This study aims to discuss banking as a financial intermediary institution in increasing economic... more This study aims to discuss banking as a financial intermediary institution in increasing economic growth. The banking intermediation variable in this study is measured by two variables, namely the ratio of credits per Real GDP and the ratio of third party funds to Real GDP. In addition to financial variables, also used control variables to economic growth is BIrates. The data used are 1 st quarter 2007 to 4 th quarter 2014. This study uses a cointegration test of the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) approach to prove the long-term effects between variables and error correction models (ECM) to see how quickly the economy returns to a balanced state when there is a short-term shock. The result shows that there is a longterm relationship between variables, where the ratio of credits per Real GDP, third party funds to Real GDP, and BI-rates have a positive and significant impact on Indonesia's economic growth, both in the long term and short term .
Carl Menger
David Ricardo
James Mill
John Hicks
John Stuart Mill
Leon Walres
Luigi Pasinett... more Carl Menger David Ricardo James Mill John Hicks John Stuart Mill Leon Walres Luigi Pasinetti Paul Samuelson Thomas Robert Malthus William Petty William Stanley Jevon
Kita ketahui dalam bab sebelumnya, berkenaan dengan konsumsi dikenal dengan istilah MPC (Marginal... more Kita ketahui dalam bab sebelumnya, berkenaan dengan konsumsi dikenal dengan istilah MPC (Marginal Propensity to Consumption), yang merupakan komponen dari utama dari multiplier. Jika sekarang terjadi perubahan konsumsi maka tingkat keseimbangan pendapatan akan berubah pula. Tetapi sekarang jika tingkat konsumsi tetap, tetapi ada perubahan investasi, maka perubahan investasi ini akan meningkatkan pendapatan sebesar kelipatan multipliernya. Jadi disini konsumsi tetap pun akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua Negara di dunia y... more Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua Negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar. Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai saat ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi optimal. Belum lagi rencana anggota Negara-negara asean untuk merumuskan kebijakan pemberlakuan mata uang bersama yang hanya berlaku tunggal di kawasan asean. Sebelum pemberlakuan kebijakan mata uang bersama, krisis moneter terlebih dahulu melanda negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut telah menjadikan struktur perekonomian negara-negara tersebut terguncang. Krisis ini dimulai pada pertengahan tahun 1997 semua perekonomian negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dollar terhadap Amerika. Krisis moneter sendiri seperti virus yang mudah menular dimulai dari Thailand, ke Indonesia, Lalu Korea Selatan, dan berakhir di India. Tak tekecuali bagi Indonesia, akibat dari terjadinya krisis moneter yang kemudian berlanjut pada krisis ekonomi dan politik ini, yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sendi-sendi perekonomian nasional. “Secara garis besar, terganggunya perekonomian Indonesia dicerminkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi 1997 yang merosot menjadi 4,65% bahkan pada triwulan III tahun 1998 pertumbuhannya minus 17,13%, turun drastis dari rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir sebesar 7,9%”. (Yudanto,Noor.1998). Hal ini diperparah dengan menurunya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap dollar. Terganggunya perekonomian ini memiliki dua makna terhadap sektor ekonomi. Disatu pihak menimbulkan kelumpuhan pada sektor ekonomi daerah perkotaan yang mungkin bergantung pada dollar Amerika. Disisi lain mungkin bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas petani kurang merasakan akibat terpuruknya keadaan ini, karena petani tidak bergantung pada dolar. Akan tetapi sangat mungkin dampak yang dirasakan petani adalah kenaikan harga barang-barang pokok karena pemerintah tidak bisa membiayai impor bahan baku karena melemahnya pertumbuhan ekonomi. Untuk mengatasi keadaan ini pemerintah tidak tinggal diam. Hal ini dibuktikan pemerintah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, baik kebijakan sementara maupun tetap. Salah satunya pemerintah pada saat itu mengeluarkan kebijakan sementara yang dipimpin langsung oleh menteri keuangan saat itu. “Dalam jangka pendek kebijaksanaan ekonomi tersebut memiliki dua sasaran strategis, yaitu pertama, mengurangi dampak negatif dari krisis tersebut terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dan rentan; dan kedua, pemulihan pembangunan ekonomi ke jalur petumbuhan yang tinggi”. (Kartasasmita,Ginandjar.1998) Dengan kebijakan yang telah dibuat tersebut pemerintah optimis krisis dapat segera diatasi, terutama perbaikan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah.
Apabila kita mendengar kata taksi maka yang timbul dipikiran setiap orang adalah angkutan umum ya... more Apabila kita mendengar kata taksi maka yang timbul dipikiran setiap orang adalah angkutan umum yang cara pembayarannya berbeda dengan kendaraan umum lain seperti bus, metromini, bajai ,dll. Cara membayar taksi sesuai dengan argometer yang tertera pada taksi itu atau dengan kata lain kita membayar sesuai dengan jauh dekatnya jarak yang kita tempuh. Sangat banyak taksi yang terdapat di indonesia contoh: Bluebird taxi, taksi koperasi, taksi express dan lain sebagainya. Tapi tahukah kalian bagaimana awal ditemukannya taksi? Seperti yang kita ketahui bahwa taksi adalah alat kendaraan bermotor yang menggunakan mesin. Tapi ternyata sebelum dunia mengenal yang namanya mesin, taksi sudah jauh ditemukan oleh Nicholas Sauvage pada tahun 1640 di Paris. Tapi yang berbeda adalah taksi yang ditemukan oleh Nicholas Sauvage menggunakan bantuan kuda. Cara bayarnya pun sama dengan taksi yang ada di jaman sekarang, besar kecilnya pembayaran taksi jaman tersebut juga tergantung jauh dekatnya jarak yang ditempuh. Ada yang menggunakan alat ukurnya sesuai dengan bola yang jatuh sepanjang perjalanan, lalu kejatuhan bola ini dibuat dengan interval yang sama dan diakhir perjalanan tinggal menghitung saja bola yang jatuh lalu dikalikan dengan tarifnya. Seiring kemajuan teknologi kedaraan mesin pun sudah lalu lalang, tapi tidak semua orang bisa menikmatinya hanya orang-orang kaya saja yang bisa memakainya, jadi pada tahun 1891 Wilhem Bruhn dari Jerman menemukan taximeter, yang berfungsi sebagai penghitung jarak atau ongkos taksi yang lebih dikenal dengan argometer. Selanjutnya penggunaan taksi semakin berkembang pada tahun 1899 di Paris, tahun 1903 di London dan tahun 1907 di New York. Harry N. Allen dari Paris adalah orang pertama yang menggunakan warna kuning untuk taksi di New York, dengan pertimbangan bahwa, warna kuning adalah warna yang paling mudah diingat dan dikenali. Taximeter atau lebih dikenal dengan nama argometer pada awalnya di pasang di luar kabin, tepat diatas sisi pengemudi. Untuk memudahkan, alat itupun dipindahkan ke dalam kabin, lalu di tahun 1980-an kemajuan teknologi pun mengubah alat tersebut menjadi alat yang berbasis elektronik dan digital, seperti yang sekarang dirasakan oleh masyarakat banyak. Di Indonesia taksi pertama kali masuk pada tahun 1930 an pada masa kolonial Belanda melalui Batavia (Jakarta). Tidak banyak jumlah taksi pada masa tersebut, hanya sekitar puluhan dan hanya orang-orang tertentu saja yang naik taksi ini (orang Belanda) sehingga taksi ini menjadi ukuran status sosial. Sistem taksi pada saat itu sangat tertib, supir hanya boleh menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat tertentu (terminal taksi). Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai. Hingga kini perkembangan taksi di Indonesia sudah sangat berkembang. Bahkan kini sudah banyak operator penyedia taksi di Indonesia dan tersebar disebagian kota besar di Indonesia. Bahkan banyak fasilitas yang diberikan seperti Taxi Order atau pesan taksi dan aneka fasilitas pilihan mobil yang eksklusif. Dengan melihat perkembangan industri taksi yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut merupakan peluang pasar yang perlu diamati lebih dalam oleh semua pihak baik Pemerintah, maupun Swasta. Dengan semakin berkembangnya zaman, permintaan akan transportasi darat yang bersifat aman, nyaman, ekslusif dan tepat waktu sangat diimpikan oleh setiap masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi peluang yang besar untuk industri taksi, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Materi yang disampaikan dalam paper ini diharapkan dapat memberikan sebuah pandangan baru dalam memahami peluang pasar industri taksi di Provinsi Banten yang dapat membantu pengambil kebijakan dalam mendesain kebijakan yang sesuai dengan pendekatan Struktur, Prilaku, dan Kinerja, serta membantu pengembangan penelitian analisis faktor permintaan taksi di masa yang akan datang.
Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchis... more Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchise). lisensi tersebut memberi hak kepada franchise untuk menggunakan merek dagang franchisor dan seluruh elemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya
Timbunya pemikiran kekayaan atas karya-karya intelektual pada akhirnya digunakan untuk melindung... more Timbunya pemikiran kekayaan atas karya-karya intelektual pada akhirnya digunakan untuk melindungi dan mempertahankan kekayaan intelektual tersebut. Akhirnya, kebutuhan ini menciptakan pemikiran perlindungan hukum atas kekayaan intelektual tadi, termasuk pengakuan hak atas karya tersebut. Sesuai dengan hakikatnya, HAKI dikelompokkan sebagai hak milik perorangan yang bersifat abstrak (tidak berwujud namun dapat dirasakan). Jika dilihat dari latar belakang sejarah mengenai HAKI, terlihat bahwa di negara-negara barat penghargaan atas hasil ide atau pemikiran individu sudah lama diterapkan dalam budaya mereka, yang kemudian diterjemahkan kedalam perundang-undangan. Hak Atas Kekayaan Intelektual di negara-negara barat bukan hanya sekedar perangkat hukum yang digunakan untuk perlindungan terhadap hasil karya intelektual seseorang, akan tetapi juga dipakai sebagai alat strategi usaha dimana suatu penemuan dapat dikomersialisasikan sebagai kekayaan intelektual, ini memungkinkan pencipta tersebut dapat mengeksploitasi ciptaannya secara ekonomi. Hasil dari komersialisasi penemuan tersebut dapat menyebabkan pencipta karya intelektual itu untuk terus berkarya dan meningkatkan mutu karyanya dan menjadi contoh bagi yang lainnya. Sehingga akan timbul keinginan pihak lain untuk dapat berkarya dengan lebih baik sehingga menimbulkan kompetisi antar individu di dalamnya.
Kota Tangerang merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten yang berbatasan langsung deng... more Kota Tangerang merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta (Ibukota Negara). Dimana Kota Tangerang menjadi gerbang masuk dan keluar aliran barang dan jasa. Posisi strategis ini dipandang sebagai potensi yang selanjutnya dirumuskan dalam visi Kota Tangerang yaitu “Kota Tangerang sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Pemukiman yang Ramah Lingkungan dalam Masyarakat yang Berakhlak Mulia”. Sebagai wilayah yang sumber perekonomiannya didominasi oleh sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa, serta sebagai wilayah yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita penduduk yang semakin meningkat, tentunya menarik minat para pendatang untuk tinggal dan mencari pekerjaan ke kota ini. Hal ini berdampak pada beberapa aspek kehidupan di Kota Tangerang, seperti masalah ketenagakerjaan, pemukiman dan penyediaan infrastruktur yang lengkap dan baik. Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, tenaga kerja diperlukan sebagai alat penggerak perekonomian. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produktivitas dalam kegiatan barang dan jasa. Dengan adanya peningkatan produktivitas tersebut, akan mendorong peningkatan tenaga kerja. Dengan demikian, perluasan kesempatan kerja harus diupayakan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian suatu wilayah.
Sejarah mencatat perkembangan keramik di Banten sudah cukup maju dan berkembang pesat. Tercatat h... more Sejarah mencatat perkembangan keramik di Banten sudah cukup maju dan berkembang pesat. Tercatat hingga akhir tahun 1642, cukup bayak keramik berbagai jenis yang dikirim dari Banten menuju Eropa. Di pelabuhan karangantu yang dulu dikenal sebagai bandar Banten pada abad ke 17 pernah menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Perdagangan rempah-rempah dan keramik ini termasuk perdagangan terbesar dikepulauan Nusantara pada masa kesultanan, waktu itu hampir seluruh kebutuhan keramik untuk daratan Eropa dipasok oleh Banten, karena keramik kebanyakan yang ada berupa alat kebutuhan rumah tangga dan keramik lain (Cina) berupa hisan yang berasal dinasti Cing dan Ming dengan berwarna biru putih, keramik Cina pun dikirim melalui pelabuhan Banten. Sisa kebudayaan masa lampau yang berupa keramik sampai kini masih bisa disaksikan di rumah-rumah penduduk desa. Tetapi keramik asing yang sekarang lebih dikenal sebagai “barang antik” semakin langka, akibat banyaknya pemburu barang antik mencari dan membeli dengan harga yang cukup tinggi.
Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan semakin menyatu dengan e... more Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan semakin menyatu dengan ekonomi regional, nasional dan ekonomi internasional yang perkembangannya bergerak cepat dengan tantangan yang semakin kompleks. Perbankan melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemilik dana, menyalurkan dana kepada masyarakat sebagai pengguna dana dan memberikan jasa. Dalam menjalankan fungsi bank tersebut, sebagian kalangan masyarakat memandang bahwa dengan sistem konvensional ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan masyaraskat Indonesia yang mayoritas beragama Islam khususnya yang menolak adanya penetapan imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan "bunga". Praktek bunga yang diterapkan pada bank konvensional ternyata bisa merugikan, baik bagi pihak bank sendiri maupun pihak nasabah. Sejak itulah sistem perbankan syariah mulai banyak dibicarakan karena dianggap lebih tahan menghadapi krisis. Akhir-akhir ini umat Islam di Indonesia mulai sadar terhadap ajaran ekonomi yang berdasarkan syari'at Islam, sehingga mulai tumbuh dan berkembang. Ajaran sayri'at Islam bidang Perbankan atau bidang hukum ekonomi yang biasanya disebut dengan Fiqih muamalah hanya dikenal dan diajarkan pada sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi pada fakultas tertentu. Aplikasinya pun masih terbatas pada kegiatan ekonomi sederhana yang dilakukan pada masyarakat bawah. Begitu pula para ahli atau para ekonomi yang dapat dijadikan acuan bagi para bankir dan ahli praktisi lembaga keuangan.
Hanya digunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas ... more Hanya digunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Hanya dipergunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universit... more Hanya dipergunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
LAPORAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CILEGON KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON... more LAPORAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CILEGON KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON TAHUN 2015 TIM PENELITIAN: 1. Dr. Indra Suhendra, SE., M.Si. 2. Dr. H. Fauji Sanusi, Drs., MM. 3. Saharuddin Didu, STP., ME. iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke-Hadirat Allah SWT, Rabb semesta alam, dengan rahmat dan hidayah-Nya, ilmu yang bermanfaat serta bimbingan dan petunjuk yang selalu menyertai dari-Nya, maka Tim P3EM dapat menyelesaikan Kajian ini. Kajian ini berjudul: "Kajian Rekomendasi atas LKPJ Walikota Cilegon", dilakukan dalam rangka menggali data informasi mengenai pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan selama satu tahun anggaran, termasuk penggunaan dana (APBD) yang dipergunakan untuk melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan tersebut. Kajian ini pada dasarnya adalah untuk bahan bagi DPRD dalam memberikan penilaian DPRD terhadap LKPJ yang tujuannya untuk mencocokkan/membandingkan mengenai program/kegiatan berikut pagu anggaran yang telah disepakati dengan realisasi/pelaksanaannya. Guna menilai tingkat keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan suatu program/kegiatan, dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi pelaksanaan program/kegiatan dengan target kinerja yang ditetapkan, berdasarkan indikator yang dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan atas program/kegiatan dimaksud Kajian ini ini merupakan Kerjasama Penelitian yang terjalin antara DPRD Kota Cilegon dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat (P3EM) Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Tim Peneliti mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa seluruh proses penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik, tidak terlepas dari arahan dan bantuan berbagai pihak yang telah membantu dengan tulus dan iklas. Atas dasar itulah, dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya, perkenankanlah pada kesempatan ini Tim Kajian menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Pimpinan DPRD Kota KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON TAHUN 2015 iv Cilegon yang telah memberi kepercayaan penuh kepada P3EM FEB Untirta, khususnya Tim Kajian untuk dapat berkontribusi dan berperan serta dalam Kajian ini. Atas semua kepercayaan, kebaikan, perhatian, dan berbagai bantuan yang diberikan kepada Tim Peneliti, sekali lagi diucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Tim Kajian sangat menyadari, apa yang telah ditulis dalam Kajian ini, masih terdapat berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan. Karenanya, Tim Kajian sangat terbuka untuk mendapatkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak, guna perbaikan penelitian.
This study aims to discuss banking as a financial intermediary institution in increasing economic... more This study aims to discuss banking as a financial intermediary institution in increasing economic growth. The banking intermediation variable in this study is measured by two variables, namely the ratio of credits per Real GDP and the ratio of third party funds to Real GDP. In addition to financial variables, also used control variables to economic growth is BIrates. The data used are 1 st quarter 2007 to 4 th quarter 2014. This study uses a cointegration test of the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) approach to prove the long-term effects between variables and error correction models (ECM) to see how quickly the economy returns to a balanced state when there is a short-term shock. The result shows that there is a longterm relationship between variables, where the ratio of credits per Real GDP, third party funds to Real GDP, and BI-rates have a positive and significant impact on Indonesia's economic growth, both in the long term and short term .
Carl Menger
David Ricardo
James Mill
John Hicks
John Stuart Mill
Leon Walres
Luigi Pasinett... more Carl Menger David Ricardo James Mill John Hicks John Stuart Mill Leon Walres Luigi Pasinetti Paul Samuelson Thomas Robert Malthus William Petty William Stanley Jevon
Kita ketahui dalam bab sebelumnya, berkenaan dengan konsumsi dikenal dengan istilah MPC (Marginal... more Kita ketahui dalam bab sebelumnya, berkenaan dengan konsumsi dikenal dengan istilah MPC (Marginal Propensity to Consumption), yang merupakan komponen dari utama dari multiplier. Jika sekarang terjadi perubahan konsumsi maka tingkat keseimbangan pendapatan akan berubah pula. Tetapi sekarang jika tingkat konsumsi tetap, tetapi ada perubahan investasi, maka perubahan investasi ini akan meningkatkan pendapatan sebesar kelipatan multipliernya. Jadi disini konsumsi tetap pun akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua Negara di dunia y... more Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua Negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar. Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai saat ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi optimal. Belum lagi rencana anggota Negara-negara asean untuk merumuskan kebijakan pemberlakuan mata uang bersama yang hanya berlaku tunggal di kawasan asean. Sebelum pemberlakuan kebijakan mata uang bersama, krisis moneter terlebih dahulu melanda negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut telah menjadikan struktur perekonomian negara-negara tersebut terguncang. Krisis ini dimulai pada pertengahan tahun 1997 semua perekonomian negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dollar terhadap Amerika. Krisis moneter sendiri seperti virus yang mudah menular dimulai dari Thailand, ke Indonesia, Lalu Korea Selatan, dan berakhir di India. Tak tekecuali bagi Indonesia, akibat dari terjadinya krisis moneter yang kemudian berlanjut pada krisis ekonomi dan politik ini, yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sendi-sendi perekonomian nasional. “Secara garis besar, terganggunya perekonomian Indonesia dicerminkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi 1997 yang merosot menjadi 4,65% bahkan pada triwulan III tahun 1998 pertumbuhannya minus 17,13%, turun drastis dari rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir sebesar 7,9%”. (Yudanto,Noor.1998). Hal ini diperparah dengan menurunya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap dollar. Terganggunya perekonomian ini memiliki dua makna terhadap sektor ekonomi. Disatu pihak menimbulkan kelumpuhan pada sektor ekonomi daerah perkotaan yang mungkin bergantung pada dollar Amerika. Disisi lain mungkin bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas petani kurang merasakan akibat terpuruknya keadaan ini, karena petani tidak bergantung pada dolar. Akan tetapi sangat mungkin dampak yang dirasakan petani adalah kenaikan harga barang-barang pokok karena pemerintah tidak bisa membiayai impor bahan baku karena melemahnya pertumbuhan ekonomi. Untuk mengatasi keadaan ini pemerintah tidak tinggal diam. Hal ini dibuktikan pemerintah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, baik kebijakan sementara maupun tetap. Salah satunya pemerintah pada saat itu mengeluarkan kebijakan sementara yang dipimpin langsung oleh menteri keuangan saat itu. “Dalam jangka pendek kebijaksanaan ekonomi tersebut memiliki dua sasaran strategis, yaitu pertama, mengurangi dampak negatif dari krisis tersebut terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dan rentan; dan kedua, pemulihan pembangunan ekonomi ke jalur petumbuhan yang tinggi”. (Kartasasmita,Ginandjar.1998) Dengan kebijakan yang telah dibuat tersebut pemerintah optimis krisis dapat segera diatasi, terutama perbaikan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah.
Apabila kita mendengar kata taksi maka yang timbul dipikiran setiap orang adalah angkutan umum ya... more Apabila kita mendengar kata taksi maka yang timbul dipikiran setiap orang adalah angkutan umum yang cara pembayarannya berbeda dengan kendaraan umum lain seperti bus, metromini, bajai ,dll. Cara membayar taksi sesuai dengan argometer yang tertera pada taksi itu atau dengan kata lain kita membayar sesuai dengan jauh dekatnya jarak yang kita tempuh. Sangat banyak taksi yang terdapat di indonesia contoh: Bluebird taxi, taksi koperasi, taksi express dan lain sebagainya. Tapi tahukah kalian bagaimana awal ditemukannya taksi? Seperti yang kita ketahui bahwa taksi adalah alat kendaraan bermotor yang menggunakan mesin. Tapi ternyata sebelum dunia mengenal yang namanya mesin, taksi sudah jauh ditemukan oleh Nicholas Sauvage pada tahun 1640 di Paris. Tapi yang berbeda adalah taksi yang ditemukan oleh Nicholas Sauvage menggunakan bantuan kuda. Cara bayarnya pun sama dengan taksi yang ada di jaman sekarang, besar kecilnya pembayaran taksi jaman tersebut juga tergantung jauh dekatnya jarak yang ditempuh. Ada yang menggunakan alat ukurnya sesuai dengan bola yang jatuh sepanjang perjalanan, lalu kejatuhan bola ini dibuat dengan interval yang sama dan diakhir perjalanan tinggal menghitung saja bola yang jatuh lalu dikalikan dengan tarifnya. Seiring kemajuan teknologi kedaraan mesin pun sudah lalu lalang, tapi tidak semua orang bisa menikmatinya hanya orang-orang kaya saja yang bisa memakainya, jadi pada tahun 1891 Wilhem Bruhn dari Jerman menemukan taximeter, yang berfungsi sebagai penghitung jarak atau ongkos taksi yang lebih dikenal dengan argometer. Selanjutnya penggunaan taksi semakin berkembang pada tahun 1899 di Paris, tahun 1903 di London dan tahun 1907 di New York. Harry N. Allen dari Paris adalah orang pertama yang menggunakan warna kuning untuk taksi di New York, dengan pertimbangan bahwa, warna kuning adalah warna yang paling mudah diingat dan dikenali. Taximeter atau lebih dikenal dengan nama argometer pada awalnya di pasang di luar kabin, tepat diatas sisi pengemudi. Untuk memudahkan, alat itupun dipindahkan ke dalam kabin, lalu di tahun 1980-an kemajuan teknologi pun mengubah alat tersebut menjadi alat yang berbasis elektronik dan digital, seperti yang sekarang dirasakan oleh masyarakat banyak. Di Indonesia taksi pertama kali masuk pada tahun 1930 an pada masa kolonial Belanda melalui Batavia (Jakarta). Tidak banyak jumlah taksi pada masa tersebut, hanya sekitar puluhan dan hanya orang-orang tertentu saja yang naik taksi ini (orang Belanda) sehingga taksi ini menjadi ukuran status sosial. Sistem taksi pada saat itu sangat tertib, supir hanya boleh menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat tertentu (terminal taksi). Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai. Hingga kini perkembangan taksi di Indonesia sudah sangat berkembang. Bahkan kini sudah banyak operator penyedia taksi di Indonesia dan tersebar disebagian kota besar di Indonesia. Bahkan banyak fasilitas yang diberikan seperti Taxi Order atau pesan taksi dan aneka fasilitas pilihan mobil yang eksklusif. Dengan melihat perkembangan industri taksi yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut merupakan peluang pasar yang perlu diamati lebih dalam oleh semua pihak baik Pemerintah, maupun Swasta. Dengan semakin berkembangnya zaman, permintaan akan transportasi darat yang bersifat aman, nyaman, ekslusif dan tepat waktu sangat diimpikan oleh setiap masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi peluang yang besar untuk industri taksi, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Materi yang disampaikan dalam paper ini diharapkan dapat memberikan sebuah pandangan baru dalam memahami peluang pasar industri taksi di Provinsi Banten yang dapat membantu pengambil kebijakan dalam mendesain kebijakan yang sesuai dengan pendekatan Struktur, Prilaku, dan Kinerja, serta membantu pengembangan penelitian analisis faktor permintaan taksi di masa yang akan datang.
Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchis... more Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchise). lisensi tersebut memberi hak kepada franchise untuk menggunakan merek dagang franchisor dan seluruh elemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya
Timbunya pemikiran kekayaan atas karya-karya intelektual pada akhirnya digunakan untuk melindung... more Timbunya pemikiran kekayaan atas karya-karya intelektual pada akhirnya digunakan untuk melindungi dan mempertahankan kekayaan intelektual tersebut. Akhirnya, kebutuhan ini menciptakan pemikiran perlindungan hukum atas kekayaan intelektual tadi, termasuk pengakuan hak atas karya tersebut. Sesuai dengan hakikatnya, HAKI dikelompokkan sebagai hak milik perorangan yang bersifat abstrak (tidak berwujud namun dapat dirasakan). Jika dilihat dari latar belakang sejarah mengenai HAKI, terlihat bahwa di negara-negara barat penghargaan atas hasil ide atau pemikiran individu sudah lama diterapkan dalam budaya mereka, yang kemudian diterjemahkan kedalam perundang-undangan. Hak Atas Kekayaan Intelektual di negara-negara barat bukan hanya sekedar perangkat hukum yang digunakan untuk perlindungan terhadap hasil karya intelektual seseorang, akan tetapi juga dipakai sebagai alat strategi usaha dimana suatu penemuan dapat dikomersialisasikan sebagai kekayaan intelektual, ini memungkinkan pencipta tersebut dapat mengeksploitasi ciptaannya secara ekonomi. Hasil dari komersialisasi penemuan tersebut dapat menyebabkan pencipta karya intelektual itu untuk terus berkarya dan meningkatkan mutu karyanya dan menjadi contoh bagi yang lainnya. Sehingga akan timbul keinginan pihak lain untuk dapat berkarya dengan lebih baik sehingga menimbulkan kompetisi antar individu di dalamnya.
Kota Tangerang merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten yang berbatasan langsung deng... more Kota Tangerang merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta (Ibukota Negara). Dimana Kota Tangerang menjadi gerbang masuk dan keluar aliran barang dan jasa. Posisi strategis ini dipandang sebagai potensi yang selanjutnya dirumuskan dalam visi Kota Tangerang yaitu “Kota Tangerang sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Pemukiman yang Ramah Lingkungan dalam Masyarakat yang Berakhlak Mulia”. Sebagai wilayah yang sumber perekonomiannya didominasi oleh sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa, serta sebagai wilayah yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita penduduk yang semakin meningkat, tentunya menarik minat para pendatang untuk tinggal dan mencari pekerjaan ke kota ini. Hal ini berdampak pada beberapa aspek kehidupan di Kota Tangerang, seperti masalah ketenagakerjaan, pemukiman dan penyediaan infrastruktur yang lengkap dan baik. Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, tenaga kerja diperlukan sebagai alat penggerak perekonomian. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produktivitas dalam kegiatan barang dan jasa. Dengan adanya peningkatan produktivitas tersebut, akan mendorong peningkatan tenaga kerja. Dengan demikian, perluasan kesempatan kerja harus diupayakan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian suatu wilayah.
Sejarah mencatat perkembangan keramik di Banten sudah cukup maju dan berkembang pesat. Tercatat h... more Sejarah mencatat perkembangan keramik di Banten sudah cukup maju dan berkembang pesat. Tercatat hingga akhir tahun 1642, cukup bayak keramik berbagai jenis yang dikirim dari Banten menuju Eropa. Di pelabuhan karangantu yang dulu dikenal sebagai bandar Banten pada abad ke 17 pernah menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Perdagangan rempah-rempah dan keramik ini termasuk perdagangan terbesar dikepulauan Nusantara pada masa kesultanan, waktu itu hampir seluruh kebutuhan keramik untuk daratan Eropa dipasok oleh Banten, karena keramik kebanyakan yang ada berupa alat kebutuhan rumah tangga dan keramik lain (Cina) berupa hisan yang berasal dinasti Cing dan Ming dengan berwarna biru putih, keramik Cina pun dikirim melalui pelabuhan Banten. Sisa kebudayaan masa lampau yang berupa keramik sampai kini masih bisa disaksikan di rumah-rumah penduduk desa. Tetapi keramik asing yang sekarang lebih dikenal sebagai “barang antik” semakin langka, akibat banyaknya pemburu barang antik mencari dan membeli dengan harga yang cukup tinggi.
Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan semakin menyatu dengan e... more Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan semakin menyatu dengan ekonomi regional, nasional dan ekonomi internasional yang perkembangannya bergerak cepat dengan tantangan yang semakin kompleks. Perbankan melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemilik dana, menyalurkan dana kepada masyarakat sebagai pengguna dana dan memberikan jasa. Dalam menjalankan fungsi bank tersebut, sebagian kalangan masyarakat memandang bahwa dengan sistem konvensional ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan masyaraskat Indonesia yang mayoritas beragama Islam khususnya yang menolak adanya penetapan imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan "bunga". Praktek bunga yang diterapkan pada bank konvensional ternyata bisa merugikan, baik bagi pihak bank sendiri maupun pihak nasabah. Sejak itulah sistem perbankan syariah mulai banyak dibicarakan karena dianggap lebih tahan menghadapi krisis. Akhir-akhir ini umat Islam di Indonesia mulai sadar terhadap ajaran ekonomi yang berdasarkan syari'at Islam, sehingga mulai tumbuh dan berkembang. Ajaran sayri'at Islam bidang Perbankan atau bidang hukum ekonomi yang biasanya disebut dengan Fiqih muamalah hanya dikenal dan diajarkan pada sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi pada fakultas tertentu. Aplikasinya pun masih terbatas pada kegiatan ekonomi sederhana yang dilakukan pada masyarakat bawah. Begitu pula para ahli atau para ekonomi yang dapat dijadikan acuan bagi para bankir dan ahli praktisi lembaga keuangan.
Hanya digunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas ... more Hanya digunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Hanya dipergunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universit... more Hanya dipergunakan di lingkungan Internal Laboratorium Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
LAPORAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CILEGON KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON... more LAPORAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CILEGON KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON TAHUN 2015 TIM PENELITIAN: 1. Dr. Indra Suhendra, SE., M.Si. 2. Dr. H. Fauji Sanusi, Drs., MM. 3. Saharuddin Didu, STP., ME. iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke-Hadirat Allah SWT, Rabb semesta alam, dengan rahmat dan hidayah-Nya, ilmu yang bermanfaat serta bimbingan dan petunjuk yang selalu menyertai dari-Nya, maka Tim P3EM dapat menyelesaikan Kajian ini. Kajian ini berjudul: "Kajian Rekomendasi atas LKPJ Walikota Cilegon", dilakukan dalam rangka menggali data informasi mengenai pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan selama satu tahun anggaran, termasuk penggunaan dana (APBD) yang dipergunakan untuk melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan tersebut. Kajian ini pada dasarnya adalah untuk bahan bagi DPRD dalam memberikan penilaian DPRD terhadap LKPJ yang tujuannya untuk mencocokkan/membandingkan mengenai program/kegiatan berikut pagu anggaran yang telah disepakati dengan realisasi/pelaksanaannya. Guna menilai tingkat keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan suatu program/kegiatan, dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi pelaksanaan program/kegiatan dengan target kinerja yang ditetapkan, berdasarkan indikator yang dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan atas program/kegiatan dimaksud Kajian ini ini merupakan Kerjasama Penelitian yang terjalin antara DPRD Kota Cilegon dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat (P3EM) Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Tim Peneliti mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa seluruh proses penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik, tidak terlepas dari arahan dan bantuan berbagai pihak yang telah membantu dengan tulus dan iklas. Atas dasar itulah, dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya, perkenankanlah pada kesempatan ini Tim Kajian menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Pimpinan DPRD Kota KAJIAN REKOMENDASI ATAS LKPJ WALIKOTA CILEGON TAHUN 2015 iv Cilegon yang telah memberi kepercayaan penuh kepada P3EM FEB Untirta, khususnya Tim Kajian untuk dapat berkontribusi dan berperan serta dalam Kajian ini. Atas semua kepercayaan, kebaikan, perhatian, dan berbagai bantuan yang diberikan kepada Tim Peneliti, sekali lagi diucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Tim Kajian sangat menyadari, apa yang telah ditulis dalam Kajian ini, masih terdapat berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan. Karenanya, Tim Kajian sangat terbuka untuk mendapatkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak, guna perbaikan penelitian.
Uploads
Papers by Edwin Ronaldo
David Ricardo
James Mill
John Hicks
John Stuart Mill
Leon Walres
Luigi Pasinetti
Paul Samuelson
Thomas Robert Malthus
William Petty
William Stanley Jevon
Sebelum pemberlakuan kebijakan mata uang bersama, krisis moneter terlebih dahulu melanda negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut telah menjadikan struktur perekonomian negara-negara tersebut terguncang. Krisis ini dimulai pada pertengahan tahun 1997 semua perekonomian negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dollar terhadap Amerika. Krisis moneter sendiri seperti virus yang mudah menular dimulai dari Thailand, ke Indonesia, Lalu Korea Selatan, dan berakhir di India. Tak tekecuali bagi Indonesia, akibat dari terjadinya krisis moneter yang kemudian berlanjut pada krisis ekonomi dan politik ini, yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sendi-sendi perekonomian nasional. “Secara garis besar, terganggunya perekonomian Indonesia dicerminkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi 1997 yang merosot menjadi 4,65% bahkan pada triwulan III tahun 1998 pertumbuhannya minus 17,13%, turun drastis dari rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir sebesar 7,9%”. (Yudanto,Noor.1998). Hal ini diperparah dengan menurunya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap dollar. Terganggunya perekonomian ini memiliki dua makna terhadap sektor ekonomi. Disatu pihak menimbulkan kelumpuhan pada sektor ekonomi daerah perkotaan yang mungkin bergantung pada dollar Amerika. Disisi lain mungkin bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas petani kurang merasakan akibat terpuruknya keadaan ini, karena petani tidak bergantung pada dolar. Akan tetapi sangat mungkin dampak yang dirasakan petani adalah kenaikan harga barang-barang pokok karena pemerintah tidak bisa membiayai impor bahan baku karena melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengatasi keadaan ini pemerintah tidak tinggal diam. Hal ini dibuktikan pemerintah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, baik kebijakan sementara maupun tetap. Salah satunya pemerintah pada saat itu mengeluarkan kebijakan sementara yang dipimpin langsung oleh menteri keuangan saat itu. “Dalam jangka pendek kebijaksanaan ekonomi tersebut memiliki dua sasaran strategis, yaitu pertama, mengurangi dampak negatif dari krisis tersebut terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dan rentan; dan kedua, pemulihan pembangunan ekonomi ke jalur petumbuhan yang tinggi”. (Kartasasmita,Ginandjar.1998)
Dengan kebijakan yang telah dibuat tersebut pemerintah optimis krisis dapat segera diatasi, terutama perbaikan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah.
Seperti yang kita ketahui bahwa taksi adalah alat kendaraan bermotor yang menggunakan mesin. Tapi ternyata sebelum dunia mengenal yang namanya mesin, taksi sudah jauh ditemukan oleh Nicholas Sauvage pada tahun 1640 di Paris. Tapi yang berbeda adalah taksi yang ditemukan oleh Nicholas Sauvage menggunakan bantuan kuda. Cara bayarnya pun sama dengan taksi yang ada di jaman sekarang, besar kecilnya pembayaran taksi jaman tersebut juga tergantung jauh dekatnya jarak yang ditempuh. Ada yang menggunakan alat ukurnya sesuai dengan bola yang jatuh sepanjang perjalanan, lalu kejatuhan bola ini dibuat dengan interval yang sama dan diakhir perjalanan tinggal menghitung saja bola yang jatuh lalu dikalikan dengan tarifnya.
Seiring kemajuan teknologi kedaraan mesin pun sudah lalu lalang, tapi tidak semua orang bisa menikmatinya hanya orang-orang kaya saja yang bisa memakainya, jadi pada tahun 1891 Wilhem Bruhn dari Jerman menemukan taximeter, yang berfungsi sebagai penghitung jarak atau ongkos taksi yang lebih dikenal dengan argometer. Selanjutnya penggunaan taksi semakin berkembang pada tahun 1899 di Paris, tahun 1903 di London dan tahun 1907 di New York. Harry N. Allen dari Paris adalah orang pertama yang menggunakan warna kuning untuk taksi di New York, dengan pertimbangan bahwa, warna kuning adalah warna yang paling mudah diingat dan dikenali.
Taximeter atau lebih dikenal dengan nama argometer pada awalnya di pasang di luar kabin, tepat diatas sisi pengemudi. Untuk memudahkan, alat itupun dipindahkan ke dalam kabin, lalu di tahun 1980-an kemajuan teknologi pun mengubah alat tersebut menjadi alat yang berbasis elektronik dan digital, seperti yang sekarang dirasakan oleh masyarakat banyak.
Di Indonesia taksi pertama kali masuk pada tahun 1930 an pada masa kolonial Belanda melalui Batavia (Jakarta). Tidak banyak jumlah taksi pada masa tersebut, hanya sekitar puluhan dan hanya orang-orang tertentu saja yang naik taksi ini (orang Belanda) sehingga taksi ini menjadi ukuran status sosial. Sistem taksi pada saat itu sangat tertib, supir hanya boleh menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat tertentu (terminal taksi).
Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai.
Hingga kini perkembangan taksi di Indonesia sudah sangat berkembang. Bahkan kini sudah banyak operator penyedia taksi di Indonesia dan tersebar disebagian kota besar di Indonesia. Bahkan banyak fasilitas yang diberikan seperti Taxi Order atau pesan taksi dan aneka fasilitas pilihan mobil yang eksklusif.
Dengan melihat perkembangan industri taksi yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut merupakan peluang pasar yang perlu diamati lebih dalam oleh semua pihak baik Pemerintah, maupun Swasta. Dengan semakin berkembangnya zaman, permintaan akan transportasi darat yang bersifat aman, nyaman, ekslusif dan tepat waktu sangat diimpikan oleh setiap masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi peluang yang besar untuk industri taksi, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Materi yang disampaikan dalam paper ini diharapkan dapat memberikan sebuah pandangan baru dalam memahami peluang pasar industri taksi di Provinsi Banten yang dapat membantu pengambil kebijakan dalam mendesain kebijakan yang sesuai dengan pendekatan Struktur, Prilaku, dan Kinerja, serta membantu pengembangan penelitian analisis faktor permintaan taksi di masa yang akan datang.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, tenaga kerja diperlukan sebagai alat penggerak perekonomian. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produktivitas dalam kegiatan barang dan jasa. Dengan adanya peningkatan produktivitas tersebut, akan mendorong peningkatan tenaga kerja. Dengan demikian, perluasan kesempatan kerja harus diupayakan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian suatu wilayah.
Dalam menjalankan fungsi bank tersebut, sebagian kalangan masyarakat memandang bahwa dengan sistem konvensional ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan masyaraskat Indonesia yang mayoritas beragama Islam khususnya yang menolak adanya penetapan imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan "bunga". Praktek bunga yang diterapkan pada bank konvensional ternyata bisa merugikan, baik bagi pihak bank sendiri maupun pihak nasabah. Sejak itulah sistem perbankan syariah mulai banyak dibicarakan karena dianggap lebih tahan menghadapi krisis.
Akhir-akhir ini umat Islam di Indonesia mulai sadar terhadap ajaran ekonomi yang berdasarkan syari'at Islam, sehingga mulai tumbuh dan berkembang. Ajaran sayri'at Islam bidang Perbankan atau bidang hukum ekonomi yang biasanya disebut dengan Fiqih muamalah hanya dikenal dan diajarkan pada sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi pada fakultas tertentu. Aplikasinya pun masih terbatas pada kegiatan ekonomi sederhana yang dilakukan pada masyarakat bawah. Begitu pula para ahli atau para ekonomi yang dapat dijadikan acuan bagi para bankir dan ahli praktisi lembaga keuangan.
Books by Edwin Ronaldo
David Ricardo
James Mill
John Hicks
John Stuart Mill
Leon Walres
Luigi Pasinetti
Paul Samuelson
Thomas Robert Malthus
William Petty
William Stanley Jevon
Sebelum pemberlakuan kebijakan mata uang bersama, krisis moneter terlebih dahulu melanda negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut telah menjadikan struktur perekonomian negara-negara tersebut terguncang. Krisis ini dimulai pada pertengahan tahun 1997 semua perekonomian negara-negara ASEAN terpuruk oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dollar terhadap Amerika. Krisis moneter sendiri seperti virus yang mudah menular dimulai dari Thailand, ke Indonesia, Lalu Korea Selatan, dan berakhir di India. Tak tekecuali bagi Indonesia, akibat dari terjadinya krisis moneter yang kemudian berlanjut pada krisis ekonomi dan politik ini, yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sendi-sendi perekonomian nasional. “Secara garis besar, terganggunya perekonomian Indonesia dicerminkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi 1997 yang merosot menjadi 4,65% bahkan pada triwulan III tahun 1998 pertumbuhannya minus 17,13%, turun drastis dari rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir sebesar 7,9%”. (Yudanto,Noor.1998). Hal ini diperparah dengan menurunya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap dollar. Terganggunya perekonomian ini memiliki dua makna terhadap sektor ekonomi. Disatu pihak menimbulkan kelumpuhan pada sektor ekonomi daerah perkotaan yang mungkin bergantung pada dollar Amerika. Disisi lain mungkin bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas petani kurang merasakan akibat terpuruknya keadaan ini, karena petani tidak bergantung pada dolar. Akan tetapi sangat mungkin dampak yang dirasakan petani adalah kenaikan harga barang-barang pokok karena pemerintah tidak bisa membiayai impor bahan baku karena melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengatasi keadaan ini pemerintah tidak tinggal diam. Hal ini dibuktikan pemerintah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, baik kebijakan sementara maupun tetap. Salah satunya pemerintah pada saat itu mengeluarkan kebijakan sementara yang dipimpin langsung oleh menteri keuangan saat itu. “Dalam jangka pendek kebijaksanaan ekonomi tersebut memiliki dua sasaran strategis, yaitu pertama, mengurangi dampak negatif dari krisis tersebut terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dan rentan; dan kedua, pemulihan pembangunan ekonomi ke jalur petumbuhan yang tinggi”. (Kartasasmita,Ginandjar.1998)
Dengan kebijakan yang telah dibuat tersebut pemerintah optimis krisis dapat segera diatasi, terutama perbaikan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah.
Seperti yang kita ketahui bahwa taksi adalah alat kendaraan bermotor yang menggunakan mesin. Tapi ternyata sebelum dunia mengenal yang namanya mesin, taksi sudah jauh ditemukan oleh Nicholas Sauvage pada tahun 1640 di Paris. Tapi yang berbeda adalah taksi yang ditemukan oleh Nicholas Sauvage menggunakan bantuan kuda. Cara bayarnya pun sama dengan taksi yang ada di jaman sekarang, besar kecilnya pembayaran taksi jaman tersebut juga tergantung jauh dekatnya jarak yang ditempuh. Ada yang menggunakan alat ukurnya sesuai dengan bola yang jatuh sepanjang perjalanan, lalu kejatuhan bola ini dibuat dengan interval yang sama dan diakhir perjalanan tinggal menghitung saja bola yang jatuh lalu dikalikan dengan tarifnya.
Seiring kemajuan teknologi kedaraan mesin pun sudah lalu lalang, tapi tidak semua orang bisa menikmatinya hanya orang-orang kaya saja yang bisa memakainya, jadi pada tahun 1891 Wilhem Bruhn dari Jerman menemukan taximeter, yang berfungsi sebagai penghitung jarak atau ongkos taksi yang lebih dikenal dengan argometer. Selanjutnya penggunaan taksi semakin berkembang pada tahun 1899 di Paris, tahun 1903 di London dan tahun 1907 di New York. Harry N. Allen dari Paris adalah orang pertama yang menggunakan warna kuning untuk taksi di New York, dengan pertimbangan bahwa, warna kuning adalah warna yang paling mudah diingat dan dikenali.
Taximeter atau lebih dikenal dengan nama argometer pada awalnya di pasang di luar kabin, tepat diatas sisi pengemudi. Untuk memudahkan, alat itupun dipindahkan ke dalam kabin, lalu di tahun 1980-an kemajuan teknologi pun mengubah alat tersebut menjadi alat yang berbasis elektronik dan digital, seperti yang sekarang dirasakan oleh masyarakat banyak.
Di Indonesia taksi pertama kali masuk pada tahun 1930 an pada masa kolonial Belanda melalui Batavia (Jakarta). Tidak banyak jumlah taksi pada masa tersebut, hanya sekitar puluhan dan hanya orang-orang tertentu saja yang naik taksi ini (orang Belanda) sehingga taksi ini menjadi ukuran status sosial. Sistem taksi pada saat itu sangat tertib, supir hanya boleh menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat tertentu (terminal taksi).
Perkembangan taksi yang terus berkembang, membuat kebutuhan akan taksi semakin meningkat. Pada tahun 1971 untuk pertama kalinya taksi diresmikan sebagai angkutan umum di Jakarta oleh Ali Sadikin yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk dapat membentuk Badan Usaha pertaksian dibutuhkan minimal 100 armada mobil baru. Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat perekonomian membutuhkan sebuah sarana transportasi yang memadai.
Hingga kini perkembangan taksi di Indonesia sudah sangat berkembang. Bahkan kini sudah banyak operator penyedia taksi di Indonesia dan tersebar disebagian kota besar di Indonesia. Bahkan banyak fasilitas yang diberikan seperti Taxi Order atau pesan taksi dan aneka fasilitas pilihan mobil yang eksklusif.
Dengan melihat perkembangan industri taksi yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut merupakan peluang pasar yang perlu diamati lebih dalam oleh semua pihak baik Pemerintah, maupun Swasta. Dengan semakin berkembangnya zaman, permintaan akan transportasi darat yang bersifat aman, nyaman, ekslusif dan tepat waktu sangat diimpikan oleh setiap masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi peluang yang besar untuk industri taksi, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Materi yang disampaikan dalam paper ini diharapkan dapat memberikan sebuah pandangan baru dalam memahami peluang pasar industri taksi di Provinsi Banten yang dapat membantu pengambil kebijakan dalam mendesain kebijakan yang sesuai dengan pendekatan Struktur, Prilaku, dan Kinerja, serta membantu pengembangan penelitian analisis faktor permintaan taksi di masa yang akan datang.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, tenaga kerja diperlukan sebagai alat penggerak perekonomian. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produktivitas dalam kegiatan barang dan jasa. Dengan adanya peningkatan produktivitas tersebut, akan mendorong peningkatan tenaga kerja. Dengan demikian, perluasan kesempatan kerja harus diupayakan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian suatu wilayah.
Dalam menjalankan fungsi bank tersebut, sebagian kalangan masyarakat memandang bahwa dengan sistem konvensional ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan masyaraskat Indonesia yang mayoritas beragama Islam khususnya yang menolak adanya penetapan imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan "bunga". Praktek bunga yang diterapkan pada bank konvensional ternyata bisa merugikan, baik bagi pihak bank sendiri maupun pihak nasabah. Sejak itulah sistem perbankan syariah mulai banyak dibicarakan karena dianggap lebih tahan menghadapi krisis.
Akhir-akhir ini umat Islam di Indonesia mulai sadar terhadap ajaran ekonomi yang berdasarkan syari'at Islam, sehingga mulai tumbuh dan berkembang. Ajaran sayri'at Islam bidang Perbankan atau bidang hukum ekonomi yang biasanya disebut dengan Fiqih muamalah hanya dikenal dan diajarkan pada sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi pada fakultas tertentu. Aplikasinya pun masih terbatas pada kegiatan ekonomi sederhana yang dilakukan pada masyarakat bawah. Begitu pula para ahli atau para ekonomi yang dapat dijadikan acuan bagi para bankir dan ahli praktisi lembaga keuangan.