Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Pendidikan memiliki peran terpenting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu sistem pendidikan yang memegang kendali akan kebutuhan manusia tersebut harus berfungsi secara optimal. Sehingga kemajuan yang ingin dicita-citakan akan terwujut dan sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik maka tidak dapat mencapai kemajuan yang dicita-citakan. Optimalisasi pendidikan sebagai usaha pengembangan potensi diri melalui proses pembelajaran yang komprehensif dan terintegral yaitu tanpa adanya dikotonomi antara pendidikan agama Islam dan pendidikan umum (pendidikan agama Islam 100% dan pendidikan umum 100%). Hal itu dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan yang dihadapi di era globalisasi ini. Baik itu masalah yang bersifat internal dan eksternal. Karena Masa depan pendidikan Islam di Indonesia ditentukan oleh faktor internal dan eksternal itu sendiri. Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan pendidikan Islam di era globalisasi dan bagaimana seharusnya pendidikan Islam menyikapinya agar tidak masuk lebih dalam ke dalam pengaruh globalisasi. Kata Kunci: Agama Islam, Era globalisasi, Pendidikan dan Tantangan. Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat Jhon Dewey yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, sebagai 1 Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor, Mantingan Ngawi Jawa Timur. Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam.
Secara historis pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia sangat terkait erat dengan dakwah Islamiyyah. Pendidikan Islam berperan sebagai mediator dalam memasyarakatkan ajaran Islam kepada masyaarakat di berbagai tingkatannya. Melalui pendidikan inilah, masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah. Sehubungan dengan itu tingkat kedalaman pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada kualitas pendidikan Islam yang diterimanya. Pendidikan Islam tersebut berkembang setahap demi setahap hingga mencapai tingkat seperti sekarang ini . Namun pada perkembangannya, pendidikan Islam di Indonesia seringkali berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan. Masuknya Indonesia dalam era globalisasi dunia menjadikan berbagai sektor dalam tatanan kehidupan manusia mengharuskan mengikuti perspektif global termasuk sektor pendidikan. Berbagai tantangan pendidikan Islam yang ada memang sudah seharusnya dihadapi dengan kesiapan yang matang secara bertahap karena Islam merupakan Sebuah agama yang tak mengenal aspek ibadah ritual saja namun berbicara pula mengenai aspek pendidikan yang khas dan bersifat universal. Dengan begitu memasukinya pendidikan Islam ke dalam era globalisasi bukan berarti bersikap menutup diri dari kemajuan-kemajuan yang ada, namun harusnya wajah pendidikan ini dibawa ke arah yang lebih modern tanpa melepas ruh Islamiyyah dalam berbagai aktivitasnya.
Globalization causes the flow is so fast and can not be dammed, and so numerous and diverse flow of information. And the flow of information is not only an effect on knowledge but also to the values of Islamic religious education. So sometimes religious values are being abandoned, because it was considered old-fashioned and out, while those who follow the trend is considered advanced and modern yet started to leave the religious values and morals in life. To counteract the impact of globalization, hence, one of the methods is through education, the religion of Islam. Kata Kunci: Globalisasi, Pendidikan Agama dan Moral Pendahuluan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih telah mengakibatkan banyak perubahan dalam tatanan sosial dan moral yang dahulu sangat dijunjung tinggi, kini tampaknya kurang diindahkan, peserta didik dituntut untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut bila ingin dikatakan tidak ketinggalan zaman (gaptek) (Ihsan, 1995: 146). Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut juga berpengaruh terhadap globalisasi. Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka * Dosen Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pekalongan
Globalisasi adalah sebuah babak baru dalam proses perkembangan bangsa di mana dunia begitu menjadi terbuka dan transparan, sehingga ada kesan seolah-olah tak ada lagi batas Negara. Globalisasi ini dimulai dalam bidang informasi dan ekonomi yang kemudian mempunyai implikasi pada bidang-bidang lainnya termasuk bidang pendidikan. Arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan dari segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menggugah kesadaran masyarakat umum akan pentingnya pendidikan terutama pendidikan Islam, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kewajiban bagi mereka. Di era globalisasi ini, Dunia pendidikan mau tak mau harus menerima perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sebagian besar bersumber dari negara-negara barat seperti: televisi, handphone, komputer dan lain-lain, tidak terkecuali pendidikan Islam yang tidak bisa lepas dari bias fenomena globalisasi ini, karena tidak mungkin pendidikan Islam hanya melalui cara-cara dasar yang seperti ceramah dalam menyampaikan materi. Tetapi pendidikan yang berbasis teknologi dalam penyampaiannya terbukti dengan adanya LCD, laboratorium bahasa. Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia sudah zaman nya zaman digital, dimana-mana serba cepat, instan, dan canggih. Dulu berangkat sekolah hanya dengan berjalan kaki berkilo meter jauhnya atau menggunakan sepeda, itu pun sudah paling mewah pada zaman nya. Sekarang kita liat anak sekolah berangkat sekolah kebanyakan sudah menggunakan kendaraan seperti, sepeda motor, bahkan mobil. Begitu pula dengan sistem mengajar sebagian sekolah atau guru dengan kecanggihan teknologi mereka bisa menggunakan yang namanya proyektor, proyektor yang dulu hanya dipakai dikalangan orang kantoran saja, kini sudah diterapkan di sekolah. Ditambah lagi dengan modul-modul pelajaran sekolah yang sudah digital memudah kan siswa untuk membawa dan membacanya hanya cukup dengan menjingjing tas laptop seberat 2-4 kilo. Tentu banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari efektifnya kegiatan belajar mengajar, suasana kelas yang tidak jenuh, serta membuat siswa menjadi lebih sadar bahwa pentingnya teknologi bagi kegiatan di sekolah.
JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education, 2019
This paper will review the phenomenon of globalization that has an impact on character education. It is characterized by easy access to information without distance, between one country and another with only seconds and minutes that information can be easily obtained, on the other hand supported by the rapid technology increasingly burdensome which certainly greatly helps human life, then the emergence of quite serious problems, crime, sexual harassment, crisis of trust, corruption and many more new globalized triggers and even students who dare to persecute their teacher to die, the negative impact of degrading values religious values and tend to make this nation a character crisis. The solution is to re-instill Islamic values as a character, starting from an early age by instilling multicultural values, caring for the environment, nationalism, democracy, honesty through a religious approach to realize the harmony of life. The output of the cultivation of Islamic values is expected to be able to make Indonesian people intelligently comprehensive and competitive Spiritual Smart Self-actualization through the heart to grow and strengthen the faith, piety and noble character including noble character and superior personality. Emotional and social smart self-actualization through a sense of sensitivity to increase sensitivity and appreciation, self-actualization through social interaction that fosters and fosters mutual relations, democratic, empathetic and sympathetic upholding human rights, intellectual intelligence: self-actualization through thinking to acquire competencies and independence in science and smart kinesthetic: self-actualizing through sports to create a healthy, fit, empowered, alert, skilled person.
Kemajuan sains dan teknologi berdampak serius pada kehidupan manusia. Efek negatif dari globalisasi dan krisis lingkungan hidup harus dihadapi oleh umat Muslim. Pendidikan Islam harus mampu membangun generasi Muslim yang tangguh melalui pendidikan Islam yang bermutu dan berkualitas, pendidikan yang mampu “menguasai” bukan “dikuasai” ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan ini berusaha menganalisa penyebab rendahnya kualitas sumber daya Muslim dan upaya menghadapi kemajuan sains dan teknologi. Kajian ini difokuskan pada manajemen lembaga pendidikan Islam untuk menghadapi tantangan globalisasi. Oleh Karena itu, pendidikan Islam perlu melakukan reformulasi agar menemukan solusi bagi permasalahan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat.
Pendidikan agama Islam sebagai bagian dari proses kebudayaan saat ini menghadapi faktor eksternal dalam era globalisasi. Lembaga pendidikan Islam di era global ini menghadapi tantangan yang berat untuk mencetak manusia-manusia yang memiliki penguasaan pengetahuan agama tetapi sekaligus memiliki pengetahuan umum dan juga memiliki skill atau memiliki kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupan di masa ini. Begitu juga dalam aspek pendidikan, globalisasi telah berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan, baik terhadap tujuan, proses, hubungan peserta didik dan pendidik, etika, metode ataupun yang lainnya. Era globalisasi dengan segala unsur yang ada di dalamnya, melahirkan berbagai paradigma baru dalam Pendidikan Agama Islam melaui berbabagai macam kompenen pendidikan, sehingga pendidikan Agama Islam bisa memberikan jawaban yang tepat atas berbagai tantangan sesuai dengan zamannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan librairy research. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk melahirkan berbagai paradigma baru dalam pendidikan yang mengacu pada berbagai komponen pendidikan sejalan dengan era globalisasi dan berbagai tantangannya. Melalui tenaga pendidik yang berketerampilan tinggi dengan etos kerja dan dedikasi yang kuat serta peningkatan SDM nya.
Artikel ini akan menjelaskan tentang persoalan yang tengah dihadapi oleh Pendidikan Agama Islam di tengah masa pandemi virus Covid-19. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan pribadi peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Sejalan dengan tujuan tersebut maka dalam praktiknya pembelajaran Pendidikan Agama Islam menekankan pada transmisi nilai dan moralitas agama ke dalam perilaku dan tindakan peserta didik. Bukan hanya menyampaikan pengetahuan agama Islam tetapi juga menumbuhkan perilaku pada peserta didik yang didasari nilai-nilai agama Islam. Namun dengan adanya pandemi virus Covid-19 pembelajaran tatap muka di sekolah tidak dapat dilaksanakan. Kebijakan pemerintah mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring menimbulkan kendala dalam penekanan dan pembiasaan nilai-nilai ajaran Islam kedalam perilaku peserta didik.
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2020
This article examines the thoughts of Shaykh Nawawi Al-Bantani in the field of Islamic education in the era of globalization. This study was conducted to explain the importance of Islamic education as a foundation in life through the thinking of one of Indonesia's Islamic scholars. This research is a library research in which data is obtained through documents analyzed by content analysis. The results of this study suggest that Islamic Education strongly recommends that its adherents have a strong foundation in religion that will lead it to the right path in this era of globalization. The importance of a balance between mind and soul in facing every life's challenges. In this paper, the main points of views of Syekh Nawawi Al-Bantani on the attitude that Muslims must take towards development and progress in the contemporary context, especially in Indonesia. Because he is an Islamic scholar who greatly contributed to the development of science. This is not wrong, because his works which are numerous and can still be read today by Muslims have added to the knowledge of Islam in particular. This paper uses a library research method, which is research that relies on library materials as a source of information to answer the main ideas of Syekh Nawawi Al-Bantani related to education in an Islamic education perspective. The research stage is to collect relevant materials, then these materials will be read, reviewed, recorded and then used as best as possible. After all the stages are complete, then the data is analyzed by means of content analysis so that conclusions can be drawn regarding the implementation of Islamic education thought by Syekh Nawawi Al-Bantani in the Era of Globalization.
Aspari Ismail, 2018
Belakangan ini persoalan pendidikan menjadi sorotan tajam masyarakat. Bukan hanya terkait kurikulum, tetapi juga tertuju pada sosok profesi guru yang terkesan kurang profesional. Padahal, di era globalisasi kehadiran guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam yang profesional menjadi suatu keniscayaan. Tantangan dari pengaruh globalisasi sungguh dahsyat. Seorang guru, sejatinya memiliki kompetensi-kompetensi yang diharapkan menjadi tumpuan harapan dalam memajukan dunia pendidikan. Kata kunci: guru, profesionalisme dan globalisasi.
Psychological Bulletin, 1995
The 24th International Congress of Byzantine Studies, 2022
Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities, 2022
E. Laflı/C. S. Lightfoot/M. Ritter, Byzantine coins from Hadrianoupolis in Paphlagonia, Byzantine and Modern Greek Studies 40, 2, 2016, 187-206., 2016
R. Grajales y L. A. Ciro (eds.): Estudios lingüísticos e interdisciplinarios en Latinoamérica. Berlín: Peter Lang, 17-40., 2023
Proceedings of the Vertebrate Pest Conference, 1994
Clinical Immunology, 2011
Cancer Science, 2006
International Journal of Science and Research, 2018