Academia.eduAcademia.edu

PENGORGANISASIAN & STRUKTUR ORGANISASI

Abstrack : Oganisasi has become bagin of the activities of human life. Because without an organization, it is impossible for humans to be able to organize or build a working system that is effective and efficient. Organization is needed to guide a team working on establishing a company or institution. However, an organization not only adrift by the company but rather the extent of the organization has covers all human life. Without realizing it, every individual when he was born he has been a member of the organization in its environment. One small organization without us knowing it is a family. A family when viewed in terms of social is a small organization that is within him there are members with their respective roles. Father, mothers and children also have their respective roles in small this organization and also the goals they want to achieve. An organization is one of the elements of life that is inherent to human activity that aims to regulate, guide humanity in realizing the desire they deserved. Therefore, learn about any organization is an important thing that can also be used as guidelines to socialize with others. Abstrak : Oganisasi suadah menjadi bagin dari aktivitas kehidupan manusia. Karena tanpa sebuah organisasi, mustahil bagi manusia untuk dapat mengatur ataupun membangun sebuah sistem kerja yang efektif dan efisien. Organisasi dibutuhkan untuk membimbing sebuah tim kerja dalam mendirikan sebuah perusahaan atupun instansi. Namun sebuah organisasi tidak hanya terpaut oleh perusaahaan namun lebih luasnya organisasi telah mencangkup seluruh kehidupan mamusia. Tanpa disadari, setiap individu ketika ia baru lahir ia telah menjadi anggota dari organisasi yang ada dalam lingkungan nnya. Salah satu Organisasi kecil yang tanpa kita sadari adalah keluarga. Sebuah keluarga jika ditinjau dari segi sosial adalah sebuah organisasi kecil yang didalam nya terdapat anggota dengan perannya masing-masing. Ayah adalah seorang kepala rumah tangga yang dalam hal ini berperan sebagai kepala organisasi yang bertugas untuk mengatur sekaligus mengawasi keluarganya. Demikian pula ibu dan anak juga memiliki perannya masing-masing dalam organisasi kecil ini. Dalam keluarga juga terdapat tujuan-tujuan yang mereka ingin wujutkan. Sebuah organisasi adalah salah satu unsur kehidupan ynag melekat dengan aktivitas manusia yang bertujuan untuk mengatur, memebimbing manusia dalam mewujutkan keinginan yang mereka dambakan. Oleh karena

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Disusun oleh : Uyun Sundari [email protected] FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG Abstrack : Oganisasi has become bagin of the activities of human life. Because without an organization, it is impossible for humans to be able to organize or build a working system that is effective and efficient. Organization is needed to guide a team working on establishing a company or institution. However, an organization not only adrift by the company but rather the extent of the organization has covers all human life. Without realizing it, every individual when he was born he has been a member of the organization in its environment. One small organization without us knowing it is a family. A family when viewed in terms of social is a small organization that is within him there are members with their respective roles. Father, mothers and children also have their respective roles in small this organization and also the goals they want to achieve. An organization is one of the elements of life that is inherent to human activity that aims to regulate, guide humanity in realizing the desire they deserved. Therefore, learn about any organization is an important thing that can also be used as guidelines to socialize with others. Abstrak : Oganisasi suadah menjadi bagin dari aktivitas kehidupan manusia. Karena tanpa sebuah organisasi, mustahil bagi manusia untuk dapat mengatur ataupun membangun sebuah sistem kerja yang efektif dan efisien. Organisasi dibutuhkan untuk membimbing sebuah tim kerja dalam mendirikan sebuah perusahaan atupun instansi. Namun sebuah organisasi tidak hanya terpaut oleh perusaahaan namun lebih luasnya organisasi telah mencangkup seluruh kehidupan mamusia. Tanpa disadari, setiap individu ketika ia baru lahir ia telah menjadi anggota dari organisasi yang ada dalam lingkungan nnya. Salah satu Organisasi kecil yang tanpa kita sadari adalah keluarga. Sebuah keluarga jika ditinjau dari segi sosial adalah sebuah organisasi kecil yang didalam nya terdapat anggota dengan perannya masing-masing. Ayah adalah seorang kepala rumah tangga yang dalam hal ini berperan sebagai kepala organisasi yang bertugas untuk mengatur sekaligus mengawasi keluarganya. Demikian pula ibu dan anak juga memiliki perannya masing-masing dalam organisasi kecil ini. Dalam keluarga juga terdapat tujuan-tujuan yang mereka ingin wujutkan. Sebuah organisasi adalah salah satu unsur kehidupan ynag melekat dengan aktivitas manusia yang bertujuan untuk mengatur, memebimbing manusia dalam mewujutkan keinginan yang mereka dambakan. Oleh karena itu, memepelajari tentang organisasi adalah hal yang penting yang dapat pula dijadika pedoman untuk bersosialisasi dengan orang lain. Kata kunci : Organisasi, Pengorganisasian, Struktur Organisasi, Departemensasi. PENDAHULUAN Kata organisai adalah kata yang sudah yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Setiap lembaga atau instansi pasti mempunyai sebuah organisasi untuk menjalankan atau menghidupkan instansi tersebut. setiap organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya dan bagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya . Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari setiap individu atau kelompok yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dalam penyusunan organisasi pun terdapt hal-hal yang harus diperhatikan. Hal itu bertujuan berkenaan dengan tujuan organisasi itu sendiri. Jika dalam penyusunan organisasi sudah baik maka dalam pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini terdapat hal-hal ynag berkaitan dengan organisasi dan pengorganisasian, juga terdapt struktur organisasi yang merupakan tata cara penyusunan sebuah organisasi. PEMBAHASAN A. Pengertian organisasi Terdapat banyak pendapat mengenai definisi dari organisasi. Salah satunya yaitu pendapat dari James L. Gibson yang menyatakan organisasi merupakan ententitas-ententitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertindak secara sendiri. Organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan ke arah pencapaian tujuan. Mereka mengupayakan pencapaian tujuan dan sasaran, yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal itu melalui tindakan-tindan individu-individu serta kelompok-kelompok secara terpadu1. Seorang pakar tentang teori organisasi Stephen. R. Robbins merumuskan organisasi sebagai berikut : organisasi secara sadar dikoordinasikan entitas sosial, dengan batas yang relatif dapat diidentifikasi, fungsi yang secara relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan 2 . Terdapat kemiripan dari dua pakar diatas yaitu adanya sekumpulan orang yang diembani tugas dengan upaya mencapai tujuan yang diiginkan. Terdapat dua pengertian umum mengenai kata organisasi. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Dalam pengertian pertama mengangartikan bahwa organisasi adalah sebuh kumpulan dari bebapa orang yang terdapat dalam suatu instansi tertentu yang memepunyai perannnya masing- masing dengan tujuan menjalankan dan mencapai target-target yang sudah ditentukan oleh instansi tersebut. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara yang didalamnya suatu kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien 3 . Dari pengertian kedua mengartiakn bahwa proses organisasi adalah bagaimana cara orang-orang yang terkumpul dalam suatu organisasi tersebut menjalankan tugasnya. Mempelajari bagaiman cara kerja para anggota, bagaiman sistem yang diterapkan dalam organisas tersebut, dan sebagainya. Jadi kedua pengertian tersebut saling berhubungan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah atau kumpulan beberapa orang dalam suatu lembaga atau instansi yang diberi tugas untuk mencapai tujuan atau hal-hal yang dicita-citakan lembaga atau instansi tersebut. B. Pengertian pengorganisasian Menurut David H. Holt pengorganisasian adalah fungsi mengumpulkan sumber daya, mengalokasikan, sumber daya, dan tugas penataan untuk memenuhi rencana organisasi. J. Winardi, “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm. 13 Stephen Robbins “Organization Theory: Structure, Design, and Application. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall Inc. 1990, hlm. 4 3 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009, hlm. 167 1 2 Dari pepengertian diatas dapat dipahami bahwa dalam pengorganisasian pihak manajemen perlu menetapkan tugas-tugas apa yang perlu dilaksanakan, siapa yang harus melaksnakan, dan siapa saja yang akan mengambil keputusan-keputusan tentang tugas tersebut4. Pengorganisasian (organizing) merupakan prooses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumer daya yang dimiliinya, dan lingkungan yang melingkupinya5. Merupakan proses penyusunan sesuai dengan tujuan organisasi yang berarti bahwa lembaga yang igin menyusun sebuah organisasi harus menentukan tujuan atau target – target yang akan dicapai oleh lembaga tersebut. Hal ini bertujuan agar ketika organisasi tersebut sudah berjalan, mereka mengetahui hal apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. Juga dalam pelaksanaannya tidak melenceng dari target yang sudah ditentukan. Sebuah organisasi juga harus memerhatikan sumber daya yang tersedia baik itu sumber daya manusia ataupun alam. Hal ini akan memengaruhi jalannya organisasi juga kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan. Berkaitan pula dengan tujuan didirikannya organisasi tersebut. Sehingga terdapat suatu hubungan yang saling mendukung dan berhubungan antara ketiga nya dalam penyususan organisasi. Pada intinya pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas–tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasi dapat ditunjukan dengan tiga langkah prosedur berikut ini6 : 1. Pemerincian seluruh pekerjaan ynag harus dilaksanakan untu mencapai tujuan organisasi. 2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang decara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja juga harus efisien, dalm arti tidak memberikan tugas yang terlalu ringan atau barat. 3. Pengadaan dan pengembangan suatau mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan memebuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak. J. Winardi, “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm 20. Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009, hlm 167 6 Ernest Dare, Organization , American Management Associations, New York, 1967, hlm. 9, dalam, Tani Handoko, Ibid., hlm. 168 4 5 Pengorganisasian yang berjalan secara efektif akan menghasilkan manfaat atau keuntungan diantaranya : 1. Kejelasan tentang tujuan kerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi. 2. Pembagian kerja yang efektif. 3. Terciptanya arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk individu atau kelompok. 4. Terciptanya komunikasi ynag baik yang memudahkan dalm hal pengawasan dan pengambilan keputusan. 5. Terbentuknya rasa harmoni antar anggota yang kerap terlibat dalam satu kegiatan. 6. Tujuan yang terfokus. 7. Penempatan struktur yang baik akan memudahkan dalam pengawasan pada setiap anggota. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membeuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannnya. Apapun yang dikerjakan setiap individu ataupun kelompok dalam organisasi akan memberikan dampak pada organisasi tersebut. Optimalisasi pekerjakan ketika dalam organisasi sangat dibutuhkan karena hal inilah yang akan menentukan apakah tujuan organisasi tersebut dapat tercapai atau sebaliknya. Sehingga kesuksesan organisasi berakaitan dengan hasil dari proses pengorganisasian. C. Stuktur Organisasi Menurut James A. Stoner struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pengaturan antar hubungan bagian-bagian komponen-komponen dan posissi-posisi suatu perusahaan. Sedangkan menurut miles stuktur organisasi adalah suatu yang menunjukan hierarki organisasi yang bersagkutan, strktur otoritas, dan hubungan antara atasan dan bawahan. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa struktur organisasi adalah struktur yang menunjukan kerangka dan susunan perwujutan pola tetap hubugan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang dan tanggung jawab ysng berbeda-beda dalam suatu organisasi. Dalam stuktrur ini juga mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuata keputusan dan besaran (ukuraan) suatu kerja 7 . Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu strukur yang menerangkan tata organisasi 7 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009,hal 169 yang berkenaan dengan struktur kepemimpinan dalm hal jabatan, wewenang, tugas dan juga pengorganisasian. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut : 1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran kerja yang terjadi antara manager dan karyawan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga jika strategi berubah maka struktur juga berubah. 2. Teknologi yang digunakan. 3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Pola pikir dari antar angota organisasi dalam menjalankan tugasnya, berkenaan dengan hal komunikasi dan tingkat wewenang yang diberikan. 4. Ukuran organisasi. Besarnya organisai berpengaruh pada struktur organisasi karena jika organisasi tersebut besar maka akan diperlukan struktur yang lebih kompleks dengan pembagian devisi yang lebih terstruktur dan dipilih pula bentuk struktur yang tepat. Dalam sebuh organisasi stuktrur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan dan menerangkan tata kepemimpinan yang terdapt dalam organisasi tersebut. Disamping itu struktur oganiasi juga memepermudah bagi siapapun untuk mengetahui subjek-subjek yang diberi wewenang dan tugas-tugas yang dijalankan. Oleh karena itu struktur organisasi memiliki unsur-unsur yang terdiri dari8: 1. Spesialisasi pekerjaan mengenai spesifikasi tugas-tugas individu dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi suatuan-satuan kerja (departementalisasi). 2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan. 3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang meningkatkan fungs-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi. 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan. 5. Ukuran satuan kerja, menunjukan jumlah karyawan dalam satuan kelompok kerja. 8 Ibid, hlm. 170 D. Peta organisasi Untuk menindak lanjuti dari struktur organisasi banyak perusahaan ataupun suatu lembaga organisasi yang membentuk peta atau bagan organisasi. Tujuan dari dibentuknya peta ini adalah untuk memperjelas sturktur yang terdapat dalam organisasi tersebut yang bermula dari atasan hingga bawahan, manager sampai karyawan. Fungsi dari peta ini juga untuk memeperjelas tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh setiap individu atau kelompok untuk mencapai target yang sudah ditentukan oleh organisasi. Dalam peta organisai ini biasanya mencantumkan fungsi-fungsi, departemendepartemen atau possisi-posisi yang ada dalm organisasi tersebut dan bagaimana hubungan diantaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalm bentuk kotak-kotak yang dihubungkan satu sama lain dengan bantuan garis –garis yang menunjukan rantai komando dan saluran-saluran komunikasi yang resmi. Dalam peta organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang secara ringkas adalah sebagai berikut9: 1. Pembagian kerja. Masing-masing kotak diwakili oleh seorang individu yang bertanggung jawab pada tugas tertentu. 2. Manager dan bawahan seta rantai kerja. Garis-garis merupakan rantai komando yang menunjukan siapa atasan dan bertanggung jawab atas siapa bawahan. 3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Dalam kotak terdapak spesifik pekerjaa yang diemban. 4. Peneglompkan sekmen-sekmen pekerjaan. 5. Tingkatan manajemen. Bukan hanya menunujukan manajemen individu dan bawahan tapi juga semua orang yang berada pda bawahan individu yang berada pada devisi dan tugas yang sama terlepas disebutkan namaa atau tidak. Berikut adalah contoh peta pemasaran ada sebuah perusaan produksi makanan. 9 Ibid, hlm. 172 Dalam penerapan peta organisasi ini ternyata menimbulkan perdebatan diantara para penulis manajemen. Perdebatann tersebut mengenai adanya keuntungan dan kerugian dalm menggunakan peta organiasi. Keuntungan yang didapat dari adanya peta organisasi diantaranya adalah semua anggota organisasi maupun orang lain dapat mengetahui dengan jelas bagaiman organisasi tersebut terstruktur. Posisi manager, tanggung jawab, dan bawahan juga terlihat dari peta. Bila seorang dibutuhkan untuk menangani suatu masalah tertentu , peta menunujukan dimana orang tersebut dapat ditemukan. Hal ini yang pada akhirnnya memungkinkan sorang manager dapat melacak kekurangan-kekurangan dan kelemaan organisasi yang bersangkutan, seperti sumber potensial terjadinya konflik, atau bidang lain yang mana duplikasi tidak diperlukan terjadi. Sedangkan kelemahan dari peta organisasi adalah banyak hal yang tidak jelas atau tersembunyi. Dalam organisasi, misal tidak menunujukan siapa yang memiliki tingkat wewenang yang tinggi dalam satu departemen. Begitu pula hubungan informal organisasi yang bersangkutan dan saluran komunikasi, dimanana organisasi tidak akan berjalan secar efisien dan efektif jika hal tersebut tidak ada. E. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi Beberapa bentuk struktur organisasi adalah sebagai berikut10 : 10 https://chatrinevelina.blogspot.co.id/2015/08/makalah-bentuk-bentuk-organisasi.html diakses pada 17 Maret 2016 , pkl. 12.30 1. Organisasi Lini Organisasi wewenang garis/lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.       Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana. Jumlah karyawan sedikit. Sarana dan alatnya terbatas. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer. Organisasi kecil 2. Organisasi Lini dan Staf Organisasi lini dan staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara Ciri :    Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung. Karyawan banyak. Organisasi besar langsung 3. Organisasi Fungsional Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut Ciri :      Organisasi kecil Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas Target yang hendak dicapai jelas dan pasti Pengawasan dilakukan secara ketat 4. Organisasi Lini dan Fungsional Organisasi lini dan fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus. Ciri :         Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan. Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional. Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon. Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas. Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan. Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama. Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas. 5. Organisasi Komite Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite ataudewan atau board dengan pluralistic manajemen Organisasi komite terdiri dari :   Executive Committe (Pimpinan komite) yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini Staff Committee yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf. F. Struktur Organisasi Informal Organisasi informal berperan penting dalam tumbuh kembangnya organisasi formal, karena informal tumbuh dalam organisasi formal. Organisasi formal lebih terfokus pada perilaku individu anggota organisasi. Perbedaan pokok antara organiasai formal dan informal adalah bahwa organisasi formal mempunyai tujuan, struktur dan pola hubungan kerja yang teratur melalui manajemen. Sedangkan organisasi informal terdiri atas struktur yang tidak jelas, tidak fleksibel dan sukar didefinisikan, keanggotananya sukar ditentukan dan pola hubungan diantara para anggota tanpa tujuan yang khusus 11 . Argyris memngungkapkan terdapat empat perbedaan antara organisasi formal dan informal diantaranya sebagai berikut : 1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Dalam informal hubungan pribadi antar anggota digambarkan jelas, sedangkan informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka. 2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang adan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalm informal. 3. Pengendalian prilaku. Organisai formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok kelompok informal mengendalikan pada angota dengan pemenuhan kebutuhan. 4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bahan-bahan lebih tergantung daripada para anggota suatu kelompok informal. Walaupun terdapat perbedaan diantara keduanya namun antara organisasi formal dan informal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya hidup bersama (berdampingan). Setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasai informal, dan organisasi informal berkembang dalm berbagai tingkatan organiasi formal. 11 Ibid, hlm. 191. G. Struktur Organiasi Formal Struktur organisasi formal merupakan sebuah struktur dan menjelaskan perencanaan yang sengaja dilakukan untuk meembentuk pola hubungan antar komponeen baik berupa angota-anggota, wewenang dan tanggung jawab yang diarahkan untuk mencpai tujuan secara efektif. Struktur formal secara khusus menghsilkan pengambilan keputusan yang tegas dan memberi petunjuk untuk menyusun rancangan kerja sebagai pedoman untuk melaksanakan aktivitas organisasi12. struktur formal disajikan dalam bentuk bagan atau peta organisasi yang diawali dengan manual organisasi, deskripsi posisi kerja, dan dokumen-dokumen yang lain. Secara umum struktur formal adalah penggambaran fungsi dan hubungan antar aktivitas yang ada dan telah ditentukan sebelumnya yang bersifat umum. Lebih jelasnya struktur organisassi menyajikan hubungan otoritas antar pekerja atau anggota, merinci rantai komando, dan spesifikasikan keijakan kebijakan dan prosedur – prosedur dalam hal mengkoordinasi aktivitas-aktivitas organisasi. Selain itu, berdasarkan rasionalitas akan menimmbulkan suatu pencapaian tujuan keorganisasian secara efisien13. H. Departementalisasai Organisasi yang terstruktur secara optimal memudahkan koordinasi antar aanggota, mencegah dan meminimalisir konflik. Selain itu dalam hal ini juga dapat memperjelas peran dan fungsi pada setiap individu atau kelompok organisasi sehingga akan diperoleh suatu proses pekerjaan yang efisien. Kejelasan yng akan terjadi nantinya akan menimbulkan sebuah keharmonisasian dalam melaksanakan aktivitas organisasi yang hasil akhirnya diharapkan dapat memberikan prestasi yang optimal14. Departementalisai adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokan. Dalam setiap organisasai pasti terdapat sistem departementalisasi atau pembagian kelompok kerja untuk memudahkan pelaksanaan kerja. Dalam pembagiannya terdapat sektor-sektor yang telah dibagi dan nantinya akan dikoordinaksikan oleh satu atau lebih anggota. Terdapat bebberapa cara yang dilakukan orgaisasi untuk memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan yang bermacam- 12 Haris, Politik Organisasi Perspektif Mikro Diagnosa Psikologis, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2006, hlm, 141 13 J. Winardi, “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hlm 89 14 Tanri Abeng, Profesi Manajemen, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006, hlm. 118 macam untuk dilaksanakan. Biasanya perusahaan akan membagi pembagian kerja berdasarkan hal-hal berikut15 : 1. Berdasarkan fungsinya (functional departementalization) 2. Berdasarkan Produk (product departementalization) 3. Berdasarkan wilayah geografis (geographic departementalization) 4. Berdasarkan langganan (customer departementalization) 5. Berdasarkan proses atau peralatan (prosess departementalization) 6. Berdasarkan waktu (time departementalization) 7. Berdasarkan pelayanan (servis departementalization) 8. Berdasrkan alpha-numerical. Alasan–alasan pengelompokan tersebut tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan kegiaan tersebut. Pekerjaan spesialisasi dipisahkan dari pekerjaan lain namun tetap mempunyai hubungan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas dan pencapaina keseluruhan pekerjaan yang berkaitan. Hal yang penting dalm pembentukan departemen adalah penetuan dasar-dasar pengelompokan pekerjaan yang nantinya setiap departemen melapor langsung pada posisi manajemen puncak agar didapatkan sebuah kesinambungan yang baik antar departemen16. KESIMPULAN 15 16 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009, hlm. 176 John M., Robert K,. Michael T., Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 2, Jakarta: Erlangga, hlm, 241 Organisasi adalah suatu wadah atau kumpulan beberapa orang dalam suatu lembaga atau instansi yang diberi tugas untuk mencapai tujuan atau hal-hal yang dicita-citakan lembaga atau instansi tersebut. Pengorganisasian (organizing) merupakan prooses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumer daya yang dimiliinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Sedangkan adalah struktur organisasi adalah struktur yang menunjukan kerangka dan susunan perwujutan pola tetap hubugan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang dan tanggung jawab ysng berbeda-beda dalam suatu organisasi. peta organisasi adalah sturktur yang berfungsi untuk memeperjelas tatatnan struktur dalam organisasi tersebut yang bermula dari atasan hingga bawahan, manager sampai karyawan. Beberapa bentuk struktur organisasi yang sering diterapkan diantaranya Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staf, Organisasi Fungsional, Organisasi Lini dan Fungsional, Organisasi Komite. Perbedaan pokok antara organiasai formal dan informal adalah bahwa organisasi formal mempunyai tujuan, struktur dan pola hubungan kerja yang teratur melalui manajemen. Sedangkan organisasi informal terdiri atas struktur yang tidak jelas, tidak fleksibel dan sukar didefinisikan, keanggotananya sukar ditentukan dan pola hubungan diantara para anggota tanpa tujuan yang khusus. Departementalisai adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokan. perusahaan akan membagi pembagian kerja berdasarkan hal-hal berikut : 1. Berdasarkan fungsinya (functional departementalization) 2. Berdasarkan Produk (product departementalization) 3. Berdasarkan wilayah geografis (geographic departementalization) 4. Berdasarkan langganan (customer departementalization) 5. Berdasarkan proses atau peralatan (prosess departementalization) 6. Berdasarkan waktu (time departementalization) 7. Berdasarkan pelayanan (servis departementalization) 8. Berdasrkan alpha-numerical. DAFTAR PUSTAKA Winardi, J., “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta : Rajawali Pers, 2014 Handoko, Tani, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009 Haris, Politik Organisasi Perspektif Mikro Diagnosa Psikologis, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2006 Abeng, Tanri, Profesi Manajemen, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006 John M., Robert K,. Michael T., Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 2, Jakarta: Erlangga https://chatrinevelina.blogspot.co.id/2015/08/makalah-bentuk-bentuk-organisasi.html