Tugas 2 - Implementasi SMS Di Industri Manufaktur
Tugas 2 - Implementasi SMS Di Industri Manufaktur
Tugas 2 - Implementasi SMS Di Industri Manufaktur
Tugas 2 - Manajemen K3
● Safety Governance
- Memberikan jaminan K3 kepada karyawan mengacu pada klausul dalam
Perjanjian Kerja Bersama antara Perseroan dan Karyawan, Peraturan
Pemerintah yang terkait, Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
(SMK3), serta sertifikasi ISO 45001:2018.
- Mewajibkan para mitra bisnisnya untuk mendukung penerapan K3 dengan
menandatangani Pakta Integritas yang merupakan Surat Pernyataan yang
berisi ikrar untuk mendukung Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja & Lingkungan.
- Meningkatkan cakupan pre-screening vendor menggunakan kriteria K3.
● Safety Culture
- PT Semen Indonesia melakukan berbagai inisiatif dalam menciptakan budaya
K3 seperti identifikasi potensi bahaya yang dilakukan secara rutin, sosialisasi
melalui Safety Talk, melakukan safety induction kepada para tamu dan
pekerja, serta pelatihan K3.
● Safety Organization
- Membentuk Group Head of Sustainability Office yang berperan dalam
mengelola kebijakan yang berhubungan dengan K3.
● Sistem Safety Program
- Melalui Group Head of Sustainability Office, dilakukan identifikasi risiko
kerja, pengembangan kebijakan K3 dan sistem pengendalian bahaya, serta
terus melakukan evaluasi atas pelaksanaan K3, mengadakan audit dalam
skala waktu tertentu, serta membahas hasil temuan audit yang dilakukan baik
oleh pihak internal maupun eksternal dari PT Semen Indonesia.
● Safety Governance
- Menerapkan banyak kebijakan serta peraturan yang berhubungan dengan
keselamatan kerja.
- Melakukan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
agar dapat terus memperbaharui peraturan yang berhubungan dengan safety
management.
- Melibatkan ahli yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) untuk membuat safety management.
● Safety Culture
- Melaksanakan standar serta peraturan keselamatan kerja yang telah
ditetapkan sebelumnya.
- Perusahaan telah mewajibkan para pekerja untuk menerapkan aturan tentang
K3 yang telah dibentuk.
- Adanya tim inspeksi untuk memastikan peraturan serta program yang
berhubungan dengan K3 dapat diterapkan dengan baik.
● Safety Organization
- Perusahaan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang disebut juga P2K3, sebuah organisasi yang dibentuk untuk menangani
masalah K3 pada perusahaan.
- Ada peran HRD dalam menunjang implementasi SMK3 yaitu membentuk
departemen Health, Safety and Environment, Peran serta tanggung jawab
semua karyawan terhadap K3 tertuang dalam Job Description dan Key
Performance Indicator (KPI).
● Sistem Safety Program
- Perusahaan telah membuat program pelatihan yang berhubungan dengan K3
sehingga safety management akan terlaksana untuk para pekerja.
- Perusahaan telah melakukan evaluasi berkala terhadap infrastruktur dan tools
yang berhubungan dengan safety management.
- Team audit dan training dapat melakukan inspeksi secara rutin tentang
penerapan K3 serta mengakomodasi pelatihan untuk training dari program
yang ada.
Sumber Referensi
- https://www.sig.id/storage/downloads/laporan-tahunan/ar-smgr-2022-fin-bilingual.pdf
- http://trisulatextile.com/arsip/Pedoman%20tata%20kelola%20perusahaan%20%28002%29-re
visi%2001.pdf
- P42-43.pdf (toyota-industries.com)