Acs Proposal PW

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PENELITIAN

KLASIFIKASI ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS)


PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG
DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2023

PURWANTI
2214201210306
LATAR BELAKANG

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama morbiditas dan


mortalitas di dunia. Meskipun ada berbagai macam penyakit jantung yang
kasusnya telah menurun secara bermakna dengan kemajuan tehnologi dan
penatalaksanaan yang canggih, namun lain halnya dengan penyakit jantung
koroner atau acute coronary syndrome yang masih tetap menjadi ancaman
kesehatan bagi negara-negara di dunia

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dan marka


jantung acute coronary syndrome diklasifikasikan menjadi tiga yakni
unstable angina pectoris (UAP), non-ST elevation myocardial infarction
(NSTEMI), dan ST elevation myocardial infarction (STEMI) (PERKI,
2018).
LATAR BELAKANG

Klasifikasian Acute Coronary Syndrome


(ACS) ini menjadi penting diketahui oleh
tenaga kesehatan khusus tenaga perawat
karena pengklasifikasian ini akan membantu
perawat untuk memberikan upaya
penanganan yang tepat kepada pasien,
sehingga kecil kemungkinan pasien akan
mengalami kesalahan pemberian terapi atau
mengalami komplikasi penyakit lain (Davis
& Maness, 2019).
WHO Tahun 2019 penderita penyakit jantung
koroner berjumlah 197 juta kasus

Tahun 2020 bertambah menjadi 244,1 juta


kasus

Tahun 2021 menjadi 185 juta kasus


LATAR BELAKANG
Indonesia menurut Kemenkes RI
pada tahun 2019 terdapat
2.784.064 kasus
pada tahun 2020 terdapat
11.592.990 kasus
pada tahun 2021 terdapat
12.934.931 kasus
Kalimantan Selatan menurut Dinkes Provinsi
Pada tahun 2019 terdapat
10.644 kasus
pada tahun 2020 terdapat
17.148 kasus
Pada tahun 2021 terdapat
6.356 kasus
LATAR BELAKANG

BANJARMASIN, menjadi kota tertinggi kasus penyakit


jantung koroner di Kal-Sel.

Tahun 2019 : 3.008 kasus Tahun 2020 : 8.331 kasus


Tahun 2021: 3.320 kasus

RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh,


Tahun 2019 : 2.152 Kasus Tahun 2020: 1.362 Kasus

Tahun 2021: 986 Kasus Tahun 2022: 1380 Kasus

Studi Pendahuluan : tanggal 08-17 Desember 2023


diperoleh 17 responden dengan klasifikasi 9 kasus
STEMI, 5 kasus NSTEMI, 3 kasus UAP
RUMUSAN MASALAH
Rumusan permasalahan penelitian ini yaitu
bagaimana klasifikasi acute coronary syndrome
(ACS) pada pasien dengan penyakit jantung di
RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
tahun 2023

TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM: Mengetahui klasifikasi acute


coronary syndrome (ACS) pada pasien dengan
penyakit jantung di RSUD dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin tahun 2023
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi ST elevation miokard infark pada
pasien dengan penyakit jantung di RSUD dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023
2. Mengidentifikasi non ST elevation miokard infark
pada pasien dengan penyakit jantung di RSUD dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023
3. Mengidentifikasi kejadian Unstable Angina Pectoris
pada pasien dengan penyakit jantung di RSUD dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023
4. Menganalisis klasifikasi Acute Coronary Syndrome
pada pasien dengan penyakit jantung di RSUD dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023
MANFAAT PENELITIAN

BAGI RESPONDEN
Penelitian ini diharapkan informasi dan wawasan tentang
pentingnya penanganan awal dan deteksi dini dalam
menghadapi serangan jantung di rumah, sehingga dapat
mengunjungi pelayanan kesehatan secara cepat
BAGI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Para klinisi dapat meningkatkan kemampuan
untuk mendiagnosis acute coronary syndrome
secara cepat dan tepat, sehingga penatalaksaan
awal dapat diberikan dan ketika serangan
jantung terjadi tidak memberikan efek yang
bermakna setelah serangan jantung.
MANFAAT PENELITIAN

BAGI INSTITUSI
HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIJADIKAN
SEBAGAI DATA REFERENSI BAGI PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN PERAWAT UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH BANJARMASIN.

BAGI PENELITI SELANJUTNYA


HASIL PENELITIAN INI DAPAT
MENJADI DATA UNTUK
PENELITIAN SELANJUTNYA DALAM
MENGANALISIS KEJADIAN ACUTE
CORONARY SYNDROME (ACS)
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem kardiovaskuler atau sistem


peredaran darah merupakan salah satu
sistem tubuh manusia yang bertanggung
jawab atas peredaran darah dari jantung
ke seluruh tubuh dan sebaliknya melalui
fungsi dua sistem organik yaitu jantung
dan pembuluh darah (Kuntoadi, 2019)
Sistem kardiovaskular melakukan fungsi penting,
yaitu untuk mendistribusikan darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh
bagian tubuh yang diperlukan untuk proses
metabolisme tubuh, dan untuk mengangkut
darah yang mengandung karbon dioksida (CO)
dan sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh
untuk kemudian dibuang keluar tubuh (Luthfiyah
et al., 2022).
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Jantung
TINJAUAN PUSTAKA

Acute coronary syndrome atau sindrom


koroner akut merupakan suatu kondisi
kegawatdaruratan jantung yang ditandai
dengan nyeri dada atau rasa tidak
nyaman di dada disertai dengan gejala-
gejala lain akibat iskemia miokard
(Andrianto, 2019).

Acute coronary syndrome


merupakan gangguan pada arteri
koroner jantung dan biasanya akibat
dari gangguan plak pada pembuluh
darah koroner (aterosklerosis).
TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR RESIKO
• Usia
• Jenis kelamin
• Keturunan
• Hipertensi
• Dislipidemia
• Merokok
• Diabetes
• Obesitas
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi yang mendasari acute coronary syndrome
adalah penurunan aliran darah ke miokardium jantung
yang biasanya diakibat oleh ruptur plak dan
pembentukan thrombus.
Rupturnya plak ateroma akan diikuti oleh proses
agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi
sehingga terbentuk trombus yang kaya akan trombosit
(white thrombus). Trombus ini akan menyumbat
lubang pembuluh darah koroner, baik secara total
maupun parsial atau menjadi mikroemboli yang
menyumbat pembuluh koroner yang lebih distal.
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI ACS
• STEMI
Nyeri dada khas > 20 menit ditandai perubahan EKG
adanya elevasi ST segmen pada lead yang
bersebelahan (elevasi ST segmen > 1 mm lead
ektremitas / >2 mm lead precordial) dan
peningkatan enzim jantung
• NSTEMI
Nyeri dada khas > 20 menit ditandai perubahan EKG
tanpa adanya elevasi ST segmen (ST segmen depresi
atau gel. T negatif dan peningkatan enzim jantung
• UAP
Nyeri dada yang timbul < 20 menit, nyeri makin lama
makin berat, tidak ada peningkatan enzim jantung,
perubahan EKG ST segmen depresi atau gel. T negatif
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS ACS
1. Nyeri dada yang khas
2. Perubahan EKG (ST elevasi, ST
depresi, gel. T negative)
3. Peningkatan enzim jantung
TATALAKSANA ACS
1. Tirah baring
2. Suplemen oksigen diberikan segera
3. Aspirin 160-320 mg diberikan segera
4. dosis awal clopidogrel 300 mg dilanjutkan
dosis pemeliharaan 75 mg/hari
5. Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual
6. Morfin sulfat 1-5 mg intravena dapat
diulang setiap 10-30 menit
TINJAUAN PUSTAKA
TATALAKSANA ACS
PRINSIPNYA MENGURANGI NYERI
DADA, MEMPERBAIKI SUPLAI DAN
KEBUTUHAN O2 MIOKARD
TATALAKSANA ACS
REPERFUSI
1. FIBRINOLITIK (< 12 JAM DARI GEJALA
AWAL/<30 MENIT SEJAK PASIEN DATANG)
2. INTERVENSI KORONER PERKUTAN (< 90
MENIT)
3. BY PASS GRAFT --- ELEKTIF
KERANGKA KONSEP

STEMI

DIAGNOSA ACUTE KLASIFIKASI ACUTE


CORONARY CORONARY NSTEMI
SYNDROME (ACS) SYNDROME (ACS)

UAP
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN :
PENELITIAN KUANTITATIF
DESKRIPTIF
DEFINISI OPERASIONAL
DEFINISI
VARIABEL PARAMETER ALAT UKUR SKALA HASIL UKUR
OPERASIONAL
Klasifikasi Merupakan Diagnosa Kuasioner Nominal Klasifikasi ACS :
Acute pengelom- tenaga medis Pemeriksaan 1. STEMI
Coronary pokan ACS berdasarkan 2 EKG 2. NSTEMI
Syndrome berdasarkan dari 3 kriteria 3. UAP
(ACS) pada tanda dan yaitu nyeri Pemeriksaan
gejala klinis dada yang khas biomarker
berupa nyeri ± 20 menit, jantung
dada yang khas, perubahan
perubahan EKG EKG adanya
dan tanda iskemia
pemeriksaan atau infark,
biomarker dan biomarker
jantung jantung
POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING

POPULASI
POPULASI PADA PENELITIAN INI ADALAH
SELURUH PASIEN ACS PADA RAWAT DI RSUD DR.
H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN PADA
TAHUN 2022 BERJUMLAH 54 ORANG.

SAMPEL
SAMPEL DALAM PENELITIAN INI
ADALAH PASIEN DENGAN ACS DI
RAWAT DI RSUD DR. H. MOCH.
ANSARI SALEH BANJARMASIN.
SAMPEL
Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut :
n= N___
1+ N (d ²)
n= 54
1 + 54 ( 0,05²)

n= 54
1,35

n = 47,5 = 48 responden dengan ACS

Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel yang diharapkan
d = Tingkat signifikan (p) sebesar 5%
atau 0,05
SAMPLING
penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
PENELITIAN INI DILAKSANAKAN DI RSUD DR. H.
MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BULAN APRIL S.D MEI TAHUN 2023

INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN PADA
PENELITIAN INI ADALAH BERUPA KUESIONER
TEHNIK PENGUMPULAN DATA
1. DATA PRIMER
2. DATA SEKUNDER
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
• EDITING
• CODING
• ENTRY DATA
• CLEANSING
• TABULATING
ANALISA
DATA

ANALISIS UNIVARIAT

Analisis ini dilakukan dengan


mengidentifikasi setiap
klasifikasi acute coronary
syndrome menggunakan
tabel distribusi frekuensi
ETIKA
PENELITIAN

Respect of Person
Informed consent
Anonimity
Confidentiality (Kerahasiaan)
Beneficience
Justice
Non-maleficience

Anda mungkin juga menyukai