Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ARISTO, 2021
Mengapa negara makmur begitu banyak tapi tidak sedikit pula negeri yang masih melarat? Mengapa di era global, kesenjangan antarnegara masih menganga? Buku ini hadir mengulas problematika tersebut dengan menggunakan pendekatan institusional. Jawaban dari pertanyaan tersebut diuraikan oleh Acemoglu dan Robinson: karena institusi. Negara makmur karena mengadopsi institusi ekonomi dan politik inklusif, sedangkan negara miskin karena menerapkan institusi ekonomi dan politik ekstraktif. Intisui inklusif diartikan sebagai adanya kesetaraan setiap warga negara untuk memiliki hak dan kesempatan akan akses sumber-sumber ekonomi dan politik untuk kemakmuran bangsa. Sedangkan intitusi ekstraktif adalah penguasaan oleh segelintir elit kecil untuk menguasai segala sumber daya demi kepentingan kelompok mereka. Hal inilah yang diulas oleh dua ekonom terkemuka untuk menjelaskan kesenjangan yang terjadi selama ini.
Ini tampaknya kebanyakan Orang-orang Kristen arus utama tidak bisa menangkap betapa pentingnya Hari Sabat Kudus Alaha sepanjang sejarah gereja. Contohnya, apa peran Sabat yang dimainkan dalam Reformasi? Para Reformator dengan sengit sekali menolak hari ketujuh Sabat dan karena penolakan mereka untuk menerima itu sebagai suatu bagian artikel pemberontakan melawan Gereja Katolik Roma. Mereka serta merta menolak istirahat Sabat dari Kitab Suci. Mereka mengklaim mengikuti hanya sabda Tertulis (Alkitab), dan menolak Tradisi-tradisi Gereja. (Catatan: Tapi anehnya, Perayaan ''Hari Minggu'' – ''Hari Tuhan'' atau ''Perayaan Hari Kebangkitan'' adalah Tradisi Rasuli – Gereja, juga?)...
Banyak sekali pemimpin yang pada awal kepemimpinannya dinyatakan sukses dan dikagumi banyak orang, tetapi akhirnya harus jatuh dan gagal dalam proses kepemimpinannya. Apa saja yang menjadi faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan seseorang dalam proses kepemimpinannya?. Kajian ini dilakukan oleh penulis dengan mengamati sejarah kepemimpinan dari beberapa tokoh, wawancara dengan beberapa akhli dibidang kepemimpinan dan kajian data sekunder dari beberapa buku dan informasi dari internet. Berdasarkan kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kegagalan pemimpin, secara berturut-turut adalah : 1). Sikap pemimpin yang kurang baik; 2). Kurangnya keterampilan memimpin; 3). Strategi yang kurang baik dan kurang tersosialisasikan; 4). Pelanggaran terhadap nilai-nilai; 5). Perekrutan pemimpin yang kurang baik; 6). Lemahnya seni memimpin; 7).Komunikasi pemimpin yang kurang baik dengan bawahannya. Sementara itu, kunci keberhasilan kepemimpinan, secara berut-turut mulai dari yang berkontribusi paling besar,adalah: 1). Sikap baik pemimpin; 2). Strategi yang baik; 3). Keterampilan pemimpin; 4). Keteguhan pemimpin dalam memegang nilai-nilai kepemimpinan; dan 5). Kemampuan memotivasi yang dimiliki oleh pemimpin.
Pelbagai faktor konflik etnik yang dikenalpasti, namun paling ketara menurut pandangan mahasiswa berdasarkan pengamatan adalah peranan yang dicetuskan oleh pendokong atau kepimpinan politik kepartian dan menyokong parti yang taksub dan tiada toleransi. Begitu juga isu kepercayaan dan keagamaan dalam konteks adat dan ibadat. Kemampuan capaian gagasan 1Malaysia turut dipersoalkan. Mahasiswa tidak meletakkan keyakinan sepenuhnya terhadap usaha kerajaan ini. Faktor utama konflik dan isu keyakinan generasi muda perlu diberikan kecaknaan tinggi oleh semua pihak.
JSI: Jurnal Sistem Informasi (E-Journal)
ABSTRACTIPv6 was introduced to replace IPv4 as the main IP address. However, despite being more than 15 years since itsstandardization, IPv6 failed to achieve any meaningful diffusion through the Internet. While previous researchhas debated, discussed and explored the IPv6 adoption, this study provides a theoretical perspective to investigatethe failure of IPv6 to diffuse from resistance perspective. Drawing on Tornatzky and Fleischer’s TOE (Technology-Organization-Environment) framework and integrating prior adoption and resistance literatures, we propose amodel of IPv6 resistance. The antecedents of the proposed model basically represent three dimensions of TOEframework including Technological context (lack of need, satisfaction with current system, switching cost andperceived of threat), Organizational context (resource barrier and IT sophistication) and Environmental context(regulatory support). Furthermore, the model can be used to explore and recognize why most of organization...
2011
Salah satu usaha Kementerian Pelajaran Malaysia ke arah memartabatkan profesion perguruan adalah dengan melaksanakan Program Pensiswazahan Guru (PPG) yang bertujuan untuk memastikan guru-guru mempunyai kelayakan sekurang-kurangnya di peringkat ijazah sarjana muda. Institut Pendidikan Guru (IPG) telah diberi mandat untuk melaksanakan program ini bermula pada Jun 2011 dengan agihan kepada 27 IPG di seluruh Negara. IPG Kampus Pendidikan Teknik telah diberi peluang melaksanakan program ini dengan pemberian sebanyak 4 kumpulan pelajar Sains. Keputusan peperiksaan semester 1 amat memeranjatkan pihak pengurusan IPG. Justeru IPG Kampus Pendidikan Teknik telah memulakan langkah proaktif dalam menjalankan satu kajian yang mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pelajar PPG kohort 1 dalam peperiksaan semester 1 mereka. Soalan kajian adalah untuk melihat apakah faktor-faktor yang menyebabkan pelajar PPG Sains Ambilan Jun 2011 di IPG Kampus Pendidikan Teknik gagal dalam peperiksaan semester 1? Kajian ini dijalankan dengan menggunakan satu set soalan refleksi yang mengandungi soalan-soalan jenis terbuka dan peserta kajian adalah terdiri daripada pelajar PPG kohort 1. Seramai 65 orang pelajar telah tampil dan menjawab soalan refleksi tersebut dan dapatan kajian menunjukkan bahawa faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan mereka adalah kurikulum yang terlalu mendalam dan sistem pentaksiran yang rumit, kursus-kursus yang dilaksanakan, masalah peribadi, peranan pensyarah dan rakan sekuliah yang jauh antara satu sama lain.
Bill's Substack, 2024
Oxford Literary Review, 2018
Actes de la Société des historiens médiévistes de l'enseignement supérieur public, 1994
in: Marcus Stiglegger u. Christoph Wagner (Hrsg.): Film/Bild/Emotion. Film und Kunstgeschichte im postkinematographischen Zeitalter. Gebrüder Mann Verlag Berlin. 2021.
Journal of pharmacy and nutrition sciences, 2022
Идеофоны в финно-угорских языках пермской и волжской групп, 2022
Historia política, 2020
Physical Review B, 1999
The State of World Fisheries and Aquaculture, 2018
… 2011, The Third International Conference on …, 2011
International Journal of Agricultural and Biological Engineering, 2014
ChemSearch Journal, 2014
Cytogenetic and Genome Research, 2005