Slide - 8 Shear Strength of Soil
Slide - 8 Shear Strength of Soil
Slide - 8 Shear Strength of Soil
1
Introduction
Kekuatan geser tanah (shear strength) merupakan perlawanan internal tanah tersebut per satuan luas terhadap
keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser tanah. Untuk menganalisis masalah stabilitas tanah seperti
daya dukung, stabilitas lereng, dan tekanan tanah horizontal pada turap/tembok penahan tanah, maka harus
mengetahui sifat-sifat ketahanan tanah terhadap gaya gesernya.
2
Introduction
Shallow Foundation
Deep Foundation
3
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Mohr (1900) Mengemukakan teori tentang keruntuhan pada material, menyatakan bahwa keruntuhan terjadi pada
suatu material akibat kombinasi antara tegangan normal dan geser, dan bukan hanya akibat tegangan normal
maksimum atau tegangan geser maksimum saja.
cohesion
Jadi, hubungan antara tegangan normal dan geser pada
sebuah bidang keruntuhan dapat dinyatakan:
𝜏𝑓 = 𝑓 𝜎
𝜏𝑓 = Tegangan geser saat runtuh
𝜎 = Tegangan normal Garis keruntuhan menurut Mohr (1900)
4
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Coulomb (1776) Menyatakan bahwa untuk sebagian besar masalah-masalah mekanika tanah, garis keruntuhan
cukup didekati dengan sebuah garis lurus yang menunjukkan hubungan linear antara tegangan normal dan
geser.
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅
𝑐 = kohesi
∅ = sudut geser
Bila tegangan normal dan geser pada sebuah bidang dalam suatu
massa tanah:
- Pada titik A, maka keruntuhan geser tidak akan terjadi pada
bidang tersebut.
- Pada titik B (yang tepat berada pada garis keruntuhan), maka
keruntuhan geser akan terjadi pada bidang tersebut.
- Pada titik C tidaklah mungkin terjadi karena keruntuhan geser
Garis keruntuhan Mohr-Coulomb pasti sudah terjadi sebelumnya.
5
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Shear stress
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅
𝑐 = kohesi
Mohr-Coulomb failure
∅ = sudut geser
criteria
SF
∅′
c
’ Normal
𝜎3 𝜎1 stress
6
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Kemiringan Bidang Keruntuhan Akibat Geser
Untuk menentukan kemiringan bidang keruntuhan dengan bidang utama besar
(major principal plane), dimana bidang keruntuhan EF tersebut membentuk
sudut 𝜃 dengan bidang utama besar.
𝜎1 + 𝜎3 𝜎1 − 𝜎3
𝜎= + cos 2𝜃 Disubstitusikan ke persamaan:
2 2
𝜎1 − 𝜎3 𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 tan ∅
𝜏𝑓 = sin 2𝜃
2
𝜎1 − 𝜎3 𝜎1 + 𝜎3 𝜎1 − 𝜎3
sin 2𝜃 = 𝑐 + + cos 2𝜃 tan ∅ Pada kondisi runtuh akan
3 2 2
ditentukan oleh nilai
𝜎3 tan ∅ + 𝑐 minimum dari tegangan
𝜎1 = 𝜎3 +
1 utama besar 𝜎1 .
. sin 2𝜃 − cos2 𝜃 . tan ∅
2
𝑑 1
. sin 2𝜃 − cos2 𝜃 . tan ∅ = 0
𝑑𝜃 2
∅
𝜃 = 450 +
2
7
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Pada tanah jenuh air, besar tegangan normal pada suatu titik adalah sama dengan jumlah tegangan efektifnya
ditambah dengan tegangan air pori, atau
𝜎 = 𝜎′ + 𝑢
Tegangan tanah pada saat runtuh
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 − 𝑢 tan ∅
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 ′ tan ∅
o Nilai 𝑐 dari tanah pasir dan lanau anorganik adalah sama dengan nol.
o Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi-normal, nilai 𝑐 dapat dianggap sama dengan nol.
o Tanah lempung terkonsolidasi-lebih mempunyai harga 𝑐 > 0.
Tabel 1 Nilai Sudut geser tanah
8
Uji Geser Langsung (Direct shear test)
9
Uji Geser Langsung (Direct shear test)
11
Uji Geser Langsung (Direct shear test)
Uji geser langsung (Direct Shear) dapat dilakukan dengan 2 cara berdasarkan jenis alatnya :
1. Tegangan geser terkendali (stress-controlled), dimana penambahan gaya geser dibuat konstan dan diatur
Pada uji ini, tegangan geser diberikan dengan menambahkan beban mati secara bertahap, dan dengan
penambahan yang sama besar, sampai runtuh.
2. Regangan-terkendali (strain-controlled), dimana kecepatan geser yang diatur.
Pada uji ini, kecepatan gerak mendatar dilakukan pada bagian atas kotak metal sampi runtuh, pergerakan
geser horisontal diukur menggunakan arloji ukur (dial gage) horisontal. Perubahan volume dari sampel
tanah selama uji berlangsung juga dicatat seperti pada uji tegangan terkendali.
o Kelebihan pengujian regangan-terkendali (strain-controlled), pada pasir padat, tahanan geser puncak (tahanan
pada saat runtuh) dan tahanan geser pada titik setelah keruntuhan dapat diamati. Sedangkan pada uji tegangan-
terkendali, hanya tahanan geser puncak saja yang dapat diamati.
o Pada uji tegangan-terkendali (stress-controlled), besarnya tahanan geser puncak hanya dapat diperkirakan saja.
Ini disebabkan keruntuhan terjadi hanya pada tingkat tegangan geser sekitar puncak antara penambahan beban
sebelum runtuh sampai sesudah runtuh. Meskipun demikian, uji tegangan-terkendali lebih menyerupai keadaan
sesungguhnya keruntuhan di lapangan dari pada uji regangan-terkendali.
12
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test) Pada Pasir
Gambar potongan grafik hubungan antara tegangan geser dan perubahan ketinggian (tebal) dari sampel tanah
akibat perpindahan geser pada tanah pasir lepas dan pasir padat. Pengamatan ini dihasilkan oleh uji regangan-
terkendali (strain controlled).
Plot of shear stress and change in height of specimen against shear displacement for
loose and dense dry sand (direct shear test) 13
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test)
Uji direct shear biasanya dilakukan beberapa kali pada sebuah sampel tanah dengan bermacam-macam
tegangan normal. Harga tegangan-tegangan normal dan nilai 𝜏𝑓 yang didapat dengan melakukan beberapa kali
pengujian dapat digambarkan pada sebuah grafik dan selanjutnya kita dapat menentukan nilai parameter
kekuatan geser.
Persamaan untuk harga rata-rata garis yang
menghubungkan titik-titik dalam eksperimen
tersebut adalah:
𝜏𝑓 = 𝜎′ tan ∅′
(catatan: c = 0 untuk pasir dan 𝜎 = 𝜎′)
𝜏𝑓
∅′ = tan−1
𝜎′
Jika ultimate shear strength 𝜏ult dan normal stress
diketahui, maka diplot sebagai:
𝜏ult = 𝜎′ tan ∅′ult
𝜏𝑢𝑙𝑡
∅′ult = tan−1
𝜎′
Determination of shear strength parameters for a dry sand using the results of
direct shear tests
14
Jenis Uji Geser Langsung (Direct shear test)
15
Interpretasi Uji Geser Langsung (Direct shear test) Pada Lempung
Pada Gambar (a) diperlihatkan hasil-hasil pengujian direct shear kondisi drained (air teralirkan) pada tanah
lempung overconsolidated (terkonsolidasi lebih).
Pada Gambar (b) ditunjukkan Plot 𝜏𝑓 versus 𝜎′ yang dihasilkan dari pengujian sejumlah tanah lempung normally
consolidated (terkonsolidasi normal) dan lempung overconsolidated (terkonsolidasi lebih). Nilai 𝜎 = 𝜎′, dan 𝑐 = 0
untuk sebuah tanah lempung normally consolidated.
Results of a drained direct shear test on an overconsolidated clay [Note: Residual Failure envelope for clay obtained from drained direct shear
shear strength in clay is similar to ultimate shear strength in sand tests
16
Noted:
17
Contoh 1
Sebuah uji geser langsung dilakukan pada sampel tanah pasir kering berbentuk kotak. Ukuran sampel tanah adalah
5 cm x 5 cm x 2 cm. Gaya normal dan gaya geser pada saat runtuh adalah sebagai berikut:
Gaya Normal Gaya Geser
No
N N
1 20 12
2 30 18
3 70 42
4 100 60
Gaya normal
𝜎 = Tegangan normal =
Luas penampang lintang sampel tanah
Gaya geser
𝜏 = Tegangan geser =
Luas penampang lintang sampel tanah
18
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)
Diagram of triaxial test equipment (After Bishop and Bjerrum, 1960. With
permission from ASCE.)
19
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)
Ada tiga tipe standar dari uji triaksial yang biasanya dilakukan:
1. Consolidated-drained test (CD test) atau drained test
2. Consolidated-undrained test (CU test)
3. Unconsolidated-undrained test (UU test) atau undrainded test
20
Uji Geser Triaksial (Triaxial Test)
21
Uji Consolidated-drained Test (Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test
Pada pengujian ini, benda uji ditekan dengan tekanan Setelah confining pressure, 𝜎3 dilakukan, tegangan air
penyekap (confining pressure) 𝜎3 dari segala arah, pori dalam benda uji naik menjadi 𝑢𝑐 . Kenaikan
tegangan air pori ini dapat dinyatakan dalam bentuk
parameter tak-berdimensi.
𝑢𝑐
𝐵=
𝜎3
𝐵 = parameter tegangan pori oleh Skempton, (1954)
Untuk tanah yang jenuh air, B sama dengan 1,0.
𝑢𝑐 =0
22
Hasil Uji Consolidated-drained (CD test)
23
Hasil Consolidated-drained (CD test)
o Pipa aliran (drainage) tetap terbuka, terjadi disipasi akibat kelebihan tegangan air pori, dan kemudian
terjadi konsolidasi. Lama kelamaan, 𝑢𝑐 mengecil menjadi nol. Pada tanah-tanah yang jenuh air,
perubahan volume dari benda uji (∆𝑉𝑐 ) yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan dari
besarnya volume air pori yang mengalir ke luar. (Gambar a)
o Tegangan deviator, ∆𝜎𝑑 pada benda uji ditambahkan dengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban
sangat kecil). Selama pengujian ini, pipa aliran air dibiarkan tetap terbuka dengan demikian penambahan
beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut memungkinkan terjadinya disipasi penuh
dari tegangan air pori sehingga dapat diperoleh ∆𝑢𝑑 = 0 selama pengujian.
o Gambar b, Menunjukkan variasi tegangan deviator terhadap pertambahan regangan pada tanah pasir
renggang (loose sand) dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi-normal. Gambar c pada tanah pasir
(dense sand) padat dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.
o Gambar d, Menunjukkan perubahan volume benda uji, ∆𝑉𝑑 yang terjadi selama pemberian beban
tegangan deviator untuk tanah pasir renggang (loose sand) dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi-
normal. Gambar e untuk tanah pasir padat (dense sand) dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.
24
Consolidated-drained Test (Uji Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test
Karena tegangan air pori yang terjadi selama uji dapat sepenuhnya terdisipasi, maka dihasilkan:
- Tegangan penyekap (confining pressure) total dan efektif = 𝜎3 = 𝜎3′
- Tegangan aksial total dan efektif = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 𝜎1 = 𝜎1′
𝜎1′ adalah tegangan efektif utama besar (major principal stress) pada saat terjadi keruntuhan dan 𝜎3′ adalah
tegangan efektif utama kecil (minor principal stress) pada saat terjadi keruntuhan.
Pengujian yang sama pada sampel tanah dapat dilakukan beberapa kali dengan confining pressure 𝜎3 yang
berbeda-beda. Bila nilai tegangan-tegangan utama besar, 𝜎1 dan kecil, 𝜎3 pada setiap uji tersebut dapat
diketahui, maka dapat digambarkan lingkaran-lingkaran Mohr-nya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya
(failure envelope).
25
Consolidated-drained Test (Uji Air-Teralirkan Terkonsolidasi )/ CD test
Bentuk garis keruntuhan untuk tegangan-tegangan efektif dari pengujian pada tanah pasir lepas dan tanah lempung
terkonsolidasi-normal. Koordinat titik singgung garis keruntuhan dengan lingkaran Mohr (yaitu titik A) menunjukkan
besarnya tegangan-tegangan (normal dan geser) pada bidang keruntuhan dari sampel tanah yang diuji.
Effective stress failure envelope from drained tests on sand and normally consolidated clay 26
Sudut Geser Kondisi Air Teralirkan (Drained) untuk Tanah lempung (Overconsolidated Clay)
Kondisi terkonsolidasi-lebih akan terjadi bila suatu sampel tanah lempung yang pada mulanya dikonsolidasi
dengan confining pressure sebesar 𝜎𝑐 = 𝜎𝑐′ dan kemudian dibolehkan mengembang (dilate) dengan menurunkan
confining pressure menjadi 𝜎3 = 𝜎3′ .
o Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial kondisi
air teralirkan (CD) pada sampel tanah lempung
terkonsolidasi-lebih akan membentuk cabang (𝑎𝑏 dan 𝑏𝑐).
𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎 ′ tan ∅1
27
Noted:
Pelaksanaan uji triaksial dengan metode consolidated-drained (air teralirkan-terkonsolidasi) pada tanah lempung
biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal ini karena kecepatan penambahan tegangan
deviator lambat sekali agar dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya dari dalam benda uji. Inilah
sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan UU lebih disukai).
Sudut Geser Kondisi Drained untuk Tanah lempung Normally Consolidated Clay
28
Aplikasi Penggunaan Uji Consolidated-Drained Test (CD)
29
Contoh 2
Suatu uji triaksial cara air teralirkan terkonsolidasi (CD) dilakukan pada tanah lempung terkonsolidasi normal,
hasilnya adalah sebagai berikut:
𝜎3 = 276 𝑘𝑁/𝑚2
∆𝜎𝑑 𝑓 = 276 𝑘𝑁/𝑚2
Tentukan:
a. Sudut geser, ∅
b. Sudut 𝜃, yang merupakan sudut antara bidang keruntuhan dengan bidang utama besar (major principle
plane)
c. Tegangan normal 𝜎 ′ , dan tegangan geser 𝜏𝑓 pada bidang keruntuhan
d. Tentukan besarnya tegangan normal efektif yang bekerja pada bidang dimana terdapat tegangan geser
maksimum (𝜃 = 450 )
e. Terangkan mengapa keruntuhan geser terjadi pada bidang geser dengan pada soal (b), tidak pada bidang
yang mempunyai tegangan geser maksimum (𝜃 = 450 ).
30
Solusi:
31
Solusi:
a. Lingkaran Mohr dan garis keruntuhan dapat dilihat pada gambar, dimana:
𝜎1′ − 𝜎3′
𝐴𝐵 2 𝜎1′ − 𝜎3′ 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
sin ∅ = = ′ sin ∅ = ′ ′ = 2 2 = 0.3330
𝑂𝐴 𝜎1 + 𝜎3′ 𝜎1 + 𝜎3 552𝑘 𝑁Τ𝑚 + 276𝑘 𝑁Τ𝑚
2 ∅ = 19.450
b. Sudut 𝜃
∅ 0 0
19.450
𝜃 = 45 + = 45 + = 54.730
2 2
32
Solusi:
′
𝜎1′ + 𝜎3′ 𝜎1′ − 𝜎3′
𝜎 = + cos 2𝜃 dengan memasukan 𝜃 = 450 , maka:
2 2
′
552𝑘 𝑁Τ𝑚2 + 276𝑘 𝑁Τ𝑚2 552𝑘 𝑁Τ𝑚2 − 276𝑘 𝑁Τ𝑚2
𝜎 = + cos 2𝑥 45
2 2
𝜎 ′ = 414 𝑘 𝑁Τ𝑚2
e. Tegangan geser yang dapat menyebabkan keruntuhan pada bidang 𝜃 = 450
Dua buah benda uji dari tanah lempung yang sama mula-mula dikonsolidasi dengan tegangan penyekap sebesar
6000 kN/m2. Kemudian kedua benda uji tersebut diuji dengan cara air teralirkan – terkonsolidasi (triaksial CD)
dengan tekanan penyekap yang berbeda. Hasil kedua uji benda tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tentukan parameter-parameter tanah dari kekuatan geser (𝑐′ dan ∅) pada sampel tanah tersebut?
b. Gambarkan lingkaran Mohr hasil pengujian
Solusi:
Untuk Benda uji 1, tegangan-tegangan pada saat runtuh: Untuk benda uji 2, tegangan-tegangan utamanya :
𝜎3′ = 𝜎3 = 70 𝑘𝑁/𝑚2 𝜎3′ = 𝜎3 = 160 𝑘𝑁/𝑚2
𝜎1′ = 𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 70𝑘𝑁/𝑚2 + 130𝑘𝑁/𝑚2 𝜎1′ = 𝜎1 = 𝜎3 + ∆𝜎𝑑 𝑓 = 160𝑘𝑁/𝑚2 + 223.5𝑘𝑁/𝑚2
𝜎1′ = 200𝑘𝑁/𝑚2 𝜎1′ = 385.5𝑘𝑁/𝑚2
34
Solusi:
Kedua benda ini terkonsolidasi berlebih, Sudut geser kedua benda tesebut adalah:
′ ′ 0.5
−1 𝜎1(1) −𝜎1(2) 200−383.5 0.5
∅1′ = 2 tan ′ ′ − 450 =2 tan−1 − 450 = 200
𝜎3(1) −𝜎3(2) 70−160
35
Soal 5:
Pada sebuah tanah lempung yang terkonsolidasi normal, hasil uji triaksial kondisi drained adalah sebagai berikut:
o Confining pressure = 140 𝑘𝑁/𝑚2
o Deviator stress at failure = 263,5 𝑘𝑁/𝑚2
Tentukan:
a. Sudut geser, ∅
b. Sudut 𝜃, yang merupakan sudut antara bidang keruntuhan dengan bidang utama besar (major principle
plane)
c. Tegangan normal 𝜎 ′ , dan tegangan geser 𝜏𝑓 pada bidang keruntuhan
d. Tentukan besarnya tegangan normal efektif yang bekerja pada bidang dimana terdapat tegangan geser
maksimum (𝜃 = 450 )
36
Soal 6:
Hasil uji dua buah triaksial kondisi drained pada lempung jenuh air adalah sebagai berikut:
Benda uji 1 Benda uji 2
o Confining pressure = 69 𝑘𝑁/𝑚2 o Confining pressure = 120 𝑘𝑁/𝑚2
o Deviator stress at failure = 213 𝑘𝑁/𝑚2 o Deviator stress at failure = 258,7 𝑘𝑁/𝑚2
a. Tentukan parameter-parameter tanah dari kekuatan geser (𝑐′ dan ∅) pada sampel tanah tersebut?
b. Gambarkan lingkaran Mohr hasil pengujian
37
Solusi:
38
Solusi:
39