Bab 6 Kuat Geser Tanah
Bab 6 Kuat Geser Tanah
Bab 6 Kuat Geser Tanah
gaya normal
tegangan normal (4)
luas penampang l int ang sampel tan ah
Uji geser langsung biasanya dilakukan beberapa kali pada sebuah sampel
tanah dengan bermacam-macam tegangan normal. Dari beberapa harga
tegangan normal dan harga tegangan geser yang diperoleh dengan melakukan
beberapa kali pengujian, dapat digambarkan pada grafik.
Selanjutnya dari grafik dapat ditentukan harga-harga parameter kuat geser
tanah.
(6)
P = beban aksial yang diperoleh dari pengujian (beban maksimal)
A = luas terkoreksi
Pengujian Triaxial
Regangan aksial diukur selama penerapan tegangan deviator. Penambahan
regangan menyebabkan penambahan luas penampang melitang benda uji, sehingga
harus dilakukan koreksi penampang benda uji dengan menghitung tegangan deviator.
Jika luas penampang benda uji awal Ao, maka luas penampang benda uji = luas
terkoreksi (A) pada regangan tertentu selama pengujian adalah :
A= (7)
dimana :
A = luas terkoreksi
Ao = luas awal
Vo = volume awal,
∆V = perubahan volume,
Lo = panjang benda uji awal
∆L = perubahan panjangnya
Pengujian Triaxial
Untuk pengujian yang tidak mencatat perubahan volume, maka :
(8)
dimana :
(9)
Sehingga :
(10)
Pengujian Triaxial
Uji triaksial dapat dilaksanakan dengan tiga cara :
1. Uji triaksial Unconsolidated-Undrained ( tak terkonsolidasi – tak terdrainase) (UU).
disebut juga : Quick-test (pengujian cepat)
2. Uji triaksial Consolidated-Undrained (terkonsolidasi – tak terdrainase) (CU).
disebut juga : Consolidated Quick Test (uji terkonsolidasi cepat)
3. Uji triaksial Consolidated-Drained (terkonsolidasi – terdrainase) (CD).
Unconsolidated-Undrained
Benda uji (umumnya berupa lempung ) dibebani dengan penerapan
tegangan sel. Dibebani dengan beban normal, melalui penerapan tegangan deviator
sampai mencapai keruntuhan, dimana air tidak diizinkan keluar dari benda uji ( katup
drainase ditutup ). Sehingga beban normal tidak ditransfer kebutiran tanahnya, yang
menyebabkan adanya kelebihan tekanan pori (excess pore pressure) dengan tidak
ada tahanan geser hasil perlawanan dari butiran tanah.
Consolidated-Undrained
Benda uji dibebani dengan penerapan tegangan sel tertentu, dengan
mengizinkan air mengalir keluar dari benda uji sampai konsolidasi selesai dan
tegangan deviator diterapkan dengan katup drainase dalam keadaan tertutup
sampai benda uji mengalami keruntuhan.
Sehingga benda uji tidak berubah selama penggeseran dan menyebabkan
adanya kelebihan tekanan pori (excess pore pressure)
Consolidated-Drained
Tegangan sel tertentu diterapkan pada benda uji dengan katup drainase terbuka
sampai konsolidasi selesai. Dengan katup drainase tetap terbuka, tegangan
deviator diterapkan dengan kecepatan yang rendah sampai benda uji runtuh.
Kecepatan pembebanan yang rendah dimaksudkan agar dapat menjamin tekanan
air pori nol selama proses penggeseran.
Dari penjelasan di atas, prinsip dasar dari pelaksanaan pengujian triaxial adalah :
Mula-mula terhadap masing-masing benda uji diberikan tegangan sel ( σ3 ) dan
ditunggu sampai stabil
Selanjutnya berikan tegangan deviator dimana beban dibaca pada regangan
tetap tertentu hingga terjadi keruntuhan
Hasil Pengujian Triaxial
Tergantung dari jenis pengujian ( apakah CD, CU atau UU ), selama
pemberian tegangan sel kran pengaliran dapat dalam keadaan tertutup atau
terbuka.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pengujian, dapat
digambarkan grafik lingkaran Mohr untuk menentukan parameter kuat geser
tanah yaitu kohesi tanah ( c ) dan sudut geser dalam tanah (ϕ).
Hasil Pengujian Triaxial (2)
Kekuatan suatu lempung yang dinyatakan dalam tegangan efektif dapat
ditentukan dengan menggunakan uji triaxial consolidated undrained ( CU )
dengan pengukuran tekanan air pori pada saat dilakukan bagian tak terdrainase
( undrained ) pada pengujian atau dengan menggunakan uji triaxial terdrainase.
Bila tekanan air pori pada saat pengujian diketahui, maka tegangan sel dan
tegangan utama efektif dapat dihitung.
σ3 ’ = σ 3 – u
(11)
dan σ1’ = σ1 – u (12)
dimana :
σ3 = tegangan sel
σ3’ = tegangan sel efektif
σ1 = tegangan utama
σ1’ = tegangan utama efektif
Hasil Pengujian Triaxial (3)
Perhitungan / analisa data hasil pengujian :
Dari dimensi benda uji yang digunakan, diperoleh luas awal ( Ao )
Dari kecepatan pembebanan, diperoleh regangan ( ε )
Dari nilai Ao dan regangan diperoleh luas terkoreksi ( A )
Dari pengujian diperoleh beban ( P )
Dari nilai A dan P, maka diperoleh tegangan deviator ( Δσ )
Dari nilai σ3 yang ditetapkan diawal pengujian dan nilai Δσ diperoleh niai σ1
Dengan memasukkan nilai σ3 dan σ1 kedalam grafik lingkaran Mohr, maka
akan diperoleh parameter kuat geser tanah yaitu kohesi ( c ) dan sudut gesek
dalam ( φ ).
Hasil Pengujian Triaxial (4)
Untuk menentukan besarnya harga c dan φ dapat dilakukan dengaan analitis
ataupun secara grafis. Secara analitis dapat dipecahkan dengan menggunakan
persamaan-persamaan yang dihasilkan dan bila dicari secara grafis dapat
dilakukan dengan menggunakan lingkaran Mohr, seperti gambar di bawah.
1 3 f f q u (13)
Analisa perhitungan data hasil pengujian sama dengan analisa perhitungan pengujian
triaxial, tapi karena benda uji pengujian bebas dilakukan di udara bebas, maka faktor kadar
air tanah sangat penting. Pada pengujian kuat tekan bebas :
1 f q u
(14)
dengan :
qu = kuat tekan bebas tanah (unconfined compression strength).
Dari nilai qu, secara teoritis kita peroleh nilai c u, yaitu :
qu
cu (15)
dimana: 2
cu atau su = kuat geser undrained dari tanahnya
Hubungan kuat tekan bebas (qu) lempung
vs konsistensinya
Tabel 1. Hubungan konsistensi dengan kuat tekan bebas tanah lempung (Hardiyatmo, H.C,
2012)
qu ( asli)
St (16)
qu ( remolded )
St = tingkat sensifitas tanah
Contoh (1) :
Uji tekan bebas dilakukan pada tanah lempung lunak jenuh. Benda uji
diambil dari tanah tak terganggu dan dibuat dengan diameter 38.1 mm
dan tingginya 76.2 mm. Beban maksimum pada saat keruntuhan adalah
30 N, pada saat terjadi perpindahan vertikal 11.7 mm.
a. Hitunglah nilai kuat tekan bebas dan berapa kuat geser undrained
lempung lunak tersebut
b. Gambarkan lingkaran Mohr saat keruntuhan
Solusi (1) :
Harry Christady hal. 336 Contoh Soal 5.1
4. Uji Geser Kipas (Vane Shear Test)
Pengujian ini dapat digunakan untuk
menentukan kuat geser undrained baik
di laboratorium maupun di lapangan
pada lempung jenuh yang tidak retak-
retak
pengujian ini sangat cocok untuk
lempung lunak, yang kuat gesernya
mungkin berubah oleh penanganan
pada waktu pengambilan contoh benda
uji.
Alat pengujian terdiri dari kipas terbuat
dari baja antikarat dengan 4 plat yang
saling tegak lurus, terletak pada ujung
dari batang/ tongkat baja, seperti
gambar disamping
T
su
d 2h d 3 (18)
2 6
dimana :
su=cu= kohesi/kuat geser undrained
T = puntiran pada saat kegagalan
d = lebar seluruh kipas
h = tinggi kipas
0.5 46 5.980 0.166 0.5 49 6.370 0.177 0.5 38.3 4.979 0.138
1.0 57.5 7.475 0.208 1.0 90 11.700 0.325 1.0 73.3 9.529 0.265
1.5 65 8.450 0.235 1.5 110 14.300 0.397 1.5 71.7 9.321 0.259
2.0 71.5 9.295 0.258 2.0 130 16.900 0.469 2.0 107.7 14.001 0.389
2.5 75 9.750 0.271 2.5 138 17.940 0.498 2.5 150 19.500 0.542
3.0 80 10.400 0.289 3.0 162 21.060 0.585 3.0 175 22.750 0.632
3.5 85 11.050 0.307 3.5 178 23.140 0.643 3.5 200 26.000 0.722
4.0 99 12.870 0.358 4.0 191 24.830 0.690 4.0 216 28.080 0.780
4.5 124 16.120 0.448 4.5 203 26.390 0.733 4.5 227 29.510 0.820
5.0 143 18.590 0.516 5.0 206 26.780 0.744 5.0 238 30.940 0.859
5.5 155 20.150 0.560 5.5 5.5 247.3 32.149 0.893
6.0 163.5 21.255 0.590 6.0 6.0
6.5 164 21.320 0.592 6.5 6.5
7.0 164.4 21.372 0.594 7.0 7.0
7.5 166 21.580 0.599 7.5 7.5
8.0 167.5 21.775 0.605 8.0 8.0
Lanjut Solusi (2) :
Dari hasil perhitungan tabel diplotkan pada grafik berikut :
Tekanan sel 15 45
(kg/cm2)
Tekanan vertikal 40 100
(kg/cm2)
Tekanan air pori 3 12,5
(kg/cm2)