Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
A. Abstrak Dalam proses pembelajaran disekolah membutuhkan empat keterampilan yang harus dipenuhi. Keempat keterampilan tersebut ialah membaca, menulis, menyimak, dan berbicara sehingga dibutuhkan penerapan pembelajaran yang terstruktur. Melalui penerapan pembelajaran yang terstruktur tersebut akan menghasilkan proses pembelajaran yang relefan. Membaca merupakan salah satu dari keterampilan yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran. Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara dengan memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Sehingga sangat penting dilakukan penerapan pembelajaran dalam kelas.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampaun siswa SMP negeri 1 Makassar dalam membaca. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas II dan kelas I. Strategi pembelajaran membaca dalam proses pembelajaran baik kelas II maupun kelas I sudah terlaksana dengan baik, walaupun belum sepenuhnya berlangsung secara maksimal. Pendekatan komunikatif telah mewarnai setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran umumnya lebih didominasi oleh siswa guru bertindak hanya sebagai motivator. Metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan di kelas II maupun kelas I sudah mampu meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa siswa. Jenis membaca yang diterapkan oleh guru di kelas II dan kelas I adalah membaca ektensif dan intensif.Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran membaca adalah berbentuk lisan dan tulisan. Bentuk penilaian lisan oleh guru adalah berfokus pada kempuan siswa mengemukakan kembali hal-hal yang telah diabaca secara lisan, sedangkan bentuk tulisan, yaitu menjawab pertanyaan isi wacana mengemukakan pokok pikiran menentukan jenis wacana. Kata Kunci : Strategi Pembelajaran dan Keterampilan Membaca
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas muhammadiyah makassar siti.reskinanda03@gmailcom BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Membaca adalah suatu kegiatan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. Melalui membaca kita bisa mendapatkan berbagai informasi penting, dalam membaca diperlukan konsetrasi yang tinggi atau fokus pada isi buku atau bacaan yang sedang dibaca. Membaca juga bisa membantu mengolah kesabaran atas suatau hal. Ada bebarapa jenis kegiatan membaca, yaitu : membaca cepat, membaca nyaring, membaca 250 kata dalam waktu satu menit dan lain-lain sebagainya.
Della Suci Daningsih, 2021
In accordance with in it's fuction, the school library is a learning resource center. So ideally, school library collection is totally support the curicullum or teaching and learning in schools. The implementation of the 2013 curriculum
Didalam dunia pendidikan, membaca merupakan hal yang sangat urgent. Proses membaca mencakup kegiatan yang menggunakan hasil interpretasi bersama-sama dengan latar belakang pengalaman untuk membangun makna. Pembaca tidak hanya menyerap makna dengan mengambiln dari kata-kata yang dilihat dengan mata, tetapi juga harus dengan kemampuan berintweraksi dan mengetahui makna teks. Kegiatan membaca yang dilakukan harus memiliki strategi dan keterampilan yang baik agar mudah memahami bacaan yang dibaca. Salah satu tujuan membaca adalah untuk mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain, namun bagi seorang guru membaca dalam proses belajar adalah untuk mengetahui dan menilai kemampuan seorang siswa dalam memaham teknik dan aspek yang dinilai dalam membaca. Jadi, kemampuan membaca dalam proses belajar adalah salah satu hal yang sangat penting byang harus diperhatikan. Namun, dalam proses kegiatan membaca, ada beberapa masalah yang sering kali siswa alamai, salah satunya yaitu kurangnya kemampua siswa dalam memahami teks bacaan.
Kesulitan membaca pada dasarnya adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku baik secara langsung ataupun tidak langsung, kesulitan belajar yang paling mendasar dari semua kesulitan belajar adalah kesulitan membaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab siswa mengalami kesulitan membaca, strategi yang digunakan guru untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca serta faktor penghambat dan pendukung guru untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data adalah model analisis interaktif Miles & Huberman yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab siswa mengalami kesulitan dalam membaca yaitu karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi tingkat kecerdasan, kurangnya motivasi dan kurangnya minat membaca siswa kemudian faktor eksternal penyebab siswa mengalami kesulitan membaca yaitu keadaan lingkungan keluarga dan keadaan ekonomi orang tua. Strategi yang digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan membaca yaitu bekerja sama dengan orang tua siswa, memberikan bimbingan belajar dan selalu memberikan motivasi. Faktor penghambat guru untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan membaca yaitu faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan di sekolah dan kurangnya adanya kesadaran dari siswa yang berkesulitan membaca. Faktor pendukung guru dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca yaitu dengan mnggunakan media pembelajaran, faktor keluarga dan adanya minat belajar membaca dari siswa.
ABSTRAK Penilaian (assesment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa (Djuanda, 2010). Guru memberikan penilaian terhadap siswa tidak hanya satu kriteria yang dinilai, tetapi ada beberapa kriteria seperti kemampuan siswa dalam berbicara, mendengarkan (menyimak), menulis dan membaca. Mendengarkan adalah proses penyerapan ilmu yang didapat oleh siswa sedangkan berbicara adalah hasil dari apa yang telah disimak. sama halnya dengan menulis dan membaca, keduanya pun saling berkaitan.Namun, dari ke empat kritria tersebut membaca adalah salah satu kriteria yang kurang diminati oleh masyarakat khususnya siswa.Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 menunjukkan prosentase angka 91,68% penduduk usia 10 tahun keatas lebih menyukai menonton tv dan hanya sekitar 17,66% penduduk yang menyukai membaca dari berbagai sumber seperti surat kabar, buku, dan majalah (Arendra, 2016). Kata kunci: Penilaian, membaca, aspek-aspek membaca, minat baca
Pustaka Prisma, 2011
2019
Dalam keterampilan berbahasa, mata pelajaran bahasa indonesia mempunyai tujuan pembelajaran yakni untuk meningkatkan komunikasi siswa baik itu secara lisan maupun tulisan. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan guna memahami isi dari suatu bacaan, sehingga kemampuan baca siswa merupakan faktor yang penting dalam keterampilan membaca. Namun pada kenyataannya dilingkup sekolah dasar membaca kurang diminati oleh para siswa. Hal itu disebabkan karena kurangnya variasi pembelajaran membaca yang diterapkan. Oleh sebab itu perlu dilakukannya metode pembelajaran membaca scramble dengan instrumen bacaan yang diperlukan. Artikel ini dibuat guna mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya metode pembelajaran scramble ini terhadap kemampuan baca siswa Sekolah Dasar. Apakah mengalami peningkatan ataupun sebaliknya.
Kurikulum 2013 memberikan petunjuk bahwa salah satu strategi pembelajaran yang disarankan untuk diterapkan adalah strategi inquiri. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri ini jika dikaitkan dengan model pendekatan pembelajaran saintifik. Apakah bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab? Masalah tersebut yang akan dibahas pada makalah ini. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembela¬jaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Penerapan strategi inkuiri dalam pembelajaran membaca mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis dalam memecahkan segala permasalahan membaca, meliputi kemampuan membaca syakal dengan benar, menganalisis I’rob kata dalam kalimat, memahami makna kata, kalimat, dan paragraf, menentukan ide pokok paragraph dan seterusnya.
Current Approaches to Roman Frontiers. Proceedings of the 25th International Congress of Roman Frontier Studies, 2024
Journal of Advanced Research in HR and Organizational Management, 2024
Journal of Chinese Buddhist Studie , 2000
Der Orthopäde, 2006
LA ARQUITECTURA DE LA DECISIÓN EN LAS SENTENCIAS DEL SILOGISMO JUDICIAL AL DIÁLOGO CRÍTICO CON MAPAS DE ARGUMENTOS, 2024
Farmacja Polska, 2023
Innovación docente y uso de las TIC en educación, 2017
Physical Review Letters, 1992
Journal of Coloproctology, 2017
Medicina-buenos Aires, 1962
American journal of respiratory and critical care medicine, 2017
Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 2018
Grand Journal of Urology, 2021
Studies in Computational Intelligence, 2013