Taenia Saginata Fix

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Taenia saginata

Oleh : Nurul Azmi


Dadan Alamsyah
Taenia saginata (cacing pita sapi)

• Hospes definitif : Manusia


• Hospes Perantara : Sapi dan kerbau
• Cacing dewasa hidup di dalam usus halus (jejenum bagian atas)
manusia
• Nama penyakit : Taeniasis saginata
Morfologi dan Daur Hidup

• Cacing ini bentuknya seperti pita, memanjang, warna putih, pipih


dorsoventral
• Panjang bisa mencapai 25 m atau lebih
• Skoleks diameter 1-2 mm, seperti mangkok (piriform)
• Mempunyai 4 batil isap setengah bulat, tidak punya rostelum dan kait-kait,
leher sempit
• Storobila tersusun ± 1000-2000 proglotid, dari arah anterior ke posterior
berturut-turut berupa proglotid muda, dewasa dan tua (matang=gravid)
• Proglotid muda ukuran nya lebar lebih besar daripada panjang nya, organital
belum tumbuh.
• Proglotid dewasa ukuran lebar sama dengan panjang nya (kira-kira 12 mm)
Cacing T. saginata
• Porus genitalis di lateral
• Proglotid matang panjang nya 3 kali lebar nya (kira-kira 18 x 6 mm)

Telur
• Telur matang berbentuk bulat atau agak bulat
• Ukuran nya kira-kira 36x30 mikron
• Dinding telur tebal dan tampak garis-garis radier mengelilingi larva
heksakan
• Bila telur termakan oleh hospes perantara (misalnya sapi), di dalam usus
menetas dan mengeluarkan larva heksakan. Larva ini menembus dinding
usus dan masuk ke saluran limfe atau sirkulasi darah menuju ke jaringan
otot
• Dalam waktu 12-15 minggu, larva ini berkembang menjadi kista atau
kapsul di sebut sistiserkus bovis (=cacing gelembung)
• Apabila larva terdapat pada otot (daging) sapi termakan manusia,
selanjutnya akan terjadi evaginasi (penonjolan ke luar).
• Larva ini melekat pada mukosa usus dengan menggunakan skoleks dan
waktu 3-10 bulan larva akan berkembang tumbuh menjadi cacing dewasa.
Aspek Klinik

• Gejala yang ditimbulkan umumnya ringan dan berhubungan dengan adanya


cacing dewasa dalam usus
• Yang paling sering dirasakan adalah perasaan tidak enak dan gelisah akibat
adanya gerakan pada proglotid dalam tinja atau dari anus.
• Gejala yang umum terjadi adalah diare, nyeri, lapar, berat badan menurun
dan apendisitis
• Apabila terjadi gejala yang lebih berat, proglotid sering masuk ke apendiks,
atau terjadi ileus akibat obstruksi intestinal akut oleh strobila.
• Akibatnya Eosinofil darah tepi meningkat
Diagnosis

• Diagnosis dapat di tegakkan dengan menemukan telur dan bagian


dari cacing dewasa
• Telur cacing yang baru di temukan bisa di gunakan untuk
keperluan diagnosis penyakit yang disebabkan oleh genus Taenia
sp. Untuk meyakinkan lagi diagnosis, bila ditemukan proglotid
hidup yang bergerak aktif dalam tinja atau keluar spontan dari
anus.
• Diagnosis juga di tunjang dengan pemeriksaan serologik rutin pada
penderita sistiserkosis bovis dengan tes ElISA
Pengobatan

• Obat yang digunakan adalah niklosamid. Obat lain yang digunakan


adalah mepakrin (untuk orang dewasa), dikloropen dan
prazikuantel. Obat tradisional yang biasa digunakan adalah biji
labu dan biji pinang
Epidemiologi

• Cacing T. Saginata sering ditemukan di negara-negara yang penduduk nya


banyak mengkonsumsi daging sapi atau kerbau. Ternak yang di lepas di
padang rumput sering terinfeksi sistiserkus bovis (cacing gembung), karena
rumput mudah tercemari tinja yang mengandung telur cacing. Dan manusia
terinfeksi karena memasak daging sapi yang kurang matang (karena di
dalam daging tersebut mengandung sistiserkus bovis)
• Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pengobatan masal untuk
menghilangkan sumber infeksi.
• Ternak sebaiknya dipelihara di kandang, dan tidak menggunakan pupuk
dari bahan tinja.

Anda mungkin juga menyukai