Academia.eduAcademia.edu

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS DALAM BEBERAPA ASPEK

A. Abstrak Dalam proses pembelajaran disekolah membutuhkan empat keterampilan yang harus dipenuhi. Keempat keterampilan tersebut ialah membaca, menulis, menyimak, dan berbicara sehingga dibutuhkan penerapan pembelajaran yang terstruktur. Melalui penerapan pembelajaran yang terstruktur tersebut akan menghasilkan proses pembelajaran yang relefan. Membaca merupakan salah satu dari keterampilan yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran. Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara dengan memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Sehingga sangat penting dilakukan penerapan pembelajaran dalam kelas.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS DALAM BEBERAPA ASPEK Nur Afni Oktavianti Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhhammadiyah Makkassar [email protected] A. Abstrak Dalam proses pembelajaran disekolah membutuhkan empat keterampilan yang harus dipenuhi. Keempat keterampilan tersebut ialah membaca, menulis, menyimak, dan berbicara sehingga dibutuhkan penerapan pembelajaran yang terstruktur. Melalui penerapan pembelajaran yang terstruktur tersebut akan menghasilkan proses pembelajaran yang relefan. Membaca merupakan salah satu dari keterampilan yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran. Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara dengan memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Sehingga sangat penting dilakukan penerapan pembelajaran dalam kelas. Keywords : Kemampuan, keterampilan, penerapan, belajar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Membaca secara umum dapat diartikan sebagai proses menganalisa sesuatu untuk mendapatkan sebuah pesan dan informasi dari sebuah buku atau text sesuai dengan apa yang dituangkan oleh penulis. Dengan membaca kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui, membaca juga memberikan wawasan yang luas terhadap pengetahuan kita. Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa khususnya dalam proses pembelajaran dalam kelas. Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan dan keterampilan tertentu. Keterampilan dan kemampuan membaca adalah salah satu aktifitas yang memiliki peranan penting untuk menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam proses belajar dikelas. Aktifitas membaca telah menjadi bagian dari kebutuhan aktivitas keseharian kita, dan dilakukan untuk berbagai keperluan dalam proses pembelajaran. Untuk berbagai keperluan tersebut dipergunakan keterampilan dan kemampuan membaca yang fleksibel. BAB II A. TELAAH PUSTAKA Pengertian Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7). Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8). B. METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan ialah metode penulisan studi pustaka, dengan cara mengumpulkan beberapa data atau file dari berbagai sumber seperti buku, artikel, dan internet. C. PEMBAHASAN 1. Penerapan Belajar Dalam Kelas Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah suatu proses belajar yang sangat penting untuk menganalisis dan mendapatkan informasi serta pesan dari berbagai bahan bacaan, baik berupa buku, artikel ataupun teks tertulis lainnya yang perlu diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Salah satu contoh pendekatan yang baik diterapkan dalam proses belajar ialah pendekatan pembelajaran terpadu. Dimana kata pendekatan yang melekat pada nama variabel ini memiliki pengertian sebagai suatu cara atau metode dalam pembelajaran. Sebelum berbicara tentang hakikat pendekatan pembelajaran terpadu, berikut dipaparkan beberapa pandangan pakar tentang konsep pembelajaran. Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi dasar (Badan Standar Nasional, 2006: 24). Dan menurut Hamzah B. Uno (2006: 3-10) perlunya penerapan dan perencanaan pembelajaran sebagai upaya perbaikan pembelajaran dengan delapan asumsi yang harus dilakukan yaitu : 1.Untuk memperbaiki perencanaan kualitas pembelajaran pembalajaran yang perlu diwujudkan diawali dengan adanya dengan desain pembelajaran; 2.Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem; 3.Perencanaan desain pembelajaran diacukan bagaimana seseorang belajar; 4.Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan; 5.Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran; 6.Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar; 7.Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran; 8.Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun perencanaan dalam pembelajaran terpadu dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : 1)Memilih tema/topik yang akan dipelajari sebagai bagian dari pembelajaran terpadu. Tema yang dipilih hendaknya luas sehingga pembelajar dapat menginvestasigasi berbagai konsep, keterampilan, dan sikap yang berkaitan. 2)Menentukan dikembangkan konsep-konsep, melalui keterampilan, pendekatan ini. serta sikap Konsep-konsep, yang akan keterampilan keterampilan, maupun sikap tersebut didaftar dalam bentuk pernyataan untuk menetapkan secara pasti apa yang akan dipelajari 3)Menentukan kegiatan kegiatan yang akan digunakan untuk menginvestigasi konsep-konsep yang terdaftar tersebut. 4)Menentukan bidang-bidang studi mana uang akan menjadi bagian dari kegiatan kegiatan dan digambarkan dalam suatu diagram dengan model tertentu, untuk menunjukkan keterkaitan antar bidang-bidang studi dan konsep-konsepnya. 5)Riviu, kegiatan-kegiatan dan bidang-bidang yang digabungkan ke dalam pembelajaran terpadu. 6)Mengorganisasikan bahan-bahan pembelajaran untuk mempermudah distribusi dan penggunaanya 7)Menentukan urutan kegiatan-kegiatan mana yang akan dipresntasikan di kelas. 8)Mempersiapkan diskusi untuk menindaklanjuti kegiatan-kegiatan tersebut. Pendekatan pembelajaran terpadu yang diterapkan ini dapat meningkatkan kreativitas siswa yang tampak pada pembelajaran berlangsung. Dimana Siswa lebih bersemangat dalam bidang membaca, siswa merasa lebih akrab, berani bertanya karena guru selalu melibatkan siswa dalam menyiapkan media pengajaran, sehingga pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan merasa bahwa membaca itu menyenangkan. 2. Aspek-aspek Membaca Dengan penerapan belajar yang sudah terstruktur tersebut dapat digunakan beberapa aspek-aspek membaca seperti identifying supporting details, identifying reference, understanding vocabulary, making inference.  Identifying Supporting Details Jika sebuah teks berjudul “Tumbuhan yang Dilindungi”, maka biasanya akan muncul pertanyaan: 1. Apa saja tumbuhan yang dilindungi? 2. Mengapa Raflessia Arnoldi dilindungi? Aturan apa saja yang melingkupi perlindungan sebuah tumbuhan? Pertanyaan-pertanyaan yang mengungkapkan tentang detail isi dari suatu teks itulah disebut dengan supporting details. Bagaimana cara menjawabnya? Cobalah untuk membaca pertanyaan terlebih dahulu, kemudian mengambil kata yang penting, dan mencarinya di dalam teks. Misalnya pertanyaan kedua membahas tentang Raflesia Arnoldi, maka cari kata-kata Raflesia Arnoldi di dalam teks tersebut.  Identifying Reference 1. The word it refers to? 2. He can speak Spanish. The word he in that sentence refers to? Pernah membaca kedua pertanyaan di atas? Itulah yang disebut dengan identifying reference. Anda akan menganalisa pronoun yaitu I, You, They, We, She, He, dan It. Cara menganalisanya juga tidak terlalu sulit. Silakan Anda lihat kalimat-kalimat sebelumnya, biasanya ada kalimat yang menyatakan siapa pemilik pronoun tersebut. Baca juga: Contoh Review Text Film dalam Bahasa Inggris Terbaik  Understanding Vocabulary Dari sekian banyak pertanyaan, biasanya kita diperintahkan untuk mencari sinonim dan makna dari sebuah kata. Untuk menjawabnya, tentu saja Anda harus memperbanyak pembendaharaan kosakata dengan menghafal dan membaca, sehingga tidak asing lagi dengan kata-kata bersinonim yang ada di berbagai pertanyaan tersebut.  Making Inference Making inference merupakan aspek yang ditunjukkan dengan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan hal di luar teks namun masih dalam satu konteks. Misalkan ada sebuah teks berjudul “Tumbuhan-Tumbuhan yang Dilindungi”, kemudian muncul pertanyaan “Jika Anda adalah pemerintah, apa yang akan Anda lakukan untuk melindungi tumbuhan tersebut?”. Pertanyaan itu tidak ada jawabannya di dalam teks. Anda diharuskan untuk membuat dugaan berdasarkan pemikiran Anda sendiri. BAB III PENUTUP  KESIMPULAN Penerapan belajar yang terstruktur sangat penting dalam proses pembelajaran khususnya membaca. Dimana kita dapat menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas, salah satunya ialah pendekatan terpadu. Serta menggunakan beberapa aspek membaca yang dapat membantu meningkatkan minat belajar membaca siswa dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA Animous. 2008. “penerapan metode pembelajaran membaca permulaan” https://tarmizi.wordpress.com/2008/12/02/penerapan-metode-pembelajaran-membaca permulaan/ (online) di akses pada tanggal 8 April 2017 pukul 12:33 WITA animous. 2015. “pengertian membaca menurut para ahli” http://www.pendidikanmu.com/2015/05/10-pengertian-membaca-menurut-paraahli.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 12.17 WITA nizbah, faizal. 2013. “pengertian membaca” http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-membaca.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 12.14 WITA nizbah, faizal. 2013. “faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca” http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 12.26 WITA pradita, tiara. 2013. “aspek-aspek membaca” http://tiarapradita20.blogspot.co.id/2013/12/aspek-aspek-membaca.html. (online) diakses pada tanggal 8 April 2017 pukul 12.20 WITA Mirnawati, Feri. 2013. “ Keterampilan membaca readingskill ”http://ferymirna.blogspot.co.id/2013/12/keterampilan-membaca-reading-skills.html. (online Diakses pada ). tanggal 8 April 2017 pukul 11.00 WITA