Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Iklim organisasi merupakan hal yang sangat perlu menjadi perhatian seorang pemimpin organisasi, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi keefektivitasan kinerja karyawannya. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memisahkan, menerangkan dan menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi. Sementara itu organisasi yang muncul dari kelahirannya dengan ukuran yang masih sangat kecil dan kemudian berkembang menjadi besar pasti banyak mengalami rintangan yang harus dihadapi. Misalnya seperti banyaknya permasalahan dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kaitan antara iklim organisasi dengan keefektivitasan kinerja organisasi serta pengaruh kesehatan organisasi dalam suatu tubuh organisasi. Artikel ini akan membahas tentang hal tersebut.
Pengembangan sekolah yang efektif, efisien, produktif dan akuntabel perlu ditunjang oleh perubahan berbagai aspek pendidikan lainnya, termasuk iklim sekolah (school climate). Perubahan iklim sekolah perlu dilakukan untuk merespon kondisi pendidikan dewasa ini yang semakin terpuruk. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan perubahan-perubahan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, yang menuntut penyesuaian pendidikan, dan iklim sekolah yang kondusif yang menunjang terhadap pembelajaran yang bermakna. Perubahan dari semua aspek kehidupan termasuk dipengaruhi oleh berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi, oleh karena itu agar kita dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman sangat diperlukannya perubahan iklim dan budaya sekolah yang lebih up to date atau terkini. Iklim dan buaya sekolah sangat berpengaruh pada anggota sekolah khususnya peserta didik. Diharapkan dengan kodisi iklim dan budaya yang kondusif peserta didik dapat merasa nyaman, aman dan tertib dalam menuntut ilmu di sekolah dengan harapan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Kondisi iklim dan budaya yang kondusif akan membuat peserta didik lebih mudah untuk melangsungkan pembelajaran, jika didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran peserta didik di sekolah. Selain itu tidak hanya dari pihak pengelola sekolah saja yang hanya bisa menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif, melainkan peserta didik pun ikut berperan aktif, contohnya yaitu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mentaati peraturan yang berlaku pada sekolah tersebut, saling menghargai antar anggota sekolah, baik kepada teman, guru, ataupun penjaga kebersihan/ penjaga sekolah, artinya sikap saling menghargai dan menghormati juga harus dimiliki oleh setiap individu. Dalam kerangka ini lah perlunya manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien, mandiri, produktif dan akuntabel.
Setiap individu memiliki kepribadian, begitu pula dengan organisasi. Sebagaimana individu yang memiliki kepribadian yang menjadi karakteristiknya yang berbeda antara individu satu dengan lainnya, demikian halnya dengan karakteristik organisasi yang menjadi pembeda dengan organisasi lainnya. Karakteristik organisasi ini menjadi ciri khas yang menjadi penanda sebuah organisasi. Dalam hal ini, sebagaimana individu, organisasi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Sifat-sifat inilah yang selanjutnya dapat digunakan untuk memperkirakan sikap dan prilaku individu yang ada dalam organisasi.
Saat ini berbagai masalah tengah melingkupi dunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya yang cukup marak akhir-akhir ini adalah kasus kekerasan atau agresivitas baik oleh guru terhadap siswa, maupun antar sesama siswa sendiri. Kekerasan yang ditemui tersebut tak hanya secara fisik namun juga secara psikologis. Kekerasan seperti ini kekerasan yang dilakukan oleh pihak yang merasa diri lebih berkuasa atas pihak yang dianggap lebih lemah adalah fenomena iklim organisasi yang tak sehat bagi pendidikan.
Jurnal Psikologi Udayana, 2015
Peningkatan kebutuhan rumah tangga yang ditambah dengan gaya hidup modern, menciptakan pola belanja yang modern pada masyarakat saat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Perusahaan ritel berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui penjualan barang dan jasa yang dilakukan karyawannya. Oleh sebab itu, karyawan memegang peranan penting dan diharapkan untuk memunculkan perilaku lebih demi keefektifan perusahaan. Perusahaanmembutuhkan karyawan yang melakukan hal lebih dari sekedar tugas formal mereka danbekerja mendukung harapan perusahaan (Robbins, 2001). Dengan kata lain, karyawan melakukan perilaku kewargaan organisasi (PKO). Dalam bekerja, karyawan tidak lepas dari lingkungan kerjanya. PKO pada karyawan akan tinggi jika karyawan berada dalam iklim organisasi yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan perilaku kewargaan organisasi pada karyawan di perusahaan ritel. Responden dalam penelitian ini merupakan 95 karyawan yang bekerja di 4 perusahaan ritel. Metode pengambilan sampelnya yaitu cluster random sampling. Metode pengumpulan datanya menggunakan skala Iklim Organisasi dan skala PKO. Penelitian ini menggunakan validitas isi dan reliabilitas Alpha Cronbach. Reliabilitas skala Iklim Organisasi sebesar 0,937 dan skala PKO sebesar 0,965. Distribusi data Iklim Organisasi dan PKO adalah normal (z=0,327; z=0,058; p>0,05). Hubungan antara variabel Iklim Organisasi dengan PKO juga menunjukan hubungan yang linier (F=0,000; p<0,01). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan koefisien regresi sebesar 0,720 dan koefisien korelasi sebesar 0,568 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01). Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi dengan perilaku kewargaan organisasi pada karyawan di perusahaan ritel. Sumbangan dari variabel iklim organisasi kepada perilaku kewargaan organisasi adalah sebesar 32,2%.
2017
The research aims to examine and analyze the influence of organizational climate and personality on job stress and its impact on organizational citizenship behavior. This study uses all employees Clinical Lab. Prodia branch Menteng is using saturated sample in order to obtain a sample of 50 employees. The approach that is used in this research is Structural Equation Model (SEM) based on Partial Least Square (PLS). Results show that the organizational climate provides a positive and significant effect on the behavior of citizenship. Then the organizational climate does not give effect to job stress. Then type A personality has significant impact on job stress while type B personality does not have a significant impact on job stress. Type A personality does not have a significant impact on organizational citizenship behavior, while personality type B does not have a significant impact on the organizational citizenship behavior. And the last job stress does not influence the organizati...
Jurnal Manajemen, 2016
This study aims to examine the impact of organizational climate on job stress and employee performance. The data used in this study was primary data in the form of a questionnaire in which the research subjects are 45 employees of PT. Adei Plantation & Industry Head Office Pekanbaru Riau. To test the hypothesis using Structural Equation Modeling Partial Least Square. The result suggest that organizational climate influence on job stress and employee performance. In addition, result also suggest that the effect of organizational climate on employee performance is indirect influence through job stress. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak iklim organisasi terhadap stres kerja dan kinerja karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dalam bentuk kuesioner dimana subjek penelitiannya adalah para 45 karyawan PT. Adei Plantation & Industry Head Office Pekanbaru Riau. Pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap stres kerja dan kinerja karyawan. Selain itu, hasil ini juga menunjukkan bahwa pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh tidak langsung melalui stres kerja.
Sebagai salah satu unsur yang cukup penting didalam menyelenggarakan organisasi, maka peranan pemimpin menentukan sekali dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan. Oleh karena itu para pemegang wewenang harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi dalam arti harus mampu mempengaruhi bawahannya untuk mencapai sasarannya tanpa harus mengabaikan harapan-harapan bawahannya. Untuk itu disini akan diuraikan beberapa pengertian dari kepemimpinan. Leadership (kepemimpinan) bukanlah gejala yang terisolir tetapi merupakan produk interaksi antara orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan adalah gejala social. Seorang pemimpin harus dapat memahami sikap dan sifat-sifat para anggotanya. Menurut Ralph M. Stogdill, berpendapat setiap situasi menuntut kualitas leadership yang berbeda. Sehingga seorang pemimpin yang sukses dalam situasi tertentu tidak menjamin bahwa ia pasti sukses pada situasi yang lain. Sedangkan Gouldner berasumsi bahwa teori kepemimpinan harus mencakup baik sifat-sifat atau cirri-ciri pemimpin maupun situasi. Orang yang dapat memahami dan menguasai situasi adalah orang yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk menjadi pemimpin. Jadi dapat disimpulkan situasi berperan terhadap muncul dan jatuhnya seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan perpaduan dari tiga faktor, yaitu situasi social, sifat-sifat atau cirri-ciri perseorangan dan kesempatan.
A. Jakimovski, E. Dimitrova (eds.), International Scientific Conference: 75 Year Jubilee of the Institute of Art History and Archaeology (12th – 14th October 2022, Dojran, Macedonia), 251-293. , 2024
Hispania. Revista Española de Historia, 2023
Éditions La Dondaine, Medium.com, 2024
Quaestio Iuris , 2023
Musaica Archaeologica, 2021
Interdisciplinary Journal of Applied and Basic Subjects (2021), 2021
Contemporary Sociology, 1980
Environmental Science & Technology, 2005
Applied Physics Letters
EPJ Web of Conferences, 2010
Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers Part H-Journal of Engineering in Medicine, 2010
Surface Science, 2001
Wydawnictwo Uniwersytetu Łódzkiego eBooks, 2018
American Journal of Hypertension, 2009