LAPORAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN
MODUL 5
“Routing”
dibimbing oleh Bapak Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.Pd.
Nama Kelompok :
Fitriyah
140533601394
Intan Nurlaila
140533602086
S1 PTI 2014 A
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA 2014 A
MARET 2016
Nama : Intan Nurlaila
Nim : 140533602086
Tujuan Praktikum
Mahasiswa memahami konsep routing
Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis
Perangkat yang digunakan
PC/Laptop dengan sistem operasi windows
Software Packet Tracer
Dasar Teori
Router
Router adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang mempunyai protocol yang sama.
Fungsi router
Seperti yang kita ketahui, router berfungsi sebagai pengatur lalu lintas jaringan atau mengaturjalannya IP address dengan segment yang berbeda. Router sebenarnya memiliki fungsi ataupun kemampuan seperti berikut :
Mengatur jalur sinyal secara effisien
Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksialm atau kabel twisted pair.
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer.Secara umumnya tugas router adalah untukmenghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik yang paling optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju.Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Routing
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingg paket-paket data dapat dialirkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya.Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai Router.
Alur routing :
Proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju.
Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NET ID dan Default Gatewaynya.
Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic routingmenggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
Alamat Network Tujuan
Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
Jenis-jenis routing
Static Routing, Routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
Keuntungan : Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing (penyerangan jaringan).
Kelemahan :Rentan terhadap kesalahan penulisan, lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
Dynamic Routing, Routing secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat table routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lainnya.
Keuntungan : Lebih mudah untuk mengatur network yang besar, dan akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak
Kelemahan :Jalur ditentukan oleh sistem bukan admin,butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down dan update ARP table dibagikan ke semua komputer berarti mengkomsumsi bandwith.
Perbedaan Spesifik Antara Routing Static dan Dynamic
Routing Static :
Berfungsi pada protokol IP
Router tidak dapat membagi informasi routing
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Tidak menggunakan routing protocol
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Routing Dynamic :
Berfungsi pada inter routing protocol
Router membagi informasi routing scara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Terdapat routing protoxol, seperti RIP / OSP
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX / Spx
Komponen Routing
RIB (routing information base), Atau juga sering disebut table routing. RIB berisi daftar rute ke jaringan tertentu dan juga berisi metric (nilai/prioritas) dari masing-masing rute. Untuk table RIB bisa dilihat di menu IP > Routes > Routes List.
Fungsi RIB :
Menyaring informasi routing dari semua jenis routing protocol.
Mengkalkulasi dan memilih jalur terbaik ke jaringan tertentu.Mendistribusikan informasi routing ke routing protocol lain.
FIB (Forwarding Information Base), Merupakan hasil olahan dari RIB yang telah tersaring atau informasi routing yang disimpan dalam cache. Secara default (bila tidak ada ‘routing mark’ yang digunakan) semua rute aktif akan ada pada tabel routing utama (main), pada komponen ini hanya ada satu rule implicit yang tersembunyi bernama rule catch all yang menggunakan tabel utama untuk semua pencarian routing
Prosedur Praktikum
Latihan
Melakukan routing dengan mebuat desain jaringan pada Packet Tracer . Desain jaringan yang dibuat seperti dibawah ini :
Langkah – langkah membuat desain dan routing :
Buat desain pada packet tracer, gunakan 2 buah router dan 2 buah PC .
Selanjutnya hubungkan router dengan PC, router dengan router menggunakan kabel cross.
Atur IP address PC0 menjadi 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.20
Atur IP address PC0 menjadi 192.168.2.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.20
Lakukan pengaturan IP Address pada Router0 , dengan double klik pada router dan masuk pada tab CLI. Pada tab CLI lakukan pengaturan dengan langkah-langkah seperti dibawah ini :
Lakukan pengaturan IP Address pada Router1 , dengan double klik pada router dan masuk pada tab CLI. Pada tab CLI lakukan pengaturan dengan langkah-langkah seperti dibawah ini :
Setelah melakukan pengaturan ip address pada router , lakukan ping pada command prompt . Pada command promp akan terlihat bahwa sudah reply namun masih Destination Unreachable. Pada percobaan lakukan dari PC0 ke PC1
Langkah selanjutnya untuk membuat kedua PC benar benar terhubung adalah melakukan setting IP route pada kedua PC.Setting ini juga dilakukan pada tab CLI.
Setting IP route pada Router0
Setting Ip route pada Router1
Lakukan pengecekan keterhubungan antara 2 PC dengan ping pada command prompt. Lakukan dari PC0 ke PC1 dan sebaliknya
PC0 ke PC1
PC1 ke PC0
Tugas Praktikum
Desain Jaringan dengan 3 buah router, 3 buah switch dengan 2 PC pada masing-masing switch.
Langkah-langkah membuat desain jaringan tersebut adalah sebagai berikut:
Buat desain pada packet tracer dengan menggunakan 3 router, 3 switch dan 6 PC. Gunakan router generic yang sudah menyediakan port serial. Jika menggunakan router tanpa port serial kita harus menambahkan secara manual.
Hubungkan PC dengan Switch, Switch dengan router menggunakan kabel cross dan antara router dengan router hubungkan menggunakan kabel serial.
Lakukan setting ip address IP pada router0 pada tab CLI, setting 1 serial dan 1 FastEthernet.
Lakukan setting ip address IP pada router1 pada tab CLI, setting 2 serial dan 1 FastEthernet.
Lakukan setting ip address IP pada router2 pada tab CLI, setting 1 serial dan 1 FastEthernet.
Lakukan setting routing/ ip route pada router0
Lakukan setting routing/ ip route pada router1
Lakukan setting routing/ ip route pada router2
Kemudian lakukan setting IP addres pada PC dengan ketentuan sebagai berikut:
PC
Ip address
Default Gateway
PC0
192.168.6.2
192.168.6.1
PC1
192.168.6.3
192.168.6.1
PC2
192.168.8.2
192.168.8.1
PC3
192.168.8.3
192.168.8.1
PC4
192.168.10.2
192.168.10.1
PC5
192.168.10.3
192.168.10.1
Setting IP PC0
Setting IP PC1
Setting IP PC2
Setting IP PC3
Setting IP PC4
Setting IP PC5
Lakukan pengecekan koneksi menggunakan command prompt . Sebagai contoh lakukan ping dari PC0 kepada PC3 dan PC 4 yang memiliki network yank berbeda.
Untuk lebih mudah lakukan pengecekan apakah seluruh PC telah terkoneksi dengan simulasi realtime seperti dibawah ini:
Analisa
Routing digunakan untuk menghubungkan antar network yang berbeda agar setiap network dapat saling berhubungan dan meneruskan paket-paket jaringan. Untuk melakukan routing dibutuhkan sebuah perangkat yang dinamakan dengan router.Tanpa melakukan routing kita tidak dapat meneruskan paket jaringan atau terhubung dengan network yang berbeda.
Pada praktikum diatas dilakukan proses routing statis. Routing statis merupakan routing yang dilakukan secara manual oleh admin. Sehingga perlu untuk mengatur IP Address FastEthernet maupun serial satu persatu pada setiap router. Begitupula dengan proses routing. Pengaturan FastEthernet maupun Serial harus disesuaikan dengan fa/s yang digunakan pada router. Selain itu pengaturan IP address pada masing-masing PC.
Pengaturan routing pada desain packet tracer dilakukan pada tab CLI dari masing-masing router. Pada tab CLI harus dilakukan langkah-langkah dengan benar, dimulai dari mengaktifkan router dengan kata kunci enable, masuk konfigurasi router, masuk ke interface yang akan di setting IP nya memberikan IP dsb. Penulisan kata kunci dapat ditulis singkat selama penulisan masih dimengerti oleh CLI. Misalkan enable ditulis en/ena.
Ketika hanya melakukan pengaturan ip address , jaringan terhubung, tetapi saat dilakukan ping masih destination unreachable. Ini menunjukkan bahwa jarringan yang dituju masih belum terjangakau. Oleh karena itu perlu dilakukan routing. Melakukan routing ini juga dilakukan pada tab CLI dengan command seperti di bawah ini :
Command Destination Network Sub mask gateway
Sebagai contoh routing diatas dituliskan pada router0 . Maksudnya adalah ip route merupakan command untuk melakukan routing. Untuk menuju pada network 192.168.8.0 dengan subnet mask 255.255.255.0 dilakukan routing yang melewati gateway 10.10.10.4. Sehingga bisa juga dijelaskan bahwa routing harus jelas dituliskan tujuan network, dan gateway atau gerbang yang akan dilewati agar network tersebut dapat terhubung.
Kesimpulan
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork).
Melakukan routing harus setiap router melakukan setting ip route yang mengenalkan gateway ke router lain agar dapat melakukan pengiriman paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router.
Routing terdapat 2 jenis yaitu static routing dan dynamic routing.
Static Routing, Routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
Dynamic Routing, Routing secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat table routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lainnya.
Pengaturan routing dalam packet tracer dilakukan pada masing-masing router pada tab CLI
Yang harus diatur dalam proses routing antara lain IP address masing PC dengan gateway yang terhubung, IP address jaringan FastEthernet maupun Serial, Routing dengan command ip route, network tujuan, subnet mask dan juga gateway atau interface terdekat yang dilewati untuk menghubungkan jaringan tersebut.
Daftar Rujukan
Anonymaouse. Routing Lengkap. http://begaltech.blogspot.co.id/2015/04/materi-tkj-apa-itu-routing-lengkap-singkat.html (diakses pada tanggal 24 Maret 2016).
Anonymaouse.2011.Pengertian Routing, Tabel Routing dan Protocol Routing.http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-routing-tabel-routing.html (diakses pada tanggal 24 Maret 2016).
Anonymaouse.2012. Pengertian dan Fungsi Router http://www.teorikomputer.com/2012/11/fungsi-router.html (diakses pada tanggal 24 Maret 2016).
Tim Asisten Praktikum.2016. Modul 5 Routing..Malang: Universitas Negeri Malang