Tiroidektomi
Tiroidektomi
Tiroidektomi
diketahui.
▪ Riwayat penyakit jantung, paru, keganasan di
keluarga disangkal.
▪ Riwayat keganasan disangkal.
▪ Riwayat pernah operasi atau dirawat disangkal.
▪ Riwayat TB disangkal.
▪ Riwayat asma dan alergi disangkal
STATUS GENERALIS
GCS : 15 (E4M6V5)
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Sakit sedang
Laju pernafasan : 18x
Laju nadi : 71x
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Suhu badan : 36.9°C
Sp. O2 : 100%
BB/TB/IMT : 79 kg/160 cm/24.2
->overweight
PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM DESKRIPSI
Kepala Normosefali
Rambut hitam,merata,tidak mudah
lepas
Wajah Simetris
Mata Konjungtiva anemis -/-
Pupil bulat isokor 3mm/3mm,RCL
+/+, RCTL +/+
Pergerakan bola mata : normal ke
segala arah
Leher Tidak terdapat perbesaran KGB
Tampak benjolan bilateral,
simetris kiri dan kanan,
permukaan rata, nyeri tekan (-),
Hidung Simetris, deviasi septum (-),
nafas cuing hidung (-)
Mulut Bibir tidak kering ,gusi tidak
berdarah, lidah tidak kotor, tonsil
T1-T1 tenang, faring tidak
hiperemis.
Thoraks Inspeksi : Bentuk simetris,
retraksi intercostal (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi
substernal (-)
cm pada thyroid kanan degan CDFI tidak tapak peningkatan vaskularisasi intralesi
Lobus Kiri:
● Kutis dan subkutis baik
● Ukuran ± 1,69 x 1,.06 x 2,64cm
● Tak tampak lesi fokal
● Echostruktur parenkim homogen
Isthmus : Tampak pula nodul hipoechoic heterogen batas relaif tegas ukuran ± 2,04
x 1,27 cm yang dengan CDFI tidak tampak peningkatan vaskularisasi intralesi
keluarga: -
Evaluasi Pre Anestesi
▪ Obstruksi jalan napas : -
▪ Thoraks/abdomen : dalam batas normal
▪ Wajah : dalam batas normal
▪ Buka mulut (3 jari) : ya
▪ Jarak thyromental (3 jari) : ya
▪ Skor Mallampati : I
▪ Menggerakkan rahang ke depan : ya
▪ Fleksi dan ekstensi kepala dan leher: ya
▪ Penyangga leher : tidak
▪ Jalan nafas sulit : tidak
Plan of Care Anestesi
▪ Teknik anestesi yang telah direncanakan : ▫
Anestesia umum
▪ Monitoring alat invasif yang telah
direncanakan : -
▪ Kontrol nyeri yang telah direncanakan : -
▪ Risiko yang mungkin terjadi:
▫ Mual
▫ Obstruksi jalan nafas
Tanggal : 30/07/2019
Ruang OT : E
Dokter operator : dr. B, Sp.B(k)Onk
Prosedur : Total tiroidektomi
ANESTESI
A. Pengkajian Pra Induksi Jam: 14.30
Pasien sudah diidentifikasi (v)
Informed consent sudah ditandatangani (v)
Rekam medis sudah dibaca ulang (v)
Puasa 8 jam (v)
Mallampati (II)
Kondisi pasien: (v) tenang (v)sadar
TD: 159/739
N: 82x
RR: 18x
SpO2: 100%
Alergi: -
ANESTESI
B. Evaluasi Keselamatan Pasien Pengecekan
Mesin anestesi (v)
Tali pengaman terpasang (v)
Penyangga lengan (v)
Pressure point checked and padded (-)
Penyangga ketiak (-)
Tangan terlindungi (v)
Perawatan mata: (-)
ANESTESI
C. Alat Monitoring D. Teknik Anestesi ▪
▪ Stetoskop Umum: ▫ Preoksigenasi
▪ NIBP (kiri) ▫ Intravena ▫ Inhalasi
▪ ECG, lead II
▪ Pulse oxymeter
▪ Selimut penghangat
▪ Intravena
ANESTESI
E. Manajemen Jalan Napas
▪ Mask
(udara)
▪ Stylet
▪ Percobaan : II
FiO2 52 52 52 52 52 52 52 52 52
End 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Tidal
CO2
EKG SR SR SR SR SR SR SR SR SR
TDS 100 123 110 125 127 122 116 123 129
TDD 80 56 56 90 87 65 76 58 60
PR 76 78 85 77 100 98 80 83 78
Posisi Supine
RR 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14:30 14:45 15:00 15:15 15:30 15:45 16:00 16:15 16:30
O2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
(lpm)
N2O 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
(lpm)
Sevofl 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
urane
Midaz 2,5
olam mg
Fenta 100 50
nyl mcg mcg
Propof 200
ol mg
Atracu 40 mg
rium
Ketor 50 mg
olac
TINJAUANPUSTAKA
DIFFICULT AIRWAY
DEFINISI
Kesulitan jalan nafas didefinisikan sebagai
situasi klinis di mana anestesiologis
konvensional terlatih mengalami kesulitan
dengan ventilasi masker di saluran napas
bagian atas, kesulitan intubasi trakea, atau
keduanyaDipengaruhi oleh faktor pasien,
kemampuan praktisi, clinical setting.
KLASIFIKASI ASA
Kesulitan ventilasi dengan sungkup atau
supraglottic airway (SGA) (mis., Laryngeal mask airway
[LMA], intubasi LMA [ILMA], tabung laryngeal):
Ketidakmampuan untuk memberikan ventilasi yang
memadai karena satu atau lebih masalah berikut:
masker atau segel SGA yang tidak memadai, kebocoran
gas yang berlebihan, atau resistensi berlebihan terhadap
masuknya gas atau keluarnya gas
Ketidakmampuan dari ahli anestesi yang berpengalaman
dihembuskan,
tidak ada atau tidak memadai pengukurn spirometri dari
masih terlihat
sampai leher
2 – Jari antara thypiod sampai dasar dari
mandibula
1 - Jari. Subluksasi mandibula
Movement of the neck
Malformation of the Skull (S), Teeth (T), Obstruction
(O), Pathology (P) STOP
S = Skull (Hidrocephalus dan mikrocephalus)
T = Teeth (Buck, protruded, & gigi ompong,
1. Intubasi sadar
• Intubasi endotrakea dalam keadaan pasien sadar
dengan anestesi topikal
• Mencegah aspirasi pada kasus trauma berat pada
muka, leher,perdarahan, usus, serta kesulitan jalan
nafas
• Kombinasi obat premedikasi digunakan untuk
menghilangkan kecemasan, memberikan jalan napas
yang jelas dan kering, dan mencegah aspirasi isi
lambung antara lain seperti diazepam, fentanyl atau
petidin untuk mempermudah kooperasi pasien tanpa
harus menghilangkan refleks jalan napas atas (yang
harus mencegah apirasi)
Spray lidokain 2% pada lidah dan farings,
tetapi jangan kena plika vocalis.
Midazolam dalam dosis 20 sampai 40 mg /
regurgitasi lambung
Ada 4 tipe LMA yang biasa digunakan:
I-Gel yang menggunakan gel sebagai occluder
menyebar ke laring
Terdapat Frank pus pada mulut
TEKNIK INTUBASI
Intubasi oral atau nasal dapat dilakukan pada
pasien sadar atau teranestesi.
Intubasi dapat dilakukan dengan laringoskopi
dikonfirmasi (aspirasi
udara) 4ml lidokain 4%
diinjeksi ke trakea saat
akhir dari ekspirasi
Inhalasi yang dalam dan
hiperpireksia,takikardi,altered cpnsciousness
(agitasi,delirium,koma)
ETIOLOGI
Graves disease (paling sering)
Solitary toxic adenoma or toxic multinodular
goiter
Rare cause :