Farmakologi Molekuler

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI MOLEKULER

RESEPTOR SEROTONIN

OLEH : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


SITI MAIDARNIS (1401125) YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
DOSEN PENGAMPU : 2017
NOVIA SINATA, M.Si, Apt
Apa itu
farmakologi
molekuler ?

Farmakologi molekuler
adalah ilmu yang mempelajari
mengenai transduksi signal dan
mekanisme aksi obat pada berbagai
target aksi obat, meliputi kanal ion,
enzim, dan reseptor.
JENIS- JENIS RESEPTOR

RESEPTOR
KANAL ION

RESEPTOR
TERHUBUNG
PROTEIN G

RESEPTOR
TYROSINE
KINASE

RESEPTOR
INTI
RESEPTOR KANAL ION

RESEPTOR 5-
HT3
(SEROTONIN)
RESEPTOR
GLUTAMAT
NMDA
RESEPTOR
GABAA
RESEPTOR
ASETILKOLIN
NIKOTINIK
Apa itu
Serotonin ???

Serotonin adalah suatu neurotransmiter


monoamino yang disintesiskan pada neuron-
neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat
dan sel-sel enterokromafin dalam saluran
pencernaan.
Reseptor serotonin atau 5-hydroxytripetamin (5-
HT), tepatnya reseptor 5-HT3, serotonin merupakan
senyawa neurotransmitter monoamino yang terlibat
dalam berbagai penyakit yang cukup luas cakupannya
seperti, meliputi penyakit psikiatrik seperti : depresi,
kecemasan, skizoprenia dan gangguan obsesif
komplusif; sampai migran, gangguan makan dan
gangguan pencernaan (Ikawati, 2008).
STRUKTUR SEROTONIN

Serotonin berfungsi
sebagai pengatur tidur,
selera makan, dan
libido.
PENGELOMPOKAN RESEPTOR SEROTONIN

5-HT1 5-HT2 5-HT3


Letak SSP SSP Neronal
Kardiovaskuler Kardiovaskuler
Kulit Sistem Pernapasan
Ileum Sistem Urogenital
Platelet
Fungsi Penghambatan Depolarisasi Depolarisasi
Neuron Pengerutan Otot Rasa Nyeri
Pengerutan Penggerundulan Muntah
Pembuluh Platelet
Agonis 8-hidroksi-2- (N- (+) S--metil-5=HT 2-metil-5-HT
dipropil)
Aminotetralin
5-karbamoil
triptamin
Antagonis Metilsergida Ketanserin ICS 205-930
BIOSINTESIS SEROTONIN

biosintesis serotonin: bermula dari triptofan


dengan enzim triptofan hidroksilase dan asam
amino aromatik dekarboksilase menjadi serotonin

Serotonin diproduksi dalam neuron


presinaptik secara hidroksilasi dan
dekarboksilasi dari L-triptopan. Serotonin
kemudian masuk ke dalam vesikel, yang akan
disimpan sampai diperlukan untuk
neurotransmisi.
Serotonin diproduksi dalam neuron presinaptik secara hidroksilasi
dan dekarboksilasi dari L-triptopan. Serotonin kemudian masuk ke
dalam vesikel, yang akan disimpan sampai diperlukan untuk
neurotransmisi.
Setelah adanya stimulasi axon, serotonin dilepaskan menuju
intrasinaptik, reseptor serotonin presinaptik berfungsi untuk
menghambat exocytosis vesikel. Serotonin berikatan dengan
reseptor postsinaptik untuk memberi efek neurotransmisi.
Mekanisme reuptake mengembalikan serotonin ke dalam
sitoplasma neuron presinaptik yang kemudian disimpan di vesikel.
Antiserotonin adalah
obat-obat yang dapat
melawan efek serotonin.

Obat antiserotonin bekerja


menghambat secara bersaing
(antagonis kompetitif) dengan
serotonin untuk menempati
reseptor serotonin yang sama
PENGGOLONGAN ANTISEROTONIN

Berdasarkan struktur kimia dan cara kerjanya , antiserotonin dibagi atas


empat golongan,yaitu:

Golongan antihistamin
termasuk siproheptadin, etilendiamin, dan fenotiazin.

Golongan alkaloid ergot


termasuk metisergid, asam lisergat dietilamid (LSD),
dan Bromo LSD.
Golongan senyawa indol
termasuk derivat gramin, harmin, triptamin, garam-garam
amonium-kuarterner dari N,N-dialkiltriptamin, dan indol
asetamidin.

Golongan penghambat adrenergik


termasuk fenoksibenzamin dan lain-lain. Penghambat adrenergik
dapat menghambat efek stimulasi jantung, vasokonstriksi
pembuluh darah, dan kontraksi uterus oleh serotonin
MEKANISME KERJA ANTISEROTONIN

Obat antiserotonin bekerja menghambat secara


bersaing (antagonis kompetitif) dengan serotonin
untuk menempati reseptor serotonin yang sama.
Oleh karena efek serotonin banyak macamnya,
terdapat bermacam2 mekanisme kerja
antiserotonin, misalnya:

LSD, metisergid dan siproheptadin bekerja


secara bersaing (antagonis kompetitif)
dengan serotonin dan tidak mempunyai efek
stimulasi.
Triptamin, golongan indol asaetamidin, dan guanidin
mempunyai efek yang sama dengan serotonin dosis
tinggi, yaitu mula-mula terjadi efek penghambatan,
kemudian diikuti efek perangsangan dan menyebabkan
desensitisasipada reseptor serotonin. Misalnya,
fenilbiguanid menghambat efek serotonin pada ujung
saraf, serta mempunyai efek stimulasi dan menginduksi
efek pada saraf yang sama (Biworo, 2008).
Umumnya obat antiserotonin memiliki efek
penghambatan yang tidak menetap, kecuali
fenoksibenzamin memiliki efek penghambatan
yang menetap (Biworo, 2008)
SEDIAAN

1.

SIPROHEPTADIN

Siproheptadin adalah suatu histamin yang


mempunyai efek antagonis serotonin. Efek
antiserotonin siproheptadin ini hampir sama
kuatnya dengan LSD, yaitu dapat menghambat
efek serotonin pada otot polos bronkus dan
uterus, serta dapat menghambat efek udema oleh
serotonin. (Departemen Farmakologi FKUI, 2007).
Indikasi klinis
1. Penyakit alergi karena memiliki efek
antihistamin dan efek antiserotonin
2. Pengobatan dumping syndrome pasca
gastrektomi dan hipermotilitas usus pada
karsinoid, berdasar efek antiserotoninnya
(Departemen Farmakologi FKUI, 2007).
Efek samping
Efek samping yang paling menonjol ialah sedasi. Berat
badan dapat bertambah. Hal ini mungkin akibat aktivitas
tubuh yang menurun karena mengantuk (efek sedasi).
Obat ini juga dikatakan dapat merangsang nafsu makan,
terutama pada anak (Departemen Farmakologi FKUI,
2007).
2.

PIZOTIFEN

Senyawa trisiklik ini memiliki struktur


dan sifat yang mirip antihistamin
Siproheptadin. Keduanya memiliki daya
antihistamin dan antiserotonin
berdasarkan blokade reseptor 5HT2 di
arteri dan saraf otak (Rani, 2009)
Efek Samping :
Indikasi : Efek samping yang paling sering
Terappi interfal migrain sama terjadi adalah rasa letih dan
dengan siproheptadin adakalanya kantuk yang bersifat sementara
zat ini digunakan untuk (sekitar 2 minggu), jarang pusing,
menstimulir nafsu makan mulut kering, mual, dan obstipasi.
(Tjay & Rahardja, 2007).
DOSIS

Dosis permulaan 0,5 mg sebelum tidur berangsur-


angsur dinaikkan dalam waktu 5 minggu sampai 3 dd
0,5 mg, atau sekaligus 1,5 mg sebelum tidur guna
menghindarkan merasa kantuk pada siang hari. Sebagai
stimulan nafsu makan 3 dd 0,5 mg (Tjay & Rahardja,
2007).
Farmakologi :
3.
Alkaloid ergot dan metisergid
menghambat efek
Metisergid vasokonstriksi serotonin pada
otot polos ekstravaskular
pembuluh darah dan digunakan
untuk terapi migraine
Metisergid adalah derivat
ergot yang memilikiefek
melawan stimulasi otot polos
pembuluh darah oleh
serotonin (Soemargo, 2005).
Penggunaan Klinis

1. Untuk pencegahan migraine dan sakit 2. Untuk pengobatan


kepala vaskular lain, termasuk
sindrom Horton malabsorbsi pada pasien
a. Pemakaian obat ini dapat karsinoid dan dumping
mengurangi frekuensi
dan intensitas serangan syndrome pasca
migraine. gastrektomi (Tjay &
b. Penggunaan profilaksis
mengurangi frekuensi
Rahardja, 2007).
dan intensitas serangan
sakit kepala.
Efek samping
Yang paling sering ialah gangguan saluran cerna
berupa: heartbum, diare, kejang perut, mual, dan
muntah. Efek samping lain ialah insomnia, kegelisahan,
euphoria, halusinasi, bingung, kelemahan badan, dan
nafsu makan hilang.
Ergotamin menstimulir maupun 4.
memblokir reseptor alfa-adrenerg
dan serotoninerg. Misalnya, Ergotamin
menstimulir reseptor 5HT1, khususnya
5HT1D dan memblokir reseptor alfa
(alfa boker) dengan efek vasodilatasi Dosis
ringan. Oral atau rektal 3-4 dd 1 mg, maksimal
4 mg per serangan dan 8 mg
seminggu. Sebaiknya dikunyah halus
sebelum ditelan untuk mempermudah
resorpsinya atau diletakkan di bawah
lidah (sublingual) (Tjay & Rahardja,
2007)
Efek Samping

Efek samping obat ini berupa mual, muntah, dan sakit


kepala mirip gejala migrain. Ergotamin tidak boleh
diberikan pada pasien jantung dan hipertensi. Wanita
hamil tidak boleh diberikan obat ini karena efek
toksisnya (Tjay & Rahardja, 2007).
Indikasi :
5. Ondansentron digunakan untuk
pencegahan mual dan muntah yang
berhubungan dengan operasi dan
Ondansentron pengobatan kanker dengan radioterapi
dan sitostatika. Dosis 0,1-0,2
mg/kg(Irawan, 2009).

Ondansentron di eliminasi dengan


cepat dari tubuh. Metabolism obat ini
terutama secara hidroksilasi dan
konjugasi dengan glukuronida atau
sulfat dalam hati (Departemen
Farmakologi FKUI, 2007)
Efek Samping
Ondansteron biasanya ditoleransi secara baik.
Keluhan yang umum ditemukan ialah konstipasi.
Gejala lain dapat berupa sakit kepala, flushing,
mengantuk, gangguan saluran cerna, dan lain-
lain (Irawan, 2009).

Kontraindikasi
Keadaan hipersensitivitas merupakan
kontraindikasi penggunaan ondansteron. Obat
ini dapat digunakan pada anak-anak. Obat ini
sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan dan
ibu masa menyusui karena kemungkinan
disekresi dalam ASI. (Departemen
Farmakologi FKUI, 2007).

Anda mungkin juga menyukai