Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Matematika: Kelompok (Lima) Syarif Hidayatullah Helma Liyanti Fitria Ayu Noviana Sari

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

EVALUASI PROSES DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA

KELOMPOK (Lima)

Syarif Hidayatullah
Helma Liyanti fitria
Ayu Noviana Sari

Login
SUBYEK PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI EVALUASI

EVALUASI
PROSES DAN
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA

SASARAN ATAU
ALAT EVALUASI OBJEK
PENILAIAN
Subyek Evaluasi

Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan


pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut
sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas
atau ketentuan yang berlaku
CONTOH

BACK TO MENU
Contoh:

 Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau


pencapaian maka sebagai subyek evaluasi adalah guru.
 Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan
sebuah skala maka sebagai subyeknya dapat meminta
petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan
melaksanakn evaluasi tersebut.
 Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana
menggunakan sebuah alat ukur yang sudah
distandarisasikan maka subyeknya adalah ahli-ahli psikologi.
Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subyek
evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena
jawaban dan tingkah laku orang yang dites harus
diinterpretasikan dengan cara-cara tertentu.
BACK
Prinsip-prinsip Evaluasi

Menurut Anas Sudijono ada tiga prinsip yaitu:


 Prinsip Keseluruhan
 Prinsip Kesinambungan
 Prinsip Obyektivitas

Menurut Ahmad Hamid, prinsip-prinsip evaluasi di bagi menjadi


enam yaitu:
 Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan
 Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum
 Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi)
 Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I)
 Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar
 Memiliki Kriteria Tes yang Baik
BACK TO MENU
Sesuaikan Dengan Tujuan
Penggunaan

Di Sekolah ada tahapan-tahapan


pelaksanaan evaluasi, yaitu:
 Evaluasi Penempatan
 Evaluasi Formatif
 Evaluasi Diagnostic
 Evaluasi Sumatif

BACK
Materinya Sesuaikan Dengan
Cakupan Kurikulum

Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi,


maka alat ukur (soal-soal ujian) yang
digunakan harus mencakup atau mewakili
seluruh materi sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan tingkatan kelas serta
periodenya. Sehingga kesimpulan yang
diperoleh tidak salah dan sekaligus dalam
mengambil keputusan.
BACK
Sesuaikan Dengan Tujuan
Pengukuran (Taksonomi)
Taksonomi merupakan jenjang (tingkatan) kemampuan yang
diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajarn. Jenis taksonomi yang dikenal yaitu Taksonomi Bloom,
Blom membagi jenjang kemampuan siswa atas 6 macam yaitu:
 Pengetahuan
 Pemahaman
 Penerapan
 Analisis
 Sintesis
 Evaluasi

BACK
Sesuaikan Dengan Tujuan
Pembelajaran (SK, KD, I)
Dalam kurikulum 2004 (KBK) sudah disebutkan standar
kompetensi dari setiap mata pelajaran. Kemudian standar
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa buah kompetensi dasar ini
dijabarkan lagi menjadi beberapa buah indikator. “Oleh karena itu,
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dikenal beberapa istilah
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang
menunjukkan seberapa kompeten peserta didik mencapai materi
yang dituntut kurikulum”. Di sini diperlukan pengetahuan dan
pemahaman guru dalam menyusun soal untuk mengukur apa yang
terkandung pada setiap indikator dan menemukan, tujuan-tujuan itu
diharapkan dapat memberi bentuk dan arah kepada metode
mengajar, bahan pelajaran, dan prosedur evaluasi yang akan
dilaksanakan guru.
BACK
Harus Dapat Memotivasi Siswa
Agar Mau Belajar

Pelaksanaan evaluasi harus dilaksanakan


dengan objektif, agar siswa termotivasi untuk
giat belajar. Kalau sekiranya siswa
beranggapan bahwa tanpa belajar keras pun
aku akan naik kelas, akan lulus akan dapat
nilai baik, akan diterima di sekolah itu, dan
sebagaianya, maka hal ini merupakan
semacam mala petaka bagi dunia pendidikan
kita.
BACK
Memiliki Kriteria Tes yang Baik

Sebagai alat ukur, suatu tes baru dapat


dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya
apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang
cermat dan akurat. Tes yang hasil ukurnya tidak
cermat atau tidak dapat menunjukkan perbedaan-
perbedaan kecil yang ada pada objek ukurnya
tidaklah banyak memberikan informasi yang
berguna. Oleh karena itu sebelum perangkat soal
(tes) digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa,
maka tes itu harus diadakan uji-coba untuk
dianalisis.
BACK
Prinsip Keseluruhan

Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga


dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip
komprehensif dimaksud di sini bahwa evaluasi hasil belajar
dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi
tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh.
Evaluasi hasil belajar dapat mengungkapkan aspek proses
berpikir jug adapat mengungkap aspek kejiwaan yaitu aspek
nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri
masing-masing individu peserta didik.
Dengan melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat,
utuh menyeruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan
informasi yang lengkap mengenai keadaan dan perkembangan
subyek diidk yang sedanga dijadikan sasaran evaluasi.
BACK
Prinsip Kesinambungan

Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip


kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan
di sini bahwa evaluasi belajar yang dilaksanakan secara
teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu.
Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
berkesinambungan juga dimaksud agar pihak evaluator
(guru, dosen dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan
kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau
merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu
diambil untuk masa-mas selanjutnya, gar tujuan pengajaran
sebangaimana telah dirumuskan pada Tujuan Instruksional
Khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
BACK
Prinsip Obyektivitas

Prinsip obyektivitas mengandung makna,


bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan
sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas
dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif.
Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanana
evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus
senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut
keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh
kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif.

BACK
Sasaran atau Objek Penilaian

Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian


1. Segi tingkah laku, artinya yang menyangkut sikap,
minat, perhatian, keterampilan siswa sebagai akibat dari
proses mengajar dan belajar
2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran
yang diberikan guru dalam proses mengajar-belajar.
3. Segi yang menyangkut proses mengajar dan belajar itu
sendiri. Prose mengajar dan belajar perlu diadakan
penilaian secara objektif dari guru, sebab baik tidaknya
proses mengajar dan belajar akan menentukan baik
tidaknya hasil belajar yang dicapai siswa.
BACK TO MENU
Alat Evaluasi

Dalam pengertian umum, alat adalah


sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan
tugas atau mencapai tujuan yang lebih efektif
dan efesien. Kata “alat” biasa disebut juga
dengan istilah “instrument” evaluasi.
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan
menjadi dua jenis, yakni
*Tes
BACK TO*Non
MENU Tes
TES

Tes ada yang sudah distandarisasi, artinya tes tersebut


telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabitisasi
(ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok
siswa tertentu. Sebagai contoh, penyusunan THB (Tes Hasil
Belajar) merupakan usaha penyusunan tes yang sudah
distandarisasi. Di samping itu yang banyak kita temukan ialah
tes buatan guru sendiri. Tes ini belum distandarisasi, sebab
dibuat oleh guru untuk tujuan tertentu dan untuk siswa tertentu
pula.
Tes ini terdiri dari tiga bentuk yakni:
o Tes tulisan
o Tes lisan
oBACK
Tes tindakan
NON TES

Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non-tes lebih


sesuai digunakan sebagai alat evaluas. Seperti menilai aspek
sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain yang
sejenis.
Alat evaluasi jenis non-tes ini antara lain adalah:
 Observasi
 Wawancara
 Angket
 Studi kasus
 Rating scale (skala penilaian)
 Check list
BACK
Inventory
Observasi

Observasi, yakni pengamatan kepada


tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Observasi
bisa dalam situasi sebenarnya atau observasi
langsung dan bisa pula dalam situasi buatan atau
observasi tidak langsung. Kedua jenis observasi
ini dapat dilaksanakan secara sistematik, yakni
dengan menggunakan pedoman observasi dan
bisa pula tidak (tanpa pedoman)

BACK
Wawancara

Wawancara ialah komunikasi langsung antara


yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Untuk
memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman
wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat
dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:
 Wawancara terpimpin yang juga sering dikenal dengan
istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis
 Wawancara terpimpin yang sering dikenal dengan istilah
wawancara sederhana atau wawancara tidak sistematis
atau wawancara bebas.
BACK
Angket

Dengan menggunakan angket, pengumpulan


data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh
lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga.
Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan
setiapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya, apalagi jika pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam angket itu kurang tajam,
sehingga menungkinkan bagi reponden untuk
memberikan jawaban yang diperkirakan akan
melegakan atau memberikan kepuasan kepada
pihak penilai.
BACK
Studi kasus

Mempelajari individu dalam periode


tertentu secara terus menerus untuk melihat
perkembangannya. Misalnya untuk melihat
sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan
guru di sekolah selama satu semester.

BACK
Rating scale (skala penilaian)

Rating scale merupakan salah satu alat


penilaian yang menggunakan skala yang telah
disusun dari ujung yang negative sampai
kepada ujung yang positif, sehingga pada
skala tersebut si penilai tinggal membubuhi
tanda cek saja.

BACK
Check list

Hampir menyerupai rating scale, hanya


pada check list tidak perlu disusun criteria atau
skala dari yang negative sampai kepada yang
positif. Cukup dengan kemungkinan-
kemungkinan jawaban yang akan kita minta
dari yang dievaluasi.

BACK
Inventory

Daftar pertanyaan yang disertai


alternative jawaban di antara setuju, kurang
setuju atau tidak setuju.

BACK
TERIMA KASIH

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai