustus 2016
Ketua STISIP Mbojo Bima
Drs. Gufran, M.Si
NIP.1961123119891010023
3
SUSUNAN TIM PENYUSUN
1. Drs. Gufran, M.Si
2. Firman,SE,M.AP
3. Kamaluddin.S.Sos,M.AP
4. Drs. Mukhlis Ishaka, M.AP
5. Drs.M.Taufiq,M.AP
6. Rifai, S.Sos, M.Si.
7. Dra. Hj. Nurfarhaty, M.Si
8. Drs. Ahmad Usman, M.Si
9. Adi Hidayat Argubi, S.Sos, S.ST Par, M.Si.
4
BAB
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tridarma Perguruan
Tinggi yang dihasilkan oleh sivitas akademika. Oleh karena itu, karya ilmiah (i) harus
merefleksikan budaya ilmiah yang selalu menjunjung tinggi kebenaran, objektivitas,
kejujuran, kekritisan, keterbukaan, kreativitas, dan dapat mengikuti perkembangan
zaman; (ii) dapat menjadi media komunikasi antarsivitas akademika dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS); (iii) dapat menjadi
salah satu indikator perkembangan IPTEKS dari suatu lembaga ilmiah.
Sejalan dengan uraian di atas, karya ilmiah memiliki nilai strategis terutama
untuk memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dan kemajuan lembaga
ilmiah.Selain itu, jika dikelola dengan prinsip proaktif, profesional, dan proporsional,
karya ilmiah dapat mendatangkan keuntungan dalam bentuk pertambahan nilai (revenue
generating) bagi lembaga yang bersangkutan.Berkaitan dengan alasan tersebut,
dipandang perlu untuk memberikan perhatian dan stimulan terhadap eksistensi karya
ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa di lingkungan STISIP Mbojo Bima. Perhatian
dan stimulan tersebut diwujudkan dengan penyediaan fasilitas panduan baku berupa
buku pedoman penulisan skripsi
Buku pedoman ini mengatur penulisan karya ilmiahtugas akhir mahasiswa dalam
bentuk skripsi
Kemampuan meneliti merupakan salah satu kemampuanprofesional yang harus
dimiliki seorang mahasiswa.Oleh karenanyamelalui kurikulum pendidikan sarjana
dikembangkan kemampuanmahasiswa meneliti.Penulisan skripsi atau tugas akhir pada
dasarnyamerupakan fase kulminasi dari pelatihan-pelatihan kepada mahasiswauntuk
mengembangkan kemampuan meneliti tersebut.jadi sangat penting bagi para mahasiswa.
5
BAB SISTEMATIKA
2
DAN TATACARA
PENULISAN SKRIPSI
Sistematika penulisan karya ilmiahtermasuk skripsi pada umumnyaterdiri atas
tiga bagian pokok, yaitu : bagian awal, utama, dan akhir. Bagian awal memuat hal-hal
umum; bagian utama memuat substansi yang mencakup pendahuluan, tinjauan pustaka,
metode penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran; bagian akhir memuat materi
yang mendukung dan melengkapi sikap keterbukaan serta pertanggungJawaban karya
ilmiah.Komponen ketiga bagian pokok tersebut bergantung pada jenis karya ilmiah.
2.1. Bagian Awal
Bagian awal karya ilmiah umumnya terdiri atas komponen-komponen : halaman
sampul, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman persembahan,
halaman motto, halaman pernyataan, halaman pengesahan, ringkasan, kata pengantar,
daftar isi, daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran. Nomor halaman pada bagian
awal dinyatakan dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, …). Sedangkan untuk penomoran
akan dijelaskan pada bab terpisah.
a. Sampul
Pada sampul dicetak: logo STISIP Mbojo Bima, judul skripsi, tulisan kata skripsi
(huruf kapital), tulisan kalimat: Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
salah satu syarat untuk untuk menyelesaikan Program Studi (nama program studi) dan
mencapai gelar sarjana, nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa,
tulisan :Jurusan, Program Studi dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP) Mbojo Bima, dan tahun skripsi diajukan. Contoh sampul skripsi (Lampiran).
b. Halaman Judul
Halaman judul skripsi berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun
dicetak di atas ketas HVS putih. Judul dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan
menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. Contoh halaman judul skripsi (Lampiran)
c. Halaman Persetujuan Pembimbing
6
Halaman persetujuan pembimbing memuat judul skripsi, nama penulis dan
nomor induk mahasiswa, kata-kata persetujuan seperti “Telah diperiksa oleh
Pembimbing dan telah siap diseminarkan (untuk format proposal seminar), serta telah
disetujui oleh pembimbing I dan Pembimbing II. Lengkap dengan tanda tangan dan
tanggal persetujuan.Mengetahui
Ketua STISIP Mbojo Bima. Penulisan persetujuan
pembimbing untuk proposal dan skripsi pada dasarnya sama, pembedanya hanya
terdapat pada penulisan tanggal, bulan dan tahun pengesahan untuk halaman persetujuan
pembimbing di format skripsi sedangkan untuk proposal tidak dicantumkan. Contoh
halaman persetujuan skripsi (Lampiran)
d. Halaman Pengesahan
Halaman penerimaan tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul
skripsi, identitas mahasiswa, Tim penguji sejumlah empat orang yang terdiri dari; Ketua
Tim penguji, sekretaris Tim penguji, ketua dan sekretaris tim penguji merangkap
anggota 1 dan anggota 2 sedangkan 2 orang anggota lainnya sebagai anggota 3 dan
anggota 4. Contoh halaman pengesahan tim penguji Skripsi (Lampiran)
e. Halaman Persembahan
Halaman persembahan berisi ekspresi perasaan penulis dan ditujukan kepada
pihak yang perlu diberi penghormatan atau penghargaan.Halaman persembahan dalam
laporan penelitian mahasiswa tidak harus ada. Jika ada, persembahan ditujukan kepada
orang yanglebih tua dan atau almamater
f. Halaman Motto
Halaman motto dalam karya ilmiah tidak harus ada, jika ada merupakan
semboyan yang berfungsi sebagai motivator.Motto dapat diambil dari kitab suci, kata
bijak, peribahasa, atau sumber lainnya, dan sumber harus disebutkan dan ditulis.Isi
motto harus selaras dengan judul dan substansi karya ilmiah. Motto cukup satu,
maksimal terdiri dari lima baris dengan jarak antar baris satu spasi. Teknik penulisan
motto sama dengan teknik penulisan persembahan.
g. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan berisi pernyataan bahwa karya ilmiah tersebut merupakan
hasil karya yang dilakukan sendiri pada kurun waktu tertentu, belum pernah diajukan
pada institusi manapun dan bukan karya jiplakan atau plagiat.Pembuatan pernyataan
7
bertujuan agar mahasiswa mempunyai tanggung Jawab secara ilmiah dan moral terhadap
substansi karya ilmiah yang dibuatnya.Halaman pernyataan wajib ada dalam karya
ilmiah untuk menilai orisinalitas karya ilmiah tersebut.
h. Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar memuat rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
tulisan dapat disajikan, uraian singkat proses penulisan karya ilmiah ucapan terimakasih
penulis kepada pihak-pihak yang terlibat dan penulis mengatakan kepada pembaca agar
dapat
memahami
isi
tulisan,
harapan,
penyempurnaan,
manfaat
bagi
yang
membutuhkan. (Contoh Kata pengantar pada Lampiran).
i. Abstraksi
Abstrak terdapat pada karya ilmiah yang berupa makalah dan artikel ilmiah
dalam jurnal.Abstrak dalam karya ilmiah berbahasa Indonesia ditulis dalam bahasa
Inggris, sebaliknya karya ilmiah yang berbahasa asing, abstraknya ditulis dalam bahasa
Indonesia.Abstrak secara singkat memuat permasalahan, metode, dan hasil tanpa
mengulang kata-kata dalam judul.Penyajian abstrak dapat dilakukan secara kualitatif
(abstrak indikatif) atau informative (abstrak informative). Abstrak tidak boleh
mengandung informasi atau kesimpulan yang tidak ada dalam karya ilmiah yang
disajikan, termasuk singkatan yang tidak dijelaskan kecuali akan disebutkan sekurangkurangnya dua kali lagi.Abstrak ditulis dengan jarak satu spasi dan hanya satu paragraf
rata kiri dan kanan. Kata abstrak ditulis dalam huruf capital tebal dan diletakkan secara
horizontal.Panjang abstrak disajikan maksimal 250 kata dan tidak boleh lebih dari satu
halaman. Pada bagian akhir abstrak disajikan kata kunci atau key words yang terdiri atas
dua sampai lima kata atau frasa yang mengisyaratkan masalah pokok dan sangat relevan
dengan masalah yang dibahas.
k. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, subbab dan subsubbab yang tercantum
dalam karya ilmiah dengan masing-masing halamnya. Penyusunan daftar isi
dimaksudkan untuk mempermudah mencari atau merunut isi dalam karya ilmiah yang
bersangkutan.Susunan daftar ini harus sesuai dengan sistematika karya ilmiah. Isi pada
bagian tubuh tulisan disusun sesuai dengan bab dan subbabnya.
8
l. Daftar Tabel dan Gambar
Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru.Judul daftar tabel diketik dengan
huruf capital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas.Daftar tabel
memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran.Nomor tabel ditulis dengan
angka.Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan
jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama
dengan judul tabel dalam teks. (Contoh halaman daftar tabel pada lampiran).Sedangkan
halaman daftar gambar diketik pada halaman baru.Halaman daftar gambar memuat
daftar gambar, nomer gambar dan nomer halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan
dalam lampiran. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti pada (contoh
halaman daftar tabel pada lampiran)
m. Daftar Lampiran
Daftar lampiran diketik pada halaman baru.Judul daftar lampiran diketik di
tengah atas halaman dengan huruf capital.Halaman daftar lampiran memuat nomor teks
judul lampiran dan halaman lampiran tersendiri bukan sambungan hal teks. Judul daftar
lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran, misalnya memuat pedoman
wawancara, kuesioner, contoh perhitungan, peta, data dan lain-lain.Jika tidak ada
lampiran, daftar lampiran tidak boleh dibuat. Cara pengetikan pada halaman daftar
lampiran diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi seperti pada (contoh
halaman daftar tabel pada lampiran)
2.2. Bagian Utama
Bagian utama karya ilmiah disebut juga bagian inti karena memuat materi
inti.Titik berat bobot keilmuan suatu karya ilmiah ditentukan oleh bagian utama. Bagian
utama karya ilmiah basil penelitian terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
penelitian termasuk bahan dan alat atau bahan dan cara, hasil dan pembahasan,
kesimpulan dan saran. Bagian utama karya ilmiah memiliki jumlah bab yang tidak sama,
bergantung pada ruang lingkup bidang ihnu yang ditulis, bobot keilmuan, dan
jenisnya..Dalam penulisan skripsi STISIP Mbojo Bima, bagian utama skripsi
dipersyaratkan minimal berjumlah 70 (tujuh puluh) halaman.
9
2.2.1 Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat uraian tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang masing-masing tertuang secara eksplisit
dalam subbab tersendiri.
Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalahmemuat fakta-fakta relevan dengan masalah penelitian
sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan (empiris, tekhnis)
mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dianggap penting
untuk diteliti.Jadi latar belakang berisi keterangan atau informasi tentang masalah
atau topik yang dibahas dalam karya ilmiah (what and why).Dalam bagian mi
dikemukakan data atau fakta yang mendorong timbulnya masalah dan pentingnya
masalah yang dibahas.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan
kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems),
rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang diakhiri dengan
tanda tanya ( ? ).
a. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian.Dalam beberapa hal seharusnya tujuan penelitian itu harus
tersirat dalam judul penelitian.Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat
berita yang bertolak dari pernyataan rumusan masalah.
Manfaat penelitian disebut juga signifikansi penelitian. Manfaat penelitian
memaparkan kegunaan hasil penelitian yang akan dicapai, baik untuk kepentingan
ilmu, kebijakan pemerintah, maupun masyarakat luas.Manfaat penelitian ini dapat
berupa manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis.
b. Kerangka Pemikiran/Fokus Penelitian
Kerangka pemikiran merupakan hasil review dari tinjauan pustaka dan
dijabarkan sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah
penelitian. Kerangka pemikiran dapat berbentuk uraian deskriptif kemudian dibuat
10
dalam skema pemikiran. Kerangka pemikiran juga berisi langkah-langkah yang
ditempuh atau sub komponen yang harus ada untuk meraih hasil yang hendak
dicapai. Kerangka pemikiran digunakan untuk tipe penelitian kuantitatif sedangkan
untuk tipe penelitian kualitatif menggunakan fokus penelitian yang menggambarkan
tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam membahas permasalahan penelitian.
Fokus penelitian biasa juga disebut research setting atau setting penelitian.
e. Metode Penelitian
Sesuai dengan penjelasan dalam subbab sebelumnya, metode penelitian pada
skripsi merupakan aspek epistemologis yang penting dan dapat dikemukakan dalam bab
tersendiri secara rinci dan jelas (pada Bab III). Pada proposal skripsi, metode tidak
diuraikan dalam bab tersendiri, tetapi merupakan bagian dan bab pendahuluan (Bab I).
Pada metode penelitian dapat diuraikan tentang jenis penelitian.tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan informan, definisi operasional, hipotesis (boleh
dicantumkan bila diperlukan) dan uraian lain yang dianggap perlu.
Jenis penelitian merupakan penegasan tentang kategori penelitian yang akan
dilakukan. Berdasarkan jenis data, dibedakan atas penelitian kualitatif dan atau
penelitian kuantitatif berdasarkan ada/tidak adanya perlakuan, dibedakan atas penelitian
observasional (deskriptif atau analitik) dan atau eksprimental (eksprimental,
eksprimental semu, atau eksprimental murni), serta jika didasarkan atas tempat/lokasi
dapat
dibedakan
menjadi
penelitian
laboratorium,
lapangan,
dan
atau
perpustakaan.Sistematika dan substansi metode penelitian bidang ilmu-ilmu sosial
cukup beragam. Hal ini antara lain disebabkan adanya perbedaan pendekatan penelitian
yang digunakan, yaitu antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jenis pendekatan
penelitian yang digunakan yang digunakan oleh ilmu sosial saat ini lajimnya dapat
dipilih salah satu dari tiga alternative pendekatan, yaitu :
1) Penelitian Kuantitatif
2) Penelitian Kualitatif
3) Kombinasi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Tempat dan waktu penelitian mencakup lokasi atau daerah sasaran dan kapan
(kurun waktu) penelitian dilakukan.Untuk penelitian yang dipengaruhi oleh tempat dan
11
waktu, perlu deskripsi lengkap tentang tempat dan waktu yang menggambarkan konteks
peristiwa penelitian.
Penentuan populasi sampel, dan informan penelitian harus dinyatakan secara
jelas.
Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel.Identifikasi dan operasionalisasi
variable ialah uraian yang terbatas pada setiap istilah atau frasa kunci yang digunakan
dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur. Definisi operasional bukan berarti
menjelaskan kata demi kata yang terdapat dalam judul secara harfiah, melainkan
memberikan gambaran variabel-variabel yang akan diukur dan bagaimana cara
pengukurannya serta indikator-indikator sebagai penjelas variabel.
Jenis dan Sumber data.Data adalah kumpulan fakta atau informasi yang dapat
berbentuk angka atau deskripsi yang berasal dan sumber data.Sumber data ialah uraian
tentang asal diperolehnya data penelitian.Sumber data berasal dan organisasi,
masyarakat, sistem, hewan, tumbuhan, bahan, alat, dan lain-lain.Data primer adalah data
yang diperoleh secara langsung dan objek penelitian, baik benda maupun orang.Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan dokumen dan atau
sumber informasi lainnya.
Teknik atau Metode Pengumpulan Data ialah uraian yang menjelaskan cara dan
instrumen yang digunakan untuk memperoleh data. Pemerolehan data dapat dilakukan
dengan teknik wawancara, observasi, tes, atau pengukuran. Alat perolehan data dapat
berbeda bergantung pada macam penelitian dan jenis serta bentuk data yang akan dicari,
seperti alat perekam, kuesioner, alat ukur, proses, dan lain-lain. Semua alat dan proses
yang digunakan hams bersifat standar, yaitu telah diuji keandalan (reliabilitas) dan
kesahihari/keabsahan (validitas) terlebih dulu. Untuk memperjelas uraian, dianjurkan
macam perubahan yang diamati disusun matriksnya dan disajikan dalam tabel.Teknik
pengumpulan data dalam penelitian bidang ilmu-ilmu sosial lazimnya menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi termasuk kuesioner.
Teknik penyajian dan analisis data ialah uraian tentang cara mengkaji dan
mengolah data awal atau data mentah sehingga menjadi data atau informasi dan uraian
tentang cara analisisnya. Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan pengkodean
(coding), pengeditan (editing), penabulasian (tabulating), dan lain-lain.Teknik analisis
12
data bergantung pada jenis penelitian dan data yang dianalisis. Keterangan penjelasan
lebih rinci dari aspek metodologi akan diuraikan di bab akhir pedoman penulisan karya
ilmiah STISIP Mbojo Bima ini.
2.2.3 Sistimatika Pembahasan
Dalam sistimatika pembahasan penelitian diuraikan komponen-komponen tiap
bab penelitian, mulai bab awal sampai bab penutup. Uraian tiap bab dirinci sesuai
dengan isi struktur dari masing-masing bab yang disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian.
2.2.4 Tinjauan Pustaka
Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori
dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan
penelitiannya secara sistematis dan analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi
kutipan atau pencatuman teori–teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar
dan runtut yang diambil dari berbagai sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil
ramuan dari proses persandingan, perbandingan dan dialog antara teori, konsep,
proposisi, paradigma yang ada yang kemudian peneliti menarik benang merahnya.
2.2.5Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambaran umum lokasi penelitian berisi semua informasi yang terkait dengan
permasalahan penelitian. Isi yang dituangkan dalam bab ini adalah deskripsi secara rinci
objek di mana dilakukan penelitian. Isi yang tuangkan tidak boleh keluar dari substansi
masalah yang telah dirumuskan atau dengan kata lain informasi yang dihimpun
mengenai objek penelitian haruslah mendukung pembahasan hasil penelitian sehingga
pembaca mempunyai gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
2.2.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan secara rinci pemecahan masalah melalui analisis data
atau hasil percobaan dengan menggunakan metode, teknik, dan landasan teori yang telah
dipilih.Hasil dan pembahasan merupakan inti tulisan ilmiah karena pada bagian mi
13
disajikan data dan informasi yang ditemukan oleh peneliti serta digunakan sebagai dasar
penyimpulan, perampatan dan bahkan penyusunan teori baru.
Luas ruang lingkup dan kedalaman pembahasan penelitian dapat disajikan dalam
bentuk bab, subbab, atau subsubbab sesuai dengan banyaknya masalah yang dibahas
dalam penelitian. Secara umum, hasil penelitian disajikan secara bertahap dalam
tigabagian, yaitu: (i) uraian data dan informasi yang terkumpul, (ii) penelaahan analisis
dan hasil penelitian ringkas (uraian dan olahan data secara rinci dapat ditempatkan pada
lampiran), (iii) pembahasan dan penjelasan sintesisnya.
2.2.7 Penutup
Pada bagian akhir dari suatu skripsi harus disajikan kesimpulan dan
saran.Kesimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran. Jadi bab penutup terdiri atas
kesimpulan dan saran. Apabila dalam bab penutup hanya ada kesimpulan (tidak ada
saran), judul bab adalah KESIMPULAN.
Kesimpulan merupakan: (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari
hasil pembahasan (b) Jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin
harus berkorelasi dengan tujuan penelitian. Kesimpulan merupakan pernyataan yang
tegas, tidak menimbulkan multitafsir, dan merupakan pernyataan akhir penalaran
deduktif-induktif sebagai Jawaban atas permasalahan yang dikaji..
Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis saran adalah
rekomendasi yang didasarkan atas hasil penelitian yang ditujukan untuk mengatasi atau
membantu dalam menyelesaikan masalah yang diteliti.Saran dapat berupa usulan
perbaikan sistem atau praktik dan harus bersifat logis, sahih, dan praktis. Saran dapat
ditujukan kepada pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pengguna lain hasil penelitian.
2.3 Bagian Akhir
. Secara berurutan, bagian akhir diuraikan sebagai berikut.
2.3.1 Daftar Pustaka
Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah menarik perhatian pembaca
tentang keberadaan buku, artikel, dan atau sumber rujukan lain yang dirujuk dalam
karya ilmiah. Daftar pustaka seharusnya hanya berisi sumber pustaka yang dirujuk
dalam karya ilmiah (disebut daftar pustaka) sehingga antara rujukan dalam naskah
konsisten dengan daftar sumber rujukan.
14
2.3.2 Lampiran
Lampiran memuat uraian secara rinci tentang dokumentasi pendukung (data,
skrip, atau keluaran komputer) yang tidak disampaikan pada bagian utama karena dapat
mengganggu kontinuitas pembaca (Lampiran).Ketentuan penulisan lampiran sebagai
berikut.
a. Lampiran ditulis dengan font Times New Roman ukuran 12 point dengan jarak
antarbaris sesuai dengan kebutuhan.
b. Penomoran halaman lampiran merupakan kelanjutan dan nomor halaman bagian
utama.
c. Apabila lampiran dikelompokkan menjadi beberapa bagian (semacam bab),
penomoran menggunakan huruf kapital seperti contoh berikut.
Lampiran A
A.1
A.2
Lampiran B
B.1
B.2
2.4Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Dalam sub bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka, dan
cara menulis kutipan yang akan dicantumkan dalam teks. Ada dua cara kutipan pustaka
yang dicantumkan dalam teks, yaitu (1) Kutipan berupa kalimat dalam teks, dan (2)
Kutipan pustaka yang disajikan sebagai catatan kaki.
2.4.1 Cara Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka disajikan pada halaman baru, dengan judul daftar pustaka diketik
dengan huruf kapital dan diletakan disisi halaman sebelah kiri di halaman. STISIP
Mbojo Bima menetapkan penulisan daftar pustaka dengan urutan penyajian sebagai
berikut :
1. Nama pengarang diakhiri dengan titik (.)
15
2. Tahun publikasi diakhiri dengan titik (.)
3. Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma (,)
4. Penerbit
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya sumber penulisan
yang diacu oleh penulis, yang ditunjukan sitasi yang dicantumkan dalam teks. Variasi
dalam penulisan ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai yaitu: buku teks,
artkel jurnal ilmiah, juklak- juknis peraturan perundang-undagan yang berlaku, hasilhasil penelitian berupa laporan hasil penelitian.
2.4.2 Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka
Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka
berisi semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis skripsi atau laporan akhir
praktek profesi. Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut:
a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/bulletin) Nama
pengarang, tahun penerbit, judul tulisan, nama majalah,volume, nomer majalah dan
nomer halaman di mana tulisan itu dibuat.
Contoh pustaka dari jurnal:
Lecomte, N.B; J.F.Zayas,and C.L, Kastner, 1993.soya proteins:Functional and
Sensory Characteristics Improved in Comminuted Meats, J. Food Sci.58
(3):464-466.
1). Contoh jika Volume dan Nomor terbitannya lengkap, penyebutannya:
namajurnal, volume, nomor (dalam kurung), halaman.Contoh :
Blanton, Shannon Lindsey. 1999. “Instruments of Security orTools of
Repession? Arms Imports and Human RightsConditions in
Developing Countries.”Journal of PeaceResearch 36(2):233-244.
2). Contoh Jika tidak ada Volume-nya:
Budiardjo, Miriam. 1992. “Sistem Pemilu dan PembangunanPolitik.”
Jurnal Ilmu Politik, No. 11, 3-27.
b. Pustaka berupa buku teks.
1). Daftar Pustaka disusun menurut urutan abjad.
16
2). Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nomer edisi, nama penerbit dan
kota tempat penerbit.
Contoh pustaka dari buku:
Salunke, D.K. and B.B. Desai. 1984. Post Harvest Biotecnologi of Fruit and
Vegetables.Fist Edition.CRC Press.Inc.Cleveland Ohio.p.44-128.
3). Buku yang dikarang oleh dua atau tiga pengarang, penulisannyasebagai berikut
berikut:
Osborne, David, dan Plastrik, Peter. 2004. MemangkasBirokrasi: Lima
Strategi Menuju PemerintahanWirausaha. Jakarta: Penerbit
PPM.
4). Jika sebuah buku mempunyai empat atau lebih penulis, cantumkanpenulis
pertama, diikuti dengan et al. untuk mengindikasikan penulislainnya:
Rozi, Syafuan et al. 2006. Kekerasan Komunal: Anatomidan Resolusi
Konflik di Indonesia. Yakarta: PustakaPelajar.
5). Jika sebuah buku terdiri tiga pengarang atau lebih dan ada pengarangyang
namanya terdiri dari satu kata (tanpa nama keluarga/belakang),maka
penulisannya memakai tanda titik koma (;) untuk membedakanpengarang satu
dengan lainnya. Contoh:
Sulistiyo, Herman; Sulaiman; dan Sulastri, Sri.2007. OtonomiDesa di
Era Otonomi Daerah.Semarang: Pena Mas.
Atau:
Setiawan, Hawe; Suranto, Hanif; dan Istianto. 1999. NegeriDalam
Kobaran Api: Sebuah Dokumentasi TentangTragedi Mei 1998.
Jakarta: Lembaga Studi Pers danPembangunan (LSPP).
6). Jika referensinya adalah seorang pengarang dengan dua karya ilmiahmaka
nama pengarang tersebut di urutan kedua ditulis dengan“_____.” (garis bawah
panjang [titik], yang artinya sama atau idem)dan referensinya diurut secara
kronologis (tahun terbit tulisan/buku),bukan secara alfabetis. Contoh:
Sihbudi, M. Riza. 1992. “Politik, Parlemem, dan Oposisi di IranPascaRevolusi.” Jurnal Ilmu Politik, No. 11, 31-44.
_____.
1998.
“Konflik
Lebanon:
Pertalian
Antara
BerbagaiKepentingan.” Jurnal Ilmu Politik, No. 3, 68-81.
7). Jika referensi pertama adalah seorang pengarang dengan karya ilmiahyang
dibuat sendiri, dan dalam referensi kedua pengarang ini membuatkarya ilmiah
dengan orang lain, maka referensi kedua ditulis dengan“_____, dan pengarang
lain” (garis bawah panjang [koma] danpengarang lain). Contoh:
17
Collier, Paul. 1998. “On the Economic Consequences of CivilWar.”
Dalam Oxford Economic Papers 51 (1999, 168-83).
Washington DC: The World Bank.
_____, dan Hoeffler, Anke. 1999. Justice-Seeking and Loot-Seeking in
Civil War. Washington DC: The World Bank,February 17th,
1999.
Dengan pola penulisan yang sama, referensi di Daftar Pustaka bias seperti di
bawah ini:
Collier, Paul. 1998. “On the Economic Consequences of CivilWar.”
Dalam Oxford Economic Papers 51 (1999, 168-83).
Washington DC: The World Bank.
_____. 2000. “Doing Well Out of War: An EconomicPerspective.”
Dalam Berdal, Mats, dan Malone, David.M (eds). Greed and
Grievance; Economic Agenda in
Civil Wars.Ottawa: Lynne Rienner Publisher.
_____, dan Hoeffler, Anke. 1999. Justice-Seeking and Loot-Seeking in
Civil War. Washington DC: The World Bank,February 17th.
8). Referensi dengan pengarang yang sama dan tahun terbit yang samadisusun
secara alfabetis dan ditandai dengan huruf kecil (a, b, c) tepatsetelah tahun.
BPS Kabupaten Bima.2000a. Kecamatan Long Bagun Dalam Angka
2000(Long Hubung Sub District in Figure 2000).Bima:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima._____. 2000b. Kecamatan Sape
Dalam Angka 2011 (Sape Sub District in Figure
2011).Bima:Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima.
9). Sebuah buku yang ditulis oleh korporat, lembaga atau organisasidisusun seperti
berikut :
The World Bank. 2007. Minding the Gaps: Integrating
PovertyReduction
Strategies
and
Budgets
for
DomesticAccountability. Washington: The World Bank.
United Nations Economic and Social Commission for Asia andthe
Pacific (UNESCAP). 2008. Economic and SocialSurvey of Asia
and the Pacific 2008. Bangkok:UNESCAP
10). Untuk buku yang diedit, di dalam Daftar Pustaka referensinya disusunseperti
berikut :
1) Satu orang editor:
18
Mar’iyah, Chusnul (ed). 2005. Indonesia-Australia: Tantangandan
Desempatan dalam Hubungan Politik Bilateral.Jakarta:
Granit.
2) Lebih dari satu orang editor:
Dwipayana, AAGN Ary, dan Eko, Sutoro (eds). MembangunGood
Governance di Desa. Yogyakarta: IRE Press.
11). Artikel dalam buku:
Tahun terbit referensi untuk artikel dalam buku hanya ditulis satu
kali(karena umumnya sama), kecuali disebutkan bahwa tahun terbitartikel
untuk pertama kalinya (atau copyrightnya) berbeda dengantahun terbit
buku.Contoh :
Linz,
Juan, dan Stephan, Alfred. 2001. ”Some Thought
onDecentralization, Devolution, and the Many Varieties
ofFederal Arrangements.” Dalam Liddle, R. William
(ed).Crafting
Indonesian
Democracy.Bandung:
PenerbitMizan.
c. Pustaka berupa prosiding (Kumpulan beberapa makalah)
Nama pengarang makalah, tahun penerbit, judul makalah, nama editor, judul
prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan noner dimana halaman dikutip.
Contoh Pustaka dari prosiding:
Zagiry, D. D. and A.A. Kader,1989.Long term Storage of early in Gold and
Shinko
Asian
Pears
J.K.,Fellman(ed),Proc.
in
Fitfh
Low
Oxygen
Intl.Controllend
Atmospheres
Atmospeheres
in
Res.
Conf.,Wenatchhee,Wash.p.44-47.
d. Pustaka Berupa Referensi dari Diktat/Bahan Ajar:
Contoh :
Abdullah. 2001. Sistem Kepartaian. Bahan Ajar. Samarinda:Program S1
Pemerintahan Integratif.
e. Pustaka Berupa Referensi dari Majalah
Penulisan referensi yang bersumber dari majalah adalah sebagai berikut :
a. Jika ada nama pengarangnya:
Basri, Muhammad Chatib. 2008. “Mosaik Modal, 10 TahunSetelah
Krisis.” Tempo, 18 Mei, 100-101.
b. Jika tidak ada nama pengarangnya:
19
Tempo, 18 Mei 2008.
f. Referensi dari Surat Kabar/Koran
a. Jika ada nama pengarangnya:
Syamsuddin, Amir. 2008. “Penemuan Hukum ataukah Perilaku ’Chaos’?”
Kompas, 4 Januari.
b. Jika tidak ada nama pengarangnya :
Lombok Post, 7 Maret 2008.
g. Referensi dari Abstrak
Jika mengutip dari abstrak, penulisannya sama halnya dengan mengutip dari majalah
atau jurnal, tetapi dengan mencantumkan kata “Abstrak” dalam tanda kurung “[ ]”.
Rosen, G. 2000. “Public School Alternatives: The Voucher Controversy”
[Abstract]. Current, 423, 3-8.
h. Referensi dari Review Buku
Contoh berikut merupakan cara menulis referensi yang berasal dari review sebuah
buku.
Darmadi, Yusril. 2000. “Menjelajah Tafsir Sejarah” [Review buku:
Penjelasan Sejarah]. Tempo, 30 Maret.
i. Hasil Wawancara Tertulis dalam Sebuah Penerbitan
Referensi hasil wawancara yang dimuat dalam sebuah tulisan, penulisan
referensinya adalah sebagai berikut:
Indrawati, Sri Mulyani. 2008. “Kelompok Menengah-Bawah Akan Badly
Hurt” [Wawancara]. Tempo, 25 Mei, 243-244.
j. Sumber dari Internet
a. Artikel online yang referensinya lengkap
Collier, Paul, dan Hoeffler, Anke. 1999. Justice-Seeking and Loot-Seeking
in Civil War. Washington DC: The World Bank.
http://www.worldbank.org/research/collier.pdf (diakses 23 Agustus
2003).
b. Artikel Jurnal yang online
Ernada, Sus Eko. 2005. “Challenges to the Modern Concept of Human
Rights.”
Jurnal
Sosial-Politika
6(11):1-12.
http://www.jsp.or.id/jsp_articles/jsp_vol6_no11_1jul05_ 1eko.pdf
(diakses 4 Maret 2007).
20
c. Artikel online yang referensinya tidak lengkap
1) Tanpa tempat terbit dan penerbit:
Levy, Marc. 2000. Environemental Scarcity and Violent Conflict:A
Debate.
http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/
ECS/report2/ debate.htm (diakses 4 Juli 2002).
2) Tanpa tahun terbit, tempat terbit, dan atau penerbit:
Aditjondro, George. n.d. The Political Economy of Violence in
Maluku,Indonesia. http://www.munindo.brd.de (diakses 21
September 2001).
k. Online Massages
Teks-teks atau pesan-pesan online yang dapat diakses oleh pembaca —seperti
pesan-pesan yang dikirimkan pada sebuah newsgroup, discussion/mailing list
(mail forum), signboard atau forum online (web forum), dan lain sebagainya—
daftar referensi di dalam Daftar Pustaka dibuat sebagai berikut:
Sius, Nugra. 2007. Melihat Wajah Bima Hari Ini. http://group.
yahoo.com/group/unmulnet/message/5805, 6 Agustus (diakses 6
Januari 2008).
l. Cakram Digital (CD, VCD, DVD, dsb)
Care International. 2001. Forest Resource Management for Carbon
Suguestration [VCD]. Bima, NTB: Care International.
Walhi. n.d. Hari Esok Yang Menghilang [DVD]. Jakarta: Wahana
Lingkungan Hidup (Walhi).
m. Pita Kaset Video (Videotape)
Braakman, Lydia, dan Edwards, Karen. n.d. The Art of Building Facilitation
Capacities [Videotape]. Bangkok, Thailand: RECOFTC
n. Pustaka Berupa Peraturan-Peraturan dan Undang-Undang:
Contoh :
Anonim. 2001. Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB). Pemerintah Kota Bima.
21
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun
kebawah berdasarkan abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya tentang
penulisan nama, diatur sebagai berikut:
1) Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
2) Contoh: Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.Franciscus G.Winarno ditulis
Winarno.F.G. Apabila ragu-ragu boleh ditulis lengkap.
3) Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang.
Misalnya:James Stewart ditulis Stewart. J.
4) Jika nama cina terdiri dari tiga kata yang terpisah, maka kata yang pertama
adalah menunjukan nama keluarga Contoh: Gan Koen Han ditulis Gan, K.H.
5) Jika nama cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis penghubung.
Maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga)
sebagai contoh Hwa-Wee Lee ditulis Lee, H.
6) Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf besar.
7) Judul artikel di jurnal diketik (tegak atau normal) dan dan huruf besar hanya
diawali judul.
8) Judul skripsi atau disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf
besar.
9) Nama jurnal diketik miring(italik), nomer volume diketik tebal, nomer jurnal
diketik dalam kuruna,nomer halaman diketik titik dua (:). Contoh :
Hidrobiologia 158 (4):112-122.
10) Halaman buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku teks diketik
setelah nama editor (Ed). Atau “editor” (eds) untuk jurnal.
11) Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
2.4.3 Tata Cara Penulisan Umum
Tata cara penulisan karya ilmiah seperti skripsi meliputi, bahan dan ukuran,
pengetikan, penomoran daftar dan gambar serta penulisan nama.
a. Bahan dan ukuran
Bahan dan ukuran mencakup ; naskah dan ukuran,
22
1) Naskah. Naskah diketik diatas kertas HVS 70g/m2 ukuran kuarto tidak
bolak balik
2) Ukuran. Ukuran naskah ialah 21 cm x 28 cm.
b.Pengetikan
Pada pengetikan disajikan; jenis huruf, jarak baris, batas tepi (margin), pengisian
ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul, sub judul, anak sub judul,
perincian kebawah dan letak simetris.
1). Jenis huruf
a) Naskah diketik dengan huruf pica (10 huruf dalam inci), dan untuk seluruh
naskah harus dipakai jenis huruf yang sama, penggunaan huruf, kata garis
bawah atau persegi tidak diperkenaankan.
b) Huruf miring untuk tujuan tertentu dan atau istilah asing diperbolehkan.
c) Lambang, huruf yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam
2). Jarak baris
Jarak antara baris dibuat 2 spasi, kecuali abstraksi, kutipan langsung yang
lebih dari 4 baris, judul, daftar table gambar yang lebih dari satu baris,
sambungan kalimat sub bab, sambungan kalimat anak sub bab, dan daftar
pustaka. Sedangkan antara pengarang dalam daftar pustaka tetap diketik 2
spasi.
3). Batas tepi (margin)
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatus sebagai berikut;
a) Tepi atas
: 4 cm,
b) Tepi bawah : 3 cm,
c) Tepi kiri
: 4 cm
d) Tepi kanan : 3 cm.
4). Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada hal naskah harus disi penuh, artinya pengetikan
harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan dan jangan sampai ada
ruangan yang terbuang buang, kecuali akan dimulai dengan alinea baru,
23
persamaan daftar, gambar, sub judul, anak sub judul atau hal-hal lain yang
khusus.
5). Alinea baru
Alinea baru dumulai pada ketikan yang ke – 6 dari batas tepi kiri (6 ketukan).
6). Permulaan kalimat.
Bilangan, lambing atau rumus kimia yamh memulai suatu kalimat, harus di
eja, misalnya; sepuluh ekor tikus.
7). Judul, Sub judul, anak sub judul dan lain-lain.
a) Judul harus ditulis dengan huruf besar (Kapital) semua dan diatus supaya
simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b) Sub judul ditulis simetris ditengah-tengah, semua kata dimulai dengan
huruf besar (capital), kecuali kata penghubung dan kata depan dan semua
di cetak tebal, tampa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub
judul dimulai dengan alinea baru.
c) Anak sub judul di ketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal, tetapi
hanya huruf pertama saja yang beruapa huruf besar, tampa diakhiri dengan
titik. Kalima pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
d) Sub anak sub judul ditulis mulai dari ketikan ke-6 diikuti dengan titik dan
dicetak tebal, kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus
kebelakang dalam satu baris dengan sub anak sub judul.
Kecuali itu sub anak sub judul dapat juga ditulis langsung berupa kalimat,
tetapi berfungsi sebagai seb anak sub judul ditempatkan paling depan dan dicetak
tebal.
8). Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah
nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan garis penghubung ( - ) yang ditempatkan didepan rincian tidaklah
dibenarkan,
9). Letak Simetris
Gambar, table (daftar), persamaan, judul dan sub judul ditulis semetris
terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
24
c. Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, table (daftar), gambar dan
persamaan.
1). Halaman
a) Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke abstraksi di beri
nomor halaman dengan angka romawi kecil.
b) Bagian utamadan bagian akhir, mulai dari pengantar (Bab I ) sampai ke
halaman terakhir, memakai angka arab sebagai nomor halaman.
c) Nomor halaman ditempatkan sebelah kanan atas kecuali kalau ada judul
atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang demikian
nomornya ditulis ditengah bawah halaman.
d) Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari
tepi atas atau tepi bawah.
e) Jumlah halaman skrispsi minimal 70 halaman sampai dengan daftar
pustaka, tidak termasuk halaman lampiran
2). Tabel (daftar)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka arab.
3). Gambar
Gambar dinomori dengan angka arab
d.Tabel ( daftar dan gambar )
1). Tabel (daftar)
a) Nomor table (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris diatas
table (daftar), tampa diakhiri dengan titik.
b) Tabel (daftar) tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman
lanjutan table (daftar), dicantumkan nomor table (daftar) dan kata lanjutan
tampa judul.
c) Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu
dengan yang lain cukup tegas.
25
d) Kalau table (daftar) lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas, maka bagian atas table harus diletakkan disebelah kiri
kertas.
e) Di atas dan dibawah table (daftar) di pasang garis batas agar tepisah dari
uraian pokok dalam makalah
f) Tabel (daftar) diketik simetris.
g) Tabel (daftar) yang lebih dari 2 halaman atau harus dilipat, ditempatkan
pada bagian lampiran
Contoh Penyajian Tabel :
Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja
No
Lama Masa Kerja Responden
Jumlah
Orang
Persentase (%)
1.
≤ 1 Tahun
15
34,9
2.
1– 2 Tahun
10
23,3
3.
3- 4 Tahun
6
14,0
4.
4 – 5 Tahun
6
14,0
5.
≥ 5 Tahun
6
14,0
Jumlah
43
100
Sumber : Data Penelitian Diolah
2). Gambar.
Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar ( tidak dibedakan )
a) Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya ditetakkan simetris di
bawah gambar tampa diakhiri dengan titik.
b) Gambar tidak boleh dipenggal.
c) Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di
dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
d) Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar harus diletakkan disebelah kiri kertas.
e) Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajarwajarnya (jangan tertalu kurus atau terlalu gemuk)
26
f) Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam air
dan garis lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve prancis.
g) Letak gambar diatur supaya simetris.
Contoh Penyajian Gambar.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Kompensasi Terhadap Tingkat
Produktivitas Pegawai Badan Pemberdayaan Perempuan Dan
Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bima
Kompensasi :
1. Gaji pokok (X1)
2. Tunjangan-Tunjangan (X2)
3. Honor Operasional Lapangan (X3)
Sumber
:
Produktivitas Kerja :
1. Efektivitas Kerja (Y1)
2. Efisiensi Kerja (Y2)
Watson Wyatt .(http://indosdm.com/pemerintah-kompensasiideal.Kompensasi Pendorong Utama Keterikatan Pegawai.Edisi 45
Desember 2007); Irmayanti (2004)
e. Penulisan Judul Karya Ilmiah, Bab, Sub Bab, dan Lain Sebagainya:
a. Judul karya ilmiah dan bab, diketik dengan huruf besar/kapital, dicetak
tebal, tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti PT., CV.),
posisinya
di
tengah
halaman,
dan
tanpa
diakhiri
tanda
titik.
Perkecualiannya adalah judul pada halaman Persetujuan Seminar dan
Pengesahan Skripsi (dengan huruf biasa, dicetak tebal).
b. Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah kiri
dengan menggunakan huruf A, B, C, dan seterusnya. Huruf pertama setiap
kata dimulai dengan huruf besar (Title Case) kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab dicetak dengan huruf tebal
(bold).
c. Judul sub sub-bab dimulai dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Huruf
pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case) kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-bab dicetak
dengan huruf tebal (bold).
27
d. Judul sub sub-sub-bab dimulai dengan huruf a, b, c dan seterusnya. Huruf
pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case) kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-sub-bab
dicetak dengan huruf tebal miring (bold-italic).
e. Judul sub sub-sub-sub bab dimulai dengan angka 1), 2), 3) dst. (tanpa
titik), dan judul sub sub-sub-sub-sub bab dimulai dengan huruf a), b), c)
dst. (tanpa titik). Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar
(Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik.
Judul sub sub-sub-sub-bab dan sub subsub-sub-sub-bab dicetak dengan
huruf miring (italic).
f. Judul sub-bab, sub sub-bab, dan sub sub-sub-bab, dan seterusnya (headings
hierarchy) perlu dibedakan dengan rincian poin-poin atau item-item
(points/items hierarchy). Penulisan headings hierarchy dimulai dari A, B,
C, lalu 1, 2, 3, kemudian a, b, c, dan seterusnya (lihat Box) dibuat sejajar
dengan batas tepi kiri pengetikan (batas margin kiri). Isi atau teksnya
(alinea, kalimat) juga dibuat sejajar dengan batas tepi kiri pengetikan dan
awal kalimat dalam alinea baru dibuat dengan indensi 1 cm). Sementara
penulisan points/items hierarchy tidak sejajar dengan batas tepi kiri
pengetikan (batas margin kiri), melainkan mengikuti poin-poin/item-item
dimaksud atau posisinya disesuaikan dengan memperhatikan estetika.
Penggunaan angka atau huruf awal untuk poin-poin atau item-item juga
disesuaikan (bisa dimulai dari 1,2,3 atau a, b, c
Penulisan headings hierarchy (sub-judul) - sejajar batas tepi kiri seperti
pada bagan di bawah ini:
Batas tepi kiri pengetikan
Sejajar
dengan
batas
tepi kiri
A. Judul Sub-Bab (bold)
1. Judul Sub Sub-Bab (bold)
a. Judul Sub Sub-Sub-Bab (bold-italic)
1) Judul Sub Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
2) Judul Sub Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
b. Judul Sub Sub-Sub-Bab (bold-italic)
1) Judul28
Sub Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
2) Judul Sub Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
a) Judul Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
b) Judul Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Bab (italic)
Penulisan points/items hierarchy (rincian poin-poin/item-item) – tidak
sejajar dengan batas tepi kiri (masuk ke dalam, disesuaikan):
Tidak
Sejajar
dengan
batas
tepi kiri
Batas tepi kiri pengetikan
A. Poin/Item
1. Sub-Poin/Item
a. Sub Sub-Poin/Item
1) Sub Sub-Sub-Poin/Item
2) Sub Sub-Sub-Poin/Item
b. Sub Sub-Poin/Item
1) Sub Sub-Sub-Poin/Item
2) Sub Sub-Sub-Poin/Item
a) Sub Sub-Sub-Sub-Poin/Item
b) Sub Sub-Sub-Sub-Poin/Item
(1) Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Poin/Item
(2) Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Poin/Item
(a) Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Sub-Poin/Item
(b) Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Sub-Poin/Item
2. Sub-Poin/Item
B. Poin/Item
1. Sub-Poin/Item
2. Sub-Poin/Item
Catatan: Poin/Item dan sub-subnya ditulis dengan huruf biasa,
kecuali untuk pemberian tekanan, istilah asing, dsb.
g. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang perbedaan keduanya
(headings
hierarchy
dan
points/items
hierarchy)
dalam
sebuah
teks/tulisan, lihat contohnya pada Lampiran.
h. Sepanjang memungkinkan, hindari penggunaan hirarkhi sub-judul (headings
hierarchy) yang terlalu banyak tingkatannya (sub sub-subsub- bab dan
seterusnya). Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan
rincian poin-poin atau item-item (points/items hierarchy).
29
BAB
3
PENULISAN KUTIPAN DAN
REFERENSITEKS UTAMA
Mentaati etika ilmiah dalam pengutipan dengan menyebutkan sumber kutipan
akan menghindarkan diri dari perbuatan melakukan plagiasi atau plagiarisme. Bab ini
membahas jenis-jenis kutipan dan ketentuan penyebutan sumber rujukan, yang di
dalamnya meliputi pembahasan cara-cara pengutipan.
A. Jenis-Jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya,
atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang
dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan
menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
a. Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari lima baris, kutipan tersebut diketik dengan
jarak dua spasi dan diberi tanda petik. Contoh:
Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 danpemilu
2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leadingdi Kabupaten
Bima.”
b. Jika jumlah kata kutipan lebih dari lima baris, kutipan diketik pada garis baru, sejajar
dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dan tanpa tanda petik:
Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem
distrik:
negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil)yang kira-kira
sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara
ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira 500.000
orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas
satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak)
dalam distriknya menang.
30
Atau (jika huruf “n” kecil dalam kata “negara” diganti dengan huruf“N” besar dalam
kata “Negara”) seperti contoh di bawah:
Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem
distrik:
[N]egara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kirakira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu
negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira
500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya
berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara
terbanyak) dalam distriknya menang.
c. Jika kutipan memakai bahasa asing, kutipannya ditulis dalam huruf miring. Contoh:
Berkenaan dengan peradaban, Huntington (1996:303) mengatakan sebagai berikut:
The overriding lesson of the history of civilization, however,is that many
things are probable but nothing is inevitable. Civilizations can and have
reformed and renewed themselves. The central issue for the West is whether,
quite apart from any external challenges, it is capable of stoping and
reversing the internal processes of decay.
d. Jika mengutip bukan dari buku/sumber aslinya, melainkan dari pengarang lain
(mengutip sebuah kutipan), maka tambahkan kata “dalam” ketika menyebut
referensinya. Contoh: Afan Gaffar menulis sebuah buku dan di dalam bukunya ia
mengutip pendapat Giovanni Sartori; penulis skripsi kemudian mengutip pendapat
Sartori yang terdapat dalam buku Gaffar tersebut; maka penulisan referensinya
adalah sebagai berikut:
Menurut Sartori (dalam Gaffar 1992:37), “[t]he hegemonic party system neither
allows for a formal nor a defacto competition for power. Other parties are
permitted to exist, but as second class, licensed parties.”
Atau:
Seorang pakar ilmu politik, yang banyak mengamati perilaku partai politik,
mengatakan bahwa “[t]he hegemonic party system neither allows for a formal nor a
defacto competition for power. Other parties are permitted to exist, but as second
class, licensed parties” (Sartori, dalam Gaffar 1992:37).
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian,
hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya,
melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan
31
ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor
halaman.
Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam
mengutip secara tidak langsung.
Pertama, dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang
lain. Contoh: Penyusun skripsi yang meringkas atau merujuk pokok-pokok pikiran
(pendapat) Huntington tentang gelombang demokratisasi di dunia ini dalam bukunya
The Third Wave of Democratization:
Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode,
yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926,
demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan
demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai
tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim
otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat?
Kedua, dengan melakukan paraphrase, yakni pengubahan struktur/susunan kalimat
aslinya menjadi kalimat lain tanpa mengubah isi atau subtansi kalimat/alinea. Contoh:
Kalimat asli yang dibuat oleh Miriam Budiardjo:
Berkenan dengan sistem pemilu, Miriam Budiardjo mengatakan:
Pada umumnya kita kenal dua sistem pemilu, masing-masing dengan
beberapa variasinya. Dalam sistem distrik, satu wilayah (yaitu distrik
pemilihan) memilih satu wakil tunggal (single-member constituency) atas
dasar pluralitas (suara terbanyak). Dalam system proporsional, satu
wilayah (yaitu daerah pemilihan) memilih beberapa wakil (multi-member
contituency), yang jumlahnya ditentukan atas dasar rasio, misalnya
400.000 penduduk (Budiardjo 1982:4)
Kalimat paraphrasenya:
Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis system pemilihan umum
yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendirisendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangnya—yang akan menjadi wakil di
parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil
yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan
proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).
B. Pencantuman Referensi Kutipan atau Sumber Rujukan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencantumkan referensi atau sumber
rujukan sebuah kutipan beserta contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
32
1. Ketentuan-ketentuan umum dalam pengutipan sebuah teks:
a. Cantumkan nama pengarang dan tahun terbit dengan format sebagaimana yang
telah disebutkan, yakni “(Nama keluarga/belakang Tahun)” atau ”Nama
lengkap atau keluarga/belakang (Tahun)”. Gelar pengarang tidak disebutkan;
Tahun ditulis dengan angka empat digit.
b. Untuk kutipan langsung, nomor halaman harus disebutkan.
c. Untuk kutipan tidak langsung, nomor halamannya bisa disebutkan atau bisa
juga tidak disebutkan (disesuaikan, bila dirasa perlu, dsb).
d. Gunakan tanda baca “:“ (titik dua) di antara tahun dan nomor halaman, diketik
tanpa spasi.
2. Referensi kutipan bisa diletakkan di awal kalimat, di tengah kalimat, dan di akhir
kalimat/kutipan. Contoh dari masing-masing referensi kutipan ini adalah sebagai
berikut:
Contoh 1 (referensi di awal kalimat):
Rozi et al. (2006:5) mengamati bahwa meluasnya pertikaian antar masyarakat
beberapa saat setelah Orde Baru tumbang dikarenakan “gagalnya upaya-upaya
penghentian kekerasan atau dalam beberapa kasus tampak adanya indikasi
‘pembiaran’ oleh aktor-aktor Negara.”
Contoh 2 (referensi di tengah kalimat):
Berkenaan dengan meluasnya pertikaian antar masyarakat beberapa saat
setelah Orde Baru tumbang, Rozi et al. (2006:5) mengamati bahwa “gagalnya
upaya-upaya penghentian kekerasan atau dalam beberapa kasus tampak adanya
indikasi ‘pembiaran’ oleh aktor-aktor Negara.”
Contoh 3 (referensi di akhir kalimat/kutipan):
Rozi dan beberapa ahli mengamati bahwa meluasnya pertikaian antar
masyarakat beberapa saat setelah Orde Baru tumbang dikarenakan “gagalnya
upaya-upaya penghentian kekerasan atau dalam beberapa kasus tampak adanya
indikasi ‘pembiaran’ oleh aktor-aktor Negara” (Rozi et al. 2006:5).
Penyebutan referensi di akhir kalimat/kutipan seperti tersebut di atas sering sangat
diperlukan dalam kutipan tak langsung (mis. paraphrase) untuk menunjukkan kepada
pembaca tentang bagian mana yang merupakan pendapat pengarang A, pengarang B,
penulis/peneliti, dan lain sebagainya.
33
Contoh:
Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis system pemilihan
umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki
variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangnya—yang
akan menjadi wakil di Dewan Perwakilan Rakyat—adalah satu orang,
sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu
daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan
suaranya (Budiardjo 1982). Mengenai sistem mana yang lebih cocok untuk
diterapkan di suatu negara, hal ini tergantung dari sejarah negara yang
bersangkutan, kesiapan penduduk, geografi wilayah, dan lain sebagainya
(Gaffar 1999).
3. Jika suatu tulisan mempunyai dua atau tiga penulis, gunakan kata “dan “ dalam teks
tetapi gunakan simbol “&“ dalam rujukan referensi langsung (running notes).
Contoh 1:
Max Weber telah meletakkan prinsip-prinsip dasar birokrasi yang rasional agar
bisa melayani masyarakat dengan baik. Namun birokrasi yang gemuk dan
kompleks, bisa menimbulkan masalah. Dalam pandangan Osborne dan Plastrik
(2001), birokrasi yang gemuk dan lamban perlu dipangkas agar lebih efisien dan
lincah dalam merespon permintaan layanan dari masyarakat.
Contoh 2:
Dalam pandangan Osborne dan Plastrik, birokrasi yang gemuk dan lamban perlu
dipangkas agar lebih efisien dan lincah (Osborne & Plastrik 2001). Upaya-upaya
seperti ini bisa mendorong penciptaan akuntabilitas dan responsibilitas birokrasi
(Thoha 2006).
Contoh 3:
Kata “strategi” dulunya dipakai di kalangan militer atau dalam peperangan. Kata
ini berasal dari ”kata strategos dari Yunani yang berarti ’jenderal.’ Jenderal yang
baik memulai dengan menyusun strategi: bukan rencana operasional, tetapi
pendekatan yang mampu mengubah keseimbangan kekuatan di lapangan”
(Osborne & Plastrik 2001:31).
4. Untuk dua sampai tiga pengarang, sebutkan nama mereka semuanya (misalnya:
Torgerson, Andrew & Smith 2001), sedangkan untuk empat atau lebih penulis,
gunakan ”et al.” (misalnya: Rozi et al. 2001).
5. Untuk mengutip lebih dari satu tulisan yang ditulis oleh seorang penulis, gunakan
huruf kecil “a, b, c” untuk mengidentifikasi tulisan yang dipublikasikan pada tahun
yang sama oleh penulis yang sama. Contoh: ”(Thompson 2000a)” dan ”(Thompson
34
2000b)”. Kemudian gunakan ”2000a” dan ”2000b” untuk tahun terbitnya dalam
Daftar Pustaka.
6. Jika penulisnya adalah korporat, lembaga, atau organisasi yang namanya cukup
panjang, nama lengkap dari korporat, lembaga, atau organisasi ini ditulis ketika
pertama kali disebut dan singkatannya diletakkan dalam tanda kurung. Untuk
selanjutnya, penyebutannya cukup singkatannya saja. Penulisan referensi dalam
running notes adalah singkatannya.
Contoh:
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
(UNESCAP) memakai terminologi “governance” dalam beberapa konteks,
seperti corporate governance, national governance, dan local governance
(UNESCAP 2005). Pemakaian istilah “governance“ dalam beberapa konteks
oleh UNESCAP ini kemudian dirujuk oleh banyak ahli (lihat Holtz 2002,
Conyon 2008, Lee & Yoo 2008, Bauwhede & Willekens 2008).
7. Sumber dari Majalah/Koran
a. Majalah:
Peringkat universitas-universitas yang ada di Indonesia berada jauh di
bawah dibandingkan dengan beberapa universitas lain di Asia. UI, misalnya,
masuk dalam peringkat 395, sementara ITB dan Universitas Gajah Mada
masing-masing masuk peringkat 369 dan 60 (Tempo, 17 Februari 2008).
b. Koran:
Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia
juga ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama
pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008).
8. Sumber Online
a. Sebuah sumber online dikutip dengan cara yang sama seperti sumber yang dicetak,
yakni dengan mencantumkan nama penulis/organisasi, nama website, atau pemilik
website diikuti oleh tahun publikasi dan tanggal akses (URL-nya dicantumkan di
Daftar Pustaka).
Contoh :
(Schino 2001, diakses 12 Juni 2007)
(UNESCO 2006, diakses 17 Mei 2007)
(ICG 2008, diakses 12 Maret 2008)
(Amnesty International 2007, diakses 27 Mei 2008)
35
b. Jika hanya ada nama penulis/organisasi tanpa tahun terbit, cantumkan tahun terbit
dengan n.d. (no data) dan tanggal akses (URL-nya dicantumkan di Daftar
Pustaka).
Contoh:
(Anderson n.d., diakses 8 Maret 2007)
(FAO n.d., diakses 27 Oktober 2006)
(FreedomHouse n.d., diakses 12 Juli 2007)
c. Jika tidak ada nama penulis/organisasi/pemilik website/nama website dan tahun
penerbitan atau keduanya tidak jelas:
1) Bila URLnya relatif pendek, cantumkan URL-nya dan tanggal akses.
Contoh :
(www.freethinking.com, diakses 8 Juli 2007)
(www.pol4u.com, diakses 27 Maret 2006)
2) Bila URL-nya relatif panjang, cantumkan URL dan tanggal akses pada catatan
kaki (footnote) dengan ukuran huruf 10.
9. Penulisan Hasil Wawancara
a. Mengutip beberapa kata penting dari ucapan narasumber: Dalam mengutip hasil
wawancara, penulis bisa mengutip beberapa kata kunci/penting yang pendek yang
disampaikan oleh narasumber atau responden guna memberi tekanan atau untuk
menunjukkan ”bukti verbal” kepada pembaca. Contoh:
Desa ini merupakan basis dari Partai X sehingga tidak mengherankan bila Partai
X selalu menang dalam beberapa kali Pemilu. Namun dalam Pemilu yang baru
saja usai Partai X dikalahkan secara telak oleh Partai Y. Menurut seorang tokoh
masyarakat, partai ini bisa menang telak karena partai Y melakukan “serangan
fajar“ dengan cara “membagi-bagikan uang“ dalam jumlah “yang tidak sedikit“
(Anonim, wawancara, 28 Februari 2008).
b. Mengutip kalimat yang diucapkan oleh narasumber apa adanya: Pengutipan
kalimat narasumber apa adanya (persis seperti yang disampaikan oleh
narasumber) yang jumlah katanya tidak lebih dari tiga baris atau lebih dari tiga
36
baris mengikuti aturan penulisan Kutipan Langsung sebagaimana dijelaskan di
depan.
Contoh kutipan wawancara yang tidak lebih dari tiga baris:
Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang
tokoh masyarakat mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah
ini sudah sangat parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan
benang basah” (Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007).
Contoh kutipan wawancara yang lebih dari tiga baris:
Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh
masyarakat mengatakan sebagai berikut:
Kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah sangat parah, dan upaya
untuk membasminya seperti menegakkan benang basah. Banyak
pihak yang terlibat, mulai dari oknum-oknum aparat sampai
masyarakat sendiri. Semuanya punya alas an atau logikanya sendirisendiri mengapa mereka tetap melakukan, mendukung, atau menutup
mata atas kegiatan tersebut. Jika hutan itu nanti tandus, apa yang
masih bisa kita wariskan kepada anak cucu kita? (Suparlan,
wawancara, 21 Juli 2007).
c. Merujuk, meringkas, atau menyimpulkan ucapan narasumber :
Contoh :
Ada perbedaan pendapat tentang hal ini. Sekretaris Desa, Budi Rahman,
mengatakan bahwa semua prosedur sudah dilakukan (wawancara, 12 Mei
2007), sementara seorang tokoh masyarakat, Fadjar Susanto, mengatakan
bahwa masih ada prosedur yang belum dilakukan (wawancara, 24 Juni
2007).
d. Kutipan wawancara untuk menghindari pengulangan-pengulangan:
Contoh :
Sekretaris Desa, Budi Rahman, mengatakan bahwa semua prosedur sudah
dilakukan (wawancara, 12 Mei 2007). Hal senada juga disampaikan oleh
Ketua LPM (wawancara, 15 Mei 2007), Ketua Kadarkum (wawancara, 24
Juni 2007), dan Ketua PKK (wawancara, 5 Juli 2007).
).
37
DAFTAR BACAAN
Buku
American Psychological Association. 1994. Publication Manual of the American
Psychological Association. Fourth Edition. Washington DC: APA.
Arifm, E. Z. dan Tasai, S. A. 1988. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Mediatama Sarana Perkasa.
Badan Penerbit Universitas Jember. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi
Pertama. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember.
Badudu, Y. 1884. Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima.
Black, H.C. (Ed.). 1990. Black’s Law Dictionary: Definition of the Terms and Phrases
of American and English Jurisprudence, Ancient and Modern. St. Paul Minn:
West Publishing Co.
Calderon, J. F. & Gonzales, E. C. 1993. Methods of Research and Thesis Writing.
Manila: National Book Stores.
Depdiknas. 2006. Panduan Pengelolaan Hibah (Penelitian, Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kreativitas Mahasiswa). Edisi VII. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Finoza, L. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa.
Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Giliman, L. 1987. Writing Mathematics Well: A Manual for Authors. USA: The
Mathematical Association of America.
Keraf, G. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Cetakan VII. Ende Flores: Nusa Indah.
IKIP Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: IKIP Malang.
IPB. 2001. Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Press.
Mustakim. 1998. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran
Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pannen, P. dan Purwanto. 1996. Penulisan Bahan Ajar Program AA. Jakarta: PAU PPAI
Dirjen Dikti Depdikbud.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2003a. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat
Bahasa Depdiknas.
38
Pusat Bahasa Depdiknas. 2003b. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: Pusat
Bahasa Depdiknas.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2003c. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Jakarta:
Pusat Bahasa Depdiknas.
Ramlan, M. 1993. Paragraf - Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Offset.
Rifai, M. A. dan Ermiati (Eds.). 1993a. Glossarium Biologi. Jakarta Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Rifai, M. A. dan Ermiati (Eds.). 1993b. Glossarium Biologi. Jakarta Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Rifai, M. A. dan Ermiati (Eds.). 1993c. Glossarium Biologi. Jakarta Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Singleton, P. & Sainsbury, D. 1981. Dictionaiy of Microbiology. New York: John Wiley
& Sons.
Starke, J. G. 1992. “Introduction to International Law”. Disadur oleh Djajaatmadja, B. I.
Pengantar Hukum Internasional. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Sinar Grafika.
Suparman, A., Irawan, P., dan Pannen, P. 1994. Pokok-pokok Panduan Penulisan Bahan
Ajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU PPAI Dirjen Dikti Depdikbud.
Supamo, Dawud, Rofi’uddin, dan Basuki. 1994. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang:
Seksi Kajian Bahasa dan Seni FPBS IKIP Malang.
Syafi’ie, I. (Ed.). Bahasa Indonesia Profesi. Malang: IKIP Malang.
Thimosenko, G. 2002. Kekuatan Bahan I. Jakarta: UI Press.
Thimosenko, G. 2003. Kekuatan Bahan II. Jakarta: UI Press.
Depdikbud dan Balai Pustaka. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdikbud dan Balai Pustaka.
Tirta, I. M., 2005. Buku Panduan Program Statistika R. Jember: UPT Penerbitan
Universitas Jember.
Utomo, T. dan Ruijter, K. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta:
PT Gramedia Utama.
Peraturan Perundang-undangan
39
Depdiknas. 2001. Keputusan Mendiknas Nomor: 36/D/O/2001 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
Majalah/Koran/Televisi
Jawa Pos. 8 April 2009.
Rajawali Citra Televisi Indonesia. Jakarta, 14 Agustus 2004.
Internet
AMS. 1999. Instructions for Preparation of Papers and Monographs AMSLATEX
ftp://ftp. ams.org/pub/author/info/documentationlamslatex/instr 1 .pdf
Berita Harian. 2001. E-book ganti buku teks. 10 April 2001.
Dolbratz, S. 2005. Using Style Sheet. http://etdguide.org/content/3.2.2.1.1.htm [29 April
2005].
Fox, E. 2005. Brief Histo?y of ETD Activities 1987-2000. http://etdguide.org/content/
1.4%20brief%20history.htm [29 April 2005].
Moxley, J. M. 2001. Universities Should Require Electronic Theses and Dissertations.
Educause Quarterly [Serial Online]. http ://www.escholarlypub.com/digitalkoans/
2005/07/08/electronic-theses-and dissertation-a-bibliography/3:61-63.
Moxley, J. M. 2005. Microsoft Word and Office 2000. http://etdguide.org/content/3.2.2.1
%20Microsoft%20Word.htm [29 April 2005].
40
Lampiran 1.Format Penulisan Proposal Skripsi ***
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
D. Kerangka pemikiran / Fokus Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Penentuan Populasi, Sampel dan Informan Penelitian
4. Hipotesis / Asumsi Penelitian
5. Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel
6. Jenis dan Sumber Data Penelitian
7. Teknik Pengumpulan Data
8. Teknik Penyajian Data / Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
9. Teknik Analisis Data
F. Sistimatika Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Kuesioner /Pedoman wawancara
Catatan : Perhatikan tipe/jenis penelitian yang dijadikan acuan ketika mengikuti
format, apakah kuantitatif atau kualitatif.
41
Lampiran 2.Format Penulisan Skripsi
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAKSI
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN DAN DEFINISI
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
D. Kerangka Pemikiran(untuk penelitian kuantitatif) /Fokus
Penelitian(untuk penelitian kualitatif)
E. Sistimatika Pembahasan
TINJAUAN PUSTAKA
A. ……………….
B. ………………..
C. ………………..
D. dst……………..
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Penentuan Populasi, Sampel dan Informan Penelitian
D. Hipotesis / Asumsi Penelitian (Jika diperlukan)
E. Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel (Untuk Penelitian
Kuantitatif)
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Teknik Analisis Data
42
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
2……………..
3……………..
B. ……………..
C. ……………..
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Kuesioner/Pedoman Wawancara
2. Dst…
Catatan : Perhatikan tipe/jenis penelitian yang dijadikan acuan ketika mengikuti
format, apakah kuantitatif atau kualitatif.
43
Lampiran 3.Contoh Sampul Proposal Skripsi
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP TINGKAT
PRODUKTIVITAS PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KOTA
BIMA
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial
OLEH :
ADI HIDAYAT ARGUBI
NIM : 0701325
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
2012
44
Lampiran 4.Contoh Sampul Skripsi
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP TINGKAT
PRODUKTIVITAS PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KOTA
BIMA
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial
OLEH :
ADI HIDAYAT ARGUBI
NIM : 0701325
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
2012
45
Lampiran 5.Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing Proposal Skripsi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Proposal Skripsi: PengaruhKompensasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja
Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bima
Nama Mahasiswa
: Adi Hidayat Argubi
Nomor Induk Mahasiswa
: 0701344
Telah diperiksa oleh Pembimbing dan telah siap diseminarkan.
Menyetujui :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Hj. NURMI, M.Si
Drs. MUKHLIS ISHAKA, M.AP
Mengetahui :
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK (STISIP)
MBOJO-BIMA,
KETUA,
Drs. Gufran, M.Si
NIP.1961123119891010023
46
Lampiran 6.Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing Skripsi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi
: PengaruhKompensasi Terhadap Tingkat Produktivitas
Kerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bima
Nama Mahasiswa
: Adi Hidayat Argubi
Nomor Induk Mahasiswa : 0701325
Mengetahui :
Pembimbing I,
Dra. Hj.Nurmi, M.Si
Pembimbing II,
Adilansyah, SE, M.AP
Menyetujui :
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK(STISIP)
MBOJO-BIMA,
Ketua,
Drs. Gufran, M.Si
NIP.1961123119891010023
Tanggal Pengesahan :
Desember 2012
47
Lampiran 7.Contoh Halaman Penerimaan Skripsi
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini, Selasa Tanggal 13 Desember 2011
Skripsi Atas Nama : Adi Hidayat Argubi
Nomor Induk Mahasiswa : 0701325
Telah diterima oleh panitia ujian sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
Sebagai syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan (S1) dalam bidang ilmu
Administrasi Negara
PANITIA UJIAN :
Ketua
: Drs. Gufran, M.Si
(
)
Sekretaris
: Tauhid, SE, M.AP
(
)
Anggota
: 1. Drs. Gufran, M.Si
(
)
: 2. Tauhid, SE, M.AP
(
)
: 3. Sri Wahyuli, S.Sos, M.AP
(
)
: 4. Kamaludin, S.Sos, M.AP
(
)
48
Lampiran 8.Contoh Halaman Pernyataan Laporan Akhir Karya Ilmiah
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Adi Hidayat Argubi
NIM
: 0701325
Program Studi
: Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini merupakan hasil karya
sendiri, kecuali jika kutipan substansi disebutkan sumber pustakanya dan tidak pernah
diajukan oleh seseorang, saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan norma ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia diberi sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Bima, 13Desember 2012
Adi Hidayat Argubi
NIM. 0701325
49
Lampiran 9.Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan limpahan
karunia dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
kompensasi terhadap kepuasan kerja dan tingkat produktivitas kerja pegawai BPPKB Kota
Bima. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Strata Satu (S1) pada program studi Ilmu Administrasi Negara STISIP Mbojo Bima.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H.Mukhtar Yasin, M.AP, selaku Ketua Yayasan Pembina Pendidikan
Mbojo Bima.
2. Bapak Drs. Gufran, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
(STISIP) Mbojo Bima beserta unsur pimpinan lainnya.
3. Ibu Dra. Nurmi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu
penulis dengan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam skripsi ini serta
Bapak Adilansyah, SE, M.AP, selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu
penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen dan pegawai STISIP Mbojo Bima yang telah memberikan dan
menuangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta memberikan pelayanan
administrasi kepada seluruh mahasiswa STISIP Mbojo Bima;
5. Bapak Kepala BPPKB Kota Bima yang telah banyak memberikan fasilitas dan
kemudahan dalam pencarian data bagi penulis dalam melaksanakan observasi awal
dalam penyusunan skripsi;
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Bima,
Penulis
50
Desember 2011
Lampiran 10.Contoh Abstrak Dalam Bahasa Indonesia
ABSTRAK
Adi Hidayat Argubi
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, STISIP Mbojo Bima
Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui apakah ada pengaruh kompensasi terhadap kepuasan
kerja dan produktivitas kerja pegawaidengan menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Hasil studi diketahui bahwa kompensasi yang terdiri dari Gaji Pokok,
Tunjangan Prestasi, THR, Upah Lembur dan Asuransi Kerja Jamsostek mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hasil berbeda diperoleh ketika menguji
pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja, di mana diketahui bahwa kompensasi yang
terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Prestasi, THR, Upah Lembur dan Asuransi mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Koefisien determinasi juga
menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas kerja, yang berarti produktivitas kerja bukan hanya disebabkan oleh aspek
kompensasi semata tetapi terdapat faktor lain.
Kata Kunci :Kompensasi, Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja
51
Lampiran 11.Contoh Ringkasan Dalam Bahasa Indonesia
RINGKASAN
Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja dan tingkat produktivitas kerja pegawai
BPPKB Kota Bima; Adi Hidayat Argubi, 0701325; 2012: 98 halaman; Program Studi Ilmu
Administrasi STISIP Mbojo Bima.
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah ada pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja dan produktivitas kerja pegawai di BPPKB KotaBima. Lokasi penelitian ini
adalah BPPKB Kota Bima, yang beralamat Jalan Jl. KH. Agus Salim 28 Bima. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kompensasi (X) yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Prestasi,
THR, Upah Lembur dan Asuransi Kerja (Jamsostek). Sedangkan varibel terikat dalam penelitian
ini terdiri dari dua variable, yaitu kepuasan kerja pegawai Y1) dan produktivitas kerja
pegawai(Y2). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kontrak BPPKB Kota Bima
yang berjumlah 53 orang pegawai yang sekaligus menjadi sampelnya. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara langsung, kuesioner, dan
melalui dokumentasi. Pada tahap pengolahan data, yang menggunakan program SPSS Ver.10.
Sedangkan tahapan analisis data yang ikuti adalah uji validitas dan reliabilitas, regresi linear
berganda.
Berdasarkan uji regresi linier berganda, diketahui bahwa baik diuji bersama-sama
maupun pervariabe (parsial) menunjukkkan kompensasi yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan
Prestasi, THR, Upah Lembur dan Asuransi Kerja Jamsostek mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada BPPKB Kota Bima. Hal ini juga didukung data
koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa variabel-variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan kerja. Hasil berbeda diperoleh ketika menguji
pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja, di mana diketahui bahwa baik diuji bersamasama maupun pervariabe (parsial) menunjukkkan kompensasi yang terdiri dari Gaji Pokok,
Tunjangan Prestasi, THR, Upah Lembur dan Asuransi mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada BPPKB Kota Bima. Koefisien determinasi
juga menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas kerja, yang berarti produktivitas kerja bukan hanya disebabkan oleh aspek
kompensasi semata tetapi terdapat faktor lain.
Saran penelitian ini adalah : (1). Bagi akademik, hasil penelitian ini dapat ditindak
lanjuti dengan kasus atau tempat penelitian yang berbeda, mengingat terdapat beberapa hal dari
hasil penelitian ini yang berbeda dengan teori-teori yang ada, seperti ditemukannya tidak adanya
pengaruh antara kompensasi terhadap produktivitas kerja pegawai; (2). Hasil penelitian dapat
digunakan oleh pihak manajemen BPPKB Kota Bima sebagai bahan evaluasi dalam
meningkatkan kepuasan kerja pegawainya, melalui pemberian kompensasi yang sesuai dengan
proporsi dan aturan. (3). Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan referensi guna melakukan penelitian tentang variabel-variabel yang mempengaruhi
kepuasan kerja dan tingkat produktivitas kerja pegawai dan sebaiknya peneliti yang akan datang
menambahkan beberapa variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
52
Lampiran 12.Contoh Daftar Tabel
1. Seminar Proposal Skripsi
Syarat-syarat Seminar Proosal Skripsi
a. Mahasiswa mendaftarkan diri pada sekretariat Program Studi Ilmu
Administrasi Negara dengan melengkapi syarat-syarat di bawah ini.
b. 1 (satu) eksemplar proposal skripsi asli yang telah ditanda tangani dosen
pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 serta telah difotocopy rangkap 5
(lima).
c. Foto copy kitir bank atau tanda pembayaran biaya bimbingan skripsi yang
telah ditanda tangani Waket II.
d. Perlihatkan Kartu Bimbingan Skripsi yang telah ditandatangani oleh dosen
pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.
e. Foto copy KRS semester sekarang/sedang berjalan.
f.
Tuliskan nomor HP yang aktif pada bagian atas sampul proposal skripsi asli.
2. Ujian Skripsi
Syarat-syarat Ujian Skripsi
a. Mahasiswa mendaftarkan diri pada sekretariat Program Studi Ilmu
Administrasi Negara dengan melengkapi syarat-syarat di bawah ini.
b. 1 (satu) eksemplar skripsi asli yang telah ditandatangani oleh dosen
pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 serta telah difotocopy rangkap 5
(lima).
c. Kartu Bimbingan Skripsi yang telah ditanda tangani oleh dosen pembmbng 1
dan dosen pembimbing 2, minimal masing-masing 3 (tiga) kali.
d. Surat ijin penelitian skripsi yang dikeluarkan oleh dinas / instansi yang
berwenang.
e. Berita acara seminar proposal skripsi.
f. Surat tanda lunas pembayaran ujian skripsi,SPP, dana pembangunan dan
lain-lain yang ditanda tangani oleh Waket II.
g. Kartu Hasil Studi (KHS) atau transkrip nlai selama delapan semester.
53
h. Surat tanda bebas pinjam perpustakaan yang ditandatangani oleh Kepala
Perpustakaan STISI Mbojo Bima.
i. Menunjukkan sertifikat OPSPEK yang asli dan satu lembar foto copy.
j. Foto copy ijazah terakhir dan foto copy KTP yang masih berlaku masingmasing 1 (satu) lembar.
k. Tuliskan nomr HP yang aktif pada bagian kanan atas sampul skripsi asli.
l. Selanjutnya Ketua Program Studi menunjuk tim penguji skripsi yang terdiri
dari 4 (empat) orang, yaitu satu orang sebagai Ketua, dan satu orang
sebagai Sekretaris, dua orang sebagai anggota.
m. Tim Penguji Skripsi ditetapkan berdasarkan Surat Tugas yang di keluarkan
olehKetua Prodi.
n. Ujian skripsi bersifat komprehensif (menyeluruh) meliputi Ilmu Administrasi
Negara pada umumnya dengan bertitik tolak pada isi skripsi.
o. Ujian skripsi dilaksanakan paling lama 120 (seratus duapuluh) menit dan
paling singkat 60 (enam puluh) menit.
p. Skripsi dinyatakan memenuhi syarat sebagai salah satu kelengkapan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara apabila telah disetujui
dan diterima baik oleh Tim Penguji dengan membubuhkan tanda tangan
pada halaman pengesahan.
q. Mahasiswa wajib menyerahkan kembali skripsi yang sudah di revisi dengan
mendapatkan pengesahan oleh dosen pembimbing dan tim penguji kepada
Program Studi.
54