Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • 127 tayangan

    KLP. 9 Taenia Saginata Dan Solium

    Diunggah oleh

    Anggi Dyah Aristi
    Dokumen tersebut membahas tentang Taenia saginata dan Taenia solium, dua jenis cacing pita yang menginfeksi manusia. T. saginata memiliki hospes perantara sapi dan menyebabkan taeniasis, sedangkan T. solium menginfeksi babi dan manusia dan dapat menyebabkan taeniasis maupun sistiserkosis. Dokumen ini membandingkan karakteristik morfologi, patologi, diagnosis dan epidemiologi dari kedua jenis cacing pita terse

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    KLP. 9 Taenia Saginata Dan Solium

    Diunggah oleh

    Anggi Dyah Aristi
    127 tayangan38 halaman
    Dokumen tersebut membahas tentang Taenia saginata dan Taenia solium, dua jenis cacing pita yang menginfeksi manusia. T. saginata memiliki hospes perantara sapi dan menyebabkan taeniasis, sedangkan T. solium menginfeksi babi dan manusia dan dapat menyebabkan taeniasis maupun sistiserkosis. Dokumen ini membandingkan karakteristik morfologi, patologi, diagnosis dan epidemiologi dari kedua jenis cacing pita terse

    Deskripsi Asli:

    morfologi, siklus hidup, patologi, gejala klinis, dan pengobatan.

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Dokumen tersebut membahas tentang Taenia saginata dan Taenia solium, dua jenis cacing pita yang menginfeksi manusia. T. saginata memiliki hospes perantara sapi dan menyebabkan taeniasis, sedangkan T. solium menginfeksi babi dan manusia dan dapat menyebabkan taeniasis maupun sistiserkosis. Dokumen ini membandingkan karakteristik morfologi, patologi, diagnosis dan epidemiologi dari kedua jenis cacing pita terse

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
    127 tayangan38 halaman

    KLP. 9 Taenia Saginata Dan Solium

    Diunggah oleh

    Anggi Dyah Aristi
    Dokumen tersebut membahas tentang Taenia saginata dan Taenia solium, dua jenis cacing pita yang menginfeksi manusia. T. saginata memiliki hospes perantara sapi dan menyebabkan taeniasis, sedangkan T. solium menginfeksi babi dan manusia dan dapat menyebabkan taeniasis maupun sistiserkosis. Dokumen ini membandingkan karakteristik morfologi, patologi, diagnosis dan epidemiologi dari kedua jenis cacing pita terse

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
    dari 38

    Taenia saginata Taenia solium

    Anggi Dyah Aristi (3415 111 375) Ria Lestari (3415 111 382) Pendidikan Biologi Reguler 2011

    Taenia saginata
    Hospes definitif : Manusia Hospes Perantara : hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll. Penyakit : taeniasis saginata Penyebaran Geografis : kosmopolit. Habitat: usus halus.

    Morfologi
    Habitat : usus halus Cacing dewasa : Panjang 3,3-10 m, proglotid 1000 - 2000 bh Skoleks : 1 - 2 mm, 4 batil isap tanpa kait Proglotid : imatur, matur dan gravid Proglotid gravid : cabang uterus 15 -30 buah. keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja. Setiap hari proglotid lepas 9 buah proglotid Satu buah proglotid gravid berisi 80.000 telur Skoleks akan keluar dgn cara evaginasi & melekat pd mukosa usus halus manusia, spt yeyenum.

    Telur T. saginata
    Sukar dibedakan dengan telur T. Solium Dpt temukan di dalm tinja dan jg di sekitar anus. Ukuran 30-40 m. Bentuk bulat. Kulit sangat tebal. Halus, dengan garis2 silang Warna kulit kuning-coklat, isi kuning terang abu2. Berisi masa bulat bergranula yg diliputi membran yg halus.

    Stadium Telur
    30 40 x 20 - 30 m Dibungkus embriofor yang bergarisgaris radial
    Isi onkosfer dengan 3 pasang kait-kait (embrio heksakant)

    Dimakan hospes perantara >>> sapi Larva yang keluar membentuk Cysticercus bovis dalam otot sapi: otot maseter, triceps, jantung, paha belakang & punggung.

    Skoleks Berbentuk segi empat degn diameter 1-2 mm Punya 4 alat isap Tdk puny rostelum maupun kait. Leher Sempit, memanjang. Lebarnya 0,5 mm.

    Proglotid T. saginata
    Jumlah segmen dapat mencpai 2000 Segmen matur panjangnya 3 4 kali lebar Segmen gravida paling ujung panjangnya 2 cm dan lebarnya 0,5 cm Lubang genital berada di dekat ujung posterior Uterus pada segmen gravid berupa batang mmanjang di tengah segmen, bercabang lateral 15-30 disetiap sisi yg memenuhi ruang segmen

    Taenia saginata mature segment: nearly square, bilobed ovary, scattered testis, uterus:median tube (magnifier)

    Taenia saginata gravid segment longer than broad branched uterus filled with eggs (magnifier)

    Taenia saginata (Cacing pita sapi)

    Patologi dan Gejala Klinis


    Biasanya tdk menimbulkan gejala. Gejala klinis yang ringan, spt: sakit ulu hati, perut merasa tdk enak, mual,muntah, mencret, pusing/gugup. Gejala klinis yang berat bisa menyebabkan proglotid menyasar masuk appendiks, atau illeus (obstruksi oleh strobila cacing) Gejala berkaitan dengan ditemukan cacing yang bergerak-gerak dalam tinja atau cacing keluar dari anus.

    Diagnosis
    Ditemukan proglotid yang aktif bergerak dalam tinja atau keluar spontan. Menemukan telur dalam tinja atau dengan anal swab pd daerah perianal. Tes ELISA >>>>>>>>> tes mendeteksi antigen T. saginata dlm sampel tinja (copro antigen) Tes DNA dot blot >>> membedakan telur berdasarkan spesies (T. saginata/T. solium)

    Pengobatan
    Obat tradisional : biji labu merah, biji pinang Obat: Yomesan, dan Atebrin.

    Epidemiologi
    Kosmopolit, terutama di Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Ternak yang dilepas di hutan atau padang rumput lebih mudah diinggapi cacing dari pada ternak yang diikat dengan tali atau di kandang. Kebiasaan makan daging sapi yang dimasak kurang matang

    Pencegahan
    Membuang kotoran dengan benar Memasak daging sapi dengan sempurna, diatas suhu 57 C Pemeriksaan daging sapi yg terkontaminasi. Vaksinasi sapi

    Taenia solium (Cacing pita


    babi)
    Hospes definitif : Manusia Hospes Perantara : babi, monyet, unta, anjing, babi hutan, domba,kucing , tikus dan manusia. Habitat di usus halus. Penyakit :
    Stadium dewasa taeniasis solium Stadium larva sistiserkosis

    Penyebaran geografis : kosmopolit.

    Morfologi
    Cacing dewasa
    Panjang 2 4 m, kadang-kadang 8 m, terdiri dari 800 1000 ruas proglotid Skoleks : 1 mm, dgn 4 batil isap, rostelum dgn 2 baris kait-kait yg jumlahnya 25-30 buah Proglotid gravid : cabang uterus 7 12 buah. Lbg kelamin terletak pada sisi kiri/kanan, teratur. Berisi 30.000 - 50.000 telur

    Telur : mirip telur T. saginata Larva : pada otot babi (hospes perantara) disebut Cysticercus cellulose Biasanya ditemukan di otot, lidah, diafragma, punggung dan pundak babi.

    Cara infeksi : makan daging babi mentah /kurang matang yang mengandung

    Cysticercus cellulose Tertelan telur secara kebetulan (jarang terjadi)

    Skoleks T. solium Skoleks Berbentuk bulat degn diameter 1 mm Punya 4 alat isap punya rostelum dgn 2 deret kait yg melingkar, jmlh 25-30 buah. Leher: Pendek, pnjangnya 5-10 mm

    Proglotid T. solium Jumlah segmen pd umumnya tdk lbh dr 1000 Mature segmen berukuran 12 mm x 6 mm Lubang genital berada di dekat pertengahan segmen. Uterus gravid terdiri dr 510 cabang lateral di tiap sisi. Segmen gravida dilepaskan dlm bentuk rantai segmen, trdiri dr 56 segmen

    Daur Hidup Taenia solium

    Patologi dan Gejala Klinis


    Cacing dewasa Biasanya tanpa gejala, kdg2 menimbulkan diare dn sembelit. Nafsu makan berkurang Gejala klinik berat dapat timbul bila skoleks dengan kait-kaitnya menembus dinding usus peritonitis Larva : sistiserkosis Tertelan telur/proglotid. Dapat menghinggapi jaringan subkutin, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru dan rongga perut. Biasanya tanpa gejala, kecuali pd alat2 penting.

    Cysticercus cellulose pd hati babi yg terinfeksi berat

    Cysticercus cellulose yg diambil dari otot babi

    Pada otak atau medulla spinalis sistiserkus jarang mengalami kalsifikasi reaksi jaringan epilepsi, gejala tekanan intrakranial meninggi dan kadang-kadang kelainan jiwa. Dapat terjadi hidrosefalus. Sistiserkus tunggal pada ventrikel

    Diagnosis
    Menemukan telur dan proglotid dalam tinja Cysticercosis dgn menemukan sistioserkus dlm benjolan kulit atau alat dalam.
    Biopsi Radiologis CT scan otak

    Pengobatan
    Taeniasis : atebrin, Yomesan Sistiserkosis : Prazikuantel dan pembedahan Epidemiologi Penyebaran infeksi dipengaruhi oleh :
    Kebudayaan Cara mengkonsumsi daging babi.

    PERBEDAAN KARAKTERISTIK
    T. saginata T. solium

    Penyakit Panjang cacing dws


    proglotid Skolek Proglotid Matang Gravid telur/proglotid Larva

    Taeniasis 4-12 m
    1000-2000

    Taeniasis dan sistiserkosis 2-4 m & 8 m


    800-1000

    Tanpa rostelum/kait-kait Punya rostelum + kait-kait Keluar sendiri scr aktif satu-satu Ovarium 2 lobus 15-30 cabang lateral 100.000 Cystisercus bovis Keluar bersama tinja 2-3 progl. Ovarium trilobus 7-12 cabang lateral 30.000-50.000 Cystisercus cellulose

    Hospes perantara
    Cara infeksi

    Sapi
    Makan daging sapi yg mengandung cystisercus bovis

    Babi dan manusia


    Makan daging babi yg mengandung cystisercus cellulose dan tertelan telur

    Terima Kasih

    http://www.digitalpathology.uct.ac.za/cat_srch_detail.php ?case_id=798&discipline_id= http://medicalschool.tumblr.com/post/12376854128/neur ocysticercosis-is-an-infection-in-the-brain-of http://www.cesa.life.ku.dk/Cysticercosis.aspx http://pendidikananakusiadini2.blogspot.com/2011/02/3kg-cacing-pita-berhasil-dikeluarkan.html

    Anda mungkin juga menyukai