Pemeriksaan Laboratorium Dm-Lipid

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 51

 Beberapa tujuan pemeriksaan laboratorium pada DM:

- Kepentingan diagnosis
* Pemeriksaan untuk menunjang diagnosis
* Pemeriksaan untuk diagnosis banding
- Kepentingan pemantauan dan penentuan kualitas
pengendalian
- Mengetahui terjadinya komplikasi
- Self monitoring penderita
 Glukosa Urin
bertujuan untuk memperkirakan kadar glukosa darah
dengan cepat, mudah dan murah tetapi derajat
ketelitiannya rendah.
Pada ginjal normal batas ambang terhadap glukosa
adalah 180 mg% sehingga bila kadarnya melebihi nilai
ambang akan diekskresikan ke urin.
Penampungan urin sebaiknya dilakukan 30’ setelah
vesica urinaria dikosongkan agar kadar glukosa dalam
urin dapt menggambarkan kadar glukosa darah pada
saat itu.
Beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi
interpretasi:
 Pada usia lanjut terjadi penurunan filtrasi glomerulus
akibat sklerosis sehingga menaikkan ambang ginjal
terhadap glukosa  rendah palsu
 Pada wanita hamil terjadi penurunan ambang ginjal
terhadap glukosa  glukosuria renal
 Pada penderita infeksi saluran kemih bagian bawah
terdapatnya bakteri pada urin akan menurunkan kadar
glukosa urin  rendah palsu
 Kadar Glukosa darah

• Diagnosis DM harus ditegakkan atas dasar


pemeriksaan glukosa darah, tidak dapat hanya
berdasarkan pemeriksaan glukosa urin saja.
• Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, puasa yang
diikuti tes toleransi glukosa oral (TTGO)
Bukan DM Belum pasti DM DM

GDS

-Plasma vena < 110 110 - 199 >/= 200

- Kapiler < 90 90 - 199 >/= 200

GDP

- Plasma vena < 110 110 - 125 >/= 126

- Kapiler < 90 90 -109 >/= 110


 Cara pelaksanaan TTGO:
• 3 hari sblm pemeriksaan makan seperti biasa
• Kegiatan jasmani dilakukan seperti biasa
• Puasa selama 10-12 jam
• Periksa kadar glukosa puasa
• Berikan glukosa 75 gr (dewasa) ata 1,75 gr/kgBB
(anak) dilarutkan dalam 250 ml air, diminum selama
5’
• Periksa kadar glukosa darah 1 atau 2 jam setelah
beban glukosa
Kriteria Diagnostik Diabetes Melitus:

 Kadar GDS plasma vena >/= 200 mg/dl atau


 Kadar GDP (plasma vena) >/= 126 mg/dl atau
 Kadar Glukosa plasma >/= 200 mg/dl pada 2 jam
sesudah beban glukosa 75 gram pada TTGO
 Kadar C-peptida darah
Dapat menggambarkan potensi sel beta untuk
memproduksi insulin
Dapat dipakai sebagai pegangan dalam penentuan
terapi substitusi insulin
pemeriksaan menggunakan metoda RIA
Pada DM kadar < org N
 Kadar Insulin darah
Untuk membedakan IDDM (tdk terdapat insulin) &
NIDDM (kadar rendah/ normal/ tinggi)
 Pemeriksaan HLA
Pemeriksaan HLA B dan DR utk memperjelas tipe DM.
NIDDM tak berkaitan dengan HLA
 Harian
- Reduksi urin
- Kadar GDP dan 2 jam PP
Pemeriksaan-pemeriksaaan tersebut hanya menggambarkan
keadaan 1-2x 24 jam yang lalu dan sangat dipengaruhi diit.

 Mingguan
- Kadar fruktosamin
Fruktosamin: Ketoamin hasil glikosilasi protein.
menggambarkan menggambarkan kualitias pengendalian selama
2-3 minggu yang lalu.
Metode: Kolorimetri
Pengendalian Kadar Fruktosamin serum
(mmol/L)
Normal 2,0 – 2,8

Memuaskan 2,8 – 3,2

Sedang 3,2 – 3,7

Jelek > 3,7


 Bulanan

Pemeriksaan HbA1c
HbA1c merupakan ikatan non enzimatik Glukosa
dengan N terminal valin pada rantai beta hemoglobin
yang bersifat permanen.
Proses tersebut berlangsung sepanjang umur eritrosit.
Prosentase HbA1c sesuai dengan kadar glukosa darah,
sehingga dapat dipakai sebagai tolok ukur kadar
glukosa darah selama 8 – 10 minggu.
metode pemeriksaan: RIA, ion exchange kromatografi
Semakin tinggi nilai HbA1c makin tinggi pula kadar
glukosa penderita
Kadar HbA1c Kadar Glukosa darah rata-
rata (mg%)
9 100

9 – 11 100 – 150

12 – 13 150 – 200

14 – 15 250

15 275
NILAI RUJUKAN & PENGGAMBARAN KUALITAS PENGENDALIAN KADAR
GLUKOSA DARAH PENDERITA DM

Kadar HbA1c Kualitas pengendalian

4-8 Normal

7 Memuaskan

10 Sedang

31 - 20 Jelek
 Akut:
- Glukosa darah ( hipo atau hiperglikemia)
- Ureum darah
- Analisa gas darah: Alkalosis/ asidosis
- Pemeriksaan elektrolit
- Keton urin

 Kronis:
- Mendeteksi infeksi (darah rutin, urin rutin)
- Mendeteksi nefropati (mikroalbumin urin, albumin
urin, protein urin)
 Mendeteksi kelainan hemoreologi
- Viskositas darah
- Hematokrit
- Gambaran darah tepi (rouleaux, clumping trombosit)
- Tes agregasi trombosit
- Lipoprotein
 Penderita khususnya yang mendapat terapi insulin
dapat memeriksa kadar glukosa darahnya atau
memeriksa reduksi urinnya.
 Keadaan yang memerlukan self monitoring:
- Pengobatan insulin intensif
- Sering terjadi hipoglikemi
- Glukosa darah sukar dikendalikan
- Kehamilan
 Cara memeriksa: Urin  carik celup, darah  alay
portabel
 Jenis sampel
- Serum  harus segera dipisahkan karena sangat
memungkinkan terjadi glikolisis akibat terjadinya
metabolisme glukos ayang tetap berlangsung.
- Hitung sel darah yang sangat tinggi menyebabkan
glikolisis berlebihan
- Suhu lingkungan tempat darah disimpan sebelum
pemisahan mempenbgaruhi tingkat glikolisis. Pada
suhu lemari pendingin glukosa stabil selama beberapa
jam di dalam darah
- Pada suhu kamar terjadi penurunan 1-2%
glukosa/jam
 Plasma  menggunakan antikoagulan khusus yang
bisa menghindari glikolisis yaitu Natrium fluoride
 Pengambilan darah pada lengan yang tidak diinfus
 Pengambilan darah pada lengan yang diinfus tetapi
aliran infus harus dihentikan dahulu sedikitnya 5’ dan
lengan diangkat untuk mengalirkan cairan infus
menjauhi vena-vena.
 Darah arteri, kapiler dan vena mempunyai kadar
glukosa yang setara pada kondisi puasa, sedangkan
setelah makan kadar vena lebih rendah daripada arteri
dan kapiler.
LIPID
Definisi
Senyawa yang menghasilkan asam lemak
melalui hidrolisis/kompleks alkohol yang
dapat bergabung dengan asam lemak untuk
membentuk ester
Fungsi
- sintesis hormon/prekursor hormon & vit
- Membantu pencernaan
- Simpanan energi
- Komponen fungsional & struktur membran
Sifat
Tidak larut dalam air, larut dalam pelarut
non polar (eter, kloroform, benzena)
Bloor 
 L.sederhana (lemak, lilin)
 L.campuran (fosfo, sulfo, amino-lipid,
serebrosida)
 L.derivat (as.lemak jenuh-tak jenuh,
gliserol, steroid, alkohol, aldehida lemak,
benda keton
Proporsi dalam darah 
Trigliserida (30%), fosfolipid (45%),
kolesterol (20%) bebas (25-30%)-ester
(70-75%), as.lemak bebas
 Td : asam lemak jenuh (saturated)
asam lemak tak jenuh (unsaturated)
 Manusia dapat mensintesis keduanya,
kecuali asam linoleat & asam linolenik
 Katabolisme
Dalam mitokondria
oksidasi
As lemak energi
Pembentukan keton

Kelaparan
Gangguan metab KH
 ß oksidase
Asam lemak asetyl coenzim A
(di hati)

as aseto asetat
keton bodies ß hidroksi butirat
aseton
ketosis
Peningkatan kadar kolesterol:
 Hipotiroid
 Atheroma
 Sindr nefrotik
 DM
 Kehamilan trimester akhir
Penurunan kadar kolesterol:
 Hipertiroid
 Malabsorbsi
 Penyakit hati masif
 Malnutrisi
 Anemia: hemolitik, pernisiosa
Cara pemeriksaan
- Disarankan puasa 8-12 jam (boleh tidak puasa)
- Jenis sampel : serum atau plasma EDTA
serum = 1,03 x plasma EDTA
- Prinsip pem : enzimatik
- Cara pem : - metoda direk
- metoda indirek
- Sampel  lipemik, ikterik, hemolisis, max 3
jam stlh sampling hrs segera dipisahkan.
Simpan 4°C (3hr), bbrp minggu: -20°C
- Nilai rujukan : 140-199 mg/dl (3,63–5,15
mmol/L)
 Terdiri dr 3 molekul karbon yg berikatan
dgn alkohol
 Terbagi atas :
1. Monogliserida : as lemak terikat pd C1
@ C2
2. Digliserida : as lemak terikat pd C1,2 @
C1,3
3. Trigliserida : as lemak terikat pd C1,2,3
 paling banyak (95%)
Metabolisme

lipase
TG gliserol + asam lemak
Dicerna di duoenum & ileum proksimal
Setelah diabsorbsi  resintesa di
epitel  TG + kolesterol +
apolipoprotein  kilomikron  pemb
limfe  duktus thorasikus  vena
jugularis
Gambaran plasma ≈ kadar TG

200 mg/dl  normal jernih


 300 mg/dl  keruh
 600 mg  seperti susu
Cara pemeriksaan

- Puasa 10 - 14 jam
- Prinsip pem :enzimatik (lipase)
- Sampel : serum @ plasma EDTA
- Faktor pengganggu : detergent, gliserol,
serum lipemik  hangatkan 37°C
- Nilai rujukan : < 150 mg/dl ( < 1,70 mmol/L)
- Jk kadar > 700 mg/dl  encerkan dg NaCl
@ plasma EDTA didiamkan 16 – 18 jam , 4°C
Lipid sulit ditransportasikan krn sifatnya
hidrofobik, shg perlu zat hidrofilik yg
disebut lipoprotein
Apolipoprotein adl protein yang menyusun
lipoprotein, td : apoliporotein A, B, C, D dan
E
Lipoprotein Elektroforesis
Kilomikron Asal band/origin

HDL 

VLDL Pre 

IDL Broad (antara 


dan pre )
LDL 
Lipoprotein

 Kilomikron
Btgjwab pd transport lipid di sal cerna
Komposisi :
Lipid : TG 86 – 94 %
Phospolipid 3 – 8%
Cholest 0,5 - 1%
Cholesteril ester 1 – 3%
Protein 1 – 2% (Apo A 1, A 4, E, C)
Half life pendek, shg hanya didapat stlh diet
tinggi lemak
Dari sal cerna  pemb limfe  duktus
thorasikus  v. jugularis  sirkulasi
sistemik
Di pemb limfe akan mdpt APO C dr HDL
Kadar tinggi  mengganggu pem kimia klinik
 hilangkan dulu dgn cara :
- tes plasma tegak
- ultrasentrifugasi
- diencerkan dgn NaCl fisiologis
- penggunaan blanko sampel
 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
Disintesis di hati
Sistesis dipacu oleh kelebihan energi
Komposisi :
Lipid : TG 55-65%
phospolipid 12-18%
Choles 6-8%
cholesteryl ester 12-14%
Protein 5-10% (Apo B, E, C)
Apo C yg dihasilkan akan ditransfer ke HDL
Estimasi kadar VLDL : TG/5
 IDL (Intermediate Density Lipoprotein)

LPL
VLDL IDL
Terdiri dr kolesterol & TG dlm jumlah yg
imbang
Merupakan prekursor LDL
 LDL (Low Density Lipoprotein)

Katabolisme  di hati & jar perifer


Penting utk sistesis hormon
Komposisi :
Lipid : TG 8-12%
Phospholipid 20-25%
Cholest 5-10%
Cholesteryl ester 35-40%
Protein 20-24% (Apo B)
Cara pemeriksaan

♪ Formula Friedewald
- diukur kolest, TG, HDL  asumsi bahwa
VLDL = 1/5 TG (kadar TG max 400 mg/dl)
- Rumus : LDL = kolest – ( HDL + TG/5 )
♫ Direk
Nilai rujukan : < 130 mg/dl (<3,4 mmol/L)
 HDL (High Density Lipoprotein)

Komposisi :
Lipid : TG 3-6%
Phospholipid 20-30%
Cholest 3-5%
Cholesteryl ester 14-18%
Protein 45-50% (Apo A I, A II, C, E)
Metabolisme belum jelas  dr VLDL ? atau
kilomikron ?
Berperan pd eflux kolesterol dari jar
perifer , dibawa ke hepar sbg asam
empedu
Terdiri dr :
- HDL 1 paling kecil molekulnya
- HDL 2 & 3
Pemisahan dgn cara : density gradient
centrifugation, ion exchange
chromatography, ultrasentrifugasi
Cara pemeriksaan

- Prinsip : mengendapkan VLDL & LDL


dgn metoda presipitasi  HDL yg ada
di supernatan dihitung kadarnya
- Sampel lipemik  ultrasentrifugasi
dulu
- Nilai rujukan :
♂ 35-65 mg/dl ( 0,91-1,68 mmol/L)
♀ 35-80 mg/dl (0,91-2,07 mmol/L)
 Metoda imunokimia :
ELISA, RIA, FIA, elektroimunoassay
 lebih baik
 Metoda non imunologis :
molecular sieve chromatography, iso electric
focusing, elektroforesis, poliacrylamide
Cara :
ultrasentrifugasi, elektroforesis, gelombang
filtrasi, membran filtrasi, antibodi
Elektroforesis lipoprotein :
HDL  menempati tempat α1 globulin
VLDL  menempati tempat α2 globulin
LDL  menempati tempat β globulin
Kilomikron  menempati tempat origin (asal)
 Puasa  10 – 14 jam (kecuali kolesterol), puasa
12-24 jam utk TG & lipoprotein
 Diet & aktivitas spt biasa
 Tidak sakit (akut, cedera, operasi)
 Tidak menggunakan obat yg mempengaruhi
lipid
 Tidak tjd penurunan berat badan drastis dlm 4
mg terakhir (BB stabil dlm 2 mg terakhir)
 Lipid & lipoprotein diperiksa pd seseorang
dlm keadaan stabil
 Istirahat 5 menit sebelum diambil darahnya
 Bendungan torniquet jangan terlalu lama
 Kolest & TG :
plasma EDTA x 1,03 = serum
 Pem fraksi lipoprotein  mengunakan
plasma EDTA
 Hiperlipoprotein
 kriteria Fredricson :
1. Tipe I kilomikron & TG  
2. Tipe II :
- homozigot  kolesterol > 600 mg
heterozigot  kolesterol > 300 mg
- IIa  VLDL & TG normal
IIb  VLDL & TG 
3. Tipe III  kolesterol & TG  
4. Tipe IV  TG & VLDL  
5. Tipe V  TG, VLDL, kilomikron 
Tipe Lipo  Chol TG Plasma Tegak

I kilomikron N   Cairan jernih dg lapisan


krim tebal di atasnya
IIa LDL  N Cairan jernih warna
kuning tua
IIb LDL &   Cairan sedikit keruh
VLDL
III IDL   Cairan keruh dg lapisan
krim tipis di atasnya
IV VLDL N-  Cairan keruh

V Kilomikron N-   Cairan keruh dg lapisan
& VLDL krim tebal di atasnya
 Hipolipoprotein

- LDL   hipo β lipoproteinemia


 hipo α lipoproteinemia
- HDL (-)  abetalipoproteinemia
- LDL (-)  an alfa lipoproteinemia
Basic approach yang harus dilakukan apabila
kita mencurigai seseorang dg kelainan
metabolisme lipid:
 Pengamatan plasma segar:
Apakah jernih – keruh – seperti “susu”
Warna: ikterik? Merah? Kuning muda?
 Periksa: Kolesterol, trigliserida, kilomikron (tes
plasma tegak: Puasa 12 jam, simpan 2-4°C selama
18-24 jam)
 Grundwald:
 Dengan hanya memeriksa kolesterol saja dapat
diketahui 60% dari semua kelainan metabolisme
lemak
 Dengan hanya memeriksa trigliserida saja dapat
diketahui 70% dari semua kelainan metabolisme
lemak
 Kombinasi kolesterol & trigliserida dapat
mendeteksi 95% kelainan metabolisme lemak.
 Bila TG > 150 mg/dl, kolesterol > 220 mg/dl 
pemeriksaan lanjutan
Seorang penderita DM, pria, 55 th, ingin
memeriksakan kadar kolesterol, TG, HDL,
VLDL
 Apa saran saudara, sehubungan dg sampling
Hasil : serum keruh, kolest 350 mg/dl, TG 700
mg/dl, HDL 25 mg/dl, LDL 150 mg/dl
 Apa komentar, interpretasi dan saran saudara

Anda mungkin juga menyukai