Hydrant
Hydrant
Hydrant
HYDRANT MERUPAKAN
ALAT BANTU
PEMADAMAN API TETAP
UNTUK MENSUPLAI AIR
UNTUK PEMADAMAN API
a) Persedian air :
- Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem
hydrant kebakaran dapat berasal dari PDAM,
sumur dalam (artesis) atau kedua-duanya.
- Volume resevoir, sesuai yang diatur dengan
ketentuan yang berlaku, harus diperikan
berdasarkan waktu pemakaian yang yang
disesuaikan dengan klasifikasi ancaman bahaya
kebakaran bagi bangunan yang diproteksi.
- Berdasarkan klasifikasi ancaman bahaya
kebakaran maka banyaknya persedian air untuk
masing-masing klas pada sistem hidran harus
dapat digunakan untuk lama waktu seperti
ditentukan sebagai berikut :
-
- Klas Ancaman Bahaya Kebakaran Ringan : 45 menit
- Klas Ancaman Bahaya Kebakaran Sedang : 60 menit
- Klas Ancaman Bahaya Kebakaran Berat : 90 menit
Atau Persedian air untuk hydrant setiap saat minimum
30.000 liter .
b) Pompa-pompa :
Pompa-pompa yang terpasang dalam sistem hydrant
kebakaran merupakan perangkat alat yang berfungsi untuk
memindahkan air dari bak penampungan (resevoir) ke ujung
pengeluaran (pipa pemancar/nozzle). Pompa-pompa pada
sistem hidran ini sekurang-kurangnya terdiri atas 1 unit
Pompa Jokey, 1 unit Pompa Utama dengan sumber daya
listrik dan generator serta 1 unit pompa cadangan dengan
sumber daya motor diesel.
2. Pompa Utama
Pompa ini berfungsi sebagai penggerak utama bekerjanya
sistem hydrant. Pompa Utama akan bekerja setelah kapasitas
maksimal pompa Jokey terlampui.
3. Pompa Cadangan
Pompa ini berfungsi sebagai penggerak cadangan dari sistem
hidran, yang titik start bekerjanya setelah pompa Utama.
Pompa ini, meskipun berfungsi sebagai cadangan namun tetap
dalam kondisi siaga operasi. Dalam kondisi seperti ini berarti
bahwa setiap saat pompa ini akan bekerja secara otomatis
pada saat kapasitas Pompa Utama, pompa Utamamengalami
kerusakan atau pada saat sumber daya utama (PLN) padam.
b) Pompa-pompa :
Pompa-pompa yang terpasang dalam sistem hidran
kebakaran merupakan perangkat alat yang berfungsi untuk
memindahkan air dari bak penampungan (resevoir) ke ujung
pengeluaran (pipa pemancar/nozzle). Pompa-pompa pada
sistem hydrant ini sekurang-kurangnya terdiri atas 1 unit
Pompa Jokey, 1 unit Pompa Utama dengan sumber daya
listrik dan generator serta 1 unit pompa cadangan dengan
sumber daya motor diesel.
b) Pipa Header :
Pipa header dapat dikatakan sebagai pipa antara yang
ukuran diameternya biasanya lebih besar dari pipa lainnya
didalam rangkaian sistem hidran. Pipa yang terpasang
horizontal ini merupakan tempat bertemunya pipa
pengeluaran (discharge) dari pompa Jokey, pompa utama
maupun Pompa cadangan, sebelum kemudian menerus ke
pipa penyalur. Diameter pipa header ini bervariasi antara
4,6 dan 8 inci sesuai dengan besar kecil sistem hidran yang
dipasang.
- Katup-katup (valve)
- Saklar Tekanan (Pressure Swicth)
- Tangki Bertekanan (Pressure Tank)
- Tangki Pemancing (Priming Tank)
- Manometer
- Kotak Hidran berisi 1 set slang dan pipa pemancar ( hose &
nozzle )
- Katup petugas pemadam ( landing valve)
- Sambungan Dinas Kebakaran (Siamese Connection)
3) Pipa Penyalur :
Pipa penyalur ialah pipa yang terentang dari pipa header sampai
ke pipa tegak atau hidran halaman. Diameter pipa ini bervariasi
antara 4,6 dan 8 inci sesuai dengan besar kecilnya sistem
sprinkler yang dipasang.
5) Pipa Pembagi
Pipa pembagi adalah pipa yang ditarik dari pipa tegak sampai ke
pipa cabang.. Diameter pipa pembagi berkisar 3 dan 4 inci.
a) Persedian air :
- Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem
hidran kebakaran dapat berasal dari PDAM,
sumur dalam (artesis) atau kedua-duanya.
- Volume resevoir, sesuai yang diatur dengan
ketentuan yang berlaku, harus diperikan
berdasarkan waktu pemakaian yang yang
disesuaikan dengan klasifikasi ancaman bahaya
kebakaran bagi bangunan yang diproteksi.
- Berdasarkan klasifikasi ancaman bahaya
kebakaran maka banyaknya persedian air untuk
masing-masing klas pada sistem hidran harus
dapat digunakan untuk lama waktu seperti
ditentukan sebagai berikut :
-
KESIMPULAN
• 1 Setandar Operasional
(SOP) merupakan pedoman
dalam pelaksanaan tugas
Pemadaman
• 2 Laporan Kebakaran
harus jelas, lengkap,
tepat, dan dapat
dipertanggung jawabkan
(pelapor)
• 3 Respon time 15 menit
• 4 jangan melakukan
pemadaman dgn media air
kala listrik masih menyala
SEKIAN
&
TERIMAKASIH