Slide - 8 Shear Strength of Soil

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 39

SHEAR STRENGTH OF SOIL

1
Introduction

Kekuatan geser tanah (shear strength) merupakan perlawanan internal tanah tersebut per satuan luas terhadap
keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser tanah. Untuk menganalisis masalah stabilitas tanah seperti
daya dukung, stabilitas lereng, dan tekanan tanah horizontal pada turap/tembok penahan tanah, maka harus
mengetahui sifat-sifat ketahanan tanah terhadap gaya gesernya.

Contoh analisis yang menggunakan parameter shear strength


1. Desain Stabilitas Lereng 2. Desain Dinding Penahan Tanah

2
Introduction

3. Desain Pondasi Dangkal 4. Desain Pondasi Dalam

Shallow Foundation
Deep Foundation
3
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

Mohr (1900) Mengemukakan teori tentang keruntuhan pada material, menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada
suatu material akibat kombinasi antara tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan normal
maksimum atau tegangan geser maksimum saja.

Garis keruntuhan (failure envelope) yang dinyatakan oleh


Persamaan di atas sebenarnya berbentuk garis lengkung.

cohesion
Jadi, hubungan antara tegangan normal dan geser pada
sebuah bidang keruntuhan dapat dinyatakan:
𝜏𝑓 = 𝑓 𝜎
𝜏𝑓 = Tegangan geser saat runtuh
𝜎 = Tegangan normal Garis keruntuhan menurut Mohr (1900)

4
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

Coulomb (1776) Menyatakan bahwa untuk sebagian besar masalah-masalah mekanika tanah, garis keruntuhan
cukup didekati dengan sebuah garis lurus yang menunjukkan hubungan linear antara tegangan normal dan
geser.

Persamaan itu dapat kita tulis sebagai berikut:

𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅
𝑐 = kohesi
∅ = sudut geser

Bila tegangan normal dan geser pada sebuah bidang dalam suatu
massa tanah:
- Pada titik A, maka keruntuhan geser tidak akan terjadi pada
bidang tersebut.
- Pada titik B (yang tepat berada pada garis keruntuhan), maka
keruntuhan geser akan terjadi pada bidang tersebut.
- Pada titik C tidaklah mungkin terjadi karena keruntuhan geser
Garis keruntuhan Mohr-Coulomb pasti sudah terjadi sebelumnya.

5
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

Shear stress
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅

𝑐 = kohesi
Mohr-Coulomb failure
∅ = sudut geser
criteria

SF
∅′
c
’ Normal
𝜎3 𝜎1 stress

6
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Kemiringan Bidang Keruntuhan Akibat Geser
Untuk menentukan kemiringan bidang keruntuhan dengan bidang utama besar
(major principal plane), dimana bidang keruntuhan EF tersebut membentuk
sudut 𝜃 dengan bidang utama besar.
𝜎1 + 𝜎3 𝜎1 − 𝜎3
𝜎= + cos 2𝜃 Disubstitusikan ke persamaan:
2 2
𝜎1 − 𝜎3 𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅
𝜏𝑓 = sin 2𝜃
2

𝜎1 − 𝜎3 𝜎1 + 𝜎3 𝜎1 − 𝜎3
sin 2𝜃 = 𝑐 + + cos 2𝜃 tan ∅ Pada kondisi runtuh akan
3 2 2
ditentukan oleh nilai
𝜎3 tan ∅ + 𝑐 minimum dari tegangan
𝜎1 = 𝜎3 +
1 utama besar 𝜎1 .
. sin 2𝜃 − cos2 𝜃 . tan ∅
2
𝑑 1
. sin 2𝜃 − cos2 𝜃 . tan ∅ = 0
𝑑𝜃 2

cos2 𝜃 − sin2 𝜃 + 2 sin 𝜃 . cos 𝜃 . tan ∅ = 0


𝜃 = 450 +
2
7
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Pada tanah jenuh air, besar tegangan normal pada suatu titik adalah sama dengan jumlah tegangan efektifnya
ditambah dengan tegangan air pori, atau
𝜎 = 𝜎′ + 𝑢
Tegangan tanah pada saat runtuh
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 − 𝑢 tan ∅
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 ′ tan ∅
o Nilai 𝑐 dari tanah pasir dan lanau anorganik adalah sama dengan nol.
o Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi-normal, nilai 𝑐 dapat dianggap sama dengan nol.
o Tanah lempung terkonsolidasi-lebih mempunyai harga 𝑐 > 0.
Tabel 1 Nilai Sudut geser tanah

8
Uji Geser Langsung (Direct shear test)

Alat uji direct shear terdiri dari:


• Sebuah kotak logam
• Sampel tanah yang dapat berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran.
• Ukuran sampel tanah yang umum digunakan luas
penampangnya sekitar 19,35 cm2 sampai 25,80 cm2 dan
tingginya 2,54 cm.
• Kotak tersebut terbagi dua sama sisi dalam arah
horisontal.
• Gaya normal didapat dengan menaruh suatu beban di atas
Pada pengujian tegangan normal dan tegangan geser sampel tanah tersebut.
dapat dihitung sebagai: • Gaya geser diberikan dengan mendorong sisi kotak
Gaya normal sebelah atas sampai terjadi keruntuhan geser pada tanah.
𝜎 = Tegangan normal =
Luas penampang lintang sampel tanah
Gaya geser
𝜏 = Tegangan geser =
Luas penampang lintang sampel tanah

9
Uji Geser Langsung (Direct shear test)

Strain-controlled direct shear equipment (Courtesy of Braja M. Das, Henderson, Nevada)


10
Uji Geser Langsung (Direct shear test)

11
Uji Geser Langsung (Direct shear test)

Uji geser langsung (Direct Shear) dapat dilakukan dengan 2 cara berdasarkan jenis alatnya :
1. Tegangan geser terkendali (stress-controlled), dimana penambahan gaya geser dibuat konstan dan diatur
Pada uji ini, tegangan geser diberikan dengan menambahkan beban mati secara bertahap, dan dengan
penambahan yang sama besar, sampai runtuh.
2. Regangan-terkendali (strain-controlled), dimana kecepatan geser yang diatur.
Pada uji ini, kecepatan gerak mendatar dilakukan pada bagian atas kotak metal sampi runtuh, pergerakan
geser horisontal diukur menggunakan arloji ukur (dial gage) horisontal. Perubahan volume dari sampel
tanah selama uji berlangsung juga dicatat seperti pada uji tegangan terkendali.

o Kelebihan pengujian regangan-terkendali (strain-controlled), pada pasir padat, tahanan geser puncak (tahanan
pada saat runtuh) dan tahanan geser pada titik setelah keruntuhan dapat diamati. Sedangkan pada uji tegangan-
terkendali, hanya tahanan geser puncak saja yang dapat diamati.

o Pada uji tegangan-terkendali (stress-controlled), besarnya tahanan geser puncak hanya dapat diperkirakan saja.
Ini disebabkan keruntuhan terjadi hanya pada tingkat tegangan geser sekitar puncak antara penambahan beban
sebelum runtuh sampai sesudah runtuh. Meskipun demikian, uji tegangan-terkendali lebih menyerupai keadaan
sesungguhnya keruntuhan di lapangan dari pada uji regangan-terkendali.

12
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test) Pada Pasir
Gambar potongan grafik hubungan antara tegangan geser dan perubahan ketinggian (tebal) dari sampel tanah
akibat perpindahan geser pada tanah pasir lepas dan pasir padat. Pengamatan ini dihasilkan oleh uji regangan-
terkendali (strain controlled).

Dengan variasi tegangan geser dan displacement:


1. Pada pasir lepas (renggang), tegangan geser penahan akan
membesar sesuai dengan membesarnya perpindahan geser
sampai tegangan tersebut mencapai tegangan geser runtuh
𝜏𝑓 . Setelah itu, tegangan geser akan konstan dengan
bertambahnya perpindahan geser.

2. Pada pasir padat, tegangan geser akan naik hingga runtuh


(maksimum) 𝜏𝑓 disebut sebagai kekuatan geser puncak
(peak shear strength). Tegangan geser akan berkurang
secara lambat sampai konstan (ultimate shear strength).

Plot of shear stress and change in height of specimen against shear displacement for
loose and dense dry sand (direct shear test) 13
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test)

Uji direct shear biasanya dilakukan beberapa kali pada sebuah sampel tanah dengan bermacam-macam
tegangan normal. Harga tegangan-tegangan normal dan nilai 𝜏𝑓 yang didapat dengan melakukan beberapa kali
pengujian dapat digambarkan pada sebuah grafik dan selanjutnya kita dapat menentukan nilai parameter
kekuatan geser.
Persamaan untuk harga rata-rata garis yang
menghubungkan titik-titik dalam eksperimen
tersebut adalah:
𝜏𝑓 = 𝜎′ tan ∅′
(catatan: c = 0 untuk pasir dan 𝜎 = 𝜎′)
𝜏𝑓
∅′ = tan−1
𝜎′
Jika ultimate shear strength 𝜏ult dan normal stress
diketahui, maka diplot sebagai:
𝜏ult = 𝜎′ tan ∅′ult
𝜏𝑢𝑙𝑡
∅′ult = tan−1
𝜎′
Determination of shear strength parameters for a dry sand using the results of
direct shear tests
14
Jenis Uji Geser Langsung (Direct shear test)

Uji Geser Langsung Kondisi Drained pada Pasir


o Uji kondisi air teralirkan (drained) dapat dilakukan pada suatu sampel tanah jenuh air dengan cara kecepatan geser
dibuat sangat perlahan sehingga kenaikan tegangan air pori dalam sampel tanah dapat diabaikan karena air sempat
mengalir ke luar dari dalam pori-pori tanah tersebut. Air pori dari dalam sampel tanah akan mengalir keluar melalui
dua buah batuan berpori-pori (porous stone)
o Karena koefisien rembesan tanah pasir relatif besar, maka tegangan air pori yang timbul akibat pembebanan
(normal dan geser) dapat terdisipasi (berkurang) karena air pori dapat merembes keluar dengan cepat. Nilai sudut
geser ∅ dari uji direct shear pada pasir jenuh air sama dengan sudut geser sampel tanah pada saat kering (∅= ∅’).

Uji Geser Langsung Kondisi Drained Lempung Jenuh Air


o Nilai koefisien rembesan tanah lempung (clay) sangat kecil. Bila beban diberikan pada sampel tanah lempung,
diperlukan waktu yang cukup lama agar sampel tanah tersebut terkonsolidasi sepenuhnya - yaitu waktu yang
diperlukan untuk mendisipasi tegangan air pori yang terjadi. Oleh karena itu, beban geser pada uji direct shear
harus dilakukan dengan kecepatan geser yang kecil sekali. Pengujian seperti ini dapat berlangsung selama 2 sampai
5 hari karena kecilnya kecepatan pergerakan geser

15
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test) Pada Lempung

Pada Gambar (a) diperlihatkan hasil-hasil pengujian direct shear kondisi drained (air teralirkan) pada tanah
lempung overconsolidated (terkonsolidasi lebih).
Pada Gambar (b) ditunjukkan Plot 𝜏𝑓 versus 𝜎′ yang dihasilkan dari pengujian sejumlah tanah lempung normally
consolidated (terkonsolidasi normal) dan lempung overconsolidated (terkonsolidasi lebih). Nilai 𝜎 = 𝜎′, dan 𝑐 = 0
untuk sebuah tanah lempung normally consolidated.

Results of a drained direct shear test on an overconsolidated clay [Note: Residual Failure envelope for clay obtained from drained direct shear
shear strength in clay is similar to ultimate shear strength in sand tests
16
Noted:

Kekurangan uji direct shear:


• Keterandalan hasil ujinya kurang bisa diandalkan
• Sampel tanah tidak dapat runtuh pada bidang geser yang terlemah tetapi runtuh sepanjang bidang di
antara dua belahan kotak geser tersebut.
• Distribusi tegangan geser pada bidang geser mungkin tidak merata

Kelebihan uji direct shear:


• Uji geser langsung merupakan uji yang paling mudah dan paling ekonomis untuk tanah-tanah pasir jenuh
ataupun kering.

17
Contoh 1

Sebuah uji geser langsung dilakukan pada sampel tanah pasir kering berbentuk kotak. Ukuran sampel tanah adalah
5 cm x 5 cm x 2 cm. Gaya normal dan gaya geser pada saat runtuh adalah sebagai berikut:
Gaya Normal Gaya Geser
No
N N
1 20 12
2 30 18
3 70 42
4 100 60

a. Tentukan besarnya tegangan normal pada tiap uji sampel (kPa)?


b. Tentukan besarnya tegangan geser pada tiap uji sampel (kPa)?
c. Buatkan grafik dan tentukan nilai kohesi (𝑐) dan sudut geser (∅)?

Gaya normal
𝜎 = Tegangan normal =
Luas penampang lintang sampel tanah

Gaya geser
𝜏 = Tegangan geser =
Luas penampang lintang sampel tanah

18
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)

o Pada uji ini umumnya digunakan sebuah sampel tanah kira-kira


berdiameter 38,1 mm dan panjang 76,2 mm.

o Sampel tanah (= benda uji) ditutup dengan membran karet yang


tipis dan diletakkan di dalam sebuah bejana silinder dari bahan
plastik (atau juga gelas) yang kemudian bejana tersebut diisi
dengan air atau larutan gliserin.
o Di dalam bejana, benda uji tersebut akan mendapat tekanan
hidrostatis.

o Untuk menyebabkan terjadinya keruntuhan geser pada


benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan melalui
suatu piston vertikal (tegangan ini biasanya juga disebut
tegangan deviator).

Diagram of triaxial test equipment (After Bishop and Bjerrum, 1960. With
permission from ASCE.)
19
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)

Pembebanan arah vertikal dapat dilakukan dengan dua cara:


a) Dengan memberikan beban mati yang berangsur-angsur ditambah (penambahan beban setiap saat sama)
sampai benda uji runtuh (deformasi arah aksial akibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji ukur
(dial gage)
b) Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertikal) dengan kecepatan deformasi yang tetap menggunakan
gigi-gigi mesin atau pembebanan hidrolis. Cara ini disebut juga sebagai uji regangan terkendali (strain
controlled).
Beban aksial yang diberikan diukur dengan proving ring yang berhubungan dengan piston vertikal. Juga alat ini
dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke dan dari dalam sampel tanah di mana pipa-pipa tersebut
juga berguna sebagai sarana pengukur tegangan air pori (pada kondisi uji).

Ada tiga tipe standar dari uji triaksial yang biasanya dilakukan:
1. Consolidated-drained test (CD test) atau drained test
2. Consolidated-undrained test (CU test)
3. Unconsolidated-undrained test (UU test) atau undrainded test

20
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)

21
Uji Consolidated-drained Test (Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test

Pada pengujian ini, benda uji ditekan dengan tekanan Setelah confining pressure, 𝜎3 dilakukan, tegangan air
penyekap (confining pressure) 𝜎3 dari segala arah, pori dalam benda uji naik menjadi 𝑢𝑐 . Kenaikan
tegangan air pori ini dapat dinyatakan dalam bentuk
parameter tak-berdimensi.
𝑢𝑐
𝐵=
𝜎3
𝐵 = parameter tegangan pori oleh Skempton, (1954)
Untuk tanah yang jenuh air, B sama dengan 1,0.

𝑢𝑐 =0

Consolidated-drained triaxial test: (a) specimen under chamber confining


pressure; (b) deviator stress application

22
Hasil Uji Consolidated-drained (CD test)

Consolidated-drained triaxial test:


(a) volume change of specimen caused by chamber-
confining pressure;
(b) plot of deviator stress against strain in the vertical
direction for loose sand and normally consolidated clay;
(c) plot of deviator stress against strain in the vertical
direction for dense sand and overconsolidated clay;
(d) volume change in loose sand and normally consolidated
clay during deviator stress application;
(e) volume change in dense sand and overconsolidated clay
during deviator stress application

23
Hasil Consolidated-drained (CD test)

o Pipa aliran (drainage) tetap terbuka, terjadi disipasi akibat kelebihan tegangan air pori, dan kemudian
terjadi konsolidasi. Lama kelamaan, 𝑢𝑐 mengecil menjadi nol. Pada tanah-tanah yang jenuh air,
perubahan volume dari benda uji (∆𝑉𝑐 ) yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan dari
besarnya volume air pori yang mengalir ke luar. (Gambar a)

o Tegangan deviator, ∆𝜎𝑑 pada benda uji ditambahkan dengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban
sangat kecil). Selama pengujian ini, pipa aliran air dibiarkan tetap terbuka dengan demikian penambahan
beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut memungkinkan terjadinya disipasi penuh
dari tegangan air pori sehingga dapat diperoleh ∆𝑢𝑑 = 0 selama pengujian.

o Gambar b, Menunjukkan variasi tegangan deviator terhadap pertambahan regangan pada tanah pasir
renggang (loose sand) dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi-normal. Gambar c pada tanah pasir
(dense sand) padat dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.

o Gambar d, Menunjukkan perubahan volume benda uji, ∆𝑉𝑑 yang terjadi selama pemberian beban
tegangan deviator untuk tanah pasir renggang (loose sand) dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi-
normal. Gambar e untuk tanah pasir padat (dense sand) dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.

24
Consolidated-drained Test (Uji Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test

Karena tegangan air pori yang terjadi selama uji dapat sepenuhnya terdisipasi, maka dihasilkan:
- Tegangan penyekap (confining pressure) total dan efektif = 𝜎3 = 𝜎3′
- Tegangan aksial total dan efektif = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 𝜎1 = 𝜎1′

𝜎1′ adalah tegangan efektif utama besar (major principal stress) pada saat terjadi keruntuhan dan 𝜎3′ adalah
tegangan efektif utama kecil (minor principal stress) pada saat terjadi keruntuhan.

Pengujian yang sama pada sampel tanah dapat dilakukan beberapa kali dengan confining pressure 𝜎3 yang
berbeda-beda. Bila nilai tegangan-tegangan utama besar, 𝜎1 dan kecil, 𝜎3 pada setiap uji tersebut dapat
diketahui, maka dapat digambarkan lingkaran-lingkaran Mohr-nya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya
(failure envelope).

25
Consolidated-drained Test (Uji Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test

Bentuk garis keruntuhan untuk tegangan-tegangan efektif dari pengujian pada tanah pasir lepas dan tanah lempung
terkonsolidasi-normal. Koordinat titik singgung garis keruntuhan dengan lingkaran Mohr (yaitu titik A) menunjukkan
besarnya tegangan-tegangan (normal dan geser) pada bidang keruntuhan dari sampel tanah yang diuji.

Effective stress failure envelope from drained tests on sand and normally consolidated clay 26
Sudut Geser Kondisi Air Teralirkan (Drained) untuk Tanah lempung (Overconsolidated Clay)

Kondisi terkonsolidasi-lebih akan terjadi bila suatu sampel tanah lempung yang pada mulanya dikonsolidasi
dengan confining pressure sebesar 𝜎𝑐 = 𝜎𝑐′ dan kemudian dibolehkan mengembang (dilate) dengan menurunkan
confining pressure menjadi 𝜎3 = 𝜎3′ .
o Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial kondisi
air teralirkan (CD) pada sampel tanah lempung
terkonsolidasi-lebih akan membentuk cabang (𝑎𝑏 dan 𝑏𝑐).

o Cabang 𝑎𝑏 mempunyai sudut yang lebih kecil dan


memotong sumbu vertikal pada suatu nilai sebesar kohesi
dari tanah tersebut. Persamaan tegangan geser untuk
cabang garis tersebut dapat dituliskan sebagai:

𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 ′ tan ∅1

o Cabang 𝑏𝑐 dari garis keruntuhan tersebut merupakan


cabang kondisi terkonsolidasi-normal dari tanah dan
Effective stress failure envelope for overconsolidated clay persamaannya ialah 𝜏𝑓 = 𝜎 ′ tan ∅

27
Noted:

Pelaksanaan uji triaksial dengan metode consolidated-drained (air teralirkan-terkonsolidasi) pada tanah lempung
biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal ini karena kecepatan penambahan tegangan
deviator lambat sekali agar dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya dari dalam benda uji. Inilah
sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan UU lebih disukai).

Sudut Geser Kondisi Drained untuk Tanah lempung Normally Consolidated Clay

Sudut geser kondisi drained air ∅ , umumnya


mengecil sejalan dengan bertambahnya harga indeks
plastis (IP) dari tanah. Kenney (1959) untuk sejumlah
pengujian tanah lempung. Meskipun titik-titik data
masih agak memencar, namun pola umum
kecenderungan grafik akan kelihatan.

28
Aplikasi Penggunaan Uji Consolidated-Drained Test (CD)

Some example of CD stability analysis for clay


(after Ladd, 1971b):
a. Embankment constructed very slowly, over a
soft clay deposit;
b. Earth dam with steady state seepage;
c. Excavation of natural slope in clay

29
Contoh 2

Suatu uji triaksial cara air teralirkan terkonsolidasi (CD) dilakukan pada tanah lempung terkonsolidasi normal,
hasilnya adalah sebagai berikut:
𝜎3 = 276 𝑘𝑁/𝑚2
∆𝜎𝑑 𝑓 = 276 𝑘𝑁/𝑚2
Tentukan:
a. Sudut geser, ∅
b. Sudut 𝜃, yang merupakan sudut antara bidang keruntuhan dengan bidang utama besar (major principle
plane)
c. Tegangan normal 𝜎 ′ , dan tegangan geser 𝜏𝑓 pada bidang keruntuhan
d. Tentukan besarnya tegangan normal efektif yang bekerja pada bidang dimana terdapat tegangan geser
maksimum (𝜃 = 450 )
e. Terangkan mengapa keruntuhan geser terjadi pada bidang geser dengan pada soal (b), tidak pada bidang
yang mempunyai tegangan geser maksimum (𝜃 = 450 ).

30
Solusi:

Untuk tanah terkonsolidasi normal, garis keruntuhan mempunyai persamaan:


𝜏𝑓 = 𝜎 ′ tan ∅ ; karena 𝑐 = 0

Pada uji triaksial tegangan pada saat runtuh adalah:


𝜎1′ = 𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 276𝑘𝑁/𝑚2 + 276𝑘𝑁/𝑚2 = 552𝑘𝑁/𝑚2
𝜎3′ = 𝜎3 = 276𝑘𝑁/𝑚2

31
Solusi:

a. Lingkaran Mohr dan garis keruntuhan dapat dilihat pada gambar, dimana:
𝜎1′ − 𝜎3′
𝐴𝐵 2 𝜎1′ − 𝜎3′ 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
sin ∅ = = ′ sin ∅ = ′ ′ = 2 2 = 0.3330
𝑂𝐴 𝜎1 + 𝜎3′ 𝜎1 + 𝜎3 552𝑘 𝑁Τ𝑚 + 276𝑘 𝑁Τ𝑚
2 ∅ = 19.450
b. Sudut 𝜃
∅ 0 0
19.450
𝜃 = 45 + = 45 + = 54.730
2 2

c. Tegangan normal dan tegangan geser pada bidang keruntuhan.


Tegangan normal pada bidang keruntuhan.
𝜎1′ + 𝜎3′ 𝜎1′ − 𝜎3′
𝜎′ = + cos 2𝜃
2 2

552𝑘 𝑁Τ𝑚2 + 276𝑘 𝑁Τ𝑚2 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
𝜎 = + cos 2𝑥 54.73
2 2
𝜎 ′ = 368.03 𝑘 𝑁Τ𝑚2

32
Solusi:

Tegangan geser pada bidang keruntuhan.


𝜎1′ − 𝜎3′ 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
𝜏𝑓 = sin 2𝜃 𝜏𝑓 = sin 2 𝑥 54.73 = 130.12 𝑘 𝑁Τ𝑚2
2 2
d. Tegangan normal maksimum (terbesar) yang menyebabkan keruntuhan pada bidang geser 𝜃 = 450


𝜎1′ + 𝜎3′ 𝜎1′ − 𝜎3′
𝜎 = + cos 2𝜃 dengan memasukan 𝜃 = 450 , maka:
2 2

552𝑘 𝑁Τ𝑚2 + 276𝑘 𝑁Τ𝑚2 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
𝜎 = + cos 2𝑥 45
2 2
𝜎 ′ = 414 𝑘 𝑁Τ𝑚2
e. Tegangan geser yang dapat menyebabkan keruntuhan pada bidang 𝜃 = 450

𝜏𝑓 = 𝜎 ′ tan ∅ = 414 𝑘 𝑁Τ𝑚2 tan 19.450 = 146.2 𝑘 𝑁Τ𝑚2


Tegangan geser yang timbul pada bidang tersebut adalah:
𝜎1′ − 𝜎3′
𝜏𝑓 = sin 2𝜃
2
552𝑘𝑁/𝑚2 − 276𝑘𝑁/𝑚2
𝜏𝑓 = sin 2 𝑥 45 = 138 𝑘𝑁/𝑚2
2
Karena 𝜏𝑓 = 138 𝑘𝑁/𝑚2 < 146.2 𝑘 𝑁Τ𝑚2 , maka keruntuhan terjadi dibidang tegangan maksimum 33
Contoh 3

Dua buah benda uji dari tanah lempung yang sama mula-mula dikonsolidasi dengan tegangan penyekap sebesar
6000 kN/m2. Kemudian kedua benda uji tersebut diuji dengan cara air teralirkan – terkonsolidasi (triaksial CD)
dengan tekanan penyekap yang berbeda. Hasil kedua uji benda tersebut adalah sebagai berikut:

Benda uji 1 : 𝜎3 = 70 𝑘𝑁/𝑚2 Benda uji 2 : 𝜎3 = 160 𝑘𝑁/𝑚2


∆𝜎𝑑 𝑓 = 130 𝑘𝑁/𝑚2 ∆𝜎𝑑 𝑓 = 223.5 𝑘𝑁/𝑚2

a. Tentukan parameter-parameter tanah dari kekuatan geser (𝑐′ dan ∅) pada sampel tanah tersebut?
b. Gambarkan lingkaran Mohr hasil pengujian
Solusi:

Untuk Benda uji 1, tegangan-tegangan pada saat runtuh: Untuk benda uji 2, tegangan-tegangan utamanya :
𝜎3′ = 𝜎3 = 70 𝑘𝑁/𝑚2 𝜎3′ = 𝜎3 = 160 𝑘𝑁/𝑚2
𝜎1′ = 𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 70𝑘𝑁/𝑚2 + 130𝑘𝑁/𝑚2 𝜎1′ = 𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 160𝑘𝑁/𝑚2 + 223.5𝑘𝑁/𝑚2
𝜎1′ = 200𝑘𝑁/𝑚2 𝜎1′ = 385.5𝑘𝑁/𝑚2

34
Solusi:

Kedua benda ini terkonsolidasi berlebih, Sudut geser kedua benda tesebut adalah:
′ ′ 0.5
−1 𝜎1(1) −𝜎1(2) 200−383.5 0.5
∅1′ = 2 tan ′ ′ − 450 =2 tan−1 − 450 = 200
𝜎3(1) −𝜎3(2) 70−160

Kohesi dari pengujian kedua benda tersebut adalah:


′ ′ ∅′1 20
𝜎1(1) − 𝜎3(1) tan2 45 + 200 − 700 tan2 45 +
2 2 = 20 kN/m2
𝑐′ = =
∅′ 20
2 tan 45 + 45 + 1 2 tan 45 +
2
2

35
Soal 5:

Pada sebuah tanah lempung yang terkonsolidasi normal, hasil uji triaksial kondisi drained adalah sebagai berikut:
o Confining pressure = 140 𝑘𝑁/𝑚2
o Deviator stress at failure = 263,5 𝑘𝑁/𝑚2

Tentukan:
a. Sudut geser, ∅
b. Sudut 𝜃, yang merupakan sudut antara bidang keruntuhan dengan bidang utama besar (major principle
plane)
c. Tegangan normal 𝜎 ′ , dan tegangan geser 𝜏𝑓 pada bidang keruntuhan
d. Tentukan besarnya tegangan normal efektif yang bekerja pada bidang dimana terdapat tegangan geser
maksimum (𝜃 = 450 )

36
Soal 6:

Hasil uji dua buah triaksial kondisi drained pada lempung jenuh air adalah sebagai berikut:
Benda uji 1 Benda uji 2
o Confining pressure = 69 𝑘𝑁/𝑚2 o Confining pressure = 120 𝑘𝑁/𝑚2
o Deviator stress at failure = 213 𝑘𝑁/𝑚2 o Deviator stress at failure = 258,7 𝑘𝑁/𝑚2

a. Tentukan parameter-parameter tanah dari kekuatan geser (𝑐′ dan ∅) pada sampel tanah tersebut?
b. Gambarkan lingkaran Mohr hasil pengujian

37
Solusi:

38
Solusi:

39

Anda mungkin juga menyukai