Tumbuh Kembang Kraniofasial Prenatal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Tumbuh Kembang Kraniofasial Prenatal - modul 303

1. Bagaimana proses terbentuknya bibir intra uterin (IU)? Jelaskan proses-proses terkait dan waktu pembentukannya. dimulai pada minggu ke-3 intra uterin. Mula-mula masih terbentuk tube dan terdiri dari 3 unsur yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm/entoderm. Pertumbuhan dan perkembangan oral / mulut dimulai dengan proses invaginasi lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut Stomodeum = Primitive Oral Cavry. Di samping itu terjadi pula proses invaginasi pada lapisan endoderm yang disebut Primitive Digestive Tract. Selanjutnya POC dan PDT saling mendekat hingga bertemu pada membran yang tipis disebut : Membrana Bucco Pharyngeal. Membran tersebut akhirnya pecah dan terjadilah hubungan yang sempurna antara POC dan PDT. Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus Selain proses tersebut terjadi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan pembentukan Branchial Apparatus, yaitu terdiri dari : A. Branchial Archess (lengkungan) B. Branchial Pouches (Konjungsi) C. Branchial Grooves (Celah) D. Branchial Membrane (Selaput) Mula-mula dibentu Branchial Arch I / Pharyngeal Arch I, kemudian dibentuk Branchial Arch I hingga IV, namun Branchial Arch V rudimenter / hilang sehingga Branchial Arch IV bergabung dengan Branchial IV. Dari Branchial Apparatus inilah akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang bawah, lidah larynx, pharynx, os hyoid, otot-otot wajah, ligamentum, arteri, vena, nervus, dll. Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches Yang pertama dibentuk adalah: Cavum tympanica Antrum Mastoideum Telinga tengah Tuba Eustachii Lalu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk Tonsila Palatina dan Fossa Supratonsilaris. Bagian Dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid inferior lalu bermigrasi kea rah dorsal glandula thyroid. Sedangkan bagian ventral berdiferensiasi membentuk primordial glandula thymus kemudian bermigrasi kea rah Caudal & Medial selanjutnya bagian kanan & kiri berfusi membentuk glandula thymus. Bagian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid superior kemudian bermigrasi ke dorsal glandula thyroid. Bagian ventral berdiferensiasi membentuk ultimo branchial body lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula thyroid. Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove Branchial Groove I akan membentuk meatus acusticus externus, sedangkan Branchial Groove yang lain akan hilang sehinga leher rata.

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Membrane Branchial Membrane I akan membentuk membrane tympanica sedangkan branchial membrane yang lain menghilang. Pertumbuhan dan Perkembangan Fasial (Muka) Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari 5 buah Fasial Promordia, yaitu : Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum Sepasang tonjolan Processus Maxillaris yang berasal dari Branchial Arch I, terlet,ak di Cranio Lateral Stomodeum. Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari Branchial Arch I, terletak di Caudal Stomodeum. Pertumbuhan dan Perkembangan Processus Fronto Nasalis Dimulai pada minggu ke-4 i.u. sebagai dua buah penebalan ectoderm yang terletak di latero processus fronto dan di atas stomodeumm disebut Nasal Placode. Setelah embrio berumur 5 minggu i.u., terjadi lagi dua buah penonjolan yang mengelilingi Nasal Placoda yang berbentuk tapal kudas yang disebut : Processus Nasalis Medialis (medial) Processus Nasalis lateralis (lateral) Selanjutnya Nasal Placoda akan menjadi dasar lekukan ke dalam dan membentuk Nasal Pit yang nantinya akan merupakan lubang hidung atau Nostril. Sedangkan kedua Processus nasalis medialis akan berfusi membentuk intermaxillary segment. Intermaxillary segmente akan mengalami pertumbuhan dasn pertumbuhan perkembangan dalam 2 arah yaitu : Ke arah caudal akan membentuik Phitrum Ke arah medial akan membentuk Septum nasi Palatum Primer (processus palatinus medialis) Premaxilla (yaitu tulang rahange atas bagian tengah yang menunjang gigi-gigi Sedangkan processus nasalis lateralis akan membentuk Ala Nasi (yang akan dipisahkan dari processus maxillaries oleh sulcus naso lacrimalis). Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Nasi Dimulai pada embrio umur kurang dari 6 minggu i.u., sebagai proses invaginasi pada nasal placode sebagai dasar lekukannya. Mula-mula dibentuk nasal pit, kemudian lekukan semakin meluas membentuk Saccus Nasalis. Soccus nasalis ini masih belum berhubungan dengan cavum oris karena masih dipisahkan oleh membrane oro nasal. Setelah embrio berusia 7 minggu itu., membrane oro nasal pecah, hingga terjadilah hubunan antara Cavum Nasi dan Cavum oris. Batas hubungan Cabum Nasi dan Cavum oris di belakang Palatum Primer disebut Primitive Choanae.5 Selain proses tersebut di atas, pada dinding Cavum Nasi terbentuk pula tonjolantonjolan yang disebut : Concha Nasalis Superior Concha Nasalisi Medius Concha Nasalis Inferior Dan dinding epitel atas Cavum Nasi (lapisan ectoderm) juga mengalami diferensiasi

membentuk serabu-serabu syafaf N, Olfaccorlus. Setelah palatun sekunder kanan dan kiri selesai berfusi dengan septum nasi, maka terbentuklah Cavum Nasi yang sempurna. Dengan demikian batas hubungan Cavum Nasi dan Cavum Orls kini di belakang palatum sekunder dan disebut Definitive Chonchae. Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang Rahang Atas Tulang rahang atas (os maxilla) berasal dari Branchial Arch I bagian atas. Disebut pula Processus Maxillaris. Pusat ossifikasi terletak pasda percabangan N. infra orbitalis menjadi N. alveolaris superior anterior dan N. alveolaris superior medius. Kemudian proses ossifikasinya berlanjut mula-mula ke arah posterior membentuk Processus Zygomaticus Ossis Maxillaris, kemudian ke arah Caudal membentuk Processus Alveolaris Ossis Maxillaris dan ke arah medial membentuk Processus Palatinus Ossis Maxillaris. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, di bagian pusat ossifikasinya membentuk Corpus Maxillia, hingga terbentuklah Os Maxilla yang lengkap.

2. Jelaskan proses terbentuknya lidah Pertumbuhan dan perkembangan lidah dimulai pada akhir minggu ke-4. Mula-mula dibentuk sebuah tonjolan di dasar pharynx, anterior foramen caecum disebut : Tuberculum Impar. Kemudian dibentuk pula 2 tonjolan di daerah lateral dari Tuberculum Impar, disebut : Tonjolan Lateral Lidah. Ketiga tonjolan tersebut berasal dari Branchial Arch I. Kemudian tonjolan lateral lidah berfusi membentuk 2/3 anterior lidah dengan garis fusi pada: Sulcus lingualis media (luar) Septum lingual (dalam) Sulkus terminalis berbentuk V, yang aspeknya adalah foramen caecum, memisahkan tubuh lidah bergerak dari akarnya yang cekat. Garis sulkus terminalis ditandai dengan 8-12 papila circumvalatate yang terbentuk pada bulan II IV IU Pertumbuhan dan perkembangan Papilla dan Taste Buds pada Lidah Mula-mula dibentuk papilla filiformis tanpa ada induksi syaraf sehingga tidak ada taste buds. Saat umur 54 hari dibentuk Papilla Circum Vallatae, lalu Papilla Foliatae Fungiformis yang diinduksi oleh chorda tympani (N. VII). Ketiganya terdapat taste buds. Lidah umumnya bertambah panjang, lebar, dan tebal 2 kali lipat antara lahir dan masa remaja, mencapai ukuran max pada usia 8 tahun. Pada tahap awal, pertumbuhan cenderung lebih besar dari ukuran mulut, mencerminkan peran awalnya, yaitu menghisap.

3. Jelaskan proses terbentuknya palatum Pertumbuhan dan Perkembangan palatum terjadi melalui beberapa tahap : Palatum Primer (Processus Palatinus Medialis) Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa palatum primer dibentuk oleh Intermaxillary Segment (fusi dari processus nasalis medialis) yang berkembang ke arah medial dan caudal membentuk Palatum primer,septum nasi, premaxilla

(tulang rahang atas yang menunjang gigi , philtrum (alur vertical pada bagian tengah bibir atas). Palatum Sekunder (Processus palatines lateralis) Palatum sekunder (processus palatines lateralis) berasal dari processus maxillaries. Mula-mula palatum sekunder berkembang ke arah bawah karena masih adanya lidah embrional. Namun setelah rahang bawah (os mandibula) berkembang, maka ruang bertambah besar, sehingga lidah turun ke bawah. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan palatum sekunder dapat berkembang ke arah mid line dan berfusi. Selain itu septum nasi juga mengadakan fusi tangan kedua palatum sekunder (kanan dan kiri). Pertumbuhan dan Perkembangan Selanjutnya dari Paltum Sekunder 1. Dorsal palatum primer Terjadi proses ossifikasi disebut : Processus Palatinus Ossis Maxillaris 2. Dorsal ad.1 Terjadi pula ossifikasi disebut Os Palatinum 3. Dorsal ad.2 Pertumbuhan dan perkembangan pada dorsal ad.2 tidak mengalami proses ossifikasi, disebut : Palatum Molle dan Uvulia

4. Bagaimana peranan gizi selama kehamilan? Jelaskan pula akibat kekurangan gizi dan vitamin selama prenatal Nutrisi penting Ketika Ibu hamil, beberapa nutrisi memegang peranan yang sangat penting untuk perkembangan bayi Ibu. Di bawah, Ibu akan menemukan nutrisi-nutrisi tersebut, lengkap dengan penjelasannya dan dimana mereka bisa ditemukan. Asam Folat Asam Folat atau Folic Acid membantu mengurangi resiko bayi lahir dengan cacat seperti kelainan tulang belakang atau spina bifida. Asam Folat dapat ditemukan di brokoli, kol, kacang-kacangan, dan jeruk. Penuhi asupan Asam Folat Ibu hingga kehamilan 12 minggu. Zat besi dan Vitamin C Zat besi dibutuhkan untuk membawa tambahan oksigen dalam sel-sel darah merah Ibu. Ini penting untuk perkembangan otak bayi Ibu. Kekurangan zat besi juga membuka peluang terjadinya anemia atau kurang darah. Ibu menjadi mudah lelah, lesu, dan pucat. Asupan zat besi bisa di dapat dari daging merah, ikan, telur, buah kering, biji-bijian, sereal, roti, dan sayuran berdaun hijau. Atau Ibu bisa meminta suplemen zat besi bila perlu. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin C yang membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Lemak Omega (omega fats) Asam lemak omega 3 penting untuk membantu perkembangan sistim syaraf bayi Ibu. Untuk Ibu, dia berguna mencegah penyakit jantung.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa konsumsi lemak omega 3 selama hamil, akan membuat bayi cerdas. Ikan berminyak seperti sarden, mackerel dan salmon merupakan sumber asam lemak omega 3. Jangan khawatir, selain ikan-ikan itu, biji-bijian seperti biji labu kuning dan biji bunga mataharin (kuaci) juga mengandung lemak omega 3. Vitamin tambahan selama Hamil Ibu mungkin membutuhkan vitamin selama hamil. Tanyakan pada dokter vitamin tambahan apa yang aman untuk ibu konsumsi selama hamil. Vitamin Ini akan membantu memenuhi kebutuhan gizi Ibu selama kehamilan. Vitamin-vitamin yang harus dihindari selama kehamilan Vitamin A Makanan seperti hati, mungkin sumber zat besi yang baik, tapi juga mengandung konsentrasi vitamin A yang sangat tinggi yang berbahaya bagi bayi Ibu bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Jadi, hati-hati bila mengkonsumsi suplemen vitamin dengan kandungan vitamin yang tinggi. Akan tetapi ada jenis Vitamin A atau carotene yang baik untuk kehamilan. Ini terdapat antara lain dalam cabe merah, kuning dan oranye, mangga, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.

5. Jelaskan proses terbentuknya mandibula dan sendi temporomandibular Tulang rahang bawah (os mandibula) berasal dari Branchial Arch I bawah atau mandibulaj Arch dan disebut pula Processus Mandubularis. Mula-mula dibentuk tulang rawan Meckel di bagian lingual Processus Mandibularis. Pertumbuhan dan perkembangan tulang Meckel ini berada dekat dengan pembentukan N. Mandibularis. Pada saat N. Mandibularis dibentuk mencapai 1/3 dorsal tulang rawan Meckel, kemudian bercabang menjadi N. Alveolaris inferior ke arah anterior dan bercabang lagi menjadi N.Mentalis dan N. Incisivus. Di Tempat lateral percabangan inilah jaringan ikat pada fibrosa mengalami ossifikasi (minggu ke-7). Pusat ossifikasinya sekitar for. Mentale. Kemudian pertumbuhan dan perkembangan posterior membentuk rumus mandibulae hingga terbentuk mandibula hingga terbentuk mandibula yang lengkap, sedang tulang rawan Meckle menghilang. Pertumbuhan dan Perkembangan Temoro Mandibular Joint Mula-mula os temporalis masih terpisah jauh dari os mandibula. Setelah pertumbuhan conovius mandibula jaringan, dibentuk jaringan ikat padat yang tipis disebut Discus Articularis. Selanjutnya Tuberculum Articulare baru tampak pada saat lahir. Bentuknya khas setelah pembentukan gigi sulung

horisontal yang sama seperti mata. Pada minggu ke tujuh, groove yang memisahkan mandibular,maxillaris dan nasalis akan semakin samar. Sekarang bagian luar telinga terlihat, berdiferensiasi dari tonjolan auricular. Telinga akan muncul dengan baik dari minggu keenam belas prenatal. Bangunan-bangunan yang Ikut Membentuk WajahProminensiaBangunan yang terbentukFrontonasalMaksilaMedial nasalLateral nasalMandibulaDahi,jembatan hidung,tonjol hidung medialdan lateralPipi, bagian lateral bibir atasFiltrum bibir atas, lengkung dan ujung hidung Alae nasiBibir bawah 4. Asal mula malformasi wajah Selama periode penyusunan wajah, prominensia mandibular dan prominensia maxilla timbul dari lengkungan brachial pertama sementara daerah dahi dan hidung berasar dari jaringan yang terdapat pada forebrain. Masing-masing bagian tubuh memiliki asal dan waktu tumbuh yang tepat, membuat munculnya faktor variabilitas yang tidak tetap, baik secara normal maupun tidak normal. Selama minggu keempat hingga keenam forebrain mengalami pelebaran lateral sebagai prosencephalon membentuk ruang lateral. Hasilnya wajah bertambah lebar dan kedua mata bermigrasi dari posisi di lateral ke bagian depan wajah. Wajah dengan demikian dibentuk oleh forebrain, dan lapisan jaringan yang mengandung sel-sel saraf pusat dengan bermigrasidari tabung saraf dorsel turun ke dalam bakal wajah. Defisiensi sel-sel otak, misalnya, dapat mengakibatkan kurang berkembangnya saraf-saraf olfaktori dan nantinya akan berkurangnya pembentukan nasal placode. Keadaan cacat wajah medial anterior bisa dikelompokan sebagai ethmocephaly yaitu menyatakan defisiensi jaringan otak dan hidung. Bentuk malformasi wajah yang parah ini jelas menunjukkan hubungan dengan perkembangan saraf fasial. Kekurangan pada perkembangan otak anterior biasanya mengacu pada saraf-saraf kepala dan defisiensi saraf olfaktori dan kekurangan induksi hidung. Defisiensi parsial akan mengakibatkan ethmocephaly simplex, yang merupakan celah bibir median atau hidung. Unilateral atau celah bibir biasanya merupakan defisiensi pada bibir daripada midle cleft. Celah ini adalah hasil dari kesalahan penempatan pada pertumbuhan dasar nostril. Ini dikarenakan kekurangan pada perkembangan dari nasal fin, yaitu kedua bagian tersebut tidak menyatu secara sempurna pada celah oronasal (oronasal cleft) atau mungkin terdapat kekurangan penetrasi epithelial fin pada jaringan ikat, yang bisa menyebabkan nasal fin membelah setelah permulaan proses penutupan celah. Cacat lainnya pada wajah bisa ditimbulkan dari ketidak sempurnaan merging penyatuan groove-groove pada wajah. Groove nampak diantara hidung dan mata, atau di sudut-sudut mulut (macrostomia). Minggu keenam dan ketujuh prenatal merupakan

periode penting dalam perkembangan tipe cacat ini karena groove-groove ini terlihat sangat jelas saat itu. Cacat pada wajah lateral biasanya diakibatkan oleh lengkungan branchial. Cacat ini dapat timbul dari defisiensi sel-sel neural crest selama sel-sel ini bermigrasi ke lengkungan branchial pada awal perkembangan ketika anterior neuropore menutup, sama seperti yang terjadi pada bagian anterior wajah. Perubahan dari telinga eksternal adalah cacat yang paling umum ditemukan dalam sindrom lengkungan branchial. Hal lain yang juga berpengaruh dalam cacat ini adalah perubahan tulang fasial dan atau perkembangan otot, cacat lidah, dan celah pada brachial grooves. Sumbing branchial atau kista muncul paling sering di sepanjang perbatasan anterior otot sternokleidomastoid. Pierre Robin dan Treacher Collins (mandibulofacial dysostosis)sindrom adalah cacat yang berasal dari lengkungan branchial. Kondisi pertama dicirikan adalah mandibula yang pendek, lidah membesar, dan kemungkinan terjadi celah langit-langit mulut. Treacher Collins Syndrome memperlihatkan kurangnya perkembanganpada lengkungan malar, pemendekan kurva mandibula, dan kurang berkembangannya telinga bagian tengah yang menyebabkankehilangan fungsi pendengaran. Cacat pada midline juga bisa terjadi pada mandibula, meskipun jarang terjadi. Hal ini terjadi akibat dari kurangnya pengembangan pada midline dari lengkungan branchial pertama, sehingga terjadi defisiensi baik pada rangka maupun jaringan ikat longgar. Thryoglossal duktus kista dan fistula juga bisa terjadi pada midline leher karena lapisan epithelial pada kelenjar thyroid yang terus menerus berkembang.

Tambahan gambar

Anda mungkin juga menyukai