Academia.eduAcademia.edu

Laporan Kelayakan Usaha

Sebuah industri atau uasaha apapun bentuknya baik yang bergerak dibidang produksi barang ataupun jasa maka salah satu faktor yang berpengaruh agar industri atau usaha itu tetap jalan selain faktor modal juga perlu adanya pasar atau konsumen. Dimana kita ketahui persaingan disektor industri saat ini dan akan datang menuntut perusahaan baik berskala kecil, menengah maupun besar untuk selalu mengevaluasi produk yang dihasilkan. Evaluasi dilakukan bukan hanya pada kualitas dan kuantitas produk, tapi proses pengembangan produk juga penting untuk diperhatikan. Mengingat masa kehidupan produk pada kondisi tertentu akan mengalami kejenuhan berkaitan dengan kebutuhan konsumen yang selalu berkembang dan bervariasi. Di Indonesia pengguna dari industri jasa tidak kalah pentingnya daripada industri manufaktur. Sebagai contoh usaha yang bergerak dalam bidang pengorganisasian kegiatan atau yang lebih dikenal dengan istilah event organizer (EO). Event organizer adalah suatu bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang mana berfungsi sebagai suatu lembaga yang menawarkan jasa dalam hal pengorganisasian kegiatan yang dikemas dalam suatu konsep acara agar kelihatan menarik, unik, meriah, ataupun megah. Di dunia secara umum dan khusus di Indonesia usaha ini merupakan jenis usaha yang banyak disenangi oleh pengusaha muda yang senang akan hiburan ataupun pemuda pemudi yang memiliki ide-ide yang kreatif.

Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Perkembangan teknologi saat ini, memaksa kita sebagai objek dan pelaku untuk lebih mengintensifkan diri di dalam menentukan tingkat kebutuhan setiap manusia. Akan tetapi untuk menentukan apa yang menjadi dasar untuk menentukan tingkat perkembangan teknologi dimana seiring dengan kemajuan dunia usaha baik dari instansi pemerintah maupun swasta adalah mengupayakan pengembangan sumber daya manusia serta ditunjang dengan investasi sebagai modal besar. Dari hal tersebut maka persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis akan memaksa kita untuk memikirkan dan menganalisa sejauh mana industri yang direkayasa dapat layak di dalam perencanaannya. Sebuah industri atau uasaha apapun bentuknya baik yang bergerak dibidang produksi barang ataupun jasa maka salah satu faktor yang berpengaruh agar industri atau usaha itu tetap jalan selain faktor modal juga perlu adanya pasar atau konsumen. Dimana kita ketahui persaingan disektor industri saat ini dan akan datang menuntut perusahaan baik berskala kecil, menengah maupun besar untuk selalu mengevaluasi produk yang dihasilkan. Evaluasi dilakukan bukan hanya pada kualitas dan kuantitas produk, tapi proses pengembangan produk juga penting untuk diperhatikan. Mengingat masa kehidupan produk pada kondisi tertentu akan mengalami kejenuhan 1 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. berkaitan dengan kebutuhan konsumen yang selalu berkembang dan bervariasi. Di Indonesia pengguna dari industri jasa tidak kalah pentingnya daripada industri manufaktur. Sebagai contoh usaha yang bergerak dalam bidang pengorganisasian kegiatan atau yang lebih dikenal dengan istilah event organizer (EO). Event organizer adalah suatu bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang mana berfungsi sebagai suatu lembaga yang menawarkan jasa dalam hal pengorganisasian kegiatan yang dikemas dalam suatu konsep acara agar kelihatan menarik, unik, meriah, ataupun megah. Di dunia secara umum dan khusus di Indonesia usaha ini merupakan jenis usaha yang banyak disenangi oleh pengusaha muda yang senang akan hiburan ataupun pemuda pemudi yang memiliki ide-ide yang kreatif. Dari latar belakang diatas maka kami mencoba membuat suatu perancangan jenis usaha yang bergerak dalam bidang event organizer. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah maka yang menjadi pokok masalahnya adalah membuat suatu konsep atau perencanaan usaha yang bergerak dalam bidang event organizer. 2 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini hanya membahas mengenai kelayakan dari usaha yang didirikan yaitu usaha yang bergerak dibidang pengorganisasian kegiatan (Event Organizer). 1.4 Rumusan Masalah Untuk mengangkat hasil dari suatu usaha tersebut, maka diperlukan penelitian terhadap suatu aktifitas usaha yang hendak dilakukan yaitu dengan cara menganalisa kelayakan perusahaan tersebut. Untuk menganalisa kelayakan suatu perusahaan maka ditinjau dari beberapa aspek yang meliputi : 1. Aspek pemasaran Aspek ini merupakan alat ukur yang akan digunakan yang dilihat dari permintaan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Aspek teknis Aspek ini meliputi sarana dan prasarana peralatan yang diperlukan dalam proses pembuatan konsep acara. 3. Aspek ekonomi dan finansial Aspek ini menyangkut masalah modal yang merupakan penunjang dibangunnya suatu usaha, biaya produksi dan lainnya dalam perusahaan. 4. Aspek organisasi dan manajemen Dalam membangun suatu perusahaan yang perlu diperhatikan adalah aspek ini, agar fungsi dan peran dari suatu perusahaan yang akan dibangun 3 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. dapat berjalan lancar secara efektif sesuai dengan rencana yang diharapkan. 5. Aspek legal dan lingkungan Aspek ini menyangkut hal yang ditimbulkan oleh perusahaan pada masyarakat sekitarnya yang berhubungan dengan dampak yang ditimbulkan dan badan hukum apa yang dipilih atau cocok untuk perusahaan tersebut. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya studi Analisis Kelayakan Pabrik atau Bisnis adalah untuk mengetahui apakah layak usaha tersebut didirikan atau tidak layak. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari Analisis Kelayakan Pabrik atau bisnis : 1. Mengetahui bahwa aspek pasar adalah aspek penentu dari kelayakan suatu perusahaan. 2. Mengetahui penentuan strategi pemasaran, perencanaan, proses pemilihan teknologi, tata layout-nya. 3. Mengetahui perencanaan bisnis, pengorganisasian, pengendalian manajemen. 4. Mengetahui dalam penentuan kebijakan aliran kas. 5. Mengetahui peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan bisnis. 4 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 6. Mengetahui mengenai hal-hal yang berkaitan dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). 1.7 Sistematis Penulisan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. .Bab II Landasan Teori Dalam bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkenaan dengan penelitian. Dalam hal ini teori-teori yang berhubungan dengan studi kelayakan usaha atau bisnis. Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini membahas mengenai tempat penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode analisa dan metode kesimpulan serta kerangka pemecahan masalah (flow chart). Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam bab ini membahas mengenai jenis data yang dikumpulkan untuk melakukan penelitian ini, serta pengolahan data tersebut. Bab V Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini membahas mengenai analisa yang dilakukan setelah pengolaha data dilakukan serta pembahasannya. 5 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Bab VI Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa dan pembahasan, serta berisi mengenai saran-saran. 6 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran 2.1.1 Aspek Pasar Sebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Atau bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri sehingga produk menjadi leader. Oleh karena itu hasil analisis menyatakan bahwa produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit diterima oleh pasar potensialnya, maka rencana bisnis akan akan dianggap tidak layak. Pasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian terbentuklah harga. Analisis permintaan yang menghasilkan suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari perkiraan penjualan, perusahaan dapat memperkirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat-alat produksi, ketersediaan bahan baku dan daya tampung gudang. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang 7 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Konsep permintaan di dalam pasar dibagi atas 2 bagian yaitu permintaan konsumen (perseorangan) dan permintaan pasar. Permintaan konsumen (secara perseorangan) terhadap barang dan jasa akan menentukan macam serta jumlah barang dan jasa yang harus dihasilkan, berapa biaya yang diperlukan serta berapa harga barang tersebut. Permintaan perseorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintaan dalam pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran : 1. Harga barang-barang atau konsep (ide) lain : pada permintaan barang atau ide, barang-barang atau ide ada yang saling bersaing dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti ini dapat menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang atau ide. 2. Biaya faktor produksi : pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal terpenting dalam proses produksi. Jika pengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, maka dapat mengurangi penawaran di dalam suatu kegiatan ekonomi tertentu. 3. Tujuan perusahaan : jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, dapat saja perusahaan tidak menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Tujuan perusahaan dapat bermacam- 8 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. macam dan dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap penentuan tingkat produksinya. 4. Tingkat teknologi : tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam menentukan jumlah barang yang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi ongkos produksi, mempertinggi produktivitas dan mutu, yang cenderung mengakibatkan terjadi kenaikan penawaran. 2.1.2 Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran ada 3 tahap kegiatan besar yang perlu dicapai adalah: A. Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasarnya. 1. Segmentasi pasar Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian melakukan dan praktek-praktek pengkombinasian pembelian. dari Manajemen beberapa variabel dapat untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas dalam segmentasi pasarnya. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah : a. Aspek geografis : komponen-komponennya antara lain seperti bangsa, negara, propinsi dan kabupaten/kotamadya. b. Aspek demografis : komponen-komponennya seperti usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin dan pendapatan. 9 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Aspek psikografis : komponennya seperti kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. d. Aspek prilaku : komponennya seperti kesempatan, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap. Agar segmentasi pasar dapat berguna harus diperhatikan karakteristik berikut, yaitu dapat diukur, maksudnya besar pasar dan daya beli segmen ini dapat diukur walaupun ada beberapa komponen sulit untuk diukur. Dapat dijangkau maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun ada kelompok pasar potensial yang sulit dijangkau. Besar segmen maksudnya berapa besar segmen yang harus dijangkau agar penjualan dapat menguntungkan secara signifikan. Dapat dilaksanakan maksudnya sejauh mana program yang efektif itu dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini. 2. Menetapkan pasar sasaran Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu segmen mana yang akan dilayani. Analisis dapat dilakukan dengan memperhatikan 3 faktor : a. Ukuran dan pertumbuhan segmen Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan 10 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling sesuai. b. Kemenarikan struktur segmen Suatu segmen mungkin mempunyai suatu ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan harus tetap mempelajari berbagai faktor-faktor structural yang utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. c. Sasaran dan sumber daya Perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya dalam kaitannya dengan segmen pasar. Walau ada segmen pasar yang bagus akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya walau segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetapi harus dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber dayanya, misalnya : keterampilan tenaga pelaksananya untuk masuk ke pasar itu lebih baik dari pesaingnya. 3. Menentukan posisi pasar Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Untuk menentukan posisi pasar, terdapat 3 langkah yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut : 11 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif. Misalnya apabila perusahaan menawarkan suatu produk yang bermutu, ia harus menyerahkan produk yang bermutu pula. Jadi posisi berawal dengan mengadakan perbedaan (diferensiasi) atas tawaran pemasaran perusahaan sehingga ia akan memberikan nilai lebih besar daripada tawaran pesaing. Sebuah perusahaan dapat mendiferensiasikan tawarannya sehingga berbeda dari tawaran pesaing, misalnya dibedakan menurut produk, layanan, personil, dan citra (image). b. Memilih keunggulan kompetitif Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial,selanjutnya kompetitif sebagai dasar harus bagi dipilih satu keunggulan kebijakan penentuan posisinya.Perusahaan harus menetapkan beberapa perbedaan dan perbedaan mana yang akan dipromosikan. Perusahaan sebaiknya menentukan posisinya dengan lebih dari satu pembeda tetapi jangan pula terlalalu banyak, misalnya Volvo menentukan posisinya sebagai produk yang paling aman dan paling tahan lama. Masing – masing perbedaan berpotensi menimbulkan biaya bagi perusahaan dan manfaat bagi pelanggan, oleh karena itu perusahaan harus dengan cermat menyeleksi cara – cara yang akan 12 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. diterapkannya untuk membedakan dirinya dari yang lain sehingga hasilnya dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh pelanggan. c. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi Pada tahap ini, perusahaan harus mengambil langkah – langkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen sasaran. Jika perusahaan memutuskan untuk membangun posisi atas dasar mutu dan layanan yang lebih baik, maka dia harus mewujudkan posisi itu. Posisi itu dapat terus berkembang secara berangsur – angsur disesuaikan dengan lingkungan pemasaran yang selalu berubah. B. Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, serta perihal sikap, perilaku, serta kepuasan mereka atas produk-produk sejenis. 1. Sikap konsumen Sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkin orang merespon secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatifalternatif pilihan yang diberikan. Ada kecendrungan untuk menganggap bahwa sikap merupakan faktor yang tepat untuk meramalkan perilaku yang akan datang, jadi sikap digunakan untuk menilai efektifitas kegiatan pemasaran. a. Kerakteristik sikap Karakteristik – karakteristik : - Memilih objek atau tujuan : sikap yang berhubungan dengan orang atau objek tertentu. Sikap merupakan reaksi dari 13 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. tindakan seseorang atau keadaan objek tertentu dimana objek ini merupakan hal yang membentuk suatu tindakan, seperti : menentukan tempat dimana akan membeli produk. - Memilih petunjuk, derajat dan intensitas : sikap menunjukkan apa yang dirasakan seseorang terhadap objek misalnya senang atau tidak senang terhadap objek. Derajat menunjukkan seberapa besar orang tersebut suka atau tidak suka akan objek. Sedangkan intensitas untuk menunjukkan suatu tingkat keyakinan atau kepercayaan terhadap objek. - Memiliki struktur : sikap cenderung tetap dan mungkin berubah tetapi biasanya tidak cepat. Sikap yang dekat dengan pusat struktur ini berarti mempunyai derajat sentrabilitas yang tinggi dan sebaliknya. Struktur mempunyai tiga komponen yang menunjang : sikap pengetahuan, emosi, dan kecenderungan perilaku. - Dapat dipelajari : bahwa sebuah sikap merupakan hasil sebuah proses belajar yang didahului oleh seorang individu. b. Sumber sikap Sikap memiliki dua sumber utama yaitu : pengalaman pribadi, yakni pengalaman langsung konsumen dengan produk, jasa dan toko yang dapat membantu menciptakan dan mempertajam sikap konsumen terhadap objek tersebut, dimana pengalaman akan dievaluasi kembali sebagai objek lama, dan hal ini akan 14 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. mengembangkan sikap terhadap objek. Pengalaman kelompok, yaitu seseorang yang dipengaruhi oleh anggota kelompoknya. Sikap terhadap suatu produk dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu seperti keluarga, rekan, dan kelompok masyarakat sekitar. c. Fungsi sikap - Fungsi penyesuaian : penyesuaian sikap terhadap persepsi mereka terhadap sesuatu objek. - Fungsi pertahanan ego : untuk melindungi diri dari hal-hal yang merusak citra diri, serta untuk membantu citra diri yang kadang sering tanpa disadari terancam. - Fungsi pengekspresian nilai, bahwa sikap memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan nilai – nilai. - Fungsi pengetahuan, setiap orang membutuhkan dunia yang terstruktur dan teratur oleh karena itu muncullah sikap untuk memproses pengetahuan. d. Komponen sikap Sikap memiliki tiga komponen utama yaitu : komponen kongnitif, komponen ini terdiri atas kepercayaan konsumen dan pengetahuannya tentang objek. Kepercayaan atas objek biasanya dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan dan pengetahuan atas objek yang semakin mendukung keseluruhan komponen kongnitif pada sikap atas objek itu 15 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 2. Perilaku konsumen Prilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu informasi mengenai prilaku ini perlu dikumpulkan sebanyak mungkin. Prilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Prilaku konsumen berpengaruh terhadap dua faktor utama, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelompok sosial, dan referensi serta keluarga. Faktor lain terdiri dari faktor psikologis : motifasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. 3. Kepuasan konsumen Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan nilai – nilai perusahaan. Untuk mengendalikan tingkat kehilangan pelanggan agar tetap pada posisi yang aman, perusahaan perlu mengambil 4 langkah, yaitu : a. Menentukan tingkat bertahannya pelanggan b. Membedakan berbagai penyebab hilangnya pelanggan dan menentukan penyebab utama yang bisa dikelolah dengan baik. 16 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Memperkirakan hilangnya keuntungan dari pelanggan yang hilang. d. Menghitung biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan pelanggan Untuk menciptakan loyalitas pelanggan, perusahaan hendaknya melakukan strategi yang berwawasan hubungan kemitraan dengan pelanggan : a. Biasa : menjual produk namun tidak menghubungi pelanggan lagi. b. Reaktif : menjual produk dan meminta pelanggan menghubunginya, misalnya jika mempunyai suatu keluhan. c. Bertanggung jawab menghubungi pelanggan segera setelah penjualan untuk menanyakan apakah produk atau jasa memenuhi harapan pelanggan atau tidak. d. Proaktif : menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu dengan saran untuk peningkatan penggunaan produk. e. Kemitraan : bekerja sama dengan pelanggan untuk mencapai penghematan bagi pelanggan atau membantu pelanggan bekerja lebih baik. C. Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran. Stanton (1995) mengatakan bahwa pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan–kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang–barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan – kebutuhan pembeli, baik actual maupun yang potensial. 17 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 1. Analisis Persaingan Perusahaan dapat menemukan bidang–bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan sekaligus mengetahui pula yang menjadi titik– titik kelemahan kompetitifnya sehingga dapat disusun suatu strategi menyerang maupun bertahan terhadap pesaing–pesaingnya. Berikut ini langkah – langkah dalam menganalisi pesaing yang dikemukakan oleh KOTLER : a. Mengidentifikasi Pesaing perusahaan dapat mengidentifikasi para pesaingnya yang memiliki ciri –ciri sebagai berikut : - Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar. - Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. - Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama. - Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama. b. Menentukan Sasaran Pesaing Pada dasarnya semua pesaing akan berusaha memaksimalkan laba mereka, teapi kenyataanya pesaing berbeda dalam penekanan pada laba, baik laba jangka pendek maupun jangka panjang, apalagi orientasi pesaing yang bukan untuk memaksimalkan laba 18 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. melainkan memuaskan pelanggan yang kemuanya itu memiliki sasaran yang relatif berbeda seperti dalam hal komponen pangsa pasar, arus kas, pemakaian teknologi dan pelayanan. Jadi, dengan mengetahui sasarn pesaing beserta penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situainya sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan kompetitif. c. Mengidentifikasi Strategi Pesaing Pesaing pada umumnya dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompok memiliki strategi yang serupa (kelompok strategik). Perusahaan perlu menelaah semau dimensi yang mengidentifikasi kelompok–kelompok strategik yang bersangkutan, seperti mutu, ciri, ragam produk dari masing–masing pesaing, juga layanan, kebijakan harga, distribusi, program promosi, dan lain lain. d. Menilai Kekuatan Dan Kelemahan Pesaing Untuk mengetahui apakah pesaing menjalankan strategi hal ini tergantung pada masing–masing pesaing. Jadi perusahaan harus mengidentifikasi secara tepat kekuatan dan kelemahan mereka. Biasanya perusahaan mengetahui hal tersebut dari pesaingnya melalui data sekunder, pengalaman pribadi, dan desas desus. Tetapi sebaiknya perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dialer, selanjutnya data itu dianalisis 19 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing. e. Mengestimasi Pola Reaksi Pesaing. Perusahaan perlu tahu tentang mentalitas pesaing tertentu kalau ingin mengantisipasi bagaima pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap tidakan pesaing lainnya. Stragi, sasaran, program, kekutan dan kelemahan pesaing dapat dijadikan sebagai indikator mentalitas itu. Beberapa pesaing hanya akan bereaksi terhadap serangan tertentu saja dan tidak untuk serangan lainnya, sehingga beberapa pesaing menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan sebelumnya. f. Memilih Pesaing Setelah perusahaan dapat menentukan pesaing utamanya melalui keputusan sebelumnya mengenai sasaran pelanggan, saluran distribusi dan bauran pemasaran, selanjutnya diputuskan pesaing mana yang harus diserang. 2. Bauran Pemasaran Produk Barang Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran dipecah atas 4 kebijakan pemasaran yang disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion). 20 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. a. Kebijakan Produk Produk berupa barang dapat dibedakan atau diklasifikasikan menurut macamnya. Misalnya, ia dapat dibedakan menjadi barang konsumsi, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi dan barang industri yaitu barang yang dibeli untuk diolah kembali. Pengembangan sebuah produk mengharuskan sebuah perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akabn diberikan oleh produk itu. Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk seperti mutu, ciri, dan desain. Mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan untuk manfaat produk serta coraknya. Jadi, produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusi. b. Kebijakan Harga Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor 21 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. lingkungan external. Faktor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya: memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan pangsa pasar atau kepemimpinan mutu produk. Keputusan harga disesuaikan dengan strategi marketing mixnya dimana manajemen harus mempertimbangkannya sebagai satu keseluruhan. Faktor external, pasar dan permintaan konsumen merupakan harga tertinggi oleh karenanya sebelum menetapkan harga, harus dipahami dulu hubungan antara harga dengan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk jenis pasar yang berbeda maupun persepsi konsumennya, lalu dianalisis dengan metode-metode yang sesuai. Faktor-faktor external lainnya adalah kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, biaya bunga, dan keputusan-keputusan pemerintah. c. Kebijakan Distribusi Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang, dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu suatu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Saluran distribusi ini membentuk tingkatan saluran untuk menentukan panjangnya saluran distribusi. Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan. Mendesain system saluran 22 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendala saluran, pengidentifikasian alaternatif-alternatif saluran yang utama serta mengevaluasinya. Selanjutnya, perlu kita tetapkan sasaran dan kendala saluran, setelah itu perusahaan menetapkan sasaran yang hendak dicapai oleh salurannya kemudian mengidentifkasi alternatif-alternatif salurannya yang berhubungan dengan jenis perantara, jumlah perantara, dan tanggungjawab anggota saluran d. Kebijakan Promosi Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk itu kepada masyarakat agar produk itu dikenal dan dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang disebut dengan strategi bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan atau sales promotion, hubungan masyarakat (public relation) dan penjualan perorangan (personal selling). 3. Bauran Pemasaran Produk Jasa Untuk jasa, baurannya dapat diperluas denagn menambahkan tiga elemen, yaitu orang (people), bukti fisik (psysikal evidence) dan proses jasa itu sendiri (process). Orang yang dimaksudkan disini adalah semua partisipan (staf perusahaan, koonsumen, dan konsumen lain dalam ligkungan jasa tersebut) yang memainkan sebagian 23 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. penyajian jasa, yaitu berlangsung dalam peran selama proses dan konsumsi jasa waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Bukti fisik adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut, untuk proses jasa mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensinya jasa yang diberikan kepada konsumen, dengan demikian pemasaran harus dilibatkan ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasaran juga sering terlibat dalam atau bertangungjawab terhadap pengawasan kualitas jasa. 2.2 Aspek Teknis dan Teknologi Pada aspek ini yang akan dianalisis adalah aspek teknis dan teknologi yaitu dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi rutin bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, begitu pula dengan aspek teknologi yang akan dicapai. A. Masalah manajemen operasional Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, kordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan didalam perusahaan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, 24 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya.Tugas manajemen operasional diperusahaan adalah untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan masalah-masalah produksi atau operasi. Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan yaitu: 1. Masalah Penentuan Posisi Perusahaan Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu diputuskan bagaimana hendaknya posisi perusahaan ditentukan. Keputusan itu meliputi pemilihan strategi berproduksi, penentuan produk yang akan ditawarkan ke pasar, termasuk penentuan kualitasnya. 2. Masalah desain. Hal ini mencakup mengenai perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan dibidang rancang bangun (design). Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini meliputi : perencanaan tata letak pabrik atau ruangan, proses operasi, teknologi yang digunakan, perencanaan bangunan, tata letak (lay out) ruangan, dan lingkungan kerja. 25 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 3. Masalah Operasional. Masalah operasional biasanya timbul pada saat proses produksi berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasioanal ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya produksi. B. Masalah proses produksi dan operasi Persoalan dalam proses produksi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun , persoalan–persoalan itu akan dipilah–pilah dan disesuaikan. Untuk proses manufaktur, persoalan–persoalan dalam proses tersebut dikelompokkan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut : 1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan utamanya adalah : a. pemilihan strategi produksi b. pemilihan dan perencanaan produksi c. perencanaan kualitas 2. Kelompok Masalah Desain, persoalan utamanya adalah : a. pemilihan teknologi b. perencanaan letak pabrik c. perencanaan tata letak (layout) 3. Kelompok Masalah Operasional, persoalan utamanya adalah: a. perencanaan jumlah produksi b. manjemen persediaan 26 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. materials requirement planning d. pengawasan kualitas produksi I. Pemilihan Strategi Produksi Agar barang dan jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya terlebih dahulu dilakukan penelitian seperti penelitian pasar dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini, akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternative untuk dibuat. II. Pemilihan Dan Perencanaan Produksi setelah beberapa alternatf produk tersaring, maka akan dibuat beberapa produk yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Pada umumnya penetapan produk akan dilakukan melalui tahapan-tahapan pekerjaan : a) penetuan ide produk dan seleksi pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan akan diterima pasar, aspek teknis berguna untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya sedang aspek keuangan menilai apakah produk tersebut jika dihasilkan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan. b) pembuatan desain produk awal dalam membuat design produk awal, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang 27 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, design, seni dan estetika barang yang akan diproduksi. c) pembuatan prototip dan pengujian prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Prototip ini berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah dutetapkan. d) Implementasi Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan ditawarkan dipasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya antara lain preference matriks yaitu produk dinilai melalui beberapa kriteria yang dianggap penting, lalu kriteria itu dibobotkan kepentingannya kemudian nilailah kondisi produk berdasarkan kriteria-kriteria tersebut selanjutnya carilah rata-rata skornya terakhir bandingkan rata-rata skor itu dengan standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nilai diatas standar maka dianggap bahwa produk tersebut berada pada kondisi sukses, minimal pada saat itu. III. Rencana Kualitas Kualitas produk baik yang berupa barang atau jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya antara lain : 28 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. a) Produk berupa barang Menurut David Garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui 8 dimensi : - Performance barkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan suatu karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. - Features berkaitan dengan probabilitas (kemungkinan) suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. - Conformance berhubungan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan. ketepatan antara Konfirmasi karakteristik merefleksikan design produk derajat dengan kerakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. - Durability berkaitan dengan refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. - Serviceability berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. - Aesthetics berkaitan dengan kerakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. 29 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Fit and finish berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. b) Produk jasa (service) menurut Zeithaml Et. Al. mengemukakan 5 dimensi dalan menentukan kualitas jasa yaitu : - Reability yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. - Responsiveness yaitu kemampuan kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, menangani transaksi dan menangani keluhan pelanggan. - Assurance meliputi kemampuan karyawan atas : pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, keterampilan dalam memberikan informasi, dan lain-lain. - Emphaty yaitu perhatian secara individual yang berikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan u ntuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan. - Tangibles meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruang front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, 30 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. kerapihan, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan. IV. Pemilihan Teknologi Pemilihan teknologi untuk berproduksi pada saat ini, baik untuk produk barang maupun untuk jasa telah berkembang terus menerus sesuai dengan kemajuan zaman. Hendaknya kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktifitas yang tinggi pula. Akan tetapi dibalik dari kelebihan yang dimilikinya terdapat pula kelemahannya, seperti teknologi tersebut belum cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternalnya. Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih satu cara, sehingga teknologi yang dipilih perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang biasa dipakai adalah : mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan. Disamping itu beberapa criteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam mengoperasikan teknologi dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan. V. Rencana Kapasitas Produksi Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas produksi dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output). Rata-rata 31 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. penggunaan kapasitas dapat diukur dengan persentase pemakaian kapasitas untuk berproduksi dibagi dengan kapasitas yang tersedia. Jika masih tersedia cadangan kapasitas, disebut dengan capacity cushion. Rencana kapasitas produksi tergantung dari beberapa pilihan system, antara lain : a) Skala Ekonomi Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per-unit yang paling rendah. Akan tetapi, cara ini memiliki kelemahan, seperti : waktu pengembalian modalnya berjangka panjang, akibatnya produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan selera konsumen. b) Focused Fasilities Cara ini mempertahanakan volume produksi yang tinggi diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu dalam kapasitas produksi terdapat 2 ekstrim strategi : - Strategi ekspansi : yang mana strategi ini bersifat proaktif, yaitu dengan malakukan penelitian pasar untuk mengetahui apakah untuk waktu yang akan datang permintaan pasar atas produk akan meningkat atau sebaliknya, sehingga kapasitas produksi harus ditambah atau dikurangi. 32 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Strategi Wait And See : dimana cara ini dilakukan jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat. VI. Perencanaan Letak a) Perusahaan Manufaktur Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara seksama karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti : biaya. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatijan dalam merancang letak pabrik yaitu : - Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan tempat produk dijual. - Letak bahan baku utama. - Sumber tenaga kerja. - Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik disekitar pabrik adalah penting bagi proses produksi agar tidak terganggu. - Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku ke pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar. - Fasilitas untuk pabrik, seperti pengadaan onderdil untuk kendaraan, serta fasilitas untuk karyawan. - Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aktifitas pabrik secara positif maupun negatif. 33 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Peraturan pemerintah (AMDAL). b) Perusahaan Jasa Letak lokasi fasilitas jasa dapat dibagi menjadi 2 : - Pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa seperti : pasien mendatangi tempat praktek dokter. - Peyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran. Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain : mudah dan dapat di akses oleh konsumen, tempat parker yang memadai, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi pesaing dan izin lokasi dari pihak berwenang. VII. Perencanaan Tata Letak (Layout) a) Industri Manufaktur Bagi perusahaan manufaktur, ada tiga jenis tempat yang perlu diatur layout-nya, yaitu : - Tata letak pabrik Penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai dalam pabrik, sepereti letak mesin, letak alat produksi, lajur pengangkutan barang, dan seterusnya. Letak dari fasilitas tersebut harus sesuai dengan jenis produk agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Faktor yang perlu dipetimbangkan dalam menyusun layout pabrik : 34 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.   sifat produk yang dibuat. jenis proses produksi. Proses produksi yang dilakukan dengan proses continuous berbeda dengan intermittent.    jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan, jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi perubahan proses dikemudian hari  aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat atau mengganggu  penggunaan ruangan hendaknya efektif untuk bekerja, juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.  letak mesin dan fasilitas lain hendaknya memperhatikan kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan. - Tata letak kantor Tata letak kantor hendaknya disesuaikan dengan besar kecilnya investasi. Tata letak harus dirancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitas pemakaian ruangan, struktur organisasi yang diterapkan serta bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin. - Tata letak gudang Hal utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak gudang antara lain besar kecilnya investasi, bahawa tata letak gudang hendaknya dapat memudahkan aktifitas bongkar muat 35 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. barang fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah. Layout ini juga perlu memperhatikan keselamatan barang serta lingkungan dan keselamatan kerja didalam gudang. b) Industri Jasa Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa meliputi : - Pertimbangan spasial adalah aspek-aspek seperti tekstur, warna dan lain-lain, handaknya dipertimbangkan, dikombinasikan dan dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya. - Perencanaan ruangan mencakup perancanagan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengakapan lainnya dalam ruangan serta desain aliran sirkulasi. - Perlengkapan atau perabotan mencakup berbagai fungsi antara lain sebagai sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya. - Tata cahaya mencakup fungsi sebagai penerangan ruangan, hendaknya juga diperhatikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan diruangan tersebut agar sesuai dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka - Warna mencakup fungsi dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. 36 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis mencakup fungsi yang saling terkait dalam unsur penampilan visual, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang digunakan untuk maksud tertentu misalnya penunjuk arah atau tempat, keterangan atau informasi dan sebagainya. VIII. Perencanaan Jumlah Produksi Dalam industri manufaktur, ada beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perencanaan jumlah produksi perubahan, yang biasanya dijadikan sebagai pembatas bagi jumlah produksi yang akan dihasilkan : a. Permintaan.Jumlah permintaan konsumen dapat diperkirakan dengan cara-cara seperti yang telah dijelaskan pada aspek pasar dan pemasaran. b. Kapasitas pabrik.Jumlah permintaan hanya dapat disediakan berdasarkan pada kapasitas yang dimiliki oleh mesin yang tersedia. c. Suplai bahan baku.Pada faktor ini mencakup mengenai jumlah bahan baku yang tersedia terbatas, usia bahan baku dan harga bahan baku. d. Modal kerja.Kemampuan modal kerja dalam membiayai produksi hendaknya tersedia sesuai dengan kebutuhannya. e. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan jumlah produksi. 37 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Metode untuk perencanaan jumlah produksi dibagi atas tiga : a. Metode break event point b. Metode marginal cost dan marginal revenue c. Metode linier programming IX. Manajemen Persediaan Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningakat secara tajam, atau untuk mensuplay kekurangan bahan baku.Untuk mengendalikannya diperlukan suatu manajemen persediaan yang mana dibagi atas dua, yaitu : permintaan bersifat independent ialah sifat permintaan bahan bakunya tidak tergantung pada produksi barang lain, permintaan bersifat dependent ialah sifat permintaan barang tergantung pada jumlah suatu produk yang dibuat. X. Pengawasan Kualitas Produksi Kualitas produk baik berupa barang maupun jasa merupakan satu kesatuan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan para konsumen.Untuk memahami kualitas, dapat digunakan trilogy manajerial yang meliputi : a. Perencanaan kualitas merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi keinginan konsumen. b. Pengendalian kualitas dilakukan pada tahap operasi. 38 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Perbaikan kualitas bertujuan untuk mencapai tingkat yang labih baik daripada sebelumnya. 2.3 Aspek Manajemen dan Organisasi Pada aspek ini bertujuan untuk pembangunan proyek bisnis dan implementasi bisnis berdasarkan pendekatan perencanaan, pengorganisasian, actuating, dan pengendalian. A. Perencanaan 1. Membuat Perencanaan Proses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternative pendekatan yaitu : pendekatan atas bawah (top down) yang mana pendekatan ini dilakukan oleh pimpinan organisasi dan organisasi dibawahnya hanya melakukan hal-hal yang telah direncanakan, pendekatan bawah atas (bottom up) perencanaan ini dilakukan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran atau situasi yang dihadapi organisasi yang selanjutnya memberikan kewenangan kepada menajemen ditingkat bawah untuk meyusun perencanaan, pendekatan kelompok yang mana pendekatan ini dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan, pendekatan campuran yang mana pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedang perencanaan detailnya diserahkan kepada manajemen bawahnya. 39 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 2. Fungsi Perencanaan Dan Bencana a. Penerjemah kebijakan umum perusahaan yang ditetapkan manajemen puncak yang bersifat umum. b. Berupa perkiraan yang bersifat ramalan dengan analisis ilmiah serta berdasarkan fakta dan data masa lalu/masa sekarang c. Berfungsi ekonomi d. Memastikan suatu kegiatan agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh orang organisasi. e. Alat koordinasi agar dalam rencana kerja dapat berjalan lancar f. Alat atau sarana pengawasan nutuk mengukur apakah suatu rencana kerja telah terealisasi atau belum. 3. Macam-Macam Perencanaan a. Sisi jangka waktu terdiri dari perencanaan jangka panjang (20-30 tahun kedepan), perencanaan jangka menengah (3-5 tahun kedepan), perencanaan jangka pendek (paling lama 1 tahun). b. Sisi tingkatan manajemen terdiri dari perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan fisi misi serta strategi perusahaan guna mencapai tujuan dalam jangka panjang, sedangkan perencanaan operasional berfunhsi unutuk memperjelas makna suatu strategi utama denga identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek yang memiliki program kerja dalam bentuk kegiatan usaha sehari-hari. 40 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 4. Program Kerja Penyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan penerapannya dalam bentuk program kerja perlu diperhatikan anggaranya 5. Anggaran Anggaran adalah rencana yang disussun secara systematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untik periode tertentu dimasa yang akan datang. Manfaat anggaran bagi perusahaan antara lain : membuktikan adanya perencanaan perusahaan yang terpadu, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, alat koordinasi kerja, alat pengawasan kerja, dan sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Dalam perencanaan anggaran dikenal ada macam 4 sistem : a. Sistem anggaran tradisional yang mana sistem ini disusun berdasarkan system pengeluaran. Macam-macam anggaran yang umum dengan mengguanakan system anggaran tradisional dalam suatu perusahaan kecil manufaktur : anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran variable, anggaran biaya overhead pabrik, anggaran modal, anggaran piutang, anggaran kas b. System anggaran hasil karya disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai c. System PPBS (Planning Programming Budgeting System) yang mana anggaran biasa diterpkan pada perusahaan modern dan 41 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. perusahaan besartermasuk dalam APBN yang dikelolah pemerintah. Penyusunan anggaran ini bertolak dari rencana dan program kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing organisasi. d. System ZBB (Zero Base Budgeting) menghubungkan antara proses perencanaan, pemprograman, dan penganggaran melalui evaluasi berbagai program yang telah dan sedang dilaksanakan bersamaan dengan rencana yang diusulkan. B. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian untuk 2 kegiatan pokok, yaitu membangun proyek maupun mengimplementasikan bisnis secara rutin, hendaknya dikaji dari beberapa sisi seperti : bagaimana langkah-langkah dalam pengorganisasian, bagaimana asasorganisasi yang hendaknya dipilih, bagaimana struktur organisasi yang dirancang, dan bagaimana prestasi organisasi yang diingikan.setelah dilakukan pengkajian berdasarkan aspek-aspek ini hendaknya diahiri dengan suatu rokomendasi berupa hasil studi yang menyatakan bahwa rencana pengorganisasian dapat diterima atau tidak. Adapun jenis-jenis organisasi, sebagai berikut : 1. Organisasi Lini Dalam organisasi ini, kekuasaan berjalan langsung dari atas kebawah. Kelebihan dari organisasi ini : - Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya. - Disiplin dan mentalitas cukup baik. 42 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Koordinasi mudah dilakukan. - Proses pengambilankeputusan tidak rumit. - Pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan. Kelemahan dari organisasi ini : - Tujuan pribadi pimpinan tidak dapat dibedaka dengan tujuan organisasi. - Karyawan tidak dapat berkembang karena dikendalikan oleh pimpinan - Sering kali pimpinan bertindak otoriter dan dictator Pimpinan Manajer Pemasaran Salesman Salesman Manajer Produksi Salesman Salesman Gambar Struktur Organisasi Lini 2. Organisasi Fungsional Tipe organisasi ini masalh pembagian kerja mendapat perhatian sungguh-ungguh. Kelebihan dari organosasi ini : - Para karyawan dapat tampil dibidang masing-masing. - Efisiensi dan priduktifitas dapat ditingkatkan. 43 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Solidaritas, moral dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya tinggi. Kelemahan dari organisasi ini : - Pekerjaan kadang-kadang membosankan. - Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja Pimpinan Bagian Pemasaran Bagian Produksi Bagian Litbang Bagian Keuangan Gambar Struktur Organisasi Fungsional 3. Organisasi Lini dan Staf Organisasi ini umumnya digunakan pada organisasi yang besar yang mana daerah kerjanya luas dan pekerjaannya banyak. Kelebihan dari organisasi ini : - Asas pembagian pimpinan tetap. - Adanya pembagian tugas yang jelas. - Bentuk organisasi fleksibel. - Pengambilan keputusan relative mudah. - Koodinasinya mudah. Kelemahan dari organisasi ini : - Sering terjadi perbedaan perintah dan bantuan nasehat. - Solidaritas karyawan kurang. 44 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Pimpinan Bagian Pemasaran Salesman Salesman Bagian Produksi Teknisi Bagian Litbang Bagian Keuangan Perakit Gambar Struktur Organisasi Lini dan Staf 4. Organisasi Produk Kelebihan dari organisasi ini : - Penanggung jawab produk yang jelas. - Paling sesuai dengan lingkungan yang tidsak stabil dengan perubahan yang cepat. Kelemahan dari organisasi ini : - Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis. - Integrasi maupun standarisasi antar produk sulit tercapai. - Koodinasi anatar produk sulit dilakukan. 45 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Pimpinan Perusahaan Pimpinan Produksi Bagian Produksi II Bagian Produksi III Bagian Personalia Bagian Keuangan Bagian Litbang Bagian Personalia Bagian Keuangan Bagian Litbang Bagian Pemasaran Bagian Keuangan Bagian Litbang Gambar Struktur Organisasi Produk 5. Organisasi Hybrid Kelebihan dari organisasi ini : - Gabungan fungsional dan produk dimana struktur produk memiliki konsepsi fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan beberapa fungsi lainnya tetap dikuasai perusahaan. Kelemahan dari organisasi ini : - Fungsi yang tidak disetralisasi memerlukan efisiensi dan keahlian fungsional. 46 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Pimpinan Bagian Produksi Bagian Pemasaran Produk I Bagian Keuangan Bagian Logistik Bawahan Bawahan Produk II Bawahan Bawahan Produk III Gambar Struktur Organisasi Hybrid 6. Organisasi Matriks Kelebihan dari organisasi ini adalah : - Mampu mencapai tingkat koodinasi yang cocok untuk tuntutan benda. - Pemanfaatan karyawan fleksibel, menurut jenis produk melalui kegiatan. Kelemahan dari organisasi ini : - Wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan dan frustasi. - Karyawan perlu dilatih agar terampil saling berhubungan dalam matriks. 47 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Pimpinan Dir. Keuangan Dir. Produksi Dir. Personalia Dir. lainnya Divisi Produk A Divisi Produk B Divisi Produk C Divisi Produk D Man. Personalia Man. Produksi Man.Pemasaran Man. Keuangan Gambar Struktur Organisasi Matriks C. Penggerakan (Actauating) Dalam menyusun penggerakan ini agar dapat berjalan dengan baik, hendaknya diperhatikan dari beberapa sisi, seperti : fungsi penggerakan yang harus terpenuhi, serta sikap dan prilaku seorang pemimpin yang hendaknya memenuhi criteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya. Jika syarat-syarat untuk penggerakan ini dipandang akan terpenuhi maka dapat direkomendasikan bahwa dari sisi penggerakan dapat dinyatakan layak. Fungsi penggerakan di dalam manajemen yang pokok adalah : 1. Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut. 2. Melakukan daya tolak kepada seseorang. 3. Membuat seseorang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik. 4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan kepada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja. 48 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang terhadap Tuhannya, negara dan masyarakat. D. Pengendalian (Controlling) Fungsi pokok dari pengendalian tersebut adalah : 1. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahankesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai dengan adanya ketegasan dalam pengawasan yakni dengan memberikan sangsi yang semestinya terhadap penyimpangan yang terjadi. 2. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya pengawasan dapat mengusahakan cara-cara perbaikan. 3. Mendinamisasikan organisasi dengan adanya pengawasan diharapkan sedini mungkin dapat dicegah terjadinya penyimpangan sehingga setiap unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efisien. 4. Mempertebal rasa tanggungjawab dengan adanya pengendalian rutin setiap unit organisasi berikut karyawannya dapat selalu dikerjakan setiap tugas yang diberikan dengan benar sehingga kesalahan dalam pelaksanaan tugas akan kecil kemungkinannya untuk muncul. E. Mengakhiri Pembangunan Proyek Bisnis. Dalam mengakhiri pembangunan proyek banyak hal yang perlu diperhatikan agar dikemudian hari tidak timbul masalah baru. Langkah- 49 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. langkah pokok berikut direkomendasikan untuk membantu proses mengakhiri proyek bisnis : 1. Menetapkan organisator terminasi proyek untuk mengorganisasikan penutupan proyek : menunjukkan manajer terminasi, menunjukkan tim terminasi untuk membantu manajer. 2. Mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan proses terminasi. 3. Menyiapkan laporan dari masing-masing personil terminasi proyek. 4. Mengakhiri semua dokumen finansial, selesaikan semua persoalan pembayaran atas biaya-biaya, dan menyiapkan laporan financial penutupan proyek. 5. Akhiri semua perintah kerja, kontrak, persetujuan, dan out standing supplier. 6. Lengkapi semua dokumen dengan semua pihak yang terkait lalu disetujui. 7. Tutup semua bagian proyek dan mengembalikan semua perlengkapan proyek. 8. Melakukan pos audit atas selesainya proyek, melengkapi semua laporan final ajukan kepada klien 9. Membuat pernyataan persetujuan dari klien bahwa proyek selesai dikerjakan. 10. Tutup semua bagian fisik proyek dan lakukan pemutusan hubungan kerja bagi staf proyek yang masih tersisa. 50 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Pos audit merupakan evaluasi atas tujuan proyek dan hasil kegiatan sebagai pengukuran kembali rencana proyek, anggaran, tanggal jatuh tempo, spesifikasi, dan kepuasan klien. Sedangkan laporan final menyediakan informasi mengenai tahapan pembangunan proyek secara rinci. 2.4 Aspek Legal dan Lingkungan 2.4.1 Aspek Legal A. Pada aspek ini akan dibahas mengenai badan usaha dan orang-orang atau individu yang terlibat dalam decision makers. 1. Bentuk badan usaha a. Perusahaan perseorangan merupakan jenis perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seseorang. b. Firma merupakan bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. c. Perseroan komanditer (CV) merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkansejumlah uang yang jumlahnya tidak perlu sama. d. Perseroan terbatas (PT) merupakan suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban yang terpisah dari yang mendirikan dan yang memiliki. 51 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. e. Perusahaan negara (PN) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh negara. f. Perusahaan pemerintah yang lain (PD) merupakan perusahaan yang mencari keuntungan bagi negara. g. Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. 2. Identitas pelaksana bisnis Ada beberapa peraturan pemerintah yang harus diketahui berkaitan dengan identitas pelaksana bisnis, disesuaikan dengan jenis perusahaan yang dipilih, antara lain kewarganegaraan, informasi bank, keterlibatan pidana atau perdata, hubungan keluarga. B. Bisnis Yang Akan Dilaksanakan Pada tahap ini yang perlu dianalisis adalah : Bidang usaha, fasilitas, gangguan lingkungan, perupahan. C. Dimana Tempat Bisnis Akan Dilaksanakan Lokasi di mana bisnis akan dibangun tidak akan terlepas dari pengaruh yang mungkin saja dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu lokasi bisnis dipersiapkan dengan baik, misalnya : perencanaan wilayah (mendapat izin) dan status tanah (kepemilikan tanah proyek harus jelas). 52 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. D. Waktu Pelaksanaan Bisnis Pada waktu pelaksanaan bisnis semua izin masih harus berlaku dan dilengkapi terlebih dahulu. E. Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis Lembaga keuangan sebagai peminjam telah menentukan syart-syarat dalam rangka pengamatan secara yuridis, baik yang bersifat pencegahan maupun penanggulangan. Syarat-syarat yang ditetapkannya harus dipenuhi oleh pelaksana proyek. F. Peraturan Dan Perundangan Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan undang-undang maupun peraturan lain sebagai penjabaran undang-undang tersebut, seperti Keputusan Menteri (Kepmen), Surat Keputusan (SK), Dirjen dan Peraturan Daerah (Perda). Dengan mengikuti peraturan yang ada, maka secara yuridis formal bisnis/usaha yang akan dijalankan menjadi layak. 2.4.2 Aspek Lingkungan Pada aspek ini mengacu pada AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai suatu dampak kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki maka cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan 53 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. keuntungan proyeknya. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek industri. AMDAL bertujuan untuk mengelola dan memantau proyek serta lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang benar. 2.5 Aspek Ekonomi dan Financial 2.5.1 Aspek Ekonomi Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar diberbagai media yang secara langsung maupun secara tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting, misalnya : PDB (Produk Domestik Bruno), invetasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran. 2.5.2 Aspek Finansial Tujuan dari aspek ini adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dan tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus. 54 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. A. Kebutuhan Dana Dan Sumbernya Beberapa sumber dana yang penting antara lain : 1. Modal pemilik perusahaan yang disetorkan. 2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal. 3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal. 4. Kredit yang diterima dari bank. 5. Sewa gedung dari lembaga non bank. B. Aliran Kas (Cash Flow) Lapoan perubahan kas disusun untuk menunju7kkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan sumber kas dan pengguna kas. Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat insidentil. Kas mempunyai 3 komponen utama yaitu : initial cash flow berhubungan dengan pengeluaran untuk infestasi, operasional cash flow yang biasanya mempunyai selisi netto yang positif yang dapat dipakai untuk mencicil pengembalian infestasinya dan terminal cash flow merupakan cash flow dari nilai sisa aktiva tetap yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal karja awal. C. Biaya Modal (Cost Of Capital) Konsep cost of capital dimaksudkan untuk menentukan besar biaya ril dari masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinfestasi. 55 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. D. Initial Dan Operational Cash Flow Initial dan operasional cash flow merupakan rencana keluar masuk dana jika proyek sudah dioperasionalkan. E. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis) Pada saat kita perkiraan arus kas dimasa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatya, hasil prhitungan diatas kertas dapat meyimpang jauh dari kenyataan, dengan adanya ketidak pastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Manfaat dari analisis kepekaan yaitu berupa pemaksaan kepada manajer proyek untuk mengidentifikasikan sebanyak mungkin variabel-variabel yang belum diketahui dan mengungkapkan taksiran yang menyesatkan atau yang tidak tepat. Kelemahan dari analisis kepekaan salah satunya adalah sangat relatifnya nilai-nilai dari optimistis dan pesimistis itu sendiri. Masalah kedua mengenai variable yang mendasarinya bisa jadi saling berhubungan F. Penilaian Dan Pemilihan Investasi Cara melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis perioritas, yaitu : 1. Metode penilaian investasi. Metode ini terbagi atas, yaitu : payback periode (untuk menutup kenbali pengeluaran investasi dengan aliran kas), net present value (selisi antara present value dengan nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang), internal rate of return (untuk mencari tingkat bunga yang 56 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang di harapkan dimasa datang), profitability index (perbandingan antara nilai sekarang atau present value dari rencna penerimaan kas bersih dimasa yang akan datng dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan), break event point (suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel didalam kegiatan perusahaan). 2. Pilihan leasing atau beli. 3. Urutan prioritas 57 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian dalam penulisan ini terletak pada Batam Center, Kurnia Jaja, Jln. Kutilang 5 No. 25 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah kelayakan dari usaha yang akan didirikan. 3.3 Jenis dan Sumber Data Dalam pengumpulan data untuk penulisan laporan AKP ini, maka jenis data yang dikumpulkan dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan dokumen dan bahan laporan tentang jenis penelitian yang berkaitan atau yang berhubungan dengan jenis penelitian ini. Sedangkan sumber data yang diperoleh melalui : 1. Penelitian Kepustakaan yaitu penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data-data dengan jalur membaca literature yang ada hubungannya dengan proses pemecahan masalah. 58 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 2. Penelitian Lapangan yaitu penelitian langsung yang diadakan pada tempat penelitian dan mengamati langsung objek yang sedang diteliti. 3.4 Metode Pengambilan Data Dalam peneliitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara 2. Observasi lapangan 3.5 Metode Pengolahan Data Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Net Present Value 2. Break Event Point 3.6 Metode Analisis Dalam penelitian ini, metode yang di gunakan dalam analisa adalah melihat hasil dari pengolahan data. 59 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 3.7 Metode Kesimpulan Dalam memperoleh kesimpulan dari penelitian, ada hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Analisis 2. Evaluasi hasil pengolahan data. 3.8 Kerangka Pemecahan Masalah (Flow Chart) Mulai Pengumpulan Data Pemunculan Konsep (Ide) Tidak Pemenuhan Persyaratan Konsep Ya Perancangan Dan Pembuatan Konsep Analisis dan Pembahasan Kesimpulan Selesai 60 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Aspek Pasar 4.1.1 Pengumpulan Data A. Penetapan Masalah dan Tujuan 1. Masalah Bagaimana agar konsep (ide) dapat dipergunakan, hal ini ditinjau dari market full yang disesuaikan dengan permintaan (need) dengan melihat dari strategi pemasaran tersebut. 2. Tujuan - Menentukan kebutuhan atau keinginan dari pasar sasaran dan pemberian keputusan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari para pesaing. - Mengkonsentrasikan kebutuhan atau keinginan pada pencapaian efisiensi yang tinggi dan pencakupan distribusi yang luas. 4.1.2 Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data untuk mengetahui permintaan pasar, dimana langkah yang pertama dilakukan dalam menilai peluang pasar adalah memperkirakan jumlah seluruh permintaan pasar. 61 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Marketing Mix 1. Produk - Produk yang diproduksi adalah konsep acara. - Kualitas : Jika ditinjau dari segi kualitas, maka konsep kami ini berkualitas tinggi, karena mempunyai nilai kreatif, unik, meriah dan desain layout. - Ciri produk : konsep ini mempunyai ciri yang terbentuk dari penggabungan antara ide-ide kreatif dengan teknologi dalam pengaplikasian konsep seperti penggunaan screen pixel dalam menampilkan opening tune atau animasi lainnya. 2. Harga - Potongan harga Potongan harga diberlakukan bagi konsumen yang menggunakan konsep dan jasa kami dalam mengorganisir kegiatan atau acaranya. - Bantuan modal Usaha kami ini berdiri dari modal awal dari investor. - Pembayaran Pembayaran dilakukan secara 3 (tiga) tahap yaitu 30 % pada awal penandatanganan kontrak kerja, 30 % pada saat pelaksanaan kegiatan dan 40 % seminggu setelah acara dilaksanakan. - Jangkauan Rencana jangkauan kami adalah Kepulauan Riau. 62 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 3. Tempat - Lokasi Lokasi yang dipilih adalah daerah yang berada ditengah kota sehingga hubungan dengan klien dekat dan cepat. 4. Promosi - Iklan Salah satu cara untuk menarik penonton adalah dengan memasang iklan diberbagai media massa, media elektronik, spanduk, baligho dan sebagainya. - Humas Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah kota, konsumen atau klien, dan masyarakat disekitar perusahaan sehingga perusahaan dapat meyesuaikan konsep-konsep pada lingkungan dan kebutuhan pasar setempat. Formulasi Strategi Formulasi strategi pemasaran pada produk ini diambil dari model analisis swot dimana dalam analisis swot ini diketahui tentang konsepnya yaitu : 1. Strength (Kekuatan) Tingkat kekuatan dari konsep kami adalah terletak pada nilai kreatifitas konsep dan penggunaan teknologi dalam pengaplikasian 63 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. konsep. Selain dari itu pembayaran yang kami gunakan adalah dengan membagi atas 3 tahapan. 2. Weaknes (Kelemahan) Tingkat promosi dari usaha hanya pada daerah Kepulauan Riau. 3. Opportunity (Peluang) Perusahaan yang bergerak dibidang pengorganisasian kegiatan khususnya di daerah Kepri belum terlalu banyak dan pembuatan konsep kegiatannya masih menggunakan konsep kegiatan sebelumnya. 4. Treath (Ancaman) Ancaman bagi usaha kami ini adalah adanya perusahaan pesaing yang sudah lebih dulu dan sudah lebih dikenal oleh klien. 64 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Tabel Analisis SWOT Kekuatan - Market Share 100 %. Faktor Internal - Konsep mempunyai nilai lebih. - Memiliki tempat yang strategi. Faktor Eksternal - Pembayaran dilakukan dengan 3 tahap Peluang : Strategi : - Konsep acara mempunyai - Memperluas jaringan pangsa pasar yang besar. pasar. - Memiliki konsep yang - Memperluas promosi. belum pernah ada - Memanfaatkan sebelumnya. teknologi dalam - Ide kreatif, unik, meriah, pelaksanaan acara megah. serta memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ancaman : Strategi : - Banyak perusahaan lain - Meningkatkan yang juga bergerak dalam kualitas konsep yang pengorganisasian acara. lebih baik dan kreatif. - Perubahan trend. - Adanya pesaing baru. - Pajak yang tinggi. Kelemahan - Kepercayaan konsumen terhadap EO baru masih rendah. - Rasio pengguna belum pasti Strategi : - Melakukan promosi besar-besaran. Strategi : - Mengikuti perkembangan, dalam menciptakan ide kreatif yang dituangkan dalam konsep kegiatan 4.2 Aspek Teknik dan Teknologi Untuk perusahaan ini yang bergerak pada bidang event organizer melayani berbagai jenis pengorganisasian acara, yaitu : 1. Music Concert 2. Wedding party 3. Launching 4. Seminar 5. Exhibition, dan sebagainya. 65 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Gambar contoh Rigging Stage Gambar contoh desain properti untuk stan pameran 66 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Contoh desain layout venue untuk pameran Gambar perspektif kantor CV. Bumi Jaya Mahe Event Organizer 67 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Gambar ruang tamu kantor Gambar ruang kerja karyawan Gambar ruang kerja desainer 68 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Gambar ruang rapat Gambar ruang sekretaris Gambar ruangan direktur 69 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 7 6 8 5 9 4 10 3 11 2 12 1 Denah Lantai 1 Denah Lantai 2 4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen A. Tahap-tahap Perencanan Organisasi dan Manajemen 1. Penetapan masalah dan tujuan Kegiatan suatu perusahaan akan kelancaran unsur didasarkan pada struktur organisasi dan untuk memberikan perhatian pada kedua unsur tersebut di bawah ini diantaranya : - Bentuk perusahaan yang dipilih didasarkan pada jenis usaha yang akan didirikan. - Tipe organisasi yang akan dipilih, tergantung pada jenis perusahaan tersebut, sifat usaha serta kerumitan suatu masalah 70 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. yang akan dihadapi sebagai dasar pembentukan struktur organisasi dan penguraian jabatan nantinya Penggambaran struktur organisasi yang jelas, merupakan suatu keharusan bagi jenis perusahaan baik industri jasa. Adapun tujuan dari penulisan tugas sebagai berikut : - Memperjelas penjabaran struktur organisasi sehingga dapat dijadikan dasar bagi penjabaran tugas serta wewenang yang jelas. - Untuk mendapatkan antisipasi terhadap segala faktor-faktor produksi yang ditempatkan sehingga dapat diminimasi. 2. Penatapan struktur organisasi dan manajemen. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dengan organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetapi hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun yang menunjukkan kedudukan tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi pula. Struktur ini mengandung unsur-unsur yang spesialisasi kerja, standarisasi, sentralisasi dan disentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja. Adapun faktor utama dalam menetapkan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut : - Strategi organisasi untuk mencapai tujuan chandler telah menjelaskan hubungan strategi dan struktur organisasi. 71 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat di dalam organisasi, kemampuan berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka dalam kerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. - Ukuran organisasi, besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus diplih struktur yang tepat dan menetapkan struktur organisasi dalam perusahaan. Adapun bentuk skema suatu organisasi yang kami usulkan sebagai berikut : yaitu organisasi line. Direktur Sekretaris Acara Pemasaran Bendahara Desain 3. Penetapan Job Deskription Dengan memperhatikan tahap-tahap proses pengerjaan dan jenis pekerjaan, maka adapun uraian jabatan adalah sebagai berikut : 72 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Direktur Kode jabatan : 01 Departemen :- Bagian :- Seksi :- Regu :-  Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung :- Nama jabatan bawahan langsung : Devisi Acara, Bendahara, Devisi Pemasaran dan Devisi Desain.  Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : mengkoordinasikan, merencanakan dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan yang meliputi devisi acara, devisi desain, bendahara dan bidang pemasaran b. Tugas periodik - : Mingguan : mengawasi laporan yang masuk dari setiap devisi. - Bulanan : mengawasi laporan bulanan pada setiap devisi. 73 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Tugas-tugas insidentil : mengadakan rapat dan pertemuan bulanan atau mengadakan rapat koordinasi persiapan acara dan menjelang acara.  Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan a. Wewenang dalam mengambil keputusan : - Memutuskan kenaikan gaji karyawan, bonus. - Memberikan izin, absen dan cuti bagi karyawan b. Wewenang yang berhubungan dengan penentuan kebijakan perusahaan : Menentukan pelayanan bidang usaha. c. Wewenang dalam pengeluaran uang perusahaan : Memutuskan pengeluaran uang perusahaan demi kelancaran operasional. d. Tanggung jawab dalam rahasia perusahaan : Bertanggung jawab atas segala rahasia di dalam perusahaan dan menjamin ketidak becorannya.  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : Berupa perincian langkah-langkah kerja keseluruhan perusahaan. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Memutuskan kenaikan gaji karyawan. 74 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Alat-alat yang digunakan : Telepon, faksimili, komputer. d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang ringan. e. Kondisi kerja : tidak bising, bersih dan suhu ruangan dalam keadaan standar.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Sarjana Teknik Industri, atau Manajemen b. Kursus dan latihan : dasar manajemen 3 bulan, komputer 6 bulan, bahasa asing 6 bulan dan dasar akuntansi 2 bulan. c. Pengalaman : - - Kepala bagian pemasaran selama 6 bulan - Desainer selama 6 bulan - Project Officer minimal 1 tahun. Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Sekertaris Kode jabatan : 02 Departemen :- Bagian :- Seksi :- Regu :- 75 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.   Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung : Direktur Nama jabatan bawahan langsung :- Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : Membantu direktur dalam hal pembuatan surat-surat, membuat laporan penyusunan agenda acara, menerima dan mengarsipkan surat yang keluar dan masuk. b. Tugas periodik - : Mingguan : Melaporkan hasil mingguan yang masuk dari setiap divisi. - Bulanan : Memberikan laporan bulanan pada setip rapat dari setiap divisi. c. Tugas-tugas insidentil : Mengatur pertemuan direktur dengan para relasi.  Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan Memberikan masukan-masukan pemikiran terhadap penyelesaian tugas-tugas direktur seperti menyurat dan mengedarkan tugas atau kegiatan sehari-hari.  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : Mengarsipkan dan membuat surat. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Memberikan saran-saran kepada direktur. 76 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Alat-alat yang digunakan : Alat tulis menulis, telefon, dan computer, printer d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang sedang. e. Kondisi kerja : tidak bising, bersih dan suhu ruangan dalam keadaan standar.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Diploma 3 (D3) sekartaris b. Kursus dan latihan : Dasar administrasi 3 bulan, computer 6 bulan, bahasa asing 6 bulan dan dasar akuntansi 2 bulan. c. Pengalaman : Sekertaris selama satu tahun - Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Divisi Acara Kode jabatan : 031 Departemen : Acara Bagian :- Seksi :- Regu :-  Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung : Direktur Nama jabatan bawahan langsung : Freelance 77 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.  Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : - Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan acara. - Menguraikan konsep acara yang diinginkan oleh klien. - Menentukan jenis properti yang akan dipergunakan dalam acara. - Menciptakan konsep kegiatan berdasarkan jenis acara. b. Tugas periodik : Memberikan laporan mingguan, bulanan dan tahunan pada Direktur.  Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan a. Wewenang dalam mengambil keputusan : Menentukan perubahan-perubahan konsep apabila terjadi kesalahan pada acara. b. Wewenang yang berhubungan dengan penentuan kebijakan perusahaan : - Menentukan jenis konsep yang akan digunakan. - Memberikan petunjuk kepada desainer mengenai desain-desain yang berhubungan dengan konsep acara yang akan dibuat. c. Wewenang dalam pengeluaran uang perusahaan : Memperhatikan pengeluaran uang yang digunakan dalam pembuatan properti. 78 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. d. Tanggung jawab dalam rahasia perusahaan : Menjaga rahasia perusahaan terutama mengenai konsep acara agar tidak diketahui perusahaan lain.  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : Melaksanakan dan mengontrol persiapan dan pelaksanaan acara. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Memberikan petunjuk kepada direktur mengenai konsep yang akan dibuat. c. Alat-alat yang digunakan : Alat komunikasi, alat perkantoran dan computer dan lainlain. d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang sedang. e. Kondisi kerja : bising, bersih dan suhu ruangan dalam keadaan standar.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Sarjana Teknik b. Kursus dan latihan : Autocad 3 bulan. c. Pengalaman : project officer minimal 2 tahun. 79 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Bagian Pemasaran Kode jabatan : 032 Departemen : Pemasaran Bagian :- Seksi :- Regu :-  Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung : Direktur Nama jabatan bawahan langsung : freelance  Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : Mengotrol jadwal kegiatan dari klien. b. Tugas periodic : - Mingguan : mengawasi dan merencanakan penjualan dari konsep yang telah dibuat. - Bulanan : melaporkan semua hasil kegiatan yang dihasilkan.  Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan - Bertanggung jawab dalam hal pemasaran konsep yang telah dirancang. 80 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : - Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dengan menggunakan media atau cara lain yang efektif. - Memperbaiki dan mengembangkan pemasaran yang didasarkan pada hasil. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Meminta pertimbangan kepada direktur. c. Alat-alat yang digunakan : Komputer, alat tulis kantor, telepon dan lain-lain, faksimili. d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang sedang. e. Kondisi kerja : tenang dan bersih.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Sarjana Ekonomi b. Kursus dan latihan : manajemen 3 bulan, computer 6 bulan. c. Pengalaman : bagian pemasaran selama 2 tahun. - Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Bendahara Kode jabatan : 033 Departemen :- Bagian :- 81 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Seksi :- Regu :-  Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung : Direktur Nama jabatan bawahan langsung :  Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : Mengontrol pengeluaran perusahaan. b. Tugas periodic : - Mingguan : membuat laporan keuangan mingguan, mengontrol pengeluaran perusahan dalam menggelar acara.  Bulanan : membuat laporan keuangan bulanan. Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan - Wewenang dalam hal penentuan kebijakan dari perusahaan dalam mengeluarkan anggaran pelaksanaan acara. - Bertanggung jawab dalam hal penagihan biaya pelaksanaan acara kepada klien..  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : - Menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan acara serta mengontrol pengeluaran perusahaan. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Meminta pertimbangan kepada direktur. 82 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Alat-alat yang digunakan : Komputer, printer, alat tulis kantor, kalkulator, telepon, faksimili. d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang sedang. e. Kondisi kerja : tenang dan bersih.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Sarjana Ekonomi Akuntansi b. Kursus dan latihan : Akuntansi 6 bulan, computer 6 bulan. c. Pengalaman : bagian bendahara selama 2 tahun. - Personil yang menduduki jabatan (position) Nama jabatan : Desainer Kode jabatan : 034 Departemen : Desain Bagian :- Seksi :- Regu :-  Hubungan kerja : Nama jabatan atasan langsung : Direktur Nama jabatan bawahan langsung : - 83 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.  Ikhtisar tugas jabatan : a. Tugas sehari-hari : Membuat desain sesuai dengan konsep acara yang dibuat oleh divisi acara. b. Tugas periodic : - Mingguan : Menciptakan desain sesuai dengan konsep acara. - Bulanan : Mengumpulkan desain yang berhubungan dengan konsep acara.  Wewenang dan tugas tanggung jawab jabatan - Wewenang dalam hal penentuan kebijakan dari perusahaan dalam mendesain sesuai konsep acara. - Bertanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan desain.  Spesifikasi jabatan a. Cara/ mekanisme kerja : - Menyiapkan desain untuk pelaksanaan acara. b. Daya analisa kebutuhan dalam : Meminta pertimbangan kepada divisi acara. c. Alat-alat yang digunakan : Komputer, printer, alat tulis kantor, telepon. d. Kegiatan fisik yang dibutuhkan berupa kegiatan fisik yang sedang. e. Kondisi kerja : tenang dan bersih. 84 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.  Persyaratan jabatan : a. Pendidikan : Sarjana teknik b. Kursus dan latihan : Autocad 6 bulan, computer 6 bulan desain grafis 6 bulan. c. Pengalaman : desain selama 2 tahun. C. Penetapan Jumlah Tenaga Kerja Jumlah pejabat, karyawan, dan tenaga kerja tidak langsung dari struktur organisasi yang diusulkan dapat diketahui jumlah pejabat karyawan di dalam suatu perusahaan sesuai dengan tingkat kebutuhan masing-masing divisi. Adapun jumlah personil perusahaan adalah sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Jabatan Direktur Sekertaris Divisi acara Divisi pemasaran Bendahara Desainer Total Jumlah Orang 1 1 1 1 1 1 6 Jadi total personil perusahaan adalah : Pejabat dan karyawan = 6 orang Freelance = 4 orang Total = 10 orang 85 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. D. Penentuan luas lantai kantor dan fasilitas pelayanan : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama jabatan Direktur Wc. Direktur Sekertaris Divisi acara Divisi pemasaran Bendahara Desainer WC Jumlah ruang Ukuran luas Luas (M2) Total luas 1 1 1 1 1 1 1 1 6x6 2x2 4x4 4x4 4x4 4x4 4x4 2x2 36 4 16 16 16 16 16 4 36 4 16 16 16 16 16 4 Luas lantai komulatif 36 40 56 72 88 104 120 124 Jadi total luas lantai kantor adalah 124 m2 Luas lantai fasilitas pelayanan : No 1. 2. 3. Nama Ruang tamu Ruang rapat Musholla Jumlah ruang Ukuran luas Luas (M2) Total luas 1 1 1 5x5 4x4 3x3 25 16 9 25 16 9 Luas lantai komulatif 25 41 50 Jadi total luas lantai fasilitas pelayanan adalah 50 m2 E. Rencana penempatan gang 1. Setelah diketahui secara keseluruhan maka dapat ditotalkan yaitu: Luas lantai kantor + luas lantai fasilitas pelayanan = 124 m2 + 50 m2 = 174 m2 2. Rencana penempatan gang Gang 1 = 2 x 16,5 m2 = 33 m2 Gang 2 = 2 x 6 m2 = 12 m2 Gang 3 = 2 x 6 m2 = 12 m2 57 m2 86 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 14,5 m 12 m 7,25 m 2m 6m III 2m I 6m II 7,25 m Gambar Denah Penempatan Gang (Aisle) Jadi jumlah total penempatan gang = Luas lantai + Gang, yaitu : 174 m2 + 57 m2 = 231 m2 4.4 Aspek Legal dan Lingkungan A. Tahap-tahap Perencanaan Legalitas dan Antisipasi Dampak Lingkungan 1. Penetapan masalah dan tujuan Sebelum menganalisa aspek legal dan lingkungan suatu perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan menjadi tujuan dilakukan analisa aspek legal dan lingkungan tersebut hal ini dikarenakan untuk mendirikan suatu perusahaan harus 87 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. diperlukan cara-cara atau langkah-langkah yang tepat sesuai dengan apa yang diharapkan serta dapat menginternalisasikan pertimbangan lingkungan dalam proses perencanaan, pembuatan program dan pengambilan keputusan baik dari segi badan hukumnya ataupun mengenai analisa dampak lingkungan (AMDAL). 2. Prosedur pendirian badan hukum Persyaratan umum untuk mendapatkan pendirian di pejabat akte notaris adalah sebagai berikut : - Harus warga negara Indonesia asli (WNI), WNI keturunan. - Dewasa di atas (18 tahun) dan juga menetapkan di atas 21 tahun atau sudah kawin menurut aturan Belanda. - Berjiwa sehat dan mempunyai kemampuan. - Terdapat 4 syarat pasal 1320 KUH perdata yaitu : “Orang itu harus atas persetujuan dengan badan hukum dan hak-hak susila”. 3. Izin usaha Bagi orang yang ingin mendapatkan izin usaha yang terpenting adalah telah mengikuti prosedur yang ada. Dalam hal ini melengkapi format yang dibutuhkan untuk izin tersebut.. 4. Syarat permohonan Bagi PMDN, untuk mengajukan harus memenuhi syarat sebagai berikut: - Akte pendirian - Nomor pokok wajib pajak 88 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. - Uraian proses - Uraian usaha pencegahan lingkungan - Referensi bank Untuk PMA selain syarat di atas harus memenuhi pula : - Artile of Assosiation - Anufal Refort - Draft Join Venture Aggreament - Rancangan kontrak kerja Dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan dari proyek yang direncanakan. Menurut rancangan peraturan pemerintah tentang AMDAL, maka pada dasarnya AMDAL adalah bagian terpadu dari perencanaan dan pelaksanaan serta pembangunan yang direncanakan untuk dilaksanakan diwaktu yang akan datang yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan mutlak. Dampak penting ditentukan oleh : - Dampak positif Dampak yang kami perusahaan tersebut peroleh dari analisis pengembangan adalah peningkatan hasil serta dapat memperluas lapangan pekerjaan. - Dampak negatif Bagaimana hebatnya perkembangan dan pesatnya teknologi canggih yang dipergunakan dan bagaimana usaha manusia menghindar dari pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh suatu 89 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. kegiatan industri sedikit banyaknya tidak dapat dihapuskan kecuali hanya diperkecil. Terutama adalah masalah pencemaran terhadap lingkungan dan limbah yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut. Terutama adalah masalah pencemaran terhadap lingkungan dan limbah yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut. Pada dasarnya setiap industri baik yang bergerak dibidang manufaktur ataupun jasa tidak dapat kita pungkiri semuanya menghasilkan limbah, tetapi kapasitasnya berbeda. Dalam bidang indutri jasa limbah yang dihasilkan sedikit tetapi tetap harus dikelola agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. 4.5 Aspek Ekonomi dan Finansial 4.5.1 Pengumpulan Data A. Tahap-tahap Analisa Ekonomi dan Finansial 1. Penentuan masalah dan tujuan - Masalah Pendirian usaha atau perusahaan jasa dengan melihat peluang, maka akan dibuat suatau analisa tentang konsep kegiatan yang akan dibuat berdasarkan aspek didalamnya. - Tujuan Untuk mengetahui layak atau tidaknya perusahan itu didirikan, ditinjau dari aspek ekonomi dan finansial. 90 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 2. Rencana penelitian Sumber pendanaan yang utama adalah : - Modal sendiri yang disetor. - Saham biasa yang juga merupakan modal sendiri yang diperoleh dari penjualan surat-surat berharga ke pasar modal. - Obligasi yang berarti surat tanah hutang, yang dijual lewat pasar modal. - Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi - Leasing dari lembaga keuangan selain bank Sedangkan sumber dana yang digunakan dalam usaha ini adalah : - Modal sendiri atau investor Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi oleh kemungkinan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya dapat juga diartikan sebagai semua pengeluaran yang dapat ditukar dengan uang, baik telah atau sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Biaya dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain : - Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan konsep kegiatan, yaitu, biaya karyawan tidak tetap (freelance), biaya komersil. - Menurut perusahaan dalam volume produksi biaya dapat digolongkan menjadi : biaya tetap (fixed cost) seperti biaya 91 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. untuk asuransi, biaya iklan, gaji dan lain-lain. Biaya variabel (variable cost) seperti biaya perawatan dan lain-lain. Evaluasi investasi : dalam mengevaluasi infestasi yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan mengetahui beberapa investasi yang dibutuhkan, berapa ongkos operasi dan lain-lain. Seperti : HPP, BEP, EPV, APP dan IRR. 4.5.2 Pengolahan Data Data yang harus dikumpulkan berupa data harga yang dikumpulkan dari harga barang. No. 1. 2. Uraian Jumlah Harga / unit Total 1 Rp. 400.000.000 Rp. 400.000.000 1 1 1 1 1 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 600.000 400.000 2.000.000 300.000 2.000.000 300.000 4.000.000  Sekertaris Meja Kursi Lemari Kursi tamu Komputer Printer Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 600.000 400.000 2.000.000 300.000 2.000.000 300.000 4.000.000 9.600.000 1 1 1 2 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 50.000 4.000.000 500.000  Divisi acara Meja Kursi Lemari Komputer Telepon printer Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 100.000 4.000.000 500.000 5.230.000 1 1 1 1 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000 5.280.000 Bangunan (Ruko) Fasilitas-fasilitas kantor  Direktur Meja Kursi putar Sofa & meja kaca Lemari Ac Telepon & Faks Komputer 92 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT.  Divisi pemasaran Meja Kursi Lemari Komputer Telepon printer 1 1 1 1 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000  Bendahara Meja Kursi Lemari Komputer Telepon Printer Kalkulator Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000 5.280.000 1 1 1 1 1 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000 150.000  Desainer Meja Kursi Lemari Komputer Telepon printer Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 4.000.000 150.000 500.000 150.000 5.430.000 1 1 1 2 1 1 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000 130.000 200.000 7.000.000 150.000 1.500.000  Wc Direktur Cermin Rp. 300.000 Rp. 130.000 Rp. 200.000 Rp. 14.000.000 Rp. 150.000 Rp. 1.500.000 Rp. 16.280.000 1 Rp. 80.000  Wc. Karyawan Cermin Rp. Rp. 80.000 80.000 1 Rp. 80.000  Ruang Tamu Sofa Bofet TV Rp. Rp. 80.000 80.000 1 1 1 Rp. Rp. Rp. 3.000.000 500.000 6.000.000 Rp. Rp. Rp. Rp. 3.000.000 500.000 6.000.000 9.500.000 12 12 12 2 Rp. Rp. Rp. Rp. 20.000 15.000 50.000 2.000.000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 240.000 180.000 50.000 4.000.000 4.470.000  Lain-lain Piring Gelas Sendok & garpu AC Daftar gaji No. 1. 2. 3. Uraian Direktur Sekertaris Divisi Jumlah Gaji / bulan 1 1 4 Rp. 2.000.000 Rp. 1.300.000 Rp. 1.700.000 Total gaji/bulan Rp. 2.000.000 Rp. 1.300.000 Rp. 6.800.000 Total gaji/ tahun Rp. 24.000.000 Rp. 15.600.000 Rp. 81.600.000 Rp. 121.200.000 93 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. A. Kebutuhan Bangunan 1. Bangunan (ruko) Rp. 400.000.000 2. Pemasangan telefon Rp. 1.500.000 3. Pemasangan listrik Rp. 2.000.000 4. Pemasangan air Rp. 2.500.000 5. Pemasangan jaringan internet Rp. 1.500.000 6. Fasilitas kantor Rp. 61.230.000 7. Biaya izin usaha Rp. 2.000.000 Rp. 470.730.000 B. Biaya Tetap (Fixed Cost/Tahun) 1. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 121.200.000 Rp. 121.200.000 C. Biaya Variable Cost 1. Biaya set up Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 D. Penentuan harga pokok penjualan (HPP) Di dalam penentuan harga pokok penjualan pada usaha Event Organizer berbeda dengan usaha lainnya, oleh karena itu maka dalam penentuan harga pokok penjualannya didasari pada konsep yang akan digunakan dalam kegiatan yang dibentuk menjadi rancangan anggaran belanja (RAB). Sebagai contoh apabila Event 94 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Organizer akan melaksanakan acara Farewell Party Team Event, maka HPP-nya : RAB FAREWELL PARTY TEAM EVENT No Description Qty Unit Freq Amount (Rp) Total (Rp) 25.000.000,00 2.500.000,00 350.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 1.400.000,00 A Talent 1 2 3 MC Gading Martin / Nirina Subir Musician (Saxophone, keyboard + singer) Usher 1 1 4 pers group pers 1 1 1 4 STT Ibnu sina Band 1 group 1 7.500.000,00 7.500.000,00 5 Artis Ibukota STEVEN & COCONUTTREZ 1 pers 1 70.000.000,00 70.000.000,00 6 Traditional Dancer 1 group 1 1.500.000,00 1.500.000,00 TOTAL A 107.900.000,00 B Production & Technical Support 1 2 3 4 5 Backdrop konsep elegant Stage uk. 6 X 12 Backdrop Tent (Sarnavil) Tenda Kerucut Landscape & Decoration 1 72 1 10 1 lsm m2 unit unit lsm 1 1 1 1 1 12.000.000,00 100.000,00 300.000,00 750.000,00 15.000.000,00 12.000.000,00 7.200.000,00 300.000,00 7.500.000,00 15.000.000,00 6 LCD Projector 3500 lumens + 2 bh screen 2 x 3 inc Opening Tune, Liputan CCTV 1 lsm 1 15.000.000,00 15.000.000,00 7 Fitting Room Artis (sarnavil) incl' ; flooring, AC 1 set 1 2.500.000,00 2.500.000,00 8 9 FOH Stage Flooring tenda 1 300 set m2 1 1 1.500.000,00 45.000,00 1.500.000,00 13.500.000,00 10 Rigging Stage 6x12x9m, incl' roof & wall 1 Set 1 11.000.000,00 11.000.000,00 11 Sound System 12000 watts inc'l equipment 1 Set 1 17.500.000,00 17.500.000,00 12 Lighting System 120.000 Watts 1 Set 1 10.000.000,00 10.000.000,00 13 Figura inc. cuci cetak 50 Bh 1 100.000,00 5.000.000,00 14 Figura Besar 10 Bh 1 300.000,00 3.000.000,00 C 1 2 TOTAL B Meals Wine Dinner Set (Menu BBQ) TOTAL C D Transp., Accom & Meals 1 Transportation Crew Organizer 121.000.000,00 250 250 Btl Pax 1 1 50.000,00 75.000,00 12.500.000,00 18.750.000,00 31.250.000,00 - 8 Per 2 110.000,00 1.760.000,00 95 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Mussician + STT Ibnu Sina Band 9 Per 2 110.000,00 1.980.000,00 Sound System 10 Per 2 110.000,00 1.100.000,00 Lighting 6 Per 2 110.000,00 660.000,00 Multi Media + CCTV 6 Per 2 110.000,00 1.320.000,00 Technical Support (Tent & Stage) 10 Per 2 110.000,00 2.200.000,00 Organizer 8 Per 9 25.000,00 1.800.000,00 Mussician + STT Ibnu Sina Band 9 Per 9 25.000,00 2.025.000,00 Sound System 10 Per 9 20.000,00 1.800.000,00 Lighting 6 Per 9 20.000,00 1.080.000,00 Multi Media + CCTV 6 Per 9 20.000,00 1.080.000,00 Technical Support (Tent & Stage) 10 Per 18 20.000,00 3.600.000,00 Organizer Mussician + STT Ibnu Sina Band Sound System + Lighting 4 4 6 Room Room Room 3 2 3 200.000,00 300.000,00 200.000,00 2.400.000,00 2.400.000,00 3.600.000,00 Multi Media + CCTV 3 Room 2 200.000,00 1.200.000,00 Technical Support (Tent & Stage) 5 Room 6 125.000,00 3.750.000,00 4 Tiket Pesawat Artis + Mc (Jkt - Bth - Jkt) 6 Per 2 1.600.000,00 19.200.000,00 5 Meal Artis Transp. Artis Ibukota Jkt-Mksr-Jkt (Ekonomi class) Pawang Hujan 7 Per 4 75.000,00 2.100.000,00 3 Per 2 500.000,00 3.000.000,00 1 Lsm 1 500.000,00 500.000,00 2 3 6 7 Meals Crew Akomodasi Crew TOTAL D 67.555.000,00 E Mobilisasi & Demobilisasi 1 Stage + Backdrop + Flooring 1 truck 2 3.500.000,00 7.000.000,00 2 Tent & Ridging 2 truck 2 3.500.000,00 14.000.000,00 3 Sound System Equipment 1 truck 2 3.500.000,00 7.000.000,00 4 Lighting Equipment 1 truck 2 3.500.000,00 7.000.000,00 TOTAL E F Others 1 Undangan 2 Dokumentasi TOTAL F TOTAL A - F 35.000.000,00 400 Pers 1 10.000,00 4.000.000,00 1 Lsm 1 1.000.000,00 1.000.000,00 5.000.000,00 336.455.000,00 96 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. E. Penentuan harga jual Di dalam penentuan harga jual konsep yang akan dipakai harus sudah termasuk keuntungan event organizer, dan pajak, maka harga jual konsep serta pelaksanaannya :   Biaya pelaksanaan = Rp. 336.455.000,- Keuntungan EO (Fee) = 10 % x Rp. 336.455.000,= Rp. 33.645.500,Total Biaya Konsep = Rp. 336.455.000,- + Rp. 33.645.500,= Rp. 370.100.500,-  Pajak = 6 % x Rp. 370.100.500,= Rp. 22.206.030,- Jadi total keseluruhan harga jual : Rp. 370.100.500,- + Rp. 22.206.030,- = Rp. 392.306.530,- Jika dalam sebulan pelaksanaan kegiatan yang sama sebanyak 3 (tiga) kali maka jumlah keseluruhan harga jual: 3 x Rp. 392.306.530,- = Rp. 1.176.919.590,- / Bulan Untuk 1 (satu) tahun: 12 x Rp. 1.176.919.590,- = Rp. 14.123.035.080,- / Tahun 97 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Sedangkan untuk keuntungan yang diperoleh perusahaan selama setahun dengan kegiatan yang sama: 3 x 12 x Rp. 33.645.500,- = Rp. 1.211.238.000,- F. Investasi perusahaan  Kebutuhan bangunan + Gaji karyawan + VC + Biaya pelaksanaan = Rp. 470.730.000 + Rp. 121.200.000 + Rp. 5.000.000 + Rp. 336.455.000 = Rp. 933.385.000,- Dari perhitungan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan ini layak karena: Keuntungan perusahaan – investasi perusahaan Rp. 1.211.238.000,- - Rp. 933.385.000,- = Rp. 277.853.000,- G. Perhitungan Break Event Point (BEP) Fixed cost Rp. 121.200.000 BEP (Rp) = ---------------------------- = -----------------------------Variable cost Rp. 5.000.000 1 - --------------------1 - -----------------------Total penjualan Rp. 14.123.035.080 = Rp. 121.243.647,713,- 98 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BEP Fixed Cost = --------------------------------------Harga jual – Biaya variabel Rp. 121.200.000 = ----------------------------------------------Rp. 14.123.035.080 - Rp. 5.000.000 = 0,00858 ≈ 1 Tahun Jadi perusahaan ini akan mengalami titik pulang pokok dan memperoleh keuntungan pada tahun pertama. 99 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Aspek Pemasaran Dari analisa dan pengembangan yang telah dilakukan untuk membuat pengembangan suatu usaha baru dengan melihat aspek-aspek yang mempengaruhi dibuat satu usaha yang bergerak dibidang pengorganisasian kegiatan (event organizer), maka kami yakin bahwa usaha yang kami tawarkan dapat menguasai pasar dan dapat diterima oleh konsumen dengan pengamatan yang telah dilakukan. 5.2 Aspek Teknis dan Teknologi Pada aspek teknis dan operasi berhubungan erat dengan perancangan produk (properti), dan desain sesuai dengan konsep dalam menunjang konsep kegiatan yang ditawarkan. 5.3 Aspek Organisasi dan Manajeman Dalam aspek organisasi dan manajemen ini, dapat diketahui stuktur organisasi yang dimiliki perusahaan. Untuk perusahaan tersebut struktur organisasi yang dimiliki adalah line. Dimana organisasi line adalah suatu bentuk organisasi di dalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. 100 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. 5.4 Aspek Legal dan Lingkungan Aspek legal dan lingkungan membahas masalah badan hukum suatu perusahaan dan menganalisis dampak lingkungan sekitar kita. Bentuk badan hukum perusahaan tersebut adalah CV diperlukan syarat-syarat terurama akte. Aspek lingkungan sangat berarti bagi kelangsungan perusahaan, karena perusahaan tak lepas dari lingkungan tempatnya berada, yang harus diperhatikan adalah masyarakat, situasi, kondisi, dan budaya setempat. Kita juga harus memikirkan dampak-dampak yang timbul oleh pendirian perusahaan tersebut. Pada dasarnya semua perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur ataupun usaha yang bergerak dibidang jasa semuanya menghasilkan limbah, namun untuk perusahaan jasa limbah yang dihasilkan dapat dikatakan sedikit sehingga resiko untuk pencemaran lingkungan juga kecil. Dari jenis limbah yang dihasilkan apabila pembuangannya sesuai dengan aturan yang ada, maka pencemaran lingkungan dapat dikatakan tidak ada. 5.5 Aspek Ekonomi dan Finansial Dari pengolahan data maka didapatkan hasil perhitungan analisa aspek financial bahwa dalam menghitung investasi terhadap suatu organisasi perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu : a. Keterlibatan biaya dalam pembuatan konsep meliputi : biaya pembuatan properti, gaji freelance. 101 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. b. Menurut perusahaan dalam kegiatan biaya dapat digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Selanjutnya didapatkan hasil perhitungan hasil analisa finansial dimana break even point (BEPRp) adalah Rp. 121.243.647,713,- dan BEP = 0,00858 ≈ 1 Tahun. Perusahaan ini layak didirikan karena dalam waktu 1 tahun perusahaan sudah dapat mengembalikan modal awal yang dipakai serta sudah memperoleh keuntungan sebesar Rp. 277.853.000,-. 102 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari setiap aspek pengolahan data yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat kami ambil dari analisa tersebut adalah : 6.1.1 Aspek Pemasaran a. Untuk membuat suatu konsep kegiatan diperlukan adanya informasi tentang kondisi dasar dan permintaan konsumen, konsep yang diciptakan haruslah suatu konsep yang memiliki ciri serta kualitas yang baik agar dapat diterima oleh konsumen b Kebijaksaan yang harus ditempuh untuk pemasaran : - Dari segi kualitas konsep, untuk tetap dipertahankan agar usaha tetap berlanjut. - Dari segi persaingan konsep, agar perusahaan menciptakan konsep kegiatan yang sesuai dengan selera konsumen saat ini, tetapi tidak melupakan ciri dari perusahaan dalam menciptakan konsep. - Dari segi harga, perusahaan harus sesuai dengan perhitungan laba yang telah didapatkan. - Agar pelanggan tetap terawat, promosi harus tetap dilanjutkan serta ide dari setiap konsep kegiatan harus sekreatif mungkin. 103 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. c. Kapasitas penciptaan konsep yang kami tingkatkan sesuai dengan permintaan klien (konsumen). Hal ini dilakukan karena melihat respon konsumen yang begitu besar terhadap kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan.. 6.1.2 Aspek Teknik dan Teknologi a. Hal penting yang pertama sekali harus dilakukan adalah merancang konsep acara atau kegiatan. Perancangan konsep kegiatan merupakan penentuan desain dan penyusunan konsep suatu produk untuk terciptanya suatu rancangan produk yang memiliki daya tarik bagi konsumen dalam memasarkan produknya. b. Lokasi perusahaan merupakan merupakan salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. c. Untuk konsep (ide) kegiatan yang akan diciptakan diharapkan memiliki ciri tersendiri sehingga permintaan akan perancangan konsep dapat meningkat. 6.1.3 Aspek Organisasi dan Manajemen a. Bentuk badan perusahaan Bentuk badan usaha dari perusahaan ini adalah badan usaha berbentuk CV. 104 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. b. Struktur organisasi perusahaan Untuk mendapatkan organisasi yang baik sesuai dengan prinsip organsasi maka struktur organisasi yang diusukan adalah organisasi lini. c. Jumlah karyawan yang bekerja dalam perusahaan ini adalah 6 orang ditambah lagi dengan karyawan tidak langsung (freelance) sebanyak 4 orang. 6.1.4 Aspek Legal dan Lingkungan a. Aspek legal Sebagai landasan hukum untuk pendirian suatu perusahaan dalam hal ini berbentuk “CV” maka diperlukan adanya akte pendirian yang perencanannya dibuat melalui pemerintah setempat. b. Aspek lingkungan Pada dasarnya perusahaan baik yang bergerak dibidang manufaktur ataupun perusahaan jasa, semuanya menghasilkan limbah, tetapi untuk perusahaan jasa jumlahnya sedikit sehingga resiko untuk pencemaran lingkungannya juga tidak terlalu besar. Walaupun demikian tetap harus dikontrol dan pencegahan pencemarannya tetap mengacu pada peraturan yang ada. Jadi untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan maka pimpinan dari perusahaan harus 105 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. senantiasa mengawasi setiap aktivitas perusahaan dan menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar. 6.1.5 Aspek Ekonomi dan Finansial a. Total investasi awal perusahaan Rp. 933.385.000,b. Total biaya pelaksanaan kegiatan yang dibutuhkan adalah Rp. 392.306.530,- / kegiatan. c. Perusahaan akan mengalami titik pulang pokok dan akan memperoleh keuntungan pada tahun pertama. Presentase ini menunjukkan bahwa perusahaan ini layak untuk didirikan karena perusahaan pada tahun pertamanya sudah dapat mengembalikan modal awal serta memperoleh keuntungan sebesar Rp. 277.853.000,-. 6.2 Saran 1. Untuk tugas Analisis Kelayakan Pabrik agar dibuatkan modul berkenaan dengan tugas ini, sehingga mahasiswa mengerti tujuan dari tugas ini. 2. Dalam pembuatan tugas Analisis Kelayakan Pabrik, agar tidak ditentukan tempat penelitiannya. 106 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. Lampiran : A. Visi, Misi dan Tujuan CV. Bumi Jaya Mahe Event Organizer 1. Visi Menjadi perusahaan terdepan dalam desain konsep yang kreatif. 2. Misi a. Menciptakan desain konsep yang original. b. Konsep kegiatan yang penuh dengan kratifitas, keunikan sebagai ciri utama, kemegahan dan kemeriahan c. Mengorganisasikan kegiatan dengan keahlian dan pengalaman. 3. Tujuan Dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. 4. Motto “ Successfulness is Smile “ 107 Program Studi Teknik Industri STT Ibnu Sina Batam M. Ansyar Bora, MT. DAFTAR PUSTAKA Apple M.James, 1990, Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan, Edisi Ke Tiga, ITB, Bandung. Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard, Salemba Empat, Jakarta. Porter Michael E, 1996, Strategi Bersaing, Erlangga, Jakarta. Sritomo Wignjosoebroto, 2003, Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan, Edisi ke Tiga, Guna Widya, Surabaya. 108