Kode/Nama Rumpun Ilmu: 435/Teknik Industri
USULAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
OPTIMASI PENYUSUNAN JADWAL
PERKULIAHAN
TIM PENGUSUL
Ketua:
Theresia Sunarni, S.T., M.T.
NIDN: 0205087504
Anggota:
R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs.
NIDN: 0221097701
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI
APRIL 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
i
DAFTAR ISI
ii
RINGKASAN
iii
BAB I: PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Penelitian
3
1.3. Keutamaan Penelitian
3
1.4. Temuan yang Ditargetkan dan Penerapannya
4
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1. Univeristy Timetable Problem
5
2.2. Penelitian Terdahulu
6
BAB III: METODE PENELITIAN
10
3.1. Gambaran Lokasi Penelitian
10
3.2. Tahapan Penelitian
10
3.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak
13
3.4. Luaran Penelitian
15
BAB IV: BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
16
4.1. Anggaran Biaya
16
4.2. Jadwal Penelitian
16
DAFTAR PUSTAKA
18
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
Lampiran 2: Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 5. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
ii
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan aktivitasnya, manusia membutuhkan penjadwalan. Dengan
penjadwalan, memungkinkan berbagai aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan
tidak saling mengganggu. Baker (1974) mendefinisikan penjadwalan sebagai
kegiatan yang dilakukan untuk mengalokasikan sumber-sumber atau mesin-mesin
yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
Topik mengenai permasalahan penjadwalan telah banyak dibahas dalam berbagai
penelitian. Salah satunya adalah permasalahan penjadwalan matakuliah atau
university timetable problem (UTP) (Dewi, 2010; Hiryanto & Thio, 2011;
Lumbantoruan, 2014; Mariana & Hiryanto, 2013; Puspaningrum, Djunaidy, &
Vinarti, 2013; Sabar, et al, 2012).
Penyusunan jadwal perkuliahan merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran
yang rutin dilakukan setiap semester pada sebuah perguruan tinggi. Sebagai
sebuah perguruan tinggi, Sekolah Tinggi Teknik Musi (STT Musi) melakukan hal
yang serupa. Saat ini STT Musi mengelola empat program studi, dengan jumlah
mahasiswa sekitar 500 orang. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan 10 ruang kelas yang tersedia. Tiga dari sepuluh ruang kelas
tersebut digunakan bersama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi (STIE
Musi). Sehingga yang hanya digunakan oleh STT Musi sebanyak 7 ruang kelas.
Ruang kelas tersebut digunakan bersama oleh keempat program studi. Hasil
pemantuan menunjukkan bahwa tingkat utilisasi ruang kuliah (±70%) masih dapat
ditingkatkan.
Jumlah dosen tetap yang tersedia sebanyak 24 orang ditambah dengan beberapa
dosen tidak tetap. Preferensi waktu mengajar dosen tetap dan dosen tidak tetap
sangat beragam, karena selain melaksanakan kegiatan pengajaran, dosen juga
memiliki tugas administratif lain yang harus dilakukan. Hal ini mengakibatkan
alokasi waktu dosen untuk pembelajaran di kelas menjadi terbatas.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
1
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
Penjadwalan perkuliahan setiap semester dilakukan oleh masing-masing ketua
program studi. Setelah mendapat informasi preferensi dosen yang akan
dijadwalkan, ketua program studi menyusun jadwal kuliah untuk program studi
yang dikelolanya. Setelah itu, jadwal dari masing-masing program studi akan
digabungkan. Permasalahan yang sering timbul dalam proses penjadwalan mata
kuliah di STT Musi adalah sebagai berikut.
1. Seringkali terjadi bahwa ruang yang sama, pada waktu yang sama,
dijadwalkan untuk dua atau lebih mata kuliah yang berbeda.
2. Beberapa dosen dapat mengampu mata kuliah di beberapa program studi yang
berbeda. Adakalanya seorang dosen yang sudah dijadwalkan untuk mata
kuliah tertentu di sebuah program studi, dijadwalkan juga di program studi
lain untuk mata kuliah yang berbeda, namun di waktu yang sama.
3. Mahasiswa yang mendapat indeks prestasi semester lebih dari 3,
diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah sampai dengan 24 sks. Namun
kebanyakan mahasiswa tidak dapat mengambil hingga jumlah sks maksimum
tersebut karena mata kuliah yang dapat diambil dijadwalkan pada waktu yang
bersamaan. Sehingga hanya salah satu yang dapat diambil.
4. Beberapa kali ditemukan bahwa mata kuliah pada semester yang sama dan
program studi yang sama dijadwalkan pada waktu yang bersamaan. Hal ini
mengakibatkan mahasiswa pada semester tersebut hanya dapat mengambil
salah satunya.
Permasalahan-permasalahan tersebut di atas baru disadari saat jadwal perkuliahan
dari masing-masing program studi digabungkan, dan bahkan ada yang baru
diketahui saat masa pengisian rencana studi oleh mahasiswa. Apabila hal ini
terjadi, proses perbaikan jadwal menjadi sangat sulit untuk dilakukan, karena
pengubahan jadwal satu mata kuliah akan mempengaruhi keseluruhan jadwal.
Berdasarkan informasi tersebut, disimpulkan bahwa penjadwalan mata kuliah
yang dilakukan selama ini belum optimal.
Salah satu cara untuk mengoptimalkan penjadwalan adalah dengan menerapkan
berbagai metode-metode penjadwalan yang telah dikembangkan sebelumnya.
Beberapa metode penjadwalan yang banyak digunakan untuk persoalan UTP
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
2
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
antara lain penggunaan metode berbasis populasi (Sabar, et al, 2012; Saragih et
al, 2012), metode heuristik (Buliali et al, 2008; Kohshori & Abadeh, 2012;
Setemen, 2010; Siswono & Palgunadi, 2014; Puspaningrum et al, 2013;
Yudhihartanti et al, 2011; Jat & Yang, 2008; Mushi, 2012), metode pewarnaan
graf (Bozyer et al, 2011; Sabar et al, 2009; Malkawi et al, 2008; Astuti, 2011;
Lumbantoruan, 2014; Hiryanto & Thio, 2011; Tasari, 2012; Dewi, 2010;
Susiloputro et al, 2012; Setiawati et al, 2015; Dandashi & Al-Mouhamed, 2010).
Metode-metode penjadwalan tersebut diaplikasikan dalam bentuk sebuah
perangkat lunak pembangkit jadwal (Bozyer et al, 2011; Saragih et al, 2012; Jat &
Yang, 2008; Buliali et al, 2008; Setemen, 2010; Puspaningrum et al, 2013;
Hiryanto & Thio, 2011; Dewi, 2010). Berdasarkan uraian tersebut, rumusan
masalah penelitian ini adalah: bagaimana mengoptimalkan sistem penjadwalan
kuliah di STT Musi dengan menggunakan sebuah perangkat lunak pembangkit
jadwal kuliah.
1.2.
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah kajian atau ekplorasi metode optimasi
untuk mengatasi permasalahan university timetable problem. Sedang tujuan
khusus dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak pembangkit
jadwal kuliah sebagai solusi optimasi penjadwalan kuliah di STT Musi
1.3.
Keutamaan Penelitian
Permasalahan jadwal kuliah yang dialami oleh STT Musi, berdampak merugikan
baik bagi dosen, mahasiswa, maupun STT Musi sebagai institusi. Sebagai akibat
dari benturan beberapa mata kuliah yang diampunya, dosen harus mengalokasi
waktu di luar preferensi waktu yang dimilikinya untuk menghindari benturan
jadwal waktu kuliah yang bersamaaan. Penambahan alokasi waktu bagi dosen,
akan berakibat pada meningkatnya biaya operasional institusi. Bagi mahasiswa,
penjadwalan yang tidak optimal tersebut berdampak pada lamanya masa studi,
karena tidak dapat menempuh seluruh mata kuliah yang dimungkinkan untuk
diambil oleh mahasiswa.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
3
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
Selain faktor dampak tersebut, penelitian ini dianggap perlu dilakukan karena
makin terbatasnya jumlah ruang, dan jumlah dosen serta preferensi waktu dosen,
dan pada saat yang bersamaan, jumlah mahasiswa baru semakin meningkat.
Dalam empat semester terakhir, ruang kelas yang digunakan oleh STT Musi juga
harus berbagi pakai dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi (STIE Musi).
Baik STT Musi maupun STIE Musi berada di bawah pengelolaan Yayasan Musi
Palembang. Hal ini terjadi karena kapasitas ruang kelas di Gedung STIE Musi
sudah tidak mampu menampung jumlah mahasiswa. Sebagai gambaran, STIE
Musi memiliki 20 ruang kelas dengan jumlah mahasiswa sekitar 1.800 orang.
Permasalahan tersebut ditambah lagi dengan perubahan bentuk STT Musi dan
STIE Musi menjadi Universitas Katolik Musi Charitas. Akibat dari perubahan
bentuk tersebut, terjadi penambahan dua program studi baru. Kedua program studi
baru ini juga akan menggunakan ruang kelas di Gedung STT Musi dan STIE
Musi. Berdasarkan uraian tersebut, dipandang bahwa penelitian ini sangat perlu
untuk segera dilakukan, sehingga dengan keterbatasan sumberdaya yang ada,
seluruh jadwal perkuliahan dapat dilaksanakan secara optimal.
1.4.
Temuan yang Ditargetkan dan Penerapannya
Hasil dari penelitian ini berupa sebuah produk perangkat lunak pembangkit jadwal
kuliah. Perangkat lunak ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi
STT Musi untuk melakukan penjadwalan kuliah secara lebih optimal sesuai
dengan sumberdaya yang ada. Manfaat lain yang ingin diperoleh dari penelitian
ini adalah meningkatnya kualitas penelitian di lingkungan STT Musi. Luaran
lainnya dari penelitian ini adalah publikasi ilmiah baik pada pertemuan ilmiah
tingkat nasional maupun pada jurnal ilmiah nasional. Diharapkan luaran ini dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khusus terkait
optimasi penjadwalan perkuliahan.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
4
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
University Timetable Problem
University Timetable Problem (UTP) merupakan permasalahan klasik pada
institusi pendidikan yang telah menarik minat banyak peneliti dalam dua
dasawarsa terakhir (Bozyer et al, 2011). Penjadwalan pada perguruan tinggi dapat
dibedakan menjadi penjadwalan kuliah dan penjadwalan ujian (Setemen, 2010).
Terdapat banyak model yang telah diusulkan dalam berbagai penelitian. Jat &
Yang (2008) menyebutkan UTP sebagai persoalan alokasi yang bersifat
multidimensi, dimana mahasiswa dan dosen dialokasikan dalam mata kuliah,
kelas-kelas mata kuliah dan preferensi waktu (baik dosen maupun mahasiswa)
dialokasikan dalam ruang (classrooms) dan waku (timeslots). UTP merupakan
jenis permasalahan alokasi waktu yang diselesaikan dengn mengevaluasi batasanbatasan yang diberikan. Setiap institusi pendidikan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Hal ini mengakibat batasan-batasan yang dibuat pun berbeda pada
masing-masing institusi. Secara umum batasan-batasan yang sering ditemui dalam
permasalahan penjadwalan kuliah adalah sebagai berikut (Saragih et al, 2012).
Edge constraint, dua kejadian tidak boleh menempati slot waktu yang sama
Ordering constraint, batasan yang mengatur urutan kejadian
Event spread constraint, batasan yang mengatur penyebaran kejadian pada
suatu penjadwalan
Preset specification and exclusion, batasan yang menentukan terlebih dahulu
slot waktu yang akan digunakan oleh suatu kejadian sebelum proses pencarian
solusi.
Capasity constraint, batasan yang berhubungan dengan kapasitas ruangan
Kohshori & Abadeh (2012) mengelompokkan batasan menjadi dua jenis, yakni
hard constraint dan soft constraint. Hard constraint (batasan kaku) merupakan
batasan yang tidak boleh dilanggar sama sekali. Sedangkan soft constraint
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
5
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
(batasan lunak) merupakan batasan yang semaksimal mungkin diusahakan untuk
dipenuhi.
2.2.
Penelitian Terdahulu
Beragam penelitian telah dilakukan untuk memberikan solusi terhadap UTP.
Bagian ini akan menguraikan secara ringkas hasil studi literatur yang telah
dilakukan yang berfokus pada jenis penjadwalan, metoda yang digunakan dalam
penjadwalan, algoritma yang digunakan, dan kriteria-kriteria penjadwalan kuliah
yang ditetapkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Ringkasan hasil studi
literatur dapat dilihat pada tabel 2.1.
Berdasarkan jenis penjadwalannya, UTP dapat dibedakan dalam dua jenis
penjadwalan, yakni penjadwalan ujian (Dewi, 2010; Mushi, 2012, Susiloputro et
al, 2012, Selemani et al, 2013), dan penjadwalan kuliah (Astuti, 1011; Bozyer et
al, 2008; Cauvery, 2011; Dandashi & Al-Mouhamed, 2010; Hamadi, 2011,
Hiryanto & Thio, 2011, Jat & Yang, 2008; Joudaki et al, 2011; Kohshori &
Abadeh, 2012; Puspaningrum et al, 2013; Sabar et al, 2012; Saragih et al, 2012,
Setemen, 2010; Setiawati et al, 2015; Siswono & Palgunadi, 2014; Tasari, 2012;
Yudhihartanti et al, 2011). Kedua jenis penjadwalan ini adalah yang rutin
dilakukan setiap semester. Kendati keduanya permasalahan ini serupa, namun Qu
et al (2009) menyebutkan bahwa terdapat perbedaan besar antar penjadwalan
ujian dan penjadwalan kuliah. Burke et al (1997) mengemukakan bahwa
perbedaan utama antar keduanya adalah:
ujian harus dijadwalkan sedemikian sehingga tidak ada mahasiswa yang
terjadwal lebih dari satu mata ujian pada waktu yang sama, sedangkan jadwal
kuliah dibuat sebelum mahasiswa mengambil mata kuliah,
mata ujian yang berbeda dapat dijadwalkan di ruang yang sama pada waktu
yang sama, sedangkan mata kuliah hanya dijadwalkan satu mata kuliah untuk
sebuah ruang setiap saat.
Dalam hal pendekatan metoda penjadwalan yang digunakan, Qu et al (2009)
mengemukakan setidaknya terdapat tujuh kelompok
metoda yang sering
digunakan. Metoda-metoda tersebut antara lain: graph based sequential (Astuti,
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
6
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
2011; Bozyer et al, 2011; Cauvery, 2011; Dandashi & Al-Mouhamed, 2010;
Dewi, 2010; Harnadi, 2011; Hiryanto & Thio, 2011; Tasari, 2012; Susiloputro et
al, 2012), constraint based (Buliali et al, 2008; Jat & Yang, 2008), local search
based (Jat & Yang, 2008; Joudaki et al, 2011), population based (Puspaningrum
et al, 2013; Siswono & Palgunadi, 2014; Saragih et al, 2012; Sabar et al, 2012),
multi-criteria techniques (Kohshori & Abadeh, 2012), heuristic (Mushi, 2012;
Setemen, 2010; Yudhihartanti et al, 2011), dan decomposition techniques.
Metoda-metoda graph based menempatkan kejadian setiap kejadian secara
sekuensial ke dalam periode waktu yang valid sedemikian sehingga tidak ada
konflik antarkejadian. Teknik ini menggunakan representasi graf, dimana kejadian
direpresentasikan sebagai verteks dan konflik direpresentasikan sebagai jalur
(Burke & Sanja, 2002). Sedangkan Dalam teknik contraint based, masalah
penjadwalan dimodelkan sebagai sekumpulan variabel yang mewakili nilai yang
harus dialokasikan untuk memenuhi sejumlah batasan. Teknik local search based
umumnya
memanfaatkan
algoritma-algoritma
meta-heuristic.
Teknik
ini
menemukan solusi dengan mencari solusi terdekat di sekitarnya.
Teknik-teknik penjadwalan tersebut diterapkan dalam komputasi dengan
algoritma-algoritma tertentu. Penggunaan algoritma dalam solusi penjadwalan
pun sangat beragam. Hasil telaah literatur menunjukkan beberapa algoritma yang
sering digunakan antara lain: Welsh-Powell algorithm (Astuti, 2011; Hiryanto &
Thio, 2011; Susiloputro et al, 2012), genetic algorithm (Buliali et al, 2008; Jat &
Yang, 2008; Kohshori Abadeh, 2012; Puspaningrum et al, 2013; Setemen, 2010;
Siswono & Palgunadi, 2014), vertex coloring algorithm (Dandashi & AlMouhamed, 2010; Dewi, 2010), Assignment algorithm (Harnadi, 2011), Tabu
search algorithm (Kohshori Abadeh, 2012; Mushi, 2012), Simulated annealing
algorithm (Kohshori Abadeh, 2012), Mamdani algorithm dan Sugeno algorithm
(Yudhihartanti, 2011), ant algorithm (Saragih et al, 2012), ant clony algorithm
(Cauvery, 2011), memetic algorithm (Jat & Yang, 2008; Joudaki et al, 2011), dan
honey-bee mating algorithm (Sabar et al, 2012).
Welsh-Powell merupakan algoritma yang paling sering dipakai dalam teknik graf
(Qu et al, 2009). Selain itu juga terdapat beberapa algoritma heuristik yang
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
7
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
digunakan dalam teknik ini seperti ant colony (Cauvery, 2011) dan recursive
large first (Selemani et al, 2013). Dalam teknik berbasis populasi (population
based), algoritma genetika merupakan algoritma yang paling sering digunakan.
Selain itu juga ditemukan algoritma ant (Saragih et al, 2012), dan honey-bee
mating (Sabar et al, 2012) yang digunakan dalam teknik ini. Algoritma genetika
juga digunakan dalam metoda-metoda berbasis heuristik/meta-heuristik, bersama
dengan algoritma-algoritma berbasis logika samar seperti algoritma Mamdani dan
algoritma Sugeno (Yudhihartanti et al, 2011) serta algoritma tabu search (Mushi,
2012). Dalam teknik local based search, ditemukan penggunaan algoritma
memetic dan algoritma genetika (Jat & Yang, 2008; Joudaki et al, 2011).
Dalam penyusunan jadwal kuliah digunakan berbagai kriteria-kriteria sesuai
dengan batasan yang diberikan. Beberapa kriteria yang sering digunakan dalam
UTP antara lain: mata kuliah, ruang kuliah, waktu/sesi kuliah, dan dosen. Bozyer
et al (2011) menambahkan satuan kredit mata kuliah dan semester mata kuliah
sebagai kriterianya. Penggunaan semester mata kuliah juga ditemukan dalam
Dewi (2010), Tasari (2012), dan Cauvery (2011). Selain itu, Cauvery (2011) juga
menambahkan program studi sebagai salah kriteria penjadwalan. Juga ditemukan
hari kuliah sebagai kriteria yang digunakan (Jat & Yang, 2008; Setiawati et al,
2015). Sedangkan dalam Bozyer et al (2011) dan Saragih et al (2012), waktu
preferensi dosen pun diperhitungkan sebagai kriteria.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Literatur
Algoritma Komputasi
1
Astuti, 2011
2
Bozyer, et al, 2011
3
Buliali, et al, 2008 Genetic Algorithm
4
5
Dandashi & AlHeuristic Vertex
Mouhamed, 2010 Coloring
Dewi, 2010
Vertex Coloring
6
Harnadi, 2011
7
Hiryanto & Thio, Welsh Powell
2011
Algorithm
Jat & Yang, 2008 Memetic Algorithm &
Genetic Algorithm
8
Welsh-Powell
Algorithm
Jenis
Kriteria Penjadwalan
Penjadwalan
Graph Based
Course
Course subject, student,
rooms, timeslot
Graph Based
Course
Lecturer, course credit,
semester, class capasity,
leturer’s time
Constraint Based Course
Lecturer, rooms, course
subject, timeslot
Graph Based
Course
Rooms, course subject
Metode
Graph Based
Assignment Algorithm Graph Based
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
Graph Based
Course,
Exam
Course
Course
Course subject,semester,
rooms, lecturer
Course subject, lecturer,
rooms
Course subject, rooms,
days, timeslot
Local Search
Course
Based,Constraint
8
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
No
9
10
11
12
13
Literatur
Algoritma Komputasi
Kohshori Abadeh, Genetic Algorithm,
2012
Simulated Annealing,
Tabu Search
Mushi, 2012
Tabu Search
Puspaningrum et Genetic Algorithm
al, 2013
Yudhihartanti et Mamdani Algorithm,
al, 2011
Sugeno Algorithm
Tasari, 2012
14 Susiloputro et al,
2012
15 Siswono &
Palgunadi, 2014
16 Setiawati et al,
2015
17 Setemen, 2010
Welsh Powell
Algorithm
Genetic Algorithm,
Palgunadi Algorithm
Metode
Based
Multi criteria
Course
Heuristic Based Exam
Populated Based Course
Heuristic Based Course
Graph Based
Course
Graph Based
Exam
Populated Based Course
Graph Based
Genetic Algorithm
Jenis
Kriteria Penjadwalan
Penjadwalan
Course
Heuristic based Course
18 Selemani et al,
Recursive Largest First Graph Based
Exam
2013
Algorithm
19 Saragih et al, 2012 Ant Algorithm
Populated based Course
20 Sabar et al, 2012
Honey-bee mating
Algorithm
Populated Based Course
21 Malkawi et al,
2008
22 Cauvery, 2011
Color schedule
Algorithm
Ant Colony Algorithm
Graph Based
Exam
Graph
Course
Local Search
based
Course
23 Joudaki et al, 2011 Memetic Algorithm
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
Rooms, course subject,
lecturer,
Rooms, Course subject
Course subject, class,
timeslot, lecturer
lecturer, student, course
subject, timeslot, rooms
Semester, class, course
subject, timeslot
Course subject, student,
rooms, lecturer, timeslot
lecturer, class, course
subject, timeslot, rooms
Days, timeslot, rooms,
lecturers
student, lecturer, rooms,
timeslot, course
rooms, timeslot
Course subject, rooms,
timeslots, lecturer’s time
Course subject, rooms,
timeslot, room type,
number of students
Rooms, teachers,
semester,timeslot,
departement,
9
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Teknik Musi (STT Musi). STT Musi
merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh Yayasan Musi
Palembang. STT Musi mengelola empat program studi dengan total mahasiswa
sekitar 500 orang. Selain STT Musi, yayasan yang sama juga mengelola Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Musi (STIE Musi). STIE Musi mengelola dua program
studi dengan jumlah mahasiswa mencapai 1.800 orang. Kegiatan perkuliahan STT
Musi berlokasi di Gedung Yoseph yang memiliki 10 ruang kelas. Sedangkan
STIE Musi berlokasi di Gedung Yuliana dengan 15 ruang kelas. Dalam empat
semester terakhir, sebagai akibat meningkatnya jumlah mahasiswa baru, STIE
Musi juga menggunakan ruang kelas di Gedung Yoseph untuk kegiatan
perkuliahan. Dengan demikian, penggunaan ruang kuliah di Gedung Yoseph
bersifat bagi-pakai.
3.2.
Tahapan Penelitian
Kegiatan penelitian akan dilakukan dalam waktu dua tahun, yang terbagi dalam
tujuh tahapan penelitian. Empat tahap pertama akan dilakukan pada tahun
pertama, sedang tiga tahap terakhir akan dilakukan pada tahun kedua. Berikut
uraian singkat bentuk kegiatan dan hasil yang dicapai dalam setiap tahapan
penelitian. Secara ringkas seluruh kegiataan yang dilakukan pada setiap tahapan
berikut hasil kegiatannya disajikan pada Gambar 3.1.
1. Tahun I: Tahap I
Pada tahap ini akan dilakukan pendalaman studi pustaka. Kegiatan ini
dimaksudkan
untuk
memperoleh
pemahaman
yang
baik
mengenai
permasalahan penjadwalan dan berbagai solusi yang sudah dilakukan untuk
mengatasinya.
Kegiatan
ini
dilakukan
dengan
mengumpulkan
dan
mempelajari berbagai penelitian terdahulu. Hasil yang diharapkan dari tahapan
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
10
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
ini adalah terpilihnya satu metode optimasi yang akan digunakan untuk
mengatasi permasalahan penjadwalan kuliah di STT Musi.
2. Tahun I: Tahap II
Pada tahap ini, akan dilakukan identifikasi permasalahan secara lebih
mendalam. Dengan demikian dapat diketahui kebutuhan seperti apa yang
diperlukan oleh STT Musi terkait permasalahan penjadwalan kuliah. Hasil
yang diharapkan dari tahapan ini adalah daftar identifikasi kebutuhan, baik
kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional yang diperlukan untuk
mengembangkan sistem penjadwalan kuliah.
3. Tahun I: Tahap III
Pada tahap ini, sistem yang akan dibangun terlebih dahulu dianalisis dan
dibuatkan modelnya dengan berbagai alat bantu pemodelan perangkat lunak.
Pemodelan dilakukan dengan didasarkan pada hasil yang diperoleh pada tahap
I dan tahap II. Hasil yang diaharapkan dari tahapan ini adalah model perangkat
lunak sistem yang siap dirancang.
4. Tahun I: Tahap IV
Pada tahap ini, hasil analisis dan pemodelan sistem diterjemahkan dalam
rancangan perangkat lunak. Kegiatan ini dilakukan dengan berbagai alat bantu
perancangan perangkat lunak yang terkomputerisasi. Hasil dari kegiatan ini
adalah rancangan perangkat lunak yang siap diterjemahkan dalam sebuah
bahasa pemrograman tertentu.
5. Tahun II: Tahap V
Pada tahap ini, hasil rancangan sistem diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu. Kegiatan ini akan melibatkan mahasiswa program
studi Informatika terutama yang sedang menempuh Skripsi, untuk menuliskan
kode program. Hasil dari tahapan ini adalah sebuah perangkat lunak
pembangkit jadwal kuliah.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
11
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
TAHAPAN
PENELITIAN
TAHUN I
TAHUN II
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
KEGIATAN
PENELITIAN
Pendalaman
studi
literatur
Identifikasi
kebutuhan
sistem
Analisis dan
pemodelan
sistem
Desain
sistem
Pembangun
an sistem
Pengujian
sistem
Penerapan
sistem
HASIL KEGIATAN
PENELITIAN
Metode
terpilih
Kebutuhan
Sistem
Sistem pembangkit jadwal
kuliah
Evaluasi
penerapan
sistem
LUARAN
PENELITIAN
Model dan Desain sistem
1. Publikasi pada Pertemuan Ilmiah Nasional
2. Publikasi pad Jurnal Ilmiah Nasional
1. Produk: PL Pembangkit Jadwal Kuliah
2. Publikasi pada Seminar Nasional
3. Publikasi pada Jurnal Ilmiah Nasional
Gambar 3.1. Tahapan Kegiatan Penelitian
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
12
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
6. Tahun II: Tahap VI
Selanjutnya perangkat lunak yang telah dibangun akan dilakukan pengujian
terlebih dahulu untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut bebas dari
kesalahan bahasa pemgrograman maupun kesalahan logika.
7. Tahun II: Tahap VII
Pada tahap terakhir, perangkat lunak yang telah diuji akan diterapkan
penggunaannya. Hasil penggunaan perangkat lunak tersebut akan dievaluasi
untuk melihat apakah perangkat lunak tersebut dapat memberikan solusi atas
permasalahan penjadwalan di STT Musi.
3.3.
Model Pengembangan Perangkat Lunak
Luaran utama dari penelitian ini adalah perangkat lunak pembangkit jadwal
kuliah. Karena itu untuk membangun perangkat lunak tersebut, dibutuhkan sebuah
model proses pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini menggunakan model
sekuensial
linier
(Pressman,
2005).
Dalam
model
ini
(Gambar
3.2),
pengembangan perangkat lunak dilakukan secara sistematik dan sekuensial yang
dimulai dari analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Aktivitasaktivitas dalam model sekuensial linier adalah sebagai berikut.
1. Rekayasa dan pemodelan sistem
Aktivitas ini mencakup pengumpulan kebutuhan pada area bisnis dan
kebutuhan sistem.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pengumpulan kebutuhan diperlukan untuk memahami sifat peerangkat lunak
yang dibangun. Aktivitas ini mencakup pemahaman atas domain informasi,
tingkah laku dan unjuk kerja serta kebutuhan antarmuka. Alat bantu yang
digunakan pada aktivitas ini mencakup data dictionary, data fow diagram,
proses specification dn sebagainya. Secara ringkas dapa dilihat pada Gambar
3.3.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
13
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
Pemodelan sistem
informasi
analisis
desain
kode
tes
Gambar 3.2 Model Sekuensial Linier
3. Perancangan perangkat Lunak
Akivitas ini merupakan proses banyak langkah yang berfokus pada empat
atribut perangkat lunak, yakni:
struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antarmuka, dan rancangan prosedural (Gambar 3.3)
4. Pengkodean
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang bisa dibaca oleh mesin
(komputer). Langkah pembuatan kode program dilakukan pada aktivitas ini.
5. Pengujian Perangkat Lunak
Sekali kode program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian
berfokus pada logika internal perangkat lunak dan fungsi eksternal perangkat
lunak.
Gambar 3.3 Kaitan antara analisis dan perancangan perangkat lunak
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
14
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
3.4.
Luaran Penelitian
Luaran penelitian dihasil setiap tahun. Pada tahun pertama, luaran penelitian yang
dihasilkan adalah publikasi hasil penelitian pada tahun tersebut. Bentuk publikasi
adalah diseminasi hasil penelitian pada sebuah forum ilmiah nasional dan
publikasi pada jurnal ilmiah nasional. Sampai saat usulan ini diajukan, belum
diputuskan forum mana dan jurnal ilmiah mana yang akan dituju.
Luaran penelitian tahun kedua berupa produk dan publikasi. Produk yang
dihasilkan adalah sebuah perangkat lunak pembangkit jadwal kuliah. Sedangkan
publikasi yang direncanakan adalah publikasi hasil penelitian dalam forum ilmiah
nasional dan jurnal ilmiah nasional.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
15
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1.
Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya yang diusulkan untuk penelitian ini seperti yang
disajikan pada tabel 5.1, sedangkan rincian dan justifikasi anggaran dan biaya
disajikan dalam lampiran 1.
Tabel 5.1. Ringkasan Anggaran dan Biaya
No
1
2
3
4
4.2.
Jenis Pengeluaran
Gaji dan Upah
Bahan habis pakai dan peralatan
Perjalanan
Publikasi dan Seminar
Jumlah
Biaya Yang Diusulkan (Rp)
Tahun 1
Tahun 2
14.760.000
14.760.000
19.825.000
19.975.000
8.000.000
8.000.000
7.100.000
7.100.000
49.685.000
49.835.000
Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan diselesaikan dalam waktu 2, dengan waktu efektif per tahun
adalah 8 bulan. Tabel 5.2 dan tabel 5.3 menunjukkan jadwal kegiatan penelitian
ini. Susunan tim peneliti dan pembagian tugas disajikan dalam lampiran
Tabel 5.2. Jadwal Penelitian Tahun Ke-1
No
Jenis Kegiatan
1
Penandatanganan kontrak
2
Studi Literatur
4
Identifikasi Kebutuhan
Sistem
Analisis Perangkat Lunak
5
Desain Perangkat Lunak
6
Seminar Hasil Penelitian
3
7
8
3
Bulan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 1
4
5
6
7
8
9 10 11
12
Publikasi Hasil Penelitian
Pada Jurnal
Penyusunan Laporan
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
16
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
Tabel 5.3. Jadwal Penelitian Tahun Ke-2
No
Jenis Kegiatan
1
Penandatanganan kontrak
2
Studi Literatur
3
Pembuatan program
perangkat lunak
4
Pengujian Sistem
5
Penerapan Sistem
6
Analisis Hasil Penelitian
7
Seminar Hasil Penelitian
8
Publikasi Hasil Penelitian
Pada Jurnal
Penyusunan Laporan
9
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
Bulan Pelaksanaan Kegiatan Tahun Ke-2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12
17
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. (2011). Penyusunan Jadwal Kuliah Dengan Algoritma Pewarnaan Graf
Welch Powell. Jurnal Dian, XI(1), 68-74.
Baker, K. R. (1974). Introduction To Sequencing And Scheduling. John Wiley &
Sons.
Bozyer, Z., Basar, M. S., & Aytekin, A. (2011). A Novel Approach of Graph
Coloring for Solving University Course Timetabling Problem. The Second
International Symposium on Computing in Science & Engineering (hal.
560-566). Kusadasi, Aydin, Turkey: Gediz University Publications.
Buliali, J. L., Herumurti, D., & Wiriapradja, G. (2008). Penjadwalan Matakuliah
Dengan Menggunakan Algoritma Genetika dan Metode Constraint
Satisfaction. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, 7(1), 29-38.
Burke, E. K., & Petrovic, S. (2002). Recent Research Directions In Automated
Timetabling. European Journal of Operational Research , 266-280.
Burke, E., Jackson, K., Kingston, J., & Weare, R. (1997). Automated University
Timetabling: The State of the Art. The Computer Journal, 565-571.
Cauvery, N. K. (2011). Timetable Scheduling using Graph Coloring. International
Journal of P2P Network Trends and Technology, 1(2), 57-62.
Dandashi, A., & Al-Mouhamed, M. (2010). Graph Coloring for Class Scheduling.
IEEE/ACS International Conference on Computer Systems and
Applications (hal. 1-4). Hammamet: IEEE.
Dewi, F. K. (2010). Pembangunan Perangkat Lunak Pembangkit Jadwal Kuliah
dan Ujian Dengan Metode Pewarnaan Graf. Buana Informatika, 1(1), 5768.
Harnadi, B. (2011). Analisis Algoritma Assignment Pada Program Penjadwalan.
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (hal. 19-24). Semarang:
Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim.
Hiryanto, L., & Thio, J. S. (2011). Pengembangan Metode Graph Coloring Untuk
University Course Timetable Problem Pada Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Tarumanagara. Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi, IV(2),
82-91.
Jat, S. N., & Yang, S. (2008). A Memetic Algorithm for the University Course
Timetabling Problem. IEEE International Conference on Tools With
Artificial Intelligence (hal. 427-433). IEEE.
Joudaki, M., Imani, M., & Mazhari, N. (2011). Using improved Memetic
Algorithm and local search to solve University Course Timetabling
Problem (UCTP). International Conference on Artificial Intelligence. Las
Vegas.
Kohshori, M. S., & Abadeh, M. S. (2012). Hybrid Genetic Algorithms for
University Course Timetabling. International Journal of Computer
Science Issues, 9(2), 446-455.
Lumbantoruan, I. (2014). Perancangan Aplikasi Penjadwalan Bimbingan Belajar
Dina Education Center Menggunakan Metode Welch Powell. Pelita
Informatika Budi Darma, VII(2), 141-146. Diambil kembali dari
http://www.pelita-informatika.com/berkas/jurnal/24.%20imelda.pdf
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
18
Optimasi Penyusunan Jadwal Perkuliahan
Malkawi, M., Hassan, M. A.-H., & Hassan, O. A.-H. (2008). A New Exam
Scheduling Algorithm Using Graph Coloring. The International Arab
Journal of Information Technology, 5(1), 80-87.
Mushi, A. R. (2012). Implementation Of A Tabu Search Heuristic For The
Examinations Timetabling Problem. Tanzania Journal Of Science.
Pressman, R. R. (2001). Softare Engineering: A Practitioner's Approach.
McGraw Hill.
Puspaningrum, W. A., Djunaidy, A., & Vinarti, R. A. (2013). Penjadwalan Mata
Kuliah Menggunakan Algoritma Genetik di Jurusan Sistem Informasi ITS.
Jurnal Teknik POMITS, 2(1), 127-131.
Qu, R., Burke, E. K., McCollum, B., Merlot, L. T., & Lee, Y. S. (2009). A Survey
of Search Methodologies and Automated System Development for
Examination Timetabling. Journal of Scheduling, 55-89.
Sabar, N. R., Ayob, M., Kendall, G., & Qu, R. (2009). Roulette Wheel Graph
Colouring for Solving Examination Timetabling Problems. Third
International Conference, COCOA 2009 (hal. 463-470). Huangshan,
China: Springer Berlin Heidelberg.
Sabar, N. R., Ayob, M., Kendall, G., & Qu, R. (2012). A Honey Bee Mating
Optimization Algorithm For Educational Timetabling Problems. European
Journal of Operatorin Research, 216(2012), 533-543.
Saragih, H., Hoendarto, G., Reza, B., & Setiyadi, D. (2012). Aplikasi Sistem
Perangkat Lunak Menggunakan Algoritma Ant Untuk Mengatur
Pendjadwalan Kuliah. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, I(3), 241-256.
Selemani, M. A., Mujuni, E., & Mushi, A. (2013). An Examination Scheduling
Algorithm Using Graph Colouring - The Case Of Sokoine University Of
Agriculture. International Journal of Computer Engineering &
Applications, 116-127.
Setemen, K. (2010). Implementasi Algoritma Genetika Dalam Pengembangan
Sistem Aplikasi Penjadwalan Kuliah. Jurnal IKA, 8(1), 56-68.
Setiawati, F., Noviani, E., & Prihandono, B. (2015). Pewarnaan Sisi Graf Bipartit
Untuk Penjadwalan Kuliah. Bimaster, IV(1), 69-76.
Siswono, T., & Palgunadi, S. (2014). Analisa Kombinasi Algoritma Genetika
Dengan Algoritma Palgunadi Untuk Penjadwalan Mata Kuliah Di
Universitas Sebelas Maret. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi, (hal. 50-55).
Susiloputro, A., Rochmad, & Alamsyah. (2012). Penerapan Pewarnaan Graf Pada
Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Welsh Powell. UNNES
Journal Of Mathematics, I(1), 1-7.
Tasari. (2012). Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Penjadwalan Perkuliahan Di
Program Studi Pendidikan Matematika Unwidha Klaten. Magistra,
XXIV(82), 70-78.
Yudhihartanti, Y., Syukur, A., & Wahono, R. S. (2011). Analisis Komparasi
Metode Mamdani dan Sugeno Dalam Penjadwalan Mata Kuliah. Jurnal
Teknologi Informasi, 7(2), 109-116.
Usulan Penelitian Hibah Bersaing 2016
19