ANALISA MANAJEMEN TALENTA
TALENT MANAGEMENT ANALYSIS
MUHAMMAD FAHMI AKMAL ANWAR
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PANCASILA
Jl. Borobudur No.7, RT.9/RW.2, Pegangsaan, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10320, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen talenta. Dalam artikel ini penulis
artikel menggunakan jurnal yang berjudul “Analisis Manajemen Talenta Pada PT. PLN (Persero)”
karya sebagai contoh penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif
untuk menggambarkan sebuah keadaan manajemen talenta. Jenis penelitian ini adalah non kausalitas –
komparatif dimana penelitian ini tidak menjelaskan hubungan sebab akibat atau besarnya pengaruh.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sudah menerapkan
Manajemen Talenta yang diatur dalam Sistem Manajemen Kinerja Pegawai guna membina budaya
pembelajar dan berprestasi serta memotivasi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan kontribusi
pegawai bagi perseroan. Namun dalam melakukan evaluasi keberhasilan program bukan hanya dari
capaian kinerja talent, tetapi juga peningkatan kompetensi talent setelah mengikuti program
pengembangan sehingga penyelenggara tahu apakah program pengembangan yang diberikan untuk
talent dapat mengisi gap kompetensi yang dimiliki.
Kata kunci: Kualitatif-Deskriptif; Manajemen; Talent; talenta; Manajemen talenta.
Abstract: This study aims to analyze the management. In this article, the author uses a journal entitled
"Talent Management Analysis at PT PLN (Persero)" as a research example. The research method used
is a qualitative-descriptive method to describe a state of talent management. This type of research is
non-causality - comparative where this research does not explain the causal relationship or the
magnitude of the influence. The conclusion of this research is that PT PLN (Persero) West Java
Distribution has implemented Talent Management which is regulated in the Employee Performance
Management System to foster a culture of learners and achievers and motivate employees to improve
employee competence and contribution to the company. However, in evaluating the success of the
program, it is not only from the achievement of talent performance, but also the increase in talent
competence after participating in the development program so that the organizer knows whether the
development program provided for talent can fill the competency gap.
Keywords: Management; Talent; Talent management; Qualitative-Descriptive.
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi, keberadaan karyawan
karyawan
mutlak
perusahaan
dibutuhkan
keberhasilan
organisasi
mampu
atau
memberikan
Organisasi yang mempunyai karyawan dengan
kinerja yang bagus maupun kepemilikan
talent
potensi
organisasi/perusahaan
ingin
yang
di
pengaruh di atas rata-rata melalui pencapaian
sesuai
yang
mencapai
ada
dicapai.
yang
tujuan
untuk
yang
dengan
kebutuhan
akan
membuat
perusahaan lebih kompetitif. Talenta adalah
yang
perkembangan
dapat
organisasi
mempengaruhi
jangka
pendek
maupun jangka panjang, talenta yang dimaksud
ada pada level yang berlaku untuk seluruh
4. (Oladapo, 2014) mengatakan bahwa
fungsi dan golongan yang berada di dalam
manajemen talenta merupakan suatu
organisasi atau perusahaan (Sule, E &
kegiatan
Wahyuningtyas, 2016). Manajemen talenta bisa
perusahaan untuk mencari karyawan
ada dan mengalami perkembangan karena
yang tepat serta menempatkan di
adanya fenomena war for talent yang ada di
tempat yang tepat melalui serangkaian
perusahaan di Amerika pada tahun 1997 banyak
proses 13 identifikasi, pengembangan,
organisasi
mengalami
pertahanan, dan penempatan pada
kesusahan untuk bisa mempertahankan sumber
posisi yang sesuai (the right man the
daya terbaik, serta mengalami kesulitan dalam
right place).
yang
diperkirakan
proses rekruitmen calon karyawan yang
yang
digerakkan
oleh
5. Menurut (Dixit & Arrawatia, 2018)
potensial dan memiliki skill tinggi akibat
manajemen
meningkatnya kompetisi dan menyediakan
fungsional dari sebuah organisasi yang
calon yang terbatas (Tetik, 2017). Terdapat
digunakan
bermacam-macam definisi atau pengertian dari
produktivitas
karyawan
dengan
manajemen talenta, namun pada hakekatnya
menggunakan
perencanaan
sumber
arti dan tujuan dari manajemen talenta itu tetap
daya manusia.
sama. Berikut ini adalah beberapa definisi
manajemen talenta menurut para ahli :
talenta
untuk
adalah
unit
meningkatkan
6. (Sukoco, Iwan & Fadillah, 2016)
menyatakan
penemuan
talent
management pada organisasi modern
ini
1. (WIbowo, 2017)) mengartikan bahwa
dikatakan
dikarenakan
sangat
penting
munculnya
ekonomi
manajemen talenta adalah sebuah
modern dan kebutuhan bisnis yang
konsep yang dimulai dari bagaimana
semakin strategis.
bisa
merencanakan,
mendapatkan,
mengembangkan,
dan
mempertahankan sebuha bakat dalam
organisasi atau perusahaan.
Sedangkan manajemen talenta menurut
(Barkhuizen , 2014) yaitu:
1) Talent acquisition yaitu kegiatan
2. (Kusumowardani 2016) mengatakan
bahwa
kegiatan
manajemen
talenta
bersifat
sistematis
yang
adalah
menemukan,
memperoleh,
menarik,
menilai,
dan
yang
merekrut calon pekerja untuk bisa
berpengaruh terhadap pengembangan
memenuhi jabatan peran yang
bakat-bakat karyawan secara potensial.
dibutuhkan saat ini maupun masa
3. (Nisa 2016) mengemukakan bahwa
manajemen talenta merupakan suatu
proses
dari
identifikasi
atas
serangkaian inisiatif pada karyawan.
depan.
2)
Talent
development
yaitu
mengembangkan para talenta yang
dapat
memberikan
pengaruh
terhadap
keberhasilan
serta
Dalam persaingan bisnis yang semakin
ketat
pertumbuhan perusahaan.
3) Talent retention, yaitu strategi
perusahaan
untuk
perusahaan
karyawan yang memiliki kualitas lebih
tinggi
dari
mempertahankan
para
talenta
Perusahaan
untuk
agar
setiap
mengelola
menjaga
memerlukan
para
perlu
pesaingnya.
metode
karyawan.
karyawan di perusahaan yang
perusahaan
bertalenta memiliki loyalitas yang
Management.
untuk
Untuk
membutuhkan
itu
Talent
tinggi pada perusahaan.
Proses Talent Management
2. Engagement (Keterikatan) : hubungan
bagaimana organisasi atau perusahaan
GAMBAR 1
dengan
karyawan.
keterkaitan
Pada
proses
ini
model
karyawan
manajemen talenta adalah memastikan
bahwa
karyawan
antusias
dalam
mengerjakan pekerjaan dan mengambil
langkah positif untuk meningkatkan
reputasi organisasi atau perusahaan.
3. Competencies
(Kompetensi)
:
menegaskan bahwa karyawan memiliki
kompetensi yang tepat untuk bekerja
dalam
organisasi
dan
memenuhi
tujuannya.
4. Retention
(Retensi)
: memastikan
bahwa karyawan tetap bertahan dalam
organisasi
dan
tidak
pindah
ke
perusahaan lainnya.
Berdasarkan gambar diatas maka dapat dilihat
bahwa proses dari manajemen talenta berkaitan
satu dengan lainnya. (Berger & Berger, 2011)
Sub proses manajemen talenta sebagai berikut :
menyatakan bahwa manajemen talenta terdiri
1. Sourcing (pencarian) : proses disiplin
dari 4 (empat) proses utama yaitu :
akuisisi bakat yang berfokus kepada
1. Inclusion
(Penyertaan)
:
keadaan
dimana setiap individu akan merasa
sebagai bagian proses organisasi.
rekrutmen dan indentifikasi bakat.
Selanjutnya adalah tindakan pada
perusahaan
proses sourcing (pencarian) :
perusahaan.
a. Succession
Management
(Manajemen Suksesi) : proses
dan
kebudayaan
Langkah
yang
dilaksanakan dalam proses aligning :
a. Onboarding
(Orientasi)
:
untuk mengidentifikasi dan
proses karyawan yang baru
mengembangkan
didapatkan untuk memperoleh
karyawan
yang memiliki potensi untuk
berbagai
memenuhi posisi tertentu pada
kemampuan
sebuah
untuk
perusahaan
atau
organisasi.
pengetahuan,
dan
perilaku
menjadi
anggota
organisasi yang efektif.
b. Branding : proses karyawan
b. Strategic Pain/Goal Aligment
melakukan pekerjaan dengan
(Strategi
memiliki
perbedaan
Tujuan) : penyatuan karyawan
dengan
dengan tujuan serta rencana
dibandingkan
karyawan
pada
perusahaan
atau organisasi lainnya.
c. Workforce
Sakit/Penyelarasan
strategis organisasi.
c. Performance
(Manajemen Kinerja) : proses
Planning
(Perencanaan Tenaga Kerja) :
manajer
proses
bekerjasama
lanjutan
yang
digunakan
menggabungkan
dan
untuk
merencanakan, mengawasi dan
kebutuhan
mengulas tajam karyawan dan
kontribusinya
kebutuhan tenaga kerja agar
perusahaan.
bisa memastikan tujuan dan
pelayanan
legislative,
produksi
dan
peraturan dapat tercapai.
menentukan
menyewa
calon
dan
pekerja
dengan
kualifikasi
terbaik
untuk
terhadap
3. Learn and Develop (Belajar dan
Kembangkan)
mempelajari
:
dan
proses
karyawan
mengembangkan
keahliannya demi mendapatkan karir
d. Recruiting (Merekrut) : proses
untuk
karyawan
untuk
dan prioritas organisasi dengan
persyaratan
Management
yang
yang lebih baik didalam organisasi.
4. Reward
(Penghargaan)
:
hasil
perumusan, implementasi strategi serta
kebijakan
yang
bertujuan
untuk
lowongan
memberi imbalan kepada karyawan
pekerjaan dengan hemat biaya
secara adil, konsistensi dan sejalan
dan efektif.
dengan nilai seorang karyawan dalam
2. Aligning (Menyetarakan) : proses
menyatukan
karyawan
agar
dengan
menyetarakan
tujuan
strategi
perusahaan atau organisasi.
METODE PENELITIAN
gunakan, sumber data primernya yaitu
Metode penelitian yang digunakan
informan yang dalam hal ini ialah
dalam penelitian ini adalah metode
karyawan pada PT. PLN (Persero)
kualitatif
deskriptif.
Distribusi Jawa Barat. Sedangkan
Metode penelitian deskriptif kualitatif
sumber data sekundernya yaitu penulis
menurut Sugiyono (2018, hlm. 15 )
dapatkan melalui laporan, dokumen,
adalah
yang
dan artikel yang berkaitan dengan PT.
berlandaskan filsafat postpositivisme
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.
yang biasa digunakan untuk meneliti
Dan juga hasil studi kepustakaan dari
kondisi objek yang alamiah, di mana
berbagai sumber, seperti buku dan
peneliti berperan sebagai instrumen
internet. Data primer pada penelitian
kunci dan melakukan melukiskan suatu
ini
keadaan
komunikasi langsung yaitu wawancara
dengan
metode
jenis
penelitian
secara
objektif
atau
diperoleh
melalui
teknik
berdasarkan fakta-fakta yang tampak.
mendalam
Selain itu metode penelitian deskriptif
informan yaitu Bapak Dadan (Kepala
kualitatif menurut para ahli lain
Departemen Pengembangan SDM),
meliputi pendapat Sukmadinata (2017,
Sdr. Kanti (Supervisor Karir), Sdr.
hlm.
yang
Yonna Chrismansyah (Asisten Analis
digunakan untuk mendeskripsikan dan
Evaluasi Kinerja SDM) dan Sdr.
menggambarkan fenomena-fenomena
Herika (Peserta Manajemen Talenta).
yang ada, baik bersifat alamiah maupun
Selain itu juga dilakukan observasi
rekayasa
lebih
pastisipasi pasif yaitu mempelajari dan
mengenai
melihat bagaimana kegiatan-kegiatan
karakteristik, kualitas, keterkaitan antar
yang dilakukan mengenai penerapan
kegiatan.
manajemen talenta di lokasi penelitian.
Sumber data terdiri dari dua sumber
Data sekunder pada penelitian ini
yaitu sumber primer dan sumber
diperoleh dari studi dokumentasi yaitu
sekunder.
tentang yaitu Profil PT. PLN (Persero)
73)
adalah
metode
manusia,
memperhatikan
(2019:194)
Menurut
Sumber
yang
Sugiyono
data
dibagi
Distribusi
terhadap
Jawa
Barat,
4
(empat)
dan
juga
menjadi dua bagian yaitu: Data primer
kompetensi
yaitu data yang diperoleh melalui
(Persero) Distribusi Jawa Barat. Pada
kegiatan wawancara atau mengisi
lingkungan bisnis global yang dinamis
kuesioner yang artinya sumber data ini
dan
langsung memberikan data kepada
menghadapi beberapa masalah. Antara
peneliti dan data Sekunder yaitu
lain;
peneliti tidak langsung menerima dari
menduduki jabatan struktural dari segi
sumber data. Pada jurnal yang saya
usia sebagian besar sudah mencapai
karyawan
kompetitif,
komposisi
PT.
PLN
perusahaan
pegawai
yang
usia produktif yaitu rata-rata diatas 41
Minimum/marginal (nilai 0-100), Perlu
tahun
Pengembangan/Need
yang
mengakibatkan
Improvement
kesenjangan usia yang cukup besar dan
(nilai
menghambat pertumbuhan perusahaan.
Persyaratan/ Meet Requirements (nilai
Masalah
201-300),
lain
adalah
rekruitmen
101-200),
Memenuhi
Melampaui
Harapan/
pegawai baru besar-besaran dengan
Exceeds Requirements (nilai 301-400),
kompetensi yang tidak sesuai dengan
dan
kebutuhan jabatan struktural, karena
Outstanding
pegawai didominasi lulusan SMA.
Pengukuran pencapaian suatu sasaran
Meski
upaya
kinerja pegawai dapat berupa suatu
memperoleh
pencapaian yang berbeda-beda pada
demikian
perusahaan
pegawai
sebagai
untuk
yang
berkulitas,
maka
Pencapaian
Luar
(nilai
Biasa/
401-500).
ukuran, waktu, kuantitas dan kualitas
perusahaan telah memastikan jenjang
sesuai
karir bagi 2.621 orang karyawannya.
langsung
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
pegawai tersebut. Atasan langsung
Barat memastikan ketersediaan kader
wajib
melalui proses identifikasi kandidat
pencapaian terhadap target sasaran
talent,
dan
kinerja pegawai pada akhir semester
Dalam
yang selanjutnya akan di evaluasi oleh
seleksi
pengembangan
talent
talent.
dengan
yang
keputusan
disusun
memberikan
atasan
bersama
pengukuran
menetapkan kriteria seorang pegawai
Komite
yang dapat digolongkan menjadi calon
pelanggaran
kandidat talent, PT. PLN (Persero)
dikenakan sanksi yang akan ditetapkan
Distribusi Jawa Barat menggabungkan
selanjutnya.
hasil pengukuran pencapaian Kontrak
Pengukuran
sasaran
Individu
Kinerja
Pegawai
dan
Appraisal,
yang
dan
setiap
terjadi
akan
Sasaran
Kompetensi
Pengukuran
Sasaran
pengukuran Kompetensi Individu yang
Kompetensi Individu diperoleh dari
dilakukan per-semester. Pengukuran
multi-sumber yaitu diri sendiri, atasan
Sasaran Kinerja Pegawai Pengukuran
langsung,
hasil penugasan pegawai yang memuat
bawahan. Kompetensi Individu berisi
Inisiatif Strategis, Indikator Kinerja
Kebutuhan Kompetensi suatu jabatan
dan target yang menggambarkan secara
(KKJ), KKJ terdiri dari 3 Kompetensi
SMART
Measurable,
yaitu Kompetensi Utama, Kompetensi
dan
Peran
(Specific,
Achievable,
Realistic,
Time-
rekan
dan
kerja
Kompetensi
dan
atau
Bidang.
Bound), dilakukan pada akhir semester
Kompetensi
oleh atasan pegawai masing-masing.
kompetensi yang harus dimiliki oleh
Terdapat
setiap individu pegawai, terdiri atas
penilaian,
5
(lima)
yaitu
tingkat
hasil
Pencapaian
Orientasi
Utama
melayani
adalah
jenis
Pelanggan
(Customer
Service
Orientasi
pada
(Achievement
pencapaian
dan
Orientation),
Pembelajaran
(Continous
Orientation),
sebagai
bentuk
pengawasan
dan
pertanggungjawaban pengukuran yang
dilakukan.
Setelah
diperiksa
oleh
Berkesinambungan
Atasan atasan langsung maka hasil
Kompetensi
usulan kriteria talenta pegawai harus
Learning).
peran adalah jenis kompetensi yang
mendapatkan
diperlukan pada jabatan tertentu di
pembuktian dari komite appraisal
perusahaan, baik jabatan strukturan
dan/atau yang mempunyai kewenangan
maupun fungsional, yang terdiri atas :
lebih tinggi.
Berpikir
(Analytical
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
Keputusan
dengan pihak PT PLN (Persero)
Analitis
Thinking), Pengambilan
(Decision
Making),
(Business
Spirit),
Orang
Lain
Spirit
Distribusi Jawa Barat, pegawai yang
Mengembangkan
digolongkan sebagai talent adalah
(Developing
Kepemimpinan
(Planning
Others),
pegawai yang hasil kriteria talentanya
dalam kriteria :
(Leadership),
dan
and
Pengorganisasian
Organizing),
dan
1. Sangat potensial, atau
2. Luar Biasa, atau
Pemahaman Peta Peran Organisasi
3. Sangat Optimal, atau
(Organizational
4. Optimal
Kompetensi
dan
Bisnis
Kerjasama Kelompok (Team Work),
Perencanaan
verifikasi
Awareness).
bidang
jenis
Berdasarkan hasil wawancara dengan
kompetensi yang diperlukan sesuai
pihak PT. PLN (Persero) Jawa Barat
dengan jenis profesi masing-masing
untuk
individu pegawai untuk menyelesaikan
individu
pekerjaan-pekerjaan secara teknis baik
kompetensi individu pegawai yang
jabatan
struktural
ingin dipersiapkan menjadi supervisor
maupun fungsional. Hasil perhitungan
terdapat 283 orang yang lolos seleksi
ketiga kompetensi di atas akan dinilai
kriteria
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu;
sedangkan 276 orang yang lolos pada
Kompetensi Kurang Ditampilkan (0-
semester II. Sebagian besar karyawan
200), Kompetensi Rata-rata (201-300),
yang lolos berada dalam kriteria
Kompetensi Istimewa (301-400) dan
Optimal sedangkan belum ada talent
Kompetensi Sangat Istimewa (401-
yang berada pada kriteria luar biasa.
500).
Talenta
Dalam pengamatan penulis, penetapan
Kriteria talenta pegawai merupakan
kriteria talenta ini masih begitu umum
hasil usulan atasan langsung yang
sehingga
dievaluasi oleh atasan atasan langsung
(Persero)
yang
Penetapan
adalah
bersifat
Kriteria
hasil
dan
talenta
pengukuran
hasil
pengukuran
pada
semester
menyebabkan
Distribusi
sasaran
PT.
Jawa
I
PLN
Barat
mengalami kesulitan karena banyaknya
menetapkan kriteria talenta, sehingga
jumlah calon kandidat talent yang lolos
memiliki bobot yang cukup tinggi.
dalam penetapan kriteria talenta. Hal
4. Evaluasi Hasil Seleksi (bobot:10%).
ini berdampak pada proses seleksi yang
Dilakukan penilaian komite Appraisal
kurang
untuk
efisien.
Seleksi
pegawai
menentukan
Program
didasarkan pada jumlah kebutuhan
Pengembangan Talenta dari Gap hasil
pegawai dan kriteria pegawai yang
assessment. Talent adalah pegawai
dibutuhkan pada setiap unit. Calon
yang telah dilakukan pembobotan
kandidat akan melalui proses fit and
minimal
proper
Berdasarkan hasil pengamatan penulis,
test
dan
Kompetensi.
Uji
Portopolio
Selanjutnya,
akan
memiliki
nilai
70.
seleksi talent oleh PT. PLN (Persero)
dilakukan 4 (empat) tahapan seleksi,
Distribusi
sebagai berikut:
1. Tahapan Seleksi
melaksanakan tahapan yang sesuai
Administrasi (bobot: 20%). Seleksi ini
hingga mendapatkan nama pegawai
mencakup
bebas
yang resmi dijadikan sebagai talent.
pelanggaran disipln pegawai dan bobot
Kemudian, talent akan diserahkan
struktural. Maksudnya, untuk pegawai
kepada atasan langsung hingga dapat
dengan
pemeriksanaan
jabatan
memperoleh
Jawa
struktural
akan
mengikuti
tersendiri
yang
talenta
nilai
Barat
program
yang
telah
pengembangan
sudah
sedemikian
otomatis menaikkan nilai.
dirancang oleh PT. PLN (Persero)
2. Tahapan Assesment Potensi (bobot:
Distribusi
40%). Assesment ini meliputi psikotest
pengembangan talent yang diterapkan
dan Hasil Assessment Center yang
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
akan
Barat antara lain:
menghasilkan
bentuk
Jawa
Barat.
Program
rekomendasi umum. Hasil assesment
a. Job Enrichment (Vertical Job
dikategorikan sebagai berikut; Tidak
Loading),
Direkomendasikan (nilai 0), Kurang
workshop, seminar/ forum ilmiah,
Direkomendasikan
menjadi anggota profesi, penugasan
(nilai
50),
dalam
wujud
seperti
Direkomendasikan dengan syarat (nilai
tim kerja, dan pengurus harian.
80), Direkomendasikan (nilai 100).
b. Special Assignment, yaitu kader
3.
diminta
Assesment
30%).
Kompetensi
Assesment
ini
(bobot
merupakan
untuk
menyelesaikan
menganalisis
dan
masalahmasalah
penggabungan dari hasil pengukuran
kritikal atau proyek khusus dalam
pencapaian Kontrak Sasaran Kinerja
bidangnya.
Pegawai (KSKP) dan pengukuran
c. Job Enlargement (Horizontal Job
Kompetensi Individu (KI). Tahapan ini
Loading),
merupakan
tahapan
utama
dalam
yaitu
kader
diberikan
penugasan pada jabatan lain pada
Manajemen Atas dan Manajemen
bidang yang sama.
Dasar merupakan wewenang kantor
d. On the Job Development, yaitu
pusat.
memberikan
pelaksanaan tahap penugasan posisi
keterampilan,
pengetahuan
dan
arahan
secara
Berdasarkan
kunci
dilakukan
pengamatan,
dengan
objektif.
langsung di tempat kerja.
Setiap kandidat yang telah lolos pada
e. Action Based Learning, yaitu proses
tahap sebelumnya akan menjalani UPK
pelatihan
yang
(Uji
kontinyu
dengan
pemecahan
dilakukan
secara
mengacu
masalah
di
pada
lapangan
(diklat).
f.
Portofolio
Kompetensi)
bagi
kandidat jabatan Supervisor Dasar, dan
Fit
and
Proper
bagi
kandidat
Supervisor. Jika lulus maka pegawai
CMC
(Coaching
Mentoring
akan diberikan kenaikan grade jabatan,
Councelling), yaitu konsultasi dan
jika tidak lulus akan mengikuti ujian
pembinaan
lain
dengan
mentor
yang
minimal
satu
tahun
sejak
terjadwal sesuai kebutuhan.
ketidaklulusannya. Meski demikian,
g. Pelatihan
penugasan posisi kunci ini dinilai
h. Pengelolaan Pengetahuan, seperti
kurang maksimal karena penugasan
knowledge sharing, community of
posisi
(CoP),
dan
kunci
sejatinya
merupakan
knowledge
langkah untuk memastikan bahwa
capturing. Menugaskan Posisi Kunci
program percepatan pengembangan
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
berkontribusi
Barat,
practice
Penugasan
langsung
dengan
posisi
kunci
pemecahan
lanjut
dalam
tujuan strategis, dan pencapaian target
talenta, baik
organisasi. Mengevaluasi Kemajuan
selama peserta didalam maupun telah
Program Manajemen Talenta Sebagai
menyelesaikan program percepatan
langkah
pengembangan.
program
talenta, PT. PLN (Persero) Distribusi
talenta
Jawa Barat memonitor keberhasilan
adalah sarana menyiapkan talenta
program. Yaitu dengan mengukur
terbaik organisasi mengisi penugasan
pencapaian
dari manajemen puncak atau pemegang
Indicator) dan KPI (Key Performance
saham. Dalam hal ini, PT. PLN
Indicator).
(Persero) Distribusi Jawa Barat hanya
berdasarkan bagaiamana pelaksanaan/
berwenang untuk menyiapkan dan
proses pengembangan kader yang
menempatkan
posisi
dilakukan oleh unit. Key Performance
Supervisor
Indicator (KPI) 1 yaitu prosentase
Bawah. Sedangkan, penempatan untuk
talent yang telah dikembangkan pada
merupakan
langkah
program manajemen
percepatan
Supervisor
Tahapan
pengembangan
talent
Atas
dan
pada
masalah,
terakhir
MLI
dari
pemenuhan
manajemen
(Maturity
Maturity Level
Level
diukur
level
setingkat
supervisor.
1. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Perhitungannya adalah persentase dari
Barat menerapkan Manajemen Talenta
total talent pada level supervisor yang
yang diatur dalam Sistem manajemen
telah memiliki program pengembangan
Kinerja
dibagi total jumlah talent yang telah
budaya pembelajar dan berprestasi
dietapkan tahun sebelumnya. Key
serta
Performance Indicator (KPI) 2 yaitu
meningkatkan
prosentase
kontribusi pegawai bagi perseroan.
pemenuhan
jabatan
Pegawai
guna
memotivasi
membina
pegawai
untuk
kompetensi
dan
struktural pada Strategic Job per
2. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Jumlah Posisi Struktural Strategic Job
Barat telah memiliki penetapan kriteria
yang setingkat Supervisor Atas dan
talenta yang diatur berdasarkan surat
Supervisor Dasar. Selain mengukur
keputusan direksi. Penetapan kriteria
MLI
ini merupakan penggabungan dari hasil
dan
KPI,
Supervisor
yang
berwenang juga melakukan observasi
pengukuran
secara langsung dalam memonitor
Sasaran
keberhasilan program meski belum
Pengukuran Kompetensi Individu yang
memiliki aturan baku. Beberapa hal
ditentukan.
yang mereka nilai adalah meeting
3. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
facilitation, coaching and counseling
Barat memberikan fasilitas dalam
efectiveness, kurikulum kepemimpinan
proses
dan presentasi formal. Berdasarkan
dengan memberikan pelatihan, seminar
hasil pengamatan peneliti, PT. PLN
dan juga sarana mentoring lainnya
(Persero) Distribusi Jawa Barat telah
kepada pegawai talent maupun non
melakukan
talent.
evaluasi
keberhasilan
pencapaian
Kinerja
Kontrak
Pegawai
pengembangan
dan
pegawainya
program manajemen talenta dengan
4. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
baik. Meski demikian, dari hasil
Barat memberikan kesempatan karier
evaluasi
yang sama antara talent maupun non
perlu
dilakukan
penyempurnaan agar meningkatkan
talent.
efektifitas program.
5. Aspek terpenting dari berhasilnya
SIMPULAN
program manajemen talenta ini adalah
perusahaan melakukan talent mindset
Dari hasil penelitian dan analisis
kepada
kebutuhan pelatihan yang telah penulis
menerapkan program ini. Hal ini sangat
lakukan pada PT. PLN (Persero)
diperlukan karena dengan tertanamnya
Distribusi Jawa Barat juga dapat
tujuan dan pola pikir yang sama,
diambil simpulan sebagai berikut:
program akan terlaksana dengan baik
seluruh
pegawai
sebelum
dan akan mencapai tujuan bersama
talent
secara optimal.
pelatihan yang telah berlangsung.
DISKUSI
2. Melakukan evaluasi keberhasilan
Melihat peran talent management di
program bukan hanya dari capaian
dalam perusahaan tak berlebihan jika
kinerja talent (MLI dan KPI) tetapi juga
disebutkan
peningkatan kompetensi talent setelah
bahwa
talent
dan
mengevaluasi
kegiatan
management adalah salah satu pilar
mengikuti
utama
sehingga penyelenggara tahu apakah
kesuksesan
perusahaan.
program
pengembangan
Bahkan manajemen bakat ini akan bisa
program
mengelola
diberikan untuk talent dapat mengisi
kemampuan, kompetensi,
pengembangan
yang
kekuatan karyawan, hingga akhirnya
gap kompetensi yang dimiliki.
daya
jadi
3. Setelah melakukan uji portofolio
semakin kuat. Karena ketika sistem
kompetensi maupun fit and proper test
manajemen
berjalan
untuk talent yang tidak lulus maka
dapat
harus diberikan feedback dari hasil
memanfaatkan Sumber Daya Manusia
wawancara, sehingga talent tersebut
(SDM) berkualitas yang mereka miliki
mengetahui kompetensi di bagian
demi
dan target
mana yang harus ditingkatkan dan
bisnis. Namun supaya manajemen
perlu pengembangan. Sehingga dapat
bakat
menjadi evaluasi talent tersebut dan
tahan
dengan
perusahaan
bakat
lancar,
mencapai
ini
perusahaan
sudah
perusahaan
tujuan
berjalan
juga
pun
maksimal,
wajib
memiliki
sebagai
rujukan
SDM
dalam
konsep talent management yang tepat
mempersiapkan talent tersebut untuk
demi
suksesi jabatan selanjutnya.
mempertahankan
dan meningkatkan
produktivitas
karyawan.
Lantaran talent
pilar
penting
management adalah
dalam operasional
perusahaan, imbasnya pun akan bisa
membuat
menilai
perusahaan
dan
memahami,
melakukan evaluasi
kinerja karyawan lebih efektif.
Sedangkan saran yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Secara rutin dan berkala (setiap 2
sampai 3 bulan sekali) melakukan
analisis kebutuhan pelatihan kepada
DAFTAR PUSTAKA
Arianis Chan, & Agina Claudia. (2018). Analisis
Manajemen Talenta Pada PT. PLN
(Persero). Jurnal Bisnis Dan
Kewirausahaan, 14.
Chaeri Nisa. (2016). Analisis Dampak
Kebijakan Penyaluran Kredit Kepada
UMKM Terhadap Pertumbuhan
Pembiayaan UMKM Oleh Perbankan.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Pancasila.
Dixit, S., & Arrawati, M. A. (2018). The Impact
of Talent Management on Job
Satisfaction and Employee Performance
in Public Sector Banks of Rajasthan.
International Journal of Creative
Research Thoughts (IJCRT).
Gary Barkhuizen, Phil Benson, & Alice Chik.
(2013). Narative Inquiry in Language
Teaching and Leraning Research. In
Narative Inquiry in Language Teaching
and Leraning Research (1st ed., Vol. 1).
Routledge.
Kusumowardani. (2016). Analisis Pengaruh
Manajemen Talenta dan Global Mindset
Terhadap Kinerja Karyawan dan
Turnover Intention Dengan Komtimen
Organisasi Sebagai Variabel Intervening
(Studi Pada Karyawan PT. Cipta Busana
Mandiri Demak). Diponegoro Journal of
Management.
Lance A. Berger, & Dorothy R. Berger. (2011).
The Handbook of Best Practices on
Talent Management (2nd ed.). McGrawHill Education.
Oladapo. (2014). The Impact of Talent
Management on Retention. Journal of
Business Studies Quarterly.
Prof. Dr. Wibowo, S. E. M. Phil. (2007).
Manajemen Kinerja (5th ed., Vol. 12).
Rajawali.
Sukoco, Iwan, & Fadilah. (2016). The Analysis
Of Talent Management Strategy Using
Organizational Competency Approach In
PT. Pindad (Persero) Bandung City.
AdBispreneur.