Farmakoterapi II Asma
Farmakoterapi II Asma
Farmakoterapi II Asma
ASTHMA
BY :
ADE SAFITRI
NURHIDAYAH HAFID
LISDAYANTI
NINING SETIA R.
IIS FAUZIAH
VIVI E.
SISKA WISYAWATI
AYU WIDYA
Menjaga kesehatan
Menjaga kebersihan lingkungan
Menghindarkan faktor pencetus
serangan penyakit asma
Menggunakan obat-obat antipenyakit
asma
Tujuan terapi
Kortikosteroid
Kortikosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam
mengurangi gejala penyakit asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara
bertahap kortikosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan
terjadinya serangan penyakit asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara
terhadap sejumlah rangsangan
Pengubah Leukotrien
Merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan
penyakit asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan
leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan
terjadinya gejala-gejala penyakit asma
Terapi Farmakologi Asma
1. Terapi
akupuntur
Akupuntur dapat
digunakan untuk
pengobatan asma
dengan mengetahui
titik-titik akupuntur yang
menyalurkan energi
untuk memperbaiki
ketidakseimbangan
pada tubuh.
2. Edukasi pasien
Edukasi pasien dan keluarga, untuk
menjadi mitra dokter dalam
penatalaksanaan asma.
Edukasi kepada pasien/keluarga
bertujuan untuk :
Meningkatkan pemahaman (mengenai
penyakit asma secara umum dan pola
penyakit asma sendiri)
Meningkatkan keterampilan
(kemampuan dalam penanganan
asma sendiri/asma mandiri)
Meningkatkan kepatuhan (compliance)
dan penanganan mandiri
Membantu pasien agar dapat
melakukan penatalaksanaan dan
mengontrol asma
3. Pengukuran peak flow meter
4. Identifikasi dan mengendalikan faktor
pencetus
5. Pemberian oksigen
6. Banyak minum untuk menghindari
dehidrasi terutama pada anak-anak
7. Kontrol secara teratur
8. Pola hidup sehat
Studi kasus
Yaya, seorang ibu muda dengan 2 orang
anak bekerja pada sebuah apotik. Minggu
lalu dia membeli seekor kucing cantik.
Beberapa hari ini ia mengeluh nafasnya
berbunyi. Ia menderita asma selama
beberapa tahun, tetapi hampir tidak pernah
mengalami masalah serius karena selalu
menggunakan Inhaler secara teratur. Ia
menyadari kalau asma tidak dikontrol
dengan baik akan menimbulkan masalah
serius pada dirinya. Akan tetapi kali ini ia
dibawa ke bagian emergensi rumah sakit
oleh suaminya karena selama beberapa
jam ini dia mengalami susah bernafas, ia
juga bingung dan disorientasi
Diagnosa: Asma akut karena allergen
Rencana : masuk rumah sakit, terapi
O2 aliran tinggi, salbulamol
nebulizer, oral prednisone
Riwayat obat: salbutamol 1 atau 2
semprotan 3 4 x sehari bila
diperlukan, salmeterol 2 semprotan
2x sehari, Beclometason 2
semprotan 2 x sehari secara teratur.
Pencetus asma pasien : Resiko bagi pasien yang tidak
cepat ditangani: bisa
alergen yaitu bulu kucing. menyebabkan lumpuh atau
Pencetus asma bisa di kematian karena kurangnya
kelompokkan kepada dua asupan O2 yang dibutuhkan
tubuh.
kelompok yaitu Faktor yang memperbesar resiko
penyempitan saluran nafas penyakit
dan inflamasi. Pada pasien 1. Infeksi virus saluran nafas (yang
ini berarti tejadi inflamasi. paling sering adalah rhinovirus,
virus yang lainnya adalah
Dimana pasien yang alergi :syncytial virus, parainfluenza
terhadap bulu kucing akan virus, coronavirus, dan influenza
mengalami reaksi inflamasi virus)
2. Faktor lingkungan dan pekerjaan
(ozone, sulfur dioksid, dan
komponen umum dari polusi
udara)
3. Faktor stress, depresi dan
Rencana terapi :