Kesehatan Ibu Dan Anak

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

KESEHATAN IBU DAN ANAK

B A L A I K E S E H ATA N I B U D A N A N A K ( B K I A )
M E L AYA N I P E M E L I H A R A A N I B U , B AY I , D A N
A N A K S A M PA I U M U R 5 TA H U N .
Maksud dan Tujuan BKIA
Usaha kesehatan ibu dan Keluarga berencana bagi
anak mempunyai tujuan suami/istri yang
memberikan pelayanan membutuhkannya
Mengadakan integrasi
kesehatan kepada ibu – ibu
secara teratur dan terus kedalam General Public
menerus pada saat sakit, Health Services dan
mengadakan kerjasama dan
sehat,masa ante partum dan
koordinasi dengan dinas
post partum, masa kesehatan lain.
menyusui, pemeliharaan Mencari dan mengumpulkan
anak dari lahir sampai pra masalah dalam masyarakat dan
sekolah. mencoba memecahkannya.
Kegiatan – Kegiatan yang di Jalankan Dalam BKIA

1. Yang ditujukan kepada ibu


hamil, melahirkan dan menyusui

Pemeriksaan dan Pengobatan sederhana. Hal ini besar

pemeliharaan ibu hamil dan sekali pengaruhnya terhadap


gagasan Keluarga Berencana untuk
menyusui
diterima dan dilaksanakan oleh para
Pertolongan persalinan diluar keluarga dengan penuh kesadaran.
RS Semua agama di Indonesia pada
Pemeriksaan dan prinsipnya menerima gagasan
keluarga berencana (Melahirkan)
pemeliharaaan kesehatan anak meliputi perawatan masa nifas,
Imunisasi dasar dan pemeriksaan jumlah air susu ibu,
revaksinasi nasehat cara memelihara bayi,
menyusui makan yang sehat
2. Usaha yang ditujukan kepada 3. Usaha yang ditujukan kepada
Bayi anak prasekolah

Meliputi pengawasan Meliputi pengawasan


pertumbuhan dan terhadap pertumbuhan
perkembangannya, dan perkembangan
makanan yang sehat, revaksinasi,
pemberian vaksinasi pendidikan kesehatan.
dasar yaitu BCG
(sebelum 1 bulan), DPT
dan Polio (umur
3,4,dan 5 bulan),
campak (9-14 bulan)
4. Kursus Dukun 5. Keluarga Berencana

untuk menurunkan angka Meningkatkan derajat


kematian ibu dan bayi yang
meliputi cara kerja yang bersih
kesehatan ibu, bayi dan
seperti cuci tangan terlebih anak serta keluarga
dahulu dengan sabun, secara keseluruhan
memotong tali pusar dengan
dengan sasaran ibu –
gunting yang telah dimasak/
disterilkan dan pengetahuan ibu dari pasangan usia
mengenai hal- hal yang subur (PUS)
memerlukan pertolongan
bidan dan dokter.
KELUARGA BERENCANA
1. SEJARAH & ORGANISASI PROGRAM
KEPENDUDUKAN/KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA
2. TUJUAN DAN KEGIATAN PROGRAM KELUARGA
BERENCANA
3. HUBUNGAN KELUARGA BERENCANA DENGAN MASALAH
LAINNYA
4. METODE – METODE KELUARGA BERENCANA
5. KELUARGA BERENCANA MANDIRI
6. PERANAN TENAGA FARMASI DALAM PROGRAM KB
1. Sejarah & organisasi program kependudukan/keluarga berencana di indonesia

Sesuai undang-undang RI nomor 10 Tahun 1992 tentang perkembangan


kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera yang dimaksud dengan :

Keluarga berencana adalah Norma keluarga kecil bahagia


upaya peningkatan kepedulian sejahtera (NKKBS) adalah
dan peran serta masyarakat suatu nilai sesuai dengan nilai
melalui pendewasaan usia – nilai agama dan sosial budaya
perkawinan, pengaturan yang membudaya dalam diri
kelahiran, pembinaan pribadi,keluarga dan
ketahanan keluarga, masyarakat, dan berorietasi
peningkatan kesejahteraan kepada kehidupan sejahtera
keluarga untuk mewujudkan dengan jumlah anak ideal
keluarga kecil, bahagia dan untuk mewujudkan
sejahtera. kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.
2. Tujuan dan kegiatan program keluarga berencana

a. Tercapainya Kondisi Penduduk b. Membudayakan Norma Keluarga


Tanpa Pertumbuhan (PTP) Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

Total Fertility Rate Untuk itu berbagai upaya


(TFR) harus diturunkan dilaksanakan agar supaya
mnjd sekitar 2,0 yang NKKBS mjd pola hidup
berarti bahwa rata – bangsa Indonesia, dalam
rangka mendukung
rata jumlah anak yang
keberhasilan program
dilahirkan oleh seorang pembangunan manusia
wanita subur di seutuhnya serta
Indonesia adalah sktr pengendalian laju
2,0 pertumbuhan penduduk.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas
dilaksanakan kegiatan – kegiatan sbb :

a. Perluasan Jangkauan
b. Pembinaan
c. Perlembagaan-Pembudayaan
3. Hubungan keluarga berencana dengan masalah lainnya

a. Keluarga Berencana dan


Kesejahteraan Keluarga

Kesehatan ibu
dipengaruhi oleh
beberapa hal : - Dengan melaksanakan KB semua hal yang berpengaruh terhadap
- Umur ibu waktu
melahirkan kesehatan ibu tersebut dapat diprogram, krn kontrasepsi dpt
- Jumlah kelahiran/ dipergunakan unt menunda kehamilan bahkan mnghentikan sama
banyaknya anak yang sekali kesuburan.
dimiliki
- Jarak antara tiap
- Dgn melaksanakan KB, resiko kematian bagi kelompok ibu dengan
kelahiran resiko tinggi (High risk group) dapat dihindari.
- Yang termasuk kelompok ibu dgn resiko tinggi adalah ibu yang
hamil pada usia d bawah 20/ di atas 35 tahun, ibu hamil yg prnh
melahirkan lbh dr 3x, ibu hamil yg prnh mnderita penyakit menahun
sprti penyakit paru, jantung dan ginjal.
- Yang di anjurkan kehamilan terjadi pada usia 20-30 thn, jarak
kehamilan sktr 3 thn dan paling byk 2 anak.
b. Keluarga berencana dan c. Keluarga Benrencana
pembangunan nasional dan derajat kaum wanita

Tujuan akhir dari Keluarga berencana


pembangunan adalah merupakan jalan utama
kesejahteraan penduduk, unt meningkatkan
krna pembangunan derajat kaum wanita.
nasional hrs disertai Dgn pengaturan
perencanaan penduduk yg
kehamilan, seorang ibu
trjdi serasi dengan
dapat memelihara dan
penyediaan pangan,
sandang, perumahan, meningkatkan
fasilitas kesehatan, fasilitas kesehatannya, shg dgn
pendidikan, lapangan kerja demikian emansipasi
dan segala kebutuhan wanita dapat benar2
penduduk lainnya. terwujud.
d. Keluarga berencana dan Agama

Semua agama yang ada di Indonesia pada prinsipnya

menerima gagasan Keluarga Berencana, mskpun trdapat


perbedaan pandangan tentang metode pelaksanaan / alat-
alat yang boleh dan yang tidak boleh dalam Keluarga
Berencana trsbt.
4. Metode – metode Keluarga
Berencana

a. Pantang Berkala
b. Metode Sederhana
c. Metode hormonal
d. Alat Kontrasepsi dalam
Rahim (AKDR)
e. Metode Sterilisasi
A. Pantang Berkala

Metode ini disebut


juga istibra berkala
atau sistem
kalender yaitu tidak
melakukan
hubungan seksual
pada saat ibu dalam
keadaan subur
B. Metode Sederhana

Mencegah terjadinya pertemuan antara sel jantan dan sel telur ( pembuahan)
dengan menggunakan penghalang. Penghalang tersebut dapat berupa penghalang
mekanis,misalnya kondom dan diafragma.
C. Metode Hormonal

Hormon yang dapat mencegah lepasnya sel telur dari indung telur dimasukan ke
dalam tubuh ibu. Bentuknya dapat berupa pil KB (diminum tiap hari),suntikan KB
(diulang tiap 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali), dan susuk Kb atau Impant Norplant
(diulang tiap 5 tahun sekali)
D. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Alat kontrasepsi yang diletakan di dalam rahim untuk mencegah terjadinya


pembuahan dan nidasi ( penempelan sel telur yang sudah dibuahi pada dinding
rahim)
Alat kontrasepsi dalam rahim yang biasa disebut spiral merupakan suatu alat
yang terbuat dari plastik halus berukuran kecil. Alat kontrasepsi ini ada yang
berbentuk spiral ( lippes loop)dan ada yang berbentuk huruf T (cooper T)
E. Metode Sterilisasi

Kotrasepsi dengan metode sterilisasi bersifat


permanen sehingga disebut juga kontrasepsi
mantap, pada wanita, metode ini disebut juga
kontrasepsi mantap wanita,medis operatif
wanita(MOW), atau tubektomi.
Pada laki- laki metode ini disebut kontrasepsi
mantap pria, medis operatif Pria (MOP), atau
vasektomi. Kedua metode ini dilakukan dengan cara
operasi
Pada tubektomi, kedua saluran telur ( tuba fallopi)
dipotong kemudian kedua ujungnya diikat sehingga
telur dariovarium tidak dapat mencapai rongga
rahim dengan demikian tidak akan terjadi
pembuahan.
Vasektomi dilakukan dengan memotong saluran
sperma (Vas deferens) sehingga air mani tidak
mengandung sperma dan tidak dapat terjadi
pembuahan.
5. Keluarga Berencana Mandiri
Sasaran

KB PUS Akseptor

Akseptor Akseptor
Mental Lestari

Orang – orang
yang Seorang
mendukung Akseptor yang
pelaksanaan aktif secara
NKKBS, terus menerus
khususnya dalam jangka
generasi muda waktu minimal
yang menunda 5 tahun
pernikahan
Pelaksanaan KB dimana kebutuhan akan alat – alat
KB Mandiri dan pelayanan sepenuhnya menjadi tanggungan
akseptor dengan subsidi pemerintah, khususnya dalam
pengadaan alat dan obat kontrasepsi

Untuk itu dalam tahun 1987 dicanangkan pelayanan KB mandiri dengan


logo lingkaran biru (LIBI), dimana dipasarkan 4 jenis kontrasepsi (AKDR),
pil KB, suntikan KB dan kondom, melalui Dokter dan Bidan Praktek
Swasta serta Apotek.
Dalam tahun 1992 pelayanan LIBI diperluas dengan mengenalkan LIMAS (
Lingkaran Emas) dimana dipasarkan 6 jenis kontrasepsi (AKDR,Pil KB,
Suntikan KB, Kondom, Implant Norplant dan Tissue KB), yang
penjualannya dilakukan oleh pihak swasta
6. Peranan Tenaga Farmasi Dalam Program KB

Berperan serta aktif Berperan serta aktif dalam

dalam penyediaan penyuluhan


pengedaran alat – alat penyuluhan kesehatan
dilaksanakan oleh semua
dan obat – obat petugas kesehatan secara
kontrasepsi. Peran serta terpadu/terintegrasi dalam
ini diperlukan terutama tugasnya masing – masing.
dalam menunjang Dalam hal ini petugas –
pelaksanaan KB Mandiri petugas farmasi juga
berkewajiban memberikan
Lingkaran Biru (LIBI) penyuluhan, khususnya dalam
dan Lingkaran Emas rangka membudayakan
(LIMAS) Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS)
Bikin PPT dan dikumpulkan kamis depan

Carilah kelebihan, kekurangan, sistem kerja dan


indikasi setiap alat KB dan presentasikan !!!
Kelompok 1 : AKDR, kondom, vasektomi V
Kelompok 2 : koitus interuptus, Kb suntik, metode
cairan berbusa ( Foam) V
Kelompok 3 : spermisida, Kb Pil, tubektomi V
Kelompok 4 : metode koyo ( Patch), implant V
Kelompok 5 : pantang berkala dan tisu KB

Anda mungkin juga menyukai