Trematoda
Trematoda
Trematoda
Disusun oleh :
1. Edy Susilo (1704019020)
2. Rizky Tanzil Liamali (1704019010)
3. Ade Mutiara Dwicahya (1804019017)
4. Hilma Azzahrah (1804019005)
5. Puput Putriyanti (1804019023)
6. Suci Fitriyanti (1804019010)
Trematoda (cacing isap)
• Trematoda berasal dari bahasa yunani Trematodaes yang berarti
punya lobang, bentuk tubuh pipih dorso ventral sperti daun.
Umumnya semua organ tubuh tak punya rongga tubuh dan
mempunyai Sucker atau kait untuk menempel pada parasit ini di luar
atau di organ dalam induk semang.
• Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat
pengisap. Alat penghisap terdapat pada mulut di bagian anterior. Alat
hisap (Sucker) ini untuk menempel pada tubuh inangnya makanya
disebut pula cacing hisap.
TREMATODA
Diagnosis
• Di daerah endemik gejala klinis
• Telur dalam tinja (diagnosis pasti)
Pengobatan
• Diklorofen
• Niklosamid
• Praziquantel
Prognosis , Epidemiologi
• Prognosis : infeksi berat kematian, tetapi apabila diobati sedini
mungkin >>> harapan sembuh
• Epidemiologi :
• Kebiasaan makan tumbuhan air mentah (tdk dimasak dgn sempurna)
• Pembudidayaan tumbuhan air di daerah yang tercemar dengan
kotoran manusia/ babi
Gastrodiscoides hominis
• Penyakit : Heterophyiasis
• Hospes : Manusia, kucing, anjing, rubah dan berbagai jenis burung.
• Penyebaran geografis: Mesir, Turki, Jepang, Korea, RRC, Taiwan, Filipina
dan Indonesia.
Morfologi dan daur Hidup
• Habitat cacing dewasa bagian tengah usus halus
• Bentuk piriformis, warna keabu-abuan.
• Permukaan ditutupi duri-duri seperti sisik
• Mempunyai 3 batil isap (mulut, perut & kelamin)
• Batil isap perut besar terletak 1/3 anterior.
• Mempunyai batil isap genital pada tepi posterior kiri batil isap perut.
• Dua testis lonjong terletak di lateral 1/5 posterior badan
• Ovarium kecil , uterus berkelok-kelok diantara dua sekum.
• Telur : berwarna coklat muda, mempunyai operkulum, ukuran 26,5-30 x
15-17 µ, berisi mirasidium.
• Mirasidium keluar berenang >> Hp. I (Keong air tawar/payau Pirenella,
Cerithidia,Semisulcospira) >>> di dlm Hp. I berubah mjd sporokista (S)
>>> R (R1-R2) >>> Serkaria >>>> Hp. II (ikan Mugil, Tilapia, Aphanius,
Acanthogobius, Clarias, dll).
• Di dlm Hospes II serkaria berubah menjadi Metaserkaria (bentuk infektif)
(otot-otot ikan)
• Infeksi >>> trjd apabila memakan daging ikan mentah/yg dimasak kurang
matang yg mengandung metaserkaria
• Pd ikan jenis Plectoglossus >> metaserkaria tdk msk ke dlm otot, tetapi
hinggap di sisik & sirip.
Patologi dan klinik
• Biasanya menyebabkan iritasi ringan pada usus halus.
• Pada infeksi berat terjadi diare kronis berlendir disertai nyeri kolik dan
rasa tidak enak pada abdomen dan nyeri tekan.
• Kadang-kadang cacing menembus dinding usus, sehingga telurnya
dapat masuk aliran limfe dan menyangkut di katup-katup jantung
payah jantung.
• Hal ini dilaporkan pada infeksi cacing Metagonimus dan Haplorchis
yokogawai.
• Telur cacing dewasa dpt bersarang di jaringan otak & menyebabkan
kelainan
• Infeksi berat tsb dpt menimbulkan mulas-mulas/kolik, diare berlendir &
nyeri tekan pd perut
Diagnosis : menemukan telur dalam tinja
Pengobatan : Prazikuantel atau tetraklor etilen
Epidemiologi: Yang merupakan sumber infeksi yaitu;
• Manusia, terutama pedagang ikan dan hewan seperti kucing, anjing
bila menderita infeksi.
• Ikan yang diproses kurang sempurna .
ECHINOSTOMATIDAE
• Echinostoma ilocanum
• E. malayanum
• E. revolutum
• E. lindoense (di Palu).
• E. recurvatum
• Penyakit : Ekinostomiasis
• Hospes : Manusia, tikus, anjing, burung, ikan dan lain-lain.
• Penyebaran Geografis : Filipina, Cina, Indonesia dan India.
Morfologi dan Daur Hidup
• Habitat : usus halus (cacing dewasa)
• Ciri-ciri khas :
• Duri-duri leher (collar sines) 37-51 buah letaknya dua baris berupa tapal kuda
melingkari bagian belakang dan samping batil isap mulut.
• Bentuk lonjong dg ukuran 2,5 mm – 15 mm x 0,4 – 3,5 mm.Warna agak merah ke
abu-abuan.
• Testis agak bulat, berlekuk-lekuk tersusun tandem di bagian posterior.
• Vitelaria sebelah lateral, 2/3 bgn hingga bgn posterior.
Echinostoma spp.
• Telur :
• 103-137 x 59-75 µ
• Mempunyai operkulum
• Telur (dlm tinja Manusia, burung, anjing, tikus, & ikan (3 mggu) dlm air
menetas >>> mirasidium >>> berenang bebas >>> Hp.I (keong kecil:
Anisus, Gyraulus, Lymnaea) >>> sporokista >>> Redia (R1, R2) >>>>
serkaria >>> Hp. II (keong besar: Vivipara, Bellamya, Pila, Corbicula)
>>> Metaserkaria (bentuk infektif)
• Siklus lengkap dari Telur :T-M-S-R (R1-R2)-SK-MS
• Infeksi terjadi apabila manusia memakan Hp. II (keong besar/sawah) yg
tidak matang yg mengandung Metaserkaria
Patologi dan Gejala Klinis
• Kerusakan ringan pada mukosa usustidak menimbulkan gejala
• Pada infeksi berat : radang kataral pada dinding usus, atau ulserasi
• Pada anak-anak diare, sakit perut, anemia dan edema
• Diagnosis : menemukan telur dalam tinja.
Pengobatan :
• Tetrakloroetilen
• Prazikuantel
Epidemiologi :
• Keong sawah merupakan sumber infeksi apabila tidak dimasak sampai matang.
• Metasercaria hidup & tumbuh >>> cacing dewasa.
Trematoda Darah
1. Schistosoma joponicum
2. Schistosoma mansoni
3. Schistosoma haematobium
Schistosoma joponicum
Schistosoma joponicum
• Kelas : Trematoda
• Subkelas : Digenea
• Ordo : Strigeidida
• Genus : Schistosoma
• Spesies : Schistosoma joponicum
Hospes :
• Hospesnya adalah manusia dan berbagai macam binatang seperti
anjing, kucing, rusa, tikus sawah (rattus), sapi, babi rusa dan lain-lain.
Parasit ini pada manusia menyebabkan oriental schistosomiasis,
skistomiasis japonika, penyakit Ktayama atau penyakit demam keong.
Klasifikasi
• Kingdom : Animalia
• Filum : Platyhelminthes
• Kelas : Trematoda
• Subkelas : Digenea
• Ordo : Strigeidida
• Genus : Schistosoma
• Spesies : Schistosoma haematobium
Hospes :
• Hospes definitif adalah manusia. Cacing ini meyebabkan skistomiasis
kandung kemih. Baboon dan kera lain dilaporkan sebagai hospes
reservoar.
Pencegahan
• Penyakit cacing dalam darah tidak ditularkan secara langsung dari satu ke orang lain.
Sebagian hidup cacing harus dihabiskan dengan hidup di dalam keong air jenis tertentu.
Program masyarakat dapat diadakan untuk membasmi keong-keong tersebut pada
lingkungan pemukiman agar mencegah penularan penyakit cacing pada manusia.
• Telur yang keluar dari tubuh cacing mungkin telah matang terdapat
padaSchistosoma,Chlonorchis,
Metagonimus dan Opisthorchis.Pada Schistosoma telur langsung
menetas di air,sedangkan pada Chlonorchis dan Metagonimus, baru
akan menetas jika masuk kedalam tubuh keong air.Keadaan telur
lainya yang perlu pematangan terlebih dulu di air, misalnya Fasciola,
Fasciolopsis dan Paragonimus.
Siklus Hidup Trematoda
Trematoda darah
• terdiri atas Schistosoma haematobium, S. mansoni, S.
japonicum dan S. mekongi.
Gejala Klinis