Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education, 2019
This paper will review the phenomenon of globalization that has an impact on character education. It is characterized by easy access to information without distance, between one country and another with only seconds and minutes that information can be easily obtained, on the other hand supported by the rapid technology increasingly burdensome which certainly greatly helps human life, then the emergence of quite serious problems, crime, sexual harassment, crisis of trust, corruption and many more new globalized triggers and even students who dare to persecute their teacher to die, the negative impact of degrading values religious values and tend to make this nation a character crisis. The solution is to re-instill Islamic values as a character, starting from an early age by instilling multicultural values, caring for the environment, nationalism, democracy, honesty through a religious approach to realize the harmony of life. The output of the cultivation of Islamic values is expected to be able to make Indonesian people intelligently comprehensive and competitive Spiritual Smart Self-actualization through the heart to grow and strengthen the faith, piety and noble character including noble character and superior personality. Emotional and social smart self-actualization through a sense of sensitivity to increase sensitivity and appreciation, self-actualization through social interaction that fosters and fosters mutual relations, democratic, empathetic and sympathetic upholding human rights, intellectual intelligence: self-actualization through thinking to acquire competencies and independence in science and smart kinesthetic: self-actualizing through sports to create a healthy, fit, empowered, alert, skilled person.
Secara historis pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia sangat terkait erat dengan dakwah Islamiyyah. Pendidikan Islam berperan sebagai mediator dalam memasyarakatkan ajaran Islam kepada masyaarakat di berbagai tingkatannya. Melalui pendidikan inilah, masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah. Sehubungan dengan itu tingkat kedalaman pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada kualitas pendidikan Islam yang diterimanya. Pendidikan Islam tersebut berkembang setahap demi setahap hingga mencapai tingkat seperti sekarang ini . Namun pada perkembangannya, pendidikan Islam di Indonesia seringkali berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan. Masuknya Indonesia dalam era globalisasi dunia menjadikan berbagai sektor dalam tatanan kehidupan manusia mengharuskan mengikuti perspektif global termasuk sektor pendidikan. Berbagai tantangan pendidikan Islam yang ada memang sudah seharusnya dihadapi dengan kesiapan yang matang secara bertahap karena Islam merupakan Sebuah agama yang tak mengenal aspek ibadah ritual saja namun berbicara pula mengenai aspek pendidikan yang khas dan bersifat universal. Dengan begitu memasukinya pendidikan Islam ke dalam era globalisasi bukan berarti bersikap menutup diri dari kemajuan-kemajuan yang ada, namun harusnya wajah pendidikan ini dibawa ke arah yang lebih modern tanpa melepas ruh Islamiyyah dalam berbagai aktivitasnya.
Globalisasi adalah sebuah babak baru dalam proses perkembangan bangsa di mana dunia begitu menjadi terbuka dan transparan, sehingga ada kesan seolah-olah tak ada lagi batas Negara. Globalisasi ini dimulai dalam bidang informasi dan ekonomi yang kemudian mempunyai implikasi pada bidang-bidang lainnya termasuk bidang pendidikan. Arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan dari segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menggugah kesadaran masyarakat umum akan pentingnya pendidikan terutama pendidikan Islam, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kewajiban bagi mereka. Di era globalisasi ini, Dunia pendidikan mau tak mau harus menerima perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sebagian besar bersumber dari negara-negara barat seperti: televisi, handphone, komputer dan lain-lain, tidak terkecuali pendidikan Islam yang tidak bisa lepas dari bias fenomena globalisasi ini, karena tidak mungkin pendidikan Islam hanya melalui cara-cara dasar yang seperti ceramah dalam menyampaikan materi. Tetapi pendidikan yang berbasis teknologi dalam penyampaiannya terbukti dengan adanya LCD, laboratorium bahasa. Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia sudah zaman nya zaman digital, dimana-mana serba cepat, instan, dan canggih. Dulu berangkat sekolah hanya dengan berjalan kaki berkilo meter jauhnya atau menggunakan sepeda, itu pun sudah paling mewah pada zaman nya. Sekarang kita liat anak sekolah berangkat sekolah kebanyakan sudah menggunakan kendaraan seperti, sepeda motor, bahkan mobil. Begitu pula dengan sistem mengajar sebagian sekolah atau guru dengan kecanggihan teknologi mereka bisa menggunakan yang namanya proyektor, proyektor yang dulu hanya dipakai dikalangan orang kantoran saja, kini sudah diterapkan di sekolah. Ditambah lagi dengan modul-modul pelajaran sekolah yang sudah digital memudah kan siswa untuk membawa dan membacanya hanya cukup dengan menjingjing tas laptop seberat 2-4 kilo. Tentu banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari efektifnya kegiatan belajar mengajar, suasana kelas yang tidak jenuh, serta membuat siswa menjadi lebih sadar bahwa pentingnya teknologi bagi kegiatan di sekolah.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. GlobalisasiHADAP pada hakikatnya adalah suatu proses dari
KARYA ILMIAH PKN MENGENAI BAB GLOBALISASI KELAS XII SMA
Pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter ( character education ) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
The quality of madrasah and professionalism of teachers are an important element that continues under the spotlight of various circles. It is considered reasonable for the development of madrasas in quantity does not accompanied by an increase in the quality / grade. In this era of globalization, in order to remain in existence, the school must pay attention to the quality. To that end, realize the quality of madrasah, as the essential prerequisite is the professionalism of teachers. Teachers are professionals who have the four competencies that pedagogic competence, personal, professional and social. Teachers are professional and qualified madrassas demands that must be realized in the era of globalization. This is reinforced by the emergence of the Law No. 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers. The existence of this law meant that teachers have sufficient competence to the intellectual life of the nation.
Aral Melintang Penerapan Pendidikan Multikultural Di Era Globalisasi, 2021
ABSTRAK Salah satu alternatif yang relevan dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjunjung tinggi keragaman budaya, etnis, gender, ras, suku kelas dan agama adalah dengan implementasi pendidikan multikultural di masyarakat terutama penerapan pendidikan multikultural di sekolah. Arus globalisasi sangat berpengaruh terhadap pendidikan multicultural, di mana kemungkinan besar dalam penerapannya akan menemukan berbagai tantangan, konflik atau masalah. Oleh karena itu, segala kebijakan dalam menanggulangi hal tersebut sangat penting demi terealisasikannya pendidikan multikultural yang dapat melahirkan bibit-bibit masa depan yang mampu menanamkan nilai-nilai dari pendidikan multikultural yakni : demokratis, humanis, dan pluralisme. Tulisan ini akan memaparkan tentang hakikat, urgensi, tujuan dan tantangan pendidikan multikultural dalam menghadapi arus globalisasi. Kata Kunci : Tantangan, Pendidikan Multikultural, Era Globalisasi PENDAHULUAN Dewasa ini, globalisasi telah menjadi bahan perbincangan sekaligus ancaman yang butuh sorotan dari berbagai lembaga masyarakat di Indonesia. Era ini, sering dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap seluruh bidang kehidupan sosial, ekonomi bahkan bidang pendidikan.
Pendidikan memiliki peran terpenting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu sistem pendidikan yang memegang kendali akan kebutuhan manusia tersebut harus berfungsi secara optimal. Sehingga kemajuan yang ingin dicita-citakan akan terwujut dan sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik maka tidak dapat mencapai kemajuan yang dicita-citakan. Optimalisasi pendidikan sebagai usaha pengembangan potensi diri melalui proses pembelajaran yang komprehensif dan terintegral yaitu tanpa adanya dikotonomi antara pendidikan agama Islam dan pendidikan umum (pendidikan agama Islam 100% dan pendidikan umum 100%). Hal itu dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan yang dihadapi di era globalisasi ini. Baik itu masalah yang bersifat internal dan eksternal. Karena Masa depan pendidikan Islam di Indonesia ditentukan oleh faktor internal dan eksternal itu sendiri. Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan pendidikan Islam di era globalisasi dan bagaimana seharusnya pendidikan Islam menyikapinya agar tidak masuk lebih dalam ke dalam pengaruh globalisasi. Kata Kunci: Agama Islam, Era globalisasi, Pendidikan dan Tantangan. Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Jhon Dewey yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, sebagai 1 Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor, Mantingan Ngawi Jawa Timur. Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam.
Alternative per il socialismo, 2023
Journal of Engineering Research, 2024
Journal of Archaeological Science
Engineering Structures, 2011
Federación de Comunidades Judías de España / Observatorio de Antisemitismo de España, 2023
The World of Business Administration Journal
Malaysian Journal of Nutrition, 2022
Jurnal Hortikultura Indonesia, 2017
American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 2006
BMC Health Services Research, 2021
Skeletal Radiology, 1989
European archives of paediatric dentistry, 2018
Expert Review of Gastroenterology & Hepatology