Academia.eduAcademia.edu

Bab-5D.pdf

Profil Distrik-Distrik 111 G. DISTRIK MUSATFAK KABUPATEN TOLIKARA KAB. MAMBERAMO TENGAH KABUPATEN LANNY JAYA Asologaima KABUPATEN JAYAWIJAYA Kurulu KABUPATEN YALIMO MUSATFAK Hubikosi WAMENA Walelagama KABUPATEN NDUGA KABUPATEN YAHUKIMO 1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Menurut data BPS, Jayawijaya dalam angka 2010, Distrik Musatfak memiliki wilayah seluas 647 kilometer persegi. Adapun batas-batas wilayah Distrik Musatfak secara administratif adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Kurulu dan Asologaima. b. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Kurulu. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Hubikosi. d. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Asologaima. Distrik Musatfak meliputi 4 kampung atau desa, yaitu Anegara (Anegera), Elabukama, Siapma, Temia. Berdasarkan jenisnya, tanah di Distrik Musatfak terdiri dari jenis tanah Ultisol. Tanah jenis ultisol merupakan tanah yang sudah berkembang dan dicirikan dengan adanya horison argilik, bersifat masam dan kejenuhan basa rendah (<35%). Tanah ini umumnya terbentuk dari bahan induk batuan liat. Untuk pemanfaatan tanah ini ada beberapa kendala yaitu reaksinya masam, kejenuhan basa rendah, kadar alu- Bab - 5B.pmd 111 3/8/2012, 9:42 AM 112 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya minium yang tinggi sehingga dapat meracuni tanaman, ketersediaan unsur hara rendah dan adanya fiksasi fosfor yang tinggi. Dengan demikian untuk pemanfaatannya diperlukan pemupukan dan pengapuran untuk mengatasi kemasaman tanah dan keracunan aluminium. Jenis tanah utisols yang ada di Distrik Musatfak seluas 4.218 hektar. Wilayah Distrik Musafat merupakan daerah dataran rendah yang terletak di lembah Baliem. Wilayah ini dialiri oleh sungai Baliem, sungai Ibele, Sungai Elagaema dan sungai Siepma. Faktor utama dalam pengembangan daerah aliran sungai adalah pengelolaan agrosistem. Di luar pengendalian hama dan penyakit yang terpadu, tujuan pengelolaan adalah memanfaatkan dan melestarikan produktivitas dan mempertahankan keanekaragaman alami biota dalam batas-batas daya dukung lingkungan berupa standar gizi, pengawetan tanah dan air yang terdapat di daerah tersebut. Sungai merupakan sumber irigasi dan sumber air minum untuk konsumsi masyarakat. Sungai Elagaema dimanfaatkan oleh masyarakat desa Elabukama sebagai sumber irigasi persawahan, perikanan (kolam) dan sumber air minum pada waktu musim kemarau. Pada musim hujan air sungai menjadi keruh karena banjir, sehingga masyarakat memanfaatkan air hujan yang tergenang di sekitar pemukiman atau pada drainase-drainase untuk di konsumsi. Ada dua desa di distrik ini memanfaatkan sungai Ibele sebagai sumber irigasi, pertanian, kolam dan sumber air minum, yaitu desa Temia dan desa Anegara. Sama halnya dengan masyarakat yang ada di wilayah ini, mereka juga memanfaatkan air hujan yang ada di sekitar pemukiman untuk dikonsumsi. Dengan kondisi masyarakat seperti ini sangat dimungkinkan timbulnya berbagai penyakit akibat dari penggunaan air yang tidak sesuai dengan kesehatan. 2. Keadaan Penduduk Masyarakat Jayawijaya terdiri dari 3 suku besar yaitu Suku Dani/Lani yang mendiami lembah Baliem (Wamena sampai ke bagian Barat Jayawijaya), Suku Yali mendiami sebagian kecamatan yang ada di bagian Selatan dan sebagian kecamatan Kurulu, Suku Ngalum mendiami pada bagian Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk yang mendiami Distrik Musatfak adalah sebanyak 8.417 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 4.265 jiwa dan perempuan sebanyak 4.152 jiwa, sehingga sex ratio-nya sebesar 102,72. Dengan luas wilayah 647 km2, maka kepadatan Bab - 5B.pmd 112 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 113 penduduk Distrik Musatfak sebanyak 13 orang per kilometer persegi. Musatfak termasuk salah satu dari empat distrik yang jumlah penduduknya relatif sedikit, yaitu Bolakme, Wollo, dan Yalengga. Masyarakat di distrik ini merupakan masyarakat yang homogen dan hidup berkelompok menurut wilayah adat, sosial dan konfederasi suku tradisinya. Sifat kekeluargaan masyarakat masih sangat tinggi. 3. Sarana Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, orang dapat belajar, menambah pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sarana pendidikan merupakan sarana penting bagi suatu wilayah sebagai wadah tempat melangsungkan pendidikan dan pengembangan keilmuan dengan tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, jumlah Sekolah Dasar di Distrik Musatfak tercacat sebanyak 6 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 892 siswa. Jumlah guru SD di Distrik Musatfak sebanyak 39 orang. Setiap guru ratarata mengajar 22-23 siswa. Di Distrik Musatfak tidak tercatat adanya Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Terdapat satu Sekolah Menegah Kejuruan, dengan murid sebanyak 156 siswa dan guru tetap 4 orang, ditambah guru tidak tetap 5 orang. Fasilitas untuk pelayanan kesehatan di Distrik Musatfak, meliputi puskesmas, balai pengobatan, dan posyandu. Di distrik ini terdapat satu puskesmas, di tambah satu puskesmas keliling roda empat dan dua puskesmas keliling roda dua. Selain puskesmas terdapat dua balai pengobatan, satu milik pemerintah dan satu lagi milik swasta, serta 4 posyandu. Tenaga dinas kesehatan yang melayani masyarakat di Distrik Musatfak terdiri dari 1 dokter umum, 3 bidan, dan 10 perawat. 4. Keadaan Ekonomi Wilayah Distrik Musatfak memiliki prospek pengembangan pada sektor pertanian dan perikanan darat karena di dukung oleh kondisi daerah seperti adanya aliran sungai, daerahnya datar dan bisa diakses dengan transportasi darat yang Bab - 5B.pmd 113 3/8/2012, 9:42 AM 114 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya jaraknya ± 15 km dari kota kabupaten. Selain itu potensi penduduk yang ada dapat di manfaatkan untuk menggali sumber daya alam seperti sumber daya lahan, sumber daya air dan hasil-hasil. Distrik Musatfak memiliki lahan padi dengan luas panen 150 hektar, dan menghasilkan padi sebesar 360 ton, atau 14,5 persen dari seluruh panen padi di Kabupaten Jayawijaya. Hasil tanaman palawija juga cukup besar. Distrik Musatfak merupakan salah satu dari empat distrik penghasil palawija terbesar di Kabupaten Jayawijaya, selain Kurulu, Asologaima, dan Wamena. Lahan panen jagung seluas 20 hektar menghasilkan jagung sebesar 24 ton, setara dengan 15 persen dari seluruh panen jagung di Jayawijaya. Hasil panen ubi kayu sebesar 25 ton dari lahan panen seluas 23 hektar, merupakan yang terbesar ketiga setelah Wamena dan Kurulu. Tanaman sayuran yang hasilnya cukup besar adalah buncis, wortel, dan tomat. Lahan panen seluas 17 hektar menghasilkan buncis sebesar 136 ton. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar ketiga setelah Kurulu dan Asologaima, yang masing-masing menghasilkan 295 ton dan 151 ton. Distrik Musatfak juga merupakan salah satu penghasil kacang merah terbesar di Kabupaten Jayawijaya selain Wamena. Lahan panen seluas 1,2 hektar menghasilkan kacang merah sebanyak 4,3 ton, atau sekitar 11 persen dari seluruh hasil kacang merah kabupaten. H. DISTRIK KURULU KABUPATEN TOLIKARA KAB. MAMBERAMO TENGAH Wollo KABUPATEN JAYAWIJAYA KABUPATEN LANNY JAYA Asologaima Musatfak WAMENA KABUPATEN NDUGA Bab - 5B.pmd 114 KABUPATEN YALIMO KURULU Walelagama KABUPATEN YAHUKIMO 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 115 1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Merujuk pada data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, luas Distrik Kurulu adalah 1.320 kilometer persegi. Menurut data tersebut, Kurulu merupakan distrik terluas di Kabupaten Jayawijaya. Adapun batas-batas wilayah Distrik Kurulu secara administratif adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Yalimo dan Mamberamo Tengah. b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yalimo. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Walelagama. d. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Musatfak dan Asologaima. Secara administratif, Distrik Kurulu meliputi 17 kampung atau desa, yakni: 1. Jiwika 10. Siba 2. Usilimo 11. Eragama 3. Tulem 12. Wosiala 4. Aikima 13. Pabuma 5. Wadangku 14. Okoloma 6. Mulima 15. Kimima 7. Waga-waga 16. Milima 8. Wenabubaga 17. Korma 9. Abusa Keadaan topografi di Kurulu bervariasi mulai dari datar, landai, bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan lahan mulai dari 3 persen sampai dengan 60 persen. Wilayah Distrik Kurulu yang mempunyai kemiringan antara 0 - 40 persen yaitu seluas 12.305 hektar dan wilayah dengan kemiringan di atas 40 persen seluas 46.271 hektar. Berdasarkan jenisnya, tanah di Distrik Kurulu terdiri dari jenis tanah Ultisol. Untuk tanah jenis ultisol, pemanfaatannya diperlukan pemupukan dan pengapuran untuk mengatasi kemasaman tanah dan keracunan aluminium. Jenis tanah utisols yang ada di Distrik Kurulu seluas 58.357 hektar. Bab - 5B.pmd 115 3/8/2012, 9:42 AM 116 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk yang mendiami Distrik Kurulu adalah sebanyak 24.816 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 11.846 jiwa dan perempuan sebanyak 12.970 jiwa, sehingga sex ratio-nya sebesar 91,33. Dengan luas wilayah 1.320 km2, maka kepadatan penduduk Distrik Kurulu sebanyak 18 orang perlilometer persegi. Distrik Kurulu termasuk salah satu dari tiga distrik yang berpenduduk paling banyak di Kabupaten Jayawijaya. Yang pertama adalah Distrik Wamena dengan jumlah penduduk 62.000 jiwa, dan kedua Distrik Asologaima dengan jumlah penduduk 38.045 jiwa. Namun tingkat kepadatan penduduk di Distrik Kurulu termasuk rendah karena wilayahnya luas, bahkan yang terluas di Kabupaten Jayawijaya. Masyarakat di kecamatan ini merupakan masyarakat yang homogen dan hidup berkelompok menurut wilayah adat, social dan konfederasi suku tradisinya. Sifat kekeluargaan masyarakat masih sangat tinggi. 3. Sarana Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, orang dapat belajar, menambah pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sarana pendidikan merupakan sarana penting bagi suatu wilayah sebagai wadah tempat melangsungkan pendidikan dan pengembangan keilmuan dengan tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, jumlah Sekolah Dasar di Distrik Kurulu tercacat sebanyak 16 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 2.117 siswa. Jumlah guru SD di Distrik Kurulu sebanyak 109 orang. Setiap guru ratarata mengajar 19-20 siswa. Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat sebanyak 1 sekolah, dengan murid sebanyak 266 siswa dan guru 15 orang. Setiap guru rata-rata mengajar 1718 siswa. Di Distrik Kurulu hanya ada satu Sekolah Menengah Atas dengan jumlah murid yang sangat terbatas, yakni sebanyak 36 siswa. Bab - 5B.pmd 116 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 117 Fasilitas untuk pelayanan kesehatan di Distrik Kurulu, meliputi puskesmas, balai pengobatan, dan posyandu. Di distrik ini terdapat satu puskesmas, di tambah tiga puskesmas pembantu, satu puskesmas keliling roda empat dan dua puskesmas keliling roda dua. Selain puskesmas terdapat dua balai pengobatan, satu milik pemerintah dan satu lagi milik swasta, serta 22 posyandu. Tenaga dinas kesehatan yang melayani masyarakat di Distrik Musatfak terdiri dari satu dokter umum, satu dokter gigi, 7 bidan, dan 22 perawat. 4. Keadaan Ekonomi Distrik Kurulu memiliki lahan tanaman padi dengan luas panen 131 hektar, yang menghasilkan padi sebesar 512 ton. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari seluruh hasil panen padi tahun 2009 di Kabupaten Jayawijaya. Distrik Kurulu termasuk salah satu penghasil palawija terbesar di Kabupaten Jayawijaya selain Asologaima, Musatfak, dan Wamena. Hasil panen jagung sebesar 26 ton dan keladi sebesar 12,8 ton merupakan yang terbesar kedua setelah Distrik Wamena. Distrik Kurulu memiliki lahan tanaman ubi jalar dengan lahan panen terluas di Jayawijaya. Lahan panen seluas 1.689 hektar menghasilkan ubi jalar sebesar 19.590 ton. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Jayawijaya, setara dengan 15 persen dari seluruh hasil ubi jalar di kabupaten. Demikian pula hasil kedelai sebesar 18,3 ton dari lahan panen seluas 16,8 hektar merupakan yang terbesar di Jayawijaya. Distrik Kurulu juga menghasilkan beberapa jenis sayuran terbesar di Kabupaten Jayawijaya, seperti ketimun, buncis, wortel, dan kembang kol. Lahan panen buncis seluas 40,5 hektar, terluas di Kabupaten Jayawijaya, menghasilkan buncis sebesar 295 ton. Jumlah tersebut setara dengan 25 persen hasil panen buncis seluruh kabupaten. Lahan panen wortel seluas 16 hektar menghasilkan wortel sebesar 150 ton, dan lahan panen kembang kol seluas 5,4 hektar menghasilkan 42 ton. Untuk jenis tanaman buah-buahan, Distrik Kurulu merupakan penghasil jambu biji terbesar di Kabupaten Jayawijaya. Lahan panen seluas 2,7 hektar menghasilkan jambu biji sebesar 11 ton. Untuk subsektor peternakan, populasi sapi sebanyak 975 ekor merupakan yang terbanyak di Kabupaten Jayawijaya. Sedangkan populasi babi sebanyak 4.906 merupakan yang terbanyak kedua setelah Distrik Wamena. Hasil budidaya perikanan darat di Distrik Kurulu menghasilkan ikan sebanyak 11,3 ton. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Jayawijaya. Budidaya perikanan darat didominasi jenis ikan mas. Bab - 5B.pmd 117 3/8/2012, 9:42 AM 118 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya I. DISTRIK BOLAKME KABUPATEN TOLIKARA BOLAKME Yalengga KAB. MAMBERAMO TENGAH Wollo KABUPATEN LANNY JAYA KABUPATEN JAYAWIJAYA Asologaima KABUPATEN YALIMO WAMENA KABUPATEN NDUGA KABUPATEN YAHUKIMO 1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, luas Distrik Bolakme 717 km². Adapun batas-batas wilayah Distrik Bolakme secara administratif adalah sebagai berikut. a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Memberamo Tengah. b. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Yalengga. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Asologaima. d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lanny Jaya. Distrik Bolakme meliputi 15 kampung atau desa. Kelima belas kampung tersebut adalah: 1. Bolakme 6. Tenonggame 11. Tagineri 2. Tagime 7. Lakwame 12. Tamokilu 3. Munak 8. Bandua 13. Binibaga 4. Porome 9. Toagame 14. Injuta 5. Tanah Merah 10. Lanitimur 15. Onggobalo Bab - 5B.pmd 118 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 119 Sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Jayawijaya yang umumnya memiliki topografi berbukit dan bergunung, keadaan topografi di Bolakme bervariasi mulai dari datar, landai, bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan lahan mulai dari 3 persen sampai dengan 60 persen. Wilayah Distrik Bolakme yang mempunyai kemiringan antara 0 - 40 persen yaitu seluas 2.171 hektar dan wilayah dengan kemiringan di atas 40 persen seluas 2.712 hektar. Tanah di Distrik Bolakme terdiri dari jenis tanah Ultisol. Untuk pemanfaatannya diperlukan pemupukan dan pengapuran untuk mengatasi kemasaman tanah dan keracunan aluminium. Jenis tanah utisols yang ada di Distrik Bolakme seluas 4.806 hektar. 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk yang mendiami Distrik Bolakme adalah sebanyak 7.057 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 3.521 jiwa dan perempuan sebanyak 3.536 jiwa, sehingga sex ratio-nya sebesar 99,58. Dengan luas wilayah 717 km2, kepadatan penduduk di Distrik Bolakme sebanyak 10 orang per kilometer persegi. Distrik Bolakme termasuk satu dari tiga distrik di Kabupaten Jayawijaya yang jumlah penduduknya paling sedikit dan kepadatannya paling rendah. Dua distrik yang lain adalah Wollo dan Yalengga, masing-masih berpenduduk 3.045 jiwa dan 2.450 jiwa. Masyarakat di distrik ini merupakan masyarakat yang homogen dan hidup berkelompok menurut wilayah adat, sosial dan konfederasi suku tradisinya. Sifat kekeluargaan masyarakat masih sangat tinggi. 3. Sarana Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, orang dapat belajar, menambah pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sarana pendidikan merupakan sarana penting bagi suatu wilayah sebagai wadah tempat melangsungkan pendidikan dan pengembangan keilmuan dengan tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Bab - 5B.pmd 119 3/8/2012, 9:42 AM 120 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, jumlah Sekolah Dasar di Distrik Bolakme tercacat sebanyak 7 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 1.677 siswa. Jumlah guru SD di Distrik Bolakme sebanyak 46 orang. Setiap guru ratarata mengajar 36-37 siswa. Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat sebanyak 3 sekolah, dengan murid sebanyak 382 siswa dan guru 7 orang. Setiap guru rata-rata mengajar 54-55 siswa. Di Distrik Bolakme terdapat dua Sekolah Menengah Atas dengan jumlah murid sebanyak 258 siswa. Guru tetap sebanyak 4 orang, dan guru tidak tetap sebanyak 5 orang. Tiap guru rata-rata mengajar 51-52 orang. Fasilitas untuk pelayanan kesehatan di Distrik Bolakme, meliputi puskesmas, dan posyandu. Di distrik ini terdapat satu puskesmas, di tambah satu puskesmas pembantu, dua puskesmas keliling roda empat dan satu puskesmas keliling roda dua. Selain puskesmas terdapat 15 posyandu. Tenaga dinas kesehatan yang melayani masyarakat di Distrik Bolakme terdiri dari satu dokter umum, 4 bidan, dan 8 perawat. 4. Keadaan Ekonomi Menurut data BPS Kabupaten Jayawijaya 2010, Distrik Bolakme merupakan salah satu dari lima distrik yang tidak tercatat sebagai penghasil padi di Kabupaten Jayawijaya. Empat distrik lainnya adalah Hubikosi, Pelebaga, Bolakme, Wollo, dan Yalengga. Karena salah satu makanan pokok penduduk Kabupaten Jayawijaya adalah umbi-umbian, maka lahan terluas tanaman pangan di Distrik Bolakme, sama seperti distrik-distrik lainnya, adalah tanaman ubi jalar. Dari lahan panen seluas 753 hektar, dihasilkan ubi jalar sebanyak 3.621 ton. Tingkat produktivitas tanaman ubi jalar di Distrik Bolakme relatif rendah, yakni 8 ton perhektar. Sementara produktivitas tanaman ubi jalar di Musatfak misalnya mencapai sekitar 14 ton per hektar. Tingkat produktivitas yang rendah bisa jadi disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang subur. Meski hasil tanaman palawija relatih kecil dibandingkan dengan distrik-distrik di bagian tengah dan selatan kabupaten, Distrik Bolakme merupakan salah satu dari dua distrik penghasil bawang merah dan bawang putih di kabupaten. Lahan panen bawang merah seluas 6 hektar menghasilkan bawang merah sebanyak 39 ton. Bila produktivitas bawang putih sama dengan bawang merah, maka dengan lahan panen bawang putih seluas 6 hektar, dihasilkan bawang putih sebesar 39 ton. Distrik lain yang menghasilkan bawang putih dan bawang merah adalah Hubikosi. Bab - 5B.pmd 120 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 121 Untuk subsektor perkebunan, Distrik Bolakme memiliki lahan perkebunan kopi yang cukup luas, yakni 232 hektar. Distrik-distrik di bagian utara kabupaten umumnya memiliki lahan perkebunan kopi yang cukup luas. Distrik Wollo dan Yalengga misalnya, masing-masinh memiliki lahan perkebunan kopi seluas 302 hektar dan 239 hektar. Di distrik Bolakme, dari luas panen 45 hektar, dihasilkan kopi sebanyak 11 ton. Selain kopi, Distrik Bolakme juga menghasilkan buah merah. Dari lahan panen seluas satu hektar, dihasilkan buah merah sebanyak satu ton. Untuk subsektor peternakan, seperti distrik-distrik lainnya di Kabupaten Jayawijaya, populasi ternak yang paling banyak adalah babi, sedangkan ternak-ternak lain jumlahnya hanya sedikit. Ternak sapi dan kambing misalnya, jumlahnya hanya tercatat 130 ekor dan 54 ekor. Produksi daging sapi di Distrik Bolakme termasuk yang paling rendah di Kabupaten Jayawijaya, yakni 2,1 ton, sedangkan produksi daging babi relatih tinggi, yakni 33,4 ton. J. DISTRIK WOLLO KABUPATEN TOLIKARA Bolakme Yalengga KAB. MAMBERAMO TENGAH WOLLO KABUPATEN JAYAWIJAYA KABUPATEN LANNY JAYA Asologaima Kurulu KABUPATEN YALIMO WAMENA KABUPATEN NDUGA KABUPATEN YAHUKIMO 1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Merujuk pada data BPS Kabupaten Jayawijaya 2010, Distrik Wollo memiliki wilayah seluas 630 km² yang terdiri dari 8 kampung atau desa. Adapun batas-batas wilayah Distrik Wollo secara administratif adalah sebagai berikut. Bab - 5B.pmd 121 3/8/2012, 9:42 AM 122 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah. b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kurulu dan Asologaima; d. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Yalengga. Delapan kampung yang ada di Distrik Wollo adalah sebagai berikut. 1. Wolo 5. Kukurima 2. Manda 6. Pirambot 3. Bugi 7. Onggobaga 4. Iriliga 8. Walakma Keadaan topografi di Wollo bervariasi mulai dari datar, landai, bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan lahan mulai dari 3 persen sampai dengan 60 persen. Wilayah Distrik Wollo yang mempunyai kemiringan antara 0 - 40 persen tidak terlalu luas, hanya sekitar 360 hektar dan wilayah dengan kemiringan di atas 40 persen seluas 8.111 hektar. Tanah di Distrik Wolo terdiri dari jenis tanah Ultisol. Untuk pemanfaatannya diperlukan pemupukan dan pengapuran untuk mengatasi kemasaman tanah dan keracunan aluminium. Jenis tanah utisols yang ada di Distrik Musatfak seluas 8.476 hektar. 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk yang mendiami Distrik Wollo adalah sebanyak 3.045 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 1.515 jiwa dan perempuan sebanyak 1.530 jiwa, sehingga sex ratio-nya sebesar 99,02 persen. Dengan luas wilayah 630 km2, kepadatan penduduk di Distrik Wollo sebanyak 5 orang. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jayawijaya rata-rata sebesar 8,39 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tergolong tinggi mengingat wilayah pegunungan tengah terus mengalami perkembangan dengan semakin banyaknya pendatang yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya. Mayoritas pendatang umumnya bertempat tinggal di ibukota distrik, yaitu Wamena. Dari seluruh distrik di Kabupaten Jayawijaya, pertumbuhan penduduk di Distrik Wollo merupakan yang paling rendah, Bab - 5B.pmd 122 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 123 yaitu sebesar 0,66 persen, sedangkan yang paling tinggi adalah Distrik Pelebaga, yaitu sebesar 12,73 persen. Masyarakat di distrik ini merupakan masyarakat yang homogen dan hidup berkelompok menurut wilayah adat, social dan konfederasi suku tradisinya. Sifat kekeluargaan masyarakat masih sangat tinggi. 3. Sarana Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, orang dapat belajar, menambah pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sarana pendidikan merupakan sarana penting bagi suatu wilayah sebagai wadah tempat melangsungkan pendidikan dan pengembangan keilmuan dengan tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, jumlah Sekolah Dasar di Distrik Wollo tercacat sebanyak 4 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 727 siswa. Jumlah guru SD di Distrik Wollo sebanyak 19 orang. Setiap guru rata-rata mengajar 38 siswa. Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat ada satu sekolah, dengan murid sebanyak 163 siswa. Jumlah guru hanya 2 orang, sehingga setiap guru ratarata mengajar 81-82 siswa. Di Distrik Wollo tidak terdapat Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan. Para siswa lulusan SMP yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA harus pergi ke distrik terdekat yaitu Bolakme atau Asologaima, atau malahan ke Wamena. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan hanya terdapat di Wamena, Hubikosi dan Musatfak. Fasilitas untuk pelayanan kesehatan di Distrik Wollo, meliputi puskesmas, balai pengobatan, dan posyandu. Di distrik ini terdapat satu puskesmas, di tambah satu puskesmas pembantu, dan satu puskesmas keliling roda dua. Selain puskesmas terdapat empat balai pengobatan, dua milik pemerintah dan dua lagi milik swasta, serta 14 posyandu. Tenaga dinas kesehatan yang melayani masyarakat di Distrik Wollo terdiri dari satu dokter umum, 2 bidan, dan 5 perawat. Bab - 5B.pmd 123 3/8/2012, 9:42 AM 124 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya 4. Keadaan Ekonomi Menurut data BPS Kabupaten Jayawijaya 2010, Distrik Wollo termasuk salah satu dari lima distrik di Kabupaten Jayawijaya yang tidak tercatat menghasilkan padi. Sama seperti distrik lainnya, lahan tanaman pangan paling luas adalah ubi jalar. Lahan panen ubi jalar seluas 422 hektar termasuk paling kecil di Kabupaten Jayawijaya. Lahan panen tersebut menghasilkan ubi jalar sebesar 4.207 ton pada tahun 2009. Meski lahan panennya lebih kecil dibandingkan lahan panen di Distrik Bolakme yang mencapai 753 hektar, tetapi karena produktivitas per hektarnya lebih tinggi, hasil panen ubi jalar di distrik ini lebih besar. Jumlah penduduk Distrik Wollo memang termasuk yang paling sedikit di Kabupaten Jayawijaya, yakni 3.045 orang, sedikit lebih banyak dari jumlah penduduk Distrik Yalengga yang berjumlah 2.450 pada tahun 2010. Dengan jumlah penduduk tersebut, produksi ubi jalar sebanyak 4.207 bisa mencukupi kebutuhan setiap warga rata-rata 3,8 kilogran per hari. Ditambah dengan hasil panen jagung sebesar 1,6 ton, keladi 3,1 ton, dan ubi kayu 1,8 ton, maka hasil tanaman pangan di Distrik Wollo bisa mencukupi kebutuhan penduduk. Tanaman palawija lainnya yang hasilnya agak besar adalah kacang tanah. Dari lahan panen seluas 4,4 hektar dihasilkan kacang tanah sebesar 5,8 ton. Jumlah tersebut sedikit lebih besar dari hasil panen kacang di Distrik Yalengga dan Wamena, tetapi masih sedikit di bawah distrik-distrik lainnya di Kabupaten Jayawijaya. Hasil panen sayuran yang agak besar adalah buncis, kubis, petsai, dan tomat. Lahan panen buncis seluas 4,9 hektar menghasilkan buncis sebanyak 39 ton. Lahan panen kubis seluas 2 hektar menghasilkan kubis sebanyak 20 ton. Sedangkan lahan panen petsai dan tomat, masing-masing menghasilkan 15 ton, dan 27 ton. Pada subsektor perkebunan, Distrik Wollo termasuk salah satu dari tiga distrik bertetangga di bagian utara kabupaten, yaitu Distrik Bolakme dan Yalengga yang memiliki lahan perkebunan kopi cukup luas. Dari lahan perkebunan seluas 302 hektar, dengan luas panen 45 hektar, dihasilkan kopi sebesar 11,25 ton. Jumlah tersebut sama dengan hasil panen kopi di Bolakme, dan sedikit di bawah Yalengga, yang hasil panennya mencapai 13 ton. Distrik Wollo juga menghasilkan buah merah. Dari lahan seluas satu hektar, dihasilkan buah merah sebanyak 1 ton. Bab - 5B.pmd 124 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 125 K. DISTRIK YALENGGA KABUPATEN TOLIKARA Bolakme YALENGGA KAB. MAMBERAMO TENGAH Wollo KABUPATEN JAYAWIJAYA KABUPATEN LANNY JAYA Asologaima Kurulu KABUPATEN YALIMO WAMENA KABUPATEN NDUGA KABUPATEN YAHUKIMO 1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Berdasarkan data BPS Kabupaten Jayawijaya Tahun 2010, Distrik Yalengga memiliki wilayah seluas 655 km² meliputi 5 (lima) kampung atau desa. Adapun batasbatas wilayah Distrik Yalengga secara administratif adalah: a. Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Bolakme. b. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Wollo. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Asologaima. d. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Bolakme. Empat kampung yang ada di Distrik Yalengga adalah Yalengga, Taganik, Wananuk, Koragi, dan Yelegawi. Keadaan topografi di Yalengga bervariasi mulai dari datar, landai, bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan lahan mulai dari 3 persen sampai dengan 60 persen. Wilayah Distrik Yalengga yang mempunyai kemiringan antara 0 - 40 persen yaitu seluas 502 hektar dan wilayah dengan kemiringan di atas 40 persen seluas 2.191 hektar. Bab - 5B.pmd 125 3/8/2012, 9:42 AM 126 Mengenal Profil Kabupaten Jayawijaya Tanah di Distrik Yalengga terdiri dari jenis tanah Ultisol. Untuk pemanfaatan tanah ini ada beberapa kendala yaitu reaksinya masam, kejenuhan basa rendah, kadar aluminium yang tinggi sehingga dapat meracuni tanaman, ketersediaan unsur hara rendah dan adanya fiksasi fosfor yang tinggi. Untuk pemanfaatannya diperlukan pemupukan dan pengapuran untuk mengatasi kemasaman tanah dan keracunan aluminium. Jenis tanah utisols yang ada di Distrik Musatfak seluas 2.693 hektar. 3. Keadaan Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk yang mendiami Distrik Yalengga adalah sebanyak 2.450 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 1.257 jiwa dan perempuan sebanyak 1.193 jiwa, sehingga sex ratio-nya sebesar 105,78. Jumlah penduduk Distrik Yalengga merupakan yang terkecil di seluruh Kabupaten Jayawijaya. Dengan luas 655 km2, kepadatan penduduk Distrik Yalengga sebanyak 4 orang per kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk di distrik ini juga merupakan yang terendah di Kabupaten Jayawijaya. Masyarakat di distrik ini merupakan masyarakat yang homogen dan hidup berkelompok menurut wilayah adat, social dan konfederasi suku tradisinya. Sifat kekeluargaan masyarakat masih sangat tinggi. 3. Sarana Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, orang dapat belajar, menambah pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sarana pendidikan merupakan sarana penting bagi suatu wilayah sebagai wadah tempat melangsungkan pendidikan dan pengembangan keilmuan dengan tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Menurut data BPS, Jayawijaya dalam Angka 2010, jumlah Sekolah Dasar di Distrik Yalengga tercacat sebanyak 3 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 469 siswa. Jumlah guru SD di Distrik Yalengga sebanyak 26 orang. Setiap guru ratarata mengajar 18 siswa. Bab - 5B.pmd 126 3/8/2012, 9:42 AM Profil Distrik-Distrik 127 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat hanya ada satu sekolah, dengan murid sebanyak 150 siswa dan guru 9 orang. Setiap guru rata-rata mengajar 16-17 siswa. Di Distrik Yalengga tidak terdapat Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan. Para siswa lulusan SMP yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA harus pergi ke distrik terdekat yaitu Bolakme atau Asologaima, atau malahan ke Wamena. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan hanya terdapat di Wamena, Hubikosi dan Musatfak. Fasilitas untuk pelayanan kesehatan di Distrik Yalengga, meliputi puskesmas, dan posyandu. Di distrik ini terdapat satu puskesmas, di tambah tiga puskesmas pembantu, satu puskesmas keliling roda empat dan satu puskesmas keliling roda dua. Selain puskesmas terdapat 22 posyandu. Tenaga dinas kesehatan yang melayani masyarakat di Distrik Yalengga terdiri dari satu dokter umum, satu bidan, dan satu perawat. 4. Keadaan Ekonomi Menurut data BPS Kabupaten Jayawijaya 2010, Distrik Yalengga termasuk salah satu dari lima distrik di Kabupaten Jayawijaya yang tidak tercatat menghasilkan padi. Lahan tanaman pangan paling luas adalah ubi jalar. Lahan panen ubi jalar seluas 522 hektar menghasilkan ubi jalar sebesar 6.549 ton pada tahun 2009. Hasil panen ubi jalar sebesar itu termasuk yang paling kecil di Kabupaten Jayawijaya. Tetapi dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang hanya 2.450 orang menurut sensus penduduk 2010, hasil panen tersebut bisa mencukupi kebutuhan pangan warga. Dibanding Jumlah penduduk Distrik Wollo memang termasuk yang paling sedikit di Kabupaten Jayawijaya, yakni 3.045 orang, sedikit lebih banyak dari jumlah penduduk Distrik Yalengga yang berjumlah 2.450 pada tahun 2010. Dengan jumlah penduduk tersebut, produksi ubi jalar sebanyak 6.549 ton bisa mencukupi kebutuhan setiap warga rata-rata 7,2 kilogran per hari. Ditambah dengan hasil panen jagung sebesar 1,3 ton, keladi 3,6 ton, dan ubi kayu 1,7 ton, maka hasil tanaman pangan di Distrik Yalengga bisa mencukupi kebutuhan penduduk. Tanaman palawija lainnya yang hasilnya agak besar adalah kacang tanah dan kedelai. Dari lahan panen seluas 4,4 hektar dihasilkan kacang tanah sebesar 5,7 ton. Untuk kedelai, dari lahan panen seluas 4,7 hektar, dihasilkan kedelai 5,7 ton. Hasil panen sayuran yang agak besar adalah buncis, kubis, petsai, dan tomat. Lahan panen buncis seluas 8 hektar menghasilkan buncis sebanyak 46 ton. Lahan panen kubis seluas 4,6 hektar menghasilkan kubis sebanyak 40 ton. Sedangkan lahan panen petsai dan tomat, masing-masing menghasilkan 12 ton, dan 33 ton. Bab - 5B.pmd 127 3/8/2012, 9:42 AM 128 Mengenal Nusantara Kabupaten Jayawijaya Pada subsektor perkebunan, Distrik Yalengga termasuk salah satu dari tiga distrik bertetangga di bagian utara kabupaten, yaitu Distrik Bolakme dan Wollo yang memiliki lahan perkebunan kopi cukup luas. Dari lahan perkebunan seluas 239 hektar, dengan luas panen 52 hektar, dihasilkan kopi sebesar 13 ton. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar ketiga di Kabupaten Jayawijaya setelah Asologaima dan Asolokobal. Bab - 5B.pmd 128 3/8/2012, 9:42 AM