Slide-Instalasi Sistem Alarm Dan Pemadam Kebakaran
Slide-Instalasi Sistem Alarm Dan Pemadam Kebakaran
Slide-Instalasi Sistem Alarm Dan Pemadam Kebakaran
PEMADAM KEBAKARAN
Bahwa Pengurus/ pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran, latihan penanggulanggan kebakaran di tempat
kerja.
Kewajiban mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di tempat
kerja, meliputi:
Pengendalian setiap bentuk energi;
Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi;
Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat
– kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja
dan
– atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
Pada sistem konvensional, setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa,
tidak mengirimkan ID Alamat yang khusus, yaitu yang menggunakan kabel isi
dua untuk hubungan antar detector ke detector dan ke Panel.
Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik
inilah detector fire terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan
berakhir (stop).
Sistem Addressable (Alamat)
Pada sistem ini setiap detector memiliki alamat sendiri-
sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik
kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel bisa
menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana.
Sedangkan sistem konvensional hanya menginformasikan
deteksi berasal dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan
detector mana yang mendeteksi.
•ULTRA VIOLET
Nyala
•INFRA RED
Asap •IONIZATION
•OPTIC
Saat kepadatan asap (smoke density) sudah memenuhi ambang batas (threshold),
rangkaian elektronik yang terdapat didalam smoke detector akan aktif. Karena berisi
rangkaian elektronik smoke detector membutuhkan tegangan. Dari sifatnya, smoke
detector photoelectric tidak terlalu sensitif terhadap api atau asap kecil sehingga jarang
terjadi false alarm.
Amerisium adalah unsur kimia sintetik dalam sistem periodik unsur yang memiliki lambang Am dan nomor atom
95. Nama elemen ini diambil dari nama negara Amerika sementara penggunaanya antara lain adalah sebagai
detektor asap. Saat ada asap masuk melalui celah depan, asap akan bereaksi dengan Amerisium dan
menimbulkan arus listrik dan alarm akan menyala.
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
2). Detektor Panas (heat detector)
Detektor yang bekerjanya berdasarkan pengaruh panas
(temperatur) tertentu
Detektor Gas
Jenis detektor ini akan mendeteksi adanya kebocoran gas. Alat ini bisa mendeteksi
dua jenis gas, yaitu:
• LPG (Liquefied Petroleum Gas)
• LNG (Liquefied Natural Gas)
Perbedaan LPG dengan LNG adalah: LPG lebih berat daripada udara, sehingga
apabila bocor, gas akan turun mendekati lantai (tidak terbang ke udara).
Sedangkan LNG lebih ringan daripada udara, sehingga jika terjadi kebocoran,
maka gasnya akan terbang ke udara. Perbedaan sifat gas inilah yang menentukan
posisi detektor yang akan ditempatkan.
Conventional Fire Alarm Control Panel
Panel Fire Alarm memiliki kapasitas zone, misalnya 1 Zone, 5 Zone, 10 dan seterusnya.
Pemilihan kapasitas panel disesuaikan dengan banyaknya lokasi yang akan diproteksi, selain
tentu saja pertimbangan soal harga. Di bagian depannya tertera sederetan lampu indikator
yang menunjukkan aktivitas sistem. Kesalahan sekecil apapun akan terdeteksi oleh panel ini,
diantaranya:
•Indikator Zone yang menunjukkan Lokasi Kebakaran (Fire) dan kabel putus (Zone Fault).
•Indikator Power untuk memastikan bagus tidaknya pasokan listrik pada sistem.
•Indikator Battery untuk memastikan kondisi baterai masih penuh atau sudah lemah.
•Indikator Attention untuk mengingatkan operator akan adanya posisi switch yang salah.
•Indikator Accumulation untuk menandakan bahwa sesaat lagi akan terjadi deteksi dan
sederetan indikator lainnya.
"Tiga Serangkai" dalam sistem Fire Alarm terdiri dari:
1. Manual Call Point.
2. Indicator Lamp.
3. Fire Bell.
Manual Call Point (MCP)
Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran
(Fire Bell) secara manual dengan cara memecahkan kaca atau
plastik transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini
adalah Emergency Break Glass.
Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca,
karena sudah tersedia tongkat atau kunci khusus, sehingga saklar
bisa tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur
retak atau pecah bisa diganti dengan yang baru.
Contoh Manual Call Point
Indicator Lamp
Indicator lamp adalah lampu yang berfungsi sebagai
pertanda aktif-tidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai
pertanda adanya kebakaran.
Jadi apabila demikian, maka yang dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire
Alarm adalah lampu yang menunjukkan adanya power pada panel ataupun
menunjukkan trouble dan atau adanya kebakaran.
Di dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb) berdaya 30V/2W atau lampu
LED berarus rendah. Oleh karena itu, dalam sistem yang normal (tidak pada
saat kebakaran) seyogianya lampu ini menyala (On). Sebaliknya apabila lampu
mati, ya tentu saja ada trouble pada power. Pada beberapa merk, indikasi
kebakaran dinyatakan dengan lampu indikator yang berkedip-kedip
Fire Bell
Fire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas. Suaranya
cukup nyaring dalam jarak yang relatif jauh. Tegangan output yang keluar
dari panel Fire Alarm adalah 24VDC, sehingga jenis Fire Bell 24VDC-lah yang
banyak dipakai saat ini, sekalipun versi 12VDC juga tersedia. Perlu
diperhatikan dalam pemasangan Fire Bell (pada tipe Gong) adalah kedudukan
piringan bell terhadap batang pemukul piringan jangan sampai salah. Jika
tidak pas, maka bunyi bell menjadi tidak nyaring.
Konfigurasi Fire Alarm System
Konfigurasi Fire Alarm System terbagi beberapa bagian, yaitu :
Panel Induk Fire Alarm (Main Control Fire Alarm – MCFA)
Peralatan Pendeteksian (Detector dan Flow Switch Devices)
Peralatan Tanda Bahaya (Signaling Devices)
Jaringan Instalasi yang menghubungkan seluruh peralatan
pendeteksian dan peralatan tanda bahaya ke panel induk (MCFA)
DETEKTOR AUDIBLE ALARM
INPUT
Nyala
Asap
OUTPUT HYDRANT
ANN
MCFA
Alat ini adalah pusat dari Fire
Alarm System yang dapat
mengontrol bekerjanya seluruh
bagian detector dan manual
station juga memberikan
instruksi pada alarm bell,
lacation indicator lamp apabila
terjadi indikasi kebakaran.
Biasanya alat ini dipasang
pada ruang operation atau
control room dimana terdapat
pengawasan 24 jam.
Fasilitas yang dimiliki MCFA
Power indicator lamp :
Untuk mengetahui kondisi catu daya pada
panel
Fire Alarm Station :
Untuk mengetahui sinyal yang diterima
dari berasal dari Manual push Button.
Intercom :
Untuk melakukan komunikasi dengan
Annunciator atau Fire Alarm Station
Disconnection :
untuk menunjukkan adanya kabel instalasi
yang putus pada jaringan detector.
Lanjutan........
Accumulation :
Untuk mengetahui adanya alarm Palsu.
Fuse Disconnection :
Untuk mengetahui adanya fuse yang
putus pada panel akibat gangguan yang
terjadi pada sistem.
Silence :
Saklar ini berfungsi untuk mematikan
alarm bell.
General alarm :
Untuk mengaktifkan bell pada seluruh
area gedung apabila keadaan darurat.
Battery Check :
Untuk mengetahui kondisi battery back
up pada panel.
Reset :
Untuk mengembalikan panel pada
keadaan normal.
Alat ini adalah bagian/tambahan dari
Control Panel Fire Alarm System yang
fungsinya sebagai monitor/pengamat
tambahan hanya tidak dapat berbuat aktif
seperti Control Panel. Alat ini juga
dilengkapi dengan Alarm Bell dan
telephone jack.
Biasanya alat ini dipakai apabila
dibutuhkan pengamat tambahan
diruangan lain seperti ruang General
Manager pada suatu hotel.
Alat ini bekerja apabila tombol mechanic yang dilapis
oleh plastic ditekan yang mengakibatkan mechanical
contact menjadi aktif.
Biasanya alat ini digunakan pada ruang2 umum/public
area sebagai alat diteksi manual dan untuk Manual Alarm
Station dilengkapi dengan telephone jack untuk
emergency communication.
SECURITY ACCESS
FIRE SPRINKLER MANUAL
STATION
AREA ZONING
AREA ZONING
MANUAL
STATION A.H.U
ANUNCIATOR ANUNCIATOR
SECURITY ACCESS
FIRE SPRINKLER
Bagian-bagian
APAR
Prinsip Pengoperasian APAR
yaitu P-A-S-S:
Jika perlengkapan alat pemadam api ringan rusak atau cacat saat
ditemui dalam pemeriksaan, maka segera diperbaiki atau diganti
dengan alat pemadam api ringan yang baik.
Setiap alat pemadam api ringan dilakukan percobaan secara
berkala dengan jangka waktu tidak lebih dari 5 tahun