(Kel 3) Pertumbuhan Dan Perkembangan Mandibula Dan TMJ

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

MANDIBULA DAN TMJ

Anggota kelompok 3:
Ayu Destrian 151610101020
Magdaleni Hasna 151610101025
Dani Agam Rahmadianto 151610101026
Indah Pratiwi 151610101027
Reza Hesti 151610101029
Retno Dewi Alfiyanti 151610101031
Anindya Wahyu K 151610101032
Risabela Aliyulita 151610101033
Annisa Lutfiyani 151610101034
Rindang Swandari 151610101036
Nindya Shinta 151610101037
Yosefin Maihanani 151610101038

MANDIBULA

TMJ

MANDIBULA
Mandibula terdiri dari 2 tulang yang
simetris yg berfusi pada midline di
area simfisis
Mandibula adalah tulang pipih
berbentuk U dg mekanisme
pertumbuhan melalui ossifikasi
endokondral dan intramembranosa

Menurut Proffit dan Fields (2007)


pertumbuhan mandibula ada 2 macam:
1. Pola pertama, bagian anterior mandibula
dan basis kranium tetap, sementara dagu
bergerak kebawah dan depan
2. Pola kedua, dagu dan korpus mandibula
hanya berubah sedikit sementara
pertumbuhan sebagian besar terjadi pada
tepi posterior ramus, koronoideus dan
kondilus mandibula (Yhow M S,2010)

Perkembangan prenatal
mandibula
Kartilago dan tulang mandibula
dibentuk dari neural crest dari neural
folds
bermigrasi ke ventral
berdiferensiasi menjadi tulang dan
jaringan ikat
Struktur pertama yang dibuat oleh
mandibula yaitu cabang nerves
mandibula dan nervus trigeminus
yang mengawali kondensasi
ektomesensim membentuk

Mandibula dihasilkan dr ossifikasi ektomesensim


pada hari ke 36-38.
Eksomesensim berinteraksi dengan epitelium
lengkung mandibula sebelum osifikasi primer
Membran yg mengalami osifikasi berada pada lateral
kartilago meckels, kemudian osifikasi menyebar ke
sekitar nervus alveolaris inferior dan cabang insisiv
lalu menyebar ke atas untuk membentuk cekungan
pembentukan gigi
Penyebaran ossifikasi intramembranosa ke arah
dorsal dan ventral membentuk korpus dan ramus
mandibula

Osifikasi endokrondal
Korpus mandibula bertambah panjang
melalui aposisi tepi posteriornya, sementara
ramus bertambah tinggi melalui osifikasi
endokondral pada kondilus dan remodeling
tulang. Selain tumbuh ke bawah dan ke
depan, mandibula juga tumbuh ke lateral
melaui aposisi permukaan lateral korpus,
ramus dan alveolaris mandibula. Untuk
mengimbangi aposisi lateral, terjadi resorpsi
pada permukaan lingualnya

Osifikasi endokrondal
Kartilago Meckels bagian dorsal
mengalami osifikasi untuk
membentuk dasar dari dua auditory
ossicles (malleus dan incus).
Ossicles ke tiga (stapes) berasal dari
kartilago dari lengkung faringeal
ketiga (kartilago Reicherts

Perkembangan kondilus
kondilaris
Kartilago aksesori sekunder muncul
antara minggu ke 10 dan 14 post
konsepsi untuk membentuk kepala
kondilus, bagian dari prosesus
koronoideus dan mental protuberance.
Penampilan dari kartilago sekunder
mandibula ini memisahkan diri dari
faringeal primer (Meckels)dan
kartilago kondrokranial.

Perkembangan kondilus
kondilaris
Kartilago sekunder pada kondilus
muncul pada minggu ke 10 post
konsepsi dengan tampilan bentuk
kerucut pada ramal region.

Perkembangan kondilus
kondilaris
Pada minggu ke 14, hasil pertama
dari adanya tulang endokondral
muncul pada regio kondilus. Kartilago
kondilus merupakan pusat
pertumbuhan yang sangat penting
untuk ramus dan korpus mandibula

Perkembangan kondilus
kondilaris
Pada pertengahan masa fetus, banyak
kartilago dengan bentuk kerucut
digantikan oleh tulang, yang mana pada
masa dewasa tidak akan berubah, yang
bertindak sebagai kartilago pertumbuhan
dan artikular.
Angka pertumbuhan kondilus meningkat
pada saat pubertas, puncaknya antara
12,5 tahun dan 14 tahun, dan normalnya
berhenti pada usia 20 tahun.

Pembentukan badan
mandibula
Penyebaran pembentukan tulang
dari pusat osifikasi tunggal
bertanggung jawab untuk
pembentukan body mandibula, dari
foramen mandibula posterior ke
daerah simpisis anterior.

Pembentukan ramus
mandibula
Osifikasi ramus di dahului oleh jaringan
fibroseluler yang penyebaran osifikasinya
langsung. Perkembangan ramus tidak
tergantung pada kartilago Meckels.
Ramus, bersama dengan kondilar dan
prosesus koronoid cepat terosifikasi dan
seluruh tulang nampak jelas pada minggu
ke 10. Nampak kartilago sekunder
mempengaruhi perkembangan di
prosesus tersebut.

Pertumbuhan kartilago
sekunder
Pertumbuhan mandibula lebih lanjut dipengaruhi
oleh kartilago sekunder (secondary cartilage), yaitu :
1. Kartilago kondilar (condylar cartilage)
Kartilago kondilar merupakan kartilago terbesar dan
muncul pada saat minggu ke- 12 masa
perkembangan embrio dan secara cepat membentuk
cone yang berperan besar dalam perkembangan
ramus. Kartilago ini dapat berkembang menjadi
tulang sejati melalui osifkasi endokondral. Tidak
semua kartilago kondilar mengalami osifikasi,
akibatnya ada sisa kartilago yang bertahan hingga
20 tahun.

Pertumbuhan kartilago
sekunder
2. Kartilago Koronoid (coronoid
cartilage)
Kartilago koronoid muncul saat bulan
ke 4 dari masa perkembangan
embrio. Kartilago koronoid ini
ukurannya melebihi batas anterior
dari koronoid process. Kartilago ini
bersifat sementara dan akan hilang
sebelum lahir

Pertumbuhan kartilago sekunder


3. Kartilago Symphyseal
Kartilago ini muncul di jaringan ikat
diantara ujung Meckels cartilage
tetapi sepenuhnya berdiri sendiri
(tidak bergantung pada Meckels
cartilage). Mereka akan hilang
setelah setahun pertama kelahiran

Temporomandibular joint
TMJ berkembang antara kondile mandibula dan tulang temporalis

kepala.
Perkembangan tulang TMJ dipisah oleh ruang berisi mesensim
Kartilago sekunder kondilaris terlihat antara 1-12 minggu dan

tumbuh kearah tulang temporalis


Mesensim berdiferensiasi membentuk jaringan ikat fibrous pararel

dan cleft yang terlihat pada tulang articular disc central


(meniscus) bergabung dengan kavitas

Pergerakan sendi peluru untuk perkembangan optimum kavitas

sendi dan perkembangan perlekatan otot pterygoid lateralis ke


disc
Apabila perkembangan joint dimobilisasi joint kavitas tidak

terbentuk dan terjadi ankilosis pada element element joint


Kondensasi mesensim pembentukan jaringan ikat fibrous

disekitar joint yang berperan untuk pembuatan kapsul


Pembentukan joint tercapai pada 12 tahun kehidupan

Sel yang berperan pada


perkembangan mandibula dan TMJ
Kartilago dan tulang mandibula
dibentuk dari sel embrio neural crest
yang berasal dari otak bagian tengah
(midbrain) dan belakang (hindbrain)
dari neural folds. Sel-sel ini bermigrasi
ke ventral untuk membentuk tonjolan
mandibula (dan maksila) pada wajah,
dimana mereka berdiferensiasi menjadi
tulang dan jaringan ikat.

Sel yang berperan pada


perkembangan mandibula dan TMJ
Pada bulan ke-5 masa kehidupan fetus,
semua cartilago sudah digantikan
sebagian besar oleh trabekula tulang.
Selama periode ini penebalan zona
cartilago akan berkurang perlahan-lahan
karena aktifitas proliferasi dari sel-sel
fibrosellular tumbuh lebih lambat,
sampai akhirnya cartilago menghilang
dan tulang pengganti membentuk seluruh
bagian prosesus kondilaris tersebut.

Sel yang berperan pada


perkembangan mandibula dan TMJ
Sel-sel lain yang berperan:
1. Mesensim
2. Tulang intramembranosa
3. Tulang rawan meckels

Struktur makroskopis mandibula


A. Korpus (body)
Merupakan bagian tengah yang melengkung horizontal, yang
membentuk dagu dan tempat tersusunnya gigi geligi rahang bawah.
Korpus mandibula mempunyai dua buah pinggir, yaitu :
1) Tulang alveolar
Merupakan tempat perlekatan dari gigi geligi. Terdapat delapan lekukan
dari masing masing belahan mandibula yaitu dua untuk gigi seri, satu
untuk gigi taring, dua untuk gigi premolar dan tiga untuk gigi molar. Pada
orang tua setelah gigi geligi tanggal lekukan ini tidak tampak karena
atropi tulang yang mengakibatkan berkurangnya lebar korpus mandibula.
2) Basis mandibula
Bagian tepi inferior mandibula yang tebal dan melengkug sampai tepi
inferior ramus dengan batasan gigi molar ke tiga.

B. Ramus
Merupakan bagian yang tegak berada di sebalah kiri
dan kanan selanjutnya bersatu dengan korpus pada
angulus mandibula. Ramus vertikal yang mengarah
keatas dari setiap ujung arkus yang horizontal terbagi
menjadi dua yaitu prosesus koronoid tipis yang runcing
tempat muskulus temporalis melekat dan kaput sendi
yang membentuk sendi dengan permukaan sendi pada
permukaan inferior temporalis membentuk artikularis
temporomandibula. Kondilus membentuk sendi tulang
temporal dan menjadi sendi mandibula

Struktur mikroskopis
mandibula

Struktur makroskopis dan


mikroskopis TMJ
Identifikasi struktur TMJ secara
makroskopis :
a. Maniskus --> berbentuk oval yang
terbagi 2, bagian atas antara meniskus
dengan artikularis tulang temporal dan
bagian bawah antara meniskus dengan
permukaan kondiloideus. Maniskus
terbentuk dari kolagen avaskular yang
berfungsi untuk stabilisasi kondilus
terhadap permukaan artikularis temporal.

Struktur makroskopis dan


mikroskopis TMJ
b. ligamen sphenomandibula -->
ligamen yang berbentuk tipis dan
pipih,yang berhubungan dengan
musculus pterygoideus externus
bagian atas. Fungsi musculus
pterygoideus adalah untuk
memungkinkan gerakan rotasi pada
saat membuka mulut.

Struktur makroskopis dan


mikroskopis TMJ
c. ligamen stylomandibula --> ligamen
yang berhubungan dengan musculus
masseter dan kelenjar parotis pada bagian
lateral
d. kapsul sendi --> kapsul yang
membentuk ligamen kapsular yang terdiri
dari jaringan ikat berserat putih yang
melekat pada di atas pinggir fossa artikularis
dan tuberkulum artikularis. Ligamen kapsular
melekat di sekeliling meniskus.

Struktur makroskopis dan


mikroskopis TMJ
Identikasi struktur TMJ secara mikroskopis :
a. Mesensim : berasal dari mesoderm yaitu
lapisan tengah pada embrio, memiliki pola
kromatin yang lebih kasar, keberadaan
mitokondria yang kurang terlihat, dan
sitoplasma yang jumlahnya sedikit hanya
serta memiliki sedikit atau bahkan tidak
memiliki retikulum endoplasma. memiliki
sifat pluripoten yaitu dapat berdiferensiasi
dan berproliferasi menjadi fibroblas.

Struktur makroskopis dan


mikroskopis TMJ
b. Kondroblas : sel bakal yang
berbentuk oval terletak di pinggir dari
kartilago. Kondroblas adalah bakal sel
kartilago.
c. Kondrosit : mempunyai inti yang
khas berbentuk bundar dengan
sebuah nucleus atau dua buah
nucleoli. Kondrosit terletak di dalam
lacuna ( celah ) berbentuk bulat.

d. Jaringan ikat fibrous : Struktur


kartilago fibrosa terdiri dari serabut
kolagen menutupi matriks ( sebagai
anyaman padat ). Matriksnya
berwarna gelap dan keruh. Serat
kolagen yang padat pada matriksnya
yang tidak teratur sehingga lebih
kaku dan kuat

Gangguan pada mandibula


1. Cherubism
Cherubism merupakan kelainan genetik yang melibatkan maksila
dan mandibula. Biasanya dijumpai pada anak usia 5 tahun. Tandatanda khas yaitu terjadinya pembesaran rahang, dan pembesaran
pipi
2. Cleidocranial dysplasia
Syndrome ini meliputi aplasia atau hipoplasia clavicula, malformasi
cranio-facial, multiple supemumarary dan unerupted gigi.
3. Treacher collins syndrome (Mandibulofacial dysostosis)
Pada penyakit ini sering terjadi anomali bilateral seperti berikut,
hipoplasi mid-face dan mandibula, cacat pada daun telinga, fissure
palpebral miring kearah bawah dan cacat pada kelopak mata
bawah.

Gangguan pada TMJ


Dislokasi

Terjadi bila kapsul dan ligamen temporomandibula mengalami


gangguan sehingga memungkinkan processus condylaris untuk
bergerak lebih ke depan dari eminensia articularis dan ke superior
pada saat membuka mulut. Kontriksi otot dan spasme yang terjadi
selanjutnya akan mengunci processus condylaris dalam posisi ini,
sehingga mengakibatkan gerakan menutup.
Artritis.

Keradangan sendi temporomandibula yang disebabkan oleh


trauma, atritis tertentu, dan infeksi. Trauma, baik akut atau pun
kronis, menyebabkan suatu keadaan progresif yang ditandai
dengan pembekakan, rasa sakit yang timbul, hilang dan
keterbatasan luas pergerakan sendi yang terlibat (Pedersen, 1996)

Spasme otot
Miospasme atau kekejangan otot, yaitu kontraksi tak
sadar dari satu atau kelompok otot yang terjadi
secara tiba-tiba, biasanya nyeri dan sering kali dapat
menimbulkan gangguan fungsi. Pada saat membuka
mulut mengunyah dan menutupkan gerakan akan
timbul rasa nyeri ekstraartikular.
Oklusi
Gangguan oklusi secara umum bisa langsung
diperiksa, yaitu misalnya gigitan silang, gigitan
dalam, gigi supraerupsi dan daerah tak bergigi yang
tidak direstorasi.

Stres
Walaupun stress dikatakan memiliki
peranan etiologis yang penting dalam
dialami penderita atau reaksi penderita
dalam menghadapinya. Beberapa
penderita akan mengalami kualitas
tidurnya menjadi rendah dengan mulai
timbulnya bruxism dengan keadaan
stres (Pedersen, 1996)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai