Bahan Ajar Program KB

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR:

PELAYANAN KB

OLEH : VIVIN AFRIANI

A. Deskripsi Singkat

Mata kuliah ini mengajarkan konsep dasar Program KB

diindonesia, Tujuan dan sasaran program KB di indonesia, Ruang

lingkup program KB, Strategi Program pelayanan KB dan Dampak

program KB.

B. Tujuan instruksional Umum

Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat

menjelaskan dan memahami Konsep dasar Program KB diindonesia.

C. Tujuan instruksional Khusus

Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu

Menjelaskan Konsep Program KB di Indonesia, Tujuan dan sasaran

Program KB, ruang lingkup program KB, Strategi Program pelayanan

KB dan Dampak program KB.

D. Penyajian Materi

1. Konsep Dasar Program KB di Indonesia

a. Pengertian KB

Pelopor gerakan Keluarga Berencana di Indonesia

adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI

yang didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957 dan diikuti


sebagai badan hukum oleh Depkes tahun 1967 yang bergerak

secara silent operation. Dalam rangka membantu masyarakat

yang memerlukan bantuan secara sukarela, usaha Keluarga

Berencana terus meningkat terutama setelah pidato pemimpin

negara pada tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan

Keluarga Berencana di Indonesia memasuki era peralihan jika

selama orde lama program gerakan Keluarga Berencana

dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang beroperasi

secara diam-diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti

kepada Keluarga Berencana maka dalam masa orde baru

gerakan Keluarga Berencana diakui dan dimasukkan dalam

program pemerintah.

Struktur organisasi program gerakan Keluarga

Berencana juga mengalami perubahan tanggal 17 Oktober

1968 didirikanlah LKBN yaitu Lembaga Keluarga Berencana

Nasional sebagai semi Pemerintah, kemudian pada tahun 1970

lembaga ini diganti menjadi BKKBN atau Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional yang merupakan badan resmi

pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh

terhadap pelaksanaan program Keluarga Berencana di

Indonesia.

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk

menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak


kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi. Keluarga

Berencana yaitu membatasi jumlah anak dimana dalam satu

keluarga hanya diperbolehkan memiliki dua atau tiga anak saja.

Keluarga berencana yang diperbolehkan adalah suatu usaha

pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha

pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri

karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga,

masyarakat, maupun negara.

Dengan demikian KB disini mempunyai arti yang sama

dengan pengaturan keturunan. Penggunaan istilah keluarga

berencana juga sama artinya dengan istilah yang umum

dipakai di dunia internasional yakni family planning atau

planned parenthood, sepert yang digunakan oleh International

Planned Parenthood Federation (IPPF) nama sebuah

organisasi KB internasional yang berkedudukan di London. KB

juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri

untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur

interval kelahiran dan menentukan jumlah anak sesuai dengan

kemampuan serta sesuai dengan situasi masyarakat dan

negara. Dengan demikian KB berbeda dengan birth control

yang artinya pembatasn atau penghapusan kelahiran. Istilah

birth control dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti

aborsi atau sterilisasi (pemandulan).


Perencanaan keluarga merujuk kepada pengguanaan metode-

metode kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama

diantara mereka, untuk mengatur kesuburan mereka dengan

tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan, kemasyarakatan

dan ekonomi dan untuk memungkinkan mereka memikul

tanggung jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat. Ini

meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyususan

dan penjagaan kesehatan ibu dan anak

2. Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yag

aman

3. Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan

keluarga malainkan juga untuk kemampuan fisik,

financial, pendidikan dan pemeliharaan anak

b. Tujuan Program KB

a. Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai

dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan

cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu

keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya.

b. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan

usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga.
c. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:

Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,

keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk

menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi

permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR

yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan

angka kematian ibu, bayi, dan anak serta

penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

1. Keluarga dengan anak ideal

2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan

4. Keluarga sejahtera

5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

c. Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang

meliputi:

a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk

menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.

b. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar

2,2 per perempuan.


c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan

ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak

memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi

6%.

d. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

e. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang

rasional, efektif, dan efisien.

f. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama

perempuan menjadi 21 tahun.

g. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan

tumbuh kembang anak.

h. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan

keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi

produktif.

i. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional

d. Ruang Lingkup Program KB

Ruang lingkup KB antara lain:

Keluarga berencana,Kesehatan reproduksi remaja,

Ketahanan dan pemberdayaan keluarga,Penguatan

pelembagaan keluarga kecil berkualitas, Keserasian kebijakan

kependudukan, Pengelolaan SDM aparatur, Penyelenggaran


pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan, Peningkatan

pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara

e. Strategi Program Kb

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar

2. Strategi operasional

Strategi Dasar

a. Meneguhkan kembali program di daerah

b. Menjamin kesinambungan program

Strategi operasional

a. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB

Nasional

b. Peningkatan kualitas dan prioritas program

c. Penggalangan dan pemantapan komitmen

d. Dukungan regulasi dan kebijakan

e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

f. Dampak Program KB

Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu

penurunan angka kematian ibu dan anak, Penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi, Peningkatan kesejahteraan

keluarga, Peningkatan derajat kesehatan, Peningkatan mutu

dan layanan KB-KR, Peningkatan sistem pengelolaan dan

kapasitas SDM, Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi


manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan

pemerintahan berjalan lancar.

Daftar Pustaka

Arjoso, S. Rencana Strategis BKKBN. Maret, 2005.

BKKBN, 1999. Kependudukan KB dan KIA. Bandung, Balai

Litbang.

NRC-POGI, 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga

Berencana.

Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai